resume penilaian phpl pt. ghl
TRANSCRIPT
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)
HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL
IUPHHK- HA PT. GEMA HUTANI LESTARI
SK IUPHHK-HA Nomor : SK.951/Kpts-II/1999 Tanggal : 14 Oktober 1999
Luas Areal : ± 148.450 Ha
Lokasi Unit Manajemen
Kabupaten Buru dan Buru Selatan
Provinsi Maluku
Oleh :
LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HA
PT. YOTEFA SARANA TIMBER
1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA
1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : Menara Karya 10th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,
Jakarta 12950 INDONESIA
Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579
e-mail : [email protected]
3 Akte Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH, dengan
Akta perubahan :No. 3 tanggal 28 Juli 1998 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH No. 6 tanggal 10 September 2003 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH
Akta No.34 tanggal 14 Juli 2010 Notaris H. Dana Sasmita, S.H
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris Fitri Susanti, S.H, M.Kn
4. Pengurus Lembaga VLK :
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris
Fitri Susanti, S.H, M.Kn
Komisaris Utama :
Stephan Nikolaus Schmitt
Komisaris :
Holger Helmut Kunz ,
DR. Nirmala Chandra Dewi Motik M,SH,
DR. Indaryati S Adisuryo motik, MBA.
Direktur Utama :
Ir. M. Bascharul Asana, MBA
Direktur :
Edmundus Wiharyono ,
Abdul Qohar
Kepala LV-LK dan PHPL :
Dian Susanty Soeminta, S.Hut
4. Tim Auditor PHPL-VLK Endang Abdul Rosad (Lead/Prasyarat)
Amin Kadeni (Auditor Produksi)
Abdulah Mujahid (Auditor Ekologi)
M. Nurul Anwar (Auditor Sosial)
Yudi Wahyudin (Auditor VLK)
2. IDENTITAS AUDITEE
1. Nama Unit Manajemen PT. Gema Hutani Lestari
2. Alamat Kantor Pusat Jakarta:
Jl. Suryopranoto 1-9 Komplek Delta Building Blok C No. 7, 8, 9 Jakarta
Kantor Cabang:
Jl. Cendrawasih SK 3/2 Ambon
3. Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Buru dan Buru Selatan, Provinsi
Mauluku 4. Luas Areal Hutan yang
Disertifikasi
± 148.450 Ha
5. SK IUPHHK -HA SK No. 951/Kpts-II/1999 tanggal 14 Oktober 1999
6. Susunan Komisaris dan Pengurus Perusahaan
Berdasarkan Akta No. 26 tanggal 11 November
2011. Notaris Yulkhaizar Panuh, SH, susunan
Komisaris dan Pengurus Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Komisaris Utama : Ir. Dadang Sumbada Supardi,
MM
Komisaris : Franklin William Kayhatu
Direktur Utama : Tan Keng Liam
Direktur Produksi : Ir. Murdiansyah Ahmad
Direktur Keuangan : Oei Hok Tjan
7. Pemilik Perusahaan/Saham 1. PT. Gema Sanubari
2. PT. Inhutani I (BUMN)
3. PD. Panca Karya
4. Koperasi Serba Usaha Likuspera
5. Koperasi Gema Persada Leisela
6. Omperasi Satria Madang Pura
7. Koperasi Karyawan Gema Usaha
8 Management Refresentative Ir. Amin Suar
3. RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I November 2014,
PT. TUV Rheinland Indonesia
Berdasarkan hasil audit I disimpulkan dapat dilanjutkan audit II
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
Tanggal 5 Desember 2014 dan Tanggal 15 Desember 2014, Dinas Kehutanan Propinsi Maluku, BP2HP dan BPKH
Koordinasi di BP2HP, Dinas
Kehutanan Propinsi, BPKH dilakukan
pada saat datang dan selesai
penilaian lapangan.
Auditor meminta masukan kinerja
auditee dan memberikan laporan
pada waktu koordinasi setelah
penilaian lapangan
Konsultasi Publik Tanggal 6 Desember 2014, Base Camp PT. GHL di Kabupaten Buru Provinsi Maluku
Konsultasi publik ini dihadiri oleh
Bapak Camat Kecamatan Wamlana,
Raja Petuanan Adat Leisela, Kepala
Soa Wamnebo, Kepala Desa
Wamlana, Kepala Desa Wenibe,
Kepala Desa Waspait dan Ketua adat
Hasil Konsultasi Publik Telah dibuat
Berita Acara.
Pertemuan Pembukaan
6 Desember 2014, Base Camp PT. GHL di Kabupaten Buru Provinsi Maluku
Rapat Pembukaan dimulai pukul 20.00
WIT, dilaksanakan di Kantor PT.
Gema Hutani Lestari, Basecamp
Wamlea, Kabupaten Buru, Provinsi
Maluku. Selanjutnya acara perkenalan
oleh masing-masing peserta dalam
rapat pembukaan yang dimulai dari
Wakil Manajemen dan seluruh peserta
dari unit manajemen yang hadir,
selanjutnya tim auditor PT TUV
Rheinland Indonesia. Perincian
pelaksanaan pertemuan pembukaan
adalah :
� Pembukaan Rapat dan Perkenalan
Seluruh Tim Auditee
� Lead Auditor menjelaskan maksud
dan tujuan, ruang lingkup, jadwal,
metodologi, prosedur penilaian dan
ketentuan/mekanisme pengambilan
keputusan
� Meminta ketersediaan,
kelengkapan data dan transparansi
data.
� Pada saat pertemuan disepakati
antara lain jadwal audit pada
dasarnya fleksibel antara audit
dokumen dan lapangan
� Penandatanganan Berita Acara
Pertemuan
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 7 s/d 12 Desember 2014, Base Camp PT. GHL di Kabupaten Buru Provinsi Maluku
Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.
Pertemuan Penutupan
Tanggal 13 Desember 2014, Base Camp PT. GHL di Kabupaten Buru Provinsi Maluku
Pertemuan penutupan dihadiri dilaksanakan di Kantor PT. Gema Hutani Lestari, Basecamp Wamlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Selanjutnya acara perkenalan oleh masing-masing peserta dalam rapat pembukaan yang dimulai dari Wakil Manajemen dan seluruh peserta dari unit manajemen yang hadir, selanjutnya tim auditor PT TUV Rheinland Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan
Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.
Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen BUK No. P.5/VI-BPPHH/2014 Lampiran 3.1 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL).
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan
Baik
� Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata
batas PT. GHL di Kantor Lapangan tidak lengkap,
yaitu Surat Izin Tempat Usaha (SITU) telah habis
masa berlakunya dan Laporan TBT Nomor 1430
Tahun 2005 tidak tersedia di Kantor Lapangandan
Laporan TBT Nomor 1430 Tahun 2005
� Penataan batas PT. GHL sudah temu gelang
(100%), telah temu gelang (100%) sepanjang
702,00 Km, yang terdiri dari panjang batas alam
28,00 Km (3,99%), Batas buatan Hutan Lindung
(HL) sepanjang 311,00 Km (44,30%), batas buatan
HPT 72,00 Km (10,26%), batas buatan HP 94,00
Km (13,39%), batas buatan HPK 90,00 Km
(12,82%), dan batas persekutuan sepanjang
107,00 Km (15,24%) yang terdiri batas
persekutuan dengan PT. Wana Potensi Nusa
sepanjang 83,00 Km (11,82%), dan PT. Umekah
Makmur sepanjang 24,00 Km (3,42%).
� Terdapat pengakuan para pihak atas eksistensi
areal PT. GHL yaitu Pemerintah, Pemegang
IUPHHK-HA lain dan masyarakat sekitar arel kerja
sebagai pemegang hak ulayat dan tidak terdapat
konflik batas.
� Verifier ini adalah Not Aplicable, karena tidak
terdapat perubahan fungsi kawasan. Areal kerja
IUPHHK-HA PT. GHL seluas ± 148.450 Ha terletak
pada Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ±
82.460 Ha (55,55%) dan Hutan Produksi Tetap
(HP) seluas ± 39.134 Ha (26,36%) dan Hutan
Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK) seluas ±
26.856 Ha (18,09%) dan tidak mengalami
perubahan fungsi kawasan.
� Tidak ditemukan adanya penggunaan izin di luar
sektor kehutanan, seperti pertambangan,
perkebunan, transmigrasi dan lain-lain, sehingga
verifier ini tidak dapat diaplikasikan (Not
Aplicable)
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.2.Komitmen Pemegang Izin
Baik � Terdapat komitmen pemilik ijin untuk melakukan
PHPL yang dinyatakan secara tertulis dalam visi,
misi dan kebijakan Perusahaan
� Telah dilakukan sosialisasi Visi dan Misi IUPHHK-
HA PT. GHL menuju Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) kepada karyawan dan masyarakat
sekitar areal kerja PT. GHL serta dibuktikan
dengan adanya Berita Acara Sosialisasi Visi dan
Misi yang dilampiri daftar hadir dan
dokumentasi pelaksanaan sosialisasi.
� Visi misi telah diimplementasikan dalam
pelaksanaan PHPL namun masih belum
seluruhnya.
1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan
Baik � Mengacu pada Peraturan Dirjen Bina Produksi
Kehutanan Nomor : P.8/VI-SET/2009 tanggal 12
Agustus 2009 keberadaan tenaga profesional
bidang kehutanan di lapangan jumlahnya masih
kurang sebanyak 24 orang dan tersedia pada
sebagian bidang kegiatan pengelolaan hutan,
dimana masih terdapat bidang pengelolaan hutan
yang masih kosong yaitu GANIS PHPL Pembukaan
Wilayah Hutan (PWH) dan GANIS PHPL
Pembinaan Hutan, namun berdasarkan Surat
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
S.545/VI-BIKPHH/2013 tanggal 30 April 2013
kekosongan GANIS PHPL Pembinaan Hutan dapat
diisi oleh Sarjana Kehutanan yang bernama Sait
Salosa, S.Hut dan GANIS PHPL Pembukaan
Wilayah Hutan (PWH) di lapangan diisi oleh
Subhan Sari, SHut
� Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT. GHL
pada tahun 2010 sampai dengan 2014 sebesar
71,05 % ( di atas 70%) dari rencana
� Dokumen ketenagakerjaan PT. GHL tersedia
lengkap
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan
Sedang � Tersedia Struktur organisasi dan job description
PT. GHL yang disahkan SK Direktur Utama PT.
GHL Nomor 175/DIR-GHL/10-2004 Tanggal 7
Oktober 2004 dan telah sesuai dengan kerangka
PHPL dimana di dalamnya terdapat unit kerja
yang membidangi Kelola Produksi, Kelola
lingkungan, Kelola Sosial, Satuan Pengawas
Internal (SPI), namun ditemukan rangkap
jabatan dan jabatan yang kosong
� PT. GHL telah memiliki perangkat SIM dan
tenaga pelaksana SIM di Kantor Pusat Jakarta,
Kantor Perwakilan Ambon, Kantor Perwakilan
Namlea, Kantor Base Camp Waetabi (Blok Utara)
dan Kantor Base Camp Wamsasi (Blok Selatan)
� Organisasi SPI tersedia, tetapi belum berjalan
efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan dalam kerangka PHPL, karena tidak
melakukan pengawasan secara berkala setiap
tahun
� Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi
manajemen berbasis hasil monitoring dan
evaluasi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
Baik � Kegiatan penebangan pada Blok RKT 2010, 2011,
2012, 2013, dan 2014 yang akan mempengaruhi
kepentingan hak-hak masyarakat pemilik hak
ulayat (Marga Tasijawa, Wamnebo, Salasiwa,
Waeili, Wamloly, dan Marga Talessy), telah
mendapatkan persetujuan atas dasar informasi
awal yang memada
� Terdapat persetujuan dari para pihak dalam
proses tata batas areal kerja IUPHHK-HA PT. GHL
� Terdapat persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD dari para pihak yaitu pihak
Perusahaan (Kasi PMDH, Kabid Bina Hutan,
Manager Operasional) dan pihak Masyarakat
yang ada di sekitar areal kerja pada Blok RKT
2010-2014 ( Kepala Desa Airbuaya, Desa
Salwadu, Desa Walbele, Desa Waepure, Desa
Wamlana, dan Desa Awelinan, Desa Lemampoli,
dan Desa Waspait, Desa Raheriat, dan Desa
Balbalu
� Terdapat persetujuan dalam proses penetapan
Kawasan Lindung dari para pihak, yaitu dari pihak
Pemerintah, Para Pemangku Kepentingan
(Stakeholders) yang meliputi Pemangku
Kepentingan Lokal, Para Pakar, dan Pemangku
Kepentingan Lebih Luas
Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
Baik � Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen
diketahui bahwa PT. GHL telah memiliki
kecukupan dokumen RKUPHHK-HA yang sudah
disetujuai oleh pejabat yang berwenang dan
disusun berdasarkan hasil IHMB, serta telah
dituangkan dalam bentuk penataan areal
produksi efektif yang realistis /benar
� Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
pengecekan di lapangan dapat dinyatakan bahwa
PT. GHL telah mengimplementasikan penatan
areal kerja di lapangan sesuai dengan RKUPHHK-
HA yang disusun
� Berdasarkan hasil pengecekan lapangan pada
bekas tebangan RKT 2013 dari 9 (Sembilan) lokasi
uji petik lapangan, 4 (empat) lokasi dimana batas
blok dan batas petak sudah tidak kelihatan jelas
dilapangan, dengan demikian dapat disimpulkan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
bahwa pemeliharaan batas blok dan petak belum
seluruhnya dilakukan PT. GHL
2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.
Baik � Berdasarkan hasil telaahan dokumen dan
pengecekan lapangan dapat disimpulkan bahwa
PT. GHL telah memiliki data potensi tegakan baik
hasil IHMB maupun ITSP dan dilengkapi dengan
peta-peta pendukung (jalur survey, peta pohon,
peta tofografi)
� Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
verifikasi lapangan dapat disimpulkan bahwa PT.
GHL telah memiliki data pengukuran riap
tegakan/PUP tipe ekosistem hutan daratan kering
dan hasilnya sudah dianalisis
� Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
pengecekan lapangan, PT. GHL telah melakukan
analisa data perhitungan pertambahan riap
diameter tegakan rata-rata pertahun untuk
periode 5 tahun terakhir pada jenis kayu komersil
dan non komersil, tetapi belum memanfaatkan
hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT sendiri
karena belum dikonsultasikan dengan Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
untuk penetapan penggunaan riap dan volume
tegakan sebagai dasar perhitungan JPT.
�
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
Baik � Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen SOP
yang terkait seluruh tahapan kegiatan silvikultur
TPTI dan THPB pada tanah kering, dapat
disimpulkan bahwa PT. GHL telah memiliki SOP
silvikultur TPTI tersedia dengan lengkap tetapi
isinya belum sesuai dengan pedoman
pelaksanaan atau ketentuan teknis dan SOP
silvikultur THPB, ketersediaannya tidak lengkap
untuk seluruh tahapan
� Berdasarkan hasil pemeriksaan laporan bulanan
dan pengecekan lapangan dapat disimpulkan
bahwa PT. GHL telah mengimplementasikan
seluruh tahapan kegiatan silvikultur TPTI dan
THPB
� Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
pengecekan lapangan dapat dinyatakan bahwa
terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan
(tidak ditebang) dari jenis- jenis komersial yang
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
tersebar merata dalam jumlah yang (dengan
mempertimbangkan kemampuan riap
pertumbuhan tegakan setempat) mampu
menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil
pada rotasi ke-2 yaitu sebesar 45 pohon/ha (≥ 25
batang/Ha )
� Berdasarkan pemeriksaan dokumen Laporan Hasil
Pelaksanaan IHMB PT. GHL, dapat disimpulkan
bahwa tingkat kecukupan permudaan pada areal
kerja PT. GHL rata-rata 157 pohon tingkat
tiang/ha
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.
Baik � Berdasarkan hasil telaah dokumen menunjukan
bahwa prosedur pemanfaatan hutan ramah
lingkungan telah tersedia, isinya sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai
dengan karakteristik kondisi setempat
� Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, PT. GHL
telah menerapkan teknologi ramah lingkungan
mulai dari tahapan perencanaan pemanenan,
operasi pemanenan kayu, pemeliharan dan K3
dan untuk penanganan pasca panen pada blok
RKT 2012, 2013 dan 2014 masih kurang bukti
diapangan
� Berdasarkan hasil uji petik menunjukkan tingkat
kerusakan tegakan tinggal untuk tingkat tiang dan
pohon yang rusak sebesar 10 %
� Berdasarkan hasil uji petik penghitungan Faktor
eksploitasi diperoleh nilai 0.91 menunjukkan
penebangan berlangsung secara baik (≥ 0,7)
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja
Baik � Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen
diketahui bahwa PT. GHL telah mempunyai
dokumen RKT tahun 2010 s/d 2014 yang disahkan
Kadishut Provinsi Maluku dan telah mengacu
pada RKU yang sah
� Berdasarkan hasil telaah dokumen terhadap
kesesuaian peta kerja RKT dan RKUPHHK-HA.
terdapat peta kerja sesuai RKT/RKU yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang yang
menggambarkan areal yang boleh
ditebang/dipanen
/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal
yang ditetapkan sebagai kawasan lindung
� Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pengecekan di lapangan secara interaksional
antar indikator terkait, dapat dinyatakan bahwa
PT. GHL telah mengimplementasikan peta kerja
berupa penandaan pada kawasan lindung sebesar
74,54% dan batas blok tebangan/
dipanen/dimanfaatkan/ ditanam/dipelihara
� Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
pengecekan di lapangan terhadap realisasi
produksi dapat disimpulkan bahwa realisasi
volume tebangan total dan per jenis mencapai
83 % dari rencana tebangan tahunan dan lokasi
panen sesuai dengan RKT yang disahkan
2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
Baik � Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen Laporan
Keuangan 5 (lima) tahun terakhir, PT. GHL
mempunyai Ratio Likuiditas sebesar 247% dan
Ratio Solvabilitas sebesar 196% dan rentabilitas
positif � Berdasarkan pemeriksaan dokumen realisasi
pembiayaan tahun 2009 s/d 2013 menunjukkan
alokasi pendanaan untuk kegiatan kelola hutan
terealisasi sebesar 94 % dari kebutuhan kelola
hutan yang seharusnya � Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen
terhadap alokasi dana untuk seluruh kegiatan
kelola hutan kurang proporsional dengan tingkat
perbedaan 56% � Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan lancar sesuai dengan tata
waktu � Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
pengecekan di lapangan menunjukan adanya re-
investasi untuk kegiatan penanaman,
pemeliharaan dan pembinaan hutan,
perlindungan dan pencegahan kebakaran hutan
dan penelitian dan pengembangan sebesar 119% � Berdasarkan telaah dokumen dan hasil verifikasi
di lapangan disimpulkan bahwa realisasi
pelaksanaan kegiatan penanaman (luas dan
kualitas tegakan) mencapai 93% dari yang
direncanakan
Ekologi
3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
Baik � Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen
perencanaan yang ada seperti AMDAL/UKL-
UPL/DPPL/DPLH,RKURPKH; dan sesuai dengan
kondisi biofisiknya.
� Kawasan Lindung IUPHHK HT PT. GHL yang sudah
ditandai dan tanda batasnya dikenali seluas
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
23.690 ha atau 74,54 %. Dari total kawasan
lindung seluas 31.781 ha
� Kondisi Kawasan Lindung sebagian besar masih
berhutan seluas 2.9478 ha (92,75 %) dari total
Kawasan Lindung seluas 31.781 ha
� Terdapat pengakuan kawasan lindung dari
seluruh para pihak
� Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa
terdapat laporan pengelolaan kawasan lindung
sudah ada, tetapi belum sesuai dengan ketentuan
terhadap seluruh kawasan lindung hasil tata
ruang areal/ landscaping
3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan
Sedang � PT. GHL telah memiliki prosedur perlindungan
dan pengamanan hutan mencakup seluruh
gangguan yang ada
� PT. GHL memiliki jenis, jumlah dan fungsi sarana
prasarana yang belum sesuai dengan ketentuan
(minimal 50 %)
� Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah
yang memadai tetapi kualifikasi personilnya
belum memadai, sehingga dapat disimpulkan
tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah
dan kualifikasi personil sesuai dengan ketentuan
(minimal 50%).
� PT. GEMA HUTANI LESTARI telah melakukan
Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan
diimplementasikan melalui tindakan tertentu
(preemptif/ preventif/represif) tetapi belum
mempertimbangkan jenis-jenis gangguan yang
ada
3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan
hutan
Sedang � Tersedia prosedur pengelolaan tetapi tidak
mencakup pengelolaan seluruh dampak terhadap
tanah dan air akibat pemanfaatan hutan (minimal
50%)
� Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan
sesuai dengan ketentuan (AMDAL, dll.) tetapi
fungsinya tidak sesuai, atau jumlah sarana
pengelolaan dan pemantauan tidak sesuai
(kurang dari 50%) dengan ketentuan dokumen
perencanaan lingkungan (AMDAL, dll.) tetapi
berfungsi dengan baik
� PT. GEMA HUTANI LESTARI tersedia personilnya
tetapi jumlah dan/atau kualifikasinya belum
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
memadai (dilihat dari latar belakang ganis keling)
� Terdapat dokumen, dan ada implementasi
kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah
dan air (minimal 50%)
� Terdapat dokumen perencanaan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air yang
diimplementasikan minimal 50%.
� Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar
dan penting terhadap tanah dan air, serta ada
upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
Baik � Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin
� Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin
3.5. Pengelolaan flora untuk : 1. Luasan tertentu
dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang � Tersedia prosedur pengelolaan flora untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang
terdapat di areal pemegang izin
� Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi
tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemik yang terdapat di areal pemegang izin
(minimal 50%)
� Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
spesies flora Dilindungi dan/atau Jarang, Langka,
terancam punah, dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin
3.6. Pengelolaan fauna untuk : 1. Luasan tertentu
dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang � Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang
terdapat di areal pemegang izin.
� Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi
tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemik yang terdapat di areal pemegang izin
(minimal 50%).
� Terdapat gangguan tetapi ada upaya
penanggulangan gangguan oleh pemegang izin
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
Baik � Telah tersedia dokumen yang berkaitan dengan
dengan pola penguasaan dan pemanfaatan
SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh
pemegang izin
� Telah tersedia mekanisme yang mengatur
pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan
penyelesaian konflik batas kawasan.
Batas partisipatif antar marga atau hak ulayat
baru dibuat di areal Kerja PT. GHL di Kabupaten
Buru, sedangkan di wilayah kerja Kabupaten Buru
Selatan belum dibuat
� PT GHL telah memiliki mekanisme yang mengatur
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum
adat dan masyarakat setempat dalam
perencanaan pemanfataan SDH yang legal
lengkap dan jelas
� Terdapat bukti- bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang izin dengan batas kawasan
yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat/
setempat
� Terdapat persetujuan para pihak dan konflik
dapat dikelola dengan baik
4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku
Sedang � Telah tersedia sebagian dokumen yang
menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin
sesuai dengan peraturan perundangan yang
relevan
� Telah tersedia mekanisme yang terkait tentang
pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin
terhadap masyarakat
� Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi
mengenai hak dan kewajiban pemegang izin
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH
� PT. GHL selaku pemegang izin telah melaksanakan
sebagian tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat/ implementasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan masyarakat
setempat dalam pengelolaan SDH
� Tersedia sebagian dokumen laporan kelola sosial
terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial
pemegang izin termasuk ganti rugi. Laporan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kelola sosial yang dibuat hanya memuat data
keuangan, foto kegiatan dan berita acara, serta
belum dilengkapi dengan analisis permasalahan
dan keberhasilan kegiatan
4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
Sedang � Data dan informasi yang berkaitan tentang
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh
oleh aktivitas pengelolaan SDH, namun belum
lengkap
� Telah tersedia mekanisme yang legal, lengkap dan
jelas mengenai peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat dan Unit
Manajemen telah melaksanakan sebagian dari
prosedur tersebut.
� Tersedia dokumen rencana pemegang izin
mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap dan
jelas. Dokumen perencanaa tersebut disusun
secara terperinci menjadi detail rencana bulanan
dengan indikator target pencapaian
� Telah terdapat bukti implementasi sebagian besar
(≥ 50%) kegiatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat oleh pemegang izin
� Berdasarkan penelusuran dokumen/ laporan
telah tersedia laporan mengenai pelaksanaan
distribusi manfaat kepada para pihak, namun
belum dilengkapi dengan analisis permasalahan
dan keberhasilan kegiatan
4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
Baik � Telah tersedia mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas alur dan tahapan penyelesaian
konfliknya
� Belum tersedia peta konflik, namun tersedia peta
hak ulayat yang disepakati oleh para ketua
soa/marga. Setiap konflik yang timbul akibat
kegiatan operasional PT GHL dapat diselesaikan
dengan baik
� Tersedia unit yang menangani konflik nanum
tidak terpisah dengan kegiatan PMDH atau
kegiatan sosial. Tidak ada anggaran yang secara
khusus dialokasi untuk resolusi konflik. Namun
demikian konflik yang terjadi selama ini dapat
ditangani dengan baik
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
� Telah tersedia dokumen penanganan konflik yang
jelas dan lengkap
4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Baik � Pemegang Izin telah merealisasikan seluruh
hubungan industrial dengan seluruh karyawan
sesuai dengan peraturan perusahaan
� Pemegang izin telah merealisasikan rencana
pengembangan kompetensi bagi karyawannya
sebesar 71%
� Telah tersedia dokumen standar jenjang karir dan
telah diimplementasikan seluruhnya
� Telah tersedia dokumen Peraturan Perusahaan
yang mengatur hak dan kewajiban karyawan
termasuk tunjangan kesejahteraan karyawan
yang secara keseluruhan telah dilaksanakan oleh
PT. GHL
VLK
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK
Memenuhi a. PT. GHL telah memperoleh Ijin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor : 951/Kpts-II/1999, Tentang
Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Kepada PT.
Gema Hutani Lestari Seluas ± 148.450 Ha di
Provinsi Daerah Tingkat I Maluku, untuk jangka
waktu 55 tahun dan akan berakhir pada tanggal 13
Oktober 2054
b. PT. GHL dapat menunjukan SPP dan bukti bayar
IIUPH : Berupa Aplikasi Pengiriman Uang dan
Tujuan pengiriman : Bendahara Umum penerima
setoran IIUPH, Tanggal pembayaran telah sesuai
dengan bukti Pengirim dan sesuai dengan SPP
NA c. tidak ditemukan adanya penggunaan izin di luar SK
IUPHHK-HA PT. GHL
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
Memenuhi a. PT. Gema Hutani Lestari telah memiliki dokumen
Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB periode 2014-
2023 yang telah disahkan oleh A.n. Menteri
Kehutanan, Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan U.b. Direktur Bina Usaha Hutan Alam
dan dilengkapi dengan Peta RKUPHHK-HA serta
telah memiliki RKT yang telah disahkan dan
ditandatangani Kepala Dinas Kehutanan Provinsi
Maluku serta telah dilengkapi dengan Peta
Rencana Kerja Tahunan Skala 1 : 50.000
Memenuhi b. PT. GHL telah memetakan areal/lokasi yang tidak
ditebang pada Peta RKTUPHHK-HA serta dapat
diverifikasi keberadaannya di lapangan.
Memenuhi c. Blok/petak tebang pada peta persetujuan RKT
2013 dan RKT 2014 seluruhnya telah ditandai
dengan stempel/cap dari Dinas Kehutanan Provinsi
maluku serta keberadaan blok tebang, petak
tebang dapat dibuktikan di lapangan
2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi a. PT. GHL telah memiliki dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan
Alam pada Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode
Periode 2014 – 2023 dan telah disetujui
berdasarkan Keputusan menteri Kehutanan
Nomor SK.18/BUHA-2/2013 tanggal 29 April 2013
serta dilengkapi dengan Peta RKU dengan skala 1 :
100.000
NA b. PT. GHL tidak ada penyiapan lahan untuk
pembangunan hutan tanaman industri
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan
Memenuhi � PT. GHL telah menunjukkan seluruh dokumen LHP
periode Desember 2013 sampai dengan
November 2014 yang telah dibuat oleh Petugas
Pembuat LHP dan disahkan oleh P2LHP ; LHP
yang dibuat dan disahkan sesuai dengan fisik
kayu; serta nomor Batang di di lapangan sesuai
dengan dokumen LHP
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi � Berdasarkan hasil penelaahan terhadap dokumen
dan verifikasi lapangan diperoleh hasil bahwa
seluruh kayu dari PT. Gema hutani Lestari yang
diangkut dari TPn/TPK Hutan ke TPK Antara
dan/atau dari Logpond ke tujuan Industri telah
disertai dengan dokumen yang sah dan dibuat
oleh pejabat yang berwenang
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan
Memenuhi a. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan kesesuaian
antara tanda-tanda atau label pada kayu di TPK
Antara dengan dokumen LHP terdapat kesesuiaan
dan dapat ditelusuri sampai ke Tunggak
Memenuhi b. Berdasarkan hasil penulusuran penandaan
identitas kayu bulat yang diterapkan oleh
pemegang izin sudah menggunakan label dan
palu tok serta berdasarkan verifikasi lapangan
menunjukkan bahwa identitas pada kayu dapat
ditelusuri sampai ke Tunggak
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi � Seluruh dokumen SKSKB dan FA-KB, telah
diterbitkan oleh petugas penerbit yang telah
diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Maluku dan dokumen FA-KB
yang telah sampai di Logpond telah dimatikan
oleh P3KB
3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
Memenuhi a. PT. GHL telah membayar PSDH dan DR sesuai
dengan Surat Perintah Pembayaran PSDH yang
telah diterbitkan sesuai dengan LHP yang telah
disahkan.
Memenuhi b. Berdasarkan penelaahan terhadap bukti setor
aplikasi setoran/pembayaran bank periode
Desember 2013 sampai dengan November 2014,
PT. Gema Hutani Lestari telah membayar lunas
seluruh SPP PSDH DR
Memenuhi c. Berdasarkan hasil verifikasi dokumen SPP PSDH dan
Bukti setor/aplikasi Bank, bahwa PT. GHL telah
melunasi pembayaran PSDH DR sesuai dengan
persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan
tariff yang berlaku
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Memenuhi � PT. Gema Hutani Lestari telah mendapatkan
Pengakuan Sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau
Terdaftar yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen
Perdagangan RI dengan Nomor PKAPT :
09.05.1.00011, berlaku sampai dengan 24 Juli
2018
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Memenuhi � Alat angkut yang digunakan oleh PT. GHL dalam
pengangkutan Kayu dengan tujuan industri keluar
Pulau, telah dilengkapi dengan dokumen
identitas kapal yang berbendera Indonesia
4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi � PT. GHL telah memiliki Dokumen Laporan Utama
Analisis Dampak Lingkungan (Andal) telah
rnendapat persetujuan Kornisi AMDAL Pusat
Departemen Kehutanan sesuai surat No.
3809/DJ-VI/PA/93 tanggal 17 Nopember 1993
yang dituangkan dalam dokumen Studi
Evaluasi Lingkungan (SEL) yang terdiri atas Buku
I (Ringkasan Eksekutif), Buku II (Laporan) dan
Buku III (Lampiran) atas nama PT. Gema
Sanubari yang berada di Kabupaten Maluku
Tengah Provinsi Maluku
4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social.
Memenuhi a. PT. Gema Hutani Lestari telah memiliki dokumen
RKL dan RPL yang telah disetujui oleh Sekretaris
Jenderal/Ketua komisi AMDAL Pusat
Departemen Kehutanan dan Perkebunan
Nomor 14/Menmudhut-II/2000 tanggal 25-9-
2000
Memenuhi b. PT. GHL telah melaksanakan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan, serta terbukti di
lapangan
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Memenuhi a. PT. GHL telah memiliki dokumen mengenai
pelaksanaan/prosedur kegiatan keselamatan dan
kesehatah kerja /K3 dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan hutan dilapangan, dan telah dibentuk
pengurus P2K3
Memenuhi b. Dari hasil pengecekan terhadap kelengkapan
kesehatan keselamatan kerja dan peralatan
perlindungan hutan masih berfungsi dengan baik
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Memenuhi c. PT. GHL telah memiliki Laporan Kecelakaan Kerja
yang isinya memuat kronologis penyebab kejadian,
Denah Lokasi Kejadian dan penanganan kejadian
serta telah membuat rencana program kerja
untuk menekan tingkat kecelakaan melalui
sosialisasi K3
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Memenuhi � PT. GHL terdapat Serikat Pekerja/Serikat Buruh,
Yaitu : Serikat Pekerja Kahut Unit Kerja PT. Gema
Hutani Lestari (SP.KAHUT UNIT PT. GEMA
HUTANI LESTARI)
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi � PT. GHL telah memiliki Dokumen Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) antara Unit Manajemen Hutan PT.
Gema Hutani Lestari dengan SP.KAHUT UNIT
KERJA PT.GEMA HUTANI LESTARI Tahun 2013 –
2015
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi � Berdasarkan hasil penelaahan terhadap daftar
karyawan di PT. GHL tidak terdapat karyawan
yang usianya di bawah umur