resume materi agama untuk mid test
TRANSCRIPT
Rangkuman MPK Islam
I.MANUSIA DAN AGAMA
A. Manusia dan alam semesta
Alam adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh pancaindra, perasaan dan pikiran kendati pun samar-samar. Sunatullah
atau hukum Allah yang menyebabkan alam semesta selaras, serasi dan seimbang, dipatuhi sepenuhnya oleh makhluk yang
menjadi unsur alam semesta itu. Sifat utama Sunatullah :
1. Pasti
QS. Al-Furqan ayat 2, artinya :
“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam
kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.”
QS. Ath-Thalaaq ayat 3, artinya :
“dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiaptiap
sesuatu.”
2. Tetap
Sifat sunatullah yang tetap, tidak berubah-ubah. QS. Al-An’am ayat 115, artinya :
“telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merubah rubah
kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha mengetahui.”
QS. Al-Isra ayat 77, artinya :
“(kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap Rasulrasul Kami yang Kami utus sebelum kamu[864]
dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu.”
3. Objektif
QS. Al-Anbiya ayat 105, artinya :
“dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur[973] sesudah (kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai
hamba-hambaKu yang saleh.” Saleh artinya baik/benar. Orang yang baik dan benar adalah orang yang bekerja menurut
Sunatullah yang menjadi ukuran kebaikan/kebenaran itu. Orang yang berkarya sesuai/menuruti Sunatullah adalah orang yang
saleh.
B. Manusia menurut Agama Islam
QS. Al-A’raf ayat 179, artinya :
“dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang
yang lalai.”
Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. Al-Quran tidak menggolongkanmanusia ke dalam kelompok binatang selama
manusia mempergunakan akal, pemikiran, kalbu, jiwa, raga serta pancaindra secara baik dan benar. Asal-usul manusia. Dalam
QS Al An'am ayat 2, artinya :
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada
pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).”
Beberapa ciri manusia :
1. Makhluk yang paling unik
QS. At Tiin ayat 4, artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya.” Bardasarkan ayat tersebut, manusia
merupakan mekhluk yang paling sempurna, namun manusia juga memiliki banyak kelemahan, seperti yang ditunjukkan pada
ayat-ayat berikut.
QS. Yunus ayat 12, artinya :
“dan apabila manusia ditimpa bahaya Dia berdoa kepada Kami dalam Keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah
Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, Dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah Dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah
menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”
QS. Ibrahim ayat 34, artinya :
“dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).”
QS. Al-Ma’arij ayat 19-21, artinya :
“19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.20. apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,21.
dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir,”
2. Manusia mempunyai potensi beriman kepada Allah
QS. Al A'raaf ayat 172
“dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani
Adam) adalah orangorang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",”
3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya
QS. Adz Dzariyaat ayat 56, artinya : “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.”
4. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah-Nya di bumi
QS. Al Baqarah ayat 31, artinya : “dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orangorang
yang benar!"” QS. Al Ahzab ayat 72, artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh,”
5. Manusia dilengkapi perasaan dan kemauan
6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya
QS. Ath Thuur ayat 21 “dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami
hubungkan anak cucu mereka dengan mereka[1426], dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-
tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
7. Berakhlak
C. Kebutuhan Manusia terhadap agama
Manusia telah dibekali akal, naluri dan pancaindra oleh Allah. Namun, tiga hal tersebut masih belum cukup kuat bagi manusia
untuk menemukan apa sebenarnya fungsi dan tujuan hidupnya di dunia ini. Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah,
maka manusia memerlukan agama sebagai pedoman hidupnya yang utama. Akal, naluri dan pancaindra mungkin dapat
menuntun manusia untuk dapat berpikir secara logis. Tiga hal ini juga masih belum cukup memadai sebagai penuntun manusia
menemukan kebenaran. Untuk itu, agama kembali berperan sebagai pedoman utama dalam menemukan kebenaran yang
hakiki. Agama atau din memuat petunjuk-petunjuk Allah bagi manusia. Di antara petunjukpetunjuk itu, yang paling utama
adalah bahwa manusia diwajibkan beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan Allah. Selain itu, agama juga
memuat tata cara tentang bagaimana beribadah kepada Allah. Manusia jelas membutuhkan Allah sebagai penciptanya, untuk
itu, manusia perlu mengenal agama agar tetap dapat terhubung dengan Allah. Alam semesta diciptakan Allah dengan luas
yang tak terhingga, termasuk di dalamnya terdapat makhluk gaib seperti jin dan malaikat. Untuk dapat memahaminya, tentu
manusia membutuhkan agama sebagai pedoman hidup sekaligus mendampingi proses berpikirnya ketika menggunakan akal,
naluri dan pancaindra. Jika manusia hanya menggunakan akal, naluri dan pancaindra dengan mengesampingkan agama,
manusia bisa saja terjebak pada sebuah kesesatan. Sebaliknya, dengan didampingi pemahaman
agama yang benar, akal yang sehat akan membuat seseorang menyadari bahwa di balik individu yang memiliki segudang
potensi, dibalik alam semesta yang sangat mengagumkan, pastilah ada yang lebih agung lagi sebagai penciptanya. Orang yang
sampai pada kesimpulan ini adalah orang yang berhasil memakai akalnya secara benar dan sehat, seperti yang telah dialami
Ibrahim as (QS 6:74-79). Disamping orang seperti ini, terdapat pula orang-orang yang tersesat karena akalnya sendiri. Mereka
telah mengabaikan agamanya atau mungkin keliru, sehingga banyak bermunculan kepercayaan seperti animisme, dinamisme,
dll.
II. MAKNA AGAMA ISLAM
A. Pengertian Agama Islam
Islam kata turunan yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada Alllah), berasal dari kata salama, artinya
patuh/menerima. Kata dasarnya adalah salima yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. QS Ali 'Imran ayat 19,
artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al
Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” QS Ali 'Imran ayat 85, artinya :
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di
akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.” Beberapa Karakteristik Ajaran Islam
1. Ajarannya sederhana, rasional, praktis dan membangkitkan kemampuan berpikir
manusia untuk menggunakan penalarannya.
2. Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian
3. Islam memberikan petunjuk bagi seluruh aspek kehidupan manusia
4. Keseimbangan antara individu dan masyarakat
QS An Najm ayat 39, artinya : “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,”
QS Adz Dzariyaat ayat 19, artinya : “dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin
yang tidak mendapat bagian[1417].”
5. Islam bersifat menyeluruh dan Universal
QS Al Faatihah ayat 2, artinya : “segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
6. Al-Qur’an dan Sunnah berisi pedoman yang abadi dari Allah yang dibawea oleh Rasul-Nya. Tidak terikat oleh batas ruang
dan waktu.
B. Sumber Ajaran Agama Islam
Allah telah menetapkan sumber ajaran islam yang wajib ditaati setiap muslim. QS An Nisaa' ayat 59, artinya : “Hai orang-orang
yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benarbenar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber ajaran islam yang utama dan pertama. Al-Qur’an memuat sumber nilai dan norma-norma islam.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan selama kurang lebih 23 tahun, dibedakan antara ayat-ayat yang turun di Mekkah
(Makkiyah) dan ayat-ayat yang turun di Madinah (Madaniyah). Al-Qur’an memuat baerabagai petunjuk mengenai akidah,
petunjuk mengenai syariah, petunjuk tentang akhlak, kisah-kisah umat manusia di zaman lampau, berita akan masa yang akan
datang, benih-benih pengetahuan serta hukum yang berlaku bagi alam semesta.
2. Al-Hadis
Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran islam. Apa yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dirinci lebih lanjut oleh
Rasulullah dengan sunnah beliau. Karena itu, sunnah Rasul yang kini terdapat dalam al-Hadis merupaka penafsiran serta
penjelasan otentik tentang Al-Qur’an. Hadis atau sunnah yang dihimpun dalam kitab-kitab hadis (al-Hadis) terdiri dari segala
perkataan (qaul), perbuatan(fi’il) dan sikap diam nabi tanda setuju(taqrir). Selain itu, juga dikenal Hadis Qudsi, yaitu perkataan
Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW yang terpisah dari Al-Qur’an dan disampaikan menggunakan bahasa
Nabi sendiri. Sebagai utusan Allah, Nabi Muhammad SAW memiliki wewenang untuk menjelaskan dan merinci wahyu Allah
yang bersifat umum, seperti yang telah dijelaskan dalam QS An Nahl ayat 44, artinya : “keterangan-keterangan (mukjizat) dan
kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,”
Peranan Hadis sebagai sumber agama dan ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an :
a. menegaskan lebih lanjut ketentuan yang berada dalam Al-Qur’an
b. sebagai penjelasan isi Al-Qur’an
c. menambahkan/mengembangkan sesuatu yang tidak ada/samar-samar ketentuannya dalam Al-Qur’an
C. Ijtihad
Ijtihad adalah usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh sesorang yang atau beberapa orang yang memiliki ilmu
pengetahuan dan pengalaman tertentu yang memenuhi syarat untuk mencari, menemukan dan menetapkan nilai dan norma
yang belum jelas atau tidak ada patokannya di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.
III. Sejarah Agama Islam
1. Islam Pada Masa Silam
Nah menurut keterangan dalam Al-quran, Agama Islam telah ada sejak zaman dahulu kala. Keterangan2 tersebut adalah:
- Para Rasul diutus agar tidak ada alasan bagi manusia saat di tanya Allah SWT di akhirat kelak(QS 4:165)
- Allah tidak akan menyiksa manusia jika pada mereka belum di utus seorang rasul (QS 17:15)
- Agama dari Nabi Ibrahim, Ismail, dan nabi2 lainnya adalah agama Islam karena Allah SWT tidak akan menerima agama selain
Islam(QS 3:85)
2. Islam Risalah Nabi Muhammad SAW.
Nah PAda masa nabi Muhammad SAW ni ada beberapa peristiwa pwnting yang sangat berpengaruh pada pada perkembangan
Agama Islam, di antaranya:
- Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT melalui melalui malaikat Jibril pada saat beliau sedang menyendiri di
gua Hira’
- Agama Islam mulai disebarkan pada tahun 612 M dengan cara sembunyi2
- Tiga tahun kemudian nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan agama islam dengan cara terang2an
- Hijrah pertama sahabat Nabi ke Ethiopia(Absenia)
- Peristiwa Isra’Mi’raj pada tahun ke-10 kenabian nabi Muhammad SAW, 620 M
- Hijrah pertama nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya ke madinah tahun 622 M, masa ini di tetapkan sebagai awal
perhitungan tahun hijriah
- Terjadi perang perang besar diantaranya BAdar, Uhud, dan Khandak
- Perjanjian Hudaibiyah, 6H/628M
- Penaklukan mekkah ( fathul mekkah) pada tahun 8 H/630 M
- Nabi Muhammad SAW melaksanakan haji wada’ pada tahun 10H/632 M
- Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 8 H/632M
3. Islam pad masa khulafaurasyidin
Pada masa ini Agama islam mulai menyebar keseluruh penjuru dunia. Setelah nabi Muhamad SAW wafat kepemimpinan
secara berturut-turut digantikan oleh Au bakar Sidik, umar Bin khatab, Usman bin Afan, dan Ali bin Ai thalib
4. Islam pada masa dynasty Umayiah
- Dinasti ini didirian oleh mu’awaiyah pada tahun 41H/661M
- Pasukan muslim yang dipimpin oleh Thariq bin ziyad berhasilmenaklukan spanyol selatan
- Islam mulai memasuki Asia tengah pada than 712 M
- Abbdurrahman behasil melarikan diri ke Spanyol dan disana membangun dinasti umayyah yang baru dengan pusat cordoba
5. Masa dinasti Abbasiyah
- Didirikan oleh Abu Abbas As-Saffaah pada tahun 132 H/750M
- Pada masa ini umat Islam mulai berdagang ke negeri China
- Pendirian baitul Hikmah oleh Khalifah Almakmun pada tahun (830 M)
6. Islam di Indonesia
- Islam telah mulai masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 M lansung dari Arab
- Daerah yang pertama kali mendapat pengaruh Islam adalh daerah pesisir sumatera
- Dari sana Islam menyebar ke seluruh penjuru nusantara
- Islam di Pulau jawa di sebarkan oleh para Wali Songo dan ulama2 lainnya
IV. Pengertian dan Hakekat Syariah
- Nah temen2 Syari’at ntu bisa disebut syir’ah. Artinya secara bahasa adalah sumber air mengalir yang didatangi manusia atau
binatang untuk minum.
- Kata “syara’a” berarti memakai syari’at. Juga kata “syara’a” atau “istara’a” berarti membentuk syari’at atau hukum. Dalam
hal ini Allah berfirman, “Untuk setiap umat di antara kamu (umat Nabi Muhammad dan umat-umat sebelumnya) Kami jadikan
peraturan (syari’at) dan jalan yang terang.” [QS. Al-Maidah (5): 48]“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’at
(peraturan) tentang urusan itu (agama), maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang yang tidak
mengetahui.” [QS. Al-Maidah (5): 18].“Allah telah mensyari’atkan (mengatur) bagi kamu tentang agama sebagaimana apa yang
telah diwariskan kepada Nuh.” [QS. Asy-
Syuuraa (42): 13].
- Sedangkan arti syari’at menurut istilah adalah “maa anzalahullahu li ‘ibaadihi minal ahkaami ‘alaa lisaani rusulihil kiraami
liyukhrijan naasa min dayaajiirizh zhalaami ilan nuril bi idznihi wa yahdiyahum ilash shiraathil mustaqiimi.” Artinya, hukum-
hukum (peraturan) yang diturunkan Allah swt. melalui rasul-rasulNya yang mulia, untuk manusia, agar mereka keluar dari
kegelapan ke dalam terang, dan mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus.
- Syari’at Islam adalah hukum-hukum peraturan-peraturan) yang diturunkan Allah swt. untuk umat manusia melalui Nabi
Muhammad saw. baik berupa Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi yang berwujud perkataan, perbuatan, dan ketetapan, atau
pengesahan. Pembagian Syari’at Islam Nah, Hukum yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW. untuk segenap manusia
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Ilmu Tauhid, yaitu hukum atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan dasardasar keyakinan agama Islam, yang
tidak boleh diragukan dan harus benar-benar menjadi keimanan kita. Misalnya, peraturan yang berhubungan dengan Dzat dan
Sifat Allah swt. yang harus iman kepada-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab- Nya, dan iman
kepada hari akhir termasuk di dalamnya kenikmatan dan siksa, serta iman kepada qadar baik dan buruk. Ilmu tauhid ini
dinamakan juga Ilmi Aqidah atau Ilmu Kalam.
2. Ilmu Akhlak, yaitu peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pendidikan dan penyempurnaan jiwa. Misalnya, segala
peraturan yang mengarah pada perlindungan keutamaan dan mencegah kejelekan-kejelekan, seperti kita harus berbuat
benar, harus memenuhi janji, harus amanah, dan dilarang berdusta dan berkhianat.
3. Ilmu Fiqh, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan
sesamanya. Ilmu Fiqh mengandung dua bagian: pertama, ibadah, yaitu yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan
manusia dengan Tuhannya. Dan ibadah tidak sah (tidak diterima) kecuali disertai dengan niat. Contoh ibadah misalnya shalat,
zakat, puasa, dan haji. Kedua, muamalat, yaitu bagian yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan antara manusia
dengan sesamanya. Ilmu Fiqh dapat juga disebut Qanun (undang-undang).
V. Perbedaan Syariah dan Fiqh Islam
- Fiqh menurut bahasa adalah tahu atau paham sesuatu.
- Kata Faqiih adalah sebutan untuk seseorang yang mengetahui hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan
orang mukallaf, hukum-hukum tersebut diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci.
- Fiqh Islam menurut istilah adalah ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum Allah atas perbuatan orang-orang mukallaf,
hukum itu wajib atau haram dan sebagainya. Tujuannya supaya dapat dibedakan antara wajib, haram, atau boleh dikerjakan.
- Ilmu Fiqh adalah diambil dengan jalan ijtihad. Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya menulis, Fiqh adalah pengetahuan
tentang hukum-hukum Allah, di dalam perbuatanperbuatan orang mukallaf (yang dibebani hukum) seperti wajib, haram,
sunnah, makruh, dan mubah. Hukum-hukum itu diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah serta dari sumber-sumber dalil lain yang
ditetapkan Allah swt. Apabila hukum-hukum tersebu dikeluarkan dari dali-dalil tersebut, maka disebut Fiqh.
Fiqh Islam terbagi menjadi enam bagian:
1. Bagian Ibadah, yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang dipakai untuk mendekatkan diri kepada Allah
swt. dan untuk mengagungkan kebesaran-Nya, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
2. Bagian Ahwal Syakhshiyah (al-ahwaalu asy-syakhsyiyyatu), yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang
berhubungan dengan pembentukan dan pengaturan keluarga dan segala akibat-akibatnya, seperti perkawinan, mahar, nafkah,
perceraian (talakrujuk), iddah, hadhanah (pemeliharaan anak), radha’ah (menyusui), warisan, dan lain-lain. Oleh kebanyakan
para mujtahidin, bagian kedua ini dimasukkan ke dalam bagian mu’amalah.
3. Bagian Mu’amalah (hukum perdata), yaitu suatu bagian yang membicarakan hukumhukum yang mengatur harta benda hak
milik, akad (kontrak atau perjanjian), kerjasamasesama orang seperti jual-beli, sewa menyewa (ijarah), gadai (rahan),
perkonsian (syirkah), dan lain-lain yang mengatur urusan harga benda seseorang, kelompok, dan segala sangkutpautnya
seperti hak dan kekuasaan.
4. Bagian Hudud dan Ta’zir (hukum pidana), yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang berhubungan dengan
kejahatan, pelanggaran, dan akibat-akibat hukumnya.
5. Bagian Murafa’at (hukum acara), yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang mengatur cara mengajukan
perkara, perselisihan, penuntutan, dan cara-cara penetapkan suatu tuntutan yang dapat diterima, dan cara-cara yang dapat
melindungi hak-hak seseorang.
6. Bagian Sirra wa Maghazi (hukum perang), yaitu bagian yang membicarakan hukumhukum yang mengatur peperangan
antar bangsa, mengatur perdamaian, piagam perjanjian, dokumen-dokumen dan hubungan-hubungan umat Islam dengan
umat bukan Islam. Jadi, Fiqh Islam adalah konsepsi-konsepsi yang diperlukan oleh umat Islam untuk mengatur kepentingan
hidup mereka dalam segala segi, memberikan dasar-dasar terhadap tata administrasi, perdagangan, politik, dan peradaban.
Artinya, Islam memang bukan hanya akidah keagamaan semata-mata, tapi akidah dan syariat, agama dan negara, yang berlaku
sepanjang masa dan sembarang tempat.
VI. Hubungan Fiqh dan Syari'ah
_ Syariah sangat lengkap; tidak hanya berisikan dalil-dalil furu', tetapi mencaku kaidah-kaidah umum dan prinsif-prinsif dasar
dari hukum syara, seperti; Ushul al Fiqh dan al Qawa'id al Fiqhiyyah.
_ Syari'ah lebih universal dari Fiqh.
_ Syari'ah wajib dilaksanakan oleh seluruh umat manusia sehingga kita wajib mendakwahkannya, sementara fiqh seorang
Imam tidak demikian halnya.
_ Syari'ah seluruhnya pasti benar, berbeda dengan fiqh.
_ Syari'ah kekal abdi, sementara fiqh seorang Imam sangat mungkin berubah.
Implementasi Syariah dalam Kehidupan Sehari – Hari
_ Melaksanakan kewajiban – kewajiban sebagai seorang muslim seperti shalat, zakat, haji bagi yang mampu dan lain
sebagainya.
_ Mematuhi perintah untuk tidak melanggar perintah – perintah-Nya seperti berzina,mencuri, bergosip dan lainnya.
_ Memahami adab pergaulan sesema manusia seperti adab berkeluarga, adab bertetangga, adab berbangsa dan bernegara
dan lain sebagainya.
VII. Pengertian Akhlak
1. Berdasar etimologi (lughawi, bahasa):
- Dari kata khalaqa akar kata khuluqa: perangai, tabiat, adat
- Dari kata khalqun: kejadian, buatan, ciptaan
2. Berdasar terminologi (istilah):
Daya kekuatan/jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah/spontan tanpa dipikir/direnungkan lagi (menurut Ibn
Qudamah)
- Akhlakul karimah/mahmudah : baik
- Akhlakul madzumah : jahat/tercela
Akhlak islami adalah sebagaimana dicontohkan Rasululloh saw:
Diberi gelar oleh Allah: khuluqin adziim (memiliki akhlak yang agung)
Aisyah menyebutkan: akhlak Rosululloh adalah Al Quran
QS Al Ahzab: 3, Sesungguhnya pada diri Rosululloh ada suri tauladan yang baik bagi kalian
Contoh akhlak rosululloh:
- Menyatukan kabilah-kabilah dalam pengangkatan Hajar Aswad
- Mendoakan orang yang berbuat jahat saat ia dilempari dengan batu di Thaif
- Mendoakan orang yang meludahi Nabi
- Dalam pembukaan kota Makkah, mengampuni seluruh penduduk Makkah
Karakteristik akhlak Islam
1. Mengajarkan perbuatan baik dan menjauhkan perbuatan buruk
2. Sumber moral, ukuran baik buruk adalah Allah SWT
3. Bersifat universal dan komprehensif Bersifat menyeluruh
4. Mengarahkan fitroh manusia dan meluruskan perbuatan manusia
Implementasi akhlak dalam kehidupan
1. Akhlak kepada Allah
a. Mensyukuri nikmat Allah (QS Al Baqoroh, 2: 52)
b. Malu berbuat dosa (QS An Nahl: 19)
c. Allah sebagai tempat pengharapan (QS Al Huud: 56)
d. Optimis terhadap pertolongan Allah (QS Yusuf: 87)
Yang berputus asa dari rahmat Allah: orang-orang kafir
e. Bersifat husnudzan kepada Allah (QS Fushilat: 22 – 23)
f. Yakin akan janji-janji Allah (QS Al An’am: 160)
2. Akhlak kepada diri sendiri
Beberapa cara memperbaiki diri:
- Taubatun nashuha (QS At Tahrim: 8)
- Muroqobah: senantiasa merasa dlm pengawasan Allah (QS Al Baqoroh: 235)
- Muhasabah: evaluasi diri (QS Al Hasyr: 18)
- Mujahadah: bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu (QS Al ankabut: 69, QS Yusuf: 53)
3. Akhlak kepada orang lain
a. Akhlak kepada orang tua:
- Taat dan patuh kepada orang tua
QS Lukman: 15,
Harus taat dan patuh pada orang tua, namun jika orang tua memaksa berbuat jahat, kita tidak boleh mengikuti
4. Akhlak kepada masyarakat
- Amar ma’ruf nahi munkar
- Menyebarkan rahmat dan kasih sayang
5. Akhlak kepada lingkungan
- Mengelola dan memelihara lingkungan hidup
- Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup
VIII. Pengertian Akidah
- Secara bahasa, kata “‘aqidah” diambil dari kata dasar “al-‘aqdu” yaitu arrabth( ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-
ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat),
attamaasuk( pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-
jazmu(penetapan).
- “Al-‘Aqdu” (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: ” ‘Aqadahu”
“Ya’qiduhu” (mengikatnya), ” ‘Aqdan” (ikatan sumpah), dan ” ‘Uqdatun Nikah” (ikatan menikah). Allah Ta’ala berfirman, “Allah
tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum
kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja …” (Al-Maa-idah : 89).
- Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam
agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya
pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-
Mu’jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada). Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah
aqidah; baik itu benar ataupun salah.
- Secara Istilah (Terminologi) akidah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya,
sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Pemahaman Akidah secara Komprehensif
Aqidah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Diantaranya;
1. Aqidah Islam telah memuaskan akal dan memberikan ketenangan pada jiwa manusia.
Sebab, aqidah Islam telah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang memuaskan dan shahih.
2. Aqidah Islam telah menciptakan keteguhan dan keberanian pada diri seorang muslim.
Sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
___ ______ _ __ ________ _________ _________ _____ ___________
Tidaklah mati seseorang sampai ditetapkan ajalnya, rezekinya dan apa-apa yang menjadi
takdirnya.
3. Aqidah Islam akan membentuk ketakwaan pada diri seorang muslim. Setelah seorang muslim menyadari hubungannya
dengan Allah, dan bahwa Allah swt akan menghisab semua perbuatannya pada hari kiamat, maka ia akan menghindarkan diri
dari perbuatan yang diharamkan serta melakukan perbuatan baik dan yang dihalalkan. Sebab, ia telah meyakini bahwa hari
perhitungan pasti akan datang.
- Menurut Ibnu Khaldun yang dikutip dari Hanafi, ilmu kalam atau teologi adalah ilmu yang berisi alasan – alasan yang
mempertahankan kepercayaan – kepercayaan iman dengan menggunakan dalil – dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap
orang – orang yang menyeleweng dari kepercayaan – kepercayaan aliran golongan salaf dan ahli sunnah. Ilmu kalam
membicarakan bagaimana kepercayaan – kepercayaan keagamaan dengan bukti – bukti yang meyakinkan yang didalamnya
membahas tentang cara – cara ma’rifat tentang sifat – sifat Allah dan para rasul-Nya deengan
dalil – dalil yang pasti berguna untuk mencapai kebahagiaan yang abadi. Teologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan
masalah ketuhanan. Teologi berbicara tentang berbagai masalah keimanan serta akibat – akibatnya, masalah kehidupan
akhirat dengan berbagai kenikmatan dan penderitaannya dan hal – hal yang berkaitan dengan Kalamullah serta status orang –
orang yang tidak beriman dan sebagainya
IX. Implementasi Akidah dalam Kehidupan
Aqidah harus diimplementasikan dalam aspek kehidupan manusia antara lain :
1) Aqidah dalam individu
Implementasi aqidah dalam individu adalah berupa perwujudan enam rukun iman dalam kehidupan manusia. Contohnya
antara lain merenungkan kekuasaan Allah swt, berbuat kebaikan karena tiap gerakan kita diawasi Allah dan malaikat,
mengamalkan ayat- ayat AlQuran, menjalani risalah nabi,, bertindak penuh perhitungan agar tidak terjadi kesalahan, dan
berikhtiar sebelum bertawakal.
2) Aqidah dalam kehidupan keluarga
Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum
melakukan sesuatu.
3) Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat
Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil,
menyadari bahwa derajat manusia itu sama di depan Allah swt dan pembedanya adalah nilai ketakwaannya.
4) Aqidah dalam kehidupan bernegara
Contoh implementasi aqidah dalam penanaman aqidah yang ditanamkan ke rakyat suatu negara. Jika hal itu dilaksanakan,
negara tersebut memperoleh kehidupan yang baik.
5) Aqidah dalam pemerintahan
Contoh implementasi aqidah dalam pemerintahan adalah itjihad. Itjihad dilakukan denganberasaskan Al Quran. Itjihad
dilakukan utntuk mendapat penyelesaian masalah yang tidakterdapat dalam Al-Quran.