resume issue 5 docx

5
1. Pengertian lesis dan jenis-jenis lesi Lesi adalah suatu kelainan patologis pada jaringan yangmenimbulkan gejala/simtom. Lesi terbagi 2 macam, yaitu lesi primer (lesi pertama kali timbul) dan lesi sekunder (timbul setelah lesi primer). Lesi primer : Makula, Papula, Plak, Nodula (dungkul), Vesikula, Bula (blister), Pustula, Keratosis, Wheals, Tumor Lesi sekunder : Erosi, Ulserasi, Fisura, Sikatriks, Deskuamasi, Pseudomembran, Eschars, Krusta, Sinus (Sari, 2012). 2. Pengertian candidiasis oral dan klasifikasi kandidiasis Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik di rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari jamur Kandida albikan(Akpan, 2002). kandidiasis oral dikelompokkan atas tiga, yaitu : Akut, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : Kandidiasis Pseudomembranosus Akut : disebut juga sebagai thrush, pertama sekali dijelaskan kandidiasis ini tampak sebagai plak mukosa yang putih, difus, bergumpal atau seperti beludru, terdiri dari sel epitel deskuamasi, fibrin, dan hifa jamur, dapat dihapus meninggalkan permukaan merah dan kasar. (McCullough dkk, 2005). Kandidiasis Atropik Akut : Kandidiasis jenis ini membuat daerah permukaan mukosa oral mengelupas dan tampak sebagai bercak-bercak merah difus yang rata. Kronik, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Kandidiasis atrofi kronis Disebut juga denture stomatitis. Bentuk tersering pada pemakai protese (1 diantara 4 pemakai) dan 60% diatas usia 65 tahun, wanita lebih sering terkena. (Akpan A, 2002)

Upload: filho-obmar

Post on 26-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kgk iv

TRANSCRIPT

1. Pengertian lesis dan jenis-jenis lesiLesi adalah suatu kelainan patologis pada jaringan yangmenimbulkan gejala/simtom. Lesi terbagi 2 macam, yaitu lesi primer (lesi pertama kali timbul) dan lesi sekunder (timbul setelah lesi primer). Lesi primer : Makula, Papula, Plak, Nodula (dungkul), Vesikula, Bula (blister), Pustula, Keratosis, Wheals, Tumor Lesi sekunder : Erosi, Ulserasi, Fisura, Sikatriks, Deskuamasi, Pseudomembran, Eschars, Krusta, Sinus (Sari, 2012).2. Pengertian candidiasis oral dan klasifikasi kandidiasis Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik di rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari jamur Kandida albikan(Akpan, 2002).kandidiasis oral dikelompokkan atas tiga, yaitu : Akut, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : Kandidiasis Pseudomembranosus Akut : disebut juga sebagai thrush, pertama sekali dijelaskan kandidiasis ini tampak sebagai plak mukosa yang putih, difus, bergumpal atau seperti beludru, terdiri dari sel epitel deskuamasi, fibrin, dan hifa jamur, dapat dihapus meninggalkan permukaan merah dan kasar. (McCullough dkk, 2005). Kandidiasis Atropik Akut : Kandidiasis jenis ini membuat daerah permukaan mukosa oral mengelupas dan tampak sebagai bercak-bercak merah difus yang rata.

Kronik, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu

Kandidiasis atrofi kronis Disebut juga denture stomatitis. Bentuk tersering pada pemakai protese (1 diantara 4 pemakai) dan 60% diatas usia 65 tahun, wanita lebih sering terkena. (Akpan A, 2002) Kandidiasis hiperplastik kronis Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah berupa bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah. Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan, dan kadang disebut sebagai Kandida leukoplakia. (Dental Forum 2005) Median Rhomboid Glositis adalah daerah simetris kronis di anterior lidah ke papila sirkumvalata, tepatnya terletak pada duapertiga anterior dan sepertiga posterior lidah. (Gravina, 2007)

Keilitis Angularis : Keilitis angularis merupakan infeksi Kandida albikan pada sudut mulut, dapat bilateral maupun unilateral (Akpan ,2002).

3. Etiologi kadidiasis oral Pada orang yang sehat, Kandida albikan umumnya tidak menyebabkan masalah apapun dalam rongga mulut, namun karena berbagai faktor, jamur tersebut dapat tumbuh secara berlebihan dan menginfeksi rongga mulut. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua, yaitu : Patogenitas jamur Beberapa faktor yang berpengaruh pada patogenitas dan proses infeksi Kandida adalah adhesi, perubahan dari bentuk ragi ke bentuk hifa, dan produksi enzim ekstraseluler.(Kusumaningtyas, 2006). Faktor Host Faktor host dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Termasuk faktor lokal adalah adanya gangguan fungsi kelenjar ludah yang dapat menurunkan jumlah saliva. keadaan sistemik, yaitu usia, penyakit sistemik seperti diabetes, kondisi imunodefisiensi seperti HIV, keganasan seperti leukemia, defisiensi nutrisi, dan pemakaian obat-obatan seperti antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, kortikosteroid, dan kemoterapi. (Bhattacharyya, 2003). 4. Factor predisposisiBeberapa faktor lokal tersebut seperti penggunaan gigi tiruan, xerostomia, dan kebiasaan merokok. Selain faktor lokal, beberapa faktor sistemik seperti penyakit defisiensi imun (HIV/AIDS), kemoterapi, radioterapi, dan penggunaan obat antibiotik dan steroid.

5. Gejala klinis pd lesi R. MulutPada rongga mulut (oral) tampak infeksi yaitu sariawan, terutama terjadi pada selaput mukosa pipi dan tampak sebagai bercak-bercak putih yang sebahagian besar terdiri atas pseudomeselium dan epitel yang terkelupas dan hanya terdapat erosi minimal pada selaput (Jawetz, 2005; Jagdish C, 2002).6. Penatalaksanaan kandidiasis oralAdapun perawatan kandidiasis oral yaitu dengan menjaga kebersihan rongga mulut, memberi obat- obatan antifungal baik lokal maupun sistemik, dan berusaha menanggulangi faktor predisposisi, sehingga infeksi jamur dapat dikurangi (Dental Forum 2005).

7. Hub. Pemberian antibiotik dgn lesiAntibiotik bekerja dengan membunuh bakteri yang ada pada seseorang, baik bakteri penyebab penyakit maupun bakteri normal yang berguna bagi manusia, sementara jamur Kandida tidak dibunuh oleh obat antibiotik. Dengan tidak adanya lagi bakteri yang secara normal hidup dalam keadaan seimbang dengan Kandida, maka Kandida dapat tumbuh subur dan melakukan multiplikasi sehingga terjadilah pertumbuhan berlebihan dari Kandida pada rongga mulut yang kita kenal dengan kandidiasis oral(Scully, 2004).

8. Pathogenesis timbul oral candidiasisObat steroid seperti yang telah dibahas sebelumnya, memiliki efek imunosupresi. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan obat steroid dalam menghambat fungsi makrofag. Efek terhadap makrofag tersebut menandai dan membatasi kemampuannya untuk memfagosit dan membunuh mikroorganisme. Aktivasi limfosit T dan produksi limfosit B juga dihambat oleh obat steroid. Antibodi sebagai salah satu komponen penting dalam sistem imunitas manusia dapat ditekan produksinya oleh pemakaian obat steroid terutama apabila digunakan dalam dosis besar(Guggenheimer, 2003)

9. Differensial Diagnosis Kandidiasis oral1. Difteria 2. Leukoplakia karena sebab lain (merokok atau keganasan) 3. Kheilitis.(Akpan, 2008)10. Diagnosa dari kasus Kandidiasis pseudomembran akutDisebut juga Oral thrush. Kandidiasis pseudomembran akut. Tampak plak / pseudomembran, putih seperti sari susu, mengenai mukosa bukal, lidah dan permukaan oral lainnya. Pseudomembran tersebut terdiri atas kumpulan hifa dan sel ragi, sel radang, bakteri, sel epitel, debris makanan dan jaringan nekrotik. Bila plak diangkat tampak dasar mukosa eritematosa atau mungkin berdarah dan terasa nyeri sekali. (Jacob,2001).11. PENEGAKAN DIAGNOSA

DAFTAR PUSTAKA

Sari, Meivy Puspita . Macam-Macam Jenis Lesi Dan Penyakit Pada Ronga Mulutyang Disebabkan Oleh Virus. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran . 2012. PADJAJARAN. P: 1-14

Akpan A, Morgan R. 2008 ; Review Oral Candidiasis. Available at http://www.postgradmedj.com/31/04/2012 [Diakses : 12 Mei 2012]Akpan A, Morgan R. Oral candidiasis. Postgrad Med J 2002; 78 : 455-9.

McCullough MJ, Savage NW. Oral candidosis and the therapeutic use of antifungal agents in dentistry. Aust Dent J 2005; 50(2) : S36-9.

The Ohio State University, Temple University. Oral candidiasis: current concepts in the diagnosis and management in the institutionalized elderly patient a review. Dental Forum 2005; 2(33) : 65-70. Gravina HG, De Moran EG, Zambrano Olga , et al. Oral candidiasis in children and adolescents with cancer identification of Candida spp. Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2007; 12(6).

Kusumaningtyas Eni.2006. Mekanisme infeksi Candida albicans pada permukaan sel. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Balai Penelitian Veteriner: 304-13.

Bhattacharyya Indraneel, Cohen DM, Silverman Sol. Red and white lesions of the oral mucosa. In : Greenberg S Martin, Glick Michael. Burkets Oral Medicine diagnosis & treatment Tenth Edition. BC Decker Inc, 2003 : 85-98. Jacob, LS, Flaitz CM, Mark MSC, John Hicks M. 2001; Role of Dentinal Carious Lesions in the Pathogenesis of Oral Candidiasis in HIV Infection. JADA ; vol. 129, 187-193

Brooks, G.F., Butel, J. S. and Morse, S. A., 2005, Jawetz, Melnick & Adelberghs: Mikrobiologi Kedokteran. Buku I, Edisi I, Alih bahasa: Bagian Mikrobiologi, FKU Unair,

Guggenheimer., 2003, Xerostomia : Etiology, Recognition and Treatment, JADA,134(1): 61-69.

Scully C., Bagan J.V. Adverse Drug Reaction in Orofacial Region. Journal of Dental Research 2004;15:221-39.Jagdish Chander, 2002; Text Book of Medical Mycology, ed 2, Metha Publishers; 40- 52