respon petani terhadap program pengembangan …

78
RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA TONDONGKURA KECAMATAN TONDONG TALLASA KABUPATEN PANGKEP MUHAMMAD IMRAN 105960187015 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

i

RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGANINFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA TONDONGKURA

KECAMATAN TONDONG TALLASAKABUPATEN PANGKEP

MUHAMMAD IMRAN105960187015

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2019

Page 2: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

ii

RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGANINFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA TONDONGKURA

KECAMATAN TONDONG TALLASAKABUPATEN PANGKEP

MUHAMMAD IMRAN105960187015

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana PertanianStrata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2019

Page 3: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Respon Petani terhadap Program PengembanganInfrastruktur Pedesaan di Desa Tondongkura KecamatanTondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Nama : Muhammad Imran

Stanbuk : 105960187015

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing 1 pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Hj.Ratnawati Tahir. M.Si. Sitti Arwati S.P.,M.Si.NIDN. 0012046603 NIDN. 0901057903

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program studi Agribisnis

Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P Dr. Sri Mardiyati,S.P., M.P.NIDN. 0912066901 NIDN. 0921037003

Page 4: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

iv

PENGESAHAN KOMISIS PENGUJI

Judul : Respon Petani Terhadap Program PengembanganInfrastruktur Pedesaan di Desa Tondongkura KecamatanTondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Nama : Muhammad Imran

Stanbuk : 105960187015

Konsentrasi : Penyuluhan

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Prof. Dr. Ir. Hj. Ratnawati Tahir, M.Si (………………………….)Ketua Sidang

2. Sitti Arwati, S.P., M.Si (………………………….)Sekretaris

3. Dr. Ir. Irwan Mado, M.P (………………………….)Anggota

4. Rahmawati, S.Pi., M.Si (………………………….)Anggota

Tanggal Lulus : 09 januari 2020

Page 5: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) Pertanian yang

berjudul Respon Petani Terhadap Penengembangan Infrastruktur Pedesaan Di Desa

Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari

hasil karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh dalam skripsi ini bukan hasil

karya saya (skripsi yang dibuat orang lain), maka saya bersedia menerima sanksi

cabut gelar akademik yang saya sandang, dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku.

Makassar, Agustus 2019

Muhammad Imran105960187015

Page 6: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

vi

ABSTRAK

MUHAMMAD IMRAN 105960187115. Respon Petani Terhadap PenengembanganInfrastruktur Pedesaan di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa KabupatenPangkep. Dibimbing oleh RATNAWATI TAHIR dan SITTI ARWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Petani Terhadap ProgramPengembangan Infrastruktur Pedesaan.

Penentuan sampel melalui sampel yang berjumlah 18 orang diambil darisetiap kelompok tani sebanyak 3 orang yaitu ketua kelompok dan sekretaris dan 1orang anggota diambil secara acak. Pengambilan data melalui observasi danwawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriftif yang menggunakan rumusSkala Likert

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa programpengembangan infrastruktur ada 3 yaitu jalan desa, jalan tani dan irigasi. Adapunrespon petani terhadap program pengembangan infrastruktur pedesaan secara umumpositif, dengan rincian responden dengan memberikan respon sangat setuju sebanyak88.89% dan respon setuju sebanyak 11.11%. Respon yang memberikan alasan sangatsetuju karena program pengembangan infrastruktur pedesaan mampu meningkatkanhasil pertanian dan mampu melancarkan aksebilitas sarana pertanian. Respondenyang memberikan alasan setuju karena dengan adanya program pengembanganinfrastruktur pedesaan maka harga jual lahan pertanian yang ada di DesaTondongkura semakin tinggi.

Kata Kunci : Respon Petani, Infrastruktur Pedesaan, Jalan Desa, Jalan Tani, Irigasi.

Page 7: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-nya. Shalawat dan salam tak lupa

penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan para

pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Respon

Petani Terhadap Peningkatan Infrastruktur Pedesaan di Desa Tondongkura

Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memeperoleh Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi in tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. Hj. Ratnawati Tahir, M.Si, selaku pembimbing I dan Sitti Arwati,

S.P.,M.Si, selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselsaikan.

2. Bapak Dr. H. Burhanuddin, S. Pi., M.P, selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

viii

3. Dr. Sri Mardiyati, S.P.,M.P selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua Orangtua Ayahanda Pasbah dan Ibu Darmi dan segenap keluarga yang

senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada penulis.

6. Kepada pihak pemerintah Desa Tondongkura yang telah mengizinkan penulis

untuk melakukan penelitian di Daerah tersebut.

7. Semua pihak yang membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir yang

penulis tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua piahak yang terkait

dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga kristal-kristal Allah

senantiasa tercurahkan kepadanya. Amin.

Makassar, Agustus 2019

Muhammad Imran

Page 9: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

RIWAYAT MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI ........... iv

ABSTAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 5

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7

2.1 Petani ............................................................................................... 7

Page 10: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

x

2.2 Kelompok Tani .............................................................................. 8

2.3 Respon Petani .................................................................................. 10

2.4 Infrastruktur Pedesaan .................................................................... 12

2.5 Sistem Infrastruktur ......................................................................... 15

2.6 Kebijakan dan Program Nasional Pembangunan InfrstrukturPedesaan........................................................................................... 16

2.7 Kerangka Pikir .................................................................................. 17

III. METODE PENELITIAN......................................................................... 19

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 19

3.2 Populasi dan Sampel........................................................................ 19

3.3 Jenis dan Sumber ............................................................................. 19

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 20

3.5 Analisis Data..................................................................................... 21

3.6 Definisi Operasional ......................................................................... 21

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................... 24

4.1 Letak Geografis................................................................................. 24

4.2 Kondisi Demografis .......................................................................... 25

4.3 Kondisi Pertanian.............................................................................. 27

4.4 Kondisi Jalan Infrastruktur di Desa Tondongkura............................ 28

V. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 30

5.1 Identifikasi Responden...................................................................... 30

Page 11: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

xi

5.2 Program Peningkatan Infrastruktur di Desa Tondongkura KecamatanTondong Tallasa Kabupaten Pangkep ............................................. 35

5.3 Respon Petani Terhadap Program Peningkatan InfrastrukturPedesaan di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong TallasaKabupaten Pangkep ......................................................................... 38

VI. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 43

6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 43

6.2 Saran ................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Kuisioner Penelitian

Identifikasi Responden

Respon Petani dalam Pengembangan Infrastruktur

Respon Petani terhadap Peningkatan Infrastruktur Pedesaan

Dokumentasi Penelitian

Page 12: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1 Kerangka Pikir ........................................................................................... 17

Page 13: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

xiii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Jumlah Penduduk Desa Tondongkura................................................... 26

2. Penduduk Menurut Tingkat Pendiidikan .............................................. 26

3. Sumber Daya Alam Desa Tondongkura ............................................... 28

4. Pangang Jalan yang ada di Desa Tondongkura..................................... 29

5. Klarifikasi Petani Responden Berdasarkan Usia................................... 31

6. Klarifikasi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......... 32

7. Klarifikasi Petani Responden Berdasarkan TanggunganKeluarga ............................................................................................... 33

8. Klarifikasi Petani Responden Berdasarkan PengalamanBerusaha Tani........................................................................................ 34

9. Setuju Tentang Adanya Infrastruktur Pedesaan.................................... 37

10. Respon terhadap Peningkatan Infrastruktur .......................................... 38

11. Respon terhadap Peningkatan Infrastruktur Jalan Desa........................ 38

12. Respon terhadap Peningkatan Infrastruktur Jalan Tani ........................ 39

13. Respon terhadap Peningkatan Infrastruktur Irigasi............................... 40

Page 14: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Kuisioner Penelitian................................................................................. 45

2. Identifikasi Responden............................................................................. 47

3. Respon Petani dalam Pengembangan Infrastruktur ................................. 48

4. Respon Petani terhadap Peningkatan Infrastruktur Pedesaan .................. 49

5. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 50

Page 15: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari pembangunan yang

bertujuan untuk selalu memperbaiki mutu hidup dan kesejahteraan manusia terutama

petani, baik perorangan maupun masyarakat pada umumnya. Menurut Haryono

(2011) pembangunan merupakan suatu proses konsep perubahan sosial yang

berlansung terus-menerus menuju kearah perkembangan dan kemajuan serta

memerlukan masukan-masukan yang menyeluruh dan berkesinambungan dan

merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk

mencapai tujuan Negara.

Tujuan pembangunan pada dasarnya adalah untuk menciptakan kemajuan di

bidang sosial dan ekonomi secara berkesinambungan, tanpa mengabaikan persamaan

hak dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan bagi masyarakat Indonesia secara

keseluruhan. Beberapa komponen penting dari aspek pembangunan antara lain

mencakup:

a. Pembangunan ekonomi, menitikberatkan pada usaha peningkatan pendapatan

masyarakat dalam berbagai kegiatan ekonomi potensial, meningkatkan

produktifitas pertanian dan non pertanian, memperbaiki efisiensi dan

meningkatkan pertumbuhan industri dan sektor-sektor pelayanan public secara

meluas.

Page 16: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

2

b. Pembangunan lingkungan bertujuan untuk memelihara keseimbangan ekologi

untuk menciptakan kondisi alamia linhkungan yang ramah dan bersahabat.

c. Pembangunan kelembagaan yakni mendorong partisipasi masyarakat dalam

kegiatan pembangunan, memeperbaiki tata kerja administratif, desentralisasi dan

mobilisasi sumber daya, penguatan lembaga.

d. Pembangunan fisik dan sosial diantaranya adalah memeperbaiki serta

meningkatkan kualitas pendidikan, serta mengembangkan keahlian tenaga kerja

dan memeperbaiki fasilitas pelayanan dan insrastruktur (Adisasmita, 2013:35).

Pembangunan infrastruktur merupakan dalam pembangunan fisik dan sudah

sejak lama diketahui bahwa keberadaan infrastruktur yang baik memiliki peran yang

sangat pentig dalam menunjang pemenuhan hak dasar masyarakat sehingga dapat

dikatakan bahwa infrastruktur merupakan modal yang sangat dibutuhkan masyarakat

dalam mendukung kegiatan di berbagai bidang. Wilayah yang memiliki kelengkapan

infrastruktur akan berdamak pada tingkat kesejahteraan sosial dalam pertumbuhan

ekinomi masyarakat. Sebaliknya, kebradaan infrastruktur yang kurang berfungsi

dengan baik meningatkan timbulnya permasalahan sosial seperti penolakan

masyrakat dari masyarakat terhadap terhadap infrastruktur yang telah dibangun.

Keberadaan infrastuktur fisik yang baik seperti halnya jalan, jembatan,

sarana komunikasi, sarana listrik, sarana irigasi dan sarana transportasi juga sering

dikaitkan sebagai pemicu perkembangan pembangunan diberbagai bidang pada suatu

kawasan. Namun saat ini pembangunan infrastruktur yang dilakukan masih

mengalami kendala oleh terbatasnya akses masyarakat pedesaan terhadap

Page 17: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

3

pengambilan kebijakan pembangunan yang akan dilakukan di desanya, hal ini

disebabkan oleh minimnya kordinasi atau hubungan antara pemerintah dangan

masyarakat yang ada di Desa terkait dengan masalah pembangunan yang akan

dilakukan.

Paradigma pembangunan nasional bergeser dari pendekatan top down

kearah pendekatan yang lebih mengutamakan peran aktif masyarakat, salah satunya

melalui pogram pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat

merupakan usaha untuk memperkuat peran dan respon masyarakat agar mampu

meningkatkan kapasitas diri dan masyarakat dalam proses pembangunan, termasuk

untuk mengatasi kemiskinan.

Kemiskinan merupakan salah satu masalah pembangunan yang kompleks

sebuah penelitian yang dilakukan oleh KEPAS (Kelompok Penelitian Agroekosistem)

dan PSE (Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian) mengidentifikasi sekurang-

kurangnya ada dua masalah utama penyebab suatu daerah menjadi miskin yaitu:

sumber daya alam seperti lahan kurang subur, daerah marginal dan daerah kritis

termasuk di dalamnya perikanan laut dan lahan yang dimanfaatkan secara optimal

(rendahnya teknologi dan modal) dan aksebilitas daerah yang rendah, terutama karena

sarana dan prasaran transportasi.

Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan

Umum berupaya melakukan langkah nyata penuntasan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyrakat di desa-desa tertinggal melalui program penigkatan

infrastruktur pedesaan (PPIP). Sasaran utama PPIP adalah pembangunan prasarana

Page 18: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

4

desa untuk meningkatkan akses masyrakat desa pada pemenuhan kebutuhan yang

akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat desa serta memperbesar

kesejahteraan dalam desa (Siagian, 2013).

Sasaran dengan kondisi kemiskinan tersebut maka program PPIP bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan akses masyarakat

miskin terhadap pelayanan infrastruktur dasar pedesaan yang mencakup prasarana

transportasi pedesaan dan irigasi pedesaan.

Melalui program PPIP ini di harapkan ada respon yang baik dari masyarakat

khususnya petani. Sasaran program PPIP adalah perbaikan infrastruktur termasuk di

Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep yaitu: jalan

desa, jalan tani dan irigasi.

Tahun 2016 Desa Tondongkura mendapat perbaikan jalan beton sepanjang

7 km pemerintah kabupaten Pangkep menarget 20 km perbaikan jalan beton di

kecamatan Tondong Tallasa termasuk di desa Tondongkura. Penduduk setempat

sangat mengharapkan agar pelaksanaan proyek ini dapat dilaksankan dengan baik dan

dituingkatkan kualitasnya demi kepentingan masyarakat.

Jalan tani di Desa Tondongkura sekarang ini belum memadai namun jalan

tani yang di kerja oleh PNPM sekarang ini telah di hentikan jadi jalan tani yang ada

di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep, sekarang ini

belum sepenuhnya dikerja.

Page 19: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

5

Respon petani terhadap pembangunan infrastruktur yang ada di Desa

Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep sekarang ini terdapat

program pembangunan infastruktur brlum terlalu jelas sehingga penulisan sebagai

mahasiswa ingin melakukan suatu penelitian yang terkait tentang pembangunan

infrastruktur pedesaan yang ada di Desa Tondongkura, kaitannya dengan sikap atau

respon petani terhadap program peningkatan infastruktur yang ada di Desa

Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:

1. Bagaimanakah pelaksanaan program pengembangan infrastruktur pedesaan

(PPIP) di bidang pertanian di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa

Kabupaten Pangkep?

2. Bagimana respon petani terhadap program pengembangan infrastruktur pedesaan

di bidang pertanian di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten

Pangkep.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan pengembangan infrastruktur di bidang pertanian di Desa

Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa kabupaten Pangkep.

Page 20: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

6

2. Respon petani terhadap program pengembangan pengembangan infrastruktur di

bidang pertanian di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten

Pangkep.

Kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pemerintah dan instansi terkait diharapkan dapat menjadikan bahan

pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

2. Sebagai informasi bagi peneliti dan peneliti lainnya bagaimana respon petani

terhadap program pengembangan infrastruktur di bidang pertanian di Desa

Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa kabupaten Pangkep.

Page 21: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

7

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Petani

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya

dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan

memelihara tanaman seperti padi, bunga, buah dan lain-lain, dengan harapan untuk

memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya

kepada orang lain. (Christopher, 2011).

Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang

melibatkan pemanfaatan makhluk hidup untuk kepentingan manusia. Dalam arti

sempit pertanian diartikan sebagai kegiatan budidaya tanaman.

Ilmu pertanian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola tanama

hewan, dan ikan serta lingkungannya agar memberikan hasil yang maksimal.

Pertanian dimulai pada saat manusia mulai mengamati perilaku tanaman

hewan dan ikan serta factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan.

Berdasarkan sejarah perkembangannya pertanian dapat diklasifikasikan

menjadi 4 golongan yaitu

1. Pemburu dan pengumpul

2. Pertanian primitif

3. Pertanian tradisional

Page 22: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

8

4. Pertanian progresif (modern)

2.2. Kelompok Tani

Kelompok tani adalah beberapa beberapa orang petani atau peternak yang

menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan,

motif, dan minat (hariadi, 2014). Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat

keputusan dan dibentuk dengan tujuan sebagzi wadah komunikasi antar petani.

Kelompok tani didefinisikan sebagai sebuah kelembagaan ditingkat petani

yang dibentuk untuk mengorganisasikan para petani dalam menjalankan usaha

taninya (hermanto dan swastika, 2011).

Keputusan tersebut dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan untuk memontor

atau mengevaluasi kinerja kelompok tani. Kinerja tersebut yang akan menentukan

tingkat kemampuan kelompok.

Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal dipedesaan yang

ditumbuh kembangkan dari, oleh, dan untuk petani, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Saling kenal akrab dan saling percaya diantara sesama anggota.

2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani.

3. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan

kesepaktan bersama.

Dalam upaya menuju pembangunan pertanian yang lebih maju, peran

kelembagaan pertanian perlu di dorong untuk memberikan kontribusi terhadap hal

tersebut. Kelembagaan pertanian mejadi suatu penggerak utama untuk mencapai

Page 23: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

9

tujuan pertanian. Kelompok tani menjadi salah satu kelembagaan pertanian yang

berperan penting dan menjadi ujung tombak karena kelompok tani merupakan pelaku

utama dalam pembangunan pertanian.

Ada kecenderungan pemerintah daerah kurang memberikan pehatian

terhadap kelembagaan pertanian khususnya kelompok tani. Padahal kelompok tani

merupakan aset yang berharga dalam rangka menuju pembangunan pertanian yang

majumeningkat bahwa disebagian besar daerah, pertanian menjadi basis sektor

pembangunan.

Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antara anggota

mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab

segala kegiatan dan permasalahan dalam berusahatani dimaksimalkan oleh kelompok

secara bersamaan. Melihat potensitensi tersebut maka kelompok tani perlu di bina

dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat di kembangkan secara optimal dan

mendukung pembangunan pertanian.

Beberapa hal yang timbul sebagai dampak tidak adanya kelompok tani

antara lain:

1. Kegiatan penyuluhan oleh PPL tidak dapat dilaksanakan.

2. Petani tidak mendapatkan bantuan dan pemerintah sebagai akibat tdak adanya

kelembagaan pertanian yang dapat mengelola bantuan dengan baik, khususnya

kelompok tani.

3. Pola dan teknik pelaksanaan usaha tani berjalan dengan baik sehingga

Page 24: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

10

menimbulkan masalah-masalah dalam usahatani. Misalnya kesulitan air serta

serangan hama.

2.3. Respon Petani

Respon adalah setiap tingkah laku yang pada hakekatnya merupakan

tanggapan dan reaksi yang di timbulkan oleh stimulus. Setiap respon manusia

didahului oleh stimulus. Stimulus atau rangsang adalah macam perubahan apa saja

baik yang bersipat mekanis, physis, ataupun kimiawi yang mengenai alat indra. Hal

penting dalam stimulus adalah unsur ”perubahannya”. (Mahmud, 2014).

Menurut Mulyana (2012) model stimulus-respon menekankan keutamaan

peristiwa eksternal, tindakan manusia dilihat sebagai respon terhadap ransangan yang

terjadi di dunia luar. Tindakan manusia adalah hubungan stimulus respon yang

mengabaikan gagasan mengenai tujuan manusia dan mengasumsikan perilaku

manusia yang otomatis sebagai refleks yang dipicu ransangan dari luar.

Menurut Shiffiman dan Laslie (2015) bagaimana suatu individu-individu

beraksi terhadap isyarat, dan bagaimana mereka berperilaku merupakan respon.

Belajar bahkan dapat terjadi jika respon tidak jelas. Suatu respon tidak ter kait oleh

kebutuhan-kebutuhan yang sudah menjadi kebiasaan.

Tanggapan atau respon menurut Mardikanto (2011) merupakan segala

sesuatu yang dapat di perbuat oleh seorang individu setelah ia merasakan adanya

ransangan. Di dalam kehidupan sehari-hari respon seseorang ada yang dapat diamati

dan diketahui oleh orang lain (covert response) tetapi ada kalanya cukup dirasakan

Page 25: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

11

dalam diri yang bersangkutan sendiri tanpa dapat diamati atau diketahui atau

dideteksi oleh orang lain (covert response). Tanggapan yang diberikan seorang

terhadap sesuatu ransangan yang sama, dapat berbeda-beda, dan sebaliknya

tanggapan seseorang terhadap ransangan yang berbeda dapat sama sehubungan

dengan pengertian diatas dalam teori psikologi belajar mengajar diketahui bahwa

seseorang yang dapat dikatakan telah memberkan tanggapan terhadap ransangan,

yaitu setelah mengalami proses sebagai berikut:

1. Adanya penyimpanan ransangan (oleh orang lain) yang membuat seseorang dapat

merasakannya melalui panca indranya.

2. Seseorang menyadari dan merasakan adanya ransangan.

3. Ransangan yang dirasakan (diterima) itu diterjemahkan sendiri oleh penerimanya.

4. Individu (penerima) tersebut kemudian memberikan tanggapan sesuai dengan

pemahamannya terhadap ransangan yang telah diterima dan di terjemahkannya

sendiri.

Respon hanya akan timbul apabila suatu individu dihadapkan pada suatu

stimulasi yang menghendaki adanya reaksi individual. Respon evaluative berarti

bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sebagai sikap itu timbulnya didasari

oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulasi

dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan tidak-menyenangkan,

yang kemudian mengkristal sebagai potensi reakasi terhadap objek sikap. Respon

seseorag dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif, apabila respon

positif maka orang yang bersangkutan cenderung akan menyukai atau mendekati

Page 26: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

12

objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk menjauhi objek tersebut.

2.4. Infrastruktur Pedesaan

Pengertian infrastruktur, Grigg Kodoatie, (2015) infrastruktur merupakan

system fisik yang menyediakan trasnsportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung

dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar

manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi, pengertian ini merujuk

pada infrastruktur sebagai suatu sistem. Dimana infrastruktur dalam sebuah sistem

adalah bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan)yang tidak terpisahkan

satu sama lain. Infrastruktur sendiri dalam sebuah sistem menopang sistem sosial dan

sistem ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem lingkungan.

Ketersedian infrastruktur memberikan dampak terhadap terhadap sistem sosial dan

sistem ekonomi yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, infrastruktur perlu

dipahami sebagai dasar-dasar dalam m engambil kebijakan (Kodoatie, 2015).

Pengembangan infrastruktur adalah suatu usaha atau suatu proses perubahan

daerah yang lebih baik melalui upaya yang terencana untuk membangun prasarana

atau segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses

ppembangunan. Pembangunan infrastruktur dalam sebuah sistem menjadi penopang

kegiatan-kegiatan yang ada dalam ruang. Infrastruktur merupakan wadah sekaligus

katalisator dalam sebuah pembangunan. Ketersediaan infrastruktur meningkatkan

akses masyarakat terhadap sumber daya sehingga dapat meningkatkan efesiensi dan

produktivitas yang menuju pada perkembangan ekonomi suatu kawasan atau

Page 27: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

13

wilayah. Sistem rekayasa dan manajemen infrastruktur berpengaruh terhadap sistem

tata guna lahan yang pada akhirnya membangun suatu kegiatan seperti, infrastruktur

pedesaan.

Program pengembangan infrastruktur pedesaan bersifat pembangunan

berbasis masyrakat dimana masyarakat terlebih dalam perencanaan pelaksanaan dan

pengawasan . jenis kegiatan yang dilakukan, ditentukan berdasarkan rembung desa.

Proses rembung mengharuskan konsultan untuk berperan dalam memberikan

masukan kepada masyarakat mengenai besarnya manfaat infrastruktur yang akan

dibangun. Masyarakat kemudian menentukan jenis kegiatan yang dilakukan

didesanya seperti pembangunan jalan desa, irigasi desa, sarana air bersih dan sanitasi

desa atau kombinasi dari ketiganya (Departemen PU, 2006).

Program pengembangan infrastruktur pedesaan menurut waksitho (2010)

dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui perbaikan

akses masyarakat miskin terhadap pelayanan infrastruktur dasar pedesaan dengan

pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan ini diharapkan kegiatan

ekonomi, sosial dan budaya pedesaan semakin berkembang.

Menurut Suhardjo (2014) dalam beberapa dekade terakhir mulai terjadi

perubahan-perubahan definisi kawasan pedesaan. Hal tersebut dikarenakan mulai

berubahanya tipologi kawasan pedesaan dan perkembangan kawasan pedesaan dalam

beberapa waktu terakhir. Terutama setelah era globalisasi yang masuk ke pedesaan,

telah terjadi interaksi dan negosiasi sosial budaya masyarakat pedesaan terhadap

modernitas dan budaya luar. paham dikotomi perdesaan dan kawasan perkotaan mulai

Page 28: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

14

ditinggalkan dengan tidak relevannya pemahaman tersebut dengan melai biasanya

pedesaan-perkotaan. Dalam devenisi klasik, secara ekonomi kawasaan pedesaan di

kategorikan sebagai wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian sedangkan

kawasan perkotaan dikategorikan sebagai wilayah dengan kegiatan utama disektor

jasa dan perdagangan.

Pembangunan infrastruktur pedesaan mempunyai cakupan fungsional dan

kemasyarakatan yang tinggi, artinya bahwa infrastruktur pedesaan yang dibangun

harus dibangun dengan memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat. Jika

masyarakat di suatu desa pola sosial budayanya adalah masyarakat pertanian maka

infrastruktur yang mendukung sektor pertanian sebagai kegiatan utama masyarakat

pedesaan.

Pembangunan infrastruktur pedesaan akan semakin efektif dalam

mendorong pembangunan masyarakat dan wilayah pedesaan manakala diikuti dengan

kegiatan penguatan kelembagaan masyarakat, peningkatan perekonomian rakyat

untuk mendorong kesejahteraan dan peningkatan aspek pengorganisasian masyarakat.

Termasuk mulai memperhatikan program infrstruktur lingkungan di masyrakat seprti

pengolahan limbah, perlindungan sumber air dan sejenisnya.

Sedangkan untuk menjelaskan kawasan pedesaan yang biasa akibat

mempunyai kemiripan dengan sifat korta, kawasan tersebut sebagai kawasan desa-

kota atau kawasan perdesaan yang mempunyai ciri kota, yang biasanya terdapat

dikawasan frunge area. Sedangkan dalam kamus tata ruang 2008, desa-kota

didefinisikan sebagai desa yang mata pencahariannya mirip dengan di kota. Temasuk

Page 29: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

15

gaya hidup dan gaya perumahannya. Menggunakan pendekatan batasan fungsional,

kawasan tersebut dicirikan dengan kawasan fisik (perumahan) dan sosial budaya

(mata pencahariaan dan gaya hidup).

Adapun infrastruktur pedesaan diantaranya:

a. Jalan Desa

Jalan Desa merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala

bagian area darat termasuk bangunan lengkap dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada di pedesaan.

Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang

tidak termasuk jalan kanupaten di dalam kawasan pedesaan, dan merupakan jalan

umum yang menghubungkan kawasan atau antara pemukiman di dalam desa.

b. Jalan tani

Jalan tani merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian untuk

memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi

menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produksi pertanian dari lahan

menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan atau pasar.

Dengan adanya jalan tani dapat mendorong kelancaran distribusi pada

kawasan pertanian dan memberikan pengaruh terhadap peningkatan nilai jual

lahan di sekitarnya yang dapat di jangkau oleh transportasi.

c. Irigasi

Irigasi adalah suatu sistem untuk mengaliri suatu lahan dengan cara

membendung sungai yang ada di desa Tondongkura, dengan bertambahnya petani

Page 30: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

16

yang memiliki sawah tadah hujan mereka hanya mengandalkan irigasi tradisional

untuk mengaliri sawahnya. Petani berharap agar pihak terkait mau membantu

petani melakukan penambahan saluran irigasi, agar para petani yang ada di desa

Tondongkura dapat meningkatkan hasil panennya setiap tahun.

Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia

kepada bidang lahanuntuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian

tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratursesuai kebutuhan tanaman pada

saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk menukung pertumbuhan

tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan normal.

2.5 Sistem Infrastruktur

Menurut Grigg (Nurmadinah, 2012), sistem infrastruktur merupakan

pendukung fungsi-fungsi sistem sosiaol dan soistem ekonomi dalam kehidupan

sehari-harimasyarakta. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilistas-

fasikitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, isntalasi yang dibangun dan

yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakata.

Infrastruktur dinyatakan pula sebagai fisik yang dirancang dalam sistem pelayanan

public yang penting terbagi dalam 7 kategori utama. Namun dalam penetapan

kategori infrastruktur ini terdapat beberapa perbeedaan anatar program pembangunan

prasarana kota terpadu (P3KT) dengan Grigg (1998), Hudson (1997), Kodoatie

(2003) maupun Supirin (2003) dan Nurmadinah (2012). Pengkategorian dalam

program pembangunan prasarana kota terpadu (P3KT) tidak mnyertai bangunan

Page 31: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

17

gedung dan fasilitas rekreasi, serta memisahkan pengelolaan air bersih dengan air

kotor, air limbah dan drainase pada satu kategori dan menyertai serta memasukkan

bangunan gedung dan fasilitas rekreasi pada kategori terpish (Nurmadimah, 2012:20).

2.6. Kebijakan dan Program Nasional Pembangunan Infrstruktur Pedesaan

Arah kebijakan dan srategi pembangunan kawasan pedesaan nasional

dijabarkan dalam Undang-undang No 17 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Nasional (RPJPN), serta Peraturan presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014.

Merupakan RPJMN tahap dua dari rangkaian RPJMN yang di tetapkan dalam

RPJPN. RPJMN disusun dalam empat tahapan yaitu RPJMN I (2005-2009), RPJMN

II(2010-2014), RPJMN III (2015-2019), serta RPJMN IV (2020-2024). Pentahapan

tersebut sesuai dengan visi, misi, dan program Presiden Negara Republik Indonesia

yang dipilih lansung oleh rakyat. RPJMN memuat srategi pembangunan nasional,

kebijakan umum, program kementrian/lembaga dan lintas kementrian/lembaga,

kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup

gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam

rangka kerja. RPJMN I dan RPJMN II di tetapkan dalam rangka melaksanakan misi

pembangunan yang merata dan berkeadilan. Dalam tahap ini pembangunan pedesaan

(tolliver, 2011) meliputi:

1. Pengembangan agroindustri pada rakyat.

Page 32: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

18

2. Peningkatan kapasitas SDM.

3. Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di pedesaan

dan kota-kota kecil.

4. Peningkatan akses informasi, lembaga keuangan, kesempatan kerja, dan

teknologo.

5. Pengembangan potensi sosial budaya lokal.

6. Intervasi harga dan kebijakan propertanian.

Adapun sarana pembangunan pedesaan dalam RPJMN 2010-2014 adalah

sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas dan peran pemerintah desa serta kelembagaan masyarakat.

2. Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan dan perlindungan masyarakat

adat.

3. Peningkatan ekonomi pedesaan.

4. Peningkatan sarana dan prasarana pedesaan, serta

5. Peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan

hidup.

2.7. Kerangka Pikir

Pembangunan infrastruktur bertujuan untuk meningatkan perekonomian di

pedesaan. Dalam pelaksaan pembanguna lebih bergerak kearah pendekatan

partisipatif yang mengutamakan peran aktif masyarakat sehingga pemerintah

Page 33: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

19

membuat program program peningkatan perekonomian masyarakat salah satunya

adalah program pengembangan infrastruktur pedesaan (PPIP).

Mekanisme penyelenggaraan PPIP menerapkan pendekatan pembangunan

berkelanjutan berbasis masyarakat melalui pelibatan masyrakat secara penuh dalam

seluruh proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksaan sampai pengawasan

program yang di selenggarakan. Program tersebut terdiri dari tiga program yaitu jalan

desa, jalan tani, irigasi. Yang di serahkan kepada kelompok tani yang direspon

lansung oleh petani demi tercapainya pengembangan infrasteruktur.

Skema kerangka pikir respon petani terhadap program peningkatan

infrastruktur pedesaan di desa tondongkura kecamatan tondong tallasa kabupaten

pangkep dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 34: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

20

Gambar I: Skema Kerangka Berfikir Respon Petani Terhadap Program PeningkatanInfrastruktur Pedesaan di Desa Tondongkura Kecamatan TondongTallasa Kabupaten Pangkep.

Program PeningkatanInfrastruktur Pedesaan

(PPIP)

Program Infrastruktur1. Jalan Desa2. Jalan Tani3. Irigasi

Kelompok Tani

Respon Petani

PengembanganInfrastruktur

Page 35: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

21

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong

Tallasa Kabupaten Pangkep pada bulan Juli- September 2019. Lokasi tersebut dipilih

menjadi lokasi penelitian dengan dasar pertimbangan bahwa desa Tondongkura

merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Pangkep yang sedang

melaksanakan program dari pemerintah yaitu program pengembangan infrastruktur

pedesaan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani yang ada di Desa

Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep yang terlibat dalam

program pengembangan infrastruktur pedesaan yang berjumlah 6 kelompok tani

dalam satu kelompok tani beranggotakan 25 orang jadi jumlah populasi sebanyak 150

orang. Sehingga yang dijadikan sampel dengan secara sengaja yaitu 3 orang di setiap

kelompok tani yaitu ketua kelompok tani, sekertaris dan pengambilan 1 orang

anggota secara acak jadi jumlah keseluruhan responden adalah 18 orang (Sugiono,

2005).

Page 36: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

22

3.3 Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantititaf.

1. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari wawancara berupa tanggapan

yang diberikan oleh informan berupa data lisan dengan penjelasan mengenai

program pengembangan infrastruktur Desa.

2. Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung atau data yang berupa angka-

angka meliputi umur responden.

b. Sumber data dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi secara langsung

dengan melihat keadaan riil dilapangan dan wawancara langsung kepada

petani di Desa Tondong Kura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten

Pangkep.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang

berkaitan dengan judul penelitian berupa data yang diperoleh dari sumber

instansi terkait.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik-teknik atau cara-cara yang dapat di

gunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa instrumen

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, di antaranya:

a. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

Page 37: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

23

terhadap objek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas

mengenai objek yang akan diteliti.

b. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui

wawancara langsung kepada informan yaitu petani yang ada di Desa Tond

ongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep berdasarkan daftar

petanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya.

c. Dokumentasi

Yaitu kegiatan pencatatan dan pengambilan gambar yang diperlukan

baik dari informan.

3.5 Analisis Data

Skala liket merupakan suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persrpsi sorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala liket, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi inicator

variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan

(Sugiyono, 2013).

Page 38: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

24

Jawaban dari setiap instrumen skala likert mempunyai gradasi dari sangan

positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata dengan perolehan skor antara lain:

Tabel 3.1 Skor penilain skala likertNo Kriteria Skor

1. Sangat Setuju (SS) 42. Setuju (S) 33. Tidak Setuju (TS) 24. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6 Definisi Operasional

a. Program infrastruktur adalah program perbaikan pembangunan infrastruktur

di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

b. Infrastruktur pedesaan terdiri atas: jalan desa, jalan tani, irigasi yang ada di

desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

c. Respon petani adalah sikap petani terhadap pembangunan infrastruktur di

Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

d. Jalan tani merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian untuk

memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian, pengangkutan sarana

produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil pertanian yang ada di

Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

e. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan atau antar

pemukiman masyarakat yang ada di dalam desa, serta jalan lingkungan.

Page 39: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

25

f. Irigasi merupakan penyediaan air untuk menunjang pertanian yang ada di

Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

g. Petani merupakan seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya

dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan menumbuhkan

memelihara tanaman.

h. Kelompok tani merupakan beberapa orang petani atau peternak yang

menghimpun diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam

tujuan, motif, dan minat.

i. Pengembangan infrastruktur adalah salah satu program pemerintah untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Page 40: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

26

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis

1. Letak Wilayah

Desa Tondongkura memiliki luas wilayah yang tidak terlalu besar, serta

daerah administratif, Desa Tondongkura jika dibandingkan dengan desa lainnya yang

terdapat di Kecamatan Tondong Tallasa adalah menjadi salah satu desa yang

memiliki wilayah administratif yang tergolong kecil. Namun demikian, dengan tidak

terlalu besarnya wilayah yang harus dikembangkan oleh pemerintahan Desa

Tondongkura maka hal itu dirasa akan cukup memabantu dalam meningkatkan

potensi yang terdapat di Desa Tondongkura pada masa ke masa.

Secara geografis Desa Tondongkura merupakan salah satu desa di Kecamatan

Tondong Tallasa yang mempunyai luas wilayah mencapai 1.900 ha, Desa

Tondongkura berada pada ketinggian ± 250-450 mdl dan curah hujan ± 700 - 1500

mm, rata-rata suhu udara 28º - 32ºC. Bentuk wilayah berbukit bukit, Desa

Tondongkura terletak di tengah-tengah diantara empat desa yaitu:

Sebelah Utara : Desa Tondong Bua Kec. Tellu Limpoe Kab. Bone

Sebelah Timur : Desa Lanne Kec. Tondong Tallasa Kab. Pangkep

Sebelah Selatan : Desa Bonto Birao Kec. Tondong Tallasa Kab. Pangkep

Sebelah Barat : Desa Bantimurung Kec. Tondong Tallasa Kab.Pangkep.

2. Luas Wilayah

Desa Tondongkura dengan luas wilayah ± 1.900 ha yang terdiri dari

Page 41: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

27

a. Tanah sawah : 362 ha

b. Tanah pekarangan : 100 ha

c. Tanah kebun : 439 ha

d. Lain-lain : 999 ha

3. Sumber Daya Alam

a. Pertanian

b. Peternakan

c. Perkebunan

d. Lahan Tanah

4. Karakteristik Desa

Desa Tondongkura merupakan kawasan pedesaan yang bersifat agraris

dengan mata pencaharian dari sebagian besar penduduknya adalah bercocok

tanam terutama disektor pertanian dan perkebunan. Karakteristik wilayah yang

berada di daerah lembah dan pegunungan menjadikan Desa Tondongkura sedikit

berbeda. Potensi perkebunan kacang tanah tergolong besar diantara desa-desa

yang ada di Kecamatan Tondong Tallasa. Sedangkan mata pencaharian lainnya

adalah sektor industri kecil seperti pandai besi dan pemanfaatan hasil olahan

pertanian dan perkebunan.

4.2. Kondisi Demografis

1.Keadaan Peduduk

Berdasarkan pemutahiran data pada tahun 2019 jumlah penduduk Desa

Page 42: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

28

Tondongkura terdiri dari 1.913 Jiwa degan rincian pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa TondongkuraNo Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)1. L 931 49,8932. P 935 50,107

Jumlah 1.866 100Sumber: Kantor Desa Tondongkura, 2019

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Tondongkura dengan

jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 935 dengan persentase 49,893% orang

dibandingkan jumlah penduduk laki-laki yaitu sebanyak 931 orang dengan jumlah

persentase50,107%.

2. Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 2. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Sumber: Kantor Desa Tondongkura, 2019

No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)1 Strata 2 5 0,262 D 4 / Strata 1 123 6,423 D 3 / Sarjan Muda 25 1,304 D 1 / D 2 27 1,415 SMA Sederajat 394 20,66 SMP Sederajat 346 18,087 SD Sederajat 488 25,518 Belum Tamat SD 228 11,919 Belum Sekolah 155 8,1010 Tidak Sekolah 122 6,37

Jumlah 1913 100

Page 43: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

29

Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Tondongkura

tergolong masih rendah yang dapat dilihat bahwa sebanyak 488 orang berpendidikan

akhir hanya di tingkat SD dengan jumlah persentase 25,51% dan sebanyak 122 orang

tidak sekolah dengan persentase 6,37%.

4.3. Kondisi Pertanian

Desa Tondongkura merupakan salah satu dari 6 desa yang berada di

Kecamatan Tondong Tallasa. Luas wilayah Desa Tondongkura secara keseluruhan

adalah seluas 1.900 Ha. Desa Tondongkura berada di ketinggian 250 meter di atas

permukaan laut. Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa secara topografi

merupakan perbukitan/pegunungan. Wilayah Desa Tondongkura yang beriklim tropik

basah memiliki curah hujan sebesar curah hujan ± 700 - 1500 mm per tahun. Desa

Tondongkura memiliki intensitas curah hujan sedang sehingga suhu udara tinggi dan

kategori ini cukup untuk dapat mendukung kegiatan masyarakat dalam bidang

pertanian.

Potensi di bidang pertanian dan perkebunan merupakan potensi unggulan

yang terdapat di Desa Tondongkura. Komoditas kacang tanah, jahe, tanaman

hortikultura sangat dominan didukung oleh lahan yang subur, iklim yang baik serta

kemampuan petani dalam bidang pertanian yang memadai. Adanya beberapa sumber

air di Desa Tondongkura menjadikan sumber pengairan utama bagi masyarakat petani

disekitar Desa Tondongkura sehingga pada saat musim kemarau dapat menjadi

sumber cadangan air yang cukup potensial untuk dimanfaatkan. Iklim di Desa

Page 44: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

30

Tondongkura terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim

hujan terjadi pada bulan november hingga mei, Musim kemarau umumnya terjadi

pada bulan juni sampai oktober.

Potensi sumber daya alam yang banyak terdapat di Desa Tondongkura adalah

berupa kayu, bambu, batu gunung, dan pasir yang merupakan bahan dasar dalam

pembangunan infrastruktur bangunan dan lain-lain. Selain itu masih banyak sumber

daya alam yang masih bisa digali dan dikembangkan, yang diantaranya terdapat di

Tabel 3.

Tabel 3. Sumber Daya Alam Desa TondongkuraNo Jenis Sumber Daya Alam Jumlah (ha)1. Tanah Desa 42. Batu Alam 203. Hutan Bambu 2004. Batu Permata 105. Kayu 5806. Pasir 27. Lahan Pekarangan 1008. Tanah Sawah 3629. Tanah Perkebunan 43910. Tanah Hibah Masyarakat 1011. Palawija 12012. Hutan Rakyat 25313. Hutan Lindung 12014. Lainnya 10

Sumber: Kantor Desa Tondongkura, 2019

Tabel 3 menunjukkan bahwa sumber daya alam terluas di Desa Tondongkura

adalah sumber daya kayu dengan luas 580 ha sedangkan sumber daya terkecil yaitu

sumber daya pasir dengan luas 2 ha.

Page 45: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

31

4.4 Kondisi Infrastruktur Jalan di Desa Tondongkura

jalan merupakan sarana transportasi yang menjadi kebutuhan vital masyrakat

karena beberapa dalam seluruh kegiatan masyarakat baik kegiatan perekonomian,

pertanian, dan kegiatan sosial. Data mengenai panjang jalan yng ada di desa tondong

kura dapat dilihatada Tabel 4.

Tabel 4. Panjang Jalan Yang Ada di Desa TondongkuraNo Jalan Panjang (km)

1 Kabupaten 10

2 Desa 25

Sumber: Kantor Desa Tondongkura 2019

Infrastruktur yang ada di desa tondongkura terdiri dari jalan kabupaten

sepanjang 10 km dan Jalan desa sepanjang 50 km. kondisi yang ada 10 km jalan

beton yang jadi penghubung antar desa, sedangkan penghubung antara dusun satu

dengan dusun yang lain sebanyak 15 km merupakan jalan aspal dan pengerasan.

Infrastruktur jalan ada belum cukup memadai dalam memenuhi kebutuhan masyrakat

dalam sarana trasportasi.

Page 46: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

32

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Responden

Responden adalah anggota kelompok tani yang terlibat dalam peningkatan

infrastruktur pedesaan dan sekaligus menggambarkan kondisi atau keadaan serta

status orang tersebut. Identifikasi seseorang petani penting untuk diketahui, karena

petani seabagi sumber yang berhubungan dengan beberapa unsur diantaranya

meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusaha tani, dan jumlah tanggungan

keluarga. Responden di Desa Tondongkura memiliki perbedaan, baik itu umur,

jenjang pendidikan yang ditempuh ataupun pengalaman berusaha tani selama mereka

hidup.

5.2.1 Umur Responden

Umur petani dapat mempengaruhi fisik dalam bekerja dan cara berfikirnya

karena semakin tua umur petani maka kemampuan kerjanya semakin menurun beda

dengan yang muda yang mempunyai fisik yang kuat dan mampu mencari pekerjaan

yang yang dapat menambah penghasilannya. Petani muda juga lebih memahami hal-

hal baru dan sangat antusias mencari informasi dalam berusaha tani. Secara rinci

deskripsi umur responden pada wilayah pengamatan disajikan pada Tabel 5.

Page 47: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

33

Tabel 5. Klarifikasi Petani Responden Berdasarkan Usia di Desa TondongkuraKecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

No Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 22 - 32 5 27.78

2 33 - 43 0 0

3 44 - 54 9 50

4 55 - 65 4 22.22

Jumlah 18 100

Sumber : Data Setelah Diolah, 2019.

Tabel 5 menujukkan bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah pada

usia lebih dari 44 - 54 tahun yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase 50 % dan

yang paling sedikit adalah pada usia 33 – 43 tahun.

Usia petani akan mempengaruhi kemampuan pisik dan respon terhadap hal-

hal yang baru dalam menjalankan usaha taninya. Semakin muda petani biasanya

mempunyai semangat dan rasa ingin tahu apa yang belem diketahui sehingga

sehingga mereka akan berusaha untuk lebih cepat melakukan adopsi inovasi

berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tua ataupun mudahnya petani tdak

menjamin tinggi atau rendahnya perasaan individu yang berupa setuju atau tidaknya

terhadap tujuan, manfaat dan keunggulan program. Kondisi di lapangan menujukkan

bahwa respon petani terhadap program PPIP tergolong positif. Namun semakin

mudahnya umur tidak menjamin respon selalu positif hal ini dikarenakan pernyataan

setuju dan perasaan yang positif timbul karena hasil progran yang bisa dilihat secara

nyata dan dirasakan manfaatnya secara lansung.

Page 48: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

34

5.2.2 Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang di tempuh responden pada

bangku pendidikan sekolah formal. Tingkat pendidikan juga memepengaruhi pola

pikir petani dalam mengambil keputusan dimana petani dengan tingkat pendidikan

relatif tinggi dapat bertindak lebih dinamis dalam pengolahan ushataninya. Secara

umum tingkat pendidikan kerja sehingga berpengaruh pula pada peningkatan

pendapatan.

Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan yang dimiliki petani responden

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Klarifikasi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di DesaTondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

No Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 SD 2 11.11

2 SMP 5 27.78

3 SMA 11 61.11

Jumlah 18 100

Sumber : Data Setelah Diolah, 2019.

Tabel 6 menunujukkan bahwa pendidikan responden yang terbanyak adalah

pada tingkat SMA sebanyak 11 orang dengan persentase 61.11%. berarti petani sudah

mempunyai keterampilan dalam mengelolah usahatani dan mempunyai pola pikir

yang rasional . Dan tingkat SMP sebanyak 5 orang dengan persentase 27.78%

sedangkan pedidikan responden paling sedikit adalah SD sebanyak 2 orang dengan

persentase 11.11%.

Page 49: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

35

Pendidikan formal mempengaruhi reson atau tanggapan petani terhadap

sesuatu hal semakin tinggitingkat pendidikan petani maka akan semakin maju pola

pikir dan sikap petani tersebut dalam menanggapi hal-hal baru.

Tinggi rendahnya pendidikan yang ditempuh petani di bangku sekolah

berpengaruh terhadap sikap individu yang berupa sikap setuju atau tidaknya petani

terhadap tujuan, manfaat dan keunggulan program. Pendidikan petani tergolong

sedang dan dan respon tergolong positif. Tingkat pendididikan mempengaruhi

keterbukaan cara berpikir dengan pendidikan yang sedangpetani memberikan respon

positif yang mempunyai tujuan manfaat dan keunggulan program karena mereka

telah benar-benar merasakan wujud nyata hasil dan manfaat program PPIP.

5.2.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden

Kepala keluarga adalah orang yang bertanggung jawab atas segala kegiatan

dan kejadian dalam rumah tangga serta berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan

dari semua anggota keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. Keluarga adalah

semua orang yang tinggal baik didalam rumah maupun diluar rumah menjadi

tanggung jawab kepala rumah tangga. Jumlah tanggungan keluarga yang ada dalam

satu rumah dapat mendorong efektifitas dan produktifitas pengelolaan usaha tani

sehingga peluang untuk memngembangkan usahanya lebih besar karena kebutuhan

keluarga selalu meningkat. Untuk lebih jelasnya rata-rata jumlah tanggungan

keluarga reponsen dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 50: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

36

Tabel 7. Klasifikasi Petani Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga DiDesa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

No Tanggungan keluarga (orang) Jumlah (orang) Presentase (%)

1. 1 – 3 5 27.78

2. 4 – 5 13 72.22

Total 18 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah jumlah

tanggungan keluarga 4 – 5 orang sebanyak 13 jiwa dengan persentase 72.22% yang

berarti jumlah tenaga kerja yang tersedia banyak namun dilain pihak merupakan

beban keluarga dan yang paling sedikit adalah jumlah tanggungan keluarga mulai dari

1 – 3 orang yaitu 5 jiwa 27.78% yang berarti jumlah tenaga kerja dalam keluarga

kurang.

5.2.4 Pengalaman Berusahatani Petani Responden

Pengalaman dalam berusahatani erat kaitannya dengan tingkat keterampilan

seorang petani dalam berusahatani karena biasanya petani yang berpengalaman

ditunjang oleh pendidikan yang cukup akan lebih terampil dalam mengelola

usahataninya. Pengalaman berusahatani responden di daerah penelitian berkisar antar

7 – 45 tahun yang nampak jelas pengalaman berusahatni responden pada Tabel 8.

Page 51: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

37

Tabel 8. Klarifikasi Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani DiDesa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

No Pengalaman Usahatani(Tahun) Jumlah (orang) Presentase (%)

1. 1 – 10 3 16.67

2. 11 – 20 3 16.67

3. 21 – 30 9 50

4. 31 – 40 2 11.11

5. 41 – 50 1 5.55

Total 18 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah

jumlah pengalaman usahatani 21 – 30 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase

50%, untuk yang pengalaman usahataninya 1 – 10 dan 11 -20 tahun yaitu masing-

masing sebanyak 3 orang dengan persentase 16.67%, sedangkan responden yang

pengalam usahatani adalah 31 – 40 sebanyak 2 dengan persentase 11.11%dan

pengalaman usaha tani lebih dari 41 tahun hanya 1 orang dengan persentase 5.55%.

Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden sudah berpengalaman dalam

berusahatani bahkan ada yang baru berumur muda sudah mulai bertani dan besar di

pertanian.

5.2 Program Peningkatan Infrastruktur di Desa Tondong Kura KecaamatanTondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dari beberapa

harapan atau tujuan yang saling bergantung dan saling terkait, untuk mencapai suatu

sasaran yang sama. Biasanya suatu program mencakup seluruh kegiatan yang berada

Page 52: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

38

dibawah unit administrasi yang sama, program juga sering berkaitan dengan

perencanaan, persiapan, dan desain atau rancangan. Sedangkan pengembangan adalah

fungsi operasional kedua dari manajemen personalia, pengemabangan perlu

dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar pengembangan dapat

dilakukan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan.

Dan peningkatan adalah proses, cara perbuatan untuk menaikkan sesuatau atau usaha

kegiatan untuk memajukan sesuatu kesuatu arah yang lebih baik lagi dari

sebelumnya.

Konsep dasar program peningkatan infrastruktur pedesaan adalah program

yang ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan

akses masyarakat miskin terhadap pelayanan infrastruktur pedesaan. Program ini

merupakan langkah nyata pengatasan kemiskinan di desa-desa tertinggal yang

mendapatkan program PPIP adalah Desa Tondongkur.

Pemilihan jenis infrastruktur di lokasi dilakukan dengan memperhatikan

pengembangan-pengembangan antara lain: infrastruktur yang mendukung

aksesibilitas, berupa jalan desa dan jalan tani, infrastruktur yang mendukung produksi

pangan, berupa irigasi pedesaan. Infastruktur yang di bangun di Desa Tondongkura

yaitu sebagai berikut:

1. Jalan desa yang dibangun di Desa Tondongkura sepanjang 50 km. jalan utama

sepanjang 10 km dengan lebar 3 m merupakan jalan beton yang jadi penghubung

antar desa, sedangkan penghubung antara dusun satu dengan dusun yang lain

sebanyak 15 km dengan lebar 2,5 m merupakan jalan aspal dan pengerasan, yang

Page 53: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

39

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masya rakat akan sarana transportasi.

Keberadaan infrastruktur ini sangat memperlancar kegiatan masyarakat dalam

kegiatan perekonomian maupun kegiatan sosial.

2. Jalan Tani yang dibangun di Desa Tondongkura sebanyak 4 jalan tani yang

masing-masing panjangnya 200 meter dengan lebar 2 meter, jalan tani ini

bertujuan untuk memperlancar kegiatan bertani masyarakat yang ada di Desa

Tondongkura.

3. Irigasi yang dibangun di Desa Tondongkura berada di dua tempat yaitu di daerah

persawahan gollaa sepanjang 2 km dan di daerah pabbicarae sepangjang 3 km.

pembangunan infrastruktur ini sangan membantu petani dalam meningkatkan

hasil panen.

Adapun program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur yaitu

pengembangan dan peningkatan tarap hidup masyarakat. Dalam peningkatan

perumbuhan dan penataan lingkungan pencapaiannya belum maksimal dan masih

membutuhkan dana yang masih banyak dan semua masyarakat terlibat dalam

penyediaan infrastruktur yang ada di Desa Tondongkura. Untuk mewujudkan

pembangunan pertanian masih banyak yang harus di benahi oleh pemrintah.

Page 54: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

40

5.3 Respon Petani Terhadap Program Peningkatan Infrastruktur Pedesaan DiDesa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Mekanisme pelaksanaan program peningkatan infrastruktur pedesaan di

Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep adalah

prosgram yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa atau

petani melalui perbaikan akses jalan tani, jalan Desa dan pengadaan irigasi di

persawahan. Program ini merupakan langkah nyata yang dilakukan pemerintah.

Sehingga program diperlukan respon baik dari petani. Adapun respon petani terhadap

program peningkatan infrastruktur pedesaan dapat dilihat pada Tabel berikut:

5.3.1 Respon Tentang Adanya Program Infrastruktur Pedesaan

Tabel 9. Respon Petani Terhadap Adanya Program Infrastruktur Pedesaan di DesaTondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep?

No Kategori Skor Jumlah Persen (%)

1 Sangat setuju 4 16 88.89

2 Setuju 3 2 11.11

3 Tidak setuju 2 0 0

4 Sangat tidak setuju 1 0 0

jumlah 18 100

Tabel 9 menunjukkan bahwa respon petani dalam program infrastruktur

pedesaan tergolong kategori respon sangat setuju dengan presentase 88,89%.

Sedangkan untuk jawaban kategori respon setuju yaitu 11,11% hal ini dikarenakan

masyarakat merasa terbantu dengan adanya program tersebut yang dapat

Page 55: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

41

meningkatkan hasil perekonomian dan mempermudah masyarakat dalam kegiatan

berusahatani seperti berkebun, menanam padi, kacang dan jagung. Petani juga

menganggap bahawa dengan adanya program ini sangat tepat, memiliki banyak

keunggulan dan manfaat yang dapat dilihat dan dirasakan secara nyata.

5.3.2 Respon Terhadap Program Pengembangan Infrastruktur

Tabel 10. Respon Petani Terhadap Program Pengembangan Infrastruktur Pedesaan?No Kategori Skor Jumlah Persen (%)

1 Sangat setuju 4 18 100

2 Setuju 3 0 0

3 Tidak setuju 2 0 0

4 Sangat tidak setuju 1 0 0

Jumlah 18 100

Tabel 10 menunjukkan bahwa respon petani terhadap program infrastruktur

pedesaan tergolong dalam kategori sangat setuju dengan persentase 100% karena

semua petani memberi jawaban sangat setuju terhadap program peningkatan

infrastruktur tersebut. Hal ini dikarenakan petani merasa sangat terbantu dalam sarana

transportasi dan menciptakan lapangan kerja yang dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

Page 56: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

42

5.3.3 Respon Petani Terhadap Program Infrastruktur Jalan Desa

Tabel 11. Respon Petani Terhadap Program Infrastruktur Jalan Desa di DesaTondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

No Kategori Skor Jumlah Persen (%)

1 Sangat setuju 4 18 100

2 Setuju 3 0 0

3 Tidak setuju 2 0 0

4 Sangat tidak setuju 1 0 0

Jumlah 18 100

Tabel 11 menunjukkan bahwa respon petani terhadap program infrastruktur

jalan desa tergolong dalam kategori sangat setuju dengan persentase 100% karena

semua petani memberi jawaban sangat setuju terhadap program peningkatan

infrastruktur tersebut. Hal ini dikarenakan petani merasa sangat terbantu dengan

adanya akses jalan desa yang dapat memperlancar kegiatan sehari-hari baik kegiatan

perekonomian maupun kegiatan sosial, memperlancar hubungan dan komunikasi

dengan tempat lain, mempermudah pengiriman sarana produksi, mempermudah hasil

peroduksi ke pasar, meningkatkan jasa pelayanan sosial seperti kesehatan,pendidikan

dan penyuluhan. Dengan adanya program pemerintah terkait dengan penyediaan

imfrastruktur khususnya di wilayah pedesaan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

akan aksebilitas sarana sosial dapat berjalan dengan lancar dan secara tidak lansung

telah meningkatkan kegiatan perekonomian dan kesejahteran masyarakat di pedesaan.

Page 57: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

43

5.3.4 Respon Petani Terhadap Program Infrastruktur Jalan Tani

Tabel 12. Respon Petani Terhadap Program Infrastrukrur Jalan Tani di DesaTondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

No Kategori Skor Jumlah Persen (%)

1 Sangat setuju 4 18 100

2 Setuju 3 0 0

3 Tidak setuju 2 0 0

4 Sangat tidak setuju 1 0 0

Jumlah 18 100

Tabel 12 menunjukkan bahwa respon petani terhadap program infrastruktur

jalan tani tergolong dalam kategori sangat setuju dengan persentase 100% karena

semua petani memberi jawaban sangat setuju terhadap program peningkatan

infrastruktur tersebut. Hal ini dikarenakan petani merasa sangat terbantu dengan

adanya akses jalan tani yang dapat memperlancar kegiatan bertani, berkebun dan

beternak. Dan mempermudah dalam melakukan pengangkutan hasil pertanian pada

saat hasil panen tiba, dengan adanya jalan tani hasil panen mereka bisa diangkut

dengan sarana transportasi seperti mobil dan juga motor sehingga lebih mudah dan

cepat. Dulunya hanya memikul hasil panen mereka dari sawah sampai kerumah, kini

para petani yang ada di Desa Tondongkura tidak lagi memikul hasil panen mereka

tetapi mereka menggunakan motor dan mobil yang bisa mengangkut hasil panen

mereka menuju ke rumah tanpa meenggunakan banyak biaya.

Page 58: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

44

5.3.5 Respon Petani Terhadap Program Infrastruktur Irigasi

Tabel 13. Respon Petani Terhadap Program Infrastrukrur Irigasi di DesaTondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

No Kategori Skor Jumlah Persen (%)

1 Sangat setuju 4 18 100

2 Setuju 3 0 0

3 Tidak setuju 2 0 0

4 Sangat tidak setuju 1 0 0

Jumlah 18 100

Tabel 13 menunjukkan bahwa respon petani terhadap program infrastruktur

irigasi tergolong dalam kategori sangat setuju dengan persentase 100% karena semua

petani memberi jawaban sangat setuju terhadap program peningkatan infrastruktur

tersebut. Hal ini dikarenakan petani merasa sangat terbantu dalam memperlancar

akses pengairan ke sawah. Yang dulunya petani hanya mengandalkan pompa air dan

mengandalakan air yang telah digunakan petani yang berada di dekat sawah mereka,

dengan adanya infrastruktur ini petani tdak menggunakan lagi pompa air dan tidak

mengandalkan lagi air yang ada di sawah sebelah karena saluran irigasi ini sangan

membantu petani dalam pengairan ke persawahan dan hasil berusahatani merekapun

meningkat dari tahun tahun yang lalu.dan harga penjualan lahan pertanian pun

bertambah, dan yang dulunya adalah lahan yang kering sekarang menjadi tanah atau

lahan yang layak garap dan menjadikan tanah tersebut dapat ditanami dengan

berbagai jenis tanaman yang bernilai tinggi.

Page 59: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

45

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Desa Tondongkura

Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep di peroleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Implementasi program infrastruktur pedesaan berupa perbaikan infrastruktur jalan

desa, jalan tani, irigasi yang telah dibangun oleh pemerintah dan dapat membantu

kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.

2. Respon petani, terhadap program infrastruktur pada umumnya memberikan

respon setuju atau positif. Responden yang memberikan respon sangat setuju

sebanyak 16 orang dengan persentase (88.89%) karena petani menganggap tujuan

program ini sangat tepat dan memiliki keumggulan serta manfaat dan respon

setuju sebanyak 2 orang dengan persentase (11.11%) karena keterbatasan

pengetahuan petani untuk dapat menguraikan secara luas tentang program

infrastruktur.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat diajukan sebagai berikut:

1. Bagi petani, sebaiknya perlu lebih responsif dan lebih aktif berpartisifasi dalam

kegiatan pemeliharaan infrastruktur sehingga hasil program dapat dimanfaatkan

secara terus menerus karena terpelihara dengan baik.

Page 60: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

46

2. Bagi pemerintah, dapat terus melanjutkan program untuk daerah-daerah

miskindan tertinggal lainnya dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan

sebelumnya, sehingga kebutuhan masrakat akan infrastruktur dapat terpenuhi.

Page 61: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

47

DAFTAR PUSTAKA

Adiasamita, Rahardjo. 2013. Teori-teori Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Christoper, Martin. (2011). Logistics and Supply Chain Management. Fourt Edition.Prentice Hall. London.

Departemen Pekerjaan Umum, 2006. “Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan”. Badan Penerbit Pekerjaan Umum

Hariadi, 2014. Kelompok Tani Yang Efektif. Bogor.

Hartomo dan Swatsika. 2011. Penguatan Kelompok Tani : Langkah AwalPeningkatan Kesejahteraan Petani. Analisis Kebijakan Pertanian. Volume9 No. 4. Desember 2011 : 371-390.

Kodotie, Robert J. 2015. Pengantar Manajeman Infrastruktur. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Mahmud, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarata: Depdikbud.

Mardikanto, 2011. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS Press. Surakarta.

Mulyana, 2012. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masayarakat. Bandung:PT Rafika. Aditama.

Nurmadinah, F, 2012. Analisis Pemilihan Proyek Pengembangan Infrastruk . TesisUnivesitas Indonesia.

Shiffiman Laslie, 2015. Consumer Behaavior, International Edition. New Jersey:Pretince Hall, Inc.

Siagian, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiono, 2005. Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif R& Alfabeta: Bandung.

Sugiyono, 2013. Metodo Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:ALFABETA

Suhardjo, 2014. Geografi Pedesaan Sebuah Antologi. Yogyakarta:Ide As.

Page 62: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

48

Waksitho, 2010. Dinamika Pembangunan Infrastruktur Pedesaan, Yayasan Obor danGramedia. Jakarta.

Page 63: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

49

LAMPIRAN

Page 64: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

50

Lampiran 1

KUISIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden

Nama : …………….

Jenis Kelamin : Perempuan/Laki-laki

Umur : ……………. Tahun

Pendidikan : SD/SMP/SMA/SEDERAJAT

Pengalaman Berusaha Tani : ……………. Tahun

Jumlah Tanggungan Keluarga : ……………. Orang

B. Pertanyaan Pengembangan

1. Apakah bapak ibu mengetahui bahwa ada program pengembangan terhadap

pembangunan infrastruktur pedesaan di Desa Tondongkura?........

2. Apa saja yang di programkan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur

pedesaan?......

3. Apakah program infrastruktur desa mampu meningkatkan penataanlingkungan ?...............

4. Apakah program infrastruktur meningkatkan pertumbuhan ekonomi ?....................

5. Bagaimana ketersediaan dan kondisi infrastruktur yang ada di desa ?..................

6. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam penyediaan infrastruktur desa ?.....................

7. Apakah program infrastruktur desa bisa mewujudkan pembangunanpertanian? ……………………..

C. Respon Petani

1. Apakah bapak setuju tentang adanya program peningkatan infrastrukturpedesaan ?a. Sangat setuju

Page 65: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

51

b. Setujuc. Tidak setujud. Sangat tifak setuju

2. Bagaimana respon bapak terhadap program pengembangan infrastrukturpedesaan ?a. Sangat setujub. Setujuc. Tidak setujud. Sangat tidak setuju

3. Apakah bapak setuju dengan adanya infrastruktur jalan desa ?a. Sangat setujub. Setujuc. Tidak setujud. Sangat tidak setuju

4. Apakah bapak dengan adanya program infrastruktur jalan tani ?a. Sangat setujub. Setujuc. Tidak setujud. Sangat tidak setuju

5. Apakah bapak setuju dengan adanya program infrastruktur irigasi ?a. Sangat setujub. Setujuc. Tidak setujud. Sangat tidak setuju

Page 66: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

52

Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian

Page 67: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

53

Lampiran 3. Identifikasi Responden

No NamaUmur

(tahun) PendidikanPengalamanBerusahatani

(Tahun)

JumlahTanggungan

Keluarga(Orang)

1 Pasbah 51 SMA 23 42 Muh Imran 22 SMA 7 23 Takwa 52 SMA 24 34 Muh Darwis 45 SMA 27 45 Yahya 29 SMA 19 46 Dg Bali 63 SMP 25 57 Sahril 31 SMA 20 38 Burhan 53 SMP 25 49 Supardi 52 SD 23 410 M. Dg Tinri 49 SMA 20 411 Abd Munir 32 SMA 10 512 Husain 59 SMA 22 513 Dg Senre 55 SMA 22 414 Dg Lewa 50 SMA 27 515 Herman 27 SMA 10 416 Dg Binru 64 SMP 45 317 Ridwan 49 SD 37 418 Ahyar 50 SMP 33 3

Page 68: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

54

Lampiran 4. Respon Petani Dalam Pengembangan Ifrastruktur Di DesaTodongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

NoPertanyaan Pengembangan

InfrasrukturRespon Petani

1

Apakah bapak ibu mengetahui bahwa ada

program pengembangan terhadap

pembangunan infrastruktur pedesaan di

Desa Tondongkura

iya

2Apa saja yang di programkan pemerintah

dalam pengembangan infrastruktur

pedesaan

Pengembangan atau peningkatan

tarap hidup masyarakat bertambah

3Apakah program infrastruktur desa

mampu meningkatkan penataan

lingkungan

Belum sepenuhnya dan masih

perlu di tingkatkan

4Apakah program infrastruktur

meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Meningkatkan tapi pencapaiannya

belum maksimal

5Bagaimana ketersediaan dan kondisi

infrastruktur yang ada di desa

Masih banyak dana yang di

perlukan

6Apakah masyarakat terlibat aktif dalam

penyediaan infrastruktur desa

Ya masyrakat terlibat

7Apakah program infrastruktur desa bisa

mewujudkan pembangunan pertanian

Bisa, namun masih banyak yang

perlu di perbaiki

Page 69: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

55

Lampiran 5. Respon Petani Terhadap Program Pengembangan InfrastrukturPedesaan Di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong TallasaKabupaten Pangkep

NoAktivitas Pengembangan

Infrastruktur Pedesaan

Respon Jumlah

(Orang)SS S TS STS

1.

Apakah bapak setuju tentang adanya

proram peningkatan infrastruktur

pedesaan

16 2 0 0 18

2.

Bagaimana respon bapak terhadap

program peningkatan infrastruktur

pedesaan

18 0 0 0 18

3.Apakah bapak setuju dengan adanya

infrastruktur jalan desa18 0 0 0 18

4.Apakah bapak setuju dengan adanya

infrastruktur jalan tani18 0 0 0 18

5.Apakah bapak dengan adanya

infrastruktur irigasi18 0 0 0 18

Keterangan:

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

Page 70: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

56

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Wawancara Bersama Ketua Kelompok Tani Bonto Panno

Gambar 2. Wawancara Bersama Ketua Kelpmpok Tani Maccini Baji

Page 71: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

57

Gambar 3. Wawancara Bersama Ketua Kelompok Tani Pabbicarae

Gambar 4. Inrastruktur Jalan Desa

Page 72: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

58

Gambar 5. Infastruktur Jalan Tani

Gambar 6. Infrastruktur Irigasi

Page 73: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

59

Page 74: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

60

Page 75: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

61

Page 76: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

62

Page 77: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

63

Page 78: RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN …

64

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tondongkura tanggal 02 November 1997

dari ayah Pasbah dan ibu Darmi. Penulis merupakan anak

pertama dari tiga bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui

penulis yaitu SD Negeri 22 Tondongkura Tahun 2009 Penulis

melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya yaitu di SMP

Negeri 2 Tondong Tallasa lulus tahun 2012 dan melajutkan ke sekolah menengah atas

di MAN Pangkep dan lulus tahun 2015. Pada tahun 2015, penulis lulus seleksi masuk

diperguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah magang di PT. Esaputli Prakarsa

Utama Penulis juga pernah melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di Desa Pattappa

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.

Penulis juga membuat tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan

menulis skripsi yang berjudul “Respon Petani Terhadap Program Pengembangan

Infrastruktur Pedesaan di Desa Tondongkura Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten

Pangkep”.

.