resep1

15
OBAT DAN PENGGOLONGANNYA obat menurut undang-undang (UU) merupakan bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau patologi manusia yang dapat dijadikan sebagai penerapan diagnose, pencegahan, penyembuhan, pemulihan termasuk kontrasepsi. Obat dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut : 1. obat jadi : adalah bahan atau paduan bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau patologi manusia yang dapat dijadikan sebagai penerapan diagnose, pencegahan, penyembuhan, pemulihan. Tidak mungkin suatu obat dikunsumsi zat aktfinya saja ( misal: serbuk parasetamol), obat harus dibuat dalam bentuk sediaan. Mengapa ? a. agar melindungi obat dari kerusakan b. mempunyai nilai estetika ( menarik, contohnya kapsulnya dibuat berwarna ) c.menutupi rasa yang tidak enak (pahit, dibuat kapsul atau tablet sehingga rasa pahit bisa ditutupi ) 2. obat paten : adalah obat yang masih memiliki hak paten dan dibuat oleh pabrik yang memiliki hak paten tersebut selama waktu hak paten misalnya 10 tahun atau 20 tahun. 3. Obat generik : adalah obat dengan nama resmi yang tercantum dalam farmakope indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. 4. Obat generik bermerek :adalah obat generik dengan nama dagang yang menggunakan nama milik produsen yang bersangkutan. Misalnya sanmol dari sanbe yang merupakan parasetamol, dan masih banyak lagi yang lain. 5. Obat essensial : adalah obat-obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan nasional. Biasanya merupakan obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang sering (umum) melanda masyarakat, misal flu, batuk,dll. MenKes mengeluarkan DOEN yaitu Daftar Obat Essensial Nasional yang merupakan daftar obat-obat yang sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang umum diderita masyarakat indonesia. DOEN terbit beberapa kali dan sering direvisi 6. Obat palsu : adalah obat yang dibuat oleh orang yang tidak berhak menurut UU. Obat yang tidak terdaftar secara nasional (obat sebelum di edarkan harus terdaftar ke BPOM untuk diuji kelayakannya) serta obat dengan kadar zat menyimpang > 20%. Menurut undang-undang,penggolongan obat adalah sebagai berikut : 1. Obat Bebas ( OTC/OTR ) v Obat yang dijual bebas untuk pengobatan sendiri, penggunaannya tanpa pengawasan dokter v Diperoleh bebas tanpa resep dokter, dapat diperoleh di apotek, toko obat berijin, toko (swalayan) dan warung kecil. v Tanda khusus lingkaran hijau dengan garis tepi hitam v Relative aman v Cantoh : tablet vit. C, vit. B kompleks, biogesic, tab. Sirup, obat gosok theumason, bedak salycyl,dll 2. Obat Bebas Terbatas v Obat yang dijual bebas untuk pengobatan tanpa pengawasan dokter. Namun perlu diperhatikan pengobatan harus dalam jangka pendek ( jumlah tertentu/jemlah terbatas) v Tanda kemasan lingkar biru dengan tepi hitam serta terdapat peringatan. P. No. 1 no. 6 P. No. 1 : obat flu P. No. 2 : obat kumur P. No. 3 : obat luar kumur P. No. 4 : rokok anti asma P. No. 5 : obat kompres P. No. 6 : obat suppositoria v Contoh : a. Tablet dicolgen, paramex, neosep forte,dll b. Obat kumur betadin, listerin.dll c. Betadin solution, kalpanax tingtur, visine tetes mata, dll d. Rokok anti asma à jarang e. Rivanol komres f. Anusol suppositoria 3. Obat keras ( Daftar G = GEVAARIJK ) v Obat-obat yang tidak digunakan untuk keperluan teknik, yang mempunyai khsiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan, dll dalam tubuh manusia, baik bungkusan maupun tidak

Upload: safrina-nina

Post on 10-Dec-2015

88 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengresepan,ilmu farmasetika,resep adalah pernyataan tertulis oleh dokter,yaitu dokter hewan, dokter gigi, dokter umum, dokter bedah, dokter jiwa dan lain-lainnya yang diserahkan kepada apoteker guna pengobatan untuk pasien.

TRANSCRIPT

Page 1: resep1

OBAT DAN PENGGOLONGANNYAobat menurut undang-undang (UU) merupakan bahan atau paduan bahan yang digunakan untukmempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau patologi manusia yang dapat dijadikan sebagaipenerapan diagnose, pencegahan, penyembuhan, pemulihan termasuk kontrasepsi. Obat dibagi menjadibeberapa kelompok sebagai berikut :1. obat jadi : adalah bahan atau paduan bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau

menyelidiki sistem fisiologi atau patologi manusia yang dapat dijadikan sebagai penerapan diagnose,pencegahan, penyembuhan, pemulihan. Tidak mungkin suatu obat dikunsumsi zat aktfinya saja ( misal:serbuk parasetamol), obat harus dibuat dalam bentuk sediaan. Mengapa ?

a. agar melindungi obat dari kerusakan b. mempunyai nilai estetika ( menarik, contohnya kapsulnya dibuat berwarna ) c.menutupi rasa yang tidak enak (pahit, dibuat kapsul atau tablet sehingga rasa pahit bisa ditutupi )2. obat paten : adalah obat yang masih memiliki hak paten dan dibuat oleh pabrik yang memiliki hakpaten tersebut selama waktu hak paten misalnya 10 tahun atau 20 tahun.3. Obat generik : adalah obat dengan nama resmi yang tercantum dalam farmakope indonesia untuk zatberkhasiat yang dikandungnya.4. Obat generik bermerek :adalah obat generik dengan nama dagang yang menggunakan nama milikprodusen yang bersangkutan. Misalnya sanmol dari sanbe yang merupakan parasetamol, dan masih banyaklagi yang lain.5. Obat essensial : adalah obat-obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan nasional. Biasanyamerupakan obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang sering (umum)melanda masyarakat, misal flu, batuk,dll. MenKes mengeluarkan DOEN yaitu Daftar Obat EssensialNasional yang merupakan daftar obat-obat yang sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit yangumum diderita masyarakat indonesia. DOEN terbit beberapa kali dan sering direvisi6. Obat palsu : adalah obat yang dibuat oleh orang yang tidak berhak menurut UU. Obat yang tidakterdaftar secara nasional (obat sebelum di edarkan harus terdaftar ke BPOM untuk diuji kelayakannya)serta obat dengan kadar zat menyimpang > 20%.Menurut undang-undang,penggolongan obat adalah sebagai berikut :1. Obat Bebas ( OTC/OTR )v Obat yang dijual bebas untuk pengobatan sendiri, penggunaannya tanpa pengawasan dokterv Diperoleh bebas tanpa resep dokter, dapat diperoleh di apotek, toko obat berijin, toko (swalayan) danwarung kecil.v Tanda khusus lingkaran hijau dengan garis tepi hitamv Relative amanv Cantoh : tablet vit. C, vit. B kompleks, biogesic, tab. Sirup, obat gosok theumason, bedak salycyl,dll2. Obat Bebas Terbatasv Obat yang dijual bebas untuk pengobatan tanpa pengawasan dokter. Namun perlu diperhatikanpengobatan harus dalam jangka pendek ( jumlah tertentu/jemlah terbatas)v Tanda kemasan lingkar biru dengan tepi hitam serta terdapat peringatan.P. No. 1 – no. 6P. No. 1 : obat fluP. No. 2 : obat kumurP. No. 3 : obat luar kumurP. No. 4 : rokok anti asmaP. No. 5 : obat kompresP. No. 6 : obat suppositoriav Contoh :a. Tablet dicolgen, paramex, neosep forte,dllb. Obat kumur betadin, listerin.dllc. Betadin solution, kalpanax tingtur, visine tetes mata, dlld. Rokok anti asma à jarange. Rivanol komresf. Anusol suppositoria3. Obat keras ( Daftar G = GEVAARIJK )v Obat-obat yang tidak digunakan untuk keperluan teknik, yang mempunyai khsiat mengobati,menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan, dll dalam tubuh manusia, baik bungkusan maupun tidak

Page 2: resep1

v Obat-obatan berbahaya :Golongan obat yang pemakaiannya harus dibawah pengawasan , untuk memperoleh harus dengan resepdokter di apotek, R.S, Puskesmas, BP.v Tanda khusus lingkaran merah dengan huruf “K” berwarna merah di tengah lingkaran bergaris tepihitam.v Contoh : obat antibiotika (amoksisilin, ampisillin tablet, dll ), obat suntik (injeksi)4. Obat Wajib Apotek ( OWA )a. OWA Iv Kontrasepsi, contohnya mycrogynonv Obat saluran pernafasan, misalnya terbutamin (maks 20 tablet), salbutamol (maks 20 tablet). Obat jenisini hanya diberikan 1 siklus, artinya hanya diberikan 1 strip untuk 1 bulan dengan memeriksa ke dokterterlebih dahulu.v Anagesik, misalnya asam mefenamat, metampiron (antalgin) masing-masing 20 tablet.v Obat kulit topikal, misalnya antibiotik (obat keras oral) serta salep tanpa resep.b. OWA IIv Obat luar infeksi jamur, misalnya ketokonazolc. OWA IIIv Antihistamin, misalnya cetrizine, CTM masing-masing maks 20 tablet.5. Psikotropikav Tanda khusus : seperti tand “obat keras”v Menurut UU No. 5 tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat alamiah maupun sintesis bukannarkotika, yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mentas dan prilakuv Prikotropika sebenarnya digunakan dalam dunia medis, namun banyak disalahgunakan oleh pihak tidakberwenang.v Psikotropika mempunyai 4 golongan dan yang masih digunakan dalam dunia medis adalah golongan 4.Psikotropika golongan IV merupakanpsikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakandalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menghasilkansindrom ketergantungan. Contoh Diazepam, Fenobarbital, dll.6. Narkotikav Tanda khusus : tanda palang merahv Menurut UU No. 35 tahun 2009. Narkotika adalah zat atau obat berasal dari tanaman atau bukantanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaranv Narkotika dibedakan ke dalam 3 golongan danyang masih digunakan dalam medis golongan 2 dan 3v Narkotika golongan 2 yang digunakan dalam pengobatan, misalnya morfin dan petidin. Sedangkangolongan 3 yang masih digunakan dalam pengobatan adalah kodein (obat batuk) dan Doveri (pulvis OpeiCompositum).· RESEP DAN SALINAN RESEPResep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untukmenyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Yang berhak menulis resepadalah dokter, dokter gigi dan dokter hewan. Suatu resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap.ð Resep yang lengkap dan sah harus memuat :a. Nama, alamat, dr. Penulis resep & SIP (surat izin preaktek)b. Tanggal penulisan resepc. Tanda buka penulisan resep = R (recepie)d. Nama tanda obat/jenis & jumlah bahane. Macam bentuk sediaan & jumlah yang harus dibuatf. Aturan pakai obatg. Tanda tangan/paraf penulis reseph. Nama, umur pasieni. Jenis hewan & nama pemilik (unutk drh.)ð Untuk pasien yang membutuhkan obat, dalam resep ditulis :àCITO = minta segera dilayaniàSTATIM = segera/pentingàURGENT =segeraàPIM =berbahaya bila ditundað Pengulangan pada resep :

Page 3: resep1

àITER ( diulang sebanyak 2 kali) = maksudnya pasien bisa mengambil obat yang diberi tanda iter sebanyak2 kali (pertama memakai resep asli, kedua memakai kopi resep)àNI ( Ne Iteratur = tidak boleh di iter )ð Jika dokter menginginkan obat melebihi dosis maksimum, biasanya diberi tanda seru (!) dan paraf dokter.Dalam penulisan resep pasti menggunakan bahasa latin,, mengapa demikian ? ini dikarenakan bahasa latinadalah bahasa mati ( tidak ada pembaharuan kata lagi ), kemudian merupakan bahasa Medical Scienceseluruh dunia, dan yang lain adalah karena nama latin obat (nama yang tetap dan sudah pasti artinya dapatmenjaga kerahasiaan isi resep)ð Saat menerima resep, hal pertama yang dilakukan adalah screening resep :Dalam screening resep yang perlu di perhatikan adalah kelengkapan administratif, kemudian screeningfarmasetis, dan yang terakhir adalah screening klinis.a. Persyaratan administratifànama dokter, nomor SIP, alamat dokter, tanggal penulisan resep, paraf dokter.ànama pasien, alamat, umur, jenis kelamin, berat badan, nama obat, dosis, jumlah yang diminta, carapemakaian.b. Kesesuaian farmasetis : bentuk sediaan, dosis, stabilitas, incompatibilitas, ara pakai dan lamapemberianc. Pertimbangan klinis : efek samping, alergi, interaksi dan kesesuaian pemberian.BAGIAN-BAGIAN RESEP1. SUPERCRIPTION : tanda buka penulisan resep R/…….. ambillah2. INSCRIPTION : macam obat dan dosis terdiri dari :· Remedium cardinal : obat pokok· Remedium adjuvat : obat tambahan· Corrigent : saporis ( rasanya enak ), odoris ( baunya enak ), coloris ( warnanya menarik/enak ),vehiculum ( pembawa )3. SUPCRIPTIO : dalam bentuk apa obat di buat dan jumlahnya4. TRANSCRIPTIO/SIGNATURE : aturan pakaiSALINAN RESEPSalinan resep : copy resep : apograph : afschrift : exemplum : refill prescriptionSalinan dari resep dokter yang ditandatangani oleh APA dan harus memuat keterangan yang terdapat dalamresep asli dan keterangan yang bersifat berita sebagai berikut :a. Nama dan alamat apotekb. Nama dan APA dan nomor SIAc. Nama, umur pasiend. Nama dokter penulis resepe. Tanggal penulisan resepf. Tanggal dan nomor urut pembuatang. Tanda R/h. Tanda ‘det’ atau ‘deteur’ untuk obat yang sudah diberikan/diserahkan ‘ne det’ atau de deteur’ untukobat yang belum diserahkani. Tanda ‘det orig’ atau ‘deteur originale’ untuk obat diberikan sesuai dengan resep aslinya.j. Tanda ‘Pcc” atau “pro copie conform” adalah sesuai dengan resep asliContoh resep

Dokter ……SP. No. 001/……/…….

Prakterk:Jl………… telp………Kota…..

Kota, 01/01 2013R/ …….. 1 tab

……. 1 tabIter 2x…………. 0,002m.f.l.a.pulv.dtd.no.xx

(da in caps)

Page 4: resep1

S.p.r.n Caps 1paraf

R/ ………… caps 500mg no. XIIs.t.t.d.I

parafpro : Ny,…..alamat :……….Nah di situ tertulis iter 2x, itu berarti pasien boleh menebus resep sebanyak 3x. 1 menggunakan resep aslidari dokter, dan yang 2 dari copi resep. Bagaimana copy resepnya ?

APOTEK “SEHAT SELALU”SIA :……………JL………………….telp……..A.P.A : dra…….. Apt.SIK/SP : ……….

Kota, tgl,blan,thun

SALINAN RESEPResep dari dokter :……….Tanggal resep :…………No. Resep :………..Nama pasien :………..R/ …….. 1 tab

……. 1 tabIter 2x…………. 0,002m.f.l.a.pulv.dtd.no.xx

(da in caps)S.p.r.n Caps 1 det.orig………… caps 500mg no. XIIs.t.t.d.I det.

P.c.c.Paraf/TTD

ApotekerNo SIK/SP

Tanda det.orig pada R/ yang pertama adalah menunjukkan bahwa obat telah diberikan sesuai resep aslinya,tinggal mengambil yang copy resepnya saja. Sedangkan obat yang kedua diberi tanda det yang artinyaadalah obat sudah diberikan kemudian yang perlu di ingat adalah jangan lupa memberi tandatangan.Baik, selesai sudah pembahasan tentang Obat & Penggolongannya, Resep & Copy Resep. Semoga apa yangsedikit saya bagikan informasi ini dapat bermanfaat.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi resep dan copy resepResep adalah permintaan tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan dan

menyerahkan obat bagi penderita dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang diberi izin berdasarkanperaturan perundang-undangan. Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin. Jika tidak jelas atau tidaklengkap, apoteker harus menanyakan kepada dokter penulis resep tersebut. Resep ditulis dalam bahasa latin:

- Bahasa universal, bahasa mati, bahasa medical science- Menjaga kerahasiaan- Menyamakan persepsi (dokter dan apoteker)

Resep asli tidak boleh diberikan setelah obatnya diambil oleh pasien, hanya dapat diberikan copy resepatau salinan resep. Resep asli tersebut harus disimpan di apotek dan tidak boleh diperlihatkan kepada oranglain kecuali diminta oleh:

1. Dokter yang menulisnya atau yang merawatnya.2. Pasien yang bersangkutan.

Page 5: resep1

3. Pegawai (kepolisian, kehakiman, kesehatan) yang ditugaskan untuk memeriksa, serta4. Yayasan atau lembaga lain yang menggung biaya pasien.

Copy resep atau turunan resep adalah salinan resep yang dibuat oleh apoteker atau apotek. Selainmemuat semua keterangan obat yang terdapat pada resep asli. Istilah lain dari copy resep adalah apograph,exemplum, afschrtif. Apabila Apoteker Pengelola Apoteker berhalangan melakukan tugasnya,penandatanganan atau pencantuman paraf pada salinan resep yang dimaksud atas dilakukan oleh ApotekerPendamping atau Apoteker Pengganti dengan mencantumkan nama terang dan status yang bersangkutan.

Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis atau yang merawat penderita-penderitasendiri dan petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundang-undangan yangberlaku. (contohnya petugas pengadilan bila diperlukan untuk suatu perkara).

B. Bagian-bagian dari resep dan copy resep1. Resep harus memuat : Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi, atau dokter hewan. Tanggal penulisan resep (superscriptio/inscriptio) Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat

(invocatio/inscriptio) Nama setiap obat dan komposisinya (praescriptio/ordonatio) Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura) Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (subscriptio) Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan Tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis.2. Salinan resep memuat :- Semua keterangan yang terdapat dalam resep asli- Nama dan alamat apotek- Nama dan nomor Surat izin pengelolaan apotek- Tanda tangan atau paraf APA- Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet atau nedetur untuk obat yang belum

diserahkan- Nomor resep dan tanggal peresepan

C. Ketentuan resep, copy resep, dan apotekerKetentuan resep

Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap. Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, apoteker wajib menanyakan kepada

penulis resep. Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan atau penulisan resep yang tidak

tepat, apoteker harus memberitahukan kepada dokter penulis resep. Apabila dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, tanggung jawab sepenuhnya dipikul oleh dokter

yang bersangkutan (dokter wajib menyatakannya secara tertulis atau membubuhkan tanda tangan yanglazim di atas resep).

Apabila apoteker menganggap pada resep terdapat kekeliruan yang berbahaya dan tidak dapatmenghubungi dokter penulis resep, penyerahan obat dapat ditunda.

Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan. Dokter gigi diberi izin untuk menulis segala macam obat dengan cara parenteral (injeksi) atau cara-cara

pemakaian lain, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera, dokter dapat memberikan tanda ”

cito/statim/urgent (segera), P I M/periculum in mora (berbahaya bila ditunda)” pada bagian kanan resep,dan harus didahulukan dalam pelayanannya.

Resep p.p /pro paupere (resep untuk orang miskin), dimaksud agar apotek dapat meringankan hargaobat atau bila dapat diberi gratis.

Pada resep asli yang diberi tanda ”n.i”/ne iteratur (tidak boleh diulang), maka apotek tidak bolehmengulangi penyerahan obat atas resep yang sama

Resep yang mengandung narkotika :- harus ditulis tersendiri- tidak boleh ada iterasi (ulangan)

Page 6: resep1

- dituliskan nama pasien, tidak boleh m.i/mihi ipsi atau u.p/usus propius (untuk pemakaian sendiri)- alamat pasien ditulis dengan jelas- aturan pakai (signa) ditulis dengan jelas, tidak boleh ditulis s.u.c /signa usus cognitus (sudah tahu aturan

pakai)ketentuan copy resep

Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (bila tidak ada dilakukan oleh apoteker pendamping,asisten apoteker kepala, apoteker supervisor atau apoteker pengganti dengan mencantumkan nama terangdan status yang bersangkutan).

Resep/salinan resep harus dirahasiakan. Resep/salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita,

penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturanperundang-undangan yang berlaku.Ketentuan apoteker

Apoteker = sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, merekayang berdasarkan peraturan per-UU yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesiasebagai apoteker.

Apoteker pengelola apotek (APA) = apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA=surat izin yangdiberikan oleh Menteri kepada apoteker atau apoteker bekerja sama dengan pemilik sarana untukmenyelenggarakan apotek di suatu tempat tertentu).

Apoteker pendamping = apoteker yang bekerja di apotek disamping APA dan/atau menggantikannyapada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.

Apoteker supervisor = apoteker yang menggantikan APA selama APA tersebut tidak berada di tempatlebih dari satu hari sampai tiga bulan secara terus-menerus, telah memiliki surat ijin pengelola apotek dandapat berupa APA pada salah satu apotek lain.

Apoteker pengganti = apoteker yang menggantikan APA selama APA tersebut tidak berada di tempatlebih dari tiga bulan secara terus-menerus, telah memiliki Surat Iin Kerja dan tidak bertindak sebagai APAdi apotek lain.

D. Komponen resep menurut fungsinyaMenurut fungsi bahan obatnya, komponen resep terbagi atas :1). Remidium Cardinal, adalah bahan atau obat yang berkhasiat utama

2). Remidium Ajuvans, adalah bahan atau obat yang menunjang bekerjanya bahan obat utama3). Corrigens, adalah zat tambahan yang digunakan untuk memperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama.

Corrigens dapat kita bedakan sebagai berikut :a. CorrigensActionis, digunakan untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama.

Contohnya pulvis doveri terdiri dari kalii sulfas, ipecacuanhaeradix, dan opii pulvis. Opii pulvis sebagai zat berkhasiat utamamenyebabkan orang sukar buang air besar, karena itu diberi kaliisulfas sebagai pencahar sekaligus memperbaiki kerja opii pulvis tsb.

b. CorrigensOdoris, digunakan untuk memperbaiki bau dari obat. Contohnya oleumCinnamommi dalam emulsi minyak ikan.

c. CorrigensSaporis, digunakan untuk memperbaiki rasa obat. Contohnya saccharosaatau sirupus simplex untuk obat - obatan yang pahit rasanya.

d. CorrigensColoris, digunakan untuk memperbaiki warna obat . Contohnya obat untukanak diberi warna merah agar menarik untuk diminum.

e. CorrigensSolubilis, digunakan untuk memperbaiki kelarutan dari obat utama.Contohnya Iodium dapat mudah larut dalam larutan pekat KI / NaI

4). Constituens / Vehiculum / Exipiens, merupakan zat tambahan atau bahan obat yang bersifat netral dan dipakaisebagai bahan pengisi dan pemberi bentuk, sehingga menjadi obat yang cocok.

E. Penyimpanan resep dan copy resep Resep yang telah dikerjakan diatur menurut tanggal dan nomor urut penerimaan resep dan harus

disimpan minimal tiga tahun. Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya. Resep yang telah disimpan lebih dari tiga tahun dapat dimusnahkan dengan cara dibakar atau dengan

cara lain yang memadai oleh APA bersama sekurang-kurangnya seorang petugas apotek, dan harus dibuatberita acara pemusnahan.

Page 7: resep1

Apoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomorurut penerimaan resep. Resep harus disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun. Resep yang mengandungnarkotika harus dipisahkan dari resep lainnya.Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun dapatdimusnahkan.

Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh ApotekerPengelola Apotik bersama-sama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik. Pada pemusnahanresep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 danditanda-tangani oleh APA bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik.

Apoteker tidak dibenarkan mengulangi penyerahan obat atas dasar resep yang sama apabila pada resepaslinya tercantum tanda n.i. ( ne iteratur = tidak boleh diulang) atau obat narkotika atau obat lain yang olehMenkes (khususnya Dir Jen. POM) yang ditetapkan sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep barudari dokter.

F. Pelayanan apotek terhadap resep Apotek wajib melayani resep dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab APA. Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya yang dilandasi

pada kepentingan masyarakat. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik yang ditulis di dalam resep dengan obat paten. Bila pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis di dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan

dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat. Apotek dapat melakukan pembuatan, pengubahan bentuk, peracikan obat dan bahan obat untuk

pelayanan resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan. Apotek dapat melakukan pembuatan, pengubahan bentuk, peracikan obat dan bahan obat untuk

pelayanan langsung tanpa resep khusus untuk obat bebas dan bebas terbatas. Apotek dapat melakukan pembuatan, pengubahan bentuk, peracikan obat dan bahan obat untuk

pelayanan lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

G. Permasalahan terkait dengan resep di apotekResep palsu

Sering dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, terutama para pengguna narkotikadan psikotropika.

Beberapa ciri resep berisi narkotika/psikotropika palsu :- pasien/pembawa resep terlihat ragu-ragu/tidak percaya diri ketika menyerahkan resep.

- perilaku pasien/pembawa resep menunjukkan ciri pengguna narkotika/psikotropika (ex. dari mulut pasienkeluar aroma alkohol, mata merah dan pandangan tidak fokus).

- penyakit yang diderita tidak jelas atau tidak sesuai dengan indikasi obat.- dokter penulis resep bukan dokter yang terutama menangani penyakit yang disebutkan.- Isi/obat dalam resep tidak rasional (ex. untuk psikotropika tertentu ditulis dalam jumlah sangat banyak)- Resep yang dibawa berupa salinan resep, sedangkan resep aslinya tidak disimpan oleh apotek yang

bersangkutan. Perlu diwaspadai juga jenis obat lain yang sering disalahgunakan, ex. CTM, DMP.

Pelayanan resep oleh bidan Menurut Permenkes No.922 th 1993, Kepmenkes No. 1332 th 2002 (Ketentuan dan tata cara pemberian

izin apotek) dan Kepmenkes No.1027 th 2004 (Standar pelayanan kefarmasian di apotek), resep adalahpermintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan kepada apoteker (APA) untuk menyediakandan menyerahkan obat bagi penderita/pasien sesuai per-UU yang berlaku.

Menurut Kepmenkes No.900 th 2000 (Registrasi dan praktek bidan), bidan boleh menuliskan permintaankepada apoteker tentang kebutuhan obat tertentu untuk pasien dengan menggunakan lembaran permintaanobat.

Keterangan gambar :1. Sebuah Resep yang Lengkap diantaranya Harus Mencantumkan Nama Dokter dan Alamat Prakteknya,

seperti terlihat dibagian atas Resep ini.2. Harus menyertakan Tanda R/ di resepnya. Tanda R/ ini singkatan dari Bahasa Latin yakni Recipe artinya

Ambilah.

Page 8: resep1

3. Di bagian R/ yang pertama terlihat ada beberapa obat dalam satu R/. Sudah bisa ditebak, bahwa Obat iniakan diracik. Obat yang terdapat didalam R/ yang pertama terdiri dari : CTM, Efedrin, Aminophyline,Laktas Calsium, Glyceril guaicolate. Jumlah Miligram (mg) atau Tablet (tab) disamping obat, adalah jumlahobat yang dibutuhkan.

4. Masih diresep R/ pertama, ada perintah Cara Pembuatan dengan kata-kata seperti ini : ” m.f. pulv. dtd No.XC da in caps”. Ini adalah singkatan dalam Bahasa Latin yakni “Misce Fac Pulvis Da Tales Dosis NumeroXC, Da In Capsule”.m.f = Misce Fac = Buatlahpulv = Pulvis = Serbukdtd = Da Tales Dosis = Sesuai DosisNo. XC = Nomero XC = Banyaknya 90da in caps = Da In Capsule = Buat dalam bentuk Kapsul

5. Masih di R/ yang pertama. Tertulis “S. 3 dd caps I”. Ini dapat diartikan : Signa Tre De Die Capsule Uno.Artinya : Tandailah 3 Kali Sehari Satu Kapsul.

6. Beralih di R/ yang kedua. Tertulis “Salbutamol 2mg tab No VL”. Artinya : Obat Salbutamol 2mg BerbentukTablet Sebanyak 45 Tablet. Setelah itu tertulis juga : “S. 3 dd ½”, artinya “Pakailah Salbutamol 2mg itu, 3kali sehari 1/2 Tablet sekali minumnya”

7. Beralih ke R/ yang ke tiga. Tertulis “Interhistin tab No XXX”. Sama dengan R/ yang kedua, Obat Interhistindiminta sejumlah 30 tablet. Dan dibawahnya tertulis aturan pakainya : “S. 2 dd 1″, artinya Minumlah 2 Kalisehari masing-masing 1 tablet.

8. Masuk ke R/ ke empat. Disana tertulis “OBH Syr fl. I”. Bahasa latinnya : “OBH Sirup Flesh Uno”. Artinya :“OBH Sirup sebanyak 1 Botol. Dibawahnya tertulis aturan pakai nya “S. 3 dd C I”. Bahasa Latinnya :“Signa Thre De Die Cochlear Uno”. Artinya : “Minum OBH Sirup 3 Kali Sehari Satu Sendok Makan”.

9. Setelah pembahasan semua jumlah obat, tidak kalah pentingnya, bahwa Nama Pasien, Umur dan Alamat.Jangan terima jika resep bila Nama Pasien Anda tidak jelas atau lengkap (Bagi Petugas Apotek).

10. No. RM = Nomer Rekam Medik. Artinya Pasien Tn Sodikin sedang menjalani Rawat Inap di RSALMintohardjo.*Resep untuk pengobat segera*

Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter dapat memberi tanda :- Cito : segera- Urgent : penting- Statim : penting- P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.

Pada bagian atas kanan resep, apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini termasuk resepantidotum. Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalam resep ditulis Iteratie. Dan ditulisberapa kali resep boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X .Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.

I. Aturan pengulangan copy resep Pertama, kopi resep yang mengandung obat bebas atau bebas terbatas dapat diulang dengan ketentuan

penderita memperoleh informasi yang jelas, baik tertulis (dalam kemasan asli yang dilengkapi brosur)maupun secara lisan dari apoteker.

Kedua, kopi resep yang telah diberikan seluruh obatnya dapat berlaku lagi bila kopi tersebut telahdiketahui dan disetujui kembali oleh dokter yang berangkutan. Akan tetapi, hal ini sekarang jarang terjadi.

Ketiga, untuk resep yang mengandung narkotika, tidak boleh ada tanda iter. Obat jenis ini selalumemerlukan resep baru, kecuali bila baru diambil sebagian.

Dalam hal ini resep terdapat beberapa pengaturannya, sebagai berikut:a.) Salinan resep harus ditanda tangani oleh apotekerb.) Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dalam jangka waktu 3 tahun

c.) Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau merawat penderita,penderita bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut undang-undang yangberlaku.

J. Bahaya pengulangan copy resep

Page 9: resep1

Sering mengulang kopi resep yang mengandung kortikosteroid (misal deksametason, prednison) dalamjangka waktu lama akan menimbulkan full moon face. Wajah menjadi bulat, bengkak seperti bulankarenaedema akibat retensi natrium. Kortikosteroiddeksametosan memang sering disalahgunakan untukmenambah nafsu makan. Padahal, obat ini sebenarnya untuk penyakit alergi, gatal-gatal kulit, asma, dll.Gemuknya badan bukan karena deposit protein, melainkan karena air yang timbul dari edema. Dampak lainadalah timbulnya penyakit mag karena sekresi asam lambung meningkat dan timbulnya luka di lambung,keropos tulang, serta hiperglikemia yang mirip diabetes mellitus.

Pengulangan kopi resep yang mengandung antibiotik tetrasiklin secara terus menerus dapatmenyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak (gigis), bercak-bercak hitam, dan nefrotoksik.

Kopi resep bahkan ada yang dipinjamkan kepada tetangga. Celakanya, baru setelah dikonsumsi,ketahuan bahwa orang tersebut alergi terhadap obat itu. Begitu dicek, ternyata obat tersebut adalahampisilin (golongan penisilin).

Kopi resep untuk anak kecil yang digunakan untuk kakaknya, tentu kurang menyembuhkan. Sebaliknya,bila kopi resep si kakak yang digunakan untuk mengobati si adik, bisa terjadi keracunan akibat kelebihandosis.

Mengulang kopi resep lama karena mengira cocok dengan keluhan pasien, padahal ternyata penyakitnyaberbeda.

Maka “kopi” resep masih berlaku apabila: Obatnya belum diberikan sama sekali atau telah diberikan sebagian. Dokternya menghendaki obatnya boleh diulang (iter = iteratur).

Tanda iter dapat diketahui dari resep asli dokter dan harus ditulis kembali pada kopi resep yangditulis oleh apoteker. Pada kasus pertama, mungkin pasien belum mempunyai uang atau obatnya barudiambil sebagian dan apotek memberikan kopi resep untuk mengambil sisanya di lain waktu.

Kenyataannya, banyak orang mengira setiap kopi resep bisa diulang seterusnya. Ada banyak faktoryang mendorong pasien mengulang kopi resep secara terus menerus. Selain faktor uang tadi, masih adafaktor lain seperti jauhnya tempat tinggal pasien dengan dokter; anggapan pasien, kalau kontrol obat yangdiresepkan sama dengan resep sebelumnya; biaya dokter akan bertambah kalau harus ke dokter lagi; obatdirasakan sudah cocok dan tanpa efek sampingan; perlunya pengobatan jangka panjang; pengulangan kopiresep yang sudah tidak berlaku lagi memang diperbolehkan oleh pihak apotek atau karena pasien kenalbaik dengan petugas apotek; kemungkinan obat sudah menyebabkan ketergantungan pada pasien.

Maka sebaiknya kita bijak dalam menyikapi kopi resep. Konsultasikan dulu dengan dokter atauapoteker. Dokter dan apoteker pun sudah saatnya menginformasikan kepada pasien untuk tidak begitu sajamengulang kopi resep yang sudah tidak berlaku lagi. Sebaiknya apotek juga menambahkan label neiter atau tidak dapat diambil lagi kecuali dengan resep baru dokter. (Intisari)

Pengertian Resep

Resep merupakan permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apotekeruntuk menyediakan obat bagi pasien sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Resep harusditulis dengan jelas dan lengkap. Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap makaapoteker harus menanyakan kepada dokter penulis resep.

Resep dimulai dengan tanda R/ (recipe) artinya ambillah, tanda ini selalu diikuti nama dan jumlah obat.Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin, dan harus memuat :

1. Nama, alamat dan no ijin praktek dokter, dokter gigi, dokter hewan2. Nama obat dan banyaknya obat3. Tempat dan tanggal penulisan resep4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep5. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku6. Nama, umur dan alamat pasien7. Nama dan jenis hewan, nama pemilik hewan, umur, serta alamat pemilik hewan untukresep dari dokter hewan8. Cara dan aturan pemakaian9. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihidosis maksimal

Page 10: resep1

Contoh resep,dr. Santika

DSP/50005/03.P/75BJl. Jend. Sudirman 62 Pangkajene Telp. (0421) 91611

No. 5 Pangkajene, 3 Agustus 2011

R/ Amoxycillin 500 No. XXIS.3. dd.

R/ Ponstan FCT No. XIIS. p.r.n. i

Pro : Nn. YusiUmur : 24 thn Paraf DokterAlamat : Jl. Mawar No.50

Penulisan ResepJika dalam resep tertulis PIM, Cito atau Urgen maka apoteker harus mendahulukan pelayanan untuk reseptersebut, sedangkan bila dokter ingin agar resep dapat diulang maka dalam resep ditulis Iteratie dan ditulisberapa kali resep boleh diulang, misalkan iteratie 3x, artinya resep dapat dilayani 4x (1 + 3kali ulangan).Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak dapat diulang (ne iteratie) tetapi harus dengan resep baru.

Resep memuat jenis, dosis, dan jumlah obat serta aturan pemakaian yang ditulis dengan bahasa latin,misalnya dokter menulis :R/ Paracetamol 500mg No. X S 3dd 1, artinya ambillah parasetamol 500mg sebanyak 10 buah dan tandailah3x sehari 1tablet. Tulisan R/ dan S 3dd 1 merupakan singkatan dalam bahasa Latin.

Copy Resep / Salinan ResepDalam dunia kefarmasian dikenal istilah copy resep. Jika pasien hanya ingin membeli sebagian dari obatyang diresepkan dokter, maka apoteker akan membuatkan copy resep. Copy resep ini akan diserahkankepada pasien sedangkan resep asli akan disimpan sebagai arsip di apotek. Jika nantinya pasien inginmembeli sebagian obat sisanya maka pasien dapat membawa copy resep tersebut ke apotek.

Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalamresep asli, juga harus memuat :

1. Nama dan alamat apotek2. Nama dan no ijin Apoteker Pengelola Apotek (APA)3. Nama dokter yang menulis resep, tanggal penulisan resep4. Tanggal pembuatan resep dan no. resep5. Nama pasien, umur atau berat badan, bila perlu alamat pasien6. Nama obat dan jumlah obat yang ditulis7. Signatura atau cara dan aturan pemakaian8. Tanda tangan atau paraf APA dan cap apotek9. Tanda "det" (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda "nedet" (nedetur) untukobat yang belum diserahkan, pada resep dengan tanda "iter ..x" diberi tanda detur orig/detur …x

Contoh Copy Resep,Apotek Sejahtera

Jl. Jend. Sudirman 20 Pangkajene Telp. (0421) 91611APA : St. Aisyah, S.Far., AptSP : K.P. 13.01.002.11SIA : 503/021/2011

ApographPangkajene, 4 Agustus 2011

No. Resep : 5

Page 11: resep1

Dari dokter : dr. SantikaTgl Resep : 3 Agustus 2011Nama Pasien : Nn. YusiUmur : 24 thn

R/ Amoxycillin 500 No. XXIS.3. dd. ------------------------------- det

R/ Ponstan FCT No. XIIS. p.r.n. i --------------------------------- nedet

PCC

Ttd APACap Apotek

Ilmu Resep

Apabila kita sakit, kemudian orang tua kita membawa kita ke dokter, pertanyaan dokter yang pertamaadalah apa yang anda rasakan? Kemudian dokter mulai memeriksa anda, setelah itu dokter akanmenuliskan obat yang harus anda minum dalam secarik kertas. Seperti yang kita ketahui waktu kita kecil,ada pasangan orang dengan pekerjaan. Guru kita mengajarkan, bahwa orang yang mengemudikan pesawatterbang adalah seorang pilot, lalu orang yang mengemudikan kereta disebut masinis, orang yangmengemudikan andong disebut pak kusir, dan orang yang mengemudikan angkutan kota yah disebut sopirangkot…

Begitu juga dengan secarik kertas yang tadi kita bahas, bahwa bila secarik kertas itu ditulis olehkonglomerat dinamakan cek, bila ditulis oleh tukang kredit dinamakan kwitansi, bila ditulis oleh pengusahayang diberikan ke wakil rakyat itu disebut travel cek… dan bila secarik kertas itu ditulis oleh dokter untukpasiennya, tentu saja bukan cek, kwitansi, apalagi travel cek…

Ya… anda benar itu adalah Resep obat… Setiap orang pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Resep,namun taukah anda arti dari kata Resep itu?Resep adalah permintaan tertulis dari seorang Dokter Umum, Dokter Hewan, maupun Dokter Gigi yangmempunyai izin praktek kepada Apoteker/Farmasis untuk menyediakan, membuat, menyerahkan suatubentuk sediaan kepada pasien. Jadi sekarang apabila anda pergi ke dokter dan diberi secarik kertas yangberisi jenis obat-obatan untuk anda minum, anda sudah tahu apa itu Resep Dokter.

Untuk menulis sebuah Resep, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:1. Nama, alamat, nomor izin paktek dari Dokter, Dokter Gigi, atau Dokter Hewan.2. Tanggal penulisan Resep (inscription).3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan Resep, nama setiap obat atau komposisi obat (Invocatio).4. Aturan pakai obat (signature).5. Tanda tangan/paraf Dokter penulis Resep (Subscriptio).

Jadi, sekarang anda dapat lebih mengamati apa-apa saja komponen yang terdapat pada Resep ketika Doktermenuliskan Resep pada anda.

Dalam menulis Resep seorang Dokter harus mengikuti aturan-aturan yang baku dalam penulisan Resep,yaitu :

1. Resep ditulis dalam bahasa latin (karena bahasa latin tidak mengalami banyak perubahan kata).

Page 12: resep1

2. Resep-resep yang mengandung Narkotik harus ditulis tersendiri, tidak boleh ada pengulangan (Iterasi),harus ada alamat pasien, dan aturan pakai yang jelas.

3. Untuk pasien yang harus segera memerlukan obat pada kanan atas ditulis cito/p.i.m (periculum in mora =bahaya bila ditunda).

4. Jika Dokter tidak ingin Resepnya diulang tanpa sepengetahuannya, maka dituliskan tanda n.i (ne iterator =tidak boleh diulang).

5. Resep p.p adalah Resep pro pauper artinya Resep untuk orang tidak mampu.

Urutan penyusunan obat dalam Resep (ini berlaku untuk Resep racikan)1. Obat utama/pokok (Remerium cardinale).2. Bahan tambahan (Remedium adjuvantia).

· Remedium corringens actionis yaitu obat yang memperbaiki atau menambah efek obat pokok. · Remedium corrigens saporis (memperbaiki rasa). · Remedium corrigens odoris (memperbaiki bau). · Remedium corrigens coloris (memperbaiki rasa).

3. Bahan tambahan untuk memperbesar volume disebut Remedium constituens.

Untuk mendownload contoh Singkatan-singkatan dalam Resep silahkan klik disini.

Penyerahan Resep1. Penyerahan obat atas Resep harus dilengkapi dengan aturan pakai.2. Pemberian etiket yang sesuai:

· putih untuk pemakaian obat yang diminum · Biru untuk pemakaian obat luar/topical

3. Pemberian Label à KOCOK DAHULU untuk sediaan suspensi4. Untuk obat bebas terbatas yang berasal dari industry farmasi tanpa resep, diberikan dengan kemasannya.5. Untuk obat bebas diberikan dengan aturan pakainya.

Salinan Resep / Copy ResepJika seorang pasien ada sejumlah obat yang belum dibeli, maka Apoteker harus memberikan salinanResepnya untuk diberikan kepada pasien. Fungsi salinan Resep ini digunakan untuk membeli obat yangbelum sempat dibeli oleh pasien ketika pertama kali menebus Resep. Salinan Resep tidak berlaku untukResep yang mengandung Narkotik.

Isi dalam Salinan Resep· Nama Apotek· Alamat dan no telp Apotek· Apoteker penanggung jawab· No izin kerja Apoteker· Tanggal penulisan Resep· Tulisan salinan Resep· Nama pasien dan nama Dokter yang menulis Resep· Tanggal Resep dan tanggal pembuatan· No Resep· Paraf dan Cap Apotek

NarkotikaMenurut UU No.22 tahun 1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukantanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika digolongkan menjadi 3 golongan :

Page 13: resep1

Golongan IHanya digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuanTidak digunakan dalam terapiPotensi ketergantungan sangat tinggiContoh : Heroin (putauw), kokain, ganjaGolongan IIUntuk pengobatan pilihan terakhirUntuk pengembangan ilmu pengetahuanPotensi ketergantungan sangat tinggiContoh : fentanil, petidin, morfinGolongan IIIDigunakan dalam terapiPotensi ketergantungan ringanContoh : kodein, difenoksilat

PsikotropikaMenurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotikayang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahanaktivitas mental dan perilaku.

Psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan :Golongan IHanya untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuanTidak digunakan dalam terapiPotensi sindrom ketergantungan amat kuatContoh : LSD, MDMA/ekstasiGolongan IIUntuk pengobatanUntuk pengembangan ilmu pengetahuanPotensi sindrom ketergantungan kuatContoh : metamfetamin (shabu), sekobarbitalGolongan IIIUntuk pengobatan atau terapiUntuk pengembangan ilmu pengetahuanPotensi sindrom ketergantungan sedangContoh : amobarbital, pentazosineGolongan IVUntuk pengobatan atau terapiUntuk pengembangan ilmu pengetahuanPotensi sindrom ketergantungan ringanContoh : diazepam, halozepam, triazolam, klordiazepoksida> Penggolongan NarkobaPenggolongan jenis-jenis narkoba berikut didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku ;1. NARKOTIKA, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman / bukan tanaman , baik sintetis maupunsemi yang dapat menyebabkan penurunan / perubahan kesadaran , menghilangkan / mengurangi nyeri .Narkotika dibagi menurut potensi yang menyebabkan ketergantungannya adalah sebagai berikut ;a. narkotika golongan 1 ; berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan . tidak digunakan untukterapi ( pengobatan ) . Contoh ; heroin , kokain , dan ganja . Putauw adalah heroin tidak murni berupabubuk .b. narkotika golongan 2 ; berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan . Digunakan pada terapi sebagaipilihan terakhir. Contoh ; morfin , tetidin , dan metadon .c. narkotika golongan 3 ; berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalamterapi . Contoh ; kodein .

2. PSIKOTROPIKA ,yaitu zat atau obat , baik ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat

Page 14: resep1

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas padaaktivitas mental dan prilaku , dibagi menurut potensi yang dapat menyebabkan ketergantungan ;a. psikotropika golongan 1 ; amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi .Contoh MDMA ( ekstasi ) , LSD dan STP .b. psikotropika golongan 2 ; kuat menyebabkan ketergantungan digunakan amat terbatas pada terapi .Contoh ; amfetamin , metamfetamin ( sabu ) , fensiklidin dan ritalin.c. psikotropika golongan 3 ; potensi sedang menyebabkan ketergantungan , banyak digunakan dalam terapi .Contoh ; pentobarbital dan flunitrazepam.d. psikotropika golongan 4 ; potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalamterapi . Contoh ; diazepam , klobazam , fenobarbital , barbital , klorazepam , klordiazepoxide dannitrazepam ( nifam , piL KB /koplo , DUM , MG , Lexo , rohyp , dan lain-lain ).

3. ZAT PSIKO-AKTIF LAIN , yaitu zat / bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruhpada kerja otak . yang sering disalah gunakan adalah ;a. alkohol , yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras .b. inhalansia / solven , yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai keperluanpabrik , kantor , dan rumah tangga .c. nikotin yang terdapat pada tembakau .d. kafein pada kopi , minuman penamah energi dan obat sakit kepala tertentu .Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA)

NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF (NAPZA)

A. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGANNarkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yangtermasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

1. NARKOTIKAMenurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukantanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika terdiri dari 3 golongan :1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuandan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapatdigunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensitinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atautujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.Contoh : Codein.

2. PSIKOTROPIKAMenurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukannarkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yangmenyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidakdigunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :Ekstasi.2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atauuntuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.Contoh : Amphetamine.

Page 15: resep1

3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan /atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindromaketergantungan. Contoh : Phenobarbital.4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan /atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindromaketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

3. ZAT ADIKTIFYang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika danPsikotropika, meliputi :1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat,dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jikadigunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalamtubuh manusia.Ada 3 golongan minuman beralkohol :a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).

2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yangterdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang seringdisalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja,harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masukpenyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3golongan :1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsionaltubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkandiri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) danTranquilizer (anti cemas ).2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkankegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh:Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifatmerubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruhpersaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).