resensi novel
DESCRIPTION
Uploaded from Google DocsTRANSCRIPT
Resensi Novel” Senja Di Alexandria “
Judul buku : Senja Di Alexandria
Nama Pengarang : Zanal Fanani
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : - Cetakan I, September 2011
- Cetakan II,November 2011
Jumlah Halaman : 392 halaman
Biografi Penulis
Zaenal Fanani lahir 7 maret di Dampit,Malang,Jawa Timur.Jenjang pendidikan yang pernah dilewatinya, yaitu: SDN Dampit 1, MTsN Malang, MA Malang, dan Unisma.Beberapa tahun nyantri di pomdok pesantren Raudalatul Muta’allimin dan Pondok Pesantren Salafiyah Shiratul Fuqoha’ Malang.
Sinopsis
Cerita ini beralur mundur ketika itu senja Di Alexandria sesosok laki-laki seolah-olah bercengkrama,ia
bernama Zhaedy.Panggilan namanya Zhe.Ia tak peduli langit merah mentertawakanya.Baginya tak seorang pun
dapat memahami kerinduanya terhadap sosok wanita,sebut saja Khalida yang di panggil dengan sebutan Aida,
perempuan yang tentunya sangat ia kasihi dan cintai.
Cerita dimulai ketika Zhe diundang sahabatnya Nawal untuk menghadiri sebuah acara “ Forum
Himpunan Pekerja Indonesia” .Awalnya ia tidak berkenan menghadiri acara tersebut, namun setelah mendengar
bahwa pembicara forum tersebut hanyalah seorang tamatan SMA bernama Khalida, dia merasa ingin
menghadiri acara tersebut.Nawal bercerita tentang pembicara tersebut dan ternyata kehidupan pembicara
tersebut sangatlah prihatin,dia seorang yatim,ayahnya meninggal ketika ia berusia 2 tahun dan ketika adiknya
berada dalam kandungan.Sejak itu hidupnya ditopang emaknya yang bekerja sebagai pembantu rumah
tangga.Nawal bercerita bagaimana akhirnya sang emak berangkat ke luar negeri demi agar kedua anaknya bisa
melanjutkan sekolah dan mengantar anak-anaknya meraih mimpi-mimpinya.Rencana awal berubah mendadak
di tengah jalan.Sang emak tidak pulang dan justru meminta anaknya berangkat keluar negeri untuk
menyusulnya.Tidak untuk bekerja seperti emaknya tapi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi
di luar negeri.
Dari forum itu Zhe dan Khalida bertemu dan menebar benih-benih cinta di sepanjang senja
Alexandria.Hari-hari mereka penuh dengan bunga-bunga kebahagiaan.Hingga sampai pada puncak cinta
mereka,Zhe melamar Aida,Aida tak tahu harus bahagia atau tidak karena disisi lain ia ingin membahagiakan
emaknya bu Hartini dan membangun sebuah gedung untuk para TKI,selain itu ia bercita-cita meraih mimpinya
dan emaknya yaitu bersekolah di luar negeri.Aida menolak lamaran Zhe dengan alasan tersebut.Kholida telah
mengajukan beasiswa ke berbagai perguruan tinggi termasuk perguruan tinggi di Norwegia Of Human Right.Tak
lama dari itu Aida mendapat beasiswa tersebut.
Bersamaan dengan itu,konflik terjadi antara para demonstran yang ingin menurunkan kedudukan
Husen Mubarak.Aida tetep pergi meski Keluarganya resah akan kepergianya ke Norwegia.Namun naas ,
musibah pun tak dapat dihindarkan Aida kecelakaan akibat bisnya yang menuju bandara,terjebak oleh para
demonstran,bisnya mengenai para demonstran,hingga menimbulkan amukan massa.Bis yang ditumpangi Aida
dibakar dan di hancurkan massa.Saat itu Zhe yang hendak akan mengantar Aida ke bandara terlambat datang
karena terjebak para demonstran.Zhe mencarinya ke bandara,namun tak ia temukan,Zhe kembali untuk mencari
Aida,sosok Aida tak ia temukan.Tak lama dari itu Zhe mendapat kabar bahwa Khalida kecelakan.Namun tuhan
berkata lain,tuhan lebih sayang Aida,Aida meninggalkan dunianya,cita-cita,mimpinya dan juga cintanya.
Zhe tidak dapat menerima semua ini dengan baik,sehingga ia kehilangan kendali atas dirinya.Dia
berimajinasi bahwa Aida masih hidup dan selalu menemani hari-harinya.
Setiap senja di pantai Alexandria Zhe selalu menunggu kedatangan Aida .Keluarga Zhe,Bu
Hartini,Dhenira yang merupakan adik Aida,dan teman-temannya merasa kehilangan Zhe.Hingga pada suatu
pagi Zhe membawa tas dan berkata akan pergi menyusul Aida.Keluarganya tak dapat mencegahnya.Keluarga
Zhe mencari ia kemana-mana,namun tak ditemukan juga.Berbulan-bulan dari itu bu Hartini mendapat kabar dari
Indonesi, dari mertuanya Nyai Juariyah,bahwa ada pemuda yang bernama Zhaedy.Ia selalu berlalu lalang di
desanya,setiap hari ia selalu duduk dan mengamati siulan-siulan pohon cemara yang tertiup angina,seperti hal
yang dilakukan Aida dulu.Bu Hartini merasa bahagia karena Zhe tela ditemukan dann langsung memberi tahu
keluarga Zhe.Keesokanya mereka terbang ke Indonesia hendak menjemput Zhe.
Mereka tiba di Desa Bokor tempat kelahiran Aida,namun terlambat.Zhe telah meninggalkan desa itu
entah kemana.Kedatangan mereka sia-sia.Hingga beberapa hari kemudian mereka memutuskan pulang ke
Alexandria.Setiba di Alexandria bu Hartini mendapati kabar dari Kepala desa Bokor bahwa telah terjadi sesuatu
terhadap Zhe,ia terlindas bis dan menyebabkan Zhe meninggal.Bu Hartini dan keluarga Zhe sangat
terpukul.Mereka kembali ke desa bokor untuk memakamkan jenazah Zhe,ia dimakamkan di tempat kelahiran
Aida.Disamping itu Dhenira yang selama ini menaruh hati pada Zhe setelah kakanya tiada,sangat terpukul akan
kepergian Zhe untuk selama-lamanya…….
Unsur Intrisik
Tema : Getaran cinta di senja Alexandria
Alur : Mundur
Latar/setting : - Di Desa Bokor ,di Kota Alexandria,di pemakaman,di gedung dll.
Tokoh/Penokohan : - Khalida( Shalehah,semangat,berbakti)
● Zhaedy (baik,penyayang)● Dhenira (baik,shaleh)● Bu Hartini (penyabar,penyayang,pemberi semangat)● Bu Lanjarwati (baik,mengerti akan sikap anaknya)● Pradopo Muleh ( keras,demi kebaikan anaknya)● Nyai Juariyah (baik)● Nawal (baik)● Mirna(baik, penurut)● Pa Kades (baik)
Sudut Pandang : Tokoh utama pemeran utama
Amanat : Cinta itu benar diyakini adanya.Cinta itu merupakan cinta yang tidak meminta,cinta yang tidak dimaknai dengan bahasa,dan cinta yang tidak dibelenggu warna.
Unsur Ekstrinsik
Sosial :Suatu kehidupan yang saling menghargai antar sesame tanpa membedekan mereka dari golongan maupun kekayaan.
Budaya : Sesuai dengan kebudayaan timur , sopan dalam berbagai hal.
Agama : Sesuai dengan ajaran islam,karena di dalamnya terdapat sebuah kisah yang menjunjung tinggi arti dari sebuah ibu.
Kelebihan
Novel ini dapat membangunkan semangat bahwa dengan kerja keras semua impian dapat diraih.Dan harta bukanlah satu-satunya jalan untuk meraih mimpi.
Kekurangan
Dalam setiap kelebihan pasti ada kekurangan,kekurangan dalam novel ini yaitu terdapat bahasa-bahasa yang tidak semua kalangan pembaca dapat mengerti makna dari kata tersebut.