reproduksi dan seleksi genetika ikan
TRANSCRIPT
2. Jelaskan tentang reproduksi dan seleksi genetika ikan?
A. Reproduksi Ikan
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina
akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur.
Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini
bercampur di dalam air. cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi
dan berkembang diluar tubuh ikan. Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari
dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang
dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan
ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari
ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi
heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut
monoseksual. Namun, penentuan seksualitas ikan disuatu perairan harus berhati-hati
karena secara keseluruhan terdapat bermacam-macam seksualitas ikan mulai dari
hermaprodit sinkroni, protandri, protogini, hingga gonokorisme yang berdiferensiasi
maupun yang tidak. Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi
fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur
beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia
akan sangat padat dengan ikan.
B. Seleksi Genetika Ikan
Seleksi adalah program breeding yang dilakukan secara individu atau famili induk
diseleksi berdasarkan keunggulannya untuk memperoleh perubahan rata 2 fenotif
kuantitatif suatu populasi pada generasi berikutnya (berat, panjang, warna).
program untuk mengeksploitasi Va, proporsi variansi adiftif (Va) terhadap variansi
populasi disebut Heretabilitas
h2 = Va/ VP
Heretabilitas sebagai dasar untuk mentukan faktor apa yang berperan sebagai
pengontrol dan model seleksi. Nilai heretabilitas juga menentukan prosentasi
keberhasilan program seleksi
respon seleksi dapat diitung dari rumus:
R= Sh2 = I d h2.
Populasi dengan nilai (d) &CV, h2 (>) mudah di. P seleksi
sedang SD & CV, h2 (<) sulit untuk dilakukan seleksi.
Tujuan untuk mendapatkan nilai ekonomis dari spesies,
misalnya : - ikan konsumsi seleksi berdasarkan pertumbuhan,
- ikan hias berdasarkan penonjolan warna(kualitatif)
STRATEGI DALAM MELAKUKAN SELEKSI: MENENTUKAN MODEL SELEKSI.
Menentukan parameter seleksi, bagian mana yang tidak diikutkan dalam program
breeding (culling) berdasarkan nilai
Nilai SD dan Coofesien varian (cv) ; sebagai dasar apakah populasi memiliki
varaisi fenotif, serta Seberapa besar prosentasi populasi yang bisa digunakan
untuk program breeding
Populasi dengan nilai SD &CV yang besar memliki diferential seleksi yang besar,
sedang SD & CV kecil nilai diferensial seleksinya kecil sehingga sulit untuk
mendapatkan keberhasilan dalam program seleksi.
Nilai SD juga memberikan indikasi intensitas seleksi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan seleksi yang akan kita lakukan
Hal yang perlu di perhatikan dalam seleksi fenotif kualitatif.
Bila fenotif di kendalikan oleh genotif yang homozigot maka sekali seleksi dapat
menghasilkan populasi tangkaran murni.
Bila fentif dikendalikan olah dua atau lebih genotif, seleksi tidak dapat
menghasilkan pop tangkaran murni, perlu uji progeni untuk memantapkan fenotif
dan baru dpt tangkaran murni
Bila fenotif yang dikendalikan oleh genotif yang heterozigot, no program
tangkaran yang dapat menghasilkan pop tangkaran murni, tp dengan cross 2. fen
yg homozigot tsb, dgn pengulangan prosedur.
Seleki fenotif kuantitatif
Dikendalikan oleh banyak gen (poligenik). lebih sulit dan membutuhkan
pengetahuan dan teknologi serta pencatatan data yang baik, dan kontiyu dan
apabila terhenti hasil yang diperoleh dapat hilang kembali.
Metode seleksi fenotif kuantitatif : 1. S individu
2. S famili.
Seleksi individu.
Seleksi ini dapat dilakukan secara sederhana. dimulai dari populasi dasar yang
memilii keragaman genetik yang tinggi .
Seleksi famili
apabila h2 kecil atau karena Ve membuat bias atau keraguan terhadap perbedaan
genetik dan bila seleksi individu sudah tidak efektif.
Seleksi individu butuh beberapa kolam saja, seleksi family butuh banyak kolam,
sesuai X spesies dalam satu famili.
Tave 1986 menetapkan 4 tipe program seleksi: Directional selection, Disruptive
selection, stabilizing selection dan no selection.