rente seeker 01

14
Ekonomi Politik Perburuan Rente Oleh: Puspandam Katias, M.M. Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Revisi: #01 2009

Upload: erviana-ervi

Post on 04-Aug-2015

34 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rente Seeker 01

Ekonomi Politik

Perburuan RenteOleh:

Puspandam Katias, M.M.

Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu PolitikUniversitas Wijaya Kusuma Surabaya

Revisi: #01 2009

Page 2: Rente Seeker 01

2 of 14

Sistimatika

1. Introduction

2. Sumber daya & imbalannya

3. Rente, Kolusi & Nepotisme

4. Redistributive Combines & Mercantilism

5. Analisa Kebijakan Pemerintah:a. Lisensi, Proteksi

b. Infant Industri, Industri Substitusi Import

Page 3: Rente Seeker 01

3 of 14

Fenomena NSB

• Proses politik mempengaruhi proses ekonomi

• Masyarakat rente & legitimasi nonekonomi (izin lisensi tunggal)

• Rakyat terbebani oleh kerugian publik

Page 4: Rente Seeker 01

4 of 14

Imbalan Sumber-Daya

• Rente = sewa atas penggunaan faktor produksi (gedung, tanah).

• Tenaga kerja = pekerja mendapatkan upah,

• Kapital = pemodal akan mendapatkan bunga,

• Land = pemilik tanah akan mendapatkan sewa/rente.

Page 5: Rente Seeker 01

5 of 14

Low Effort

• Perolehan yang paling mudah & tanpa “resiko” adalah rente dari tanah (land)

• Tanah karunia Tuhan, sesuatu yang natural yg kebetulan dikuasai seseorang

• Penguasa tanah mendapatkan imbalan untuk sesuatu yg dia sendiri tidak mengusahakannya.

• Dgn cara mudah & murah.

Page 6: Rente Seeker 01

6 of 14

Rente dlm Ekonomi Politik

• Sebagai sifat pelaku bisnis;

• utk memudahkan cara memperoleh keuntungan;

• dgn menggunakan modal yg menjadi hak milik publik;

• bg kepentingannya sendiri.

• (Didik J. Rachbini, 2002)

Page 7: Rente Seeker 01

7 of 14

Ekonomi Klasik

Ekonomi Klasik:• Rente merupakan

perolehan yg wajar & sah

• Seperti sumber-daya lain:– Tenaga kerja– Pemilik kapital

• Mendapatkan imbalan atas penggunaan faktor produksi

Ekonomi Politik:• Rente konotasinya

negatif• Mudah mendapatkan

keuntungan yg dinikmati oleh sekelompok org karena;

• mendapatkan kemudahan proteksi/previlege dari berburu hak;

• yg diberikan oleh pemerintah (publik)

Page 8: Rente Seeker 01

8 of 14

Anti Efisiensi

• Rent seeking behavior

• Rent seeking society

• Ketrampilan usaha,

• Keuletan & kerja-keras

• Kreativitas.

Page 9: Rente Seeker 01

9 of 14

Rente & Kolusi

• Rente muncul ketika pemerintah (atas nama publik) memberikan hak-hak tertentu kepada satu atau sekelompok orang dlm berbisnis

• Karena izin/lisensinya amat terbatas, sedangkan pemburunya amat banyak, setiap orang berusaha mendapatkan proyek tersebut .

Page 10: Rente Seeker 01

10 of 14

Infant Industry

Kebijakan Industri

Substitusi ImportInfant Industry

Tarriff barrier

quota

Protection

High Cost

Economy

InefficiencyEconomy

Page 11: Rente Seeker 01

11 of 14

Unsur Pembangunan yg Berhasil

Pembangunan Yang

Berhasil

Pembangunan Yang

Berhasil

Pertumbuhan EkonomiYang Tinggi

Pertumbuhan EkonomiYang Tinggi

BerkesinambunganBerkesinambungan

1. Tidak terjadi kerusakan sosial

2. Tidak terjadi kerusakan alam

1. Tidak terjadi kerusakan sosial

2. Tidak terjadi kerusakan alam

Kerusakan Lingkungan

Page 12: Rente Seeker 01

12 of 14

Redistributive Combines

• Praktek kolusi negara dgn pengusaha,

• dgn cara membagikan manfaat ekonomi

• dikalangan segelintir orang.

• Dari penelitian ekonomi politik di Peru, merupakan negara yg sangat subur dgn praktek redistributive combines.

• (Hernando de Soto)

Page 13: Rente Seeker 01

13 of 14

Merkantilisme

• Praktek ekonomi dimana pemerintah memanfaatkan birokrasi & hukum utk mendistribusikan kekayaan nasional.

• Mengutamakan redistribusi kekayaan berdasar kroniisme & kekerabatan daripada peningkatan produksi & orientasi kesejahteraan nasional.

• Kekuasaan berhubungan secara mutualisme dgn pengusaha tsb.

• Sistem ini tertutup & dijaga ekstra keras.

Page 14: Rente Seeker 01

14 of 14

Kasus: HPH

• Pemberian lisensi kepada kroni

• Penentuan fee HPH yg rendah

• Kerugian negara karena pengawasan & penyetoran Iuran Hasil Hutan (IHH) tidak efektif