renstra tanete update

26
KEPUTUSAN LURAH TANETE Nomor : 04 Tahun 2010 Tanggal : 20 Desember 2010 Tentang : RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN KELURAHAN TAHUN 2011-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era Otonomi Daerah telah berjalan sejalan dengan terbitnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Upaya untuk berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi hal yang penting. Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah dituntut untuk lebih berperan aktif dan memiliki pemikiran yang berkembang tanggap terhadap perubahan yang demikian cepat, sekaligus mampu beradaptasi dalam berbagai aktivitasnya. Upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab perlu suatu media pertanggungjawaban yang sistematis dan melembaga. Pentingnya hal tersebut telah disadari oleh pemerintah sebagaimana tercermin dalam Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sejalan dengan tuntutan tersebut di atas, perlu segera diupayakan beberapa langkah strategis dan tindakan-tindakan operasional untuk merealisasikannya. Salah satu langkah yang perlu dan harus dikembangkan saat ini adalah mewujudkan suatu kepemerintahan yang baik (good governance) yang memiliki elemen dasar transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Rencana Strategis Kelurahan Tanete 1

Upload: asriani-amir

Post on 01-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Renstra Tanete Update

KEPUTUSAN LURAH TANETENomor : 04 Tahun 2010Tanggal : 20 Desember 2010Tentang : RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN KELURAHAN

TAHUN 2011-2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era Otonomi Daerah telah berjalan sejalan dengan terbitnya Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Upaya untuk berpartisipasi dalam

mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi hal yang penting.

Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah dituntut untuk lebih berperan aktif dan

memiliki pemikiran yang berkembang tanggap terhadap perubahan yang demikian

cepat, sekaligus mampu beradaptasi dalam berbagai aktivitasnya.

Upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab perlu suatu media

pertanggungjawaban yang sistematis dan melembaga. Pentingnya hal tersebut telah

disadari oleh pemerintah sebagaimana tercermin dalam Instruksi Presiden No. 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Sejalan dengan tuntutan tersebut di atas, perlu segera diupayakan beberapa

langkah strategis dan tindakan-tindakan operasional untuk merealisasikannya. Salah

satu langkah yang perlu dan harus dikembangkan saat ini adalah mewujudkan suatu

kepemerintahan yang baik (good governance) yang memiliki elemen dasar

transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Sebagai aplikasi dari uraian di atas, maka perlu dibuat Rencana Kinerja yang

memuat rencana kerja dan kegiatan tahunan, lima tahunan yang akan dituangkan

dalam Rencana Strategis yang dikenal dengan (RENSTRA) Kelurahan Tanete

Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Periode 2011-2015 yang memuat arah

kebijakan, pembangunan, arah kebijakan keuangan, kebijakan umum dan tugas..

Dari prinsip-prinsip dasar tersebut di atas, jelas terlihat bahwa semua tindakan

kebijakan yang diimplementasikan di era otonomi diorientasikan untuk "mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya

lokal". Kesejahteraan rakyat pada hakikatnya dapat diwujudkan melalui pencapaian

hasil kegiatan pembangunan yang dilakukan secara berkesinambungan yang

sekurang-kurangnya harus meliputi aspek pertumbuhan ekonomi yang tinggi, distribusi

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 1

Page 2: Renstra Tanete Update

pendapatan yang relatif merata, peningkatan kesempatan kerja, serta peningkatan

tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Upaya untuk mendorong pembangunan di Kelurahan Tanete adalah suatu hal

yang sangat kompleks dan tidak mungkin dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan manajemen yang parsial dan sektoral. Untuk mendorong pembangunan di

Kelurahan Tanete dibutuhkan suatu pendekatan yang sistemik dan sistematis yang

lebih menekankan perhatian pada aspek-aspek yang fundamental dan strategis.

Oleh karena itu perlu dirumuskan sebuah rencana strategis yang berisi arah

kebijakan dasar dan strategi pembangunan yang dapat mendorong peran aktif seluruh

elemen masyarakat di dalam kegiatan pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi

Kelurahan Tanete. Dengan demikian diharapkan seluruh elemen masyarakat akan

mendapatkan kesempatan dan peluang dasar yang sama untuk dapat berperan aktif

dalam kegiatan pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi Kelurahan Tanete.

Rencana strategis tersebut harus mempunyai kebijakan, strategi dan program

pembangunan yang dapat mensinergikan sumber daya dan potensi dengan peluang

pengembangan wilayah yang dimiliki. Sumber daya tersebut bersifat spesifik lokal yang

meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, serta sumber-sumber pendapatan

daerah yang potensial. Rencana strategis tersebut kemudian wajib dikomunikasikan ke

seluruh elemen yang terlibat untuk membantu mengarahkan semua kegiatan yang

dilakukan oleh elemen tersebut guna terealisasinya kegiatan pembangunan di

Kelurahan Tanete.

1.2 Landasan Hukum

Pembentukan rencana strategis Kelurahan Tanete ini dibuat dengan

menggunakan pendekatan berdasarkan Sistem Manajemen Strategis (Strategic

Management System) dan mengacu pada Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional yang tertera pada UU No. 25 Tahun 2004. UU tersebut adalah salah

pendekatan penting untuk menunjang kesinambungan pembangunan nasional serta

dapat mendorong efektifitas dan efesiensi melalui sinkronisasi dan peningkatan sinergi

program antara pusat dengan daerah serta program pembangunan lintas sektor di

daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga dapat dipandang sebagai

instrumen bagi pelembagaan perencanaan partisipatif.

Landasan Hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis

Kelurahan Tanete Tahun 2011-2015 ini juga memperhatikan arah dan garis kebijakan

terkait yang telah dirumuskan, antara lain :

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945;

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 2

Page 3: Renstra Tanete Update

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tamabahan Lembaran Negara Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 95, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438).

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005,

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4588);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4737).

9. Peraturan pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

10. Peraturan Mendagri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penataaan Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Mendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas

Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 28 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Daerah Kabupaten Enrekang;

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 3

Page 4: Renstra Tanete Update

13. Peraturan Daerah Kab. Enrekang Nomor 35 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan dalam

Kabupaten Enrekang;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 12 Tahun 2004 tentang

Rencana Strategis daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2003-2008.

15. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2006 tentang

Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

16. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Sisitem Perencanaan Partisipatif Pembangunan Daerah kabupaten

Enrekang.

17. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Enrekang

Tahun 2008-2028.

1.3 Pengertian, Tujuan dan Manfaat

Dalam Renstra Kelurahan ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

2. Daerah adalah Kabupaten Enrekang.

3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Enrekang.

4. Bupati adalah Bupati Enrekang.

5. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.

6. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten

dan/atau Daerah Kota di bawah Kecamatan.

7. Pemerintahan Kelurahan adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh

Lurah dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan meliputi

pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.

8. Pemerintah Lurah adalah Lurah dan Perangkat Kelurahan.

9. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), adalah lembaga

kemasyarakatan yang mempunyai tugas membantu lurah dalam pelaksanaan

pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan

kemasyarakatan.

10.Keputusan Lurah adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Lurah baik yang

bersifat pengaturan maupun penetapan.

11.Renstra Kelurahan adalah Rencana Strategis Pembangunan dalam jangka waktu

sampai 5 (lima) tahunan.

12.RKP Kelurahan adalah Rencana Kerja Pembangunan Tahunan Kelurahan.

13.APB Kelurahan adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Kelurahan.

14.Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal Kelurahan yang diinginkan.

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 4

Page 5: Renstra Tanete Update

15.Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi

dapat terwujud secara efektif dan Efisien

Adapun maksud dari pembuatan Rencana Strategis ini adalah sebagai dasar

atau panduan langkah – langkah kerja yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah

Kelurahan Tanete dalam melaksanakan rencana atau program kegiatannya.

Renstra SKPD ini juga diharapkan dapat membatasi peluang pengelolaan yang

salah, dan peluang penyalahgunaan sumber daya serta memastikan kegiatan

pembangunan sejalan dan searah dengan visi atau tujuan akhir yang ingin dicapai oleh

Pemerintah Kelurahan Tanete. Secara umum tujuan Renstra sebagai berikut :

1. Merumuskan arah kebijakan dasar dan strategi pembangunan yang dapat

mendorong peran aktif seluruh elemen masyarakat di dalam kegiatan

pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.

2. Merumuskan kerangka strategi dan program jangka menengah yang

mengandung sasaran, outcomes dan outputs yang spesifik dan memiliki target

terukur supaya memudahkan didalam menilai kinerja organisasi.

3. Merumuskan kebijakan, strategi dan program pembangunan yang dapat

mensinergikan sumber daya atau potensi yang dimiliki dengan peluang

pengembangan wilayah Kelurahan untuk mewujudkan tujuan akhir yang ingin

dicapai.

4. Mengintegrasikan berbagai produk dokumen (contoh: RT, RW, Dokumen Potensi

Daerah, dll) ke dalam sebuah rencana strategis.

5. Merumuskan sebuah dokumen rencana strategis yang dapat dijadikan acuan

untuk proses koordinasi antar program & kegiatan yang dilakukan oleh Kelurahan

Tanete supaya tercipta sinergi untuk pencapaian tujuan akhir yang diinginkan.

6. Merumuskan dokumen rencana strategis yang dapat mengintegrasikan berbagai

kepentingan secara vertikal dan horizontal.

7. Meletakan fondasi dan fokus tujuan pembangunan yang hendak dicapai.

8. Mengarahkan program dan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh elemen

organisasi untuk pencapaian visi dan misi organisasi.

9. Memudahkan di dalam mengkomunikasikan dan mensosialisasikan ke seluruh

elemen internal maupun external organisasi untuk meningkatkan komitmen dan

motivasi semua pihak untuk mencapai tujuan akhir organisasi.

Adapun manfaat Renstra secara umum sebagai berikut :

1. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan

2. Sebagai rencana induk pembangunan Kelurahan yang merupakan acuan

pembangunan Kelurahan.

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 5

Page 6: Renstra Tanete Update

3. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di Kelurahan.

4. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program

pembangunan dari pemerintah.

5. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat.

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 6

Page 7: Renstra Tanete Update

BAB II

PROFIL KELURAHAN

2.1 Kondisi Kelurahan

Kelurahan Tanete merupakan salah satu diantara 3 kelurahan yang berada di

Kecamatan Anggeraja dari waktu ke waktu mengalami perkembangan ekonomi dan

jasa yang sangat pesat. Secara astronomis terletak pada 03° 24°° 921” LS dan 119°

47°° 867” BT, sedangkan secara geografis Kelurahan Tanete berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kelurahan Lakawan

Sebelah Selatan : Desa Mendatte

Sebelah Timur : Desa Batu Noni/ Desa Saruran

Sebelah Barat : Desa Siambo

Luas wilayah Kelurahan Tanete adalah 10,45 Km2 atau sekitar 1.045 Ha yang

pemanfaatannya berupa :

Lahan Pertanian Non Sawah : 407 Ha

Lahan Non Pertanian (Pertanian, Industri, Perkantoran, Jalan, Prasarana Umum,

Lapangan, dsb) : 638 Ha

Melihat komposisi pemanfaatan lahan, yang paling besar adalah untuk lahan

pemukiman dan prasarana umum, hal ini menunjukkan bahwa Kelurahan Tanete

memiliki potensi dan dinamika sosial budaya, ekonomi yang cukup besar. Luas lahan

pertanian non sawah sekitar 38,95 % sangat potensial untuk pengembangan

perekonomian sektor pertanian maupun industri termasuk dukungan topografi wilayah

pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian berkisar 80 sampai dengan 3000 m

diatas permukaan laut yang cocok untuk sektor pertanian. Kondisi ini didukung letak

Kelurahan Tanete yang sangat strategis, yaitu berada di tengah kota, dekat dengan

pusat pemerintahan kecamatan dan berada di jalur lintas antar kabupaten.

2.1.1 Sejarah Kelurahan

Kelurahan Tanete merupakan kelurahan baru, hasil pemekaran Kelurahan

Lakawan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 283/ V/

1994 tentang Pengesahan 3 desa dan 2 kelurahan Persiapan dalam Wilayah

Kabupaten Daerah Tingkat II Enrekang dan Keputusan Kepala Daerah Tingkat II

Enrekang Nomor 35 Tahun 1994 Tentang Pengangkatan Kepala Kelurahan Persiapan.

Nama Kelurahan Tanete sendiri adalah sebutan yang diberikan pada perkampungan

leluhur “to pasaran” (orang pasaran) yang bermukim di cekungan dua gunung (Buntu

Lakawan dan Bamba Puang) yang menjadi cikal bakal kelahiran perkampungan

masyarakat saat ini.

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 7

Page 8: Renstra Tanete Update

Sejak pemekarannya, Kelurahan Tanete telah mengalami beberapa kali

pergantian Kepala Kelurahan, diantaranya :

Tahun Nama Lurah

MUHAMMAD AZIS SINDANGAN (Pj. Kepala Kelurahan

Persiapan Tanete Kecamatan Anggeraja

............... s/d 2008 HASENG SESE

2008 s/d 2010 JABARUDDIN, SE

2010 s/d sekarang NATSIR

2.1.2 Demografi

Berdasarkan Data Demografi Kelurahan Tanete sampai dengan Bulan Desember

2011, penduduk Kelurahan Tanete terdiri atas 810 KK dengan total 3264 jiwa yang

terdiri dari :

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

1659 jiwa 1605 jiwa 3264 Jiwa

Mayoritas penduduk kelurahan Tanete berada dalam dalam usia produktif

dengan mata pencaharian mayoritas bertani/ berkebun.

2.1.3 Keadaan Sosial

Dikenal dengan sebutan masyarakat duri yang merupakan salah satu anak suku

kecil di sulawesi selatan. Budaya dan adat istiadatnya hampir sama dengan suku Tana

Toraja. Bahasa sehari-hari penduduk Kelurahan Tanete menggunakan bahasa duri,

namun ada juga yang menggunakan bahasa bugis terutama yang bukan penduduk asli.

Bahasa Duri adalah campuran dari bahasa Toraja dengan aksen dan kata-kata dari

Enrekang, letta dan Maiwa.

Dalam rangka menggalang pembina budaya masyarakat, agar menjadi suatu

dukungan terhadap lancarnya proses pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan

masyarakat dikenal istilah “Budaya Kombong”. Budaya ini merupakan kegiatan

kemasyarakatan yang bersifat gotong-royong yang dilakukan masyarakat yang

dilakukan secara bersama.

Dalam konteks keagamaan, agama yang dianut penduduk Kelurahan Tanete

adalah mayoritas Islam. Penduduk Non Islam biasanya kaum pendatang atau bukan

penduduk asli. Dominannya agama Islam di Kelurahan Tanete membuat masyarakatnya

lebih religius juga didukung oleh fasilitas keagamaan seperti mesjid dan mushallah/

langgar.

Untuk pendidikan masyarakat, Kelurahan Tanete didukung oleh berbagai

fasilitas pendidikan sebagai berikut :

a) TK : 2 buah

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 8

Page 9: Renstra Tanete Update

b) Sekolah Dasar/ Sederajat : 3 buah

c) SMP/ Sederajat : 2 buah

d) SMA/ Sederajat : 1 buah

e) PTN : -

2.1.4 Keadaan Ekonomi

Didukung oleh topografi wilayah pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian

berkisar 80 sampai dengan 3000 m diatas permukaan laut, wilayah Kelurahan Tanete

sangat cocok untuk sektor pertanian. Luas lahan pertanian non sawah yang mencapai

38,95 % luas Kelurahan Tanete sangat potensial untuk pengembangan perekonomian

sektor pertanian maupun industri termasuk perkebunan dan ternak. Untuk pertanian

komoditas utamanya adalah bawang merah, jagung, tomat dan kol. Untuk perkebunan

mayoritas tanaman coklat, sedangkan bidang peternakan kebanyakan ternak sapi,

kambing dan ayam. Berikut secara kuantitasnya :

N

o

Jenis Ternak 2010 2011 2012

1

2

3

4

5

6

7

8

Sapi Potong

Sapi Perah

Kerbau

Kuda

Kambing

Ayam Buras

Ayam Ras (Petelur)

Itik

230

-

15

61

529

1387

-

36

268

65

5

24

534

1777

1500

-

299

97

3

21

368

1407

5500

-

Sumber Data: PPL Kelurahan Tanete

2.2 Kondisi Pemerintahan Kelurahan2.1.1 Pembagian Wilayah Kelurahan

Secara Administrarif, wilayah Kelurahan Tanete yang terbagi dalam 4 (empat)

lingkungan, yaitu :

1. Lingkungan Batu Rampun yang terdiri atas 2 RW

2. Lingkungan Pasaran I yang terdiri atas 2 RW

3. Lingkungan Pasaran II yang terdiri atas 2 RW

4. Lingkungan Tontonan yang terdiri atas 2 RW

Daftar nama Kepala Lingkungan Kelurahan Tanete berdasarkan Surat Keputusan Lurah

Tanete Nomor 01 Tahun 2010 tanggal 12 April 2010, sebagai berikut :

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 9

Page 10: Renstra Tanete Update

1) Kepala Lingkungan Pasaran I : Abd. Razak Laen

2) Kepala Lingkungan Pasaran II : Syahruddin Sanda

3) Kepala Lingkungan Batu Rampun : Suparman Kanta

4) Kepala Lingkungan Tontonan : H. Caggi

2.1.2 Struktur Organisasi Kelurahan

Berdasarkan Keputusan Bupati Enrekang Nomor 34 tahun 2002 tentang tugas

Pokok dan Fungsi Jabatan Organisasi Kelurahan dalam Kabupaten Enrekang,

Kelurahan adalah perangkat daerah Kabupaten Enrekang di bawah Kecamatan yang

dipimpin oleh seorang Lurah yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Camat.

Adapun Susunan Organisasi Kelurahan Kabupaten Enrekang sebagai berikut :

a) Lurah

b) Sekretaris

c) Seksi Pelayanan Umum

d) Seksi Pemerintahan

e) Seksi Pembangunan

f) Seksi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

SEKRETARIS LURAH

ASRIANI AMIR, S.STP NIP. 19860329 200602 2 003

LURAH TANETE

NATSIR NIP. 19641231 198903 1 220

KASI PEMERINTAHAN

MARLIA, S.Sos NIP. 19710220 199203 2 006

KASI PELAYANAN UMUM

................................... NIP. ......................................

KASI PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT

SULPRIWANTI.K, SE NIP. 19770407 199803 2 006

KASI PEMBANGUNAN

M. UNTUNG ADY AQZA NIP. 19661212 199003 1 019

STAF

ASIS TABA NIP. 19770412 200701 1 015

STRUKTUR ORGANI SASI TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN TANETE

Tugas pokok dan fungsi setiap bagian terangkum dalam Keputusan Bupati Enrekang

Nomor 34 tahun 2002 tentang tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Organisasi Kelurahan

dalam Kabupaten Enrekang.

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 10

Page 11: Renstra Tanete Update

BAB III

POTENSI DAN MASALAH

Perencanaan strategis Kelurahan Tanete dipengaruhi oleh isu-isu strategis yang

memunculkan kelebihan maupun kekurangan yang disebabkan oleh faktor internal dan

eksternal yang bersumber dari kebijakan vertikal dan horizontal. Isu-isu strategis yang

dimaksud sebagai berikut :

1. Isu –isu internal di lingkungan Kantor Kelurahan

a. SDM yang belum professional

b. Sarana dan prasarana belum sepenuhnya terpenuhi

c. Administrasi dan sistem kerja yang belum optimal

d. Minimnya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan kelurahan

2. Isu-isu strategis eksternal

a. Kondisi masyarakat yang heterogen baik suku, ras dan antar golongan.

b. Masyarakat dan dunia usaha belum berperan secara aktif dalam

pembangunan

c. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat

d. Perkembangan sentra-sentra jasa dan perdagangan yang

membutuhkan lokasi strategis

e. Akses informasi dan sistem transportasi terpadu belum tersedia

f. Belum adanya peran aktif masyarakat dalam menciptakan rasa aman

g. Laju pertumbuhan penduduk yang belum terkendali

h. Belum adanya sarana promosi yang respresentatif

Guna menstimuli sejumlah isu tersebut, perencanaan strategis instansi pemerintahan

memerlukan integrasi antara keahlian Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain

agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan

global.

3.1 Potensi

Secara umum Kelurahan Tanete memiliki beberapa potensi yang dapat

dikelola dan dikembangkan antara lain sebagai berikut :

1. Lahan Pertanian dan perkebunan

2. Peternakan Ayam, Kambing dan Sapi

3. Usaha Pembuatan Dangke, Menjahit, Bengkel, Tukang Kayu (Meubel)

4. Objek Wisata Kuburan Batu

5. Potensi Tambang Galian C di Lingkungan Tontonan

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 11

Page 12: Renstra Tanete Update

6. Jasa Angkutan

7. Sumber Mata Air di Pasaran I dan Pasaran II

8. Hutan

3.2 Masalah

Dalam pengembangan potensi-potensi yang dimiliki kelurahan Leoran

sebagaimana digambarkan di atas, menghadapi berbagai macam permasalahan antara

lain :

1. Akses Jalan ke Lahan Pertanian dan perkebunan belum maksimal, berimbas

pada penjualan hasil tanam, penggunaan pupuk terkendala distribusi.

2. Konsep peternakan yang masih tradisional, kurangnya Modal dan keahlian

teknis.

3. Usaha/ Industri kecil masih terkendala modal dan pemasaran (bergerak di sektor

lokal)

4. Bencana Alam

5. Pengelolaan Objek Wisata Kuburan Batu belum optimal

6. Potensi Tambang Galian C di Lingkungan Tontonan

7. Kurangnya modal untuk optimalisasi Jasa Angkutan

8. Sumber Mata Air di Pasaran I dan Pasaran II belum dikelola

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 12

Page 13: Renstra Tanete Update

BAB IV

RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN KELURAHAN

4.1 Visi dan Misi4.1.1 Visi

Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan, dan secara

potensi untuk terwujud menuju kemana dan apa yang diwujudkan suatu organisasi

dimasa depan, visi haruslah visi bersama yang mampu menarik, menggerakkan

anggota organisasinya untuk komitmen terhadap visi tersebut, dan harus konsisten,

tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Oleh karena itu, perumusan pernyataan

visi perlu secara intensif dikomunikasikan kepada segenap anggota organisasi sehingga

semuanya merasa memiliki visi tersebut.

Sebagai titik pandang yang menjadi sasaran tujuan untuk lima tahun ke depan,

perumusan visi, hendaknya :

Gambaran ideal masa depan yang ingin dicapai;

Memberikan arahan dan mendorong anggota organisasi menunjukan kinerja

yang baik;

Menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan;

Menjembatani masa kini dan masa mendatang;

Gambaran yang realistis dan kridibel, dengan masa depan yang menarik;

Sifatnya tidak statis dan tidak selamanya.

Dalam upaya mewujudkan harapan dan aspirasi stakeholders serta

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka pernyataan Visi Kelurahan Tanete

adalah : “Mewujudkan Pelayanan Yang Unggul Dan Kompetitif Menuju Masyarakat

Agropolitan Mandiri”

Visi tersebut mengandung makna adanya tujuan untuk mewujudkan Kelurahan Tanete

yang terdepan dalam memberikan pelayanan publik secara prima melalui kerjasama

setiap elemen masyarakat sehingga tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan

berjalan lancer, efektif dan efisien juga harapan besar akan peningkatan perekonomian

masyarakat melalui sektor pertanian. Hal tersebut juga diharapkan dapat berkembang

secara berkelanjutan (sustainable) dan mendukung visi Kabupaten Enrekang yaitu

"Mewujudkan Kabupaten Enrekang sebagai daerah agropolitan yang Lebih Maju,

Unggul, Sejahtera Dan Religius pada Tahun 2013 ".

4.1.2 Misi

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 13

Page 14: Renstra Tanete Update

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan

sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu focus.

Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana

melakukannya. Sebagai penjabaran dari visi yang telah ditetapkan, misi meng-cover

semua program atau upaya yang akan dilaksanakn selanjutnya sebagai langkah aktif

mewujudkan visi. Oleh karenanya, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang

berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan

programnya serta hasil yang diperoleh di masa mendatang.

Pernyataan Misi yang jelas, akan memberikan arahan jangka panjang dan

stabilitas dalam manajemen dan kepemimpinan Kelurahan Tanete

Adapun Misi Kelurahan Tanete adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pelayanan yang professional, cepat dan tepat.

2. Meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat

3. Meningkatkan sumberdaya aparatur dan pembangunan partisipatif

4. Meningkatkan potensi dan produktifitas pertanian

5. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban

4.2 Kebijakan Pembangunan

4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Kelurahan

Guna mengoptimalkan pelaksanaan pencapaian Visi dan Misi sesuai dengan

yang diinginkan maka diperlukan kebijakan – kebijakan dalam pelaksanaannya.

Kebijakan – kebijakan tersebut diantaranya adalah :

1. Pengambilan keputusan memperhatikan skala prioritas (kebutuhan yang

paling mendesak)

2. Adanya pemerataan pembangunan di semua lingkungan

3. Kerja sama dengan instansi terkait untuk mendapatkan dana bantuan baik

dari propinsi maupun Nasional.

Selain itu, prinsip pembangunan yang digunakan adalah bottom-up dengan mengacu

pada nilai-nilai demokrasi, pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat. Oleh karena

itu, perumusan program pembangunan Kelurahan Tanete secara utuh melibatkan

masyarakat, mulai dari tahapan perencanaan pelaksanaan, dan pemeliharaan termasuk

aspek pengawasan. Beberapa tahapan pembangunan yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

a. Musyawarah Dusun (Musdus)

Penjaringan potensi dan masalah dimulai dari tingkat dusun/ lingkungan,

dipandu langsung oleh Kelapa Lingkungan setempat. Perumusan

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 14

Page 15: Renstra Tanete Update

mempertimbangkan kepentingan umum masyarakat atau penerima manfaat program

secara kuantitas.

b. Musyawarah Kelurahan Perencanaan

Rumusan yang diperoleh dari Musdus kemudian digelar ulang dalam

Musyawarah Kelurahan Perencanaan dengan menyatukan setiap potensi dan

masalah dari keempat lingkungan untuk dibahas dan menjadi bahan pertimbangan

selanjutnya. Tahapan-tahpannya sebagai berikut :

1) Mengkompilasikan dan mengelompokkan masalah-masalah dari hasil

musyawarah dusun

2) Menyusun legenda dan sejarah Kelurahan

3) Menyusun Visi / Misi Kelurahan

4) Membuat skala prioritas

Pembuatan skala prioritas ini bertujuan untuk mendapat prioritas masalah

yang harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah

dengan menggunakan rangking dan pembobotan.

5) Menyusun Alternatif tindakan pemecahan masalah.

Setelah semua masalah dirangking berdasarkan kriteria yang disepakati

bersama, tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak.

Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan alternatif tindakan

pemecahan masalah dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan

potensi yang ada.

6) Menetapkan tindakan yang layak

Pada tahapan ini dipilih dan tindakan yang layak untuk memecahkan

masalah yang ada. Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan

skala desa dan pembangunan skala kabupaten.

c. Musrenbang Renstra Kelurahan

Hasil Musyawarah Kelurahan Perencanaan selanjutnya dimusyawarahkan

kembali dalam forum Musyawarah Pembangunan Kelurahan yang menghasilkan draf

usulan kegiatan yang akan dituangkan dalam Renstra Kelurahan.

4.2.2 Potensi dan Masalah

Dari Musyawarah Dusun diperoleh potensi dan masalah setiap lingkungan

sebagai berikut :

NO LINGKUNGAN POTENSI MASALAH1. Pasaran I a) Usaha Menjahit

b) Peternakan Ayam, Kambing dan Sapi Perah

c) Usaha Pembuatan Dangke

a) Kurang Modalb) Kurang Modal dan keahlian

teknis (masih tradisional)c) Kurang Modal

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 15

Page 16: Renstra Tanete Update

d) Jasa Angkutane) Sumber Air

d) Kurang Modale) Belum dikelola maksimal

2. Pasaran II a) Lahan Pertanian

b) Peternakan Ayam dan Sapi Perah

c) Usaha Pembuatan Dangked) Tukang Kayu (Meubel)

e) Bengkelf) Jasa Angkutang) Sumber Air

a) Akses Jalan belum maksimal, penggunaan pupuk terkendala distribusi

b) Kurang Modal dan keahlian teknis (masih tradisional)

c) Kurang modald) Kurang modal dan keahlian

teknise) Kurang modal f) Kurang Modalg) Belum dikelola maksimal

3. Batu Rampun a) Peternakan Ayam Ras (Petelur) dan Kambing

b) Lahan Pertanian

c) Tukang Kayu (Meubel)d) Bengkele) Jasa Angkutanf) Hutan

a) Kurang Modal dan keahlian teknis (masih tradisional)

b) Akses Jalan belum maksimal, penggunaan pupuk terkendala distribusi

c) Kurang Modald) Kurang Modale) Kurang Modalf) Belum dikelola maksimal

4. Tontonan a) Peternakan Kambing, Sapi Perah, Sapi potong dan Kuda

b) Usaha Pembuatan Dangkec) Lahan Pertanian

d) Jasa Angkutane) Wisata Kuburan Batuf) Tambang Galian C

g) Sumber Air

a) Kurang Modal dan keahlian teknis (masih tradisional)

b) Kurang Modalc) Akses Jalan belum

maksimal, penggunaan pupuk terkendala distribusi

d) Kurang Modale) Belum dikelola maksimalf) Tidak bisa dikelola oleh

masyarakatg) Belum dikelola maksimal

4.2.3 Program Pembangunan Kelurahan

Program dan kegiatan indikatif Renstra Kelurahan tahun 2011 – 2015 adalah

sebagai berikut :

I. Urusan PemerintahanI.1 Pembangunan Aula Kantor Kelurahan TaneteI.1 Pembangunan Pagar Kantor Kelurahan taneteI.1 Pengadaan Motor Dinas

II. Urusan Pekerjaan UmumII.1 Pengerasan Jalan II.1.1 Pengerasan Jalan Samping Kantor Kelurahan Tanete Baru ke TinabangII.1.2 Pengerasan Jalan Buntu Lame ke BelajenII.2 Rabat BetonII.2.1 Lanjutan Rabat Beton Jalan Lingkungan TontonanII.2.2 Rabat Beton Perbatasan Kel. Tanete dan Kel. LakawanII.2.3 Rabat Beton Jalan Lingkungan dari Jalan Poros Negara ke Kantor Kelurahan Tanete

yang baruII.2.4 Lanjutan Rabat Beton dalam Lingkungan Pasaran III.2.5 Lanjutan Rabat Beton Samping SDN 111 PasaranII.3 Pengaspalan dan Jembatan

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 16

Page 17: Renstra Tanete Update

II.3.1 Lanjutan Pengaspalan Jalan dari Pasaran Kelurahan Tanete ke Cendana (Desa Siambo)

II.3.2 Pembangunan Jembatan TontonanII.4 Pembangunan Drainase, Tanggul dan DekkerII.4.1 Pembangunan Drainase dan Tanggul dari Buntu Lame ke Desa SiamboII.4.2 Pembangunan Tanggul Pinggir Sungai (kompleks MIS Tontonan)II.4.3 Pembangunan talud penahan longsorII.4.4 Pembangunan Drainase Jalan Pasaran Ke Tontonan (Jalan Pekuburan Balole)II.5 Pembangunan Sarana Air BersihII.5.1 Pengadaan Sarana Air Bersih (Pompanisasi atau PAM)

III. Urusan PertanianIII.1 Pengerasan Jalan Usaha Tani dari Tontonan ke Lo’koIII.2 Pengerasan Jalan usaha tani dari Batu Rampun ke LebakIII.3 Pengerasan Jalan Usaha Tani dari Bontong ke MalilinIII.4 Pengerasan Jalan Tani dari Sarombon ke RondoanIII.5 Perintisan Jalan Usaha Tani dari Lamba Doko ke BaleIII.6 Perintisan Jalan Tani dari Tontonan ke BuaIII.7 Perintisan Jalan tani dari Karombong ke RondoanIII.8 Perintisan Jalan Tani dari Puncak ke CarukIII.9 Pembuatan Embung PermanenIII.10 Pengadaan Traktor TanganIII.11 Penggemukan sapiIII.12 Pengadaan bibit kambingIII.13 Pembinaan dan Pelatihan bagi KelompokIII.14 Sekolah lapang bagi klp tani bawang merah

IV. Urusan KehutananIV.1 Rehabilitasi dan Konservasi LahanIV.2 Bantuan bibit buah-buahan (Okulasi)IV.3 Pembuatan Sekat Bakar poros Tanete ke Mendatte IV.4 Pengadaan Tanaman Hias untuk Kantor dan Sekolah

V. Urusan PendidikanV.1 Pembangunan ruang GuruV.2 Pembangunan pagar sekolahV.3 Pembangunan Gedung perpustakaanV.4 Pembangunan Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah)V.5 Pembangunan WC Guru dan siswaV.6 Pembangunan Perumahan GuruV.7 Pengadaan meja kursi anak-anak (untuk TK)V.8 Pengadaan papan tulisV.9 Pengadaan Meja/ Kursi Guru dan siswaV.10 Pengadaan mobilier perpustakaanV.11 Pengecoran lapangan Volly dan Basket V.12 Perbaikan Lapangan Upacara/ pemasangan pavin blokV.13 Rehabilitasi/ perbaikan lantai RKBV.14 Rehab berat gedung

VI. Urusan Koperasi dan Usaha KecilVI.1 Bantuan Penguatan Modal untuk Pengusaha KecilVI.2 SPP perempuan

VII. Urusan Kesehatan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanVII.1 Sanitasi untuk Rumah Tangga MiskinVII.2 Operasional Kader Posyandu dan Kader IMP

VIII. Urusan SosialVIII.1 Pelatihan/ kursus / menjahit bagi masyarakat miskin dan PKKVIII.2 Pelatihan/ kursus montir bagi para pemuda

4.2.4 Strategi Pencapaian

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 17

Page 18: Renstra Tanete Update

Dalam pencapaian Program pembangunan sebagaimana disebutkan

sebelumnya, Kelurahan Tanete terpacu untuk mempertimbangkan sejumlah

strategi sebagai berikut :

1. Peningkatan efektifitas dan efesiensi pelayanan kepada Masyarakat;

2. Peningkatan kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan masyarakat;

3. Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam pembangunan;

4. Peningkatan profesionalisme dan produktifitas aparatur;

5. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas aparatur;

6. Peningkatan Komitmen dan Motivasi Aparatur;

7. Pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan taraf

hidup masyarakat;

8. Peningkatan Perlindungan masyarakat.

Waktu pelaksanaan kegiatan pembangunan akan berlangsung selama lima tahun yakni

dari tahun 2011 hingga 2015, sedangkan untuk sumber pembiyaannya, berasal dari

pemerintah, masyarakat dan pihak ketiga. Pembiayaan dari pemerintah bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Dana Stimulan Kelurahan.

Pembiayaan dari masyarakat berupa sumbangan dan partisipasi sukarela, sedangkan

dari Pihak Ketiga bersumber dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri (PNPM), dan Program pemberdayaan lainnya.

BAB VP E N U TU P

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 18

Page 19: Renstra Tanete Update

Dalam upaya mewujudkan program-program kerja yang akan dilaksanakan,

maka dengan segenap kemampuan yang ada, Kelurahan Tanete telah menyusun visi,

misi dan rencana strategis yang akan menjadi pedoman bagi kegiatan pelaksanaan

pemerintahan, pembangunan serta pelayanan masyarakat di wilayah Kelurahan Tanete.

Untuk menjamin keberhasilan implementasi Renstra ini, maka perlu dilakukan

hal-hal seperti berikut ini:

a. Mengkomunikasikan/ sosialisasi rencana strategis ke semua pihak yang

terlibat secara intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan komitmen dan

motivasi seluruh pihak untuk melaksanakan rencana strategis yang telah

dibuat. Sosialisasi ini penting untuk mendukung keberhasilan implementasi

renstra ini dan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pencapaian

sasaran dan target yang telah ditetapkan di dalam renstra yang sudah dibuat.

b. Pelaksanaan program dan kegiatan indikatif yang telah dirumuskan oleh

seluruh aparat dan komponen stakeholders yang terkait dan relevan secara

disiplin dalam artian semua aktifitas yang dilakukan oleh semua pihak tidak

boleh menyimpang dari rencana strategis yang sudah ditetapkan untuk

memastikan pencapaian tujuan akhir organisasi. Oleh karena itu perlunya

komunikasi dan sosialisasi renstra ke semua pihak untuk memastikan semua

pihak berjalan ke arah yang sama sesuai dengan rencana strategis yang telah

dibuat.

c. Pengukuran pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan di rencana

strategis ini secara kontinu (berlanjut) untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pelaksanaan rencana strategis yang telah dibuat.

d. Pengevaluasian, pengkajian hasil pengukuran pencapaian sasaran dan target

yang telah ditetapkan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja dari seluruh

aparat dan jika perlu dilakukan penyesuaian terhadap rencana strategis untuk

menjamin pencapaian visi dan misi organisasi.

Dengan mengharap keridhoan Allah SWT, semoga rencana strategis yang telah

dibuat bersama-sama ini dapat diwujudkan bersama, untuk mencapai tujuan akhir

bersama dari Kelurahan Tanete yaitu: “Mewujudkan Pelayanan Yang Unggul Dan

Kompetitif Menuju Masyarakat Agropolitan Mandiri”.

LURAH TANETE

N A T S I RNIP. 19641231 198903 1 220

Rencana Strategis Kelurahan Tanete 19