renstra fak. teknik unsimar
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso didirikan pada Tanggal 7
Juli 1994, sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik indonesia Nomor : 060/D/O/1994 tentang pendirian Fakultas Teknik
yang terdiri dari 1 (satu) Program Studi yaitu Teknik Sipil. Rencana strategis
untuk jangka menengah (lima tahun) serta program kerja tahunan yang disusun
berdasarkan hasil/rumusan rapat pimpinan setiap tahunnya yang merupakan
penjabaran/operasional dari RIP dan Renstra. Dalam kondisi yang penuh dengan
ketidakpastian dan kompetisi tanpa batas, maka dibutuhkan kebijakan strategis,
perubahan paradigma, penajaman visi dan misi serta penetapan tujuan dan sasaran
yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai. Kondisi seperti ini diperlukan
suatu rencana strategis untuk menjawab apa yang harus dilakukan oleh suatu
organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Memasuki paradigma
baru pendidikan tinggi, orientasi perencanaan dititik beratkan kepada hasil yang
ingin dicapai, oleh karena itu Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso sangat
memerlukan rencana strategis yang akan dijadikan sebagai pedoman, arah, dan
kebijakan pokok yang akan dicapai serta dilaksanakan selama kurun waktu
tertentu dan dijabarkan oleh seluruh jajaran organisasinya.
Rencana Strategis (renstra) merupakan rangkaian rencana tindakan dan
kegiatan mendasar yang ditetapkan oleh pimpinan melalui penyusunan yang
dilakukan oleh setiap pihak terkait dan diimplementasikan bersama dalam rangka
pencapaian tujuan. Dengan demikian renstra berorientasi kepada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu tertentu (lima tahun) dengan memperhitungkan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada atau yang mungkin timbul.
Istilah rencana strategis (Renstra) merupakan hal baru dan sedikit berbeda dengan
rencana induk pengembangan (RIP), karena Renstra disusun berdasarkan analisis
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (SWOT analysis) dan sangat
memperhatikan aspek-aspek yang ada di dalam paradigma baru perguruan tinggi.
1
Rencana strategis Fakultas Teknik yang disusun kebijakan nasional
bidang pendidikan yang berdasarkan kepada paradigma baru pendidikan tinggi;
yaitu otonomi perguruan tinggi, akuntabilitas, akreditasi, evaluasi dan
peningkatan kualitas. Selain itu rencana strategis ini juga berpedoman pada
Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi (KDPPT) yang ditetapkan
oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Kerangka Pengembangan Pendidikan
Tinggi Jangka Panjang (KPPT-JP) 2008 - 2012 yang ditetapkan oleh Dirjen Dikti.
Komponen atau pilar utama yang diperhatikan dalam penyusunan rencana
strategis, adalah:
1. Mengetahui dimana posisi saat ini (where are we now?), hal ini dapat
dilakukan melalui identifikasi terhadap stakeholders serta kajian terhadap
lingkungan, baik internal maupun eksternal.
2. Mengetahui kemana akan menuju (where do we want to be?), melalui
perumusan visi, misi dan tujuan.
3. Bagaimana mencapai tujuan (how do we get there?), yakni melalui
penetapan program, sasaran program, dan alokasi sumber daya.
4. Bagaimana mengukur kemajuan (how do we measure our progress?),
fakultas harus memonitor dan mengevaluasi kemajuan pencapaian visi dan
misi yang telah ditetapkan dengan pengukuran kinerja dan mengevaluasi
keberhasilan program.
1.2 Asas Pelaksanaan
Fakutas Teknik Universitas Sintuwu Maroso dalam pelaksanaan
kegiatannya, mengacu pada asas-asas sebagai berikut:
Asas Iman dan Taqwa
Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso sebagai lembaga pedidikan
tinggi, selalu menjunjung tinggi asas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, yang merupakan dasar hakiki umat manusia, sehingga segala
aktivitas yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni
akan senantiasa meningkatkan dan menumbuhkan rasa syukur manusia untuk taat
dan sujud pada Tuhan.
2
Asas Keterbukaan
Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso dalam era reformasi ini
pengelolaan dan penyelenggaraan dikelola dengan sistem terbuka, yaitu sistem
yang selalu mempertimbangkan masukan dari luar, menghargai perbedaan
pendapat, serta tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di
lingkungannya.
Asas Manfaat
Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso baik secara kelembagaan,
maupun secara pribadi dan seluruh civitas akademikanya, diharapkan berupaya
menangkap peluang yang ada dan memberikan manfaat yang maksimal dengan
menerapkan prinsip koperasi dalam pengelolaannya, sebagai suatu sistem
produksi jasa, penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat berdasarkan
kebutuhan pengguna.
Berorientasi pada masa depan
Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso pada masa yang akan datang
dituntut bersikap proaktif dalam memahami dan menyikapi perkembangan serta
permasalahan di badang Teknik Sipil, khususnya yang berkaitan dengan
penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, secara proporsional
dalam memahami aspirasi masyarakat khususnya di Kawasan Sulawesi Tengah
dan secara umum Bangsa Indonesia di masa datang.
Asas Kemandirian
Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso diharapkan dapat menggali
semua kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk memberikan sumbangan
terbaik dalam meningkatkan nilai tambah kepada masyarakat, bangsa dan negara,
khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Asas Keserasian
3
Fakultas Teknik dalam mencapai hasil perencanaan yang maksimal maka
setiap aktivitas yang dilaksanakan dalam lingkungan internal harus tetap
menjamin keserasian, keselarasan, tanpa menggeser nilai-nilai kehidupan
akademik, dinamika, serta inovasi aktivitas yang selama ini telah berjalan dengan
baik.
Asas Keterpaduan
Fakultas Teknik dalam Asas keterpaduan diterapkan untuk mendapatkan
pemahaman permasalahan secara komprehensif dan pengambilan keputusan oleh
berbagai pihak sehingga diharapkan dapat berhasil guna dan tepat guna, karena
keterpaduan secara konsep dapat meningkatkan nilai tambah dan pelaksanaan
yang sinergis dari berbagai sub-sistem pada suatu sistem yang dilaksanakan.
Asas Pelaksanaan
Rencana strategis Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso
dilaksanakan dengan mempertimbangkan kelayakan yang telah dan wajib
dipenuhi, sesuai dengan konsep penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi, yang
meliputi bidang-bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat baik
dari aspek struktur dan infrastrukturnya.
Asas Kecukupan dan Kelengkapan
Rencana strategis Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso
dilaksanakan berdasarkan asas kecukupan dan kelengkapan yang diperlukan
dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi antara lain meliputi kecukupan
dan kelengkapan sarana dan prasarana. Dengan demikian diharapkan proses
pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di Fakultas Teknik Universitas Sintuwu
Maroso dapat berlangsung dengan baik.
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan rencana strategis ini dimaksudkan untuk memberikan arah
dan pedoman bagi pimpinan fakultas/jurusan tentang kegiatan mendasar yang
harus dilakukan dalam menjalankan roda organisasi untuk mencapai tujuan dan
4
hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang, sesuai dengan
visi dan misi yang sudah ditetapkan.
Adapun tujuan rencana strategis antara lain adalah:
1. Memberikan arah dan pedoman kepada semua unsur terkait dan unit kerja
dan masyarakat luas tentang Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso.
2. Menjadi acuan utama bagi fakultas/jurusan/kepala Laboratorium dalam
pelaksanaan kegiatan strategis pada masing-masing unit kerja.
3. Meningkatkan komunikasi dan partisipasi semua jajaran organisasi.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi Rencana strategi Fakultas Teknik Universitas
Sintuwu Maroso meliputi:
1. Pendidikan dan Pembelajaran
2. Sarana, Prasarana dan Sumberdaya Manusia
3. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
4. Organisasi dan Manajemen
5. Pendanaan
1.5 Proses Penyusunan Rencana Strategis
Penyusunan rencana strategis Fakultas Teknik Universitas Sintuwu
Maroso ini, merupakan kegiatan lanjutan setelah dilakukanya penyusunan RIP
pada tahun 2008. Pada dokumen ini dijelaskan tentang potensi, masalah dan isu
yang muncul di lingkungan pendidikan tinggi pada tataran lokal, nasional,
regional dan internasional, serta dikemukakan pula cara–cara yang ditempuh
untuk mengatasi masalah yang ada. Rencana strategis ini disusun bersama
berdasarkan data terakhir yang diperoleh melalui penelusuran informasi dan
pendapat dari pihak-pihak terkait, studi literatur dan hasil diskusi dengan semua
tim yang terlibat. Konsep rencana strategis ini kemudian didiskusikan dengan
pimpinan struktural fakultas, Koordinator laboratorium keahlian dan dosen yang
nantinya berperan dalam pengelolaan implementasi strategi tersebut. Proses
selanjutnya dari rencana strategis ini, yaitu penentuan prioritas kegiatan dan
pengusulan kegiatan yang ditetapkan sebagai dokumen teknis kegiatan, yang
5
diusulkan kepada pimpinan universitas untuk ditetapkan sebagai rencana aksi
dalam bentuk implementasi program lebih lanjut secara terpadu, logis, nyata,
terarah dan berkesinambungan. Secara ringkas proses penyusunan rencana
strategis ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Melakukan studi data dasar (base line study) kondisi Fakultas Teknik
Universitas Sintuwu Maroso.
2. Analisa eksternal pada tataran lokal, nasional, regional dan internacional.
3. Identifikasi dan analisa isu-isu (potensi dan masalah) yang berkaitan
dengan penyusunan rencana strategis.
4. Penyusunan draft awal dokumen rencana strategis.
5. Mengadakan diskusi dengan pimpinan struktural fakultas dan jurusan
untuk penyempurnaan draf awal dokumen rencana strategis.
6. Review oleh tim penyusun.
7. Penyusunan dokumen rencana strategis.
8. Pengajuan dokumen rencana strategis kepada Senat Fakultas Teknik.
1.6 Luaran
Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso menghasilkan luaran yang
mengacu pada:
1. Rencana strategis pengembangan bidang pendidikan dan pembelajaran
2. Rencana strategis pengembangan sarana, prasarana dan sumberdaya
manusia
3. Rencana strategis peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Rencana strategis pemberdayaan organisasi dan manajemen
5. Rencana strategis pendanaan dan pengelolaan aset.
1.7 Dasar Penyusunan
Dasar hukum penyusunan rencana strategis Fakultas Teknik Universitas
Sintuwu Maroso 2012 – 2015, adalah:
1. Undang-undang No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
6
3. Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional (Renstra
Depdiknas) Tahun 2005-2009.
4. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005.
5. Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS 2003-2010).
6. Statuta Universitas Sintuwu Marosoa tahun 2011.
7. Rencana Induk Pengembangan Universitas Sintuwu Maroso tahun 2010-
2015.
7
BAB II
PELUANG DAN TANTANGAN
2.1 Kebijakan Pemerintah dalam Regulasi Pendidikan Tinggi
Tantangan global Perguruan Tinggi di Indonesia dalam rangka menuju
jajaran perguruan Tinggi terbaik dunia (Go Internasional) antara lain adalah
masih terbatasnya kerja sama dengan Perguruan Tinggi luar negeri, dalam upaya
peningkatan mutu program studi. Kondisi ini disebabkan oleh masih rendahnya
manajemen Perguruan Tinggi dan fasilitas pembelajaran dan peralatan
laboratorium dibanding Perguruan Tinggi luar negeri. Keadaan ini terangkum
dalam kesimpulan International Conference HE-R 2001. Salah satu kesimpulan
menyebutkan adanya kesepahaman bahwa reformasi pendidikan tinggi harus
dilakukan secara sistematik, bertahap dan dilakukan dengan penuh bijaksana.
Perubahan secara bertahap dianggap lebih baik dibandingkan perubahan
yang radikal karena bisa menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan. Pada saat
yang sama, disadari bahwa keberhasilan reformasi pendidikan tinggi juga harus
mendukung sosialisasi terus-menerus kepada seluruh stakeholder PT. Di dalam
masyarakat yang cenderung menjadi global, pendidikan tinggi menghadapi
persaingan yang sangat ketat. Ironisnya, kondisi pendidikan tinggi di sebagian
besar negara berkembang masih dianggap sebagai barang mewah yang tidak
pantas menerima subsidi pemerintah. Apalagi sumber daya publik yang ada
jumlahnya sangat terbatas, dan karena itulah pendidikan tinggi memerlukan
advokasi untuk reformasi dirinya.
Kecenderungan untuk melakukan reformasi pada pendidikan tinggi saat ini
telah menjadi trend dunia. Artinya, reformasi pendidikan tinggi tidak lagi sekadar
monopoli negara-negara berkembang, negara-negara maju pun masih
menganggapnya sebagai sebuah kewajiban; tentu saja dengan variasi penekananan
yang sangat beragam, bergantung pada persoalan yang dihadapi negara masing-
masing. Menurut Lauritz Holm-Nielson (Lead Specialist for Higher Education,
Science and Technology the World Bank), trend baru kecenderungan globalisasi
8
yang terjadi saat ini berpengaruh pada bentuk dan cara penyelenggaraan
pendidikan tinggi. Di banyak negara, perubahan trend ini juga yang telah
mengubah tujuan sistem pendidikan tinggi. Perubahan tersebut, antara lain,
disebabkan oleh pesatnya perkembangan pengetahuan, revolusi di bidang
informasi dan komunikasi, munculnya pasar tenaga kerja dunia dan perubahan
sosial politik global. Nielson menilai, pendidikan tinggi merupakan kunci
terpenting dalam pembangunan ekonomi global, akumulasi penguasaan
pengetahuan dapat menjadi keunggulan kompetitif suatu negara. Di negara-negara
maju, investasi di bidang penelitian dan pengembangan (litbang) bisa mencapai 85
persen dari total anggaran litbang seluruh dunia. Di Cina, India, Brasil dan
sejumlah negara di Asia Timur total anggaran litbangnya mencapai 11 persen dari
total anggaran litbang dunia. Hanya tersisa empat persen yang dibagi oleh negara-
negara sedang berkembang. Kondisi pendidikan tinggi dalam lingkup nasional
saat ini masih harus berjuang untuk mendapatkan perhatian dari semua pihak,
karena secara umum pendidikan masih sering terlupakan, apalagi kalau sudah
menyangkut pendidikan tinggi, yang dianggap bagi sebagian besar masyarakat
sebagai kebutuhan tersier.
Komunitas antar Perguruan Tinggi persepsi tentang otonomi Perguruan
Tinggi juga beragam, sebagian Perguruan Tinggi menganggap otonomi
merupakan kesempatan untuk melakukan reformasi. Kesempatan untuk mengelola
seluruh sumber daya yang dimilikinya seluas-luasnya demi peningkatan kualitas
pendidikan dan survival. Akan tetapi, juga tidak sedikit Perguruan Tinggi yang
merasa khawatir kalau diberikan otonomi, sumber kekhawatiran tersebut karena
tidak memiliki sumber daya yang cukup, baik sumber daya manusia, sarana
prasarana maupun keuangan. Di satu sisi status pendidikan tinggi masih dijadikan
kewenangan pusat, tetapi di sisi lain kemampuan keuangan pemerintah sangat
terbatas. Tidak heran kalau pemerintah terlihat tidak berani mengambil keputusan
politik untuk mendukung penuh otonomi pendidikan tinggi. Alasan yang sering
dilontarkan pemerintah adalah karena risiko sosial yang akan dikeluarkan terlalu
besar. Karena itu, alternatif untuk meningkatkan porsi kontribusi masyarakat
melalui kenaikan uang kuliah merupakan keputusan yang tidak populer dan
cenderung dihindari.
9
Dirjen Dikti Republik Indonesia, Satryo Soemantri Rodjonegoro
mengakui, otonomi Perguruan Tinggi yang dilaksanakan di Indonesia masih
mencari bentuk. Reformasi pendidikan tinggi yang akan dilakukan sekarang
merupakan usaha untuk mencari bentuk terbaik. Bentuk ini merupakan posisi
yang mengikuti perkembangan masyarakat, kemajuan penguasaan teknologi, serta
disesuaikan dengan standar dan kemampuan baku pendidikan tinggi internasional.
Perubahan penting yang harus dilakukan oleh Perguruan Tinggi, yaitu perubahan
mindset dan perilaku. Perubahan inilah yang dapat menyentuh berbagai pondasi
dan prinsip dasar kehidupan di lembaga pendidikan tinggi. Apalagi sumber daya
yang semakin terbatas, sehingga memaksa Perguruan Tinggi harus
diselenggarakan secara lebih efisien dan produktif dalam menghasilkan
lulusannya. Selain itu, Perguruan Tinggi juga dituntut meningkatkan kualitas,
loyal terhadap misinya dan transparan dalam operasionalisasinya.
2.2 Aspek Ekonomi
Sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 2007,
pertumbuhan ekonomi di negeri ini menjadi sangat rendah dan memprihatinkan.
Keadaan ini pada awalnya berdampak kepada meningkatnya minat lulusan SLTA
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akibat keterbatasan peluang kerja,
namun beberapa tahun belakangan jumlah lulusan SLTA yang memiliki
kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tersebut semakin
menurun, karena keterbatasan kemampuan secara finansial. Secara nasional
keadaan tersebut juga mempengaruhi kondisi anggaran nasional sehingga tidak
bisa mendukung semua program pendidikan secara maksimal.
Rendahnya anggaran negara menyebabkan pengalokasian dana untuk
bidang pendidikan menjadi sangat minim, pilihan yang ditentukan kemudian
adalah menentukan prioritas pemberian anggaran. Anggaran pendidikan yang
disediakan diprioritaskan untuk pendidikan dasar atau penyelamatan program
wajib belajar pendidikan sembilan tahun. Kondisi seperti ini "terpaksa" membuat
pemerintah mendorong perguruan tinggi negeri (PTN) untuk melakukan otonomi.
Bagi PTN, ide otonomi dianggap kesempatan, meskipun secara birokrasi masih
menghadapi kendala. Namun kondisi ini menjadi tantangan bagi Perguruan Tinggi
10
Swasta yang secara umum mengandalkan sumber pembiayaan dari mahasiswa.
Keadaan ekonomi masyarakat tersebut berdampak terhadap keterbatasan
kemampuan masyarakat untuk memenuhi pembiayaan pendidikan, sehingga
jumlah lulusan SLTA yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi menjadi
relatif rendah. Selain itu dengan keterbatasan ekonomi masyarakat, berkembang
pemikiran sebagian besar masyarakat untuk memasuki program pendidikan
jangka pendek (diploma) terutama yang memberikan jaminan peluang kerja yang
lebih besar.
2.3 Aspek Sosial dan Budaya
Masyarakat Sulawesi Tengah dan Provinsi yang ada di sekitarnya
(Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,) pada umumnya
mempunyai latar belakang sosial dan budaya yang sama. Minat dan perhatian
masyarakat terhadap pendidikan bagi generasi penerus dalam keluarga relatif
tinggi dibanding daerah lain di Indonesia. Masyarakat di daerah-daerah ini
sebagian besar memiliki persepsi bahwa seseorang yang memiliki pendidikan
yang tinggi akan mempunyai peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan
dalam waktu cepat dengan posisi jabatan yang lebih tinggi. Persepsi ini terlihat
dari kecenderungan para lulusan Perguruan Tinggi yang mencari pekerjaan
dengan prioritas sebagai karyawan pada Instansi Pemerintah, swasta dan lain-lain.
Budaya masyarakat Sulawesi Tengah sebagai petani, nelayan dan pedagang yang
handal kini mulai beralih pada orientasi untuk menjadi pegawai kantor pemerintah
maupun swasta khususnya di sektor jasa. Akibatnya peluang penciptaan lapangan
kerja baru di Sulawesi Tengah menjadi sangat rendah, padahal secara goegrafis
peluang Sulawesi Tengah sebagai salah satu sentral industri di kawasan timur
cukup potensial.
2.4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Cepatnya perkembangan teknologi informasi saat ini menyebabkan segala
macam informasi dapat diakses dengan cepat dari mana saja. Salah satu
keunggulan teknologi informasi tersebut di dalam bidang pendidikan adalah dapat
menjadi ”guru” bagi siapa saja.
11
2.5 Kebutuhan Pasar Kerja
Saat ini pada umumnya instansi dan lembaga pemerintahan dan swasta
menetapkan salah satu persyaratan penerimaan calon karyawan untuk tingkat
sarjana adalah indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75 serta memiliki
kemampuan berbahasa Inggris dan kemampuan menggunakan komputer yang
baik. Persyaratan tersebut tentunya berdampak terhadap proses pembelajaran di
perguruan tinggi, karena untuk dapat memperpendek masa tunggu kerja lulusan
dan meningkatkan gaji pertama lulusannya harus berupaya untuk memenuhi
persyaratan tersebut bagi lulusannya. Pada sebagian daerah di Indonesia, otonomi
daerah juga telah mempengaruhi peluang pasar kerja, dimana pada daerah tertentu
lebih memprioritaskan masyarakat setempat untuk diterima sebagai karyawan
pada instansi dan lembaga pemerintahan dan swasta didaerah tersebut. Hal ini
berdampak terhadap semakin sempitnya peluang kerja lulusan perguruan tinggi
dari daerah lain. Saat ini terbukanya peluang kerja untuk program pendidikan
spesifik, seperti keperawatan, komputer, physikologi, kedokteran gigi dan
pendidikan guru sekolah dasar menyebabkan tingginya minat masyarakat untuk
menempuh pendidikan pada program tersebut. Berdasarkan kondisi yang
tergambar dalam tataran internasional dan nasional, maka Perguruan Tinggi
diharapkan dapat mengambil peran melalui pemenuhan sumberdaya yang
memiliki empat kompetensi, yaitu:
1. Kompetensi akademik
Kompetensi akademik berkaitan dengan kiat dan kemampuan
metodologis-keilmuwan dalam rangka penguasaan dan pengembangan
ilmu dan teknologi. kompetensi akademik ini amat penting artinya bagi
pengembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi sehingga dihasilkan
pemikiran yang berbuah konsep dan program-program yang inovatif.
2. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional berkaitan dengan wawasan perilaku dan
kemampuan penerapan ilmu dan teknologi dalam realitas kehidupan.
Kompetensi profesional inilah yang menghadirkan manusia yang handal.
12
3. Kompetensi Nilai dan Sikap
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk selalu menempatkan
segala persoalan dalam kerangka nilai-nilai budaya serta iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi ini merupakan bingkai dari
kompetensi sebelumnya, sehingga menjadi lebih bermakna baik dalam
konteks kepentingan masyarakat banyak maupun dalam konteks
pengabdian kepada Tuhan.
4. Kompetensi untuk Menghadapi Perubahan
Kompetensi ini berupa kemampuan untuk memahami makna dan hakikat
suatu perubahan, kemampuan untuk mengantisipasi arah dan
kecenderungan perubahan tersebut serta kemampuan mengelola dan
memanfaatkan perubahan tersebut untuk mencapai keunggulan.
13
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
3.1 Visi
Terwujudnya Fakultas Teknik UNSIMAR yang unggul di Sulawesi
Tengah pada tahun 2015 dengan menghasilkan luaran yang profesional, berdaya
saing dan berahlak mulia.
3.2 Misi
1. Menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi secara berkualitas dan
berdaya saing.
2. Menghasilkan luaran yang profesional yang mampu menguasai,
mengaplikasikan dan menjunjung tinggi etika profesi bidang ilmu Teknik
Sipil yang relevan dengan tuntutan stakeholders.
3. Meningkatkan kerjasama dibidang Teknik Sipil dengan berbagai instansi
swasta dan pemerintah.
3.3 Tujuan
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang efektif dan efisien,
yang handal dan berdaya saing di Sulawesi Tengah pada tahun 2015 dan di
kawasan Timur Indonesia pada tahun 2025.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian pada
masyarakat yang bermanfaat bagi pembangunan daerah dan nasional.
3. Menghasilkan luaran yang mampu:
a. Menguasai dan mengembangkan keahlian dan keterampilan dalam
bidang Teknik Sipil.
b. Merencanakan dan mendesain serta mampu mengidentifikasi dan
memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang muncul di
masyarakat dalam koridor ilmu Teknik Sipil.
c. Memiliki kepribadian, integritas dan menjunjung tinggi etika profesi
yang berlandaskan iman dan taqwa.
14
d. Memiliki jiwa kewirausahaan dalam mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu Teknik Sipil di masyarakat.
4. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai instansi baik pemerintah
maupun swasta dalam bidang Teknik Sipil.
3.4 Sasaran dan Strategi Pencapaiannya
1. Sasaran:
a. Terwujudnya Fakultas Teknik yang unggul dan berdaya saing di
Sulawesi Tengah pada tahun 2015, dan di kawasan Timur Indonesia
pada tahun 2025.
b. Terselenggarakannya pendidikan dan pengajaran yang efektif dan
efisien, yang handal dan berdaya saing di Sulawesi Tengah pada tahun
2015 dan di kawasan Timur Indonesia pada tahun 2025.
c. Meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian dalam memecahkan
masalah-masalah Teknik Sipil dan terapannya serta pengabdian pada
masyarakat yang bermanfaat bagi pembangunan daerah dan nasional
dimana setiap dosen menghasilkan minimal 1 penelitian dan 1
pengabdian pada masyarakat dalam setiap tahun.
d. Dihasilkannya luaran yang mampu:
1) Menguasai dan mengembangkan keahlian dan keterampilan dalam
bidang Teknik Sipil dengan IPK 3,25.
2) Merencanakan dan mendesain serta mampu mengidentifikasi dan
memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang muncul di
masyarakat dalam koridor ilmu Teknik Sipil.
3) Memiliki kepribadian, integritas dan menjunjung tinggi etika
profesi yang berlandaskan iman dan taqwa.
4) Memiliki jiwa kewirausahaan dalam mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu Teknik Sipil di masyarakat.
e. Dihasilkannya dosen 100% berkualifikasi S2 pada tahun 2013 dan
100% berkualifikasi S3 pada tahun 2025.
f. Tercapainya kerjasama dengan berbagai instansi baik pemerintah
maupun swasta dalam bidang Teknik Sipil.
15
2. Strategi Pencapaian:
a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
yang dilakukan melalui:
1) Melakukan revisi kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEK
dan kebutuhan stakeholder.
2) Mengoptimalkan implementasi kurikulum melalui berbagai metode
pembelajaran antara lain teori, praktek dan praktikum.
3) Memberikan pemahaman tentang kurikulum melalui sosialisasi
secara intensif kepada mahasiswa pada saat proses pembelajaran.
4) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dan
pengajaran secara bertahap untuk mengoptimalkan pelaksanaan
kurikulum yang berbasis kompetensi.
5) Peningkatan kemampuan dosen mengembangkan metode
pembelajaran yang berbasis Student Center Learning (SCL).
6) Pengembangan dan penyempurnaan metode dan substansi
pembelajaran agar mampu menghasilkan luaran yang memiliki
kecakapan yang tinggi dibidang ilmu Teknik Sipil berdasarkan
standar kompetensi yang telah ditetapkan untuk memenuhi
kebutuhan lokal, regional, dan nasional.
7) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui pendidikan
lanjutan S2 dan S3.
b. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dan
pengajaran secara bertahap untuk mengoptimalkan pelaksanaan
kurikulum yang berbasis kompetensi.
c. Peningkatan kuantitas luaran yang diupayakan melalui:
1) Menawarkan beasiswa bagi calon mahasiswa y a n g berprestasi.
2) Publikasi dan promosi, diantaranya ditempuh dengan menggunakan
website, brosur, dan pameran.
d. Peningkatan intensitas dan kualitas program-program penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang secara langsung maupun
tidak langsung memberikan kontribusi atau mendorong
perkembangan masyarakat.
16
1) Penataan lingkungan kampus menuju pusat pengembangan Budaya
Akademik yang menjadi sumber informasi IPTEKS yang handal
bagi masyarakat.
2) Bersikap profesional dan terbuka serta dapat menghargai pendapat
orang lain, menyadari bahwa proses belajar tidak pernah selesai.
17
BAB IV
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
4.1 Tata Pamong
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang
disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur,
fungsi, dan peran dalam fakultas. Tata pamong didukung dengan budaya
organisasi yang dicerminkan dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika
mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan
prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio).
Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal
yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan,
disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan
prosedur yang jelas.
Sistem dan pelaksanaan tata pamong dimulai dengan pemilihan Dekan.
Pemilihan calon dekan dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Kebijakan dan
strategi yang diterapkan dalam pemilihan Dekan adalah dengan memperhatikan
aspek kompetensi, kredibilitas, integritas dan kepemimpinan. Sistem pemilihan
Dekan diawali dengan melalukan penjaringan bakal calon Dekan di tingkat
program studi, kemudian hasil dari Program Studi selanjutnya dipilih oleh senat
fakultas sebanyak 5 calon dekan, kemudian kelima calon tersebut diusulkan ke
Rektor dan Yayasan untuk mendapat persetujuan. Selanjutnya ditetapkan 3 calon
dekan untuk dipilih kembali oleh senat Fakultas. Hasil dari Senat Fakultas
selanjutkan ditetapkan oleh Rektor dan Yayasan Sintuwu Maroso mengeluarkan
SK penetapan tentang Dekan. Dekan yang terpilih harus kredibel, dalam
menjalankan tugasnya dilakukan berdasarkan pada pedoman mutu yang meliputi
mulai dari sistem rekruitmen MABA, dosen, PA, sampai kepada wisuda. Adapun
masa kepemimpinan Dekan dan wakil yaitu 4 tahun dan maksimal 2 periode
Dekan merupakan koordinator dan pemegang kewenangan untuk mengatur
kinerja struktur yang ada dibawahnya guna terciptanya sistem yang harmonis.
Selama Kepemimpinannya, seorang dekan harus menjalankan tata pamong secara
transparan.
18
Dekan harus transparansi dalam pelaporan kepada bawahan menjadi
sangat penting sebagai masukan dan informasi pimpinan untuk melakukan
koordinasi. Selain itu dengan keterbukaan setiap dosen fakultas Teknik
mengetahui tugas, peran dan fungsi masing-masing . Kebijakan ataupun yang
disusun dekan harus bersifat akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan serta
dapat diukur keberhasilan kinerja atau pencapainnya berdasrkan visi, misi dan
tujuan fakultas pada akhir masa jabatanya. Dekan harus adil dalam berbagai
keputusan dan kebijakan yang di ambil. Hal ini tercermin dengan memberikan
peluang yang sama bagi semua dosen di lingkup Fakultas Teknik untuk
mendapatkan kesempatan peningkatan kualitas dan pengembangan karier, adil
dalam pengembangan mata kuliah yang sesuai dengan keahlian/keilmuan masing-
msing dosen juga penugasan-penugasan lainnya yang berhubungan dengan
Tridharma perguruan Tinggi.
4.2. Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua
unsur dalam fakultas, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang
disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan
mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke
depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu
menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi
organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada
seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Proses pengambilan keputusan di UNSIMAR menggambarkan model dan
proses kepemimpinan yang bersifat kolegial-hirarki sehingga kualitas keputusan
bersifat akomodatif karena pengambilan keputusan bersumber dari dua arah yakni
bersifat top-down dan bottom-up berdasarkan prinsip hubungan saling kerjasama
(network) dan kesetaraan (equity). Dengan demikian, sekat-sekat yang membatasi
dimensi kepemimpinan menjadi minimal. Hal ini terjadi karena proses
kepemimpinan di program studi dan secara umum di tingkat institusi di jalankan
berdasarkan 3 (tiga) dimensi kepemimpinan yaitu:
19
1. Kepemimpinan Operasional
Setiap pemegang jabatan struktural di UNSIMAR termasuk Dekan
Fakultas Teknik, harus dapat menjalankan fungsinya berdasarkan job
description-nya. Dekan sebagai pemimpin tertinggi di fakultas dalam
menjalankan kepemimpinannya meliputi berbagai fungsi yaitu pengambil
keputusan, perencanaan dan evaluasi. Dekan dalam menjalankan
kinerjanya didasarkan pada pencapaian visi, misi dan tujuan. Kinerja
tersebut meliputi pendidikan dan pengajaran, melaksanakan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat yang bermutu sesuai perkembangan IPTEK
yang dapat memenuhi kebutuhan stakeholder.
Di bidang pendidikan dan pengajaran, Dekan selalu berupaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran dosen, salah satunya
melalui studi lanjut. Saat ini dosen yang melakukan studi lanjut berjumlah
1 orang untuk studi S3, selanjutnya tahun ini ada 2 dosen lagi yang
mendaftar studi lanjut S3. Fakultas mengatur pembelajaran setiap semester
baik perkuliahan maupun praktek lapangan.
Di bidang penelitian setiap dosen diharapkan melakukan penelitian sekali
dalam setahun. Dalam penelitian dosen ini selalu melibatkan mahasiswa
dalam penelitian baik dalam rangka penyusunan skripsi maupun sebagai
partisipan dalam membantu pengambilan data. Penelitian yang dilakukan
oleh dosen fakultas Teknik bersumber atau didanai dari RAPBU
UNSIMAR. Hasil dari penelitian dosen ini pada umumnya telah
dipublikasikan dalam bentuk jurnal.
Di bidang pengabdian kepada masyarakat dosen harus melakukan
pengabdian masyarakat 1 kali setahun yag didanai pimpinan universitas
melalui PUSDIMAS. Pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen turut
melibatkan mahasiswa sebagai ajang latihan pengembangan wawasan dan
ketrampilan mahasiswa. Sampai saat ini pengabdian masyarakat yang
dilakukan dosen dibiayai perguruan tinggi.
20
2. Kepemimpinan Organisasi
Dekan Fakultas Teknik dalam menjalankan kinerjanya mengarahkan atau
mengkoordinir wakil Dekan, Kepala Laboratorium, KTU dan Program
Studi dan berkoordinasi dengan pimpinan Universitas atau Rektor.
Dekan melalui Wakil Dekan dalam pengelolaan perkuliahan mencakup
beberapa tahapan aspek, yang secara singkat adalah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan:
Diantaranya menentukan dosen pengasuh mata kuliah, menjadwalkan
kuliah, praktikum dan kelancaran program secara umum.
b. Tahap pelaksanaan:
Diantaranya memastikan ketersediaan sarana/prasarana perkuliahan,
berkoordinasi dengan ketua Program Studi dan Tata Usaha.
c. Monitoring:
Diantaranya memantau berita acara perkuliahan, memantau kehadiran
dosen dan mahasiswa dalam kuliah.
d. Evaluasi:
Diantaranya mempelajari hasil kuesioner mengenai kinerja dosen dari
mahasiswa dan melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.
Peran Dekan dalam Bidang Administrasi dan Keuangan dalam
pengelolaan perkuliahan mencakup beberapa tahapan aspek, yang secara
singkat adalah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan:
Diantaranya perencanaan dan pelaksanaan kegiatan bidang
administrasi dan keuangan.
b. Tahap pelaksanaan :
Diantaranya memastikan pelaksanaan verifikasi dan melaporkan,
pengelolaan perkantoran (ketatausahaan, perlengkapan kantor, dan
kerumahtanggaan, berkoordinasi dengan Ketua-ketua Program Studi.
c. Monitoring:
Memantau pembinaan dan pengembangan karier Tenaga Administrasi,
serta mengupayakan tercapainya Sasaran Mutu Universitas Sintuwu
Maroso di Fakultas Teknik
21
d. Evaluasi:
Diantaranya megevaluasi kinerja dan kesejahteraan karyawan, isu
permasalah, dan melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.
Peran Dekan melalui Wakil Dekan dalam pengelolaan perkuliahan
mencakup beberapa tahapan aspek, yang secara singkat adalah sebagai
berikut:
a. Tahap perencanaan:
Diantaranya pembinaan dan pengembangan sikap dan orientasi serta
kegiatan mahasiswa antara lain dalam seni budaya dan olah raga serta
kesejahteraan.
b. Tahap pelaksanaan:
Diantaranya pelaksanaan dalam bidang pembinaan serta
pengembangan unit-unit kelembagaan mahasiswa, pendataan dan
kerjasama alumni dan hubungan masyarakat.
c. Monitoring:
Diantaranya memantau pembinaan dan pengembangan kegiatan
kemahasiswaan dan alumni di Fakultas Teknik
d. Evaluasi:
Diantaranya megevaluasi kinerja dan kesejahteraan mahasiswa.
4.3 Sistem Pengelolaan
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup
planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan
eksternal.
Sistem pengelolaan Fakultas, serta ketersediaan Renstra dan Renop.
Dekan Fakultas Teknik dalam menjalankan sistem pengelolaan fungsional dan
operasional dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur yang didukung
oleh dokumen sistem funsional dan operasional.
Fakultas Teknik sebagai penyelenggara pendidikan tinggi mempunyai
peranan dan tanggung jawab yang besar dalam menghasilkan sumberdaya
manusia yang berkualitas, mempunyai kapabilitas tinggi untuk menjadi pemimpin
masa depan serta mampu menjadi motor penggerak (driving force) pertumbuhan
22
Teknik. Oleh karena itu, salah satu rencana strategis UNSIMAR untuk
meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan tinggi adalah dengan melakukan
suatu terobosan baru melalui perubahan paradigma.
Dalam menjalankan paradigma baru tersebut ditransformasikan kedalam
beberapa fungsi manajemen untuk menjalankan sistim tata kelola perguruan
tinggi yang baik atau sistem pengelolaan fungsional dan operasional yang
meliputi: fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (orginizing),
pengembangan staf (staffing), kepemimpinan (leading) dan
pengawasan/pengendalian (controlling).
1. Perencanaan (planning), melalui fungsi ini program studi pada setiap awal
tahun akademik merencanakan berbagai program pengembangan yang
disebut sebagai Rencana Mutu. Rencana mutu tersebut berfungsi sebagai
road-map bagi setiap fungsi pada program studi yang secara operasional
berisi berbagai dimensi program pengembangan mutu yang harus
direalisasikan/dicapai dalam satu periode. Pada setiap butir rencana
pengembangan, ketercapaiannya diukur dengan menggunakan indikator-
indikator kinerja. Dengan demikian, secara operasional, pengembangan
program studi menjadi lebih terarah dan terukur.
2. Pengorganisasian (organizing), melalui fungsi ini maka setiap elemen
dalam organisasi program studi mempunyai tugas dan tanggungjawab
dalam upaya merealisasikan butir-buitr program pengembangan. Untuk
memastikan setiap bidang penugasan dapat menjalankan tugasnya dengan
baik maka telah tersedia job-description untuk setiap bidang.
3. Pengembangan Staf (staffing)
Dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas dosen dan tenaga
kependidikan. Saat ini dosen yang melakukan studi lanjut berjumlah 1
orang untuk studi S3, selanjutnya tahun ini ada 2 dosen lagi yang
mendaftar studi lanjut S3, selain itu dosen-dosen dan tenaga kependidikan
juga dilibatkan dalam berbagai pertemuan ilmiah, seminar, workshop dan
pelatihan baik yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun pihak internal
kampus antara lain: Seminar Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi,
Seminar Pembuatan Rencana Strategis Perguruan Tinggi, Seminar Metode
23
Pembelajaran, Seminar softskill dan seminar, workshop serta pelatihan di
bidang teknologi informasi.
4. Kepemimpinan (leading)
KaProgram Studi langsung memimpin pengelolaan Program Studi dibantu
dosen dan tenaga kependidikan sekaligus mengawasi dosen dan staf
menjalankan tugas-tugasnya sesuai perencanaan. KaProgram Studi
mengatur dan memimpin proses pembelajaran sesuai perencanaan yang
telah disusun. Kepemimpinan Program Studi dilakukan dalam tiga pola,
yaitu: kepemimpinan operasioanal berorientasi pada tercapainya visi, misi
dan tujuan program studi. Kepemimpinan organisasi berorientasi pada
pengkoordinasian unit-unit yang ada di bawah Program Studi seperti,
laboratorium, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, dan secara
vertikal berkoordinasi dengan Dekan dan Rektor dalam kegiatan
Tridharma Perguruan Tinggi. Sedangkan kepemimpinan publik
berorientasi pada peningkatan kerjasama dan kemitraan.
5. Pengawasan / pengendalian (controlling)
KaProgram Studi memonitor atau mengawasi pelaksanaan proses
pembelajaran, setiap akhir semester dilaksanakan evaluasi menyangkut
kehadiran dosen, kehadiran mahasiswa dan kesesuaian materi kuliah
dengan Silabus/SAP. Apabila ada dosen yang tidak memenuhi ketentuan
pembelajaran yang sudah diatur akan diberikan teguran yang pada
semester berikutnya sudah dijalankan/diperbaiki sesuai aturan yang
disepakati. Pada setiap akhir tahun akademik akan dilakukan proses audit
mutu internal terhadap rencana mutu untuk mengevaluasi ketercapaian
indikator kinerja. Evaluasi indikator kinerja ini meliputi kinerja
akademik, kinerja layanan adminstrasi dan anggaran serta kinerja program
kemahasiswaan. Indikator kinerja yang belum tercapai akan menjadi
prioritas program pengembangan pada periode berikutnya.
24
4.4. Sistem Penjaminan Mutu Program Studi (SPMP)
Penjaminan mutu Program Studi senantiasa berorientasi pada perbaikan
dan peningkatan mutu secara terus menerus (continues improvement). Untuk
menjaga kualitas kinerja fakultas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, telah
dibentuk Pengendalian Sistem Penjaminan Mutu Program Studi (PSMP) ditingkat
Jurusan dan Pusat Penjaminan Mutu (PJM) di tingkat Universitas. Pengendalian
sistim penjaminan mutu yang berada dalam lingkup Fakultas maupun Lembaga
Penjaminan Mutu Universitas Sintuwu Maroso menggunakan ISO 9001:2000.
Penjaminan mutu akademik Program Studi dilakukan untuk menjamin:
1. Kepatuhan pada kebijakan akademik, standar akademik, peraturan
akademik serta manual mutu akademik.
2. Kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai yang ditetapkan
pada spesifikasi masing-masing program studi.
3. Kepastian bahwa mahasiswa memiliki pengalaman belajar sesuai dengan
spesifikasi masing-masing program studi.
4. Relevansi program pendidikan dan penelitian dengan kebutuhan pasar
kerja , dan masyarakat.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu, realisasinya akan dilakukan
secara bertahap yang dirumuskan dalam bentuk sasaran mutu Program Studi
meliputi: Mutu Pendidikan dan Pengajaran, Mutu Penelitian dan Mutu
Pengabdian Pada Masyarakat.
Ada sekelompok dosen yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK)
Dekan sebagai tim yang menilai mutu soal-soal ujian, kesesuaian dengan
silabus/SAP serta penguji eksternal pada tugas akhir atau skripsi. Penilaian
dilakukan secara rutin, pada awal semester dan akhir semester. Setiap penilaian
yang dilakukan ada umpan balik dan ditindaklanjuti. Tugas penjaminan mutu
membuat dokumen tertulis mulai dari dokumen sistem rekrutmen mahasiswa
baru, rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan, dokumen penasehat akademik,
dokumen sistem pengelolaan sampai kepada dokumen tugas akhir/skripsi dan
wisuda sarjana.
Para alumni yang telah berhasil juga turut serta memberikan informasi atau
saran-saran dalam rangka peningkatan dan pengendalian mutu, khususnya mutu
25
dosen dalam hal proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan
mutu lulusan. Mutu tersebut yang berkaitan dengan mutu dosen adalah
mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan metode pembelajaran, penyusunan
bahan ajar, penyusunan satuan acara perkuliahan.
4.5 Mahasiswa Dan Lulusan
Kebijakan dalam bidang kemahasiswaan dan hubungan alumni
berorientasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan kemahasiswaan
untuk mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi guna memperoleh
dan memperkaya kompetensi profesional, kepribadian dan sosial yang mantap,
menuju keunggulan kompetitif. Kebijakan itu terfokus pada penguatan
kelembagaan, pengembangan minat bakat, pengembangan kepribadian dan seni
budaya, olah raga, peningkatan pendidikan keimanan dan ketakwaan, etika dan
estetika, dan peningkatan kesejahteraan serta dukungan kuat dari alumni untuk
pengembanga Fakultas Teknik.
Kebijakan di atas diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut;
1. Mengoptimalkan kegiatan mahasiswa di bidang kajian ilmiah.
2. Mengoptimalkan kerjasama dengan SMU dan sederajat untuk program
promosi kampus.
3. Mengoptimalkan mahasiswa untuk memanfaatkan sarana bimbingan yang
tersedia.
4. Meningkatkan peran institusi dalam penyaluran alumni dan pelacakan
lulusan dengan membentuk placement centre.
5. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan dan
peningkatan SDM serta sarana dan prasarana, sehingga lulusan berkualitas
dan berdaya saing.
6. Menyusun proposal akreditasi dan mengusulkannya ke BAN-PT.
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui
indikator berikut:
1. Kegiatan mahasiswa di bidang kajian ilmiah di optimalkan melalui:
a. Membentuk kelompok-kelompok belajar mahasiswa;
b. Mengaktifkan kegiatan diskusi kelompok di kelas maupun di luar
26
kelas;
c. Mengadakan studi literatur baik di perpustakaan maupun di internet;
2. Optimalisasi kerjasama dengan pihak SMU dan sederajat untuk program
promosi kampus.
a. Melakukan kegiatan promosi di SMU dan sederajat
b. Melaksanakan sosialisasi melalui surat dan penyebaran liflet di SMU
dan sederajat.
3. Mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan sarana bimbingan yang
tersedia.
a. Menekankan pada dosen PA untuk selalu menyediakan waktu pada
mahasiswa minimal 5 (lima) kali dalam satu semester.
b. Menyiapkan ruang bimbingan dan konseling bagi mahasiswa.
4. Memenangkan berbagai kegiatan olahraga Seperti Turnamen
4.6 Sumberdaya Manusia
Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga
tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan
Kopertis, dan dosen yayasan pada PTS dalam bidang yang relevan dengan
keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada
satu perguruan tinggi, dan mempunyai penugasan kerja minimum 20 jam/
minggu. Dosen tetap dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan Program Studi
2. Dosen tetap yang bidang keahliannya di luar Program Studi
Berdasarkan data jumlah dosen tetap yang bertugas pada Fakultas Teknik
diketahui berjumlah 15 orang. Dosen tetap yang dimiliki Fakultas Teknik
sebagian besar berjenjang akademik Lektor. Pada tahun 2013, 100% bergelar S2,
pada tahun 2025 dosen fakultas Teknik 100 % bergelar Doktor. Samapai saat ini 3
orang bergelar Doktor dan 1 orang sedang studi lanjut S3 dengan biaya BPPS.
Hal ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
khususnya staf di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso.
Untuk pengembangan karir dilakukan pengelolaan dan pembinaan secara
berkelanjutan memalui beberapa program antara lain pelatihan, seminar,
27
workshop dan pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya terutama yang berkaitan
dengan bidang Teknik Sipil.
4.7 Kurikulum, Pembelajaran Dan Suasana Akademik
Kebijakan kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik difokuskan
untuk peningkatan sistem pembelajaran, kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
stakeholder serta pencipataan suasana pembelajaran yang kondusif bagi
peningkatan akademik mahasiswa.
Kebijakan di atas diwujudkan dalam program sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan implementasi kurikulum melalui berbagai metode
pembelajaran antara lain teori, praktek dan praktikum.
2. Memberikan pemahaman tentang kurikulum melalui sosialisasi secara
intensif kepada mahasiswa pada saat proses pembelajaran.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana laboratorium secara bertahap untuk
mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum yang berbasis kompetensi
4. Peningkatan kemampuan dosen mengembangkan metode pembelajaran
yang berbasis Student Center Learning (SCL).
5. Meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan SDM serta sarana
dan prasarana.
6. Mengoptimalkan mahasiswa memanfaatkan pelayanan pembimbing
akademik.
7. Meningkatkan kerjasama antara dosen, mahasiswa dan tenaga pendukung
melalui berbagai kegiatan.
8. Membuat perencanaan ekstrakurikuler yang efektif.
9. Memotivasi mahasiswa untuk ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan
yang positif di kampus.
10. Mengoptimalkan penegakan tata tertib dan peraturan Kampus.
11. Peningkatan kegiatan mahasiswa dalam bentuk softskill.
12. Penerapan kurikulum yang bertumpu pada Student Centre Learning
(SCL).
13. Mengupayakan peningkatan sarana prasarana termasuk ICT agar
mahasiswa biasa mengakses data akademik secara meluas.
28
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui
indikator berikut:
1. Mengoptimalkan implementasi kurikulum melalui berbagai metode
pembelajaran antara lain teori, praktek dan praktikum antara lain:
a. Penyediaan bahan ajar pendidikan yang didasarkan pada kurikulum.
b. Membuat buku pedoman praktek dan praktikum.
c. Rutin memberikan penugasan-penugasan pada mahasiswa untuk
mencari informasi up to date dari internet.
2. Memberikan pemahaman tentang kurikulum melalui sosialisasi secara
intensif kepada mahasiswa pada saat proses pembelajaran antara lain:
a. Disiplin kehadiran dosen dengan cara memantau absensi dosen.
b. Dilakukannya evaluasi penyelenggaraan pendidikan di awal dan akhir
semester.
3. Meningkatkan ketersediaan sarana laboratorium secara bertahap untuk
mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum yang berbasis kompetensi antara
lain :
a. Melengkapi sarana praktik pada laboratorium secara periodik
b. Mengadakan kerjasama dengan instansi terkait
4. Penegakan aturan secara konsekwen
5. Penegakan peraturan dan tata tertib secara optimal dengan cara
memberikan sanksi bagi yang melanggar dan penghargaan bagi yang
berprestasi.
29
BAB V
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT yang dilakukan meliputi kekuatan (Strength) dan
Kelemahan (Weakness) yang merupakan atau bersumebr dari dalam/internal serta
Peluang (Opportunity) dan ancaman (i) yang bersumber dari luar/ekternal.
Rincian dari analisis SWOT tersebut adalah sebagai berikut:
5.1 Kekuatan
1. Visi, misi dan tujuan program studi sudah mengantisipasi lapangan kerja.
2. Kurikulum sudah dilaksanakan sesuai visi.
3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran.
4. Struktur organisasi disertai dengan pembagian tugas dan kewenangan yang
jelas.
5. Perumusan kebijakan melibatkan seluruh civitas akademika dan Yayasan.
6. Rapat koordinasi dilakukan secara berkala untuk membahas masalah
institusi dan penetapan kebijakan.
7. Tersedianya kesempatan mendapatkan peluang kerja.
8. Waktu penyelesaian studi rata - rata 4 tahun.
9. Lulusan telah dibekali dengan standar kompetensi
10. Peningkatan kemampuan dosen terus dilakukan melalui seminar, pelatihan
dan lokakarya.
11. Evaluasi kinerja dosen dan tenaga pendukung juga dilakukan secara
berkala untuk meningkatkan kualitas kerja.
12. Tersedianya media pembelajaran berbasis teknologi yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran.
13. Kurikulum telah disesuaikan berdasarkan kompetensi sarjana pertanian
dan sesuai kebutuhan pasar kerja.
14. Kurikulum disusun sesuai visi, misi dan tujuan program studi serta
memperhatikan SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 dan No 045/U/2002.
15. Perencanaan mata kuliah per semester dilakukan berdasarkan SKS paket
sesuai distribusi matakuliah dalam kurikulum.
30
16. Pengalaman belajar mengajar teori/kuliah, praktek, praktikum, dan
lapangan.
17. Penilaian keberhasilan mahasiswa dilakukan sepanjang proses studi dan
evaluasi secara berkala.
18. Proses pembelajaran dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan akademik dan etika yang baik.
19. Ditetapkan dan diterapkannya peraturan Akademik dan panduan
akademik.
20. Dibentuknya lembaga kemahasiswaan sebagai wadah dalam
mengembangkan penalaran, organisasi, minat dan bakat serta
kesejahteraan mahasiswa.
21. Telah dibentuk Pusat Studi.
22. Penulisan skripsi mahasiswa berdasarkan panduan penulisan skripsi, dan
dibimbing oleh dosen berkualifikasi S2.
23. Adanya kemitraan dengan instansi pemerintah dalam melakukan kegiatan
pengalaman belajar lapangan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
24. Penelitian dosen melibatkan mahasiswa untuk mempermudah mahasiswa
menyelesaikan skripsinya.
25. Fakultas Teknik memiliki fasilitas perkantoran, perkuliahan, gedung dan
laboratorium.
26. Modernisasi kampus akan dapat lebih meningkatkan kualitas pendidikan,
sehingga citra Fakultas Teknik akan meningkat.
27. Peningkatan jumlah kemitraan MoU dalam dan luar negeri, akan
meningkatkan keberagaman kegiatan Fakultas Teknik.
28. Tersedianya infrastruktur ICT di kampus akan memodernisasi system.
29. pembelajaran, e-learning dan pembelajaran yang memicu karakter dan
kreativitas mahasiswa (Student Centre Learning).
5.2 Kelemahan
1. Pemahaman visi misi oleh civitas akademika masih kurang.
2. Kemitraan dengan dunia kerja perlu ditingkatkan.
3. Pemberdayaan alumni perlu ditingkatkan.
31
4. Belum optimalnya pelaksanaan sistem tata pamong, mulai pada tingkat
Fakultas sampai PS.
5. Sistem kepemimpinan publik Program Studi masih perlu dioptimalkan
dalam membangun kemitraan, khususnya di luar Sulawesi Tengah.
6. Kemampuan membuat perencanaan belum memadai.
7. Pelacakan alumni perlu ditingkatkan untuk membina jaringan dengan
alumni.
8. Kegiatan mahasiswa di bidang kajian ilmiah belum optimal.
9. Belum optimal kerjasama pihak SMU dan sederajat untuk program
promosi Kampus.
10. Mahasiswa belum optimal memanfaatkan sarana bimbingan yang telah
tersedia.
11. Belum maksimalnya upaya institusi untuk penyaluran alumni.
12. Kurangnya dosen tetap berkualifikasi S-3.
13. Pendanaan pengabdian Fakultas masih terbatas pada lingkup Dikti.
14. Kementerian Pendidikan Nasional.
15. Penulisan dalam bentuk jurnal bagi dosen masih terbatas.
16. Implementasi kurikulum terhadap proses pembelajaran belum optimal.
17. Kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap kurikulum
18. Ketersediaan sarana laboratorium yang belum memadai untuk
mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum yang berbasis kompetensi, dosen
belum sepenuhnya mengembangkan metode pembelajaran (Student Centre
Learning).
19. Sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran perlu ditingkatkan.
20. Kurang optimalnya mahasiswa memanfaatkan pelayanan pembimbing
akademik.
21. Kegiatan ekstrakurikuler belum terencana dengan baik.
22. Minat dan kesempatan meneliti masih terbatas di kalangan dosen.
5.3 Peluang
1. Kerjasama dengan institusi dan organisasi profesi yang dapat dilakukan
cukup luas.
32
2. Adanya fasilitas pemerintah dalam peningkatan sumberdaya manusia
berupa pelatihan, dan lokakarya bagi pengelola pendidikan tinggi.
3. Perkembangan Teknologi informasi pengelolaan lembaga pendidikan
tinggi lebih efektif dan efisien.
4. Otonomi yang diberikan oleh Perguruan Tinggi khususnya dalam
pengembangan kurikulum.
5. Tersedia berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
6. Adanya otonomi dalam pengelolaan PT.
7. Adanya sistem Akreditasi oleh BAN-PT.
8. Kesempatan untuk menjalin kemitraan dengan pihak di luar kampus.
9. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuka kesempatan
program studi untuk meningkatkan kualitas.
10. Kurikulum berbasis kompetensi memberikan keleluasaan kepada program
studi untuk meningkatkan mutu sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
11. Tingginya minat lulusan SMA untuk melanjutkan ke Pendidikan Tinggi.
12. Terbukanya kesempatan penelitian yang dibiayai dari Pemerintah.
13. Tersedianya beasiswa bagi dosen untuk studi lanjut.
14. Tersedianya hibah penelitian dari DIKTI.
15. Adanya pengawasan pelaksanaan kurikulum.
16. Kebutuhan dunia usaha akan lulusan yang memiliki pengetahuan dan
beretika.
17. Kesempatan mengikuti kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh Dikti
maupun lembaga lain.
18. Berkembangnya teknologi informasi yang dapat mendukung terciptanya
suasana akademik yang kondusif.
19. Adanya tawaran pendanaan oleh Lembaga pendidikan tinggi Diknas untuk
melakukan kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
20. Potensi sumber dana penelitian dan PKM dari luar perguruan tinggi.
21. Adanya paradigma baru sistem Penjaminan Mutu.
33
5.4 Ancaman
1. Iklim kompetensi yang tinggi menuntut sistem pengelolaan yang
profesional (good goverment).
2. Tuntutan Good Goverment dari masyarakat terhadap perguruan tinggi.
3. Tuntutan instansi pemerintah lulusan yang berkualitas.
4. Persyaratan mendapat bantuan dana hibah makin ketat.
5. Selektifnya calon mahasiswa baru memilih PROGRAM STUDI.
6. Gencarnya promosi yang dilakukan Perguruan Tinggi dalam menjaring
mahasiswa.
7. Adanya persaingan lulusan dari berbagai perguruan tinggi Negeri.
8. Makin banyak program studi sejenis.
9. Tuntutan perubahan paradigma pembelajaran dari Teacher Centre menjadi
Student Centre.
10. Perubahan teknologi yang cepat.
11. Persaingan antar Perguruan Tinggi untuk memperoleh dana penelitian dari
instansi pemerintah dan swasta semakin kompetitif.
34
BAB VI
STRATEGI DAN PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang direncanakan dalam rentang tahun 2012-
2015 Sekaligus untuk tujuan pencapaian nilai akreditasi ” A ”, Fakultas Teknik
Universitas Sintuwu Maroso merencanakan beberapa strategi yang akan
dilaksanakan yakni sebagai berikut:
6.1 Strategi Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran
Salah satu indikator pencapaian visi Fakultas Teknik Universitas Sintuwu
Maroso adalah menghasilkan lulusan yang handal dan mampu bersaing dalam
meraih peluang kerja yang disertai dengan keterampilan yang optimum sesuai
dengan keinginan pasar maupun pemakai (user). Untuk dapat menghasilkan
lulusan yang mampu memenangkan persaingan di pasar kerja, Fakultas Teknik
Universitas Sintuwu Maroso harus mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi
standar kualifikasi nasional dan internasional. Upaya yang dilakukan berkaitan
dengan hal tersebut dan dalam rangka pencapaian nilai akreditasi yang tinggi
dimasa yang akan datang, maka pengembangan bidang pendidikan dan pengajaran
harus disesuaikan dengan kondisi yang berkembang. Di bidang ini Fakultas
Teknik menetapkan beberapa strategi yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa baru.
2. Meningkatkan kompetensi akademik dosen.
3. Meningkatkan kemampuan dosen melaksanakan pembelajaran yang
efektif.
4. Memperbarui kurikulum yang menunjang kompetensi lulusan dan
relevansi dengan dunia kerja.
5. Mengembangkan proses pembelajaran.
6. Meningkatkan suasana akademik.
7. Meningkatkan pelaksanaan pengendalian dan penjaminan mutu
pembelajaran.
8. Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi kepada
peningkatan soft skill.
9. Mengembangkan kesejahteraan mahasiswa.
35
Program dan indikator kinerja untuk masing-masing strategi yang
ditetapkan dalam peningkatan mutu lulusan pada Fakultas Teknik Universitas
Sintuwu Maroso adalah sebagai berikut:
6.1.1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Mahasiswa Baru.
1. Program
Mengefektifkan sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa untuk
menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah
peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang
diterima dan registrasi.
2. Indikator Kinerja
a. Pencapaian rasio mahasiswa yang ikut seleksi dengan daya tampung
yaitu diatas 3 (3 mahasiswa yang ikut seleksi yang diterima 1 orang).
b. Pencapaian rasio mahasiswa baru yang melakukan registrasi
dibandingkan calon mahasiswa baru yang lulus seleksi yaitu 100%.
6.1.2. Meningkatkan Kompetensi Akademik Dosen.
1. Program
a. Melakukan kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian,
sosial dan profesional), jumlah (rasio dosen dan mahasiswa, jabatan
akademik) dosen tetap dan tidak tetap (dosen mata kuliah, dosen tamu,
dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan kebutuhan) untuk
menjamin mutu program akademik.
b. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi serta rekam jejak
kinerja dosen
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja dosen di bidang
pendidikan, penelitian/pengabdian kepada masyarakat.
d. Memantapkan spesialisasi bidang keahlian dosen.
e. Meninjau kembali jumlah, kualifikasi dan pelaksanaan tugas dosen
tidak Tetap.
36
2. Indikator Kinerja
a. Persentase dosen tetap berpendidikan (terakhir S2 yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi 100% pada
tahun 2013.
b. Rata-rata beban dosen mengajar persemester/FTE/Fulltime Teaching
Equivalent: 11 < RFTE ≤ 13 sks.
c. Kesesuaian keahlian (pendidikan terakhir) dosen dengan mata kuliah
yang diajarkannya.
d. Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar ≥ 90 %.
e. Adanya pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi serta
rekam jejak kinerja dosen yang lengkap dan dilaksanakan secara
konsisten.
f. Adanya bukti tentang kinerja dosen dibidang pendidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi dengan
g. baik.
h. Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap seluruh dosen sebaiknya
<5%, dosen tidak tetap harus sesuai keahliannya dengan mata kuliah
yang diampu dan persentase kehadirannya dalam mengajar ≥90%.
i. Seluruh dosen memiliki Buku Ajar mata kuliah yang di ampunya.
j. Setiap tahun dosen menghasilkan minimal satu karya ilmiah/tulisan
yang sesuai dengan bidang keahliannya dan dipublikasikan, baik
melalui seminar hasil, penelitian (prosiding seminar), Jurnal Penelitian
dan minimal dalam liftlet.
6.1.3 Meningkatkan Kemampuan Dosen Melaksanakan Pembelajaran yang Efektif Program.
1. Program
a. Selalu mengupayakan peningkatan Sumber Daya Manusia terutama
Dosen Tetap melalui program tugas belajar (S3) dalam bidang yang
sesuai dengan bidang Program Studi.
b. Mengupayakan agar dosen selalu mengurus jabatan fungsionalnya
secara periodik.
37
c. Mengupayakan agar dosen memiliki sertifikat Pendidik Profesional.
d. Meningkatkan kegiatan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai
dengan program studi dalam seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran.
e. Meningkatkan penerimaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari tingkat nasional dan internasional berupa dana
penelitian atau kegiatan lainnya.
f. Memperoleh reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang
akademik dan profesi.
g. Meningkatkan jumlah dosen untuk mengikuti berbagai kursus
pembelajaran cara berjenjang dan berkelanjutan untuk menunjang
proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik.
h. Melakukan pengembangan GBPP dan SAP setiap semester
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pasar.
i. Meningkatkan kemampuan dosen memanfaatkan IT yang menunjang
proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik.
2. Indikator Kinerja
a. Dosen tetap yang berpendidikan akhir jenjang S2 yang bidang
keahlianya sesuai dengan kompetensi Program Studi 100%.
b. Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor yang bidang keahliannya
sesuai dengan kompetensi Program studi 50%.
c. Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional 75 %.
d. Mendapatkan penghargaan hibah,pendanaan program dan kegiatan
akademik dari institusi nasional, regional/lokal, ataupun dari
Universitas Sintuwu Maroso.
e. Dosen tetap sudah mengikuti kursus metode pembelajaran Pekerti dan
berbasis KBK.
f. Semua Mata Kuliah memiliki GBPP dan SAP.
g. Dosen sudah memiliki bahan ajar untuk setiap mata kuliah yang
dibinanya dalam bentuk dokumen visualisasi elektronik.
38
6.1.4 Memperbarui Kurikulum yang Menunjang Kompetensi Lulusan dan Relevansi dengan Dunia Kerja.
1. Program
a. Peninjauan ulang kurikulum oleh PS bersama pihak-pihak terkait
(relevansi sosial dan relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya
dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan pemangku kepentingan
(stakeholders).
b. Mengoptimalkan pelaksanaan Kurikulum yang memuat standar
kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama,
pendukung dan lainnya yang pendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi dan terwujudnya visi Program Studi.
c. Mengoptimalkan pelaksanaan Kurikulum yang memuat mata kuliah
untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberi
keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan
memperdalam keahian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi
dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan rencana Pembelajaran.
2. Indikator Kinerja
a. Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu
di bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan.
b. Pelaksanaan Kurikulum yang memuat kompetensi lulusan secara
lengkap
c. (utama, pendukung,dan lainnya) yang terumuskan secara sangat jelas
dan sesuai dengan visi-misi terlaksana secara optimal.
d. Terlaksananya kurikulum yang memuat mata kuliah dan urutannya
dengan standar kompetensi.
e. Lebih dari 70% jumlah mata kuliah, pada penentuan nilai akhirnya
memberikan bobot 40% kompetensi pada tugas-tugas (PR atau
makalah).
f. Lebih dari 95% mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi matakuliah,
silabus dan SAP.
g. Bobot mata kuliah pilihan ≥ 9 SKS dan yang disediakan/dilaksanakan
≥ 2 kali sks mata kuliah pilihan yang harus diambil.
39
h. Dalam pelaksanaan praktikum harus mempunyai modul praktikum
lebih dari cukup, dan dilaksanakan di PT sendiri.
i. Tersedia data dan analisis hasil tracer study setiap Program Studi.
j. Terdapatnya dokumentasi perkembangan kurikulum dari waktu ke
waktu.
6.1.5 Mengembangkan Proses Pembelajaran
1. Program
a. Pelaksanaan pembelajaran yang memiliki mekanisme untuk
memonitor, mengkaji dan memperbaiki setiap semester, tentang:
kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen dan materi kuliah.
b. Penyusunan materi perkuliahan melalui suatu mekanisme.
c. Meningkatkan sistem pembimbingan akademik: jumlah mahasiswa
bimbingan, jumlah pertemuan, pelaksanaan kegiatan.
d. Meningkatkan sistem pembimbingan tugas akhir: ketersediaan
panduan, rata-rata mahasiswa perdosen pembimbing TA, rata-rata
jumlah pertemuan/pembimbingan, kualifikasi akademik dosen
pembimbing TA dan waktu penyelesaian penulisan.
e. Mengembangkan metode pembelajaran dengan metoda student centre
learning (SCL) Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk
menunjang proses pembelajaran oleh mahasiswa.
2. Indikator Kinerja
a. Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu,
dengan memperhatikan masukkan dari dosen lain atau dari pengguna
lulusan.
b. Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen Pembimbing Akademik
(PA) per tahun ≤ 15 Mahasiswa.
c. Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan per mahasiswa per
semester > 3 kali.
d. Pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik dilakukan oleh seluruh
dosen PA dengan baik sesuai panduan tertulis.
40
e. Pedoman tertulis tentang PA sudah diperbaharui dan disosialisasikan
serta dilaksanakan dengan konsisten.
f. Rata-rata jumlah mahasiswa bimbingan / dosen adalah 1 – 4
mahasiswa.
g. Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian TA :
≥ 8 kali
h. Seluruh dosen pembimbing PA berpendidikan minimal S2 dan sesuai
dengan bidang keahliannya.
i. Rata-rata waktu penyelesaian penulisan TA ≤ 6 bulan per semester.
j. Terselenggaranya proses pembelajaran SCL (student centre learning).
k. Hampir 90% bahan ajar sudah dapat didownload pada web-site
Fakultas Teknik.
l. Termanfaatkannya teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
6.1.6 Meningkatkan Suasana Akademik
1. Program
Mengupayakan peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana
akademik, ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan
kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik, interaksi
akademik antara dosen-mahasiswa, serta pengembangan perilaku
kecendikiawanan.
2. Indikator Kinerja
a. Tercipta kebijakan tentang suasana akdemik (otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik) dengan upaya
yang baik dan hasilnya suasana yang kondusif untuk meningkatkan
suasana akademik yang baik.
b. Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang
memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara civitas
akademika yang menghasilkan suasana yang kondusif untuk
meningkatkan suasana akademik yang baik.
41
c. Terjadi interaksi yang baik antara dosen-mahasiswa yang
menghasilkan suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana
akademik yang baik.
d. Adanya pengembangan perilaku kecendekiawanan yang menghasilkan
suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang
baik.
6.1.7 Meningkatkan Pelaksanaan Pengendalian dan Penjaminan Mutu Pembelajaran
1. Program
a. Mendokumentasikan standar mutu pelaksanaan pembelajaran
perguruan
b. tinggi.
c. Melaksanakan pengendalian mutu proses pembelajaran setiap
semester.
d. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap proses pembelajaran setiap
mata kuliah dan membuat laporan hasilnya setiap semester.
e. Melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan analisis proses
pembelajaran yang diperoleh.
2. Indikator Kinerja
a. Tersedianya dokumen standar mutu pelaksanaan pembelajaran.
b. Proses pembelajaran berlangsung dengan baik, sehingga minimal 85 %
peserta kuliah aktif lulus (50 % A, 25% B dan 10 %C).
c. Setiap pembina mata kuliah mendapatkan rapor pelaksanaan kuliah
setiap semester.
d. Adanya pemberian penghargaan bagi dosen yang melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik dan adanya sanksi yang diberikan bagi
dosen yang melaksanakan proses pembelajaran kurang baik.
42
6.1.8 Mengembangkan Kegiatan Kemahasiswaan yang Berorientasi pada Peningkatan Soft Skill
1. Program
a. Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan berbasis jurusan / program
studi.
b. Mengembangkan kegiatan pembinaan mental mahasiswa secara aktif
dengan membina kelompok-kelompok studi islam mahasiswa.
c. Mengembangkan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang spesifik.
2. Indikator Kinerja
a. Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan berbasis jurusan / program
studi secara periodik dan berkelanjutan.
b. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang spesif secara
periodik dan berkelanjutan.
6.1.9 Mengembangkan Kesejahteraan Mahasiswa
1. Program
a. Meningkatkan fasilitas dan program lembaga kemahasiswaan.
b. Melaksanakan pembinaan olahraga, kesenian dan minat khusus.
2. Indikator Kinerja
a. Tersedianya fasilitas lembaga kemahasiswaan untuk menunjang
program dan kegiatan yang terukur dan sesuai dengan tujuan FPIK
Universitas Sintuwu Maroso.
b. Mahasiswa FPIK ada yang berprestasi dibidang olahraga, kesenian dan
minat lainnya.
6.2 Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pengembangan sarana dan prasarana kampus serta peningkatan
pengelolaan sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam upaya
pencapaian visi dan misi Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso. Strategi
yang diterapkan untuk hal tersebut adalah: Meningkatkan Pemanfaatan dan
Pengembangan Laboratorium Jurusan.
1. Program
a. Merealisasikan rencana pengembangan pembangunan Laboratorium.
43
b. Melengkapi sarana praktikum berupa peralatan yang lengkap untuk
laboratorium-laboratorium keahlian.
c. Memanfaatakan secara optimum laboratoruim keahlian.
2. Indikator
a. Tersedianya peralatan praktikum, sekurang-kurangnya memenuhi
standar minimal laboratorium.
b. Terlaksananya praktikum matakuliah keahlian Laboratorium.
6.3 Strategi Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama
Salah satu indikator bermutunya suatu fakultas adalah produk ilmiah hasil
penelitian yang dilakukan oleh fakultas tersebut. Salah satu bentuk keberhasilan
produk ilmiah tersebut adalah bila produk ilmiah itu dapat dimanfaatkan
masyarakat atau menjadi rujukan oleh kalangan akademis ditingkat nasional dan
internasional. Oleh karena itu perlu dirumuskan tema-tema penelitian yang aktual
dan strategis, sebagai pedoman kegiatan penelitian bagi dosen dan mahasiswa,
sehingga dihasilkan penelitian yang berkualitas dan menjadi rujukan pada taraf
nasional dan internasional. Selain itu juga diperolehnya HAKI, hak paten,
terpasarkannya hasil-hasil penelitian, serta dipublikasikannya hasil-hasil
penelitian dalam berbagai media, baik cetak, elektronik maupun virtual. Untuk itu
strategi yang ditetapkan adalah:
1. Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam
kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan
kerjasama.
2. Meningkatkan kapasitas dan kebudayaan komunitas peneliti.
3. Menetapkan tema-tema penelitian yang aktual dan strategis melalui
koordinasi dan konsolidasi unit-unit akademik dengan lembaga-lembaga
eksternal.
4. Meningkatkan kompetensi penelitian dan penulisan karya ilmiah hasil
penelitian.
5. Menerbitkan Jurnal Ilmiah Jurusan.
6. Meningkatkan manajemen sistem informasi penelitian.
44
7. Meraih berbagai skema penelitian unggulan yang ditawarkan oleh
berbagai penyandang dana.
Program dan indikator kinerja untuk masing-masing strategi yang
ditetapkan dalam peningkatan mutu penelitian Fakultas Teknik Universitas
Sintuwu Maroso tersebut adalah sebagai berikut:
6.3.1 Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil penelitian dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama
1. Program
a. Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil penelitian.
b. Meningkatkan Program Studiktivitas pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat.
c. Meningkatkan kerjasama.
d. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian,
pengabdian masyarakat.
2. Indikator
a. Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan Program Studi,
yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama
dengan Program Studi per tahun selama 3 tahun (Nilai Kasar/NK) ≥ 3,
(NK = 4 x jumlah penelitian dengan biaya luar negeri yang sesuai
bidang ilmu + 2 x jumlah penelitian dengan biaya luar yang sesuai
bidang ilmu + jumlah penelitian dengan biaya dari PT/sendiri yang
sesuai bidang ilmu dibagi jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya
sesuai dengan Program Studi.
b. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang
keahliannya sama dengan Program Studi per tahun, selama 3 tahun
(Nilai Kasar/NK) ≥ 6 ( NK = 4 x jumlah artikel tingkat internasional
yang sesuai bidang ilmu + 2 x jumlah artikel tingkat nasional atau
buku yang sesuai bidang ilmu + jumlah karya ilmiah (artikel dalam
jurnal yang belum terakreditasi Dikti, jurnal ilmuiah populer, koran,
diktat) yang sesuai bidang ilmu dibagi jumlah dosen tetap yang bidang
keahliannya sesuai dengan Program Studi.
45
c. Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PKM)
yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama
dengan Program Studi selama tiga tahun (Nilai Kasar/NK) ≥ 6
( catatan: NK = 4 x jumlah kegiatan PKM dengan biaya luar negeri
yang sesuai bidang ilmu + 2 x jumlah kegiatan PKM dengan biaya luar
yang sesuai bidang ilmu + jumlah kegiatan PKM dengan biaya dari
PT/sendiri yang sesuai bidang ilmu dibagi jumlah dosen tetap yang
bidang keahliannya sesuai dengan Program Studi.
d. Menghasilkan ≥ 2 karya-karya Program Studi yang telah memperoleh
perlindungan HAKI dalam 3 tahun terakhir.
e. Adanya kerjasama dengan institusi di dalam negri dan instansi di luar
negeri dalam tiga tahun terakhir, banyak dalam jumlah (tingkat
kecukupan bergantung pada jumlah dosen tetap Program Studi).
Semuanya relevan dengan bidang keahllian Program Studi.
f. Mahasiswa terlibat dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdia
kepada masyarakat dan diberi tanggung jawab.
6.3.2 Meningkatkan Kapasitas dan Kebudayaan Komunitas Peneliti.
1. Program
a. Menyusun tema sentral penelitian pada program studi.
b. Menyusun kompetensi dosen sesuai tema sentral penelitian yang
ditetapkan.
c. Mengadakan workshop penelitian secara berkelanjutan dan sesuai
dengan standar lembaga penyandang dana.
2. Indikator Kinerja
a. Tersusunnya tema sentral penelitian setiap fakultas/jurusan/program
studi.
b. Terinventarisasi dan terpetakannya kompetensi dosen sesuai dengan
kelompok bidang keahlian masing-masing.
c. Meningkatnya jumlah penelitian yang disetujui lembaga penyandang
dana.
46
6.3.3 Meningkatkan Kompetensi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Hasil Penelitian
1. Program
a. Menyusun, mensosialisasikan, dan mengimplementasikan peraturan
yang mewajibkan setiap dosen yang menulis karya ilmiah hasil
penelitian.
b. Menyelenggarakan workshop penulisan karya ilmiah secara reguler.
c. Mewajibkan dosen membuat bahan ajar yang diperkaya dengan hasil-
hasil penelitian aktual.
2. Indikator Kinerja
a. Setiap dosen menghasilkan minimal satu karya ilmiah hasil penelitian
setiap tahun.
b. Tersusun dan terlaksananya workshop penulisan karya ilmiah secara
reguler.
c. Tersusunnya bahan/buku ajar yang diperkaya dengan hasil penelitian
aktual.
6.3.4 Menerbitkan Jurnal Ilmiah Jurusan
1. Program
a. Menerbitkan jurnal.
b. Menjaga kontinuitas dan regularitas penerbitan jurnal ilmiah.
c. Memperluas pemasaran jurnal ilmiah.
2. Indikator Kinerja
Terbitnya jurnal ilmiah secara kontinyu dan tepat waktu.
6.3.5 Meningkatkan Manajemen Sistem Informasi Penelitian
1. Program
a. Menyusun data-base penelitian dan mengefektifkan manajemennya.
b. Menerbitkan ringkasan hasil penelitian secara regular dan
berkelanjutan,
c. baik dalam media cetak maupun elektronik.
47
2. Indikator Kinerja
a. Tersusunnya data-base penelitian secara sistematik dan efektif.
b. Terbitnya ringkasan hasil penelitian secara reguler dan berkelanjutan,
baik dalam media cetak maupun elektronik.
6.3.6 Pelembagaan Forum-forum Ilmiah
1. Program
a. Menyelenggarakan forum-forum ilmiah pada semua unit akademik,
baik secara reguler maupun insidental.
b. Menyelenggarakan stadium general untuk isu-isu aktual di tingkat
universitas/ fakultas/unit.
2. Indikator Kinerja
a. Peningkatan forum-forum ilmiah pada semua unit akademik sebagai
sarana bagi dosen untuk mempresentasikan gagasannya.
b. Terselenggaranya studium general untuk isu-isu aktual di tingkat
fakultas/jurusan minimal 2 kali per tahun.
6.3.7 Meraih Berbagai Skema Penelitian Unggulan
1. Program
a. Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan penyandang dana.
b. Mengikuti kompetisi pelaksanaan penelitian yang ditawarkan berbagai
lembaga.
2. Indikator Kinerja
a. Jumlah dan intensitas kerjasama dengan lembaga penyandang dana,
pengguna jasa, dan pemilik sumberdaya meningkat.
b. Jumlah proposal yang diusulkan untuk mengikuti kompetisi
pelaksanaan penelitian meningkat.
6.4 Strategi Pemberdayaan Organisasi dan Manajemen
Kemampuan Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso dalam
menerapkan manajemen secara efektif efesien, transparan, dan akuntabel, akan
48
meningkatkan daya saing dan keberlanjutannya. Untuk itu strategi yang
ditetapkan adalah:
1. Pemantapan sistem pelayanan manajemen administrasi akademik yang
mudah, cepat, akurat, dan terpadu.
2. Memantapkan Manajemen Teknologi Informasi.
6.4.1 Pemantapan Sistem Pelayanan Manajemen Administrasi Akademik yang Mudah, Cepat, Akurat, Nyaman dan Terpadu.
1. Program
a. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelayanan staf
administrasi.
b. Melaksanakan pendidikan kepribadian untuk menigkatkan kesadaran
dan kesediaan melayani.
c. Menyediakan fasilitas pendukung pelayanan administrasi terpadu yang
nyaman, lengkap, dan mudah diakses.
2. Indikator Kinerja
a. Tersedianya staf administrasi yang terampil dan profesional sesuai
dengan tugas dan kebutuhan.
b. Rendahnya keluhan mahasiswa terhadap pelayanan administrasi dan
ketersediaan fasilitas pendukung.
c. Tersedianya fasilitas pendukung pelayanan administrasi terpadu yang
nyaman, lengkap, dan mudah diakses.
6.4.2 Memantapkan Manajemen Teknologi Informasi
1. Program
a. Membuat MIT (Manajemen Informasi Terpadu) berdasarkan IT
b. Melakukan pendidikan staf dalam bidang manajemen mutu berbasis
teknologi informasi.
2. Indikator Kinerja
a. Tersedianya sistem informasi yang berbasis IT yang dapat diakses
secara luas melalui jaringan (WAN).
b. Berfungsinya unit pengelolaan teknologi informasi secara optimal.
49
6.5 Strategi Pendanaan dan Pengelolaan Aset
Kemampuan Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso dalam
melaksanakan proses pendidikan tinggi yang bermutu tentunya harus ditunjang
dengan peralatan yang mutakhir dan pembiayaan pelaksanaan kegiatan yang
memadai. Untuk itu strategi dalam bidang pendanaan dan pengelolaan aset yang
ditetapkan adalah: Mengembangkan sumber pendanaan penyelenggaraan
pendidikan dengan.
1. Program
Merealisasikan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan income
generating.
2. Indikator Kinerja
Terimplementasikan kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber income
generating di Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso antara lain :
Laboratorium Bahan Bangunan, Ilmu Ukur Tanah, Mekanika Tanah,
Komputer dan Bahasa.
50
BAB VII
RENCANA OPERASIONAL
Rencana operasional didasarakan pada kinerja operasional yang dilakukan
sampai pada tahun 2015 yang meliputi 5 kegiatan kinerja utama yang meliputi :
1. Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran
2. Pengembangan Sarana dan Prasarana
3. Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan
Kerjasama.
4. Pemberdayaan Organisasi dan Manajemen.
5. Pendanaan dan Pengelolaan Aset.
Berdasarkan 5 kinerja utama tersebut di atas dibuat dalam bentuk
operasional dari tahun 2012-2015 yang digambarkan dalam bentuk tabel dengan
memperlihatkan indikator-indikator sasaran. Tabel indikator sasaran tersebut
adalah sebagai berikut :
No Strategi/Indikator SasaranKondisi Awal Fakultas
2012 2013 2014 20151 Strategi Pengembangan Bidang
Pendidikan dan Pembelajaran1.1 Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas
Mahasiswa Baru1. Pencapaian rasio mahasiswa yang ikut
seleksi dengan daya tampung yaitu diatas 3 (3 mahasiswa yang ikut seleksi yang diterima 1 orang).
25% 50% 75% 100%
2. Pencapaian rasio mahasiswa baru yang melakukan registrasi dibandingkan calon mahasiswa baru yang lulus seleksi yaitu 100%
75% 75% 100% 100%
1.2 Meningkatkan Kompetensi Akademik Dosen
1. Persentase dosen tetap berpendidikan (terakhir S2 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi)
70% 100% 100% 100%
2. Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi 50 %.
0% 0% 0% 50%
3. Rata-rata beban dosen mengajar persemester /FTE/Fulltime Teaching Equivalent: 11 < RFTE ≤ 13 sks.
50% 60% 75% 90%
51
4. Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar ≥ 90 %
70% 80% 100% 100%
5. Adanya pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi serta rekam jejak kinerja dosen yang lengkap dan dilaksanakan secara konsisten.\
50%65 % 75% 80 %
6. Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap seluruh dosen sebaiknya<10%, dosen tidak tetap harus sesuai keahliannya dengan mata kuliah yang diampu dan persentase kehadirannya dalam mengajar ≥95%.
70% 80% 90% 90%
7. Seluruh dosen memiliki Buku Ajar mata kuliah yang di ampunya.
30% 50% 80% 100%
8. Setiap tahun dosen menghasilkan minimal 1 karya ilmiah/tulisan yang sesuai dengan bidang keahliannya dan dipublikasikan, baik melalui seminar hasil, penelitian (prosiding seminar), Jurnal Penelitian dan minimal dalam liftlet.
30% 50% 75% 90%
1.3 Meningkatkan Kemampuan Dosen Melaksanakan Pembelajaran yangEfektif Program.
1. Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi Program studi.
30% 50% 85% 100%
2. Dosen tetap yang berpendidikan akhir jenjang S3 yang bidang keahlianya sesuai dengan kompetensi Program Studi 50%.
0% 0% 0% 50%
3. Mendapatkan penghargaan hibah,pendanaan program dan kegiatan akademik dari institusi nasional, regional/lokal, ataupun dari Universitas Sintuwu Maroso
20% 50% 75% 100%
4. Lebih dari 50% dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang ilmu tingkat Nasional.
0% 30% 50% 70%
5. Dosen tetap sudah mengikuti kursus metode pembelajaran Pekerti dan berbasis KBK
50% 70% 75% 100%
6. Semua Mata Kuliah memiliki GBPP dan SAP.
50% 75% 100% 100%
7. Dosen sudah memiliki bahan ajar untuk setiap mata kuliah yang dibinanya dalam bentuk dokumen visualisasi elektronik.
30% 75% 100% 100%
52
1.4 Memperbarui Kurikulum yang Menunjang Kompetensi Lulusan dan Relevansi dengan Dunia Kerja.
1. Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan.
30% 50% 75% 100%
2. Pelaksanaan Kurikulum yang memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama, pendukung,dan lainnya) yang terumuskan secara sangat jelas dan sesuai dengan visi-misi terlaksana secara optimal.
30% 50% 75% 100%
3. Terlaksananya kurikulum yang memuat mata kuliah dan urutannya dengan standar kompetensi
50% 75% 75% 100%
4. Mata kuliah dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, silabus dan SAP
50% 75% 75% 100%
5. Pelaksanaan praktikum harus mempunyai modul praktikum
50% 75% 75% 100%
6. Tersedia data dan analisis hasil tracer study setiap Program Studi.
50% 50% 75% 100%
7. Terdapatnya dokumentasi perkembangan kurikulum dari waktu ke waktu.
50% 75% 75% 100%
1.5 Mengembangkan Proses Pembelajaran Program
1. Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu, dengan memperhatikan masukkan dari dosen lain atau dari pengguna lulusan.
50% 75% 100% 100%
2. Pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik dilakukan oleh seluruh dosen PA dengan baik sesuai panduan tertulis.
50% 75% 100% 100%
3. Pedoman tertulis tentang PA sudah diperbaharui dan disosialisasikan serta dilaksanakan dengan konsisten.
50% 75% 100% 100%
4. Rata-rata jumlah mahasiswa bimbingan / dosen adalah 1 – 4 mahasiswa .
75% 75% 100% 100%
5. Rata-rata jumlah pertemuan /pembimbingan selama penyelesaian TA : ≥ 8 kali
50% 75% 100% 100%
6. Seluruh dosen pembimbing PA berpendidikan minimal S3 dan sesuai dengan bidang keahliannya
30% 50% 75% 75%
7. Rata-rata waktu penyelesaian penulisan TA ≤ 6 bulan per semester
25% 50% 75% 100%
8. Terselenggaranya proses pembelajaran SCL (student centre learning).
50% 75% 75% 100%
9. Termanfaatkannya teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
50% 75% 100% 100%
53
1.6 Meningkatkan Suasana Akademik1. Tercipta kebijakan tentang suasana
akdemik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik) dengan upaya yang baik dan hasilnya suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik
50% 75% 100% 100%
2. Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara civitas akademika yang menghasilkan suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik.
50% 75% 100% 100%
3. Terjadi interaksi yang baik antara dosen-mahasiswa yang menghasilkan suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik.
75% 100% 100% 100%
4. Adanya pengembangan perilaku kecendekiawanan yang menghasilkan suasana yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik yang baik
75% 75% 100% 100%
1.7 Meningkatkan Pelaksanaan Pengendalian dan Penjaminan Mutu Pembelajaran
1. Tersedianya dokumen standar mutu pelaksanaan pembelajaran.
50% 75% 75% 100%
2. Proses pembelajaran berlangsung dengan baik, sehingga minimal 85 % peserta kuliah aktif lulus.
50% 50% 75% 100%
3. Setiap pembina mata kuliah mendapatkan rapor pelaksanaan kuliah setiap semester.
75% 75% 100% 100%
4. Adanya pemberian penghargaan bagi dosen yang melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan adanya sanksi yang diberikan bagi dosen yang melaksanakan proses pembelajaran kurang baik.
50% 75% 100% 100%
1.8 Mengembangkan Kegiatan Kemahasiswaan yang Berorientasi pada Peningkatan Soft Skill
1. Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan berbasis jurusan / program studi secara periodik dan berkelanjutan.
50% 75% 75% 100%
2. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang spesifik secara periodik dan berkelanjutan
50% 75% 75% 100%
54
1.9 Mengembangkan Kesejahteraan Mahasiswa
1. Tersedianya fasilitas lembaga kemahasiswaan untuk menunjang program dan kegiatan yang terukur dan sesuai dengan tujuan FT Universitas Sintuwu Maroso.
75% 100% 100% 100%
2. Mahasiswa FPIK ada yang berprestasi dibidang olahraga, kesenian dan minat lainnya
25% 50% 75% 75%
2 Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana
25% 75% 100% 100%
1. Tersedianya peralatan praktikum, sekurang-kurangnya memenuhi standar minimal laboratorium’ bagi laboratorium keahlian.
50% 50% 75% 100%
2. Terlaksananya praktikum matakuliah keahlian Laboratorium.
75% 75% 100% 100%
3 Strategi Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama.
3.1 Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil penelitian dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama
1. Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS
50% 75% 75% 100%
2. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS/tahun.
50% 75% 75% 75%
3. Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS
50% 75% 75% 75%
4. Menghasilkan ≥ 2 karya-karya PS yang telah memperoleh akreditas nasional
50% 50% 75% 75%
5. Adanya kerjasama dengan institusi di dalam negri dan instansi di luar negeri
50% 60% 75% 75%
6. Mahasiswa terlibat dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan diberi tanggung jawab
50% 75% 75% 100%
3.2 Meningkatkan Kapasitas dan Kebudayaan Komunitas Peneliti.
1. Tersusunnya tema sentral penelitian setiap fakultas/jurusan/program studi.
50% 75% 75% 100%
2. Terinventarisasi dan terpetakannya kompetensi dosen sesuai dengan kelompok bidang keahlian masing-masing.
50% 75% 100% 100%
55
3. Meningkatnya jumlah penelitian yang disetujui lembaga penyandang dana
50% 75% 100% 100%
3.3 Meningkatkan Kompetensi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Hasil Penelitian.
1. Setiap dosen menghasilkan minimal satu karya ilmiah hasil penelitian setiap tahun.
50% 75% 100% 100%
2. Tersusun dan terlaksananya workshop penulisan karya ilmiah secara reguler.
50% 75% 100% 100%
3. Tersusunnya bahan/buku ajar yang diperkaya dengan hasil penelitian aktual
50% 75% 100% 100%
3.4 Menerbitkan Jurnal Ilmiah Jurusan
1. Terbitnya jurnal ilmiah secara kontinyu dan tepat waktu.
50% 75% 100% 100%
2. Diterbitkannya jurnal ilmiah yang terakreditasi.
25% 50% 75% 100%
3.5 Meningkatkan Manajemen Sistem Informasi Penelitian
1. Tersusunnya data-base penelitian secara sistematik dan efektif.
50% 75% 100% 100%
2. Terbitnya ringkasan hasil penelitian secara reguler dan berkelanjutan, baik dalam media cetak maupun elektronik.
50% 75% 100% 100%
3.6 Pelembagaan Forum-forum Ilmiah
1. Peningkatan forum-forum ilmiah pada semua unit akademik sebagai sarana bagi dosen untuk mempresentasikan gagasannya.
50% 75% 100% 100%
2. Terselenggaranya studium general untuk isu-isu aktual di tingkat fakultas/jurusan minimal 2 kali/tahun
50% 75% 75% 100%
3.7 Meraih Berbagai Skema Penelitian Unggulan
1. Jumlah dan intensitas kerjasama dengan lembaga penyandang dana, pengguna jasa, dan pemilik sumberdaya meningkat.
25% 50% 75% 75%
2. Jumlah proposal yang diusulkan untuk mengikuti kompetisi pelaksanaan penelitian meningkat.
75% 75% 100% 100%
4 Strategi Pemberdayaan Organisasi dan Manajemen
4.1 Pemantapan Sistem Pelayanan Manajemen Administrasi Akademik yang Mudah, Cepat, Akurat, Nyaman dan Terpadu.1. Tersedianya staf administrasi yang
terampil dan profesional sesuai dengan tugas dan kebutuhan.
75% 100% 100% 100%
56
2. Rendahnya keluhan mahasiswa terhadap pelayanan administrasi dan ketersediaan fasilitas.
75% 100% 100% 100%
3. Tersedianya fasilitas pendukung pelayanan administrasi terpadu yang nyaman, lengkap, dan mudah diakses.
50% 75% 75% 75%
4.2 Memantapkan Manajemen Teknologi Informasi
1. Tersedianya sistem informasi yang berbasis IT yang dapat diakses secara luas melalui jaringan (WAN)
25% 50% 75% 100%
2. Berfungsinya unit pengelolaan teknologi informasi secara optimal
25% 50% 100% 100%
5 Strategi Pendanaan dan Pengelolaan Aset
Terimplementasikan kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber income generating di FT Universitas Sintuwu Maroso .
50% 75% 100% 100%
57
BAB VIII
PENUTUP
Rencana strategis Fakultas Teknik Universitas Sintuwu Maroso periode
tahun 2012 – 2015 memuat rencana pengembangan Fakultas Teknik Universitas
Sintuwu Maroso dalam empat tahun mendatang. Rencana strategis ini adalah
dokumen perencanaan level menengah yang dijadikan acuan dalam penyusunan
rencana kerja tahunan.
Rencana strategis ini disusun berdasarkan estimasi kondisi empat tahun
kedepan dan penjabaran dari Rencana Induk Pengembangan (RIP) FT 2009 -
2019, oleh karena itu dalam situasi dimana terjadi perubahan diluar jangkauan
estimasi yang dilakukan memerlukan evaluasi dan penyesuaian terhadap rencana
strategis ini.
Pemahaman civitas akademik FT Universitas Sintuwu Maroso tentang isi
dari dokumen rencana strategis ini merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan implementasinya. Untuk itu usaha yang sungguh-sungguh harus
dilakukan untuk mensosialisasikan rencana strategis dan segala perubahannya.
58