rencana umum penanaman modal provinsi kalimantan timur ...adapun tujuan penyusunan rupm ini adalah...

76
RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 - 2025 N A S K A H A K A D E M I S BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 2014

Upload: others

Post on 04-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

0

R E N C A N A U M U M P E N A N A M A N M O D A L

P R O V I N S I K A L I M A N TA N T I M U R

TA H U N 2 0 1 4 - 2 0 2 5

N A S K A H A K A D E M I S

B A D A N P E R I J I N A N D A N P E N A N A M A N M O D A L

P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

S A M A R I N D A

2 0 1 4

Page 2: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

1

BA B I P E N DA H U LUA N

1.1. LATAR BELAKANG

Perencanaan merupakan bagian terpenting dari pelaksanaan suatu kegiatan.

Dimilikinya perencanaan akan memudahkan pengambilan keputusan sesuai arah yang

benar, efisien, dan efektif. Hal inilah yang melatar belakangi disusunnya Rencana

Umum Penanaman Modal (RUPM) Provinsi Kalimantan Timur. RUPM sendiri

merupakan dokumen perencanaan jangka panjang yang bersifat komplementer

terhadap perencanaan lintas sektoral (SKPD) dan wilayah (kabupaten/kota) sehingga

dapat berfungsi mensinergikan dan mengoperasionalisasikan seluruh kepentingan

pembangunan terkait di bidang penanaman modal. Diharapkan tidak akan terjadi

tumpang tindih dengan penetapan prioritas dari investasi yang akan dipromosikan.

RUPM Provinsi Kalimantan Timur nantinya merupakan dokumen perencanaan

penanaman modal jangka panjang berlaku sampai dengan tahun 2025.

RUPM Provinsi Kalimantan Timur disusun berdasarkan landasan kajian akademis

yang komprehensif sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa

Naskah Akademis merupakan referensi penyusunan dan penetapan Rencana Umum

Penanaman Modal Daerah (RUPMD) baik yang ada di level provinsi maupun

kabupaten/kota. Selanjutnya disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) ke-II Tahun 2014-2018. Selain itu, dokumen RUPM Provinsi

Kalimantan Timur ini juga menyesuaikan dengan visi Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur Tahun 2030 dengan sebutan “Visi Kaltim Maju 2030: Terwujudnya Pertumbuhan

Ekonomi Hijau yang Berkeadilan dan Berkelanjutan (Green Economy with Equity)”.

Dokumen RUPM Provinsi Kalimantan Timur ini selaras dengan RUPM Nasional

Page 3: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

2

yang ditetapkan atur dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana

Umum Penanaman Modal Provinsi dan rencana Umum Penanaman Modal

Kabupaten/Kota dan visi jangka panjang Kalimantan Timur (Visi 2025). Untuk itu perlu

disusun suatu rumusan, strategi serta langkah-langkah yang perlu dibuat oleh

pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

Selain itu, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, Pemerintah telah berkomitmen untuk mengembangkan strategi

dan kebijakan penanaman modal di Indonesia berdasarkan atas azas kepastian hukum,

keterbukaan, akuntabilitas, perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara,

kebersamaan, efisiensi dan berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,

kemandirian, serta keseimbangan antara kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Dalam menyusun RUPMD dan RUPMK sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Kepala

Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012,

memperhatikan tujuh arah kebijakan penanaman modal yaitu:

a. Perbaikan iklim penanaman modal

b. Persebaran penanaman modal

c. Fokus pengembangan pangan, infrastruktur dan energi

d. Penanaman modal yang berwawasan lingkungan (Green Investment)

e. Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta koperasi

f. Pemberian fasilitas, kemudahan, dan atau insentif penanaman modal

g. Promosi penanaman modal

Penyusunan RUPM ini merupakan panduan bagi pemerintah daerah agar

terbangun keterpaduan dan konsistensi arah perencanaan penanaman modal.

Penyusunan dokumen ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi sekunder

melalui dokumentasi, observasi dan dianalisis dengan suatu metode akademis.

Informasi yang diperoleh kemudian dijadikan acuan untuk melihat posisi dan kondisi

daerah saat ini kemudian melakukan analysis gap antara posisi saat ini dengan strategi

yang akan dicapai. Dari sini kemudian disusun arah kebijakan, strategi, dan program

Page 4: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

3

beserta kegiatan yang dapat diukur yang dijalankan secara bertahap dalam setiap satu

tahun untuk mendapatkan posisi yang diharapkan (to-be) serta sebagai benchmarking

kepada unit BPPMD di level Kabupaten Kota.

Seluruh isi materi naskah RUPM Provinsi Kalimantan Timur ini telah ditelaah dan

dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah yang logis, akademis, dan

kritis. RUPM Provinsi Kalimantan Timur ini juga diharapkan menjadi panduan bagi

segenap sivitas Badan Perijinan dan Penanaman Modal di level Kabupaten/Kota dalam

menyusun RUPMK untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan serta

menjadi pedoman utama dalam menyusun anggaran kerja setiap tahunnya.

RUPM ini disusun dengan disertai harapan untuk memberikan arah

pengembangan yang tepat bagi Badan Perijinan dan Penanaman Modal (BPPMD)

Kalimantan Timur terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

Kalimantan Timur sebagai provinsi yang terus berkembang, memiliki prospek

ekonomi cemerlang dan cenderung stabil dari sisi politik, sosial, dan ekonominya,

diharapkan dapat terus mampu membuka peluang-peluang baru mendatangkan

sumber kapital bagi ekspansi pembangunan. Untuk itu BPPMD Kalimantan Timur

memuat rencana-rencana kegiatan yang tepat dan terukur serta diwujudkan ke dalam

dokumen naskah akademis RUPM Provinsi Kalimantan Timur.

1.2. DASAR HUKUM

Dasar hukum dalam penyusunan RUPM Provinsi Kalimantan Timur ini adalah:

a) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

b) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

c) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah;

d) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman

Modal; dan

e) Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 2012.

Page 5: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

4

1.3. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam RUPM Provinsi Kalimantan Timur ini mengikuti kaidah yang

diatur dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 16

Tahun 2012.

Pertama, pokok bahasan utama adalah mengenai arah kebijakan penanaman

modal Provinsi. Kedua, pembahasan terkait dengan Roadmap (peta panduan) dari

implementasi RUPM Provinsi Kalimantan Timur, yang berisikan fokus pengembangan

penanaman modal dan prioritas sektor yang diunggulkan daerah baik dalam jangka

pendek (2014-2015), jangka menengah (2014-2019), dan jangka panjang (2020-2025).

Ketiga,terkait dengan Rencana Fasilitasi Proyek yang strategis dan cepat menghasilkan.

1.4. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan naskah Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)

Provinsi Kalimantan Timur ini mengacu kepada Peraturan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012. Substansi outline

penulisan adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN, memuat latar belakang, dasar hukum, maksud, tujuan dan

sasaran, ruang lingkup, masukan dan keluaran

BAB II. ASAS DAN TUJUAN, terdiri atas uraian terkait konsepsi dasar penyusunan RUPM

Provinsi Kalimantan Timur dan manfaat serta tujuannya.

BAB III. VISI DAN MISI, memuat tujuan jangka panjang dan operasionalisasi

pencapaiannya yang tertuang dalam misi.

BAB IV. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

TIMUR, Berisikan hasil analisis SWOT yang disajikan dengan memperhatikan potensi

dan realitas investasi di Kalimantan Timur yang kemudian memuat gambaran

mengenai arah operasionalisasi kebijakan penyelenggaraan penanaman modal di

Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan data-data yang ada.

Page 6: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

5

BAB V. PETA PANDUAN. Penyusunan Roadmap Investasi Kalimantan Timur 2014-2025

dimaksudkan untuk mengarahkan tahap-tahap (fase) pencapaian bidang penanaman

modal dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang

BAB VI. PENUTUP

Page 7: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

6

BA B I I A S A S DA N T U J UA N

2.1. KONSEPSI DASAR

Konsepsi dasar daripada penyusunan RUPM Provinsi Kalimantan Timur ini

memiliki beberapa tahapan sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012. Terdiri atas

penyusunan naskah akademis RUPM, pembahasan, dan penyusunan naskah RUPM

Provinsi Kalimantan Timur, dan kemudian ditetapkan melalui Peraturan Gubernur

Kalimantan Timur.

Gambar 2.1 Konsepsi Dasar Penyusunan RUPM Provinsi Kalimantan Timur

2.2. MANFAAT DAN TUJUAN

Penyusunan RUPM Provinsi Kalimantan Timur dimaksudkan untuk memberikan

panduan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota serta para pihak yang terkait dalam

proses penyusunan RUPM di Kabupaten/Kota masing-masing. Landasannya ialah

Naskah Akademis RUPM Provinsi

Pembahasan Rumusan Naskah Akademis RUPM Provinsi

Penyusunan Naskah RUPM Provinsi Provinsi

Penetapan RUPM Provinsi melalui Pergub Kalimantan Timur

Page 8: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

7

sesuai dengan rencana jangka panjang dan isu-isu yang terjadi saat ini dan akan terjadi

di masa yang akan datang.

Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam

pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan pembahasan sebagai dasar

perumusan RUPMP dan RUMPK yang kemudian dapat ditetapkan sehingga tercapai

keterpaduan dan konsistensi arah perencanaan pembangunan di bidang penanaman

modal dan dokumen perencanaan pembangunan lainnya.

Sasaran dari kegiatan penyusunan naskah akademis ini ialah sebagai acuan

dalam perumusan naskah RUPMP Kalimantan Timur sehingga nantinya dapat

ditetapkan sebagai RUPMP Kalimantan Timur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan

Timur menjadi framework kerja inti dari BPPMD Provinsi Kalimantan Timur.

Page 9: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

8

BA B I I I V I S I DA N M I S I

3.1. VISI

Visi dan misi yang dituangkan dalam Rencana Umum ini diselaraskan dengan visi

dan misi RUPM Nasional sebagai satu bagian dokumen jangka panjang yang

terintegrasi. Adapun Visi RUPM Nasional sampai tahun 2025 adalah sebagai berikut:

“Penanaman Modal yang berkelanjutan dalam rangka Terwujudnya Indonesia yang

Mandiri, Maju, dan Sejahtera”

Dari visi tersebut dituangkanlah Misi RUPM Nasional sampai tahun 2025 adalah :

a. Membangun iklim penanaman modal yang berdaya saing

b. Mendorong diversifikasi dan peningkatan kegiatan ekonomi yang bernilai

tambah;

c. Mendorong pemerataan kegiatan perekonomian nasional

Badan Perijinan dan Penanaman Modal (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur

sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menyelenggarkan kegiatan di

wilayah perijinan dan penanaman modal menjabarkan tujuan dan sasaran kebijakan

kegiatan penanaman modal di Kalimantan Timur melalui suatu visi dan misi.

Visi Badan Perijinan dan Penanaman Modal (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur

ialah: "Menjadi institusi yang handal dan profesional untuk menarik dan

memfasilitasi investor menuju masyarakat Kalimantan Timur sejahtera".

Terdapat lima kata kunci yang terkandung di dalam visi tersebut yaitu:

a. Institusi yang handal, yaitu BPPMD Provinsi Kalimantan Timur mampu

memberikan pelayanan prima dalam hal penanaman modal.

Page 10: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

9

b. Profesional, yaitu Aparatur BPPMD Provinsi Kalimantan Timur bisa

menunjukan kinerja sesuai harapan masyarakat serta mampu melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya.

c. Memfasilitasi, yaitu BPPMD Provinsi Kalimantan Timur melakukan

koordinasi dengan instansi lain agar para investor tertarik untuk melakukan

investasi di Kalimantan Timur.

d. Investor, adalah penanam modal pada Sektor Swasta yang berfasilitas dan

tunduk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal.

e. Masyarakat Kalimantan Timur Sejahtera, adalah suatu tatanan kehidupan

masyarakat yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, kecukupan dan

ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan setiap anggota masyarakat

Kalimantan Timur dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan.

3.2. MISI

Berdasarkan visi yang telah ditetapkan dan dengan memperhatikan evaluasi

pelaksanaan tugas selama ini maupun masukan dari para stakeholder, maka yang

ditetapkan sebagai Misi Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah Propinsi

Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan sistem pelayanan perijinan yang handal dan terpadu berbasis

teknologi informasi;

b. Meningkatkan perencanaan dan pengembangan penanaman modal sesuai dengan

potensi daerah;

c. Meningkatkan promosi yang berdaya saing dan kerjasama penanaman modal yang

tepat sasaran;

d. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan investasi PMDN/PMA;

Page 11: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

10

e. Mewujudkan kualitas aparatur yang handal didukung ketersediaan sarana dan

prasarana penunjang.

Kegiatan BPPMD Provinsi Kalimantan Timur sangat berkaitan dengan bagian dari

sepuluh program prioritas yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yaitu:

a. Mengatasi keterbatasan akses permodalan;

b. Peningkatan pelayanan publik, khususnya pelayanan perijinan penanaman

modal;

c. Iklim investasi.

Page 12: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

11

BA B I V A R A H K E B I JA K A N P E N A N A M A N

M O DA L P ROV I N S I

4.1. ARAH KEBIJAKAN UMUM

ARAH kebijakan penanaman modal di Provinsi Kalimantan Timur harus sesuai

dengan RUPM Nasional yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi. Di samping itu, arah

kebijakan harus menopang rencana pembangunan jangka panjang (RPJPD) Kalimantan

Timur Tahun 2005-2025.

Adapun sasaran pokok pembangunan dalam RPJPD Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2005-2025 dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.1. Keterkaitan RPJPD 2005-2025 (sesuai Perda Nomor 15 Tahun 2008)

No Tahapan Sasaran Akhir

1 RPJMD ke-I (2005-2008) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sehingga dalam jangka panjang memiliki daya saing yang tinggi; pengembangan ekonomi diarahkan pada pembentukan struktur ekonomi yang mapan dan lebih berpihak pada rakyat banyak; infrastruktur dasar lebih mendukung arah pengembangan kawasan prioritas; pemerintahan provinsi dan kab/kota berjalan dengan lebih efisien & efektif, dan hukum lebih diutamakan, serta penataan ruang menjadi dasar kebijakan pembangunan dengan mengedepankan kelestarian alam & lingkungan

2 RPJMD ke II (2009-2013) Pemantapan perubahan struktur secara sosial ekonomi, sehingga pembangunan akan lebih diarahkan pada penguatan kualitas sumberdaya manusia,

Page 13: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

12

pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri mulai berjalan, pengembangan perekonomian telah mengarah pada perbaikan struktur antara produk hulu-hilir.

3 RPJMD ke III (2014-2018) Pembangunan pada seluruh bidang yang dilakukan dengan konsisten selama dua periode telah menunjukkan pemantapan menuju masyarakat sejahtera, pemerataan hasil pembangunan telah dirasakan masyarakat. Kualitas SDM semakin meningkat, ketergantungan ekonomi pada sumber daya alam terbarukan semakin berkembang, dan struktur ekonomi semakin mantap. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai wilayah pedalaman,pemerintahan berjalan makin efisien,efektif dan transparan. Selanjutnya penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah, serta kualitas lingkungan secara global semakin terkendali & terus meningkat

4 RPJMD ke IV (2019-2023) Mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera di segenap wilayah dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemantapan struktur ekonomi dengan partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya, peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat,peningkatan efisiensi dan efektifitas,pemerintahan yang berbasis penegakan hukum,dan bersesuaian dengan rencana tata ruang wilayah berbasis ekonomi & ekologi.

Sumber: Bappeda Provinsi Kalimantan Timur

Pemerintah Provinsi kini juga telah membuat suatu dokumen pendukung berupa

strategi kebijakan transformasi ekonomi pasca-migas dan batu bara dengan sebutan

“Visi Kaltim Maju 2030: Terwujudnya Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang Berkeadilan

dan Berkelanjutan (Green Economy with Equity)”.

Page 14: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

13

Arah kebijakan yang disusun dalam dokumen ini pada dasarnya berusaha untuk

memantapkan visi tersebut. Terutama dalam mewujudkan terciptanya kuantitas dan

kualitas investasi yang masuk ke daerah Kalimantan Timur. Tujuannya ialah

menciptakanstruktur ekonomi yang kuat dan kokoh, berupa keseimbangan antara

sektor ekonomi berbasis sumber daya alam tidak terbarukan dengan yang terbarukan.

Keseimbangan sektor yang bersifat tradables dan non-tradables. Dan keseimbangan

antara pilar ekonomi, lingkungan, dan sosial demi terwujudnya pembangunan

berdasarkan prinsip ekonomi hijau. Arah kebijakan juga memperhatikan isu-isu yang

sudah terjadi maupun yang akan berpotensi terjadi dalam dinamika pembangunan

wilayah Kalimantan Timur.

Dalam merumuskan strategi pengembangan Rencana Umum Penanaman

Modal Daerah Kalimantan Timur, diperlulan analisis lingkungan baik internal maupun

eksternal secara cermat. Hasil analisis dituangkan dalam bentuk Matrik Internal dan

Eksternal (IE) serta Matrik Space (MS) sebagai berikut :

Tabel 4.2. Faktor Strategis Internal

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan (S)

Kejelasan Grand Strategi Visi Jangka Panjang Kaltim 2030

Ketersediaan lahan dan komoditi unggulan

Situasi keamanan yang kondusif

Superioritas Wilayah.

Adanya kepastian hukum /regulasi yang pro penanaman modal

Kesiapan kelembagaan (BPMD) yang memadai

Kesiapan aparatur pemerintah yang berkompeten.

Kelemahan (W)

Keunggulan wilayah masih bersifat komparatif

Infrastruktur belum merata dan optimal

Ketidak merataan investasi

Tingginya biaya hidup (inflasi)

Terbatasnya tenaga terampil

RTRW yang belum tuntas

0,15 0,10 0,05 0,05 0,10 0,10 0,05

0,05 0,10 0,05 0,07 0,05 0,05

4 4 3 3 4 3 2

2 2 1 2 2 2

0,60 0,40 0,15 0,15 0,40 0,40 0,10

0,10 0,20 0,10 0,14 0,10 0,10

Page 15: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

14

Standarisari pelayanan di daerah.

0,03 1

0,03

1,00 IE 2,82

MS 1,6

Tabel 4.3. Faktor Strategis Eksternal

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang ( O )

Kesepakatan Pembangunan Kawasan

Regulasi Percepatan Pembangunan

Pembangunan yang Ramah Lingkungan

Pengembangan Energi Terbarukan

Ancaman ( T )

Degradasi Lingkungan

Bencana alam (banjir)

Meningkatnya daya saing daerah di luar Kaltim

Meningkatnya daya saing Negara-negara

Tetangga.

0,15

0,15

0,15

0,15

0,15

0,05

0,10

0,10

4

3

2

2

2

1

2

2

0,60

0,45

0,30

0,30

0,30

0,05

0,20

0,20

1,00 IE 2,40

MS 0,90

Berdasarkan analisis matrik SWOT, maka diperoleh nilai Internal Eksternal (IE)

sebesar 2,82 dan 2, 40 yang berarti bahwa kondisi Penanaman Modal Daerah

Kalimantan Timur (Kaltim) berada pada posisi Pertumbuhan dan Stabilitas. Artinya

secara internal faktor-faktor yang memberikan sinyal positif atau merupakan kekuatan

penanaman modal daerah secara akumulasi relatif besar. Demikian halnya dengan

faktor-faktor eksternal yang mendukung terjadi kegiatan penanaman modal di

Kalimantan Timur juga relatif besar atau kedua faktor internal dan eksternal di atas

nilai rata-rata. Secara grafis hasil analisis disajikan pada Gambar 4.1

Berdasarkan hasil analisis dengan Matrik Space (MS) diperoleh nilai sebesar 1,57

untuk sumber X dan 1,00 untuk sumbu Y atau kondisi Penanaman Modal Daerah

Page 16: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

15

Kalimantan Timur berada pada posisi Agresif. Artinya faktor-faktor yang memberikan

sinyal atau menunjukkan kekuatan kondisi penanaman modal daerah menunjukkan

nilai yang positif atau masih lebih besar jika dibandingkan dengan faktor-faktor yang

melemahkan. Demikian halnya dengan faktor-faktor yang memberikan peluang untuk

berkembangnya penanaman modal di Kalimantan Timur juga menunjukkan nilai yang

positif atau masih lebih besar jika dibandingkan dengan faktor yang mengancam

keberlangsungan penanaman modal. Oleh sebab itu strategi yang tepat untuk

diterapkan dalam pengembangan penanaman modal di Kaltim adalah bersifat Agresif.

Terdapat konsistensi antara dua pendekatan baik menggunakan Matrik Internal dan

Eksternal (MIE) maupun Matrik Space (MS) dan keduanya mendukung adanya strategi

Pertumbuhan dan Stabilitas serta Agresif. Secara grafis hasil analisis disajikan pada

Gambar 4.2.

Total Skor Internal Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0 Total Skor Eksternal 2,0

Rendah

1,0

Gambar 4.1. Analisis SWOT Matrik Internal dan Eksternal

Page 17: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

16

3 Konservatif Agresif 2 1

1 2 3 Defensif Competitif

Gambar 4.2. Analisis SWOT Matrik Space

Untuk itu perlu disusun suatu arah dan strategi dengan melibatkan berbagai

pihak terkait. Selain itu, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2007

tentang Penanaman Modal, Pemerintah telah berkomitmen untuk mengembangkan

strategi dan kebijakan penanaman modal di Indonesia berdasarkan atas azas kepastian

hukum, keterbukaan, akuntabilitas, perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal

negara, kebersamaan, efisiensi dan berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta keseimbangan antara kemajuan dan kesatuan ekonomi

nasional.

Asas tersebut menjadi kebijakan pengembangan investasi di Kalimantan Timur

yang fokus pada lima sasaran strategis, yaitu :

Page 18: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

17

Tabel 4.4. Sasaran Strategi Penanaman Modal di Kalimantan Timur No Sasaran Strategis Tujuan Akhir

1 Memberikan pelayanan yang lebih mudah dan cepat dalam penerbitan perijinan semua bidang usaha sesuai dengan peraturan dan ketentuan berlaku.

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

2 Mendorong pengembangan komoditi unggulan daerah dengan penyediaan informasi potensi unggulan daerah menjadi produk unggulan yang memiliki nilai tambah yang tinggi

Menciptakan lapangan kerja; Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan; Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional

3 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berbasis kerakyatan

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional; Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan

4 Mendorong pertumbuhan lapangan kerja yang berorientasi produk ketahanan pangan

Menciptakan lapangan kerja; Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan

5 Mendorong realisasi investasi PMA dan PMDN

Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri

Sumber: LAKIP BPPMD Provinsi Kalimantan Timur, 2012

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur perlu mengacu kepada Rancangan Umum Penanaman Modal

sehingga terbangun keterpaduan dan konsistensi arah perencanaan penanaman modal

dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sehingga sesuai dengan Peraturan

Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal yang

menjadi tujuh arah kebijakan penanaman modal di Provinsi Kalimantan Timur yaitu

sebagai berikut:

a. Perbaikan Iklim Penanaman Modal;

b. Persebaran Penanaman Modal;

c. Fokus Pengembangan Pangan, Infrastruktur dan Energi;

d. Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan (Green Investment);

e. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK);

f. Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan Insentif Penanaman Modal; dan

g. Promosi Penanaman Modal.

Page 19: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

18

4.2. ARAH 1: PERBAIKAN IKLIM PENANAMAN MODAL

4.2.1. Strategi I: Menjaga dan meningkatkan kondusifitas wilayah

Kalimantan Timur termasuk wilayah paling kondusif di Indonesia dari sisi iklim

investasi. Tendensi ini ditandai sangat positif dengan tingginya PMDN (domestic direct

investment/DDI) dan PMA (foreign direct investment/FDI). Kita lihat pada Tabel. 2.1. bahwa

perkembangan realisasi investasi (PMDN dan PMA) di Kalimantan Timur terus meningkat

tajam. Pada tahun 2008, total investasi masih sebesar 449 miliar rupiah. Namun, pada akhir

2012, sudah mencapai 30,47 triliun.

Tabel 4.5. Realisasi PMDN dan PMA Investasi di Kalimantan Timur Tahun 2008-2012 (dalam juta rupiah)

Tahun PMDN PMA Total

2008 254.973,56 194.063,98 449.037,54

2009 1.523.515,40 2.293.894,62 3.817.410,02

2010 7.881.289,78 9.767.467,47 17.648.757,25

2011 16.196.330,39 12.585.495,72 28.781.826,11

2012 22.770.000,00 7.700.000,00 30.470.000,00

Sumber: diolah dari Kaltim Dalam Angka Tahun 2008 – 2012

Tabel 4.6. Data Eksisting Realisasi Investasi Kategori PMDN PMA

Nilai 4.84 triliun 1.22 triliun

Jumlah Proyek 24 78

Sektor usaha

Industri kimia dasar dan

barang kimia; tanaman

pangan dan perkebunan; perdagangan dan reparasi

Tanaman pangan dan perkebunan;

jasa lainnya; pertambangan;

industri makanan; kawasan industri

Sumber: Kaltim dalam Angka, 2012

Positifnya perkembangan dan nilai investasi ini disebabkan semakin mudahnya pola

perijinan keberhasilan bidang investasi daerah karena kemudahan proses perizinan dan

penanaman modal kepada investor. Sebab, sejak tahun 2010, Kalimantan Timur telah

menerapkan sistem atau pola pelayanan perizinan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)

melalui Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi. Selain juga

Page 20: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

19

ditunjang oleh semakin mudahnya akses informasi dari pemerintah dan badan setempat dalam

mempromosikan keunggulan sektor ekonomi dan komoditas daerah.

Data menunjukkan bahwa hingga tahun 2013 iklim investasi di Kalimantan Timur

terus meningkat. Akan tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan kerap muncul

permasalahan yang dihadapi investor. Di antaranya masih sering terjadi tumpang

tindih izin, masalah ganti rugi lahan dan tanam tumbuh, masalah tata batas desa,

program plasma, masalah infrastruktur, transportasi, dan birokrasi perijinan. Peran

BPPMD ke depan harus dapat memfasilitasi masalah yang dihadapi perusahaan

dengan membentuk Satuan Tugas Bidang Penanaman Modal.

Gambar 4.3. Realiats Permasalahan Investor

Investasi merupakan suatu keputusan bisnis yang memegang peran vital dalam

suatu perekonomian. Keputusan melakukan investasi umumnya dipengaruhi oleh

faktor keamanan, kepastian hukum, ketersediaan tenaga kerja, mutu pelayanan,

kepastian lahan dan kepastian berusaha. Iklim yang kondusif berkorelasi langsung

dengan tingkat pertumbuhan minat investasi.

Masalah di

lapangan

Tumpang tindih

izin

Ganti rugi

lahan

Tanam tumbuh

Tata batas desa

infrastruktur jalan

Birokrasi perijinan

Page 21: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

20

4.2.2. Strategi II: Memudahkan Skema Perijinan dan Kepastian Hukum

Kepastian hukum merupakan kekuatan utama yang menjamin keamanan

berinvestasi di daerah. Provinsi Kalimantan Timur, melalui kelembagaan BPPMD wajib

memfasilitasi dan menjamin keberlangsungan kegiatan penanaman modal. Penerapan

sistem Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) harus terus dipertahankan dan

ditingkatkan kualitasnya. Sistem ini sudah mulai diimplementasi percontohannya sejak

tahun 2009 seiring dengan keluarnya Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 17

Tahun 2011. Kemudian diperkuat lagi dengan Peraturan Kepala BKPM No. 7 Tahun

2013 tentang Penyelenggaraan Fungsi PTSP Bidang Penanaman Modal.

Dengan penguatan pada PTSP ini kegiatan perijinan investasi lebih jelas, cepat,

dan pada akhirnya akan berpengaruh pada efektifitas kelembagaan dalam rangka

realisasi investasi di Kalimantan Timur. Misalnya pada tahun 2008 hingga 2009

perkembangan investasi bergerak lamban, hanya Rp 3,27 triliun dan meningkat jadi Rp

6,3 triliun. Namun semenjak PTSP diterapkan, realisasinya meningkat menjadi Rp 17,88

triliun pada 2010 dan Rp 28,32 triliun pada 2011.

Selanjutnya yang juga merupakan kekuatan bagi iklim penanaman modal di

Provinsi Kalimantan Timur adalah adanya perbaikan regulasi yang semakin

mempermudah proses dan menyederhanakan rentang waktu pelayanan investasi di

Indonesia. Di antaranya adalah:

a. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana umum Penanaman

Modal;

b. Peraturan Kepala BKPM No. 5 Tahun 2013 Tentang Pedoman dan Tata Cara

Perijinan dan Non Prizinan Penanaman Modal;

c. Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal;

d. Peraturan Kepala BKPM No. 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Fungsi

PTSP Bidang Penanaman Modal;

Konsistensi dan implementasi daripada peraturan tersebut lebih pasti, lebih cepat, dan

membuat investor semakin mudah merealisasikan kegiatannya.

Page 22: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

21

4.2.3. Strategi III: Kepastian kualitas dan pasokan tenaga kerja

Isu yang menjadi perhatian di Kalimantan Tmur adalah isu terkait dengan kualitas

dan pasokan tenaga kerja yang mendukung jenis dan pola investasi yang ada. Kualitas

tenaga kerja berpengaruh kepada spesifikasi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.

Karena arah pembangunan sektor Kalimantan Timur ke depan adalah bersandar pada

sektor yang renewable (bisa diperbaharui). Di antaranya adalah sektor pertanian dalam

arti luas, sektor industri manufaktur berbahan dasar pertanian (agroindustri), dan

sektor jasa-jasa dan perhotelan. Maka karakteristik tenaga kerja yang memenuhi

tuntutan pasar pada sektor-sektor tersebut sangat penting.

Data menunjukkan bahwa lulusan SLTP paling besar (84%), berbanding jauh

dengan lulusan SLTA (10%) dan perguruan tinggi (5%). Berdasarkan data dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013), ada kecenderungan lulusan SMK

(sekolah menengah kejuruan) semakin diminati pasar kerja. Lulusan perguruan tinggi

(diploma dan sarjana) juga demikian. Karenanya strategi ke depan ialah bagaimana

investasi dapat seiring memenuhi tuntutan spesifikasi tenaga kerja dari sektor

ekonomi.

Gambar 4.4. Komposisi Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja di Kaltim

Dengan basis ekonomi wilayah yang padat modal serta membutuhkan

kemampuan yang cukup tinggi, maka kondisi pasar tenaga kerja lokal di wilayah

Kalimantan Timur termasuk rentan dalam memenuhi spesifikasi tenaga kerja yang

dibutuhkan sektor basis. Untuk mendukung maksud tersebut, seringkali tenaga kerja

SD1%

SLTP84%

SLTA10%

Perguruan Tinggi

5%

Page 23: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

22

lokal tidak mampu memenuhi permintaan. Banyak perusahaan-perusahaan swasta

yang akhirnya mengambil tenaga kerja dari luar daerah. Pada titik ini, biaya

perusahaan untuk mendatangkan pekerja dari luar daerah tentu saja merupakan high

cost economy, sehingga pada akhirnya minat investor untuk beroperasi di daerah

Kalimantan Timur menjadi turun.

Hal ini berpotensi mengurangi minat atau setidaknya justru menghambat

investasi baru yang masuk, karena investor akan berpikir bahwa biaya awal atau

ekspansi usaha memerlukan tambahan faktor produksi (tenaga kerja dan modal) yang

besar.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa tenaga kerja yang terserap di sektor

basis pertambangan adalah sebesar 10,2%, sementara sektor yang paling banyak

menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian (28,6%) diikuti sektor perdagangan

(22.9%) dan sektor jasa (19.4%). Walaupun kemampuan sektor tambang dalam

menyumbang PDRB sangat tinggi yakni sebesar 54,9% pada tahun 2012, namun daya

serapnya termasuk rendah. Hal itu disebabkan sektor ini merupakan sektor dengan

padat model serta membutuhkan skil yang cukup tinggi dari tenaga kerjanya.

Gambar 4.5. Distribusi Penyerapan Tenaga Kerja dan Share Ekonomi di Kaltim

28,86

10,25,3

0,45,4

22,9

4,8 3

19,4

5,9

47,9

24,7

0,32,8 8,1

3,7 2,3 4,2

Page 24: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

23

4.2.4. Strategi V: Kepastian lahan dan usaha

Isu strategis yang juga menjadi faktor penghambat adalah kejelasan status tata

ruang wilayah dan lahan khususnya yang berkenaan dengan Kawasan Budidaya

Kehutanan (KBK) menjadi Kawasan Budidaya Non-Kehutanan (KBNK). Nilai realisasi

investasi di Kaltim memang terus meningkat setiap tahunnya. Namun terkadang ketika

investasi berada pada tahapan implementasi, terkendala dengan status kepastian tata

ruang dan lahan yang simpang-siur. Akibatnya investor dirugikan dan ini berpengaruh

terhadap kolega investor yang lain yang berminat menanamkan modalnya di

Kalimantan Timur. Ketidakjelasan status lahan juga menimbulkan munculnya konflik

sosial di lapangan, misalnya pada kasus perkebunan sawit. Ke depan diperlukan

adanya kepastian dalam perencanaan induk RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) di

Kalimantan Timur yang dapat menjadi landasan bagi RTRW di level Kabupaten/Kota

untuk menjelaskan peta guna lahan jangka panjang ke investor yang berminat

menanamkan modalnya di daerah ini.

Gambar 4.6. Pola Struktur Ruang dan Pemanfaatan Ruang Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2004-2019

Page 25: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

24

4.3. ARAH 2: PERSEBARAN PENANAMAN MODAL

4.3.1. Strategi I: Memperluas Cakupan Investasi di Wilayah Kabupaten

Salah satu isu terkait penanaman modal di Kalimantan Timur ialah karena masih

terkonsentrasinya investasi pada wilayah perkotaan dibandingkan kabupaten.

Berdasarkan hasil kajian akademis Tim Penyusun Naskah Akademis dari Universitas

Mulawarman, terdapat beberapa faktor yang menghambat yaitu pertama, tidak

seimbangnya infrastruktur kota-kabupaten; kedua, kepadatan penduduk yang sangat

timpang antar-kabupaten/kota, dan ketiga, lemahnya promosi investasi pada sektor-

sektor potensial di daerah.

Dari Tabel 4.1., Kota Balikpapan, Samarinda, dan Bontang adalah wilayah dengan

konsentrasi penduduk terpadat di Provinsi ini. Wilayah kabupaten dengan luas 99,17

persen dari wilayah Kalimantan Timur dihuni oleh sekitar 54,35 persen dari total

penduduk Kalimantan Timur. Adapun selebihnya, 45,65 persen menetap di daerah

kota dengan luas hanya 0,83 persen dari luas wilayah Kalimantan Timur seluruhnya.

Tabel 4.7. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kalimantan Timur per Kabupaten/Kota Tahun 2011

Kabupaten/Kota Luas Wilayah

(Km2) Kepadatan (per Km2)

Paser 10,745 22

Kutai Barat 30,694 6

Kutai Kartanegara 25,716 25

Kutai Timur 31,735 8

Berau 21,952 8

Penajam Paser Utara 3,132 47

Balikpapan 504 1,148

Samarinda 695 1,087

Bontang 163 915

Sumber: Kaltim dalam Angka, 2012

Untuk itu arah kebijakan yang perlu dilakukan dalam rangka pemerataan

persebaran penanaman modal di daerah adalah dengan melakukan percepatan

pembangunan infrastruktur di wilayah kabupaten, terutama Jalan, Listrik, Pelabuhan,

dan Bandara, pada wilayah kabupaten seperti Kutai Timur, Kutai Barat, dan wilayah

perbatasan.

Page 26: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

25

4.3.2. Strategi II: Memecah Konsentrasi Sektor Ekonomi melalui Persebaran

Investasi kepada Sektor Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam Terbarukan

Struktur ekonomi Kalimantan Timur terkonsentrasi pada sektor primer dan

sekunder. Sektor primer umumnya diisi oleh sektor pertambangan minyak dan gas,

serta batu bara. Peranan sektor pertambangan dan penggalian cenderung meningkat

dari hanya 36,2 persen pada tahun 2001, menjadi 50,5 persen pada tahun 2011.

Sementara sektor sekunder, didominasi oleh industri pengolahan hasil-hasil tambang

minyak dan gas.

Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 maka Provinsi Kalimantan

Timur dimekarkan menjadi dua provinsi yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Struktur ekonomi Kalimantan Timur sebelum adanya Kalimantan Utara dan sesudah

adanya Kalimantan Utara tidak mengalami perbedaan yang berarti. Sektor primer dan

sekunder masih tetap mendominasi dengan karakteristik berbasis sumber daya alam

tidak terbarukan (non-renewable resources).

Gambar 4.7. Struktur Ekonomi Kalimantan Timur (di luar Kaltara)

Pada Tabel di atas, dapat kita lihat bahwa sektor pertambangan dan penggalian

terus meningkatkan peranannya, sementara industri pengolahan justru semakin

menurun peranannya selama 2001-2011. Industri pengolahan sendiri didominasi

industri pengolahan migas. Adapun industri pengolahan non-migas hanya

Pertanian5%

Pertambangan42%

Industri35%

Listrik Gas dan

Air0%

Konstruksi4%

Perdagangan7%

Pengangkutan3%

Keuangan2%

Jasa-jasa2%

Page 27: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

26

berkontribusi sebesar rata-rata 5,3 persen. Strategi penanaman modal ke depan harus

bisa meningkatkan partisipasi sektor lain di luar dari sektor dominan yang ada. Dengan

harapan agar terjadi keseimbangan antara antara sektor ekonomi berbasis sumber

daya alam tidak terbarukan dengan yang terbarukan.

Tabel 4.8. Struktur Ekonomi Sektor Pertambangan dan Industri di Kalimantan Timur

Sumber: Visi Kaltim 2030, Bappeda Provinsi Kaltim 2012

Bukti kelemahan utama dari kondisi penanaman modal di Kalimantan Timur

adalah dari segi struktur ekonomi masih didominasi ekspor barang alam. Jika kita lihat

dari grafik, maka posisi investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) di

Kalimantan Timur masih sebesar 7 persen. Diikuti konsumsi (7%);

pengeluaran/konsumsi pemerintah (4%). Kegiatan ekspor menguasai setidaknya 82

persen struktur ekonomi Kalimantan Timur rata-rata selama tahun 2001-2012.

Keadaan ini sebenarnya cukup baik jika barang yang diekspor adalah barang-barang

hasil kegiatan industri. Hanya saja, kondisinya ialah barang yang diekspor adalah

barang alam berupa hasil hutan, tambang, dan perkebunan (sawit) yang umumnya

bersifat raw-material dan tidak diolah.

Page 28: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

27

Tabel 4.9. Porsi Sektor Ekonomi (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan di Kaltim, Tahun 2005-2009

No Porsi Sektor

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

1 Agriculture, Livestock, Forestry and Fisheiy 6.72 6.76 6.76 6.57 6.49

2 Mining and Quarrying 38.14 38.60 38.95 39.32 40.84

3 Manufacturing Industries 36.28 34.39 32.47 31.98 29.97

4 Electricity, Gas and Water Supply 0.29 0.30 0.31 0.31 0.32

5 Construction 2.93 3.07 3.39 3.48 3.72

6 Trade, Hotel and Restaurant 7.00 7.73 8.26 8.15 8.46

7 Transport and Communication 4.48 4.81 5.14 5.29 5.58

8 Finance, Real Estate and Business Services 2.31 2.45 2.79 2.92 3.10

9 Services 1.86 1.88 1.93 1.98 2.05

Sumber: Kalimantan Timur dalam Angka, BPS (data diolah)

Gambar 4.8. Rerata Struktur Ekonomi Kalimantan Timur (2001-2012)

Jika dilihat berdasarkan rata-rata investasi per sektoral (primer, sekunder, tersier),

perilaku penanam modal di Kalimantan Timur terkonsentrasi di seluruh sektor, meskipun

terlihat pada PMDN terjadi peningkatan investasi pada sektor sekunder. Investasi PMDN

selama tahun 2009-2011, rata-rata adalah sebesar Rp 3,3 trilyun rupiah dengan proporsi 38,74

persen dari seluruh sektor terkonsentrasi di sektor tersier. Sementara investasi PMA rata-rata

adalah sebesar 351 juta US$ dolar dengan proporsi 38,74 persen dari seluruh sektor

terkonsentrasi di sektor primer.

Page 29: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

28

Tabel 4.10. Realisasi PMDN Kalimantan Timur Menurut Sektor Tahun 2009-2011 (dalam juta rupiah)

Tahun

Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier

Nilai Proporsi

(%) Nilai

Proporsi (%)

Nilai Proporsi

(%)

2009 8.405,50 0,55% 48.583,00 3,19% 1.466.526,90 96,26%

2010 3.407.055,53 43,23% 925.283,41 11,74% 3.548.950,84 45,03%

2011 3.914.548,55 24,17% 7.378.102,45 45,55% 4.903.679,40 30,28%

Rata-Rata

2.443.336,53 28,63% 2.783.989,62 32,62% 3.306.385,71 38,74%

Sumber: Kaltim Dalam Angka 2010-2012 (data diolah)

Tabel 4.11. Realisasi PMA Kalimantan Timur Menurut Sektor

Tahun 2009-2011 (dalam ribu dolar USA)

Tahun

Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier

Nilai Proporsi

(%) Nilai

Proporsi (%)

Nilai Proporsi

(%)

2009 - 0,00% 95,96 0,04% 252.953,84 99,96%

2010 675.675,51 68,34% 183.135,82 18,52% 129.898,80 13,14%

2011 378.894,99 28,11% 267.052,34 19,81% 702.113,47 52,08%

Rata-Rata

351.523,50 40,72% 150.094,71 17,39% 252.953,84 41,89%

Sumber: Kaltim Dalam Angka 2010-2012 (data diolah)

Dari tabel 4.7 dan 4.8 selama kurun waktu tahun 2009-2011 terlihat bahwa pada PMDN,

sektor sekunder terus menunjukan peningkatan meskipun secara proporsi rata-rata masih

terkonsenterasi pada sektor teriser. Sedangkan pada PMA, investasi terkonsenterasi pada

sektor primer. Jadi berdasarkan data tersebut, potensi investasi pada PMDN ada pada sektor

sekunder dan tersier, sedangkan PMA ada pada sektor primer.

Tabel 4.12. Rata-Rata Realisasi PMDN dan PMA Kalimantan Timur Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2011

Kabupaten/Kota PMDN

(dalam juta rupiah) PMA

(dalam ribu dolar USA)

Bontang 2.901.100,17 283.977,38

Kutai Kartanegara 2.116.123,60 52.266,84

Samarinda 893.477,59 25.897,10

Nunukan 828.242,20 13.062,53

Kutai Timur 759.584,86 67.236,66

Berau 382.355,46 104.674,67

Balikpapan 254.753,26 185.183,30

Bulungan 202.348,10 35.198,04

Paser 151.806,85 3.761,50

Penajam Paser Utara 21.964,67 340,33

Page 30: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

29

Kabupaten/Kota PMDN

(dalam juta rupiah) PMA

(dalam ribu dolar USA)

Tarakan 21.964,30 -

Kutai Barat - 56.348,50

Tana Tidung - 35.333,33

Malinau - - Sumber: Kaltim Dalam Angka 2010-2012 (data diolah)

Investasi PMDN dan PMA menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur selama kurun waktu

tiga tahun terakhir 2009-2011 menunjukan bahwa rata-rata investasi PMDN rata-rata terbesar

ada pada wilayah-wilayah yang menjadi lumbung energi di Kalimantan Timur yaitu Bontang

dan Kutai Kartanegara. Sedangkan untuk PMA ada di wilayah Bontang dan Balikpapan.

Struktur ekonomi Kalimantan Timur dapat kita lacak menggunakan distribusi PDRB Atas

Dasar Harga Konstan (ADHK). Dari proksi ini, struktur ekonomi Kalimantan Timur didominasi

oleh sektor pertambangan (37 persen) dan industri pengolahan migas (35 persen) yang

umumnya merupakan sektor yang berorientasi ekspor. Gambar 4.7. menunjukkan kepada kita

bahwa selama tahun 2000 – 2010, struktur ekonomi dikuasai oleh kedua sektor tersebut.

Sektor pertanian menyumbangkan porsi yang sangat kecil (7 persen).

Gambar 4.9. Distribusi PDRB ADHK Kalimantan Timur

Tahun 2000-2010

Dari fakta mengenai struktur perekonomian Kalimantan Timur ini ada beberapa

kesimpulan yang bisa kita uraikan: Pertama, ekonomi Kalimantan Timur sangat bergantung

pada sektor tambang dan migas dan karena itu pula sangat bergantung pada permintaan

eksternal. Ini tentunya merupakan salah satu sumber devisa asing bagi Indonesia dan

Kalimantan Timur. Namun ini juga mengindikasikan bahwa perekonomian Kalimantan Timur

7%

37%

35%

0.31%

3.03%5.77% 12%

PertanianPertambangan dan PenggalianIndustri PengolahanListrik dan Air bersihBangunanPengangkutan dan KomunikasiJasa-jasa, Keuangan, Perdagangan

Page 31: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

30

secara signifikan tergantung pada harga dunia untuk produk minyak, gas, batubara dan

termasuk hutan. Fluktuasi pada harga dunia untuk produk-produk tersebut akan menekan

stabilitas ekonomi Kalimantan Timur secara siginifikan. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa

perekonomian Kalimantan Timur bisa dikatakan sebagai perekonomian besar kapasitasnya

dalam mendatangkan devisa, namun rapuh terhadap tekanan dari luar (external shock).

Kedua, karena besarnya dominasi sektor tambang dan migas dalam PDRB, maka

merupakan fakta bahwa naik turunnya kualitas produksi dan kinerja sektor-sektor inilah yang

paling menentukan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Di mana ketika sektor ini

mengalami resesi, maka pertumbuhan ekonomi juga akan turun. Sebaliknya jika sektor ini

mengalami booming, maka pertumbuhan ekonomi juga positif dan tinggi.

Untuk itu, berkaca pada kenyataan tersebut, sebaiknya Kalimantan Timur

mengembangkan sektor-sektor ekonomi lain sebagai sumber lokomotif ekonomi baru. Dari

gambar 4.7 kita dapat melihat bahwa sektor jasa, keuangan, dan perdagangan merupakan

sektor yang potensial kontribusinya terhadap perekonomian daerah yaitu 12 persen. Akan

tetapi, karakteristik sektor jasa, keuangan, dan perdagangan adalah sektor non-tradable, yang

umumnya domestic oriented, tidak membawa devisa, memiliki kandungan impor yang tinggi

dan cenderung mengikuti perkembangan permintaan (daya beli) masyarakat. Sektor pertanian

(dalam arti luas termasuk perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan) adalah sektor

paling potensial di Kalimantan Timur mengingat masih besarnya kapasitas asset sumber daya

ini (aktiva).

Secara lebih lengkap, hasil analisis Tim Penyusun BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2013 telah memetakan komoditi/sub-sektor unggulan yang memiliki daya ungkit

(keterkaitan ekonomi ke depan dan ke belakang) berdasarkan kuadrannya sebagai berikut

(lihat Tabel 4.10) dan berdasarkan dimensi kewilayahannya (lihat Lampiran 3)

Page 32: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

31

Tabel 4.13. Kelompok Sektor-sektor Ekonomi menurut Derajat Kepekaan dan Daya penyebaran Tabel Input-Output Kalimantan Timur Tahun 2009

IInnddeekkss

DDeerraajjaatt

KKeeppeekkaaaann

IInnddeekkss DDaayyaa PPeennyyeebbaarraann

TTiinnggggii RReennddaahh

TTiinnggggii

Unggulan (8) 7. Kelapa Sawit 24.Industri Kertas 25.Industri Pupuk 30. Listrik 32. Bangunan 33. Perdagangan 36. Angkutan Darat 40. Jasa Penunjang Angkutan

Potensial (8) 1. Padi 11. Kayu 15. Pertambangan Migas 19. Industri Pengilangan Minyak Bumi 41. Komunikasi 42. Bank 45. Jasa Perusahaan

4499.. JJaassaa PPeerroorraannggaann

RReennddaahh

Potensial (14) 21. Industri Makanan 22. Industri Tekstil, Barang Kulit 23. Industri Kayu dan Hasil Hutan 26. Industri Semen 28. Industri Alat Angkutan 29. Industri Barang Lainnya 31. Air Minum 34. Restoran 35. Hotel 37. Angkutan Sungai 38. Angkutan Laut 39. Angkutan Udara 47. Jasa Soskem 48. Jasa Hiburan dan Rekreasi

Tertinggal (20) 2. Ketela Pohon 3. Sayuran 4. Buah-buahan 5. Tabama Lainnya 6. Lada 8. Perkebunan Lainnya 9. Ayam Ras 10. Peternakan Lainnya 12. Hasil Hutan Lainnya 13. Perikanan Laut 14. Perikanan Darat 16. Batu Bara 17. Pertambangan Non Migas 18. Penggalian 20. LNG 27. Industri Logam Dasar, Besi Baja 43. Lembaga Keuangan Bukan Bank 44. Jasa Persewaan 46. Jasa Pemerintahan 50. Sektor Lainnya

Sumber data: Tabel Input-Output Kalimantan Timur Tahun 2009

Berdasarkan data dari Bappeda (2013), skenario yang diterapkan adalah

meminimalkan produksi sektor pertambangan ke industri. Berdasarkan data empiris,

sektor Industri cenderung terus menurun dengan proporsi di tahun 2030 sebesar 9%.

Sedangkan sektor pertanian hanya mampu berkontribusi sebesar 4%. Sektor

pertambangan walaupun mendominasi, tetapi proporsinya tidak bergerak dari 51 %

seperti pada tahun 2012. Dengan skenario transformasi, sektor industri akan menjadi

basis ekonomi utama Kaltim dengan proporsi sebesar 42%. Sementara, sektor

perdagangan dan jasa akan menempati proporsi kedua dengan 20%, sedangkan sektor

Page 33: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

32

tambang di urutan ketiga dengan 17% dan pertanian di urutan ke 4 dengan proporsi

sebesar 10%. Caranya ialah dengan mengembangkan industri-industri turunan dari

sektor-sektor perkebunan, tanaman pangan dan pertambangan.

Gambar 4.10. Hasil Akhir Struktur Ekonomi Kalimantan Timur Berdasarkan Skenario Visi 2030

Sumber: Bappeda (2013)

Strategi inti (grand strategy) pembangunan ekonomi yang diusung oleh Pemprov

Kaltim dalam visi jangka panjang 2030 mengambil tema pokok: “Pembangunan

Kalimantan Timur Hijau yang Berkeadilan dan Berkelanjutan.” Hal yang mengarah

Page 34: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

33

pada pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan diimplementasikan dengan dua

pendekatan:

(i) Pembangunan yang merata dan tersebar dengan membuat strategi kawasan-

kawasan industri unggulan untuk setiap masing-masing Kabupaten/Kota;

(ii) Dengan menggeser paradigma pembangunan yang bersandar pada eksploitasi

sumber daya alam semata ke pengembangan kegiatan ekonomi yang bernilai

tambah. Direncanakan dengan mendirikan industri eksisting (minyak bumi,

pupuk, gas, crude palm oil (CPO) dan batubara) dan membangun industri

berbasis pertanian.

4.3.3. Strategi III: Pengembangan Sentra-sentra Ekonomi Baru dengan

Mengadopsi Strategi Kawasan Klaster Industri Unggulan

Arah penanaman modal di Provinsi Kalimantan Timur ke depan adalah

menerapkan sistem klaster industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan tersebut disertai dengan penguatan

konektivitas antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan antara pusat pertumbuhan

ekonomi dengan lokasi kegiatan ekonomi serta infrastruktur pendukungnya. Secara

keseluruhan, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan konektivitas tersebut

menciptakan Koridor Ekonomi Indonesia. Peningkatan potensi ekonomi wilayah

melalui koridor ekonomi ini menjadi salah satu dari tiga strategi utama (pilar utama).

Page 35: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

34

Gambar 4.11. Pola Pengembangan Koridor Ekonomi

Adapun sentra-sentra kawasan ekonomi potensial yang dijadikan pusat-pusat

pertumbuhan (sistem klaster) ditetapkan berdasarkan wilayah kabupaten/kota

masing-masing. Rinciannya dapat diuraikan pada Tabel berikut:

Tabel 4.14. Sentra-sentra Kawasan Ekonomi Potensial

No Kawasan Keterangan

1 Kawasan Agroindustri Maloy Bertempat di Kutai Timur yang menampung pengembangan kegiatan agribisnis

2 Kawasan Industri Kariangau Bertempat di Balikpapan yang akan dijadikan pusat industri wilayah selatan

3 Kawasan Industri Api-Api Bertempat di Penajam Paser Utara

4 Kalimantan Timur Industrial Estate Terletak di Tanjung Harapan, Kota Bontang, sebagai kawasan industry

5 Kawasan Industri Pariwisata Terletak di Berau, dengan wisata bahari

6 Kawasan Ekonomi Terpadu (Kapet) Sasamba

Sebagai kawasan ekonomi terpadu yang menghubungkan Samarinda-Sanga-Sanga-Muara Jawa dan Balikpapan, bagi pengembangan agribisnis, industri, dan jasa

Page 36: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

35

Sesuai dengan Visi Kalimantan Timur 2030, terdapat dua strategi yang dilakukan

untuk mengembangkan sentra-sentra ekonomi baru yaitu:

a. Mempercepat dan mengembangkan industri yang sudah ada (eksisting), yaitu

industri pengilangan minyak, industri pupuk, industri gas, usaha pertambangan

batu bara dan Crude Palm Oil;

b. Membangun dan mengembangkan industri berbasis pertanian dengan

pendekatan skala dan klaster industri.

Penanaman modal di Provinsi Kalimantan Timur ke depan harus memasukkan

dimensi kewilayahan agar tercapai suatu pemerataan pembangunan dan mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah. Searah dengan Peraturan Presiden 32 Tahun 2011

tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI), Gubernur Kalimantan Timur menetapkan tujuh kawasan klaster industri

unggulan di Kalimantan Timur. Di antaranya adalah:

a. Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan;

b. Kawasan Industri Jasa & Perdagangan di Samarinda;

c. Kawasan Industri Petrokimia di Bontang;

d. Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) dari Turunan Sawit dan

Oleochemical Maloy, di Kutai Timur;

e. Kawasan Industri Pariwisata Pula Derawan dan sekitarnya, di Berau;

f. Kawasan Industri Delta Kayan Food Estate, di Bulungan;

g. Kawasan Industri Strategis Perbatasan, di Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu).

Page 37: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

36

Gambar 4.12. Kawasan Industri Unggulan Kalimantan Timur dengan Dimensi Kewilayahan

Kawasan Industri Kariangau

Dalam kerangka kebijakan regional kota Balikpapan, untuk menunjang sektor

industri nonmigas, telah merencanakan pembangunan Kawasan Industri Kariangau

(KIK) seluas 1.989,54 hektar yang terletak di Kecamatan Balikpapan Barat. Kawasan ini,

diproyeksikan sebagai kawasan pelabuhan peti kemas utama industri maju, yang

terletak di tepi Teluk Balikpapan.

Kawasan Industri Kariangau (KIK) telah ditetapkan sebagai kawasan yang

dikonsentrasikan untuk kegiatan industri di kota Balikpapan. Untuk menunjang

pengembangan wilayah Kawasan Industri Kariangau, telah direncanakan jaringan

transportasi dengan tiga pintu, yaitu :

a. Ke arah timur ; melalui jaringan jalan darat KM 13, yang akan menghubungkan

wilayah ini dengan jaringan jalan propinsi (Balikpapan Samarinda)

b. Ke arah barat ; melalui Pelabuhan Teluk waru

Page 38: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

37

c. Ke arah utara; melalui Pelabuhan Teluk Balikpapan

Gambar 4.13. Skema Pelabuhan dan Kawasan Industri Kariangau Balikpapan

Kegiatan yang akan berada di Kawasan Industri Kariangau dapat digolongkan

menjadi 2 kegiatan besar yaitu kegiatan (1) industri dengan fasilitas pendukungnya

serta (2) kegiatan non-industri yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan industri

yang ada.

a. Kegiatan Industri; Kegiatan industri merupakan kegiatan-kegiatan utama yang

akan menempati lahan yang cukup luas.

b. Pergudangan

c. Pelabuhan Laut; Kawasan Industri Kariangau akan dilengkapi dengan pelabuhan

laut untuk angkutan barang, khususnya barang-barang hasil produksi yang

dilengkapi dengan peralatan bongkar muat dan peti kemas.

d. Fasilitas Pemadam Kebakaran

e. Instalasi Pengolahan Limbah; Seluruh kawasan industri akan dibangun pengolah

limbah terpadu.

f. Fasilitas Umum; Kegiatan industri membutuhkan beberapa fasilitas umum

seperti bank, poliklinik, kantor pos, kafetaria/restoran, pertokoan dan fasilitas

peribadatan.

Page 39: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

38

Tabel 4.15. Rencana Pembangunan Industri di Kawasan Kariangau

No Bahan Mentah Komoditi

1 Batu bara Briket batu bara

2 Minyak dan gas a. Methanol: MTBE, asam semut, asam cuka, formal resin

b. Amonia: Urea, Melamine, Melamine Ware c. Olefin: Ethylene, Prophylene, Butadin,

Carbon Balack d. Arimatik: Benzene, Toluene, Xylene

3 Sawit Industri CPO, Minyak sawit, mentega, kosmetik

4 Karet Barang-barang dari bahan baku karet

5 Ikan dan udang Udang beku, ikan beku, dan sejenisnya

6

Kawasan KIPI Maloy

Kawasan ini diarahkan sebagai pusat pengolahan kelapa sawit, oleo chemical,

dan industri turunannya. Terletak di Kecamatan Sangkulirang dan Kaliurang,

Kabupaten Kutai Timur.

KIPI Maloy diharapkan akan menunjang misi Kalimantan Timur dalam jangka

panjang yaitu “mentransformasi ekonomi berbasis migas dan tambang kepada

kekuatan ekonomi berbasis non-migas”. Kesadaran bahwa keberadaan sumber daya

alam yang potensial adalah perkebunan dengan komoditas kelapa sawit dan potensi ini

sangat realistis karena adanya dukungan ketersediaan lahan. Berdasarkan data dari

Dewan Minyak Sawit Indonesia (2010), di Indonesia hanya Papua dan Kalimantan

Timur yang memiliki luasan lahan potensial paling besar untuk kegiatan perkebunan

sawit ini. Hal ini jauh mengalahkan Provinsi lain di Pulau Sumatera seperti Riau,

Sumatera Utara, dan Bengkulu (lihat Tabel).

Adapun menurut Bappeda (2013) potensi perkebunan sawit bisa mencapai 2,4

juta hektar pada tahun 2023.

Page 40: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

39

Tabel 4.16. Luasan Lahan Potensial untuk Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Tahun 2010

Provinsi Luas Lahan Potensial (Ha)

Sumatera Utara 1.298.000

Riau 2.848.200

Bengkulu 728.479

Kalimantan Barat 3.671.100

Kalimantan Tengah 3.638.500

Kalimantan Timur 4.399.400

Sulawesi Tengah 146.300

Sulawesi Selatan 288.000

Papua 5.896.500

Luas Lahan Potensial 22.914.479

Sumber: Dewan Minyak Sawit Indonesia (2010)

Dasar hukum pembentukan kawasan ini adalah Peraturan Presiden No.32/2012

tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI); Instruksi Presiden No.1/2012; serta Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2009.

Tujuan KIPI Maloy adalah ditetapkan sebagai pusat pengolahan kelapa sawit atau CPO

(crude palm oil)1, beserta produk turunannya dan pusat industri yang terintegrasi

dengan pelabuhan berskala internasional.

Garis besarnya dalam KIPI Maloy akan terdiri atas enam (6) zona industri yaitu:

a. Zona Industri Oleokimia Dasar;

b. Zona Industri berbasis makanan;

c. Zona Industri Biodiesel;

d. Zona Industri Produk Perawatan;

e. Zona Industri Produk Sampingan;

f. Zona Industri lainnya.

KIPI Maloy memiliki dua konsep pembangunan, yang dapat diilustrasikan sebagai

berikut:

1 Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Perindustrian (KMP No. 13/M-IND/PER/I/2010) yang telah menetapkan tiga wilayah sebagai

lokasi pendirian klaster industri kelapa sawit, yakni: di Sei Mangkei (Sumatera Utara), Dumai, dan Kuala Enok (Riau), serta Maloy (Kalimantan Timur)

Page 41: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

40

Gambar 4.14. Pengembangan dan Keterkaitan KIPI Maloy di Kalimantan Timur

KIPI Maloy diusulkan Pemprov Kaltim untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Maloy Trans Kalimantan Economic Zone (MTKEZ) dengan luas. MTKEZ

merupakan salah satu lokus pembangunan di Koridor Ekonomi Kalimantan yang akan

menjadi bagian dari postur konektivitas nasional guna memaksimalkan pertumbuhan.

Gambar 4.15. Maloy Trans Kalimantan

MTKEZ merupakan integrasi antara KIPI Maloy seluas 5.305 hektare, Kawasan Industri

Mineral Trans Kalimantan Economic Zone (TKEZ) seluas 26.500 hektare dan Kawasan

KIPI Maloy

Klaster Industri Oleochemical

Kawasan Supporting

Kawasan Penunjang

Industri pengolahan

hasil tambang

Maloy Trans Kalimantan Economic

Zone (MTKEZ)

KIPI Maloy

Kawasan Industri Kimia BCIP

(Batuta Coal Industrial Port)

Kawasan Industri Mineral Trans

Kalimantan Economic Zone

Pelabuhan CPO; Power Plant; Jalur Rel Kereta

Api; Air baku;

Pelabuhan, Power Plant, Rel Kereta, Terminal

Batu Bara

Industri Olien, Peleburan alumunium, stearin dan PFAD,

industri asam lemak, minyak goreng dan biodiesel

Page 42: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

41

Industri Kimia Batuta Coal Industrial Port (BCIP) seluas 1.000 hektare. Lokasi yang

dipilih adalah di Kutai Timur, yaitu di Kecamatan Sangkulirang, Kaliorang dan Bengalon

(Lubuk Tutung), Kabupaten Kutai Timur.

Pemprov saat ini berupaya menjadikan MTKEZ sebagai salah satu Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) dengan menjaga dan meningkatkan daya saing investasi yang didukung

dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, posisi geografis pada ALKI II,

kondisi keamanan yang kondusif, komitmen pemerintah dalam memfasilitasi investasi

dan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai. MTKEZ juga didukung oleh

kawasan industri lainnya yang tersebar di wilayah Balikpapan (Kawasan Industri

Kariangau), Samarinda (Kawasan Industri Perdagangan dan Jasa), Bontang (Kawasan

Industri Minyak, Gas dan Kondensat), Berau (Kawasan Industri Pariwisata), Bulungan

(Delta Kayan Food Estate) dan Malinau (Kawasan Hutan Kayan Mentarang).

Tabel 4.1. menunjukkan derivasi turunan bahan CPO yaitu minyak goreng dan

margarin, sabun, produk oleokimia dasar, biodiesel, dan produk dari industri lainnya.

Tabel 4.17. Bahan CPO yang digunakan sebagai produk turunan

Industri Persentase

CPO Kaltim Bahan

Baku CPO

(Ton/Tahun)

CPO Kaltim,

Kalteng, Kalsel

Bahan Baku CPO

(Ton/Tahun

Minyak goreng + margarin

5% 147.000 290.000

Sabun 10,0% 294.000 580.000

Oleokimia Dasar 40% 1.176.000 2.320.000

Biodiesel 40% 1.176.000 2.320.000

Industri lain 5% 147.000 290.000

Jumlah 100% 2.940.000 5.800.000 Sumber: Master Plan Kawasan Industri Maloy, Bappeda Provinsi Kaltim

Page 43: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

42

Gambar 4.16. Sketsa Kawasan Pelabuhan Maloy

Gambar 4.17. Sketsa Kawasan KIPI Maloy

Atas dasar tersebut, kawasan perencanaan ditetapkan sebagai Kawasan Industri

Maloy. Kawasan dirancang sebagai industri hilir dari CPO yang diharapkan mampu

mengolah produk CPO dari wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, dan Sulawesi. Jenis Industri yang berpotensi dikembangkan adalah industri

hilir berbasis CPO atau kelapa sawit, antara lain:

a. Industri Berbasis Makanan

- Minyak goreng

- Margarin dan shortening

- Minyak sawit merah

Page 44: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

43

- Palmega

- Palm Frying Shortening

- Palm Ghee atau Vanaspati

- Beta karoten

b. Industri Biodiesel

c. Industri Oleokimia Dasar

- Industri fatty acid

- Fatty alkohol

- Industri puriffied glyserin

d. Industri Produk Perawatan

- Industri surfaktan

- Deterjen

- Industri sabun

- Kosmetika

e. Industri Berbasis Produk Samping Pabrik Kelapa Sawit

- Industri briket arang

- Industri makanan ternak

- Industri kompos

- Industri karbon aktif

- Industri particle boar

Kawasan Industri dan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Palaran

Kawasan ini terletak di Kota Samarinda dengan hub wilayahnya yaitu Kecamatan

Palaran yang akan dijadikan Kawasan Khusus Kota Baru berbasis Industri. Kawasan ini

akan menjadi pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) dan kawasan industri yang

menunjang kegiatan perdagangan dan produk hasil alam.

Pelabuhan TPK Palaran sebearnya sudah selesai dibangun pada 2010 dan saat ini

sudah beroperasi. Ke depannya pembangunan TPK Palaran akan menggantikan

Pelabuhan lama di Samarinda yang terletak di Jalan Yos Sudarso. Namun saat ini TPK

Palaran belum bisa beroperasi 100 persen belum selesainya jalan poros yang

menghubungkan transportasi ke dan dari luar Kota Samarinda. Dipindahnya Pelabuhan

Page 45: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

44

Samarinda ke TPK Palaran karena pelabuhan lama berada tepat di tengah kota.

Sehingga arus lalu lintas kerap macet karena adanya kendaraan berat pengangkut peti

kemas. Keberadaan investasi di kawasan ini perlu diutamakan untuk menunjang

terciptanya pertumbuhan ekonomi yang kokoh di Kota Samarinda dan Kabupaten

lainnya di Kalimantan Timur.

Gambar 4.18. Sketsa Kawasan Jasa dan Industri Palaran

4.4. ARAH 3: AKSELERASI PENGEMBANGAN PANGAN, INFRASTRUKTUR DAN ENERGI

4.4.1. Strategi I: Akselerasi Pengembangan Sektor Pangan dan Agroindustri

Provinsi Kaltim memiliki luas lahan dan wilayah perairan yang mendukung sektor

pangan dan agroindustri. Pengembangan sektor pangan dan agroindustri (tidak hanya

untuk usaha perkebunan seperti karet dan kelapa sawit) diarahkan untuk memperkuat

mencapai swasembada pangan yang ditargetkan akan tercapai pada tahun 2018.

Pengembangan sektor pangan dan agroindustri dilakukan karena terjadinya penurunan

berbagai komoditi tanaman pangan dan meningkatnya permintaan kebutuhan pangan

dalam kurun waktu lima tahun terakhir yang dikawatirkan dapat menciptakan krisis

pangan di Provinsi Kaltim.

Page 46: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

45

Tabel 4.18. Perkembangan Data Produksi (Ton) Tanaman Pangan Di Kaltim Tahun 2009-2013

Komoditi 2009 2010 2011 2012 2013* Pert. (%)

Padi Sawah 421.605 451.491 429.583 435.522 454.793 1,91 Padi Ladang 133.955 137.386 123.033 126.438 112.181 -4,34

Padi 555.561 588.877 552.616 561.959 566.973 0,51 Jagung 12.520 11.994 7.340 9.940 7.528 -11,94 Kedelai 2.255 2.204 2.281 1.364 1.662 -7,34 Kacang Tanah

2.547 2.468 1.817 1.809 1.605 -10,9

Kacang Hijau 1.213 932 762 556 468 -21,17 Ubi Kayu 125.713 110.061 91.858 82.786 81.863 -10,17 Ubi Jalar 31.948 25.156 21.432 16.367 16.181 -15,64

*Angka ramalan I Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Kaltim, 2013

Arah pengembangan sektor pangan dan agroindusri di Prov Kaltim kedepannya

adalah pengembangan tanaman pangan pada rumah tangga pertanian. Untuk

pengembangan sektor pangan dan agroindusri, lahan yang potensial untuk

dikembangkan adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser dengan

luas lahan mencapai 6.900 Ha.

Sesuai dengan Visi Kaltim 2030, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten

Paser akan diarahkan untuk menggerakan sektor pertanian tanaman pangan, sektor

peternakan dan perikanan sehingga diprediksi akan menjadi pusat industri penghasil

produk pangan di Provinsi Kaltim. Namun berdasarkan data Tim Percepatan Food

Estate Kalimantan Timur menunjukan bahwa luas lahan indikasi potensi lahan tidak

hanya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser tetapi di Kabupaten

Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara dan Berau dengan ketersediaan program

rice- food estate mencapai 238.628 ha.

Page 47: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

46

Sumber: BPS Penajam Paser Utara, 2013

Gambar 4.19. Penyebaran Rumahtangga Usaha Pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2013

Page 48: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

47

Tabel 4.19. Luas Indikasi Potensi Lahan oleh Pemprov Kaltim Untuk Program Rice-Food Estate

No Kabupaten

Luas Indikasi Pemprov Kaltim

Terhadap potensi lahan (ha)

Hasil klarifikasi

Kebupaten (19-9-2011)

(ha)

Data terakhir Februari 2012 (ha)

1 Paser 15.159,44 5.500 5.500

2 PPU 9.474,48 1.500 1.400

3 Kutai Barat 56.942,42 39.150 70.000

4 Kutai Kartanegara

76.826,99 36.347 36.347

5 Kutai Timur 39.545,58 4.876 62.630

6 Berau 11.901,42 12.500 62.751

Jumlah 209.850,33 99.873,00 238.628,00

Sumber: Tim Percepatan Food estate Kalimantan Timur, 2012

4.4.2. Strategi II: Percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Kalimantan

Timur dengan mengembangkan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)

dan non KPS yang diintegrasikan dengan rencana penanaman modal

untuk sektor tertentu yang strategis

Dari segi bisnis, buruknya pemenuhan infrastruktur merupakan faktor

penghambat seorang investor tidak tertarik menanamkan modalnya di Kalimantan

Timur. Hal ini karena buruknya infrastruktur berkorelasi dengan tingginya biaya yang

ditanggung perusahaan, sehingga inefisien dan tidak menguntungkan dari segi bisnis.

Investasi di bidang infrastruktur menjadi salah satu prioritas, di samping sektor

pertanian (secara luas) yang belakangan terus dipromosikan pemerintah provinsi.

Kalau infrastruktur berjalan baik, investasi yang lain akan menyusul, tanpa perlu

dilakukan insentif pajak lagi. Investor di Kaltim juga dihadapkan dengan masih

kurangnya lahan investasi.

Hal pertama yang menjadi sorotan adalah masih belum maksimalnya kualitas

dan kuantitas infrastruktur seperti Pelabuhan, jalan, dan listrik, yang merupakan

prasarana dasar kegiatan ekonomi. Kondisi dilematis terkait dengan infrastruktur ini,

apakah ingin meningkatkan kualitas atau kuantitasnya. Hal ini disebabkan keterbatasan

dana yang ada dan besarnya pembiayaan untuk membangun/memperbaiki suatu

Page 49: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

48

infrastruktur di Kalimantan Timur dikarenakan kondisi geografis yang rumit, bahan

baku, dan teknologi pengerjaannya. Hal kedua, adalah terkait dengan belum

meratanya persebaran infrastruktur di wilayah Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.

Jika kita ambil infrastruktur jalan sebagai variabel utama yang memicu kegiatan

investasi, maka Tabel menunjukkan bahwa di wilayah Kabupaten di Kalimantan Timur

masih mengalami permasalahan jalan rusak berat. Kabupaten Kutai Timur dan Kutai

Kartanegara misalnya masih memiliki kualitas jalan Provinsi non-aspal paling besar

yaitu 218 km dan 114 km, masing-masing. Sementara pada jalan kabupaten/kota,

Berau dan Kutai Barat menghadapi permasalahan serius terkait kualitas jalan yang

rusak. Hal yang sama juga terjadi di ibu kota provinsi, Kota Samarinda, yang masih

memiliki kondisi jalan rusak sepanjang 140,11 km. Adapun Kota Bontang dan

Balikpapan merupakan dua wilayah yang paling bagus kondisi kualitas jalannya

dibandingkan wilayah lainnya di Kalimantan Timur.

Tabel 4.20. Kualitas Jalan Provinsi (Kondisi Tahun 2011) – dalam Km

Kabupaten/Kota Rusak Rusak Berat

Total Tanah Kerikil

Paser 16 33.5 49.5 32 90.6

Kutai Barat 10 12.5 22.5 38 58

Kutai Kartanegara 57.6 16.17 73.77 0 114.92

Kutai Timur 143.61 3 146.61 23 218

Berau 15.3 69.07 84.37 0 8

Penajam Paser Utara

32 0 32 0 0

Balikpapan 0 0 0 0 0

Samarinda 0 0 0 0 14

Bontang 0 0 0 0 0

Sumber: Kaltim.bps.go.id/web/KDA12

Tabel 4.21. Kualitas Jalan Provinsi (Kondisi Tahun 2011) - dalam Km

Kabupaten/Kota Rusak Rusak Berat

Total Tanah Kerikil

Paser 231 142.53 373.53 223.49 491.22

Kutai Barat 140.15 23.05 163.2 592.99 408.53

Kutai Kartanegara 0 0 0 0 0

Kutai Timur 0 214.5 214.5 715.27 11.16

Berau 492.17 119.05 611.22 125.06 961.91

Page 50: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

49

Penajam Paser Utara

178.64 29.13 207.77 164.01 523.11

Balikpapan 54.49 4.57 59.06 119.39 90.74

Samarinda 140.11 0 140.11 0 32.58

Bontang 0 0 0 21.3 1.49

Sumber: Kaltim.bps.go.id/web/KDA12

4.4.3. Strategi III: Pengembangan sumber energi yang bersumber dari energi

baru dan terbarukan yang masih melimpah sehingga dapat mendorong

pemerataan penanaman modal di Provinsi Kalimantan Timur

Prospek ekonomi hijau di Indonesia hanya akan berhasil dengan cara merubah

perilaku masyarakat dalam konsumsi energi fosil. Pemerintah sudah mengeluarkan

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal

yang harus selaras dengan program pengembangan ekonomi hijau, isu lingkungan

hidup, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan penggunaan energi baru

terbarukan (non-fosil).

Data yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) (2011),

konsumsi energi terbesar disumbangkan paling besar oleh rumah tangga dan kegiatan

industri serta transportasi. Regulasi untuk meminimalkan penggunaan energi fosil

efektif untuk mengurangi dampak emisi gas CO2 tanpa melemahkan produktivitas

perekonomian Indonesia untuk tetap tumbuh stabil dan cepat harus menjadi

pertimbangan utama. Beberapa regulasi yang potensial adalah:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 terkait dengan insentif

pengurangan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) bagi produsen

kendaraan LCGC (Low Cost Green Car),

b. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 22 Tahun

2012, terkait dengan pembelian tenaga listik panas bumi oleh PT. PLN.

c. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 10 Tahun

2012, tetang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi

Terbarukan. Tujuannya untuk mendorong penyediaan energi yang berasal dari

sumber energi baru dan energi terbarukan

Page 51: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

50

4.5. ARAH 4: PENANAMAN MODAL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN INVESTMENT)

4.5.1. Strategi I: Pengolahan Limbah Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan

dan Perikanan Menjadi Sumber Energi Baru

Pemanfaatan segala potensi energi di Kaltim harus berwawasan lingkungan

dengan meminimalisir emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sehingga segala bentuk

pengolahan limbah yang dibuang dan dapat mencemari lingkungan dapat

dimanfaatkan menjadi sumber energi seperti pengolahan limbah kelapa sawit menjadi

sumber energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan atau masyarakat

sekitar.

Tabel 4.22. Rekapitulasi Luas Areal, Produksi & Tenaga Kerja Kelapa Sawit Provinsi Kaltim Tahun 2000-2012

Tahun Luas TM (Ha) Luasan Total (Ha) Produksi

(Ton) Produktivitas

(Kg/Ha) TKP

(Orang)

2012 374.482,00 961.802,00 5.734.464,00 15.313,00 333.216

2011 312.440,00 827.347,00 4.471.546,00 14.312,00 317.647

2010 219.377,00 663.533,00 3.054.707,00 13.924,46 294.297

2009 188.044,00 530.554,00 2.298.185,50 12.221,53 174.525

2008 156.104,50 409.564,00 1.664.311,00 10.661,52 148.029

2007 132.867,00 339.292,50 2.041.163,00 15.362,45 126.570

2006 113.437,00 225.337,00 1.268.600,00 11.215,83 88.014

2005 108.567,00 201.087,00 1.012.788,50 9.328,70 77.757

2004 99.142,00 171.580,50 957.058,00 9.653,41 72.250

2003 95.130,50 159.079,00 791.064,00 8.315,57 64.339

2002 68.994,00 132.173,50 760.292,50 11.019,69 51.737

2001 51.001,50 117.055,00 446.729,00 8.759,13 12.568

2000 49.085,00 116.887,50 433.645,00 8.834,57 12.567

Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, 2013

Arah pengembangan penanaman modal berwawasan lingkungan adalah investasi

yang memanfaatkan limbah menjadi sumber energi baru yang berasal dari sektor

pertanian, perkebunan, peternakan perikanan dan pertambangan. Untuk

pengembagan penanaman modal berawasan lingkungan dapat dilakukan di Kota

Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara berupa reklamasi daerah lahan bekas

Page 52: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

51

tambang, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser Berau, dan Kutai Timur untuk

sinergi kegiatan perternakan dan perkebunan, serta limbahnya untuk menjadi energi

listrik.

Untuk komoditi kelapa sawit, memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan karena

selama kurun waktu 10 tahun terakhir tingkat produksi komoditi kelapa sawit terus

meningkat. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim hasil produksi dari

komoditi kelapa sawit terbesar ada di Kabupaten Kutai Timur dan Paser sehingga 2

daerah tersebut memiliki potensi untuk berinvestasi dalam pengolahan limbah sawit

menjadi sumber energi baru.

Tabel 4.23. Rekapitulasi Luas Areal, Produksi & Tenaga Kerja Komoditi Kelapa Sawit Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012

Kabupaten/Kota Luasan Total (Ha) Produksi (Ton)

Produktivitas (Kg/Ha)

TKP (Orang)

Samarinda 1.262 5.244 7.491 691

Balikpapan 10 - - 4

Kutai Kartanegara 171.041 473.636 6.505 97.777

Kutai Barat 58.818 151.317 19.624 28.848

Kutai Timur 307.368 2.498.530 20.294 61.149

Bontang 20 - - 10

Paser 157.116 1.004.545 14.974 65.818

Penajam P.U 48.595 471.882 16.867 12.860

Berau 80.183 615.862 16.873 17.144

Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, 2013

4.5.2. Strategi II: Pemetaan dan Penyediaan Lahan Kritis Untuk Perluasan Lahan

Kelapa Sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI)

Provinsi Kaltim memiliki luas lahan potensial untuk rice food estate mencapai

238.628 ha, namun luas lahan kritis jauh lebih besar. Pada tahun 2008 luas lahan kritsi

di Provinsi Kaltim menacapi 5,7 juta hektar, meskipun terus mengalami penurunan

menajdi 4,6 juta hektar pada tahun 2010 dan ditargetkan menjadi 3,4 juta hektar pada

tahun 2013.

Luasnya lahan kritis tidak terlepas dari adanya peningkatan eksploitasi batu bara.

Berdasarkan data Jaringan Tambang Kaltim, jumlah izin usaha pertambagan di Kaltim

hingga Desember mencapai 1.488 dengan luas lahan mencapai 5,4 juta hektar belum

Page 53: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

52

termasuk izin tambang batubara yang diterbitkan pemerintah pusat berupa PKP2B

sebanyak 33 dengan luasan lahan 1,3 juta ha. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya yang hanya 633 izin kuasa pertambagan dengan luas lahan

1,7 juta hektar di tahun 2007.

Sumber: WWW Indonesia, Kementerian Kehutanan dan Tim RDEE, 2011

Gambar 4.20. Luas Area Lahan Kritis Di Provinsi Kaltim

Tidak hanya dari pertambagan batu bara, illegal logging juga turut meningkatkan

jumlah lahan kritis di Kaltim. Hal ini karena luas lahan Kaltim yang didominasi kawasan

hutan. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan tahun 2004, luas lahan kritis di

Kaltim merupakan penyumbang emsisi terbesar di Kaltim.

Tingginya lahan kritis harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi sehingga potensi lahan kritis dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan

meningkat nilai ekonomisnya. Arah pengembangan penanaman modal adalah

penetapan lahan kritis menjadi lahan untuk perluasan budidaya perkebunan dan

tanaman hutan industri (HTI). Untuk perluasan budidaya perkebunan dan HTI dapat

dilakukan di Kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara dan Berau.

Page 54: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

53

4.6. ARAH 5: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN KOPERASI (UMKM)

4.6.1. Strategi I: Penerapan Teknologi Sederhana Tepat Guna dan Kemudahan

Akses Teknologi

Usaha UMKM merupakan salah kekuatan ekonomi dalam pembangunan

nasional. Namun kekuatan ekonomi UMKM selalu terhambat pada pengembangan

inovasi produk. Kondisi ini diakibatkan keterbatasan pengusaaan dan akses teknologi

sehingga produk yang dihasilkan dan dipasarkan menjadi tidak efisien dan kompetitif.

Untuk itu, penguasan teknologi menjadi kunci bagi pengembangan UMKM. Namun

pemanfaatan teknologi terkadang rumit dan tidak tepat guna.

Berdasarakan data Dinas Perindustrian Perdagangan Koprasi dan UMKM Provinsi

Kaltim perkembangan UMKM di Kaltim terus menagalami peningkatan dari tahun

ketahun sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.24. Perkembangan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2008 – 2012

Tahun

Pengusahaan Mikro Pengusahaan Kecil Pengusahaan Menengah

Jumlah Tenaga Kerja

Omset Jumlah Tenaga Kerja

Omset Jumlah Tenaga Kerja

Omset

(Unit) (Orang) (Juta) (Unit) (Orang) (Juta) (Unit) (Orang) (Juta)

2008 13.853 - 20.113,00 362.221 723.130 8.776,14 806 14.072 2.290.143

2009 14.146 - 20.603,79 366.408 737.592 10.222,64 817 14.103 2.308.693

2010 17.929 - 46.000,00 377.413 759.648 93.373,00 833 14.167 2.656.127

2011 18.368 - 46.637,00 388.886 782.741 95.327,00 859 14.609 2.754.002

2012 20.524 52.233,00 406.006 814.051 99.140,00 908 14.857 2.987.300

Sumber: Desperindakop Provinsi Kaltim, 2013

Arah pengembangan sektor pangan dan agroindusri di Prov Kaltim kedepannya

adalah memberdayakan peran UMKM untuk memanfaatkan penerapan teknologi

sederhana tepat guna yang menyerap banyak tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan

Usaha Menengah, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor : 23/PER/M.KUKM/X/2005 tentang Perubahan Atas Surat

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor

32/Kep/M.KUKM/ IV/2003 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra

Usaha Kecil dan Menengah, dan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil

Page 55: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

54

Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 20/Per/M.KUKM/Viii/2006 Tentang

Pedoman Teknis Bantuan Untuk Teknologi Tepat Guna Kepada Usaha Kecil Dan

Menengah Di Sentra.

4.6.2. Strategi II: Pembangunan Jaringan Distribusi Lokal Ke Pasar Global

Peran UMKM dalam perekonomian semakin tereduksi jika tidak ada

keseimbangan pemihakan pemerintah, dimana pemerintah lebih berphak kepada

pengembangan usaha besar. Padahal terbangunnya usaha besar jarang yang memiliki

keterkaitan yang kuat antara sektor hulu dengan hilirnya. Untuk itu peranan UMKM

harus diperkuat khusunya dalam keterkaitannya antara sektor hulu dan hilirnya.

Pengutan keterkaitan ini menjadi penting mulai dari proses produksi lokal menuju

pada pasar global.

Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang didalamnya mengatur tentang upaya

Pemerintah dalam mensinergikan potensi dan keunggulan lokal dalam mendukung

perkembangan koperasi dan UMKM dengan melibatkan peran aktif pemerintah,

swasta dan masyarakat.

Berdasarakan data Dinas Perindustrian Perdagangan Koprasi dan UMKM Provinsi

Kaltim komoditas produk unggulan Industri/Menengah Besar Industri yang terdapat di

Kabupaten/Kota dengan aneka macam produk unggulan masing-masing di Provinsi

Kalimantan Timur Tahun 2011 sebagai berikut:

Page 56: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

55

Tabel 4.25. Komoditas Produk Unggulan Industri/Menegah Besar Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2008 – 2012

No Kabupaten/Kota Produk Unggulan

1 Samarinda Kayu Lapis/ Plywood/ Industri Pengolahan Kayu, Sawmil; CPO, Galangan Kapal, Moulding, Industri Tenun, Industri Bengkel, Industri Lem, Kulit Buaya.

2 Balikpapan Kayu Lapis ( plywood ), Mdf, Udang Beku, Kayu/sawmill, Galangan Kapal, Moulding, Bengkel Service, Industri Pengolahan rotan, Garmen.

3 Bontang Pupuk urea dan Amoniak, Methanol, Hexamethylene Tetramine, Melamine, Industri Lem.

4 Tarakan Kayu Lapis ( plywood ), Mdf, Udang Beku, Industri Pengolahan, Kayu/ sawmill, Moulding.

5 Kutai Kartanegara Kayu Lapis (plywood ), Mdf, Udang Beku, Industri Pengolahan Kayu/sawmill, Crude Palm Oil, Moulding, Bengkel Service, Kain Tenun Ulap Doyo.

6 Kutai Timur Industri Pengolahan, Kayu/sawmill, Crude Palm Oil.

7 Kutai Barat Bengkel Service

8 Pasir Industri Pengolahan Kayu/sawmill, Crude Palm Oil, Galangan Kapal, Industri Pengolahan rotan.

9 PPU Industri Pengolahan Batu Marmer.

10 Berau Industri Pengolahan Kayu/sawmill, Pulp.

11 Bulungan Industri Pengolahan Kayu/sawmill, Gas Methanol.

12 Malinau -

13 Nunukan Udang Beku, Industri Pengolahan Kayu/sawmil, Moulding, Industri Minyak Kelapa.

14 Tana Tidung Data belum terinventarisir.

Sumber: Desperindakop Provinsi Kaltim, 2013

Arah pengembangan penanaman modal adalah pembangunan jaringan distribusi

produk lokal UMKM ke jaringan global, dimana UMKM terkoneksikan dengan kluster

UMKM di Provisni Kaltim. Untuk pembangunan jaringan distribusi produk lokal dapat

dilakukan di seluruh kabupaten Kota/Kabupaten di provinsi Kaltim yang memiliki

produk unggulan untuk dimasukan dalam pasar internasional.

4.6.3. Strategi II: Pengembangan dan Penguatan Klaster UMKM Berbasis Ekspor

Sebagai kekuatan ekonomi terdepan, UMKM menjadi aspek penting dalam

pembangunan ekonomi. Hal ini karena penegmbangan UMKM terkait langsung dengan

sebagai besar masyarakat (pro poor), punya peran strategis mengakselerasi

pertumbuhan ekonomi (pro growth) dan banyak menyerak tenaga kerja (pro job).

Namun, peran UMKM menunjukan ketidakseimbangan dengan kolompok industry

Page 57: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

56

besar sehingga timpang dalam struktur industry Indonesia, dimana disatu sisi jumlah

perusahaan besar sedikit dan usaha kecil banyak namun hanya berorientasi pasar

domestik sehingga perlu dibentuk kluster UMKM.

Kluster UMKM adalah Jaringan Industri (industri inti yang menjadi fokus

perhatian, industri pemasok bahan baku, bahan pembantu dan asessori, dan industri

terkait yang menggunakan sumberdaya yang sama dengan industri inti), pihak atau

lembaga yang menghasilkan teknologi, Institusi yang berperan menjembatani

(misalnya konsultan) serta pembeli, yang saling terhubung dalam rantai proses

peningkatan nilai. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha

Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 23/per/m.kukm/xi/2005 T e n t a n g

Perubahan atas surat keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah

nomor : 32/kep/M.Kukm/iv/2003 tentang pedoman penumbuhan dan pengembangan

sentra usaha kecil dan menengah.

Adanya program kluster UMKM akan memberikan keuntungan bagi UMKM

dibadingkan hanya melakukan usaha perindividu. Jadi arah penanaman modal adalah

pengembangan dan penguatan kluster UMKM berbasis ekspor. Berdasarkan Visi Kaltim

2030, Kota Samarinda menjadi pusat sampul jaringan trasportasi Kaltim sehingga akan

masuk dalam kawasan andalan untuk jasa dan perdagangan.

4.7. ARAH 6: FASILITASI, KEMUDAHAN, DAN INSENTIF PENANAMAN MODAL

4.7.1. Strategi I: Percepatan Fasilitasi dan Kemudahan Pelayanan Penananam

Modal

Strategi fasilitas yang bisa diterapkan berupa fasilitas fiskal yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Pajak penghasilan melalui pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan

dalam jumlah dan waktu tertentu

b. Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat

tertentu

Page 58: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

57

c. Pembebasan atau keringan bea masuk atas barang-barang impor yang belum

diproduksi dalam negeri

d. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas bahan baku untuk produksi

dalam negeri

e. Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas barang modal

yang belum dapat diproduksi dalam negeri

f. Percepatan penyusutan (amortisasi)

Strategi kemudahan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kemudahan pelayanan PTSP

b. Pengadaan infrastruktur oleh pemerintah.

c. Kemudahan perizinan untuk untuk memperoleh hak atas tanah, fasilitas

keimigrasian dan perizinan impor

d. Penyediaan data dan informasi terkait peluang investasi

e. Penyediaan sarana prasarana, lokasi dan pemberian bantuan teknis

4.7.2. Strategi II: Pemberian Insentif

Strategi yang dapat diterapkan dalam bagian ini adalah berupa insentif bagi pelaku

usaha di antaranya:

a. Memberikan keringanan pajak bumi dan bangunan

b. Pengurangan dan pembebasan pajak

c. Pengurangan dan pembebasan retribusi

d. Pemberian bantuan modal dan dana stimulan

4.8. ARAH 7: PROMOSI PENANAMAN MODAL

4.8.1. Strategi I: Penguatan Koordinasi dan Kemitraan Yang Efektif

Peningkatan penanaman modal tidak dapat berjalan tanpa adanya peran serta

lembaga yang terkait. Artinya ada keberlangsungan dan keberlanjutan koordinasi dan

kemiteraan yang dibangun oleh Badan Perizinan dan Penanaman Modal Provinsi

Page 59: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

58

Kaltim dengan lembaga-lembaga lain (di dalam dan luar negeri). Koordinasi dan

kemitraan yang dibangun digunakan untuk membangun citra, membangkitkan

investasi dan pelayanan jasa investasi.

Gambar 4.21. Penguatan Koordinasi dan Kemitraan Dengan Investor

Arah pengembangan penanaman modal adalah penguatan koordinasi dan

kemitraan dengan lembaga-lembaga lain dengan meperluas tawaran kepada calon

investor yang tidak hanya pada sektor yang bersifat jangka pendek tetapi juga jangka

menegah dan pajang yang disertai degan adanya perbaikan lingkungan investasi.

4.8.2. Strategi II: Peningkatan Kualitas Badan Promosi Investasi Daerah

Di masa mendatang dengan luasnya wilayah Provinsi Kaltim dan strategisnya

investasi bagi perekonomian daerah menutut pemahaman lebih akan calon investor,

pembentukan citra, pengenalan potensi, dan memelihara hubungan baik secara

berkelanjutan sehingga perlu ada peningkatan kualitas dan kreatifitas dari aparatur

dalam mempromosikan daerahnya masing-masing. Pada dasarnya, Badan Promosi

Investasi Daerah dibentuk untuk mempermudah dan mengkonsenterasikan aktifitas

promosi investasi sehingga pembentukan, peningkatan peluang dan pemeliharaan

invetsasi menjadi lebih terjaga.

Page 60: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

59

Gambar 4.22. Promosi Investasi Provinsi Kaltim

Setiap kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim harus memberdayakan dan meningkatkan

kreatifitas kegiatan pada Badan Promosi Investasi Daerah. Badan tersebut bertugas

adalah: (1) memberikan informasi kepada calon investor dan investor akan produk

investasi baru, dengan segala manfaatnya; (2) membujuk calon investor secara

persuasive melalui media promosi untuk menciptakan permintaan; (3) memelihara

hubungan baik melalui manajemen hubungan investor (Customer Relationship

Management); dan (4) memberikan nilai tambah (value added) bagi investor dalam

investasi.

Page 61: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

60

BA B V P E TA PA N D UA N ( ROA D M A P )

5.1. PRINSIP DAN ACUAN

Peta Panduan (Road Map) investasi sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas

Badan Perijinan dan Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur baik jangka pendek,

menengah, dan jangka panjang ke depan. Sehingga potensi daerah dapat dijadikan

sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan

masyarakat. Acuan yang diberi nama “Roadmap Investasi Kalimantan Timur 2013 -

2030” ini didasarkan pada Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana

Umum Penanaman Modal Provinsi.

Roadmap Investasi Kalimantan Timur 2014-2025 memiliki keterkaitan dengan

Rencana Jangka Panjang Provinsi Kalimantan Timur yang termuat dalam Visi Kaltim

Maju 2030. Keberhasilan pelaksanaan dan pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh

komprehensitifitas, tanggung jawab, kreatifitas dan inisiatif dari aparatur bidang

penanaman modal demi tercapainya visi Badan Investasi dan Promosi Kalimantan

Timur, yaitu “Menjadi institusi yang handal dan profesional untuk menarik dan

memfasilitasi investor menuju masyarakat Kalimantan Timur sejahtera”.

Penyusunan Roadmap Investasi Kalimantan Timur 2014-2025 dimaksudkan

untuk mengarahkan tahap-tahap (fase) pencapaian bidang penanaman modal dalam

jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuannya agar efisien dan

efektif dalam mendukung kebutuhan investasi di Kalimantan Timur, adapun tujuan

Roadmap Investasi Kalimantan Timur 2014-2025 adalah

a. Sebagai dasar acuan bagi setiap bidang dan aparatur Badan Perijinan dan

Penanaman Modal dalam merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan (Renja)

untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan;

b. Merupakan bahan acuan bagi stakeholder lainnya dalam integrasi kegiatan-

kegiatan pengembangan investasi di Provinsi Kalimantan Timur; dan

Page 62: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

61

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah dan pihak-pihak lainnya

dalam mengambil keputusan penganggaran, ekonomi, dan pembangunan.

Sasaran dari Roadmap Investasi Kalimantan Timur 2014-2025 adalah sebagai

berikut:

a. Terfokusnya sektor/bidang usaha unggulan yang dipilih untuk pengembangan

investasi.

b. Terwujudnya kegiatan promosi yang efektif bagi peningkatan minat investor.

c. Terwujudnya regulasi yang mudah dan murah bagi kegiatan investasi.

d. Terwujudnya keterpaduan program bidang investasi di seluruh Kalimantan

Timur.

Page 63: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

62

BA B V I P E N U T U P

Dari hasil penyusunan naskah RUPM Provinsi Kalimantan Timur diharapkan dapat

dijadikan landasan bagi setiap kegiatan di Badan Perijinan dan Penanaman Modal

Provinsi (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur hingga tahun 2025. Kegiatan tersebut

pada akhirnya tidak boleh terlepas dari arah kebijakan dan strategi yang ditetapkan

dalam RUPM Provinsi Kalimantan Timur ini. Di samping itu dengan tersedianya

informasi Peta Panduan (Road Map) dari penanaman modal maka akan semakin

memperjelas tahapan fokus kegiatan yang akan dijadikan sasaran secara jangka

pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Page 64: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

63

Lampiran 1:

PETA PANDUAN (ROAD MAP) IMPLEMENTASI RUPM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Visi “Menjadi institusi yang handal dan profesional untuk menarik dan memfasilitasi investor menuju masyarakat Kalimantan Timur sejahtera”

Misi a. Meningkatkan sistem pelayanan perijinan yang handal dan terpadu berbasis teknologi informasi b. Meningkatkan perencanaan dan pengembangan penanaman modal sesuai dengan potensi daerah. c. Meningkatkan promosi yang berdaya saing dan kerjasama penanaman modal yang tepat sasaran. d. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan investasi PMDN/PMA e. Mewujudkan kualitas aparatur yang handal didukung ketersediaan sarana dan prasarana penunjang.

ROADMAP RUPM -1

NO FOKUS

PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

JANGKA PENDEK 2014 2015

JANGKA MENENGAH 2015 – 2019

JANGKA PANJANG 2020 – 2025

Bidang Pangan

1) Pengembangan PTSP yang lebih efektif dan efisien pada semua wilayah/ daerah

2) Identifikasi produk-produk pangan unggulan dan wilayah pesebarannya

3) Memberikan Fasilitas (fiskal non fiskal), Kemudahan (peneydiaan sarana prsarana) dan Insentif (bantuan modal/ biaya, percepatan penyusutan) bidang tanaman pangan

4) Pengembangan tanaman pangan yang bersifat intensifikasi dengan produk pangan utama (beras, jagung, kedelai).

1) Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan insentif untuk kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman pangan.

2) Peningkatan koordinasi antar lembaga/isntansi untuk menjamin kepastian penggunaan lahan dan kepastian berusha melaui peraturan prundangan yang jelas dan konsisten.

3) Pengembangan sektor tanaman pangan yang terintegrasi dengan pengembangan inftrastruktur.

4) Pengembangan sektor tanaman pangan

1) Pengembangan sektor strategis pendukung ketahanan pangan seperti (industri pupuk dan benih serta tranportasi, perdagangan)

2) Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru / pesebaran investasi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis tanaman pangan.

3) Peningkatan penggunaan teknologi tanaman pangan yang ramah lingkungan dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

Page 65: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

64

dengan pemberdayaan UMKM dan Koperasi.

5) Meningkatkan pelaksanaan persaingan usaha yang sehat. Melakukan pengawasan dan kerjasama dengan lembaga pengawas persaingan.

4) Implementasi persaingan usaha yang sehat dan terlaksanya hubungan industrial.

5) Peningkatan kegiatan penelitian dan meningkatkan citra produk pangan Kaltim yang berbasis teknologi dan inovasi

6) Pengembangan tanaman pangan berskala besar (food estate) pada wilayah sentra-sentara pengembangan produk pangan Kaltim yang berbasis pengetahuan dan teknologi.

Page 66: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

65

ROADMAP RUPM-2

NO FOKUS

PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

JANGKA PENDEK 2014 2015

JANGKA MENENGAH 2015 - 2019

JANGKA PANJANG 2020 – 2025

Bidang Infrastruktur

1) Pengembangan PTSP yang lebih efektif dan efisien pada semua wilayah/ daerah

2) Identifikasi infrastruktur strategis(jalan, jembatan,pelabuhan, listrik, air) pendukung sektor unggulan (industri, pertanian) dan wilayah pesebarannya

3) Memberikan Fasilitas (fiskal non fiskal), Kemudahan (peneydiaan sarana prsarana) dan Insentif (bantuan modal/ biaya, percepatan penyusutan) dan mekanisme kerjasama Pemerintah-Swasta.

4) Perluasan infrasturktur strategis pada wilayah-wilayah sedang berkembang.

5) Optimalisasi kapasitas dan kualitas infrastruktur yang sudah tersedia.

1) Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan insentif untuk kegiatan ekstensifikasi infrastruktur yang mendorong berkembannya potensi ekonomi dan wilayah.

2) Peningkatan koordinasi antar lembaga/isntansi untuk menjamin kepastian penggunaan lahan dan kepastian keberadaan infrstrukutr melaui peraturan prundangan yang jelas dan konsisten.

3) Pengembangan infrastruktur yang mendorong percepatan pengembangan UMKM dan Koperasi

4) Percepatan pembangunan infrastruktur pada wilayah-wilayah yang belum berkembang dan memiliki potensi ekonomi unggulan.

5) Pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dengan pengembangan infrastruktur nasional.

1) Pengembangan sektor strategis pendukung pengembangan infrastruktur seperti Industri (semen, baja) transportasi, perdagangan.

2) Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru / pesebaran investasi infrastruktur melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusu (KEK) dengan ketersediaan infrastruktur yang terjamin.

3) Peningkatan penggunaan teknologi infrastruktur yang ramah lingkungan dan menciptakan keterkaitan yang luas (spread) Multiplier effek yang besar.

4) Peningkatan kegiatan penelitian dan meningkatkan citra infrastruktur Kaltim yang berbasis teknologi dan inovasi

5) Tersedianya infrastruktur keras (hard infrastructur) dan infrastruktur lunak (soft infrastructur) berskala besar yang dapat memenuhi kebutuhan industri Kalimantan Timur yang berbasis pengetahuan dan teknologi.

Page 67: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

66

ROADMAP RUPM-3

NO FOKUS

PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

JANGKA PENDEK 2014 2015

JANGKA MENENGAH 2015 - 2019

JANGKA PANJANG 2020 – 2025

Bidang Energi

1) Pengembangan PTSP yang lebih efektif dan efisien pada semua wilayah/ daerah

2) Identifikasi potensi energi baru dan terbarukan dan wilayah pesebarannya

3) Memberikan Fasilitas (fiskal non fiskal), Kemudahan (peneydiaan sarana prsarana) dan Insentif (bantuan modal/ biaya, percepatan penyusutan) dan mekanisme kerjasama Pemerintah-Swasta untuk pengembangan energi baru dan terbarukan.

4) Optimalisai/intensifikasi pemanfaatan sumber energi pembangkit listrik.

1) Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan insentif untuk kegiatan ekstensifikasi energi baru dan terbarukan yang mendorong berkembannya potensi ekonomi dan wilayah.

2) Peningkatan koordinasi antar lembaga/isntansi untuk menjamin kepastian penggunaan lahan dan kepastian keberadaan investasi energi melaui peraturan prundangan yang jelas dan konsisten.

3) Pengembangan energi baru dan terbarukan yang mampu mendorong percepatan pengembangan UMKM dan Koperasi

4) Percepatan pembangunan sumber energi baru dan terbarukan pada wilayah-wilayah yang belum berkembang dan memiliki potensi ekonomi unggulan.

5) Pengembangan sumber enrgi baru dan terbarukan yang terintegrasi dengan pengembangan sumber energi nasional.

1) Pengembangan sektor strategis pendukung pengembangan energi seperti Industri alat transportasi, mesin dan pipa.

2) Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru / pesebaran investasi energi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusu (KEK) dengan ketersediaan energi yang terjamin.

3) Peningkatan penggunaan teknologi energi yang ramah lingkungan dan menciptakan keterkaitan yang luas (spread) Multiplier effek yang besar.

4) Peningkatan kegiatan penelitian dan meningkatkan citra energi Kaltim yang berbasis teknologi dan inovasi

5) Tersedianya variasi energi terbarukan dengan skala besar yang dapat memenuhi kebutuhan industri, pertanian dan perdagangan Kalimantan Timur yang berbasis pengetahuan (knowledge-based- energy) dan teknologi.

Page 68: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

67

ROADMAP RUPM-4

NO FOKUS

PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

JANGKA PENDEK 2014 2015

JANGKA MENENGAH 2015 - 2019

JANGKA PANJANG 2020 – 2025

1. Pertanian.

a. Tanaman Pangan b. Perkebunan

1) Pengembangan PTSP yang lebih efektif dan efisien pada semua wilayah/ daerah

2) Identifikasi produk-produk pangan (padi, unggulan (padi, jagung, kedelai) dan wilayah pesebarannya

3) Memberikan Fasilitas (fiskal non fiskal), Kemudahan (peneydiaan sarana prsarana) dan Insentif (bantuan modal/ biaya, percepatan penyusutan) bidang tanaman pangan (padi) dan kelapa sawit

4) Pengembangan tanaman pangan yang bersifat intensifikasi dengan produk pangan utama (padi) dan kelapa sawit.

1) Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan insentif untuk kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) serta kelapa sawit

2) Peningkatan koordinasi antar lembaga/isntansi untuk menjamin kepastian penggunaan lahan dan kepastian berusha melaui peraturan prundangan yang jelas dan konsisten.

3) Pengembangan sektor tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) dan kelapa sawit yang terintegrasi dengan pengembangan inftrastruktur dan industri.

4) Pengembangan sektor tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan sawit dengan pemberdayaan UMKM dan Koperasi.

5) Meningkatkan pelaksanaan persaingan usaha yang sehat. Melakukan pengawasan dan kerjasama dengan lembaga pengawas persaingan.

1) Pengembangan sektor strategis

pendukung pengembangan tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan sawit seperti Industri (pupuk, benih) transportasi, perdagangan dan industri pengolahan.

2) Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru / pesebaran investasi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan sawit.

3) Peningkatan penggunaan teknologi tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) serta sawit yang ramah lingkungan dan terintegrasi dari hulu ke hilir

4) Implementasi persaingan usaha yang sehat dan terlaksanya hubungan industrial yang harmonis.

5) Peningkatan kegiatan penelitian dan meningkatkan citra produk pangan (padi, jagung, kedelai) dan sawit Kaltim yang berbasis teknologi dan inovasi

6) Pengembangan tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) serta sawit berskala besar (food and cpo estate) pada wilayah sentra-sentara pengembangan produk pangan dan kelapa sawit Kaltim yang berbasis pengetahuan dan teknologi.

Page 69: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

68

ROADMAP RUPM-5

NO FOKUS

PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

JANGKA PENDEK 2014 2015

JANGKA MENENGAH 2015 - 2019

JANGKA PANJANG 2020 – 2025

2. Industri a.Industri Pengolahan b.Industri Kimia, Logam

1) Pengembangan PTSP yang lebih efektif dan efisien pada semua wilayah/ daerah

2) Identifikasi industri-industri pengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan wilayah pesebarannya

3) Memberikan Fasilitas (fiskal non fiskal), Kemudahan (peneydiaan sarana prsarana) dan Insentif (bantuan modal/ biaya, percepatan penyusutan) bidang industri pengolah bahan mentah dan industri pupuk

4) Pengembangan industri pengolahan yang bersifat intensifikasi yang memiliki keterkaikan besar ke depan (forword lingkage) serta industri pupuk.

1) Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan insentif untuk kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku (setengah jadi), industri kimia dan logam

2) Peningkatan koordinasi antar lembaga/isntansi untuk menjamin kepastian penggunaan lahan dan kepastian berusha melaui peraturan prundangan yang jelas dan konsisten.

3) Pengembangan sektor industri pengolahan, kimia dan logam yang terintegrasi dengan pengembangan inftrastruktur dan pengembangan energi.

4) Pengembangan sektor industri pengolahan, kimia dan logam dengan pemberdayaan UMKM dan Koperasi.

5) Meningkatkan pelaksanaan persaingan usaha yang sehat. Melakukan pengawasan dan kerjasama dengan lembaga pengawas persaingan.

1) Pengembangan sektor strategis

pendukung pengembangan sektor industri pengolahan, kimia dan logam seperti sektor transportasi, perdagangan dan jasa-jasa keuangan.

2) Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru / pesebaran investasi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis indutsri pengolahan barang jadi, industri kimia dan logam.

3) Peningkatan penggunaan teknologi industri pengolahan barang jadi, kimia dan logam yang ramah lingkungan dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

4) Implementasi persaingan usaha yang sehat dan terlaksanya hubungan industrial yang harmonis.

5) Peningkatan kegiatan penelitian dan meningkatkan citra industri Kaltim yang berbasis teknologi dan inovasi

6) Pengembangan sektor infustri pengolahan barang jadi, kimia dan logam dengan skala besar, menghasilkan energi terbarukan dan berbasis pada pengetahuan dan teknologi.

Page 70: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

69

ROADMAP RUPM-6

NO FOKUS

PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

JANGKA PENDEK 2014 2015

JANGKA MENENGAH 2015 - 2019

JANGKA PANJANG 2020 – 2025

3. Perdagangan dan Jasa.

1) Pengembangan PTSP yang lebih efektif dan efisien pada semua wilayah/ daerah

2) Identifikasi kegiatan perdagangan yang mempercepat penyediaan bahan baku ,pemasaran produk pertanian dan idustri pengolahan serta wilayah pesebarannya

3) Memberikan Fasilitas (fiskal non fiskal), Kemudahan (peneydiaan sarana prsarana) dan Insentif (bantuan modal/ biaya, percepatan penyusutan) sektor perdagangan jasa keuangan dan pariwisata

4) Pengembangan kegiatan perdagangan yang bersifat intensifikasi yang memiliki keterkaikan besar ke depan (forword lingkage) dan kebelakang (backword lingkage)

1) Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan insentif untuk kegiatan Intensifikasi dan ekstensifikasi kegiatan perdagangan yang mempercepat penyediaan bahan baku dan pemasaran industri pengolahan, industri kimia dan logam

2) Peningkatan koordinasi antar lembaga/isntansi untuk menjamin kepastian penggunaan lahan dan kepastian berusha melaui peraturan prundangan yang jelas dan konsisten.

3) Pengembangan kegiatan perdagangan yang terintegrasi dengan pengembangan inftrastruktur dan pengembangan energi.

4) Pengembangan kegiatan perdagangan dengan pemberdayaan UMKM dan Koperasi.

5) Meningkatkan pelaksanaan persaingan usaha yang sehat. Melakukan pengawasan dan kerjasama dengan lembaga pengawas persaingan.

1) Pengembangan sektor strategis

pendukung pengembangan sektor perdagangan dan jasa seperti sektor transportasi, dan jasa keuangan

2) Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru / pesebaran investasi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis kegiatan perdagangan barang jadi dan jasa , industri kimia dan logam.

3) Peningkatan penggunaan teknologi kegiatan perdagangan yang ramah lingkungan dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

4) Implementasi persaingan usaha yang sehat dan terlaksanya hubungan industrial yang harmonis.

5) Peningkatan kegiatan penelitian dan meningkatkan citra sektor perdagangan Kaltim yang berbasis teknologi dan inovasi

6) Pengembangan sektor perdagangan dan dengan skala besar, mempercepat distribusi barang dan jasa, energi terbarukan yang berbasis pada pengetahuan dan teknologi.

Page 71: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

70

Lampiran 2:

Pemetaan Sektor Unggulan Dengan Dimensi Kewilayahan Berdasarkan Analisa LQ dan Tipologi Klassen

NO

SEKTOR

Visi

2030

LOCATION QUATION DAN TIPOLOGI WILAYAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 PERTANIAN 4 Berau (III)

PPU (III)

Kubar (III)

Paser (III)

Kukar (II)

Kutim (I)

Samarinda (III)

Balikpapan (III)

Bontang (- II)

2 PERTAMBANGAN PENGGALIAN

3 Kutim (I)

Kukar (II)

Paser ( III)

Kubar (III)

PPU (III)

Berau (III)

Samarinda (III)

Bontang ( - II)

Balikpapan (III)

3 INDUSTRI PENGOLAHAN

1 Bontang (- II)

Balikpapan (III)

Kukar (II)

Samarinda (III)

PPU (III)

Berau (III)

Kubar (III)

Paser (III)

Kutim (I)

4 LISTRIK, GAS DAN AIR

5 Samarinda (III)

Balikpapan (III)

Kubar (III)

PPU (III)

Paser (III)

Berau (III)

Kukar (II)

Bontang (- II)

Kutim (I)

5 BENGUNAN 7 Kukar (II)

Balikpapan (III)

Kubar (III)

Samarinda (III)

PPU (III)

Paser (III)

Bontang (- II)

Kutim (I)

Berau (III)

6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

2 Samarinda (III)

PPU (III)

Balikpapan (III)

Berau (III)

Kubar (III)

Kukar (II)

Kutim (I)

Paser (III)

Bontang (- II)

7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

6 Samarinda (III)

Balikpapan (III)

Berau (III)

Kubar (III)

PPU (III)

Kutim (I)

Paser (III)

Kukar (II)

Bontang (- II)

8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

8 Samarinda (III)

Balikpapan (III)

PPU (III)

Kubar (III)

Paser (III)

Kutim (I)

Kukar (II)

Berau (III)

Bontang (- II)

9 JASA-JASA 9 Samarinda (III)

PPU (III)

Kubar (III)

Balikpapan (III)

Berau (III)

Paser (III)

Kukar (II)

Kutim (I)

Bontang (- II)

Keterangan: I: kuadran daerah cepat maju dan cepat tumbuh II: kuadran berkembang cepat III: kuadran daerah relatif tertinggal IV: kuadran daerah maju tertekan

Page 72: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

71

Lampiran 3:

Penjabaran Matrik Arah Kebijakan No

1 PERBAIKAN IKLIM INVESTASI 1. Penguatan BPPMD 2. Bidang Usaha Terbuka dan Tertutup

3. Persaingan Usaha. 4. Hubungan Industrial 5. Sistem Perpajakan

Pembangunan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di setiap Kota/Kabupaten yang testandarisasi (ISO) dan kewenangan yang jelas.

Menetapkan Bidang usaha yang tertutup dan terbuka dengan persyaratan yang jelas, sederhana, kebebasan arus barang dan jasa, modal, penduduk, informasi jika terkait dengan kepentingan nasional dalam wilayah Indonesia Kriteria bidang usaha tertutup meliputi : kesehatan, moral, budaya, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan. Kriteria bidang usaha terbuka terkait dengan kepentingan nasional : perlindungan sumberdaya alam, usaha MKM, koperasi, peningkatan kapasitas produksi, distribusi, teknologi, modal dalam negeri, kerjasama badan usaha.

Kerjasama dengan Lembaga pengawas persaingan usaha, dan mengikuti perkembangan persaingan usaha di negara lain Mendorong berlakunya pengaturan persaingan usaha (Undang-undang persaingan)

Mendorong perusahaan untuk menetapkan kebijakan pengembangan sumberdaya manusia melalui pelatihan ketrampilan dan keahlian Mendorong perusahaan untuk menjaga keharmonisan yang dilandasi prinsip itikad baik (code of good faith)

Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait (perpajakan dan kepabeanan) untuk mendorong terciptangan sistem perpajakan yang sederhana, efektif, dan efisien.

Page 73: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

72

No

2 PERSEBARAN PENANAMAN MODAL 1. Pengembangan Sentra-sentra ekonomi

Baru

2. Pemberiaan Fasilitas 3. Pengembangan Pusat Pertumbuhan Strategis

4. Pengembangan Sumber Energi

Terbarukan

5. Percepatan Pembangunan

Infrstruktur

Mendukung pengembangan sektor yang strategis sesuai dengan potensi unggulan daerah Pertanian di Berau, PPU dan Kubar, Paser

Memberikan insentif / kemudahan untuk sektor yang memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang yang kuat (kelapa sawit, perdagangan, angkutan darat)

Mendorong investasi pada wilayah-wilayah pusat pertumbuhan (Paser, PPU, Berau, Balikpapan, Samarinda dan Kubar) dengan memberikan fasilitas fiskal dan non fiskal

Mendorong investasi untuk pengembangan energi terbarukan dengan pemberian insentif (biaya) , fasilitas dan penanggungan resiko.

Mendorong investasi infrastruktur dengan inventarisasi (informasi) proyek-proyek infrastruktur

No

3 FOKUS PENGEMBANGAN PANGAN, INFRASTRUKTUR DAN ENERGI

1. Pangan 2. Infrastruktur 3. Energi

Meberikan fasilitas, kemudahan dan insentif terhadap penanaman modal untuk intensifikasi dan ekstentifikasi tanaman pangan. Sektor pendukung pertanian (pupuk. Bibit) Memberikan informasi yang jelas tentang klaster-klaster industri agribisnis (Berau, PPU, Kubar dan Paser) Meningkatkan kegiatan penelitian untuk mebangun informasi yang akurat dan citra positif produk pangan Kalimantan Timur.

Pengembangan modal infrastruktur diarahkan untuk optimalisasi kapasitas dan kualitas. Pengembangan potensi ekonomi daerah Pengembagangan sektor pendukung infrastruktur ( Perdagangan, industri, transportasi dan jasa keuangan). Infrastruktur yang terintegrasi untuk wilayah belum berkembang dan sedang berkembang serta infrastruktur dengan skema kerjasama pemerintah Swasta.

Pengembangan penanaman modal dengan arah : Optimalisasi potensi sumber energi baru (matahari, air) dan terbarukan (biogas) dan mendorong infrastruktur energi untuk kebutuhan lisrik dalam negeri. Efisiensi, konservasi, dan pelestarian lingkungan hidup. Pengembangan sektor strategis untuk pengembangan energi (industri alat transportasi, mesin dan pipa) Pemberian fasilitas, kemudahan dan insentif serta dukungan pembiayaan untuk modal infrastruktur energi baru dan terbarukan.

Page 74: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

73

No

4 PENANAMAN MODAL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

1. Sinergi Kebijakan 2. Sektor-sektor Perioritas

3. Ekonomi Hijau 4. Pemberian Fasilitas 5. Penggunaan Teknologi dan Pengembangan

Wilayah Adanya sinergi kebijakan

penanaman modal dengan kebijakan departemen/skpd terkait dengan program pembangunan lingkungan hidup (pengurangan emisis gas, rumah kaca pada sektor kehutanan, transportasi, industri, energi, limbah serta program pencegahan kerusakan keaneka ragaman hayati

Penanaman modal untuk Pengembangan sektor-sektor priritas dengan teknologi yang ramah lingkungan serta kegiatan yang memanfaatkan potensi sumber energi baru dan terbarukan.

Mendorong kegiatan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Memberikan kemudahan dan insentif pada kegiatan yang mendorong upaya pelestarian lingkungan hidup (pengurangan pencemaran dan perdagangan karbon/carbon trade)

Mengembangkan penanaman modal untuk kegiatan produksi yang menggunakan teknologi ramah lingkungan dari hulu sampai hilir dan penanaman modal yang dapat mengembangkan wilayah dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.

No

5 PEMBERDAYAAN UMKM DAN KOPERASI

Strategi Naik Kelas Strategi Aliansi

Mendorong usaha penanaman modal Pada skala tertentu untuk menjadi lebih besar. Mikro ke Kcil kemudian Menengah dan Besar. Beberapa upaya untuk kedua strategi adalah : Melakukan pemutahiran data UMKM dan menetapkan UMKM yang potensial Peningkatan kapasitas UMKM di daerah terkait teknis, inovasi dan manajemen Mengikutsertakan UMKM dalam berbagai even pameran dagang (trade expo), temu usaha (matchmaking) dengan para investor Menjembatani UMKM terkait akses pembiayaan perbankan (bunga murah) Memanfaatkan instrumen Corporate Social Responsibility (CSR) untuk meningkatkan kapasitas UMKM

Mengembangkan penanaman modal untuk meningkatkan kerjasama (aliansi) kemitraan berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan.

Page 75: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

74

No

6 PEMBERIAN FASILITAS, KEMUDAHAN DAN ATAU INSENTIF

1. Fasilitas 2. Kemudahan 3. Insentif 4. Kriteria Mekanisme

Fasilitas fiskal yang diberikan pemerintah adalah : Pajak penghasilan melalui pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan dalam jumlah dan waktu tertentu Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu Pembebasan atau keringan bea masuk atas barang-barang impor yang belum diproduksi dalam negeri Pembebasan atau keringanan bea masuk atas bahan baku untuk produksi dalam negeri Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas barang modal yang belum dapat diproduksi dalam negeri Percepatan penyusutan (amortisasi)

Kemudahan pelayanan PTSP Pengadaan infrastruktur oleh pemerintah. Kemudahan perizinan untuk untuk memperoleh hak atas tanah, fasilitas keimigrasian dan perizinan impor Penyediaan data dan informasi terkait peluang investasi Penyediaan sarana prasarana, lokasi dan pemberian bantuan teknis

Memberikan keringanan pajak bumi dan bangunan Pengurangan dan pembebasan pajak Pengurangan dan pembebasan retribusi Pemberian bantuan modal dan dana stimulan

Industri pioner Menyerap banyak tenaga kerja Melakukan pembangunan infrastruktur Melakukan alih teknologi Berada di daerah terpencil, tertinggal dan daerah perbatasan Menjaga kelestarian lingkungan Melakukan kemitraan dengan usaha UMKM Menggunakan modal dan input dalam negeri

Diberikan oleh Menteri/Kapla Lembaga Pemerintahan Non Kementrian, Gubernur, Bupati/Walikota, sesuai kewenangannya terhadap bidang usaha di daerah tertentu Kepala BKPM menyampaikan hasil evaluasi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk dibahas dengan Menteri/ Kapala LPNK, Gubernur, Bupati/Walikota tertkait. Hasil pembahasan selanjutnya ditindak lanjuti oleh Menteri/ Kepala LPNK, Gubernur, Bupati/Walikota terkait sesuai dengam kesepakatan.

Page 76: Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur ...Adapun tujuan penyusunan RUPM ini adalah sebagai acuan pemerintah dalam pembuatan RUMPD dan RUPMK untuk kemudian dilakukan

Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2025

75

No

7 PROMOSI PENANAMAN MODAL 1. Penguatan Citra (Image Building)

2. Strategi Promosi 3. Melaksanakan Promosi

4. Peningkatan Koordinasi

5. Penguatan Peran Fasilitas

Mengimplemnetasikan kebijakan pro penanaman modal dan menyusun rencana tindak penguatan citra penanaman modal. Perbaikan iklim investasi dan pemberian fasilitas, kemudahan dan insentif

Mengembangkan strategi promosi yang lebih fokus, terarah dan inovatif. Pemanfatan sarana komunikasi yang optimal (Koran, leflet, Baliho, dan media elektronik/ internet). Pemanfaatan sarana publik yang terkait dengan kegiatan investasi (Bandara, Hotel, tempat wisata dan pusat perbelanjaan) untuk penyebaran informasi. Mengikuti berbagai even pameran dagang, kesenian dan seminar pada tingkat regional, nasional dan internasional.

Melaksanakan kegiatan promosi dengan berbagai cara dan strategi. Waktu yang terjadwal dan kontinue. Sarana yang memadai dan berkuallitas. Pelaksanaan yang profesional

Meningkatkan koordinasi dengan seluruh kementrian terkait baik pada tingkat pusat maupun daerah melalui peningkatan komunikasi, kerjasama yang diperkuat dengan MOU.

Menjamin ketersediaan fasilitas dan pemanfaatan (pajak, infrastruktur, modal dan kemudahan perizinan) oleh investor secara memadai .