teknik penanaman karet

12
PERSIAPAN TANAM DAN PENANAMAN PEMBUKAAN LAHAN (LAND CLAERING) a. Pembabatan semak belukar; b. Penebangan poho; c. Pencacahan/pemangksan; d. Pendongkelan akar pohon; dan e. Perumpukan serta pembersihan lahan. PENATAAN LAHAN : 1. Penataan Blok-Blok areal tanam (400 m x400 m) 2. Pembuatan jalan/jalur panen dan jalan kebun 3. Pembuatan drainase (field drain dan outlet drain) 4. Penempatan perumahan dan kantor 5. Lokasi pabrik (jika diperlukan) Bahan Tanam/Bibit Karet

Upload: marwanard

Post on 03-Jul-2015

1.902 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNIK PENANAMAN KARET

PERSIAPAN TANAM DAN PENANAMAN

PEMBUKAAN LAHAN (LAND CLAERING) a. Pembabatan semak belukar; b. Penebangan poho; c. Pencacahan/pemangksan; d. Pendongkelan akar pohon; dan e. Perumpukan serta pembersihan lahan.

PENATAAN LAHAN :1. Penataan Blok-Blok areal tanam (400 m x400 m)2. Pembuatan jalan/jalur panen dan

jalan kebun3. Pembuatan drainase (field drain dan outlet drain)4. Penempatan perumahan dan kantor5. Lokasi pabrik (jika diperlukan)

Bahan Tanam/Bibit Karet

Page 2: TEKNIK PENANAMAN KARET

Pemberantasan Alang-alang dan Gulma lainnya

• Pada lahan yang telah selesai tebas tebang dan lahan lain yang mempunyai vegetasi alang-alang, dilakukan pemberantasan alang-alang dengan menggunakan bahan kimia antara lain: Round up, Scoup, Dowpon atau Dalapon. Kegiatan ini kemudian diikuti dengan pemberantasan gulma lainnya, baik secara kimia maupun secara mekanis.

Page 3: TEKNIK PENANAMAN KARET

Pengolahan Tanah Pengolahan tanah secara mekanis harus

mempertimbangkan kelestarian ekosistem dan kesuburan tanah.

Pengolahan tanah secara mekanis, yaitu pembajakan dg traktor atau penggarpuan/ pencangkulan dilakukan 3 kali, dengan tenggang waktu 1 bulan. Setelah pembajakan ke 3 lahan dibiarkan 2 minggu baru digaru.

Dengan tujuan efisiensi biaya, pengolahan lahan dapat dilaksanakan dengan sistem minimum tillage, yakni dengan membuat larikan antara barisan satu meter dengan cara mencangkul selebar 20 cm.

Page 4: TEKNIK PENANAMAN KARET

Pembuatan Teras atau Petakan

• Pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 5 derajad diperlukan pembuatan teras/petakan dg sistem kontur dan kemiringan yg dalamnya sekitar 15 drajad.

• Pembuatan teras/petakan dimaksudkan untuk menghambat kemungkinan terjadi erosi oleh air hujan. Lebar teras berkisar antara 1,25 --1,50 m tergantung pada derajat kemiringan lahan.

Page 5: TEKNIK PENANAMAN KARET

Pembuatan Lubang Tanam Ukuran Lubang: 1. Bagian atas dibuat 60 cm x 60 cm 2. Bagian dasar dibuat dan 40 cm x 40 cm, dan kedalamannya 60 cm. Pada waktu melubang, tanah bagian atas (top soil) diletakkan di

sebelah kiri dan tanah bagian bawah (sub soil) diletakkan di sebelah kanan.

Lubang tanaman dibiarkan selama 1 bulan sebelum bibit karet ditanam.

top soilsub soil

60 cm

60 cm

Page 6: TEKNIK PENANAMAN KARET

Penanaman • Bibit siap tanam adalah :

- Bibit karet di polybag sudah berpayung dua.- Bibit Stum, jika mata okulasi benar-benar

baik dan telah mulai bertunas (mentis)- Akar tunggang tumbuh baik dan mempunyai

akar lateral- Bebas dari penyakit jamur akar (Jamur Akar

Putih).

• Kebutuhan bibit. Untuk jarak tanam 7 m x 3 m (untuk lahan datar--landai), diperlukan bibit tanaman karet sebanyak 476 bibit, dan cadangan untuk penyulaman sebanyak 47 bibit (10%); sehingga untuk setiap hektar kebun diperlukan sebanyak

523 batang bibit karet.

Page 7: TEKNIK PENANAMAN KARET

Pada umumnya penanaman karet di lapang dilaksanakan pada musim penghujan: bulan September sampai Desember, dimana curah hujan sudah cukup banyak, dan hari hujan telah lebih dari 100 hari.

Pada saat penanaman, tanah penutup lubang dipergunakan top soil yang telah dicampur dengan pupuk (pupuk dasar) : (RP 100 gram + Urea 50 gram + SP–36 100 gram) per lubang

Page 8: TEKNIK PENANAMAN KARET

Penanaman:1. Bibit polybag ditanam pada

lubang tanam yang telah diberi tanda, lalu tanah di permukaan ditekan sehingga leher akan tetap sejajar dengan permukaan tanah. Tanah sekeliling bibit diinjak-injak sampai padat sehingga bibit tidak goyang.

2. Bibit stump mata tidur, mata tunas menghadap ke Selatan atau di sesuaikan dengan arah angin.

Bibit polybag

Bibit stump mata tidur

Page 9: TEKNIK PENANAMAN KARET

Pemeliharaan Tanaman

1. Program pemupukanProgram pemupukan setelah pupuk dasar: adalah program pemupukan secara berkelanjutan dilakukan dengan dosis yang seimbang dua kali pemberian dalam setahun.

Jadwal pemupukan:• Semester I: pada Januari/Februari, dan • Semester II: pada Juli/Agustus.

Seminggu sebelum pemupukan, gawangan lebih dahulu digaru dan piringan tanaman dibersihkan.

Pemberian SP-36 biasanya dilakukan dua minggu lebih dahulu dari Urea dan KCl.

Page 10: TEKNIK PENANAMAN KARET

Program dan dosis pemupukan tanaman karet secara umum dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel: Kebutuhan Pupuk Tanaman Karet

Kebutuhan Pokok (gram / pohon)

Umur Tanaman Urea SP-36 KCl

TB 50 100 - TBM 1 236 100 100 TBM 2 333 267 150 TBM 3 381 267 200 TBM 4 429 333 200 TBM 5 476 333 200 TM 1 – 25 524 333 350

Sumber : Dinas Perkebunan, 2005

Page 11: TEKNIK PENANAMAN KARET

2. Pengendalian gulmaAreal pertanaman karet harus bebas dari gulma seperti

alang-alang, Mekania, Eupatorium dll., baik fase tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman sudah menghasilkan (TM) sehingga tanaman dapat tumbuh baik.

Untuk penyiangan pada tahun pertama dilakukan dengan rotasi 2 x sebulan, Sedangkan pada tahun ke dua hingga mencapai matang sadap, rotasi penyiangan dilakukan 1 x sebulan.

3. Pemberantasan Hama dan PenyakitHama utama pada tanaman karet, adalah:1. Rayap (Coptotermes sp), diberantas menggunakan Chlordane 8 EC atau Basudin 6 0 EC dg konsentrasi 3%. 2. Hama Kuuk (Exopholis hypoleuca) diberantas dengan Basudin 10 G.

Page 12: TEKNIK PENANAMAN KARET

Penyakit umum pada perkebunan tanaman karet :§ Cendawan akar merah (Ganoderma pseudoferrum) dapat

diberantas dengan collar protectant.§ Penyakit daun Gloesporium pada TBM, diberantas dg

penyemprotan larutan KOC,misalnya Cobok dengan konsentrasi 0,1% atau Daconil 75 wp dengan konsentrasi 0,1--0,2%. Jika menyerang TM, dapat diberantas dg sistem fogging menggunakan Daconil atau fungisida lainnya.

§ Cendawan akar putih (Rigidonporus lignosus), diberantas dengan Fomac 2 atau Shell Collar Protectant atau Calixin Collar Protectant.

§ Penyakit jamur upas (Corticum salmonikolor) dapat diberantas dengan Calixin Ready Mix 2%.

§ Penyakit bidang sadapan Mouldyrot dapat diberantas dengan Benlate konsentrasi 0,1 - 0,2% atau Difolan 4F konsentrasi 1 - 2%.

§ Penyakit bidang sadapan kanker garis (Phytophora palmivora) diberantas dengan Difolatan 4 F konsentrasi 2 - 4%.