rencana strategis - :: sakip kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/renstra 2015-2019...

59

Upload: lyxuyen

Post on 30-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen
Page 2: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

ii Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PASCAPANEN PERTANIAN

TAHUN 2015-2019

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian

2015

Page 3: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 i

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan pelaksanan amanat

Inpres No. 7 Tahun 1999, tentang kewajiban menyusun Renstra dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah (LAKIP).

Renstra Kementerian Pertanian menetapkan sasaran

pembangunan pertanian dalam periode 2015-2019, yaitu: (1)

Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi

cabai, bawang merah, daging dan gula, (2) Peningkatan diversifikasi

pangan, (3) Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing

dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) Penyediaan

bahan baku bioindustri dan bioenergy, (5) Peningkatan pendapatan

keluarga petani, dan (6) Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah

yang baik. Dalam upaya mensukseskan sasaran utama

pembangunan pertanian, telah ditetapkan Program Utama Badan

Litbang Pertanian, yaitu Penciptaan Teknologi dan Model

Pengembangan Inovasi Pertanian Bio-industri Berkelanjutan.

Program Utama tersebut telah dijabarkan ke dalam kegiatan utama

pada setiap eselon II di lingkup Badan Litbang Pertanian.

Renstra Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) periode 2015-2019

disusun dengan mengacu pada Renstra Badan Litbang Pertanian

dan Kementerian Pertanian periode 2015-2019 serta program

Nawacita pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Page 4: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

ii Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Renstra BB-Pascapanen ini diharapkan dapat menjadi acuan

bagi penyusunan rencana kerja tahunan, baik dengan sumber

anggaran DIPA BB-Pascapanen maupun dari sumber lain.

Bogor, Januari 2015

Kepala Balai Besar,

Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT NIP. 19570922 198203 1 001

Page 5: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................... i

Daftar Isi..................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ............................................................... 1 1.1.Latar Belakang ............................................................ 1 1.2.Tujuan .......................................................................... 3

II. CAPAIAN KINERJA 2010 - 2014 ....................................... 5

III. POTENSI, TANTANGAN, DAN IMPLIKASI ....................... 8

3.1. Potensi ....................................................................... 8

3.2. Tantangan .................................................................. 28

3.3. Implikasi .................................................................... 35

IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN TARGET .............. 40

4.1. Visi ............................................................................ 40

4.2. Misi ............................................................................ 40

4.3. Tujuan ........................................................................ 41

4.4. Sasaran ..................................................................... 41

4.5. Target ........................................................................ 42

V. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................. 43

5.1. Arah Kebijakan dan Strategi Penelitian dan

Pengembangan Pertanian ......................................... 43

5.2. Arah Kebijakan dan Strategi Penelitian dan

Pengembangan Pascapanen Pertanian .................... 45

VI. KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA .............. 49

6.1. Kegiatan .................................................................... 49

6.2. Indikator Kinerja Utama ............................................. 49

VII. PENUTUP .......................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 52

LAMPIRAN ............................................................................ 53

Page 6: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen
Page 7: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen

Pertanian (BB-Pascapanen) merupakan salah satu unit kerja yang

berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

Kementerian Pertanian. Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.

36/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 yang

merupakan penyempurnaan dari Keputusan Menteri Pertanian No.

632/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2003,

BB-Pascapanen mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan

penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang tertuang

dalam SK Menteri Pertanian tersebut, BB-Pascapanen

menyelenggarakan fungsi : (1) Penyusunan Program, Rencana

Kerja, Anggaran, Evaluasi dan Laporan Litbang Teknologi

Pascapanen; (2) Penelitian Identifikasi dan Karakterisasi Sifat

Fungsional dan Mutu Hasil Pertanian; (3) Penelitian Pengolahan

Hasil, Perbaikan Mutu, Pemanfaatan Limbah dan Pengembangan

Produk Baru; (4) Penelitian Teknologi Proses Fisik, Kimia dan

Biologi Hasil Pertanian; (5) Penelitian Sistem Mutu dan Keamanan

Pangan Hasil Pertanian; (6) Analisis Kebijakan Pascapanen; (7)

Pengembangan Komponen Teknologi Sistem dan Usaha Agribisnis;

(8) Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (9)

Pengembangan Sistem Informasi Hasil Litbang Pascapanen dan

(10) Pengelolaan Tata Udaha dan Rumah Tangga.

Page 8: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

2 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Susunan organisasi BB-Pascapanen berdasarkan Keputusan

Menteri Pertanian No. 36/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11

Maret 2013, terdiri atas tiga Bagian/Bidang dengan tujuh Sub

Bagian/Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan

Fungsional terdiri atas Peneliti, Perekayasa, Teknisi Litkayasa,

Arsiparis, dan Pustakawan. Dalam rangka mengantisipasi dinamika

lingkungan strategis, khususnya perkembangan IPTEK yang sangat

pesat, saat ini telah dilakukan pengelompokan peneliti dalam tiga

kelompok peneliti (Kelti) berdasarkan bidang masalah yaitu Kelti

Teknologi Biomaterial, Kelti Teknologi Bioprosesing, serta Kelti

Teknologi Disain Proses dan Biosistem, berdasarkan SK Kepala

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian No.

45/Kpts/kp.340/I.1/2013 tentang Penetapan Kelompok Peneliti,

Keanggotaan Kelompok Peneliti, Tim Program dan Inovasi, serta

Tim Etika Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Pascapanen Pertanian.

Penyusunan rencana strategis (renstra) BB Pascapanen

2015-2019 dilakukan menggunakan beberapa metode antara lain

analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), Logframe,

dan Focus Group Discussion dengan mencermati isu-isu dan

dinamika lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal.

Pencermatan lingkungan internal dilakukan untuk mendapatkan

informasi mengenai kekuatan dan kelemahan internal (organisasi,

sumber daya, maupun program). Kekuatan adalah kondisi internal

yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan

menghadapi ancaman. Sedangkan kelemahan adalah kondisi

internal yang dapat mempersulit organisasi memanfaatkan peluang

Page 9: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 3

dan menghadapi ancaman. Sementara itu, pencermatan lingkungan

eksternal dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai peluang

dan tantangan. Peluang adalah kondisi yang dapat dimanfaatkan

untuk mencapai tujuan strategis organisasi dengan kekuatan yang

dimiliki. Sedangkan tantangan adalah kondisi eksternal yang dapat

mempersulit tercapainya tujuan strategis organisasi. Di samping itu,

penyusunan renstra BB Pascapanen 2015-2019 dilakukan dengan

mengacu pada sejumlah dokumen utama, yaitu : (1) program

Nawacita pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla; (2) Undang-

Undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN); (3) Peraturan Pemerintah No. 65/2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

(4) Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2010 – 2025 dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 – 2019; (5)

Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2013 – 2045; (6)

Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015 – 2019; (7) Agenda

Riset Nasional (ARN) 2015 – 2019; dan (8) Rencana Strategis

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2015 – 2019.

1.2 Tujuan

Renstra BB-Pascapanen merupakan dokumen perencanaan

yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan dan

strategi, serta kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen

pertanian yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2010-2014.

Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi,

peluang, tantangan dan permasalahan yang ada termasuk isu

strategis terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Page 10: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

4 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Renstra ini selanjutnya menjadi acuan dan arahan di lingkup

BB-Pascapanen dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penelitian dan pengembangan serta manajemen sumber daya

untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BB-Pascapanen

selama kurun waktu 2015-2019.

Page 11: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 5

BAB II CAPAIAN KINERJA 2010 - 2014

Selama kurun waktu tahun 2010-2014, capaian kinerja

kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pada Indikator

Kinerja Utama (IKU) teknologi penanganan segar produk pertanian

melebihi target yaitu sebesar 105%, IKU teknologi dan produk untuk

diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor memenuhi target

sebesar 100% dan IKU teknologi dan produk untuk peningkatan nilai

tambah dan daya saing pencapaiannya melebihi target yaitu 108%.

Tabel 1. Capaian kinerja litbang pascapanen tahun 2010-2014

Indikator Kinerja

Utama (IKU)

2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah

T R T R T R T R T R T R

1. Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian

5 5

100%

4 4

100%

4 4

100%

4

5

125%

4 4

100%

21 22

105%

2. Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

6 6

100%

2 2

100%

2 2

100%

2 2

100%

3 3

100%

15 15

100%

3. Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

2 3

150%

7

7

100%

8 9

113%

10 10

100%

10 11

110%

37 40

108%

Keterangan : T : Target R : Realisasi

BB-Pascapanen pada TA. 2010-2014 telah menyelesaikan

seluruh kegiatan penelitian dan pengembangan yang direncanakan

Page 12: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

6 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

yang menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan

komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan

peternakan. Output unggulan yang dapat dihasilkan sampai dengan

tahun 2014 beserta uraian keunggulannya disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Keunggulan Teknologi Hasil Litbang Pascapanen

No Output Unggulan Uraian Keunggulan

A. Teknologi penanganan segar produk pertanian

1 Teknologi penanganan segar buah manggis dengan metode pelilinan

Dapat memperpanjang masa simpan buah manggis segar sampai 3 minggu dengan tingkat kerusakan < 5%

2 Teknologi penanganan buah salak segar dengan formula antimikroba alami dan pengemasan atmosfir termodifikasi

Dapat menekan kerusakan buah salak selama transportasi sampai dengan 1-2%

3 Teknologi penanganan segar buah mangga dengan proses iradiasi dan Water Heat Treatment (WHT)

Proses iradiasi dapat membebaskan lalat buah hingga 100%

Proses Water Heat Treatment (WHT) dapat menghambat pertumbuhan antraknosa dan stem end rot hingga 2 minggu

4 Tekonologi kemasan aktif berbasis 1-Methylcyclopropene (1-MCP)

Dapat memperlambat kematangan pisang hingga 7 minggu

5 Teknologi pembuatan vinegar dari limbah pertanian (kulit pisang dan air kelapa) sebagai pengawet alami

Dapat memperpanjang masa simpan karkas ayam sampai 9 jam (suhu ruang) dan 9 hari (suhu dingin)

6 Teknologi sintesis nano serat selulosa pada kemasan edible film untuk bahan pangan segar

Dapat meningkatkan kekuatan mekanis dan memperbaiki permeabilitas uap air kemasan edible film

B. Teknologi dan produk untukdiversifikasi pangandan substitusi pangan impor

7 Teknologi produksi tepung kasava termodifikasi skala 10 ton per hari

Dapat meningkatkan efisiensi produksi tepung sebesar 42%

8 Teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi

Produk berasan jagung memiliki nilai cerna tinggi, waktu tanak cepat (20 menit), IG rendah (<40) dan tahan terhadap aflatoksin hingga 2 tahun

9 Teknologi pembuatan snack bar berbasis tepung ubijalar dan kacang-kacangan

Produk snack bar mengandung energi > 400 kkal/100g, oligosakarida rendah serta kaya vitamin dan mineral

Page 13: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 7

10 Teknologi produksi tepung sorgum rendah tanin

Tepung sorgum dengan kandungan tanin < 1% serta serat pangan, daya cerna pati dan protein tinggi dengan daya simpan hingga 1 tahun

11 Teknologi produksi tepung sukun bermutu premium

Daya simpan hingga 1 tahun dengan kehalusan 100 mesh, indeks glikemik rendah untuk diet rendah kalor dan baik untuk penderita autis karena tidak mengandung gluten

12 Teknologi produksi tepung jagung dan komposit berbasis jagung

Nilai indeks glikemik (IG) tepung 37,5 dan mi jagung 52,63 lebih rendah dari 100% terigu (IG 70), mi jagung baik untuk penderita diabetes

C. Teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

13 Teknologi pembuatan susu fermentasi probiotik

Susu fermentasi mengandung TPC 1,28x107 cfu/g dengan ketahanan probiotik terhadap pH rendah dan garam empedu masing-masing 57,53 dan 12,92%

14 Teknologi pengolahan gambir dan pangan fungsional berbasis daun gambir

Produk minuman dalam bentuk effervescent, instan, dan teh celup memiliki daya antioksidan tinggi

15 Teknologi pembuatan beras dengan indeks glikemik rendah untuk diet khusus penderita diabetes mellitus dan kegemukan

Serat pangan dan kadar amilosa tinggi, daya cerna pati dan indeks glikemik rendah serta rendemen beras dan mutu giling meningkat

16 Teknologi produksi lada putih semi mekanis

Proses perendaman buah lada lebih cepat (4-5 hari) dan produk lada putih lebih higienis

17 Teknologi proses produksi sari buah campuran

Produk sari buah campuran lebih menarik, beraroma enak dan dapat diproses dengan teknologi sederhana

18 Teknologi pembuatan produk nasi instan fortifikasi dan non-fortifikasi

Waktu rehidrasi singkat (4 menit), daya cerna pati 63-74%, IG lebih rendah dari nasi biasa. Retensi Fe dan vit. B3 pada nasi instan tinggi (36 dan 16,25%).

19 Teknologi proses pembuatan kopi luwak artifisial secara enzimatis dan fermentasi anaerob

Cita rasa kopi luwak artifisial setara kopi luwak asli, lebih higienis, dan bebas kontaminasi E. Coli dan Salmonella sp

Page 14: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

8 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

BAB III POTENSI, TANTANGAN DAN IMPLIKASI

Beberapa tahun ke depan, pertanian di Indonesia akan

mengalami banyak tantangan yang terkait dengan perubahan

penduduk dunia khususnya Indonesia baik dalam jumlah dan

komposisinya, perubahan iklim global, dan perubahan pasar global

yang mempengaruhi lingkungan strategis di sektor pertanian. Terkait

dengan berbagai dinamika perubahan lingkungan strategis baik

lokal, regional dan global maka perlu dicermati berbagai aspek

terkait dengan potensi (kekuatan dan peluang) tantangan

(kelemahan dan ancaman) yang akan dihadapi sektor pertanian

khususnya yang terkait dengan litbang pascapanen pertanian agar

mampu merumuskan perencanaan strategis untuk lima tahun ke

depan secara lebih komprehensif.

3.1. Potensi

A. Kekuatan

Faktor kunci keberhasilan BB-Pascapanen berkaitan dengan

pencapaian visi, misi dan kinerja organisasi diperoleh dari hasil

analisis terhadap lingkungan internal BB-Pascapanen dan eksternal

yang merupakan landasan kritis dalam merancang strategi. Faktor-

faktor tersebut dianalisis dan dievaluasi dengan menggunakan

pendekatan SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats).

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) dengan jenjang pendidikan

tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan bidang

Page 15: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 9

penelitian yang dibutuhkan, yaitu bidang pascapanen. Sampai

dengan tahun 2014, BB Pascapanen mempunyai SDM peneliti yang

memadai dengan jenjang pendidikan S3 12 orang, S2 28 orang, dan

S1 19 orang. Jumlah tersebut akan terus meningkat baik kualitas

maupun kuantitas, seiring dengan banyaknya SDM yang sedang

menyelesaikan studinya pada perguruan tinggi baik di dalam negeri

maupun luar negeri. Diperkirakan sampai dengan tahun 2019,

jumlah SDM yang berpendidikan S3 60 orang, S2 120 orang, dan

S1 100 orang (proyeksi jika 400%), dengan bidang keilmuan sesuai

dengan keahlian yang meliputi : Ilmu Kimia (dasar dan terapan), Ilmu

Fisika (dasar dan terapan), Nanotechnology, Mikrobiologi,

Keamanan Pangan, Bioproses, Desain Proses, Bioinformatika,

Sistem Dinamik, dll. Pendayagunaan tenaga peneliti dan

peningkatan kompetensi peneliti dilakukan untuk menghasilkan

teknologi yang bermanfaaat bagi industri, stakeholder, petani, dan

pengguna lainnya.

Tabel. 3. Sebaran Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Tahun 2014

No Jabatan Pendidikan

S3 S2 S1 SM/D3 SLA/D1 SLTP SD Jumlah

1. Jabatan Struktural

3 6 1 1 0 0 0 11

2. Jabatan Fungsional - Peneliti - Litkayasa - Arsiparis - Pustakawan - Fungsional

Umum

12 0 0 0 0

31 0 0 0 0

14 1 0 1

10

1 8 0 0 1

0 7 1 0

37

0 0 0 0 6

0 0 0 0 1

58 16 1 1 55

Jumlah 12 36 27 11 45 6 1 138

Page 16: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

10 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

2. Anggaran

Ketersediaan anggaran kegiatan penelitian dan

pengembangan pertanian bersumber dari pendanaan internal (APBN

Badan Litbang Pertanian) dikelompokkan menjadi : (1) Penelitian

upstream dengan alokasi porsi pendanaan 50-60%; (2) Penelitian

adaptif yang mendukung langsung pencapaian program utama

Kementerian Pertanian berupa kegiatan penelitian adaptif dan

diseminasi, dengan alokasi porsi pendanaan 20-30%; dan (3)

Penelitian kolaboratif (konsorsium dan kerja sama) berupa penelitian

upstream dan adaptif, dengan alokasi porsi pendanaan 10-20%.

Upaya peningkatan pendanaan di luar APBN dalam rangka

pemenuhan anggaran pembiayaan penelitian akan dilakukan melalui

peningkatan kerja sama penelitian dan pemanfaatan hasil penelitian

baik dari dalam maupun luar negeri.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana yang dimiliki BB-Pascapanen berupa

gedung perkantoran untuk kegiatan administrasi dan gedung

laboratorium yang berada di Bogor dan Karawang. Gedung

laboratorium dibagi menjadi dua kelompok yaitu laboratorium

penelitian-pengujian dan laboratorium pengembangan. Laboratorium

penelitian-pengujian terdiri dari laboratorium kimia, fisik, mikrobiologi,

dan organoleptik yang berada di Bogor, dan laboratorium mutu fisik

untuk padi dan serealia lainnya di Karawang. Laboratorium

penelitian-pengujian telah mendapat akreditasi dari Komite

Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratorium penguji terakreditasi

yang mengimplementasikan SNI ISO/IEC 17025:2008.

Page 17: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 11

Beberapa peralatan yang terdapat di laboratorium penelitian-

pengujian antara lain HPLC, GC, spektrofotometer, amilograph,

texture analyzer, dan lain-lain. Sebagian besar peralatan yang

berusia cukup tua dan alat dalam kondisi rusak atau tidak dapat

digunakan. Laboratorium pengembangan terdiri dari laboratorium

penanganan bahan dan pengolahan. Laboratorium penanganan

bahan termasuk penanganan segar komoditas tanaman pangan

(serealia dan umbi-umbian), hortikultura (buah, sayuran, tanaman

hias dan biofarmaka), dan peternakan (daging, susu dan telur), dan

tepung-tepungan. Sedangkan laboratorium pengolahan diantaranya

pengolahan roti-rotian dan mi, pengolahan minuman, pengolahan

tahu, ekstraksi atsiri dan bahan aktif, serta pengolahan daging dan

susu, serta pengolahan bioprosesing serta pengemasan produk.

Beberapa peralatan di laboratorium pengembangan antara lain

ektraktor minyak atsiri, peralatan pengeringan (spray drier, molen

drier, far infra red drier), mesin penepungan, penyosoh sorgum,

mesin pascapanen padi terpadu, peralatan pengolahan roti dan mi,

alat pengemas, dan sebagainya. Pada umumnya peralatan tersebut

berasal dari balai-balai penelitian komoditas sehingga hampir dalam

kondisi kurang baik atau rusak.Banyaknya peralatan yang rusak

menyulitkan dalam pengaturan penggunaan ruangan laboratorium

dan menjadi beban biaya pemeliharaan (inefisien).

Pada tahun 2013, dilakukan pembenahan laboratorium dan

peralatannya yang difokuskan pada penambahan jumlah

laboratorium dan peralatannya, yaitu laboratorium nanoteknologi dan

bioinformatika. Peralatan laboratorium nanoteknologi yang diperoleh

melalui program Sustainable Management for Agriculture Research

Page 18: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

12 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

and Technology Dissemination (SMARTD) tahun 2013 diantaranya

Transmission Electron Microscope (TEM), Scanning Electron

Microscope (SEM), particle size analyzer (PSA), X-Ray Difraction

(XRD), Differential Scanning Colorimetry (DSC), nano spray drier,

ultrafine grinder, nanomilling, high pressure homogenizer (HPH),

ultrasinik, dan lain-lain. Laboratorium nanoteknologi ini difokuskan

pada pangan dan pertanian. Sedangkan laboratorium bioinformatika

direncanakan akan dimulai tahun 2014.Khusus laboratorium instalasi

Karawang telah dilakukan pembenahan laboratorium pengolahan

yang mendukung diverfisikasi pangan berbasis pangan lokal.

Pembenahan laboratorium tersebut akan terus dilakukan baik di

Bogor maupun Karawang, sebagai upaya mengikuti pesatnya

perkembangan IPTEK bidang pascapanen, perubahan isu global,

serta semakin pentingnya posisi dan peran pascapanen dalam

pembangunan agroindustri nasional, sehingga BB Pascapanen

diharapkan akan semakin berperan nyata dan menjadi trend setter

atau center of excellent di bidang pascapanen di tingkat nasional

dan internasional. Selain itu, ketersediaan laboratorium-laboratorium

tersebut dapat meningkatkan pendapatan negara bukan pajak

(PNBP) sebagai bentuk optimalisasi aset-aset negara untuk

kepentingan pembangunan nasional.

4. Manajemen Litbang

Pelaksanaan visi dan misi BB-Pascapanen mengarah pada

reformasi birokrasi untuk mewujudkan good governance dan clean

government. Salah satu penjabaran reformasi birokrasi tersebut

antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28

Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Page 19: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 13

(SPIP). Sejak tahun 2010, BB-Pascapanen telah membentuk Satuan

Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) dan menerapkan lima

unsur SPI yaitu lingkungan pengendalian, pengelolaan risiko,

kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan

dalam pengelolaannya. Peran monitoring dan evaluasi (monev)

sebagai bagian dari pelaksanaan SPI sangat penting untuk

menganalisis capaian kinerja tahun berjalan dan kegiatan yang telah

dilaksanakan.Selain itu BB-Pascapanen telah menerapkan

manajemen korporasi dan menyelaraskan sistem manajemennya

dengan standar manajemen riset yang ditetapkan oleh Komite

Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan

(KNAPPP) untuk meningkatkan jaminan mutu produk litbang.

5. Ketersediaan Teknologi

Inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh BB Litbang

Pascapanen pada skala labotorium banyak tersedia. Sampai dengan

kurun waktu tahun 2009-2014 BB Litbang Pascapanen telah

menghasilkan 47 teknologi. Selama kurun waktu tersebut BB-

Pascapanen telah menyelesaikan semua kegiatan penelitian dan

pengembangan sesuai dengan yang direncanakan serta

menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan

komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan

peternakan. Beberapa invensi teknologi pascapanen sudah diadopsi

oleh stakeholder dan dapat meningkatkan nilai tambahdan daya

saing. Semua teknologi yang dihasilkan dalam rangka mewujudkan

empat sukses pembangunan pertanian 2010-2014 yaitu: 1)

Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; 2)

Page 20: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

14 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Peningkatan diversifikasi pangan; 3) Peningkatan nilai tambah, daya

saing dan ekspor serta 4) Peningkatan kesejahteraan petani.

Tabel 4. Teknologi pascapanen mendukung empat sukses pembangunan pertanian 2010-2014

No 4 sukses pembangunan

pertanian

Judul RPTP

1 Mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

Penanganan susut pascapanen padi dalam mendukung peningkatan produksi beras nasional (P2BN)

Sistem penunjang keputusan berbasis pemodelan dinamik untuk perencanaan pencapaian target perberasan nasional: Studi kasus penanganan susut pascapanen di Jawa Barat

Teknologi penyosohan enzimatis untuk meningkatkan rendemen beras giling dalam mendukung peningkatan produksi beras nasional (P2BN)

Teknologi kemasan aktif antimikroba untuk memperpanjang umur simpan produk daging sapi segar

Teknologi Produksi Vinegar sebagai Pengawet Alami dan Aplikasinya untuk Memperpanjang Masa Simpan Daging Segar

Teknologi pengawet alami (vinegar air kelapa dan chitosan) pada daging sapi dan daging ayam di tingkat RPH/RPA dan pedagang

2 Mendukung peningkatan diversifikasi pangan

Penggandaan Skala Produksi Tepung Sorgum (100 kg/hari) Rendah Tanin (1%) dan produk nasi serta bubur sorghum instan (10kg/hari)

Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari)

Inovasi Teknologi Pembuatan Starter Kering (109CFU/g/6 bulan) Untuk Mendukung Model Produksi Susu Fermentasi Probiotik Skala 10 liter per hari

Teknologi Pengaolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (minimal 300 ppm) Berbasis Bekatul dan Gambir

Page 21: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 15

Teknologi Pembuatan Snack Bars Berbasis Tepung Ubijalar sebagai Makanan Berkalori Tinggi untuk Daerah Rawan Bencana

Pengembangan Teknologi Produksi Nasi Instan Dengan Waktu Rehidrasi Singkat

Teknologi Proses Pembuatan Kopi Luwak Artificial Melalui Proses Ezimatis dan Fermentasi Anaerob

Teknologi Produksi Starter Mikroba Untuk Peningkatan Mutu Biji Kakao Di Tingkat Pedagang Pengumpul

Pengembangan Diversifikasi Produk Olahan Panngan Non Beras (Aneka Umbi) Mendukung Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Teknologi Pengolahan Kacang-kacangan sebagai sumber protein untuk substitusi Impor Kedelai

3 Mendukung peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor

Ujicoba Ekspor Buah Manggis (Kapasitas 15-18 ton) menggunakan Metode Pelilinan dan Pengemasan dengan Daya Simpan 28 hari dan Tingkat Kerusakan <20%

Implementasi Teknologi Pengemasan Atmosfir Termodifikasi Pada Buah Salak (kapasitas 10 ton) selama 21 hari transportasi untuk tujuan ekspor dengan tingkat kerusakan <20%

Teknologi Penanganan Jamur Merang (Volvariella Volvacea) Segar dengan Daya simpan minimal 10 hari dengan tingkat kerusakan <10%

Teknologi Pulsing dan Pengemasan Bunga Potong Krisan untuk Meningkatkan vase life (8 hari) dalam pengiriman domestik dan ekspor

Teknologi Pengolahan Jus dan Buah Rambutan Dalam Sirup Kapasitas 1000 cup /hari dengan daya simpan minimal 1 tahun

Teknologi pengemasan pepaya mini untuk transportasi laut dengan tingkat kerusakan dan memperpanjang daya simpan

Teknologi Kemasan Aktif Berbasis 1-Methylcyclopropene (1-MCP) Untuk Memperlambat Kematangan Pisang

Page 22: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

16 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Teknologi Pengemasan Buah Durian Dalam Memperpanjang Daya Simpan dan Trnasportasi Ekspor

Penerapan irradiasi sinar Gamma dan WHT untuk meningkatkan mortalitas lalat buah pada mangga

Produksi Enzim Pektinase Kasar Untuk Mempercepat Degradasi Kulit Pada Pengolahan Lada Putih

Formulasi Bahan Pewarna Alami untuk Batik dengan Ketahanan Luntur Tinggi

Formulasi Bahan Pewarna Alami untuk Batik dengan Ketahanan Luntur Tinggi

Pengembangan Produk Susu Fermentasi Kering Probiotik dan Keju Rendah Lemak Berbasis Susu Sapi Low-Grade

Teknologi Produksi Biopreservatif dari Buah Mangga Rucah

Teknologi Non-Destruktif untuk GradingUkuran dan Kualitas Buah Tropika

Pengembangan Edible Film dari Komposit Puree Buah dan Sayur Nanoserat Selulosa dengan Sifat Antimikroba Sebagai Kemasan Bahan Pangan

Perbaikan Proses Produksi Sari Buah Tropika Skala UKM di Kalimantan Timur

Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (Gambir, Nilam dan Kopi) di Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara

Teknologi Nanoenkapsulasi Minyak Biji Pala (Myristica fragrans H) sebagai Bahan Preservatif Puree Jambu Merah dan Sari Buah Apel

Teknologi Nanoenkapsulasi Ekstrak Temulawak dalam Pendispersi Minyak Sawit Kaya Beta Karoten untuk Meningkatkan Bioavaibilitas dan Sifat Anti-Inflamasi

Teknologi Sistesis Nano-Katekin Dari Daun Gambir untuk Aplikasi pada Produk Nutraseutikal

Penanganan Segar Kentang dan Cabe untuk Meningkatkan Daya Simpan

Teknologi Pengolahan Bawang Merah dan Kentang (Tepung Bawang Merah dan Tepung Kentang)

Page 23: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 17

Peningkatan Rendemen dan Mutu Gula melalui Proses Enzimatis

Aplikasi Nanoteknologi untuk Pengembangan Pangan Fungsional, nutrasetikal dan kemasan

Pengembangan MAI Pangan dalam Mendukung Keamanan dan Ketahanan Pangan

Teknologi biopreservatif mendukung perdagangan hortikultura antar pulau dan peningkatan ekspor

Teknologi kombinasi enzimatis dan filtrasi pada produksi gula

Teknologi percepatan fermentasi biji kakao

Teknologi produksi bioetanol berbasis limbah jagung dan sorghum

Gambar 1. Proses penyosohan beras pecah kulit hasil perlakuan enzimatis (kiri); Beras hasil penyosohan enzimatis (kanan)

Page 24: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

18 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Gambar 2. Produk edible film antimikroba dan aplikasinya (kiri); kemasan plastik antimikroba dan aplikasinya (kanan)

Gambar 3. Proses iradiasi kentang segar (kiri); Produk cabai setelah penyimpanan 14 hari (kanan)

Page 25: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 19

Gambar 4. Beras artifisial non-fortifikasi (atas); Beras artifisial fortifikasi (bawah)

Gambar 5. Gula tebu hasil proses enzimatis (kiri); Peralatan membran filtrasi (tengah); Gula tebu substitusi sorgum manis (kanan)

Page 26: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

20 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Peluang

1. Dukungan Kebijakan Pemerintah

Di era pemerintahan saat ini, penelitian mendapat perhatian

serius, karena peran penelitian ke depan semakin sangat strategis,

khususnya untuk mendukung 9 program prioritas pembangunan atau

yang disebut Nawa Cita. Berikut secara ringkas sembilan program

prioritas tersebut:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan

nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan

negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional

dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan

terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya

memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi

demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui

reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem

dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan

terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui

peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan

program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan

Page 27: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 21

masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia

Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program

kepemilikan tanah seluas 9 juta hektar, program rumah

kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta

jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan

bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan

penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan

mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang

menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti

pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai

patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan

budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan

kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog

antarwarga.

Berbagai dinamika lingkungan strategis seperti makin

meningkatnya permintaan terhadap komoditas pertanian karena

pesatnya pertumbuhan penduduk, makin langkanya energi fosil,

perubahan iklim, makin cepatnya alih fungsi lahan serta adanya

persaingan bahan baku untuk pangan, pakan, serat dan energi telah

Page 28: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

22 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

diantisipasi oleh Kementerian Pertanian dengan mengeluarkan

Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013-2045 (SIPP 2013-

2045). Dalam SIPP 2013-2045 tersebut tergambar visi

pembangunan pertanian ke depan yaitu “Terwujudnya sistem

pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan

beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari

sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika”. Dari visi ini,

tampaknya ada beberapa kata kunci penting seperti bioindustri,

bekelanjutan, pangan sehat, dan nilai tambah yang berkaitan erat

dengan BB Pascapanen, sehingga kegiatan penelitian dan

pengembangan pascapanen ke depan harus bertumpu pada hal

tersebut.

Badan Litbang Pertanian sendiri dalam penyusunan Rencana

Strategis 2015-2019 juga menitik beratkan program penelitian dan

pengembangan pada bio-based technology serta zero waste

technology. Agenda Riset Nasional 2015-2019 yang disusun oleh

Dewan Riset Nasional juga menyebutkan bahwa prioritas penelitian

dan pengembangan adalah untuk menjawab issue perubahan iklim,

teknologi hijau, peningkatan komponen dalam negeri, serta

pembangunan berkelanjutan yang melibatkan semua pihak.

Selain kebijakan pemerintah yang sifatnya nasional, kondisi

regional maupun global juga menciptakan berbagai peluang bagi

pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Era globalisasi dan

pemberlakuan pasar bebas ASEAN (AFTA), ASEAN-China

(ACFTA), Asean-Jepang (AJFTA), dan Asean-Korea Selatan

(ASKFTA) telah mendorong berbagai produk pertanian Indonesia,

baik bahan mentah maupun olahan berpeluang untuk dipasarkan ke

Page 29: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 23

pasar ASEAN dan China. Apabila peluang pasar dalam dan luar

negeri dapat dimanfaatkan dengan meningkatkan nilai tambah dan

daya saing berbasis pada keunggulan komparatif dan kompetitif.

Permintaan terhadap produk pertanian akan meningkat seiring

dengan bertambahnya populasi dunia, sedangkan pasokan terbatas.

Ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangankan

pertanian. Sementara itu, makin terbatasnya energi fosil saat ini,

maka dunia perlu memanfaatkan dan beradaptasi dengan energi

alternatif seperti biofuel. Dampak krisis energi tersebut merupakan

potensi besar bagi Indonesia untuk mengembangakan beberapa

komoditas pertanian-bioindustri.

Potensi strategis sektor pertanian pada krisis ekonomi dan

pasar global antara lain: peluang meningkatkan daya pasok bahan

mentah maupun olahan, penyedia lapangan kerja, penyedia bahan

baku bagi industri yang memeiliki efek penggada cukup besar

(multiplier effect) bagi perekonomian Indonesia, penghasil devisa,

serta pasar potensial bagi produk sektor industri dalam negeri.

Dampak dari peningkatan perekonomian dunia mengakibatkan

meningkatnya kebutuhan pangan, energi dan serat, oleh karena itu,

pembangunan pertanian ke depan, peran teknologi pascapanen

sangat dibutuhkan.

2. Keanekaragaman Hayati dan Agroekosistem

Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah

(mega biodiversity), termasuk plasma nutfah. Bio-diversity darat

Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil,

bahkan bila termasuk kelautan maka Indonesia nomor satu dunia.

Keanekaragaman hayati yang didukung dengan sebaran kondisi

Page 30: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

24 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

geografis, berupa dataran rendah dan tinggi serta iklim yang sesuai

berupa limpahan sinar matahari, intesitas curah hujan yang hampir

merata sepanjang tahun di sebagian wilayah, serta keaneka

ragaman jenis tanah memungkinkan dibudidayakannya aneka jenis

tanaman dan ternak asli daerah tropis maupun komoditas introduksi

dari daerah sub topis secara merata sepanjang tahun di Indonesia.

Keanekaragaman plasma nutfah tanaman dan hewan ini

tentunya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk

penyediaan sumber bahan pangan, energi dan serat yang terus

meningkat setiap tahunnya. Bila saat ini sebagian masyarakat

Indonesia masih sangat bergantung kepada Beras sebagai sumber

pangan utama maka ke depan, harus dilakukan upaya diversifikasi

pangan dengan menggali potensi plasma nutfah yang ada yang

dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat pengganti beras.

Selain itu, keragaman komoditas pertanian tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan juga dapat lebih

dioptimalkan dalam upaya pencapaian Pola Pangan Harapan yang

bergizi, sehat dan berimbang dalam upaya pencapaian Ketahanan

Pangan.

3. Demografi

Berdasarkan berbagai proyeksi penduduk Indonesia 2010-

2020 menurut BPS pada tahun 2015 akan mendekati 255 juta

dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,25 persen, dan pada

tahun 2020 diperkirakan akan mendekati 270 juta jiwa dengan

pertumbuhan sebesar 0,5 persen. Adapun hasil sensus 2010,

terlihat bahwa pada tahun 2010-2040 akan terjadi ledakan penduduk

berusia muda di Indonesia atau bonus demografi. Pada periode

Page 31: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 25

bonus demografi itu, Indonesia memiliki peluang atau kesempatan

besar (window of opportunity) untuk memanfaatkan penduduk usia

muda itu. Peluang emas yang tidak akan terulang di masa

mendatang itu dapat dilihat ketika Indonesia berada pada titik

terendah dalam rasio ketergantungan (dependency ratio) dimana

penduduk usia produktif harus menanggung penduduk usia tidak

produktif.

Kondisi ini bisa menjadi peluang yang baik dalam memacu

pertumbuhan di segala bidang melalui ketersediaan tenaga muda

yang terampil.Namun apabila peluang ini tidak dimanfaatkan secara

baik, kondisi ini bisa menjadi bumerang yang justru menghambat

pertumbuhan di segala bidang, terutama di bidang pertanian.

4. Ketersediaan Sumber Energi Alternatif

Ketergantungan masyarakat dunia terhadap bahan bakar fosil

saat ini memang masih sangat tinggi, khususnya untuk sektor

transportasi dan penyediaan bahan baku industri khususnya

oleokimia. Eksploitasi cadangan minyak yang berlebihan tersebut

mendorong terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak di seluruh

dunia. Belum lagi ditambah dengan kondisi plitik negara-negara

Timur Tengah yang selama ini menjadi pengekspor minyak.

Selain itu, sumber energi fosil mengakibatkan pencemaran

udara yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit energi tersebut,

seperti gas sulfur dioksida (SO2) dan gas-gas rumah kaca (GRK),

seperti karbon dioksida (CO2). Banyak penelitian menyebutkan

bahwa GRK telah memicu terjadinya pemanasan global. Lebih

lanjut, pemanasan global telah memicu terjadinya perubahan iklim

Page 32: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

26 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

(climate change) yang berdampak pada gangguan di sektor

pertanian.

Meningkatnya kelangkaan dan pemanasan global akibat

konsumsi energi fosil telah mendorong banyak negara untuk

mensubstitusi atau mengurangi pemanfaatan energi fosil dengan

energi dari tanaman. Jagung, ubikayu, tebu, sagu dan aren

digunakan untuk memproduksi etanol, sedangkan minyak sawit,

minyak kedelai, minyak rape seed, jarak pagar, kelapa dan kemiri

sunan sunan sunan sebagai bahan baku biodiesel. Indonesia sendiri

melalui Dewan Energi Nasional (DEN) telah menyusun road map

penggunaan etanol dan biodiesel untuk keperluan transportasi,

industri manufaktur, dan pembangkit tenaga listrik. Dengan

tersusunnya road map ini tentunya akan mempengaruhi kebijakan

dalam pembangunan pertanian dalam kaitannya dengan penyediaan

bahan bakar nabati (bio-fuels). Pemerintah juga telah mengeluarkan

kebijakan moratorium yang mewajibkan penambahan bahan bakar

nabati sebesar 20% untuk setiap liter solar. Kebijakan ini tentunya

diharapkan dapat mendorong berkembangnya industri bahan bakar

nabati di Indonesia.

5. Pasar dan Industri

Teknologi pascapanen sebagi bagian paling hilir dalam suatu

sistem pertanian, memiliki kedekatan dengan sektor industri maupun

pasar. Hal tersebut tentunya menjadi peluang karena akan

memudahkan untuk mendapatkan informasi yang sebanyak mungkin

langsung dari konsumen. Dengan demikian, teknologi yang

dihasilkan harus mampu menjawab keinginan maupun kebutuhan

konsumen.

Page 33: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 27

Pertumbuhan eknonomi yang pesat tentunya berdampak pula

terhadap pendapatan masyarakat dan juga pola hidup masyarakat.

Contohnya saja, kebutuhan pangan sekarang tidak hanya sebatas

dapat mengenyangkan tetapi juga harus memiliki fungsi lain seperti

pangan sehat yang bergizi, aman dan juga fungsional. Selain itu,

kesadaran akan arti pentingnya kesehatan serta kelestarian

lingkungan juga mendorong berkembangnya produk-produk yang

bersifat back to nature, organik maupun enviromental friendly

sehingga memiliki nilai tambah lebih dibandingkan produk yang tidak

mengusung label tersebut. Tentunya perubahan pola hidup tersebut

harus mampu diantisipasi dengan menghasilkan teknologi yang

bersifat aman, sehat, dan ramah lingkungan.

Sementara itu, kemajuan teknologi informasi juga telah

merubah pola hidup masyarakat. Maraknya penggunaan internet,

dan sosial media harus mampu diantisipasi agar mampu

dimanfaatkan secara maksimal bagi produk-produk hasil teknologi

pascapanen. Selain itu, aplikasi teknologi informasi juga dapat

dimanfaatkan dalam penelitian dan pengembangan teknologi

pascapanen, umpamanya saja dalam presision farming ataupun

dalam membuat model-model simulasi untuk proses ataupun

pengambilan kebijakan.

Badan Litbang juga telah mencanangkan penerapan corporate

management dalam semua lini kegiatannya. Hal ini berarti, dalam

kegiatan penelitian dan pengembangan, harus melibatkan semua

pihak terkait mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya. Hal

tersebut juga didukung dengan tagline Badan Litbang yaitu Science,

Inovation, Networks dimana kerja sama dan jejaring kerja

Page 34: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

28 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

internasional harus diperluas dan diperkuat untuk mendukung

keberhasilkan penelitian dan pengembangan.

Secara bilateral Kementerian Pertanian telah membuat nota

kesepahaman dengan kementerian beberapa negara seperti

Malaysia, Brazil, Slovakia, Laos, dan Tunisia. Badan Litbang

Pertanian juga sudah membuat nota kesepahaman dengan

lembaga-lembaga penelitian internasional seperti ACIAR, CIRAD

dan Embrapa. Secara multilateral, Badan Litbang Pertanian juga

membuat nota kesepahaman dengan beberapa organisasi dan

lembaga penelitian internasional seperti CIMMYT, IRRI dan CIP.

Nota kesepahaman ini dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan-

kegiatan penelitian bersama, pertukaran tenaga ahli dan informasi.

Selain itu masih juga terbuka peluang untuk membuat nota

kesepahaman baru dengan beberapa negara atau lembaga

penelitian internasional lainnya.

3.2. Tantangan

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim yang disebabkan oleh semakin

meninngkatnya gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan

berbagai dampak diantaranya meningkatnya suhu atmosfir,

semakin tingginya frekuensi tahun kering (El Niño), semakin

sulitnya diprediksi awal dan lama musim hujan dan musim

kemarau, makin tingginya intensitas curah hujan di musim

hujan dan semakin pendeknya durasi musim hujan. Kenaikan

suhu bumi tersebut menyebabkan terjadinya pemanasan

global yang berdampak pada mencairnya gunung es di daerah

kutub sehingga terjadi kenaikan muka air laut dan

Page 35: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 29

mengancam pertanian di daerah pantai karena perendaman

oleh air laut (rob) dan meningkatnya salinitas tanah dan air.

Selain itu, perubahan iklim ini juga berpengaruh terhadap

pengaturan musim tanam beberapa komoditas pangan utama

sehingga berimbas pada terjadinya kelangkaan produksi yang

dapat menimbulkan ancaman terjadinya krisis pangan dunia.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di

daerah khatulistiwa termasuk wilayah yang sangat rentan

terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan,

kenaikan muka air laut, kenaikan suhu udara dan peningkatan

frekuensi kejadian iklim ekstrim adalah dampak serius

perubahan iklim yang dihadapi Indonesia. Pertanian

merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius dan

kompleks akibat perubahan iklim tersebut, yaitu terkait dengan

aspek biofisik dan teknis, serta aspek sosial dan ekonomi.

Oleh sebab itu, perubahan iklim dikhawatirkan akan

mendatangkan masalah baru bagi keberlanjutan produksi

pertanian, terutama tanaman pangan.

Tantangan ke depan dalam menyikapi dampak

perubahan iklim global adalah menciptakan teknologi tepat

guna untuk penanganan pascapanen maupun pengolahan

berbagai komoditas pangan agar pada saat terjadi kelangkaan

produksi, produk pangan dapat tetap tersedia sehingga krisis

pangan bisa dihindari.

2. Kelangkaan Bahan Bakar/Energi Fosil

Cadangan gas dan minyak bumi (BBM) dunia semakin

berkurang, belum lagi kondisi politik negara Timur Tengah

Page 36: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

30 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

yang merupakan negara penghasil minyak bumi yang terus

bergejolak menyebabkan terjadinya kenaikan harga BBM.

Energi alternatif dari nuklir yang bagi sebagian masyarakat

dianggap jalan keluar terbaik ternyata menyimpan tidak

sepenuhnya aman, seperti yang tejadi pada salah satu

pembangkit energi nuklir di Fukushima, Jepang. Oleh karena

itu maka perhatian dunia mulai berpaling pada bioenergi baik

berupa biosolar maupun bioetanol. Bioenergi dianggap

sebagai sumber energi alternatif yang bersih dengan emisi

GRK yang relatif rendah dibandingkan dengan BBM.

Dalam rangka mengurangi konsumi bahan bakar fosil,

pemerintah Indonesia mencanangkan akan meningkatkan

komposisi bioenergi sebanyak 10% dari minyak solar dalam

beberapa tahun ke depan. Hal tersebut tentunya harus dapat

segera diantisipasi karena salah satu bahan baku biosolar

adalah kelapa sawit yang notabene juga merupakan

kebutuhan pangan. Dengan semakin meningkatnya pasar

untuk komoditas minyak sawit, tentunya pemerintah akan

meningkatkan produksi sawit untuk menjawab peningkatan

permintaan tersebut.

Sebagian besar dari peningkatan produksi sawit di

Indonesia dicapai melalui peningkatan luas areal perkebunan

(ekstensifikasi) yang sebagiannya menggunakan lahan hutan

dan lahan pertanian lainnya. Jika hal ini berlanjut

dikhawatirkan akan terjadi kerusakan lingkungan dan

ancaman terhadap produksi tanaman lain, termasuk tanaman

pangan. Untuk meminimalkan dampak tersebut, pemerintah

Page 37: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 31

perlu mempunyai standard penurunan emisi GRK dan

proporsi penggunaan bahan baku sawit untuk keperlun

pangan dan energi agar tidak terjadi kelangkaan. Untuk itu,

perlu dilakukan penelitian dan kajian bagaimana

menghasilkan teknologi proses yang optimal agar dapat

menggunakan bahan baku seminimal mungkin dengan

rendemen yang semaksimal mungkin.

3. Perubahan Pasar Global

Liberalisasi perdagangan dunia yang terus berlangsung akan

menciptakan peluang dan sekaligus ancaman bagi Indonesia.

Di satu sisi liberalisasi perdagangan dunia meningkatkan

peluang pasar di luar negeri bagi produk ekspor pertanian

indonesia, namun di sisi lain akses produk impor ke pasar

dalam negeri untuk barang atau bahan baku yang tidak

diproduksi di dalam negeri merupakan sebuah ancaman.

Pembentukan blok perekonomian yang terus berlangsung

sampai saat ini seperti ASEAN-CHINA Free Trade Agreement

akan mempengaruhi perekonomian nasional. Dampak negatif

yang dihadapi oleh suatu negara yang tidak menjadi anggota

adalah adanya hambatan akses pasar global karena negara

anggota blok perekonomian yang selama ini melakukan

hubungan dagang akan mengalihkan permintaan barang dan

jasa ke negara sesama anggota blok perekonomian. Sebagai

akibatnya setiap negara harus menciptakan tingkat efisiensi

paling optimal sehingga mempunyai daya saing tinggi di pasar

global.

Page 38: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

32 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Pengembangan usaha produk-produk pertanian menghadapi

tantangan berat dalam persaingan global sehingga perlu

kebijakan yang strategis dan operasional. Globalisasi

perdagangan menuntut peningkatan daya saing produk

pertanian Indonesia. Munculnya raksasa ekonomi baru seperti

China, di satu sisi merupakan peluang bagi Indonesia untuk

memperluas serta menganeka ragamkan produk ekspor untuk

tujuan China. Kemudian munculnya negara-negara yang

bertumpu pada ekspor seperti Malaysia, Vietnam, dan

Thailand merupakan tekanan terhadap produk pertanian di

pasar domestik maupun di pasar internasional. Oleh karena

itu perlu dicermati bagaimana dan sejauh mana peluang dan

ancaman tersebut di atas mempengaruhi perkembangan

pembangunan pertanian di Indonesia.

Permasalahan lain adalah menurunnya daya beli negara-

negara maju akibat terjadinya krisis global. Eropa dan Amerika

Serikat yang selama ini merupakan pasar potensial bagi

komoditas ekspor Indonesia. Indonesia sebagai negara

berkembang yang menumpukan perekonomiannya pada

sektor pertanian dengan potensi pertumbuhan yang tinggi

tampaknya perlu menyikapi masalah sekaligus tantangan

tersebut secara serius.Pertumbuhan ekonomi Indonesia

menunjukkan trend yang terus meningkat, bahkan merupakan

pertumbuhan terbesar kedua di dunia setelah China. Krisis

ekonomi dan pasar global secara langsung maupun tidak

langsung juga akan mempengaruhi ekonomi Indonesia,

karena peranan sektor pertanian Indonesia adalah sumber

Page 39: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 33

pembiayaan dan alternatif investasi bagi investor atau

penanam modal. Permasalahan ikutan, seperti penurunan

demand dan peningkatan jumlah pengangguran,

keterlambatan pertumbuhan ekonomi, dan terjadi inflasi

sebagai dampak naik-turunnya harga komoditas dan nilai

tukar dolar, yang dapat berdampak luas pada perekonomian

Indonesia.

4. Mutu dan Keamanan Pangan

Tuntutan pasar akan mutu produk pertanian yang

semakin tinggi, akibat munculnya berbagai kasus seperti

kontaminasi aflatoksin pala, cemaran logam-logam

berbahaya. Salah satu cara untuk mencegah produk

pertanian, perkebunan, peternakan terkontaminasi dari

berbagai cemaran, penyakit tersebut adalah dengan

pemberian standardisasi, sertifikasi sehingga aman.

5. Sumber Daya dan Pemanfaatan Hasil Penelitian

Saat ini BB Pascapanen Pertanian memiliki pegawai

sebanyak 137 orang, terdiri atas 60 orang tenaga fungsional

peneliti (47,80%), 1 orang perekayasa (0,73%) dan 76 orang

(55,47%) tenaga administrasi. Jumlah tenaga fungsional

peneliti adalah 60 orang, dengan komposisi S3, S2 dan S1,

masing-masing 12 orang (20%), 33 orang (55%), dan 29

orang (48,33%). Komposisi tersebut untuk institusi penelitian

dan pengembangan berdasarkan tupoksinya dirasa belum

memadai. Berdasarkan hasil kajian critical mass. Upaya yang

akan dilakukan untuk memenuhi komposisi tersebut adalah

melakukan rekruitmen calon peneliti dengan kualifikasi S2 dan

Page 40: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

34 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

S1 dan melakukan pelatihan jangka panjang melalui program

S2 dan S3.

Pengembangan sarana prasarana gedung administrasi

dan laboratorium yang sudah dilakukan tahun 2013 akan terus

dilakukan sampai beberapa tahun ke depan.Strategi

penguatan sarana prasarana laboratorium diarahkan pada

pengadaan peralatan yang belum tersedia, penghapusan

peralatan yang sudah rusak, dan optimalisasi penggunaan

peralatan yang sudah ada melalui kegiatan penelitian dan jasa

analisa pengujian, termasuk peningkatan pemeliharaan

peralatan dan perbaikan sistem manajemen laboratorium.

Laboratorium yang sudah direncanakan akan dibangun adalah

laboratorium bioinformatika, dan laboratorium pengembangan

penanganan dan pengolahan di Bogor, terutama laboratorium

penanganan segar, bioprosesing dan desain/rekayasa proses

untuk menghasilkan model scaling-up teknologi. Sedangkan

laboratorium di Karawang dapat diarahkan pada skala pilot

plant sebagai ujicoba produksi komersial, terutama untuk

mendukung ketahanan pangan dan diversifikasi pangan

berbasis produk lokal.Strategi ini diharapkan akan

menghasilkan paket teknologi yang siap digunakan, kompetitif,

dan bernilai ilmiah tinggi yang bersifat invensi maupun inovasi.

Untuk meningkatkan PNBP dari jasa analisa pengujian

akan dilakukan upaya perluasan ruang lingkup akreditasi KAN

dan peningkatan pelayanan sebagai upaya untuk

meningkatkandaya saing secara ilmiah dan komersial,

sehingga dapat menjadi laboratorium rujukan untuk

Page 41: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 35

standarisasi mutu dan keamanan produk pangan.Selain itu,

optimalisasi penggunaan anggaran PNBP akan dilakukan

dengan lebih mengarahkan pada kegiatan yang berhubungan

langsung dengan laboratorium dan penelitian.

3.3. Implikasi

Dalam mensikapi berbagai potensi yang ada serta

mengantisipasi berbagai tantangan, implikasinya antara lain:

a. Pengembangan SDM

Meskipun sumber daya manusia di BB-Pascapanen secara

kualitas mungkin sudah memadai tetapi bila dihitung dari kualitas

sebenarnya masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan

penambahan SDM. Selain itu bila dilihat dari rasio antara

peneliti, teknisi dan tenaga administrasi, tampaknya kurang

proporsional sehingga perlu dilakukan penataan kembali agar

proporsi ideal dapat tercapai. Selain itu, peningkatan kualitas

peneliti yang berwawasan internasional juga perlu dilakukan

antara lain melalui kegiatan scientific exchange, specific training,

scientific visit, post-doctoral program dan lain-lain.

Adanya tunjangan kinerja bagi PNS di lingkup Kementerian

Pertanian juga harus disikapi dengan penyusunan job

description dan beban kerja yang optimal agar pekerjaan yang

ada dapat terdistribusi merata dan selesai tepat waktu. Sistem

rewards dan punishment juga harus diterapkan agar kinerja BB

Pascapanen dapat terus ditingkatkan.

b. Penerapan Manajemen Korporasi dan Sistem Akreditasi (ISO,

KAN, KNAPPP)

Page 42: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

36 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

Masih rendahnya sinkronisasi antar bagian maupun antar

instansi yang dapat menghambat kinerja BB Pascapanen perlu

disikapi melalui penerapan manajemen korporasi maupun sistem

akreditasi penelitian. Pengembangan manajemen korporasi

lingkup Badan Litbang Pertanian ini dimaksudkan untuk dapat

menyatukan dan menyamakan langkah gerak organissi dalam 7

aspek manajemen litbang yang meliputi manajemen program

dan alokasi anggaran; manajemen sumber daya manusia;

manajemen sarana dan prasrana; tertib administrasi;

manajemen waktu; manajemen pola pikir atau mindset serta

manajemen konflik. Manajemen korporasi Badan Litbang

Pertanian juga tidak lepas dari Tagline yaitu Science, Innovation,

Networks, sehingga dengan demikian dalam semua

kegiatannya, inovasi harus dihasilkan melalui kegiatan ilmiah

(science) dan pengembangannya dilakukan dengan membangun

kemitraan maupun kerjasama (networks).

Era pembangunan yang semakin kompetitif menuntut

peran BB Pascapanen dalam pembangunan pertanian (impact

recognition) dan peningkatan nilai ilmiah (scientific recognition)

dalam pencapaian status sebagai lembaga penelitian yang

berkelas dunia.Mencermati hal tersebut, maka perlu dilakukan

reorientasi paradigma pembangunan pertanian menuju

“Penelitian untuk Pembangunan”. Kegiatan penelitian dan

pengembangan harus berorientasi pada kebutuhan pengguna

tanpa mengabaikan pengembangan teknologi yang bersifat

demand driving sehingga ilmu pengetahuan, teknologi dan

Page 43: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 37

sistem kelembagaan pertanian yang dihasilkan lebih tepat guna

dan futuristik.

c. Pengembangan bio-based technology

Dampak yang dirasakan karena perubahan iklim, krisis

energi serta kerusakan lingkungan telah mendorong perubahan

preferensi kosumen terhadap suatu komoditas. Kesadaran akan

arti pentingnya kesehatan serta kelestarian lingkungan telah

mendorong berkembangnya produk-produk yang bersifat back to

nature, organik maupun enviromental friendly sehingga memiliki

nilai tambah lebih dibandingkan produk yang tidak mengusung

label tersebut. Tentunya perubahan pola hidup tersebut harus

mampu diantisipasi dengan menghasilkan teknologi yang

bersifat aman, sehat, dan ramah lingkungan atau disebut

dengan bio-based technology. BB Pascapanen juga harus

mampu berperan aktif dalam merakit teknologi untuk

peningkatan mutu dan keamanan produk pertanian disamping

menghasilkan teknologi yang dapat meningkatkan nilai tambah

dan daya saing produk lokal sebagai substitusi pangan impor,

tujuan ekspor, pengembangan pangan fungsional, dan

pengembangan bioenergi.

d. Peningkatan diseminasi dan adopsi teknologi BB-Pascapanen

Diseminasi adalah proses penyebaran invensi dan atau

inovasi teknologi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola.

Impact recognition merupakan salah satu indikator keberhasilan

lembaga penelitian. Hal ini juga mendukung tagline Badan

Litbang Pertanian yaitu Science, Innovation and Networks. Oleh

karena itu untuk meningkatkan Kegiatan diseminasi hasil

Page 44: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

38 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

penelitian dan pengembangan BB Pascapanen harus

memanfaatkan industri dan pasar sebagai mitra litbang

pascapanen untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan

iptek. Diseminasi teknologi dilakukan melalui publikasi dan

pameran tingkat nasional dan internasional, gelar teknologi dan

lain lain. Peningkatan diseminasi dilakukan dengan

meningkatkan frekuensi dan kualitas (website, publikasi,

pameran, promosi melalui media cetak dan elektronik serta

gelar teknologi).

Adopsi adalah proses penerimaan invensi dan atau inovasi

teknologi sampai dapat melaksanakan dan menerapkan dengan

benar dan dapat dimonitoring atau dievaluasi baik secara

langsung maupun tidak langsung. Kegiatan pra-adopsi yang

dilakukan meliputi difusi teknologi, pameran, gelar teknologi,

pelatihan teknologi, pendampingan teknologi, menyusun

perjanjian kerjasama, lisensi, uji produksi dan lain lain.

Seringkali teknologi sulit diadopsi karena: teknologi yang

dihasilkan belum sepenuhnya sesuai dengan yang dibutuhkan

masyarakat, teknologi yang dihasilkan belum efisien dan

dampaknya kurang nyata, tidak ada respon dari stakeholder

(Petani, Pemda, Swasta dsb), teknologi yang dihasilkan masih

berskala laboratorium/bangsal.

Tolak ukur adopsi teknologi adalah teknologi tersebut

digunakan untuk berproduksi menghasilkan nilai tambah dan

daya saing menuju tumbuhnya agroindutri. Untuk diadopsinya

suatu teknologi diperlukan persyaratan teknologi meliputi aspek:

1. Kriteria Internal meliputi:

Page 45: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 39

Konsistensi karakteristik dan kualitas produk yang

dihasilkan skala lab hingga skala pilot.

Teknologi bersifat efektif dan efisien : Rendemen tinggi,

kualitas baik, waktu proses singkat, biaya murah,

kebutuhan bahan baku minimal, nilai tambah maksimal,

zero waste.

Teknologi memiliki kelayakan secara finansial.

Teknologi memiliki kelayakan secara ekonomi.

Teknologi memiliki kelayakan secara budaya.

Teknologi memiliki kelayakan secara managemen.

2. Kriteria Eksternal meliputi:

Teknologi sudah memiliki peluang pasar atau dapat

menciptakan pasar sendiri (market driven).

Penerimaan pasar terhadap teknologi yang dihasilkan.

Teknologi tersebut telah memiliki mitra pengguna.

Jenis HaKI yang dapat dihasilkan.

Peningkatan adopsi teknologi dilakukan melalui diseminasi

SDMC corporate managemen, dengan melibatkan peran

UK/UPT lingkup badan Litbang dan Direktorat Teknis terkait

serta peran mitra yang memilki komitmen dan manajemen yang

kuat.

Page 46: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

40 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN TARGET

4.1. Visi

BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi

pembangunan pertanian dan visi Badan Litbang Pertanian. Visi BB-

Pascapanen dirumuskan berdasarkan kajian orientasi masa depan,

perubahan paradigma pembangunan pertanian, serta kebutuhan

institusi yang profesional. Visi BB-Pascapanen dalam jangka

panjang “Menjadi institusi penelitian dan pengembangan

berkelas dunia”.

Sedangkan visi kurun waktu 2015-2019 ditetapkan sebagai

berikut: “Terwujudnya sistem inovasi pascapanen pertanian

dalam rangka memperkokoh fondasi sistem pertanian

bioindustri berkelanjutan”

4.2. Misi

Upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka disusun

misi sebagai suatu kesatuan gerak dan langkah dalam mencapai

visi. Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut :

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pascapanen

pertanian unggul, berdaya saing dalam mewujudkan sistem

pertanian-bioindustri berkelanjutan;

2. Meningkatkan kualitas dan pengelolaan sumber daya penelitian

dan pengembangan pascapanen pertanian dalam menghasilkan

sains, teknologi dan inovasi;

Page 47: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 41

3. Mengembangkan jejaring kerjasama nasional dan internasional

dalam rangka penguasaan sains dan teknologi pascapanen dan

pemanfaatannya dalam pembangunan pertanian.

4.3. Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya,

dalam kurun waktu 2015 – 2019 BB-Pascapanen menetapkan tujuan

sebagai berikut:

1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi

pascapanen dan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan

nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem

pertanian bio-industri berkelanjutan terutama elalui pemanfaatan

nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika;

2. Menyusun rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian

untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya

mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan;

3. Melaksanakan diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama

nasional dan internasional;

4. Menghasilkan publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional

serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).

4.4. Sasaran

Sasaran BB-Pascapanen dalam kurun waktu 2015 – 2019

adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya teknologi pascapanen hasil pertanian untuk

meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya

mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan terutama

Page 48: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

42 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprocessing dan

bioinformatika;

2. Tersedianya rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian

untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya

mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan;

3. Meningkatnya diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama

nasional dan internasional;

4. Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan

internasional serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).

4.5. Target

Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, target utama

yang akan dicapai secara bertahap dalam kurun waktu 2015 – 2019

sebagai berikut :

a. 85 (Delapan puluh lima) teknologi pascapanen pertanian

(penanganan dan pengolahan).

b. 12 (Dua belas) model angrobio-industri terpadu.

c. 15 (Lima belas) rekomendasi kebijakan pengembangan

pascapanen pertanian.

Page 49: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 43

BAB V

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

5.1. Arah Kebijakan dan Strategi Penelitian dan Pengembangan

Pertanian

Arah kebijakan dan strategi litbang pertanian ke depan

disusun dengan mempertimbangkan sasaran pembangunan

pertanian 2015 – 2019 melalui peningkatan penguasaan dan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang

inovatif, efisien dan efektif dengan mengedepankan kaidah ilmiah

dan berkontribusi terhadap perkembangan iptek. Kebijakan tersebut

diimplementasikan melalui pemanfaatan sumber daya penelitian

secara optimal dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi

lain baik nasional maupun internasional.

Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan

pertanian, rumusan arah kebijakan litbang pertanian dikelompokkan

ke dalam 4 (empat) kategori sesuai dengan 4 (empat) target sukses

Kementerian Pertanian, yaitu: (1) Pencapaian swasembada dan

swasembada berkelanjutan; (2) Peningkatan diversifikasi pangan;

(3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; (4)

Peningkatan kesejahteraan petani.

5.1.1. Arah kebijakan penelitian dan pengembangan pertanian

Arah kebijakan Badan Litbang Pertanian 2015-2019 meliputi:

1. Memprioritaskan penyediaan inovasi dan teknologi inovatif untuk

optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian

khususnya lahan sub optimal.

Page 50: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

44 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

2. Mendorong kemajuan bioscience dan bioengineering tropika

sebagai inti 7 Sistem Inovasi Pertanian-Bioindustri Nasional.

3. Mengembangkan sistem litkajibangrap teknologi untuk

mendukung pembangunan pertanian-bioindustri spesifik lokasi.

4. Mempercepat penyediaan advance Technology (frontier),

pemanfaatan SD Genetik, SD Lahan dan Air dan Biomassa dan

Limbah Organik

5. Merumuskan rekomendasi kebijakan, Organisasi dan

Kelembagaan terutama berkaitan dengan peningkatan

efektivitas sinergi program pembangunan pertanian

6. Mengembangkan model prediksi dan sistem informasi pertanian

berbasis geo-spasial

7. Meningkatkan scientific recognition melalui Peningkatan jumlah

publikasi dalam jurnal internasional serta Peningkatan kualitas

Jurnal Badan Litbang Pertanian,;

8. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

dengan sistem cloud computing.

9. Memposisikan spirit Tagline (Science.Innovation.Networks)

dalam setiap kegiatan Litkajibangrap.

5.1.2. Strategi Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Strategi penelitian dan pengembangan pertanian, Badan

Litbang Pertanian 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Optimalisasi sumber daya penelitian dalam rangka memacu

peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian (scientific and

impact recognition).

Page 51: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 45

2. Meningkatkan perakitan dan pengembangan varietas/galur

unggul, bibit unggul yang didukung oleh sistem perbenihan yang

handal.

3. Membangun dan mengembangkan Jejaring kerjasama penelitian

dan pengembangan dengan lembaga nasional dan internasional.

4. Meningkatkan promosi dan mengakselerasi diseminasi hasil

penelitian melalui Spektrum Diseminasi Multi Channel kepada

seluruh stakeholders nasional melalui jejaring PPP (public-

private–partnership) maupun internasional.

5. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapabilitas SDM melalui

perbaikan sistem pembinaan dan pelatihan.

6. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana, dan

penyempurnaan struktur penganggaran yang sesuai dengan

kebutuhan institusi.

7. Memanfaatkan advance technology mempercepat penciptaan

varietas unggul baru dan mendukung pengembangan

bioindustri.

5.2. Arah Kebijakan dan Strategi Penelitian dan Pengembangan

Pascapanen Pertanian

5.2.1. Arah Kebijakan Penelitian dan Pengembangan

Pascapanen Pertanian

1. Memperkuat kebijakan biobased teknologi seperti ketahanan

pangan berbasis sumber daya lokal dan energi alternatif untuk

mendukung sistem inovasi pascapanen, pengolahan, logistik

dan distribusi;

Page 52: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

46 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

2. Mempercepat implementasi kebijakan penciptaan advanced

technology (frontier), pemanfaatan biomassa dan limbah organik

menuju pertanian zero waste yang ramah lingkungan;

3. Mengembangkan sistem litkajibangrap teknologi pascapanen

pertanian untuk mendukung pembangunan pertanian-bioindustri

berkelanjutan;

4. Merumuskan rekomendasi bahan kebijakan pascapanen

pertanian dalam mempercepat penciptaan advanced-biobased

technology;

5. Meningkatkan scientific recognition dan impact recognition

dengan mendorong adopsi teknologi pascapanen pertanian, baik

secara nasional maupun internasional;

6. Mengembangankan teknologi pascapanen dengan

memperhatikan aspek sosio ekonomi pengguna (sosio teknologi

pascapanen;

7. Mengembangkan teknologi pascapanen dengan memperhatikan

perkembangan bioscience dan engineering system, merespon

dinamika iklim dan menerapkan teknologi informasi untuk hulu

hilir pertanian.

5.2.2. Strategi Penelitian dan Pengembangan Pascapanen

Pertanian

Strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian

dalam tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1. Menyusun prioritas penelitian, rencana kegiatan penelitian, serta

sinkronisasi kegiatan penelitian pascapanen pertanian sesuai

dengan kebutuhan stakeholders, termasuk sistem pasar

Page 53: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 47

nasional dan internasional dengan menyusun dan menerapkan

bussiness plan utuk mendasari perencanaan kegiatan;

2. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan

pascapanen pertanian secara terpadu dan lintas bidang masalah

(biomaterial, bioproses, desain proses dan biosistem) yang

mencakup penelitian dasar, terapan dan Model Agroindustri baik

berorientasi HaKI maupun public domain;

3. Mengefektifkan sumberdaya peneliti pascapanen melalui

pengembangan kegiatan litbang koordinatif lingkup Badan

Litbang Pertanian;

4. Mengefektifkan penggunaan sumber daya penelitian melalui

monitoring dan evaluasi, sistem pengendalian internal (SPI)

serta mengimplementasikan standar pranata litbang baik

nasional maupun internasional seperti KNAPPP, ISO 9001 2008,

SNI ISO/IEC 17025:2008;

5. Meningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya penelitian

pascapanen pertanian sesuai dengan perkembangan IPTEK,

Sistem Akuntansi Instansi, SIMAK-BMN dan dinamika

lingkungan strategis lainnya;

6. Memanfaatkan advanced technology untuk mempercepat

penciptaan inovasi teknologi pascapanen pertanian mendukung

pengembangan sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan;

7. Meningkatkan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen

pertanian melalui media/sarana publikasi (Jurnal, Buletin, buku

teknologi, poster, leaflet, gerai, media elektronik dan jejaring

sosial), kegiatan promosi (business meeting, pameran dan

Page 54: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

48 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

ekspose), pengiriman tenaga ahli/narasumber, dan pertemuan

ilmiah.

8. Membangun dan mengembangkan kegiatan kerja sama

penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian melalui

jejaring public-private–partnership (PPP) dengan lembaga

nasional seperti Dirjen Teknis, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset

Nasional, Swasta dan lembaga internasional seperti IRRI,

ACIAR, FAO, CIGR.

Page 55: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 49

BAB VI

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

6.1. Kegiatan

Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen

difokuskan untuk menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan

pengolahan hasil pertanian mendukung pencapaian target

diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan

ekspor. Kegiatan dilakukan baik dalam skala laboratorium, pilot

maupun skala komersial. Untuk menciptakan teknologi skala

komersial akan dilakukan difusi, diseminasi, kerjasama penelitiandan

kemitraan.

Penelitian penanganan segar dan pengolahan produk

pertanian akan menerapkan iptek mutakhir antara lain teknologi

nano, bioprocessing, teknologi non-destructive danbio-sensinguntuk

menghasilkan produk baru, formulasi baru, bahan aktif, anti mikroba,

anti-senesence sediaan enzim dan kemasan aktif serta produk baru

lainnya yang inovatif.

Selain kegiatan penelitian dan pengembangan yang

menghasilkan inovasi teknologi, juga akan dilakukan kegiatan

analisis kebijakan untuk menghasilkan rumusan kebijakan di bidang

pascapanen sebagai bahan rekomendasi bagi pemangku

kepentingan.

6.2. Indikator Kinerja Utama

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis BB-Pascapanen

tahun 2015-2019, maka disusun langkah operasional berupa

rencana tindak pembangunan jangka menengah BB-Pascapanen

Page 56: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

50 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

tahun 2015-2019 (Lampiran 1). Dalam rencana tindak tersebut telah

ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) selama tahun 2015-2019

dan capaian kinerja setiap tahun. Indikator kinerja BB-Pascapanen

dalam kurun waktu 2015 - 2019 sebagai berikut:

a. Tersedianya teknologi pascapanen pertanian (penanganan dan

pengolahan);

b. Tersedianya model angrobio-industri terpadu;

c. Tersedianya rekomendasi kebijakan pengembangan

pascapanen pertanian.

Berdasarkan jenis IKU di atas, telah ditetapkan target

pencapaian IKU BB-Pascapanen 2015-2019 sebagaimana

tercantum dalam Lampiran 1 (Rencana Pembangunan Jangka

Menengah).

Page 57: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 51

BAB VII

PENUTUP

Dokumen Renstra BB-Pascapanen tahun 2015-2019 disusun

sebagai pedoman untuk mencapai kinerja yang akuntabel dan

terukur serta menjadi rujukan dilingkup BB-Pascapanen.Seluruh

komponen di lingkup BB-Pascapanen harus bersinergi sehingga

capaian kinerja yang telah ditetapkan dapat terwujud. Perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan di lingkup BB-Pascapanen harus

diarahkan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam

Renstra tersebut.

Visi, misi, tujuan dan sasaran penelitian telah disusun

sedemikian rupa dengan memperhatikan permasalahan pertanian

yang diperkirakan akan timbul baik di dalam maupun luar negeri.

Renstra ini bersifat dinamis yaitu dapat ditinjau kembali dan

diperbaiki berdasarkan dinamika perubahan lingkungan strategis

maupun kebijakan dari Badan Litbang Pertanian dan Kementerian

Pertanian.

Peningkatan daya saing dan nilai tambah serta ketahanan pangan

menjadi sasaran utama dalam Renstra BB-Pascapanen tahun 2015-

2019. Pencapaian indikator kinerja utama (IKU) dalam Renstra ini

sangat ditentukan oleh faktor-faktor, antara lain ketersediaan sumber

daya (manusia, fasilitas dan pendanaan) serta adanya koordinasi

dengan stakeholder. Oleh karena itu kegiatan penelitian kemitraan

juga menjadi perhatian utama. Dokumen Renstra ini dilengkapi

dengan indikator kinerja utama sehingga akuntabilitas pelaksana

kegiatan beserta organisasinya dapat dievaluasi selama periode

tahun 2015-2019.

Page 58: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

52 Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 -2019

DAFTAR PUSTAKA

Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019

Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Tahun 2015-2019

Page 59: RENCANA STRATEGIS - :: SAKIP Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra 2015-2019 BB Paspa.pdf · Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen

Rencana Strategis Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapaen Pertanian Tahun 2015 - 2019 53

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL

BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN 2015-2019

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Kementerian

Pertanian

Penciptaan Teknologi dan

Model Pengembangan

Inovasi Pertanian Bio-

industri Berkelanjutan

Penelitian dan

pengembangan pasca

panen pertanian

27,958.8 30,754.7 33,830.1 37,213.2 40,934.5 Nasional

01 Jumlah teknologi pascapanen

(penanganan dan pengolahan)

Teknologi 13 15 17 19 21 3,000.0 3,300.0 3,630.0 3,993.0 4,392.3

02 Jumlah Model Agrobio-industri

Terpadu

Model 2 2 2 3 3 900.0 990.0 1,089.0 1,197.9 1,317.7

03 Jumlah rekomendasi kebijakan

pengembangan pascapanen

pertanian

Rekomendasi 3 3 3 3 3 460.0 506.0 556.6 612.3 673.5

04 Dukungan kegiatan penelitian

dan pengembangan

pascapanen pertanian

Bulan 12 12 12 12 12 23,598.8 25,958.7 28,554.5 31,410.0 34,551.0

Tersedianya teknologi dan

rekomendasi kebijakan

pascapanen hasil pertanian untuk

meningkatkan nilai tambah dan

daya saing dalam upaya

mendukung sistem pertanian bio-

industri berkelanjutan, antara lain

melalui pemanfaatan

nanoteknologi, iradiasi,

bioprocessing dan bioinformatika

VOLUME ALOKASI ANGGARAN (JUTA RUPIAH)

PRIORITAS2015

PRAKIRAAN MAJU2015

PRAKIRAAN MAJUKL PROGRAM/KEGIATAN SASARANINDIKATOR KINERJA

KEGIATANSATUAN

Lampiran 1.