rencana strategis - :: sakip kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/renstra bbpptp...

46
BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN TAHUN 2015-2019

Upload: nguyenlien

Post on 08-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN

RENCANA STRATEGISBALAI BESAR PERBENIHAN DAN

PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDANTAHUN 2015-2019

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yanng Maha Esa

sehingga Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Perbenihan

dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan ini telah

diselesaikan.

Renstra ini disusun dengan mempertimbangkan berbagai

dinamika lingkungan strategis yang akan mempengaruhi

implementasi strategi, kebijakan, program, kegiatan dan output

BBPPTP Medan selama lima tahun ke depan, konsep

restrukturisasi program K/L melalui penyempurnaan output

yang lebih terukur dalam kerangka arsitektur anggaran

berbasis kinerja; fokus kegiatan pengembangan kawasan

berbasis komoditas perkebunan; pengembangan sistem

pertanian bio-industry sebagaimana yang diamanatkan dalam

Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) tahun 2013-

2045, dan Permentan nomor 98 tahun 2013 tentang Pedoman

Perizinan Usaha Perkebunan. Selain itu, kebijakan umum

bidang ketahanan pangan sebagaimana ditetapkan dalam

Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan upaya

pencapaian sasaran strategis Kementerian Pertanian seperti

yang ditetapkan dalam Renstra Kementerian Pertanian dan

Renstra Ditjenbun tahun 2015-2019 juga menjadi dasar

penyusunan Renstra BBPPTP Medan 2015-2019.

Dengan disusunnya Renstra BBPPTP Medan tahun 2015-2019

ini maka BBPPTP Medan mempunyai acuan umum sebagai arah

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

iii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR .................................................... i DAFTAR ISI ................................................................. ii BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................. 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan .............. 3 1.3. Kondisi Umum Pembangunan Perkebunan ..................................... 5 1.3.1. Perkembangan Perbenihan........................... 5 1.3.2 Perkembangan Proteksi Tanaman Perkebunan ......... 7 1.4. Potensi dan Tantangan .................... 11 1.4.1 Potensi Pembangunan Perkebunan.......................... 11 1.4.2 Tantangan Pembangunan Perkebunan.......................... 13

BAB II. ARAH KEBIJAKAN, SASARAN DAN STRATEGI BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN TAHUN 2015-2019

2.1. Kerangka fikir Penyusunan rencana Strategis Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan Tahun 2015-2019 ............................ 16 2.2. Arah Kebijakan BBPPTP Medan...... 17 2.3. Sasaran Strategis BBPPTP Medan ............................................. 17 2.4. Strategi ............................................ 19

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

iv

BAB III. VISI, MISI DAN TUJUAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN TAHUN 2015-2019

3.1. Visi BBPPTP Medan ........................ 20 3.2. Misi BBPPTP Medan ....................... 20 3.3. Tujuan BBPPTP Medan .................. 21

BAB IV. PROGRAM DAN KEGIATAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN TAHUN 2015-2019

4.1. Program BBPPTP Medan .............. 23 4.2. Kegiatan BBPPTP Medan ............ 23 4.2.1 Dukungan Perlindungan Perkebunan.......................... 23 4.2.2 Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkabunan.......................... 24

BAB V. PENUTUP Penutup ................................................ 35

LAMPIRAN

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan

menyatakan bahwa perkebunan adalah segala kegiatan

pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia,

sarana produksi, alat dan mesin, budidaya, panen,

pengolahan dan pemasaran terkait tanaman perkebunan.

Dengan pengertian yang luas tersebut, penyelenggaraan

perkebunan mengemban amanat dalam mendukung

pembangunan nasional. Amanat tersebut mengharuskan

penyelenggaraan perkebunan ditujukan untuk (1)

meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; (2)

meningkatkan sumber devisa negara; (3) menyediakan

lapangan kerja dan kesempatan berusaha; (4)

meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah,

daya saing dan pangsa pasar; (5) meningkatkan dan

memenuhi kebutuhan konsumsi serta bahan baku industri

dalam negeri; (6) memberikan perlindungan pada pelaku

usaha perkebunan dan masyarakat; (7) mengelola dan

mengembangkan sumber daya perkebunan secara optimal,

bertanggung jawab dan lestari; dan (8) meningkatkan

pemanfaatan jasa perkebunan.

Permasalahan utama perkebunan adalah tingkat

produktivitas riil rata-rata yang masih rendah dari potensi,

meskipun ada beberapa yang sudah mendekati potensi.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

2

Rendahnya produktivitas tersebut antara lain disebabkan

penggunaan benih illegitim, sistem budidaya yang kurang

optimal dan terjadinya kehilangan produksi akibat serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang tidak

dikendalikan secara optimal. Selain itu dampak dari anomali

iklim berupa kekeringan/kebakaran serta banjir juga

berpengaruh terhadap kehilangan produksi akibat

terganggunya proses metabolisme tanaman, aborsi bunga,

pelayuan serta peningkatan serangan hama-penyakit.

Di pasar internasional banyak klaim dan penolakan produk

ekspor perkebunan Indonesia akibat tidak memenuhi

persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS) terutama

karena adanya serangga, jamur dan kotoran serta residu

pestisida. Juga penerapan berbagai standar mutu oleh

beberapa negara konsumen seperti ISO 9000 tentang

Manajemen Mutu, ISO 14000 tentang Manajemen

Lingkungan dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control

Point) merupakan tantangan yang harus dihadapi. Produk

perkebunan yang dalam proses produksinya tidak ramah

lingkungan, tidak mengindahkan Keamanan dan

Keselamatan Kerja (K3) serta Hak-hak Azasi Manusia

(HAM) dapat ditolak atau tidak diterima oleh

pasar/konsumen.

Undang Undang No.39 tahun 2014 tentang “Perkebunan”,

mengamanatkan bahwa pembangunan perkebunan harus

mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya

alam untuk sebesarbesarnya kemakmuran masyarakat

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

3

secara berkeadilan dan berkelanjutan, sehingga peran

penting perkebunan sebagai penyedia devisa negara,

penyerap tenaga kerja, pendorong pengembangan industri

hilir perkebunan di dalam negeri, pendukung

pengembangan wilayah serta pendukung kelestarian

sumberdaya alam dan lingkungan hidup, akan semakin

meningkat.

Dalam rangka mendukung tercapainya peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman perkebunan

yang tinggi serta mencapai berbagai tujuan pembangunan

yang telah ditetapkan, serta mengacu kepada mengenai

Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP), Program Pembangunan

Pertanian 2015-2019, Rencana Strategis Pembangunan

Perkebunan Tahun 2015-2019, kebijakan Ditjen Perkebunan

di bidang perbenihan dan proteksi serta Tugas Pokok dan

Fungsi (Tupoksi) BBPPTP Medan, maka disusun ”Rencana Strategis Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan Tahun 2015-2019”.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan Renstra BBPPTP Medan tahun

2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang (UU) nomor 12 tahun 1992 tentang

Sistem Budidaya Tanaman;

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

4

2. Undang-Undang (UU) nomor 17 tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN);

3. Undang-Undang (UU) nomor 25 tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang (UU) nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang nomor 39 tahun 2014 tentang

Perkebunan;

6. Peraturan Pemerintah (PP) RI nomor 44 tahun 1995

tentang Perbenihan Tanaman;

7. Peraturan Pemerintah (PP) RI nomor 38 tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota;

8. Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) nomor 3599

Tahun 2009 tentang Perubahan Lampiran Keputusan

Menteri Pertanian nomor 511 Tahun 2006 tentang Jenis

Komoditas Tanaman Binaan Direktorat Jenderal

Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan

Direktorat Jenderal Hortikultura;

9. Peraturan Menteri Pertanian nomor

98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman

Perizinan Usaha Perkebunan;

10. Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 43

Tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian;

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

5

11. Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 50

Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan

Kawasan Pertanian.

12. Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 50

tahun 2015 tentang Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan

Pengawasan Benih Tanaman Perkebunan.

1.3. Kondisi Umum Pembangunan Perkebunan 1.3.1. Perkembangan Perbenihan

Semakin meningkatnya kesadaran serta

pemahaman para pekebun terhadap penggunaan

benih bermutu, maka kebutuhan akan benih juga

akan semakin meningkat pula. Sumber benih

terutama untuk komoditi kelapa sawit dari tahun ke

tahun semakin bertambah, sampai saat ini Indonesia

telah memiliki 14 perusahaan yang telah ditetapkan

sebagai sumber benih kelapa sawit. Plasma nutfah

kelapa sawit di Kecamatan Sitiung Kabupaten

Dharmasraya sudah di bangun dan di resmikan pada

tahun 2013 sebagai koleksi sumber daya genetik

kelapa sawit nasional yang akan memberikan

kepastian jaminan suplai benih kelapa sawit di masa

yang akan datang. Selain itu pemerintah dan

beberapa sumber benih komoditi perkebunan lain

telah mengembangkan dan melestarikan pohon

induk guna mempertahankan jaminan suplai

produksi benih unggul nasional.

Kerjasama BBPPTP Medan dengan Dinas

Perkebunan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

6

dalammelakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap para produsen benih dalam memproduksi

benih bermutu sesuai standartelah dilaksanakan.

Dengan kerjasama ini diharapkan akan

meningkatkan kesadaran para produsen benih dan

mengurangi peredaran benih illegitim. Pengawasan

terhadap peredaran benih illegitimakan mengurangi

resiko para stakeholder dari kerugian yang lebih

besar. Adanya sertifikasi terhadap benih perkebunan

yang akan diperjualbelikan merupakan jaminan

mutubagi konsumen.

Dikeluarkannya Standar Operasional Prosedur

(SOP) untuk sertifikasi tanaman perkebunan

digunakan sebagai dasar dalam kegiatan

pengawasan peredaran benih bermutu oleh

Pengawas Benih Tanaman (PBT) sehingga dapat

meningkatkan kinerja secara optimal dan profesional.

Walaupun demikian peningkatan SDM pejabat

fungsional Pengawas Benih Tanaman tetap

diperlukan untuk lebih meningkatkan kinerja secara

optimal dan professional.

Peningkatan SDM dan profesionalisme PBT, akan

mewujudkan PBT yang professional. Tenaga

fungsional lapangan dan tenaga analis laboratorium

pengujian harus mempunyai semangat dan disiplin

kerja tinggi sehingga mampu bekerja optimal

dibidangnya. Demikian pula implementasi SOP di

bidang perbenihan menjadi prosedur tetap bagi

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

7

semua PBT dan analis laboratorium dansudah

berjalan relatif sesuai dengan yang diharapkan.

Peralatan yang ada di Laboratorium Benih juga

sudah relatif lengkap dan telah dimanfaatkan sesuai

harapan untuk kegiatan pengujian mutu benih, baik

kegiatan dilapangan maupun di laboratorium.

Ketersediaan data yang akurat, akuntabel dan cepat

tersaji harus terwujud sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan, melalui pemanfaatan komputerisasi yang

optimal, SDM pengelola yang professional, terampil

dan penuh tanggung jawab. Penambahan personil

dan menempatkan personil sesuai dengan porsi

tugas yang dibutuhkan telah sesuai dengan yang

diharapkan.

Kebutuhan anggaran operasional baik untuk

laboratorium maupun operasional PBT akan lebih

fokus dengan sasaran dan target yang lebih jelas,

transparan dan akuntabel. Koordinasi yang baik

dengan UPTD di wilayah kerja akan dapat

meningkatkan partisipasi yang lebih aktif, bekerja

lebih professional, berdaya guna tinggi serta lebih

optimal dengan dukungan pembiayaan yang tepat

sasaran.

1.3.2. Perkembangan Proteksi Tanaman Perkebunan

Salah satu faktor yang dapat menghambat produksi

dan produktivitas perkebunan adalah serangan

organisme pengganggu tanaman (OPT) yang belum

dapat dikendalikan secara optimal disamping adanya

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

8

dampak anomali iklim berupa kekeringan/kebakaran

serta banjir.

Implementasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

relatif sudah berjalan sebagaimana yang

diharapakan, antara lain telah menerapkan sistem

pengendalian OPT secara terpadu. Keterampilan

dan kelembagaan petani yang sudah mendukung

dalam penerapan PHT.

Sejauh ini perkembangan teknologi proteksi belum

sejalan dengan peningkatan penguasaan

kemampuan pengetahuan dan keterampilan petugas

yang ada baik dalam hal forecastingoutbreak hama

penyakit tanaman perkebunan diwilayah kerja yang

masih menggunakan data perkembangan OPT dan

data BMKG bulanan dari UPPT yang belum mewakili

sampel diwilayah kerja BBPPTP Medan.

Identifikasidan konfirmasi penyakit tertentu pada

tanaman dan benih masih juga menggunakan

metode kultur yang masih memerlukan waktu yang

cukup lama, sehingga rekomendasi tidak dapat

segera dikeluarkan.

Analisis dan konfirmasi terhadap Mutu Pestisida

yang ada di wilayah kerja sudah rutin dilakukan,

namun masih terbatas untuk beberapa ruang

lingkup. Fasilitasi pelanggan dalam melakukan

analisis laboratorium dapat terlaksana dengan baik.

Pada aspek pelayanan di bidang perlindungan

tanaman BBPPTP Medan juga tengah

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

9

mengembangkan Klinik Tanaman. Khusus untuk

penanganan Vertebrata Hama sudah mulai dilakukan

pengembangan predator Tyto alba dan masih

memerlukan perhatian yang serius dan

berkelanjutan.

Untuk mendukung aktivitas di bidang proteksi,

BBPPTP Medan dilengkapi dengan sarana

laboratorium yakni Laboratorium Lapangan (LL),

Laboratorium Analisa Pestisida (LAP), Laboratorium

Pengendalian Hama Vertebrata (LPHV), namun

demikian apabila dilihat dari petugas laboratoriumnya

masih terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya.

Tingkat keterampilan/ pengetahuan dan keahlian

tenaga petugas laboratorium masih ada yang

berpendidikan setingkat SLTA. Jumlah pegawai

antara fungsional tertentu dan fungsional umum

masih kurang seimbang sehingga terkadang

pegawai fungsional umum diperbantukan

melaksanakan tugas teknis.

Apabila dibandingkan antara luasan areal

perkebunan dengan jumlah UPPT yang dibina

secara langsung di Provinsi Sumatera Utara

sebanyak 27 UPPT, yang dilengkapi hanya fasilitas

10 (sepuluh) laboratorium mini dari 27 UPPT dengan

jumlah SDM 114 orang, tugas pokok untuk

mengamati, menganalisis, dan mengambil tindakan

terhadap serangan OPT sangatlah tidak mudah.

Terlebih bila untuk memenuhi standar normal maka

harus dilakukan upaya-upaya khusus secara teratur

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

10

dan berkesinambungan. Adapun data, informasi dan

standar yang tersedia di bidang proteksi tanaman,

antara lain: data dan informasi komoditas

perkebunan; database perkembangan OPT dan baku

operasional (BO) PHT. Petugas POPT BBPPTP

Medan telah berusaha untuk menyempurnakan

Pedoman Pengamatan OPT Perkebunan yang lebih

komprehensip dan diharapkan akan mampu

memenuhi kebutuhan petugas pengamat yang ada di

lapangan.

Secara umum teknologi perlindungan yang

dihasilkan oleh BBPPTP Medan relatif sudah

banyak, baik hasil penelitian yang dilakukan petugas

fungsional POPT maupun petugas laboratorium.

Selain itu ada yang merupakan hasil adopsi dari

Ditjen Perkebunan maupun Instansi lainnya.

Teknologi yang tersedia tersebut seperti:

Teknologi Informasi sebagai alat untuk

mempermudah akses data dan informasi

(dinamika OPT) dari pusat ke daerah dan

sebaliknya;

Teknologi Surveilans OPT Perkebunan;

Teknologi analisis mutu Agens Pengendali

Hayati (APH);

Teknologi pengembangan Burung Predator Tyto

alba pada tanaman Kelapa Sawit.

Teknologi analisis mutu dan residu pestisida di

sub-sektor perkebunan;

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

11

Pelayanan jasa kepada konsumen dalam

Penyediaan Starter APH, Analisis laboratorium,

Klinik Tanaman, dan pelayanan penelitian dari

berbagai pihak.

Rekomendasi pengendalian OPT perkebunan.

1.4. Potensi dan Tantangan Sebagai salah satu institusi pelaksana pembangunan

perkebunan, BBPPTP Medan harus dapat merumuskan

kebijakan, menyusun strategi, program serta kegiatan yang

dapat mengoptimalkan potensi dan menjawab tantangan

pembangunan perkebunan selama 5 tahun kedepan.

1.4.1. Potensi Pembangunan Perkebunan

Potensi pembangunan perkebunan khususnya

diwilayah kerja BBPPTP Medan cukup tinggi

terutama untuk tanaman perkebunan, hal tersebut

dikarenakan wilayah kerja BBPPTP Medan

mencakup 15 Propinsi yang sebagian besar propinsi

memiliki luas areal perkebunan yang cukup

signifikan.

a. Sumber Daya Manusia terdiri dari petugas

fungsional PBT, POPT, PMHP, dan fungsional

umum yang dapat diberdayakan.

b. Laboratorium Uji yang tersedia pada BBPPTP

Medan (LAP, LL, LPHV, Sub Lab Hayati, Lab

Benih) yang dapat mendukung kegiatan

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

12

pengawasan mutu benih dan proteksi tanaman

perkebunan ditambah 27 UPPT.

c. Potensi Sumber Daya Alam

Indonesia dikenal dengan keanekaragaman

hayati termasuk didalamnya musuh alami

(parasit, predator, patogen, maupun pestisida

nabati) yang sangat bermanfaat bagi

pengendalian OPT perkebunan. Kondisi ini

memungkinkan untuk mencari dan

mengembangkan varietas unggul spesifik

lokasi, pengembangan teknologi spesifik

lokasi, pemanfaatan parasit, predator, patogen,

maupun pestisida nabati untuk pengendalian

OPT.

Tersedianya berbagai rakitan teknologi

perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan

dari Balai/Puslit dan Perguruan Tinggi yang

dapat diuji terap dan dikembangkan sesuai

kondisi spesifik lokasi diwilayah kerja BBPPTP

Medan.

Plasma nutfah yang dapat dikembangkan

sebagai bahan rekayasa genetika.

Partisipasi masyarakat masih antusias dalam

menanam tanaman perkebunan;

d. Peran serta institusi daerah masih dapat

ditingkatkan;

e. Pelayanan institusi pemerintah masih dapat

ditingkatkan;

f. Sistim informasi masih dapat dikembangkan

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

13

g. Ketersediaan asset di daerah yang mendukung

kegiatan Perbenihan dan Proteksi Perkebunan

h. Kerjasama dengan instansi terkait masih dapat

ditingkatkan.

i. Banyaknya Usaha perkebunan yang

membutuhkan benih bermutu dan Teknologi

Perlindungan Tanaman.

j. Pengetahuan masyarakat masih kurang terhadap

adanya sumber benih resmi yang sudah

ditetapkan oleh pemerintah

k. Pengetahuan masyarakat masih kurang terhadap

adanya sumber agen hayati yang sudah

ditetapkan oleh pemerintah

l. Luasnya wilayah kerja meliputi Sumatera dan

Kalimantan

m. Adanya pegembangan areal perkebunan dalam

rangka optimalisasi potensi daerah dan

pengembangan wilayah.

n. Adanya batas minimum residu (BMR) untuk

komoditas perkebunan yang diekspor.

o. Masih terbawanya OPT pada komoditas yang

diekspor.

p. Penanganan terhadap benih illegal belum optimal.

q. Masih banyaknya gangguan usaha perkebunan

seperti penjarahan okupasi lahan dan

pembakaran lahan.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

14

1.4.2. Tantangan Pembangunan Perkebunan

a. Kondisi Geografis

Kemungkinan keluar-masuknya plasma nutfah

dan benih sulit di cegah;

Ketersediaan benih yang terbatas dan lokasi

sumber benih yang jauh dari wilayah

pengembangan perkebunan memicu

penggunaan benih yang tidak unggul dan tidak

bersertifikat.

Areal perkebunan umumnya berada pada

kawasan topografi yang ekstrim.

Belum tersedianya Peta Pengembangan

Perkebunan dari wilayah Regional.

b. Kondisi Iklim

Kondisi iklim yang sangat fluktuatif, berpengaruh

terhadap perkembanganOPT dan penyediaan

benih.

c. Kelembagaan dan SDM Petani

Kelembagaan petani yang belum operasional

dan kualitas SDM petani yang masih rendah

membuat lambatnya transfer/penerapan

teknologi serta peningkatan mutu produk

perkebunan.

Kelembagaan petani belum berpengaruh

dalam meningkatkan daya tawar petani dalam

pemasaran produk perkebunan.

Belum berkembangnya lembaga usaha

dibidang perbenihan perkebunan.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

15

d. Koordinasi lintas sektoral dan daerah belum

terlaksana dengan baik.

Adanya aturan yang dikeluarkan oleh WTO

tentang dampak pestisida pada lingkungan.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

16

BAB II ARAH KEBIJAKAN, SASARAN DAN STRATEGI

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN

TAHUN 2015-2019

2.1. Kerangka Berfikir Penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan Tahun 2015-2019

Sebagai dasar dalam pengembangan perkebunan kedepan,

BBPPTP Medan merumuskan kerangka berfikir melalui

perencanaan sesuai dengan nilai-nilai Kebersamaan,

Keterbukaan dan Profesionalisme seperti yang disajikan

pada Gambar 2.

Sasaran Strategi

Kebijakan Program Kegiatan

Pokok

NILAI-NILAI

Mandat: PermentanNo.9/Permentan

/OT.140/2/2008

Visi

Tujuan

Misi

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

17

2.2. Arah Kebijakan BBPPTP Medan

Dalam rangka mendukung arah kebijakan Pembangunan

Nasional tahun 2015-2019, kebijakan Kementerian

Pertanian tahun (2015-2019) dan kebijakan Direktorat

Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, maka BBPPTP

Medan menetapkan arah kebijakan BBPPTP Medan tahun

2015-2019 sebagai dasar pelaksanaan strategi, program

dan kegiatan BBPPTP Medan tahun 2015-2019.

Arah kebijakan umum ditetapkan dalam rangka mendukung

kegiatan BBPPTP Medan tahun 2015-2019 yaitu dukungan

pengujian dan pengawasan mutu benih serta penyiapan

teknologi proteksi tanaman perkebunan dan dukungan

perlindungan perkebunan, sedangkan arah kebijakan

khusus adalah arah kebijakan pembangunan perkebunan

tahun 2015 – 2019 untuk mendukung program Direktorat

Jenderal Perkebunan yaitu program peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan.

2.3. Sasaran Strategis BBPPTP Medan Sasaran yang ingin dicapai Balai Besar Perbenihan dan

Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan adalah :

1) Sumber Daya Manusia BBPPTP Medan yaitu Petugas

Struktural, Fungsional PBT,POPT dan PMHPmeningkat

kemampuannya secara teknis dan non teknis

2) Meningkatnya penggunaan benih bermutu disetiap

wilayah pengembangan tanaman perkebunan.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

18

3) Tersedianya kebun induk, kebun entres, kebun blok

penghasil tinggi dan pohon induk terpilih sebagai

sumber benih tanaman perkebunan.

4) Penerbitan rekomendasi produsen benih tanaman

perkebunan.

5) Terciptanya dan tersertifikasinya desa pertanian organik

yang berbasis komoditi perkebunan.

6) Menerapkan paket rakitan teknologi proteksi OPT

perkebunan.

7) Di bangunnya demplot pengendalian hama terpadu.

8) Lebih luasnya ruang lingkup laboratorium terintegrasi

BBPPTP Medan.

9) Tersedianya laboratorium perbenihan dan proteksi yang

terakreditasi.

10) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pihak

terkait.

11) Ekplorasi komoditi benih unggul spesifik lokasi dalam

rangka proses pelepasan varietas.

12) Eksplorasi dan pengembangan musuh alami, agensia

hayati, dan pestisida nabati untuk PHT

13) Perbanyakan dan uji terap penggunaan musuh alami,

agensia hayati, dan pestisida nabati untuk pengendalian

OPT di laboratorium dan di lapangan.

14) Koleksi OPT Penting, musuh alami, agensia hayati, dan

pestisida nabati, hama vertebrata.

15) Telah dilakukan Analisa Residu pestisida pada

beberapa produk perkebunan yang akan diekspor.

16) Telah dianalisis beberapa jenis limbah dan kandungan

pupuk.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

19

17) Tersusunnya data base dan sistem informasi

perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan untuk

wilayah kerja BBPPTP Medan.

2.4. Strategi Dengan memperhatikan kondisi dan keterbatasan yang ada

maka strategi yang ditempuh adalah :

1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

balai antara lain melalui pendidikan kejenjang yang

lebih tinggi (S2, S3), pelatihan, magang, dan studi

banding serta rekruitmen tenaga teknis sesuai

kebutuhan.

2) Melengkapi sarana dan prasarana yang ada pada

BBPPTP Medan.

3) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak

terkait dalam pengawasan dan pengembangan mutu

benih serta pengendalian OPT.

4) Mengoptimalkan petugas fungsional POPT, PBT,

PMHP, dan PPNS perkebunan.

5) Pengembangan dan pemantapan informasi perbenihan

dan perlindungan tanaman perkebunan.

6) Pengembangan jaringan dan kerjasama antar

laboratorium pengujian mutu benih dan proteksi.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

20

BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN

TAHUN 2015 – 2019

3.1. Visi BBPPTP Medan Sejalan dengan tupoksi yang diemban, maka BBPPTP

Medan mempunyai Visi tahun 2015-2019 yaitu : ” Menjadi

Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman yang Handal dan

Profesional dalam Pelayanan Kepada Masyarakat Petani

Pekebun dan stakeholder lainnya diwilayah kerjanya”.

3.2. Misi BBPPTP Medan 1) Mengoptimalkan pengawasan pelestarian plasma

nutfah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka

penemuan varietas benih unggul dan pemanfaatan

agensia pengendali hayati;

2) Mengoptimalkan pengawasan mutu benih dan

peredarannya serta pemanfaatan agensia pengendali

hayati;

3) Meningkatkan pelaksanaan uji adaptasi dan observasi

dalam rangka pencarian dan pelepasan varietas serta

pemanfaatan agensia pengendali hayati;

4) Meningkatkan dan mengembangkan metode

pengawasan mutu benih dan penerapan PHT;

5) Mengembangkan teknik identifikasi dan pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT);

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

21

6) Mengoptimalkan pengendalian OPT, Penanggulangan

Gangguan Usaha Perkebunan dan Dampak Anomali

Iklim;

7) Meningkatkan pelayanan teknis pengawasan mutu

benih dan proteksi tanaman perkebunan;

3.3. Tujuan BBPPTP Medan

Dalam rangka mendukung program peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan, maka

BBPPTP Medan mempuyai beberapa tujuan sebagai

berikut:

1) Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu dan

bersertifikat dalam pembangunan perkebunan disetiap

wilayah pengembangan.

2) Meningkatkan upaya pengawasan pelestarian plasma

nutfah nasional sebagai sumber genetik dalam rangka

penemuan varietas benih unggul dan pemanfaatan

agensia pengendali hayati.

3) Pengawasan mutu benih dan peredarannya serta

penerapan teknologi proteksi serta pemanfaatan agensia

pengendali hayati dalam penerapan PHT.

4) Mengembangan metode uji adaptasi dan observasi

pencarian dan pelepasan varietas, pengawasan mutu

benih dan teknik pengendalian OPT spesifik lokasi yang

berwawasan lingkungan.

5) Mengembangkan jejaring dan kerjasama antara

laboratorium pengujian mutu benih dan proteksi

tanaman.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

22

6) Menyusun dan menyempurnakan Standard Operasional

Prosedure (SOP) untuk penyediaan, pengawasan dan

sertifikasi benih tanaman perkebunan.

7) Menyusun Standard Operasional Prosedure (SOP)

untuk proteksi tanaman perkebunan

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

23

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN BALAI BESAR PERBENIHAN

DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN TAHUN 2015 – 2019

4.1. Program BBPPTP Medan

Program BBPPTP Medan mengacu kepada program

Kementerian Pertanian dan Ditjen Perkebunan yang terkait,

yaitu :

“Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan”.

4.2. Kegiatan BBPPTP Medan Sebagai penjabaran dari program BBPPTP Medan

mempunyai 2 (dua) kegiatan, yaitu Dukungan Perlindungan

Perkebunan dan Dukungan Pengujian dan Pengawasan

Mutu Benih serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman

Perkebunan.

4.2.1. Dukungan Perlindungan Perkebunan

Kegiatan dukungan perlindungan perkebunan yang

dilakukan BBPPTP Medan merupakan salah satu

pendukung agenda prioritas NAWACITA

Kementerian Pertanian yaitu kegiatan Pembinaan

dan Sertifikasi Desa Pertanian Organik Berbasis

Komoditi Perekebunan dan Pengendalian OPT

Tanaman Perkebunan.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

24

4.2.2. Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih

serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman

Perkebunan

4.2.2.1. Pengawasan dan Pengujian mutu benih

tanaman perkebunan.

Masalah benih perkebunan menjadi penting,

mengingat komoditas perkebunan

merupakan investasi jangka panjang pada

periode tanaman belum menghasilkan,

khususnya tanaman tahunan yang relatif

lama. Dengan demikian penggunaan benih

unggul akan memberikan dampak yang baik

terhadap budidaya tanaman dari resiko

kerugian yang cukup tinggi. Dalam rangka

mengantisipasi permasalahan tersebut dan

untuk mencapai sasaran yaitu tersedianya

benih unggul yang bermutu (varietas, mutu,

waktu, jumlah, lokasi dan harga) harus

sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem

Budidaya Tanaman, Peraturan Pemerintah

Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan

Tanaman dan Permentan

No.50/Permentan/KB.020/9/2015 tentang

Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan

Pengawasan Benih Tanaman

Perkebunan,bahwa benih bina yang

diedarkan harus memenuhi standar mutu

yang telah ditetapkan. Untuk menjamin

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

25

mutu benih, produksi benih bina harus

melalui “Sertifikasi”.

Sertifikasi merupakan serangkaian kegiatan

penerbitan sertifikat terhadap benih yang

dilakukan oleh lembaga sertifikasi melalui

pemeriksaan lapangan, pengujian

laboratorium dan pengawasan serta

memenuhi persyaratan untuk diedarkan.

Balai Besar Perbenihan dan Proteksi

Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan

merupakan Unit Pelaksana Teknis

Direktorat Jenderal Perkebunan, berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur Jenderal Perkebunan yang

menyelenggarakan tugas dan fungsi

pengawasan dan sertifikasi benih tanaman

perkebunan. Pelaksanaan kegiatan

sertifikasi dilakukan oleh Pengawas Benih

Tanaman (PBT) berdasarkan permohonan

oleh sumber benih atau penangkar dan

dilaksanakan berdasarkan SOP yang telah

ditetapkan.Sertifikasi pada tanaman

perkebunan bertujuan menjaga kemurnian

varietas, memelihara mutu benih,

memberikan jaminan kepada pengguna

benih (konsumen). Sertifikat yang diperoleh

dari proses sertifikasi menunjukkan jaminan

kepada pengguna benih (konsumen) bahwa

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

26

benih yang telah lulus sertifikasi merupakan

benih yang jelas mutunya dan jelas

varietasnya serta memberikan legalitas

kepada produsen benih.

Wilayah kerja BBPPTP Medan di bidang

perbenihan meliputi Provinsi Sumatera

Utara, Pemerintah Aceh, Provinsi Sumatera

Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan

Riau, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi

Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi

Lampung, Provinsi Kalimantan Barat,

Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi

Kalimatan Timur dan Provinsi Kalimantan

Selatan. Untuk kegiatan sertifikasi

khususnya di Sumatera Utara dilakukan

oleh BBPPTP Medan, mengingat belum

terbentunya UPTD Perbenihan di Provinsi

Sumatera Utara.

Pengujian mutu benih merupakan salah

satu bagian yang sangat penting untuk

mengetahui mutu dan kualitas benih.

Informasi tersebut akan bermanfaat bagi

produsen, penjual maupun konsumen benih.

Pengujian laboratorium berperan besar

dalam menyajikan data hasil uji yang akurat,

dan tepat secara ilmiah. Pengujian

laboratorium dilakukan untuk mengetahui

mutu fisik, fisiologi dan genetis benih

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

27

contoh. Hasil pengujian mutu benih

mencerminkan potensi maksimal suatu lot

benih dan bisa digunakan untuk menduga

nilai pertanaman di lapangan. Untuk

memperoleh hasil uji yang dapat

dipertanggungjawabkan, maka metode yang

digunakan sebaiknya merupakan metode

standar yang dipublikasikan secara

nasional, regional maupun internasional.

Untuk meningkatkan keakuratan metode

pengujian mutu benih laboratorium benih

BBPPTP Medan melakukan pengembangan

metode seiring dengan perkembangan

informasi dan teknologi.

Dengan adanya kegiatan sertifikasi dan

pengujian mutu benih, diharapkan pada

masa mendatang dapat menurunkan

peredaran benih illegitim di masyarakat.

Kegiatan lain yang tak kalah pentingyaitu

kegiatan pengawasan kebun benih atau

penangkar dan peredaran benih. Kegiatan

ini merupakan pembinaan sekaligus

pengawasan yang dilakukan bidang

Perbenihan terhadap produsen benih

(penangkar) yang ada di wilayah kerja

BBPPTP Medan. Tujuan dari kegiatan ini

yaitu agar pada masa yang akan datang

para produsen benih (penangkar) yang ada

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

28

di wilayah kerja BBPPTP Medan melakukan

kegiatan perbenihan sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku di

Indonesia.

Kegiatan lainnya yang mendukung

pengoptimalan pengawasandan peredaran

mutu benih yaitu kegiatan pengawalan,

pendampingan, monitoring dan evaluasi

sumber benih. Ini merupakan kegiatan

pemantauan dan penilaian terhadap sumber

benih yang ada di wilayah BBPPTP Medan.

Kegiatan pengawalan, pendampingan,

monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan

BBPPTP Medan antara lain:

a. Pengawasan dan evaluasi sumber

benih kelapa sawit;

b. Inventarisasi dan evaluasi pohon induk

cengkeh terpilih dan pelepasan

varietas;

c. Pengawasan dan evaluasi kebun entres

dan sumber benih batang bawah karet;

d. Pengawasan dan inventarisasi sumber

benih kakao dan kebun entres kakao;

e. Pengawasan kebun sumber benih tebu

rakyat;

f. Observasi tanaman kopi unggul lokal

dan monitoring dan evaluasi sumber

benih kopi;

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

29

g. Pengawasan, observasi dan monitoring

dan evaluasi sumber benih lada di

Provinsi Bangka Belitung;

h. Pengawasan dan observasi BPT

Kelapa;

i. Pengawasan dan evaluasi sumber

benih nilam.

Tujuan kegiatan pengawalan,

pendampingan, monitoring dan evaluasi

sumber benih yaitu memantau dan menilai

sumber benih untuk mengetahui kelayakan

dan potensi benih dari sumber benih

dimaksud. Diharapkan pada masa

mendatang hasil kegiatan pengawalan,

pendampingan, monitoring dan evaluasi

sumber benih mampu mendukung

penyediaan benih bermutu.

Dukungan BBPPTP Medan di bidang

perbenihan dalam bentuk kegiatan lain

dalam rangka mengoptimalkan pengawasan

dan pengujian mutu benih meliputi kegiatan

koordinasi pelaksanaan dukungan

pengawasan dan pengujian mutu benih.

Kegiatan ini dilakukan dengan berbagai

pihak seperti Direktorat Jenderal

Perkebunan, Universitas-universitas, Pusat

Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

(Puslitbangbun) dan PT. Riset Perkebunan

Nusantara seperti Pusat Penelitian

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

30

Perkebunan Gula Indonesia (P3GI),Pusat

Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Pusat

Penelitian Karet (PPK), dan PPKKI (Pusat

Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia).

Adapun tujuan koordinasi tersebut untuk

saling memberikan informasi dan membuat

suatu kesepakatan bersama, sehingga di

satu sisi proses pelaksanaan tugas dapat

terlaksana dan keberhasilan pihak yang

satu tidak mengganggu proses pelaksanaan

tugas dan keberhasilan pihak yang lainnya. Kegiatan yang tidak kalah pentingnya yaitu

kegiatan pembinaan.Kegiatan pembinaan

merupakan suatu upaya tertentu agar UPTD

ataupun pelaku perbenihan yang terlibat

pada kegiatan perbenihan dalam melakukan

kegiatan perbenihan sesuai dengan tujuan

yang telah ditentukan dengan daya dan

hasil yang sebesar-besarnya sesuai dengan

standar. Kegiatan Pembinaan yang

dilakukan oleh bidang perbenihan antara

lain:

a. Pembinaan Teknis Sistem Manajemen

Mutu Laboratorium

b. Pembinaan Koordinasi dan

Pengawasan Sumber Benih

c. Pertemuan koordinasi pengawasan

benih dan jaringan laboratorium

tanaman perkebunan.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

31

Kegiatan Pembinaan Teknis Sistem

Manajemen Mutu Laboratorium merupakan

suatu kegiatan pembinaan yang dilakukan

terhadap UPTD di wilayah kerja dengan

harapan dimasa yang akan datang

laboratorium benih yang ada mampu

menerapkan dan melaksanakan pengujian

mutu benih berdasarkan SNI 17025:2008.

Diharapkan pada masa yang akan datang

laboratorium benih yang ada di UPTD bisa

terakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional (KAN) dengan ruang lingkup

pengujian mutu benih.

Kegiatan pembinaan dan pengawasan

sumber benih merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan terhadap sumber benih

sehingga sumber benih dalam memproduksi

benih sesuai dengan standar teknis.

Kegiatan pertemuan koordinasi

pengawasan benih dan jaringan

laboratorium tanaman perkebunan

merupakan kegiatan yang dilakukan dengan

mengundang UPTD Perbenihan sewilayah

kerja dan produsen benih untuk

menyamakan persepsi dalam pengawasan

dan sertifikasi benih tanaman perkebunan.

4.2.2.2. Pengembangan teknologi proteksi tanaman

perkebunan

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

32

- Rakitan teknologi spesifikasi proteksi

tanaman perkebunan.

OPT masih menjadi masalah utama dalam

peningkatan produksi dan produktivitas

tanaman perkebunan. Dalam rangka

meningkatkan hasil budidaya tanaman

melalui perlindungan tanaman, Balai Besar

Perbenihan dan Proteksi Tanaman

Perkebunan (BBPPTP) Medan melakukan

kegitan untuk mendapatkan teknologi yang

baru dalam hal pengendalian hama pada

tanaman perkebunan.

- Pembangunan kebun contoh, demplot,

uji koleksi, dll.

Untuk mendapatkan metode yang paling

tepat dalam melakukan pengendalian pada

hama tertentu BBPPTP Medan melakukan

kegiatan berupa demplot, uji koleksi, dll. di

wilayah Sumatera Utara dan wilayah binaan

lainnya.

- Eksplorasi pemanfaatan,

pengembangan, pengujian agensia

hayati.

Melakukan pengembangan dan eksplorasi

agens hayati dalam rangka pengendalian

hama tanaman perkebunan khususnya di

Sumatera Utara dan wilayah binaan lainnya.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

33

4.2.2.6. Layanan perkantoran.

Sub kegiatan layanan perkantoran

merupakan kegiatan pendukung yang

meliputi pembayaran gaji, honorer, lembur,

dan biaya operasional sehari-hari

perkantoran. Kegiatan tersebut harus

dilaksanakan tiap tahunnya dikarenakan

didalam kegiatan tersebut terdapat gaji,

tunjangan, dll. Yang merupakan hak dari

pegawai yang ada di BBPPTP Medan,

disamping itu terdapat pendanaan rutin

yang bertujuan untuk memenuhi sarana dan

keperluan perkantoran sehari-hari dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

Adapun kegiatan yang terdapat dalam

kegiatan tersebut adalah antara lain;

Pembayaran gaji vakasi pegawai

Pemeliharaan gedung dan bangunan

Perbaikan peralatan kantor

Langganan daya dan jasa seperti

telepon, listrik, air dan internet

Biaya perawatan kendaraan dinas roda 2

(dua)

Biaya perawatan kendaraan dinas roda 4

(empat)

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

34

Penambah daya tahan tubuh pegawai

laboratorium dan operator

Pembayaran honor satuan kerja BBPPTP

Medan

Operasional kantor UPPT

Kegiatan-kegiatan tersebut diatas harus

tetap dilakukan agar tetap terpenuhinya

kebutuhan dan hak pegawai dalam

melaksanakan tugas sehari-hari.

4.2.2.7. Perangkat pengolah data dan komunikasi.

Kegiatan pengadaan alat pengolah data

bertujuan sebagai pemenuhan akan fasilitas

alat pengolah data bagi petugas yang ada di

BBPPTP Medan, dengan diadakannya alat

pengolah data tersebut diharapkan kinerja

petugas semakin meningkat.

4.2.2.8. Peralatan dan fasilitas perkantoran.

Kebutuhan akan peralatan dan fasilitas

perkantoran sangat dibutuhkan yang

bertujuan memenuhi akan fasilitas yang ada

di lingkup BBPPTP Medan untuk

menciptakan suasana kantor yang lebih

nyaman, disamping itu penilaian masyarakat

akan kantor BBPPTP Medan menjadi lebih

baik.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

35

BAB V PENUTUP

Arahan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019

menyatakan bahwa pembangunan Indonesia ditujukan untuk

mencapai perekonomian yang kuat, inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu struktur perekonomian Indonesia harus

bertransformasi menuju ekonomi dengan produktivitas dan nilai

tambah yang tinggi berlandaskan kemampuan sumber daya

insani (SDI) berkualitas dengan didukung infrastruktur yang

handal serta perluasan inovasi dan penerapan teknologi. Sasaran

utamanya adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat yang

ditandai dengan semakin tingginya tingkat pendapatan

masyarakat, berkurangnya kemiskinan, pemerataan

pembangunan, terjaganya kualitas sumber daya alam (SDA) dan

lingkungan hidup serta meningkatnya kualitas sumber daya insani

(SDI) yang berkarakter yang didukung dengan sistem politik,

stabilitas keamanan dan ketertiban hukum.

Berkaitan dengan hal tersebut, Balai Besar Perbenihan dan

Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan

mengimplementasikan arahan tersebut kedalam Program

BBPPTP Medan yaitu “Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan” dan

kegiatan BBPPTP Medan yaitu “Dukungan Perlindungan Perkebunan dan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan”. Sebagai salah satu UPT Pusat,

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

36

Agar dapat berkontribusi secara optimal dalam pembangunan

perkebunan tahun 2015-2019, BBPPTP Medan menyusun

Rencana Strategis (Renstra) BBPPTP Medan tahun 2015-2019 untuk periode tersebut yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran,

arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan

perkebunan selama 5 tahun kedepan serta disusun berdasarkan

analisis strategis atas potensi, permasalahan, peluang dan

tantangan terkini serta dengan mencermati lingkungan internal

dan eksternal yang dapat mendukung pembangunan perkebunan.

Penyusunan renstra ini dilatarbelakangi oleh evaluasi kinerja

pembangunan perkebunan yang selama ini telah dicapai oleh

BBPPTP Medan tahun 2010-2014, kondisi realitas dari

pembangunan perkebunan yang sedang terjadi beserta fenomena

isu-isu strategisnya serta aspirasi dari masyarakat pekebun dan

pemangku kepentingan sub sektor perkebunan.

Sebagai bagian dari pembangunan pertanian, sasaran utama

pembangunan perkebunan yang meliputi sasaran mikro (produksi,

luas tanaman menghasilkan/TM dan produktivitas) diprediksikan

sedemikian rupa sehingga selaras dalam mendukung pencapaian

4 Sasaran Strategis Kementerian Pertanian yang meliputi (1)

peningkatan ketahanan pangan pokok nasional melalui

peningkatan produksi gula nasional; (2) peningkatan nilai tambah,

daya saing dan ekspor komoditas perkebunan; 3) penyediaan dan

peningkatan bahan baku bio-energy untuk mewujudkan fondasi

sistem pertanian bio-industry serta (4) peningkatan kesejahteraan

petani. Direktorat Jenderal Perkebunan juga menerapkan prinsip,

sasaran dan arah kebijakan didalam pengembangan komoditas

perkebunan yaitu menempatkan komoditas perkebunan sebagai

komoditas unggulan nasional melalui pengembangan agribisnis

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

37

perkebunan yang menghasilkan produk hulu hingga hilir serta

pengembangan produk samping secara industrial/bio-industry

sedangkan pengembangan dilakukan melalui Pendekatan Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditas Perkebunan.

Penetapan program dan kegiatan pembangunan perkebunan

tahun 2015-2019 akan menjadi pedoman bagi Pemerintah,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam

menetapkan sasaran pembangunan perkebunan di tingkat

Nasional dan Regional yang disesuaikan dengan potensi

sumberdaya, kebutuhan dan kesiapan daerah dalam

pembangunan perkebunan serta 105 karakteristik permasalahan

yang dihadapi di lapangan. Disadari bahwa untuk mencapai

sasaran tersebut di atas tidaklah mudah, namun berdasarkan

keragaan dan kinerja pembangunan perkebunan selama periode

sebelumnya dan dengan tekad kerja keras, sasaran tersebut

optimis dapat dicapai apabila para pemangku kepentingan dapat

bekerja sama untuk mengatasi berbagai masalah dan kendala

yang menjadi faktor penghambat utama serta memberikan

dorongan yang diyakini akan menjadi faktor kunci pengungkit

keberhasilan.

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

38

PENCAPAIAN SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PERKEBUNAN BBPPTP MEDAN TAHUN 2010-2014

No. Komoditi TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

1. Karet 70.998.310 115.034.355 168.593.137 111.377.018 83.695.622 2. Kopi 4.309.500 5.528.750 5.959.500 6.565.723 4.228.250 3. Kakao 5.469.500 4.024.708 20.995.315 3.271.749 1.929.208

4. Kelapa Sawit 72.011.590 78.635.853 98.927.186 75.224.766 61.305.786

5. Aren 10.550 16.250 - - -

6. Kelapa Dalam 124.542 29.080 51.750 81.521 4.000

7. Nilam 12.500 - 60.000 - 500.000 8. Cengkeh - 30.000 - 10.000 - 9. Gambir - 68.500 - - -

10. Tebu 45,3 Ha 83,6 Ha 77,94 Ha - -

Lampiran 1

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

39

TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BBPPTP MEDAN TAHUN 2015-2019

NO. Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 1. Sertifikasi Mutu Benih

(juta batang) 130 130 70 70 70

2. Rakitan Teknologi Spesifikasi Tanaman Perkebunan

5 5 3 3 3

Lampiran 2

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

40

TARGET INDIKATOR KINERJA KEGIATAN BBPPTP MEDAN

TAHUN 2015-2019

NO. IKK TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 1. Sertifikasi dan

pengujian mutu benih tanaman perkebunan (juta batang)

130 130 70 70 70

2. Pembangunan kebun contoh, uji demplot, dan uji koleksi tanaman perkebunan (Ha)

- 7 - - -

3. Rakitan teknologi spesifik lokasi proteksi tanaman perkebunan (paket teknologi)

5 5 3 3 3

4. Eksplorasi, pemanfaatan, pengembangan,pengujian agensia pengendali hayati tanaman perkebunan (jenis)

3 3 - - -

5. Fasilitasi teknis dukungan pengawasan dan pengujian mutu benih dan teknologi proteksi tanaman perkebunan (Bulan)

12 12 12 12 12

Lampiran 3

Rencana Strategis (RENSTRA) BBPPTP Medan Tahun 2015-2019

41

KEGIATAN BBPPTP MEDAN TAHUN 2015 - 2019

NO. KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 1. Dukungan Pengujian

dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penyiapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan

√ √ √ √ √

2. Dukungan Perlindungan Perkebunan √ √ √

Lampiran 4