rencana strategis (renstra) 2018 - 2023 -...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA) 2018 - 2023
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI
Rancangan Awal Renstra 2018-2023 – Hal ii
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1 1.2 Landasan Hukum ............................................................................................................ 5 1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................................................... 7 1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 8
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL ................................................................................................................... 10 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulsel .......................................................................................................................... 10 2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) .................................................................... 11 2.1.2 Struktur Organisasi OPD ................................................................................... 22 2.2 Sumber Daya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan ......... 24 2.2.1 Sumber Daya Manusia ...................................................................................... 24 2.2.2 Aset yang Dikelola ............................................................................................. 24 2.3 Kinerja Pelayanan Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan ............ 25 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina
Konstruksi Prov. Sulsel ................................................................................................ 29 BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL ........................................................................................... 33 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina
Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel ....................................................................... 33 3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ..................... 35 3.2.1 Visi ..................................................................................................................... 35 3.2.2 Misi .................................................................................................................... 36 3.2.3 Program Pembangunan ..................................................................................... 37 3.3 Telaah Renstra Kementerian dan Renstra Pemerintah Daerah ..................................... 40 3.3.1 Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum (Dirjen Bina Marga) ................. 40 3.3.2 Telaah Renstra Kabupaten/Kota ........................................................................ 41 3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ............. 42 3.4.1 Rencana Struktur Tata Ruang ........................................................................... 42 3.4.2 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ............................................ 63 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .......................................................................................... 63
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................................ 65 4.1 Tujuan .......................................................................................................................... 65 4.2 Sasaran ........................................................................................................................ 65
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ........................................................................ 68 5.1 Strategis ........................................................................................................................ 68 5.2 Kebijakan ...................................................................................................................... 69
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ............................. 72
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN JALAN .................................. 73
BAB VIII PENUTUP ............................................................................................................. 76
Rancangan Awal Renstra 2018-2023 – Hal i
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas karunia-Nya, dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 -2023 ini telah diselesaikan. Renstra ini disusun dengan berpedoman pada Peratuan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023 dan sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran, agenda dan misi pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan serta rincian program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 – 2023. Selanjutnya dokumen Renstra ini menjadi acuan dan pedoman Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan di dalam menyusun program dan kegiatan setiap tahunnya mulai tahun 2018 sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2019.
Akhirnya, mudah-mudahan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 – 2023 ini dapat menjadi pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, yang pada akhirnya diharapkan dapat menunjang tercapainya Visi OPD Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan yaitu “Terwujudnya Infrastruktur Jalan Yang Berkualitas Sebagai Pilar Akselerasi Pembangunan Daerah”.
Renstra 2018-2023 – Hal 1
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Akselerasi pembangunan daerah sebagaimana Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023, perlu terus didayagunakan dengan meningkatkan pengembangan wilayah beserta dengan aktivitasnya dengan dukungan infrastruktur kewilayahan yang memadai dan terpadu dalam rangka mencapai kemandirian daerah dan pemerataan pembangunan. Kondisi tersebut dapat dieskpresikan bahwa peran infratruktur wilayah (transportasi) sangat penting dan strategis untuk mengakselerasi perkembangan wilayah.
Oleh karena peningkatan ekonomi dan pengembangan suatu wilayah kabupaten/kota sangat berkaitan dengan peran sektor transportasi darat dalam hal ini prasarana jaringan transportasi, maka pada prinsipnya diperlukan suatu pelayanan transportasi yang efektif dan efesien dalam mendukung aktifitas dan mobilitas masyarakat pada suatu kawasan, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pencapaian pertumbuhan dan pemerataan secara sosial ekonomi.
Data kondisi jalan di Provinsi Sulawesi Selatan mengindikasikan bahwa kondisi jalan provinsi kinerjanya masih rendah, sehingga belum optimal untuk mendukung aksesibilitas dan mobilitas masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kinerja dengan melakukan pembangunan dan perbaikan konstruksi pada ruas-ruas yang cukup parah tingkat kerusakannya, sehingga pelayanan transportasi dapat meningkat dan tentunya akan berimplikasi pada peningkatan produktivitas masyarakat sekitar. Peningkatan kinerja tersebut harus dilakukan dalam kerangka pembangunan yang berbasis keterpaduan, sinergistik, dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan pembangunan jalan yang terpadu, sinergi dan berkelanjutan tersebut, maka skenario pembangunan jalan harus didasarkan pada skenario pembangunan daerah secara makro (RPJPD/RPJMD) dan kebijakan penataan ruang (RTRW), serta didukung oleh SDM yang berkualitas dan kelembagaan yang efektif. Dalam kerangka manajemen strategis, aspek-aspek penting tersebut diformulasi dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.
Begitu pula untuk mengakselerasi pencapaian kondisi kemantapan Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan dan mendukung kawasan strategis yang ada serta menguatkan peran strategis PKN Mamminasata dalam skenario Pembangunan Nasional. Maka diperlukan penguatan konektifitas nasional dan regional melalui pembangunan infrastruktur jalan dalam rangka mendorong revitalisasi centre of excellence guna memantapkan prekonomian nasional. Khusus untuk jalan-jalan provinsi (kolektor) sebagai pendukung konektifitas regional yang merupakan kewenangan OPD Binamarga dan Bina Konstruksi diperlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas jalan provinsi melalui program peningkatan kapasitas dan pemeliharaan jalan.
Renstra 2018-2023 – Hal 2
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sangat berkaitan erat dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi dengan Kabupataten Kota, karena penanganan jalan berdasarkan kewenangan dan sangat berdampak pada kondisi jalan secara keseluruhan di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga Renstra Kementerian harus bersinergi dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi, begitu pula dengan Renstra Kabupaten/Kota. Dalam mencapai kondisi kinerja kemantapan jalan provinsi yang di harapkan, maka pelayanan yang diberikan yaitu : Pembangunan/peningkatan kapasitas Jalan dan jembatan Provinsi dan Pemeliharaan jalan dan jembatan Provinsi.
Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra ini mempunyai fungsi sebagai pedoman dan arah perencanaan pembangunan selama 5 (lima) Tahun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah ditetapkan pembagian urusan pemerintahan termasuk urusan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang mana sub urusan jalan dan jasa konstruksi menjadi tugas dan tanggung jawab dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan untuk semua sub urusan tersebut diatas, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pertimbangan dalam penyusunan Renstra 2018-2023 antara lain terbitnya Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 – 2019; Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019. Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi saat ini dilakukan dengan berpedoman pada Revisi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan serta Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang memuat keterkaitan asas-asas tupoksi instansi pusat. Selain itu pada tataran kabupaten dan kota juga dilakukan koordinasi tupoksi OPD terkait dalam hal penyelarasan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Program dan Kegiatan.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Tahun 2018 – 2023 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018 - 2023 yang memuat Program dan kegiatan terkait tujuan, strategi, kebijakan dan sasaran dalam kerangka kinerja dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi disusun berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD. Pada pasal 13 Ayat (1) Renstra PD memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang disusun berpedoman kepada RPJMD.
Renstra 2018-2023 – Hal 3
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi OPD, juga berlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang serta mengacu pada arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (2018-2023), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) melalui RPJM Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain peraturan itu, Permendagri Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, pada Pasal 4 Ayat 1 menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun kebijakan, program dan kegiatan pembangunan berperspektif gender. Penyusunan dilakukan melalui proses perencanaan pembangunan yang menggunakan perspektif gender dan dituangkan dalam RPJMD, Rencana Strategis dan Renja Perangkat Daerah.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, mandat dan tanggung jawab Gubernur dijabarkan dalam RPJMD, sedangkan mandat dan tanggung jawab Kepala OPD dijabarkan dalam Renstra OPD. Muatan dari rencana pembangunan disesuaikan dengan mandat dan tanggung jawab masing-masing. Dari 3 aspek program prioritas Gubernur, yakni (1) aspek infrastruktur dan lingkungan, (2) aspek pendidikan, kesehatan & pariwisata, dan (3) aspek ekonomi, pertanian dan peternakan. Aspek infrastruktur dan lingkungan yang berkesesuaian dengan tupoksi OPD Binamarga yang teridiri dari; (a) Pembangunan jln. By Pass Mamminasata sepanjang 30 Km, (b) Peningkatan kualitas lingkungan Permukiman, (c) Revitalisasi Kawasan Benteng Fort Rotterdam, (d) Peningkatan cakupan air bersih kawasan perdesaan; (e) Pembangunan sumber energy listrik terbarukan, (f) Mendukung Pengembangan Makassar New Port (MNP) (Terminal peti kemas, terminal penumpang, dan bongkar muat curah kering), (g) Pemantapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan, (h) Pengembangan transportasi massal yang ekonomis (Kereta Api Mamminasata, KA Makassar-Parepare, Monorail, dan BRT), (i) Gerakan Sul-Sel Hijau (Sul-Sel Go Green), (j) Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai Provinsi Adipura, (k) Pembangunan Bendungan dan Embung Multiguna; (l) Rehabilitasi Jaringan Irigasi dan DRT Rawa, (m) Peningkatan infrastruktur kawasan strategis provinsi COI.
Gambar berikut menunjukkan hubungan antara RPJMD dan Renstra OPD.
Renstra 2018-2023 – Hal 4
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 1. Hubungan antara RPJMD dengan Renstra OPD
Gambar 2. Hubungan Muatan RPJMD dan Renstra OPD
Dengan mengingat bahwa program pembangunan harus sinergis, dan terkoordinasi, RPJMD tidak bisa lepas dari RPJM Nasional. Keterkaitan antara RPJM Nasional, RPJMD dan Renstra Dinas bisa dilihat pada Gambar 1.3.
OPD
Renstra 2018-2023 – Hal 5
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 3. Hubungan antara RPJM Nasional, RPJMD dan Renja OPD
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun RPJM Daerah sejalan dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan melalui RPJM Nasional, dan RPJM Provinsi.
Dalam penyelenggaraannya, Renstra ini merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pengembangan dan pembangunan secara keseluruhan. Renstra menjadi alat sinkronisasi berbagai perencanaan pembangunan dan penataan ruang yang ada terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan. Renstra merupakan acuan bagi kebijakan dan strategi pembangunan sektoral yang terkait dengan infrastruktur jalan. Selain itu, dalam kaitannya dengan rencana makro pembangunan wilayah, Renstra ini didudukan sebagai penterjemah arah pengembangan dan pembangunan wilayah yang terdapat dalam RPJP, RPJM, maupun RTRW untuk pembangunan infrastruktur jalan. Renstra ini merupakan terjemahan arahan pengembangan dan pembangunan wilayah untuk pembangunan infrastruktur jalan provinsi selama jangka waktu 5 tahun kedepan (hingga tahun 2023) sebagaimana arahan dalam RTRW dan RPJPD.
1.2. LANDASAN HUKUM
Dalam penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 – 2023, beberapa Peraturan dan Perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran OPD, meliputi :
Renstra 2018-2023 – Hal 6
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Revisi Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Revisi Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 243);
Renstra 2018-2023 – Hal 7
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
13. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Perubahan (RTRWP).
14. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 286);
15. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
16. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 Nomor 62);
17. Peraturan Gubernur Nomor 73 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan;
Sedangkan landasan hukum dalam mendukung kewenangan yang menjadi acuan teknis penyusunan Rensta Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan adalah semua Undang-undang dan aturan turunannya terkait urusan Bina Marga dan Bina Konstruksi. Undang-undang tersebut meliputi :
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta aturan turunannya;
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan beserta aturan turunannya;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beserta aturan turunannya;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
5. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2029.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan 2018 – 2023 adalah sebagai arah dan pedoman perencanaan dalam penyelenggaraan pembangunan jalan dan jembatan di Provinsi Sulawesi Selatan sehingga pelaksanaan pembangunan infastruktur jalan dan jembatan bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis, dan berkelanjutan.
Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 – 2023 adalah :
a. Untuk menetapkan skala prioritas dan ruas-ruas yang strategis untuk dikembangkan dalam rangka mendukung pencapaian arahan pembangunan
Renstra 2018-2023 – Hal 8
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
(Development Plan) dan pengembangan wilayah (Spatial Plan) Provinsi Sulawesi Selatan.
b. Untuk menjadi dokumen dasar/acuan penyusunan kebijakan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengakomodir visi, misi, program, kegiatan, dan sasaran Kepala Daerah yang telah ditetapkan yang disinergikan dengan Tujuan dan Sasaran organisasi.
c. Menjadi pedoman dan alat kendali kinerja OPD dalam pelaksanaan program dan kegiatan
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I Pendahuluan, substansi bab ini membahas mengenai (1) latar belakang penyusunan Renstra OPD, (2) landasan hukum, (3) maksud dan tujuan, dan (4) sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, substansi bab ini membahas mengenai (1) tugas fungsi dan struktur organisasi, (2) sumber daya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (3) kinerja pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, dan (4) tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel.
Bab III Permasalahan dan Isu-isu Strategis Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, substansi bab ini membahas tentang (1) Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (2) Telaahan Visi, Misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, (3) Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, (4) Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis , (5) Penentuan Isu-isu Strategis.
Bab IV Tujuan dan Sasaran, bab ini menguraikan tentang (1) Tujuan Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (2) Sasaran jangka menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi.
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan, bab ini menguraikan tentang (1) Strategi, (2) Kebijakan
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan, Substansi pada bab ini membahas tentang 1) Program Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (2) Kegiatan Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel.
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan, Subtansi bab ini membahas mengenai indikator kinerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam waktu 5 (lima) Tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
Renstra 2018-2023 – Hal 9
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. Sulsel Tahun 2018-2023.
Bab VIII Penutup.
Renstra 2018-2023 – Hal 10
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROVINSI SULAWESI SELATAN
2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL
Pembagian urusan pemerintahan diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana pembagian urusan konkruen di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya di bidang kebinamargaan yang menjadi kewenangan Provinsi adalah penyelenggaraan jalan Provinsi. Dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah di bidang kebinamargaan terdapat urusan yang akan dilaksanakan daerah, dekonsentrasi dan tugas-pembantuan dari pemerintah pusat untuk kegiatan yang bersifat fisik, khususnya untuk subbidang jalan jembatan. Sebagaimana telah dijabarkan pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi sebagaimana telah diatur sebagai berikut :
1) Urusan perumahan merupakan urusan wajib pemerintah daerah terdiri dari sub bidang pembiayaan, perumahan formal, perumahan swadaya, pengembangan kawasan dan pembinaan hukum, peraturan perundang-undangan dan pertanahan. Urusan wajib melekat pada urusan dalam skala provinsi;
2) Urusan penataan ruang, merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang terdiri dari sub bidang pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan. Urusan wajib melekat pada urusan dalam skala provinsi;
3) Urusan pekerjaan umum, merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang terdiri dari sub bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya (perkotaan dan perdesaan, air minum, air limbah, persampahan, drainase, permukiman, bangunan gedung dan lingkungan) dan jasa konstruksi;
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, penjabaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi jabatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi diatur melalui :
1) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan;
2) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
Renstra 2018-2023 – Hal 11
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
3) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 88 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Wilayah pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.
4) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 89 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengujian Bahan Konstruksi pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.
5) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 90 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Workshop dan Peralatan pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.
2.1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)
Tugas Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Perda Nomor 73 Tahun 2016, mempunyai tugas Menyelenggarakan Urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
Dalam melaksanakan tugas, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
2. Pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas, dan;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan fungsi;
Secara umum tupoksi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan telah dijelaskan diatas, maka terkait kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja dijabarkan melalui Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 73 Tahun 2016 sebagai tabel berikut :
Tabel 1. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dinas
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Gubernur
menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang yang menjadi
- Perumusan kebijakan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
- Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan
- Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas untuk
Renstra 2018-2023 – Hal 12
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah
Penataan Ruang. mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi Dinas.
- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan fungsinya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya
- Merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi bidang bina teknik, pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan, dan bina jasa konstruksi.
- Mengoordinasikan dan menyelenggrakan kebijakan teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi bidang bina teknik, pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan, dan bina jasa konstruksi.
- Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi bidang bina teknik, pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan, dan bina jasa konstruksi.
- Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, program, kegiatan, keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas.
- Menyelenggarakan koordinasi, penyusunan program dan anggaran di bidang prasarana jalan dan jembatan, jasa konstruksi, pengujian dan peralatan
- Menyelenggarakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan atasan, sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas
Tabel 2. Tugas Pokok dan Fungsi Sekertaris Dinas
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian,
- Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas
- Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pengoordinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan secretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pengoordinasiaan administrasi keuangan
- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani
Renstra 2018-2023 – Hal 13
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
hukum, dan keuangan dalam lingkungan dinas.
naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya
- Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan dinas sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan.
- Menggordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi, pengkajian, dan penyusunan produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau yang dilaksanakan dalam lingkup dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan
- Mengoordinasikan dan melaksanakan
urusan rumah tangga Dinas.
- Melaksanakan dan mengoordinasikan
pelayanan administasi keuangan.
- Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan barang.
- Mengoordinasikan dan memfasilitasi
kegiatan organisasi dan tatalaksana.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan
pengelolaan kearsipan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan kehumasan dan keprotokalan.
- - - -
Mengordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi serta fasilitasi pelayanan informasi. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dinas. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran pertimbangan kepada atasana sebagai bahan perumusan kebijakan.
- Melakukan tugas fungsi lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Renstra 2018-2023 – Hal 14
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Teknik
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik
- Perumusan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik
- Menyusun rencana kegiatan Bidang Bina Teknik sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Bina Teknik
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Bina Teknik untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi Bidang Bina Teknik
- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan perencanaan dan pengawasan teknis.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan analisa dampak lingkungan dan dampak sosial.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pemutakhiran, penyimpanan data dan pemetaan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan pemanfaatan jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan analisa manfaat jalan pasca konstruksi.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan rencana umum pengembangan jaringan jalan, fungsi dan status jalan provinsi.
Renstra 2018-2023 – Hal 15
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
-
-
Melaksanakan sistem manajemen jalan provinsi.
Mengoordinasikan dan melaksanakan pendataan dan penyusunan harga satuan pokok kegiatan dan harga satuan kontrak.
-
-
-
-
-
-
-
Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan prioritas penanganan jaringan jalan dan jembatan provinsi.
Melaksanakan penyelenggaraan justifikasi teknis.
Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan.
Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.
Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Bina Teknik dan memberikan saran pertimbangan kepada atasana sebagai bahan perumusan kebijakan.
Melakukan tugas fungsi lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Tabel 4. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pembangunan
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pembangunan
- Perumusan kebijakan teknis Bidang Pembangunan
- Menyusun rencana kegiatan Bidang Pembangunan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Pembangunan
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pembangunan
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Pembangunan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi Bidang Pembangunan
- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
- Menyiapkan dan merumuskan
Renstra 2018-2023 – Hal 16
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
kebijakan teknis Bidang Pembangunan meliputi bidang pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan lingkungan dan pengaman jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pembangunan meliputi bidang pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan lingkungan dan pengaman jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pembangunan meliputi bidang pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan lingkungan dan pengaman jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan laporan pemantauan lingkungan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan, pengaturan teknis, dan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan manual dan pedoman pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan usulan program pembangunan jalan dan jembatan, dampak lingkungan, pengaman jalan dan jembatan.
- Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pembangunan jalan dan jembatan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
- Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Tabel 5. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pemeliharaan
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan
- Perumusan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan
- Menyusun rencana kegiatan Bidang Pemeliharaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pemeliharaan
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Pemeliharaan untuk mengetahui
Renstra 2018-2023 – Hal 17
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi Bidang Pemeliharaan
- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, dan pemeliharaan berkala dan penanganan pasca bencana.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, dan pemeliharaan berkala dan penanganan pasca bencana.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pemeliharaan meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, dan pemeliharaan berkala dan penanganan pasca bencana.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan, pengaturan teknis dan pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan usulan program pemeliharaan jalan dan jembatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan manual dan pedoman pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan identifikasi daerah rawan bencana
- Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pemeliharaan jalan dan jembatan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
- Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Renstra 2018-2023 – Hal 18
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Jasa Konstruksi
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi
- Perumusan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi
- Menyusun rencana kegiatan Bidang Bina Jasa Konstruksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Bina Jasa Konstruksi
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Bina Jasa Konstruksi untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi Bidang Bina Jasa Konstruksi
- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi meliputi bidang bina usaha dan masyarakat jasa konstruksi, bina sumber daya dan tenaga kerja konstruksi, dan tata teknis pengendalian.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi meliputi bidang bina usaha dan masyarakat jasa konstruksi, bina sumber daya dan tenaga kerja konstruksi, dan tata teknis pengendalian.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi meliputi bidang bina usaha dan masyarakat jasa konstruksi, bina sumber daya dan tenaga kerja konstruksi, dan tata teknis pengendalian.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi di wilayah Provinsi.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengawasan sesuai dengan kewenangannya untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi di wilayah provinsi.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan kepada pembina jasa konstruksi kab./kota
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa konstruksi
- Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Bina Jasa Konstruksi dan jembatan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan
Renstra 2018-2023 – Hal 19
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai bahan perumusan kebijakan.
- Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Tabel 7. Tugas Pokok dan Fungsi UPT Laboratorium Pengujian Bahan Konstruksi
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengujian mutu bahan dan konstruksi.
- Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengujian mutu bahan dan konstruksi
- Menyusun rencana Kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan teknis pelaksanaan pengujian mutu bahan dan konstruksi
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengujian mutu bahan dan konstruksi
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi UPT - Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
- Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, kepegawaian, dalam lingkungan UPT.
- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pengujian mutu bahan dan konstruksi.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis pengujian mutu bahan dan konstruksi.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan formulasi dan komposisi Design Mix Formula (DMF) dan Job Mix Formula (JMF).
- Mengoordinasikan dan melaksanakan kajian, penelitian, dan pengembangan teknologi bahan konstruksi.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemetaan lokasi quarry
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyelidikan struktur lapisan tanah.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengujian mutu konstruksi.
- Melaksanaka pengelolaan
pendapatan asli daerah.
Renstra 2018-2023 – Hal 20
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengujian bahan konstruksi.
-
-
-
Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga dan nonlembaga pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas UPT.
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas UPT serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
Tabel 8. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala UPT Peralatan dan Perbengkelan
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengelolaan workshop dan peralatan
- Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan workshop dan peralatan
- Menyusun rencana Kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan workshop dan peralatan
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan workshop dan peralatan
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi UPT - Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
- Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, kepegawaian, dalam lingkungan UPT.
- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pengelolaan workshop dan peralatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan workshop dan peralatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan rencana penggunaan peralatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian penggunaan peralatan.
Renstra 2018-2023 – Hal 21
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
- Mengoordinasikan dan
melaksanakan pengadaan peralatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan program kebutuhan, penggunaan, dan pengalokasian bahan jalan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan workshop dan peralatan
-
-
-
Mengoordinasikan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan peralatan dan penanganan tanggap darurat bencana alam.
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas UPT serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
Tabel 9. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala UPT Wilayah
Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi
Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.
- Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan jalan dan jembatan.
- Menyusun rencana Kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan jalan dan jembatan.
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan jalan dan jembatan.
- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.
- Pelaksanaan administrasi UPT - Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
- Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, dan kepegawaian.
- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.
Renstra 2018-2023 – Hal 22
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
- Mengoordinasikan dan melaksanakan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan koordinasi penanganan dan pengendalian pembangunan, pemeliharaan, dan tanggap darurat.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan peralatan, bahan jalan dan jembatan.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan secara periodik.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan ketatausahaan UPT.
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.
-
-
-
Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT.
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas UPT serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
2.1.2. STRUKTUR ORGANISASI OPD
Susunan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari :
a. Kepala Dinas (Eselon II)
b. Sekretaris (Eselon III) yang membawahi :
1) Sub Bagian Penyusunan Program (Eselon IV)
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon IV)
3) Sub Bagian Keuangan (Eselon IV)
c. Kepala Bidang Bina Teknik (Eselon III)
1) Seksi Perencanaan (Eselon IV)
2) Seksi Pengembangan Jaringan & Leger Jalan (Eselon IV)
3) Seksi Pengawasan & Pemanfaatan Jalan (Eselon IV)
Renstra 2018-2023 – Hal 23
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
d. Kepala Bidang Pembangunan (Eselon III)
1) Seksi Pembangunan Jalan (Eselon IV)
2) Seksi Pembangunan Jembatan (Eselon IV)
3) Seksi Lingkungan dan Pengaman Jalan (Eselon IV)
e. Kepala Bidang Pemeliharaan (Eselon III)
1) Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan (Eselon IV)
2) Seksi Pemel. Berkala dan Penanganan Pasca Bencana (Eselon IV)
3) Seksi Pemeliharaan Jembatan (Eselon IV)
f. Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi
1) Seksi Bina Usaha dan Masyarakat Jasa Konstruksi (Eselon IV)
2) Seksi Bina Sumber Daya dan Tenaga Kerja Konstruksi (Eselon IV)
3) Seksi Tata Teknis dan Pengendalian (Eselon IV)
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada bagan berikut :
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
Provinsi Sulsel
Renstra 2018-2023 – Hal 24
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
2.2. SUMBER DAYA DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi
Sulawesi Selatan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
Meskipun telah menunjukkan keseimbangan yang cukup memadai terhadap
pendidikan formal, namun dapat dikatakan bahwa kualitas SDM yang baik
berkaitan dengan kepemimpinan dan keterampilan masih perlu terus ditingkatkan
dalam rangka menyesuaikan tuntutan perkembangan dan pelayanan kepada
masyarakat.
Tabel 2.10. Jumlah PNS berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Laki-laki (Orang)
Perempuan (Orang)
jumlah (Orang)
S3 0 1 1
S2 37 27 64
S1 71 51 122
D3 3 8 11
SLTA 125 39 164
SLTP 15 1 16
SD 3 0 3
Jumlah 255 127 381
Tabel 2.11. Jumlah PNS berdasarkan Golongan
Jenjang Pendidikan
Laki-laki (Orang)
Perempuan (Orang)
jumlah (Orang)
Gol. I 5 0 5
Gol. II 108 36 144
Gol. III 121 70 191
Gol. IV 24 17 42
Jumlah 258 123 381
2.2.2. Aset yang Dikelola
Sarana dan prasarana penunjang yang telah dimiliki untuk mendukung sepenuhnya kegiatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi dalam menunjang pelayanan prima adalah :
Renstra 2018-2023 – Hal 25
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
1. Saran kantor Unit Pelaksana Teknis (UPTD), sub-unit dan ranting bertempat pada beberapa kabupaten/kota yaitu di:
a. Kantor UPTD I di Kab. Luwu Utara dan Sub-unit di Luwu, Luwu Timur, dan Kota Palopo.
b. Kantor UPTD II di Kab. Tana Toraja dan sub unit di Kabupaten Toraja Utara dan Kab. Enrekang.
c. Kantor UPTD III di Kota Pare-Pare, dan sub-unit di Kabupaten Pinrang, Sidrap, Barru, Pangkep.
d. Kantor UPTD IV di Kota Makassar dan sub-unit di Kabupaten Maros, Gowa, Takalar.
e. Kantor UPTD V di Kabupaten Bone dan sub-unit di Kabupaten Soppeng, Wajo.
f. Kantor UPTD VI di Kabupaten Bulukumba dan sub-unit di Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Selayar.
2. Gedung laboratorium dengan peralatan unit pengujian aspal, tanah dan konstruksi di Baddoka Makassar, digunakan untuk pengujian kegiatan jalan jembatan di lingkungan OPD Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dan juga pengujian oleh instansi lain.
3. Alat berat untuk menunjang kegiatan operasional di lapangan tersebar di beberapa Kabupaten/Kota dengan jumlah peralatan sebanyak 110 buah, dengan kondisi peralatan sebagai berikut :
a. Kondisi baik : 49 buah b. Kondisi rusak ringan : 24 buah c. Kondisi rusak berat : 28 buah d. Kondisi rusak sama sekali : 9 buah
2.3. KINERJA PELAYANAN BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL
Panjang dan kondisi jalan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016 mencapai 2,970.03 km yang terdiri dari 1,722.79 km jalan nasional dan 1,147.51 km jalan provinsi. Untuk jalan nasional kondisinya relatif baik 92% kondisi baik, dan 8% dalam kondisi rusak ringan dan berat.
Khusus untuk jalan provinsi kondisi perkerasannya cukup bervariasi, yakni sepanjang 633,36 km (42,22 %) dalam kondisi baik, 294,70 km (19,64%) kondisi sedang, dan 188,34 km (12,55%) kondisi rusak ringan, serta 383,75 km (25,58%) rusak berat. Data tersebut, mengindikasikan bahwa kondisi jalan provinsi di Sulawesi Selatan kinerjanya belum optimal, sehingga belum maksimal dalam mendukung aksesibilitas dan mobilitas masyarakat.
Renstra 2018-2023 – Hal 26
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk menilai kekuatan interaksi antar wilayah ditinjau dari infrastruktur jalan sebagai prasarana transportasi, dapat ditentukan dengan pendekatan grafik yang membandingkan antara jumlah kota atau daerah dengan banyaknya jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota tersebut. Kekuatan interkasi ditentukan dengan indeks konektifitas. Semakin banyak jalan yang menghubungkan antar wilayah semakin tinggi indeks konektifitasnya. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap potensi pergerakan manusia, barang dan jasa karena infrastruktur jalan dapat meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas wilayah. Dengan jumlah kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 24 yang didukung dengan 60 link jalan nasional dan provinsi didapatkan indeks konektifitas wilayah sebesar 2.5. angka ini mengekspresikan bahwa tingkat konektifitas wilayah di provinsi Sulawesi Selatan relatif tinggi.
Kondisi kemantapan Jalan Provinsi pada Tahun 2016 sebesar 61,86 % dan Tahun 2017 Sebesar 57,51 n%. Pada Tanggal 02 April 2018 telah ditetapkan panjang jalan provinsi yang baru sepanjang 2.009,35 Km sesuai dengan SK Gubernur Sulawesi Selatan No. 1159/IV/Tahun 2018, dengan adanya SK baru tersebut maka jumlah panjang jalan provinsi bertambah 502,20 Km. Dimana sebagian besar kondisi jalan yang sebelumya berstatus jalan kabupaten tersebut dalam kondisi rusak berat. Kondisi ini mengakibatkan dilakukannya penyesuaian target kemantapan jalan sampai akhir Tahun 2017. Sehingga pada akhir Tahun 2017 kondisi kemantapan Jalan Provinsi sebesar 57,51%. Kinerja pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat dilihat pada reviuw pencapaiannya kineja OPD pada tabel berikut :
Renstra 2018-2023 – Hal 27
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Renstra 2018-2023 – Hal 28
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Renstra 2018-2023 – Hal 29
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Berdasarkan Tabel 2.12 diatas dapat disimpulkan bahwa Kinerja pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan sejak Tahun 2014 s/d 2018 mampu memenuhi target pelayanan yang maksimal dengan rasio capaian 100 % setiap Tahun. Ini menunjukkan kerja keras seluruh aparat penyelenggara jalan serta dukungan pendanaan yang optimal. Sedangkan Tabel 2.13 dapat dijelaskan bahwa Realisasi pendanaan pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel dapat dioptimalkan dengan pencapaian target yang sesuai. Hal ini juga tidak terlepas dari kerja keras aparat Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang optimal.
Gambar 2.2. PERSENTASE CAPAIAN DAN TARGET KINERJA JALAN PROVINSI TAHUN 2012 - 2023
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI
Analisis lingkungan yang lazim disebut sebagai environemental scanning, sangat penting dilakukan, karena dalam kenyataan suatu masyarakat pada suatu daerah
Renstra 2018-2023 – Hal 30
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
memiliki kondisi internal yang mendorong, atau sebaliknya menghambat pengembangan misinya. Karena itu diperlukan suatu analisis terhadap kondisi internal. Analisis ini diarahkan kepada dukungan semua input pokok yang dibutuhkan masyarakat, proses atau strategi pengelolaan atau pemanfaatan input tersebut, hasil yang diperoleh selama ini, dan perbaikan atau tindakan koreksi yang telah diambil. Selain itu, suatu masyarakat pada suatu kabupaten tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi internalnya saja tetapi juga oleh kondisi eksternalnya. Karena itu diperlukan suatu analisis terhadap kondisi eksternal yang dapat mendorong atau mengahambat pengembangan misi dan pencapaian visinya. Adapun tantangan pembangunan jalan di Provinsi Sulawesi Selatan meliputi :
1. Menjadi faktor penentu dalam mengakselerasi perkembangan ruang wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya pada Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Mamminasata.
2. Pemenuhan kebutuhan prasarana jalan yang mendukung sistem transportasi wilayah harus memenuhi standar keselamatan jalan dan berwawasan lingkungan dalam menunjang sektor riil dan sistem logistik daerah dan nasional.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna maupun pemanfaat jalan dalam memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.
4. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan serta operasi dan pemeliharaan prasarana jalan untuk meningkatkan rasa memiliki terhadap prasarana jalan yang ada.
5. Mengantisipasi pertumbuhan prosentase kendaraan dibandingkan jalan yang terus akan mengalami peningkatan seiring perkembangan dan kompetisi global, terutama pada wilayah perkotaan.
6. Meningkatkan keterpaduan sistem jaringan transportasi dan penyelenggaraan jalan dan meningkatkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan jalan.
7. Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub-bidang jalan, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya.
Sedangkan peluang yang mendukung kinerja pelayanan OPD yang berkaitan
dengan pembangunan jalan adalah sebagai berikut:
1. Adanya komitmen pemerintah Pusat untuk memberikan dukungan penyediaan infrastruktur kewilayahan.
2. Kebijakan desentralisasi pemerintahan yang berimplikasi pada berubahnya strukturisasi penyelenggaraan jalan.
3. Tingginya interaksi antar wilayah di kawasan regional sulawesi.
4. Adanya kecenderungan menguatnya struktur ekonomi di kawasan regional sulawesi, sebagai dampak dari meningkatnya trend investasi.
Renstra 2018-2023 – Hal 31
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Dengan mempertimbangkan skenario pembangunan yang ada, maka kawasan
yang prioritas dikembangkan adalah PKN Mamminasata, dengan memparalelkan
pengembangan wilayah strategis di wilayah Sulawesi Selatan dengan mendorong
kawasan hinterlandnya yakni kawasan strategis lumbung padi. Apabila skenario
pengembangan kawasan2 tersebut sudah berjalan, maka prioritas selanjutnya
adalah pengembangan kawasan terkebelakang dan kawasan wisata budaya.
Untuk mengakselerasi pencapaian kondisi kemantapan Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan dan mendukung kawasan strategis yang ada serta menguatkan peran strategis PKN Mamminasata dalam skenario Pembangunan Nasional. Maka diperlukan penguatan konektifitas nasional dan regional melalui pembangunan infrastruktur jalan dalam rangka mendorong revitalisasi centre of excellence guna memantapkan prekonomian nasional. Khusus untuk jalan-jalan provinsi (kolektor) sebagai pendukung konektifitas regional yang merupakan kewenangan OPD Binamarga dan Bina Konstruksi diperlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas jalan provinsi melalui program peningkatan kapasitas dan pemeliharaan jalan.
Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sangat berkaitan erat dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi dengan Kabupataten Kota, karena penanganan jalan berdasarkan kewenangan dan sangat berdampak pada kondisi jalan secara keseluruhan di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga Renstra Kementerian harus bersinergi dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi dan Kabupaten Kota. Dalam mencapai kondisi kinerja kemantapan jalan provinsi yang di harapkan, maka pelayanan yang diberikan yaitu : Pembangunan/peningkatan kapasitas Jalan dan jembatan Provinsi dan Pemeliharaan jalan dan jembatan Provinsi.
Dengan mempertimbangkan panjang jalan yang menjadi kewenangan Provinsi dan ruas-ruas yang sudah tertangani tahun sebelumnya serta potensi penurunan kinerja jalan akibat beban berlebih, serta penambahan panjang jalan provinsi maka untuk mencapai kinerja 98,77% sesuai Target pada RPJMD Tahun 2018 – 2023 maka dapat diproyeksi kebutuhan pembiayaan penanganan jalan provinsi di Sulawesi Selatan sebagai berikut :
Renstra 2018-2023 – Hal 32
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 2.14 Proyeksi Kebijakan Alokasi Anggaran Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel Tahun 2018 – 2023
.
Renstra 2018-2023 – Hal 33
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Bab III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL
Identifikasi permasalahan didasarkan pada aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi pelayanan OPD Bina Marga dan Bina Konstruksi. Secara umum permasalahan infrastruktur jalan di Provinsi Sulawesi Selatan adalah masih belum maksimalnya tingkat kinerja pelayanan jalan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi kemantapan jalan. Kondisi ini pula berdampak terhadap konektifitas antar jaringan jalan arteri, kolektor dan lokal. Disisi lain penanganan jalan memiliki pembagian kewenangan pembinaan berdasarkan hirarki jaringannya, sehingga konektifitas wilayah sangat sulit untuk dicapai apabila tidak dilakukan koordinasi penganggaran disetiap level pemerintahan.
Adanya kondisi jalan dan jembatan yang signifikan cukup memprihatinkan akibat selesainya usia layanan konstruksi yang memiliki total panjang yang relatif besar merupakan tantangan besar bagi pemerintah khusunya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dalam membiayai rekonstruksi maupun pemeliharaannya mengingat bahwa kondisi apapun kita harus dapat mempertahankan kontinutas integritas akses Jalan Provinsi yang diperuntukkan dalam rangka membuka isolasi komunikasi antar Provinsi ke Kabupaten / Kota dalam rangka memperlancar arus angkutan barang dan jasa untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan memperlancar roda pemerintahan serta membuka dan mempermudah akses ke sentra – sentra produksi pada sektor – sektor pengembangan potensi, antara lain kawasan pertambangan, perkebunan, pertanian dan pengembangan wilayah untuk menunjang program Pemerintah Daerah Provinsi dalam upaya terwujudnya Sulawesi Selatan sebagai pusat pelayanan.
Walaupun hampir seluruh jaringan Jalan Provinsi telah terbangun namun persoalan yang dihadapi oleh Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi masalah pemeliharaan terhadap prasarana dan sarana jalan yang telah terbangun. Usia layanan jalan sampai saat ini relatif tidak bisa diperkirakan secara pasti kapan sebuah jalan akan mudah rusak dan kapan tidak mudah rusak atau sebaliknya. Mengingat terlalu banyak kendala yang dialami baik bersifat internal maupun external. Hal ini kedepan perlu suatu penyesuaian terhadap masalah ini mengingat masih banyak faktor-faktor yang harus dibenahi antara lain peningkatan sumber daya manusia, Perencanaan program dan kegiatan, kinerja, etos kerja, alokasi anggaran dan peran serta pemakai jalan.
Renstra 2018-2023 – Hal 34
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Bina
Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
1. Rendahnya pencapaian target kemantapan jalan, sehingga menghambat konektifitas wilayah
Tingginya kebutuhan pembiayaan penanganan jalan
Pagu indikatif tdk sesuai dengan kebutuhan
2. Jumlah SDM yang berstatus PNS, khususnya tenaga lapangan sangat terbatas pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, sehinga mempengaruhi kinerja
Jumlah SDM tidak sebanding dengan kebutuhan pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, khususnya tenaga teknis
Kuota CPNS terbatas
3. Terjadinya penurunan kualitas, kapasitas dan umur rencana jalan.
Masih terbatasnya SDM yang bertugas melakukan monitoring terhadap kualitas desain, mutu pelaksanaan dan pemanfaatan damija/damaja/ dawasaja
Terbatasnya kemampuan rekanan, berlebihnya beban muatan kendaraan truk (MST> 10 T), pemanfaatan daerah milik jalan tidak sesuai peruntukan, lemahnya pengawasan pemanfaatan damaja/dawasja.
Sedangkan permasalahan yang terkait dengan tugas dan fungsi pokok OPD Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok Dinas Bina Marga
dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
No. Aspek Kajian
Capaian Kondisi Tahun 2018
Standar yg Digunakan
Faktor yg Mempengaruhi Permasalahan
Pelayanan OPD Internal
(Kewenangan OPD)
Eksternal (diluar Kewenangan
OPD)
1
Prosentase tingkat kondisi jalan provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang)
58,94 % 58,94 %
Jaringan jalan dengan panjang 2.009,35 km merupakan kewenangan provinsi
Sepanjang 1.745,92 merupakan kewenangan pemerintah pusat, dan 29.616,02 km merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota
Berdasarkan undang-undang tentang jalan, klasifikasi jalan sudah diatur berdasarkan kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi & kabupaten/kota. Kondisi ini mempengaruhi alokasi anggaran setiap hirarki jalan, sehingga konektifitas jaringan tidak bisa berjalan efektif.
Renstra 2018-2023 – Hal 35
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tersebut dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.
Hasil identifikasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
1. Visi
Visi, Misi dan Program Gubernur Provinsi Sulawei Selatan Tahun 2018 s/d 2023 yang disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Selatan merupakan ide dasar dan pedoman dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023.
Visi Pembangunan Sulawesi Selatan merupakan gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu rencana (5 tahun) yang disusun dengan memperhatikan hasil analisis dinamika lingkungan strategis serta aspirasi seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah Sulawesi Selatan. Visi pembangunan berfungsi untuk mengarahkan aktivitas dari semua tatanan internal pada satu sasaran yang disepakati bersama. Visi Pembangunan daerah periode 2018-2023 adalah sebagai berikut :
“Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter“.
Rumusan visi ini mengandung lima pokok visi di dalamnya yakni inovatif, produktif, kompetitif, inklusif dan berkarakter. Keempat pokok visi ini merupakan rangkaian yang terkait satu sama lain dalam mewujudkan kondisi pada tahun 2023 dimana terjelmakan provinsi Sulawesi Selatan yang “Bersih dan Melayani”, “Terkoneksi”, “Mandiri dan Sejahtera”, “Sehat dan Cerdas” serta “Berkarakter”. Berdasarkan pemahaman itu maka penjelasan visi RPJMD Sulawesi Selatan 2018-2023 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Renstra 2018-2023 – Hal 36
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3.3 Penjelasan Visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2018-2023
Visi Pokok -
pokok Visi Penjelasan Visi
Sulawesi Selatan
Yang Inovatif, Produktif, Kompetitif,
Inklusif, dan Berkarakter
Inovatif Kondisi pemerintahan yang memiliki kemampuan men-ciptakan gagasan baru,produk baru,dan layanan baru dalam kerangka kepemerintahan yang baik sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “bersih dan melayani”
Kompetitif Kondisi masyarakat yang memiliki sumberdaya manusia (SDM) dengan kualitas tinggi sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “sehat dan cerdas”
Produktif Kondisi perekonomian yang berkemampuan menghasilkan produk barangdan jasa yang berdaya saing sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “mandiri dan sejahtera”.
Inklusif Kondisi penyelenggaraan pembangunan yang melibatkan partisipasi seluruh unsur masyarakat dan seluruh bagian wilayah serta ramah terhadap lingkungan hidup sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “inklusif dan terkoneksi”.
Berkarakter Kondisi penyelenggaraan pem-bangunan Sulawesi Selatan yang dilandasi oleh spirit dan nilai-nilai luhur kebudayaan masyarakat sehingga terwujud Sulawesi Selatan yang “berkarakter”.
Berdasarkan Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 tersebut di atas, maka Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mempunyai tugas menyelenggarakan Urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
2. Misi
Misi pembangunan atau agenda pembangunan Sulawesi Selatan adalah penjabaran dari misi (raison d'etre) Sulawesi Selatan dengan memperhatikan kondisi dan masalah strategis yang sedang dan akan dihadapi. Pada dasarnya, agenda itu merupakan tugas yang harus diemban oleh pemerintah dan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan. Oleh karena itu untuk mewujudkan Visi tersebut, misi yang akan dijalankan pada Tahun 2018-2023 adalah :
Renstra 2018-2023 – Hal 37
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
1. Mewujudkan Pemerintahan yang Berorientasi Melayani dan Inovatif 2. Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Aksesibel 3. Mewujudkan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru yang Produktif 4. Mewujudkan Kualitas Manusia yang Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter 5. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Produk Sumberdaya Alam yang
Berkelanjutan
Dari kelima Misi Provinsi Sulawesi Selatan tersebut di atas, maka misi Pertama dan misi kedua menjadi misi yang menjadi acuan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Misi kedua tersebut dimaknai sebagai upaya untuk memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dasar.
Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan pembangunan infrastruktur jalan di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sesuai dengan tata ruang, dalam kondisi yang mantap melalui penyelenggaraan pembangunan jalan.
Tabel 3. 4. Keterkaitan antara Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
Mewujudkan Pemerintahan yang berorientasi melayani dan inovatif
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan dasar
Persentase tersedianya 3 (tiga) layanan Informasi jasa konstruksi Tingkat Provinsi pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI)
Mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan aksesibel
Meningkatkan aksesibilitas wilayah pelosok dan konektifitas antar wilayah
Meningkatnya kapasitas infrastruktur konektifitas wilayah
Porsi panjang jaringan jalan provinsi kualifikasi baik dan Mantap
Tercapainya tingkat kemantapan Infrastruktur Jalan yang merupakan salah satu
tujuan pembangunan pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi
Sulawesi Selatan merupakan upaya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi dalam
mendukung pencapaian aksesibilitas wilayah pelosok dan konektifitas antar
wilayah. Hal tersebut sangat sejalan dengan Misi, tujuan dan sasaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2018-2023.
3. Program Pembangunan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang pembagian kewenangan pusat dan daerah, maka seluruh arah kebijakan pembangunan
Renstra 2018-2023 – Hal 38
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
dijabarkan kedalam Program Pembangunan yang dirumpunkan pada 25 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. Serta dengan menelaah keterkaitan antara RPJPD 2008-2028 dan RPJMD 2018-2023 sehingga terwujud kesinambungan perencanaan pembangunan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan maka Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan bertugas Menyelenggarakan Urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah, serta menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
b. Pelaksanaan Kebijakan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
c. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan fungsinya;
Sebagai upaya mewujudkan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 – 2023, maka program-program yang menjadi prioritas unggulan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi berdasarkan visi, misi Gubernur terpilih adalah sebagai berikut :
Misi 1 : Mewujudkan pemerintahan yang berorientasi melayani dan inovatif
Untuk mewujudkan Misi tersebut, maka Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan Program Bina Konstruksi.
Misi 2 : Peningkatan infrastruktur yang berkualitas dan aksesibel
Untuk mewujudkan misi kedua tersebut, program yang terkait dalam Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi adalah :
1) Program Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Sulawesi Selatan; 2) Program Pembangunan Jalan Akses Daerah Terisolir; 3) Progam Pembangunan Jalan dan Jembatan; 4) Program Perencanaan Teknik dan Evaluasi.
Renstra 2018-2023 – Hal 39
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3. 5. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan
No. Misi dan Program Gubernur Terpilih
(RPJMD)
Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi 1 : Mewujudkan Pemerintahan yang berorientasi melayani dan inovatif
Program terkait pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Belum sepenuhnya aparat baik laki-laki maupun perempuan patuh terhadap peraturan perundangan dan NSPM kebinamargaan yang berlaku, sehingga prinsip-prinsip good governance belum berjalan secara optimal.
Rendahnya komitmen dan motivasi aparat/SDM untuk menginternalisasi prinsip - prinsip good governance dalam menjalankan tupoksi masing-masing.
Tersedianya dukungan sarana dan prasarana untuk mengakses peraturan perundang -undangan dan NSPM yang terkait.
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Sarana dan Prasarana pada OPD belum maksimal maupun belum terpelihara sebagaimana mestinya sehingga pelayanan belum maksimal
Masih belum maksimalnya kesadaran aparat dalam melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana
Tersedianya Sarana dan Prasarana dasar serta SDM yang handal untuk mendukung peningkatan kompetensi SDM
3
Program Peningkatan Perencanaan, Penganggaran dan Evaluasi Kinerja
Konsistensi Penganggaran yang belum maksimal terutama pada Penyelenggaraan jalan dan jembatan
Terbatasnya anggaran (belum memenuhi skema perencanaan penganggaran)
Perlu komitmen yang kuat terkait pengalokasian anggaran untuk Penyelenggaraan jalan
4
Program Peningkatan Disiplin, dan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Masih kurang disiplinnya sebagian SDM baik laki-laki maupun perempuan maupun masih kurangnya kegiatan2 dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kesadaran sebagian SDM masih rendah dan kegiatan peningkatan kapasitas masih monoton (belum merata)
Perlu kesadaran Aparatur dalam peningkatan disiplin dan perlunya pemerataan kesempatan dalam mengikuti kegiatan2 peningkatan kapasitas SDM
5 Program Bina Konstruksi
Belum optimalnya pelayanan jasa konstruksi
1. Kurangnya jumlah personil yang menangani sektor kunstruksi.
2. Sarana dan prasarana penunjang belum memadai
3. Konsistensi penganggaran
4. Partisipasi pelaku jasa konstruksi tidak maksimal
5. Kurangnya pemahaman pelaku jasa konstruksi terhadap regulasi jasa konstruksi
1. Tersedianya dukungan personil. Sarana dan prasarana untuk mengakses kegiatan jasa konstruksi
2. Perlu komitmen kuat untuk pengalokasian anggaran pada sektor jasa konstruksi
3. Peningkatan pembinaan terhadap pelaku jasa konstruksi
4. Perlunya pemerataan dan kesempatan mengikuti kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas
Renstra 2018-2023 – Hal 40
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Misi 2 : Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Aksesibel
Program terkait pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
1 Program Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Sulawesi Selatan;
Masih terdapat ruas jalan provinsi dalam kondisi rusak ringan maupun rusak berat
Ketersediaan dana tidak sesuai dengan pajang jalan yang akan ditangani
Dukungan SDM dan sarana prasarana yang memadai
2 Program Pembangunan Jalan Akses Daerah Terisolir;
Masih terdapat daerah yang belum terbuka aksesnya
Ketersediaan dana tidak sesuai dengan pajang jalan yang akan ditangani
Dukungan SDM dan sarana prasarana yang memadai
3 Program Pembangunan Akses Jalan pada Kawasan Wisata Strategis
Masih terdapat kawasan yang belum terbuka aksesnya
Ketersediaan dana tidak sesuai dengan pajang jalan yang akan ditangani
Dukungan SDM dan sarana prasarana yang memadai
4 Progam Pembangunan Jalan dan Jembatan
Masih terdapat ruas jalan provinsi dalam kondisi rusak berat (jalan tanah)
Ketersediaan dana tidak sesuai dengan pajang jalan yang akan ditangani
Dukungan SDM yang handal
5 Program Perencanaan Teknik dan Evaluasi
Data Perencanaan Teknik tidak tersedia tepat waktu
Ketersediaan dana tidak sesuai dengan pajang jalan yang telah direncanakan akan ditangani
Tersedianya dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung penguatan Perencanaan manajemen penyelenggaraan jalan
3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN DAN RENSTRA PEMERINTAH
DAERAH
Telaahan terhadap Renstra Kementerian dan Renstra Daerah diperlukan dalam upaya menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi, dan dikaitkan dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi adalah Dinas daerah yang menjalankan fungsi-fungsi Pekerjaan Umum yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya merujuk kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, oleh karena itu pada bab ini akan ditelaah Renstra ke tiga kementerian tersebut kaitannya dengan Renstra di daerah kabupaten/kota pada tahun yang sama, adapun telaahnya adalah sebagai berikut.
3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum (Dirjen Bina Marga)
Program Penyelenggaraan Jalan diselenggarakan dalam rangka mencapai visi jangka panjang : Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan diseluruh wilayah nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Dalam rangka mencapai visi tersebut maka ditetapkan Misi untuk periode 2015 – 2019 yaitu mempercepat pembangunan infrastruktur
Renstra 2018-2023 – Hal 41
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim. Prioritas pembiayaan jalan difokuskan kepada preservasi yaitu Peningkatan, pemeliharaan rutin dan Pemeliharaan berkala jalan, selanjutnya perluasan lahan dan pembangunan jalan baru. Preservasi diadakan dalam rangka mempertahankan kinerja aset dan menjaga agar kondisi jaringan jalan yang ada tetap berfungsi dan dapat melayani lalulintas sepanjang tahun selama umur rencana. Sedangkan perluasan digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas yang diakibatkan perkembangan lalulintas, perkembangan wilayah, dan untuk menambah tingkat pelayanan/aksesibilitas jaringan jalan. Rincian alokasi pembiayaan tahun 2014-2018 untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut :
Tabel. 3.6. Alokasi Dana Jalan Nasional di Provinsi Sulsel tahun 2014-2018
PANJANG PANJANG ALOKASI DANA TAHUN 2014 – 2018 (SK thn 2009)
(SK thn 2015) (Milyar)
KM KM 2014 2015 2016 2017 2018 Total
1.722,86 1.723,61 828,38 1.357,89 725,52 989,57 1.003,710 4.905,07
Tabel 3.7. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Terhadap Pencapaian Renstra Direktorat Jenderal Binamarga
Kementerian Pekerjaan Umum
No. Telaah Renstra
Kementerian Pekerjaan Umum
Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim
Pola penyelenggaraan jalan di lingkup OPD Binamarga Provinsi Sulsel belum sepenuhnya mengakomodasi prinsip-prinsip keterpaduan dan keberlanjutan.
Pola penyelenggaraan jalan yang lebih akomodatif dengan aspek-aspek non teknis (politik) dan bersifat segmental, rendahya motivasi SDM untuk beradaptasi dengan inovasi baru yang terkait dengan penyelenggaraan jalan.
Kuatnya komitmen Kementerian Pekerjaan Umum untuk memberikan pembinaan teknis kepada OPD Binamarga
3.3.2. Telaah Renstra Kabupaten/Kota
Secara umum Renstra Dinas Pekerjaan Umum kabupaten/kota, program prioritas bidang kebinamargaan masih berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan jalan kabupaten/kota. Program pembangunan jalan baru yang berorientasi untuk
Renstra 2018-2023 – Hal 42
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
membuka aksessibilitas kawasan-kawasan terisolir dan mengakselerasi perkembangan wilayah di ibukota kabupaten masih sangat terbatas dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Sedangkan dari sisi pendanaan untuk urusan pembangunan jalan kabupaten/kota hanya berkisar antara Rp. 30 Milyar s/d 80 Milyar. Sehingga target kondisi mantap diatas 90% sangat sulit dicapai apabila pemerintah kabupaten/kota tidak mencari sumber pendanaan lain diluar DAK dan DAU. Telaahan terhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Renstra OPD kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, diperlukan dalam upaya menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.
Tabel 3.8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Terhadap Pencapaian Renstra Kabupaten/Kota
No. Telah Renstra
Kabupaten/Kota Permasalahan Pelayanan
DBMBK Prov. Sulsel
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Program pembangunan dan pemeliharaan jalan untuk meningkatkan aksessibilitas wilayah
Belum maksimalnya konektifitas antar hirarki jaringan jalan (kolektor dan lokal), sehingga menghambat konektifitas wilayah khususnya yang menghubungkan antara PKW dan PKL. Kondisi ini diakibatkan oleh terbatasnya kemampuan pendanaan kabupaten/kota.
Kewenangan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi terbatas pada ruas-ruas yang berstatus sebagai jalan provinsi
Adanya program fasilitasi pembangunan jalan daerah untuk mendukung kawasan strategis provinsi.
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Pada bagian ini dikemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi yang mempengaruhi permasalahan pelayanan OPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.4.1. Rencana Struktur Tata Ruang
a) RTRWN
Pengembangan wilayah Provinsi Sulawesi Selatan diarahkan dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sulawesi Selatan guna mengembangkan Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi, industri, perdagangan, pariwisata, dan pertanian yang seiring dengan peningkatan kualitas lingkungan. Rencana struktur ruang Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat diarahkan untuk meningkatkan interkoneksi antara kawasan perkotaan baik antara Pusat Kegiatan Nasional,dengan Pusat Kegiatan Wilayah maupun dengan Pusat Kegiatan Lokal
Renstra 2018-2023 – Hal 43
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
yang didukung oleh peningkatan kualitas jaringan transportasi, energi, telekomunikasi, dan sumber daya air secara terpadu. PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) mengamanatkan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional yang diwujudkan dalam kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang, pola ruang nasional dan kawasan strategis nasional yang mengatur pemanfaatan ruang di wilayah Sulawesi Selatan. Rencana struktur ruang wilayah nasional di Sulawesi Selatan meliputi sistem perkotaan nasional, sistem jaringan transportasi nasional, sistem jaringan energi nasional, sistem jaringan telekomunikasi nasional dan sistem jaringan sumber daya air. Sedangkan rencana pola ruang di Sulawesi Selatan mencakup kawasan lindung nasional, dan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis nasional serta kawasan strategis nasional.
Tabel 3.9. Sistem Perkotaan Nasional dan Provinsi di Sulawesi Selatan
No Kabupaten /
Kota
Sistem Perkotaan Nasional Sistem
Perkotaan Provinsi
Pusat Kegiatan Nasional Pusat
Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Lokal
1 Kepulauan Selayar
Kawasan Benteng dan Kawasan Pamatata
2 Bulukumba
Bulukumba (Agroindustri, Peratnian, Pariwisata, Perikanan)
3 Bantaeng Kawasan
Perkotaan Bantaeng
4 Jeneponto
Jeneponto (Agroindustri, Perikanan, Pertanian, Pariwisata)
5 Takalar Kawasan Perkotaan Mamminasata(Perdagangan dan Jasa)
6 Gowa Kawasan Perkotaan Mamminasata (Perdagangan dan Jasa)
Renstra 2018-2023 – Hal 44
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
No Kabupaten /
Kota
Sistem Perkotaan Nasional Sistem
Perkotaan Provinsi
Pusat Kegiatan Nasional Pusat
Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Lokal
7 Sinjai Kawasan Sinjai
8 Maros Kawasan Perkotaan Mamminasata (Perdagangan dan Jasa)
9 Pangkep
Pangkejene (Agroindustri, Perikanan, Pariwisata)
10 Barru
Barru (Agroindustri, perikanan, pertanian, perkebunan)
Kawasan EMAS
11 Bone
Watampone (Agroindustri, Perikanan, Pertanian)
12 Soppeng Kawasan
Watansoppeng
13 Wajo Kawasan
Sengkang
14 Sidrap Kawasan
Pangkajene
15 Pinrang Kawasan
Pinrang
16 Enrekang Kawasan
Enrekang
17 Luwu Kawasan
Belopa
18 Tana Toraja Kawasan
Makale
19 Luwu Utara Kawasan
Masamba
20 Luwu Timur KTM Mahalona
Kawasan Malili
21 Toraja Utara
Kawasan Rantetpao
22 Makassar Kawasan Perkotaan Mamminasata
Renstra 2018-2023 – Hal 45
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
No Kabupaten /
Kota
Sistem Perkotaan Nasional Sistem
Perkotaan Provinsi
Pusat Kegiatan Nasional Pusat
Kegiatan Wilayah
Pusat Kegiatan Lokal
(Perdagangan dan Jasa)
23 Pare Pare Parepare
(Agroindustri, Perikanan)
24 Palopo
Palopo (Agroindustri, Perkebunan, Pertanian)
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)Tahun 2008
Sistem perkotaan nasional di Sulawesi Selatan meliputi: Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu Kawasan Perkotaan Mamminasata yang meliputi seluruh wilayah Kota Makassar, dan Kabupaten Takalar serta sebagian wilayah Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan nasional dan pusat orientasi pelayanan berskala internasional serta sebagai penggerak utama di Kawasan Timur Indonesia. Pusat Kegiatan Wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Kawasan Perkotaan Pangkajene, Jeneponto, Palopo, Watampone, Bulukumba, Barru dan Parepare, yang berfungsi mendukung peran Kawasan Perkotaan Mamminasata dengan mengemban fungsi sebagai pusat jasa pelayanan keuangan, pusat pengolahan dan distribusi barang, simpul transportasi serta pusat pelayanan publik berskala provinsi. Sedangkan sistem perkotaan provinsi sebagaimana arahan RTRWP selain mengalokasikan sistem perkotaan nasional sebagaimana arahan RTRWN juga mengalokasikan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)yang merupakan kawasan perkotaan mengemban fungsi sebagai pusat pengolahan dan distribusi barang dan jasa, simpul transportasi, pusat jasa pemerintahan kabupaten/kota serta pusat pelayanan publik berskala kabupaten/kotaatau beberapa kecamatan meliputi Kawasan Perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota kabupaten di Bantaeng, Enrekang, Masamba, Belopa, Malili, Pinrang, Pangkajene, Benteng, Sinjai, Watansoppeng, Makale, Rantepao dan Sengkang, kawasan perkotaan KTM Mahalona di kabupaten Luwu Timur, kawasan perkotaan EMAS di kabupaten Barru sebagai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, dan kawasan perkotaan Pamatata di kabupaten Kepulauan Selayar sebagai kawasan pusat distribusi bahan kebutuhan pokok kawasan timur Indonesia.
Tujuan nasional pemanfaatan ruang adalah pemanfaatan ruang wilayah nasional secara berhasil guna dan berdaya guna untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan.
Renstra 2018-2023 – Hal 46
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, perlu dirumuskan arah kebijakan dan strategi pengembangan pola pemanfaatan ruang nasional berupa pemanfaatan kawasan lindung, kawasan budidaya (termasuk dengan pertahanan dan keamanan), dan kawasan tertentu, beserta arah kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang berupa sistem perkotaan, sistem transportasi, dan sistem infrastruktur wilayah pendukung lainnya.
Struktur ruang wilayah nasional disusun berdasarkan arahan pengembangan sistem pusat permukiman nasional, arahan pengembangan sistem jaringan transportasi nasional, arahan pengembangan jaringan prasarana tenaga kelistrikan nasional, arahan pengembangan jaringan telekomunikasi nasional, dan arahan pengembangan sistem prasarana sumberdaya air nasional.
Arahan pengembangan sistem jaringan transportasi nasional mencakup sistem jaringan transportasi darat, sistem jaringan transportasi laut, dan sistem jaringan transportasi udara. Jaringan transportasi nasional merupakan sistem yang memperlihatkan keterkaitan kebutuhan dan pelayanan transportasi antarwilayah dan antarkota dalam ruang wilayah nasional, serta keterkaitannya dengan jaringan transportasi internasional.
Arahan pengembangan sistem jaringan transportasi nasional bertujuan untuk menciptakan keterkaitan antar pusat-pusat permukiman nasional dan mewujudkan keselarasan dan keterpaduan antara pusat-pusat permukiman dengan sektor-sektor kegiatan ekonomi masyarakat. Pengembangan sistem jaringan transportasi nasional dilakukan secara terintegrasi antara transportasi darat, laut, dan udara yang menghubungkan antar pulau, pusat permukiman dan kawasan produksi, sehingga terbentuk kesatuan untuk menunjang kegiatan sosial-ekonomi dan pertahanan keamanan negara dalam rangka memantapkan kesatuan wilayah nasional.
Sistem jaringan transportasi darat mencakup jaringan jalan, jaringan rel, serta jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. Sistem jaringan transportasi laut mencakup pelabuhan laut dan alur pelayaran. Sistem jaringan transportasi udara mencakup bandar udara dan ruang lalu lintas udara.
Renstra 2018-2023 – Hal 47
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3.10. Pengembangan Kawasan Andalan, Sektor Unggulan, Sistem Kota, dan Outlet Pendukung di Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi/ Kawasan Andalan
Sektor Unggulan
Kota Dalam Kawasan DPS Pelabuhan
Bandar Udara PKN PKW PKL
Sulawesi Selatan
Makassar Hasanuddin
Kawasan Mamminasata
dsk.
Perdagangan Metropolitan Maminasata
Pangkajene S.
Jeneberang Biringkasi
Industri Sungguminasa
Pariwisata Makassar Jeneponto
Agroindustri Maros
Pertanian Takalar
Kawasan Palopo dsk
Pariwisata Palopo Makale S.
Lompengan
Perkebunan Rantepao
Pertanian Masamba
Belopa
Malili
Kawasan Bulukumba – Watampone
Pertanian Watampone Sinjai Tangka
Perkebunan Benteng & Pamatata
Agroindustri Bantaeng
Pariwisata Sengkang
Perikanan Watamsoppeng
Perdagangan
Peternakan
Kawasan Parepare dsk.
Agroindustri Barru Pinrang/Watansiwitto Solo
Sadang
Pertanian Pare-pare Sindereng
Perikanan Rappang
Peternakan Enrekang
Perkebunan
Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Selatan (Perda No. 9 Tahun 2009)
Jaringan jalan di Provinsi disusun dengan memperhatikan :
a. Pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalan nasional maupun jalan provinsi dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi;
b. Ketentuan pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang sisi jalan nasional maupun jalan Provinsi;
c. Penetapan garis sempadan bangunan di sisi jalan nasional maupun jalan Provinsi yang memenuhi ketentuan daerah pengawasan jalan.
b) RTR Pulau Sulawesi
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2011 bahwa Rencana Tata Ruang Pulau adalah rencana rinci yang disusun sebagai penjabaran dan perangkat operasional dari Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional (RTRWN), Pulau Sulawesi adalah kesatuan fungsional wilayah geografis
Renstra 2018-2023 – Hal 48
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
dan ekosistem yang mencakup wilayah darat, laut, dan udara termasuk ruang di dalam bumi yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Tenggara menurut undang-undang pembentukannya.
Penetapan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Sulawesi bertujuan untuk :
1. Pusat pengembangan ekonomi kelautan berbasis keberlanjutan pemanfaatan sumber daya kelautan dan konservasi laut ;
2. lumbung pangan padi nasional di bagian selatan Pulau Sulawesi dan lumbung pangan jagung nasional di bagian utara Pulau Sulawesi
3. pusat perkebunan kakao berbasis bisnis di bagian tengah Pulau Sulawesi; 4. pusat pertambangan mineral, aspal, panas bumi, serta minyak dan gas bumi di
Pulau Sulawesi; 5. pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta
penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition/MICE);
6. kawasan perbatasan negara sebagai beranda depan dan pintu gerbang negara yang berbatasan dengan Negara Filipina dan Negara Malaysia dengan memperhatikan keharmonisan aspek kedaulatan, pertahanan dan keamanan negara, kesejahteraan jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan keterkaitan antar wilayah, efisiensi ekonomi, serta membuka keterisolasian wilayah;
7. masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidupMencapai keseimbangan pemanfaatan ruang makro antara kawasan berfungsi lindung dan budidaya, antara kawasan perkotaan dan perdesaan, antar wilayah dan antar sektor, dalam satu ekosistem pulau dan perairannya;
8. kawasan perkotaan nasional yang berbasis mitigasi dan adaptasi bencana; dan 9. kelestarian kawasan berfungsi lindung yang bervegetasi hutan tetap paling
sedikit 40% (empat puluh persen) dari luas Pulau Sulawesi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
Fungsi RTR Pulau Sulawesi adalah sebagai pedoman untuk : 1. penyusunan rencana pembangunan di Pulau Sulawesi; 2. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah provinsi dan kabupaten/kota, serta keserasian antarsektor di Pulau Sulawesi;
3. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di Pulau Sulawesi; 4. penentuan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi di Pulau Sulawesi; dan 5. penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota di Pulau Sulawesi.
Rencana struktur ruang dan rencana pola ruang Pulau Sulawesi merupakan perangkat operasional RTRWN di Pulau Sulawesi yang berupa strategi operasionalisasi perwujudan struktur ruang dan pola ruang. Arahan pemanfaatan ruang Pulau Sulawesi merupakan acuan untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang Pulau Sulawesi sebagai perangkat operasional RTRWN di Pulau Sulawesi.
Renstra 2018-2023 – Hal 49
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3.11 Arahan Sistem Pusat Permukiman di Provinsi Sulawesi Selatan Menurut RTR Pulau Sulawesi
PKN PKW PKL
Kota Metropolitan Makasar - Sungguminasa – Maros – Takalar (PKN Mamminasata)
Pere Pare, Pangkajene, Jeneponto, Kota Palopo, Watampone, Bulukumba, Barru
Bantaeng,Enrekang, Luwu Utara (Masamba), Luwu (Belopa), Luwu Timur (Malili), Pinrang (Watansiwitto), Pangkajene (Sidenreng – Rappang),Kepulauan Selayar (Benteng – Pamatata), Sinjai, Soppeng (Watansoppeng), Tana Toraja (Makale), Toraja Utara (Rantepao), Sengkang (Wajo)
Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Selatan (Perda No. 9 Tahun 2009)
Sistem jaringan jalan di wilayah Sulawesi Selatan yang diprioritaskan penanganannya berdasarkan RTR Pulau Sulawesi meliput :
a. Sistem jaringan transportasi Nasional
1. Jalan Arteri Primer
Jalan lintas barat Pulau Sulawesi : Mamuju – Tameroddo – Majene – Polewali - Pinrang – Parepare – Barru – Pakae – Pangkajene – Maros - Makassar - Sungguminasa
Jalan lintas tengah Pulau Sulawesi : Tarumpakkae – Pareman – Palopo – Masamba – Wotu – Tarengge – Malili – Tolala – Lelewawo – Batu Putih – Lapai – Lasusua – Wolo – Kolaka – Unaaha – Pohara – Kendari.
Parepare – Bangkae – Pangkajene Sidrap – Kalalo – Anabanua – Tarumpakae
Maros – Ujung lamuru – Watampone
2. Jalan Kolektor Primer
Jalan lintass selatan Sulawesi : Makassar – Sungguminasa – Takalar – Jeneponto – Bantaeng – Bulukumba
Jalan lintas tengah Pulau Sulawesi : Sungguminasa – Takalar – Jeneponto – Bantaeng – Bulukumba – Tanete Tondong – Sinjai – Bajo – Arasoe – Watampone – Pompanua – Ulugalung – Sengkang – Impa impa - Tarumpakae
Palopo – Makale – Enrekang – Rappang – Bangkae
Bulukumba – Tanaberu - Bira
b. Sistem jaringan transportasi Provinsi
1. Jalan kolektor primer penghubung ibukota provinsi ke ibu kota kabupaten : Jalan Pulau Selayar (Appatana – Benteng – Patonri), Bulukumba – Tanaberu – Bira, Bantaeng – Boro, Jeneponto – Sapaya – Pallangga, Sungguminasa – Malino – Tondong, Ujung Lamuru – Takkalalla – Soppeng – Sidengreng – Rappang – Pinrang, Cebbenge – Ulugalung, Makale – Batas Sulbar, SAbbang – Batas Sulbar, Tuppu – Malauwe, Kulampu –
Renstra 2018-2023 – Hal 50
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Peneki, Impa-Impa – Anabanua, Jeneponto – Takalar, Tanah Beru – Kajang –Tanete, kajang – Sinjai, Takkalalla – Pekkae, Palattae – Sanregoo – tanabatue, Bojo – Ujung Lamuru, Tanjung Bunga/Galesong Utara – Mangulabbe - Buludoang
2. Jalan kolektor primer penghubung ibukota Kabupaten/Kota : Salloonro - Pompanua
c) RTRW Provinsi Sulsel
a. Struktur Wilayah Pengembangan
Sebagai pedoman pembangunan yang berisi arahan pemanfaatan ruang propinsi selama 20 tahun, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (RTRWP-SulSel) memberi arahan pemanfaatan ruang yang mengakomodasi kebutuhan pembangunan daerah.
Secara umum pusat kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan pemerintahan berada di kawasan perkotaan. Secara umum pula kebutuhan hasil pertanian diproduksi di kawasan perdesaan untuk memenuhi kebutuhan wilayah Provinsi Sulsel dan wilayah luarnya, baik berupa bahan mentah maupun barang siap konsumsi. Begitu juga sebaliknya kebutuhan barang hasil industri manufaktur diproduksi di atau disalurkan melalui kawasan perkotaan. Agar interkoneksitas antar pusat kegiatan, serta pelayanan prasarana wilayah efisien dan efektif maka perlu diwujudkan sistem interkoneksitas antar kawasan perkotaan dan perdesaan yang berdaya guna besar.
Sistem perkotaan Provinsi Sulsel dibangun dengan beberapa pusat kegiatan seperti pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah pusat, kegiatan lokal maupun sub pusat kegiatan lokal, serta kawasan perkotaan berupa kota, ibukota kabupaten, ibukota kecamatan dan kawasan pusat pertumbuhan industri dan perdagangan yang padat dengan kegiatan pekotaan dan fasilitas permukiman.
Hirarki sistem perkotaan ditentukan dengan menetapkan pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal. Daerah Perkotaan di wilayah Sulsel mempunyai beberapa fungsi baik fungsi utama maupun pendukung. Pusat kegiatan perkotaan dalam hierarki dan skup pelayanannya, berupa Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang skup pelayanannya provinsi, maupun Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang skup pelayanannya kabupaten di wilayah Provinsi Sulsel.
Berdasarkan PP No 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional sistem perkotaan di wilayah Sulsel ditentukan sebagai berikut:
1. Pusat Kegiatan Nasional Metropolitan Mamminasata yang terdiri dari Kota Makassar, Kota Maros, Kota Sungguminasa dan Kota Takalar ditetapkan sebagai PKN dan relatif terletak di pantai barat Sulsel. Mamminasata berfungsi sebagai pusat jasa pelayanan perbankan yang cakupan pelayanannya berskala nasional; pusat pengolahan dan atau pengumpul barang secara nasional khususnya KTI, menjadi simpul
Renstra 2018-2023 – Hal 51
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
transportasi udara maupun laut skup pelayanan nasional, pusat jasa publik lainnya seperti pendidikan tinggi dan kesehatan yang skup pelayanannya nasional khususnya KTI, berdaya dorong pertumbuhan wilayah sekitarnya, dan menjadi pintu gerbang internasional terutama jalur udara dan laut.
PKN Mamminasata yang berada di: wilayah Kota Makassar meliputi Kecamatan-Kecamatan Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Mamajang, Manggala, Mariso, Panakkukang, Rappocini, Tallo, Tamalanrea, Tamalate, Ujung Pandang, Ujung Tanah, dan Wajo (14 KEC); wilayah Kabupaten Gowa meliputi Kecamatan Bajeng, Barombong, Bontomarannu, Bontonompo, Bontonompo Selatan, Manuju, Pattallassang, Pallangga, Parangloe, Somba Opu, dan Sungguminasa (10 BUKAN 11 KEC); wilayah Kabupaten Maros meliputi Kecamatan Bantimurung, Bontoa, Cenrana, Lau, Mandai, Marusu, Maros Baru, Moncongloe, Simbang, Tanra’lili, Tompobulu, dan Turikale (12 KEC), dan: wilayah Kabupaten Takalar meliputi Kecamatan Galesong, Galesong Selatan, Galesong Utara, Mangarabombang, Mappakasunggu, Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, dan Sanrobone (9 KEC).
2. Pusat Kegiatan Wilayah Kota kota yang ditetapkan sebagai sebagai PKW adalah Kota Palopo dan Watampone (Kabupaten Bone) yang terletak di pantai Timur Sulsel, kemudian Parepare, Barru, Pangkajene yang terletak di pantai barat Sulsel, serta Jeneponto dan Bulukumba yang terletak di pantai selatan. Selain dari pada itu, oleh pemerintah melalui Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinator Industri dan Perdagangan (S268/D.IV.M.EKON/12/2007), Selayar didukung sebagai pusat distribusi kebutuhan bahan pokok KTI. Oleh karena itu RTRWP Sulsel mengarahkan Selayar dikembangkan menjadi PKW, yang pada jangka panjang apabila sudah memenuhi kriterianya dimungkinkan berkembang menjadi PKN.
3. Pusat Kegiatan Lokal Ibukota-ibukota kabupaten yang tidak termasuk sebagai PKW atau dalam PKN Mamminasata menjadi PKL yang berfungsi sebagai pusat pengolahan dan atau pengumpulan barang yang melayani kabupaten dan beberapa kecamatan kabupaten tetangga, sebagai simpul transportasi yang melayani kabupaten dan beberapa kecamatan kabupaten tetangga, sebagai jasa pemerintahan kabupaten; serta sebagai pusat pelayanan publik lainnya untuk kabupaten dan beberapa kecamatan kabupaten tetangga. PKL di wilayah Sulsel adalah
Bantaeng,Enrekang, Luwu Utara (Masamba), Luwu (Belopa), Luwu Timur (Malili), Pinrang (Watansiwitto), Pangkajene (Sidenreng – Rappang),Kepulauan Selayar (Benteng – Pamatata), Sinjai, Soppeng (Watansoppeng), Tana Toraja (Makale), Toraja Utara (Rantepao), Sengkang (Wajo) Berbagai pusat-pusat kegiatan tersebut diarahkan mempunyai interkoneksi yang sinergis dengan sifat simbiosis mutualistis dengan dukungan prasarana wilayah baik berupa jalan dan jembatan, pelabuhan, bandara, terminal dan setasiun kereta api, jaringan listrik, jaringan irigasi, jaringan air
Renstra 2018-2023 – Hal 52
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
bersih, jaringan informasi dan telekomunikasi. Selain daripada itu fasilitas sosial seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah, fasilitas rekreasi dan olahraga, pasar dan sebagainya yang mendukung keadilan dan kualitas pelayanan publik dan pemerataan kesejahteraan yang proporsional sehingga kualitas hidup dan berpenghidupan di semua tempat baik metropolitan, kota sedang, kota kecil maupun desa relatif sama.
Pada hakekatnya secara umum sistem perkotaan direncanakan sinergis dengan sistem perdesaan terutama dengan sentra produksi komoditas lokalnya tempat berkembangnya komunitas-komunitas lokal yang mempunyai kualitas jatidiri dan kemandirian yang tumbuh berkembang dalam tatanan yang semakin kondusif.
b. Kawasan Andalan
Berdasarkan PP 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, kawasan andalan di wilayah Provinsi Sulsel adalah sebagai berikut :
a. Kawasan andalan Mamminasata dan sekitarnya (Makassar, Maros, Gowa, Takalar dan Pangkep) dengan sektor unggulan pariwisata, pertanian, perikanan, industri umum dan agroindustri serta perdagangan;
b. Kawasan andalan Palopo dan sekitarnya dengan sektor unggulan pariwisata, perkebunan, pertanian dan perikanan;
c. Kawasan andalan Bulukumba-Watampone dan sekitarnya dengan sektor unggulan pertanian, perkebunan, agroindustri, pariwisata, perikanan dan perdagangan;
d. Kawasan andalan Parepare dan sekitarnya dengan sektor unggulan pertanian, perkebunan, perikanan, agroindustri dan perdagangan;
e. Kawasan andalan laut Kapoposan dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata;
f. Kawasan andalan laut Teluk Bone dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pariwisata dan pertambangan;
g. Kawasan andalan laut Singkarang-Takabonerate dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata;
h. Kawasan andalan laut Selat Makassar dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata.
Secara jelasnya kawasan-kawasan andalan Sulsel dapat dilihat pada Gambar berikut :
Renstra 2018-2023 – Hal 53
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 3.1. Peta struktur ruang wilayah
Renstra 2018-2023 – Hal 54
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 3.2. Peta Kawasan Andalan
Renstra 2018-2023 – Hal 55
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
c. Pengembangan Sistem Transportasi
Sebagai bagian dari Sistem Nasional dan Pulau Sulawesi, sistem transportasi dan prasarana transportasi wilayah Sulsel merujuk pada Sistem Transportasi Nasional dan Rencana Jalan Pulau Sulawesi.
Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Darat
Secara grografis, mobilitas angkutan barang wilayah Sulsel berorientasi ke transportasi laut lalu-lintas kapal-kapal di Selat Makassar yang juga ditandai dengan lokasi PKN dan PKW yang sebagian besar terletak di pantai barat Sulsel. Rencana pengembangan Belangbelang menjadi pelabuhan internasional di Mamuju Sulbar juga untuk menjadi orientasi arus angkutan barang dari wilayah Sulsel bagian utara seperti Kabupaten Toraja, Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Lutra, dan Kabupaten Lutim. Bandara internasional Sultan Hasanuddin sebagai pusat penyebaran primer dalam kurun waktu 20 tahun akan menjadi orientasi mayoritas penerbangan di KTI. Bentuk fisik wilayah Sulsel yang secara umum memanjang dari utara selatan dengan pegunungan di tengah sebagai punggung yang dibelah oleh daerah lintas barat timur berkontur relatif landai penghubung pantai barat, Kota Parepare, dengan pantai timur Kabupaten Wajo, menjadi pertimbangan utama dalam tumbuh berkembangnya jalan raya maupun jalur kerata api. Secara umum terdapat dua jalur poros utama utara selatan di pantai barat yaitu Takalar-Makassar-Maros-Pangkep-Barru-Parepare-Pinrang, dan pantai timur Sulsel yaitu Bulukumba-Sinjai-Watampone-Belopa-Palopo-Masamba-Malili, serta satu jalur poros sekunder di tengah pulau yeng membujur dari Sinjai-Soppeng-Sidrap-Enrekang-Makale-Toraja Utara-Palopo. Selain jalur bujur utara-selatan, juga terdapat beberapa jalur lintang timur-barat yaitu poros Takalar-Jeneponto-Bantaeng-Bulukumba, poros Gowa- Malakaji-Jeneponto-Bantaeng, poros Gowa-Malino-Sinjai, poros Maros-Watampone, poros Barru-Soppeng-Wajo, poros Parepare-Sidrap-Wajo, poros Pinrang-Enrekang. Pembangunan Provinsi Sulbar sebagai provinsi tetangga terutama kawasan terpadu pelabuhan, industri, pergudangan dan perdagangan Belangbelang perlu diantisipasi dengan pembangunan jalan lintas pantai barat poros Pinrang – Polman – Majene – Mamuju - Belangbelang, poros Makale – Mamasa - Belangbelang, dan poros Masamba-Belangbelang.
d. Pola Ruang Wilayah
Rencana Pola Ruang wilayah Provinsi Sulsel meliputi rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya yang mempunyai nilai strategis provinsi dan atau lintas kabupaten dan atau kota. Kebijakan pengembangan pola ruang ditujukan untuk mewujudkan pola penggunaan ruang yang seimbang antara daya lindung kawasan lindung dengan kapasitas produksi dan pemanfaatan kawasan budidaya secara asri dan lestari. Kawasan lindung yang baik yang bersifat: (i) preservasi berupa hutan lindung baik di daerah ketinggian pedalaman yang merupakan daerah hulu (upstream) Daerah Aliran Sungai (DAS), maupun hutan lindung Mangrove di pantai, serta kawasan perlindungan laut di tempat aglomerasi terumbu karang; (ii) konservasi berupa hutan suaka alam, taman nasional, taman margasatwa.
Renstra 2018-2023 – Hal 56
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Selain daripada itu dalam untuk kepentingan pelestarian warisan sejarah dan budaya dapat ditetapkan suatu kawasan konservasi seperti cagar budaya bangunan buatan manusia yang ditetapkan sebagai benda purbakala. Dalam kawasan budi daya juga diusahakan sebisa mungkin menumbuhkembangkan dan melestarikan kawasan lindung setempat baik ruang darat, laut maupun udara untuk menjaga keasrian dan kelestarian ragam hayati, yang juga merupakan mata rantai sistem ekologi wilayah, seperti ruang terbuka hijau, baik berupa hutan kota, jalur hijau di sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan danau, sempadan jalan luar kota dan atau sempadan jalan bebas hambatan. Dalam skala lingkungan mikro terutama di daerah perdesaan diarahkan tumbuh berkembangnya tatanan desa mandiri pangan dan energi yang didukung alam yang asri dan lestari. Pola pemanfaatan daerah perkotaan diarahkan juga dapat terwujud tatanan lingkungan yang swatata dalam memproduksi dan mengolah daya penentralisiran limbah. Lihat Peta Pola Ruang Wilayah dan Peta Kawasan Komoditi Unggulan Provinsi Sulsel.
Renstra 2018-2023 – Hal 57
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Sumber: RTRWN, Tahun 2007
Gambar 3.3. Peta Rencana Jalan Utama Wilayah Sulawesi
Renstra 2018-2023 – Hal 58
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 3.4. Peta pola ruang wilayah
Renstra 2018-2023 – Hal 59
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
e. Kawasan Strategis
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menetapkan kawasan strategis Nasional di wilayah Sulawesi Selatan adalah: (i) Kawasan perkotaan Mamminasata; (ii) Kawasan pengembangan ekonomi terpadu (Kapet) Parepare; (iii) Kawasan wisata budaya dan alam Toraja, Toraja Utara dan sekitarnya; (iv) Kawasan stasiun bumi sumber alam Parepare; dan (v) Kawasan tambang nikkel Sorowako dan sekitarnya.
Kriteria kawasan strategis dan potensi wilayah, maka ada beberapa kawasan strategis provinsi yang layak ditetapkan dalam RTRWP Sulawesi Selatan sebagai berikut
a. Kawasan Lumbung Beras dan Jagung, untuk kepentingan ketahanan pangan dan berdasarkan potensi dan kesesuaian lahan serta teknokultur masyarakat, maka diarahkan pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan sawah yang sesuai untuk persawahan, sawah tadah hujan dan jagung terutama di wilayah lumbung pangan Bosowasipilu dengan luas lahan besar yang terdiri dari Kabupaten Bone (± 131.104,62 ha), Kabupaten Soppeng (± 35.717,96 ha), Kabupaten Wajo (± 156.734,56 ha), Kabupaten Sidrap (± 63.671,68 ha), Kabupaten Pinrang (± 72.197,56 ha), Kabupaten Luwu (± 63.679,07 ha), Kabupaten Luwu Utara (± 108.636,39 ha), Kabupaten Luwu Timur (± 45.444,63 ha), ditambah beberapa lahan potensiil untuk pertanian tanaman pangan yaitu Kabupaten Pangkep (± 29.892,30 ha), Kabupaten Maros (± 48.445,13 ha), Kabupaten Gowa (± 31.570,12 ha), dan Kabupaten Takalar (± 37.992,53 ha). Pengembangan kawasan strategis tanaman pangan ini memerlukan kepaduselarasan dengan perencanaan dan manajemen Daerah Aliran Sungai yang potensiil menyediakan air untuk irigasi. Berikut ini adalah arahan program utama pembangunan prasarana sumber daya air sehubungan pengembangan lahan persawahan.
Pengembangan sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi semi teknis seluas 25.000 ha di kiri S. Cenranae, dan sebelah kanan S. Cenranae 26.000 ha, dengan pembangunan Bendungan Multifungsi Walimpong (irigasi, kontrol banjir dan pembangkit listrik);
Perlindungan sawah terhadap banjir di sekitar D. Tempe, D. Buaya dan D. Sidenreng dengan pembangunan Waduk-Waduk pengendali banjir Boya dan Torere di Kab Sidrap, Lawo, Paddangeng, dan Lejja di Soppeng, serta Walimpong di Kab Bone;
Pembangunan waduk di hulu bendung Sanrego dan pembuatan saluran suplesi dari bendungan Ponreponre sebagai pengendali debit air untuk stabilitas intake pada daerah irigasi Sanrego;
Perlindungan sawah terhadap banjir di sekitar hilir DAS Rongkong dengan pembangunan waduk-waduk pengendali banjir di daerah hulu dan tengah DAS Rangkong untuk pembukaan persawahan baru;
Pencetakan sawah baru di hilir DAS Rongkong seluas ± 48.000 ha; Rehabilitasi bangunan dan saluran sekunder Rantetiku, Muktisari pada
daerah irigasi Kalaena Kiri dan Kalaena Kanan;
Renstra 2018-2023 – Hal 60
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Pengendalian alih fungsi kawasan perkebunan menjadi sawah atau sebaliknya oleh rakyat di Daerah Irigasi Kalaena Kiri, Desa Sariko dan Bedo;
b. Untuk pertumbuhan ekonomi, dalam sektor perkebunan, berdasarkan potensi dan kesesuaian lahan dan teknokultur masyarakat lokal maka direncanakan pengembangan beberapa alternatif kawasan budidaya komoditi seperti: kawasan perkebunan yang sangat sesuai, potensiil dan mempunyai luas besar untuk alternatif komoditas kelapa sawit, kakao, kopi, mete dan jarak, Kabupaten Bone (± 203.751,45 ha), Kabupaten Bulukumba (± 69.722,85 ha), Kabupaten Luwu (± 61.140,99 ha), Kabupaten Luwu Timur (± 51.491,47 ha), Kabupaten Luwu Utara (± 118.535,24 ha), Kabupaten Maros (± 48.593,69 ha), Kabupaten Pangkep (± 30.352,96 ha), Kabupaten Pinrang (± 74.807 ha), Kabupaten Sidrap (± 91.084,34 ha), dan Kabupaten Soppeng (± 50.413,98 ha), Kabupaten Takalar (± 37.521,81 ha), dan Kabupaten Wajo (± 183.340,16 ha). Selain dari pada itu dalam sektor pertambangan minyak tersebar di darat maupun laut seperti Blok Segeri Barat di Selat Makassar, Bone di Teluk Bone, Blok Bone Utara di pantai darat maupun laut di Kabupaten Lutra, Kabupaten Luwu dan Kota Palopo, Blok Enrekang di Kabupaten Enrekang, Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Tator, serta Blok Sengkang di Kabupaten Wajo, Kabupaten Tator, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Sidrap, Kota Parepare, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone.
c. Untuk pelayanan distribusi kebutuhan bahan pokok Kawasan Timur Indonesia (KTI), berdasarkan dukungan Pemerintah, Selayar tepatnya di kawasan Pelabuhan Pamatata dan sekitarnya diarahkan pengembangannya menjadi Pusat Kegiatan Wilayah.
d. Usulan Kawasan Emas Barru sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
e. Kawasan terpadu pusat bisnis, sosial, budaya dan pariwisata Center Point of Indonesia (Kawasan Pusat Bisnis Global Indonesia) di Mamminasata;
f. Kawasan agropolitan Barru, Enrekang dan Sinjai.
Renstra 2018-2023 – Hal 61
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 3.12. Permasalahan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulsel berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.
Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi Dinas Bina
Marga dan Bina Konstruksi
Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat serta Kelembagaan
Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulsel menjadi acuan dalam penyusunan program-program pembangunan khususnya pembangunan jalan, dan panduan bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang.
Egosektoral yang masih tinggi
Peningkatan kualitas SDM diharapkan dapat meningkatkan kesadaran peduli terbadap tata ruang
2 Rencana pengembangan jaringan jalan
Belum seluruhnya jalan dan jembatan provinsi dalam kondisi mantap, sesuai dengan kapasitas jalan propinsi
Integritas dan komitmen kerja yang belum optimal dari pihak ketiga, pengawas dan perencana; Penggunaan infrastruktur yang melebihi kapasitas
Reformasi birokrasi dan pengetatan pengawasan pengguna jalan
Renstra 2018-2023 – Hal 62
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 3.5. Peta kawasan strategis
Renstra 2018-2023 – Hal 63
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
3.4.4. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS memuat kajian antara lain : 1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk
pembangunan; 2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup; 3. Kinerja layanan/jasa ekosistem; 4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam; 5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap Revisi iklim; dan 6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah. Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui, maka:
1. Kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan
2. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.
Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS tersebut maka analisis terhadap dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi apakah ada program dan kegiatan pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ada, maka program dan kegiatan tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Penentuan isu-isu strategis penanganan jalan dan jembatan dilakukan dengan mengintegrasikan faktor internal dengan faktor eksternal dengan menggunakan instrumen analisis SWOT. Metode analisis ini akan melahirkan 4 (empat) kelompok isu-isu strategis, yaitu :
1. Isu-isu strategis dalam kelompok unggulan komparatif (comparatif advantage), dengan prinsip gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
2. Isu-isu strategis dalam kelompok mobilisasi (mobilization), dengan prinsip menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengatasi ancaman.
3. Isu-isu strategis dalam kelompok investment/divestment, dengan prinsip atas kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
4. Isu-isu strategis dalam kelompok status kuo (demage control), dengan prinsip minimal kelemahan dan hindari ancaman.
Renstra 2018-2023 – Hal 64
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Isu-isu strategis yang telah ditetapkan pada dasarnya adalah bidang-bidang yang dipilih dan ditetapkan untuk dijadikan fokus dalam penyelenggaraan kegiatan penanganan jalan dan jembatan. Adapun isu-isu bidang strategis adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan infastruktur jalan guna meningkatkan aksessibilitas kawasan-kawasan strategis dan pemerataan interkoneksitas wilayah
2. Peningkatan kinerja prasarana jaringan jalan guna mendukung mobilitas ekonomi masyarakat.
3. Dukungan pembinaan penyelenggaraan jalan kabupaten guna menyeimbangkan komposisi dan meningkatkan konektifitas jaringan jalan.
4. Tuntutan untuk mewujudkan penyelenggaraan jalan yang bermutu.
Renstra 2018-2023 – Hal 65
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Bab IV
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi selama 5 (lima) Tahun. Adapun Tujuan dan sasaran Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi sebagaimana tertera di bawah ini.
4.1. TUJUAN
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Adapun tujuan OPD dalam hal ini adalah sebagai berikut :
1. Tercapainya tingkat kemantapan Infrastruktur Jalan;
2. Tercapainya aksesibilitas antar wilayah dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi;
3. Terwujudnya Penyelenggaraan jasa konstruksi yang bermutu;
4. Meningkatkan integritas penyelenggara pembangunan jalan dan tatalaksana pemerintahan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
4.2. SASARAN
Sasaran strategis Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Renja).
Adapun sasaran OPD dalam hal ini adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan yang bermutu;
2. Meningkatnya akesibilitas antar wilayah serta terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi;
3. Meningkatnya kemampuan dan kapasitas Usaha Jasa Konstruksi;
4. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur penyelenggara pembangunan jalan dan penguatan kelembagaan.
Renstra 2018-2023 – Hal 66
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Selanjutnya hubungan Visi, Misi serta Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi tersebut selanjutnya dapat disusun dalam Tabel 4.1. di bawah ini :
Tabel 4.1. Matriks keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Renstra 2018-2023 – Hal 67
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 4.2. Tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja Jangka Menengah
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
Renstra 2018-2023 – Hal 68
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 STRATEGIS
Kebijakan adalah prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk mengarahkan keputusan. Kebijakan senantiasa berorientasi kepada masalah (problem-oriented) dan juga berorientasi kepada tindakan (action-oriented), sehingga dapat dinyatakan bahwa kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan. Adapun rumusan strategi yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan infrastruktur jalan adalah sebagai berikut.
1. Penguatan konektifitas wilayah dan lokal.
2. Peningkatan pengendalian, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan sesuai dengan NSPM Kebinamargaan.
3. Meningkatkan layanan informasi, pembinaan, pemberdayaan, pelaksanaan serta pengawasan jasa konstruksi.
4. Meningkatkan inventarisasi data profil, tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan peningkatan administrator SIPJAKI.
5. Meningkatkan kompetensi, kualitas dan disiplin aparat penyelenggara jalan baik laki-laki maupun perempuan untuk menghasilkan kinerja yang optimal dalam mendukung tata laksana pemerintahan daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
Renstra 2018-2023 – Hal 69
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 5.1. Matriks Keterkaitan Sasaran dan Strategi
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
1 Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan yang bermutu
1. Persentase Tingkat kondisi jalan provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang).
Peningkatan pengendalian, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan sesuai dengan NSPM kebinamargaan.
2 Meningkatnya akesibilitas antar wilayah serta terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi
1. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektifitas) di wilayah Provinsi
Penguatan konektifitas wilayah dan lokal
2. Terhubungnya akses (konektifitas) dan potensi ekonomi baru dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
3. Terhubungnya akses dan potensi ekonomi baru dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
2 Meningkatnya kemampuan dan kapasitas Usaha Jasa Konstruksi
1. Persentase meningkatnya kemampuan dan Kapasitas Usaha Jasa Konstruksi
Meningkatkan layanan informasi, pembinaan, pemberdayaan, pelaksanaan serta pengawasan jasa konstruksi
Meningkatkan inventarisasi data profile, tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan peningkatan administrator SIPJAKI
3 Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur penyelenggara pembangunan jalan dan penguatan kelembagaan
1. Persentase Indeks kepuasan penerima layanan administrasi perkantoran
2. Cakupan aparatur SKPD yang mendapatkan pelatihan di bidangnya baik laki-laki maupun perempuan
3. Persentase Hasil Evaluasi kinerja OPD
Meningkatkan kompetensi, kualitas dan displin aparat penyelenggara jalan untuk menghasilkan kinerja yang optimal dalam mendukung tata laksana pemerintahan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
4.2.2 KEBIJAKAN
Unsur penting dalam mencapai Visi dan Misi adalah kebijakan. Kebijakan merupakan uraian pernyataan yang menjelaskan bagaimana misi, tujuan dan strategi akan diwujudkan. Strategi menunjukkan fokus atau prioritas perhatian yang ditetapkan untuk mendukung terjaganya proses pembangunan agar menuju pada pencapaian misi, tujuan dan sasaran dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Adapun rumusan kebijakan pembangunan infrastruktur jalan adalah sebagai berikut :
Renstra 2018-2023 – Hal 70
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
1. Melakukan monitoring dan evaluasi penyelengaaraan jalan secara rutin mulai dari tahap penyiapan data sampai dengan pelaksanan fisik.
2. Meningkatkan interaksi antar wilayah pada koridor ekonomi sulawesi dan kawasan strategis nasional.
3. Meningkatkan aksessibilitas kawasan strategis provinsi dan pemerataan jangkauan pelayanan pada kawasan terkebelakang.
4. Mengkoordinasikan serta mensinergikan pelaksanaan pembinaan jasa konstruksi pemerintah pusat dan daerah.
5. Meningkatkan koordinasi dan kompetensi pelaku penyelenggara konstruksi melalui pelibatan asosiasi profesi.
6. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparat penyelenggara jalan
Tabel 5.2. Matriks keterkaitan strategi dan kebijakan
No. Strategi Kebijakan
1. Peningkatan pengendalian, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan sesuai dengan NSPM kebinamargaan.
Melakukan monitoring dan evaluasi penyelengaaraan jalan secara rutin mulai dari tahap penyiapan data s/d pelaksanan fisik
2. Penguatan konektifitas wilayah dan lokal
Meningkatkan interaksi antar wilayah pada koridor ekonomi sulawesi dan kawasan strategis nasional.
Meningkatkan aksessibilitas kawasan strategis provinsi dan pemerataan jangkauan pelayanan pada kawasan terkebelakang.
3. Meningkatkan layanan informasi, pembinaan, pemberdayaan, pelaksanaan serta pengawasan jasa konstruksi
Mengkoordinasikan serta mensinergikan pelaksanaan pembinaan jasa konstruksi pemerintah pusat dan daerah.
4. Meningkatkan inventarisasi data profile, tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan peningkatan administrator SIPJAKI
Meningkatkan koordinasi dan kompetensi pelaku penyelenggara konstruksi melalui pelibatan asosiasi profesi
5. Meningkatkan kompetensi, kualitas dan displin aparat penyelenggara jalan untuk menghasilkan kinerja yang optimal dalam mendukung tata laksana pemerintahan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparat penyelenggara jalan
Renstra 2018-2023 – Hal 71
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 5.3. Tujuan sasaran strategi dan kebijakan
Renstra 2018-2023 – Hal 72
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Program pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program dan pagu per OPD sebagaimana tercantum dalam rancangan awal RPJMD, selanjutnya dijabarkan kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel.
Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.1 : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel pelayanan selama 5 (lima) Tahun Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2018 – 2023.
Table T-C.27 (Verifikasi Akhir)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Meningkatn
ya
Akuntabilita
s Perangkat
Daerah
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja,
Perencanaan &
Pengelolaan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Nilai SAKIP
OPD0.00 00 50
PROGRAM
PELAYANAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
% Pemenuhan
administrasi
perkantoran
100% 100 % 13.539.581.400,00 100 % 13.641.461.012,00 100 % 14.031.838.331,43 100 % 14.213.334.765,12 100 % 14.491.059.281,45 100 % 69.917.274.790,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 50 001
Penyediaan
Jasa
Komunikasi,
Sumber Daya
Air dan Listrik
Jumlah biaya
tagihan telepon,
air dan listrik
3 Jenis 12 Bulan 1.602.310.000,00 12 Bulan 1.620.357.212,00 12 Bulan 1.701.375.072,60 12 Bulan 1.786.443.826,23 12 Bulan 1.875.766.017,54 60 Bulan 8.586.252.128,37
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah pajak
kendaraan
dinas/operasiona
l Roda 4 yang
terbayarkan
48 Unit 48 Unit 48 Unit 48 Unit 48 Unit 48 Unit 240 Unit
Jumlah pajak
kendaraan
dinas/operasiona
l Roda 2 yang
terbayarkan
25 Unit 25 Unit 25 Unit 25 Unit 25 Unit 25 Unit 125 Unit
0.00 00 50 003
Penyediaan
Jasa Tenaga
Non PNS
Jumlah Jasa
Tenaga Non PNS241 Orang 241 Orang 7.214.280.000,00 241 Orang 7.286.422.800,00 241 Orang 7.359.287.028,00 241 Orang 7.432.879.898,28 241 Orang 7.507.208.697,26 241 Orang 36.800.078.423,54
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 50 005
Penyediaan
Alat Tulis
Kantor, Barang
Cetakan dan
Penggandaan
Jumlah ATK yang
tersedia56 Jenis 56 Jenis ATK 1.740.281.400,00 60 Jenis ATK 1.740.281.400,00
60 Jenis
ATK1.827.056.650,83 60 Jenis ATK 1.836.191.934,08 60 Jenis ATK 1.854.553.853,42 60 Jenis ATK 8.998.365.238,33
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 50 006
Penyediaan
Komponen
Instalasi
Listrik/Peneran
gan Bangunan
Kantor
Jumlah
komponen
instalasi
listrik/peneranga
n bangunan
kantor yang
tersedia
100 Unit 100 Unit 470.000.000,00 100 Unit 474.700.000,00 100 Unit 498.435.000,00 100 Unit 503.419.350,00 100 Unit 513.487.737,00 500 Unit 2.460.042.087,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 50 008
Penyediaan
Makanan dan
Minuman
Jumlah biaya
jamuan makan
dan minum yang
tersedia
3 Jenis 3 Jenis 832.500.000,00 3 Jenis 832.500.000,00 3 Jenis 874.125.000,00 3 Jenis 875.512.475,65 3 Jenis 884.267.600,41 15 Jenis 4.298.905.076,06
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 50 009
Pelaksanaan
dan
Keikutsertaan
Pameran
Jumlah
Keikutsertaan
dalam Pameran
2 Kali Ikut
Pameran2 Pameran 355.000.000,00 2 Pameran 355.000.000,00 2 Pameran 372.750.000,00 2 Pameran 374.613.750,00 2 Pameran 381.356.797,50 10 Pameran 1.838.720.547,50
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 50 010
Rapat-rapat
Koordinasi dan
Konsultasi
Dalam dan Luar
Daerah
Jumlah
perjalanan dinas217 Kali 217 Kali 1.252.500.000,00 238 Kali 1.258.762.500,00 262 Kali 1.321.700.625,00 288 Kali 1.323.309.128,13 317 Kali 1.389.405.955,43 1322 Kali 6.545.678.208,56
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Tabel T-C.27Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Dinas Bina Marga dan Bina KonstruksiPemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
0.00 00 50 002
Penyediaan
Jasa Perizinan
Kendaraan
Dinas/Operasio
nal
72.710.000,00 73.437.100,00 77.108.955,00 80.964.402,75 85.012.622,89 389.233.080,64
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
Meningkatn
ya
Akuntabilita
s Perangkat
Daerah
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja,
Perencanaan &
Pengelolaan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Nilai SAKIP
OPD0.00 00 51
PROGRAM
PENINGKATAN
SARANA DAN
PRASARANA
APARATUR
% Pemenuhan
sarana
prasarana
perkantoran
100% 100 % 5.062.324.800,00 100 % 4.975.547.026,00 100 % 5.275.195.817,91 100 % 5.345.070.246,14 100 % 5.753.657.818,19 100 % 26.411.795.708,24
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 51 002
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Rumah Jabatan
/ Rumah Dinas
Jumlah Unit
rumah
jabatan/rumah
dinas yang
dipelihara
10 Unit 6 Unit 150.000.000,00 6 Unit 150.000.000,00 6 Unit 154.500.000,00 6 Unit 156.045.000,00 6 Unit 163.847.250,00 30 Unit 774.392.250,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 51 004
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Gedung Kantor
/ Asrama
Jumlah Unit
gedung
kantor/asrama
yang dipelihara
26 Unit 2 Unit 477.000.000,00 26 Unit 477.000.000,00 26 Unit 496.080.000,00 26 Unit 501.040.800,00 26 Unit 517.806.729,30 26 Unit 2.468.927.529,30
Dinas Bina
Marga dan
Bina
KonstruksiJumlah
kendaraan
jabatan/dinas
yang dipelihara
48 Unit
Kendaraan48 Unit 48 Unit 48 Unit 48 Unit 48 Unit 48 Unit
Jumlah
kendaraan
jabatan/dinas
roda dua yang
dipelihara
25 Unit
Kendaraan25 Unit 25 Unit 25 Unit 25 Unit 25 Unit 25 Unit
0.00 00 51 007
Pengadaan
Perlengkapan
dan Peralatan
Rumah
Jabatan/Dinas
Jumlah
perlengkapan
dan peralatan
rumah
jabatan/dinas
yang tersedia
0 Unit - 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 51 008
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Perlengkapan
dan Peralatan
Rumah
Jabatan/Dinas
Jumlah
perlengkapan
dan peralatan
rumah
jabatan/dinas
yang dipelihara
0 Unit - 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00 0 Unit 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
14 Unit 14 Unit 10 Unit 10 Unit 10 Unit 10 Unit 54 Unit
36 Unit 36 Jenis 36 Jenis 36 Jenis 36 Jenis 36 Jenis 180 Jenis
0.00 00 51 010
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Perlengkapan
dan Peralatan
Kantor
Jumlah
perlengkapan
dan peralatan
gedung kantor
yang dipelihara
198 Unit 198 Unit 182.394.000,00 48 Unit 182.394.000,00 48 Unit 186.410.777,74 48 Unit 188.274.885,52 48 Unit 195.805.880,94 198 Unit 935.279.544,20
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Sistem
Informasi/
Aplikasi yang
dipelihara dan
dikembangkan
5 Sistem
Informasi
5 Sistem
Informasi/A
plikasi
5 Sistem
Informasi/Apli
kasi
5 Sistem
Informasi/
Aplikasi
5 Sistem
Informasi/Apli
kasi
5 Sistem
Informasi/Apli
kasi
5 Sistem
Informasi/Apli
kasi
Jumlah
Berita/Informasi
yang diposting di
Website
60 berita
60
Berita/Infor
masi
60
Berita/Informa
si
60
Berita/Info
rmasi
60
Berita/Informa
si
60
Berita/Informa
si
300
Berita/Informa
si
0.00 00 51 006
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
dan
Penggantian
Suku Cadang
Kendaraan
Jabatan/Dinas
2.750.368.000,00 2.663.590.226,00 2.902.590.984,17 2.964.594.304,14 3.272.527.514,93 14.553.671.029,24
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 51 009
Pengadaan
Perlengkapan
dan Peralatan
Kantor
Jumlah
perlengkapan
dan peralatan
gedung kantor
yang tersedia
1.402.562.800,00 1.402.562.800,00 1.430.614.056,00 1.430.115.256,48 1.494.470.443,02 7.160.325.355,50
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 51 012
Pemeliharaan
dan
Pengembangan
Sistem
Informasi/Aplik
asi/Website
100.000.000,00 100.000.000,00 105.000.000,00 105.000.000,00 109.200.000,00 519.200.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
Meningkatn
ya
Akuntabilita
s Perangkat
Daerah
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja,
Perencanaan &
Pengelolaan
Keuangan
Perangkat
Daerah
Rata-rata
Capaian
Kinerja
Perangkat
Daerah
(Evaluasi
Dokumen
Perencanaan)
0.00 00 52
PROGRAM
PENINGKATAN
PERENCANAAN
,
PENGANGGAR
AN DAN
EVALUASI
KINERJA
% Keterpenuhan
dokumen
perencanaan,
penganggaran
dan pelaporan
kinerja tepat
waktu
100% 100 % 1.775.000.000,00 100 % 1.622.473.211,00 100 % 1.687.072.139,44 100 % 1.723.299.001,95 100 % 1.793.767.325,92 100 % 8.601.611.678,31
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 52 001
Pelaksanaan
Forum
Perangkat
Daerah
Jumlah peserta
yang mengikuti
forum perangkat
daerah
1 Laporan 0 Orang - 150 Orang 30.000.000,00 150 Orang 35.000.000,00 150 Orang 40.000.000,00 150 Orang 45.000.000,00 600 Orang 150.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Dokumen
RKA dan DPA
baik Pokok dan
Perubahan yang
tersusun
4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen4
Dokumen4 Dokumen 4 Dokumen 20 Dokumen
Jumlah Dokumen
Renja dan
Perubahan Renja
yang disusun dan
ditetapkan
2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen2
Dokumen2 Dokumen 2 Dokumen 10 Dokumen
Jumlah Dokumen
Renstra PD yang
disusun dan
ditetapkan
1 Dokumen 1 Dokumen 0 Dokumen0
Dokumen0 Dokumen 0 Dokumen 1 Dokumen
Jumlah Dokumen
Evaluasi PD yang
tersusun dan
dilaporkan
3 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen4
Dokumen4 Dokumen 4 Dokumen 20 Dokumen
Jumlah Buku
Data dan
Informasi yang
terpublikasi
100 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 500 Buku
Jumlah Laporan
Evaluasi Kinerja
yang disusun
3 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen3
Dokumen3 Dokumen 3 Dokumen 15 Dokumen
0.00 00 52 003
Penyusunan
Usulan dan
Pelaporan Dana
Dekonsentrasi,
Tugas
Pembantuan
dan DAK
Jumlah usulan
kegiatan dana
dekonsentrasi,
tugas
pembantuan dan
DAK
2 laporan2 Usulan
Kegiatan 502.500.000,00
2 Usulan
Kegiatan504.973.211,00
2 Usulan
Kegiatan525.172.139,44
2 Usulan
Kegiatan533.049.721,53
2 Usulan
Kegiatan554.371.710,39
10 Usulan
Kegiatan2.620.066.782,36
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 52 004
Pengumpulan
dan Publikasi
Data dan
Informasi OPD
- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 52 005
Penyusunan
dan
Pengelolaan
Administrasi
Keuangan
Jumlah Laporan
Administrasi
Keuangan
12 laporan 12 Laporan 420.000.000,00 12 Laporan 420.000.000,00 12 Laporan 436.500.000,00 12 Laporan 454.650.000,00 12 Laporan 474.615.000,00 60 Laporan 2.205.765.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 52 002
Penyusunan
dan Evaluasi
Dokumen
Perencanaan
dan
Penganggaran
Perangkat
Daerah
697.500.000,00 667.500.000,00 690.400.000,00 695.599.280,42 719.780.615,53 3.470.779.895,95
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
Jumlah laporan
keuangan
semesteran dan
akhir tahun yang
disusun
2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 10 Laporan
Jumlah Laporan
Tindak Lanjut
Hasil
Pemeriksaan dan
Pengawasan
1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 5 Laporan
0.00 00 52 007
Penyusunan
Pelaporan
Prognosis
Realisasi
Anggaran
- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Meningkatn
ya
Akuntabilita
s Perangkat
Daerah
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja,
Perencanaan &
Pengelolaan
Keuangan
Perangkat
Daerah
% ASN Nilai
SKP Kategori
Baik
0.00 00 53
PROGRAM
PENINGKATAN
DISIPLIN DAN
KAPASITAS
SUMBER DAYA
APARATUR
% ASN
berkinerja
sangat baik
100% 100 % 1.182.370.000,00 100 % 1.185.049.957,00 100 % 1.228.972.987,61 100 % 1.244.973.787,98 100 % 1.288.660.405,57 100 % 6.130.027.138,16
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Aparat
OPD yang kelola
administrasi
kepegawaiannya
15 orang 400 Orang 400 Orang 400 Orang 400 Orang 400 Orang 400 Orang
Jumlah laporan
administrasi
kepegawaian
yang disusun
1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 5 Laporan
Jumlah Pakaian
Dinas dan
Pakaian KORPRI
Beserta
Perlengkapannya
yang tersedia
802 pasang
untuk PNS400 Pasang 400 Pasang
400
Pasang400 Pasang 400 Pasang 2000 Pasang
Jumlah Pakaian
Dinas Non PNS
219 untuk
Non PNS
(K2), 8
Psng
Satpam
dan 13
Psng Cs
240 Pasang 240 Pasang240
Pasang240 Pasang 240 Pasang 1200 Pasang
Jumlah Pakaian
Dinas Lapangan
dan Pakaian
Khusus Hari-hari
tertentu yang
tersedia
400 Pasang
Baju batik400 Pasang 400 Pasang
400
Pasang400 Pasang 400 Pasang 2000 Pasang
Jumlah Pakaian
Khusus Hari-hari
tertentu yang
tersedia
40 pasang
seragam
Pameran
40 Pasang
seragam
pameran
40 Pasang
seragam
pameran
40 Pasang
seragam
pameran
40 Pasang
seragam
pameran
40 Pasang
seragam
pameran
200 Pasang
seragam
pameran
0.00 00 52 006
Penyusunan
Pelaporan
Keuangan
Semesteran dan
Akhir Tahun
155.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 155.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 53 001
Penyusunan
dan
Pengelolaan
Administrasi
Kepegawaian
155.000.000,00 157.679.957,00 162.410.355,71 164.034.459,27 168.955.493,05 808.080.265,03
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 53 002
Pengadaan
Pakaian Dinas
dan Pakaian
KORPRI Beserta
Perlengkapanny
a
779.970.000,00 779.970.000,00 809.266.631,90 821.070.368,71 849.441.194,12 4.039.718.194,73
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
0.00 00 53 003
Pengadaan
Pakaian Dinas
Lapangan dan
Pakaian Khusus
Hari-hari
tertentu
247.400.000,00 247.400.000,00 257.296.000,00 259.868.960,00 270.263.718,40 1.282.228.678,40
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
0.00 00 53 008
Sosialisasi
Peraturan
Perundang-
undangan
- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Terwujudny
a
Penyelengg
araan Jasa
Konstruksi
yang
bermutu
Meningkatnya
Kemampuan
dan Kapasitas
Usaha Jasa
Konstruksi
Persentase
Meningkatny
a
kemampuan
dan Kapasitas
Usaha Jasa
Konstruksi
1.01 03 04
PROGRAM
BINA
KONSTRUKSI
(Prioritas)
% Jasa
Konstruksi yang
sesuai dengan
standar
(Prioritas)
60% 75 % 5.650.700.000,00 85 % 4.014.588.000,00 90 % 4.040.867.400,00 95 % 4.068.460.770,00 100 % 4.097.433.808,50 100 % 21.872.049.978,50
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Dokumen
Layanan
Informasi Jasa
Konstruksi
Tingkat Provinsi
3 Dokumen 3 Dokumen3
Dokumen3 Dokumen 3 Dokumen 15 Dokumen
Jumlah Kab/Kota
yang mengikuti
pembinaan dan
peningkatan
kompetensi jasa
konstruksi
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota24
Kab/Kota24 Kab/Kota 24 Kab/Kota 24 Kab/Kota
Jumlah
Asosiasi/Badan
Usaha/OPD yang
mengikuti
pembinaan dan
peningkatan
kompetensi jasa
konstruksi
40 Asosiasi 40 Asosiasi 40 Asosiasi 40 Asosiasi 40 Asosiasi 40 Asosiasi
Jumlah tenaga
konstruksi laki-
laki dan
perempuan yang
berkompeten
850
Sertifikat
Tenaga
Konstruksi
0 Sertifikat
Tenaga
Konstruksi
0 Sertifikat
Tenaga
Konstruksi
0 Sertifikat
Tenaga
Konstruksi
0 Sertifikat
Tenaga
Konstruksi
850 Sertifikat
Tenaga
Konstruksi
Jumlah
rekomendasi
pelaksanaan
pembinaan Jasa
Konstruksi
4
Rekomendas
i
0
Rekomendasi
0
Rekomend
asi
0
Rekomendasi
0
Rekomendasi
4
Rekomendasi
1.01 03 04 003
Manajemen
dan
Pengendalian
Pelaksanaan
Jasa Konstruksi
Jumlah laporan
Manajemen dan
Pengendalian
Pelaksanaan Jasa
Konstruksi
1 Laporan 3 Laporan 474.000.000,00 3 Laporan 1.707.588.000,00 3 Laporan 1.733.867.400,00 3 Laporan 1.761.460.770,00 3 Laporan 1.790.433.808,50 15 Laporan 7.467.349.978,50
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 04 004
Identifikasi
Pelaku Jasa
Konstruksi di
Provinsi
Sulawesi
Selatan
Jumlah Pelaku
jasa konstruksi di
Sulawesi Selatan
yang
teridentifikasi
0 Dokumen - 3 Dokumen 450.000.000,003
Dokumen450.000.000,00 3 Dokumen 450.000.000,00 3 Dokumen 450.000.000,00 12 Dokumen 1.800.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 04 001
Pembinaan,
Peningkatan
Kompetensi
Lembaga/
asosiasi Jasa
Konstruksi
tingkat Provinsi
40 Asosiasi 857.000.000,00 857.000.000,00 857.000.000,00 857.000.000,00 857.000.000,00 4.285.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 04 002
Pembinaan dan
peningkatan
kompetensi
tenaga kerja
jasa konstruksi
400 Orang 4.319.700.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.319.700.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 04 005
Pembinaan,
Peningkatan
Mutu
Pelaksanaan
Jasa Konstruksi
tingkat Provinsi
Jumlah Kegiatan
Pembinaan dan
Peningkatan
mutu
pelaksanaan jasa
konstruksi
0 Kegiatan - 6 Kegiatan 1.000.000.000,00 6 Kegiatan 1.000.000.000,00 6 Kegiatan 1.000.000.000,00 6 Kegiatan 1.000.000.000,00 24 Kegiatan 4.000.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Tercapainya
tingkat
kemantapa
n
Infrastruktu
r Jalan
Terwujudnya
pembangunan
infrastruktur
jalan yang
bermutu
Persentase
tingkat
kondisi jalan
provinsi baik
dan sedang
(Mantap)
1.01 03 05
PROGRAM
PRESERVASI
JALAN
(Prioritas)
% Tingkat
kondisi jalan
provinsi baik
dan sedang
(mantap) (SPM)
58.94% 60.2 % 357.254.311.554,28 62.61 % 283.652.045.943,32 65.43 % 316.319.776.635,40 68.41 % 319.767.539.568,87 71.55 % 333.492.722.400,13 71.55 % 1.610.486.396.102,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Paket
Pasca bencana
alam yang
ditangani
6 Paket 6 Paket 6 Paket 6 Paket 6 Paket 30 Paket
Jumlah paket
Silpa yang
terbayarkan
1 Paket 0 Paket 0 Paket 1 Paket 0 Paket 1 Paket
1.01 03 05 002
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis dan
Pelaksanaan
Pemeliharaan
Jalan
Jumlah Laporan
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis dan
Pelaksanaan
Pemeliharaan
Jalan
12 Laporan 12 Laporan 187.500.000,00 12 Laporan 196.875.000,00 12 Laporan 206.718.750,00 12 Laporan 217.054.687,50 12 Laporan 227.907.421,88 60 Laporan 1.036.055.859,38
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Paket
Jembatan yang
direhabilitasi
4 Paket 9 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 16 Paket
Jumlah Paket
Silpa 2017 yang
terbayarkan
1 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 1 Paket
1.01 03 05 004
Identifikasi
rawan bencana
ruas jalan
provinsi
Jumlah dokumen
ruas - ruas
provinsi rawan
bencana
1 Dokumen 1 Dokumen 667.500.000,00 1 Dokumen 700.875.000,001
Dokumen735.918.750,00 1 Dokumen 772.714.687,50 1 Dokumen 811.350.421,88 5 Dokumen 3.688.358.859,38
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah alat berat
/ Peralatan yang
diadakan, jumlah
alat berat yang
dipelihara
40 Unit Alat
berat/Perala
tan
5 Unit Alat
berat/Peralata
n
5 Unit Alat
berat/Pera
latan
5 Unit Alat
berat/Peralata
n
5 Unit Alat
berat/Peralata
n
25 Unit Alat
berat/Peralata
n
Jumlah Alat-alat
Laboratorium
Jalan dan
Jembatan yang
diadakan
1 Set Alat
Laboratoriu
m
0 Set Alat
Laboratorium
0 Set Alat
Laboratori
um
0 Set Alat
Laboratorium
0 Set Alat
Laboratorium
1 Set Alat
Laboratorium
1.01 03 05 006
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraa
n Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah I Luwu
Utara
Jumlah Laporan
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah I Luwu
Utara
12 Laporan 12 Laporan 239.000.000,00 12 Laporan 250.950.000,00 12 Laporan 263.497.500,00 12 Laporan 276.672.375,00 12 Laporan 290.505.993,75 60 Laporan 1.320.625.868,75
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 001
Pengaturan
Teknis,
Pemeliharaan
berkala dan
Penanganan
Pasca Bencana
1 Laporan 8.278.074.829,06 7.291.978.570,50 9.126.577.499,04 9.582.906.373,98 10.062.051.692,67 44.341.588.965,25
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 003
Pengaturan
Teknis dan
Pelaksanaan
Rehabilitasi
Jembatan
12 Laporan 2.095.265.731,00 2.200.029.017,55 2.310.030.468,41 2.425.531.991,85 2.546.808.591,44 11.577.665.800,25
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 005
Pengadaan,
Pemeliharaan,
Pengendalian
Penggunaan
Peralatan Jalan
dan Jembatan
7 Unit Alat
Berat dan
12 Unit
Alat Berat
yang
dipelihara
10.232.000.000,00 8.743.600.000,00 11.293.780.000,00 11.785.319.000,00 12.444.559.950,00 54.499.258.950,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 05 007
Pengadaan
Aspal untuk
Pemeliharaan
Rutin Jalan UPT
Wilayah I Luwu
Utara
Jumlah Aspal
yang tersedia
untuk kegiatan
Pemeliharaan
Rutin Jalan
lingkup UPT
Wilayah I Luwu
Utara
91666 kg 36037 Kg 360.371.512,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 36037 Kg 360.371.512,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 008
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraa
n Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah II Tator
Jumlah Laporan
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah II Tana
Toraja
12 Laporan 12 Laporan 239.000.000,00 12 Laporan 250.950.000,00 12 Laporan 263.497.500,00 12 Laporan 276.672.375,00 12 Laporan 290.505.993,75 60 Laporan 1.320.625.868,75
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 009
Pengadaan
Aspal untuk
Pemeliharaan
Rutin Jalan UPT
Wilayah II Tator
Jumlah Aspal
yang tersedia
untuk Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin Jalan
lingkup UPT
Wilayah II Tator
80.295 Kg 134509 Kg 1.345.088.720,94 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 134509 Kg 1.345.088.720,94
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 010
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraa
n Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah III Pare-
Pare
Jumlah Laporan
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah III Pare-
Pare
12 laporan 12 Laporan 239.000.000,00 12 Laporan 250.950.000,00 12 Laporan 263.497.500,00 12 Laporan 276.672.375,00 12 Laporan 290.505.993,75 60 Laporan 1.320.625.868,75
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 011
Pengadaan
Aspal untuk
Pemeliharaan
Rutin Jalan UPT
Wilayah III Pare-
Pare
Jumlah Aspal
yang tersedia
untuk Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin lingkup
UPT Wilayah III
Pare-Pare
63.891 Kg 103124 Kg 1.031.243.233,52 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 103124 Kg 1.031.243.233,52
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 012
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraa
n Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah IV
Makassar
Jumlah Laporan
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah IV
Makassar
12 Laporan 12 Laporan 239.000.000,00 12 Laporan 250.950.000,00 12 Laporan 263.497.500,00 12 Laporan 276.672.375,00 12 Laporan 290.505.993,75 60 Laporan 1.320.625.868,75
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 013
Pengadaan
Aspal untuk
Pemeliharaan
Rutin Jalan UPT
Wilayah IV
Makassar
Jumlah Aspal
yang tersedia
untuk Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin Jalan
lingkup UPT
Wilayah IV
Makassar
127.570 kg 226062 Kg 2.260.621.259,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 226062 Kg 2.260.621.259,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 05 014
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraa
n Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah V Bone
Jumlah Laporan
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah V Bone
12 Laporan 12 Laporan 239.000.000,00 12 Laporan 250.950.000,00 12 Laporan 263.497.500,00 12 Laporan 276.672.375,00 12 Laporan 290.505.993,75 60 Laporan 1.320.625.868,75
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 015
Pengadaan
Aspal untuk
Pemeliharaan
Rutin Jalan UPT
Wilayah V Bone
Jumlah Aspal
yang tersedia
untuk Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin Jalan
lingkup UPT
Wilayah V Bone
162.145 kg 228381 Kg 2.283.805.512,93 247424 Kg 0,00 272166 Kg 0,00 299383 Kg 0,00 329321 Kg 0,00 329321 Kg 2.283.805.512,93
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 016
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraa
n Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah VI
Bulukumba
Jumlah Laporan
Pengendalian
dan Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan UPT
Wilayah VI
Bulukumba
12 Laporan 12 Laporan 239.000.000,00 12 Laporan 250.950.000,00 12 Laporan 263.497.500,00 12 Laporan 276.672.375,00 12 Laporan 290.505.993,75 60 Laporan 1.320.625.868,75
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 017
Pengadaan
Aspal untuk
Pemeliharaan
Rutin Jalan UPT
Wilayah VI
Bulukumba
Jumlah Aspal
yang tersedia
untuk kegiatan
Pemeliharaan
Rutin lingkup
UPT Wilayah VI
Bulukumba
149.445 kg 109486 Kg 1.094.857.719,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 0 Kg 0,00 109486 Kg 1.094.857.719,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 018
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kab.
Tana Toraja,
Toraja Utara,
dan Enrekang
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
kondisinya
1.5 Km 10.150.000.000,00 4 Km 30.400.000.000,00 4 Km 30.800.000.000,00 5 Km 42.350.000.000,00 4.5 Km 38.115.000.000,00 19 Km 151.815.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 019
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kab.
Pinrang, Sidrap,
Barru, dan Kota
Pare-Pare
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
kondisinya
3.5 Km 25.496.000.000,00 5 Km 38.650.000.000,00 7 Km 59.290.000.000,00 6.5 Km 55.055.000.000,00 6 Km 50.820.000.000,00 28 Km 229.311.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 020
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kota
Makassar, Kab.
Maros dan
Pangkep
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
Kondisinya
1.54 Km 23.587.000.000,00 1 Km 7.800.000.000,00 1 Km 8.470.000.000,00 1 Km 9.317.000.000,00 1.5 Km 12.705.000.000,00 6.04 Km 61.879.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 021
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kab.
Gowa dan
Takalar
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
Kondisnya
4 Km 24.592.000.000,00 3 Km 20.230.000.000,00 2.5 Km 18.370.000.000,00 2 Km 18.634.000.000,00 3 Km 25.410.000.000,00 14.5 Km 107.236.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 05 022
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kab.
Bone
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
Kondisinya
9.5 Km 62.831.000.000,00 2.5 Km 19.250.000.000,00 2 Km 16.940.000.000,00 2 Km 18.634.000.000,00 2 Km 18.634.000.000,00 18 Km 136.289.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 023
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kab.
Soppeng dan
Wajo
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
Kondisinya
8 Km 56.814.588.289,92 8.5 Km 65.450.000.000,00 8 Km 66.656.928.444,91 8 Km 66.330.000.000,00 8 Km 67.726.742.647,62 40.5 Km 322.978.259.382,45
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
Kondisinya
1.5 Km 3 Km 3 Km 2 Km 12 Km 13.5 Km
Jumlah Paket
Silpa 2017 yang
terbayarkan
1 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 1 Paket
1.01 03 05 025
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kab.
Selayar
Panjang Jalan
dan Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan
Kondisinya
2 Km 11.102.000.000,00 1 Km 7.500.000.000,00 1.5 Km 9.900.000.000,00 1.5 Km 9.900.000.000,00 1.5 Km 10.890.000.000,00 7.5 Km 49.292.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 026
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi sumber
Dana Alokasi
Khusus (DAK)
Panjang jalan
dan Jembatan
provinsi yang
ditingkatkan
kondisinya
10.3 Km 73.993.829.000,00 0 Km 0,00 0 Km 0,00 0 Km 0,00 0 Km 0,00 10.3 Km 73.993.829.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Panjang Jalan
Provinsi yang
diperlihara
secara rutin
132,5 Km 35.44 Km 35 Km 43 Km 51 Km 61 Km 61 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
diperlihara
secara rutin
496 M 496 M 496 M 496 M 496 M 496 M 496 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
61 Km 18.83 Km 24 Km 34 Km 44 Km 54 Km 54 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
50 M 50 M 50 M 50 M 50 M 50 M 50 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
9 Km 33 Km 68 Km 97 Km 111 Km 111 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
50 M 50 M 50 M 50 M 50 M 50 M
1.01 03 05 024
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di Kab.
Bulukumba dan
Sinjai
6.214.893.700,00 17.250.000.000,00 19.305.000.000,00 9.680.000.000,00 10.640.000.000,00 63.089.893.700,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 027
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Luwu Utara
852.710.062,47 1.176.780.000,00 1.440.780.000,00 1.704.780.000,00 2.034.780.000,00 7.209.830.062,47
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 028
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Luwu Timur
958.843.680,00 795.300.000,00 1.125.300.000,00 1.455.300.000,00 1.785.300.000,00 6.120.043.680,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 029
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Luwu dan
Palopo
551.884.260,61 1.313.400.000,00 2.270.400.000,00 3.227.400.000,00 3.681.810.000,00 11.044.894.260,61
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
79,47 Km 96.2 Km 79 Km 102 Km 102 Km 123 Km 123 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
70 M 20 M 20 M 20 M 20 M 123 M 123 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
88,02 Km 44 Km 37 Km 53 Km 53 Km 71 Km 71 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
50 M 50 M 50 M 50 M 50 M 50 M 50 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
72,07 Km 51.83 Km 54 Km 56 Km 56 Km 58 Km 58 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
514,8 M 257.4 M 257 M 257 M 257 M 257 M 257 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
71,08 Km 50.54 Km 49 Km 59 Km 59 Km 76 Km 76 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
349 M 349 M 349 M 349 M 349 M 349 M 349 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
72,07 Km 70.42 Km 78 Km 78 Km 78 Km 78 Km 78 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
514,8 M 257.4 M 257 M 257 M 257 M 257 M 257 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
49,78 Km 46.3 Km 40 Km 48 Km 48 Km 52 Km 52 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
357 M 357 M 357 M 357 M 357 M 357 M 357 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
60 Km 87 Km 87 Km 87 Km 87 Km 87 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
117.45 M 117 M 117 M 117 M 117 M 117 M
1.01 03 05 030
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Toraja Utara
2.042.054.185,00 2.639.010.000,00 3.383.820.000,00 3.383.820.000,00 4.079.130.000,00 15.527.834.185,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 031
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Tana Toraja
1.339.437.397,06 1.244.100.000,00 1.772.100.000,00 1.772.100.000,00 2.366.100.000,00 8.493.837.397,06
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 032
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Enrekang
1.336.487.847,92 1.799.490.000,00 1.868.790.000,00 1.868.790.000,00 1.938.090.000,00 8.811.647.847,92
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 033
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Pinrang
1.492.421.326,00 1.497.210.000,00 1.827.210.000,00 1.827.210.000,00 2.510.640.000,00 9.154.691.326,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 034
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Sidrap
1.340.934.400,00 2.413.620.000,00 2.413.620.000,00 2.413.620.000,00 2.598.420.000,00 11.180.214.400,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 035
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Barru
895.208.755,46 1.339.140.000,00 1.603.140.000,00 1.603.140.000,00 1.725.240.000,00 7.165.868.755,46
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 036
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kota
Makassar dan
Kab. Takalar
80,52 Km 1.140.779.735,79 2.775.765.481,14 2.775.765.481,14 2.875.620.000,00 2.855.160.000,00 12.423.090.698,07
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
63.25 Km 79 Km 79 Km 79 Km 86 Km 86 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
117.45 M 117 M 117 M 117 M 117 M 117 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
33.7 Km 19 Km 19 Km 19 Km 41 Km 33.7 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
50 M 50 M 50 M 50 M 50 M 50 M
1.01 03 05 039
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi Ruas
Gowa - Malino
di Kab. Gowa
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
101,18 Km 123.24 Km 2.456.050.295,37 110 Km 3.649.140.000,00 110 Km 3.649.140.000,00 110 Km 3.649.140.000,00 135 Km 4.460.940.000,00 135 Km 17.864.410.295,37
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
93,15 Km 91.88 Km 89 Km 89 Km 89 Km 92 Km 92 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
102,80 M 102.8 M 102 M 102 M 102 M 102 M 102 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
118,16 Km 111.51 Km 113 Km 113 Km 113 Km 116 Km 116 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
300 M 300 M 300 M 300 M 300 M 300 M 300 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
37,90 Km 32.9 Km 37 Km 37 Km 37 Km 36 Km 37 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
107,20 M 107.2 M 107 M 107 M 107 M 107 M 107 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
155,30 Km 128.21 Km 135 Km 143 Km 141 Km 154 Km 154 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
960 M 960 M 960 M 960 M 960 M 960 M 960 M
1.01 03 05 037
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di
Gowa dan
Maros
325,88 Km 2.155.962.024,44 2.726.555.518,86 2.726.555.518,86 2.726.555.518,86 2.859.450.000,00 13.195.078.581,02
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 038
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Pangkep
42,27 Km 912.925.251,29 652.410.000,00 652.410.000,00 652.410.000,00 1.361.910.000,00 4.232.065.251,29
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 040
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi Ruas
Gowa - Sapaya
di Kab. Gowa
1.259.173.462,56 2.937.330.000,00 2.937.330.000,00 2.951.190.000,00 3.040.950.000,00 13.125.973.462,56
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 041
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Bone
Barat Kab. Bone
2.594.590.595,00 3.739.230.000,00 3.739.230.000,00 3.739.230.000,00 3.833.280.000,00 17.645.560.595,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 042
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Bone
Timur Kab.
Bone
819.899.228,10 1.250.700.000,00 1.250.700.000,00 1.250.700.000,00 1.217.700.000,00 5.789.699.228,10
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 043
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Soppeng
2.749.766.440,00 4.323.000.000,00 4.587.000.000,00 4.550.700.000,00 5.088.600.000,00 21.299.066.440,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
74,89 Km 101.19 Km 106 Km 106 Km 106 Km 119 Km 119 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
450 M 450 M 450 M 450 M 450 M 450 M 450 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
58,11 Km 59.61 Km 59 Km 59 Km 59 Km 56 Km 59 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
160 M 160 M 160 M 160 M 160 M 160 M 160 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
92,94 Km 95.94 Km 92 Km 93 Km 92 Km 93 Km 95.94 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
450 M 450 M 450 M 450 M 450 M 450 M 450 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
245,30 M 245.3 M 245.3 M 245 M 245 M 245 M 245 M
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dipelihara secara
rutin
91,26 Km 83.76 Km 83 Km 83 Km 83 Km 83 Km 83.76 Km
Panjang Jalan
Provinsi yang
ditingkatkan,
serta dipelihara
secara berkala
44.1 Km 5 Km 5 Km 5 Km 5 Km 44.1 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
ditingkatkan,
serta dipelihara
secara berkala
50 m 50 m 50 m 50 m 50 m 50 m
1.01 03 05 049
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di
Kab.Luwu,
Luwu Utara,
dan Kota
Palopo
- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 050
Preservasi Jalan
dan Jembatan
Provinsi di
Kab.Bantaeng
dan Jeneponto
0 - 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 044
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Wajo
2.189.994.500,00 3.563.670.000,00 3.563.670.000,00 3.563.670.000,00 3.936.570.000,00 16.817.574.500,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 045
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Jeneponto dan
Bantaeng
872.048.340,84 1.967.130.000,00 1.967.130.000,00 1.967.130.000,00 1.874.730.000,00 8.648.168.340,84
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 046
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Sinjai
1.423.696.409,00 2.557.830.000,00 3.068.010.000,00 3.068.010.000,00 3.100.020.000,00 13.217.566.409,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 047
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Bulukumba
627.129.450,00 2.472.690.000,00 2.622.510.000,00 2.622.510.000,00 2.764.080.000,00 11.108.919.450,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 05 048
Pemeliharaan
Rutin Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Selayar
44,10 Km 1.190.674.400,00 854.700.000,00 854.700.000,00 854.700.000,00 1.422.300.000,00 5.177.074.400,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 05 051
Pengadaan
Aspal untuk
Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin
Jumlah Aspal
yang tersedia
untuk kegiatan
Pemeliharaan
Rutin Jalan
675012 Kg 0 Kg - 588044 Kg 8.794.787.355,27 617446 Kg 9.234.526.723,04 648318 Kg 9.696.253.059,18 680734 Kg 10.181.065.712,14 3094554 Kg 37.906.632.849,63
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Panjang jaringan
jalan lainnya
yang dipelihara
0 Km 0 Km 0 Km 0 Km 0 Km 0 Km
Panjang jalan
provinsi yang
ditingkatkan
0 Km 0 Km 0 Km 0 Km 0 Km 0 Km
Tercapainya
Aksesibilita
s antar
Wilayah
dalam
rangka
mendukung
pertumbuh
an ekonomi
Meningkatnya
aksesibilitas
antar wilayah
serta
terhubungnya
pusat-pusat
kegiatan dan
pusat produksi
(konektifitas) di
wilayah
Provinsi
Persentase
terhubungny
a pusat-pusat
kegiatan dan
pusat
produksi
(konektifitas)
di wilayah
Provinsi
1.01 03 09
PROGRAM
PEMBANGUNA
N JALAN DAN
JEMBATAN
% Panjang ruas
jalan yang
menghubungka
n pusat kegiatan
dalam wilayah
Provinsi
85.07 87.02 % 175.220.982.530,00 93.28 % 233.062.686.432,68 100 % 224.861.482.285,10 100 % 229.656.647.469,86 100 % 235.781.470.406,90 100 % 1.098.583.269.124,54
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Panjang Jalan
Provinsi yang
dibangun
79.5 Km 24.5 Km 10.5 Km 10.5 Km 9 Km 134 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
36 M 48 M 38 M 30 M 10 M 162 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dibangun
4.5 Km 2.5 Km 3 Km 3 Km 2 Km 15 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
0 M 12 M 14 M 0 M 0 M 26 M
0 0 0 0 0 0
Panjang Jalan
Provinsi yang
dibangun
31.5 Km 52.9 Km 22 Km 4 Km 3 Km 113.4 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
1 Km 20 M 0 M 15 M 0 M 17 M 52 M
Jumlah paket
Silpa 2017 yg
dibayarkan
1 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 1 Paket
Panjang Jalan
Provinsi yang
dibangun
14 Km 30 Km 17 Km 3.5 Km 3.5 Km 68 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
0 M 40 M 40 M 18 M 20 M 118 M
Panjang
Jembatan
Provinsi yg
dibangun
38 M 13 M 0 M 15 M 7 M 63 M
Jumlah Paket
Silpa 2017 yg
dibayarkan
1 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 0 Paket 1 Paket
1.01 03 05 052
Preservasi Jalan
dengan
Program Hibah
Jalan Daerah
(PHJD)
- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 001
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Luwu, Luwu
Utara, dan Kota
Palopo
14 Km 66.056.000.000,00 96.191.057.863,00 97.266.711.035,10 99.281.772.657,36 90.116.873.853,77 448.912.415.409,23
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 002
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Luwu Timur
1 Km 22.620.000.000,00 20.725.203.569,68 24.243.200.000,00 21.450.000.000,00 25.246.800.000,00 114.285.203.569,68
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 003
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Tana Toraja,
Toraja Utara,
dan Enrekang
42.488.019.550,00 44.593.000.000,00 33.482.000.000,00 32.000.000.000,00 33.363.880.000,00 185.926.899.550,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 004
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Pinrang, Sidrap,
Barru, dan Kota
Pare-Pare
1 Paket 6.523.000.000,00 33.320.000.000,00 37.700.000.000,00 37.508.240.000,00 38.992.800.000,00 154.044.040.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 005
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Gowa dan
Takalar
5 M 10.763.902.980,00 4.004.000.000,00 0,00 1.863.400.000,00 2.867.480.000,00 19.498.782.980,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
Panjang Jalan
Provinsi yang
dibangun
5 Km 10 Km 10 Km 2 Km 1.5 Km 28.5 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
24 M 148 M 130 M 0 M 0 M 302 M
Panjang Jalan
Provinsi yang
dibangun
3 Km 7 Km 5 Km 0 Km 0 Km 0 Km 12 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
80 M 80 M 16 M 6 M 14 M 0 M 132 M
1.01 03 09 008
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Bantaeng dan
Jeneponto
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
18 M 5.182.000.000,00 0 M 0,00 0 M 0,00 0 M 0,00 0 M 0,00 18 M 5.182.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 009
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis dan
Pelaksanaan
Pembangunan/
Peningkatan
Jalan
Jumlah Laporan
Pelaksanaan
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis dan
Pelaksanaan
Pembangunan/P
eningkatan Jalan
12 Laporan 12 Laporan 340.000.000,00 12 Laporan 357.000.000,00 12 Laporan 374.850.000,00 12 Laporan 393.592.500,00 12 Laporan 413.272.125,00 60 Laporan 1.878.714.625,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 010
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis dan
Pelaksanaan
Pembangunan/
Peningkatan
Jembatan
Jumlah Laporan
Pelaksanaan
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis dan
Pelaksanaan
Pembangunan/P
eningkatan
Jembatan
2 Laporan 12 Laporan 240.000.000,00 12 Laporan 252.000.000,00 12 Laporan 264.600.000,00 12 Laporan 277.830.000,00 12 Laporan 291.721.500,00 60 Laporan 1.326.151.500,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 011
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis,
Pengendalian
Lingkungan dan
Pengaman Jalan
Jumlah Laporan
Pelaksanaan
Pembinaan,
Pengaturan
Teknis,
Pengendalian
Lingkungan dan
Pengaman Jalan
2 Laporan 2 Laporan 188.500.000,00 2 Laporan 297.925.000,00 2 Laporan 307.821.250,00 2 Laporan 318.212.312,50 2 Laporan 329.122.928,13 10 Laporan 1.441.581.490,63
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 012
Pembinaan dan
Evaluasi mutu
Penyelenggaraa
n Jalan dan
jembatan
Jumlah laporan
pelaksanaan
pembinaan dan
evaluasi mutu
penyelenggaraan
jalan dan
jembatan
1 Laporan 1 Laporan 473.560.000,00 1 Laporan 750.000.000,00 1 Laporan 750.000.000,00 1 Laporan 750.000.000,00 1 Laporan 750.000.000,00 5 Laporan 3.473.560.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 014
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di
Kab.Bone
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
5,5 M 10 M 3.092.000.000,00 0 M 0,00 0 M 0,00 0 M 0,00 0 M 0,00 10 M 3.092.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 006
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Soppeng dan
Wajo
3,25 M 9.477.000.000,00 19.444.500.000,00 16.919.500.000,00 19.360.000.000,00 14.520.000.000,00 79.721.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 007
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Bulukumba dan
Sinjai
7.777.000.000,00 8.928.000.000,00 2.032.800.000,00 5.217.520.000,00 6.554.240.000,00 30.509.560.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 09 015
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kota
Makassar, Kab.
Maros dan
Pangkep
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
10 M 0 M - 0 M 0,00 0 M 0,00 6 M 2.236.080.000,00 0 M 0,00 6 M 2.236.080.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Panjang Jalan
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
0 Km 0 Km 1.5 Km 1.5 Km 2 Km 5 Km
Panjang
Jembatan
Provinsi yang
dibangun
0 M 15 M 9 M 0 M 22 M 46 M
1.01 03 09 017
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi Sumber
Dana Alokasi
Khusus (DAK)
Panjang jalan
yang dibangun0 Km - 0 Km 0,00 0 Km 0,00 0 Km 0,00 0 Km 0,00 0 Km 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Tercapainya
tingkat
kemantapa
n
Infrastruktu
r Jalan
Terwujudnya
pembangunan
infrastruktur
jalan yang
bermutu
Persentase
tingkat
kondisi jalan
provinsi baik
dan sedang
(Mantap)
1.01 03 12
PROGRAM
PERENCANAAN
TEKNIK DAN
EVALUASI
% Kesesuaian
perencanaan
dengan
penyelenggaraa
n jalan dan
jembatan
100% 100 % 41.680.800.000,00 100 % 42.375.273.602,00 100 % 43.923.644.292,31 100 % 44.487.703.055,69 100 % 46.027.739.736,66 100 % 218.495.160.686,66
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 12 001
Perencanaan
dan
Pengawasan
Teknis Jalan
dan Jembatan
Jumlah Dokumen
Perencanaan dan
Pengawasan
Teknis Jalan dan
Jembatan
22
dokumen18 Dokumen 30.556.000.000,00 0 Dokumen 0,00
0
Dokumen0,00 0 Dokumen 0,00 0 Dokumen 0,00 18 Dokumen 30.556.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Laporan
Pelaksanaan
Pengawasan
Pemanfaatan
Jalan
4 Dokumen 4 Dokumen4
Dokumen4 Dokumen 4 Dokumen 20 Dokumen
Jumlah Kajian
naskah akademik
Ranperda yang
disusun
1 Naskah
Akademik
0 Naskah
Akademik
0 Naskah
Akademik
0 Naskah
Akademik
0 Naskah
Akademik
1 Naskah
Akademik
1.01 03 12 003
Pembuatan dan
Pemutakhiran
Leger Jalan
Jumlah Dokumen
Pembuatan dan
Pemutakhiran
Leger Jalan
10
dokumen10 dokumen 660.000.000,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 10 dokumen 660.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 12 004
Pengadaan
Tanah untuk
Pembangunan/
Peningkatan
Kapasitas Jalan
dan Jembatan
Jumlah Dokumen
Pengadaan
Tanah untuk
Pembangunan/P
eningkatan
Kapasitas Jalan
dan Jembatan
1 dokumen 1 Dokumen 8.000.000.000,00 1 Dokumen 8.000.000.000,001
Dokumen8.240.000.000,00 1 Dokumen 8.281.200.000,00 1 Dokumen 8.570.980.158,86 5 Dokumen 41.092.180.158,86
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 09 016
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
Provinsi di Kab.
Selayar
- 4.200.000.000,00 11.520.000.000,00 9.000.000.000,00 22.335.280.000,00 47.055.280.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 12 002
Pelaksanaan
Pengawasan
Pemanfaatan
Jalan
4 dokumen 669.800.000,00 669.800.000,00 683.081.746,23 692.644.890,68 701.649.274,26 3.416.975.911,17
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 12 005
Penyusunan
Laik Fungsi
Jalan
Jumlah Dokumen
Penyusunan Laik
Fungsi Jalan
10
dokumen10 dokumen 668.000.000,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 10 dokumen 668.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 12 006
Penyusunan
Rencana Umum
Pengembangan
Jaringan Jalan
Jumlah Dokumen
Penyusunan
Rencana Umum
Pengembangan
Jaringan Jalan
0 dokumen - 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00 0 dokumen 0,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 12 007
Inventarisasi
Quarry dan
Penyelidikan
Struktur
Lapisan Tanah
Jumlah dokumen
penyelidikan
struktur lapisan
tanah dan
inventarisasi
quarry
5 dokumen 1 Dokumen 1.127.000.000,00 1 Dokumen 1.127.000.000,001
Dokumen1.160.810.000,00 1 Dokumen 1.175.900.530,00 1 Dokumen 1.246.454.561,80 5 Dokumen 5.837.165.091,80
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Jumlah Dokumen
Perencanaan dan
Pengawasan
Teknis Jalan dan
Jembatan
0 Dokumen 18 Dokumen18
Dokumen18 Dokumen 18 Dokumen 72 Dokumen
Jumlah dokumen
pra-rencana0 Dokumen 12 Dokumen
12
Dokumen12 Dokumen 12 Dokumen 48 Dokumen
Jumlah Dokumen
Pembuatan dan
Pemutakhiran
Leger Jalan
10
Dokumen0 Dokumen 6 Dokumen
6
Dokumen6 Dokumen 6 Dokumen 24 Dokumen
Jumlah Dokumen
Penyusunan Laik
Fungsi Jalan
10
Dokumen0 Dokumen 6 Dokumen
6
Dokumen6 Dokumen 6 Dokumen 24 Dokumen
Tercapainya
Aksesibilita
s antar
Wilayah
dalam
rangka
mendukung
pertumbuh
an ekonomi
Meningkatnya
aksesibilitas
antar wilayah
serta
terhubungnya
pusat-pusat
kegiatan dan
pusat produksi
(konektifitas) di
wilayah
Provinsi
Terhubungny
a akses
(konektifitas)
dan potensi
ekonomi
baru dalam
mendukung
pertumbuha
n ekonomi
1.01 03 14
PROGRAM
PENGENDALIA
N JALAN AKSES
WILAYAH
TERISOLIR
(Prioritas)
Jumlah
pembangunan
akses wilayah
terisolir yang
dikendalikan
(Prioritas)
0 Wilayah 3 Wilayah - 3 Wilayah 700.000.000,00 3 Wilayah 700.000.000,00 3 Wilayah 700.000.000,00 3 Wilayah 700.000.000,00 15 Wilayah 2.800.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 14 001
Survey dan
Investigasi
Kelayakan
Pembangunan
Jalan Akses
Wilayah
Terisolir / Pusat
pertumbuhan
ekonomi baru
Jumlah dokumen
survey dan
investigasi
kelayakan
pembangunan
jalan akses
wilayah terisolir
/ Pusat
pertumbuhan
ekonomi baru
3 Dokumen - 3 Dokumen 200.000.000,003
Dokumen200.000.000,00 3 Dokumen 200.000.000,00 3 Dokumen 200.000.000,00 15 Dokumen 800.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 12 008
Pengembangan
konsep pra-
rencana,
Perencanaan
dan
Pengawasan
Teknis Jalan
dan Jembatan
22
Dokumen - 31.250.473.602,00 32.476.492.546,08 32.954.248.735,01 34.086.647.440,74 130.767.862.323,83
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
1.01 03 12 009
Pembuatan dan
Pemutakhiran
Leger Jalan dan
Penyusunan
Laik Fungsi
Jalan
- 1.328.000.000,00 1.363.260.000,00 1.383.708.900,00 1.422.008.301,00 5.496.977.201,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tujuan SasaranIndikator
SasaranKode
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PD Penanggung
JawabTahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra PD
(4)
1.01 03 14 003
Monitoring dan
Evaluasi
pembangunan
jalan akses
wilayah terisolir
/ Pusat
pertumbuhan
ekonomi baru
Jumlah dokumen
monitoring dan
evaluasi
pembangunan
jalan akses
wilayah terisolir
/ pusat
pertumbuhan
ekonomi baru
3 dokumen - 3 dokumen 500.000.000,00 3 dokumen 500.000.000,00 3 dokumen 500.000.000,00 3 dokumen 500.000.000,00 15 dokumen 2.000.000.000,00
Dinas Bina
Marga dan
Bina
Konstruksi
3.063.297.585.206,40Grandtotal 601.366.070.284,28 585.229.125.184,00 612.068.849.889,20 621.207.028.665,61 643.426.511.183,32
Renstra 2018-2023 – Hal 73
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN JALAN
Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya, indikator kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran yang telah ditetapkan telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan yang direncanakan. Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan indikasi yang lebih baik dan lebih menggambarkan kinerja organisasi. Selanjutnya apabila didukung dengan suatu sistem pengumpulan dan pengolah data kinerja yang memadai, maka kondisi ini akan dapat membimbing dan mengarahkan organisasi pada hasil pengukuran yang handal (reliable) mengenai hasil apa saja yang telah diperoleh selama periode aktivitasnya.
Penetapan indikator kinerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan, yang secara khusus mengukur keberhasilan pembangunan dibidang infrastruktur pekerjaan umum bidang kebinamargaan.
Prestasi Dinas Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan lima tahun ke depan dapat digambarkan dan ditetapkan secara kualitatif dan kuantitaif yang mencerminkan gambaran capaian indikator kinerja program (outcomes/hasil) yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan jangka menengah dan indikator kegiatan (output/keluaran).
Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan, harus ditetapkan secara cermat dengan memperhatikan kondisi riil saat ini serta memperhatikan berbagai pertimbangan yang mempengaruhi kinerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan kedepan baik pengaruh dari luar (external) maupun dari dalam (internal) Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi itu sendiri. Oleh karena penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan, maka dalam menetapkan rencana kinerja harus mengacu pada tujuan dan sasaran serta indikator kinerja yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023.
Lebih jauh lagi, indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun laporan pertangungjawaban. Indikator kinerja juga merupakan komponen yang sangat krusial pada saat merencanakan kinerja. Berbagai peraturan perundang-undangan sudah mewajibkan instansi pemerintah untuk menentukan indikator kinerja pada saat membuat perencanaan.
Renstra 2018-2023 – Hal 74
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Dengan adanya indikator kinerja, perencanaan sudah mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana yang ditetapkan telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan dibuktikan secara objektif keberhasilannya.
Berdasarkan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun sebelumnya serta indikator kinerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan yang termuat dalam dalam RPJMD maka secara rinci indikator kinerja untuk 5 (lima) Tahun kedepan 2018 – 2023 dapat diuraikan sebagaimana pada Tabel 7.1.
Renstra 2018-2023 – Hal 75
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 7.1. Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Prov. Sulsel Tahun 2018-2023
Renstra 2018-2023 – Hal 76
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan
BAB VIII PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi 2018-2023 merupakan arahan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum bidang kebinamargaan yang dijabarkan dalam pelaksanan program dan kegiatan bagi setiap bidang di lingkungan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi guna mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Pelaksanan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra ini akan memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata. Oleh karenanya penyelenggaraan infrastruktur jalan perlu dilandasi dengan kerangka peraturan perundang-undangan yang mantap dan suportif serta menjadi dasar bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur jalan ke depan yang lebih terpadu dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan output dan outcome yang optimal.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan transparan serta akuntabel diharapkan penyelenggaraan infrastruktur jalan dapat berjalan secara terintegrasi, bermutu dan berwawasan lingkungan.
Dengan melaksanakan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi 2018-2023 secara konsisten dan didukung oleh komitmen untuk mencapai kinerja penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum bidang kebinamargaan, maka seluruh pemangku kepentingan, perlu dilibatkan agar upaya untuk mewujudkan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai “Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter“, dapat tercapai yang tentunya akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.