rencana strategis 2015 -2019 -...

42
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN

Upload: trinhcong

Post on 10-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG

PEREKONOMIAN

RENCANA STRATEGIS 2015-2019

DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO

DAN KEUANGAN

Page 2: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8
Page 3: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Kondisi Umum .................................................................................. 1

a. Bidang Fiskal ............................................................................... 2

b. Bidang Ekonomi Daerah dan Sektor Riil .................................. 3

c. Bidang BUMN .............................................................................. 3

d. Bidang Perbankan, Pasar Modal, dan Lembaga Keuangan ...... 4

e. Bidang Moneter, Neraca Pembayaran, dan Perluasan

Kesempatan Kerja ......................................................................... 5

1.2. Potensi dan Permasalahan ............................................................... 5

a. Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi ........................................... 7

b. Ekonomi Makro dan Keuangan .................................................. 8

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN KINERJA KEDEPUTIAN BIDANG ..

KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN ............................ 9

2.1. Visi ..................................................................................................... 9

2.2. Misi .................................................................................................... 10

2.3. Tujuan ............................................................................................... 11

2.4. Sasaran Strategis Kedeputian I ....................................................... 13

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN ...................................................................................... 15

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ............................................ 15

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian .................................... 16

3.3. Arah Kebijakan dan Strategi Kedeputian ...................................... 16

3.4. Kerangka Regulasi ........................................................................... 24

3.5. Kerangka Kelembagaan .................................................................. 24

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ................................. 28

4.1. Target Kinerja .................................................................................. 28

4.2. Kerangka Pendanaan ....................................................................... 30

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 33

Page 4: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum

Hasil-hasil yang telah dicapai Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan

Keuangan selama periode Tahun 2009-2014

Dalam periode 2009-2014 perekonomian global berkembang secara dinamis,

krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 berdampak kepada

penurunan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2009 yang hanya sebesar -0,6%.

Indonesia pun terkena dampak krisis ekonomi keuangan ini, tahun 2009 pertumbuhan

ekonomi Indonesia hanya sebesar 4,6%, turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Setelah krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat, mulai tahun 2010 terjadi

kenaikan harga komoditas dunia bersamaan dengan munculnya ekonomi Tiongkok

dengan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini mendorong peningkatan pertumbuhan

ekonomi Indonesia menjadi diatas 6%. Namun sejak kuartal terakhir tahun 2011 mulai

terjadi penurunan harga komoditas dunia, perlambatan ekonomi mulai terjadi di

dalam negeriyang terlihat sejak tahun 2012 dimana pertumbuhan ekonomi senilai 6%

turun dibandingkan tahun sebelumnya. Selama kurun waktu 2009-2014, rata – rata

pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dibandingkan rata - rata pertumbuhan

ekonomi dunia. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia senilai 5,6% lebih tinggi

dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya senilai 3,2%.

Namun demikian, perekonomian Indonesia dalam tahun 2014 menghadapi

tantangan eksternal yang kurang kondusif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 senilai 5% menurun dibandingkan tahun

2013 senilai 5,6%. Pemulihan ekonomi global yang masih berlanjut dengan laju yang

tidak seimbang dan rentan terhadap gejolak. Pemulihan ekonomi AS cukup solid

dengan tingkat pengangguran yang menurun. Sementara ekonomi eropa masih

stagnan dan dibayangi ancaman deflasi. Sedangkan ekonomi negara berkembang,

terutama Tiongkok, secara struktural melambat sehingga penurunan harga komoditas

masih berlangsung dan diperkirakan dapat terus berlanjut pada tahun 2015.

Sejak tahun lalu perekonomian Indonesia dihadapkan pada lambatnya proses

perbaikan transaksi berjalan. Untuk keseluruhan 2014 defisit transaksi berjalan

senilai2,95% dari PDB, membaik dibandingkan tahun 2013 3,18% dari PDB. Perbaikan

defisit transaksi berjalan tertahan oleh masih besarnya defisit transaksi berjalan migas

senilai 2,24% dari PDB.

Page 5: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

2

Defisit transaksi berjalan sebagian besar ditutup oleh investasiportfolio yang

selama 2014 mencapai USD26,1 miliar. Namun triwulan IV 2014 terjadi arus modal

keluar dari SBI dan saham, dipicu ekspektasi kenaikkan suku bunga AS dan

memburuknya kembali ekonomi kawasan Eropa. Meski demikian, cadangan devisa

masih cenderung naik dari USD 99,386 miliar pada2013 menjadi USD 111,861 miliar

pada 2014.

Di tengah masih besarnya defisit transaksi berjalan dan situasi pemilihan

umum, arus modal keluar menekan nilai tukar rupiah melemah mencapai 1,7 %

selama tahun2014.Melalui intervensi Bank Indonesia volatilitas rupiah masih relatif

terkendali dibanding mata uang negara lain seperti : Turki, Brazil, dan Afrika Selatan.

Bank Indonesia menjaga kestabilan nilai tukar dengan memberikan ruang fleksibilitas

agar levelnya konsisten dengan kondisi defisit transaksi berjalan.

Sementara itu tingkat inflasi 2014 senilai 8,36% (ytd), Administered Price

menyumbang inflasi terbesar senilai 17,57%. Tingkat inflasi meningkat pada triwulan

IV 2014 diakibatkan adanya kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dengan frekuensi shock global yang meningkat, maka agar dapat mempertahankan

sustainabilitas pertumbuhan, beberapa kerentanan perlu dikelola dengan baik,

terutama (1) tekanan defisit current account dan fiskal, (2) risiko lonjakan inflasi

pasca kenaikkan harga BBM, (3) peningkatan akumulasi ULN swasta (un-hedged),

serta (4) pasar keuangan domestik yang belum dalam. Utang luar negeridiperlukan

untuk pembiayaan ekonomi, namun perlu disertai pengelolaan risiko yang memadai

agar tidak terjadibeban utang yang berlebihan dan ketidaksesuaian sediaan mata uang

(currency mismatch).

Dalam beberapa bulan kedepan, prospek perekonomian Indonesia masih akan

dihadapkan pada beberapa faktor risiko. Risiko eksternal terutama (1) proses

normalisasi kebijakan The Fed baik timing maupun intensitas-nya dan (2) berlanjutnya

perlambatan ekonomi Tiongkok. Sementara itu, risiko domestik bersumber dari (3)

tekanan inflasi akibat kemungkinan penyesuaian harga BBM bersubsidi dan (4) risiko

pembalikan arus modal (reversal), serta (5) perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Dalam kurun 2009-2014, kegiatan unit organisasi Eselon I pada Deputi Bidang

Koordinasi Fiskal dan Moneter yang dilaksanakan untuk menangani permasalah

tersebut sesuai dengan bidangnya adalah :

a. Bidang Fiskal

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, Bidang Koordinasi Kebijakan

Fiskal telah berkontribusi dalam penyiapan koordinasi kebijakan di bidang

pendapatan negara, belanja negara dan pembiayaan.

Page 6: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

3

1. Di bidang pendapatan negara misalnya dengan membantu merumuskan

kebijakan fiskal yang diantaranya adalah pembebasan atau pengurangan Pajak

Penghasilan Badan (PPh Badan), Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPn)

dan PPn Tidak dipungut, serta Pembebasan bea masuk dalam rangka

mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga membantu merumuskan

kebijakan di bidang penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

2. Di bidang belanja pemerintah pusat, adalah dengan membantu merumuskan

kebijakan, memonitor pelaksanaan percepatan penyerapan dan pencapaian

penyerapan APBN dan APBD sesuai target yang ditetapkan.

3. Dalam bidang Keuangan Daerah, membantu merumuskan kebijakan dalam

rangka harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan fiskal pusat dan daerah.

b. Bidang Ekonomi Daerah dan Sektor Riil

Memperhatikan kontribusi ekonomi daerah yang besar dalam pembentukan inflasi,

makakebijakan strategis yang ditempuh adalah melakukan Koordinasi Pengendalian

Inflasi pada tingkat pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Faktor yang paling

dominan dalam mempengaruhi inflasi adalah dari volatile food inflation yang lebih

cenderung memerlukan penanganan melalui kebijakan pemerintah. Langkah

kebijakan yang dilaksanakan adalah :(1) mendorong kerjasama antar pemerintah

daerah dalam pengelolaan persediaan bahan pangan strategis, (2) mendorong

pendirian Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), dan (3) melakukan

penyusunan rekomendasi kebijakan dan program pengendalian inflasi tahun 2015.

Selain itu, dengan melihat akses kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

nasional yang hanya 20% dari total kredit, maka upaya peningkatan akses

pendanaan UMKM di daerah dilakukankoordinasi pemerintah pusat dan

pemerintah daerah dalam mendorong pendirian Perusahaan Pernjamin Kredit

Daerah.Upaya lain terkait dengan akses pendanaan serta penurunan harga

komoditas petani pada musim panen, perlu dikembangkan Sistem Resi Gudang

(SRG) sebagai sarana pembiayaan dan upaya tunda jual untuk menjaga fluktuasi

harga. Masalah yang sering dihadapi petani pada umumnya adalah pada musim

panen harga komoditas mengalami penurunan, sementara itu petani juga

membutuhkan modal usaha untuk kelanjutan musim tanam berikutnya. Untuk

mengatasi masalah itu maka pada tahun 2012 dibentuk Task Force Nasional SRG.

c. Bidang BUMN

BUMN memiliki potensi yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu dalam bidang Koordinasi Kebijakan BUMN disamping mendorong

Page 7: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

4

pengembangan usaha BUMN juga diupayakan penyelesaian masalah lintasinstansi

yang menghambat kinerja. Koordinasi kebijakan antara lain terkait dengan right

sizing, privatisasi dan permasalahan lainnya. Selama tahun 2009-2014 telah terjadi

dua right sizing melalui mekanisme korporasi seperti inbreng saham negara pada

PT. Rukindo ke PT. Pelindo II, daninbreng saham negara pada PT. Penas ke PT.PPA.

Disamping itu, terdapat right sizing dengan pembentukan holding yaitu : holding

industri semen, industri pupuk dan terakhir pada tahun 2014 sektor perkebunan.

Sejak Tahun 2009 sampai 2014 telah diusulkan privatisasi BUMN lebih kurang 23

(dua puluh tiga) BUMN dari berbagai sektor yakni : sektor jasa keuangan,

perkebunan, pertambangan, industri dan konstruksi. Dari 23 BUMN yang

diusulkan hanya sebagian yang disetujui oleh Komite Privatisasi dan sebagian

privatisasinya tidak terlaksana. Hal ini disebabkan adanya perubahan kebijakan

dalam pelaksanaan dan penundaan pelaksanaan.Kebijakan BUMN lain yang

dikoordinasikan adalah penyelesaian bantuan pemerintah yang belum ditetapkan

statusnya (BPYBDS), khususnya untuk PT. PLN (Persero). Selain itu juga

penyelesaian restrukturisasi PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA). Sampai

akhir tahun 2014 restrukturisasi PT. MNA belum selesai dan Kementerian BUMN

diminta terus melanjutkan penyelesaian PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA).

d. Bidang Perbankan, Pasar Modal, dan Lembaga Keuangan

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan

kerja, melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi

(UMKMK), maka pada bidang ini sedang dilaksanakan salah satu program nasional

yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Total penyaluran KUR sejak akhir tahun 2007

sampai Agustus 2014 sebesar Rp.178,85 triliun dengan NPL sebesar 3,3%. Jumlah

tenaga kerja yang berhasil diserap sebanyak 20.344.639 juta.

Berdasarkan evaluasi dan rekomendasi para pihak seperti Badan pemeriksa

Keuangan (BPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan Pusat (BPKP), maka sedang

ditempuh langkah penyempurnaan program KUR antara lain peningkatan peran

Kementerian dan Pemerintah Daerah, pelaksanaan KPA IJP KUR oleh Kementerian

Koperasi dan UKM, perubahan PMK IJP KUR dan Standar Operasi dan Pesedur

(SOP) pelaksanaan KUR. Penyelesaian Tunggakan KUT-TP 1998/1999.

Selain itu dalam rangka memperbaiki akses petani kepada pelayanan kredit

perbankan maka sedang diupayakan penyelesaian tunggakan program Kredit Usaha

Tani (KUT) tahun anggaran 1998/99. KUT adalah program kredit berpenjaminan

dengan porsi risk sharing Kementerian Keuangan 52,25%, Bank Indonesia 42%,75%

dan Perum Jamkrindo 5,0%. Program ini mempunyai masalah tunggakan sebesar Rp

Page 8: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

5

5,7 triliun berdasar hasil audit BPK tahun 2011. Sumber dana KUT adalah Kredit

Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). Selain itu bidang ini turut turut berpartisipasi atas

ditetapkannya Undang-undang No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

dan atas ditetapkannya Undang-undang No.1 Tahun 2013 tentang Lembaga

Keuangan Mikro.

e. Bidang Moneter, Neraca Pembayaran, dan Perluasan Kesempatan Kerja

Dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro, bidang ini secara rutin

melakukan monitoring perkembangan moneter dan neraca pembayaran.Selain itu

juga sedang dilakukan studi evaluasi dalam wadah Tim Pemantauan dan

Pengendalian Inflasi mengenai :(1) Rekomendasi Kebijakan Stabilisasi Harga Pangan

dan (2) Kebijakan Energi yang Mendukung Stabilitas Makroekonomi serta Langkah-

langkah Pengendalian Dampaknya Terhadap Inflasi dan Kemiskinan.Sementara itu

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja juga

sedang dilaksanakan kebijakan koordinasi peningkatan produktivitas nasional

dalam bentuk penyusunan konsep sistem pengupahan berbasis produktivitas

bersama kementerian terkait dan lembaga internasional.Bidang ini juga

melaksanakan program prioritas nasional peningkatan pembiayaan Tenaga Kerja

Indonesia (TKI). Kegiatan ini mencakupkoordinasi Penyempurnaan Skema Asuransi

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan review menyeluruh terhadap perlindungan TKI,

peningkatan KUR TKI, serta peningkatan remitansi TKI.

1.2 Potensi dan Permasalahan

Tantangan dan peluang perekonomian Indonesia lima tahun ke depan, banyak

dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia yang kemungkinan pertumbuhannya

moderat. Selain pertumbuhannya yang tidak tinggi, episentrum kegiatan ekonomi

dunia diperkirakan akan bergerak dari Benua Eropa dan Amerika ke Asia Pasifik.Di

tahun-tahun yang akan datang komoditas yang diperdagangkan sudah tidak lagi

hanya diramaikan oleh barang, tetapi juga jasa. Aliran modal ke Negara berkembang

diperkirakan akan terus berlanjut meningkat, seiring dengan dibukanya pasar yang

lebih luas dan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Asia Pasifik. Di ASEAN

sendiri, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai tanggal 31

Desember 2015.

Tantangan yang akan dihadapi Indonesia dari faktor eksternal antara lain: (1).

Penurunan pergeseran ekonomi Tiongkok; (2). Harga komoditas global yang rendah;

dan (3). Risiko–risiko yang timbul dari volatilitas pasar keuangan yang terkait dengan

ketidakpastian dari laju dan besarnya normalisasi kebijakan ekonomi Amerika Serikat.

Faktor-faktor ini yang akan mendominasi tantangan Indonesia kedepannya.

Page 9: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

6

Pergeseran paradigma arsitektur kerjasama ekonomi global yang

mementingkan besarnya pasar, membuat banyak perdagangan, investasi , dan industri

bergerak ke Negara berkembang dengan pasar domestik besar seperti, India, Brazil,

dan Indonesia. Kontribusi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara-negara

berkembang terhadap PDB dunia diperkirakan akan tumbuh signifikan dari 34% di

2010 menjadi 43,8% di akhir 2019.

Untuk kondisi dalam negeri, di tahun pertama Kabinet Kerja, indikator-

indikator ekonomi makro masih banyak dipengaruhi oleh perubahan dan penyesuaian

faktor non-ekonomi. Untuk lima tahun ke depanindikator ekonomidiprediksi akan

sebagai berikut:

Tabel 1

Sasaran Ekonomi Nasional RPJMN 2015-2019 dan APBNP 2015

Indikator Makro Ekonomi

Baseline2

014

APBNP2

015

Sasaran

2019

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,1 5,7 8,0

PDB per Kapita (rib Rp) Tahun Dasar 2010 43.403 47.804 72.217

Tahun Dasar 2000 41.163

Inflasi (%) 8,4 5,0 3,5

Cadangan Devisa (US$ Miliar) 111,8 119.9 N.A

Nilai Tukar Nominal (Rp/US$) 11.878 12.500 N.A

Rasio Penerimaan Pajak/PDB (%) Tahun Dasar 2010 11,5*** 13,2* 16

Tingkat Kemiskinan (%) 10,96** 10,3 7,0 - 8,0

Tingkat Pengangguran (%) 5,94 5,6 4,0 - 5,0

*) Untuk tahun 2016-2019 termasuk pajak daerah. **) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan November 2014 *** Termasuk pajak daerah sebesar satu persen PDB.

Tabel 2

Sasaran Pokok Pembangunan Ekonomi RPJMN 2015-2019

Indikator

Baseline

2014

Sasaran

2019

Kedaulatan Pangan

Padi (Juta Ton) 70,6 82,0

Daging Sapi (Ribu Ton) 452,7 755,1

Pembangunan dan Peningkatan Jaringan irigasi

airpermukaan, air tanah dan rawa (Juta Ha) 8,9 9,89

Pembangunan waduk 21 49

Infrastruktur Dasar dan Konektivitas

Akses Air Minum Layak (%) 70 100

Kondisi mantap jalan nasional (%) 94 98

Pembangunan jalan baru (kumulatif 5 tahun) 1.202 km 2.650 km

Pengembangan jalan tol (kumulatif 5 tahun) 807 km 1.000 km

Pengembangan pelabuhan 278 450

Sumber: Buku I RPJMN 2015-2019

Page 10: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

7

Sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

untuk menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian urusan

kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian, maka

pokok rencana kerja Kementeriandiarahkan untuk mendukung kegiatan prioritas

nasional yakni 1). Menstabilkan situasi ekonomi makro dan memperkuat struktur

ekonomi. 2). Realokasi sumber daya untuk pemanfaatan yang lebih produktif, di

bidang ekonomi terutama percepatan pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan

dan pembangunan industri, 3). Meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan

kepercayaan investor, serta 4). Meningkatkan pemerataan pembangunan dan

mengurangi kemiskinan.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

masalah dan tantangan pokok yang harus dihadapi Indonesia di bidang perekonomian

pada masa mendatang semakin kompleks, antara lain : 1). Ketersediaan infrastruktur

untuk mendukung peningkatan kemajuan ekonomi sangat terbatas dan harus dapat

ditingkatkan, 2). Penguatan struktur ekonomi, 3). Berbagai peraturan perundang-

undangan saling tumpang tindih dan terjadi kontradiksi antara yang satu dengan yang

lain, 4). Penerapan dan penguasaan teknologi yang masih sangat terbatas, dan 5).

Kemampuan untuk membiayai pembangunan terbatas.

Kompleksitas permasalahan dan tantangan tersebut, jika tidak direspon secara

tepat dan cepat dikhawatirkan berdampak pada tidak sehatnya kondisi perekonomian

nasional dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Masalah dan tantangan pokok

tersebut harus mampu diatasi secara bijak melalui penerapan dan sasaran program di

tiap bidangnya. Dinamika perubahan lingkungan strategis baik dari dalam negeri

maupun luar negeri memberikan pengaruh yang signifikanterhadap pencapaian

tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini beberapa potensi dan permasalahan

perekonomian yang memerlukan fokus koordinasi dari Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian :

a. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi

Dalam RPJMN 2015-2019, target pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 5.8%,

7.1% di tahun 2017, dan 8.0% ditahun 2019. Mengingat pencapaian tahun 2014

sebesar 5.1%, maka target pertumbuhan ekonomi sebesar 7.1% pada tahun 2017

merupakan target yang tinggi dengan waktu yang singkat.Selain tantangan dari

luar seperti masih rendahnya kinerja ekspor sejalan dengan lemahnya permintaan

dunia, juga diperlukan satu sinergisitas antara pemangku kepentingan dalam

mewujudkan target pertumbuhan ekonomi.Diperlukan upaya, kerja keras dan

dukungan dari semua pihak, baik dari pihak pemerintah, swasta, dan seluruh

Page 11: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

8

lapisan masyarakat. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian perlu

memperkuat kapasitasnya selaku lembaga koordinator dan pengendalian untuk

meminimalkan ketidaksesuaian/inkonsistensi antara rencana dengan implementasi

program/kegiatan pembangunan, khususnya di bidang perekonomian dan

ketidaksesuaian antar sektor serta pemerintah pusat dan daerah.

b. Ekonomi Makro dan Keuangan

Di bidang ekonomi makro dan keuangan Potensi dan permasalahan eksternal

maupun internal yang akan dihadapi pada periode 2015-2019 adalah sebagai

berikut:

a). Ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan perkembangan

ekonomi sangat terbatas dan harus dapat ditingkatkan.

b). Penguatan struktur ekonomi, berupa penguatan sektor primer, sekunder dan

tersier secara terpadu, dengan sektor sekunder menjadi penggerak utama

perubahan tersebut.

c). Peraturan perundang-undangan pusat dan daerah yang saling tumpang tindih

dan kontradiksi telah menjadi kendala untuk mendorong perekonomian.

d). Kapasitas SDM Indonesia masih terbatas, ditandai dengan tingkat pendidikan

pada pekerja Indonesia juga produktivitasnya.

e). Penerapan dan penguasaan teknologi masih terbatas, sehingga daya saing usaha

tidak seperti yang diharapkan.

f). Kemampuan pembiayaan pembangunan terbatas. Oleh karena itu, penggalian

sumber-sumber penerimaan dan mengefektifkan pengeluaran pembangunan

menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Page 12: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

9

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN KINERJA

KEDEPUTIAN BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN

Visi, Misi, dan Tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagaimana

tersebut dalam Rencana Strategis Kementerian serta kondisi umum, permasalahan dan

tantangan yang akan dihadapi lima tahun kedepan, merupakan dasar pertimbangan dalam

perumusan Visi, Misi, dan Tujuan unit organisasi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi

Makro dan Keuangan dalam mengupayakan terwujudnya sasaran kementerian dan tujuan

kementerian di bidang ekonomi dengan optimal.

2.1 VISI

“Terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembangunan di bidang

ekonomi makro dan keuangan yang efektif dan berkelanjutan”.

Visi unit organisasi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan disusun

untuk mendukung Misi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu

“Terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembangunan ekonomi

yang efektif dan berkelanjutan”. Visi tersebut merupakan rumusan umum mengenai

kondisi yang ingin dicapai unit organisasi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro

dan Keuangan dalam rangka mewujudkan sasaran program/kegiatan rencana

strategis maupun rencana kerja dalam memberikan dukungan terhadap tujuan

kementerian.

Visi Kedeputian tersebut mempunyai makna bahwa koordinasi dan sinkronisasi di

bidang koordinasi ekonomi makro dan keuangan merupakan proses menyatukan

pemikiran, hingga tindakan dalam mewujudkan pencapaian tujuan unit organisasi

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan. Sementara itu pengendalian

merupakan bagian proses koordinasi dan sinkronisasi yang dilaksanakan oleh setiap

pusat pertanggungjawaban untuk mewujudkan tujuan unit organisasi sesuai rencana

yang dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel, dan berkelanjutan.

Efektif memberikan arti bahwa kinerja hasil koordinasi dan sinkronisasi

memberikan manfaat dan dampak yang signifikan bagi upaya pencapaian sasaran

pembangunan di bidang ekonomi makro dan keuangan.

Efisien memberikan arti menjelaskan bahwakegiatan koordinasi, sinkronisasi dan

pengendalian dilakukan dengan menggunakaan sumber daya secara cermat,

akurat dan optimal serta mengacu kepada kebutuhan organisasi.

Page 13: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

10

Transparan dan akuntabel berarti adanya kewajiban pelaporan hasil koordinasi,

sinkronisasi dan pengendalian kepada pihak terkait yang dapat dipertanggung-

jawabkan dengan berlandaskan keterbukaan.

Berkelanjutan mempunyai makna bahwa koordinasi harus dilakukan secara terus

menerus dan proaktif agar pelaksanaan pembangunan ekonomi dan keuangan

yang dilakukan oleh sektor dan pelaku ekonomi makro dan keuangan dapat

bersinergi sehingga pembangunan ekonomi berkesinambungan.

Nilai dasar unit organisasi tersebut memberikan keyakinan kepada pegawai bahwa

tujuan yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan dapat diwujudkan

2.2 MISI

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut di atas, maka dibutuhkan tindakan nyata

yang diwujudkan sebagai Misi unit organisasi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi

Makro dan Keuangan, yaitu :“Menjaga dan memperbaiki koordinasi dan sinkronisasi

penyusunan kebijakan, serta pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi

makro dan keuangan”.

Misi tersebut merupakan langkah peran fungsi unit organisasi Deputi Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan dalam mengupayakan/memastikan

terlaksananya Misi Kementerian, yaitu “Menjaga dan memperbaiki koordinasi dan

sinkronisasi penyusunan kebijakan, serta pengendalian pelaksanaan kebijakan

perekonomian”, yang diwujudkan melalui koordinasi dan sinkronisasi kinerja lintas

sektor di bidang ekonomi makro dan keuangan. Untuk mencapai kinerja lintas sektor

tersebut dengan optimal, maka dibutuhkan usaha untuk menyatukan pemikiran dan

tindakan dari setiap unit organisasi di Kementerian/Lembaga yang dikoordinasikan.

Sementara pengendalian pelaksanaan kebijakan/program secara intensif diupayakan

untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang timbul dalam proses

pencapaian kinerja sejak dini, sehingga progres kinerja dalam melaksanakan

kebijakan/program di bidang ekonomi makro dan keuangan dapat berjalan dengan

optimal, transparan dan akuntabel. Misi juga mengisyaratkan adanya upaya untuk

meningkatkan efektivitas dalam pelayanan, dukungan manajemen, dan tugas teknis

lain untuk mewujudkan tujuan organisasi kepada unit-unit dilingkungan Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian.

Page 14: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

11

2.3 TUJUAN

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan unit organisasi Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan adalah “Terwujudnya kebijakan di Bidang

Ekonomi Makro dan Keuangan yang inklusif dan berkelanjutan melalui koordinasi &

sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan, pengendalian

pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan, perluasan akses

pembiayaan bagi usaha mikro kecil (UMK)”. Tujuan tersebut di atas dapat dicapai

apabila pelaksanaan kebijakan/program sektor/lintas sektor di bidang ekonomi makro

dan keuangan mempunyai komitmen yang tinggi meningkatkan kinerjanya dengan

optimal.Dengan mengupayakan optimalisasi kinerja sektor/bidang dimaksud, maka

target sasaran kinerja di bidang ekonomi makro dan keuangan yang telah ditetapkan

dalam Renstra Kementerian dapat diwujudkan, sehingga pada akhirnya sasaran

pembangunan di bidang ekonomi makro dan keuangan yang efektif dan berkelanjutan

dapat tercapai. Oleh karena itu, upaya-upaya pencapaian target-target sasaran

ekonomi makro dan keuangan, antara lain difokuskan pada target terwujudnya

koordinasi, sinkronisasi kebijakan, pengendalian pelaksanaan kebijakan serta

perluasan akses pembiayaan bagi UMK. Tujuan unit organisasi Deputi Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan ditetapkan dalam kurun waktu 5 tahun

kedepan (periode 2015-2019) dan merupakan bagian integral dari tujuan

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagaimana dapat dilihat pada peta

strategi (strategy map) pada bagan 2 yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi

potensi dan permasalahan, dan tantangan yang dihadapi organisasi kedepan.

Page 15: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

12

Bagan 1.

Peta Strategi Tahun 2015 – 2019 Kementerian Koordinator Bidang perekonomian

Tujuan : TERWUJUDNYA PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN

Stabilitas dan

Pertumbuhan Ekonomi

SS1. Terwujudnya Koordinasi dan

Sinkronisasi Kebijakan

Perekonomian

SS2. Terwujudnya Pengendalian

Kebijakan Perekonomian

ME

ME

NU

HI H

AR

AP

AN

ST

AK

EH

OLD

ER

, ST

RA

TE

GII

C

OU

TC

OM

E

ST

RA

TE

GIC

DR

IVE

RS

:

Koord

inasi, S

Inkro

nis

asi d

an

Peng

en

dalia

n K

ebija

kan

DU

KU

NG

AN

DA

SA

R

PELAKSANAAN

MONITORING

& EVALUASI

PERUMUSAN & PENETAPAN

Bid

an

g K

oord

ina

si P

anga

n d

an

Pert

ania

n

Meningkatnya efektivitas telahaan dan kajian untuk mendukung perumusan &

Pengendalian Kebijakan

Meningkatnya efektivitas koordinasi dan

sinkronisasi perumusan

dan penetapan kebijakan

Meningkatnya efektivitas pengendalian

pelaksanaan kebijakan

Kementerian / Lembaga

Meningkatnya efektivitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan

SS3. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik:

1. SDM berbasis kompetensi

2. Struktur organisasi efektif dan efisien

3. Sistem informasi yang terintegrasi dan ketersediaan data / informasi yang akurat, komprehensif, dan terkini

4. Akuntabilitas kinerja yang baik

Peningkatan

Daya Saing

Transformasi

Industri

Optimalisasi

Hubungan Internasional

Bid

an

g K

oord

ina

si P

engelo

laan E

ne

rgi, S

um

ber

Daya A

lam

, d

an L

ingku

ng

an H

idu

p

Bid

an

g K

oord

ina

si K

erja S

am

a E

ko

no

mi

Inte

rnasio

nal

Bid

an

g K

oord

ina

si E

ko

no

mi K

reatif,

Kew

ira

usa

ha

an,

da

n D

aya

Sain

g K

ope

rasi, U

sah

a

Kecil

dan M

ene

nga

h

Bid

an

g K

oord

ina

si P

ern

iaga

an d

an I

nd

ustr

i

Bid

an

g K

oord

ina

si E

ko

no

mi M

akro

da

n K

eua

ng

an

Bid

an

g K

oord

ina

si P

erc

epata

n I

nfr

astr

uktu

r da

n

Peng

em

ba

ng

an W

ilaya

h

Page 16: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

13

2.4 SASARAN STRATEGIS KEDEPUTIAN I

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam memenuhi harapan stakeholder, unit

organisasi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan menyusun

Sasaran Strategis sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan di Bidang

Ekonomi Makro dan Keuangan.

Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Bidang

Ekonomi Makro dan Keuangan.

Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya Perluasaan Akses Pembiayaan bagi Usaha Mikro dan

Kecil (UMK).

Peta strategis Kinerja Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

ditunjukkan pada bagan 2 sebagai berikut :

Page 17: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

14

Bagan 2.

Peta Strategi Kinerja Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Tujuan : TERWUJUDNYA KEBIJAKAN DI BIDANG EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN MELALUI KOORDINASI & SINKRONISASI KEBIJAKAN DI BIDANG EKONOMI MAKRO & KEUANGAN, PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DI BIDANG EKONOMI MAKRO & KEUANGAN, PERLUASAN AKSES PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO KECIL (UMK)

Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

SS1. Terwujudnya Koordinasi &

Sinkronisasi Kebijakan di Bidang

Ekonomi Makro & Keuangan

SS3. Terwujudnya Perluasan

Akses Pembiayaan Bagi

Usaha Mikro Kecil (UMK)

SS2. Terwujudnya Pengendalian

Kebijakan di Bidang Ekonomi

Makro & Keuangan

ME

ME

NU

HI H

AR

AP

AN

ST

AK

EH

OLD

ER

, ST

RA

TE

GII

C

OU

TC

OM

E

ST

RA

TE

GIC

DR

IVE

RS

:

Koord

inasi, S

Inkro

nis

asi d

an

Peng

en

dalia

n K

ebija

kan

DU

KU

NG

AN

DA

SA

R

PELAKSANAAN

MONITORING

& EVALUASI

PERUMUSAN

& PENETAPAN

Bid

ang K

oord

inasi F

iskal

Bid

ang K

oord

inasi M

onete

r &

Nera

ca P

em

bayara

n

Bid

ang K

oord

inasi P

engem

bangan

Ekonom

i D

aera

h &

Sekto

r R

iil

Bid

ang K

oord

inasi P

asar

Mo

dal &

Lem

baga K

euangan

Bid

ang K

oord

inasi B

adan U

saha

Mili

k N

egara

Meningkatnya efektivitas telahaan dan kajian untuk mendukung perumusan &

Pengendalian Kebijakan

Meningkatnya efektivitas koordinasi dan

sinkronisasi perumusan

dan penetapan kebijakan

Meningkatnya efektivitas pengendalian pelaksanaan

kebijakan Kementerian /

Lembaga

Meningkatnya efektivitas monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan

Terwujudnya dukungan administrasi kegiatan dan tata kelola di lingkungan Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan:

5. SDM berbasis kompetensi

6. Struktur organisasi efektif dan efisien

7. Sistem informasi yang terintegrasi dan ketersediaan data / informasi yang akurat, komprehensif, dan terkini

8. Akuntabilitas kinerja yang baik

Page 18: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

15

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI,

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Dalam upaya percepatan pembangunan nasional demi terwujudnya Indonesia

yang berdaulatdi bidang politik, mandiri di bidang ekonomi serta kepribadian dalam

budaya maka kebijakan pembangunan nasional diarahkan pada 9 (sembilan) agenda

prioritas yang disebut dengan nama “NAWA CITA”. Sesuai dengan fungsi yang

diamanatkan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, maka Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian akan lebih fokus memastikan terwujudnya

pelaksanaan agenda prioritas 3, 6 dan 7 sebagai berikut:

Tabel 3

Agenda Prioritas Pemerintahan di Bidang Ekonomi

NAWACITA – 3 Agenda Prioritas di Bidang Ekonomi

Akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan

Akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik

1. Pemerataan

Pembangunan Antar Wilayah Terutama Kawasan Timur Indonesia.

1. Membangun konektivitas

nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan,

2. Membangun transportasi umum masal perkotaan,

3. Membangun perumahan dan kawasan permukiman,

4. Peningkatan efektivitas, dan efisiensi dalam pembiayaan infrastruktur,

5. Penguatan investasi, 6. Mendorong BUMN

menjadi agen pembangunan,

7. Peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi,

8. Akselerasi pertumbuhan

1. Peningkatan kedaulatan

pangan, 2. Ketahanan air, 3. Kedaulatan energi, 4. Pelestarian sumber daya

alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana,

5. Pengembangan ekonomi maritim dan kelautan,

6. Penguatan sektor keuangan,

7. Penguatan kapasitas fiskal bangsa

Page 19: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

16

ekonomi nasional, 9. Pengembangan kapasitas

perdagangan nasional, 10. Peningkatan daya saing

tenaga kerja

Sumber : Nawa Cita Presiden

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian

Dalam rangka mengemban tugas dan fungsi untuk melaksanakan arah kebijakan

pembangunan nasional maupun program-program prioritas nasional dalam

mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas dan berkelanjutan,

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaksanakan koordinasi dan

sinkronisasi, pengendalian, studi kebijakan/kajian/telaahan dan sosialisasi. Strategi

tersebut merupakan langkah-langkah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

mendorong peningkatan kinerja sektor/lintas sektor menjadi lebih optimal baik dalam

pelaksanaan program/kegiatan sektor atau lintas sektor menjadi lebih efektif dan

efisien. Meningkatnya pengelolaan sektor/lintas sektor dimaksud diharapkan dapat

memberikan manfaat peningkatan produktivitas bagi sektor/lintas sektor bidang

perekonomian, sehingga pada akhirnya dengan tercapainya target-target sektor/lintas

sektor secara akumulatif memberikan kontribusi dampak terhadap keberhasilan akan

terwujudnya sasaran pembangunan ekonomi yang madiri dan berdaya saing

sebagaimana tertuang pada RPJMN 2015-2019. Adapun sasaran strategis kementerian

yang terkait pemenuhan harapan stakeholder di Bidang Koordinasi Ekonomi Makro

dan Keuangan adalah stabilitas dan pertumbuhan ekonomi melalui terwujudnya

Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Perekonomian. Sementara kebijakan prioritas

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang terkait dengan Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan adalah : (1) Meningkatkan Koordinasi

kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR); dan (2) Meningkatkan Koordinasi Kebijakan

Pengendalian Inflasi.

3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Kedeputian

Dalam rangka mengemban tugas dan fungsi penyelenggaraan koordinasidan

sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan

kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang ekonomi makro dan

keuangan, Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan melaksanakan

strategi koordinasidan sinkronisasi kebijakan, pengendalian pelaksanaan kebijakan, dan

perluasan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil (UMK). Strategi tersebut

merupakan langkah-langkah Kementerian Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi

Page 20: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

17

Makro dan Keuanganuntuk mendorong peningkatan kinerja sektor/lintas sektor

menjadi lebih optimal,efektif, dan efisien,baik dalam pelaksanaan program/kegiatan

sektor atau lintas sektor. Meningkatnya pengelolaan sektor/lintas sektor dimaksud

diharapkan dapat memberikan manfaat peningkatan produktivitas bagi sektor/lintas

sektor bidang perekonomian, sehingga pada akhirnya dengan tercapainya target-target

sektor/lintas sektor secara akumulatif memberikan kontribusi terhadap keberhasilan

terwujudnya sasaran pembangunan ekonomi yang madiri dan berdaya saing

sebagaimana tertuang pada RPJMN 2015-2019 dapat dicapai.

Adapun kebijakan prioritas Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan

Keuangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan pembangunan

di bidang perekonomianadalah:

1. Mewujudkan Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan di Bidang Ekonomi Makro dan

Keuangan.

2. Mewujudkan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi di Bidang Ekonomi

Makro dan Keuangan.

3. Mewujudkan Perluasan Akses Pembiayaan Usaha Mikro Kecil (UMK).

Strategi yang digunakan untuk mewujudkan pembangunan di bidang

perekonomian, adalah sebagai berikut:

1. Mendahulukan penanganan terhadap prioritas kegiatan yang tercantum dalam

Nawacita.

2. Mengedepankan kepentingan yang berdampak pada masyarakat luas dalam

pengambilan keputusan dalam koordinasi dan sinkronisasi.

3. Mengantisipasi potensi deviasi atas realisasi kegiatan yang targetnya telah disepakati

antar Kementerian/Lembaga.

Untuk mempercepat upaya mewujudkan sasaran strategis Kedeputian Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan maka program kerja dan kegiatan ditekankan

pada program/kegiatan lintas sektor sebagai berikut:

1. Meningkatkan Koordinasi di Bidang Fiskal.

2. Meningkatkan Koordinasi di Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran.

3. Meningkatkan Koordinasi di Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah Sektor Riil.

4. Meningkatkan Koordinasi di Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

5. Meningkatkan Koordinasi di Bidang Badan Usaha Milik Negara.

Dalam rangka melaksanakan kebijakan KedeputianBidang Ekonomi Makro dan

Keuangan untuk mewujudkan sasaran strategis Kedeputian, baik dalam jangka

menengah/pendek akan dilaksanakan dengan menggunakan dua Program yaitu

Page 21: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

18

Program Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan dan Program Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan.

a. Program Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan di Bidang Ekonomi Makro dan

Keuangan

Program koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan di bidang Ekonomi Makro dan

Keuangan ini merupakan kumpulan dari kegiatan unit eselon II yang meningkat

menjadi kinerja utama kedeputian, yang terdiri dari sasaran kinerja, target kinerja,

pendanaan dan indikator kinerja. Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan

Kedeputian dan sasaran strategis Kedeputian tersebut.Unit kerja eselon I sesuai

tugas dan fungsinyaakan menetapkan keluaran-keluaran, antara lain berupa

koordinasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan program kerja/kegiatan

lintas sektor/sektor serta meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan

(sosialisasi kebijakan). Keluaran-keluaran ini diyakini dapat mengupayakan

meningkatnya pengelolaan program kerja/kegiatan sektor/lintas secara efektif dan

efisien bagi kementerian/lembaga yang dikoordinasikan (sebagai pelanggan).

Keberhasilan kinerja unit kerja Kedeputian I yang berupa sasaran program yang

disebut juga hasil (outcome)akan diukur dengan indikator kinerja. Adapun kinerja,

indikator, dan target yang akan dicapai oleh Kedeputian I, adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Matriks Sasaran Program dan Indikator Kinerja Kedeputian I

Sasaran Program/Indikator kinerja Target

2015 2016 2017 2018 2019

Sasaran Program (Outcome)1

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

Indikator:

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

80% 80% 85% 85% 90%

Sasaran Program (Outcome) 2

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

Indikator:

Persentase rekomendasi pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

80%

80%

85%

85%

90%

Page 22: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

19

Sumber : Renstra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian *Angka diperbaiki

a. Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Ekonomi Makro dan

Keuangan

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan teknis dan peningkatan

pelayanan unit kerja serta memantapkan penyelenggaraan organisasi yang

transparan, efektif, efisien dan akuntabel, yang didukung dengan sumber daya

manusia yang kompeten, profesional dan berkomitmen yang tinggi, Kedeputian I

melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap berbagai program yang

telah direncanakan.Program ini merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan untuk

menghasilkan keluaran dari kegiatan pengendalian yang untuk mewujudkan

sasaran program. Kinerja program/kegiatan dan hasil/keluaran ini akan diukur

dengan indikator kinerja.

Tabel 5

Matriks Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kedeputian I

Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Target

Unit Organisasi Pelaksana

2015 2016 2017 2018 2019

KEGIATAN-KEGIATAN

Koordinasi Kebijakan Bidang Fiskal Asdep Fiskal

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang fiskal

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang fiskal yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang fiskal

Indikator

Persentase hasil rekomendasi 80 80 80 80 80

Sasaran Program (Outcome) 3

Terwujudnya perluasan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Indikator:

Tercapainya target penyaluran kredit berpenjaminan Kredit Usaha Rakyat/KUR (dalam rupiah)

20

Triliun

100

Triliun*

100

Triliun*

100

Triliun*

100

Triliun*

Page 23: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

20

pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang fiskal yang ditindaklanjuti

3 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya dukungan administrasi kegiatan dan tata kelola di lingkungan Deputi I

Indikator

Persentase hasil dukungan administrasi kegiatan dan tata kelola di lingkungan Deputi I

80 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran

Asdep Moneter dan Neraca Pembayaran

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Moneter dan Neraca Pembayaran

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Moneter dan Neraca Pembayaran yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang moneter (inflasi)

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang Moneter (inflasi) yang ditindaklanjuti

80 80 80 80 80

3 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Remitansi, Pembiayaan dan Asuransi TKI

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Remitansi, Pembiayaan dan Asuransi TKI yang ditindaklanjuti

80 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil

Asdep Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Ekonomi Daerah dan Sektor Riil

Page 24: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

21

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Ekonomi Daerah dan Sektor Riil yang ditindaklanjuti

90 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Pengembangan Ekonomi Daerah

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan dengan pengembangan ekonomi daerah yang ditindaklanjuti

80 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Asdep Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang PMLK

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang PMLK yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang PMLK

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang PMLK yang ditindaklanjuti

75 80 80 80 80

3 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan Pembiayaan Usaha Mikro dan kecil

Indikator

Persentase hasil rekomendasi kebijakan kebijakan KUR Mikro

80 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Asdep BUMN

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang BUMN

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang BUMN yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

Page 25: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

22

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang BUMN

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang BUMN yang ditindaklanjuti

75 80 80 80 80

Sumber : Renstra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Adapun sasaran kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk mendukung Indikator

Kinerja dan Target Kedeputian I 2015-2019 adalah :

a. Rencana Program/kegiatan-kegiatan di bidang fiskal adalah :

1. Di bidang pendapatan negara misalnya adalah perubahan Undang-Undang

Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP), Undang-Undang Pajak

penghasilan (PPh), Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Undang-

Undang Bea Materai termasuk turunannya. Selain itu, juga merumuskan

intrumen fiskal yang diantaranya adalah pembebasan atau pengurangan PPh

Badan, Pembebasan Pajak Penjualan (PPn) dan PPn Tidak dipungut, Pembebasan

bea masuk dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Di bidang belanja pemerintah pusat, koordinasi dalam rangka percepatan

penyerapan dan pencapain penyerapan anggaran sesuai target yang ditetapkan.

3. Dalam bidang Keuangan daerah, relaksasi kebijakan keuangan daerah

khususnya insentif fiskal daerah agar sejalan dengan paket kebijakan ekonomi

yang sudah mulai dijalankan oleh pemerintah pusat. Instrumennya adalah

denga melakukan relkasasi terhadap Undang-Undang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (PDRD) dengan cara memasukkan klausul insentif untuk

pajak daerah.

4. Di bidang pembiayaan koordinasi dalam bidang penyiapan kebijakan utang

pemerintah dan penyertaan modal negara.

b. Rencana Program/kegiatan-kegiatan Bidang Moneter, Neraca Pembayaran, dan

Perluasan Kesempatan Kerja

1. Di bidang moneter dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro dilakukan

kegiatan koordinasi pengendalian inflasi melalui forum Tim Pengendalian

Inflasi (TPI) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

2. Di bidang neraca pembayaran dilakukan kegiatan koordinasi penguatan neraca

pembayaran Indonesia melalui koordinasi terkait penguatan neraca

pembayaran Indonesia khususnya terkait defisit neraca jasa.

Page 26: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

23

3. Pengembangan basis data perekonomian melalui pengembangan sistem

informasi yang terintegrasi serta dilakukannya koordinasi dengan BPS dan Bank

Indonesia

4. Pengembangan publikasi ekonomi secara berkesinambungan.

c. Rencana Program/kegiatan-kegiatan di bidang Pengembangan Ekonomi Daerah

dan Sektor Riil adalah :

1. Di bidang pengembangan ekonomi daerah dan dalam rangka meningkatkan

pengembangan ekonomi daerah dilakukan kegiatan koordinasi melalui forum

pengembangan ekonomi daerah. Forum ini melakukan meonitoring dan

evaluasi berbagai program kegiatan di daerah, mengumpulkan berbagai

masukan, serta memberikan rekomendasi kepada pemerinrah pusat maupun

daerah.

2. Di bidang sektor riil dan dalam rangka meningkatkan keuangan inklusif dan

meningkatkan akses kredit kepada masyarakat dilakukan kegiatan koordinasi

Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT). Fokus dari program SHAT ini adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui legalisasi aset dan akses

permodalan, serta melakukan pemberdayaan UMKM menuju kemandirian

dalam berwirausaha.

Disamping itu, peningkatan daya saing nasional perlu terus ditingkatkan

melalui peningkatan produktivitas maupun pengurangan hambatan-hambatan

yang dirasakan oleh dunia usaha.

3. Dalam rangka mengurangi dampak negatif kegiatan usaha terhadap

lingkungannya, serta memberikan kejelasan mengenai kewajiban dunia usaha

untuk ikut berperan dalam mendorong green economy dan sustainable

development, perlu dikembangkan kebijakan yang mengacu pada international

global practices yang mengacu pada ISO 26000. Koordinasi pemerintah pusat

dan daerah, serta dunia usaha dilakukan dalam rangka menjaga keharmonisan

lingkungan dan operasi dunia usaha yang bersifat win-win solution.

d. Rencana Program/kegiatan-kegiatan di bidang Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan adalah :

1. Penajaman sasaran penyaluran KUR pada usaha mikro sehingga memiliki

impact bagi pengurangan kesenjangan.

2. Di bidang pasar modal dan lembaga keuangan dilakukan koordinasi

pengembangan pasar modal syariah dan perusahaan modal ventura (PMV)dan

pengembangan keuangan inklusif.

Page 27: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

24

3. Koordinasi pengaturan perpajakan keuangan syariah dan transaksi REPO

(repurchase agreement).

4. Dalam rangka meningkatkan target dan efektivitas penyaluran KUR dilakukan

melalui kegiatan pemantauan KUR, termasuk alokasi KUR untuk pembiayaan

sektor perikanan dan pariwisata.

e. Rencana Program/kegiatan-kegiatan di bidang BUMN adalah :

1. Dalam rangka menciptakan penguatan BUMN dilakukan kegiatan koordinasi

terkait program Tahunan Privatisasi (PTP), koordinasi Penyertaan Modal

Negara (PMN). Selain itu, dalam rangka mengurangi kesenjangan dilakukan

koordinasi terkait optimalisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL).

2. Dalam rangka meningkatkan pembiayaan perusahaan dilakukan kegiatan

koordinasi Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN).

3. Pengendalian pelaksanaan kebijakan BUMN.

3.4 Kerangka Regulasi

Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi memerlukan evaluasi

terhadap seluruh kerangka regulasi yang ada, dan kemudian langkah-langkah

strategis diambil untuk merevisi dan merubah regulasi sehingga mendorong partisipasi

maksimal yang sehat dari dunia usaha. Selain reformasi regulasi, pembangunan

ekonomi tergantung pada pengembangan birokrasi yang lebih efektif yang didukung

oleh kementerian lembaga yang kokoh. Negara memiliki peranan utama dalam

memfasilitasi kesuksesan model kerjasama pemerintah dan swasta, menghapus

rintangan regulasi dan administrasi dalam pembentukan sektor baru dan memfasilitasi

keikutsertaan usaha-usaha mikro, kecil dan menengah yang ada dalam ekonomi

formal. Kedeputian Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan hanya bersifat sebagai

fasilitator bagi terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi

makro dan keuangan dan pengendaliaan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi

makro dan keuangan, serta tercapainya target penyaluran kredit berpenjamin Kredit

Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan yang ditindaklanjuti oleh stakeholder merupakan

indikator keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

3.5 Kerangka Kelembagaan

Dalam rangka antisipasi penyesuaian terhadap perubahan lingkungan organisasi

yang terus berkembang dengan cepat dan dinamis, maka setiap organisasi khususnya

birokrasi pemerintah dituntut untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kinerja

dengan memanfaatkan segala potensi sumber daya yang dimiliki organisasi sesuai

Page 28: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

25

dengan tugas dan fungsinya. Pengelolaan sumber daya organisasi harus dapat

memberikan kontribusi yang optimal dalam rangka mewujudkan:

1) Organisasi yang bersih dan akuntabel.

2) Peningkatan efektifitas sinkronisasi dan koordinasi kebijakan.

3) Peningkatan kualitas pengendalian kebijakan.

4) Peningkatan kualitas pelayanan terhadap stakeholer.

Permasalahan dan tantangan di bidang ekonomi makro dan keuangan yang

komplek saat ini dapat ditangani dengan lebih baik, apabila seluruh jajaran pegawai

yang terkait dan terlibat langsung mampu menjalankan tugas dan fungsi secara

optimal melalui koordinasi, sinkronisasi kebijakan, dan pengendalian pelaksanaan

kebijakan yang diselenggarakan, hal inilah peran penting tugas dan fungsi yang

dilaksanakan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan.

Hasil evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian, menunjukkan besarnya kepercayaan instansi pemangku kepentingan

stakeholder atas peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai

lembaga koordinasi yang strategis dalam penyelengaraan kebijakan pemerintahan di

bidang perekonomian. Peran ini merupakan salah satu faktor penting yang turut

menentukan keberhasilan pembangunan nasional khususnya dalam mewujudkan

stabilitas dan kondisi membaiknya perekonomian Indonesia.Keberhasilan menciptakan

kebijakan pemerintah di bidang perekonomian yang harmonis, diwujudkan dalam

kegiatan penting yang sering dilakukan Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian yaitu melalui rapat-rapat koordinasi antar kementerian/lembaga

pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta kalangan dunia usaha terkait.

Dalam menghadapi situasi permasalahan di bidang perekonomian nasional yang

senantiasa berkembang dan cepat berubah, kedeputian dituntut untuk melakukan

koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian untuk mengharmonisasikan kebijakan di

bidang ekonomi makro dan keuangan lintas kementerian/lembaga. Dengan

kemampuan kinerja organisasi, maka banyak permasalahan dan ketidakpastian yang

muncul lintas sektoral dapat segera dikelola dengan baik dengan melaksanakan

konsep sistem manajemen kinerja berbasis strategis secara disiplin.

Organisasi yang mampu bertahan di masa depan adalah organisasi yang

melakukan proses pembelajaran (learning) dengan baik. Dalam proses pembelajaran

organisasi perlu mengevaluasi berbagai aspek dalam kelembagaan Kedeputian Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan. Salah satu hal yang penting dalam proses

pembelajaran, yaitu meningkatkan kapasitas kinerja dan kompetensi sumber daya

sumber daya manusia aparatur sesuai dengan nilai-nilai kedeputian dan kementerian.

Page 29: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

26

Dalam hal proses pembelajaran kelembagaan, maka penataan organisasi dan tata

kerja Kedeputian Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan diupayakan untuk mencapai

struktur kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi (right size and right

function). Dengan organisasi yang ideal, diarahkan menjadi birokrasi yang bersih,

akuntabel dan transparan. Upaya untuk membentuk organisasi yang ideal dilakukan

dengan penataan struktur organisasi dan tata kerja. Dalam menjalankan operasional

organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi akan dapat berjalan dengan lancar, bila

mendapat dukungan sarana dan prasarana sebagai infrastruktur kerja yang memadai.

Penataan organisasi dan tata kerja yang dilakukan Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2015. Terdapat

perubahan mendasar di dalam Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2015 dalam hal

tugas dan fungsi Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan dari

Peraturan Presiden RI sebelumnya (No. 92 Tahun 2011). Dalam Peraturan Pesiden RI

No. 8 Tahun 2015 pada Bab III, yaitu:

a. Pasal 9, ayat 1), disebutkan bahwa: “Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro

dan Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

Koordinator”.

b. Pasal 10 :“Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan mempunyai

tugas menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan

pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga

yang terkait dengan isu di bidang ekonomi makro dan keuangan”.

Dalam rangka membangun organisasi yang efektif dan efisien, maka tahap

selanjutnya perlu dilakukan adalah evaluasi organisasi sesuai perubahan lingkungan

strategis agar diperoleh keseimbangan beban kerja yang proporsional antara tugas dan

fungsi, jabatan struktural dan output yang dihasilkan. Analisis Jabatan (Anjab) dan

Analisis Beban Kerja (ABK) diperlukan sebagai masukan untuk evaluasi dan penataan

struktur organisasi yang efektif dan efesien.

Dengan berpedoman pada nilai kementerian “profesional”, maka kegiatan

penataan manajemen sumber daya manusia aparatur sesuai dengan yang telah

terimplementasi yaitu kebijakan Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi

Madya untuk Jabatan Struktural Eselon I, dan diteruskan pada Jabatan Struktural

Eselon II. Sedangkan promosi jabatan terbuka Eselon III dan Eselon IV telah dilakukan

sebelumnya dan menghasilkan para pejabat yang lebih profesional.

Terkait dengan penataan tata laksana dilakukan melalui kegiatan penyusunan

Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pembangunan atau pengembangan e-

government. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah memiliki proses

bisnis sesuai dengan tugas dan fungsi yang dijabarkan ke dalam SOP. Perilaku yang

Page 30: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

27

berkembang menunjukkan bahwa pegawai bekerja sudah menggunakan SOP sebagai

acuan. SOP ini terus diperbaharui seiring dengan perubahan yang terjadi dan

pelaksanaannya dilakukan melalui audit SOP. Dari aspek pengembangan e-

government, inovasi dan dukungan sistem informasi selalu terus dikembangkan dan

infrastruktur informasi yang ada telah cukup memadai. Implementasi kebijakan yang

telah dilakukan yaitu melalui upaya pengembangan e-government, antara lain berupa

dashboard sistem informasi perekonomian, intranet, website, sistem informasi

kepegawaian, aplikasi persuratan yang terintegrasi dengan aplikasi arsip Arsip

Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan penataan tata laksana

kedepan, yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan evaluasi atas proses bisnis untuk seluruh kegiatan utama yang sesuai

dengan perkembangan organisasi dan tata kerja yang baru;

2. Penyempurnaan dan penambahan SOP sesuai dengan evaluasi atas implementasi

SOP dalam proses bisnis;

3. Penerapan secara konsisten atas SOP yang telah ditetapkan dalam semua proses

bisnis;

4. Meningkatkan implementasi e-government secara terintegrasi, sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan kepada stakeholder; dan

5. Otomatisasi proses pelaporan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Page 31: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

28

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berdasarkan tugas dan

fungsi organisasi bersifat manajerial, yaitu memastikan tercapainya sasaran

pembangunan nasional dengan pendekatan peningkatan pengelolaan program kerja/

kegiatan sektor/lintas sektor secara efektif dan efisien. Melalui peningkatan

pengelolaan program kerja/kegiatan tersebut diharapkan target sasaran kinerja

sektor/lintas sektor yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga teknis sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah dapat

dicapai. Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diwujudkan dari

sasaran strategis yang disebut dengan outcome kementerian (dampak). Kinerja

dampak Kementerian merupakan cerminan dari berfungsinya kinerja-kinerja program

unit eselon I (hasil/Outcome) yang ditunjukkan dengan meningkatnya pengelolaan

program kerja sektor/lintas sektor di bidang ekonomi secara optimal. Meningkatnya

pengelolaan program kerja tersebut merupakan indikasi dari berfungsinya

rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan oleh unit eselon I di lingkungan

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kepada sidang kabinet dan

kementerian/lembaga di bidang ekonomi, sehinggamemacu aktivitas kementerian/

lembaga tersebut, yang pada akhirnya mendorongpeningkatan produktivitas sektor/

lintas sektor. Oleh karena itu, keluaran (rekomendasi) yang ditetapkan unit eselon I

tersebut merupakan hasil identifikasi dan analisis kebutuhan pelanggan (customers)

baik dari segi jumlah keluaran maupun jenis keluarannya. Untuk mewujudkan

keluaran (output) dimaksud, unit eselon I menugaskan unit eselon II sebagai

penanggungjawab pelaksana pembuatan keluaran. Unit eselon II mengupayakan

pembuatan keluaran tersebut dengan menentukan tahapan proses kegiatan

pelaksanaannya sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan memiliki 3 (tiga)

sasaran hasil outcome program yakni :

1. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan

keuangan;

2. Terwujudnya pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan

keuangan; dan

3. Terwujudnya perluasan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Page 32: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

29

Dalam rangka mengukur kinerja Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan

terhadap hasil/outcome program yang harus dicapai maka disusun sebuah indikator

untuk masing-masing program kebijakan terkait koordinasi, sinkronisasi, dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan, indikator kinerjanya berupa persentase

rekomendasi kebijakan. Terkait hasil/outcome program kebijakan perluasan akses

pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK), indikator kinerjanya berupa

tercapainya target penyaluran kredit berpenjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Penyusunan indikator kinerja disusun selama 5 (lima) tahun kedepan dengan target

tetap naik setiap tahunnya. Deputi menjabarkan Sasaran Strategis Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian dalam Sasaran Program yang menghasilkan rekomendasi yang

diharapkan memiliki dampak luas. Hasil/outcome program Kedeputian Ekonomi Makro

dan Keuangan merupakan output kegiatan dari 5 (lima) Unit Eselon II Kedeputian

Ekonomi Makro dan Keuangan, dimana setiap Unit Eselon II Kedeputian Ekonomi

Makro dan Keuangan memiliki masing-masing indikator kinerja untuk setiap output

kegiatan yang harus dicapai. Output akan menjadi outcome dan menjadi indikator kinerja

Deputi bila : Menko Perekonomian mendisposisikan agar rekomendasi diteruskan kepada

Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Kepala Lembaga terkait dan atau Sidang Kabinet; Menko

Perekonomian mendisposisikan agar rekomendasi diteruskan menjadi produk

Perundangan-undangan, Peraturan Pemerintah, atau Peraturan Menteri; atau Hasil

koordinasi Deputi ditindaklanjuti oleh pejabat setingkat di instansi terkait.

Adapun program/kegiatan Unit Eselon II Kedeputian Ekonomi Makro dan

Keuangan dalam rencana jangka menengah 2015 -2019 antara lain:

1. Program/Kegiatan Kebijakan Bidang Fiskal.

2. Program/Kegiatan Kebijakan Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran.

3. Program/Kegiatan Kebijakan Bid. Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Rill.

4. Program/Kegiatan Kebijakan Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

5. Program/Kegiatan Kebijakan Perluasan Akses Pembiayaan Bagi UMK melalui

Skema Penyaluran Kredit Berpenjaminan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

6. Program/Kegiatan Kebijakan Bidang Badan Usaha Milik Negara.

7. Program/Kegiatan Kebijakan Asuransi dan Remitansi untuk Pekerja Migran (TKI).

Kegiatan koordinasi kebijakan bidang fiskal, indikator kinerjanya berupa

persentase rekomendasi kebijakan dan rekomendasi pengendalian pelaksanaan

kebijakan yang terkait dengan bidang fiskal yang ditindaklanjuti serta persentase hasil

dukungan administrasi kegiatan dan tata kelola di lingkungan Kedeputian Ekonomi

Makro dan Keuangan. Untuk kegiatan koordinasi kebijakan bidang moneter, neraca

pembayaran, indikator kinerjanya adalah persentase rekomendasi kebijakan yang

Page 33: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

30

terkait dengan bidang moneter dan neraca pembayaran, pengendalian pelaksanaan

kebijakan moneter (inflasi), dan pengendalian pelaksanaan kebijakan terkait remitansi,

pembiayaan dan asuransi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditindaklanjuti.

Kegiatan koordinasi kebijakan bidang pengembangan ekonomi daerah dan sektor

riil, indikator kinerjanya berupa persentase rekomendasi kebijakan terkait bidang

ekonomi daerah dan sektor riil serta pengendalian pelaksanaan kebijakan dengan

pengembangan ekonomi daerah yang ditindaklanjuti. Kegiatan koordinasi kebijakan

bidang pasar modal dan lembaga keuangan memiliki indikator kinerja berupa

persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang pasar modal dan

lembaga keuangan, dan persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan

kebijakan di bidang pasar modal dan lembaga keuangan yang ditindaklanjuti, serta

persentase hasil rekomendasi kebijakan kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro.

Kegiatan koordinasi bidang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) indikator kinerjanya

adalah Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang BUMN dan

rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang BUMN yang

ditindaklanjuti. Target Kinerja jangka menengah Kedeputian Ekonomi Makro Dan

Keuangan 2015-2019 terlampir pada lampiran 1 Matriks Kinerja dan Pendanaan

Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan.

4.2 Kerangka Pendanaan

Dengan reformasi perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja yang

berorientasi pada keluaran dan hasil, dengan mempertimbangkan sistem pembiayaan

secara proporsional yang diilustrasikan dalam kerangka pengeluaran jangka

menengah. Dalam pengalokasian tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan fungsi,

outcome, ouput hingga komponen. Perhitungan prediksi berdasarkan asumsi kegiatan

rutinitas/tetap selama waktu 4 tahun kedepan (base line budget) dengan

memperhitungkan asumsi inflasi serta dengan menggunakan tahun anggaran berjalan

sebagai indeksnya. Kebijakan kerangka pengeluaran jangka menengah dimaksud

merupakan antisipasi kebutuhan pembiayaan anggaran tahunan yang bersifat

indikatif.

Dalam upaya penganggaran berbasis kinerja serta dalam rangka antisipasi

kebutuhan pembiayaan anggaran tahunan yang bersifat indikatif maka Kedeputian

Ekonomi Makro dan Keuangan telah menyusun kerangka pendanaan jangka

menengah 2015-2019. Selama 5 (lima) tahun kedepan, kerangka pendanaan

Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan secara relatif mengalami kenaikan.

Page 34: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

31

Tabel 6 Kerangka Pendanaan Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Unit/Organisasi Alokasi (dalam juta rupiah)

2015 2016 2017 2018 2019

Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan

12.500 12.300 12.925 13.551 14.252

Sumber : Renstra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kerangka pendanaan Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan

Keuangan dirinci kembali untuk setiap Unit Eselon II Kedeputian Ekonomi Makro dan

Keuangan dalam rangka menunjang sasaran kegiatan (output) kegiatan masing-

masing Unit Eselon II Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan. Kegiatan-kegiatan

Unit eselon II Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan yang termasuk di dalam

kerangka pendanaan rencana jangka menengah 2015 – 2019 antara lain:

1. Koordinasi kebijakan bidang fiskal;

2. Koordinasi kebijakan bidang moneter, neraca pembayaran;

3. Koordinasi kebijakan bidang pengembangan ekonomi daerah dan sektor riil;

4. Koordinasi kebijakan bidang pasar modal dan lembaga keuangan;

5. Koordinasi kebijakan bidang BUMN.

Rincian kerangka pendanaan untuk masing-masing kegiatan Unit Eselon II

Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan terlampir pada lampiran 1 Matriks Kinerja

dan Pendanaan Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan.

Setiap sasaran program menghasilkan dampak, dalam sasaran program pertama

dampak yang diharapkan adalah semakin akuntabelnya penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan K/L. Sasaran program kedua dampak yang diharapkan adalah semakin mudah

pencapaian target K/L, dan sasaran program ketiga dampak yang diharapkan adalah

semakin meningkatnya Usaha Mikro Kecil serta lapangan kerja dari sektor UMK.

Page 35: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

32

Tabel 7 Dampak dan Komponen Pengukuran Kinerja Kedeputian I

SASARAN PROGRAM

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DAMPAK

KOMPONEN

PENGUKURAN

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

Semakin akuntabel penyusunan dan pelaksanaan kebijakan K/L

Jumlah rancangan (usulan) kebijakan (yang diselesaikan koordinasinya)

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

Persentase rekomendasi pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

Semakin mudah pencapaian target K/L

Jumlah rekomendasi pelaksanaan kebijakan yang ditindaklanjuti K/L

Terwujudnya perluasan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Tercapainya target penyaluran kredit berpenjaminan (Kredit Usaha Rakyat/KUR)

Semakin meningkatnya Usaha Mikro, Kecil, serta lapangan kerja dari sektor UMK

Jumlah penyaluran kredit dari Bank Pelaksana KUR

Page 36: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Rencana Strategis Kedeputian I Tahun 2015-2019

33

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan

Keuangan Tahun 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan Kedeputian Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan yang disusun selaras dengan RPJMN Tahun

2015-2019 dan Renstra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dengan

memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang diperkirakan akan berpengaruh

terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kewenangan Deputi Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan. Dokumen Renstra Kedeputian I Tahun 2015-

2019 telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang diharapkan

dapat dicapai dalam periode 5 (lima) tahun, beserta arah kebijakan dan strategi yang

dijabarkan ke dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai

rencana yang telah ditetapkan.

Rencana program dan kegiatan Tahun 2015-2019 tersebut disusun

denganmemperhatikan kondisi kelembagaan dan sumber daya yang dimiliki setiap unit

organisasi di lingkungan Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan,

dengan harapan dapat mendukung secara optimal terhadap upaya pencapaian rencana

yang telah ditetapkan.Keberhasilan pelaksanaan Renstra periode 2015-2019 sangat

ditentukan oleh kesiapan kelembagaan, ketatalaksanaan, Sumber Daya Manusia, dan

sumber pendanaannya, serta komitmen semua pimpinan dan staf Kedeputian Bidang

Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan. Oleh karena itu, untuk menjamin keberhasilan

pelaksanaan Renstra periode 2015-2019, akan dilakukan evaluasi secara periodik setiap

akhir tahun anggaran. Apabila diperlukan, akan dilakukan perubahan.

Dengan tersusunnya Renstra Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan

Keuangan Tahun 2015-2019 ini, diharapkan menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas dan

fungsi pada setiap unit kerja dilingkungan Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro

dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sehingga dapat

memaksimalkan peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam upaya

koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan bidang perekonomian.

Page 37: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

LAMPIRAN

SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA UTAMA, INDIKATOR MONITORING UTAMA DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN

DAMPAK

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

TARGET

2015

TARGET

2016

TARGET

2017

TARGET

2018

TARGET

2019

KOMPONEN

PENGUKURAN

Semakin akuntabel penyusunan dan pelaksanaan kebijakan K/L

1. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

1. Persentase rekomendasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

80% 80% 85% 85% 90% Jumlah rancangan (usulan) kebijakan (yang diselesaikan koordinasinya)

Semakin mudah pencapaian target K/L

2. Terwujudnya pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

2. Persentase rekomendasi pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

80% 80% 85% 85% 90% Jumlah rekomendasi pelaksanaan kebijakan yang ditindaklanjuti K/L

Semakin meningkatnya lapangan kerja dari sektor UMK

3. Terwujudnya perluasan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

3. Tercapainya target penyaluran kredit berpenjaminan (Kredit Usaha Rakyat/KUR)

Rp. 20 Triliun

Rp. 100 Triliun

Rp. 100 Triliun

Rp. 100 Triliun

Rp. 100 Triliun

Jumlah penyaluran kredit dari Bank Pelaksana KUR

INDIKATOR MONITORING UTAMA

1. Tingkat Inflasi 5,0% 4,0% 4,0% 3,5% 3,5%

2. Pertumbuhan Ekonomi 5,7% 6,6% 7,1% 7,5% 8,0%

3. PDB per kapita (ribu Rp) 47.804 52.686 58.489 64.721 72.217

Page 38: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Matriks Kinerja dan Pendanaan Kedeputian Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Target Alokasi

(dalam juta rupiah)

Unit Organisasi Pelaksana

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

1 Sasaran Program

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di biang ekonomi makro dan keuangan

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

80 80 85 85 90

2 Sasaran Program

Terwujudnya pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

Indikator

Persentase rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi makro dan keuangan

80 80 85 85 90

3 Sasaran Program

Terwujudnya perluasan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

Indikator

Tercapainya target penyaluran kredit berpenjaminan Kredit Usaha Rakyat/ KUR (dalam rupiah)

20 T 100 T 100 T 100 T 100 T

Page 39: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

KEGIATAN-KEGIATAN

Koordinasi Kebijakan Bidang Fiskal 2000 2300 2415 2537 2663 Asdep Fiskal

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang fiskal

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang fiskal yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang fiskal

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang fiskal yang ditindaklanjuti

75 80 80 80 80

3 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya dukungan administrasi kegiatan dan tata kelola di lingkungan Deputi I

Indikator

Persentase hasil dukungan administrasi kegiatan dan tata kelola di lingkungan Deputi I

80 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran

3000 3000 3160 3300 3480 Asdep Moneter dan Neraca Pembayaran

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Moneter dan Neraca Pembayaran

Page 40: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Moneter dan Neraca Pembayaran yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang moneter (inflasi)

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang Moneter (inflasi) yang ditindaklanjuti

80 80 80 80 80

3 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Remitansi, Pembiayaan dan Asuransi TKI

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Remitansi, Pembiayaan dan Asuransi TKI yang ditindaklanjuti

80 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil 2500 2000 2100 2200 2320

Asdep Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Ekonomi Daerah dan Sektor Riil

Page 41: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang Ekonomi Daerah dan Sektor Riil yang ditindaklanjuti

90

80

80

80

80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Pengembangan Ekonomi Daerah

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan dengan pengembangan ekonomi daerah yang ditindaklanjuti

80 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

3000 3000 3150 3309 3474 Asdep Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang PMLK

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang PMLK yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang PMLK

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang PMLK yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

Page 42: RENCANA STRATEGIS 2015 -2019 - kinerja.ekon.go.idkinerja.ekon.go.id/.../deputi-bidang-koordinasi-ekonomi-makro-dan... · DAFTAR ISI Halaman ... Ekonomi Makro dan Keuangan ..... 8

3 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan Pembiayaan Usaha Mikro dan kecil

Indikator

Persentase hasil rekomendasi kebijakan kebijakan KUR Mikro

70 80 80 80 80

Koordinasi Kebijakan Bidang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

2000 2000 2100 2205 2315 Asdep BUMN

1 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang BUMN

Indikator

Persentase rekomendasi kebijakan yang terkait dengan bidang BUMN yang ditindaklanjuti

85 80 80 80 80

2 Sasaran Kegiatan

Terwujudnya rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan bidang BUMN

Indikator

Persentase hasil rekomendasi pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang BUMN yang ditindaklanjuti

75 80 80 80 80

Jumlah 12.500 12.300 12.925 13.551 14.252