rencana pembangunan jangka menengah daerah...

22

Click here to load reader

Upload: vuhuong

Post on 17-Apr-2018

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

3.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2008 dan Perkiraan Tahun 2009 Serta Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2010 dan Tahun 2011

Perspektif Kalimantan Timur tahun 2010 didasarkan pada kondisi objektif saat ini dan masa lalu yang diprediksi menurut asumsi cetiris paribus. Prediksi dilakukan terhadap indikator-indikator pembangunan yang bersifat makro baik ekonomi, maupun sosial. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh situasi politik serta keamanan dan ketertiban di Kalimantan Timur. Uraian secara jelas dapat dilihat pada Lampiran Matrik Tabel 13

3.1.1 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kalimantan Timur tahun 2008 adalah

3.117.932 jiwa, dengan pertumbuhan sebesar 3,08 % , dan pada tahun 2009 menurun menjadi 2,26 % atau sebesar 3.188.397 Jiwa. Dengan asumsi pertumbuhan selama periode 2008-2011 sebesar 2,34 %, maka pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk Kalimantan Timur sebanyak 3.259.180 atau tumbuh sebesar 2,22 % jiwa dan pada tahun 2011 sebesar 3.329.904 jiwa atau tumbuh sebesar 2.17 % sebagaimana disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1.Proyeksi pertumbuhan Penduduk

Tahun 2007 – 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 34

BAB IIIRANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

TAHUNPERTUMBUHAN

PENDUDUK (Jiwa)

PERTUMBUHAN PENDUDUK

(%)2007 3.024.800 -2008 3.117.932 3,082009 3.188.397 2,262010 3.259.180 2,222011 3.329.904 2,17

Page 2: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

3.1.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan TimurPertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tahun 2010 dan

2011 masih bertumpu pada sektor pertambangan/penggalian dan industri pengolahan yang kontribusinya masih sangat dominan. Sedangkan sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat menjanjikan di masa depan, karena potensinya demikian besar dan merupakan sektor yang renewable dengan pertumbuhan yang relatif konstan, tetapi konstribusinya masih relatif kecil.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tahun 2010 diproyeksikan sebesar 3,03 %., dan tahun 2011 sebesar 3.31% seperti tabel berikut.

Tabel 2.Proyeksi Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur

Harga Konstan Tahun 2000 dengan Migas Tahun 2007 - 2011

Keadaan dan proyeksi pertumbuhan ekonomi selama kurun waktu 2010 – 2011 diasumsikan yaitu.1. Pertumbuhan ekonomi Tahun 2008 cukup tinggi yaitu

sebesar 4,82 % atau naik sebesar 2,14 % dari tahun sebelumnya karena ada kenaikan di sektor migas yaitu peningkatan ekspoitasi migas dan naiknya harga minyak dunia.

2. Pada tahun 2009 pada triwulan I pertumbuhan ekonomi masih minus, hal ini disebabkan adanya kegiatan penyelenggaraan Pemilu sehingga investasi tidak besar karena anggaran pembangunan Pemerintah dan Pemerintah Daerah lebih banyak terserap pada konsumsi Pemerintah, dan situasi politik akan mempengaruhi terhadap minat investor.Hal lainnya adalah akibat krisis dunia yang juga akan mempengaruhi terhadap investasi. Namun pada triwulan IV diharapkan pertumbuhan ekonomi menjadi positif sebesar 2,67 %, karena situasi politik serta keamanan dan ketertiban regional Kalimantan Timur sangat kondusif dengan terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 35

TAHUN PROYEKSI (JUTA)JUMLAH PDRB PERTUMBUHAN (%)

2007 98.428.543 1,882008 103.168.022 4,822009 105.922.608 2,672010 109.132.063 3,032011 112.747.070 3.31

Page 3: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

3. Pada tahun 2010 – 2011 , kondisi setelah Pemilu diharapkan terjadi pemulihan ekonomi dan penyelenggaraan pemerintah telah berjalan lancar, serta tidak ada tekanan yang signifikan dari situasi ekonomi dunia.

4. Pada tahun 2009 – 2010 perekonomian Kaltim sektor ekonomi non migas mengindikasikan trend pertumbuhan yang meningkat. Demikian pula kegiatan investasi diharapkan meningkat meski dalam tekanan fluktuasi migas.

Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 sebesar 3,03 tersebut, diperlukan peningkatan pertumbuhan yang sangat tinggi pada sektor-sektor ekonomi yang prospektif seperti sektor pertanian yang selama ini tingkat pertumbuhannya maupun kontribusinya dalam PDRB Kalimantan Timur relatif sangat kecil. Dengan demikian diharapkan struktur ekonomi tahun 2010 ke depan akan terjadi keseimbangan antara sektor ekonomi yang padat modal dan sektor ekonomi yang padat tenaga kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tabel 3. Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Periode Tahun 2009 - 2011Provinsi Kalimantan Timur Menurut Sektor-Sektor Ekonomi

SEKTORPRDB Harga

Konstan 2007

Pertumbuhan (%)

Prediksi Pertumbuhan

( % )2007 2008 2009 2010 2011

1. Pertanian 6.716.935 2.14 2.70 2.7 2.7 3.22. Pertambangan dan Penggalian 38.290.705 2.03 2.90 2.4 2.9 3.03. Industri Pengolahan 32.146.630 (3.88) 1.0 1.54. Listrk dan Air Bersih 303.832 4.71 4.90 5.5 6.3 65. Bangunan 3.360.867 12.57 13.00 12.8 13.0 13.36. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.849.790 4.40 5.00 5.0 3.5 57. Pengangkutan dan Komunikasi 5.108.643 9.23 9.50 9.5 8 98. Keuangan,Persewaan dan Jasa

Perusahaan 2.740.646 14.94 14.94 14.3 12 14.99. Jasa-jasa 1.910.495 4.65 4.65 4.0 4.0 4.6

Jumlah 98.428.543 1,88 4,82 2,67 3,03 3,31

Tabel 4.Prediksi PDRB Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009 – 2011

Menurut Harga Konstan Tahun 2000Sektor 2007 2.008 2009 2010 2011

1. Pertanian 6.716.935 6.854.469 7.039.540 7.229.607 7.424.8072. Pertambangan dan Penggalian 38.290.70

539.150.829 40.090.449 41.253.072 41.789.362

3. Industri Pengolahan 32.146.63 31.942.409 31.942.408 31.942.800 31.942.412

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 36

Page 4: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

04. Listrk dan Air Bersih 303.832 316.695 334.113 355.163 381.4455. Bangunan 3.360.867 3.773.653 4.264.228 4.690.651 5.300.4356. Perdagangan, hotel dan Restoran 7.849.790 8.189.918 8.599.414 8.900.393 9.345.413

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5.108.643 5.560.965 6.092.037 6.579.400 7.171.546

8. Keuangan,Persewaan & jasa Perusahaan 2.740.646 3.128.997 3.576.444 4.005.617 4.602.454

9. Jasa-Jasa 1.910.495 1.985.682 2.065.110 2.147.714 2.246.509Jumlah 98.428.54

3 103.168.022 105.922.608 109.132.063 112.747.070

Tabel 5.Prediksi Distribusi PDRB Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2009 – 2011 Menurut Harga Konstan (dalam %)

SEKTOR 2007 2008 2009 2010 2011

1. Pertanian 6.82 6.79 6.77 6.75 6.742. Pertambangan dan Penggalian 38.90 38.80 38.55 38.52 37.923. Industri Pengolahan 32.66 31.66 30.71 30.82 28.984. Listrk dan Air Bersih 0.31 0.31 0.32 0.33 0.355. Bangunan 3.41 3.74 4.10 4.38 4.816. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.98 8.12 8.27 8.31 8.487. Pengangkutan dan Komunikasi 5.19 5.51 5.86 6.14 6.518. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.78 3.10 3.44 3.74 4.189. Jasa-Jasa 1.94 1.97 1.99 2.01 2.04

100 100 100 100 100

3.1.3 Prediksi PDRB Perkapita dan Pendapatan PerkapitaPDRB Perkapita penduduk Kalimantan Timur pada tahun

2008 sebesar Rp 101.099.177,- , pada tahun 2009 sebesar Rp. 101.504..532,-, serta pada tahun 2010 diprediksi menjadi sebesar Rp 102.308.844,- dengan asumsi bahwa PDRB menurut harga konstan mengalami pertumbuhan rata-rata selama periode 2008 – 2010 sebesar 3,46 % dan pertumbuhan penduduk sebesar 2,24 %. Selanjutnya pendapatan perkapita penduduk Kalimantan Timur pada tahun 2008 sebesar Rp. 43.496.849,-, dan diperkirakan pendapatan perkapita penduduk Kalimantan Timur tahun 2010 dapat mencapai Rp. 48.138.988, serta pada tahun 2011 sebesar Rp. 53.337.758,- (data dala tabel).

Tabel 6.Skenario Pertumbuhan PDRB Perkapita dan Pendapatan

Per Kapita dengan MigasMenurut Harga Berlaku Kalimantan Timur Tahun2009 – 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 37

Page 5: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

Tahun PDRB MenurutHarga Berlaku

Jumlahpenduduk

PDRB/Kapita

Pendapatan/Kapita

2002 93.769.928 2.558.572 67.627.041 25.769.155 2007 223.364.652 3.024.800 73.844.437 28.376.9862008 315.220.362 3.117.932 101.099.178 38.850.4542009 359.982.905 3.188.397 112.904.041 43.386.4342010 409.245.220 3.259.180 125.566.928 48.252.1212011 465.581.315 3.329.904 139.818.240 53.728.386

3.1.4 Prediksi Nilai Impor dan EksporMeskipun nilai impor migas tumbuh sebesar 38,6 % lebih

tinggi dari pertumbuhan nilai ekspor migas yang hanya tumbuh sebesar 19,6 %, tetapi jumlah nilai ekspor migas masih lebih tinggi dari jumlah impor migas, sehingga masih terdapat surplus sebesar US $ 9.098.154 tahun 2008. Pada tahun 2010 diperkirakan surplus sebesar US $ 10.336.422 dan pada tahun 2011 sebesar US $ 10.955.556 sebagai devisa (data lengkap dalam tabel). File di flashdisc

Tabel 7.Prediksi Nilai Impor dan Ekspor Migas Kalimantan Timur Tahun 2007 – 2011

Demikian pula halnya dengan impor-ekspor non migas Kalimantan Timur yang memberikan surplus yang cukup besar sebagai devisa. Jumlah nilai ekspor Kalimantan Timur tahun 2008 sebesar US $ 5.433.853, selanjutnya jumlah nilai impor sebesar US $ 862.545, sehingga terdapat surplus sebesar US $ 4.571.308. Dengan asumsi pertumbuhan nilai ekspor nonmigas sebesar 35 % per tahun, dan pertumbuhan nilai impor nonmigas sebesar 3,9 % per tahun, maka diprediksi jumlah nilai ekspor nonmigas tahun 2010 US $ sebesar 6.587.876 dan nilai impor diperkirakan sebesar US $ 916.893. Pada tahun 2011 diperkirakan nilai ekspor nonmigas sebesar US $ 7.164.892, dan nilai impor sebesar US $ 944.067 (data lengkap dalam tabel).

Tabel 8.Prediksi Nilai Impor dan Ekspor NonMigas

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 38

TAHUN

MIGAS (US $)IMPOR (0,38) EKSPOR

(0,19)SURPLUS

2007 3.424.967 11.805.896 8.380.9292008 3.875.720 12.973.874 9.098.1542009 4.424.564 14.141.852 9.717.2882010 4.973.408 15.309.830 10.336.4222011 5.522.252 16.477.808 10.955.556

Page 6: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

Kalimantan Timur Tahun 2007 - 2011

3.1.5 Prediksi Nilai Investasi PMDN dan PMAMemperhatikan kecenderungan realisasi investasi di

Kalimantan Timur yang mengalami terjadinya fluktuasi investasi selama periode tahun 2002 - 2007 khususnya PMDN jumlah realisasi investasi sebesar Rp. 8,250 trilyun atau rata-rata 16,66% per tahun, sedangkan realisasi investasi PMA sebesar Rp. 33,85 trilyun.

Dilihat dari rencana investasi beberapa tahun ke depan menunjukkan prospek investasi yang sangat menjanjikan baik dari sektor migas maupun nonmigas.Peluang investasi dari sektor migas diharapkan dari PMA khsususnya Blok Mahakam yang memproduksi gas sebanyak 2,6 miliar juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Blok tersebut juga menghasilkan minyak mentah dan kondensat rata-rata 90 ribu barel per hari pada semester pertama tahun 2007.

Selain mengoperasikan Blok Mahakam, PT Total E & P Indonesie baru-baru ini juga menemukan dua cadangan gas di lapangan Stupa, sekitar 45 kilometer dari lepas pantai Balikpapan, Kalimantan Timur. Kedua sumur yang diberi nama East Mandu-1 dan West Stupa-1 itu dibor dengan kedalaman air 60 meter. Gas dari kedua sumur tersebut berkualitas baik. Total EP bekerjasama dengan PT Apexindo Pramata Duta Tbk yang mengoperasikan lima rig Total di Indonesia. Penemuan gas tersebut penting karena Total dan Inpex Coorporation telah menandatangani kesepakatan jual beli Gas Alam Cair (LNG) dengan PT Pertamina (Persero). Konsorsium akan mendapat pasokan LNG dari Mahakam Blok PSC yang dioperasikan Total dan Inpex dengan volume 11,75 juta ton. Perusahaan Migas asal perancis tersebut, Total E & P Indonesie, akan menambah investasi di Blok Mahakam di Kalimantan Timur senilai US $ 2 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun. Dengan demikian, nilai investasi Total di Blok Mahakam mencapai US $ 13 miliar atau sekitar Rp 120 triliun. Suntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi di Blok Mahakam.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 39

TAHUN

NON MIGASIMPOR (0,08) EKSPOR (0,35) SURPLUS

2007 835.371 4.856.840 4.021.4692008 862.545 5.433.853 4.571.3082009 889.719 6.010.866 5.121.1472010 916.893 6.587.879 5.670.9862011 944.067 7.164.892 6.220.825

Page 7: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

Investasi dari sektor nonmigas diharapkan berasal dari PMDN, khususnya yang bergerak pada sektor perkebunan besar. Sebanyak tujuh Perusahaan Besar Swasta (PBS) akan berinvestasi di Kabupaten Malinau dengan sasaran tiga jenis komoditas perkebunan yakni; perkebunan karet, kelapa sawit, dan budi daya akasia (mangium), yang saat ini sedang dalam proses perizinan. Ketujuh perusahaan tersebut adalah; PT Rimba Raya Utama, PT Witkaltimdo Prima, PT Indona Sawit Permai, PT Gunung Agung Jati Rimba, PT Agra Group (PT Agra Waterpron Indonesia), PT Agra Beverindo, dan PT Cahaya Keunda.

Rencana investasi tersebut semuanya berada di kawasan budidaya non kehutanan di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Kayan Hulu dan Kayan Selatan seluas 60 ribu hektare yang diajukan oleh PT Agra group, seluas 14 ribu hektare di wilayah Kecamatan Mentarang yang diajukan oleh PT Rimba Karya Utama, sedangkan di wilayah Kecamatan Malinau Selatan masing-masing seluas 20 ribu hektare diajukan oleh PT Witkaltimdo, 19 ribu hektare diajukan oleh PT Indona Sawit Permai, dan seluas 4 ribu hektare diajukan oleh PT Gunung Agung Jati Rimba. Dari rencana investasi tersebut menyimpan harapan yang besar bagi peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan khususnya bagi masyarakat perbatasan dan pedalaman (Kaltim Pos, tanggal, 14 Juli 2008).

3.1.6 Prediksi Penerimanaan DaerahPenerimaan daerah yang bersumber dari PAD dan Dana

Perimbangan diprediksi mengalami peningkatan sebesar 13 % pertahun, sehingga penerimaan daerah pada tahun 2010 mencapai sebesar Rp 6.23 triliun. Prediksi penerimaan daerah Kaltim Tahun 2010 (tabel dan grafik). Sedangkan pada tahun 2011 diperkirakan naik menjadi sebesar Rp. 7.133 triliun. Meskipun dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah yang berimbas pada dihapuskannya DAU untuk Provinsi Kalimantan Timur mulai tahun 2009, tidak akan banyak mempengaruhi penerimaan Provinsi Kalimantan Timur karena masih dimungkinkan terdapat kompensasi melalui Dana Alokasi Khsusus (DAK).

Tabel 9.Prediksi penerimaan Daerah

Kalimantan Timur Tahun 2007 - 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 40

TAHUN PREDIKSI PENERIMAANDAERAH ( Rp. )

2007 4.630.673.472.0002008 5.162.265.543.3282009 5.693.857.614.6562010 6.225.449.685.9842011 7.133.135.117.260

Page 8: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

Rasionalisasi prediksi penerimaan daerah thn 2010 terkait krisis global,...( HARGA MINYAK)

3.2 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Konsep dasar pengembangan ekonomi wilayah adalah dengan memperkuat struktur ekonomi yang fundamental dengan partisipasi masyarakat yang seluas – luasnya. Salah satu upaya diperlukan adalah meningkatkan upaya pemerataan antar wilayah dan antar sektor perekonomian. Penataan dasar yang diperlukan adalah meningkatkan peran sektor pertanian secara luas, pengembangan komoditas yang memiliki peluang ekspor, melakukan promosi investasi dan perdagangan, melakukan pengembangan kawasan ekonomi terpadu ataupun kawasan ekonomi yang didasarkan pada keterkaitan antar sektor ekonomi dan kawasan sentra produksi melalui pengembangan sektor unggulan dan potensial. Selanjutnya secara proposional peran migas, pertambangan dan kehutanan sebagai penopang utama perekonomian dikurangi secara bertahap.

Dibidang ekonomi diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan struktur ekonomi secara seimbang antara sektor – sektor ekonomi yang padat modal (capital intensive) dan sektor ekonomi yang padat tenaga kerja (labour intensive) dengan memacu sektor – sektor ekonomi yang potensial dan padat tenaga kerja seperti sektor pertanian, sehingga kesenjangan (Gap) dalam struktur ekonomi semakin kecil. Mengembangkan pusat – pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang disesuaikan dengan keunggulan komparatif masing- masing daerah.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur ke depan masih bertumpu pada sektor pertambangan/penggalian dan industri pengolahan yang kontribusinya masih sangat dominan, meskipun terjadi kecendrungan penurunan pertumbuhan setiap tahun. Sedangkan sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat menjanjikan dimasa

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 41

Page 9: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

depan, karena potensinya demikian besar dan merupakan sektor yang renewable dengan pertumbuhan yang relatif konstan, tetapi konstribusinya masih relatif kecil.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada tahun 2010 diasumsikan tumbuh sebesar 3,03 %, dan pada tahun 2011 tumbuh sebesar 3,31 %. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut diperlukan peningkatan pertumbuhan yang sangat tinggi pada sektor-sektor ekonomi yang prospektif seperti sektor pertanian yang selama ini tingkat pertumbuhannya maupun kontribusinya dalam PDRB Kalimantan Timur relatif sangat kecil. Dengan demikian diharapkan struktur ekonomi ke depan akan terjadi keseimbangan antara sektor ekonomi yang padat modal dan sektor ekonomi yang padat tenaga kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

3.3. Arah Kebijakan Keuangan DaerahSecara umum kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk mampu

membiayai seluruh kebutuhan biaya penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. Kondisi keuangan daerah yang ada saat ini, dimana masih tingginya tingkat ketergantungan kepada dana perimbangan keuangan daerah (dana transfer) disamping dana pembangunan dari APBN.

Kondisi tersebut mengharuskan pada internal daerah untuk mengupayakan intensifikasi pemungutan pajak-pajak dan retribusi daerah disamping pengembangan perusahaan daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah untuk mampu meningkatkan kemampuan PAD guna pembiayaan rutin pemerintahdan ada sisa yang dapat digunakan bagi pembiayaan pembangunan daerah.

Sebagaimana diketahui bahwa sejak tahun anggaran 2009 pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur tidak lagi menerima Dana Alokasi Umum (yang jumlahnya + Rp. 270 Milyar) yang digunakan untuk pembiayaan gaji/belanja pegawai selama ini, akibat diberlakukannya kebijakan fiskal murni sesuai ketentuan Undang-undang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah (UU No.33/2004). Hal ini menyebabkan untuk membiayai gaji/belanja pegawai dipergunakan dari sumber-sumber penerimaan APBD lainnya seperti PAD dan Perimbangan Keuangan dari pemerintah pusat yang pada gilirannya akhirnya akan mengurangi porsi belanja pembangunan daerah.

Satu hal yang harus dipertimbangkan bahwa krisis keuangan global yang diperkirakan masih berlanjut sampai akhir tahun 2010 bahkan lebih akan mempengaruhi penerimaan daerah, seperti pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor,dan dari dana

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 42

Page 10: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

perimbangan keuangan yang cukup signifikan penurunannya adalah dari bagi hasil minyak dan gas alam, PPH pasal 21/ dan Orang pribadi, serta sumber dana APBN lainnya. Sedangkan objek pajak baru bagi pemerintah provinsi seperti pajak rokok kemungkinan akan diberikan sebagai pajak daerah sehingga akan menambah kemampuan PAD.

Beratnya beban pembiayaan pembangunan yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah sebagai akibat ketertinggalan pembangunan di segala bidang dan maraknya tuntutan masyarakat terhadap pembangunan, mengharuskan upaya peningkatan dana pembangunan dari APBN. Karena tidak terpenuhinya dari dana PAD dan Dana Perimbangan keuangan yang diterima oleh pemerintah daerah. Oleh sebab itu kemampuan menyusun perencanaan yang komprehensif harus dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah dibawah koordinasi badan perencanaan pembangunan daerah dalam perjuangan dana-dana pembangunan dari sumber APBN pada tahun anggaran 2010 tersebut.

Selanjutnya keuangan daerah masih dititik beratkan pada aspek Pendapatan, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.

Pendapatan daerah dialokasikan dengan tetap memperhatikan karasteristik dari sumber - sumber pendapatan dalam rangka memaksimalkan penerimaan daerah.

Belanja daerah diprioritaskan terhadap kewajiban daerah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, fasilitas umum dan fasilitas lainnya, sebagaimana tertuang dalam Program Prioritas Pembangunan Daerah. Selain itu kebijakan alokasi anggaran belanja daerah juga diarahkan untuk membiayai kegiatan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, dengan tetap memperhatikan tingkat efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya

Pembiayaan daerah disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali.

3.3.1. Arah Kebijakan Pendapatan DaerahSebagaimana diketahui bahwa Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Dalam Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa sumber Pendapatan Daerah terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. PAD menjadi salah satu sumber pendanaan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 43

Page 11: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

Sedangkan Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pemerintah Pusat, dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan kewenangan Pemerintahan Daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah, terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.Sejalan dengan Undang – Undang tersebut diatas, maka struktur Pendapatan Daerah Propinsi Kalimantan Timur terdiri dari ; Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Jenis PAD terdiri dari; Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah dan jenis Dana Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak yang sumber pendapatannya diperoleh dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan Perorangan (PPh); dan Bagi Hasil Bukan Pajak dari Sumber Daya Alam (SDA) sektor minyak bumi, gas alam dan perikanan serta Dana Alokasi Umum (DAU) sedangkan jenis Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dari Penerimaan Hibah dari Pemerintah dan Pendapatan Hibah dari kelompok masyarakat/perorangan.

Rencana Pendapatan Daerah Propinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2010 ,dilakukan dengan mengacu pada potensi dan obyek pendapatan baik yang bersumber dari PAD, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur pada Anggaran Pendapatan Tahun 2010 sangat bergantung dengan kondisi perekonomian Kalimantan Timur dan Nasional.

Secara umum kinerja Pendapatan Daerah dari tahun ke tahun terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini sejalan dengan tumbuh positifnya kinerja ekonomi disamping kondisi sosial, politik dan keamanan yang kondusif. Dengan kondisi tersebut tentu saja diharapkan terus membawa dampak terhadap meningkatnya pendapatan daerah. Namun perlu disadari bahwa dalam mengumpulkan pendapatan tidak harus dianggap terlalu mudah, karena tidak lepas dari kerja keras seluruh aparat pemungut, termasuk para petugas pemungut maupun kesadaran masyarakat untuk menjalankan kewajibannya. Permasalahan dilapangan terkadang jauh berbeda dengan rencana yang diharapkan. Sejalan dengan hal tersebut diatas berbagai langkah dan upaya telah dilakukan, seperti koordinasi yang intensif dengan Unit Satuan Kerja terkait, peningkatan sosialisasi dan penyuluhan, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan pengawasan dan penyederhanaan proses

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 44

Page 12: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

administrasi pemungutan, dengan tujuan agar pendapatan daerah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Namun kenyataannya di dalam pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah, masih terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi seperti: belum sepenuhnya kesadaran sebagian masyarakat untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak maupun retribusi, sehingga membawa dampak terhadap realisasi pendapatan daerah yang kurang optimal.

Dalam menentukan besarnya rencana pendapatan daerah, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan evaluasi dan simulasi pada komponen pendapatan daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Selanjutnya berdasarkan komponen pendapatan tersebut dibuat perkiraan total Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 5,512 Trilyun apabila dibandingkan dengan rencana pendapatan Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp 5,011 trilyun, terjadi kenaikan sebesar Rp 501,00 milyar atau 10 %. Adapun pendapatan daerah tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 1,747 trilyun, Dana Perimbangan Rp 3,455 trilyun, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Rp 309,32 milyar.1. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Timur yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Hasil Perusahaan Diestimasikan Tahun 2010 Rp. 1,75 trilyun mengalami peningkatan dibanding Tahun 2009 Rp. 1,59 trilyiun meningkat menjadi Rp. 0,16 triliyun.

2. Dana PerimbanganProporsi dana perimbangan terhadap APBD Provinsi Kalimantan Timur sangat besar, bahkan dapat dikatakan masih sangat dominan. Dana perimbangan diproyeksikan Tahun 2010 sebesar Rp. 3,46 trilyiun apabila dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp.3,14 trilyiun meningkat menjadi Rp. 0,32 trilyiun.

3. Lain-lain Pendapatan yang SahTahun Anggaran 2010 diproyeksikan sebesar Rp. 750 milyar ada kenaikan sebesar Rp. 649 milayar dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebesar Rp. 123 milyar.

Jenis lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 45

Page 13: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup.1. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.

a) Jasa Giro;b) Pendapatan Bunga;c) Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah;d) Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain dari

akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah;

e) Penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;

f) Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;

g) Pendapatan denda pajak;h) Pendapatan denda retribusi;i) Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;j) Pendapatan dari pengembalian;k) Fasilitas sosial dan fasilitas umum;l) Pendapatan dan penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan.

3.3.2. Arah Kebijakan Belanja DaerahRencana Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 disusun

dengan memperhatikan dan mempertimbangkan potensi dan peluang yang dihadapi. Belanja daerah diarahkan kepada komponen-komponen penyediaan anggaran dan pembiayaan yang merupakan kewajiban-kewajiban daerah, dengan harapan dapat mencapai hasil yang optimal pada setiap bidang kewenangan pemerintahan daerah dalam satu tahun anggaran. Komponen belanja daerah dan kinerja pelayanan selain berdasarkan aspirasi masyarakat, juga dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Matrik Tabel 14

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 46

Page 14: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa struktur belanja terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Dialokasikan dana sebesar Rp. 2.857 milyar, meliputi.a. Belanja pegawai, sebesar Rp. 628,65 milyar dalam bentuk

gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan pegawai, penerimaan lainnya pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah dan biaya pemungutan pajak daerah.

b. Belanja hibah, sebesar Rp. 294,24 milyar yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan program dan kegiatan yang bersifat cross cutting issue.

c. Bantuan Sosial, direncanakan sebesar Rp. 156,14 milyar yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan bantuan partai politik.

d. Belanja Bagi Hasil, direncanakan sebesar Rp. 533,35 milyar meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada Kabupaten/Kota.

e. Bantuan Keuangan, direncanakan sebesar Rp. 1.043,11 milyar yang bersifat umum maupun khusus kepada Kabupaten/Kota.

f. Belanja tak terduga, direncanakan sebesar Rp. 5 milyar untuk kegiatan yang sifatnya tidak bisa atau diharapkan tidak terulang. Seperti penaggulangan bencana alam dan bantuan sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan program dan kegiatan, meliputi :a. Belanja Pegawai, Belanja Pegawai, untuk pengeluaran

honorarium PNS, honorarium non PNS dan uang lemburb. Belanja Barang dan Jasa, Belanja Barang dan Jasa, untuk

pengeluaran bahan habis pakai, bahan material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus,

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 47

Page 15: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

perjalanan dinas, bea siswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya.

c. Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah, alat-alat berat, alat-alat angkutan di darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain.

Adapun pagu indikatif keseluruhan SKPD berdasarkan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan sebesar Rp. 2.852 Milyar dengan rincian sebagai berikut :A. Urusan Wajib

Rp. 2.545,00 M.

1. Dinas Pendidikan Rp. 400,600 Milyar

2. Dinas Kesehatan Rp. 64,000 Milyar

3. RSU.A.Wahab Syahrani Rp. 91,000 Milyar

4. RSU. Kanudjoso Djatiwibowo. Rp. 62,000 Milyar

5. RSU.Tarakan Rp. 60,000 Milyar

6. RSHD Atma Husada Rp. 16,000 Milyar

7. Dinas Pekerjaan Umum Rp. 1.100,000 Milyar

8. Bappeda Rp. 20,000 Milyar

9. Dinas Perhubungan Rp. 200,000 Milyar

10. Badan Lingkungan Hidup Rp. 7,500 Milyar

11. Dinas Sosial Rp. 31,000 Milyar 12. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi (Tenaga Kerja) Rp. 15,000 Milyar

13. Dinas Perindagkop (Koperasi) Rp. 3,500 Milyar14. Badan Perijinan dan Penanaman

Modal Daerah Rp 11,000 Milyar15. Badan Kesbangpol Rp. 9,500 Milyar

16. Sekretariat Provinsi Rp. 161,950 Milyar

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 48

Page 16: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

17. Sekretariat DPRD Rp. 60,000 Milyar

18. Dinas Pendapatan Daerah Rp. 60,000 Milyar

19. Inspektorat Wilayah Rp. 13,000 Milyar

20. Balitbangda Rp. 11,000 Milyar

21. Badan Diklat Provinsi. Rp. 15,000 Milyar

22. Badan Kepegawaian Daerah Rp. 25,000 Milyar

23. Kantor Penghubung Jakarta Rp. 3,000 Milyar

24. Badan Pemberdayaan Masyarakat Rp. 7,000 Milyar

25. Badan Arsip Daerah Rp. 20,000 Milyar

26. Badan Perpustakaan Daerah Rp. 10,000 Milyar

27. Badan Penaggulangan Bencana Daerah Rp. 5,000 Milyar

28. Satuan Polisi Pamong Praja Rp. 6,000 Milyar29. Badan Pengelola Kawasan

Perbatasan, Pedalaman dan Daerah terpencil Rp. 5,000 Milyar

30. Dinas Pemuda dan Olahraga Rp. 10,000 Milyar31. Badan Pemberdayaan Perempuan

dan KB Rp. 6,500 Milyar

B. Urusan Pilihan Rp 307,000 M

1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Rp. 100,000 Milyar

2. Dinas Perkebunan Rp. 45,000 Milyar

3. Dinas Kehutanan Rp. 30,000 Milyar

4. Dinas Peternakan Rp. 51,000 Milyar

5. Dinas Pertambangan & Energi. Rp. 20,000 Milyar

6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Rp. 10,000 Milyar

7. Dinas Kelautan dan Perikanan Rp. 30,000 Milyar8. Dinas Perindagkop (Perdagangan) Rp. 6,000 Milyar

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 49

Page 17: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

Rp.9. Dinas Komunikasi dan Informatika Rp. 6,000 Milyar

10. Badan Norkotika Provinsi Rp. 5,000 Milyar

11. Kantor Sekretariat DPP Korpri Rp. 10,000 Milyar12. Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Rp. 14,900 Milyar

3.3.3. Arah Kebijakan Pembiayaan DaerahPembiayaan daerah, semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan meliputi.a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya;b. Pencairan dana cadangan;c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;d. Penerimaan pinjaman daerah;e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman;f. Penerimaan piutang daerah;g. Penerimaan kembali penyertaan modal (investasi)

pemerintah daerah; danh. Penerimaan kembali dana talangan.

Pengeluaran pembiayaan mencakup :a. Pembentukan dana cadangan;b. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;c. Pembayaran pokok utang;d. Pemberian pinjaman daerah;e. Pembayaran utang belanja;f. Pemberian dana talangan; dang. SiLPA tahun berkenaan.

Pengelolaan dana APBN di provinsi dilakukan sesuai dengan ketentuan pengelolaan dana APBN. Dana APBN di provinsi berupa dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Penyerahan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 50

Page 18: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah …labpm2.ipdn.ac.id/.../uploads/2013/05/RKPD-BAB-III.docx · Web viewSuntikan modal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas eksploitasi

DIPA dilaksanakan setiap awal tahun anggaran oleh pemerintah pusat, selanjutnya pemerintah provinsi akan melaksanakan kegiatan tersebut dan selanjutnya dilaporkan kepada pemerintah pusat, setelah selesai dilaksanakan. Prinsip-prinsip pengelolaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang telah ditetapkan. Pelaporan dana dekonstrasi dan tugas pembantuan dilakukan oleh provinsi bersamaan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Gubernur tahun berjalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Matrik Tabel 16 dan Tabel 17

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Timur 2010 III - 51