rencana kinerja tahunan 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/rkt_psekp_2015.pdf ·...

24
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jl. A. Yani. No. 70 Bogor Bogor 16161

Upload: vuthu

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

Kementerian Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Jl. A. Yani. No. 70 Bogor

Bogor 16161

Page 2: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

KATA PENGANTAR

Tugas utama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) adalah untuk

melakukan analisis dan pengkajian berbagai permasalahan sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian, yang akan digunakan dalam merumuskan kebijakan khususnya bagi pimpinan

Kementerian Pertanian. Sehubungan dengan itu, diperlukan suatu Rencana Kerja Tahunan

(RKT) yang akan dijadikan acuan dalam pencapaian target kinerja PSEKP. Penyusunan RKT

ini merupakan bagian dari upaya tersebut dan diarahkan sebagai acuan dalam mencapai

target kegiatan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2015.

Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target yang ditetapkan dalam RKT 2015

disusun berdasarkan perspektif pelaksanaan kegiatan analisis dan pengkajian secara

menyeluruh berkelanjutan dan progresif. Menyeluruh berarti meliputi kegiatan analisis

sosial ekonomi, kebijakan pertanian serta pelayanan dan pendayagunaan hasil analisis.

Berkelanjutan bermakna adanya kebutuhan penyediaan fasilitas dan penyediaan

sumberdaya manusia penunjang secara memadai. Progresif berarti peningkatan fasilitas

dan sumberdaya yang semakin bertambah kualitas maupun kuantitasnya.

Sebagai acuan pokok, dalam tataran operasional masih dimungkinkan untuk

dilakukan penyesuaian, terutama terkait dengan perkembangan isu serta kebutuhan

stakeholder. Semoga RKT PSEKP 2015 dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai acuan

dalam mencapai target kinerja PSEKP 2015.

Kepala Pusat,

Dr. Handewi P. Saliem NIP. 19570604 198103 2 001

Page 3: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….. 1

B. Tujuan ………………………………………………………………………………………. 2

BAB II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI …………………………………………………………. 3

BAB III. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI ……………… 4

A. Visi ……………………………………………………………………………………………. 4

B. Misi …………………………………………………………………………………………… 4

C. Tujuan ………………………………………………………………………………………. 4

D. Sasaran …………………………………………………………………………………….. 6

E. Kebijakan dan Strategi ……………………………………………………………….. 7

BAB IV. PROGRAM DAN KEGIATAN …………………………………………………………….. 14

BAB V. JUSTIFIKASI TARGET INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)………………. 19

BAB VI. MATRIKS RKT 2015 ………………………………………………………………………… 21

Page 4: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terdapat dua hal yang melatarbelakangi perlunya penyusunan rencana kerja

penelitian sosial ekonomi, yaitu pertama, kesadaran akan pentingnya suatu

perencanaan dalam kegiatan penelitian dalam rangka pembangunan pertanian.

Keberhasilan pembangunan pertanian merupakan resultante dari berbagai hal yang

terkait dengan perencanaan. Pembelajaran yang didapat selama ini bahwa upaya instan

dan tidak terencana dengan baik kurang memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Kedua, penetapan target-target pembangunan hanya akan tercapai melalui

perencanaan kerja secara baik dan terstruktur

Beranjak dari kedua hal tersebut maka untuk dapat terlaksananya suatu

pembangunan pertanian yang baik, dimana petani dan pelaku agrobisnis sebagai

kelompok sasaran, dapat hidup layak sebagaimana kelompok masyarakat lainnya,maka

perlu adanya suatu sasaran yang jelas serta pentahapan dalam mencapai sasaran

tersebut. Pentahapan tersebut tentunya dengan memperhatikan berbagai tantangan

yang ada, terutama yang terkait dengan kondisi perubahan iklim saat ini, serta kondisi

ekonomi nasional, terutama perubahan harga, yang semakin sulit diprediksi perilakunya.

Dalam konteks demikian, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang

berdasarkan Peraturan Mentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010, memiliki tugas

utama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, dan

menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam rangka pembangunan pertanian perlu

melakukan perencanaan kerja terkait dengan kegiatan penelitian secara terstruktur.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

adalah rencana kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan dengan indikator kinerja

beserta target-targetnya yang mengacu pada kebijakan, dan sasaran yang telah

Page 5: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

2

ditetapkan dalam Rencana Strategis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

2015-2019.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan adalah :

1. Menghasilkan perencanaan kerja secara tertulis sebagai dasar pelaksanaan

kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi pada tahun yang sedang

berjalan.

2. Menjadi acuan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan analisis dan

pengkajian sosial ekonomi pertanian dalam rangka pencapaian target kinerja

3. Sebagai Indikator keberhasilan kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi

pertanian yang dilakukan oleh Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Page 6: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

3

II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Mentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010, tugas

utama PSEKP adalah melaksanakan analisis dan pengkajian social ekonomi dan

kebijakan pertanian. Tugas pokok dan fungsi PSEKP sebagai bagian dari institusi

Kementerian Pertanian ialah memberikan opsi, pertimbangan dan informasi bagi

pimpinan agar dapat membuat dan melaksanakan program fasilitasi, kebijakan dan

peraturan terbaik untuk sebesar-besarnya kesejahteraan petani. Secara terinci tugas

pokok dan fungsi PSEKP adalah: (a) perencanaan kegiatan analisis sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian dalam rangka mendukung program Badan Litbang Pertanian; (b)

pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan di bidang pertanian;

(c) pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan di bidang pertanian; (d) pemberian

pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (e)

pelaksanaan kerjasam dan pendayagunaan hasil analisis dan pengkajian publik di bidang

social ekonomi dan kebijakan pertanian; (f) evaluasi dan pelaporan analisis dan

pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; dan (g) pengelolaan urusan tata

usaha dan kepegawaian rumah tangga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Dalam arti luas, analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian

yang mencakup penelitian kebijakan (policy research) dan analisis kebijakan (policy

analysis) pembangunan pertanian memiliki arti strategis, karena: (1) memberikan

landasan, arah dan prioritas penelitian bidang pertanian agar sejalan dengan kebijakan

pembangunan yang telah digariskan; (2) mengidentifikasi masalah dan unsur-unsur

sosial ekonomi yang mempengaruhi adopsi teknologi di tingkat petani; (3) mengevaluasi

kelembagaan yang efektif dalam mempromosikan pengembangan suatu teknologi atau

sistem usahatani; (4) merumuskan dan mengevaluasi serta menyempurnakan program

dan kebijakan yang diperlukan untuk mengembangkan agribisnis, baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di atas, sesuai dengan Peraturan Mentan

No. 61/Permentan/OT.140/10/2010, PSEKP dibina oleh Badan Litbang Pertanian. Tugas

Page 7: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

4

dan fungsi PSEKP pertama-tama ialah melayani pimpinan Kementerian Pertanian

dengan memberikan opsi dan pertimbangan perihal perumusan, pelaksanaan dan

penegakan program fasilitasi, kebijakan dan peraturan pembangunan pertanian.

Pimpinan Kementerian Pertanian menjadi pemangku kepentingan terdekat yang harus

dilayani PSEKP. Untuk itu pimpinan PSEKP akan senantiasa berupaya membangun

komunikasi dengan pimpinan Kementerian Pertanian guna memahami preferensi terkait

karakteristik fasilitasi, kebijakan dan peraturan pendukung pembangunan pertanian.

PSEKP akan terus membangun jejaring kerjasama seluas-luasnya dengan lembaga-

lembaga terkait, baik dengan semua eselon I lingkup Kementerian Pertanian, dengan

sesama lembaga penelitian, dengan lembaga negara terkait maupun dengan organisasi

mayarakat, sepanjang dipandang bermanfaat dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi institusi.

Dalam pelaksanaanya, PSEKP senantiasa mendahulukan kepentingan terbesar

bagi petani, pelaku agribisnis dan rakyat Indonesia. Petani dan rakyat Indonesia menjadi

prioritas pemangku kepentingan yang mesti didahulukan oleh PSEKP. Untuk itu,

penyusunan opsi dan pertimbangan yang diberikan kepada pimpinan Kementerian

Pertanian akan senantiasa mengedepankan upaya untuk mewujudkan kesejahteraan

petani dan masyarakat umum. PSEKP juga melakukan keberpihakan dan upaya aktif

dalam memperjuangkan penerapan dan penegakan kebijakan yang diyakini paling sesuai

untuk sebesar-besarnya kesejahteraan petani dan masyarakat umum atau kepentingan

negara.

Page 8: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

5

BAB III. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEGIATAN DAN STRATEGI

A. Visi

Visi PSEKP adalah “menjadi pusat pengkajian yang kritis dan terpercaya bertaraf

internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi

pertanian, serta proaktif dalam memberikan alternatif rekomendasi kebijakan

pembangunan pertanian”

Visi tersebut dirumuskan berdasarkan kesadaran bahwa PSEKP adalah lembaga

pemerintah, sehingga harus berorientasi pada pelayanan masyarakat melalui partisipasi

secara aktif dalam memberikan alternatif rekomendasi kebijakan pembangunan

pertanian.

B. Misi

Untuk mewujudkan visi di atas, misi yang akan dijadikan sebagai arahan kegiatan

PSEKP adalah:

1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu

pengetahuan sosial ekonomi pertanian.

2. Melakukan analisis kebijakan dengan memanfaatkan informasi dan ilmu

pengetahuan hasil penelitian kebijakan menjadi rumusan alternatif kebijakan

pembangunan pertanian.

3. Melakukan advokasi pembangunan pertanian kepada instansi terkait dalam

mendukung kebijakan pembangunan pertanian.

4. Mengembangkan kemampuan institusi PSEKP sehingga mampu mewujudkan visi

dan misinya secara berkelanjutan.

C. Tujuan

Dengan visi dan misi yang diemban, tujuan utama kegiatan PSEKP adalah

menghasilkan rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka

pembangunan pertanian. Lebih rinci kegiatan-kegiatan PSEKP ditujukan untuk:

Page 9: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

6

1. Menghasilkan pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan

dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional, dan

bilateral; (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan,

dan pengentasan kemiskinan.

2. Merekayasa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis.

3. Menghasilkan proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan.

4. Menghasilkan alternatif rekomendasi kebijakan dan program pembangunan

pertanian yang bersifat responsif dan antisipatif.

5. Mengembangkan jaringan kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian (dalam

dan luar negeri) dan stakeholder dalam rangka pemantapan efektivitas dan

percepatan diseminasi hasil analisis.

6. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis.

7. Menyebarluaskan hasil-hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada

pengguna.

D. Sasaran

Sasaran utama yang ingin dicapai dari kegiatan PSEKP adalah tersedianya

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan. Sasaran tersebut akan

dicapai melalui kegiatan (1) penelitian/pengkajian kebijakan sosial ekonomi dan

dinamika pembangunan pertanian berkelanjutan, dan (2) analisis kebijakan responsif

dan antisipasif isu-isu aktual pembangunan pertanian. Dalam pelaksanaanya, sasaran

kegiatan PSEKP lebih rinci adalah:

1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan

dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional, dan

Page 10: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

7

bilateral; (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan,

dan pengentasan kemiskinan.

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agrobisnis.

3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan.

4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program

pertanian dan pedesaan.

5. Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian yang saling menguntungkan dan saling

menghormati.

6. Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis.

7. Tersebarnya publikasi analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada

pengguna.

E. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1. Kebijakan

Sebagai lembaga penelitian milik negara dan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya maka PSEKP akan senantiasa berusaha untuk berperan serta dalam

mewujudkan dan terlaksananya program fasilitasi, kebijakan dan peraturan

pemerintah yang berfungsi efektif sebagai elemen esensial untuk terciptanya

lingkungan pemberdayaan agribisnis. Peran tersebut dimaksudkan agar sektor

agribisnis dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat, merata, berkeadilan,

berdayasaing dan berkelanjutan guna mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial

bagi petani dan rakyat Indonesia. Penyediaan fasilitasi, kebijakan dan peraturan yang

memberdayakan para pelaku agribisnis adalah esensi dari fungsi dan tugas pokok

Kementerian Pertanian dalam pembangunan pertanian.

Page 11: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

8

Mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian dan Badan Litbang Pertanian

serta visi, misi dan tupoksi PSEKP maka kebijakan dasar PSEKP adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kebijakan pembangunan pertanian dan perdesaan yang

mengarah pada ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing produk

pertanian, perluasan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan

meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota

2. Pengembangan kebijakan kelembagaan, perlindungan petani serta usaha

pertanian

3. Pengembangan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan internasional yang

berpihak kepada petani

4. Peningkatan kapasitas institusi yang akuntabel dan good governance

Penegakan integritas ilmiah dalam menghasilkan rekomendasi dan advokasi

kebijakan pembangunan pertanian digunakan oleh pimpinan PSEKP sebagai acuan

yang pada hakekatnya merupakan etika ilmiah universal. Sebagai bagian dari upaya

advokasi perumusan, pelaksanaan dan penegakan kebijakan yang baik, PSEKP akan

senantiasa melakukan penyuluhan kebijakan, yakni upaya untuk memberikan

penerangan kepada masyarakat umum perihal suatu fasilitasi, kebijakan dan

peraturan pembangunan pertanian.

2. Strategi

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian disusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan

internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal. Berdasarkan hasil analisis

terhadap faktor internal, teridentifikasi beberapa kekuatan, antara lain: (a) organisasi

sudah mapan, SDM peneliti secara kuantitas memadai; (b) telah terbangunnya

jejaring kerja dengan lembaga penelitian dalam dan luar negeri; (c) lembaga sudah

dikenal secara nasional dan internasional; dan (d) akses terhadap policy maker dan

lembaga penelitian daerah cukup besar; (e) cakupan tupoksi yang luas lintas

Page 12: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

9

masalah, dan cakupan wilayah dari pusat ke daerah bahkan bisa melakukan analisis

cakupan dunia; (f) fasilitas yang ada memungkinkan untuk melakukan kajian dan

analisis standar; dan (g) anggaran yang dikelola cukup memadai untuk menghasilkan

rekomendasi kebijakan yang akurat dan mutahir.

Namun demikian, masih dijumpai berbagai kelemahan internal seperti: (a) belum

melembaganya tradisi riset dengan standar negara maju; (b) brand image produk

penelitian PSEKP belum dikenal masyarakat secara luas, akibat rendahnya proses

diseminasi hasil-hasil penelitian; (c) perubahan nama lembaga PSEKP; (d)

ketidakseimbangan SDM peneliti dan penunjang/administratif; (e) tidak tersedianya

SDM peneliti dalam bidang kajian dan kualifikasi tertentu; (f) belum berkembangnya

budaya kerja keras, kritis, dan inovatif; (g) kelemahan dalam mengemas,

menyalurkan, dan memasarkan hasil-hasil penelitian; (h) penguasaan bahasa asing

peneliti masih rendah; (i) format kerjasama penelitian terutama kerjasama

internasional belum sepenuhnya sejalan dengan sistem penganggaran yang ada; (j)

sistem database penelitian sosial ekonomi pertanian belum terbangun secara baik,

mudah diakses dan mudah dimutahirkan.

Di sisi lain, hasil analisis terhadap faktor eksternal menemukan berbagai peluang

yang perlu dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja penelitian sosil ekonomi

pertanian antara lain adalah: (a) terbukanya peluang meningkatkan peran lebih besar

dari PSEKP untuk memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan pembangunan

pertanian nasional; (b) banyaknya permintaan rekayasa model kelembagaan usaha

pertanian skala kecil yang efisien; (c) kesadaran masyarakat yang makin tinggi

tentang masalah lingkungan mendorong kebutuhan tentang data dan informasi yang

terkait dengan masalah lingkungan dalam analisis pembangunan pertanian; (d)

berkembangnya teknologi IT yang memudahkan jejaring kerja dan komunikasi; (e)

terbukanya peluang kerjasama dengan mitra kerja dalam dan luar negeri; (f)

tersedianya sumber-sumber dana baik multilateral, regional, dan bilateral; (h) peran

staf PSEKP yang bekerja di luar PSEKP dapat meningkatkan jejaring kerja.

Page 13: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

10

Selain peluang di atas, PSEKP juga menghadapi beberapa ancaman antara lain:

(a) sistem lingkungan kerja yang tidak kondusif bagi tumbuh berkembangnya

kapasitas individu dan lembaga; (b) menurunnya kemampuan negara dalam

pendanaan penelitian; (c) menurunnya kemampuan negara dalam pengembangan

SDM penelitian; (d) menurunnnya jumlah peneliti senior yang berkualitas karena

berbagai alasan; (e) meningkatnya persaingan dengan peneliti lain baik di dalam dan

diluar negeri; (f) meningkatnya persaingan dengan lembaga lain dalam menghasilkan

inovasi kebijakan pembangunan pertanian; (g) terbatasnya jumlah SDM peneliti pada

bidang perdagangan internasional, sosiologi dan ekonomi kelembagaan.

Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT

(strengths, weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian

disusun strategi analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dalam lima tahun ke

depan (2015-2019) sebagai berikut:

a. Meningkatkan Efektifitas, Efisiensi, dan Mutu (SO). Inovasi kebijakan yang

dihasilkan oleh PSEKP harus berkualitas, cepat dan akurat sehingga dapat

dijadikan acuan bagi perumusan kebijakan Kementerian Pertanian dan difokuskan

pada masalah-masalah aktual pembangunan sektor pertanian yang berkaitan: (i)

perdagangan multilateral, regional dan bilateral; (ii) informasi dan data yang

berkaitan dengan dinamika sosial ekonomi pedesaan secara berkala, (iii)

informasi dan data mengenai penyebab penurunan produktivitas produk

pertanian (supply constraint); (iv) peningkatan daya saing, nilai tambah, dan

pengembangan produk pertanian (Agroindustri), (v) ketahanan pangan dan

kemiskinan, serta aspek lainnya terkait dengan MDG; dan (vi) penurunan kualitas

infrastruktur dan sumberdaya pertanian.

Penjabaran strategi tersebut secara rinci adalah sebagai berikut: (1)

memanfaatkan sumberdaya PSEKP dan dukungan pemerintah secara optimal; (2)

membangun sistem data base sosial ekonomi pertanian yang mudah diakses,

efisien dan efektif dengan menggunakan teknologi informasi; (3) mengggali

sumber pendanaan dari non APBN; (4) meningkatkan penyebaran dan diskusi

Page 14: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

11

dialektik dengan para pakar dan pengambil kebijakan mengenai inovasi kebijakan

yang telah dihasilkan PSEKP sehingga menjadi lebih baik dan akurat; dan (5)

meningkatkan jejaring kerja dengan stakeholder dan pelaku agribisnis dengan

sasaran akselerasi diseminasi dan pemanfaatan hasil analisis dan kajian.

b. Membaca Isyarat Jaman (ST). Setiap inovasi kebijakan yang dihasilkan PSEKP

harus bersifat antisipatif dan responsif. Strategi ini dapat diterapkan dengan

efektif bila PSEKP melakukan identifikasi dan karakterisasi pengguna hasil-hasil

analisis. Lebih lanjut strategi ini dijabarkan sebagai berikut: (1) menajamkan skala

prioritas serta memperkuat keterkaitan dan keselarasan program analisis dengan

program Kementerian Pertanian; (2) meningkatkan penelitian kolaboratif dalam

rangka meningkatkan kapasitas PSEKP; (3) meningkatkan dan akselerasi

diseminasi hasil-hasil analisis PSEKP yang sesuai dengan kebutuhan pengguna;

dan (4) menjaga keberimbangan yang proporsional antara program dan kegiatan

analisis terbaik dengan permasalahan responsif dan antisipatif.

c. Memperkuat Pijakan (WO). PSEKP harus memiliki basis yang kuat baik di tingkat

nasional maupun internasional dan mampu menciptakan entry barrier dan

sebagai garda terdepan bagi inovasi kebijakan pembangunan pertanian. Strategi

ini dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: (1) memperluas jejaring dan kerjasama

penelitian tingkat internasional dan nasional; (2) meningkatkan kualitas inovasi

kebijakan; (3) membangun sistem database yang mudah diakses dan efektif; dan

(4) membangun system insentif yang kondusif melalui pembenahan manajemen

institusi dan manajemen pelaksanaan analisis dan diseminasi hasil analisis.

d. Mengembangkan Budaya Hemat dan Cermat (WT). PSEKP perlu melakukan

investasi dan alokasi sumberdaya yang lebih besar untuk inovasi kebijakan yang

memiliki keunggulan tinggi secara nasional maupun internasional. Strategi ini

dapat dijabarkan menjadi: (1) irasionalisasi program analisis PSEKP; (2)

menfokuskan pengembangan sumberdaya peneliti pada bidang kajian

perdagangan internasional, sosiologi dan ekonomi kelembagaan; dan (3)

memfokuskan alokasi sumberdaya PSEKP hanya pada kegiatan unggulan.

Page 15: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

12

Guna mengetahui prioritas strategi yang akan ditempuh dalam upaya mencapai

tujuan dan sasaran maka dilakukan tapisan atas dasar tiga indikator yaitu: (1) biaya

strategi yang akan ditempuh; (2) kontribusinya terhadap pencapaian sasaran dan

tujuan; dan (3) kelayakan finansial dan ekonomi. Hasil analisis tapisan menghasilkan

6 prioritas sebagai strategi utama PSEKP sebagai berikut:

1. Membangun sistem database sosial ekonomi pertanian yang cepat diakses,

efisien dan efektif dengan menggunakan teknologi informasi.

2. Memperluas jejaring dan kerjasama penelitian tingkat internasional dan

nasional.

3. Meningkatkan akselerasi diseminasi serta mekanisme umpan balik inovasi

kebijakan dan hasil-hasil analisis lainnya serta melakukan kajian lapang (action

research) mengenai rekayasa model kelembagaan usaha pertanian.

4. Menajamkan skala prioritas serta memperkuat keterkaitan dan keselarasan

program analisis dengan program strategis Kementerian Pertanian.

5. Menfokuskan pengembangan sumberdaya peneliti pada bidang kajian

perdagangan internasional, sosiologi dan ekonomi kelembagaan.

6. Memfokuskan alokasi sumberdaya PSEKP kepada kegiatan unggulan berupa

pengembangan laboratorium kajian “kerjasama dan perdagangan internasional”

dan kajian “dinamika sosial ekonomi pedesaan”.

Sejalan dengan visi Badan Litbang Pertanian untuk menjadi Lembaga

Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan citra proaktif dan partisipatif, maka

dalam penyusunan program analisis PSEKP akan selalu mendasarkan pada berbagai

tahapan perencanaan yang dibuat Badan Litbang Pertanian (Rencana Strategis), serta

secara proaktif menginventarisir kebutuhan pengguna. Pada tingkat Badan Litbang

Pertanian, kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan diharapkan dapat

memberikan landasan, arah dan prioritas penelitian yang mendukung pengembangan

agribisnis.

Berkaitan dengan sinkronisasi program analisis dengan Unit Kerja lingkup

Kementerian Pertanian dan lembaga terkait, maka secara berkala PSEKP melakukan

Page 16: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

13

pertemuan umpan balik. Dalam pertemuan ini PSEKP memaparkan rencana kegiatan

analisis yang akan dilakukan, sementara itu Unit Kerja lingkup Kementerian Pertanian

dan lembaga terkait mengutarakan kebutuhannya tentang aspek-aspek yang perlu

dikaji. Dari pertemuan ini dicari titik temu yang memungkinkan PSEKP melakukan

analisis dan kajian sesuai kebutuhan pengguna.

Berdasarkan tahapan di atas, dirumuskan kegiatan analisis dan kajian yang

akan dibiayai dari berbagai sumber. Pengelompokan kegiatan analisis dan kajian,

dilakukan secara terencana dengan melihat kemampuan pendanaan yang ada dan

sumberdaya manusia.

Page 17: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

14

IV. PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam upaya peningkatan kinerja, PSEKP telah membentuk Tim Teknis

Penelitian yang terdiri dari peneliti senior, akademisi dan unsur perencana.

Diharapkan melalui pembentukan Tim ini, perencanaan kegiatan analisis dan kajian

dapat lebih terarah, dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi PSEKP serta tuntutan

lingkungan strategis domestik dan internasional. Berdasarkan tugas dan fungsinya, jelas

kiranya bahwa cakupan bidang analisis dan kajian PSEKP sangat luas, meliputi aspek

sosial, kelembagaan dan ekonomi yang berdimensi nasional, lintas wilayah provinsi,

lintas sektoral dan lintas komoditas. Penelitian mikro tentang sosial-ekonomi teknologi

dan perusahaan agribisnis spesifik lokasi tidak termasuk dalam cakupan tugas PSEKP,

namun dilaksanakan oleh BPTP.

Dengan memperhatikan stakeholders dan cakupan bidang kajiannya, maka

analisis yang dilakukan PSEKP mencakup dua jenis:

1. Penelitian/analisis bidang masalah (subject-matter research).

Penelitian/analisis bidang masalah ialah penelitian tentang isu yang relevan bagi

sejumlah stakeholders dalam menghadapi sejumlah masalah praktis yang sama.

2. Penelitian/analisis pemecahan masalah spesifik (problem solving research).

Penelitian/analisis pemecahan masalah spesifik ialah penelitian/analisis yang

dirancang untuk mengatasi suatu masalah spesifik untuk stakeholders spesifik.

Dengan demikian, jenis penelitian/analisis disiplin ilmu (disciplinary research)

yang dirancang untuk mengembangkan dan memperbaiki teori ilmu-ilmu sosial ekonomi

pertanian tidak termasuk dalam cakupan penelitian PSEKP secara institusional. Jenis

penelitian/analisis ini tidak diprioritaskan untuk dimasukkan dalam program

penelitian/analisis PSEKP secara institusional.

Untuk melaksanakan misi, dengan mempertimbangkan lingkungan strategis dan

implikasinya terhadap tantangan pembangunan pertanian, kegiatan utama PSEKP

adalah sebagai berikut (Rincian target kegiatan TA 2015 tercantum pada bagian akhir

dokumen RKT ini) :

Page 18: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

15

1. Kegiatan pengkajian kebijakan penguatan dan perlindungan usaha pertanian.

2. Kegiatan pengkajian kebijakan sumberdaya alam, infratruktur dan investasi

pertanian.

3. Kegiatan pengkajian kebijakan kelembagaan dan regulasi pertanian.

4. Kegiatan pengkajian kebijakan ekonomi makro, ketahanan pangan, pengentasan

kemiskinan dan pembangunan pedesaan.

5. Kegiatan penelitian dinamika ekonomi pertanian dan pedesaan.

6. Kegiatan evaluasi dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual.

7. Kegiatan diseminasi hasil dan peningkatan kapasitas lembaga.

Gambaran umum masing-masing kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada

uraian-urain berikut ini.

1. Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian

Kegiatan ini mencakup kajian terhadap kebijakan dukungan atau subsidi

input-output pertanian dan modal usaha pertanian serta perdagangan domestik

dan internasional produk pertanian, baik yang dilakukan oleh pemerintah

Indonesia, pusat dan daerah, maupun yang dilakukan oleh pemerintah asing secara

unilateral. Dengan lebih konkret, kegiatan ini mencakup antara lain kajian terhadap

kebijakan subsidi pupuk, benih, dan pembiayaan usahatani, harga dasar hasil

pertanian (misalnya gabah), pajak atau retribusi atas prasarana dan layanan jasa

pemerintah, sarana usaha, produk dan usaha pertanian, tarif impor dan punguatan

ekspor. Kajian terhadap kesepakatan dan atau kerjasama perdagangan, investasi

dan pembangunan ekonomi bilateral (seperti Indonesia-Jepang, Indonesia-China),

regional (seperti ASEAN, APEC), dan multilateral (seperti WTO, G-33). Tujuan utama

kegiatan ini ialah memberikan opsi dan pertimbangan kepada pemerintah serta

bahan penyuluhan kepada masyarakat umum dan advokasi kebijakan penguatan

daya saing dan perlindungan usaha pertanian sehingga mampu bertahan dan

tumbuh berkembang secara berkelanjutan.

Page 19: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

16

2. Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infratruktur dan Investasi Pertanian

Kegiatan ini mencakup kajian kebijakan pengelolaan dan eksploitasi

sumberdaya pertanian (genetik, lahan, air, agroklimat, jalan usahatani, kelistrikan,

tempat pemasaran) dan interaksinya dengan kualitas lingkungan. Penetapan

pembagian yurisdiksi kewenangan pemerintah pusat dan daerah baik secara

fungsional maupun spasial merupakan obyek kajian yang amat penting dari

kegiatan ini. Kebijakan pengaturan dan pemberian insentif partisipasi perusahaan

swasta dalam pembangunan infrastruktur maupun jasa pengelolaan sumberdaya

pertanian juga bagian dari kegiatan ini. Tujuan utama kegiatan ini ialah memberikan

opsi dan pertimbangan kepada pemerintah serta bahan penyuluhan kepada

masyarakat umum dan advokasi kebijakan pengelolaan sumberdaya pertanian dan

pembangunan infrastruktur guna memfasilitasi pertumbuh-kembangan usaha

pertanian yang berdaya saing, progresif, berkeadilan dan berkelanjutan.

3. Pengkajian Kebijakan Kelembagaan dan Regulasi Pertanian

Kegiatan ini mencakup kajian kebijakan penumbuhan, pemberdayaan dan

pengaturan pola-pola usaha kemitraan koordinasi horizontal (seperti kelompok

tani) atau vertikal (antara petani dengan pedagang, eksportir atau pengolah hasil

usahatani), organisasi para pengusaha pertanian (asosiasi petani komoditas sejenis,

seperti asosiasi petani tebu rakyat, asosiasi pedagang, asosiasi pengusaha industri

pertanian) atau masyarakat pemangku kepentingan (masyarakat agribisnis), nilai-

nilai kemasyarakatan, tata-kelola pemerintahan dalam pembangunan pertanian,

serta pembuatan undang-undang dan peraturan di bidang pertanian. Tujuan utama

kegiatan ini ialah memberikan opsi dan pertimbangan kepada pemerintah serta

bahan penyuluhan kepada masyarakat umum dan advokasi kebijakan

pembangunan kelembagaan dan peraturan guna menciptakan iklim usaha yang baik

bagi pertumbuh-kembangan agribisnis.

Page 20: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

17

4. Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan

Kegiatan ini mencakup kajian kebijakan yang tidak langsung berkaitan

dengan sektor pertanian atau sesungguhnya di luar yurisdiksi Kementerian

Pertanian namun berpengaruh nyata terhadap kinerja sektor pertanian. Sebagai

contoh nyata antara lain kajian dampak kebijakan energi, kebijakan moneter dan

pengeluaran pemerintah, pemberian beras untuk keluarga miskin, pemberian

bantuan langsung tunai untuk keluarga miskin. Kajian dampak kebijakan dan kinerja

sektor pertanian terhadap indikator ekonomi makro juga termasuk dalam kegiatan

ini. Tujuan utama kegiatan ini ialah memberikan opsi dan pertimbangan kepada

pemerintah serta bahan penyuluhan kepada masyarakat umum dan advokasi

kebijakan ekonomi makro yang kondusif bagi pertumbuh-kembangan sektor

pertanian serta kebijakan pertanian yang efektif untuk pemantapan ketahanan

pangan, pengentasan kemiskinan dan pembangunan desa.

5. Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan

Kegiatan ini mencakup penelitian untuk mendapatkan parameter dan

indikator yang diperlukan sebagai bahan dalam pengkajian kebijakan. Kegiatan ini

tidak terkait langsung dalam suatu kebijakan tertentu. Penelitian integrasi pasar,

nilai tukar petani, elastisitas dan proyeksi permintaan dan penawaran, evaluasi

dinamika perekonomian desa dan pertumbuhan sektor pertanian termasuk dalam

kegiatan ini.

6. Evaluasi dan Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual

Kegiatan ini mencakup pengkajian segera dan cepat atas isu kebijakan yang

muncul tanpa diantisipasi sebelumnya namun perlu segera ditanggapi oleh

pemerintah atau keberadaannya perlu dijelaskan kepada masyarakat. Kegiatan

spesifik dari kegiatan ini tidak diketahui pada awal perencanaan kegiatan tahunan,

Page 21: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

18

namun tergantung pada perkembangan sepanjang kontinu waktu perencanaan.

Kajian dilaksanakan terutama dengan menggunakan hasil-hasil penelitian terdahulu.

7. Diseminasi Hasil dan Peningkatan Kapasitas Lembaga

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan lembaga PSEKP

dalam melaksanakan tugasnya baik dalam melaksanakan penelitian dan pengkajian

kebijakan maupun dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dan kebijakan

tersebut. Kegiatan ini mencakup kegiatan untuk meningkatkan keterampilan

peneliti dan staf penunjang (sumberdaya manusia), prasarana dan sarana

penelitian, dan jejaring kerja antar lembaga. Kiranya dicatat bahwa kegiatan

diseminasi hasil berkaitan erat dan saling mempengaruhi dengan peningkatan

kapasitas lembaga. Pembangunan sarana publikasi pada hakekatnya merupakan

upaya peningkatan kapasitas diseminasi hasil. Sementara, keberhasilan dalam

melakukan diseminasi hasil bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas lembaga.

Bila kegiatan diseminasi hasil berhasil meningkatkan publikasi karya para peneliti

maka kemampuan dan reputasi peneliti akan meningkat dan kapasitas lembaga

akan meningkat pula.

Page 22: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

19

V. JUSTIFIKASI TARGET INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Sesuai tupoksi Peraturan Mentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010, tugas

utama PSEKP adalah melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian. Tugas pokok dan fungsi PSEKP sebagai bagian dari institusi Kementerian

Pertanian ialah memberikan opsi, pertimbangan dan informasi bagi pimpinan agar dapat

membuat dan melaksanakan program fasilitasi, kebijakan dan peraturan terbaik untuk

sebesar-besarnya kesejahteraan petani.

Mengacu dari tupoksi dan sasaran yang ingin dicapai maka target indikator

kinerja kegiatan utama PSEKP adalah jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan.

Pada tahun 2015, secara umum rekomendasi yang dihasilkan oleh PSEKP terbagi

menjadi dua bagian besar yaitu (1) rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan

dinamika pembangunan pertanian berkelanjutan, dan (2) rekomendasi kebijakan

responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian. Rekomendasi kebijakan

responsif dan antisipatif isu-isu aktual pembangunan pertanian dilakukan secara

terpisah dengan penelitian reguler dalam rangka merespon isu-isu sosial ekonomi

pertanian aktual dan tugas-tugas lain dari kementerian yang membutuhkan

penanganan secara cepat.

Pada tahun 2015, PSEKP mentargetkan menghasilkan 22 rekomendasi kebijakan

yang terdiri dari 12 rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika pembangunan

pertanian berkelanjutan dan 10 rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatif, serta

tugas-tugas dari kementerian. Total jumlah rekomendasi yang ditargetkan pada tahun

2015 ini sama dengan jumlah rekomendasi yang dihasilkan pada TA 2014. Justifikasi

indikator kinerja kegiatan ini antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, jumlah

sumber daya manusia (SDM), terutama peneliti, yang dimiliki PSEKP. Berdasarkan

pengalaman di bidang penelitian sosial ekonomi pertanian yang terstruktur jumlah

anggota penelitian reguler yang ideal (dari sisi subtansi dan administrasi pelaksanaan

kegiatan) adalah 5-6 orang. Mengingat jumlah peneliti yang aktif di PSEKP sekitar 66

Page 23: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

20

orang, maka target 12 judul kegiatan penelitian reguler merupakan target yang

rasional. Khusus untuk analisis kebijakan dalam rangka merespon isu-isu aktual

pembangunan pertanian, jumlah masing-masing anggota sangat bervariasi tergantung

kedalaman masalah dan waktu pelaksanaan kegiatan. Kedua, dari sisi besaran

anggaran, nilai anggaran untuk kegiatan penelitian TA 2015 hampir sama dengan

Tahun 2014, kenaikan hanya dikarenakan penyesuaian inflasi. Pada tahun 2015,

anggaran untuk dukungan kegiatan penelitaian/pengkajian sosial ekonomi pertanian di

PSEKP cukup besar karena adanya pembangunan gedung baru PSEKP sekitar Rp 21,81

milyar.

Page 24: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 - …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/RKT_PSEKP_2015.pdf · pelayanan teknik di bidang ... Menghasilkan proyeksi permintaan ... ketersediaan sarana/prasarana

21

VI. MATRIKS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II / UNIT KERJA MANDIRI K/L

Unit Eselon II : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun : 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

1.

Tersedianya rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan

a. Jumlah rekomendasi kebijakan sosial ekonomi dan dinamika pembangunan pertanian berkelanjutan

b. Jumlah rekomendasi kebijakan responsif dan antisipatiff isu-isu aktual pembangunan pertanian

12 Rekomendasi Kebijakan

10 Rekomendasi

kebijakan

Jumlah anggaran Kegiatan penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian: Rp. 54 735 000 000

Bogor, Juni 2014 Kepala Badan Litbang Pertanian

Kepala Pusat

Dr. Haryono NIP. 19560516 198103 1 002

Dr. Handewi Purwati Saliem NIP. 19570604 198103 2 001