rencana kerja pembangunan daerah tahun 2016
TRANSCRIPT
-
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(RKPD) TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
-
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
WALIKOTA SAMARINDA
PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA
NOMOR 20 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SAMARINDA,
Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 24 ayat (2) dan Pasal 25 ayat (2) serta Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Bappeda
menyusun Rancangan Akhir RKPD berdasarkan hasil Musrenbang dan RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD, serta RKPD
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2016
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang
Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Dati II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1965 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1965 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1103);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
-
2
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000
Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4021);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4022);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor
204, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4024);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA/KL) (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 75,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Kota Tahun 2014;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
-
3
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahun 2015;
18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.44-985 tahun 2005
tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur;
19. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun 2011 2015 (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 7);
20. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 12);
21. Peraturan Walikota Samarinda Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 (Berita Daerah Tahun 2014 Nomor 45);
Pasal 1
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda
Tahun 2016 adalah Rencana Tahunan yang menggambarkan
Rancangan Kerja Ekonomi Daerah, Arah Kebijakan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah serta Rencana Program dan Kegiatan
Prioritas Daerah Tahun 2016.
Pasal 2
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda
Tahun 2016 sebagai pedoman dan panduan dalam penyusunan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota
Samarinda Tahun Anggaran 2016.
Pasal 3
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda
Tahun 2016 merupakan hasil Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah (MUSRENBANG) Kota Samarinda Tahun
2015 untuk kegiatan tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Walikota ini.
Pasal 4
(1) Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan
anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing program.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu)
disampaikan kepada Walikota Samarinda melalui Sekretaris
-
4
Daerah Kota Samarinda paling lambat 14 (empat belas) hari saat berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
(3) Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagian analisis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya
yang diajukan Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda.
Pasal 5
Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Samarinda.
Ditetapkan di Samarinda pada tanggal 27 Mei 2015
WALIKOTA SAMARINDA,
ttd H. SYAHARIE JAANG
Diundangkan di Samarinda pada tanggal 27 Mei 2015
SEKRETARIS DAERAH KOTA SAMARINDA,
ttd
H. ZULFAKAR NOOR BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2015 NOMOR 21.
Salinan Sesuai dengan aslinyaSekretariat Daerah Kota Samarinda
Kepala Bagian Hukum
Nip. 19700202 199603 1 002Akhmad Fidayeen, SH
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 i
Pemerintah Kota Samarinda
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................... i DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... I- 1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ...................................................... I- 2
1.3 Hubungan Antar Dokumen ....................................................... I- 3
1.4 Sistematika Dokumen RKPD ................................................... I- 3
1.5 Maksud dan Tujuan ................................................................... I- 4
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
2.1 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda .............................. II- 1
2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi ...................................... II- 1
2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................. II- 8
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga Tahun
2014 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015 ....................... II- 18
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah ...................................... II- 37
2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan
Prioritas dan Sasaran Pembangunan ............................ II- 37
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan ..................................................... II- 41
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah .............................................. III- 1
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan
Perkiraan Tahun 2015 ................................................... III- 2
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Tahun 2016 .................................................................... III- 4
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................ III- 5
3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan ..................................................................... III- 5
3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ................................. III- 6
3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .................. III- 6
3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah ......................... III- 7
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 ii
Pemerintah Kota Samarinda
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan .......................................... IV- 1
4.2 Prioritas dan Pembangunan ...................................................... IV- 4
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
5.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah .................... V- 1
5.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah .................. V- 6
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... VI- 1
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 iii
Pemerintah Kota Samarinda
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Peta Administrasi Kota Samarinda ........................................................ II- 2
2.2 Jumlah Produksi Gas Bumi Kota Samarinda Tahun 2012-2014 ................................................................................... II- 4
2.3 Jumlah Produksi Batubara Kota Samarinda Tahun 2010-2014 ................................................................................... II- 5
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 iv
Pemerintah Kota Samarinda
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Samarinda Tahun 2009 2013 ................................................. II- 6
2.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2013 ............................................................. II- 6
2.3 Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2013 .............................. II- 7
2.4 Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota Samarinda Tahun 2013 ................................................................. II- 7
2.5 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2011 2013 ..................... II- 8
2.6 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa Migas Tahun 2011 2013 ................................................................................ II- 9
2.7 PDRB Atas Dasar Harga Konstant Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 2013 ................................................................................. II- 9 2.8 Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) ............................ II- 10
2.9 Inflasi Kota Samarinda Tahun 2010 2014 ........................................... II- 11
2.10 Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2014 ............................................................................................ II- 12
2.11 Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda ................................. .............. II- 12
2.12 Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda Tahun 2009 - 2013 ................................................................................. II- 15
2.13 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2010 - 2014 ................................................................................. II- 16
2.14 Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda Tahun 2010 - 2014 ................................................................................. II- 17
2.15 Rekapitulasi Evaluasi Hasil RKPD Kota Samarinda Tahun 2014 ............................................................................................ II- 18 2.16 Hasil Pelaksanaan Program RKPD Kota Samarinda Tahun 2014 Per Urusan ......................................................................... II- 18 2.17 Hasil Pelaksanaan Program RKPD Kota Samarinda Tahun 2014 Per SKPD .......................................................................... II- 20 2.18 Predikat Kinerja SKPD Berdasarkan Hasil Pelaksanaan Program RKPD Kota Samarinda Tahun 2014........................................ II- 23 2.19 Perumusan Minimal Kegiatan ................................................................ II- 24
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 v
Pemerintah Kota Samarinda
2.20 Rekapitulasi SKPD Berprestasi .............................................................. II- 25
2.21 Perbandingan Permasalahan/Kondisi Pembangunan Nasional, Provinsi dan Daerah .............................................................................. II- 38
2.22 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional,
Provinsi dan Daerah/ Kota ..................................................................... II- 41
3.1 Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Menurut Harga Konstan Tahun 2010-2013 ............................ .............. III- 2
3.2 PDRB Kota Samarinda Atas Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah) ................................................. III- 3
4.1 Penjabaran Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran RPJMD Kota Samarinda Tahun 2011-2015 .................................................................... .............. IV- 1
5.1 Program Prioritas Pembangunan, Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja, Bidang Urusan dan Satuan Kerja Penanggung Jawab .......................... V- 2
5.2 Program Prioritas Pembangunan ........................................................... V- 7
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 I- 1
Pemerintah Kota Samarinda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5, Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), memuat rancangan
kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan
pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat.
RKPD Kota Samarinda Tahun 2016 merupakan dokumen perencanaan tahunan yang
menjadi dasar penyusunan APBD 2016 dimana pada tahun berkenaan merupakan akhir
masa jabatan Walikota (2011-2015), sehingga tahun anggaran 2016 harus mampu
mengakomodasi dan menjaga kesinambungan pembangunan. RKPD Kota Samarinda Tahun
2016 merupakan penjabaran dari RPJMD Kota Samarinda 2011-2015 tahun ke-5, hasil
pembahasan Forum SKPD, dan Musrenbang Kota Samarinda. Penyusunan RKPD tahun
2016 ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknokratis (strategis dan berbasis
kinerja), partisipatif, bottom-up dan top-down. Hal tersebut dilakukan dengan tetap
memperhatikan dan menekankan pada integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar wilayah,
antar ruang, antar waktu, antar urusan pemerintahan maupun antar Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Provinsi.
Untuk menjaga konsistensi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2016 menjadi dasar dalam perumusan
tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju pada
rancangan Renja SKPD Tahun 2016 dengan tetap menjaga prinsip-prinsip selaras dan
konsisten dengan Renstra SKPD.
Sebagai Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, penyusunan RKPD tahun
2016 direncanakan dilaksanakan melalui 4 tahapan, yaitu penyusunan Pra Rancangan Awal
RKPD, Rancangan Awal RKPD, Rancangan RKPD, dan Rancangan Akhir RKPD. Tahapan
Pra Rancangan Awal RKPD lebih menitikberatkan pada rencana kerja pembangunan di
wilayah. Selanjutnya Rancangan Awal RKPD disusun berdasarkan Pra Rancangan Awal
setelah mendapat masukan konsultasi publik dan SKPD, sebagai bahan pembahasan pada
forum SKPD. Adapun Rancangan RKPD disusun setelah memperoleh masukan secara
paralel dari Musrenbang dan Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD, sebagai bahan
pembahasan pada Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid), sekaligus mendapat masukan dari
forum tersebut untuk bahan penyusunan Rancangan Akhir RKPD.
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 I- 2
Pemerintah Kota Samarinda
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Dalam penyusunan RKPD Kota Samarinda untuk tahun 2016 berdasarkan pada:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur; 2) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara; 3) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 4) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 5679); 6) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5589); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom; 8) Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan; 9) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 10) Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah; 11) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
12) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah;
13) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil;
15) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rincian Kerja Pemerintah;
16) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan
Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD;
18) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
19) Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dana Alokasi Umum Daerah
Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota Tahun 2005;
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 I- 3
Pemerintah Kota Samarinda
20) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
21) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
22) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
25) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016; 26) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 07 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun 2011-2015.
1.3 Hubungan Antar Dokumen
RKPD tahun 2016 merupakan dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan yang
disusun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 20152019 dan Rencana Kerja
Pemerintah Provinsi Tahun 2016. Hal ini dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan
kegiatan pembangunan Kota Samarinda dengan program pembangunan Provinsi dan
prioritas pembangunan nasional.
RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) yang juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon
Anggaran (PPA) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD).
1.4 Sistematika Dokumen RKPD
Proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Samarinda tahun 2016
dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah dan
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 I- 4
Pemerintah Kota Samarinda
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2016 disusun dengan
mengikuti sistematika dan struktur bab, sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, berisi (1) Latar Belakang, (2) Dasar Hukum Penyusunan, (3) Hubungan Antar Dokumen (4) Sistematika Dokumen RKPD, (5) Maksud dan
Tujuan Penyusunan.
BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu, memuat (1) Gambaran Umum Kondisi Daerah, (2) Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD, (3) Permasalahan
Pembangunan Daerah.
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan, memuat (1) Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, (2) Arah Kebijakan Keuangan
Daerah.
BAB IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah, memuat (1) Tujuan dan Sasaran Pembangunan dan (2) Prioritas Pembangunan.
BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah, mengemukakan secara rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
BAB VI Penutup, memuat tahapan-tahapan sistematika penyajian rancangan awal
pada bab diatas sehingga memberikan gambaran tentang Pemerintah Daerah
Kota Samarinda.
1.5 Maksud dan Tujuan
RKPD tahun 2016 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam penyusunan
Rancangan Akhir Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 2016, penyusunan KUA dan PPA
Sementara Tahun 2016 yang akan disampaikan kepada Badan Anggaran DPRD untuk
dibahas, disepakati dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA antara Walikota
dan Pimpinan DPRD. Selanjutnya akan dijabarkan dalam RKA SKPD sebagai lampiran
Raperda APBD untuk dibahas dan memperoleh persetujuan DPRD.
Adapun tujuan utama penyusunan RKPD ini adalah untuk mewujudkan program
pembangunan Kota Samarinda yang terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan visi, misi
dan amanat RPJMD. Selain itu ada beberapa tujuan lainnya yaitu:
1) Menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam penyelenggaran
urusan Pemerintahan melalui penjabaran rencana strategis ke dalam rencana
operasional dan memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis
jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan
pembangunan daerah.
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 I- 5
Pemerintah Kota Samarinda
2) Memberikan arah bagi seluruh stakeholder pembangunan daerah dalam merumuskan
dan menyusun perencanaan serta partisipasi dalam pembangunan daerah tahun 2016.
3) Menjadi pedoman bagi satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyusun
Rencana Kerja (Renja) SKPD.
4) Menyatukan tujuan kegiatan semua SKPD melalui penetapan target sasaran dalam
rangka pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Samarinda sehingga menjadi
instrumen bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Laporan Keterangan Pertanggung
Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan
Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD).
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 1
Pemerintah Kota Samarinda
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD
TAHUN LALU
2.1 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda 2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi
Kota Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda secara astronomis
terletak pada posisi antara 11700300 11701814 Bujur Timur dan 0001902
0004234 Lintang Selatan dengan luas wilayah adalah 718 km2 berdasarkan PP. No. 21
tahun 1987. Suhu minimum berkisar antara 23,90C dan suhu maksimum berkisar 32,90C.
Kelembaban udara terendah rata-rata 77 % dan kelembaban udara tertinggi sekitar 86%.
Kota Samarinda yang beriklim tropis, hujan sepanjang tahun dengan rata-rata curah
hujan 201,7 mm/th. Sungai-sungai yang melintas di Kota Samarinda memiliki pengaruh
yang cukup besar pada perkembangan kota. Sebagai salah satu pusat perekonomian
regional terpenting di Kalimantan Timur, Kota Samarinda memiliki posisi dan kedudukan
strategis bagi berbagai kegiatan industri, perdagangan dan jasa serta pemukiman yang
berwawasan lingkungan dan hijau. Adanya Sungai Mahakam yang membelah di tengah
kota menjadikan kota ini bagai gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur.
Kota Samarinda, pada awal terbentuknya, yaitu berdasarkan PP Nomor 21 Tahun
1987 hanya terdiri atas 4 kecamatan yang kemudian pada tahun 1997 dimekarkan
menjadi 6 kecamatan terdiri dari 42 kelurahan. Jumlah kelurahan terus bertambah
dengan ditetapkannya Perda Kota Samarinda Nomor 01 Tahun 2006 tentang
pembentukan kelurahan dalam wilayah kota Samarinda; dan mengacu pada Peraturan
Walikota Samarinda Nomor 10 Tahun 2006 tentang penetapan 11 kelurahan baru hasil
dari pemecahan/pemekaran dalam wilayah kota Samarinda, maka jumlah kelurahan
setelah pemekaran menjadi 53 kelurahan (Pasal 3). Akibat jumlah penduduk yang terus
meningkat dan untuk memudahkan pelayanan pada masyarakat, maka ditetapkanlah
Perda Nomor 02 tahun 2010 tentang pembentukan Kecamatan Sambutan, Samarinda
Kota, Sungai Pinang dan Kecamatan Loa Janan Ilir, yang membagi Kota Samarinda
menjadi 10 Kecamatan dan 53 Kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 6
Tahun 2014 tentang Pemekaran Kelurahan Dalam Wilayah Kota Samarinda, Kota
Samarinda kini memiliki 10 kecamatan dan 59 kelurahan seiring dengan terbentuknya
Kelurahan Mangkupalas, Kelurahan Tenun Samarinda, Kelurahan Gunung Panjang,
Kelurahan Sempaja Barat, Kelurahan Sempaja Timur, dan Kelurahan Budaya Pampang.
Adapun batas administrasi Kota Samarinda adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kec. Muara Badak (Kutai Kartanegara)
Sebelah Timur : Kec. Anggana dan Sanga-sanga (Kutai Kartanegara)
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 2
Pemerintah Kota Samarinda
Sebelah Selatan : Kec. Loa Janan (Kutai Kartanegara)
Sebelah Barat : Kec. Muara Badak dan Tenggarong Seberang
(Kutai Kartanegara).
Gambar 2.1.
Peta Administrasi Kota Samarinda
Sumber: Revisi Penyusunan RTRW Kota Samarinda, 2010
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 3
Pemerintah Kota Samarinda
a. Luas Wilayah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987, Tentang
Penetapan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Samarinda. Kotamadya
Daerah Tingkat II Balikpapan, Kabupaten Daerah Tingkat II Kutai dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Pasir yang tertuang dalam Lembaran Negara Nomor 3364, Luas
Wilayah Kota Samarinda adalah 718 Km2.
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2014 tentang Pemekaran
Kelurahan Dalam Wilayah Kota Samarinda, maka wilayah Kota Samarinda saat ini
terbagi dalam 10 (sepuluh) Kecamatan dan 59 Kelurahan yang terdiri dari:
1) Kecamatan Samarinda Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas
wilayah 17,18 Km
2) Kecamatan Samarinda Utara membawahi koordinasi 8 Kelurahan dengan luas
wilayah 229,50 Km
3) Kecamatan Samarinda Ulu membawahi koordinasi 8 Kelurahan dengan luas
wilayah 22,12 Km
4) Kecamatan Sungai Kunjang membawahi koordinasi 7 Kelurahan dengan luas
wilayah 43,04 Km
5) Kecamatan Samarinda Seberang membawahi koordinasi 6 Kelurahan dengan
luas wilayah 12,49 Km
6) Kecamatan Palaran membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah
221,28 Km
7) Kecamatan Samarinda Kota membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas
wilayah 11,12 Km
8) Kecamatan Loa Janan Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas
wilayah 26,13 Km
9) Kecamatan Sungai Pinang membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas
wilayah 34,16 Km
10) Kecamatan Sambutan membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan luas wilayah
100,95 Km.
b. Iklim dan Hidrologi Kondisi klimatologi Kota Samarinda menurut Stasiun Meteorologi Kota
Samarinda, Samarinda mengalami iklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,40C ,
suhu minimum berkisar antara 23,9C dan suhu maksimum berkisar antara 32,7C.
Kelembaban udara terendah untuk Kota Samarinda rata-rata berkisar antara 82%
sampai dengan 84%. Kota Samarinda yang beriklim tropis, hujan sepanjang tahun
dengan curah hujan terendah 90,2 mm/th dan curah hujan tertinggi 237,8 mm/th.
Persentase penyinaran matahari di Kota Samarinda rata-rata 39% dan jumlah hari
hujan rata-rata adalah 22 HH. Sungai-sungai yang melintas di Kota Samarinda
memiliki pengaruh yang cukup besar pada perkembangan Kota Samarinda. Sungai-
sungai ini digunakan sebagai sumber air untuk masyarakat, sekaligus berfungsi
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 4
Pemerintah Kota Samarinda
sebagai drainase primer dalam rangka pengendalian banjir serta tempat pembuangan
air hujan.
c. Pertambangan dan Energi Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian.
Sektor pertambangan di Kota Samarinda menyimpan potensi, berupa:
1) Gas Bumi
Samarinda memiliki potensi gas alam yang melimpah yang hasilnya
merupakan salah satu pendapatan dalam APBD Kota Samarinda. Pada tahun
2012 hasil produksi gas bumi mencapai angka 2.700,87 Ribu MMBTU. Pada
tahun 2013 jumlah tersebut turun menjadi 1.040,60 Ribu MMBTU. Jumlah
tersebut menurun lagi di tahun 2014 menjadi 1.333,35 Ribu MMBTU.
Gambar 2.2
Jumlah Produksi Gas Bumi Kota Samarinda Tahun 2012-2014
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Menurunnya sektor pertambangan tidak hanya terjadi di sektor gas alam,
namun di sektor batubara juga menunjukkan tren yang serupa.
2) Batubara
Pertambangan Batubara di Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda
masih menjadi primadona hingga saat ini. Pada tahun 2013, produksi batubara
mencapai 9,8 mT, sedangkan sampai bulan September 2014 produksi batubara
di kota Samarinda sekitar 5,5 mT.
2700,87
1040,6
1333,35
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2012 2013 2014
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 5
Pemerintah Kota Samarinda
Gambar 2.3 Jumlah Produksi Batubara
Kota Samarinda Tahun 2010-2014 (dalam juta mT)
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Grafik di atas memperlihatkan adanya tren negatif produksi batubara di kota
Samarinda. Hal ini dapat dijadikan suatu tanda bahwa Pemerintah Kota
Samarinda perlu meningkatkan iklim investasi perdagangan dan perhotelan
sebagai penopang perekonomian untuk menggantikan dominasi peran
pertambangan yang kian menurun.
d. Kependudukan dan Ketenagakerjaan Penduduk Kota Samarinda dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang
cukup berarti. Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kota Samarinda sebanyak 805.688
jiwa, sebagian besar berada di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 134.659 jiwa
atau 16,71% dari total penduduk Kota Samarinda. Ciri penting dari penduduk Kota
Samarinda adalah kemajemukan atau plural, baik dilihat dari pengelompokan agama,
maupun adat istiadat, seni budaya dan suku. Dalam demografi dikenal istilah transisi
demografis. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan
dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran
dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak
faktor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang
diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi.
Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat
akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan
penduduk mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran
maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga
cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi. Ciri
demografi Kota Samarinda cenderung menuju transisi tingkat kelahiran dan kematian
rendah.
Disamping itu, ciri kependudukan Kota Samarinda juga menggambarkan
berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural.
4,63
11,59 11,33
9,85
5,53
2010 2011 2012 2013 2014
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 6
Pemerintah Kota Samarinda
Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas),
meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi,
termasuk arus ulang alik (commuters), juga mempengaruhi kebijakan kependudukan
yang diterapkan.
Tabel 2.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
di Kota Samarinda Tahun 2009 - 2013
Tahun Jumlah Penduduk
Laju Pertumbuhan
Penduduk (%)/Tahun
Luas Wilayah (Km2)
Kepadatan penduduk (Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4) (5) 2009 607.675 0,92 718 846 2010 727.500 19,72 718 1.013 2011 740.747 1,82 718 1.031 2012 781.184 5,46 718 1.088 2013 805.688 3,14 718 1.122
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Tingkat kepadatan penduduk di Kota Samarinda pada tahun 2013 adalah
1.122 jiwa/km. Kepadatan penduduk pada setiap kecamatan menggambarkan pola
persebaran penduduk secara keseluruhan. Berdasarkan pola persebaran dan luas
wilayahnya, terlihat belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan
penduduk yang mencolok antar kecamatan.
Tabel 2.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2013
Kecamatan Jumlah Penduduk
Luas Wilayah (Km2)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
(1) (2) (3) (4) Palaran 54.353 221,29 246 Samarinda Ilir 73.383 17,18 4.271 Samarinda Kota 36.604 11,12 3.292 Sambutan 48.342 100,95 479 Samarinda Seberang 63.715 12,49 5.101 Loa Janan Ilir 62.740 26,13 2.401 Sungai Kunjang 126.302 43,04 2.935 Samarinda Ulu 134.659 22,12 6.088 Sungai Pinang 105.695 34,16 3.094 Samarinda Utara 99.894 229,52 435
Jumlah 805.688 718 1.122 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Dari semua kecamatan yang ada terlihat bahwa Kecamatan Samarinda Ulu
memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 6.088 jiwa/km2 diikuti oleh Kecamatan
Samarinda Seberang dengan kepadatan 5.101 jiwa/km2. Sedangkan untuk
Kecamatan Samarinda Utara dan Palaran yang mempunyai wilayah lebih luas,
kepadatan penduduk hanya 435 jiwa/km2 dan 246 jiwa/km2. Jumlah Penduduk
menurut jenis kelamin tahun 2013 Kota Samarinda 388.713 jiwa penduduk laki-laki
dan 416.975 jiwa penduduk perempuan.
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 7
Pemerintah Kota Samarinda
Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota Samarinda
selama kurun waktu tahun 2009-2013 cenderung menunjukkan kenaikkan, dan
sedikit mengalami penurunan di tahun 2011 yang mencapai 4.701 orang, dan
kemudian naik kembali pada tahun 2012 menjadi 6.344. Selama tahun 2009-2013
jumlah pencari kerja terdaftar di Disnaker Kota Samarinda yang terbanyak adalah
berpendidikan SLTA dari total keseluruhan pencari kerja. Rincian secara detail
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3 Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2013 Tingkat
Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) SD 77 20 97 SLTP 277 90 367 SLTA 2.076 847 2.923 Sarjana Muda/Diploma 409 1.016 1.425
Sarjana 1.172 1.723 2.895 S2 13 34 47
Jumlah 4.024 3.730 7.754 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota Samarinda
selama kurun waktu tahun 2009-2013 cenderung menunjukkan kenaikkan, dan
sedikit mengalami penurunan di tahun 2011 yang mencapai 1.450 orang. Selama
tahun 2009-2013 jumlah pencari kerja yang ditempatkan berdasarkan data Dinas
Tenaga Kerja Kota Samarinda yang terbanyak adalah berpendidikan SLTA dari
total keseluruhan pencari kerja. Rincian secara detail dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.4 Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota
Samarinda Tahun 2013 Tingkat
Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) SD 13 5 18 SLTP 51 39 90 SLTA 691 303 994 Sarjana Muda/Diploma
121 392 513
Sarjana 452 888 1340 S2 2 6 8
Jumlah 1.330 1.633 2.963 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 8
Pemerintah Kota Samarinda
2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
a. Fokus Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang
dan jasa di suatu wilayah perekonomian dan dalam selang waktu tertentu.
Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan
oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal
sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB disajikan dalam dua
konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan; dan penghitungan
pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep harga konstan (constant prices)
dengan tahun dasar tertentu untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat
ini BPS menggunakan tahun dasar 2000.
Nilai tambah juga merupakan balas jasa faktor produksi, tenaga kerja,
tanah, modal, dan entrepreneurship yang digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung dari PDRB hanya
mempertimbangkan domestik, yang tidak memperhatikan kepemilikan faktor
produksi. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat bahwa pertumbuhan Ekonomi
Daerah Kota Samarinda baik melalui harga yang berlaku maupun harga
konstant, baik dengan sektor migas maupun non migas yang dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 2.5. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2011-2013.
Tahun
PDRB Dengan Migas (Jt Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)
Berlaku Konstant Tahun 2000 Berlaku Konstant
Tahun 2000
2011r) 33.267.694,05 13.547.935,43 12,28 6,16 2012* 35.819.216,53 14.018.003,39 7,67 3,47
2013** 41.562.545,13 14.801.018,09 16,03 5,59 Rata-rata Pertumbuhan 11,99 5,07
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kota
Samarinda, apabila memasukkan unsur migas dengan harga berlaku pada
periode waktu 2011 2013, rata-rata tumbuh sebesar 11,99% sedangkan
apabila dilihat dengan harga konstant, rata-rata tumbuh sebesar 5,07% per
tahun. Umumnya untuk melihat pertumbuhan Ekonomi Daerah harus di lihat
dengan harga konstant.
Apabila dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi tanpa migas maka
dapat diikuti pada tabel berikut ini:
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 9
Pemerintah Kota Samarinda
Tabel 2.6. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa Migas Tahun 2011 2013.
Tahun PDRB Tanpa Migas (Jt Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)
Berlaku Konstant Tahun 2000 Berlaku Konstant
Tahun 2000 2011r) 33.215.387,20 13.511.502,10 12,28 6,17 2012* 35.768.351,25 13.984.652,78 7,69 3,50
2013** 41.521.072,51 14.773.901,47 16,08 5,64 Rata-rata Pertumbuhan 12,02 5,11
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Apabila di tinjau dari sisi PDRB tanpa migas, maka dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2011 sampai 2013 terlihat rata-rata
pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda tumbuh sebesar 12,02% dengan harga
berlaku dan 5,11% dengan harga konstant. Kalau di bandingkan dengan pertumbuhan berdasarkan migas maka
pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda tanpa migas jauh lebih tinggi, ada
perbedaan nilai pertumbuhan jika PDRB di lihat tanpa migas, sesungguhnya
pertumbuhan ekonomi tanpa migas inilah yang dapat dijadikan rujukan dan
analisis karena Kota Samarinda memang termasuk kota yang bukan penghasil
migas atau jasa bukan kota pengolah migas, Samarinda dalam visi dan
misinya lebih berorientasi pada kota jasa dan perdagangan, hal ini dapat
dilihat pada pertumbuhan sektoral sebagai berikut:
Tabel 2.7. PDRB Atas Dasar Harga Konstant Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 2013
No Lapangan Usaha 2011r) 2012*) 2013**)
1 Pertanian 244 845,13 236 638,64 266 135,37
2. Pertambangan & Penggalian 1 799 976,77 1 416 589,49 1 249 946,57
3. Industri pengolahan 2 621 996,18 2 710 084,93 2 829 287,29
4. Listrik, gas & air bersih 147 870,08 166 471,91 178 326,29
5. Konstruksi 711 636,41 769 014,62 860 780,43
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 3 477 318,30 3 820 205,81 4 188 856,89
7. Pengangkutan & Komunikasi 1 444 536,97 1 477 492,94 1 531 217,41
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 1 509 368,62 1 688 682,69 1 859 344,69
9. Jasa-Jasa 1 590 386,96 1 732 822,36 1 837 123,14
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase menunjukkan
besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai
tambah. Hal ini menggambarkan ketergantungan daerah terhadap
kemampuan produksi masing-masing sektor ekonomi. Struktur ekonomi yang
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 10
Pemerintah Kota Samarinda
disajikan dari waktu ke waktu memperlihatkan perubahan dan pergeseran
sebagai indikator adanya proses pembangunan.
Secara umum, pembentukan perekonomian Kota Samarinda (angka
PDRB) secara perlahan dan pasti menuju Kota Pelayanan (Service).
Perubahan perekonomian Kota Samarinda tersebut sangat dipengaruhi olah
naik turunnya sektor-sektor tersebut. Terlihat dengan adanya pergeseran
kontribusi ekonomi Kota Samarinda dari tahun ketahun, tampak seperti
peranan sektor Pembuatan (Manufacture) dan Pertanian (Agriculture) terus
mengalami penurunan. Dilihat dari tiga sektor besar, maka tampak adanya
pergeseran yang signifikan antara Pertanian (Agriculture), Pembuatan
(Manufacture) dan Pelayanan (Service).
Pergeseran terlihat pada peningkatan peranan sektor yang
menghasilkan jasa meliputi sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel,
Angkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa mencatat kontribusi
(peranan).
Tabel 2.8. Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) Jenis Sektor 2009 2010r) 2011*) 2012**)
Pertanian / Agriculture 2,13 2,14 1,50 1,35 Pembuatan / Manucfacture
33,99 34,54 37,84 31,67
Pelayanan / Service 63,88 63,32 60,67 66,98 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Sektor Pertanian (Agriculture) yang terdiri dari sub sektor pertanian
bahan (tanaman) pangan, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan
kehutanan. Sektor Manufacture yang meliputi sektor :
(1) Pertambangan dan penggalian,
(2) Industri pengolahan,
(3) Listrik, gas dan air minum
(4) Sektor Konstruksi/Bangunan.
Sebaliknya terjadi kenaikan kontribusi dari peranan Sektor Service
meliputi sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Angkutan dan Komunikasi,
Keuangan dan Jasa-jasa.
Peranan sektor Pertanian (Agriculture) dalam perekonomian Kota
Samarinda tahun 2012 hanya sekitar 1,35%. Dapat dikatakan bahwa peranan
sektor tersebut tidak signifikan. Ini ditunjukkan, selain dari besaran peranan
sektor tersebut relatif lebih kecil dibandingkan sektor lain, terdapat pula
kecenderungan bahwa peranan yang diberikan semakin menurun.
b. Laju Inflasi Makna inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah
barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 11
Pemerintah Kota Samarinda
yang harganya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa
yang harganya justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan
harga bermacam barang dan jasa tersebut, pada suatu selang waktu (bulanan)
disebut inflasi (apabila naik) dan deflasi (apabila turun).
Inflasi merupakan indikator pergerakan antara permintaan dan
penawaran dipasar riil juga terkait erat dengan perubahan tingkat suku bunga,
produktivitas ekonomi, nilai tukar rupiah dengan valuta asing, indeksasi
anggaran dan parameter ekonomi makro lain. Secara umum, hitungan
perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga yang dikenal
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPS).
Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya
disebut deflasi. Inflasi/deflasi tersebut dapat dihitung menggunakan suatu
rumus.
Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh indikator yang
menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga. Tujuan
tersebut penting dicapai karena indikator tersebut dapat dipakai sebagai
informasi dasar untuk pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi mikro atau
makro, baik fiskal maupun moneter. Pada tingkat mikro, rumah
tangga/masyarakat misalnya, dapat memanfaatkan angka inflasi untuk dasar
penyesuaian nilai pengeluaran kebutuhan sehari-hari dengan pendapatan
mereka yang relatif tetap.
Pada tingkat korporasi angka inflasi dapat dipakai untuk perencanaan
pembelanjaan dan kontrak bisnis. Dalam lingkup yang lebih luas (makro)
angka inflasi menggambarkan kondisi/stabiIitas moneter dan perekonomian.
Secara spesifik kegunaan angka inflasi antara lain untuk:
a. lndeksasi upah don tunjangan gaji pegawai (wage-in-dexation),
b. Penyesuaian nilai kontrak (project payment),
c. Eskalasi nilai provek (project escalation),
d. Penentuan target inflasi (inflation targeting),
e. lndeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (bucket indexation),
f. Sebagai pembagi PDB, PDRB (GDP deflator),
g. Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost of living),
h. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham.
Data Inflasi di kota Samarinda dalam 5 (Lima) tahun terakhir dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.9. Inflasi Kota Samarinda Tahun 2010 2014
Tahun Inflasi (%)
2010 7,00
2011 6,23
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 12
Pemerintah Kota Samarinda
Tahun Inflasi (%)
2012 4,81
2013 10,37
2014 6,74
Sumber: BPS
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat inflasi tertinggi di Kota
Samarinda adalah pada tahun 2013 yang berada pada level 10,37 %.
Secara khusus berdasarkan kelompok barang inflasi di Kota
Samarinda pada tahun 2014 terlihat sebagai berikut:
Pada tahun 2014 laju inflasi Kota Samarinda tercatat sebesar 6,74%.
Andil inflasi Kota Samarinda terhadap inflasi Provinsi Kalimantan Timur
sebesar 3,32%.
Tabel 2.10. Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2014 No Kelompok Pengeluaran Inflasi (%)
1 Bahan Makanan 4,47
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 7,26
3 Perumahan 7,17
4 Sandang 3,20
5 Kesehatan 4,56
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 3,87
7 Transportasi dan Komunikasi 11,06
Laju Inflasi 6,74
Sumber: BPS Kota Samarinda
Kenaikan laju inflasi dipengaruhi meningkatnya jasa pelayanan udara,
kenaikan harga BBM bersubsidi, kenaikan harga sewa/kontrak rumah,
kenaikan harga LPG 12 Kg, kenaikan tarif listrik dan biaya pendidikan di
Perguruan Tinggi. Penyebab laju inflasi di Kota Samarinda tertinggi adalah
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, disusul kelompok
perumahan dan kelompok transportasi dan komunikasi.
Tabel 2.11. Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda
Kelompok IV-13 III-14 IV-14
Bahan Makanan 11,66 2,01 4,47
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan
Tembakau 13,24 2,90 7,26
Perumahan 10,61 4,06 7,71
Sandang -1,79 1,84 3,20
Kesehatan 7,59 10,18 4,56
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 9,74 4,09 3,87
Transport dan Komunikasi 12,62 0,48 11,06
Laju Inflasi 10,37 3,02 6,74
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 13
Pemerintah Kota Samarinda
Sumber: BPS Kota Samarinda
Inflasi memberikan dampak yang cukup luas terhadap kebijakan dan
perencanaan pembangunan, terutama terkait penyediaan anggaran dan daya
beli masyarakat. Oleh karena itu angka inflasi sangat diperlukan dalam setiap
penyusunan perencanaan dan kebijakan pembangunan agar hasil yang
diperoleh dapat lebih realistis dan tajam. Inflasi sangat dipengaruhi oleh
kondisi penawaran dan permintaan barang/jasa dalam suatu wilayah.
Beberapa kondisi yang memungkinkan terjadinya inflasi adalah:
1) Faktor jumlah persediaan barang atau jasa tetap, sedangkan permintaan
naik
2) Jumlah persediaan barang atau jasa berkurang tetapi pada saat yang
sama jumlah permintaan naik
3) Jumlah barang atau jasa naik karena adanya kebijakan di bidang
keuangan.
c. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pembangunan ekonomi dan sosial harus berjalan searah guna
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan yang baik membantu
peningkatan kesehatan, dan kondisi kesehatan yang baik memberikan
kontribusi positif bagi pendidikan yang lebih baik. Lebih lanjut, pendidikan yang
baik memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan peningkatan kesehatan, juga
dapat memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat. Kemajuan
pembangunan manusia dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tersusun dari dimensi kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi.
IPM merupakan indeks gabungan dari tiga indikator: longevity sebagai
ukuran harapan hidup, pengetahuan (knowledge) yang diukur dengan
kombinasi melek huruf penduduk dewasa (berbobot tiga perempat) dan
gabungan dari rasio pendidikan tinggi primer, sekunder, tersier bruto (berbobot
sepertiga), dan standar hidup layak (decent standard of living) sebagaimana
diukur oleh PDRB riil per kapita dan dinyatakan dalam PPP$. Data Indonesia
dalam laporan "Indonesia: The National Human Development Report, 2000",
mengalami beberapa penyesuaian, khususnya indikator pengetahuan yang
diukur dengan kombinasi berbobot sama antara melek huruf dewasa dan
rata-rata lama sekolah, dan standar hidup layak, yang diukur dengan
pengeluaran per kapita.
Ketiga indeks dalam laporan ini berdasarkan data BPS, terutama dari:
SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
Statistik Indonesia setiap tahun untuk informasi inti
Modul Konsumsi setiap tiga tahun untuk informasi konsumsi.
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 14
Pemerintah Kota Samarinda
Komponen longevity diukur dengan menggunakan indikator harapan
hidup. Dalam laporan ini, harapan hidup di Indonesia dan 32 provinsi dihitung
dengan menerapkan metode (Metode Brass, varian dari Trussel) berdasarkan
variabel rata-rata jumlah kelahiran hidup dan jumlah rata-rata anak yang tetap
hidup.
Komponen pengetahuan diukur dengan menggunakan dua indikator
yaitu: tingkat melek huruf dan rata-rata lama bersekolah. Indikator melek huruf
dimaksudkan sebagai jumlah penduduk yang telah berusia 15 tahun atau lebih
yang mampu membaca dan menulis huruf latin sebagai persentase terhadap
total jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih. Indikator rata-rata lama
sekolah adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pendidikan penduduk berusia 15 tahun atau lebih, yang dihitung dengan
memasukkan dua variabel yaitu : gelar telah dicapai dan pencapaian tingkat
pendidikan (attainment of education level).
Komponen standar hidup layak diperoleh dengan menggunakan
indikator tingkat konsumsi riil per kapita yang disesuaikan. UNDP memakai
PDRB per kapita dengan perhitungan paritas daya beli (PPP US$) sebagai
perbandingan internasional komponen ini. Prosedur untuk menghitung
konsumsi riil per kapita yang disesuaikan adalah sebagai berikut:
1) Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita dari data SUSENAS untuk
setiap provinsi dan kabupaten (=A).
2) Mendeflasi nilai A dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) provinsi dan
kabupaten (=B), dengan beberapa penyesuaian untuk kabupaten di mana
data harga tidak terkumpul.
3) Menghitung paritas daya beli per unit (PPP/ unit) dengan menggunakan
Jakarta sebagai standar. Penghitungan PPP/ unit pada dasarnya memakai
metode yang sama seperti yang digunakan dalam Proyek Perbandingan
Internasional dalam standardisasi PDRB untuk perbandingan internasional
Penghitungan berdasarkan harga dan jumlah 27 komoditas terpilih seperti
yang tersedia dalam modul konsumsi SUSENAS.
4) Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C)
5) Menyesuaikan nilai C dengan menerapkan formula Atkinson untuk
mengukur nilai utilitas marginal C.
Berdasarkan prosedur di atas IPM dapat dihitung dengan persamaan berikut
ini :
IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]
Dimana :
X(1) : Indeks harapan hidup kelahiran
X(2) : Indeks pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3 (indeks rata-
rata lama sekolah)
X(3) : Indeks standar hidup layak / paritas daya beli
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 15
Pemerintah Kota Samarinda
Dari indeks pembangunan manusia Kota Samarinda dari tahun 2008
2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.12. Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda Tahun 2009
- 2013
Tahun IPM
2009 76,68
2010 77,05
2011 77,49
2012 78,26
2013 78,79 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
Terdapat tren positif pada IPM Kota Samarinda dalam kurun 4 tahun
terakhir, dimana ada kecenderungan semakin meningkat walaupun tidak
terlalu signifikan. IPM Kota Samarinda selama tahun 2009-2012 berada di atas
rata-rata Provinsi. Posisi IPM Kota Samarinda berada di peringkat 2 pada level
Provinsi Kalimantan Timur.
d. Kemiskinan dan Pengangguran
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses
terhadap barang dan jasa, lokasi, kondisi, geografis, gender, dan kondisi
lingkungan. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks dan
membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.
Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan.
Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.
Kemiskinan sebagai masalah multidimensi, tidak dipahami hanya sebatas
ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan hak-hak dasar
dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang.
Penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui berbagai upaya untuk
menjamin kehormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat miskin, perwujudan keadilan dan kesetaraan gender, serta
percepatan pembangunan pedesaan, perkotaan.
Secara teoritis peningkatan pertumbuhan ekonomi seharusnya
dapat diikuti dengan penurunan jumlah penduduk miskin dan jumlah penduduk
yang menganggur. Namun dalam perkembangannya pertumbuhan ekonomi
yang tinggi tidak selamanya akan mengurangi jumlah penduduk miskin. Hal ini
tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengejar
pertumbuhan ekonomi. Kondisi secara nasional tersebut berdampak pada
pembangunan ekonomi dalam wilayah yang lebih kecil seperti kota
Samarinda.
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 16
Pemerintah Kota Samarinda
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang
menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek
penting mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya
data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik
dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap
kemiskinan, membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta
menentukan target penduduk miskin dengan tujuan memperbaiki kondisi
mereka. Pengukuran kemiskinan yang terpercaya (reliable) dapat menjadi
instrumen tangguh bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian
pada kondisi hidup orang miskin.
Pengukuran kemiskinan yang dilakukan oleh BPS menggunakan
konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Konsep ini tidak hanya digunakan oleh BPS tetapi juga oleh negara-negara
lain seperti: Armenia, Senegal, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Sierra Leone,
dan Gambia. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan kata lain, kemiskinan
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar. Menurut
pendekatan ini, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan (GK). Secara
teknis GK dibangun dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Kemiskinan Non Makanan (GKNM). GKM merupakan nilai
pengeluaran kebutuhan minuman makanan yang disetarakan dengan 2.100
kilo kalori per kapita per hari; sedangkan GKNM merupakan kebutuhan
minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Penduduk miskin dapat juga dihitung meIaIui pendekatan lain, seperti
yang dilakukan oleh Bank Dunia yang menghitung jumlah penduduk miskin
berdasarkan pengeluaran perkapita setara dengan US$1 dan US$2 PPP
(Purchasing Power Parity / paritas daya beli).
Perbandingan jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin Kota
Samarinda, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.13. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2010 2014
Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Jumlah Penduduk
Miskin
% Penduduk
Miskin
Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1) (%)
Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) (%) 2010 337.162 38.000 5,21 0,82 0,21 2011 381.614 32.900 4,31 0,55 0,11 2012 419.352 32.800 4,18 0,41 0,08 2013 463.445 27.848 4,08 0,30 0,06 2014 505.003 20.786 3,88 0,21 0,05 Rata-rata Samarinda 4,45
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, BPS Kota Samarinda
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 17
Pemerintah Kota Samarinda
Dari data tersebut di atas terlihat dalam 5 tahun terakhir dari tahun
2008 2012 rata-rata jumlah penduduk miskin Kota Samarinda adalah
sebesar 4,64 % lebih rendah dari rata-rata Kaltim sebesar 9,48%, di prediksi
dengan semakin membaiknya perekonomian Kaltim serta tingkat pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi maka tingkat kemiskinan di Kota Samarinda dapat
di tekan pada tahun 2013.
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan
angkatan kerja (economically active population) dan struktur ketenagakerjaan,
adalah isu pengangguran. Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan
produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja
yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas, tidak mampu
menyerap para pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka pengangguran tidak
hanya menimbulkan masalah-masalah di bidang ekonomi, melainkan juga
menimbulkan berbagai masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan
kerawanan sosial.
Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu data
pokok yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial, bahkan
tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu
tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut, Badan Pusat Statistik
(BPS) telah melaksanakan pengumpulan dan penyajian data kependudukan
dan ketenagakerjaan melalui berbagai kegiatan sensus dan survey, antara
lain: Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei
Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas). Sakernas merupakan survei yang dirancang khusus untuk
mengumpulkan data ketenagakerjaan dengan pendekatan rumah tangga.
Adapun tingkat pengangguran di Kota Samarida tahun 2008 2012
dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.14. Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda
Tahun 2010 2014
Tahun Persentase Pengangguran
2010 9,40
2011 9,00
2012 8,87
2013 8,57
2014 8,46
Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 18
Pemerintah Kota Samarinda
Tabel tingkat pengangguran tersebut di atas menunjukkan trend yang
semakin menurun dalam setiap tahunnya dalam periode 5 tahun terakhir rata-
rata pengangguran terbuka di Kota Samarinda adalah sebesar 9,40 % lebih
kecil bila dibandingkan dengan rata-rata pengangguran terbuka di Kaltim yang
mencapai 10,43%, tingkat pengangguran tertinggi di Kota Samarinda yang
tertinggi adalah pada tahun 2009 yaitu mencapai 10,19 % hal ini sebagai
akibat adanya krisis moneter yang melanda Indonesia yang mengakibatkan
terpuruknya perekonomian Indonesia yang berimbas pada pengangguran.
Namun demikian, dengan semakin membaiknya perekonomian
nasional maka tingkat pengangguran di Kota Samarinda juga dapat di tekan
semakin kecil, di prediksi tingkat pengangguran tahun 2012 turun menjadi
8,87 %.
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga Tahun 2014 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015
Dalam RKPD 2016 dituangkan perumusan dan strategi dan kebijakan
pembangunan tahun 2014, berpijak pada capaian kinerja pembangunan daerah sampai
tahun 2015 triwulan I, serta memperhatikan isu dan permasalahan strategis yang
dihadapi daerah. Evaluasi Hasil Rencana Kerja Pembanguan Daerah (RKPD)
Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2014 dilakukan dari 179 program dan 1.328 kegiatan
dengan mengacu pada realisasi fisik dan keuangan setiap SKPD, khususnya Belanja
Langsung diluar belanja operasional SKPD (belanja rutin). Dari hasil evaluasi,
selanjutnya ditentukan prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2016.
Tabel 2.15 Rekapitulasi Evaluasi Hasil RKPD Kota Samarinda Tahun 2014
Jumlah Program
Jumlah Kegiatan
Pagu Realisasi Anggaran
Rata-rata Capaian
Target (%)
Predikat Kinerja
F Rp. F Rp.
179 1.328 2.362.467.003.685 1.806.190.578.065 89,13 76,45 Tinggi Tinggi
Sumber : Data diolah
Secara lebih rinci, hasil pelaksanaan program RKPD Kota Samarinda Tahun
2014 yang dikelompokkan berdasarkan urusan wajib dan pilihan, adalah sebagai berikut:
Tabel 2.16 Hasil Pelaksanaan Program RKPD Kota Samarinda Tahun 2014
Per Urusan
No. Bidang Urusan Jumlah Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian
Target RKPD (%)
Predikat Kinerja SKPD Pelaksana Bidang Urusan
F Rp. F Rp. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I URUSAN WAJIB 1. Pendidikan 8 81 83,24 83,36 T T Dinas Pendidikan 2. Kesehatan 14 63 80,46 81,03 T T Dinas Kesehatan,
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 19
Pemerintah Kota Samarinda
No. Bidang Urusan Jumlah Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian
Target RKPD (%)
Predikat Kinerja SKPD Pelaksana
Bidang Urusan
F Rp. F Rp. RSUD IA Moeis
3. Pekerjaan Umum 17 641 90,27 54,19 T R DBMP, Dinas Ciptakot 4. Perumahan 1 14 100,00 84,87 ST T BPBD
5. Perencanaan Pembangunan 4 24 90,60 90,60 ST ST Bappeda
6. Perhubungan 5 23 92,14 85,81 ST T Dinas Perhubungan
7. Lingkungan Hidup 7 33 93,63 89,48 ST T BLH, DKP
8. Kependudukan dan Catatan Sipil 1 6 99,17 97,22 ST ST Dinas Kependudukan & Capil
9.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 9 96,25 95,72 ST ST BKBKS
10. Sosial 7 19 93,67 88,95 ST T Dinas Kesos 11. Ketenagakerjaan 6 19 99,34 97,39 ST ST Dinas Tenaga Kerja
12. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
5 14 98,85 96,15 ST ST Dinas Koperasi & UKM
13. Penanaman Modal 4 14 79,46 76,62 T T BPMD, BPPTSP
14. Kebudayaan 5 21 93,57 94,23 ST ST Disbudpar & Kominfo
15. Kepemudaan dan Olahraga 4 23 100,00 88,54 ST T Dinas Pemuda & Olahraga
16.
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
9 27 87,86 95,56 T ST Badan Kesbangpol, Satpol PP
17.
Otda, PUM, Administrasi Keuda, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
39 172 81,53 77,85 T T
Setda, Dispenda, BLDD, Inspektorat, BPKAD, Set.DPRD, Set.KORPRI, BKD
18. Ketahanan Pangan 6 25 90,40 95,13 T ST BKP3D
19. Pemberdayaan Masyarakat & Desa
6 10 91,95 51,83 ST R Badan Pemb.Masyarakat & Perempuan
20. Perpustakaan 3 6 88,28 73,04 T S Kantor Perpustakaan & Arsip
JUMLAH I 152 1.244 91,53 84,88 ST T
II URUSAN PILIHAN
21. Pertanian 6 18 98,49 93,80 ST ST Distanbunhut
22. Energi dan Sumber Daya Mineral
4 6 97,77 97,75 ST ST Dinas Pertambangan & Energi
23. Kelautan dan 8 27 97,39 96,97 ST ST Dinas Perikanan &
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 20
Pemerintah Kota Samarinda
No. Bidang Urusan Jumlah Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian
Target RKPD (%)
Predikat Kinerja SKPD Pelaksana
Bidang Urusan
F Rp. F Rp. Perikanan Peternakan
24. Perdagangan 2 19 94,53 93,80 ST ST Dinas Pasar 25. Industri 7 14 93,20 92,76 ST ST Disperindag
JUMLAH II 27 84 96,28 95,02 ST ST
TOTAL (I + II) 179 1.328 89,13 76,45 T T
Sumber : Data diolah
Berdasarkan data tersebut, dapat diperoleh gambaran antara lain sebagai berikut:
1. Dari 25 urusan wajib dan pilihan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Samarinda,
sebanyak 68% memperoleh predikat kinerja fisik Sangat Tinggi (ST) dengan raihan tertinggi mencapai realisasi 100% yaitu urusan Perumahan; dan urusan Kepemudaan &
Olahraga. Sedangkan dari sisi keuangan, sebanyak 52% memperoleh predikat kinerja
keuangan Sangat Tinggi (ST) dengan raihan tertinggi mencapai realisasi 97,75% yaitu urusan Energi & Sumber Daya Mineral.
2. Dari 25 urusan wajib dan pilihan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Samarinda,
tidak terdapat predikat kinerja fisik yang sedang hingga sangat rendah. Sedangkan dari
sisi keuangan, masih terdapat predikat kinerja keuangan Rendah yaitu urusan Pekerjaan Umum (54,19%), dan Pemberdayaan Masyarakat & Desa (51,83%).
Capaian predikat kinerja dari setiap urusan tidak terlepas dari peran SKPD sebagai
pelaksana urusan tersebut. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kembali capaian kinerja
dari setiap SKPD. Adapun hasil evaluasi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.17 Hasil Pelaksanaan Program RKPD Kota Samarinda Tahun 2014
Per SKPD
No. SKPD Jumlah
Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian Target
RKPD (%)
Predikat Kinerja
F Rp. F Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I URUSAN WAJIB
1. Dinas Pendidikan 8 81 83,24 83,36 T T
2. Dinas Kesehatan 11 53 77,17 78,02 T T
3. RSUD IA Moeis 3 10 97,92 96,98 ST ST
4. Dinas Bina Marga & Pengairan 8 164 99,41 85,30 ST T
5. Dinas Cipta Karya & 9 477 87,12 43,50 T SR
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 21
Pemerintah Kota Samarinda
No. SKPD Jumlah
Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian Target
RKPD (%)
Predikat Kinerja
F Rp. F Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Tata Kota
6. BPBD 1 14 100,00 84,87 ST T
7. Bappeda 4 24 90,60 90,60 ST ST
8. Dinas Perhubungan 5 23 92,14 85,81 ST T
9. BLH 4 11 80,97 80,97 T T
10. DKP 3 22 99,96 93,74 ST ST
11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 6 99,17 97,22 ST ST
12. BKBKS 1 9 96,25 95,72 ST ST
13. Dinas Kesejahteraan Sosial 7 19 93,67 88,95 ST T
14. Dinas Tenaga Kerja 6 19 99,34 97,39 ST ST
15. Dinas Koperasi & UKM 5 14 98,85 96,15 ST ST
16. BPMD 3 8 71,03 71,03 S S
17. BPPTSP 1 6 90,70 84,07 ST T
18. Disbudpar & Kominfo 5 21 93,57 94,23 ST ST
19. Dinas Pemuda & Olahraga 4 23 100,00 88,54 ST T
20. Badan Kesbangpol 4 17 88,97 96,00 T ST
21. Kantor Satpol PP 5 10 85,98 94,82 T ST
22. Sekretariat Daerah 16 56 83,78 74,17 T S
23. Dinas Pendapatan Daerah 3 20 86,01 86,01 T T
24. Badan Litbang & Diklat Daerah 4 13 80,83 80,87 T T
25. Inspektorat Daerah 5 5 31,27 34,99 SR SR
26. BPKAD 4 32 82,48 82,48 T T
27. Sekretariat DPRD 5 14 79,40 71,27 T S
28. Sekretariat Korpri 1 7 57,43 57,41 R R
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 22
Pemerintah Kota Samarinda
No. SKPD Jumlah
Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian Target
RKPD (%)
Predikat Kinerja
F Rp. F Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
29. BKD 1 25 90,02 90,02 T T
30. BKP3D 6 25 90,40 95,13 T ST
31. Badan Pemb.Masyarakat & Perempuan
6 10 91,95 51,83 ST R
32. Kantor Perpustakaan & Arsip
3 6 88,28 73,04 T S
JUMLAH I 152 1.244 91,53 84,88 ST T
II URUSAN PILIHAN
33. Distanbunhut 6 18 98,49 93,80 ST ST
34. Dinas Pertambangan & Energi
4 6 97,77 97,75 ST ST
35. Dinas Perikanan & Peternakan 8 27 97,39 96,97 ST ST
36. Dinas Pasar 2 19 94,53 93,80 ST ST
37. Disperindag 7 14 93,20 92,76 ST ST
JUMLAH II 27 84 96,28 95,02 ST ST
TOTAL (I + II) 179 1.328 89,13 76,45 T T
Sumber : Data diolah
Berdasarkan data tersebut, dapat diperoleh gambaran antara lain sebagai berikut:
1. Dari 37 SKPD, sebanyak 20 SKPD atau 54,05% memperoleh predikat kinerja fisik Sangat Tinggi (ST) dengan raihan tertinggi mencapai realisasi 100% yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pemuda & Olahraga. Sedangkan dari sisi
keuangan, sebanyak 16 SKPD atau 43,24% memperoleh predikat kinerja keuangan Sangat Tinggi (ST) dengan raihan tertinggi mencapai realisasi 97,75% yaitu Dinas Pertambangan & Energi.
2. Dari 37 SKPD, terdapat 1 SKPD memperoleh predikat kinerja fisik Sangat Rendah yaitu Inspektorat Daerah dengan realisasi sebesar 31,27%. Sedangkan dari sisi keuangan,
ada 2 SKPD yang memperoleh predikat kinerja keuangan Sangat Rendah yaitu Dinas Cipta Karya & Tata Kota (43,50%), dan Inspektorat Daerah (34,99%).
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 23
Pemerintah Kota Samarinda
Tabel 2.18 Predikat Kinerja SKPD Berdasarkan Hasil Pelaksanaan
Program RKPD Kota Samarinda Tahun 2014 Predikat Kinerja
Capaian Target Kinerja Realisasi Anggaran
Sangat Tinggi
1. RSUD IA Moeis 2. Dinas Bina Marga &
Pengairan 3. BPBD 4. Bappeda 5. Dinas Perhubungan 6. DKP 7. Dinas Kependudukan &
Capil 8. BKBKS 9. Dinas Kesejahteraan Sosial 10. Dinas Tenaga Kerja 11. Dinas Koperasi & UKM 12. BPPTSP 13. Disbudpar & Kominfo 14. Dinas Pemuda & Olahraga 15. Badan Pemberdayaan
Masyarakat & Perempuan 16. Distanbunhut 17. Dinas Pertambangan &
Energi 18. Dinas Perikanan &
Peternakan 19. Dinas Pasar 20. Disperindag
1. RSUD IA Moeis 2. Bappeda 3. DKP 4. Dinas Kependudukan &
Capil 5. BKBKS 6. Dinas Tenaga Kerja 7. Dinas Koperasi & UKM 8. Disbudpar & Kominfo 9. Badan Kesbangpol 10. Kantor Satpol PP 11. BKP3D 12. Distanbunhut 13. Dinas Pertambangan &
Energi 14. Dinas Perikanan &
Peternakan 15. Dinas Pasar 16. Disperindag
Tinggi
1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Cipta Karya & Tata
Kota 4. BLH 5. Badan Kesbangpol 6. Kantor Satpol PP 7. Sekretariat Daerah 8. Dinas Pendapatan Daerah 9. Badan Litbang & Diklat
Daerah 10. BPKAD 11. Sekretariat DPRD 12. BKD 13. BKP3D 14. Kantor Perpustakaan & Arsip
Daerah
1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Bina Marga &
Pengairan 4. BPBD 5. Dinas Perhubungan 6. BLH 7. Dinas Kesejahteraan Sosial 8. BPPTSP 9. Dinas Pemuda & Olahraga 10. Dinas Pendapatan &
Daerah 11. Badan Litbang & Diklat
Daerah 12. BPKAD 13. BKD
Sedang 1. BPMD
1. BPMD 2. Sekretariat Daerah 3. Sekretariat DPRD 4. Kantor Perpustakaan &
Arsip Daerah
Rendah 1. Sekretariat Korpri 1. Sekretariat Korpri 2. Badan Pemberdayaan
Masyarakat & Perempuan
Sangat Rendah 1. Inspektorat Daerah
1. Dinas Cipta Karya & Tata Kota
2. Inspektorat Daerah Sumber : Data diolah
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 24
Pemerintah Kota Samarinda
Tingginya capaian fisik dan keuangan SKPD yang dilihat secara terpisah belum dapat
menentukan kinerja yang maksimal untuk menentukan prestasi suatu SKPD, mengingat
masih tingginya pengaruh jumlah kegiatan yang dianggarkan pada tahun berkenaan.
Sebagai contoh, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan jumlah kegiatan sebanyak 6
buah memperoleh predikat kinerja Sangat Tinggi baik dari sisi fisik maupun keuangan, hal ini
tentunya tidak sebanding dengan Dinas Pendidikan yang harus menyelesaikan 81 kegiatan
dalam setahun. Oleh karena itu, perlu diinventarisasi kembali SKPD yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Memperoleh predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dari sisi fisik 2. Memperoleh predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dari sisi keuangan 3. Melaksanakan minimal 24 kegiatan
Perumusan kriteria minimal 24 kegiatan melalui penghitungan rata-rata kegiatan dari 37
SKPD dengan mengeluarkan nilai ekstrim (outliers), dalam hal ini secara statistik adalah
Dinas Cipta Karya & Tata Kota dengan 477 kegiatan. Dari perhitungan diperoleh nilai rata-
rata sebesar 23,64 (pembulatan menjadi 24). Perhatikan tabel berikut:
Tabel 2.19 Perumusan Minimal Kegiatan
No. SKPD Jumlah Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian Target
RKPD (%)
Predikat Kinerja
F Rp. F Rp. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Dinas Pendidikan 8 81 83,24 83,36 T T 2. Dinas Kesehatan 11 53 77,17 78,02 T T 3. RSUD IA Moeis 3 10 97,92 96,98 ST ST
4. Dinas Bina Marga & Pengairan 8 164 99,41 85,30 ST T
5. Dinas Cipta Karya & Tata Kota 9 477 87,12 43,50 T SR
6. BPBD 1 14 100,00 84,87 ST T 7. Bappeda 4 24 90,60 90,60 ST ST 8. Dinas Perhubungan 5 23 92,14 85,81 ST T 9. BLH 4 11 80,97 80,97 T T
10. DKP 3 22 99,96 93,74 ST ST
11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 6 99,17 97,22 ST ST
12. BKBKS 1 9 96,25 95,72 ST ST
13. Dinas Kesejahteraan Sosial 7 19 93,67 88,95 ST T
14. Dinas Tenaga Kerja 6 19 99,34 97,39 ST ST
15. Dinas Koperasi & UKM 5 14 98,85 96,15 ST ST
16. BPMD 3 8 71,03 71,03 S S 17. BPPTSP 1 6 90,70 84,07 ST T
18. Disbudpar & Kominfo 5 21 93,57 94,23 ST ST
19. Dinas Pemuda & Olahraga 4 23 100,00 88,54 ST T
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 25
Pemerintah Kota Samarinda
No. SKPD Jumlah Program Jumlah
Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian Target
RKPD (%)
Predikat Kinerja
F Rp. F Rp. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 20. Badan Kesbangpol 4 17 88,97 96,00 T ST 21. Kantor Satpol PP 5 10 85,98 94,82 T ST 22. Sekretariat Daerah 16 56 83,78 74,17 T S
23. Dinas Pendapatan Daerah 3 20 86,01 86,01 T T
24. Badan Litbang & Diklat Daerah 4 13 80,83 80,87 T T
25. Inspektorat Daerah 5 5 31,27 34,99 SR SR 26. BPKAD 4 32 82,48 82,48 T T 27. Sekretariat DPRD 5 14 79,40 71,27 T S 28. Sekretariat Korpri 1 7 57,43 57,41 R R 29. BKD 1 25 90,02 90,02 T T 30. BKP3D 6 25 90,40 95,13 T ST
31. Badan Pemb.Masyarakat & Perempuan
6 10 91,95 51,83 ST R
32. Kantor Perpustakaan & Arsip
3 6 88,28 73,04 T S
33. Distanbunhut 6 18 98,49 93,80 ST ST
34. Dinas Pertambangan & Energi
4 6 97,77 97,75 ST ST
35. Dinas Perikanan & Peternakan 8 27 97,39 96,97 ST ST
36. Dinas Pasar 2 19 94,53 93,80 ST ST 37. Disperindag 7 14 93,20 92,76 ST ST
Dari tabel diatas, terdapat 2 SKPD yang memenuhi kriteria, yaitu Bappeda dengan 24
kegiatan, dan Dinas Perikanan dan Peternakan dengan 27 kegiatan. Nilai ini dapat menjadi
rekomendasi untuk menentukan Dinas Perikanan dan Peternakan sebagai SKPD dengan
Kinerja Terbaik I, dan Bappeda sebagai SKPD dengan Kinerja Terbaik II. Perhatikan tabel
berikut :
Tabel 2.20 Rekapitulasi SKPD Berprestasi
No. SKPD Jumlah Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian
Target RKPD (%)
Predikat Kinerja
K Rp. K Rp.
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Dinas Perikanan & Peternakan 27 97,39 96,97 ST ST
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 26
Pemerintah Kota Samarinda
No. SKPD Jumlah Kegiatan
Rata-rata Tingkat Capaian
Target RKPD (%)
Predikat Kinerja
K Rp. K Rp.
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
2. Bappeda 24 90,60 90,60 ST ST
Evaluasi RPJMD Kota Samarinda Tahun 2011-2015 untuk implementasinya
tahun ke-4 sesuai dengan Agenda Pembangunan berdasarkan indikator kinerja yang
ditetapkan dalam RKPD Tahun 2014 (dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013).
Sasaran Evaluasi ini adalah 70 indikator yang tersebar di SKPD dan digunakan untuk
mengukur capaian 36 program prioritas untuk mewujudkan target RPJMD. Adapun hasil
evaluasi adalah sebagai berikut:
Misi 1 Menciptakan dan meningkatkan fasilitas umum dan utilitas penunjang sektor industri,
perdagangan dan jasa sebagai basis untuk menuju kota metropolitan
Program Indikator Target RPJMD Capaian % SKPD
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Penataan kawasan citra niaga dan pinggiran sungai mahakam secara bertahap
100% 100% (telah dibangun taman
lampion, teluk lerong garden, mahakam lampion garden)
100% Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Program peningkatan perhubungan
Revitalisasi transportasi publik
100% Baru memasuki tahap rehabilitasi
halte
0% Dinas Perhubungan
Penataan parkir dengan model central parking
100% 30% (selesai tahap perencanaan)
30% Dinas Perhubungan
Program peningkatan kualitas pemukiman
Pembangunan perumahan 1000 unit untuk relokasi masyarakat SKM
1000 unit 22 unit (sudah dipersiapkan tujuan relokasi warga SKM
yaitu perumahan bengkuring idaman permai, sambutan
idaman permai, sambutan asri,
sambutan handil kopi, damanhuri, dan
talang sari)
2,2% Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2016 II- 27
Pemerintah Kota Samarinda
Program Indikator Target RPJMD Capaian % SKPD
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Semenisasi seluruh gang dan jalan pendekat
3000 gang
3090 gang 100% Dinas Cipta Karya dan Tata Kota
Program penataan ruang daerah
Tersedianya ruang publik pada 10 kecamatan dalam bentuk taman
10 buah 6 buah (mahakam lampion garden, teluk lerong garden, taman
lampion, taman air mancur biru, taman cerdas, taman eks SMP 1 dan SMA 1)
60% Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Bila melihat capaian indikator diatas sampai tahun 2014, misi ini telah tercapai 52,36%.
Kedepannya pemerintah Kota Samarinda fokus untuk melanjutkan penataan kawasan citra
niaga, pemeliharaan dan pengelolaan secara profesional taman pinggiran sungai mahakam,
pembangunan central parking, melanjutkan relokasi Sungai Karang Mumus, meningkatkan
kualitas program semenisasi gang, serta melanjutkan proses pembangunan taman eks SMP
1 dan SMA 1.
Misi 2 Penanggulangan persoalan banjir secara tuntas dan menyeluruh
Program Indikator Target RPJMD Capaian % SKPD
Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir
Penanggulangan banjir secara menyeluruh dan tuntas, dengan penekanan pada revitalisasi drainase
100% bebas banjir
Program berjalan 100%, namun belum
memberikan efek pada penurunan titik
banjir
0% Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Bina Ma