rencana aktivitas kelompok stimulasi sensoris
DESCRIPTION
cbaTRANSCRIPT
Rencana Aktivitas Kelompok Stimulasi Motorik
Mencocokkan Gambar
I. Topik
Stimulasi kognitif dan motorik : Mencocokkan gambar
II. Tujuan
TUM : Klien dapat berespon terhadap stimulasi motorik yang diberikan
TUK : 1. Melatih ketelitian dan kesabaran
2. Melatih kelenturan, kekuatan otot dan koordinasi jari tangan
3. Melatih konsentrasi
III. Landasan Teori
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain, saling ketergantungan dan mempunyai norma-norma yang sama (Stuart dan
Sundeen, 1995).
Anggota kelompok berasal dari berbagai latar belakang kepribadian (perilaku)
yang harus segera ditangani seperti: agresif, takut, curiga dsb.
Semua kondisi ini akan mempengaruhi keadaan peserta lain dimana peserta
menerima serta memberi umpan balik dari berbagai interaksi yang terjadi dalam
kelompok, dengan kata lain seluruh peserta ikut berperan aktif dalam kegiatan TAK
(Terapi Aktivitas Kelompok) ini. Dalam hal ini para ahli seperti Rawlin Williams dan
Beck (1993) membagi kelompok menjadi tiga, antara lain:
a. Terapi kelompok
b. Kelompok terapeutik
c. Terapi aktivitas kelompok
Terapi aktivitas kelompok dibagi ke dalam empat bagian yang disesuaikan
dengan kebutuhan, yaitu :
a. Stimulasi kognitif atau persepsi
b. Stimulasi sensoris
c. Orientasi realita
d. Sosialisasi
Sujiono (2009: 1.14) berpendapat, motorik halus adalah gerakan yang hanya
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti
keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang
tepat. Sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga melainkan membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang cermat. Dalam melakukan gerakan motorik halus, juga
memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental.
IV. Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan pada pasien yang memiliki kemampuan berinteraksi dan
menyeleksi atau memilih klien dengan tidak memiliki diagnosa resiko cidera. Dari hasil
seleksi tersebut didapatkan :
1. Nenek Mari
2. Nenek Insah
3. Kakek Tanjung
4. Kakek Buyung
5. Kakek Amir
6. Kakek Mahmud
V. Pengorganisasian
1. Leader:
Tugas:
a. Menganalisa dan mengobservasi pola komunikasi kelompok
b. Membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
c. Membantu anggota menyadari dinamika kelompok
d. Mendiskusikan apa yang dilakukan kelompok
e. Menjadi motivator
f. Membantu menetapkan tujuan dan aturan main kelompok
g. Memonitor kesatuan kelompok
2. Co Leader:
Tugas:
a. Membantu leader
b. Mengingatkan leader apabila kegiatan menyimpang dari tujuan
c. Menggantikan leader apabila leader tidak ada (berhalangan).
3. Fasilitator:
Tugas:
a. Memfasilitasikan klien agar mengikuti kegiatan kelompok
b. Mengarahkan klien dalam kegiatan kelompok
Meja
4. Observer:
Tugas:
a. Mengamati dinamika kelompok
b. Mengamati dan mencatat aktivitas / respon klien dan waktu berjalan (time keeper).
VI. Uraian Struktur Kegiatan
Hari / Tanggal : Kamis, 16 oktober 2014
Waktu : 14.00 – 14.30 WIB
Tempat : Panti Jompo Sabai Nan Aluih
Jumlah Peserta ; 6 orang
VII. Pelaksanaan
1. Setting:
a. Klien dan terapis duduk dalam satu lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan :
: peserta : leader
: fasilitator : co- leader
: observer
2. Alat:
a. Pola Gambar
b. Kertas Gambar
c. Lem
3. Metode:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi
4. Langkah Kegiatan:
a. Persiapan:
1) Membuat kontrak dengan klien tentang TAK yang sesuai dengan indikassi
2) Menyiapkan alat dan tempat bersama
b. Orientasi;
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan masalah yang dirasakan
3) Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencocokkan gambar
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
Lama kegiatan 20 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja:
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mencockkan
gambar.
2. Kertas gambar yang akan dicocok ditaruh di atas bantalan.
3. Klien diarahkan untuk mencocok kertas sesuai dengan pola titik/garis yang ada.
4. Setelah gambar/pola selesai dicocok, gambar dilepaskan.
5. Kemudian ditempelkan di kertas kosong menggunakan lem yang telah
disediakan oleh terapis
6. Setiap kali klien selesai mencocokkan dan menempelkan gambar terapis
mengajak klien betepuk tangan
d. Tahap terminasi:
1. Evaluasi:
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut:
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar
3. Kontrak yang Akan Datang
a. Menyepakati kegiatan penyuluhan.
b. Menyepakati waktu dan tempat.
VIII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi motorik : mencocokkan gambar, kemampuan yang diharapkan adalah
mampu mengikuti kegiatan, melatih ketelitian dan kesabaran, melatih kelenturan,
kekuatan otot dan koordinasi jari tangan serta melatih konsentrasi.
Formulir evaluasi adalah sebagai berikut:
Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Motorik : Mencocokkan Gambar
No Aspek yang dinilai
Nama Klien
1. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
2 Mampu
mencockkan gambar
dengan pola yang
telah disediakan
3 Ketepatan dalam
menempelkan
gambar
4 Memberikan tepuk
tangan atas
keberhasian
Petunjuk
2. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
3. Untuk setiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada
klien atau X jika tidak ditemukan
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi sensori
mendengar. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai. Klien mampu mencocokkan
gamar dengan pola yang telah disediakan.