relevansi kebijakan mbkm terhadap penguatan pendidikan karakter...

22
RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA Dr. Silverius Y. Soeharso, psikolog DOSEN & DEKAN Fakultas Psikologi Universitas Pancasila Jakarta, , 10 April 2021

Upload: others

Post on 16-Aug-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA

Dr. Silverius Y. Soeharso, psikologDOSEN & DEKAN Fakultas Psikologi

Universitas Pancasila

Jakarta, , 10 April 2021

Page 2: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Landasan filosofis MBKM

• Memberikan kebebasan/pilihan ruang belajar yang lebih luas kepadamahasiswa agar dapat memperoleh pengalaman belajar serta dapat

mengembangkan, mengasah, memperluas, dan memperdalamkompetensi di luar kampus sendiri, selain untuk penguatankelembagaan penyelenggara pendidikan tinggi yang lebih

professional dan akuntabel.

Page 3: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat
Page 4: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Dasar Hukum:PermendikbudNo.3/2020 ttg

SNPT, pasal18.

Disebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilaksanakan:

1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar; dan

2) mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi.

Page 5: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

EsensiKebijakan

MBKM

• Merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRI (Nadiem Makarim), yang bertujuan mendorongmahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan danketerampilan yang berguna untuk MEMASUKI DUNIAUSAHA DAN ATAU KERJA.

• Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswauntuk secara sukarela (sesuai minat dan passion-nya),mahasiswa boleh mengambil ataupun tidak SKS di luarkampusnya (prodi sama beda PT; prodi beda, beda PT;kegiatan di luar PT (DUDI, Lembaga Riset, NGO, Mengajardll.) sebanyak 2 (dua) semester atau setara dengan 40 SKS.Ditambah, mahasiswa juga dapat mengambil SKS di prodilain di dalam kampusnya sebanyak 1 (satu) semester setara20 SKS dari total semester yang harus ditempuh (min. 144SKS/S1). Jadi total semester mhs belajar di luar prodinyasendiri adalah 3 semester. Tidak berlaku untuk prodikesehatan.

• Skala prioritas luaran bagi penyelenggara Pendidikan Tinggi:• S1 → mampu menerapkan ilmu (praktik)• S2 → mengembangkan ilmu• S3 → menemukan ilmu (novelty/kebaruan)

Page 6: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Apa PokokMasalahnya ?

Ada Gap KompetensiLulusan PT

Kualitas

Lulusan PTVs Tuntutan

Kerja DUDI

Pertanyaan:1. Mengapa terjadi ?

2. Siapa

bertanggungjawab?

3. Bagaimana

memperbaikinya ?

Page 7: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Salah satu tugas dosen: “mengisi gap”.Bgm caranya ? Mulai dari diri sendiri→

tingkatkan kompetensi

Page 8: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Berani Keluar dari Zona Nyaman

Page 9: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Maintain

Control

S 2

S 1

Perf

orm

ance

Lev

el

Maintain

Control

•Improvement•Innovation Time

ModeBreakthrough

CS1

DC

A

CS2

DC

A

MBKM

KARAKTER PANCASILA

KOMPETENSI

GLOBAL

Page 10: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat
Page 11: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

REDEFINISI KONSEP “SKS”

• Saat ini bobot SKS untuk kegiatanpembelajaran di luar kelas sangat kecil dantidak mendorong mahasiswa untuk mencaripengalaman baru, terlebih di banyak kampus,pertukaran pelajar atau praktik kerja justrumenunda kelulusan mahasiswa.

• Setiap SKS diartikan sebagai 'jam kegiatan', bukan lagi 'jam belajar'. Kegiatan di sini berartibelajar di kelas, magang atau praktik kerja di industri atau organisasi, pertukaran pelajar, pengabdian masyarakat, wirausaha, riset, studiindependen, maupun kegiatan mengajar di daerah terpencil.

Page 12: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat
Page 13: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

APIK

TRIDHARMA PT

LO

3D

PRODI/FAK.

REKTORAT& YAYASAN

KEBIJAKAN & FINANCIALEfficient

DO THE THING RIGHT!

DO THE RIGHT THING RIGHT!Effective & Efficient

DO THE RIGHT THING!Effective & Accepted di DUDI

TUJUAN

PEMBELAJARAN

SARPRAS

TUPOKSI &

KOMPETENSI

DOSEN

DUKUNGAN MGN.

DUKUNGAN

KEBIJAKAN DAN

PERATURAN &

ANGGARAN

SYS, 2021

HARD & SOFT

COMPETENCIES

FOR CURRENT &

FUTURE JOB

Page 14: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

ImplikasiMBKM bagiperan Dosen

• Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahansosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat,kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengankebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan duniaindustri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yangberubah dengan cepat.

• Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka merupakan wujudpembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibelsehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang,dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

• Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang danmelaksanakan proses pembelajaran yang inovatif (PAIKEM) agarmahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran (CP) mencakupaspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal danselalu relevan.

• Setiap kegiatan yang dipilih mahasiswa harus dibimbing olehseorang dosen yang ditentukan PT. Daftar kegiatan yang dapatdiambil oleh mahasiswa dapat dipilih dari program yangditentukan pemerintah dan/atau program yang disetujui olehREKTOR PT.

• Dosen wajib mampu mendisrupsi dirinya sendiri (self disruption)untuk terus meningkatkan kompetensinya dari waktu ke waktu(longlife learner) agar mampu menjai “sahabat seperjalanan“ bagimahasiswa menuju pintu gerbang kesuksesan di dunia kerja yangsesungguhnya (”Berenang Dilaut bukan di kolam Renang).

• Dosen wajib memiliki kompetensi yang akan “diturunkan” kepadamahasiswa dan meningkatkan kompetensinya dari waktu kewaktu.

Page 15: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Kompetensi Dosen (UU Guru dan Dosen)

1. KOMPETENSI PEDAGOGIK (+ ANDRAGOGIK)Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dosen dalam mengelola peserta didik(mahasiswa). Dimana dosen sebagai pendidik dan pengajar professional mampu merancangpembelajaran, bagaimana menyampaikan/men-deliver informasi dan ilmu pengetahuan pada mahasiswa, serta mampu melakukan evaluasi dan penilaian, yang meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;b) Pemahaman terhadap peserta didik/Memahami karakteristik mahasiswa sebagai manusia yang

sedang tumbuh dan berkembang menuju tahap dewasa muda.c) Pengembangan kurikulum/silabus/RPS;d) Perancangan pembelajaran (strategi dan metode);e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

(tidak memecah belah);f) Evaluasi hasil belajar; dang) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Page 16: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Kompetensi yang berkaitan dengan etika dalam kegiatan sehari-hari. Bagaimana caraberucap/bertuturkata, bersikap, bertingkahlaku maupun cara berpakaian. Sebagai pengajar dan pendidikdosen harus menjaga tingkah laku dan perbuatan untuk menjadi teladan bagi mahasiswanya. Terdiri daribeberapa sub-kompetensi antara lain (Yamin dan Maisah, 2010):

1.Sub-kompetensi kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial; bertindak sesuaidengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai dosen dan institusinya; danmemiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma (sosial dan hukum),2.Sub-kompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial; menampilkan kemandiriandalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai dosen.3.Sub-kompetensi kepribadian yang arif memiliki indikator esensial; menampilkan tindakan yangdidasarkan pada pemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaandalam berfikir dan bertindak ( open mind ).4.Sub-kompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial;memiliki perilaku yangberpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.5.Sub-kompetensi akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial; bertindaksesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur dan ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilakuyang diteladani peserta didik.6.Sub-kompetensi evaluasi diri dan pengembangan diri memiliki indikator esensial; memiliki kemampuanuntuk berintrospeksi, dan mampu mengembangkan potensi diri secara optimal.

2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

Page 17: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

3. Kompetensi Sosial

• Kemampuan melakukan interaksi sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat untukmenunjang pendidikan. Adapun sub kompetensinya meliputi:

• Empati (empathy): Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap bagaimana mahasiswa melihatdunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam membantu terjadinya proses belajar.

• Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki: Menghormati hargadiri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya harapan yang realistis (positif) terhadapperkembangan dan prestasi mereka.

• Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan potensi yang dimiliki: Mempunyai hargadiri dan integritas yang baik, disertai dengan tuntutan dan harapan yang realistis (positif) terhadap diri

• Genuine (authenticity/sincere): Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan ‘terbuka’ mudah ‘dilihat’ orang lain.

• Berorientasi pada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan, sikap, dan nilai yang luas, dalam, serta berpusatpada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil berorientasi pada tujuan.

Page 18: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

4. Kompetensi Profesional

• Kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam. Dimana dosen tidak hanya terampil dalammerancang penelitian (publikasi), melainkan juga mampu mengembangkan dan menerapkan hasil penelitiannyadi masyarakat (memberikan dampak). Kemampuan tersebut meliputi:

1. Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/ koheren dengan materi ajar;

2. Materi ajar yang ada dalam kurikulum prodi;

3. Hubungan konsep antar mata kuliah terkait;

4. Penerapan konsep – konsep keilmuan dalam kehidupan sehari – hari; dan

5. Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasionalPancasila.

Page 19: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat
Page 20: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

No. 8 Jalur kegiatan di luar Prodi Uraian kegiatan Nilai-Nilai Yang Dikembangkan Penjelasan

1 Magang / praktik kerja Kegiatan magang di sebuah perusahaan, Yayasan nirlaba, organisasi

multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup)

▪ Kebhinekaan Global

▪ Mandiri

▪ Disiplin

▪ Etos kerja

Mhs mendapat pengalaman berjumpa dan mengenal beragam jenis organisasi beserta budayanya dan

orang-orang dengan berbagai kompetensi dan karakternya baik di lokal, nasional maupun global. Mhs

dilatih bekerja secara mandiri, disiplin dalam waktu dan target kinerja serta etos kerja yang hidup dan

berkembang dalam budaya organisasi.

2 Proyek Di Desa Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil

dalam membangun ekonomi rakyat, infrastuktur dan lainnya.

▪ Mandiri

▪ Kreatif

▪ Kepekaan Sosial

▪ Kesejahteraan Sosial

Mhs akan dilatih bekerja mandiri, memahami dan merasakan (empati) persoalan masyarakat di desa atau

daerah terpencil dan tergerak untuk membantu dengan kegiatan nyata yg dapat dirasakan langsung

manfaatnya oleh masyarakat dalam wujud peningkatan kesejahteraan ekonomi, tersedianya infrastruktur

di desa dan program lainnya yang mendukung peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat.

3 Mengajar di Sekolah Kegiatan mengajar di PAUD, sekolah dasar, menengah dan atas selama

beberapa bulan. Sekolah dapat berada di lokasi perkotaan maupun daerah

terpencil.

▪ Mencerdaskan kehidupan bangsa

▪ Gotong Royong

▪ Mandiri

▪ Kreatif

▪ Patriotisme

Mhs mendapat kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakatnya dengan berbagi ilmu,

pengetahuan dan pengalaman bersama para siswa dan guru. Ikut merasakan kesulitan dan berbagai

persoalan di lapangan. Melatih gotong royong bersama sesama mhs, siswa dan guru, bekerja secara

mandiri, kreatif dalam keterbatasan fasiltas serta mengembangkan semangat patriotisme/ bela negara.

4 Pertukaran Pelajar Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun dalam

negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan oleh

pemerintah.

▪ Kebhinekaan Global

▪ Mandiri

▪ Multikulturalisme

▪ Gotong royong

Mhs mendapat kesempatan untuk mengenal saudara-saudarinya sesama anak bangsa dari seluruh pelosok

nusantara dan bangsa lain dengan beragam budaya & peradaban. Melatih kemandirian dan kemampuan

bekerjasama dengan mahasiswa lain dari berbagai latar belakang budaya.

5 Penelitian / Riset Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora yang dilakukan

dibawah pengawasan dosen atau peneliti.

▪ Bernalar Kritis

▪ Berpikir Sistematis

▪ Kepatuhan dan keteraturan

▪ Etika Ilmu

Mhs mendapat kesempatan untuk berlatih menggali permasalahan, mencari teori yang tepat dan

memecahkan persoalan baik yang ditemukan dari fenomena sosial maupun dari sains dan teknologi.

Berpikir kritis, sistematis metodologis dan mampu bekerjasama dengan dosen pembimbing dan responden

berdasarkan etika ilmu /akademik.

6 Kegiatan wirausaha Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri-

dibuktikan dengan penjelasan/proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti

transaksi konsumen atau slip gaji pegawai.

▪ Mandiri

▪ Kreatif

▪ Berbagi

▪ Kepekaaan Sosial

▪ Kesejahteraan ekonomi

Mhs mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan usaha mandiri, kreatifitas dan kepekaan melihat

peluang guna menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Mhs dilatih kemandirian untuk

tidak tergantung kepada orang lain dan wajib berbagi dengan karyawan (gaji) dan melayani pelanggan

dengan baik.

7 Studi/proyek independen Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik sosial

khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain (dalam

dan luar negeri).

▪ Mandiri

▪ Gotong royong

▪ Kebhinekaan global

▪ Persatuan & Kesatuan bangsa

Mhs mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan minat dna bakatnya secara independent tetapi

dalam kelompok mhs dengan minat yang sama baik dari dari dalam maupun luar negeri. Memperkokoh

“bonding” antar mhs Indonesia maupun dengan mhs luar negeri.

8 Proyek kemanusiaan Kegiatan sosial untuk sebuah Yayasan atau organisasi kemanusaiaan yang

disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri.

▪ Kepedulian dan Kepekaan thd

Kemanusiaan

▪ Mandiri

▪ Gotong royong

▪ Kebhinekaan global

Mhs dengan sukarela merencanakan dan melaksanakan kegiatan sosial selama satu semester s.d satu tahun

dengan tujuan untuk mengatasi persoalan-persoalan kemanusiaan seperti korban bencana alam, korban

kerusuhan di pengungsian, penyakit sosial dan persoalan-persoalan kemanusiaan lainnya. Mhs wajib

bekerja secara mandiri, bergotongroyong dan bekerjasama dengan sesame mhs dari berbabagi latar

belakang budaya dan etnis.

Page 21: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Kesimpulan

1. Secara hipotetis terdapat relevansi yang signifikan antara kebijakan MBKM danpenguatan Pendidikan karakter Pancasila di kalangan mahasiswa di PT.

2. Dosen harus mampu mendisrupsi dan mentransformasi dirinya agar adaptif terhadapkurikulum MBKM (mengubah paradigma dari TLC ke SLC dan Kolaboratif)

3. Dosen wajib mengembangkan berbagai variasi metode pembelajaran yang adaptif

4. Dosen merancang penelitian yang bersifat aplikatif dan solutif terhadap permasalahanorganisasi atau komunitas masyarakat.

5. Dosen wajib mengembangkan kompetensi profesional, pedagogic, kepribadian dansosialnya dari waktu ke waktu dan mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran.

6. Dosen perlu beradaptasi dengan dunia usaha dan dunia kerja (DUDI) agar dapatmembimbing mahasiswa dalam menentukan salah satu pilihan dari delapan jalurkegiatan di luar prodi.

Page 22: RELEVANSI KEBIJAKAN MBKM TERHADAP PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILAkonsorsiumpsikologilldikti3.atmajaya.ac.id/wp-content/... · 2021. 4. 15. · pembelajaran di luar kelas sangat

Saran

• Kemendikbud (mas Menteri) perlu menekankan Kembali relevansi kebijakanMBKM dengan penguatan karakter Pancasila di kalangan mahasiswa dan lingkungan kampus serta mitra Kerjasama PT.

• Pemerintah dan penyelenggara PT wajib memberikan pelatihan untuk dosenpendamping magang atau supervisi proyek bisnis dan atau pengembanganmasyarakat secara praktik di lapangan.

• Memperluas jejaring di luar kampus dengan memberikan kebebasan dosenuntuk “mengajar dan bekerja” atau “magang” di luar kampus.

• Menyusun RPS Integratif berbasis MBKM dan Penguatan Pendidikan KarakterPancasila sebagai dokumen RPP standar bagi seluruh PT di Indonesia.