rekor

24
MEDIA KONI JAWA TIMUR I 12 I 2 I 10 I 16 Target Beberapa Kontestan Porprov Bidik Juara Hingga Perbaiki Posisi Cracking Zone Edisi : 001 | Th. I | April 2011 REKOR Pra-Porprov, Celah ke Kurusetra GUS IPUL: POSISI JATIM TERANCAM DI PON 2012 ! BENGKEL BINTANG BELIA KOLOM I 19-22 REVOLUSI Porprov 2011 bak Asian Games. Total jumlah atlet dan ofisialnya 6.500 orang.Luar biasa. Perlu direvolusi. PENGHARGAAN SIWO PWI JATIM CALON BINTANG PORPROV Ahmad Bustomi dan Irfan Bachdim layak mendapat penghargaan khusus dari SIWO PWI Jatim tahun ini. Evan Dimas, 16 tahun. Gelandang andalan tim Porprov Surabaya.

Upload: supri-jangkung

Post on 21-Feb-2016

314 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rekor koni jawa timur

TRANSCRIPT

Page 1: REKOR

MEDI

A KO

NI JA

WA

TIMU

R

I 12 I 2I 10

I 16 Target Beberapa Kontestan Porprov

Bidik Juara Hingga Perbaiki Posisi

Cracking Zone

Edisi : 001 | Th. I | April 2011

RekoRPra-Porprov, Celah ke Kurusetra

Gus Ipul: posIsI JatIm terancam dI pon 2012 !

BenGkel BIntanG BelIa

KOLOM

I 19-22

ReVoLUSIPorprov 2011 bak Asian Games. Total jumlah atlet dan ofisialnya 6.500 orang.Luar biasa. Perlu direvolusi.

PeNGHARGAAN SIWo PWI JATIM

CALoN BINTANG

PoRPRoVAhmad Bustomi dan Irfan Bachdim layakmendapat penghargaan khusus dariSIWO PWI Jatim tahun ini.

Evan Dimas, 16 tahun. Gelandang andalan tim Porprov Surabaya.

Page 2: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 20112

Intinya, Pak Kasali mengingatkan kepada kita bahwa sekarang ini In-donesia tengah menikmati per-tumbuhan ekonomi yang luma-

yan menakjubkan. Itu ditandai dengan pendapatan perkapita kita sebesar USD 3.200 pertahun.

Hal itu kemudian memunculkan bebe-rapa fenomena ikutan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Yang paling memu-kau adalah bahwa sekarang ini 180 juta orang Indonesia memegang telepon genggam. Tingkat konsumsi meningkat pesat. Sepeda motor memenuhi jalan-ja-lan sepanjang hari seperti komuni semut beriring-iringan tak pernah ada putusnya. Juga muncullah ‘Generasi C’ atau gene-rasi cyber, generasi ‘connected’ atau bah-kan generasi ‘chameleon’ alias bunglon.

Apa implikasi dari semua ini? In-formasi mengalir tak terbendung dan hubungan komunikasi personal mau-pun kelompok menjadi sangat intensif. Karena arus informasi mengalir sangat lancar masyarakat semakin ‘well in-formed’ dan pada akhirnya kesadaran

mereka akan hak-haknya makin tinggi. Mereka menjadi masyarakat yang kri-tis terhadap kebijakan apapun yang di-anggap tidak aspiratif.

Pak Kasali mengingatkan, fenomena ini menimbulkan apa yang disebutnya sebagai ‘zona patahan’ atau ‘the crack-ing zone’. Beda dengan zona patahan--yang terjadi karena tumbukan lem-pengan bumi yang melahirkan bahaya gempa dan tsunami--zona patahan ala Pak Kasali ini membawa dua opsi berbeda. Di satu sisi zona patahan itu membawa peluang ekonomi yang dah-syat. Tapi di sisi lain, zona ini bisa men-jadi ancaman yang mematikan. Kalau salah mengantisipasinya, zona patah-an bisa menelan seseorang sampai musnah. Tapi, kalau bisa memanfaat-kan zona itu maka akan tumbuh bisnis baru yang mekar bergairah.

Generasi C juga demikian. Mereka adalah anak-anak muda yang hidup di dunia maya. Mereka adalah komuni-tas yang sangat lekat dan akrab satu sama lain, kendati secara fisik mereka

masyarakat sudah semakin pintar. selain menuntut standar

tinggi mereka juga menuntut transparansi manajemen olahraga.

OleH :Dhimam abror DjuraiD

Cracking Zonetidak pernah saling ketemu apalagi kenal. Ungkapan Inggrisnya adalah ‘so close no matter how far’; ‘jauh di mata dekat di handphone’ itulah pribahasa gaulnya. Mereka terlihat cuek tapi justru sebenarnya sangat peduli dan ekspresif terhadap ber-bagai persoalan di lingkungannya. Mereka mengeskspresikan opininya melalui gadget di genggaman tan-gannya.

****lantas apa makna fenomena

ini bagi insan olahraga? Tentu saja dunia olahraga tidak imun terha-dap perekmbangan ini. Fenomena cracking zone juga tengah melanda olahraga kita. Para penikmat olah-raga mempunyai standar yang lebih tinggi terhadap game yang diton-tonnya. Mereka mempunyai rujukan yang akurat dan up to date terha-dap liga-liga papan atas di Ameri-ka, eropa, dan belahan negara maju lainnya.

Karena itu mereka menuntut standar yang tinggi. Mereka punya uang ada karenanya sangat poten-sial sebagai pangsa pasar.

Kita mudah sekali mengakses li-

ga-liga top dunia baik pada cabang basket, sepakbola, balapsepeda, atletik, renang, dan berbagai ca-bang olahraga lainnya.

Masyarakat sudah semakin pin-tar. Selain menuntut standar tinggi mereka juga menuntut transparansi manajemen olahraga.

Anda tidak bisa lagi mengelola or-ganisasi di balik pintu tertutup ada ruang yang gelap dengan maksud

menghindar dari radar masyarakat.

Anda tidak mungkin lagi mengelola organi-sasi seperti perusahaan keluarga yang hanya bo-leh dimasuki kroni, kon-co, dan dulur saja.

Anda tidak bisa lagi mengelola keuangan organisasi seperti pe-rusahaan pribadi dan mengelola keuangan

semaunya sendiri tanpa transpar-ansi dan akuntabilitas.

Anda tak bisa lagi berpikir bahwa organisasi olahraga bisa jadi kenda-raan politik yang bisa diekslploitasi saat pemilu nanti.

Kalau Anda masih berpola pikir seperti itu Anda akan diteriaki su-porter seisi stadion dengan teriakan ‘ndeso...ndeso..’

Kalau Anda masih berpola pikir ‘ndeso’ seperti itu Anda berada da-lam bahaya besar, karena zona pa-tahan akan menelan habis Anda dan Anda akan tenggelam dan dilupakan sejarah.

Masih ada waktu, kawan. Semua pilihan ada di tangan Anda. Monggo.

Kita semua di Indonesia sekarang ini sedang hidup dalam zona patahan alias

The Cracking Zone. Penemu teori ini adalah Prof Dr

Rhenald Kasali dari UI. Ia menuliskannya dalam buku

yang rancak juga dengan judul ‘The Cracking Zone’.

Alamat Redaksi:Sekretariat KoNi cabang jawa TimurGedung SuhartatikJl. Kertajaya Indah Timur IV/5 Surabaya - Jawa Timur

Diterbitkan :KomiTe olahraga NaSioNal iNDoNeSiaCabaNg jaWa Timur

Page 3: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

3

PRANoTo dAN PRISCILIA

GEdunG Negara Grahadi 18 Maret 2011 lalu ingar bingar. Ya, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang juga dihadiri be-berapa tokoh nasional, termasuk mere-ka yang asal Jatim, menambah semarak dan gebyar malam itu. Mantan Wapres Jusuf Kalla, kemudian Ketua DPP Par-tai Demokrat yang asal Jatim, Anas Ur-baningrum, bos PlN Pusat, Dahlan Is-kan, Gubernur dan Wagub, Soekarwo dan Saifullah Yusuf, Ketua PWI Pusat, Margiono dan beberapa lainnya seolah menggenapi kemeriahan perayaan HPN 2011 di Surabaya.

Malam itu HPN menjadi ajang silatur-ahmi insan pers, mulai dari yang senior hingga yang muda-muda. Mereka seak-an tumplek blek di sana. Tak pelak ceri-ta-cerita dan perbincangan hangat dan gayeng mengalir sebelum dan selepas acara resmi. Kemeriahan semakin leng-kap ketika penobatan terbaik di bidang penulisan dan fotografi, dan tak keting-galan penyematan gelar terbaik olah-ragawan dan pelatih serta tokoh-tokoh yang peduli pada dunia olahraga.

Untuk kategori atlet, dua atlet andalan Jatim di berbagai even berskala nasio-nal maupun dunia, pesilat Pranoto dan peselam Priscilia Gunawan ditetapkan

sebagai atlet terbaik Jawa Timur 2010 versi Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Jatim. Sukses keduanya didasarkan pada hasil rekapitulasi pengumpulan su-ara dari lebih 100 wartawan olahraga di Jatim, yang dilakukan sejak awal Februari hingga pertengahan Maret.

Pesilat asal Pace, Nganjuk, Pranoto dan peselam Surabaya Priscilia meraih poin tertinggi dibanding para pesaing-nya. Pranoto yang merebut medali emas dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Jakarta tahun 2010, mengumpulkan 975 poin. Beberapa pesaing terdekat juga datang dari cabang olahraga (cabor) be-ladiri, yakni karateka Umar Syarief serta pembalap asal Probolinggo, Herwin Jaya.

Sementara itu peraih emas Kejuaraan Asia dan Kejurnas Selam 2010, Priscilia Gunawan, mengungguli para pesaing-nya dengan meraih nilai yang cukup sig-nifikan yakni 1.430 poin. Selain Priscilia Gunawan, atlet putri yang masuk nomi-nasi Siwo Jatim adalah Mega Citra Kusu-ma Dewi (sepak takraw), Ifa Kurniawati (paralayang), Shendy Puspa (bulutang-kis), dan Hj Wilda (panjat tebing).

Namun penentuan yang didasarkan polling itu akhirnya menetapkan Priscilia sebagai pemenangnya. “Dari penghitun-

gan suara pemilih dan poin prestasi yang diraih selama 2010, Pranoto dan Priscil-ia memiliki poin paling tinggi,” kata koor-dinator pemilihan atlet terbaik, Kuntoro Rido. Selain atlet terbaik, Siwo Jatim juga memilih pelatih dan tim atau beregu ter-baik.

Untuk kategori pelatih, Karyono, pela-tih pencak silat yang sukses membida-ni tim Indonesia merebut juara umum Kejuaraan Dunia 2010, dipilih mayori-tas anggota Siwo Jatim. Sedangkan un-tuk tim atau beregu menjadi milik atlet dayung John Matulessi dan Abdul Aziz yang ikut andil mengantarkan tim da-yung Indonesia merebut tiga medali emas pada Asian Games (AG) 2010 di China.

Dikonfirmasi hal ini, Ketua Siwo PWI Jatim, Akhmad Munir, mengatakan pi-haknya juga memberikan penghargaan kepada tokoh olahraga atau instansi/lembaga yang dinilai memiliki kepedu-lian tinggi terhadap olahraga. “Rapat pleno penetapan tokoh olahraga dan in-stansi atau lembaga peduli olahraga di-lakukan Kamis (10/3/2011) silam dan seluruh penghargaan diserahkan saat re-sepsi HPN (Hari Pers Nasional) pada 18 Maret di Grahadi,” ujarnya.tri

BeRkUASAATLET TERBAIK 2010

ATlET puTRA TERbAik:

PRAnOtO I sILAt

ATlET puTRi TERbAik:

PRIscILIA GunAwAn I sELAM

pElATih TERbAik:

KARIOnO I sILAt

bEREGu/duET/Tim:

JOhn MAtuLEssI dAn AbduL AzIz I dAyunG

pEnGhARGAAn khusus:

IRfAn bAchdIM I sEPAKbOLAAhMAd bustOMI I sEPAKbOLAwAhyunI dwI dARMA I cAtuR

Tokoh olAhRAGA 2010:

hARIJAntO tJOndROKusuMO I bALAP sEPEdAAntOn AbduLLAh I *OtOMOtIfARMAnd VAn KEMPEn I OtOMOtIf/bALAP sEPEdAALI bAdRI zAInI I JudOLALu sAdELI I sKI AIRJAntA wIwAhA I sEPAKbOLA

lifETimE AchiEvEmEnT AwARd:

h MIsLAn I sEPAKbOLA

Penerima Penghargaan Siwo Pwi Jatim 2011 INDONESI A

BINTANG JATIMFo

to :

REKO

R/Pr

aset

yo

PRanOtO (kanan) yang merebut medali emas dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Jakarta tahun 2010 mendapat penghargaan dari Ketum KOnI Jatim, Saifullah Yusuf.

Page 4: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 20114

Melihat ke belakang perjalanan pemilhan terbaik

versi Siwo/PWI jatim 2010, juara Indonesia Super League

(ISL) 2009/2010, Arema Indonesia, masuk dalam

nominasi tim terbaik. Sayang, tim ini harus bersaing untuk

kategori personal dengan peraih medali di Asian Games

2010, Guangzhou, China, yang mendominasi bursa

olahragawan terbaik.

Nama Arema masuk dalam katego-ri tim/beregu/duet yang meraih sukses sepanjang 2010. Ahmad Bustomi dan kawan kawan suk-

ses menjadi kampiun ISl. Tak hanya itu, Arema menjadi klub penyumbang terban-yak pemain ke Timnas Indonesia. Di ka-tegori ini, Arema bakal bersaing ketat de-ngan dua atlet Jatim yang masuk dalam timnas perahu naga Asian Games, John Matulessi dan Abdul Aziz. Dua atlet da-yung Jatim ini ikut membawa Indonesia meraih tiga emas.

Untuk kategori perorangan putra, atlet Asian Games lainnya, Umar Syarif dan Al-vent Yulianto masuk dalam bursa. Umar merupakan penyumbang perak di cabang olahraga (cabor) karate. Sedangkan Al-vent adalah pebulutangkis yang menelur-kan dua perunggu di Asia Games. Di kate-

gori atlet putra terbaik, sebelumnya Umar dan Alvent bersaing dengan atlet panjat tebing, Galar Pandu, juara dunia pencak silat, Pranoto serta jawara Tour de Indo-nesia, Herwin Jaya.

Sedangkan kategori perorangan putri, Citra Dewi masuk dalam persaingan. Ci-tra adalah satu-satunya atlet sepaktakraw Jatim yang ikut menyumbangkan perak di Asian Games. Cabor dayung lagi-lagi ma-suk dalam bursa olahragawan terbaik un-tuk kategori pelatih lewat ladulu. Seperti halnya John dan Aziz, ladulu ikut berjasa mengantarkan tim perahu naga Indonesia meraih tiga emas dia Asian Games lalu.

Tak berbeda dengan putra, untuk ka-tegori atlet putri, jebolan Asian Games masih mendominasi. Peraih perak cabor sepak takraw Mega Citra Dewi menjadi unggulan bersama Shendi Puspa Irawati. Shendi adalah atlet Jatim yang mengan-tarkan tim bulutangkis Indonesia meraih perunggu di Asian Games. Nama lainnya adalah jagoan panjat tebing, Hj Wilda dan andalan Jatim cabor selam, Pricilia Gu-nawan. Yang menjadi kejutan adalah ma-suknya atlet paralayang, Ifa Kurniawati. Ifa adalah jawara dunia cabor paralayang.

Untuk kategori pelatih terbaik, nama ladulu dari cabor dayung waktu itu sem-pat di peringkat teratas. ladulu adalah pelatih tim perahu naga Indonesia yang mendapatkan tiga emas di Asian Games. Selain ladulu, muncul juga nama pela-tih silat kelas dunia, Kariono. Tiga nama lainnya adalah Wawan ‘Bad Boy’ Setiabu-di dari cabor balap sepeda, Iswara Yoga Pratama dari panjat tebing serta Nurul Ansori dari cabor.

Tak jauh berbeda dengan tiga katego-

ri sebelumnya, jebolan Asian Games juga tercantung untuk kategori beregu/duet/tim. Dua nama atlet dayung yang mem-persembahkan tiga emas untuk Indone-sia, John Matulessi dan Abdul Aziz ma-suk secara otomatis dalam nominasi. Dua lainnya berasal dari cabor silat yang suk-ses di kejuaraan dunia, yakni Hamdani dan Yusuf.

Tiga nominator lainnya didomina-si klub, yakni kampiun Superliga, Arema, tim bola voli putra, Samator, serta juara TDI, Polygon Sweet Nice (PSN). Semua nominator adalah hasil penjaringan yang selama ini dilakukan tim khusus dari Siwo. Ketua Panitia Pemilihan Atlet Terbaik, Kuntoro Rido, menyatakan, setelah pro-ses tersebut dilakukan poling. “Dari situ baru kami tentukan siapa yang terbaik di semua kategori,” ujar Kuntoro.

Pemilihan atlet terbaik sendiri, lan-jut Kuntoro, sudah menjadi agenda Siwo Jatim sejak tujuh tahun silam. Menurut-nya, atlet yang dipilih adalah atlet Jatim yang berprestasi, baik di level internasio-nal maupun nasional. Selain itu, acara ini juga menjadi bagian dari Hari Pers Nasio-nal (HPN).

Mulai 2011, selain menentukan at-let terbaik, Siwo juga menggelar lomba karya tulis olahraga. Naskah tulisan ha-rus masuk dalam kategori features atau in depth news. Pengiriman naskah dimu-lai 15 Februari hingga 10 Maret. Pesertan-ya pun tidak dibatasi hanya dari kalangan wartawan olahraga. Peserta maksimal mengirimkan tiga karya tulis yang dimuat tahun 2010. Temanya harus tentang olah-raga Jatim. Panitia sendiri sudah menyi-apkan total hadian Rp 5 juta rupiah. tri

PeRtARUnGAn AtLet-AtLet

ASIAN GAMeSFoto : REKOR/Prasetyo

Juga Beri Penghargaan PolitisisuRAbAYA – Selain penghargaan kepa-da atlet olahraga, yang dilakukan oleh Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI (Persatuan Wartawan Indone-sia) Jawa Timur. Pada tempat dan hari yang sama, PWI Jatim juga membe-rikan beberapa penghargaan kepada para politisi dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2011 dan HUT ke-65 PWI yang digelar PWI Cabang Jatim.

Dalam acara yang diselenggara-kan di Gedung Negara Grahadi di Ja-lan Gubernur Suryo Surabaya, Jumat (18/3). Ketua PWI Cabang Jatim, Dhimam Abror Djuraid, mengatakan bahwa PWI Jatim tahun ini membe-rikan sejumlah penghargaan kepada tokoh Nasional, tokoh Jatim, korpora-si berkinerja jempolan, wartawan se-nior, wartawan berprestasi yang me-menangkan lomba karya tulis dan karya foto, dan insan olahraga ber-prestasi.

“Pak JK, Pak Andi Mallarangeng, Pak Dahlan dan Mas Anas mem-peroleh penghargaan dari PWI Jatim, atas kontribusi yang signifikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan posisinya sek-arang sebagai Ketua Umum PMI Pu-sat, kontribusi dan kinerja JK sangat berarti bagi kemanusiaan ketika ter-jadi erupsi Gunung Merapi di Jateng dan Yogyakarta,” ungkap Abror.

Demikian pula dengan Andi Mal-larangeng. Menurut Abror, Andi yang kini menjabat sebagai Menegpora (Menteri Negara Pemuda dan Olah-raga), mampu mengangkat presta-si olahraga Indonesia di ajang Sea Games tahun 2009 diselenggarakan di Filipina dan membuat harum nama Indonesia.

“Untuk Pak Dahlan, kita tahu ge-brakannya dalam mereformasi lay-anan kelistrikan nasional. Misalnya, menihilkan byar pet dan program satu juta sambungan baru. Sedang Anas adalah tokoh muda Jatim yang kini kiprahnya di ranah politik Nasional sangat besar. Anas kini menjadi to-koh politik di tingkat Nasional yang kini memimpin Partai Demokrat (PD) dan kiprahnya sangat menonjol,” lan-jutnya.

Sementara itu, selain para to-koh nasional, PWI cabang Jatim juga memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh Jatim. Di antaranya, Rektor ITS Prof Dr Priyo Suprobo, Gu-bernur Jatim Soekarwo, Ketua Hari-an PB Pertina Sahat Simanjuntak, dan Ketua Dewan Kesenian Jatim Ach-mad Fauzi.

Foto : REKOR/Prasetyo

BINTANG JATIM

BIntang- bintang Jatim yang memperoleh penghargaan di hari Pers nasional.

Page 5: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

5

Sayang, tenaga Bachdim sementa-ra belum terpakai lagi karena tim-nya, Persema, sekarang berlaga di liga Primer Indonesia (lPI) yang

dianggap “bermusuhan” dengan lembaga sepakbola PSSI.

Soal pemberian penghargaan kepada ‘Duo ‘B’, Ketua Siwo PWI Jatim, Akhmad Munir, menyatakan, pemberian penghar-gaan kepada Irfan Bachdim dan Ahmad Bustomi merupakan hasil masukan dan pendapat dari tim khusus yang dibentuk Siwo Jatim. “Irfan Bachdim dan Ahmad Bustomi dinilai memiliki banyak kelebi-han. Kedua pemain juga masih muda, ber-prestasi dan memiliki pengaruh signifikan bagi persepakbolaan negeri ini dan tentu-nya bagi Jawa Timur,” katanya.

Kedua pesepakbola itu menjadi pu-jaan pecinta sepakbola di Tanah Air, se-telah tampil menawan membawa timnas Indonesia merebut posisi “runner up” di Piala AFF 2010. Bachdim yang peranakan atau blasteran Indonesia-Belanda, saat ini membela Persema Malang berkompeti-si di liga Primer Indonesia (lPI). Sedang-kan Ahmad Bustomi memperkuat Are-ma Indonesia di kancah Indonesia Super league (ISl).

Kita tahu, bersama Timnas, nama Bachdim dan Bustomi meroket. Bachdim didapuk sebagai tandem paling ideal bagi Christian Gonzales. Striker keturunan Be-landa ini mampu menyingkirkan langga-nan Timnas, Bambang Pamungkas. Se-dangkan Bustomi adalah jangkar di lini tengah. Sebagai gelandang bertahan, pe-main yang mengantarkan Arema Indo-nesia juara Superliga 2010 lalu ini. Ke-beradaan Bustomi di timnas membuat Firman Utina mendapatkan partner yang setara kualitasnya.

Selain Bachdim dan Bustomi, Siwo Jatim juga memberikan penghargaan khusus ke-pada pecatur muda potensial asal Suraba-ya, Wahyuni Dwi Darma, yang beberapa kali meraih prestasi di kejuaraan internasional, meski belum mendapatkan gelar master.

Ketiga atlet itu adalah sosok yang bisa men-ginspirasi banyak kalangan, terutama anak-anak muda untuk berprestasi di bidang olah-raga. Wahyuni adalah putri tokoh olahraga Surabaya, Rizkie Darma Putra yang juga Ke-tua Pengkot IPSI Surabaya, serta Ketua Har-ian Pengkot PBSI Surabaya.

Sementara penghargaan berupa “life-time Achievement” diberikan kepada to-koh sepakbola HM Mislan, yang dinilai berdedikasi tinggi terhadap perkemba-ngan sepakbola Jawa Timur dan nasional pada umumnya. HM Mislan adalah ayah Ketua Plt PSSI Jatim, Vigit Waluyo, yang sempat mengharu-birukan dunia sepak-bola Jawa Timur.

Siwo Jatim tak hanya memberikan penghargaan khusus pada atlet muda, berprestasi dan memiliki pengaruh, na-mun juga memberikan penghargaan ke-pada tokoh olahraga terbaik di tahun 2010. Sama halnya dengan pemain, pe-milihan tokoh olahraga juga merupakan hasil jejak pendapat tim khusus dari Siwo.

Ada lima nama yakni tokoh balap sepeda Jatim sekaligus bos klub balap sepeda internasional, Polygon Sweet Nice (PSN) Surabaya, Harijanto Tjondroku-sumo. Untuk cabor balap motor, mengi-rimkan nama Anton Abdullah dan Arman Van Kempen, sekaligus bergerak di cabor balap sepeda, renang dan selam. Kemudi-an sukses membawa judo Jatim berkibar di Kejurnas mengantarkan sosok berna-ma Ali Badri Zaini menjadi salah satu pe-nerima penghargaan.

Penerima penghargaan lainnya dibe-rikan kepada lalu Sadeli yang masih sa-ngat peduli pada cabor ski air. Pengabdi-annya selama puluhan tahun untuk cabor ini membuat lalu Sadeli layak menerima. Satu nama terakhir adalah pemilik klub PS Tulungagung Putra, Janta Wiwaha. Nama Janta memang asing terdengar, namun pria ini turut berjasa mengantar sepakbo-la Indonesia ke internasional lewat turna-men sepakbola, Danone Cup beberapa ta-hun lalu.tri

PeNGHARGAAN kHUSUS UNTUk ‘dUo B’ dAN WAHyUNISelain untuk olahragawan, pelatih dan tokoh peduli olahraga, Siwo PWI Jatim juga memberikan penghargaan khusus kepada duo ‘B’ yakni Bachdim dan Bustomi - Irfan Bachdim dan Ahmad Bustomi. Ya, penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi keduanya pada tim sepakbola nasional di Piala AFF 2010.

Foto : REKOR/Eko

AhmAd busTomiGELAndAnG AREMA IndOnEsIA dAn tIM nAsIOnAL

BINTANG JATIM

Page 6: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 20116

“munculnya nama Irfan dan Bustomi, meru-pakan hasil jaring pendapat tim khusus yang dibentuk Siwo. Kedua pesepakbo-la ini dinilai memiliki banyak kelebihan, si samping mereka juga masih muda, ber-prestasi dan memiliki pengaruh,” jelas Ke-tua Siwo Jatim, Ahmad Munir. Nama Irfan meroket setelah bermain apik bersama timnas di AFF Cup. Pada ajang sepakbola paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara ini, timnas Indone-sia berhasil diantarnya menjadi runner up setelah kalah dari timnas Malaysia. Sedangkan Bustomi adalah jangkar di lini tengah timnas kala itu.

Selain Irfan dan Bus-tomi, satu nama yang muncul sebagai penerima penghargaan khusus ada-lah pecatur belia asal Wa-hyuni Dwi Darma. Meski belum mendapatkan gelar master, Ayu-sapaan akrab Wahyuni Dwi Darma sudah berprestasi di tingkat inter-nasional. Sebuah pencapa-ian yang tak kalah men-tereng dengan kiprah yang ditorehkan oleh Irfan dan Bustomi di timnas.

“Kami menilai ketiganya ada-lah sosok yang mengispirasi ba-nyak kalangan. Ketiganya masih muda dan sama-sama berprestasi. Mereka pantas

mendapatkan itu, setelah apa yang mereka dedikasikan ke-

pada dunia olahraga di Indone-sia. Kiprah ketiganya membuat

masyarakat di Indonesia, khusus-nya Jawa Timur, menjadi bangga,”

lanjutnya.Tak hanya memberikan penghar-

gaan khusus pada atlet muda, berprestasi dan memiliki

pengaruh. Dalam peng-hargaan kali ini Siwo juga memberikan be-berapa penghargaan kepada tokoh olah-raga terbaik di tahun

2010. Sama halnya dengan pemain,

pemilihan tokoh olahraga juga merupakan ha-sil jejak penda-pat tim khusus

dari Siwo. Terdapat lima nama,

yakni to- koh balap sepeda Ja-tim sekaligus bos klub balap sepeda in-ternasional, PSN, Harijanto Tjondroku-sumo. Untuk cabor (cabang olahraga) balap motor, mengirimkan nama An-ton Abdullah dan Arman Van Kempen. Pada cabor Judo, sukses membawa Judo Jatim berkibar di Kejurnas, mem-buat nama Ali Badri Zaini menjadi salah

satu penerima penghargaan kali ini.

Di samping itu, penerima penghargaan lainnya berasal dari cabor ski air. Yang mana pengabdiannya selama puluhan ta-hun untuk olahraga yang satu ini, mem-buat nama lalu Sadeli layak untuk mene-rima penghargaan. Sementara satu nama terakhir yang mendapat hal serupa adalah pemilik klub PS Tulungagung Putra, Janta Wiwaha.

Nama Janta memang asing terdengar, namun pria ini turut berjasa mengantar sepakbola Indonesia ke internasional le-wat turnamen sepakbola, Danone Cup beberapa tahun lalu. Satu penghargaan terakhir diberikan kepada tokoh sepakbola Jatim dan Indonesia, H Mislan. Ayah dari Vigit Waluyo ini mendapat penghargaan sebagai Lifetime Achievement Award.Siwo juga mengumumkan beberapa nama atlet terbaik, diantaranya adalah Pranoto dari cabor silat, Priscilia Gunawan dari ca-bor selam. Sedangkan untuk kategori Be-regu / Duet / Tim diraih John Matulessi, Abdul Aziz dari cabor dayung. Sedangkan pelatih terbaik disabet oleh pelatih silat Jatim, Kariono.

Namun sayangnya pada malam peng-anugerahan penghargaan, yang dilak-sanakan di Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya, baik Bus-tomi maupun Irfan berhalangan hadir lan-taran kesibukannya sebagai pemain se-pakbola. Namun beberapa insan olahraga lainnya terlihat antusias dalam menghad-iri acara ini.

sEtELAh ketenarannya lewat sepakbola, co-wok ganteng berdarah Malang-Belanda ini terus merambah ke dunia iklan. Ya, kini nama Irfan Bachdim mulai menginjak atau menapaki karir lain di luar kebiasaannya mengocek bola. Kini Irfan juga banyak ter-libat di depan kamera sebagai bintang iklan dan tamu kehormatan di berbagai acara.

Sebuah tawaran iklan perdana bagi awal karir pemain Persema Malang ini datang dari sebuah minuman isotonic. Ir-fan mengaku bersedia menjadi menjadi model iklan ini, karena ingin menginspi-rasi anak-anak Indonesia lainnya.

“Saya tahu ini menunjang untuk kese-hatan, saya mendukung anak-anak kecil untuk meminum minuman olahraga. Me-lalui kejuaran futsal Pocari Sweat ini ber-

usaha untuk menginspirasi mereka,” ujar Irfan saat menerima job tersebut.

Irfan sendiri menjelaskan, tak khawatir dunia yang ia geluti saat ini dengan men-jadi model iklan dan brand ambassador, akan mengganggu latihannya sehari-hari sebagai pemain bola. Sebab ia mengaku sudah mengatur jadwalnya, agar karirnya tersebut tidak terganggu kinerjanya di dunia kulit bundar.

“Semuanya sudah terorganisir dengan baik, jadi sama sekali tidak menggang-gu. Selama saya punya waktu luang, saya pasti menghadiri acara (turnamen futsal, red) untuk mendukung anak-anak yang bermain,” katanya.

Meski namanya dicoret dari daftar pe-main timnas untuk kualifikasi skuad Olim-

piade beberapa waktu lalu, namun keka-sih Jennifer Kurniawan ini tak kehilangan pamor. Bahkan sekarang, pemakai nomor punggung 17 saat berlaga di Piala AFF 2010 lalu itu malah menuai rezeki baru sebagai bintang iklan secara bertubi-tubi.

Usai dengan minuman isotonic, Irfan kembali mendapat tawaran dari salah satu produsen shampoo terbesar di In-donesia sebagai ikonnya. Meski berdu-rasi singkat, namun tayangan iklan terse-but mampu membius penggemar setia sang meneer yang kebanyakan merupa-kan kaum hawa.

Dan terakhir, Irfan kini tengah disibukkan dengan aktifitasnya merampungkan se-buah iklan sepeda motor yang akan pasar di Indonesia. Dalam sebuah informasi yang

kami dapat, Irfan akan didapuk menjadi ikon untuk salah satu produk sepeda motor matic dari salah satu ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) besar di Indonesia.

Namun datangnya rejeki beruntun tersebut, tak lantas membuat Irfan pon-gah. Ia malah terlihat wajar seperti bi-asanya dan bahkan kerap menggelar acara maupun mendatangi panti untuk menyumbang. Sebuah kepribadian yang layak contoh bagi generasi muda Indone-sia jaman sekarang.

Penghargaan PWI Jatim

Didapuk Jadi Bintang Iklan

Dinilai memberikan inspirasi dan prestasi bagi

perkembangan olahraga di Indonesia, khususnya

sepakbola, sejak bergabung dengan tim nasional (timnas) pada Piala AFF 2010 lalu. Dua sosok pesepakbola yang kini

membela dua tim asal Kota Malang, yakni Irfan Bachdim

(Persema Malang) dan Ahmad Bustomi (Arema Indonesia) mendapat apresiasi khusus

dari Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Jawa timur.

Irfan dapat

BINTANG JATIM

Page 7: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

7

CABOR RENANG

Panasnya suhu persaingan bukan sekadar rivalitas antarperenang, tetapi le-bih dari itu adalah bah-

wa even tersebut menjadi salah satu ajang penilaian promosi dan degradasi skuad Puslatda Ja-tim 100/II yang diproyeksikan ke PON 2012 di Riau. Tak hanya per-enang penghuni Puslatda yang saling sodok, mereka yang non-Puslatda pun menjadi ancaman serius, menggoyang tahta Pus-latda.

Ketua Harian Pengprov PRSI Jatim, Herlambang Wijaya, me-nyatakan, sedikit saja perenang Puslatda terlena maka degrada-si menjadi ancamannya, “Ini me-mang salah satu even saja, kare-na masih ada beberapa lagi yang menjadi penilaian kami untuk menggodok skuad renang Jatim,” kata dia.

Seperti diketahui, Kejurda Re-nang se-Jatim 2011 menjadi ajang pertaruhan perenang-perenang Puslatda Jatim 100/II diproyek-sikan ke PON 2012. even ini juga bisa menentukan promosi atau degradasi (promdeg) para atlet renang. “Masih banyak even se-panjang tahun 2011 ini dan di-puncaki pada KRAPSI akhir tahun ini. Setelah itu, komposisi renang yang masuk skuad renang Jatim ke PON di Riau sudah fiks,” ujar Herlambang.

Tak mengherankan, semua perenang Puslatda ikut di Kejur-da tersebut. Mereka tidak bisa enak-enakan, karena sedikit saja terlena akan disodok perenang

kolam Renang Jatim Menggelegak

Kolam Renang KOnI Jatim di Jl Kertajaya

Indah, selama tiga hari, 25-27 Maret,

seakan-akan panas menggelegak akibat

persaingan para atlet renang provinsi ini,

Mereka berebut menjadi yang terbaik di ajang Kejurda Renang se-

Jatim 2011.

lain yang mungkin dari non-Pus-latda. “Justru motivasi perenang non-Puslatda juga tinggi, karena mereka pasti ingin masuk skuad renang Jatim,” lanjutnya.

Beberapa even yang juga me-nentukan poin perenang untuk masuk skuad Puslatda Jatim ada-

siplin, akan menuai hasil maksi-mal. Tunjukkan bahwa kalian adalah yang terbaik,” ujar Soek-arno.

Bahkan bagi sebagian besar daerah peserta, ajang ini dijadi-kan seleksi akhir bagi tim renang masing-masing yang disiapkan ke Porprov di Kediri, medio Juli mendatang. “Betul. Kejurda kali ini menjadi pantukir (penentuan terakhir) atlet renang kami. Mu-dah-mudahan hasilnya maksi-mal,” kata Sekretaris PRSI Sidoar-jo, Suyanto.

Sedangkan bagi Surabaya, Por-prov (Pekan Olahraga Provinsi) III/2011 di Kediri dan sekitarnya, 15-22 Juli mendatang bakal men-jadi adu gengsi bagi tim renang Surabaya. Paling tidak, ancaman daerah lain semakin berkembang seiring dengan berkembangnya daerah yang siap menjungkalkan dominasi Surabaya.

Meski demikian tim renang Kota Surabaya menatap pes-ta olahraga multieven dua ta-hunan itu dengan optimisme tinggi. Meski begitu mereka menganggap ada tiga daerah lain yang patut diwaspadai, se-perti Gresik, Malang dan Blitar. Sidoarjo tidak masuk dalam hi-tungan Surabaya.

Salah satu tim pelatih Porprov Kota Surabaya, Isyak Fatoni me-ngatakan, Gresik merupakan pe-saing berat, khususnya di kelom-pok putra. Sedangkan Kota Blitar dan Kota Malang kuat di sektor putri. “Beberapa daerah lain ma-sih menurunkan atlet yang jam terbangnya sudah tinggi. Se-dangkan kita banyak mengandal-kan wajah baru,” katanya.

Surabaya yakin bisa menyapu bersih target yang dibebankan oleh Ketua Umum PRSI Suraba-ya, yakni 10 emas. Jumlah ini naik empat emas dibanding Porprov II (di Malang) yang hanya men-dapat enam emas. “Kami usa-hakan terpenuhi. Kita juga beru-saha sapu bersih nomor estafet, kebetulan ada enam nomor,” ujar Isyak.

Kembali ke Kejurda, even tahu-nan yang berlangsung tiga hari itu total diikuti 770 atlet dari 30 dae-rah ditambah Kostrad Divif 2 dan NAD. Kategori yang dilombakan adalah KU (kelompok umur) Se-nior, KU I, KU II, KU III, KU IV, KU V, sedangkan gaya yang digelar adalah gaya bebas, dada, pung-gung, kupu-kupu dan gaya ganti perorangan.

Dari total peserta di atas, ter-banyak dari Kota Surabaya de-ngan 171 atlet dan ofisial, ma-sing-masing 151 atlet dan 20 ofisial, disusul Sidoarjo dengan 131 orang (115 atlet dan 16 ofisial). Daerah dengan peserta paling se-dikit adalah Banyuwangi 4 (3 at-let dan 1 ofisial). tri

lah Kejurnas yang rencananya di-gelar Mei mendatang, kemudian ada Indonesia Open dan terakhir KRAPSI (Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia). Hanya yang terbaik yang berhak masuk skuad renang Jatim.

Kejurda Renang se-Jatim 2011

diikuti hampir seluruh peserta pengkab/pengkot se-Jatim. Ada 30 daerah yang ikut serta dit-ambah peserta non-Kejurda yak-ni dari Kostrad Divif 2 (8 atlet) dan dari Nangroe Aceh Darus-salam (NAD) satu atlet. “Kehadi-ran peserta non-Puslatda sekadar menjajaki, namun Jatim harus tetap waspada,” kata dia.

Pembukaan Kejurda dilaku-kan Wakil Ketua Umum V KONI Jatim, Soekarno Marsaid, yang sekaligus menjadi pemimpin upacara pembukaan. Ia yang se-belumnya eksis menjabat Ke-tua Harian KONI Jatim, berharap para atlet renang mampu menun-jukkan prestasi terbaik. “Dengan latihan yang serius, rajin dan di-

Foto : REKOR/Eko

Foto : REKOR/Eko

PaRa atllet bersaing ketat di Kejurda Renang Jatim

KEJuRDa Renang juga menjadi ajang promosi-degradasi Puslatda Jatim.

Page 8: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 20118

sAlAh satu figur yang satu ini benar-benar siap maju men-jadi Ketua Umum Pengprov PRSI Jatim. Dia adalah H Junaidi yang dicalonkan PRSI Sidoarjo tampaknya mantap bertarung di Musorprov (Musyawarah Olahraga Provinsi) PRSI Jatim, 2-3 April.

Ditanya kesiapannya maju dalam Musorprov awal bulan April, Junaidi, menyatakan, bahwa rencananya maju adalah bentuk kepeduliannya pada cabang olahraga (cabor) renang. “Saya tidak punya motivasi macam-macam, seperti mungkin ada orang yang punya kepentingan,” ujar Junaidi.

Pengusaha properti, termasuk pemilik Hotel Suncity Sidoarjo, lebih jauh menyatakan, apa yang akan dilakukan semata-mata demi kemajuan olahraga Jawa Timur. “Ya tentunya cabor renang. Tentu semuanya ada proses atau pembelajaran, seperti ada de-sakan dari rekan-rekan insan renang,” kata Junaidi.

Setelah menimbang beberapa saat ia mencoba membera-nikan diri untuk maju pada Musorprov nanti. Salah satu visi dan misinya adalah memperbaiki bangunan dan sarana re-nang di Jawa Timur. Apalagi selama ini dia yang juga memi-liki beberapa water park, sedikitnya sudah mengenal karakter dan dunia renang.

Ia menyatakan, renang adalah olahraga yang disukai semua elemen. Jadi potensinya sangat besar, tinggal bagaimana me-maksimalkan potensi-potensi tersebut. “Renang ini ‘kan olah-raga yang cukup memasyarakat dan banyak digemari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Makanya di Jawa Timur ini perlu tambahan fasilitas,” ujarnya.

Bahkan dia mengaku siap membangun sarana kolam re-nang terpadu, termasuk untuk kolam loncat indah, yang se-lama ini digadang-gadang insan renang Jawa Timur. Memang ada kolam renang KONI Jatim, namun dengan tambahan fasilitas baru setidaknya akan lebih memekarkan potensi re-nang di provinsi ini.

“Kami harus ikhtiar untuk membangun networking,” lan-jutnya. “Ya seperti dengan membangun komunikasi yang in-tensif dan bila perlu kita buatkan gambar untuk kolam loncat indah dan kolam renang yang berstandar olimpiade. Kami ya-kin itu bisa terwujud,” kata Junaidi olahraga sehari-harinya golf, jogging dan renang. tri

TAmpuk pimpinan organisasi renang Jawa Timur ber-akhir. Pengprov PRSI Jatim pun harus segera menda-patkan pimpinan baru olahraga akuatik ini yakni re-nang, loncat indah, polo air maupun renang indah. Tidak gampang mendapatkan calon ketua PRSI Jatim yang mau berkorban.

Ya, Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) PRSI Jatim dijadwalkan berlangsung 2-3 April, de-ngan beberapa agenda antara lain laporan pertang-gungjawaban pengurus lama dan yang lebih penting adalah pemilihan ketua umum yang baru, yang sela-ma dua periode sebelumnya dijabat Fadjar Siahaan.

Maka, pertarungan menuju kursi orang nomor satu di Pengprov PRSI Jatim pun memanas. Posisi yang selama ini dipegang oleh Fadjar, bakal diperebutkan beberapa kandidat. Beberapa pengkab/pengkot mu-lai melirik dan mengelus-elus jagonya masing-ma-sing, seperti Pengkot PRSI Surabaya yang rencana-nya mengusung ketuanya, Purwanto.

Tak kalah serunya adalah Pengkab PRSI Sidoarjo yang bertekad memenangkan jago andalanya yakni H Junaidi. Sekretaris Pengkab PRSI Sidoarjo, Suyan-to, di sela-sela Kejurda Renang se-Jatim, 25 Maret lalu, menyatakan, pihaknya punya calon yang cukup mumpuni dan sangat layak menduduki posisi orang nomor satu di PRSI Jatim.

Sosok yang diusung PRSI Sidoarjo adalah H Junaidi yang tak lain adalah juga menjadi bapak asuh renang Jatim. “Dia merupakan orang yang memiliki komit-men tinggi untuk memajukan renang Jawa Timur. Ya kita realistis saja bahwa selama ini dia sudah menjadi bapak asuh perenang Jawa Timur. Dari situ terlihat komitmennya untuk total di cabang olahraga (cabor) renang ketika Pak Junaidi mendapat kepercayaan dari KONI Jatim sebagai bapak asuh,” kata Suyanto,

Bisa saja tak hanya Purwanto dan H Junaidi yang akan meramaikan bursa calon ketua umum (Cake-

tum) PRSI Jatim. Masih ada kesempatan menimang dan meminang calon lain yang mungkin kapabel. Yang jelas, PRSI Jatim membutuhkan figur yang bisa mengayomi sekaligus memiliki dana memadai demi kemajuan olahraga renang. tri

Junaidi Berkomitmen di Arena Renang

PRSI Jatim Butuh Figur yang Mau Berkorban

CABOR RENANG

Foto : REKOR/Eko

DItEngah pencarian figur baru PRSI Jatim, para atlet tetap berlatih keras.

Page 9: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

9

Yang terjadi selama ini adalah nafsu merebut gelar juara umum lewat manajemen ’’pokoknya. ’’

Pokoknya bisa merebut medali emas, pokoknya merebut tahta juara umum dan pokoknya-pokoknya yang lain. Al-hasil, terjadilah praktik-praktik pemba-jakan atlet bintang dan cara-cara unfair dalam perwasitan demi nafsu serakah tesebut.

CATATANSlameT oerip prihaDi

ini bukan revolusi pssi yang berurusan dengan penggusuran rezim, tapi revolusi tentang fungsi, peran, dan makna perge-laran porprov (pekan olahraga provinsi) Jawa Timur. para-digma yang selama ini mendo-minasi multievent di indonesia, entah itu pon atau porprov, ternyata belum sejalan dengan tujuan utama kita.

pERsAmAAn EksTREmnYA sEpERTi ini

Itu jika atlet muda itu memecahkan rekor Olimpiade.

penjelasan:De factonya, di arena nanti sang at-let hebat, luar biasa, dan sempurna itu tetap saja mengalungi satu me-dali emas.

De jurenya, atlet-atlet muda is-timewa ini wajib memperoleh dana dan fasilitas pembinaan yang jauh lebih istimewa dibanding atlet per-aih emas biasa (yang tidak mem-ecahkan rekor apapun).

Targetnya, jadikan Jatim sebagai pusat atlet muda pemecah rekor.

=

=

=

50

100

200

medali emas Porprov! Itu kalau atlet

muda itu memecahkan rekor SEA Games.

medali emas Porprov!

medali emas Porprov!

1

1

1

talenta hebat

talenta luar biasa

talenta sempurna

Itu kalau atlet muda itu memecahkan rekor Asian Games.

Padahal sejatinya Porprov – arena multi-event U 21 (para atlet berusia maximum 21 tahun) – adalah industri hulu pembangu-nan atlet berprestasi internasional. Kare-na itu, alangkah indahnya jika Porprov 2011 yang tuan rumahnya lima kota/kabupaten: Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Bli-tar, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupa-ten Nganjuk, memancang tonggak sejarah baru.

Gelar juara umum atau sukses mere-but medali emas sebanyak-banyaknya memang sangat menyenangkan. Tapi, sukses suatu kota/kabupaten melahir-kan rising stars istimewa adalah suk-ses yang jauh lebih hebat. Inilah target utama Porprov Jatim! Inilah lembaran

ReVoLUSI PoRPRoV, MUNGkINkAH

sejarah anyar yang ingin kita buka sekarang!

***

Memang ekstrem, tapi ha-rus begitu. Dengan demikian yang kita harapkan dalam Por-prov 2011 Juli mendatang bu-kanlah jor-joran dalam perebu-tan medali emas, tetapi jor-joran menciptakan atlet muda luar bi-asa, pemecahan rekor luar biasa. Kualitas di atas segalanya. Soal kuantitas, berapa medali emas, perak, dan perunggu yang diraih menjadi hal yang tidak begitu penting lagi.

Menjadi juara umum sangat baik, tapi apa artinya kalau at-let-atlet perebut medali tersebut hasil bajakan dan tak memecah-kan rekor. Tidak ada maknan-ya dalam mendongkrak kehor-matan Indonesia di event SeA Games, Asian Games, dan Olim-piade.

Pendek kata, kita ingin menja-dikan Porprov sebagai lokomo-tif modern yang akan menggeret daerah-daerah lain dan pengua-sa pusat olahraga Indonesia ke arah penciptaan atlet-atlet muda istimewa dan penciptaan rekor tingkat dunia.

Kehausan dan keserakahan medali itulah sebenarnya yang menyesatkan perjalanan olahra-ga Indonesia ke arah sasaran fat-amorgana. Apa bangganya juara umum Porprov kalau di tingkat Asia dan dunia Indonesia sema-kin ketinggalan dan semakin se-dikit medali yang diraih.

Berarti, penghargaan istime-wa harus diberikan kepada tiap kota/kabupaten yang berha-sil melahirkan putra daerahnya sebagai atlet muda yang luar

biasa. Kota dan kabupaten yang berha-sil merebut juara umum biarkan puas dengan medali-medalinya. Tapi KONI Jatim dan Pemprov Jatim rasanya wajib memberikan penghargaan khusus kepa-da kota/kabupaten yang sukses melahir-kan atlet istimewa dan perbaikan rekor.

Klub, pelatih, dan sang atlet perlu men-dapat hadiah uang pembinaan yang eks-trem. Misalnya masing-masing Rp 100 juta jika mereka melahirkan atlet hebat dan mengukir rekor anyar ASeAN. Soal berapa nilainya bisa diatur kemudian.

Revolusi paradigma, pemahaman, cara pandang, dan penilaian itulah yang harus segera direalisasikan untuk mengejar ket-ertinggalan Indonesia dengan negara-ne-gara Asia lainnya.

PORPROV 2011

Page 10: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 201110

Bahkan ada juga yang berkeinginan hanya mem-perbaiki posisi, terhadap pencapaiannya di Por-prov sebelumnya. Semuanya terasa wajar, realistis, asalkan semua tetap dibalut dalam fair play, demi

memajukan nama Jawa Timur di tingkat nasional. Terlebih yang paling utama adalah sumbangsih para atlet, agar da-pat mewakili Indonesia dan mengharumkan namanya di pentas Internasional.

Berikut paparan beberapa Kota dan Kabupaten, yang bakal mengikuti ajang ini beserta targetnya di Kediri, Juli mendatang.

SURABAYAKONI Kota Surabaya berambisi mencetak hattrick

pada Porprov ketiga ini, setelah sebelumnya keluar men-jadi juara. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum KONI Surabaya, Heroe Poernomohadi, menanggapi kesiapan timnya menuju pesta olahraga dua tahunan tersebut.

“Kami sangat berharap kritikan dan mungkin juga so-rotan, bukannya pujian. Karena kami selama ini sudah terlalu sering dipuji-puji. Biasanya pujian itu melenakan, membuat kita lupa. Nah kami tidak ingin seperti. Justru kritikan yang kami harapkan, termasuk dari rekan-rekan pers,” ujar Heroe didampingi jajaran pengurus lainnya. Pada Porprov 2007 di Surabaya dan 2009 di Malang, Surabaya sukses merengkuh gelar juara umum.

Pada Porprov 2011 di Kediri, 15-22 Juli nan-ti, Surabaya kembali memancangkan tonggak un-tuk bisa mencapai hattrick alias merebut tiga ge-lar juara umum ketiga kalinya secara berturut-turut. “Memang butuh perjuangan dan kiat-kita tersendiri, agar keinginan menjadi yang terbaik di Porprov nanti bisa ter-wujud. Kami pun sudah bertatap muka dengan cabang olahraga (cabor) yang terlibat di Porprov nanti, semua saya akan kami lakukan secara serius demi mendukung ambisi meraih juara umum,” lanjutnya.

Bahkan untuk menghadapi even yang terdekat yak-ni Pra-Porprov yang bakal digelar di Surabaya akhir Maret ini, lima cabor yang akan berlaga sangat seri-us mempersiapkan diri. Kelima cabor itu adalah sepak-bola, bola voli, bola basket, catur dan pencak silat. Ha-nya cabor sepakbola yang belum ada kejelasannya. “Seperti cabor voli putra maupun putri melakukan latih tanding dengan Gresik. Yang putri bisa memenangkan pertandingan, sedangkan putranya kalah. Dari latih tand-ing itu bisa diukur kemampuan pencapaian selama lati-han. Semua cabor nanti juga akan kami kumpulkan, teru-tama yang terkait Porprov,” pungkasnya.

KOTA MALANGNamun upaya dan ambisi hattrick tersebut mendapat

tantangan serius dari Kota Malang, sebab Komite Olah-raga Nasional Indonesia (KONI) Malang menargetkan juara umum pada Porprov 2011 mendatang. Di mana hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum KONI Kota Malang, Peni Suparto, di mana Kota Malang harus mampu menggeser tahta Kota Surabaya sebagai juara umum dua kali bertu-rut-turut.

“Dominasi Kota Surabaya ini harus kita geser pada Por-prov 2011. Apalagi, Kota Malang selama dua kali berturut-turut juga hanya keluar sebagai runner up dengan selisih medali yang tidak terlampau banyak,” ucap Peni yang kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum KONI Kota Malang periode 2010-2014.

Menurutnya, terwujudnya target menyisihkan Kota Surabaya dalam Porprov mendatang cukup terbuka lebar,

sebab hampir semua fasilitas untuk latihan berbagai ca-bang olahraga sudah tersedia di Malang dan dirasanya cu-kup representatif.

”Yang pasti seluruh cabang olahraga harus dipacu, tak terkecuali yang cukup potensial mendulang medali. Kita harus bisa menjadi yang nomor satu dan tak boleh lagi ha-nya duduk sebagai posisi kedua,” lanjutnya.

Target yang dipasang KONI Kota Malang dalam Por-prov di Kediri tersebut mendapat dukungan dari Ketua KONI Jatim Syaifullah Yusuf. Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Ipul tersebut, Kota Malang sudah pantas merebut tahta juara umum yang sebelumnya selalu dis-andang Kota Surabaya.

“Ya kalau dua kali menjadi runner up, prestasi yang le-bih tinggi tentunya ya sebagai juara umum, masak mau turun menjadi peringkat ketiga. Yang bener, ya menjadi peringkat satu,” ujar Gus Ipul.

Ini tentunya menjadi sebuah sinyal yang bakal memom-pa semangat para atlet yang bakal diturunkan pada por-prov nanti. Sebuah target yang relevan, mengingat Malang juga mempunyai beberapa cabang olahraga andalan yang bakal dipertandingkan pada porprov edisi ketiga nanti.

KABUPATEN MALANGBerbeda dengan Kota Malang, Kabupaten Malang ha-

nya memasang target menembus tiga besar dalam pes-ta olahraga multieven dua tahunan Jatim itu. Wakil Ke-tua Umum KONI Kab Malang, Soeprapto, menyatakan, target tiga besar itu naik dua strip dari pencapaian pada Porprov II/2009 di Malang, yang mana mereka hanya menduduki posisi kelima dari total keseluruhan peserta. “Setelah kami petakan dan kami hitung-hitung, mini-mal total poin yang bisa kami capai adalah 107. Mu-dah-mudahan dan harapan kami bisa melebihi itu,” ujar Soeprapto didampingi dua pengurus lainnya. Bahkan terkait ambisinya, Kab Malang menerapkan bonus menggiurkan, yakni Rp 20 juta untuk peraih me-dali emas, perak Rp 10 juta dan perunggu Rp 5 juta.

TARGET BEBERAPA KONTESTAN PORPROv

Bidik Juara Hingga Perbaiki PosisiBakal hadirnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa timur ketiga, disambut gegap gempita oleh beberapa Kota dan Kabupaten yang berada di lingkup wilayah provinsi kedua terbesar di Indonesia ini. Ada yang berambisi mempertahankan gelar, ada pula yang berusaha untuk mematahkan dominasi tersebut.

Pada Porprov dua tahun silam, peraih emas mendapat-kan Rp 15 juta, sedangkan perak dan perunggu masing-masing diganjar Rp 10 juta dan Rp 5 juta.

“Mungkin itu bonus paling tinggi di antara daerah-dae-rah lain, yang bakal menjadi peserta. Bisa saja ini mem-buat atlet daerah lain tertarik bergabung dengan kabu-paten Malang. Mudah-mudahan, dengan bonus yang menggiurkan ini para atlet dapat terpacu dan termoti-vasi untuk mempersembahkan yang terbaik,” jelasnya. Kab. Malang akan tampil di semua cabang olahra-ga (cabor) yang dilombakan di even yang membata-si usia atletnya hingga 21 tahun itu. Mereka juga ber-partisipasi di dalam Pra-Porprov yang meliputi cabor sepakbola, bola basket, bola voli, catur dan silat. mengenai andalan Kab. Malang sendiri di ajang Por-prov nantinya, Soeprapto mengatakan, kebanyakan ca-bor perorangan, seperti atletik, termasuk jalan cepat, kemudian renang, selam, silat, taekwondo, gulat dan lainnya. “Cabor beregu biar menjadi milik daerah lain, kami fokus di perorangan saja,” pungkasnya.

KEDIRITak hanya gelar juara saja yang menjadi rebutan, posisi

tiga besar juga menjadi bidikan beberapa daerah, teruta-ma tuan rumah Porprov, Kediri. Dan KONI Kediri bersiap mengajukan dana sekitar Rp 5,2 miliar, untuk memenuhi kebutuhan atlet yang akan bertanding nantinya.

“Anggaran itu untuk keperluan operasional para atlet, yang mencapai sekitar 215 atlet. Untuk masalah Porprov, kami ma-sih menunggu dari provinsi. Kami menargetkan untuk men-jadi juara umum ketiga. Untuk itu, kami juga serius dalam lati-han,” kata Sekretaris KONI Kediri, Mukono.

Karena keseriusan dalam membidik tempat ketiga da-lam gelaran Porprov itulah, mereka menganggarkan bud-get tersebut. Mukono menginginkan, keseriusan dan ke-mantapan para atlet yang telah memberikan sumbangsih pada Kediri nantinya mendapat penghargaan yang set-impal.

Hal itu juga salah satu bentuk perhatian dari pemerin-tah, di mana sebagai tuan rumah Porprov 2011, Kediri ha-rus lebih unggul. Kota yang akrab disebut Kota Tahu itu sendiri menargetkan menjadi juara umum ketiga, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya menempati urutan ke-empat.

Sayangnya, pihaknya saat ini belum bisa menyebut tar-get perolehan medali dari Porprov nanti. Pihaknya hanya memastikan, akan berupaya mendapatkan medali lebih banyak dan menjadi juara umum ketiga, mengingat jum-lah cabang olahraga lebih banyak daripada tahun lalu yang hanya mempertandingkan 20 cabor.

GRESIKDalam rangka menyambut gelaran Porprov, pengurus

KONI Gresik yang baru, telah menyiapkan dana pembi-naan sekitar Rp 700 juta. Dana yang bakal menyokong target Kota Santri-sebutan lain Kota Gresik untuk men-empati posisi empat besar dalam klasemen akhir.

“Sudah ada anggarannya, kurang lebih sekitar Rp 700 juta. Dana ini saya rasa sudah cukup untuk menyokong target kami masuk empat besar pada porprov nanti, dan dana tersebut merupakan dana keseluruhan bagi semua cabor yang kami ikuti di Porprov nanti,” tegas Ketum KONI Gresik yang baru, M. Qosim.

Menurutnya, dengan dana tersebut, dirinya beserta ja-jarannya akan terus memberikan yang terbaik baik Gresik, khususnya dalam bidang olahraga. Meski ia sendiri tak be-rani memberikan garansi kontingen Gresik akan berbuat banyak dan dapat menjuarai Porprov ketiga itu.

“Kami akan terus berusaha melalui beberapa cabor unggulan kami pada Porprov nanti, seperti renang, senam, selam, panjat dinding, sepak takraw, bulu tangkis dan bola voli,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bu-pati Gresik.

PORPROV 2011

Page 11: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

11

sAbTu (5/3/2011) lalu di Aula Kan-tor KONI Jatim, Jl Kertajaya Indah Timur, Totok Haryoto, terpilih lagi memimpin top organisasi olahraga balap sepeda Jawa Timur. Ya, Totok untuk keduakalinya terpi-lih dan mendapatkan kepercayaan menja-bat sebagai Ketua Umum Pengprov ISSI Ja-tim 2011-2015.

Ia terpilih lagi memimpin Pengprov (Pengurus Provinsi) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jawa Timur periode 2011-2015, secara aklamasi dalam musyawarah provinsi (Musprov) organisasi tersebut. “Ya, saya siap dan siap untuk mengangkat prestasi balap sepeda Jawa Timur, teruta-ma di PON 2012 di Riau nanti,” kata Totok.

Mencermati hasil pemilihan, dari 29 pengkab/pengkot ISSI se-Jatim, delapan absen atau dihadiri 21 utusan, akhirnya se-pakat memberikan kepercayaan kepada Totok menduduki kursi orang nomor satu di ISSI Jatim.

Sesuai data di daftar kehadiran anggota, delapan pengkab/pengkot yang absen da-lam Musprov adalah ISSI Kab Bangkalan, Pacitan, Pasuruan, Trenggalek, Tuban, Tu-lungagung, Banyuwangi dan Kota Madi-un. Ini adalah ironi, terutama bagi Tulunga-gung dan Trenggalek yang diplot sebagai tuan rumah penyelenggara cabor balap sepeda Poprov 2011.

Sebelumnya Totok berjanji dalam waktu dua minggu sejak ia terpilih, sudah terben-tuk kepengurusan baru organisasi yang di-pimpinnya. “Ada tiga program utama ISSI ke depan. Program jangka pendek adalah PON 2012, jangka sedang ada PON Rema-

ja 2013 dan jangka panjang adalah PON 2016,” ujar Totok.

Dari tiga program tersebut, PON 2012 di Riau menjadi fokus utama. Saat ini ISSI Jatim menggodok sebanyak 18 atlet yang tergabung di pemusatan latihan daerah (Puslatda). Rinciannya, road race dela-pan atlet, BMX tiga atlet dan sisanya atlet MTB dan downhill. “Kami terus menggem-bleng dan menggodok atet-atlet puslatda, termasuk berlaga di arena Kejurda Series,” kata Totok.

Totok, pria kelahiran Kudus 61 tahun si-lam itu, berharap, ISSI Jatim bisa mem-eroleh hasil terbaik pada PON 2012. “Kami ingin memeroleh emas sebanyak-ban-yaknya di PON Riau. Hasilnya harus lebih baik dibanding PON 2008 di Kaltim yang

hanya mendapatkan tiga keping emas,” ujar pria berbadan subur itu.

Pada PON di Riau nanti, Jatim ber-harap banyak pada Herwin Jaya, Hari Fi-trianto, Kaswanto dan beberapa pemba-lap lainnya, termasuk mungkin Bambang Suryanto, di nomor road race. Kemudian elga Kharisma yang berlatih di Swiss di-andalkan pada nomor BMX, Anis turun di nomor MTB dan Fitria pada nomor downhill.

“Kami juga terus berusaha dan berjuang supaya Mat Nur dan Rasta Patria bisa membela Jatim. Keduanya saat ini masih digandoli (dipertahankan) oleh KONI Jog-jakarta. Ya kita lihat nanti, karena semua-nya masih diupayakan,” ucap Totok.

Kalau usaha dan perjuangan memasuk-

kan Mat Nur dan Rasta gagal, Totok ber-harap, kedua pembalap itu tidak turun di PON membela daerah lain. Keduanya me-rupakan pembalap yang cukup potensial meraih medali emas pada pesta olahraga empat tahunan itu.

Mat Nur dan Rasta tergabung di tim Polygon Sweet Nise (PSN) Surabaya. Mereka sudah mengikuti latihan di klub yang ber-home base di kawasan Jl Teng-gilis Surabaya itu dalam dua tahun ter-akhir ini. Mereka juga eksis di berbagai even berskala regional, nasional maupun internasional.

Sayang, jika kiprah kedua pembalap itu gagal di arena PON. Tim hukum dan keab-sahan atlet Jatim masih terus berjuang di tingkat BAORI (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia). Tak cuma atlet balap sepeda, tim tersebut juga berjuang untuk cabor lain, seperti panahan, angkat besi dan lain-nya. tri

Ambisi Totok Sabet Banyak emassaat ini IssI Jatim menggodok sebanyak

18 atlet yang tergabung di pemusatan latihan daerah (puslatda). rinciannya, road race delapan atlet, BmX tiga atlet dan sisanya atlet mtB dan downhill.

PORPROV 2011

Foto : REKOR/Eko

18 atlet digembleng untuk menyabet medali emas yang lebih banyak di POn 2012 Riau.

Page 12: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 201112

ibAG—sapaan Irmantara Subagio—lantas me-nyebut beberapa daerah itu seperti Papua, Jawa Barat, Riau dan lainnya. “Kita mulai Por-prov I/2007 sudah menerapkan pembatasan usia dan sistem skor untuk penentuan juara umumnya,” ujarnya.

Untuk sistem skor yang bukan berdasarkan kuantitas medali, namun kualitas, juga sudah diterapkan sejak Porprov pertama. Sekeping medali emas dihargai setara dengan poin 6 (enam), perak 4 (empat) dan perunggu 2 (dua).

Bahkan untuk Porprov berikutnya pada 2013, KONI Jatim menggagas dan mewa-canakan memakai format dan mengacu pada PON Remaja 2013. “Maksudnya biar ada ke-sinkronan tujuan. Apalagi PON Remaja nanti dijadwalkan berlangsung di Jawa Timur,” ujar Ibag.

Seperti diketahui, PON Remaja memakai

Pra-Porprov, Celah ke kurusetraPorprov (Pekan

Olahraga Provinsi) bak medan laga Kurusetra

yang menghadirkan pertarungan dan

pertempuran dahsyat jawara-jawara olahraga

se-Jatim. Inilah sejatinya medan yang penentuan

sebelum sang jawara menahbiskan dirinya sebagai jawara sejati.

di Surabaya, mulai 25 Maret hingga 3 April. Ada lima cabang olahraga (cabor) yang di-Pra Porprov-kan yakni sepakbola, bola bas-ket, bola voli, pencak silat dan catur.

Di level ini daerah-daerah kontestan tak main-main dan mereka sama-sama bertekad menjadi yang terbaik sekaligus lo-los ke Kediri, tempat Porprov itu berlang-sung. Seperti kontingen Kabupaten Jember yang sangat antusias mengikuti kualifikasi

di lima cabor tersebut. Kontingen Jember mengirimkan 106

atletnya di arena Pra-Porprov. Semua ca-bang olahraga sudah melakukan seleksi untuk atlet Pra-Porprov. “Kami memper-siapkan sejumlah atlet yang mengikuti lima cabang olahraga dalam kualifikasi Porprov Jatim yakni pencak silat, sepak-bola, bola voli, bola basket dan catur,” kata salah satu pengurus KONI Jember,

Anam Mashudi.Rinciannya, pencak silat 20 atlet, se-

pakbola sebanyak 18 atlet, voli 24 atlet, basket 24 atlet, dan atlet catur sebanyak 20 atlet. Semua itu dilakukan oleh Kabu-paten Jember untuk bisa memperbaiki hasil pencapaian dari Porprov sebelum-nya.

Pada pelaksanaan Porprov II/2009 di Malang, Jember hanya menduduki pering-

Wacanakan Seperti

porprov yang digelar Jatim dengan pembatasan usia ternyata menjadi salah satu pilot

project yang ditiru daerah lain. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KOnI Jatim, Irmantara

Subagio, menjelaskan, banyak daerah lain yang meniru konsep Jawa timur.

PoN Remaja

Hasil olah keterampilan, persia-pan, latihan dan kesiapan men-tal di arena pendadaran dan kawah Candradimuka selu-

ruhnya dikeluarkan di medan Kuruse-tra. Siapa yang terbaik, itulah sejatinya jawara. To be the number one.

Tapi untuk menjadi jawara sejati, mereka harus melewati celah yang tak kalah seru dan hebatnya yakni Pra-Por-prov. lahan pertempuran ini tidak bisa dibuat main-main, mengingat siapa pun meremehkan akan terpeleset dan gagal menembus Kurusetra yang med-annya dibeber di Kediri, 15-22 Juli 2011.

Maka, jangan pernah mengenteng-kan ujian pertama yang juga harus di-selesaikan secara jantan. Secara sportif. Ya, Pra-Porprov ibarat batu sandungan dan ujian awal sebelum para jawara itu terlibat pertempuran yang jauh lebih sengit di medan Kurusetra.

Seperti diketahui, pelaksanaan PON menerapkan kualifikasi atau lazim di-sebut Pra-PON. Di arena Porprov pun berlaku hal yang sama. Ini semata-ma-ta untuk memberikan sajian yang lebih bernas dan berkualitas di arena pesta olahraga multieven itu.

Untuk pelaksanaan Pra-Porprov III/2011, dilaksanakan dan dipusatkan

PORPROV 2011

Page 13: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

13

cabor-cabor yang digelar nanti

lebih fokus pada cabor yang lebih berpotensi mengangkat prestasi olahraga Indonesia di pentas dunia

batasan u s i a m a k s i -mal 18 t a h u n , n a m u n ada be-b e r a p a c a b a n g olahraga (cabor) y a n g j u s t r u

membatasi usia atletnya hingga 16 ta-hun. Cabornya pun tidak sebanyak PON umumnya, namun cabor yang proyeksi SeA Games, Asian Games bahkan Olim-piade.

Beberapa cabor potensial hingga Olimpiade antara lain cabor atletik, re-

nang, panahan, bulutangkis, angkat besi/angkat berat, balap sepeda, dayung dan lainnya. “Kita juga sudah menggagas ke-mungkinan Porprov berikutnya (2013) yang akan memakai format seperti PON Remaja,” kata Ibag.

Artinya, cabor-cabor yang digelar nan-ti lebih fokus pada cabor yang lebih ber-potensi mengangkat prestasi olahraga In-donesia di pentas dunia. Yang dipikirkan bukan primordialisme tetapi sudah me-ngarah ke prestasi dunia. Apalagi Indone-sia sudah sangat ketinggalan dari nega-ra-negara lain, baik yang ada di kawasan Asia Tenggara, apalagi Asia dan level du-nia.

Apa artinya melombakan cabor yang hanya untuk kepentingan sesaat, tetapi tidak berefek lebih jauh ke depan. Berefek bagi kepentingan nusa dan bangsa, bukan

kepentingan kelompok atau golongan. In-donesia harus benar-benar mampu bang-kit dengan segala daya dan upaya.

Tidak berlebihan bila Jatim kembali menjadi pioneer bagi kemajuan olahraga di negeri ini. Setelah tiga kali pelaksanaan Porprov—termasuk Porprov III/2011 nan-ti—sudah muncul gagasan dan wacana moda pembinaan dan pengembangan olahraga yang up to date.

Ibag menyatakan, untuk saat ini pihak-nya memang harus fokus dulu pada pe-laksanaan Porprov III yang rencananya di-gelar di enam daerah dengan tuan rumah Kota Kediri. lima daerah penyanggah lainnya adalah Kab Kediri, Kota Blitar, Tu-lungagung, Nganjuk dan Trenggalek.

Mengenai kesiapan menuju pesta olahraga multieven dua tahunan Jatim itu, ia menyatakan, relatif tidak ada masalah.

Memang ada beberapa cabor yang venu-enya digeser, seperti balap sepeda yang semula digelar di Tulungagung akhirnya pindah ke Trenggalek. Cabor kempo dan selam di Nganjuk dan Kertosono.

Penggeseran dan pemindahan terse-but semata-mata pemerataan sekaligus lantaran overload di Kota Kediri, teruta-ma soal penginapannya. “Berdasarkan hasil survei, kolam renang yang akan di-pakai untuk cabor selam (nomor kolam) di Kertosono, cukup bagus dan layak,” ujar Ibag.

Dengan 26 cabang olahraga yang di-gelar plus 335 nomor/kelas, memang ter-asa sesak untuk ukuran Kota Kediri. Tak mengherankan, pembagian ke lima dae-rah lainnya adalah alternatif yang tepat sekaligus akan mampu memancing ke-bangkitan dan kemajuan daerah lain. tri

Menyisir even dengan pembatasan usia maksimal 21 tahun itu, sebenarnya merupa-

kan wahana yang tepat dalam me-matangkan hasil pembinaan dan pembibitan di cabang olahraga (cabor) di seluruh daerah kabu-paten dan kota Jatim. Setidaknya bagi 38 daerah.

Jika pembinaan, pembibitan dan pengaderan dilakukan dae-rah-daerah maupun cabor ber-langsung sukses maka salah satu parameternya adalah Por-prov, saat usia mereka maksimal 21 tahun. “Ini even dua tahunan dan sudah diplot memakai ba-tasan usia maksimal 21 tahun,” kata Ketua Umum KONI Jatim, Saifullah Yusuf.

Program tersebut, kata dia, sudah dicanangkan di era kepen-gurusan Imam Utomo, melalui pelaksanaan Porprov I/2007 di Surabaya. “Kami ini tinggal melanjutkan program dan kare-na bagus, bahkan menjadi acu-an beberapa provinsi lain, ya kita tinggal menyempurnakan saja,” ujar Gus Ipul—sapaan akrab Wagub Jatim itu.

Di awal Porprov 2007 hanya menggelar 10 cabang olahraga (cabor), kemudian naik 100 persen pada Porprov II/2009 di Malang, menjadi 20 cabor. Sekarang, tan-tangan jauh lebih berat dengan ge-laran 26 cabor dan melombakan 335 nomor/kelas. Gus Ipul bahkan menilai, dengan 26 cabor dan 38 daerah kabupaten/kota, Porprov tak ubahnya seperti PON.

Bahkan dalam beberapa ke-

sempatan Gus Ipul, menandas-kan, untuk acara pembukaan dan penutupan, Porprov III/2011 harus dibikin semeriah mungkin, malah harus bisa lebih bagus dari PON. “Kita nggak tanggung-tanggung, gebyarnya harus benar-benar bagus dan minimal sama dengan PON,” kata dia.

Akan halnya terkait pembi-naan, ia menyatakan, dengan diberlakukan pembatasan usia, paling tidak banyak keuntu-ngan bagi Jawa Timur. Minimal, stok atau aset atlet yang dimil-iki provinsi ini cukup banyak se-bagai aset sekaligus penerus se-nior-seniornya.

Tidak menutup kemungkinan, mereka yang sukses fenomenal di Porprov bisa masuk skuad Pus-latda Jatim 100/II yang disiapkan ke PON 2012 di Riau. “Kalau me-mang ada yang bagus, kenapa ti-dak? Makanya, atlet Puslatda ng-gak boleh turun di Porprov, biar yang muda dan potensial bermun-

culan,” ujar Gus Ipul.

Rujukan daerah lainPembatasan usia yang diterap-

kan di arena Porprov ini menjadi rujukan daerah lain, seperti Papua, Jabar, Riau dan lainnya. Sekretar-is Pengprov Perpani Jatim, Denny Trisyanto, menilai, ke depan me-mang harus ada penyempurnaan, misalnya hanya melombakan ca-bor-cabor potensial bagi Jawa Timur dan nasional.

“Kita berpikirnya global. Ang-garannya pun lebih efisien tetapi hasilnya maksimal. Acuan cabor yang digelar adalah cabor-cabor Olimpiade, Asian Games atau setidaknya SeA Games. Porprov ini ibaratnya salah satu jalan bagi atlet-atlet untuk mengembangkan diri, terutama di kelompok usia 21 tahun ke bawah,” ujar dia.

Namun cabor tinju, yang juga ada di Olimpiade, sempat tarik ulur soal pembatasan usia 21 ta-hun. Mereka berpatokan pada ketentuan AIBA (Asosiasi Tinju Amatir Internasional) bahwa ba-tasan tinju amatir adalah 17-35 tahun. “Tidak ada yang namanya batas maksimal 21 tahun,” ujar Ketua Harian Pengprov Pertina Jatim, Arief Wibowo.

Para petinju, lanjut dia, ra-ta-rata matang di atas usia 20 tahun. Ia mencontohkan, keti-

ka ada petinju di bawah usia 17 tahun diadu dengan petinju di bawah usia 21 tahun yang mung-kin lebih berpengalaman, jelas mereka yang lebih berpengala-man yang menang.

Namun cabor tinju akhirnya pasrah ketentuan PB Porprov, karena komitmen pembatasan usia 21 tahun diterapkan sejak Porprov I di Surabaya, yang kala itu cabor tinju belum termasuk cabor yang digelar. Tinju di Por-prov kali ini masuk dalam enam cabor tambahan.

“Pertina ‘kan punya klasifika-si jenjang even, seperti Kejurda U-17 tahun. Nah, petinju-petinju itulah yang bisa diandalkan ma-sing-masing daerah untuk ber-laga di Porprov. Perkara Kejurda U-17 tak digelar, misalnya, ya itu yang harus ditanyakan ke Perti-na Jatim,” ujar Kabid Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim, Irman-tara Subagio.

Ya, ketentuan yang menjadi garis regulasi PB Porprov memang harus dipatuhi. Caborlah yang hendaknya menyesuaikan, kare-na ruh dari Porprov adalah waha-na pembinaan dan ajang bagi at-let-atlet muda di bawah usia 21 tahun. Di situlah even yang tepat bagi mereka sebelum benar-benar dilepas di medan yang lebih keras. tri

Porprov, Ladang Aset Atlet Muda JatimPekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2011 memasuki

tahun ketiga pelaksanaan pesta olahraga multieven dua tahunan itu. evennya digelar di

kota Kediri, ditunjang lima daerah lainnya, yakni Kota Blitar, Kab Kediri, tulungagung, trenggalek

dan nganjuk.

kat ketujuh. Mereka berharap pe-ringkat Jember lebih baik pada Por-prov Jatim di Kediri mendatang. “Target kami, Jember bisa mendudu-ki peringkat kelima. Semoga itu bisa diwujudkan oleh sejumlah atlet Jem-ber,” ujarnya. tri

PORPROV 2011

Foto : REKOR/Eko

CaBOR panahan tak masukan dalam arena pra PORPROV karena tak semua daerah memiliki atlet panahan.

Page 14: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 201114

sEbElumnYA berdasar-kan rapat perdana kepa-nitiaan Porprov (Pe-kan Olahraga Provinsi) III/2011, awal Februari lalu (7/2/2011) meng-hasilkan lima butir pe-netapan bidang koordi-

nator yang akan bertanggung jawab dan bertugas di posnya masing-masing itu.

Ketua Umum PB Porprov, Dhimam Abror, menyatakan, kelima bidang koor-dinator itu meliputi koordinator bidang upacara pembukaan/penutupan mau-

pun UPP, bidang kesehatan dan ke-amanan, bidang pertandingan, bidang akomodasi, transportasi dan konsum-si, serta bidang pengadaan sarana dan prasarana.

Awalnya, yang menjadi masalah ada-lah akomodasi, karena ketersediaan fasilitas akomodasi tuan rumah, Kediri, dan sekitarnya yang tidak akan mam-pu mencakup seluruh peserta. Bisa saja jumlah pesertanya akan terus ditekan melalui entry by number.

Bahkan ada beberapa cabang olah-raga (cabor) yang siap ditempatkan di

barak-barak tentara, baik venue mau-pun penginapannya, seperti panjat tebing. “Ya hal-hal seperti itu mungkin saja kita lakukan mengingat keterba-tasan akomodasi,” kata Dhimam Abror.

Dengan jumlah cabor sebanyak 26 dan 335 nomor yang dilombakan, ser-ta sekitar 8500-9000 peserta, Porprov kali ini bisa melebihi PON. “Makanya, ini saya katakan rumit, terutama dari sisi akomodasi, dan penginapan yang stan-dar. Kami harus terus bekerja maksimal demi suksesnya Porprov III nanti,” ujar dia. tri

TuAn rumah Surabaya optimistis tim bas-ketnya melenggang ke Kediri. Apalagi mereka diuntungkan sebagai tuan rumah meski pelaksananya KONI Jatim dan Pengprov Perbasi Jatim.

GOR Basket ClS menjadi venue uta-ma ajang Pra-Poprov (Pekan Olahraga Provinsi) cabang olahraga (cabor), 25-30 Maret. Satu lagi yang menjadi venuenya adalah GOR Kampus C Unair. Sedangkan GOR Pasifik, menurut technical delegate, Wahyu Budi, sewanya terlalu mahal. Un-tuk Pra-Porprov cabor basket diikuti 30 tim putra dan 24 tim putri. “Hanya juara masing-masing pool yang lolos ke Kediri,” ujar Wahyu Budi.

Sementara itu tim basket putri Suraba-ya menargetkan lolos kualifikasi. Ber-dasarkan drawing, Surabaya tergabung di pool K bersama tim kuat Bojonegoro dan Kabupaten Malang.

Ketua Harian Pengkot Perbasi Suraba-ya, M.Arifin menyampaikan optimis-menya melewati hadangan dua tim ini. Surabaya berpatokan hasil Kejuaraan Daerah (Kejurda) kelompok umur tahun lalu yang mengawinkan dua medali emas.

Hasil dari Kejurda U-20 lalu, lanjutnya, bisa dijadikan ukuran kekuatan. Dari hasil itu basket Surabaya ditargetkan mengawinkan emas, karena tim putra sudah otomatis lo-los sebagai juara bertahan. Dia menegaskan bila dua tim yang masuk Pool K, dianggap memiliki kekuatan berimbang. Namun pi-haknya optimistis bisa mengatasi keduanya.

Perbasi Surabaya mengaku tidak terlalu

berat diberi beban dua medali emas Por-prov III/ 2011. Meskipun tim putri harus melewati kualifikasi karena edisi Porprov sebelumnya menjadi runner up setelah ka-lah dari Kota Madiun. Sedangkan tim put-ra, mampu merebut medali emas. Hasil ini kebalikan dari Porprov I/ 2007, di mana tim putri yang menjadi juara, sedangkan putra gagal total.

Kualifikasi atau Pra Porprov basket un-tuk tim putra terdapat delapan pool, enam di antaranya diisi empat tim dan dua pool diisi tiga tim. Sedangkan tim putri, dela-pan pool diisi tiga tim. Hanya juara ma-sing-masing pool yang berhak ke Kediri.

Technical Delegate cabor basket Wa-hyu Budi mengatakan, jumlah peserta Pra Porprov tahun ini jauh lebih banyak diban-dingkan dua tahun sebelumnya. “Peserta kualifikasi atau pra Porprov tahun ini le-bih dari setengah anggota Perbasi Jatim, dan jumlah tahun ini lebih banyak diban-ding dua kali penyelenggaraan Porprov,” kata dia.

Setelah masing-masing delapan juara pool lolos ke Kediri, total peserta Porprov putaran final sebanyak 10 tim yang ter-diri delapan tim hasil kualifikasi ditambah juara bertahan dan tim tuan rumah, Kota Kediri.

Wahyu Budi menambahkan, di anta-ra peserta yang memiliki kekuatan cukup bagus adalah Kota Madiun, Sidoarjo, dan Kota Malang (tim putra), sedangkan tim putri adalah Bojonegoro, Sidoarjo, Kota Malang, termasuk Surabaya.tri

Pembagian PoolBaSket Pra PorProv

pool i1. sidoarjo2. Kota Malang3. batu

pool J1. Kota Pasuruan2. bangkalan3. Kab.Pasuruan

pool k1. surabaya2. bojonegoro3. Kab.Malang

pool l1. banyuwangi2. tulungagung3. Gresik

pool m1. Jember2. Magetan3. sumenep

pool n1. Kota blitar2. sampang3. Ponorogo

pool o1. tuban2. ngawi3. Kota Probolinggo

pool p1. Kab.blitar2. Jombang3. Pamekasan

PB Porprov Bentuk 5 Koordinator

Beban 2 emas untuk Basket Surabaya

pool A: 1. Kota Madiun2. Lumajang3. nganjuk

pool b: 1. Kab.Kediri2. trenggalek3. Kota Probolinggo4. Ponorogo

pool c1. sidoarjo2. sampang3. Kota Malang4. bojonegoro

pool d1. Kab. Malang2. Kota Pasuruan3. tulungagung4. Jember

pool E1. batu2. bangkalan3. tuban4. Magetan

pool f1. Kab. Pasuruan2. banyuwangi3. Kab.blitar4. Jombang

pool G1. Kab. Mojokerto2. bondowoso3. Gresik4. sumenep

pool h1. Lamongan2. Pamekasan3. ngawi

puTR

ipu

TRA

Wow, Surabaya Naikkan Bonus 9 Kali Lipat

RuGi besar jika para atlet Kota Suraba-ya tidak ber-p r e s t a s i moncer di Pekan Olah-raga Provinsi ( P o r p r o v ) 2011. Pasal-

nya, pada Porprov ke-3 yang akan ber-langsung 15-22 Juli tersebut, KONI Surabaya melipat-gandakan bonus bagi yang meraih medali. Tidak tanggung-tangung, jumlah bonus kali ini dinaik-kan 900 persen atau 9 kali lipat dari-pada Porprov sebelumnya pada 2009 silam.

Kepala Dispora Kota Surabaya Sig-it Sugiharsono mengatakan, untuk at-let peraih medali emas Porprov yang berlangsung di Kota Kediri, Dispora Surabaya menyiapkan bonus sebesar Rp9 juta, kemudian peraih perak mene-rima Rp6 juta dan perunggu Rp4 juta.

Jumlah bonus itu jauh lebih tinggi di-banding Porprov 2009 di Kota Malang yang hanya sebesar Rp1 juta untuk peraih emas, Rp750 ribu (perak) dan Rp500 ribu (perunggu).

“Sedangkan bonus untuk pelatih dan ofisial, nilainya belum diputuskan ka-rena masih akan dibicarakan lagi de-ngan KONI. Target kami kembali mere-but juara umum untuk ketiga kalinya,” ucap Sigit.

Bukan bonus saja yang menggiurkan bagi atlet Porprov yang pada umum-nya masih pelajar tersebut, pengina-pan bagi mereka pun tergolong me-wah, khususnya bagi mereka tampil di Pra-Porprov yang digelar di Surabaya 25 Maret hingga awal April. Sebanyak 137 atlet dan ofisial Kota Surabaya yang berlaga pada babak prakualifikasi Pe-kan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2011, menerima fasilitas mewah de-ngan menginap di hotel berbintang.

Informasi yang diperoleh warta wan, menyebutkan atlet dan ofisial cabang olahraga pencak silat, catur, bola bas-ket, dan sepak bola menginap di Twin Hotel Surabaya, sedangkan atlet bola voli di Hotel Satelit Surabaya.

Pertandingan prakualifikasi Porprov 2011 untuk lima cabang olahraga dige-lar di Surabaya mulai 25 Maret hingga awal April mendatang. Pra-Porprov juga diikuti atlet dari berbagai daerah di Ja-tim, tetapi sebagian besar mereka men-ginap di tempat yang lebih sederhana, seperti Asrama Haji Sukolilo Surabaya atau penginapan KONI Jatim.

Ketua Umum KONI Surabaya He-roe Poernomohadi mengatakan, pemili-han tempat menginap untuk atlet dan ofisial merupakan kebijakan dari Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dis-pora) Surabaya. “Semua urusan ako-modasi, konsumsi dan transportasi atlet Surabaya selama mengikuti pra-Porprov, menjadi kewenangan Dispo-ra,” ujarnya.

Heroe mengaku tidak mengetahui alasan Dispora Surabaya menempatkan atlet dan ofisial di kedua hotel tersebut.

“Kami hanya mengurus persiapan atlet dari sisi teknis, soalnya lainnya di-serahkan Dispora,” pungkasnya.mul

PORPROV 2011PORPROV 2011

Foto : REKOR/EkotIm Basket Putri Surabaya ditargetkan meraih medali emas.

Page 15: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

15

“kAmi cukup realistis dengan ke-adaaan yang ada, saya rasa lima medali emas itu cukup relevan bila melihat persaingan yang ada nantinya. KONI Gresik sendiri menarget kami bisa meraih lebih dari lima emas, tapi sampai saat ini kami belum bertemu secara intensif. Hanya saja para pengu-rus KONI berharap renang mam-pu berbuat banyak di Porprov nanti,” ujar Pelatih Renang tim Porprov Gresik, Dudy Priharyadi.

Kontingen renang Gresik sendi-ri akan diwakili sebanyak 18 atlet, yang terbagi atas sepuluh putra dan delapan putri pada Porprov nanti. Di mana sebagian besar atlet re-nang tersebut hasil binaan dari Klub Renang Petrokimia Gresik (KRPG). Sehingga latihan tetap berjalan nor-mal, mereka tak terganjal meski pengurus KONI Gresik baru dilantik beberapa bulan lalu.

“Tolak ukur kami tetap pada Kejurda renang pada 26 dan 27 Maret, sementara Petrokim-ia Cup mungkin hanya sebagai ajang pemanasan. Tapi sekitar 18 atlet tersebut sudah pasti be-rangkat ke Porprov, sebab nama mereka sudah didaftarkan ke pi-hak panitia. Kami tinggal melihat sejauh mana kemampuan mere-ka dan diukur dengan target yang kami tetapkan,” lanjutnya.

Menurut Dudy, pihaknya juga terus melakukan latihan intensif

menjelang Porprov digulirkan. Se-lain juga, terus memantau perkem-bangan atlet renang dari Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Sidoarjo. Yang dinilainya bakal menjadi saingan terberat kontingen

renang Gresik pada hajatan ber-gengsi tingkat Jawa Timur tersebut.

Begitu sebaliknya, tim renang Kota Surabaya menatap pes-ta olahrag multieven dua tahu-nan itu dengan optimisme tinggi. Meski begitu mereka mengang-gap ada tiga daerah lain yang patut diwaspadai, seperti Gresik, Malang dan Blitar. Salah satu tim pelatih Porprov Kota Surabaya, Isyak Fatoni, mengatakan, Gresik merupakan pesaing berat, khu-susnya di kelompok putra. Se-dangkan Kota Blitar dan Kota Malang kuat di putri.

“Beberapa daerah lain ma-sih menurunkan atlet yang jam terbangnya sudah tinggi. Se-dangkan kita banyak mengan-dalkan wajah baru,” katanya. Beberapa muka baru yang men-jadi andalan Surabaya di anta-ranya, Bimo Wicaksono, nomor 100 m-200 m gaya kupu-ku-pu. Giovani Yuan P, 200 m gaya kupu-kupu. Adinda larasa-ti, 800 m gaya bebas, serta elizabeth di 100 m gaya dada. Dengan materi ini, Surabaya ya-kin bisa menyapu bersih tar-get yang dibebankan oleh Ke-tua Umum PRSI Surabaya, yakni 10 emas. Jumlah ini naik empat emas dibanding Porprov edisi se-belumnya, atau Porprov II, yang dilaksanakan di Malang.

“Kami usahakan terpenuhi. Kita juga berusaha sapu ber-sih nomor estafet, kebetulan ada enam nomor,” ujar Isyak.

Pada Porprov edisi sebelumnya, kontingen renang Kota Surabaya hanya mampu meraih enam me-dali emas. Ini tentunya sangat jauh dari harapan, mengingat Suraba-ya mempunyai klub renang besar, Hiu Surabaya. Di mana dalam klub ini memiliki sejumlah atlet renang bertalenta besar.

Surabaya-Gresik Mulai Berhitung

GREsik – Beberapa perwakilan at-let yang bakal mewakili Gresik, di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kediri Juli nanti te-rus bersiap diri, tak terkecu-ali juga kontingen bulu tangkis. Meski telah mempersiapkan diri dengan baik, tampaknya mereka ‘tahu diri’ dalam menatap ajang paling bergengsi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini.

Karenanya, mereka tak terla-lu muluk-muluk dalam mengga-dang target di ajang yang bakal diikuti oleh seluruh Kota dan Kabupaten di seluruh Jatim ini. Target mereka memang cukup realistis, yakni cukup memper-baiki raihan posisi pada Porprov edisi sebelumnya atau minimal meraih pencapaian yang sama dengan musim lalu.

“Pada Porprov sebelumnya at-let kami hanya mampu sampai pada babak perempat final, baik ganda maupun tunggal. Kami berharap, mereka dapat mem-perbaiki pencapaian sebelum-nya. Syukur-syukur kami dapat membawa pulang medali pada Porprov Kediri nanti, meski tam-paknya berat,” ungkap Pelatih Kepala Tim Bulu Tangkis Porprov Gresik, Bambang Hendronowo.

Selain didasarkan pada penga-laman pada Porprov sebelumnya, target realistis kontingen Gresik itu juga berdasar pada kekuatan lama yang dipandang masih kuat. Beberapa Kota maupun Kabu-paten yang diprediksi oleh Bam-bang bakal mendominasi pada cabang olahraga (cabor) ini ada-lah Kabupaten serta Kota Malang, Kota Kediri dan tentu saja Ibukota Propinsi Jatim, Surabaya.

Walau begitu, kontingen bulu tangkis Gresik tetap melaku-kan persiapan maksimal dalam menatap Porprov nanti, semisal dengan menggelar Pemusatan latihan (TC). Meski sampai saat ini, kegiatan tersebut masih ter-tunda lantaran para pemain yang ditunjuk mempunyai kesibukan masing-masing.

“Kami sudah undang mereka, tapi saat ini mereka disibukkan oleh jadwal masing-masing, ter-masuk padatnya agenda kejuara-an bulu tangkis yang ada di Gresik dan beberapa kota lainnya. Tapi kami yakin performa mereka tetap akan terjaga, sebab setiap pebulu-tangkis itu mempunyai klub ma-sing-masing, jadi pembinaan tetap berjalan,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Pelatih klub bulu tangkis Semen Gresik ini.

Menurut Bambang, PBSI (Per-satuan Bulu Tangkis Seluruh In-donesia) Gresik telah meng-undang pebulu tangkis yang terpilih untuk mengikuti TC sejak awal Maret lalu, namun niatan itu sampai saat ini belum kes-

ampaian. Padahal Gresik telah menetapkan sebelas atlet yang bakal mewakili Gresik di cabor bulu tangkis pada Porprov nanti, di mana nama mereka telah di-daftarkan ke panitia.

“Dengan kondisi seperti ini, kami memutuskan untuk meng-gelar TC dua bulan sebelum Por-prov dilaksanakan. Di mana kami akan melakukan try out dan try in, di beberapa Kota terdekat mau-pun di dalam kota sendiri. Saat ini yang sudah bersedia seb-agai partner adalah Suryanaga Surabaya,” jelas Bambang.

Sementara kekuatan terse-but terbagi atas tujuh atlet putra, yakni Daka Yudhasakti, Aprian-tono, Chandra Dwi Pratama, An-dri Febrianto, Dimas, Ali dan satu lagi atlet asal klub bulu tangkis PB Hidup. Sedangkan putri, di-wakili oleh Assifa Nur Kharisma, Berlian Sudrajat, Yeni Rahmawati dan I Gusti Putu Nita.

“Dari beberapa atlet itu, ke-

banyakan memang berasal dari klub bulu tangkis Semen Gresik. Tapi beberapa atlet tersebut juga ada yang berasal dari klub bulu tangkis Petrokimia Gresik dan PB Hidup. Mereka sudah kami daf-tarkan dan hanya karena sakit atau cedera. Posisi mereka akan diganti, kalau alasan lain mung-kin tidak, sebab waktu juga mulai mepet,” pungkasnya.

Untuk sektor putra, Gresik akan berharap banyak pada Chandra di tunggal putra dan pasangan Daka/Apriantono di ganda putra. Semen-tara di pihak putri, mereka sangat berharap pada performa Assifa dan Berlian. Bahkan Berlian sendi-ri telah membuktikan diri pantas di dalam rombongan, usai menjua-rai tunggal putri tingkat SMP dalan event kejuaraan bulu tangkis ‘Milo School Competition’ 2011 seri tiga di Gresik.

Bulu tangkis Gresik tahu Diri

RenAnG PORPROV

PeRSIAPAn JeLAnG PORPROV

pada porprov sebelumnya atlet kami hanya

mampu sampai pada babak perempat final, baik ganda maupun tunggal.

pada porprov edisi sebelumnya, kontingen renang

kota surabaya hanya mampu meraih enam medali emas.

GREsik – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa timur semakin dekat, beberapa cabang olahraga

(cabor) di masing-masing daerah juga sudah mulai menerka kekuatan. Begitu halnya dengan renang

Gresik, yang coba menarget setidaknya mampu meraih lima medali emas dari 32 emas, yang akan diperebutkan di cabor renang pada Porprov Kediri

Juli 2011 mendatang.

PORPROV 2011

Foto : REKOR/EkoaREna renang menjadi salah satu tambang emas.

Page 16: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 201116

dEnGAn dipin-dahkannya balap sepeda ke Treng-galek, berarti Porprov Jatim 2011 yang mem-pertandingkan 26 cabang olah-raga akan ber-

langsung di tujuh daerah. Ketu-juh daerah itu adalah Kota Kediri (tuan rumah utama), Kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, dan Kabupaten/Kota Blitar.

Delegasi Teknis Balap Sepeda Porprov Jatim, Vidhi eka Suwan-

di, mengatakan pemindahan lo-kasi perlombaan itu sudah didis-kusikan dengan Pengurus Besar Porprov dan KONI Jatim. “Ako-modasi dan sarana pendukung di Kediri maupun Tulungagung hingga kini belum siap, semen-tara Pemkab Trenggalek sudah mengajukan kesiapannya sebagai tuan rumah penyelenggara,” ka-tanya.

Ia menjelaskan cabang balap sepeda Porprov 2011 melom-bakan empat nomor baik put-ra maupun putri, masing-masing jalan raya (road race), kriteri-um, BMX Cross, dan MTB Cross

Country. Khusus nomor road race putra direncanakan menempuh jarak 91,1 km, sedangkan kelom-pok putri sejauh 76,2 km.

“Seluruh nomor akan dilom-bakan di Trenggalek dan kami su-dah menentukan jarak serta rute untuk ketiga nomor yang dilom-bakan, kecuali kriterium yang masih menunggu persetujuan Pengprov ISSI Jatim,” tambah Vi-dhi.

Dikonfirmasi terpisah, Sekre-taris Umum Pengprov ISSI Jatim Harijanto Tjondrokusumo mem-benarkan adanya pemindahan lo-kasi lomba balap sepeda Porprov

2011 ke Kabupaten Trenggalek.“Kami sudah diskusikan ma-

salah ini dengan KONI Kota Kediri selaku tuan rumah Porprov 2011, KONI Trenggalek dan PB Porprov. Pemindahan itu sudah disepakati,” katanya.

Ia menambahkan survei lo-kasi perlombaan di Trenggalek sudah dilakukan tim delegasi teknis dan ISSI Jatim.”Memang untuk lomba nomor kriterium belum diputuskan jarak tem-puhnya, tapi perkiraan sejauh 40 km untuk putra dan 30 km untuk putri,” ujar Harijanto. mul

Kediri Belum Siap, Balap Sepeda Pindah ke trenggalek

PORPROV 2011

Foto : REKOR/Eko

bEbERApA pelatih internal Pengcab PSSI Suraba-ya mempersoalkan usia pemain tim Porprov Surabaya. Mengapa tim besutan duet Mursyid effendy dan Muharrom Rusdiana ini merekrut pemain usia 16 tahun. Contohnya evan Dimas (gelandang) dan Robby (bek kanan) yang ma-sih bersusia 16 tahun?

Apakah Mursyid dan Muharrom sependapat dengan tokoh bulu tangkis Jatim, Ferry Steward, tentang pentingnya pembinaan usia 16 tahun? Hal ini demi peningkatan prestasi Indonesia di level intenasional. ’’Saya jawab tegas, memang itulah alasan utama saya dan Cak Muharrom,’’ kata Mursyid.

Menggembleng intensif pemain U16 dalam latihan dan pertandingan resmi adalah satu-sa-tunya cara untuk mempercepat perkembangan mereka.

Pendapat ini berseberangan dengan bebe-rapa pelatih internal Surabaya. Mereka meny-alahkan Mursyid-Muharrom dengan alasan bahwa target utama Porprov adalah mencari pemain PON Jatim. Dengan usia yang masih 17 tahun ke bawah tentu fisik mereka kalah kokoh dengan pemain U23 yang ditetapkan PB PON. Maka, sebagus apapun skill mereka, tim Jatim akan kalah dengan tim-tim lawan yang usianya di atas 20 tahun karena kalah fisik. Kalah dalam benturan (body charge), dan kalah cepat.

Namun, silang pendapat ini tak menggoyah-kan pendirian Mursyid dan Muharrom. ’’Soal fisik bisa kami dandani. Sekarang tidak mung-kin karena persiapan tim pra Porprov Surabaya hanya satu bulan,’’ jelas mantan stopper anda-lan Persebaya itu.

Target Jatim untuk merebut juara PON kali kelima jangan diukur dengan kondisi tim saat ini. Menjelang PON XVIII mendatang tahun depan di Riau, masa persiapannya tentu lebih

SEPAK BOLA PRA-PORPROv 2011

Pemain Usia 16 TahunLayakkah dimainkan?

Ada dua hal yang patut dicermati di cabor sepak bola Porprov III tahun 2011. Yaitu tampilnya pemain usia 16 tahun, serta dugaan calciopoli.

tanda * lolos ke Porprov.

klAsEmEn sAmpAi sAbTu, 2 ApRil 2011

GRup E1.Kota blitar 4 2 2 0 7-4 8*2.Kab. Probolinggo 4 2 1 1 2-2 7*3.sumenep 4 1 2 1 4-4 54.bojonegoro 4 0 3 1 3-3 35.Kab. blitar 4 0 2 2 1-3 2

GRup f1(2).Gresik 4 3 0 1 9-2 9*2(1).Kab. Mojokerto 4 3 0 1 9-3 9*3.ngawi 4 2 1 1 4-2 74(3).nganjuk 4 1 1 2 3-12 35.Kota batu 4 0 1 3 1-7 1

GRup A1.surabaya 3 3 0 0 10-1 9*2(3).Kab. Pasuruan 3 1 1 1 6-8 43(2).tuban 3 1 1 1 4-7 44.banyuwangi 3 0 0 3 3-7 0

GRup b1.tulungagung 2 2 0 0 4-1 62.Pamekasan 2 1 0 1 3-3 33..Kab. Lamongan 2 1 0 1 2-3 34.trenggalek 2 0 0 2 2-4 0

GRup c1(2).Jombang 3 2 1 0 10-4 7*2(3).Kab. Kediri 3 2 0 1 17-3 63(1).Jember 3 1 1 1 10-4 44.sampang 2 0 0 2 2-24 0

GRup d1(2).Kota Pasuruan 2 2 0 0 4-1 6*2(1).Kab. sidooarjo 2 1 0 1 4-3 33.Kab. Malang 2 1 0 1 3-2 34.Kab. Magetan 2 0 0 2 1-6 0

panjang dan seleksi pemain dilakukan dari se-luruh tim peserta Porprov 2011. Pemain U16 harus mendapat perhatian khusus karena tar-get tertinggi Indonesia saat ini adalah lolos da-lam kualifikasi Piala Dunia 2022. Sebelas tahun mendatang para pemain itu berusia 27 tahun. Matang-matangnya pemain.

Hal lain yang patut disorot tajam adalah du-gaan calciopoli (pengatur skor) dalam laga pa-mungkas Grup F, ketika Gresik menggilas telak Nganjuk 7-1! Kalau pemain-pemain muda amatir ini telah dilumuri permainan kotor, an-dai benar dugaan tersebut, mau dikemanakan masa depan para pemain tersebut? Apakah gempa Revolusi PSSI yang tengah berlangsung sekarang dianggap angina lalu? PB Porprov wa-jib menindak tegas, jika dugaan kotor itu ter-bukti benar adanya. sop

Evan Dimas masih berusia 16 tahun.

Wilayah trenggalek kini ikut ambil bagian

dalam pelaksanaan Porprov III pada 2011. Ini menyusul daerah

tersebut dijadikan tempat pertandingan cabang balap sepeda.

Awalnya, balap sepeda bakal digelar di Kediri

dan tulungagung namun ternyata

meraka belum siap.

Page 17: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

17

pAsAlnYA, menurut pria yang akrab di-panggil dengan sebutan Gus Ipul terse-but, beberapa cabang olahraga (ca-bor) yang menjadi andalan Jatim untuk mendulang medali emas tidak jadi di-pertandingkan di PON nantinya. Ini ten-tunya sebuah kerugian yang sangat be-sar, apalagi Jatim sendiri menargetkan bakal keluar sebagai juara umum pada helatan olahraga paling prestisus di In-donesia tersebut.

“Kita ingin menjadi juara umum un-tuk ketiga kalinya, namun posisi kita sebagai juara umum terancam, karena banyak cabang olahraga yang menjadi lumbung medali bagi kontingen Jatim banyak yang tidak dipertandingkan. Ini tentunya sebuah kerugian besar bagi kita,” tegas Gus Ipul.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil gubernur (Wagub) Jatim itu juga mengakui, tantangan dalam PON 2012 di Riau luar biasa berat, karena atlet-atlet andal yang dibina di Jatim banyak yang ‘diakuisisi’ oleh provinsi-provinsi lain dengan berba-gai iming-iming yang menggiurkan.

Selain itu, batas usia yang se-belumnya sudah diputuskan men-jadi sebuah aturan juga masih akan diutak-atik kembali. “Upaya untuk menjegal Jatim agar tidak menjadi juara umum lagi sudah sangat kenta-ra,” lanjutnya.

Gus Ipul menyatakan, bibit at-let andal yang sudah dibina selama bertahun-tahun di Jatim juga banyak yang hengkang, karena di Jatim ha-

nya ada ‘gerimis’, begitu ada ‘hujan deras’ datang, maka atlet tersebut ti-dak menyia-nyiakannya dan berlabuh ke provinsi yang mendatangkan hu-jan deras tersebut.

Hanya saja, atlet-atlet yang sudah hengkang ke provinsi lain itu ingin kem-bali lagi ke Jatim, sebab setelah perhe-latan PON para atlet tersebut tidak lagi ‘diurus’ oleh KONI provinsi setempat, sehingga ada indikasi jika perhelatan PON tersebut hanya sebagai ajang mencari medali semata, bukan untuk peningkatan prestasi olahraga secara nasional, yang menitik beratkan pada pembinaan prestasi.

Padahal KONI Jatim sendiri telah membuat gebrakan baru dalam me-ningkatkan prestasi atlet-atletnya di era kepemimpinan Gus Ipul, teruta-ma untuk menyongsong PON Riau mendatang. Beberapa jajaran pen-gusaha yang ada di Jatim dikumpul-kan dalam satu wadah yang dina-

makan Task Force, di mana komando langsung di bawah wakil ketua KONI Jatim, la Nyalla H Mattaliti

“Dengan adanya Task Force ini bisa memberikan semangat baru da-lam meningkatkan prestasi atlet Ja-tim, apalagi sebentar lagi PON Riau akan segera digelar. Task Force sendi-ri beranggotakan para pengurus Ka-din (kamar dagang industri, red) dan jumlahnya ada sekitar 35 orang,” ujar Nyalla beberapa waktu lalu.

Selain permasalahan ‘akuisisi’ at-let oleh propinsi lain, Jatim juga te-ngah dipusingkan oleh penghapusan beberapa nomor andalan propinsi ke-dua terbesar setah Ibukota Jakarta ini. Nomor cabang olahraga yang bi-asa menjadi langganan medali emas Jatim di PON, kemungkinan tidak akan diperlombakan, salah satun-ya adalah nomor jumping di cabang olahraga ski air.

“Apalagi ada pemangkasan bebe-rapa nomor cabor oleh KONI pusat, dimana cabor tersebut selama ini menjadi andalan Jatim untuk mendu-lang emas. Tentu hal ini menjadi per-hatian yang sangat serius bagi KONI Jatim, apalagi target kita di PON nan-ti mempertahankan gelar sebagai juara umum,” jelas Gus Ipul.

Apapun itu, tampaknya semua bisa di atasi atau minimal di per-ingan, bila semua pihak, insan dan masyarakat di Jawa Timur bersatu untuk mendukung kontingen Jatim pada PON Riau mendatang. Tanpa persatuan dan tekad bulat, mustahil semua cita-cita dan harapan itu akan terwujud.

Gus Ipul: Posisi Jatim

Saat melantik pengurus Komite Olahraga nasional Indonesia (KOnI) Malang, Ketua Umum KOnI Jawa timur (Jatim), Saifullah

Yusuf, menyatakan, posisi Jatim sebagai juara Pekan

Olahraga nasional (POn) selama dua kali berturut-turut terancam pada POn

2012 Riau.

Terancam di PoN 2012 !

Panitia Pusat dan Daerah Masih Silang Pendapat

Pembukaan dan Penutupan SEAG Telan Rp 150 M

upAcARA pembukaan dan penutupan SeA Games yang akan berlangsung di Palem-bang, Sumatera Selatan, 11-25 November 201, membutuhkan dana sedikitnya Rp 150 miliar.

Hal itu dikatakan panitia daerah di Palembang.”Pihak panitia daerah telah menyusun rencana ke-

giatan, termasuk dana yang dibutuhkan untuk me-nyukseskan upacara pembukaan dan penutupan,” kata Rusli Nawi, salah satu panitia daerah pada rapat persiapan pesta olahraga Asia Tenggara itu di Palem-bang, Senin (21/3/11).

Pada rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Yusri effendi, Rusli menjelaskan se-cara rinci persiapan upacara pembukaan dan penu-tupan SeA Games XXVI, mulai dari penyiapan panitia penerima tamu, pengamanan, hingga masalah fasili-tas pendukung seperti perhotelan, konsumsi, terma-suk transportasi.

Pada rapat tersebut juga terungkap bahwa antara panitia daerah dan pusat belum ada kesamaan per-sepsi, seperti masalah petugas yang masuk dalam tim penari massal saat pembukaan dan penutupan SeA Games.

Pihak panitia lokal berencana melibatkan penari dari 11 kabupaten dan empat kota di Sumsel agar pi-hak daerah merasa ikut dilibatkan, sementara pani-tia pusat punya wacana mendatangkan penari dari Jakarta atau merekrut tim kesenian dari Kota Palem-bang saja dengan pertimbangan efisiensi biaya dan kesiapan fasilitas pendukung di ibu kota Provinsi Sumsel itu.mul

Baru 600 yang mendaftar

SEAG Butuh 15.000 RelawansETidAknYA 15.000 relawan diperlukan untuk pe-laksanaan SeA Games XXVI yang akan berlang-sung di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan, No-vember 2011. Sejauh ini baru sekitar 600 calon relawan telah mendaftar.

Menurut Kepala Bidang Marketing Panitia Pelak-sana SeAGames (Inasoc) TB Ade lukman di Jakar-ta, mengatakan, jumlah relawan sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan di dua lokasi. ”Kami kalkulasi, jumlah atlet dan ofisial sekitar 8.000 orang. Rasionya dengan volunteer satu ban-ding dua. Itu rasio yang baik,” katanya.

Ia menjelaskan, banyak bidang dalam penyeleng-garaan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu yang memerlukan para relawan. Tenaga mereka dibutuhkan sebagai petugas penghubung, pendamp-ing kontingen, ataupun membantu pelaksanaan per-tandingan di berbagai venue.

Pendaftaran telah dibuka dan akan berakhir Agus-tus mendatang. Ade menambahkan, posisi tenaga relawan terbuka bagi semua anggota masyarakat, termasuk warga negara asing, dalam rentang usia 15-35 tahun. ”Semua syarat dapat dibaca di situs SeA Games. Paling tidak, mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Setelah kami arahkan pada bidang yang sesuai, akan ada pelatihan bagi para calon rela-wan,” katanya.

Adapun Wakil Sekretaris Jenderal Inasoc Ginung Pratidina Mulyoto menjelaskan, berbagai program yang menjadi tanggung jawab panitia pelaksana, se-perti promosi dan pemasaran, berjalan sesuai dengan tahapan waktu yang direncanakan.

Menurut jadwal, kampanye penyelenggaraan akan dilaksanakan secara komprehensif mulai 25 April mendatang, atau pada 200 hari sebelum pembukaan SeA Games. Itu ditandai dengan peluncuran maskot. ”Maskot kami ambil dari satu spesies satwa endemik Indonesia,” kata Ginung yang enggan menjelaskan le-bih detail satwa yang dimaksud.mul

ARENA

Page 18: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 201118

GREsik – Meski Gresik belum mampu men-dominasi kejuaraan ‘Milo School Competi-tion’ 2011 seri tiga, yang diadakan di Gresik beberapa waktu yang lalu. Namun PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indone-sia) Gresik boleh lah sedikit berbangga, pasalnya salah satu atletnya berhasil me-norehkan prestasi membanggakan pada kejuaraan tingkat SD dan SMP ini.

Atlet yang dimaksud adalah Berlian Su-drajat, yang mampu menjuarai kategori tunggal putri SMP. Ini sebuah hal yang me-nyejukkan, lantaran atlet binaan klub bulu tangkis Semen Gresik ini merupakan salah satu pebulu tangkis putri yang dipersiap-kan untuk Pekaon Olahraga Propinsi (Por-prov), yang bakal diselenggarakan di Kediri Juli 2011 mendatang.

Berlian yang memang menjadi unggulan pertama pada event seri ketiga ini, sukses menaklukkan pemain non-unggulan, Aswin

yang berasal dari SMP Cahaya Surabaya de-ngan dua set langsung, 21-14 dan 21-14. Se-buah tambahan semangat, sebelum dirinya berlaga di Porprov mendatang.

“Sejak awal saya memang menargetkan bisa merebut juara dan saya cukup senang bisa mewujudkan itu. Ini sebuah penga-laman berharga untuk karir saya di ma-sa-masa yang akan dating,” ungkap Berli-an, yang juga tercatat sebagai atlet binaan klub bulu tangkis Semen Gresik tersebut.

Keberhasilan Berlian juga disambut an-tusias oleh Pelatih Kepala Bulu Tangkis Gresik untuk Porprov 2011 mendatang, Bambang Hendranowo. Pasalnya, keber-hasilan ini menjadi bukti, jika Berlian me-mang siap untuk diturunkan dan bisa men-jadi kuda hitam pada cabang olahraga (cabor) ini di Porprov

“Untuk kategori putri, kami memang sa-ngat berharap pada performa bagus dari

Berlian dan Assifa (Assifa Nur Kharisma, red) pada Porprov nanti. Dan Berlian sudah menunjukkan kapasitasnya pada event Milo kali ini, di mana ia mampu menjadi yang ter-baik pada kategori tunggal putri tingkat SMP,” kata Bambang.

Berlian sendiri memang digadang bisa mampu bahu-membahu de-ngan Assifa, guna mempersem-bahkan prestasi yang mem-banggakan Gresik pada cabor bulu tangkis. Di mana me-reka berdua masih akan dibantu oleh dua atlet putri lain-nya, yakni Yeni Rah-mawati dan I Gusti Putu Nia.

GREsik – Kejuaraan bulu tangkis ju-nior tingkat SD dan SMP MSC (Milo School Competition) seri ketiga suk-ses digelar di Gresik, 15 sampai 20 Ma-ret 2011. Selain sukses penyelenggara-an, panitia juga bisa tersenyum lebar, lantaran event kali ini diserbu banyak peserta dari dua edisi sebelumnya. “Peserta di Gresik kali ini jauh melebihi dua edisi sebelumnya yang kami selengg-arakan di Jakarta dan Batam. Total peserta tingkat SD dan SMP yang ikut berpartisi-pasi kali ini ada sekitar 800an atlet, baik putra maupun putri.. Semoga ke depan, menjadi modal positif bagi Gresik dan Jawa Timur,” ungkap Perwakilan dari Milo, leo, selaku pihak penyelenggara.

Beberapa kategori yang diperlom-bakan dalam event kali ini adalah tunggal putra SD, tunggal putri SD, tunggal put-ra SMP, tunggal putri SMP, beregu putri

SD, beregu putra SD, beregu putri SMP, beregu putra SMP, ganda putri SMP dan ganda putra SMP. Yang mana diikuti oleh beberapa perwakilan SD dan SMP yang ada di Gresik, Surabaya dan sekitarnya.

“Jika tidak ada kejuaraan yang dikhu-suskan untuk sekolah, tentu akan sulit bagi seseorang yang memiliki bakat un-tuk bisa mengembangkan teknik per-mainan dan merasakan kerasnya kompe-tisi. Karena itu, kejuaraan seperti ini perlu diadakan secara rutin dan berkala,” ucap Taufik Hidayat, yang didapuk sebagai ikon pada event kali ini.

Para pemenang berhak maju ke puta-ran grand final yang akan dilaksanakan di Jakarta pada Mei mendatang. Selain akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, sebagai bentuk pembinaan, mere-ka akan diikutkan dalam pelatihan khu-sus di Training Camp Taufik Hidayat, se-

lama dua minggu.Untuk kategori SD, Gresik hanya mam-

pu berbicara banyak di kelas tunggal pu-tri. Itu pun di urutan kedua dan ketiga, yang ditempati oleh Rizky Utami dan Putri Indah dari SDN Gending Kebomas Gresik. Sementara juara pertama diraih oleh Sri Fatmawaty, perwakilan dari SDN Tamansari 4 Dringo Probolinggo. Bahkan di tunggal putra SD, tak ada saru pun wa-kil Gresik di tiga besar.

Sedangkan di tingkat SMP, asa se-dikit melambung setelah Berlian Sudra-jat dari SMP Dharma Bakti Gresik mam-pu meraih tempat terhormat di tunggal putri SMP. Diikuti oleh Aprilia dari SMP Semen Gresik di urutan ketiga, sementa-ra tempat kedua sukses direngkuh wakil dari Surabaya. Sementara tunggal putra SMP menjadi dominasi mutlak para wa-kil Surabaya.

MSC digelar di Gresik

Berlian Bisa Jadi kuda Hitam

milo School comPetitionDaftar Juara

TunGGAl puTRA sd1. Arif dwiyanto (sdn wonoasih Probolinggo)2. cahaya (sdK Materdai Probolinggo)3. Andre (sdn Kedinding IV surabaya)

TunGGAl puTRi sd1. sri fatmawaty (sdn tamansari 4 dringo Probolinggo)2. Rizky utami (sdn Gending Kebomas Gresik)3. Putri Indah (sdn Gending Kebomas Gresik)

TunGGAl puTRA smp1. Alim Purnomo (sMP cahaya surabaya)2. Khrisna Adi (sMP Jaya sakti surabaya)3. umbu saputra (sMP Jaya sakti surabaya)

TunGGAl puTRi smp1. berlian sudrajat (sMP dharma bakti Gresik)2. Aswin (sMP cahaya surabaya)3. Aprilia (sMP semen Gresik)

bEREGu puTRi sd1. sdn Gending Kebomas Gresik2. sdn cerme Kidul Gresik3. sdn Pongangan Gresik

bEREGu puTRA sd1. sdn Mardisiwi surabaya2. sdn Kedinding IV surabaya3. sdn Mojo V surabaya

bEREGu puTRi smp1. sMP shafta surabaya2. sMP Jaya sakti Regu I surabaya3. sMP cahaya surabaya

bEREGu puTRA smp1. sMP Jaya sakti Regu I surabaya2. sMP Mardisiwi surabaya3. sMP Jaya sakti Regu II surabaya

GAndA puTRi smp1. Anita/tays Rona (sMP shafta surabaya)2. Ayu febriasti/Meyrisa cindy (sMP Jaya sakti surabaya)

Foto : Rekor/Prasetyo

Foto : Rekor/hamzah arfah

Foto : Rekor/hamzah arfah

CABOR BULUTANGKIS

PEmEnang dalam kejuaraan bulutangkis milo School Competition SD dan SmP 2011.

berlian sudrajat

Page 19: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

19

Bintang Belia

dap ’’Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertamanya’’ se-pak bola Nusantara.

PSSI sejauh ini, sepertinya pasrah bongkokan (menyerahkan begitu saja) tugas dan fungsi pembinaan SSB ke-pada klub-klub amatir yang miskin! Di sinilah celakanya! Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) 30-31 Maret 2010 di Malang telah menuntut PSSI untuk segera melakukan perbaikan radikal pada ribuan SSB di Indonesia, namun sampai sekarang belum juga ada tan-da-tanda keseriusan PSSI.

Alhasil, Timnas (tim nasional) Piala AFF 2010 pun terpaksa menaturalisasikan stri-ker asal Uruguay, Cristian Gonzales, dan penyerang lubang muda asal Belanda Irfan Bachdim.

’’Hal ini sangat memprihatinkan bagi masyarakat pecinta sepak bola nasional, mengingat Timnas Malaysia yang menjua-

rai Piala AFF 2010 full local,’’ kata Mursyid effendy kepada wartawan ReKOR, 19 Ma-ret lalu.

Karena itu, seluruh pengurus dan tim pelatih Mitra Surabaya merasa berkewa-jiban untuk melahirkan bintang-bintang muda lokal yang berlevel Asia! ’’Ya, SSB Mitra Surabaya harus menjadi bengkel bintang muda,’’ tegas eko Prayogo.

Tentu saja tidak mudah. Harus dimulai dulu dengan penciptaan bintang kaliber nasional, kemudian kalber Asia Tengga-ra, dan puncaknya kaliber Asia. Menga-pa tidak kaliber dunia sekalian? ’’Seka-rang tim papan atas Asia seperti Korsel, Jepang, Saudi Arabia, Iran, dan Iraq mi-salnya kan sudah mampu lolos ke puta-ran final Piala Dunia,’’ tutur Sabaruddin Nasution.sop

mitra surabaya – klub kelas 1 pengcab

pssI surabaya – punya ssB (sekolah

sepak bola) yang sangat baik. salah satu ssB terbaik di

Jawa timur.

Bagi pengurus dan tim pelatih Mi-tra Suraba-ya, tiada h a r i

tanpa sepak b o l a . Setiap hari m e r e -ka menggem- bleng pe-main-pemain bocah dan remaja. Ti- dak banyak SSB yang dibina oleh empat pelatih ber-sertifikat B di Indonesia, tapi itulah Mitra Surabaya.

Adalah eko Prayogo, Mursyid ef-fendy, Sabaruddin Nasution, dan Ari-fin yang B lisence. lima pelatih lain-nya berlisensi D, yaitu Denny Wijaya, Jacob Johar, Arif Jainuri, Bayu Irawan, dan Falco. Dua lain-nya belum berlisensi, yaitu Yunus Drakel dan Sugeno yang tahun ini d i r e n c a n a -kan mengi-kuti pro-g r a m lisensi D.

’’SSB ha- rus ditangani pela-tih berkualitas ka rena di sinilah para pe-main bocah mendapatkan fundamen ilmu sepak bola,’’ kata eko Prayogo, pembina utama Mitra Surabaya. Ke depan mereka ingin naik satu level lagi menjadi pelatih berlisensi A!

Sangat jarang SSB di Indonesia yang ditangani oleh pelatih lisensi B, apala-gi lisensi A. Bisa dikatakan 99,99 per-sen pelatih lisensi B lebih suka dikontrak klub Divisi Utama yang gaji dan kon-traknya jauh lebih besar. ’’Jika kami ber-tahan menjadi pelatih SSB, tak lain ka-rena niat kuat kami untuk melahirkan pemain-pemain muda berkualitas,’’ kata Sabaruddin Nasution, pelatih yang juga menjadi staf dosen Unitomo (Universi-tas dr. Soetomo) Surabaya.

Bisa dikatakan, hanya pelatih-pelatih idealis saja yang siap mengorbankan li-sensi B dan A-nya untuk kemajuan SSB. Karena penghasilan mereka di SSB pasti kecil. Salut buat mereka, khususnya bagi seorang Mursyid effendy, mantan bin-tang Green Force Persebaya itu.

Kapan lagi Indonesia menangani SSB dengan baik. PSSI sendiri sejauh ini be-lum menampakkan niat yang kuat untuk menangani secara serius dan benar terha-

BengkelpssI sejauh ini, sepertinya pasrah bongkokan

(menyerahkan begitu saja) tugas dan fungsi pembinaan ssB kepada klub-klub amatir yang miskin! di sinilah celakanya!

FIRST TOUCH

Foto : REKOR/Eko

duA sIswA u-12 ssb MItRA suRAbAyA

Page 20: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 201120

Kini mereka juga punya rumah transit, walaupun sederha-na, yang letaknya tak jauh dari lapangan Poral, di tepi

Jalan Raya Menganti. Ruang tran-sit itu dilengkapi seperangkat com-puter yang berisi berbagai data klub dan yang mengorbitkan website Mi-tra Surabaya. Hal ini bisa dilakukan karena Mitra punya pelatih-pelatih muda yang masih kuliah di FPOK Unesa. eko Paroyogo pun selain sa-ngat aktif sebagai pembina Mitra juga dikenal sebagai karyawan anda-lan pracetak harian pagi terbesar di Indonesia, yaitu Jawa Pos.

Mitra tak hanya memperoleh ’’pinjaman gratis’’ lapangan Poral di lidah Wetan, tapi juga dukungan yang sangat kuat dari warga lidah Wetan.

Kini, terbangun tribun kecil di sebe-lah utara. Di bawahnya ada ruang ganti pakaian. Walikota Surabaya, Bu Risma, menjanjikan akan mendanai perbaikan lapangan Poral. Namun, sampai seka-

Tak Ingin Asal BicaraPara pembina Mitra Surabaya tak ingin asal

bicara. Dalam mengajarkan ilmu sepak bola mereka menerapkan modul yang disusun oleh

tim ahli FIFA (Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola). Dengan begitu mereka menerapkan

ilmu sepak bola modern.

Tim poRpRov GREsik

1.Andi Redika (belakang)2.fajar sidik (tengah)3.dani Alfiandi (tengah)4.firman (depan)

liGA pRimER indonEsiA

1.Rendy Irawan (tengah) Persebaya 1927

divisi uTAmA pssi

1.Aggie Renata (depan) Persekabpas.2.Angga teguh (belakang) PsbI3.widya wahyu (tengah) Mojokerto Putra.

Pemain PrODUKSi mitra SuraBaYa

Tim poRpRov suRAbAYA

1.bagus Aprianto (kiper)2.derry dwi (belakang)3.M. Robby (belakang)4.Evan dimas (tengah)5.Ricko heru (tengah)6.Okky yunior (depan)

rang janji tinggallah janji. SSB bisa diibaratkan sebagai tam-

bang emas. Dari ratusan ton tanah dan pasar yang disaring, hanya didapat-

kan ratusan gram emas. Begitu pula SSB, dari puluhan ribu pemain bocah, tidak mu-dah untuk mendapatkan puluhan pemain berkaliber nasional, apalagi kaliber Asia.

SSB juga bisa diibaratkan sebagai in-dustri hulu sepak bola nasional. Jika indus-tri hulu (industri bahan baku) ini tidak di-tangani secara baik dan maksimal, jangan harap Indonesia mampu melahirkan pe-main-pemain muda kaliber Asia.

Sementara ini, paling tidak Mitra Surabaya telah melahirkan sejumlah pe-main berkualitas nasional.

pRoduksi miTRA suRAbAYA enam pemain produksi Mitra Surabaya

direkrut tim Porprov Surabaya. Tim Porprov bermaterikan pemain yang usia maksim-umnya 21 tahun. empat pemain lainnya di-rekrut tim Porprov Kabupaten Gresik.

Menurut Mursyid effendy, M. Rob-by, bek sayap kanan tim Porprov Suraba-ya, punya talenta yang sangat baik. Begi-tu pula gelandang evan Dimas. Keduanya masih berusia 16 tahun, tapi skill individu dan mentalnya di atas rata-rata.

Persebaya bakal memiliki bek sayap kanan pengganti Anang Makruf, dan play-maker pengganti Ibnu Grahan. Apakah evan kelak bisa setara playmaker legen-daris Budi Juhannis (Persebaya juara Di-visi Utama 1987/1988)? ’’Skill-nya mung-kin saja bisa, tapi faktor leadership-nya itu yang evan belum bisa menyamai Mas Budi Juhannis,’’ terang Mursyid.

Jadi, tinggal masing-masing pemain Mitra tersebut, mau lebih baik lagi atau tidak. Se-bab, sepak bola tak cukup dengan teknik. Se-perti kita ketahui ada tiga unsur dasar yang

ssB juga bisa diibaratkan sebagai

industri hulu sepak bola nasional. Jika industri hulu (industri bahan baku) ini tidak ditangani secara baik dan maksimal, jangan harap Indonesia mampu melahirkan pemain-pemain muda kaliber asia.

harus dimiliki setiap pemain sepak bola. Yak-ni keunggulan fisik, teknik, dan mental. lead-ership masuk unsur mental.

Sabaruddin Nasution menambahkan, kini Zulkarnaen Pasaribu, pelatih klub di-visi utama Gayo luwes, Aceh, mengincar dua pemain Mitra yang gabung Porprov Gresik, yaitu Dani Alfiandi dan Andi Redi-ka. Ini membuktikan bahwa bintang-bin-tang produksi Mitra laris manis. sop

Foto : REKOR/Eko

FIRST TOUCH

PELAtIh yunus drakel memberikan pengarahan pada para siswanya

Page 21: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

21

MITRA SURABAYA kini punya 300 lebih siswa. Mereka terbagi dalam delapan ka-tegori usia. U8, U10, U11, U12, U13, U14, U15, dan U16. Masing-masing dibagi da-lam dua kelompok, yaitu kelompok just fun, dan kelompok bertalenta.

Kelompok just fun adalah anak-anak yang tidak memiliki talenta tinggi, namun oleh para orang tuanya dimasukkan dalam SSB Mitra agar memperoleh aktivitas yang positif. Jauh dari salah pergaulan yang ber-bau narkoba dan kenakalan remaja lain-nya. Sedangkan kelompok bertalenta ada-lah anak-anak yang dinilai memiliki talenta tinggi. Karena itu, mereka perlu masuk pro-gram latihan privat.

Nah, yang masuk program latihan privat akan memperoleh gemblengan yang jauh lebih keras, baik di aspek fisik, teknik, dan mental (terutama kedis-

iplinan dan kesopansantunan).Banyakkah siswa SSB Mitra yang

mengikuti program latihan privat. Ternyata cukup banyak juga. Ter-catat 115 anak. Ini belum terma-suk 32 siswa U16 yang semuanya

mengikuti program privat karena mereka disiapkan masuk tim senior

kelas satu Pengcab PSSI Surabaya.Bisa dikatakan hanya Mitra Sura-

bayalah satu-satunya SSB yang mene-rapkan program provat di Jatim. Konsis-tensi dan intensitas dalam pembinaan itu sulit dilakukan oleh SSB yang lain, karena berbagai faktor. Antara lain kendala lapa-ngan dan faktor jumlah pelatih dan ket-ersediaan waktu untuk melakukan to-talitas. Sangat wajar karena honor para pelatih SSB umumnya sangat kecil. sop

pRoGRAm pRivAT

u8 dan u10: dari 180 siswa yang 25 ikut program privat.u11: dari 54 siswa 20 ikut.u12: dari 46 siswa 20 ikut.u13: dari 33 siswa 20 ikut.u14: dari 97 siswa 31 ikut.u15: dari 20 siswa 5 ikut. u16: dari 32 siswa 32 ikut.

pREsTAsi

Pengcab PssI surabaya2008 Juara u162009 Runner up u162009 Runner up Piala specs2010 Juara u12 Miniatur Piala dunia2011 Juara u10 Patria Muda 2011 Juara ke-3 u12 Patria Muda2011 Juara u16 Pengcab.

Punya 300 Siswa Berbagai Usia

Salah satu peninggalan terbaik mantan Ketum

Pengprov PSSI Jatim, Haruna Soemitro, adalah pergelaran

Liga Anak Pengprov Jatim 2010. Penguasa boleh saja berganti, namun program

yang ekselen wajib dilestarikan.

inilAh sepenggal kisah yang dituliskan wartawan Rekor, Anang Maulana, pria ke-cil yang lincah dan ngganteng itu:

Pada Minggu pagi 4 Juli 2010, laga per-dana liga Anak Jatim digelar. Tim-tim SSB KU-10 mulai bertarung. Matahari telah congkak berada di atas kepala. Beberapa orangtua yang mendampingi putra-pu-tranya bertanding di liga Anak Pengprov PSSI Jatim, harus mencari tempat berte-duh di bawah beberapa pohon yang tum-buh di sekitar Stadion Jenggolo Sidoarjo. Tapi, banyak orangtua lebih memilih duduk di pinggir lapangan, meski tribun stadi-on telah disediakan. Mereka antusias me-nyaksikan putra-putranya dari dekat.

Dengan hanya bermodalkan jaket un-tuk menutup kepala, mereka lebih memi-lih untuk nongkrong di sisi lapangan. Bah-kan ada ibu-ibu yang duduk bergerombol di belakang gawang sambil memegang pa-yung, suasana itu tak ubahnya sebagai ta-man liburan baru bagi keluarga. Bahkan panitia terpaksa meminta ibu-ibu itu me-nyingkir karena bisa mengganggu jalannya pertandingan.

Di beberapa area, banyak keluarga yang membeber tikar di sekitar stadi-on, sambil membawa bekal makanan. Sesekali mereka berteriak ketika putra-putranya mulai masuk ke dalam lapa-ngan. Tapi, justru gelak tawa yang lebih banyak tersiar di sekitar stadion, karena memang bukan kemenangan yang pen-ting dalam dalam acara ini, tapi pembi-naan pemain dan hiburan.

“Bapak, bapak, saya mau main pak, saya dimainkan ya pak,“ pemain cadangan Bin-tang Timur Surabaya tidak bisa duduk diam. Sambil mencincing kartu pemain, mereka melingkari pelatih mereka memak-sa untuk bermain.

Pelatih Bintang Timur pun harus berka-li-kali mengusap keningnya yang telah ba-nyak ditumbuhi bintik-bintik keringat. Mau marah tidak bisa, diam saja tidak bisa kon-sentrasi pada pertandingan.

Meski orangtua pemain juga bertin-dak sebagai supporter, tidak ada aksi sa-ling mengejek seperti di kompetisi senior mereka. Terkadang, di antara mereka ada yang saling berbagi minuman.

“Dalam kompetisi anak-anak, keme-

Kenangan Manis Liga Anak Pengprov Jatim 2010

Mengapa kini Tak dilanjutkan?

nangan tidak penting. Yang terpenting, bagaimana mereka bisa memiliki sema-ngat dan minat untuk berlatih,“ kata ketua bidang komisi pelatih Pengprov PSSI Jatim, Machrus Afif.

Pria yang juga menjabat sebagai asisten pelatih Persebaya Surabaya itu menjelaskan, dalam kompetisi seper-ti ini, sebenarnya pemain tidak terla-lu memperdulikan kemenangan. Kalah ataupun menang, yang penting bagi me-reka bisa bermain.

Di sinilah pentingnya liga Anak. Me-numbuhkan semangat dan minat anak-

anak untuk terus berlatih sepakbola tidak mudah, namun memelihara semangat dan minat yang mulai tumbuh, jauh lebih sulit.

Menurut pria yang juga pemilik SSB Mahasiswa Surabaya itu, di sinilah peran pelatih bermain. Selama mengikuti per-tandingan, diharapkan pelatih tidak terla-lu membebani pemain untuk mengejar ke-menangan.

”Menang dan menjadi juara bukan tu-juan dari digelarnya liga ini. Jadi, pemain jangan terlalu dibebani untuk memperoleh kemenangan. Biarkan mereka bermain se-suai dengan hati mereka,” jelasnya.*

Foto : REKOR/Eko

FIRST TOUCH

sALAh seorang siswa program privat digembleng di lapangan Poral, Lidah wetan.

Page 22: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 201122

tuntutan keRas

Jika pssI menargetkan 2022 tim nasional bisa menembus

putaran final piala dunia, maka mereka harus berani

mengubah system yang berlaku sekarang. Jangan

menyontek mentah-mentah system yang berlaku di

negara-negara yang sepak bolanya sangat maju, seperti

Inggris, spanyol, prancis, Italia, dan Jerman.

Di sana, nggak masalah tiap klub profesionalnya diperkuat 5 sam-pai 8 pemain asing saat bertan-ding. Ini karena pemain-pemain

lokal negara bersangkutan masih bisa ber-main di negara lain dengan level klub yang relatif sama.

Di sini, salah besar bila klub-klub pro-fessional diperkuat 4 sampai 5 pemain asing saat bertanding. Ke negara mana lagi pemain-pemain lokal Indonesia yang tidak terpakai akan bermain? Amat sedikit yang bisa bermain di Singapura. Dan tidak ada sama sekali yang bisa bermain di klub pro-fessional Korsel, Jepang, UeA, Saudi Ara-bia, dan Australia.

BUAT PSSI

Posisi-posisi vital nyaris semuanya di-isi pemain asing, mulai striker, playmak-er, sampai center back. Kiper pun kini pa-kai pemain asing. Akibatnya, begitu PSSI membentuk tim nasional, striker-nya ya itu-itu saja. Sampai sekarang timnas Indo-nesia belum punya playmaker setara Budi Juhannis, Ferril Raymond Hattu, Zulkar-naen lubis, dan Fachri Husaeni misalnya. Bek-bek tengahnya pun ya itu-itu saja.

Jadi, mau tidak mau, demi kepentingan tim nasional, PSSI harus berani membatasi quota pemain asing!

Bisa saja PSSI mengambil alternatif ter-buruk, yaitu menaturalisasikan pemain

asing. Tapi, apakah itu yang dikehenda-ki kompetisi nasional yang telah menelan dana triliunan rupiah itu? Triliunan rupiah di eropa mungkin hanya dihabiskan dua klub Premier league Inggris dalam satu

musim. Tapi triliunan di sini bisa untuk meembiayai ratusan klub berkompetisi da-lam lima tahun!

Pemikiran ini dibenarkan oleh Mursy-id effendy, eko Prayogo (mantan pemain Galatama Perkesa), Sabaruddin Nasution, dan Yunus Drakkel. Mursyid juga menyo-roti terlalu banyaknya jumlah klub di level professional. ’’Betulkah kita membutuhkan 39 sampai 44 klub divisi utama dan 18 klub Indonesia Super league, dan kini menyu-sul 19 klub liga Primer Indonesia?’’ gugat Mursyid. Suplai pemain berkualitas sangat sedikit, sedangkan demand klub profes-sional jumlahnya sangat banyak. Akibat-nya, banyak pemain kencur yang dipaksa main di level puncak.

Bandingkan, lanjutnya, dengan era Galatama dan Perserikatan dulu. Hanya ada belasan klub Galatama dan 10 klub Di-visi Utama! Tapi hasilnya Indonesia me-nyabet medali perak Asian Games 1962. Menembus semifinal Asian Games 1986. Juara SeA Games 1987 dan 1991.

Di sisi lain, tuntutan dan dambaan ma-syarakat demikian tinggi terhadap mero-ketnya prestasi timnas. Maka, baru ber-hasil meenjadi runner up Piala AFF 2011 pun, masyarakat demikian mengelu-elu-kan Cristian Gonzales, Irfan Bachdim, dan Achmad Bustomi. Sampai-sampai Siwo PWI Jatim pun memberikan penghargaan khusus kepada Irfan Bachdim dan Ahmad Bustomi. Ndaniyo lek juara! (Bayangkan apa yang terjadi bila timns juara). sop

Jadi, mau tidak mau, demi kepentingan tim nasional, pssI harus

berani membatasi quota pemain asing!

Foto : REKOR/Eko

FIRST TOUCH

MEREKA terpaksa bermain di lapangan di bawah standar fIfA. Artinya para siswa tidak mungkin mengasah skil individu secara maksimum.

bOcAh-bOcAh ini belajar sepakbola mulai 13.30 sampai pukul 16.30.

Page 23: REKOR

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

RekoR I EdIsI : 001 I APRIL 2011

23

nYenYAKMeSkI gagal meraih predikat olahragawan terbaik versi Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Ja-tim, tidak membuat Herwin Jaya, patah arang. Ia berjanji tetap ber-semangat dan justru dengan na-manya masuk nominasi menambah menambah motivasinya untuk ber-prestasi lebih tinggi lagi.

“Nama saya masuk saja sudah bersyukur. Saya juga nggak tahu, kok bisa masuk nominasi. Itu me-lecut saya untuk terus menunjuk-kan berprestasi lebih bagus,” kata Herwin Jaya, pembalap tim Polygon Sweet Nice (PSN), yang juga masuk skuad Puslatda Jatim 100/II.

Pembalap dengan spesialisai no-mor jalan raya atau road race itu punya kenangan mengesankan saat mengikuti Tour de Indonesia (TdI) 2010. Itu terjadi ketika memasuki etape-etape terakhir di wilayah Bali.

“Ya karena waktu itu saya sakit, na-mun dalam kondisi sakit itulah saya masih mampu mempertahankan po-sisi sebagai pemegang yellow jersey. Itu yang paling mengesankan selama saya jadi pembalap,” tuturnya.

Pembalap asal Probolinggo itu meraih sukses pada TdI 2010 meski banyak ganjalan. Herwin yang meng-awali balap sepeda road race pada 2006 silam memang sangat terkesan atas prestasi itu. Ia menyukai balap

MInggU (13/3/2011) pagi, tampak seorang wanita berpenampilan seperti Polwan, terkantuk-kantuk di sebuah bus Sumber Kencono jurusan Solo – Suraba-ya. Ternyata saat ducermati, dia tak lain adalah pemanah putri andalan Jatim, Foury Akadiani Kusumaniah.

Ya, Foury yang juga seorang guru SMAN Maospati, Magetan, kala itu sedang da-lam perjalanan kembali ke Surabaya. Ia baru saja mengemban tugasnya sebagai tenaga pengajar di sekolah yang terletak

di dekat terminal Maospati.Ia duduk seorang

diri di bangku berkapasitas dua orang tersebut. Saat

itu bus sedang long-gar. Foury tampak

mendekap

sebuah tas besar. Kebetulan, wartawan tab-loid Rekor berada di kursi seberangnya, yang berkapasitas tiga orang.

Foury tampak pulas dalam tidurnya. Hanya sesekali terjaga, namun hingga menjelang Terminal Purabaya, Suraba-ya, ia terbangun. Saat disapa pun, ia ma-sih ogah-ogahan. Namun tiba-tiba sum-ringah. “Hei, saya siapa tadi,” sapa Foury, sesaat setelah terjaga.

Pagi itu, ia langsung meluncur ke la-pangan KONI Jatim, Jl Kertajaya Indah. “Ya ini nanti langsung latihan. Saya baru off dari mengajar dan minta dibebaskan beberapa hari ke depan untuk persiapan Seleknas (Seleksi Nasional) SeA Games di Jakarta,” ujar dia.

Foury adalah salah satu andalan panah-an Jatim. Meski dia sudah tidak muda lagi, namun motivasi dan semangatnya pat-ut diteladani oleh junior-junior atau yang muda-muda. “Saya sudah terbiasa pulang balik Madiun-Surabaya dengan naik bus,”

lanjutnya.lantaran profesinya sebagai te-

naga pengajar, dia pun tak me-lepas begitu saja. Antara tugas dan kewajiban berjalan seim-bang. “Waktu mengajar ya ha-rus mengajar, tapi saya di-bebaskan untuk tidak ikut menjaga ujian akhir sekolah, ya karena saya mencoba fokus Seleknas serta latihan Puslat-da,” katanya. tri

hERwin JAYAtmp/tgl lahir : Probolinggo, 7 februari 1985tinggi/berat badan : 164 cm/57 kgKlub : Polygon sweet nice surabayanomor spesialisasi : team time trial, Road Race, criteriumAwal suka sepeda : bMX (mulai kecil)Awal karir : tahun 2006 pindah ke road racePrestasi : Medali emas POn 2008 (beregu, bersama budi santoso, ferinanto, Reza Pahlevi)

BIODAtA

teRMOtIVASI nOMInASIdI sumBer kencono

sepeda berawal dari BMX.Ia juga ikut andil menyumbangkan medali emas

pada PON 2008 silam di nomor beregu. “emas un-tuk Jatim kami persembahkan bersama Tupo (Budi Santoso), Ferinanto dan Reza Pahlevi,” ujar atlet kelahiran Probolinggo, 7 Februari 1985 itu.

Di Kejurda Series, pertengahan April di la-wang nanti, akan menjadi salah satu ajang pem-buktian Herwin untuk terus bertahan di Puslat-da atau tergusur oleh pembalap lain. “Pasti lebih ketat dan seru,” ujar pembalap dengan tinggi badan 164 cm itu. tri

FeRRY STewART, tokoh bulutangkis Surabaya yang juga pelatih klub Hi-Qua Wima Surabaya, mengaku saat ini rasanya kurang nyaman jika berbicara prestasi bulu-tangkis di tingkat dunia. Ya, itu karena presta-si pemain Indonesia sedang menurun, minim prestasi. Padahal sebelumnya prestasi Indo-nesia tak kalah mentereng dibanding negeri ‘Tirai Bambu’ China. Banyak pemain Indone-sia pulang dengan tangan hampa di berbagai turnamen bergengsi.

“Jangan disebut prestasi kita menurun, tapi lebih pas disebut stagnan. Pembinaan pemain kita jalan di tempat, sedangkan ne-gara lain lebih maju,” ucap Ferry Stewart. Untuk saat ini, lanjut Ferry, terus mengan-dalkan tenaga Taufik Hidayat jelas berat, karena Taufik tidak muda lagi. Sedangkan Sony Dwi Kuncoro pun kini sering bergelut dengan cedera sehingga sulit untuk dipacu lebih keras lagi. Sementara untuk pemain lapis kedua, seperti Simon Santoso mau-pun Tomy Sugiarto juga masih kalah men-tereng dibanding dengan pemain China.

Untuk mengatasi minimnya prestasi itu, menurut Ferry, PB PBSI harus melakukan evaluasi di Pelatnas. Baik itu evaluasi kon-sep maupun sistem perekrutan pemain, serta sistem kepelatihan. Menurutnya,

Pelatnas juga perlu melibatkan psikolog, karena mandegnya prestasi pemain Indo-nesia tak lepas dari masalah mental pe-main. Di samping itu, pelatih fisik juga sa-ngat perlu.

“Sebenarnya pemain kita dari segi teknik tidak kalah dari China, namun ka-rena masalah mental membuat mereka kalah sebelum bertanding. Ini terutama di sektor putri. Di sinilah perlunya peran seorang psikolog,” ujarnya.

Untuk bisa mengerek kembali prestasi bulutangkis, Ferry menyarankan agar PB PBSI kini fokus ke pembinaan pemain usia 16 tahun. “Jika kita serius di pembinaan usia 16, dua atau tiga tahun lagi kita bisa kembali bersaing di tingkat dunia,” ucap pria yang juga wakil ketua Pengprov PBSI Jatim itu. Kenapa pemain usia 16 tahun? Karena di usia 18 tahun, pemain Indonesia saat ini juga tertinggal prestasinya diban-ding pemain China.

Ferry juga menyarankan agar PB PBSI membuat desentralisasi Pelatnas, sehing-ga Pelatnas tidak hanya terpusat di Jakar-ta. “Pelatnas perlu dibuat dua wilayah, barat dan timur sehingga persaingan lebih kompetitif. Ini akan menghasilkan pemain andal,” ujarnya.mul

FeRRY: WAJIB GeMBLenG pemaIn u-16!

FIGUR

Foto : REKOR/Eko

FoURY AkAdIAnI kUSUMAnIAh heRwIn JAYA

Page 24: REKOR

JUARA UMUM PERTAHANKAN

PON XVIII