rekonstruksi bahan ajar: lembar kegiatan siswa...

176
REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN TEMA SURFAKTAN DARI AMPAS TEBU Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Ai Fiyani NIM 1113016200019 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN

SISWA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) DENGAN TEMA SURFAKTAN DARI

AMPAS TEBU

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Ai Fiyani

NIM 1113016200019

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

ii

Page 3: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik
Page 4: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik
Page 5: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

v

ABSTRAK

Ai Fiyani, “Rekonstruksi Bahan Ajar: Lembar Kegiatan Siswa Berbasis

Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan Tema Surfaktan dari

Ampas Tebu”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini dilakukan untuk merekonstruksi bahan ajar berupa Lembar Kegiatan

Siswa (LKS) berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode

penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research

and Development) dengan menggunakan desain Model of Educational

Reconstruction (MER) yang terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis struktur

konten, studi empiris, dan pengembangan desain. Diperoleh nilai CVI sebesar

0,72 yang berarti konten sangat baik untuk ditampilkan. LKS yang telah disusun

kemudian divalidasi oleh ahli berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) untuk mengetahui kelayakan sebuah bahan ajar. Berdasarkan hasil uji

coba kepada 40 orang siswa SMAN 1 Tangerang Selatan, diperoleh hasil

persentase meliputi aspek kelayakan isi sebesar 99,16%; aspek komponen

penyajian sebesar 97,5%; aspek bahasa sebesar 97,91%; aspek grafis sebesar

98,33%; dan aspek pendekatan kontekstual sebesar 96,7%.

Kata Kunci: Lembar Kegiatan Siswa (LKS), MER, Contextual Teaching and

Learning

Page 6: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

vi

ABSTRACT

Ai Fiyani, “Reconstuction of Teaching Materials: Sheets of Student Activities

Based on Contextual Teaching and Learning (CTL) with the Theme of

Surfactant From Bagasse”. Thesis, Chemical Education Study Program,

Departement of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and

Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta,

2019.

This research was conducted to reconstruct teaching materials in the form of

Student Activity Sheets (LKS) based on Contextual Teaching and Learning (CTL).

The research method used is the Research and Development (R&D) method using

the model of Educational Reconstruction (MER) design, which consists of several

stages, namely content structure analysis, empirical studies, and design

development. The CVI value obtained is 0.72 which means the content is very

good to display. The compiled LKS was then validated by experts based on the

National Education Standards Agency (BSNP) to find out the feasibility of

teaching materials. Based on the results of the trial to 40 students of SMAN 1

Tangerang Selatan, the results of the percentage included the content feasibility

aspects of 99.16%; presentation component aspects of 97.5%; language aspects

by 97.91%; graphic aspects of 98.33%; and the aspect of the contextual approach

was 96.7%.

Keywords: Student Activity Sheets (LKS), MER, Contextual Teaching and

Learning

Page 7: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan

kesempatan kepada Penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat

dan salam senantiasa diberikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa perubahan dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan

kekayaan ilmu dan peradaban teknologi.

Skripsi ini adalah tugas akhir yang harus dikerjakan untuk memenuhi salah

satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan

Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan

akhir, sebab belajar sejatinya sesuatu yang tidak terbatas.

Skripsi ini terselesaikan dengan penuh dinamika; disertai tawa-tangis, juga

penyesalan karena menunda. Tapi Allah SWT begitu baik dengan mengirimkan

banyak pihak yang membantu, memberi dukungan, menyemangati dan senantiasa

memberikan energi positif pada Penulis dari semenjak menjadi mahasiswa hingga

mengiringi dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, tanpa mengurangi

rasa hormat, pada kesempatan ini secara tulus dari lubuk hati yang paling dalam,

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Burhanudin Milama, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Nanda Saridewi, M.Si selaku dosen pembimbing I yang selalu sabar dalam

membimbing, memberi arahan, masukan, dan meluangkan waktu untuk

Penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Dr. Siti Suryaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar

dalam membimbing, memberi arahan, masukan, dan meluangkan waktu untuk

Penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Page 8: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

viii

5. Dedi Irwandi, M.Si., Dila Fairusi, M.Si., Dewi Murniati, M.Si., Evi Sapinatul

Bahriah, M.Pd., dan Buchori Muslim, M.Pd. selaku validator ahli materi dan

Luki Yunita, M.Pd selaku validator ahli Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang

telah memvalidasi instrumen penelitian penulis dan selaku validator.

6. Tonih Feronika, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan akademik selama perkuliahan.

7. Seluruh dosen Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang

bermanfaat kepada Penulis.

8. SMAN 87 Jakarta dan SMAN 1 Tangsel yang telah memberikan kesempatan

dan kepercayaan kepada Penulis untuk melakukan penelitian.

9. Hari Suharto, S.Pd selaku guru kimia SMAN 1 Tangsel yang telah

menyediakan waktu mengajarnya untuk Penulis melakukan penelitian.

10. Guru-guru mata pelajaran kimia di SMAN 87 Jakarta yang telah menyediakan

waktu mengajarnya untuk Penulis melakukan penelitian.

11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ayah dan Mamah, dan semua keluarga

Penulis yang tiada henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang,

sama-sama berjuang, dan selalu ada untuk memberikan dukungan moral-

materi kepada Penulis.

12. Teman sepermainan: Ias, Dani, Basir, Yusup, Tika, Nanda, dan Hana. Terima

kasih telah menerima, menjadi teman baik selama di kampus hingga sekarang.

13. Teman-teman seperjuangan PPKT MA Jami’iyah Islamiyah. Terima kasih atas

kerjasama, dukungan dan canda tawa kalian selama PPKT yang telah dilewati

baik suka maupun duka.

14. Teman-teman Pendidikan Kimia angkatan 2013 yang saling memberikan

semangat dan dukungan kepada Penulis selama ini.

15. Unggul Kusumo Nugroho. Terima kasih karena telah memberi dukungan,

semangat, waktunya, serta energi positifnya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

16. Fajar Alamsyah, S.IP, terima kasih telah menjadi teman berdebat, teman

diskusi, teman cerita dalam perskripsian ini.

Page 9: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

ix

17. Teman-teman IKRAMA. Terima kasih telah memberikan wadah kepada

Penulis untuk berkembang dalam perihal berorganisasi.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yag telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan usia dan membalas

kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Selain itu Penulis memohon maaf apabila dalam

laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik yang disengaja

maupun tidak disengaja. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

menambah wawasan serta pengetahuan pembaca. Aamiin.

Ciputat, 19 September 2019

Penulis

Ai Fiyani

Page 10: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 4

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 7

A. Kajian Teori ........................................................................................... 7

1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ......................................................... 7

2. Model of Educational Reconstruction (MER) .................................. 12

3. Hakikat Sains dan Pendidikan Sains ............................................... 12

4. Contextual Teaching and Learning (CTL) ...................................... 14

Page 11: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

xi

5. Surfaktan ........................................................................................ 18

6. Konten Pembelajaran Terkait Praktikum Surfaktan ......................... 20

B. Hasil Penelitian Relevan ....................................................................... 22

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 26

A. Deskripsi Penelitian .............................................................................. 26

B. Metode dan Desain Penelitian .............................................................. 26

C. Alur Penelitian ..................................................................................... 28

D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 29

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 30

1. Rekonstruksi Bahan Ajar ................................................................ 30

2. KI dan KD yang Berkaitan dengan Surfaktan .................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 37

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 37

1. Klarifikasi dan analisis konten sains ................................................ 37

2. Penelitian pada proses pembelajaran ................................................ 45

3. Desain dan evaluasi proses pembelajaran ......................................... 51

BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 66

A. Kesimpulan .......................................................................................... 66

B. Saran .................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67

LAMPIRAN .................................................................................................... 72

Page 12: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram alur langkah-langkah penyusunan LKS ........................... 10

Gambar 2.2 Struktur Pembentukan Surfaktan ................................................... 19

Gambar 3.1 Model of Educational Reconstruction ........................................... 27

Gambar 3.2 Alur Penelitian .............................................................................. 28

Gambar 4.1 Bagan Alur Proses Pembuatan Surfaktan dari Ampas Tebu ........... 52

Gambar 4.2 Sampul Bahan Ajar ....................................................................... 53

Gambar 4.3 Kata Pengantar .............................................................................. 54

Gambar 4.4 Daftar Isi Bahan Ajar .................................................................... 54

Gambar 4.5 Materi Pendahuluan ...................................................................... 55

Gambar 4.6 Pemodelan (Modelling) ................................................................. 56

Gambar 4.7 Inkuiri ........................................................................................... 57

Gambar 4.8 Masyarakat Belajar dan Konstruktivisme ...................................... 58

Gambar 4.9 Bertanya ....................................................................................... 59

Gambar 4.10 Refleksi ...................................................................................... 59

Gambar 4.11 Penilaian Autentik ....................................................................... 60

Page 13: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tujuan dan Alternatif Instrumen ....................................................... 29

Tabel 3.2 Pengumpulan Data ........................................................................... 29

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Ahli ...................................................................... 30

Tabel 3.4 Nilai Minimum CVR dengan α 0,1 ................................................... 32

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Respon Siswa ........................................................ 33

Tabel 3.6 Indikator Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ............................. 34

Tabel 4.1 Analisis Kesesuaian Konsep Kimia terhadap Literatur ...................... 38

Tabel 4.2 Analisis Konsep Kimia yang Terkait dengan Surfaktan ...................... 40

Tabel 4.3 Penilaian CVR dan CVI ..................................................................... 43

Tabel 4.4. Hasil Analisis untuk Kategori 1 ........................................................ 46

Tabel 4.5. Hasil Analisis untuk Kategori 2 ........................................................ 48

Tabel 4.6. Hasil Analisis untuk Kategori 3 ........................................................ 49

Tabel 4.7. Hasil Analisis untuk Kategori 4 ........................................................ 50

Tabel 4.8 Hasil Validasi untuk LKS Berbasis Pendekatan CTL ......................... 61

Tabel 4.9 Saran Validasi terhadap LKS Berbasis Pendekatan CTL .................... 61

Tabel 4.10 Cuplikan LKS sebelum dan setelah direvisi ..................................... 62

Tabel 4.11 Hasil Respon Siswa terhadap LKS Berbasis Pendekatan CTL .......... 64

Page 14: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 72

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Validasi ................................................... 74

Lampiran 3. Lembar Validasi LKS ................................................................... 77

Lampiran 4. Hasil Validasi Konten dan Konteks .............................................. 84

Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru dan Siswa ................................................ 96

Lampiran 6. Hasil Angket Siswa .................................................................... 112

Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa Sebelum Revisi .................................... 122

Lampiran 8. Lembar Kegiatan Siswa Setelah Revisi ....................................... 136

Lampiran 9. Hasil Pengolahan Angket Respon Siswa ..................................... 149

Lampiran 10. Dokumentasi ............................................................................ 150

Lampiran 11. Uji Referensi ............................................................................ 152

Page 15: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana untuk memperoleh pengetahuan,

mengembangkan keterampilan, dan membentuk sikap. Manusia tanpa pendidikan

akan sulit mempertahankan eksistensinya di era modernisasi dan globalisasi.

Karena itu, pendidikan harus ditingkatkan dan dievaluasi secara berkala untuk

menyesuaikan dengan modernisasi dan globalisasi. Pendidikan di Indonesia diatur

dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Dalam pasal 3 menyatakan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen

pendidikan. Dalam peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan

kualitas manusia dalam aspek batin, kognisi, afeksi, dan psikomotor (Trianto,

2010, hlm. 3).

Ilmu pengetahuan alam adalah sebuah pengetahuan ilmiah, yaitu

pengetahuan yang melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik,

sistematis, universal, dan tentatif. Pembelajaran IPA itu sendiri berfokus kepada

memberi pengalaman langsung yang tujuannya agar dapat memahami alam sekitar

secara ilmiah (Zulfiani, Feronika, dan Suartini, 2009, hlm. 46).

Page 16: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

2

Dalam pembelajaran IPA, khususnya kimia lebih berfokus pada siswa agar

dapat mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Pemahaman

konsep tidak cukup hanya sekedar pemberian informasi dari guru, namun siswa

harus bisa mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman mereka dari pengetahuan

yang mereka miliki dengan informasi tambahan dari guru. Guru hanya

memberikan kemudahan untuk siswa menemukan dan menerapkan ide-ide mereka

sendiri (Trianto, 2010, hlm. 74).

Pembelajaran kimia yang baik adalah pembelajaran kimia yang

memberikan makna bagi siswa. Kebermaknaan ini terjadi jika siswa dapat

menghubungkan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dimilikinya

(Rakhmawan, Setiabudi, dan Mudzakir, 2015). Namun pada kenyataannya pada

proses pembelajaran kimia, siswa kurang dapat menghubungkan pengetahuan

yang baru dengan pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya. Oleh sebab

itu perlu dievaluasi dan ditata ulang sehingga mampu memberikan makna bagi

siswa.

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari, kemudian dihubungkan dan dapat

diterapkan dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2008, hlm. 109). Model

pembelajaran CTL bertujuan untuk membantu siswa dalam berkarya,

mengaplikasikan pengetahuan dengan menghubungkan pelajaran dalam konteks

kehidupan nyata. Dalam pengaplikasiannya, dapat memberikan kesempatan

kepada siswa sebuah proses untuk menghasilkan karya sehingga siswa aktif dan

kreatif dalam memahami materi (Jamaluddin dan Asto, 2015).

Dalam proses pembelajaran, salah satu faktor yang secara langsung

bersinggungan dengan kegiatan pembelajaran siswa adalah keberadaan sumber

belajar siswa (Kurnia, Zulherman, dan Faturrohman, 2014). Salah satu sumber

belajar yang dapat digunakan adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

Page 17: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

3

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan ringkasan materi dan soal-soal

yang harus dikerjakan oleh siswa. Dengan adanya LKS maka akan terjadi

interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan

aktivitas belajar (Arafah, Ridlo, dan Priyono, 2012). LKS yang dikembangkan

oleh guru mata pelajaran, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik

siswanya sehingga membantu siswa dalam memahami materi dan

mengembangkan potensi dirinya. LKS yang memiliki tampilan menarik dan isi

yang kontekstual dapat memotivasi minat belajar siswa, sehingga diharapkan

membantu proses pembelajaran (Yuliza, Nurhadi, dan Nerita, 2013). Namun

faktanya, LKS yang beredar hanya berisi ringkasan materi pelajaran dari pokok

bahasan setiap topik yang akan dipelajari siswa dan berisi latihan soal (Mayasari,

Syamsurizal, dan Maison, 2015).

Buku pelajaran yang digunakan oleh guru dan siswa saat ini hanya berupa

LKS dan berupa buku pelajaran kimia yang sudah lama. Buku ajar yang beredar

selama ini hanya menekankan kepada konsep, konten, rumus-rumus, dan latihan

soal. Dan dari tampilan buku ajar yang digunakan kurang menarik sehingga

berdampak pada hasil belajar siswa (Nisa, Suryati, dan Dewi, 2015). Sedangkan

untuk konteks kimia yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari merupakan hal

yang penting untuk dipelajari. Contohnya detergen, detergen merupakan bahan

pembersih yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga. Penggunaan detergen

merupakan aplikasi dari salah satu sifat koloid yaitu emulsifier. Detergen memiliki

bahan aktif yaitu surfaktan. Surfaktan (surface active agent) adalah suatu bahan

aktif yang ketika ditambahkan pada cairan dapat meningkatkan sifat penyebaran

atau pembasahan dengan cara menurunkan tegangan permukaan cairan khususnya

air. Surfaktan banyak digunakan dalam industri antara lain sebagai corrosion

inhibitor, detergen, emulgator, dan hair conditioner (Saleh, Jumail, dan

Muhajirin, 2016).

Surfaktan dapat dibuat dari bahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan surfaktan

yaitu, surfaktan dari minyak jelantah (Naomi, Gaol dan Toha, 2013), surfaktan

Page 18: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

4

dari ampas tebu (Furi dan Coniwanti, 2012), dan surfaktan dari tandan kosong

kelapa sawit (Rachim, Mirta, dan Mulyani, 2012). LKS yang digunakan harus

memiliki keterkaitan antara konten dan konteks sehingga siswa dapat mengetahui

hubungan materi kimia dalam kehidupan sehari-hari untuk memperoleh

pemahaman tentang alam sekitar.

Proses penggunaan LKS berbasis CTL dapat membuat siswa

mengkonstruksi pengetahuan melalui eksperimen (pengalaman langsung) untuk

menemukan, mengingat konsep dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-

hari. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian

mengenai Rekonstruksi Bahan Ajar: Pembuatan Lembar Kerja Siswa

“Surfaktan Organik Ampas Tebu” Berbasis Contextual Teaching and

Learning (CTL).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dan dijelaskan diatas, maka bisa

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang digunakan kurang menarik,

bahasanya sulit dipahami, berisi teks dan sedikit gambar sehingga

siswa malas untuk membaca dan mengerjakannya.

2. LKS yang digunakan pada umumnya kurang menyajikan keterkaitan

antara konsep dan konteks sehingga siswa kesulitan untuk mengaitkan

antara konsep yang dipelajari dan cara mengaplikasikannya di

kehidupan sehari-hari.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih berfokus, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:

Page 19: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

5

1. Bahan ajar yang direkonstruksi dalam bentuk LKS.

2. LKS yang dibuat berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL).

3. Materi dalam LKS berupa prosedur pembuatan surfaktan dari ampas tebu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti menetapkan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses rekonstruksi bahan ajar?

2. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap bahan ajar dalam bentuk LKS

dengan tema surfaktan dari ampas tebu?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Merekonstruksi bahan ajar berbasis CTL dengan tema surfaktan dari

ampas tebu.

2. Mengetahui respon guru terhadap bahan ajar dalam bentuk LKS dengan

tema pembuatan surfaktan dari ampas tebu.

3. Mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar dalam bentuk LKS dengan

tema pembuatan surfaktan dari ampas tebu.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Mengetahui proses pembuatan surfaktan dari ampas tebu, mengetahui

kandungan senyawa yang terdapat pada ampas tebu dan mampu

mengembangkan LKS yang Baik.

2. Bagi Guru / Dosen

Dapat mengaplikasikan Produk penelitian ini berupa prosedur percobaan

pembuatan surfaktan dari ampas padi sebagai penunjang praktikum.

Page 20: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

6

3. Bagi Siswa

Dengan adanya LKS untuk praktikum yang memberikan pengalaman

belajar yang memungkinkan bagi siswa memiliki pola pikir sebagaimana

para ilmuwan sehingga lebih mudah untuk menemukan dan memahami

konsep kimia, serta merasakan pembelajaran yang bermakna terutama

dalam pembuatan surfaktan dari ampas tebu.

4. Bagi Masyarakat

Dapat membantu mencarikan solusi untuk pengolahan limbah ampas tebu

supaya tidak mencemari udara dan membuat udara berbahaya karena

polusi udara.

Page 21: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

a. Pengertian LKS

Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah sebuah lembaran-

lembaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang berupa petunjuk, dan langkah-

langkah dalam mengerjakan tugas (Majid, 2011, hlm. 176).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mendefinisikan Lembar

Kegiatan Siswa adalah suatu bentuk lembar kerja yang yang berisi pedoman bagi

siswa untuk melakukan kegiatan terprogram (Trianto, 2011, hlm. 243). LKS

merupakan suatu bahan ajar yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk

pelaksanaan tugas yang mengacu pada kompetensi yang harus dicapai (Prastowo,

2011, hlm. 204).

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS adalah

suatu lembar kerja yang berisi tentang materi dan petunjuk pelaksanaan

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa.

b. Tujuan dan Fungsi LKS

Dalam sebuah LKS memiliki tujuan dalam penyusunannya. Tujuan

penyusunan LKS dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:

Page 22: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

8

1) Menyajikan sebuah bahan ajar yang memudahkan peserta didik, sehingga

peserta didik dapat berinteraksi dengan materi yang diberikan.

2) Menyajikan tugas-tugas yang dapat meningkatkan penguasaan peserta

didik terhadap materi yang diberikan.

3) Melatih kemandirian belajar peserta didik.

4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

Dari beberapa tujuan yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa LKS

memiliki empat fungsi, yaitu:

1) LKS dapat digunakan sebagai bahan ajar yang dapat meningkatkan

keaktifan dari siswa.

2) LKS dapat digunakan sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan siswa

dalam memahami materi pelajaran.

3) LKS dapat digunakan sebagai bahan ajar yang ringkas dan berisi tugas-

tugas untuk siswa berlatih.

4) LKS digunakan sebagai bahan ajar yang memudahkan pelaksanaan

pengajaran kepada siswa (Prastowo, 2011, hlm. 206).

c. Langkah-langkah Penyusunan LKS

Pembuatan LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Oleh karena itu, seorang pendidik

ataupun calon pendidik harus dapat menyiapkan dan membuat bahan ajar yang

inovatif. Dalam menyiapkannya sebuah bahan ajar, guru harus memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Karena LKS tersebut harus

memenuhi kriteria untuk mencapai sebuah kompetensi dasar yang dikuasai oleh

siswa.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun LKS yaitu:

1) Tahap Persiapan

Menyiapkan lembar kerja siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah:

Page 23: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

9

a) Melakukan Analisis Kurikulum

Langkah analisis kurikulum ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi

mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Dalam menentukan sebuah materi,

langkah analisis dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar,

serta materi yang diajarkan. Selanjutnya, harus mencermati kompetensi yang

dimiliki oleh peserta didik. Jika semua langkah tersebut telah dilakukan, maka

langkah berikutnya yaitu menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa.

b) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang

harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS nya.

c) Menentukan judul-judul LKS

Dalam menentukan judul LKS dapat dilihat dari kompetensi-kompetensi

dasar, materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Jika

judul-judul LKS telah ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu mulai

melakukan penulisan.

d) Penulisan LKS

Langkah-langkah dalam penulisan sebuah LKS adalah sebagai berikut:

merumuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi, dan

memperhatikan struktur LKS (Prastowo, 2011, hlm. 212).

2) Langkah-langkah Penulisan

Pertama, merumuskan kompetensi dasar. Dalam merumuskan kompetensi

dasar, dapat dilakukan dengan menurunkan rumusnya langsung dari kurikulum

yang berlaku. Contohnya, kompetensi dasar yang diturunkan dari kurikulum 2013.

Kedua, menentukan alat penilaian, dimana penilaiannya didasarkan pada

penguasaan kompetensi.

Ketiga, menyusun materi. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung,

yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi

dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil

penelitian, dan sebagainya.

Page 24: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

10

Keempat, memperhatikan struktur LKS. Harus dipahami bahwa struktur

LKS terdiri dari enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa),

kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-

langkah kerja, serta penilaian. Ketika menulis LKS maka paling tidak keenam

komponen inti tersebut harus ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk

bagan alur sebagai berikut:

Gambar 2.1 Diagram Alur Langkah-langkah penyusunan LKS (Prastowo, 2011,

hlm. 212)

3) Langkah-langkah Mendesain LKS

LKS didesain untuk digunakan peserta didik secara mandiri. Pendidik

hanya berperan sebagai fasilitator, dan peserta didiklah yang berperan secara aktif

Analisis Kebutuhan

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul-judul LKS

Menulis LKS

Merumuskan KD

Menentukan alat penilaian

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur

Bahan Ajar

Page 25: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

11

dalam mempelajari materi yang terdapat dalam LKS. Apabila desain yang dibuat

terlalu rumit bagi peserta didik, maka peserta didik akan kesulitan dalam

memahami materi. Batasan umum yang dapat dijadikan pedoman pada saat

menentukan desain LKS yaitu:

a) Ukuran

Menggunakan ukuran yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran

yang telah diterapkan. Sehingga peserta didik memiliki cukup ruang untuk

membuat bagan.

b) Kepadatan Halaman

Halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Halaman yang terlalu padat

akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian.

c) Penomoran

Penomoran materi juga tidak boleh dilupakan dalam mendesain LKS. Dengan

adanya penomoran, dapat membantu peserta didik terutama bagi yang kesulitan

untuk menentukan judul.

d) Kejelasan

Yang dimaksud kejelasan ini adalah memastikan bahwa materi dan instruksi

yang diberikan dalam LKS dapat dengan jelas dibaca oleh peserta didik.

Selengkap apapun materi yang disiapkan, tetapi jika peserta didik tidak mampu

membacanya dengan jelas, maka LKS tidak akan memberi hasil yang maksimal

(Prastowo, 2011, hlm. 217).

d. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan LKS

Untuk mengembangkan LKS yang baik, ada empat langkah yang perlu

ditempuh, yaitu:

1. Tentukanlah tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown ke dalam

LKS.

2. Pengumpulan materi

3. Menyusun elemen atau unsur-unsur LKS

4. Pemeriksaan dan penyempurnaan (Prastowo, 2014, hlm. 280-283).

Page 26: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

12

2. Model of Educational Reconstruction (MER)

MER (Model of Educational Reconstruction) merupakan sebuah kerangka

metodologi yang dirancang dengan memiliki tujuan khusus menyediakan

kerangka teoritis yang menggali apakah suatu bidang ilmu tersebut berharga dan

memungkinkan untuk diajarkan (Duit, 2007).

MER adalah sebuah program riset yang bertujuan untuk mengklarifikasi

struktur konten ilmu tertentu. MER terdiri dari 3 komponen, yaitu: 1) Klarifikasi

dan analisis konten sains; 2) Penelitian pada proses pembelajaran; 3) Desain dan

evaluasi pada proses pembelajaran (Niebert dan Gropengiesser, 2013).

Klarifikasi dan analisis konten sains dilakukan dengan cara melakukan

analisis konten secara kualitatif dari berbagai sumber yang reliabel. Hal ini

bertujuan untuk mengklarifikasi suatu struktur konten sains spesifik sebagai

konstitusi dari konsep yang terkait dari sudut pandang pendidikan. Analisis kritis

diperlukan dalam tahap ini karena buku teks terkadang menyajikan pengetahuan

yang abstrak, sehingga sulit dipahami oleh siswa. Sedangkan penelitian terhadap

perspektif siswa bertujuan untuk pengembangan konsepsi sebelum pembelajaran

dan konsep itu sendiri. Untuk desain dan evaluasi pada proses pembelajaran

merujuk pada bahan ajar, situasi belajar, dan sekuensi pembelajaran (Duit,

Gropengieber, Komorek, Kattmann, dan Parchman dalam Jorde dan Dillon,

2012).

Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa MER bukan hanya

digunakan sebagai model rekonstruksi proses pembelajaran secara utuh,

melainkan juga dapat digunakan sebagai metodologi konstruksi alat-alat

pembelajaran yang spesifik. Seperti lembar kegiatan siswa (LKS).

3. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dalam bahasa inggris yaitu

natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Jadi ilmu pengetahuan

alam (IPA) atau science disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu pengetahuan

alam ini mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini

(Samatowa, 2011, hlm. 3).

Page 27: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

13

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sebuah rumpun ilmu, yang

memiliki karakteristik yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual),

baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-akibat.

Hal-hal yang berkaitan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk, yang berupa

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai

proses, yaitu kerja ilmiah (Wisudawati, Sulistyowati, 2017, hlm. 22).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains membahas tentang gejala-gejala

alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan

pengamatan yang dilakukan oleh manusia (Samatowa, 2011, hlm. 1).

Sistem pembelajaran IPA, terdiri atas komponen masukan pembelajaran,

proses pembelajaran, dan keluaran pembelajaran. Pembelajaran IPA adalah

interaksi antara komponen-komponen proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran IPA

terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran (Wisudawati, 2017, hlm. 26).

Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah dapat menyadari

keterbatasan pengetahuan mereka, kemudian mereka memiliki rasa ingin tahu

untuk menggali pengetahuan mereka dan dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan mereka. Beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru melalui

pembelajaran IPA adalah: (1) pentingnya memahami dan memiliki berbagai

konsepsi dan pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari, (2)

aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam, (3) kegiatan

bertanya, (4) mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu

masalah (Samatowa, 2011, hlm. 10-11).

Dapat disimpulkan IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:

a) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,

makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.

b) Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya

prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.

c) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

Page 28: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

14

d) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan

sehari-hari (Wisudawati, 2017, hlm. 24).

4. Contextual Teaching and Learning (CTL)

a. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk

menemukan materi yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan

kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka (Sanjaya, 2008. hlm. 109).

CTL, suatu pendekatan yang melakukan kegiatan lebih daripada sekedar

memuntun para siswa dalam menggabungkan subjek-subjek akademik dengan

konteks keadaan mereka sendiri. CTL juga melibatkan para siswa dalam mencari

makna “konteks” itu sendiri (Johnson, 2011, hlm. 66).

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Contextual

Teaching and Learning adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada proses

keterlibatan siswa dalam mencari hubungan antara pengetahuan dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari. Proses tersebut bertujuan untuk membuat siswa

menemukan pengetahuan secara kontekstual. Sehingga, makna kontekstual ini

diharapkan dapat menjadikan proses pembelajaran di sekolah lebih bermakna.

b. Komponen Utama Pembelajaran CTL

Pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen yang melandasi

proses pembelajaran efektif yaitu, konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat

belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik.

1) Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru

dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Menurut konstruktivisme,

Page 29: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

15

pengetahuan itu berasal dari luar, akan tetapi dibangun atau disusun oleh diri

seseorang (Sanjaya, 2008, hlm. 118).

Konstruktivisme yang dikembangkan oleh J. Piaaget dalam bidang pendidikan

dikenal dengan nama konstruktivisme kognitif atau personal constructivism.

Konstruktivisme personal ini dikembangkan melalui eksperimen yang dilakukan

untuk mengetahui perkembangan pengetahuan anak, dengan jalan melakukan

wawancara dan mengobservasi kegiatan serta tingkah laku anak. Adanya

rekonstruksi dalam pengetahuan seseorang juga karena di samping berinteraksi

dengan lingkungan, kesiapan mental dan perkembangan kognitif ikut berperan

dalam mengkonstruksi ataupun merekonstruksi pengetahuan.

Adapun yang dikembangkan oleh Vygotsky dinamakan konstruktivisme sosial

karena menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan

sosialnya misalnya melalui diskusi dalam belajar kelompok dapat terjadi

rekonstruksi pengetahuan seseorang (Poedjiadi, 2010, hlm. 71).

Pembelajaran kontekstual mendorong siswa agar mengkonstruksi

pengetahuannya melalui pengamatan dan pengalaman langsung kemudian

merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2) Inkuiri

Inkuiri merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris “inquiri” yang berarti

penyelidikan, dan penelitian (Poedjiadi, 2010, hlm. 85). Inkuiri adalah proses

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir

yang sistematis (Sanjaya, 2008, hlm. 119).

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa bukan merupakan hasil

mengingat atau menghafal, tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Langkah-

langkah dalam melakukan kegiatan inkuiri terdiri dari merumuskan masalah,

mengamati atau melakukan observasi, menganalisis menyajikan hasil dalam

tulisan (gambar laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya), dan

mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya (Trianto, 2013, hlm. 114-115).

Page 30: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

16

3) Bertanya

Bertanya bagi siswa bertujuan untuk menggali informasi, mengkonfirmasi apa

yang telah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum

diketahuinya. Kegiatan bertanya berguna untuk menggali informasi tentang

kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran, membangkitkan motivasi

siswa untuk belajar, menimbulkan rasa keingintahuan siswa terhadap sesuatu,

memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan, dan membimbing siswa untuk

menemukan atau menyimpulkan sesuatu (Sanjaya, 2008, hlm. 120).

4) Masyarakat Belajar

Pembelajaran yang berhasil membutuhkan kerjasama karena tidak semua

permasalahan dapat dipecahkan seorang diri tetapi membutuhkan bantuan orang

lain. Konsep masyarakat belajar (learning community) dalam CTL menyarankan

agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama yang dilakukan baik dalam

kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan yang terjadi secara

alamiah.

5) Pemodelan (Modelling)

Modelling dalam pembelajaran kontekstual merupakan proses pembelajaran

dengan memperagakan sesuatu yang dapat ditiru oleh siswa. Proses modeling

tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga memanfaatkan siswa yang

dianggap memiliki kemampuan (Sanjaya, 2008, hlm. 121).

6) Refleksi

Refleksi merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari

sebagai struktur pengetahuan yang baru dengan cara mengurutkan kembali

peristiwa pembelajaran yang telah dilalui (Trianto, 2013, hlm. 118).

Tahap akhir proses pembelajaran menggunakan CTL, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dikuasainya.

Guru mempersilahkan siswa secara bebas menafsirkan pengalamannya sendiri,

Page 31: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

17

sehingga siswa dapat menyimpulkan tentang pengalaman belajar (Sanjaya, 2008,

hlm. 122).

7) Penilaian otentik

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran merupakan bagian akhir dari

perencanaan maupun pelaksanaan proses pembelajaran guru. Penilaian autentik

ini dilakukan oleh guru dengan cara mengumpulkan informasi unntuk mengetahui

perkembangan belajar dan perubahan tingkah laku serta mengetahui apakah

proses belajar mengajar yang telah dilakukan memiliki nilai positif atau tidak

(Supardi, 2015. hlm. 24).

c. Karakterisitik CTL

Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki lima karakteristik

dalma proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, diantaranya:

1) Mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada, artinya pengetahuan yang

akan diperoleh siswa adalah pengetahuan utuh yang memiliki keterkaitan satu

sama lain dengan pengetahuan yang sudah dipelajari.

2) Memperoleh pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan

cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan memperlajari secara

keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.

3) Memiliki pemahaman dalam pengetahuan, artinya pengetahuan diperoleh

bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini.

4) Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman, artinya pengetahuan dan

pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa,

sehingga tampak perubahan perilaku siswa.

5) Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini

dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan

strategi (Sanjaya, 2008, hlm. 110).

Page 32: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

18

5. Surfaktan

Surfaktan (Surface Active Agent) adalah zat seperti detergen yang

ditambahkan pada cairan untuk meningkatkan sifat penyebaran atau pembasahan

dengan menurunkan tegangan permukaan cairan khususnya air. Surfaktan

mempunyai struktur molekul yang terdiri dari gugus lyophobic dan lyophilic.

Gugus lyophobic sedikit tertarik pada solven sedangkan gugus lyophilic tertarik

kuat pada solven.

a) Penggolongan Surfaktan

Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu surfaktan

yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air. Penggunaan

surfaktan sendiri yaitu dapat sebagai bahan pembasah (wetting agent), bahan

pengemulsi (emulsifying agent), dan bahan pelarut (solubilizing agent).

b) Mekanisme Kerja Surfaktan

Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan

ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh

kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya

terentang menjauhi permukaan air. surfaktan dapat membentuk misel (micells),

suatu molekul surfaktan mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung

ion. Bagian hidrokarbon dari molekul surfaktan bersifat hidrofobik dan larut

dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam

air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul surfaktan secara

keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan mudah akan

tersuspensi di dalam air.

c) Sifat Larutan yang Mengandung Surfaktan

Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan sifat fisik yang

mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu. Perubahan yang mendadak ini

disebabkan oleh pembentukan atau penggumpalan dari beberapa molekul

surfaktan menjadi satu yaitu pada konsentrasi kritik misel (CMC). Dengan

Page 33: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

19

terbentuknya misel sifat larutan akan berubah secara mendadak, seperti tegangan

permukaan, viskositas, daya hantar listrik dan lain-lain.

d) Mekanisme Pembentukan Surfaktan

Mekanisme terbentuknya surfaktan diawali dengan mekanisme

terbentuknya lignosulfonate yang terjadi melalui dua reaksi, yaitu hidrolisis dan

sulfonasi. Hidrolisis merupakan reaksi pemecahan molekul lignin/lignosulfonat

menjadi molekul yang lebih kecil. Sulfonasi merupakan reaksi antara ion bisulfite

dengan molekul lignin. Reaksi yang terjadi pada proses sulfonasi lignin ini

termasuk reaksi irreversible dan bersifat endotermis. Suhu dan pH merupakan

faktor yang paling berpengaruh pada reaksi pembentukan lignosulfonate ini.

Semakin tinggi tingkat keasamannya maka laju hidrolisis akan semakin

meningkat dan semakin tinggi temperature laju reaksi akan semakin besar.

Pembentukan surfaktan (lignosulfonate) terjadi melalui reaksi sulfonasi

molekul lignin dengan bisulfit.

HSO3- + lignin –OH lignin –SO3

- + H2O

Gambar 2.2 Struktur Pembentukan Surfaktan

e) Kegunaan Surfaktan

Surfaktan sangat banyak kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam rumah tangga maupun di industri. Surfaktan banyak digunakan dalam

industri antara lain sebagai emulsifier, corrosion inhibition, foaming, detergency,

dan hair conditioning. Surfaktan digunakan sebagai bahan pencuci yang bersih

karena mengandung sifat antikuman yang membuat mereka banyak digunakan di

rumah sakit (Furi, Coniwati, 2012).

Page 34: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

20

6. Konten Pembelajaran Terkait Praktikum Surfaktan

a. Berdasarkan kajian literatur

Surfaktan memuat konteks interdisiplin ilmu IPA (biologi, fisika, dan kimia)

yang dapat diajarkan kepada siswa.

b. Berdasarkan kajian konten-konteks surfaktan terhadap kurikulum

Berdasarkan penyesuaian prinsip kerja praktikum surfaktan terhadap

kurikulum 2013, maka konsep yang ditekankan adalah koloid.

Koloid

Koloid adalah sistem dispersi. Sistem dispersi atau sistem sebaran

adalah suatu sistem yang menunjukkan bahwa suatu zat terbagi halus dalam

zat lain. Zat yang terbagi atau didispersikan disebut fase terdispersi,

sedangkan zat yang digunakan untuk mendispersikan disebut fase pendispersi.

Fase pendispersi lebih dikenal sebagai medium pendispersi. Berdasarkan

perbedaan ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dibedakan atas

dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi molekuler.

Banyak hubungan antara sistem koloid dan proses-proses kehiduan di

sekitar kita. Manusia sangat erat hubungannya dengan berbagai macam sistem

koloid ini. Bahan makanan pokok yang kita makan, yaitu lemak, protein, dan

karbohidrat adalah partikel-partikel dalam ukuran koloid. Udara berdebu yang

kita hirup dan teh, kopi, cokelat, atau susu sapi yang kita minum sehari-hari

adalah sistem koloid.

Pembuatan berbagai produk industri, seperti cat, perekat, plastik,

tekstil, tinta, karet, semen, detergen, sabun, bahan makanan, insektisida, dan

keramik melibatkan sistem koloid. Berbagai macam kosmetik dan obat-obatan

dibuat atau diramu dalam bentuk koloid (Sumardjo, 2009, hlm. 535-536).

Surfaktan banyak digunakan dalam industri antara lain sebagai

corrosion inhibitor, detergent, emulgator, dan hair conditioner. Surfaktan

mempunyai struktur molekul yang terdiri dari gugus lyophobic dan lyophilic.

Gugus lyophobic sedikit tertarik pada pelarut sedangkan gugus lyophilic

Page 35: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

21

tertarik kuat pada pelarut. Emulsi (emulsion) adalah suatu sistem koloid yang

fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat

bercampur. Misalnya benzene dalam air, minyak dalam air, dan air susu.

Mengingat kedua fase tidak dapat bercampur, keduanya akan segera memisah.

Untuk menjaga agar emulsi tersebut mantap atau stabil, perlu ditambahkan zat

ketiga yang disebut emulgator atau zat pengemulsi (emulsifying agent).

Beberapa bahan kimia alami dapat digunakan sebagai emulgator, seperti

gelatin, pectin, kuning telur, pasta kanji, kasein, albumin, gom arab, dan madu

alam. Bahan kimia sintetis, seperti sabun, detergen, kalsium butirat, CMC

(Carboxy Methyl Cellulose), metil selulosa, dan etanolamin juga dapat dipakai

untuk maksud yang sama.

Syarat emulgator adalah molekul-molekulnya mempunyai afinitas

terhadap kedua cairan yang membentuk emulsi. Daya afinitasnya harus parsial

atau tidak sama terhadap kedua cairan tersebut. Salah satu ujung emulgator

larut dalam cairan yang satu, sedangkan ujung yang lain hanya membentuk

lapisan tipis (selapis molekul) di sekeliling atau di atas permukaan cairan yang

lain (Sumardjo, 2009, hlm. 547).

Page 36: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

22

A. Hasil Penelitian Relevan

1. Trievita Anna Furi dan Pamilia Coniwanti (2012) yang berjudul

Pengaruh Perbedaan Ukuran Partikel dari Ampas Tebu dan

Konsentrasi Natrium Bisulfit (NaHSO3) pada Proses Pembuatan

Surfaktan. Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa semakin besar

konsentrasi larutan NaHSO3 maka yield surfaktan juga semakin besar

dan semakin kecil ukuran partikel ampas tebu, surfaktan yang

dihasilkan akan semakin besar.

2. Farham HM. Saleh, Andhika Dwi Cahaya Jumail dan Fajrul Muhajirin

(2016) dalam jurnalnya yang berjudul Pembuatan Surfaktan Sodium

Ligno Sulfonat dari Ampas Tebu. Hasil dari penelitian tersebut

diperoleh bahwa pada berbagai variable konsentrasi NaHSO3, semakin

lama waktu reaksi maka semakin besar pula kadar lignosulfonat yang

dihasilkan.

3. Eka Yusmaita (2013) yang judulnya yaitu Konstruksi Bahan Ajar Sel

Volta Berbasis Green Chemistry Education Untuk Membangun

Literasi Sains Siswa. Pada penelitiannya, bertujuan untuk

mendapatkan bahan ajar yang dapat digunakan untuk mencapai literasi

sains siswa SMA.

4. Ias Firdaus (2017) dengan judul Rekonstruksi Bahan Ajar “Lembar

Kegiatan Siswa dengan Tema Surfaktan dari Minyak Jelantah Berbasis

Literasi Sains” bertujuan untuk merekonstruksi bahan ajar untuk LKS

surfaktan dari minyak jelantah berbasis literasi sains. Dari penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa LKS dihasilkan dengan metode R&D dan

menggunakan model MER yang meliputi tiga tahapan yaitu klarifikasi

dan analisis konten, penelitian proses pembelajaran, dan evaluasi

proses pembelajaran.

5. Muhammad Basir Nasution (2019) dengan judul Rekonstruksi Bahan

Ajar: Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing

dengan Tema Surfaktan dari Kulit Kacang Tanah. Bertujuan untuk

merekonstruksi bahan ajar berupa LKS surfaktan dari kulit kacang

Page 37: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

23

tanah berbasis inkuiri terbimbing. Dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa LKS yang dihasilkan menggunakan metode

ADDIE yaitu Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluation

dan menggunakan model MER (Model of Educational

Reconstruction).

6. Savitri dan Maryati (2015) dengan judul Rekonstruksi Bahan Ajar

Bermuatan View of Nature of Science untuk Pembelajaran IPA di SMP

bertujuan untuk menghasilkan dokumen kurikulum berupa bahan ajar

yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.

7. Baiq Chairun Nisa, dkk. (2015) yang berjudul Pengembangan Bahan

Ajar KAPRA Berbasis Literasi Sains pada Materi Laju Reaksi Untuk

Kelas XI SMA/MA. Bertujuan untuk mengetahui bentuk dan

kelayakan bahan ajar KAPRA berbasis literasi sains. Model

pengembangan yang digunakan dalam penelitian adalah 4-D yang

terbatas pada tahap define, design, and develop, dan tidak sampai tahap

disseminate dengan beberapa penyesuaian berdasarkan kebutuhan.

8. M. Iqbal Jamaluddin dan I Gusti Putu Asto (2015) yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar

Menerapkan Macam-Macam Gerbang Dasar Rangkaian Logika.

Bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi model

pembelajaran CTL dengan model pembelajaran langsung. Metode

penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah

metode eksperimen. Rancangan penelitian ini berupa quasi

eksperimental design dengan desain Nonquivalent Control Group

Design.

9. Nur Azizah dan Ahmad Mudzakir (2015) dalam jurnalnya yang

berjudul Nature of Science in Instruction Materials of Science through

the Model of Educational Reconstruction. Dalam penelitiannya ini

bertujuan untuk mendapatkan prekonsepsi peserta didik dalam topik

material dan pemanfaatan dalam ilmu pengetahuan.

Page 38: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

24

10. Sibylle Reinfried, dkk. (2015) dalam jurnalnya berjudul The Model of

Educational Reconstruction – a Powerful Strategy to Teach for

Conceptual Development in Physical Geography: The Case of Water

Spring. Dalam jurnalnya bertujuan untuk menggambarkan proses

desain pada lingkungan belajar dan menganalisis efektivitas

pembelajaran.

Page 39: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

25

B. Kerangka Berpikir

Siswa sulit memahami

konsep kimia yang bersifat

abstrak, dan cenderung

menghafal.

Rekonstruksi Bahan Ajar: LKS

pada Pembuatan Surfaktan dari

Ampas Tebu Berbasis Contextual

Teaching and Learning

Kebutuhan bahan ajar kimia

berbasis pendekatan

kontekstual

LKS pada umumnya kurang

menarik. Hanya berisi soal-

soal yang harus dikerjakan.

MER

1. Klarifikasi dan analisis konten sains

2. Penelitian pada proses pembelajaran

3. Desain dan evaluasi proses

pembelajaran

Indikator CTL:

1. Modelling

2. Inkuiri

3. Masyarakat

belajar

4. Konstruktivisme

5. Bertanya

6. Refleksi

7. Penilaian otentik

Penyajian materi kimia

masih berpusat pada guru

Page 40: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret-Mei 2017, penelitian

dilakukan dengan beberapa kegiatan, yaitu kegiatan proses dan kegiatan

laboratorium. Penelitian pembuatan surfaktan dari ampas tebu mulai

dilaksanakan pada tanggal 12 Maret-28 April 2017 di Laboratorium

Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Pemilihan

Laboratorium Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

proses pembuatan surfaktan. Kemudian dilakukan uji coba terbatas untuk

respon siswa terhadap bahan ajar yang dilakukan di SMAN 1 Tangsel pada

bulan Mei 2018.

B. Metode dan Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan Model of Educational

Reconstruction (MER) yang dikembangkan oleh Duit, dkk. dengan metode

penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan (Research and

Development) untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

produk tersebut. Salah satu ide dasar mengatakan bahwa struktur konten

dalam melakukan pengajaran dalam pembelajaran tidak dapat diambil secara

langsung dari struktur konten keilmuan, akan tetapi harus dibangun secara

khusus dengan memperhatikan tujuan pendidikan serta aspek kognitif dan

perspektif afektif siswa (Duit, 2007)

Page 41: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

27

Gambar 3.1 Model of Education Reconstruction (Duit, 2007)

Pada Gambar 3.1 menjelaskan tiga komponen dari MER, yaitu: (1) Klarifikasi

dan analisis konten sains; (2) Penelitian pada proses pembelajaran; dan (3) Desain

dan evaluasi proses pembelajaran. Pengetahuan yang didapat pada salah satu

komponen dalam model rekonstruksi pendidikan mempengaruhi kemajuan dalam

dua komponen lainnya, karena siklus yang digunakan pada model ini adalah dapat

berulang (recursive). Desain penelitian ini diadopsi dari Model of Educational

Reconstruction (Duit, 2007).

(1)

Klarifikasi dan Analisis Konten Sains:

Perspektif Saintis:

1. Analisis konten terhadap perspektif saintis berupa review dan artikel penelitian

mengenai surfaktan.

2. Analisis konten sains terkait ilmu kimia

(2)

Penelitian pada Proses

Pembelajaran:

Studi empiris melalui pre-

konsepsi peserta didik dan

guru tentang surfaktan

(3)

Desain dan Evaluasi Proses

Pembelajaran:

Konstruksi kit praktikum

pembuatan surfaktan dan

prosedur praktikum pembuatan

surfaktan dari ampas tebu

Page 42: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

28

C. Alur Penelitian

Adapun tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2. Alur Penelitian

Pembuatan langkah-langkah percobaan pembuatan surfaktan

Pembuatan wacana

Analisis pra-konsepsi

siswa dan guru tentang

surfaktan

Analisis konten

konteks kimia terkait

surfaktan

Menyusun pedoman

wawancara

Menyusun lembar

validasi keterkaitan

konten dan konteks

Validasi

Rancangan LKS berbasis

Contextual Teaching and

Learning

Optimalisasi LKS berbasis

Contextual Teaching and

Learning

Menyusun angket

respon LKS

Angket

Angket

Validasi

Uji coba terbatas

Perancangan

Produksi

Page 43: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

29

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan agar diperoleh data yang difokuskan untuk

menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Untuk memperoleh data yang

sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka digunakan instrumen penelitian.

Rincian dari instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Tujuan dan Alternatif Instrumen

Tujuan Penelitian Instrumen

Pandangan scientis

terhadap Surfaktan dan

hubungannya dengan

konsep sains kimia.

Lembar Analisis konten kimia terkait konteks

Surfaktan.

Lembar Analisis kesesuaian konten kimia

terhadap konteks Surfaktan.

Pre-konsepsi peserta didik

dan guru terhadap topik

Surfaktan

Pedoman wawancara prekonsepsi Surfaktan

yang digunakan untuk memperoleh pre-

konsepsi dan ketertarikan peserta didik

mengenai surfaktan.

Penunjang pedoman wawancara berupa

ilustrasi gambar surfaktan.

Rubrik penilaian prekonsepsi.

Validasi Bahan Ajar Lembar Validasi Bahan Ajar

Respon Bahan Ajar Angket respon siswa

E. Teknik Pengumpulan Data

Tabel 3.2. Pengumpulan Data

Tujuan Penelitian Teknik Perolehan Data

Pandangan saintis terhadap Surfaktan

dan hubungannya dengan konsep sains

kimia.

Melakukan validasi kesesuaian

konten dan konteks kimia yang

berkaitan dengan surfaktan.

Pre-konsepsi peserta didik dan guru

terhadap topik Surfaktan dan kaitanya

dengan konsep kimia SMA.

Melakukan wawancara prekonsepsi

surfaktan kepada guru dan siswa

Validasi Bahan Ajar Mendapatkan hasil validasi bahan

ajar (LKS) berdasarkan BSNP.

Respon Bahan Ajar Mendapatkan respon siswa terhadap

bahan ajar berbasis CTL dengan

memberikan angket kepada siswa.

Page 44: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

30

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh pada hasil penelitian ini bertujuan untuk

menjawab 2 pertanyaan penelitian tentang: (1) Bagaimana proses

merekonstruksi bahan ajar dan (2) Bagaimana respon guru dan siswa terhadap

LKS berbasis CTL?

1. Rekonstruksi bahan ajar

Data diperoleh dari hasil analisis jurnal terkait Surfaktan dalam

konsep kimia sekolah. Data hasilnya tersebut kemudian dibuat dalam

bentuk struktur makro konten kimia terkait Surfaktan dan dijabarkan

dalam analisis konsep yang berhubungan dengan konteks Surfaktan dan

konten kimia terkait. Struktur makro dan analisis konsep tersebut

kemudian di validasi hingga dianggap sesuai dengan tujuan.

a. Kriteria penilaian hasil validasi

Data hasil para ahli yang diperoleh berupa tanda untuk valid (penting),

sesuai, tidak penting, dan tidak valid (tidak penting).

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Ahli

Valid (penting) Sesuai, tidak penting Tidak Valid (tidak

penting)

3 2 1

b. Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR.

Setelah semua data sudah didapat, data tersebut diolah

1) Menghitung nilai CVR (conten validation ratio)

Menurut Lawshe (1975) Penskoran jawaban item

menggunakan CVR dengan rumus:

CVR = 𝑛𝑒−

𝑁

2𝑁

2

Page 45: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

31

Keterangan:

ne = jumlah ahli yang menyatakan ya dan sesuai

N = total respon

Karakteristik penilaian CVR adalah sebagai berikut:

Ketika kurang dari setengah ahli yang menjawab “ya”, maka nilai CVR

akan negatif.

Ketika setengah ahli menjawab “ya” dan setengah lagi menjawab “tidak”

maka perolehan nilai CVR adalah 0.

Ketika seluruh ahli menjawab ”ya” maka perolehan nilai CVR adalah 1.

Ketika jumlah ahli yang menjawab “ya” lebih dari setengah maka nilai

CVR berkisaran antara 0-0,99.

2) Menghitung nilai CVI (conten validation index)

Setelah menghitung CVR, keseluruhan validitas indikator yang

dibuat dihitung melalui CVI (indeks validitas konten). Menurut Lawshe

(1975) secara sederhana, CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR untuk

sub pertanyaan yang dijawab ‘ya’. Adapun rumus CVI adalah sebagai

berikut:

CVI = 𝐶𝑉𝑅

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙

Hasil perhitungan CVR dan CVI adalah berupa rasio angka 0-1.

Sesuai tidaknya suatu unit yang divalidasi bergantung kepada tercapainya

nilai kritis CVR. Nilai CVI dikatakan bagus apabila nilai CVI melebihi

0,70 dan nilai CVI melebihi 0,80 lebih disukai (Gilbert dan Prion, 2016).

Tabel 3.4 Nilai Minimum CVR dengan α 0,1

Jumlah Validator Nilai Minimum

5 0,573

6 0,523

Page 46: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

32

7 0,485

8 0,453

Berdasarkan tabel nilai kritis CVR yang telah dihitung ulang, jika jumlah

validatornya enam (α=0,10) (Wilson et.al., 2012), nilai kritis adalah 0,523.

Artinya hanya unit yang nilai CVR nya > 0,523 yang dinyatakan valid, sedangkan

unit yang lain memerlukan perbaikan.

Analisis ini memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan kedua

mengenai Pre-konsepsi peserta didik dan guru terhadap surfaktan dan kaitanya

dengan konsep kimia SMA. Data yang dihasilkan di ambil melalui wawancara,

dan sampel yang dijadikan sebagai subjek wawancara adalah siswa dan guru

SMA. Hasil dari wawancara kemudian di sajikan dalam bentuk persentase dengan

menggunakan angket dan rumusnya. Berikut instrumen yang digunakan dalam

analisis prekonsepsi siswa dan guru adalah sebagai berikut:

a) Panduan Wawancara

Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara lisan baik individual maupun secara kelompok. Sebelum

melakukan wawancara, peneliti harus menyiapkan instrumen berupa

pedoman wawancara. Pedoman tersebut berisi sejumlah pertanyaan yang

berkenaan dengan fokus masalah yang dikaji dalam penelitian (Sukmadinata,

2013. hlm. 216).

Dalam penelitian ini, tujuan dari pembuatan panduan wawancara

yaitu untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan responden terhadap

Surfaktan dan ketertarikannya untuk menggunakan konteks Surfaktan dalam

bahan ajar di sekolah. Wawancara yang dilakukan mencangkup 5 kategori

pertanyaan yaitu kategori pengetahuan tentang konteks surfaktan, kategori

pengetahuan mengenai konten kimia terkait konteks surfaktan, kategori

pentingnya mengaitkan konteks surfaktan dalam pembelajaran kimia,

Page 47: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

33

kategori urgensi adanya bahan ajar berupa praktikum berbasis konteks

surfaktan, dan kategori ketertarikan terhadap bahan ajar berbasis konteks

surfaktan di sekolah. Hasil dari wawancara ini kemudian dianalisis

berdasarkan jawaban responden terhadap rubrik yang telah dibuat.

b) Penunjang Wawancara

Penunjang wawancara dibuat dengan tujuan membantu proses

wawancara. Penunjang yang dimaksud berupa ilustrasi gambar. Ilustrasi

gambar yang digunakan diberikan berdasarkan fungsinya sebagai sarana

untuk memperjelas tujuan pertanyaan wawancara. Adapun ilustrasi gambar

yang dimaksud adalah struktur surfaktan.

c) Angket Siswa

Angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara tidak langsung. Angket tersebut berisi sejumlah pertanyaan

atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden (Sukmadinata, 2013.

hlm. 219).

Angket ini dibuat berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan

pertanyaan. Angket terdiri dari optional jawaban dan skor yang diberikan

terhadap jawaban responden tersebut, skor angket berada pada rentang 1

sampai dengan 2 dengan 1 adalah jawaban responden yang tidak

dikehendaki, 2 adalah skor untuk jawaban tepat ataupun sesuai tujuan

Tabel 3.5 Angket Penilaian Respon Siswa

1 2 3 4

SS

(Sangat Setuju)

S

(Setuju)

TS

(Tidak Setuju)

STS

(Sangat Tidak Setuju)

Page 48: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

34

Persentase menggunakan statistik rata-rata

Persentase dibuat berdasarkan banyaknya responden yang mengikuti

kaidah rubrik yang telah dibuat dengan rumus:

% jawaban sesuai angket = Jumlah responden menjawab sesuai angket x 100%

Jumlah seluruh responden

Kemudian hasil penafsiran tersebut dianalisis secara statistik

deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. KI dan KD yang berkaitan dengan Surfaktan

KI dan KD yang digunakan pada bahan ajar konteks surfaktan berdasarkan

Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Indikator Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya,

dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

3.1 Menganalisis struktur dan sifat

senyawa hidrokarbon berdasarkan

kekhasan atom karbon dan

golongan senyawanya.

3.5 Membandingkan ikatan ion,

ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam

serta kaitannya dengan sifat zat

3.6 Menganalisis kepolaran senyawa

3.8 Menganalisis struktur, tata nama,

sifat, dan kegunaan benzena dan

turunannya

3.9 Menganalisis struktur, tata nama,

sifat dan penggolongan

makromolekul

3.10 Menganalisis sifat larutan

berdasarkan konsep asam basa

Page 49: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

35

dan/atau pH larutan.

3.14 Memprediksi terbentuknya

endapan dari suatu reaksi

berdasarkan prinsip kelarutan dan

data hasil kali kelarutan (Ksp)

3.15 Menganalisis peran koloid dalam

kehidupan berdasarkan sifat-

sifatnya.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

dan mampu menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan.

4.1 Mengolah dan menganalisis

struktur dan sifat senyawa

hidrokarbon berdasarkan

pemahaman kekhasan atom

karbon dan penggolongan

senyawanya.

4.5 Mengolah dan menganalisis

perbandingan proses

pembentukan ikatan ion, ikatan

kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam

serta interaksi antar partikel

(atom, ion, molekul) materi dan

hubungannya dengan sifat fisik

materi.

4.6 Merancang, melakukan dan

menyimpulkan serta menyajikan

hasil percobaan kepolaran

senyawa

4.8 Menalar dan menganalisis

struktur, tatanama, sifat dan

kegunaan benzene dan

turunannya

4.9 Menalar dan menganalisis

struktur, tatanama, sifat dan

kegunaan makromolekul

(polimer, karbohidrat, dan

protein)

4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang

penggunaan indikator yang

tepat untuk menentukan

keasaman asam/basa atau

Page 50: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

36

titrasi asam/basa.

4.14 Mengolah dan menganalisis data

hasil percobaan untuk

memprediksi terbentuknya

endapan

4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk

memodifikasi pembuatan koloid

berdasarkan pengalaman

membuat beberapa jenis koloid

Page 51: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan dari tahapan MER yang meliputi: 1) Klarifikasi dan analisis

konten sains; 2) Penelitian pada proses pembelajaran; dan 3) desain dan

evaluasi proses pembelajaran. Berikut akan disajikan masing-masing hasil dari

tahapan penelitian yang sudah dilakukan.

1. Klarifikasi dan analisis konten sains

a. Pandangan saintis terhadap surfaktan dan hubungannya dengan konsep

sains kimia

Pada tahap ini yaitu dilakukan proses kajian terhadap literatur primer

(artikel jurnal), buku kimia (general chemistry dan kimia sekolah) dan

kurikulum yang berlaku, dan diperoleh sejumlah konsep-konsep kimia terkait

surfaktan seperti koloid, hidrokarbon, ikatan kimia, tegangan permukaan,

senyawa makromolekul, benzena dan turunannya, dan asam basa. Adapun

rekapitulasi konsep kimia dalam sufaktan dari tiga sumber tersebut disajikan

pada Tabel 4.1

Page 52: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

38

Tabel 4.1. Analisis Kesesuaian Konsep Kimia terhadap Literatur

NO Konsep

Kimia

Arti

kel

Jurn

al

Buku

Univer

sitas

Buku

SMA

Kuriku

lum

Keterangan

1 Koloid Dari keempat literatur yang

digunakan, konsep sistem

koloid semuanya membahas

dari pengertian koloid, sifat

koloid, jenis koloid, cara

pembuatan koloid dan aplilasi

koloid dalam kehidupan

sehari-hari. Pada artikel jurnal

yang dianalisis, lebih besar

pembahasan koloid dalam

aplikasi dalam kehidupan

sehari-hari, seperti susu. Hal

ini didukung dengan

kompetensi dasar yang

terdapat dalam kurikulum,

yang lebih memusatkan pada

aplikasi koloid dalam

kehidupan sehari-hari

2 Hidrokar

bon

Kajian hidrokarbon pada

keempat literatur yang

digunakan sudah membahas

mengenai jenis - jenis

hidrokarbon, baik yang jenuh

maupun yang tidak jenuh.

3 Ikatan

Kimia

Kajian ikatan kimia ada pada

keempat literatur yang

digunakan, menjelaskan

tentang berbagai macam ikatan

yang terdapat pada reaksi

kimia. Baik ikatan ion,

kovalen, dan lain-lain.

4 Tegangan

Permuka

- - - Tidak ditemukan secara

spesifik konsep tegangan

Page 53: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

39

an permukaan didalam buku

kimia SMA, general

chemistry, dan kurikulum.

Tegangan permukaan berada

pada materi fisika

5 Karbohid

rat

Pada buku kimia SMA

ditemukan karbohidrat akan

tetapi hanya dibahas secara

umum seperti sifat-sifat lipid

dan penggolongan lipid.

Sedangkan pada buku

universitas dijelaskan secara

rinci mengenai karbohidrat

dan bagian-bagiannya.

6 Kelarutan

(Polar

dan Non

Polar)

Pada keempat literatur yang

digunakan, pada konsep

kelarutan dijelaskan mengenai

senyawa kimia yang larut atau

tidak dalam air serta reaksi

kimia yang menandakan

senyawa tersebut larut atau

membentuk endapan.

7 Benzena

dan

Turunnna

nya

Pada ketiga literatur dijelaskan

berbagai jenis turunan benzena

dan reaksi-reaksi yang terjadi

didalam benzena. Sedangkan

pada literatur kurikulum

dijelaskan lebih aplikatif,

seperti manfaat dan contoh

benzena dan turunannya yang

berbahaya dan tidak berbahaya

9 Asam

Basa

Dari ketiga literatur yang

digunakan, kajian asam basa

yang digunakan yaitu

pembahasan mengenai titrasi

asam basa dengna

menggunakan indikator PP

(phenolftalein) dengan ciri

perubahan warna menjadi

merah muda pada titik

Page 54: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

40

equivalen (titik akhir titrasi).

Sedangkan pada literatur

kurikulum dijelaskan untuk

menghitung pH dan

melakukan percobaan dengan

indikator alami

Dari hasil analisis konsep kimia mengenai surfaktan yang terkait dalam

literatur, didapatkan konten dan konteks kimia yang terkait dalam surfaktan.

Hasil analisis konten dan konteks tersebut pada umumnya para ahli

menyatakan setuju terhadap pernyataan yang diajukan, akan tetapi untuk

beberapa poin tertentu diberikan saran untuk diperbaiki kalimat, baik

penambahan dan pengurangan kalimat, maupun perubahan penempatan untuk

lebih baik diterapkan sebagai pengayaan. Adapun analisis konten dan konteks

kimia yang berkaitan dengan surfaktan tersebut disajikan pada tabel 4.2

Tabel 4.2. Analisis Konsep Kimia yang Terkait dengan Surfaktan

NO Konten Konteks Keterkaitan Konteks dan Konten terhadap

Surfaktan

1 Koloid Surfaktan Surfaktan merupakan zat yang memiliki

sifat seperti detergen yaitu dapat

menurunkan tegangan permukaan cairan.

Surfaktan dan detergen merupakan

aplikasi dari konsep koloid yaitu

penerapan sifat koloid

(emulsifier/penstabil). Sifat emulsifier ini

terbentuk karena adanya dua gugus yang

berlainan yaitu hidrofilik dan hidrofobik.

2 Tegangan

Permukaan

Prinsip kerja

surfaktan

Prinsip Kerja daripada surfaktan adalah

menurunkan tegangan permukaan cairan,

terutama air. Ketika surfaktan

ditambahkan ke dalam air maka akan

memutuskan ikatan-ikatan hidrogen pada

permukaan air dengan cara bagian

Page 55: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

41

hidrofilik mendekati air dan bagian

hidrofobiknya menjauhi air. Sehingga air

dan minyak yang awalnya terpisah bisa

menjadi homogen.

3 Hidrokarbon

Penyusun

Surfaktan

Suatu molekul surfaktan mengandung

suatu rantai hidrokarbon panjang plus

ujung ion. Bagian hidrokarbon dari

molekul surfaktan bersifat hidrofobik dan

larut dalam zat-zat non polar, sedangkan

ujung ion bersifat hidrofilik dan larut

dalam air. Karena adanya rantai

hidrokarbon, sebuah molekul surfaktan

secara keseluruhan tidaklah benar-benar

larut dalam air, tetapi dengan mudah akan

tersuspensi di dalam air.

Lignin (Zat

yang

terkandung

dalam

surfaktan)

Struktur lignin adalah kompleks, acak,

dan penyusun utamanya dari senyawa

aromatis. Dalam struktur lignin terdapat

gugus fungsi yang mengikat rantai

hidrokarbon alifatik yang terdiri dari 2-3

karbon.

Surfaktan

Anionik

(Reaksi

Pembentukan

lignosulfonat)

Sebuah surfaktan terikat pada suatu anion

bagian alkilnya. Karakteristik hidrofobik

disebabkan karena adanya gugus ionik

yang cukup besar, yang biasanya berupa

gugus sulfonat atau sulfat

4 Kelarutan Polar dan Non

Polar (Cara

kerja surfaktan)

Ketika surfaktan dilarutkan dalam air,

maka terdiri atas dua bagian yaitu

hidrofilik (tertarik pada atau larut dalam

air) yang bersifat polar dan hidrofobik

(tertarik pada atau larut dalam lemak dan

minyak) yang bersifat non polar.

Senyawa polar akan mudah larut dalam

polar, dan senyawa non polar akan larut

dalam non polar. Dalam pembuatan

surfaktan ini akan terbentuk misel, pada

Page 56: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

42

bagian ekor (hidrofobik) akan larut dalam

non polar, dan bagian kepala (hidrofilik)

akan larut dalam senyawa polar.

5 Lipid Materi

penyusun

surfaktan

Lipid merupakan sekelompok senyawa

heterogen, meliputi lemak, minyak,

steroid dan senyawa lain yang terkait.

Umumnya lipid tidak larut dalam air dan

larut dalam pelarut non polar misalnya

eter dan kloroform.

Surfaktan terdiri dari misel-misel yang

memiliki dua sifat yaitu hidrofobik

(bagian ekor) dan hidrofilik (bagian

kepala). Pada bagian hidrofilik (kepala)

mengandung gugus fosfat, sedangkan

bagian hidrofobik (ekor) mengandung

lipid.

Ketika molekul surfaktan berada di dalam

air, gugus hidrofilik ditarik menuju

molekul air (molekul polar ditarik

molekul polar yang lain) sedangkan

bagian gugus hidrofobik menjauhi air.

6 Reaksi

Sulfonasi

Reaksi dalam

pembuatan

surfaktan dari

ampas tebu

Reaksi sulfonasi merupakan reaksi antara

ion bisulfit dengan molekul lignin. Reaksi

yang terjadi pada proses sulfonasi lignin

ini termasuk reaksi irreversible dan

bersifat endotermis. Proses sulfonasi pada

lignin bertujuan untuk mengubah sifat

hidrofilitas dari lignin yang tidak larut

dalam air dengan memasukkan gugus

sulfonat yang lebih polar dari gugus

hidroksil, sehingga akan meningkatkan

sifat hidrofilitasnya dan menjadikan

lignosulfonat. Suhu dan pH merupakan

faktor yang paling berpengaruh pada

reaksi pembentukan lignosulfonat. Reaksi

sulfonasi ini digunakan untuk

mereaksikan ampas tebu (lignin-OH)

Page 57: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

43

dengan pereaksi sulfat (menggunakan

NaHSO3).

7 Asam Basa pH surfaktan pH adalah ukuran atau keadaan suatu zat

apakah termasuk asam atau basa. Pada

proses pembuatan surfaktan, kondisi pH

surfaktan dipastikan dalam kondisi basa

karena lignin akan bereaksi dengan

natrium yang akan menghasilkan

lignosulfonat.

Setelah dilakukan analisis konten-konteks yang terkait dengan surfaktan,

kemudian divalidasi oleh validator yang terdiri dari dosen Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Untuk mengetahui nilai Conten Validation

Ratio (CVR) dan Conten Validation Isi (CVI), data yang divalidasi oleh validator

ahli dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Penilaian CVR dan CVI

NO Nomor

Pernyataan

Validator Jumlah

(poin

3)

Nilai CVR Nilai

CVI 1 2 3 4 5 6

1 1 3 3 3 3 3 3 6 1

0,72

2 2 2 3 3 3 3 3 5 0,67

3 3 2 3 3 3 3 3 5 0,67

4 4 3 3 3 3 3 2 5 0,67

5 5 3 3 3 2 3 2 4 0,33

6 6 3 3 3 3 3 3 6 1

7 7 3 3 3 3 3 3 6 1

8 8 3 3 3 3 3 2 5 0,67

9 9 2 3 3 3 3 2 4 0,33

Page 58: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

44

10 10 3 3 3 3 3 3 6 1

11 11 3 3 3 3 3 1 5 0,67

Jumlah 11 Jumlah 8,01

Konsep kimia yang terkait dan dapat dibelajarkan melalui konteks

surfaktan yang kemudian divalidasi oleh para ahli (validator). Disajikan 11 item

konten dan dari 11 konten yang divalidasi, hanya 9 konten yang memenuhi syarat

setelah melalui proses perhitungan CVI, dan 2 konten tambahan revisi.

Berdasarkan pandangan ahli, hanya 9 konten yang memenuhi syarat perhitungan

CVR, CVR dari 6 orang validator memiliki nilai minimum sebesar 0,523.

Kemudian diperoleh nilai CVI sebesar 0,72, ini berarti konten yang sudah

disetujui memiliki kelayakan untuk ditampilkan. Nilai CVI merupakan nilai yang

menunjukkan nilai keabsahan keseluruhan item, hal ini sesuai dengan pendapat

yang menyatakan bahwa keseluruhan item dikatakan bagus yaitu memiliki nilai

CVI setidaknya melebihi 0,70 dan nilai CVI melebihi 0,80 lebih disukai (Gilbert

dan Prion, 2016).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ias Firdaus (2017) mengenai

rekonstruksi bahan ajar: pembuatan LKS dengan tema surfaktan dari minyak

jelantah berbasis literasi sains diperoleh nilai CVI sebesar 0,80 yang telah diuji

cobakan kepada 30 orang siswa. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Basir Nasution (2019) mengenai rekonstruksi bahan ajar: LKS

berbasis inkuiri terbimbing dengan tema surfaktan dari kulit kacang tanah

menghasilkan nilai CVI sebesar 0,85.

Rekonstruksi bahan ajar dilakukan dengan menggunakan model MER,

yang salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui pandangan saintis terhadap

suatu konten pembelajaran. Konten pembelajaran disusun dan divalidasi oleh ahli

guna mengetahui apakah konten sudah layak disisipkan pada bahan ajar yang

direkonstruksi. Kelayakan konten untuk disisipkan dapat dilihat berdasarkan nilai

Page 59: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

45

CVI nya sebagaimana dijelaskan oleh Gilbert dan Prion. Setelah mendapat nilai

CVI yang memenuhi kriteria maka dilanjutkan dengan merekonstruksi bahan ajar.

2. Penelitian pada proses pembelajaran

a. Gambaran Prekonsepsi Siswa dan Guru terhadap Surfaktan dan Kaitannya

dengan Konsep Kimia SMA

Prekonsepsi guru dan siswa memberikan gambaran konsep awal yang

dimiliki sebelum diberikan pembelajaran mengenai konteks surfaktan. Pada

umumnya, prekonsepsi seseorang diperoleh dari pengalaman hidup dan

perjalanan pembelajaran yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari,

baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal dan

pengalaman hidup. Prekonsepsi yang dimiliki seseorang pada kenyataannya

bisa jadi tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya tentang suatu hal,

sehingga ini menyebabkan tiap individu memiliki prakonsepsi yang berbeda-

beda. Untuk mengetahui prekonsepsi baik dari siswa maupun guru dapat

dilakukan dengan cara wawancara yang dikaitkan dengan konteks yang akan

dibelajarkan (Laherto, 2012).

Wawancara prekonsepsi ini dilakukan terhadap 4 siswa kelas XI

program IPA dan 4 orang guru kimia. Untuk setiap subjek yang diwawancarai

menggunakan waktu sekitar 35-55 menit. Wawancara ini dilakukan untuk

mengetahui prekonsepsi guru dan siswa, wawancara prakonsepsi ini juga

merupakan komponen kedua dari MER yaitu bagian penelitian pengajaran dan

pembelajaran. Menurut Duit, dkk (1995) menjelaskan bahwa pemahaman

konsepsi siswa dan pemaparan tentang konten sains siswa harus

diperhitungkan dan dihubungkan menjadi satu kesatuan yang utuh.

Peneliti membuat enam kategori yang tertuang dalam panduan

wawancara dan penunjang wawancara, sedangkan analisis hasil wawancara

dilakukan berdasarkan rubrik wawancara. Adapun kategori wawancara yang

dimaksud adalah:

1) Kategori 1: pengetahuan tentang konteks surfaktan

2) Kategori 2: pengetahuan mengenai konten kimia terkait konteks surfaktan

Page 60: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

46

3) Kategori 3: pentingnya mengaitkan konteks surfaktan dalam pembelajaran

kimia

4) Kategori 4: urgensi adanya bahan ajar berupa praktikum berbasis konteks

surfaktan

5) Kategori 5: ketertarikan terhadap bahan ajar berbasis konteks surfaktan di

sekolah

Penjabaran hasil wawancara prekonsepsi adalah sebagai berikut:

1) Kategori 1: Pengetahuan tentang konteks Surfaktan

Kategori pengetahuan tentang konteks surfaktan ini terdiri dari 8

pertanyaan yang berisi tentang pengetahuan siswa dan guru tentang

Surfaktan, dimulai dari pengetahuan tentang Koloid, benda yang

menggunakan aplikasi koloid, prinsip kerja koloid. Alur pertanyaan

dilanjutkan pada hubungan Koloid dengan Surfaktan, struktur Surfaktan,

pengetahuan umum tentang Surfaktan (prinsip kerja dan benda yang

menggunakan aplikasi Surfaktan). Pada tahap ini siswa dan guru

(selanjutnya disebut responden) diperlihatkan beberapa gambar dan video

tentang Surfaktan.

Tabel 4.4. Hasil Analisis untuk Kategori 1

NO Pertanyaan Respon

Guru Siswa

1 Apakah anda pernah mendengar

atau membaca tentang Koloid ?

100% pernah 100% pernah

2 Apa yang anda ketahui tentang

koloid

100% tahu 100% tahu

3 Apa anda tahu pengaplikasian

koloid dalam kehidupan sehari-

hari?

100% tahu 100% tahu

Page 61: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

47

4 Apakah anda pernah mendengar

tentang surfaktan?

100% pernah 50% pernah

50% tidak pernah

5 Kalau iya, apa yang ada ketahui

tentang surfaktan?

100% tahu 50% tahu

50% tidak tahu

6 Apakah anda pernah melihat atau

pernah meminum sari tebu?

Kalau pernah, menurut anda

setelah diambil sarinya, ampas

tebu bisa digunakan kembali?

Atau dibuang?

75% tahu

25% tidak tahu

50% tahu

50% tidak tahu

7 Jika ampas tebu bisa digunakan

kembali, dapat digunakan

kembali untuk apa?

75% tahu

25% tidak tahu

75% tahu

25% tidak tahu

8 Apakah anda tahu bahwa ampas

tebu bisa digunakan untuk

pembuatan sabun?

100% tidak tahu 100% tidak tahu

2) Kategori 2: Pengetahuan mengenai konten kimia terkait konteks

surfaktan

Pada kategori kedua pertanyaan-pertanyaan diarahkan pada keterkaitan

antara Konsep kimia SMA terhadap konteks Surfaktan. Tahap awal dari

kategori ini yaitu berawal dari penggalian informasi tentang pengetahuan

responden mengenai bidang sains yang dapat diakomodasi Surfaktan,

kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan khusus pada bidang sains kimia

sekaitan dengan konsep apa saja yang dapat diakomodasi oleh Surfaktan.

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada kategori dua ini akan memberikan

informasi sejauh mana pengetahuan responden terhadap konsep yang ada pada

Surfaktan setelah diberikannya beberapa gambar, ilustrasi dan video pada

pertanyaan kategori sebelumnya. Berikut merupakan hasil analisis wawancara

Page 62: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

48

pada kategori 2. Adapun hasil analisis konten kimia terkait konteks surfaktan

tersaji pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Analisis untuk Kategori 2

NO Pertanyaan Respon

Guru Siswa

1

Menurut Anda,

bidang sains apa saja

(fisika, kimia,

biologi) yang terkait

dengan surfaktan?

100% benar 100% benar

2

Menurut Anda,

materi kimia apa

yang terkait dengan

surfaktan?

100% tahu 50% tahu

50% kurang

3) Kategori 3: Pentingnya mengaitkan konteks surfaktan dalam

pembelajaran kimia

Pada kategori ketiga pertanyaan-pertanyaan lebih mengarahkan responden

untuk menjawab manfaat dari konteks Surfaktan berdasarkan pandangan

mereka setelah mereka memperoleh informasi tentang, prinsip kerja, alat

dengan aplikasi Surfaktan, dan video pembuatannya. Pertanyaan ini adalah

pertanyaan arahan agar mampu melakukan analisis apakah dengan manfaat

tersebut konteks Surfaktan dapat dibelajarkan di sekolah.

Adapun tabel mengenai pentingnya mengaitkan konteks surfaktan dalam

pembelajaran kimia menurut responden disajikan pada Tabel 4.6.

Page 63: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

49

Tabel 4.6. Hasil Analisis untuk Kategori 3

NO Pertanyaan Respon

Guru Siswa

1

Menurut Anda, apa manfaat

Anda mengetahui penerapan

materi kimia tersebut pada

surfaktan?

100% tahu 50% tahu

50% tidak

tahu

4) Kategori 4: Urgensi adanya bahan ajar berupa praktikum berbasis

konteks surfaktan

Pertanyaan pada kategori empat merupakan pendalaman dari informasi

yang ingin digali dari kategori tiga serta perluasan pandangan jika bahan ajar

dibuat dalam bentuk praktikum. Terdapat 3 pertanyaan yang menanyakan

pendapat responden tentang seberapa besar urgensi adanya bahan ajar berupa

praktikum berbasis konteks surfaktan dibelajarkan pada siswa.

Adapun data hasil analisis dalam bentuk tabel mengenai urgensi adanya

bahan ajar berupa praktikum surfaktan menurut responden disajikan pada Tabel

4.7.

Page 64: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

50

Tabel 4.7. Hasil Analisis untuk Kategori 4

NO Pertanyaan Respon

Guru Siswa

1

Bagaimana pendapat Anda, jika

tema surfaktan diberikan kepada

siswa untuk membelajarkan materi

kimia SMA?

100% baik 100% sangat

baik

2

Bagaimana menurut Anda, jika

sumber belajar kimia di sekolah

menggunakan bahan ajar berupa

LKS untuk membelajarkan kimia?

Apakah menurut Anda penting?

100% positif 100% positif

3

Menurut Anda, apa kelebihan dan

kekurangan bahan ajar berupa

prosedur tersebut (seandainya

digunakan disekolah)

dibandingkan dengan buku

pelajaran kimia konvensional?

75% positif

baik

25% masih

kurang

75 % positif baik

25% kurang

5) Kategori 5: Ketertarikan terhadap lembar kegiatan siswa berbasis

konteks surfaktan di sekolah

Pada kategori lima ini pertanyaan diarahkan untuk tujuan memperoleh

informasi mengenai ketertarikan responden terhadap lembar kegiatan siswa

berbasis konteks surfaktan di sekolah. Ketertarikan ini diberikan dalam skala 1-5

dengan skala 1 menunjukan sangat tidak tertarik dan skala 5 menunjukan rasa

ketertarikan yang sangat tinggi untuk mengaplikasikan konteks surfaktan dalam

pembelajaran praktikum di sekolah.

Page 65: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

51

3. Desain dan evaluasi proses pembelajaran

a. Pembuatan surfaktan dari ampas tebu

Pada proses pembuatan surfaktan dari ampas tebu dilakukan di

Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada bulan Maret

2017. Pada percobaan ini peneliti mengadopsi penelitian yang dilakukan oleh

Furi dan Coniwati (2012) dan dilakukan modifikasi pada persentase Natrium

Bisulfit. Dicari kondisi optimum yang bagus untuk pembuatan surfaktan dari

ampas tebu, penelitian berfokus pada persentase Natrium Bisulfit yang

berbeda-beda konsentrasinya. Hasil modifikasi prosedur percobaan seperti

dibawah ini:

1) Alat dan Bahan

- Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi: Ampas tebu,

NaHSO3 30%, 35%, dan 39%, H2SO4 6M, air.

- Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: buret, motor

pengaduk, pemanas, penangas air, klem, statif, termometer, batang

pengaduk, penangas minyak, corong pisah, gelas kimia 500ml, gelas

kimia 100 ml, Gelas ukur 100 mL, spatula dan pengaduk, neraca

analitik, kaca arloji, pipet ukur dan bola karet, Pipet tetes, Hot Plate,

pH meter, stopwatch.

2) Cara Kerja

Cara kerja pembuatan surfaktan dari ampas tebu dijelaskan dibawah ini:

Page 66: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

52

Gambar 4.1. Bagan Alur Proses Pembuatan Surfaktan dari Ampas Tebu

(Furi, 2012)

Uji Kelarutan

- Ambil 5 mL larutan hasil reaksi (larutan lignosulfonat) dengan

menggunakan pipet dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

- Tambahkan aquadest sebanyak 10 mL

- Amati apakah larutan lignosulfonat dapat larut dalam aquadest

Uji pH

- Ambil 5 mL larutan lignosulfonat dengan menggunakan pipet.

- Tambahkan aquadest sebanyak 10 mL kedalam tabung reaksi.

- Tentukan pH nya menggunakan kertas pH universal

b. Produk Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Kontekstual (CTL)

Produk akhir penelitian yaitu berupa LKS siswa berbasis CTL

kemudian dilakukan tahapan validasi dari para ahli (validator) yang terdiri dari

1 orang ahli. LKS tersebut memuat materi-materi yang disajikan secara runtut

Size Reducer

Screening

Reaktor

Filter

Serbuk ampas tebu

Ukuran partikel yang

diinginkan

Sebanyak 7 gram

Kondisi operasi:

T = 105 °C

pH = 4

waktu = 30 menit

Larutan bisulfit

sesuai variabel

dan H2SO4

Uji kelarutan

dan uji pH

Page 67: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

53

dan sistematis yang didukung dengan gambar dan ilustrasi yang sesuai dengan

materi yang ada. Gambar yang disajikan dalam materi diharapkan mampu

memperjelas dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang

disajikan, sehingga siswa mampu mengingatnya dengan baik. Hal ini juga

sejalan dengan pendapat peneliti yang menyatakan bahwa gambar yang

disajikan dalam bahan ajar akan memberikan efek positif pada hasil belajar,

sehingga siswa mudah untuk membaca dan memahaminya (Safitri, Zubaidah

dan Gofur. 2014). Aspek manfaat yang didapat LKS ini dapat mendukung

peran guru sebagai fasilitator. Fungsi bahan ajar mengubah peran pendidik

dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator (Prastowo, 2011. hlm. 24)

Produk bahan ajar yang sudah dibuat terdiri dari beberapa bagian, berikut

disajikan desain bahan ajar yang diproduksi:

1) Bagian Sampul Bahan Ajar (Cover)

Gambar 4.2 Sampul Bahan Ajar

Pada bagian sampul terdiri atas nama dan kelas, judul bahan ajar

yaitu lembar kegiatan siswa, materi yang digunakan yaitu surfaktan dari

ampas tebu, dan gambar-gambar alat-alat laboratorium.

Page 68: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

54

2) Pendahuluan

a) Kata Pengantar

Gambar 4.3 Kata Pengantar

Pada kata pengantar berisi mengenai gambaran secara umum isi

bahan ajar, ucapan rasa syukur, dan ucapan terimakasih kepada pihak

yang sudah membantu.

b) Daftar Isi

Gambar 4.4 Daftar Isi Bahan Ajar

Page 69: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

55

Bagian daftar isi berisi tentang konten yang ada didalam bahan

ajar, seperti materi dan letak halaman. Daftar isi ini membantu supaya

lebih mudah mencari konten yang diinginkan.

3) Bagian Materi

Pada bagian materi ini dibagi menjadi beberapa bagian, ada

materi pendahuluan, dan materi pendekatan CTL.

a) Materi Pendahuluan

Gambar 4.5 Materi Pendahuluan

Materi pendahuluan berupa pengertian surfaktan, mekanisme kerja surfaktan

dan kegunaan surfaktan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Bagian Pendekatan CTL

Pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen yang melandasi proses

pembelajaran yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar,

pemodelan, dan penilaian otentik (Sanjaya, 2008).

Page 70: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

56

Gambar 4.6 Pemodelan (Modelling)

Pada materi pendekatan CTL yang pertama yaitu Pemodelan (Modelling).

Modelling dalam pembelajaran kontekstual merupakan proses pembelajaran

dengan memperagakan sesuatu yang dapat ditiru oleh siswa. Proses modeling

tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga memanfaatkan siswa yang

dianggap memiliki kemampuan (Sanjaya, 2008, hlm. 121).

Materi pendahuluan ini beisi suatu kasus yang berhubungan dengan materi

dan praktek yang akan dilakukan siswa. Sehingga menimbulkan rasa ingin tahu

dan minat siswa. Pada materi pemodelan ini berisi mengenai pengetahuan tentang

surfaktan.

Page 71: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

57

Gambar 4.7 Inkuiri

Inkuiri merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris “inquiri” yang berarti

penyelidikan, dan penelitian (Poedjiadi, 2010, hlm. 85). Inkuiri adalah proses

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir

yang sistematis (Sanjaya, 2008, hlm. 119).

Berisi tentang permasalahan berupa pernyataan yang membuat siswa

memikirkan pertanyaan yang tepat dari permasalahan tersebut dan membantu

untuk penyusunan hipotesis kegiatan.

Page 72: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

58

Gambar 4.8 Masyarakat belajar dan Konstruktivisme

Materi selanjutnya yaitu Masyarakat Belajar (Learning Community) dan

Konstruktivisme (Constructivism). Konstruktivisme adalah proses membangun

atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan

pengalaman. Menurut konstruktivisme, pengetahuan itu berasal dari luar, akan

tetapi dibangun atau disusun oleh diri seseorang (Sanjaya, 2008, hlm. 118).

Konsep masyarakat belajar (learning community) dalam CTL menyarankan agar

hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama yang dilakukan baik dalam

kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan.

Materi ini berisi kegiatan praktek dan diskusi LKS secara berkelompok dan

berisi kegiatan penyidikan untuk menguji hipotesis agar siswa dapat membangun

pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata.

Page 73: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

59

Gambar 4.9 Bertanya

Materi selanjutnya yaitu bertanya (questioning). Bertanya bagi siswa

bertujuan untuk menggali informasi, mengkonfirmasi apa yang telah diketahui,

dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya (Sanjaya, 2008.

Hlm. 120). Materi ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

praktikum berdasarkan hasil pengamatan. Kegiatan ini dapat membimbing siswa

untuk berdiskusi dan mengumpulkan materi.

Gambar 4.10 Refleksi

Page 74: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

60

Refleksi merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari

sebagai struktur pengetahuan yang baru dengan cara mengurutkan kembali

peristiwa pembelajaran yang telah dilalui (Trianto, 2013, hlm. 118).

Materi ini berisi tentang kegiatan yang menghubungkan konsep yang telah

dipelajari dengan konteks. Dalam bagian ini berisi keterkaitan materi kimia dalam

pembuatan surfaktan.

Gambar 4.11 Penilaian Autentik

Penilaian autentik ini dilakukan oleh guru dengan cara mengumpulkan

informasi unntuk mengetahui perkembangan belajar dan perubahan tingkah laku

serta mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah dilakukan memiliki

nilai positif atau tidak (Supardi, 2015. hlm. 24). Materi ini berisi penilaian yang

dilakukan selama proses pembelajaran.

LKS ini kemudian divalidasi oleh para dosen Pendidikan Kimia Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Hasil validasi mendapatkan beberapa saran dan

perbaikan yang disajikan dalam Tabel 4.8.

Page 75: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

61

Tabel 4.8 Hasil Validasi untuk LKS Berbasis Pendekatan CTL

NO Aspek Saran Validator

1 Kelayakan Isi Disesuaikan dengan kriteria pada

kontekstual

2 Teknik Penyajian -

3 Penilaian Bahasa Diperbaiki konsistensi penggunaan istilah

4 Kegrafisan LKS disesuaikan lebih menarik (ukuran

A5/B3)

Huruf yang digunakan terlalu besar

Tata letak belum konsisten

5 Pendekatan Kontekstual Usahakan sesuai dengan langkah dalam

pembelajaran kontekstual

Kemudian dilakukan revisi berdasarkan saran dan masukan oleh para

validator, revisi tersebut disajikan dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Saran Validasi terhadap LKS Berbasis Pendekatan CTL

NO Sebelum Revisi Setelah Revisi

1 Belum terdapat tujuan

pembelajaran

Menambahkan tujuan pembelajaan

2 Kurang konsisten dalam

penyajian

Mengubah tulisan dan ukuran tulisan

yang berbeda

3 Materi belum sesuai dengan

langkah pendekatan CTL

Menambahkan materi sesuai dengan

pendekatan CTL

Berikut merupakan cuplikan dari LKS sebelum dan setelah revisi

Page 76: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

62

Tabel 4.10 Cuplikan LKS sebelum dan setelah direvisi

Sebelum revisi Setelah revisi

Page 77: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

63

c. Angket siswa mengenai LKS pembuatan surfaktan dari ampas tebu

Setelah dilakukan validasi, kemudian dilakukan uji respon kepada para

siswa yang memiliki tujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar

yang ada.

Page 78: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

64

Memperoleh respon siswa pada LKS merupakan tahap akhir dari penelitian ini.

Respon siswa merupakan sebuah data yang diperoleh dengan menggunakan

instrumen tertentu. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah

angket. Angket merupakan dafar pertanyaan yang diberikan pada orang lain yang

bersedia memberikan respon berupa informasi tentang suatu masalah, tanpa

merasa khawatir dengan informasi yang diberikan bila tidak sesuai dengan

kenyataan (Riduwan, 2013. Hlm. 71). LKS sebagai media yang digunakan dalam

pembelajaran harus benar-benar bisa membuat siswa memperoleh pengetahuan

yang ingin dicapai. Oleh karena itu, suatu LKS yang sudah dibuat perlu dinilai

guna mengetahui cocok atau tidaknya digunakan dalam pembelajaran. Respon

siswa terhadap LKS dapat diperoleh dengan angket berisi pernyataan-pernyataan

mengenai kelayakan isi, bahasa, kegrafisan, penyajian, dan konsep dari CTL.

Angket yang digunakan mempunyai empat pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju,

Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

Bahan ajar ini diuji cobakan kepada 40 siswa kelas 11 IPA, angket ini

terdiri dari 30 butir pernyataan yang terbagi dalam 5 aspek, yaitu aspek cakupan

materi, Teknik penyajian, komponen Bahasa, Teknik penyajian, grafis, dan

pendekatan kontekstual. Berikut hasil respon siswa terhadap bahan ajar yang

disajikan dalam Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Hasil Respon Siswa terhadap LKS Berbasis Pendekatan CTL

NO Aspek Skor Aspek Kriteria

1 Kelayakan Isi 99.167% Sangat Baik

2 Komponen Penyajian 97,5 % Sangat Baik

3 Komponen Bahasa 97.917% Sangat Baik

4 Grafis 98.333% Sangat Baik

5 Pendekatan Kontekstual 99.667% Sangat Baik

Setelah persentase jawaban tiap butir diperoleh, maka dicari rata-rata persentase

tiap aspek. Kemudian diperoleh rata-rata persentase respon siswa secara

Page 79: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

65

keseluruhan. Nilai rata-rata dari 5 aspek yang dijadikan sebagai pernyataan

diperoleh data paling besar pada aspek pendekatan kontekstual dengan nilai

99,67%, dan yang paling rendah pada aspek komponen penyajian yaitu 97,5%.

Aspek tertinggi diproleh pada aspek pendekatan kontekstual, hampir seluruh

responden memberikan respon bahwa materi yang disajikan sudah sangat baik dan

sudah sesuai dengan tahapan-tahapan pada CTL, masing-masing butir dari aspek

memiliki respon yang sangat baik. Pada aspek komponen penyajian memiliki nilai

persentase paling rendah, hal ini karena pada aspek komponen penyajian dalam

penyajian LKS tersebut masih belum konsisten dan sebagian masih belum tertarik

dengan LKS yang disajikan dikarenakan sedikit sulit untuk dipahami.

Dari hasil analisis angket respon siswa, diperoleh rata-rata aspek secara

keseluruhan yaitu 97,91. Apabila hasil persentase antara 81-100% termasuk ke

dalam kriteria sangat baik (Riduwan, 2013. Hlm. 89). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa LKS berbasis CTL yang diuji cobakan termasuk ke dalam kategori sangat

baik.

Page 80: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Bahan ajar yang dihasilkan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis

pendekatan kontekstual dengan tema surfaktan dari ampas tebu melalui

metode R&D dan model MER dengan 3 tahapan yaitu klarifikasi dan analisis

konten, penelitian pada proses pembelajaran, serta desain dan evaluasi pada

proses pembelajaran.

2. Berdasarkan hasil uji coba bahan ajar berupa LKS diperoleh bahan ajar

dengan kriteria sangat baik meliputi aspek kelayakan isi sebesar 99,16%;

aspek komponen penyajian sebesar 97,5%; aspek bahasa sebesar 97,91%;

aspek grafis sebesar 98,33%; dan aspek pendekatan kontekstual sebesar

99,7%.

B. Saran

1. Perlu dilakukan implementasi pada pembelajaran praktikum surfaktan yang

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mencari alternatif penggunaan

NaHSO3 pada pembuatan surfaktan.

Page 81: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

67

DAFTAR PUSTAKA

Arafah, S., Ridlo, S., dan Priyono, B. (2012). Pengembangan LKS Berbasis

Berpikir Kritis pada Materi Animali. Unnes Journal of Biology Education,

1(1): 47-53

Azizah, N. dan Ahmad, M. (2015). Nature of Science in Instruction Materials of

Science through the Model of Educational Reconstruction. Proceedings of

International Seminar on Mathematics, Science, and Computer Science

Education. (MSCEIS 2015), doi: 10.1063/1.4941187

Duit, R. (2007). Science education research internationally. Conceptions, research

methods, domain research. Eurasia Journal of Matematics, Science and

Technology Education, 3(1): 3-15

Firdaus, I. (2017). Rekonstruksi Bahan Ajar: Lembar Kegiatan Siswa dengan

Tema Surfaktan dari Minyak Tanah Berbasis Literasi Sains. [Skripsi].

Jakarta: UIN Jakarta.

Furi, T. A. dan Coniwanti, P. (2012). Pengaruh Perbedaan Ukuran Partikel dari

Ampas Tebu dan Konsentrasi Natrium Bisulfit (NaHSO3) pada Proses

Pembuatan Surfaktan. Jurnal Teknik Kimia, 18(4): 49-58

Gilbert, G. dan Prion, S. (2016). Making Sense of Methods and Measurement:

Lawshe’s Content Validity Index. International Nursing Association for

Clinical Simulation and Learning, 12: 530-531

Hayat, B. dan Yusuf, S. (2011). Benchmark Internasional Mutu Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Jamaluddin, Iqbal, M., dan Asto, P. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran CTL

(Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Kompetensi Dasar Menerapkan Macam-macam Gerbang Dasar Rangkaian

Logika di SMK Negeri 7 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro,

4(1): 73-79

Page 82: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

68

Johnson, E. B. (2011). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan

Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna (Terj. Ibnu Setiawan). Bandung:

Kaifa.

Kurnia, F., Zulherman, dan Faturrohman, A. (2014). Analisis Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XI di Kecamatan Indralaya Utara Berdasarkan Kategori

Literasi Sains. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 1(1): 43-47

Laherto, A. (2012). Nanoscience education for scientific literacy: Opportunities

and challenges in secondary school and in out-of school setting.

[Disertasi]. Faculty of Science of the University of Helsinki

Lawshe. (1975). A quantitative approach to content validity. Personnel

Pshychology Inc, 28: 563-575

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mayasari, H., Syamsurizal, dan Maison. (2015). Pengembangan Lembar Kerja

Siswa (LKS) Berbasis Karakter Melalui Pendekatan Saintifik pada Materi

Fluida Statik untuk Sekolah Menengah Atas. Edu-sains, 4(2): 30-36

Naomi, P., Gaol, L., dan Toha, M. (2013). Pembuatan Sabun Lunak dari Minyak

Goreng Bekas ditinjau dari Kinetika Reaksi Kimia. Jurnal Teknik Kimia,

19(2): 42-48

Nasional, P. K. (2007). Naskah Akademik Kajian Kurikulum Mata Pelajaran IPA.

Jakarta: Depdiknas.

Nasution, M. B. (2019). Rekonstruksi Bahan Ajar: Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Tema Surfaktan dari Kulit Kacang

Tanah. [Skripsi]. Jakarta: UIN Jakarta

Niebert, K., dan Gropengieser, H. (2013). The Model of Educational

Reconstruction: A Framework for the Design of Theory-based Content

Spesific Interventions. The Example of Climate Change. s10

Page 83: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

69

Nisa, B. C., Suryati, dan Ayu Dewi, C. (n.d.). Pengembangan Bahan Ajar KAPRA

Berbasis Literasi Sains pada Materi Laju Reaksi untuk Kelas XI

SMA/MA. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kimia "Hydrogen", 3(1): 228-234

Poedjiadi, A. (2010). Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran

Kontekstual Berbasis Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

DIVA Press.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoretis dan

Praktik. Jakarta: PT Kencana

Purwanto, N. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rachim, F., Mirta, E., dan Toha, Y. (2012). Pembuatan Surfaktan Natrium

Lignosulfonat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Sulfonasi

Langsung. Jurnal Teknik Kimia, 18(1): 41-46

Rakhmawan, A., Setiabudi, A., dan Mudzakir, A. (2015). Perancangan

Pembelajaran Literasi Sains Berbasis Inkuiri pada Kegiatan Laboratorium.

Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA (JPPI), 1(1): 143-152

Reinfrieda, S., Aeschbacherb, Kienzlerc, P., dan Tempelmannd, S. (2015). The

Model of Educational Reconstruction – a Powerful Strategy to Teach for

Conceptual Development in Physical Geography: the Case of Water

Spring. International Research in Geographical and Environmental

Education, 24(3): 237-257

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta

Safitri, D., Zubaidah, S., dan Gofur, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Mata

Kuliah Biologi Sel pada Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas

Nusantara PGRI Kediri. Bioedukasi, 7(2): 47-52

Page 84: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

70

Saleh, Farham HM., Andika, D., dan Fajrul M. (2016). Pembuatan Surfaktan

Sodium Ligno Sulfonat dari Ampas Tebu. Teknoin. 22(2): 1-4

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks.

Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi Cet. III. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2010). Model Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan Edisi 1 Cetakan 7. Jakarta: Prenada Media Group.

Savitri, M. dan Maryati, M. (2015). Rekonstruksi Bahan Ajar Bermuatan View of

Nature of Science untuk Pembelajaran IPA di SMP (Sebuah Kajian

Teoritis). Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains.

ISBN: 978-602-19655-8-0: 405-408

Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC

Supardi. (2015). Penilaian Autentik: Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan

Psikomotor Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Model, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. (2011). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Page 85: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

71

Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Edisi 1 Cetakan 6. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Wilson, F.R., Pan, W. dan Schumsky, D.A. (2012). “Recalculation of the critical

values for lawshe’s content validity ratio”. AACE. Website:

http://mec.sagepub.com/content/45/3/197

Wisudawati, A. dan Sulistyowati, E. (2017). Metodologi Pembelajaran IPA.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Yuliza, M., Nurhadi, dan Nerita. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa

(LKS) Berbasis Kontekstual pada Materi Sistem Ekskresi untuk SMA.

Jurnal Pendidikan Mahasiswa Pendidikan Biologi, 2(2): 1-5

Zulfiani, Feronika, T., dan Suartini, K. (2009). Strategi Pembelajaran Sains.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Page 86: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

72

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian

Page 87: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

73

Page 88: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

74

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Validasi

Page 89: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

75

Page 90: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

76

Page 91: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

77

Lampiran 3. Lembar Validasi LKS

Page 92: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

78

Page 93: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

79

Page 94: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

80

Page 95: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

81

Page 96: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

82

Page 97: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

83

Page 98: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

84

Lampiran 4. Hasil Validasi Konten dan Konteks

Page 99: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

85

Page 100: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

86

Page 101: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

87

Page 102: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

88

Page 103: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

89

Page 104: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

90

Page 105: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

91

Page 106: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

92

Page 107: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

93

Page 108: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

94

Page 109: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

95

Page 110: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

96

Lampiran 5. Hasil Wawancara Guru dan Siswa

Page 111: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

97

Page 112: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

98

Page 113: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

99

Page 114: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

100

Page 115: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

101

Page 116: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

102

Page 117: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

103

Page 118: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

104

Page 119: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

105

Page 120: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

106

Page 121: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

107

Page 122: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

108

Page 123: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

109

Page 124: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

110

Page 125: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

111

Page 126: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

112

Lampiran 6. Hasil Angket Siswa

Page 127: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

113

Page 128: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

114

Page 129: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

115

Page 130: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

116

Page 131: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

117

Page 132: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

118

Page 133: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

119

Page 134: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

120

Page 135: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

121

Page 136: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

122

Lampiran 7. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebelum direvisi

Page 137: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

123

Page 138: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

124

Page 139: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

125

Page 140: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

126

Page 141: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

127

Page 142: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

128

Page 143: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

129

Page 144: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

130

Page 145: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

131

Page 146: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

132

Page 147: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

133

Page 148: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

134

Page 149: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

135

Page 150: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

136

Lampiran 8. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) setelah direvisi

Page 151: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

137

Page 152: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

138

Page 153: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

139

Page 154: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

140

Page 155: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

141

Page 156: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

142

Page 157: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

143

Page 158: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

144

Page 159: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

145

Page 160: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

146

Page 161: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

147

Page 162: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

148

Page 163: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

149

Lampiran 9. Hasil Pengolahan Angket Respon Siswa

Page 164: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

150

Lampiran 10. Dokumentasi

Page 165: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

151

Page 166: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

152

Lampiran 11. Uji Referensi

Page 167: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

153

Page 168: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

154

Page 169: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

155

Page 170: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

156

Page 171: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

157

Page 172: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

158

Page 173: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

159

Page 174: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

160

Page 175: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

161

Page 176: REKONSTRUKSI BAHAN AJAR: LEMBAR KEGIATAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49591/1/SKRIPS… · laporan ini terdapat kata-kata atau ucapan yang salah, baik

162