reklamasi tamperan pacitan

4
REKLAMASI TAMPERAN PACITAN Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 km² yang kondisi alamnya sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sedangkan wilayah kota Pacitan berupa daratan rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan. Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Pacitan. Secara keseluruhan, landscape kota Pacitan terletak di lembah. Tepinya berupa Teluk Pacitan dan dialiri sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan menuju pantai Teleng Ria. Sekitar 63% dari Kabupaten Pacitan adalah daerah yang berfungsi penting untuk hidrologis karena mempunyai tingkat kemiringan lebih dari 40%. Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Pacitan adalah bagian dari pegunungan kapur selatan yang bermula dari Gunung Kidul, Yogyakarta dan membujur sampai daerah Trenggalek yang relatif tanahnya tandus. Dalam struktur Pemerintahan Wilayah Administratif, Kabupaten Pacitan terbagi menjadi 12 kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan. Perairan Pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia memiliki dasar perairan yang berkarang dengan ombak yang besar. Namun perairan ini memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan melimpah. Perlu adanya pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada dengan bertanggung jawab. Sehingga Pemerintah Kabupaten Pacitan mulai merencanakan reklamasi

Upload: aulia1311

Post on 04-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

REKLAMASI TAMPERAN PACITAN

TRANSCRIPT

Page 1: REKLAMASI TAMPERAN PACITAN

REKLAMASI TAMPERAN PACITAN

Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 km² yang kondisi alamnya

sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sedangkan wilayah kota

Pacitan berupa daratan rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari

sebelah barat sampai timur di bagian selatan. Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota

Kabupaten Pacitan. Secara keseluruhan, landscape kota Pacitan terletak di lembah. Tepinya

berupa Teluk Pacitan dan dialiri sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan

menuju pantai Teleng Ria.

Sekitar 63% dari Kabupaten Pacitan adalah daerah yang berfungsi penting untuk

hidrologis karena mempunyai tingkat kemiringan lebih dari 40%. Berdasarkan ciri-ciri fisik

tanahnya, Kabupaten Pacitan adalah bagian dari pegunungan kapur selatan yang bermula dari

Gunung Kidul, Yogyakarta dan membujur sampai daerah Trenggalek yang relatif tanahnya

tandus. Dalam struktur Pemerintahan Wilayah Administratif, Kabupaten Pacitan terbagi

menjadi 12 kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan.

Perairan Pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia memiliki dasar

perairan yang berkarang dengan ombak yang besar. Namun perairan ini memiliki potensi

perikanan yang sangat besar dan melimpah. Perlu adanya pengelolaan sumberdaya perikanan

yang ada dengan bertanggung jawab. Sehingga Pemerintah Kabupaten Pacitan mulai

merencanakan reklamasi daerah Tamperan guna mengembangkan dan memajukan aset

perikanan di Kabupaten pacitan.

Pemanfaatan potensi perikanan Kabupaten Pacitan pada tahun 2005 baru mencapai

1.559,6 ton atau sebesar 4,52 % dari potensi lestari. Potensi yang demikian besar inilah

diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi nelayan khususnya masyarakat pada

umumnya untuk menggali potensi tersebut secara maksimal dan bertanggung jawab. Untuk

itu diperlukan pembangunan pada pelabuhan-pelabuhan yang merupakan salah satu sarana

yang dibutuhkan oleh nelayan untuk bongkar muat hasil tangkapan.

Reklamasi daerah Tamperan Pacitan akan digunakan sebagai kawasan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP). Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan terletak di Dusun Tamperan

Kelurahan Sidoharjo. Kelurahan Sidoharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Pacitan

yang berada di daerah pesisir. Dalam perencanaannya reklamasi berlangsung mulai bulan

Page 2: REKLAMASI TAMPERAN PACITAN

April hingga Oktober 2012 dan dijadwalkan selesai beserta infrastruktur penunjangnya yakni

pada tahun 2014. Tahapan pelaksanaannya berupa pemasangan batu untuk “breakwater”

(pemecah gelombang), penggeseran alur muara sungai, dan pembuatan plengsengan.

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan dimaksudkan untuk

meningkatkan prasarana perikanan sebagai sentra kegiatan kelautan dan perikanan yang

memadai untuk mengembangkan potensi penangkapan ikan di pantai selatan Kabupaten

Pacitan. Dengan meningkatnya usaha penangkapan ikan maka sub sektor perikanan

diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam perekonomian nasional pada

umumnya dan perekonomian daerah pada khususnya. Selain itu, pembangunan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Tamperan mempunyai tujuan untuk meningkatkan investasi di bidang

penangkapan ikan sehingga potensi sumberdaya ikan yang ada dapat dimanfaatkan secara

optimal oleh masyarakat Kabupaten Pacitan. Dengan meningkatnya usaha penangkapan ikan,

maka penyerapan tenaga kerja akan bertambah sehingga masyarakat pesisir akan lebih

berdaya. Disamping itu, pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Kabupaten

Pacitan merupakan pintu gerbang bagi Jawa Timur bagian Barat Daya, sejalan dengan

program Pemerintah Pusat dan Propinsi dalam rangka mengembangakan jalur selatan Pulau

Jawa, dan dinilai mempunyai prospek strategis.

Dalam pelaksanaannya dilakukan pengurukan lahan darat baru seluas 3,5 hektare,

penimbunan dilakukan di sekitar muara sungai untuk memperluas daratan di area pelabuhan.

Namun hal tersebut memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya yaitu terjadinya

pemindahan atau penyempitan alur sungai. Penyusutan lebar sungai cukup luas, yakni

sebelumnya lebar muara sungai mencapai 20 meter, kini menyusut sekitar tujuh meter

sehingga tersisa 13 meter. Akibat dari penyusutan lebar muara sungai yaitu lalu-lalang kapal

nelayan menjadi terganggu, sehingga peroleh ikan nelayan juga semakin sedikit dan hal

tersebut menimbulkan gejolak ekonomi dikalangan nelayan. Hal tersebut berhenti setelah

proyek reklamasi selesai dan pelaksanaan pembangunan fasilitas pendukung.

Tahun 2014, direncanakan akan dibangun unit pengolahan ikan, dengan kapasitas 500

ton/hari. Termasuk, pembangunan pabrik es dan freezer kapasitas 50 ton. Tujuan

dibangunnya fasilitas pendukung ini yaitu untuk meningkatkan nilai jual ikan tangkapan

nelayan, dan mampu mensejahterakan kehidupan nelayan di daerah pacitan.

Setelah proyek reklamasi dan pembangunan beberapa fasilitas pendukung rampung,

tingkat produksi ikan di PPP Tamperan terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya

Page 3: REKLAMASI TAMPERAN PACITAN

jumlah kapal perikanan yang beroperasi dengan rata-rata 11 s/d 15% per tahun. Dan

direncanakan Pacitan akan menjadi sentra tuna yang dapat membantu menyuplai pemasukan

finansial negara.

.