reklamasi tamperan pacitan
DESCRIPTION
REKLAMASI TAMPERAN PACITANTRANSCRIPT
REKLAMASI TAMPERAN PACITAN
Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 km² yang kondisi alamnya
sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sedangkan wilayah kota
Pacitan berupa daratan rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari
sebelah barat sampai timur di bagian selatan. Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota
Kabupaten Pacitan. Secara keseluruhan, landscape kota Pacitan terletak di lembah. Tepinya
berupa Teluk Pacitan dan dialiri sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan
menuju pantai Teleng Ria.
Sekitar 63% dari Kabupaten Pacitan adalah daerah yang berfungsi penting untuk
hidrologis karena mempunyai tingkat kemiringan lebih dari 40%. Berdasarkan ciri-ciri fisik
tanahnya, Kabupaten Pacitan adalah bagian dari pegunungan kapur selatan yang bermula dari
Gunung Kidul, Yogyakarta dan membujur sampai daerah Trenggalek yang relatif tanahnya
tandus. Dalam struktur Pemerintahan Wilayah Administratif, Kabupaten Pacitan terbagi
menjadi 12 kecamatan, 166 desa dan 5 kelurahan.
Perairan Pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia memiliki dasar
perairan yang berkarang dengan ombak yang besar. Namun perairan ini memiliki potensi
perikanan yang sangat besar dan melimpah. Perlu adanya pengelolaan sumberdaya perikanan
yang ada dengan bertanggung jawab. Sehingga Pemerintah Kabupaten Pacitan mulai
merencanakan reklamasi daerah Tamperan guna mengembangkan dan memajukan aset
perikanan di Kabupaten pacitan.
Pemanfaatan potensi perikanan Kabupaten Pacitan pada tahun 2005 baru mencapai
1.559,6 ton atau sebesar 4,52 % dari potensi lestari. Potensi yang demikian besar inilah
diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi nelayan khususnya masyarakat pada
umumnya untuk menggali potensi tersebut secara maksimal dan bertanggung jawab. Untuk
itu diperlukan pembangunan pada pelabuhan-pelabuhan yang merupakan salah satu sarana
yang dibutuhkan oleh nelayan untuk bongkar muat hasil tangkapan.
Reklamasi daerah Tamperan Pacitan akan digunakan sebagai kawasan Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP). Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan terletak di Dusun Tamperan
Kelurahan Sidoharjo. Kelurahan Sidoharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Pacitan
yang berada di daerah pesisir. Dalam perencanaannya reklamasi berlangsung mulai bulan
April hingga Oktober 2012 dan dijadwalkan selesai beserta infrastruktur penunjangnya yakni
pada tahun 2014. Tahapan pelaksanaannya berupa pemasangan batu untuk “breakwater”
(pemecah gelombang), penggeseran alur muara sungai, dan pembuatan plengsengan.
Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan dimaksudkan untuk
meningkatkan prasarana perikanan sebagai sentra kegiatan kelautan dan perikanan yang
memadai untuk mengembangkan potensi penangkapan ikan di pantai selatan Kabupaten
Pacitan. Dengan meningkatnya usaha penangkapan ikan maka sub sektor perikanan
diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam perekonomian nasional pada
umumnya dan perekonomian daerah pada khususnya. Selain itu, pembangunan Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Tamperan mempunyai tujuan untuk meningkatkan investasi di bidang
penangkapan ikan sehingga potensi sumberdaya ikan yang ada dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh masyarakat Kabupaten Pacitan. Dengan meningkatnya usaha penangkapan ikan,
maka penyerapan tenaga kerja akan bertambah sehingga masyarakat pesisir akan lebih
berdaya. Disamping itu, pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Kabupaten
Pacitan merupakan pintu gerbang bagi Jawa Timur bagian Barat Daya, sejalan dengan
program Pemerintah Pusat dan Propinsi dalam rangka mengembangakan jalur selatan Pulau
Jawa, dan dinilai mempunyai prospek strategis.
Dalam pelaksanaannya dilakukan pengurukan lahan darat baru seluas 3,5 hektare,
penimbunan dilakukan di sekitar muara sungai untuk memperluas daratan di area pelabuhan.
Namun hal tersebut memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya yaitu terjadinya
pemindahan atau penyempitan alur sungai. Penyusutan lebar sungai cukup luas, yakni
sebelumnya lebar muara sungai mencapai 20 meter, kini menyusut sekitar tujuh meter
sehingga tersisa 13 meter. Akibat dari penyusutan lebar muara sungai yaitu lalu-lalang kapal
nelayan menjadi terganggu, sehingga peroleh ikan nelayan juga semakin sedikit dan hal
tersebut menimbulkan gejolak ekonomi dikalangan nelayan. Hal tersebut berhenti setelah
proyek reklamasi selesai dan pelaksanaan pembangunan fasilitas pendukung.
Tahun 2014, direncanakan akan dibangun unit pengolahan ikan, dengan kapasitas 500
ton/hari. Termasuk, pembangunan pabrik es dan freezer kapasitas 50 ton. Tujuan
dibangunnya fasilitas pendukung ini yaitu untuk meningkatkan nilai jual ikan tangkapan
nelayan, dan mampu mensejahterakan kehidupan nelayan di daerah pacitan.
Setelah proyek reklamasi dan pembangunan beberapa fasilitas pendukung rampung,
tingkat produksi ikan di PPP Tamperan terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya
jumlah kapal perikanan yang beroperasi dengan rata-rata 11 s/d 15% per tahun. Dan
direncanakan Pacitan akan menjadi sentra tuna yang dapat membantu menyuplai pemasukan
finansial negara.
.