rekayasa sistem informasi

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah banyak dilakukan penerapan teknologi informasi di berbagai bidang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem sebelumnya. Dukungan dan peran teknologi informasi sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan situasi yang mengarah pada semakin ketatnya persaingan dan peluang bisnis yang ada. Sekarang ini dengan semakin canggihnya teknologi perangkat keras (hardware) seperti memori yang semakin besar, processor yang semakin cepat, dan kapasitas hard disk yang semakin besar serta diikuti dengan perkembangan teknologi perangkat lunak (software) yang semakin beranekaragam seperti aplikasi multimedia dan lain-lain menjadikan informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat terpenuhi. Namun selain kedua faktor tersebut ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan yaitu perangkat manusia (brainware) dan basis data (database). Penggunaan basis data dimaksudkan sebagai sarana tempat penyimpanan data atau informasi yang terkomputerisasi. Hal ini dapat mengurangi kesalahan-kesalahan operasi yang selama ini 1

Upload: dian-maitesa

Post on 03-Jan-2016

529 views

Category:

Documents


65 download

DESCRIPTION

Makalah Rekayasa Sistem Informasi, terdapat DAD sistem berjalan dan DAD sistem usulan

TRANSCRIPT

Page 1: Rekayasa Sistem Informasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah banyak dilakukan penerapan

teknologi informasi di berbagai bidang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan

kinerja sistem sebelumnya. Dukungan dan peran teknologi informasi sangat

diperlukan dalam menghadapi perubahan situasi yang mengarah pada semakin

ketatnya persaingan dan peluang bisnis yang ada. Sekarang ini dengan semakin

canggihnya teknologi perangkat keras (hardware) seperti memori yang semakin

besar, processor yang semakin cepat, dan kapasitas hard disk yang semakin besar

serta diikuti dengan perkembangan teknologi perangkat lunak (software) yang

semakin beranekaragam seperti aplikasi multimedia dan lain-lain menjadikan

informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat terpenuhi.

Namun selain kedua faktor tersebut ada beberapa komponen penting yang

harus diperhatikan yaitu perangkat manusia (brainware) dan basis data (database).

Penggunaan basis data dimaksudkan sebagai sarana tempat penyimpanan data atau

informasi yang terkomputerisasi. Hal ini dapat mengurangi kesalahan-kesalahan

operasi yang selama ini masih dilakukan secara manual. Selain itu dengan basis data

dapat menampilkan data secara cepat dan akurat.

Oleh karena itu untuk mendukung sistem informasi penjualan yang efektif

perlu dirancang suatu rekayasa system informasi sehingga akan memudahkan dalam

mengelola transaksi dan data–data yang dibutuhkan, khususnya pada PT. Integrasi

Wahana Sistemindo yang bergerak dalam bidang pemaasaran produk-produk IT agar

dapat bersaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis.

1

Page 2: Rekayasa Sistem Informasi

1.2 RuangLingkup

Pada penulisan ini penulis membahas proses penjualan sampai menghasilkan

laporan penjualan, pembayaran dan laporan retur. Laporan tersebut akan diserahkan

kepada pimpinan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penulisan ini adalah:

1. Agar proses bisnis yang masih manual dilakukan dengan sistem

komputerisasi, sehingga proses bisnis dapat menjadi lebih baik.

2. Merancang sistem basis data untuk mendukung kebutuhan

informasi mengenai data barang, pelanggan dan distributor.

3. Untuk mengetahui bagaimana sebuah rekayasa sistem informasi

dapat membantu sebuah proses transaksi menjadi lebih cepat dan mudah, serta

penyimpanan dan penyampaian informasi tentang data – data yang dibutuhkan

dapat tersedia dengan cepat dan akurat.

Sedangkan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan pada Program Strata Satu (S1) jurusan Manajemen Informatika di Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer (STIMIK) KUWERA Jakarta.

1.4 Metodologi Penulisan

Di dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan di dalam penyusunan

skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian diantaranya:

1. Metode Studi Pustaka

Metode Studi Pustaka yaitu dengan melakukan metode membaca, serta

mempelajari literatur dan referensi yang ada hubungannya dengan sistem yang

sedang dibahas.

2. Metode Observasi

Metode observasi adalah dengan mengadakan kegiatan survei, dimana penulis

langsung melihat ke bagian administrasi.

2

Page 3: Rekayasa Sistem Informasi

3. Metode Wawancara

Metode wawancara yaitu dengan melakukan proses tanya jawab pada pihak-

pihak yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibahas.

3

Page 4: Rekayasa Sistem Informasi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012a:3) “Sistem dapat diartikan sebagai suatu

kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi,

saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

2.1.1. Siklus Hidup Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012b:20) “Siklus hidup sistem (system life cycle)

adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem

informasi berbasis komputer”.

Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup sistem.

Meskipun demikian, proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Berikut ini

adalah beberapa tahapan dari siklus hidup sistem, yaitu:

1. Mengenali adanya kebutuhan

Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume

yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini

harus didefinisikan dengan jelas. Tanpa ada kejelasan dari kebutuhan yang ada,

pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

2. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis

kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi

kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem kemudian akan dioperasikan.

Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting pula dalam daur hidup sistem.

Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan

4

Page 5: Rekayasa Sistem Informasi

sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan

sistem.

4. Pengoperasisan Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang

membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis. Sedangkan

organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi tadi selalu mengalami perubahan

yang diakibatkan oleh pertumbuhan bisnis, perubahan peraturan, ataupun emajuan

teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus

diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem Menjadi Usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya

dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah secara

ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan

dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi,

terutama bagi level manajemen. Informasi diperlukan oleh manajemen sebagai

landasan untuk mengambil keputusan.

Menurut Tata Sutabri (2012c:22) dalam bukunya yang berjudul Analisa

Sistem Informasi, mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah

diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan”.

Informasi berdasarkan persyaratan dalam manajemen diklasifikasikan sebagai

berikut:

1. Informasi yang tepat waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah

usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di

dalam pengambilan keputusan.

5

Page 6: Rekayasa Sistem Informasi

2. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh manajer kepada bawahannya harus

relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima.

3. Informasi yang bernilai

Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

4. Informasi yang dapat dipercaya

Bahwa suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen, karena hal ini

sangat penting, menyangkut citra organisasi dimana manajemen digiatkan.

Masalah kepercayaan ini senantiasa mendapat perhatian yang seksama dari

manajer, sehingga harus diyakini kebenarannya.

Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak

luar tertentu.

2.3. Peralatan Pendukung (Tools System)

Tools System merupakan alat yang dipergunakan untuk menggambarkan

bentuk logical model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol,

lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsi-

fungsinya.

Adapun fungsi dari tools system adalah untuk menjelaskan kepada user

bagaimana fungsi dari system informasi dapat bekerja.

2.3.1. Diagram Alir Data (DAD)

Diagram alir data merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi atau

simbol untuk menggambarkan arus dari sistem dan membantu dalam komunikasi

dengan pemakai sistem secara logika.

6

Page 7: Rekayasa Sistem Informasi

Pengertian Diagram Alir Data menurut Tata Sutabri (2012d:116) “Suatu

network yang menggambarkan suatu sistem automat atau komputerisasi, manualisasi,

atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk

kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan

mainnya”.

Simbol-simbol yang digunakan Diagram Arus Data (DAD), antara lain:

1. Proses atau Process

Menggambarkan fungsi transformasi yang akan dilakukan sistem. Proses

berfungsi mentransformasikan dua atau lebih data input menjadi satu atau lebih

output yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Proses sering juga disebut

bubble. Simbol dari proses adalah:

2. Alur Data atau Data Flow

Menggambarkan aliran data dari entity ke entity lainnya, arah panah

menggambarkan arah aliran data. Aliran data memperlihatkan aliran dari proses

ke proses, dari external entity ke proses, dari proses ke external entity, dari data

store ke proses, dari proses ke data store. Simbol dari arus data adalah:

3. Simpanan Data atau Data Store

Merupakan tempat penyimpanan data yang digunakan sebagai sarana untuk

pengumpulan data ini direprentasikan dengan dua garis yang paralel. Suatu nama

juga perlu diberikan pada data store, karena nama itu menunjukkan nama dari

filenya. Satu data atau lebh dimasukkan ke dalam penyimpanan, tergantung pada

sistem, apakah data itu ditambah langsung (append) ke dalam sistem yang sudah

ada atau apakah data itu diarsipkan diantara data-data dari sistem yang sudah ada,

simbol dari simpanan data di DFD adalah:

7

Page 8: Rekayasa Sistem Informasi

4. Kesatuan Luar atau External Entity

Kesatuan luar tidak termasuk bagian dari sistem, jadi ada di luar sistem, tetapi

akan memberikan input (masukan) atau menerima output (keluaran) dari sistem,

dengan kata lain kesatuan luar merupakan entitas di luar sistem, yang akan

memberikan data ke sistem (source) atau menerima hasil pengolahan dari sistem

(sink). Bentuk simbol dari kesatuan luar adalah:

Aturan yang berlaku dalam penggunaan data flow diagram untuk membuat

model sistem adalah:

1. Tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external entity

secara langsung.

2. Tidak boleh menghubungkan data store dengan external entity secara

langsung.

3. Tidak boleh menghubungkan data store yang satu dengan data store yang

lainnya secara langsung.

4. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan ada juga data flow yang

keluar.

Menurut Jogiyanto (2005b:403), "Normalisasi adalah proses untuk

mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-

ulang".Semua Relation dalam Relational Database selalu harus sudah ternormalisasi.

Normalisai merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel-tabel yang

menunjukkan entitas dan relasinya. Entitas adalah sebuah objek yang keberadaannya

dapat dibedakan terhadap objek lain.Normalisasi dapat diartikan pula sebagai suatu

proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk

menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database

yang mudah untuk dimodifikasi.

8

Page 9: Rekayasa Sistem Informasi

Well-structure relation adalah sebuah relasi dengan jumlah kerangkapan

datanya sedikit (minimum amount of redundancy), serta memberikan kemungkinan

bagi user untuk melakukan insert, delete, dan modify terhadap baris-baris data pada

relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya error atau inkonsistensi data yang

disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.

2.3.2. ERD (Model Crows Foot)

Salah satu cara untuk menstrukturkan permasalahan-permasalahan adalah

dengan menggambarkanya dalam bentuk model-model.

Model dapat dibuat untuk sistem yang sedang berjalan atau sistem baru yang

diusulkan sebagai sebuah cara untuk menunjukkan kebutuhan-kebutuhan dokumen

bisnis atau perancangan-perancangan teknik. Model data yang penulis gunakan yaitu

crows foot yang digambarkan symbol-simbolnya pada lajur kanan berikut ini:

2.3.3. Normalisasi

Menurut Jogiyanto (2005b:403), "Normalisasi adalah proses untuk

mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang".

Semua Relation dalam Relational Database selalu harus sudah ternormalisasi.

Normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel-tabel

9

Page 10: Rekayasa Sistem Informasi

yang menunjukkan entitas dan relasinya. Entitas adalah sebuah objek yang

keberadaannya dapat dibedakan terhadap objek lain. Normalisasi dapat diartikan pula

sebagai suatu proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file

untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk

database yang mudah untuk dimodifikasi.

Well-structure relation adalah sebuah relasi dengan jumlah kerangkapan

datanya sedikit (minimum amount of redundancy), serta memberikan kemungkinan

bagi user untuk melakukan insert, delete, dan modify terhadap baris-baris data pada

relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya error atau inkonsistensi data yang

disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.

Normalisasi juga terdiri dari beberapa macam bentuk diantaranya, yaitu:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai

dengan saat menginput.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)

Bentuk ini mempunyai ciri setiap data dibentuk, data dibentuk dalam satu record

demi satu record dan nilai dari field-fieldnya berupa “Atomic Value”. Tidak ada set

atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda, tiap file hanya satu pengertian

bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai dua arti,melainkan hanya satu

arti saja.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)

Bentuk ini mempunyai ciri yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk

normal kesatu. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah

ditentukan file kunci. File kunci haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain

yang menjadi anggotanya. Atribut bukan kunci bergantung secara fungsi pada

kunci utama.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Dalam bentuk ini harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan

prinsip tidak mempunyai hubungan transitif.

10

Page 11: Rekayasa Sistem Informasi

2.4. Faktor Sukses Kritikal (Critical Success Factor/CSF)

Menurut Raymond Mc. Leod, Critical Success Factor (CSF) adalah aktifitas

perusahaan yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap kemampuan perusahaan

dalam mencapai sasarannya.

Menurut James Martin, Critical Success Factor (CSF) didefinisikan sebagai

beberapa area kritikal dimana segala sesuatunya harus berjalan dengan baik agar

bisnis dapat berkembang.

Secara umum Critical Success Factor (CSF) adalah salah satu kegiatan

perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan dalam mencapai

tujuannya, atau dalam kata lain CSF merupakan salah satu penentu keberhasilan.

Jadi, Critical Success Factor ini dapat disimpulkan sebagai faktor-faktor kritis

atau kegiatan yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan sebuah bisnis dalam

perusahaan. Istilah CSF ini awalnya digunakan dalam analisis data dan analisis

bisnis.

CSF pada PT. Integrasi Wahana Sistemindo adalah :

1. Membangun sistem berbasis DBMS (Database Management System) agar

segala kegiatan tidak lagi konvensional, tetapi dapat dikomputerisasikan.

2. Membangun website yang user friendly dengan layout yang dapat menarik

banyak konsumen.

3. Membangun relasi dengan banyak pihak, agar target pasar lebih meluas.

4. Menjadi perusahaan retail yang lebih unggul dari yang lain dengan lebih

memperhatikan service kepada customer.

11

Page 12: Rekayasa Sistem Informasi

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN DAN USULAN

3.1. Sejarah Perusahaan

PT. Integrasi Wahana Sistemindo didirikan pada tahun 2008. PT Integrasi

Wahana Sistemindo didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan IT perusahaan.

Berlokasi di Jl. Mangga Dua Square Lantai 1 BP 2, Dipimpin oleh seorang manajer

bernama Hadi Gunawan Tjoa.

Perusahaan yang baru berumur lima tahun ini memiliki peluang bisnis yang

cukup menjanjikan, karena banyak perusahaan-perusahaan selaku konsumen yang

menjadi pelanggan tetap di PT. Integrasi Wahana Sistemindo. Setiap badan usaha

memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman dalam mencapai perkembangan

bisnisnya, visi dan misi yang ada di perusahaan ini adalah sebagai berikut:

Misi: "Memberikan layanan dan hasil terbaik untuk pelanggan kami".

Visi: "Menjadi Penyedia IT yang memenuhi kebutuhan pelanggan kami".

3.2. Struktur Organisasi

12

Page 13: Rekayasa Sistem Informasi

Tugas:

1. Manajer = Memantau jalannya usaha, menerima laporan, membuat

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzkeputusan.

2. Sekretaris = Membantu manajer dalam segala aktivitas perusahaan.

3. HRD = Mengawasi karyawan, melakukan perekrutan, mengevaluasi

xxxxxxxxxxxxxxxxkaryawan, dan menghitung gaji untuk para karyawan.

4. Admin =cFilling dokumen, membuat surat-menyurat yang

ccccccccccccccccccberhubungan dengan operasional perusahaan.

5. Marketing = Mengajukan proposal atas penawaran harga kepada pihak

xxxxxxxxxxxxxxxxperusahaan selaku calon customer sehingga mendapatkan

xxxxxxxxxxxxxxxxtarget pasar yang lebih meluas.

6. Ekspedisi = Mengirimkan barang kepada customer, mengambil barang

xxxxxxxxxxxxxxxxdari distributor, dan customer yang akan meretur

3.3. Analisa Masalah

Adapun masalah-masalah yang dihadapi oleh PT. Integrasi Wahana

Sistemindo antara lain mencakup :

13

Page 14: Rekayasa Sistem Informasi

1. Dalam menjalankan proses bisnisnya, perusahaan ini masih memproses

secara manual, belum tersistem dan hal ini menyebabkan sering terjadinya

keterlambatan-keterlambatan informasi yang diterima oleh customer, sehingga hal

ini dapat memicu keluhan-keluhan dari customer.

2. Penyimpanan segala data yang masih dilakukan secara manual, selain

dapat menyebabkan pemborosan dalam hal penggunaan kertas, dapat juga

menyebabkan pemborosan waktu.

3. Dengan belum tersistemnya proses bisnis pada perusahaan ini, maka

seringkali menimbulkan masalah dalam hal lamanya waktu yang dibutuhkan

dalam pembuatan laporan, sehingga hal ini dapat berpengaruh dalam hal

pengambilan keputusan.

3.4. Perumusan masalah

Setelah melihat permasalahan yang ada pada PT. Integrasi Wahana

Sistemindo maka penulis merumuskan masalah yaitu: Bagaimana agar perusahaan

ini dapat melakukan proses bisnis secara terkomputerisasi dan tersistem dengan baik

serta penyimpanan data-data perusahaan dapat berbasis DBMS (Data Base

Management System) sehingga segala proses transaksi dan segala informasi yang

dibutuhkan dapatmenjadi lebih cepat, mudah dan akurat

3.5. Faktor Sukses Kritikal (Critical Success Factor)

PT. Integrasi Wahana Sistemindo, walaupun masih terhitung baru didunia

bisnis pemasaran produk-produk IT, namun perusahaan ini mampu bertahan sampai

sekarang dan mampu bersaing dengan perusahan-perusahaan yang telah ada

sebelumnya. Walaupun masih ditemukan beberapa yang menjadi masalah atau

kendala dalam menjalankan proses bisnisnya, tentu saja perusahaan ini mempunyai

faktor sukses kritikal tersendiri sehingga perusahaan ini terus berkembang hingga saat

ini. Beberapa faktor sukses kritikaldari perusahaan ini adalah

14

Page 15: Rekayasa Sistem Informasi

1. Dengan melakukan kerjasama dengan berbagai distributor segala merk dari

produk-produk IT, sehingga tanpa menyediakan stok barang dan lahan gudang

pun, mereka tetap mampu melayani pengadaan barang sesuai dengan

permintaan customer.

2. Meningkatkan segala bentuk promosi dengan cara melakukan penawaran-

penawaran produk kepada customer dan selalu melakukan update price list

kepada para customer.

3.6. Proses Bisnis Berjalan

1. Pemesanan Barang

Customer dalam hal ini adalah perusahaan yang menghubungi PT. Integrasi

Wahana Sistemindo (selanjutnya akan disingkat menjadi IWS) via internet

messenger, email atau telepon untuk meminta quotation (penawaran) barang yang

mereka butuhkan. Kemudian admin mengirimkan data barang kepada distributor

untuk meminta quotation dengan terlebih dahulu membuka arsip barang dan arsip

distributor. Distributor mengirimkan quotation dan data barang melalui email

dengan melihat data customer. Jika sudah setuju dengan quotation, maka

customer akan mengirimkan PO (Purchase Order) dan bukti transfer, selanjutnya

akan disimpan oleh admin kedalam arsip PO dan arsip bukti transfer.

2. Penerimaan Pengadaan Barang

Admin membuatkan surat jalan berdasarkan arsip PO dan arsip distributor. Surat

jalan tersebut diserahkan kepada distributor, setelah disetujui akan diterima

barang dan tanda terima barang. Surat jalan dan tanda terima barang diarsipkan.

3. Pengiriman Barang

Barang yang sudah diterima dari distributor akan dikirimkan ke customer dengan

terlebih dahulu dibuatkan invoice yang didapat dengan melihat arsip PO dan arsip

tanda terima barang (TTB). Invoice copy untuk customer dan yang asli akan

disimpan sebagai arsip.

4. Retur Barang

15

Page 16: Rekayasa Sistem Informasi

Jika ada barang yang cacat atau kondisinya tidak sesuai dengan apa yang

dikehendaki, customer bisa mengirimkan surat retur. Kemudian dari pihak IWS

memerintahkan kurir untuk mengambil barang yang bermasalah tersebut dari

customer. Kemudian pihak IWS akan mencocokan surat retur tersebut dengan

arsip invoice, jika sesuai makan Surat retur akan diberikan kepada distributor, jika

setelah di acc oleh distributor maka akan mendapatkan pengganti barang yang

baru, jika tidak maka surat retur akan di kembalikan. Dari surat retur yg di acc,

admin dapat membuatkan bukti retur untuk diserahkan kepada customer.

5. Pembuatan Laporan

Laporan yang dibuat adalah laporan retur dan laporan penjualan yang akan

diserahkan kepada manajer setiap bulannya.

3.7. Diagram Alir Data (DAD) Sistem Berjalan

16

Page 17: Rekayasa Sistem Informasi

Keterangan :

SR = Surat Retur

PO = Purchase Order

TTB = Tanda Terima Barang

Gambar III.2

Diagram Konteks Proses Bisnis Berjalan PT. Integrasi Wahana Sistemindo

17

Page 18: Rekayasa Sistem Informasi

Gambar III.3.

18

Page 19: Rekayasa Sistem Informasi

Diagram Nol Berjalan PT. Integrasi Wahana Sistemindo

Gambar III.4.

19

Page 20: Rekayasa Sistem Informasi

Diagram Detail 1.0 Berjalan PT. Integrasi Wahana Sistemindo

Gambar III.5.

Diagram Detail 4.0 Berjalan PT. Integrasi Wahana Sistemindo

20

Page 21: Rekayasa Sistem Informasi

3.8. Proses Bisnis Usulan

1. Pengolahan Data Master

Admin yang dalam hal ini memiliki kewenangan dapat mengolah data master

yang terdiri dari data user, data barang, data merk, data customer, dan data

distributor kedalam system untuk disimpan dalam file, sehingga admin dapat

memperoleh info dari data master yang telah diinput tersebut.

2. Pembagian Merk

Admin menginput data merk untuk dibagikan kedalam data barang. Dengan

membuka file barang, admin menginput data merk dan menyimpannya kembali.

3. Pemesanan Barang

Customer dapat melihat info data barang, kemudian dapat mengisi data PO

kedalam sistem yaitu berbasis web on-line. Kemudian user/admin akan

menghubungi pihak distributor untuk memastikan barang yang di PO ada atau

tidak. Jika stok ada, maka PO akan diberikan kepada distributor dan customer

dapat melihat info PO yang sudah disetujui. PO tersebut akan disimpan kedalam

file PO dan detail PO.

4. Pembayaran

Customer menginput data pembayaran ke dalam sistem, kemudian user/admin

mengecek siapa saja yang telah melakukan pembayaran. Data pembayaran

tersebut akan disimpan ke dalam file transaksi.

5. Penerimaan Pengadaan Barang

Distributor akan menyerahkan barang dan Tanda Terima Barang (TTB) sesuai

dengan PO yang diminta. Kemudian user/admin akan menginput data TTB

tersebut kedalam file penerimaan dan detail penerimaan.

6. Pengiriman Barang

Jika barang sudah siap dikirim kepada customer, maka User/Admin akan

menginput data pengiriman kedalam file pengiriman dengan melihat data

pembayaran dan data TTB, sehingga customer dapat melihat info pengiriman

barang yang dipesan.

21

Page 22: Rekayasa Sistem Informasi

7. Retur Barang

Customer yang akan meretur barang, diharuskan mengisi form dengan menginput

no pengiriman dan data barang yang akan diretur. Data retur tersebut disimpan ke

dalam file retur dan detail retur. Barang yang akan diretur nantinya akan diambil

oleh pihak IWS. Dari data retur dan barang yang diretur sudah dicocokan dengan

data penerimaan dan data pengiriman, maka user/admin akan membuatkan surat

retur (SR) kepada pihak distributor. Jika SR di acc, maka user/admin akan

membuatkan bukti retur untuk diberikan kepada customer beserta barang yang

telah diretur.

8. Pembuatan LaporanLaporan yang dibuat adalah laporan retur dan laporan pembayaran, dan laporan

penerimaan yang akan diserahkan kepada manajer setiap bulannya.

3.9. Diagram Alir Data (DAD) Sistem Usulan

Gambar III.6.

Diagram Konteks Sistem Usulan

22

Page 23: Rekayasa Sistem Informasi

Gambar III.7.

Diagram Nol Sistem Usulan

23

Page 24: Rekayasa Sistem Informasi

Gambar III.8.

Diagram Detail 1.0 Sistem Usulan

24

Page 25: Rekayasa Sistem Informasi

3.9.1. ERD (Entity relationship Diagram)

Gambar III.9.

Model Data ERD Crows Foot

3.9.2. Normalisasi

25

Page 26: Rekayasa Sistem Informasi

1. Bentuk Tidak Normal

Gambar III.10.

Normalisasi bentuk Tidak Normal

2. Normal Ke Satu

26

Page 27: Rekayasa Sistem Informasi

Gambar III.11.

Normalisasi bentuk Normal Ke Satu

3. Normal Ke Dua

27

Page 28: Rekayasa Sistem Informasi

Gambar III.12.

Normalisasi bentuk Normal Ke Dua

4. Normal Ke Tiga

28

Page 29: Rekayasa Sistem Informasi

Gambar III.13.

Normalisasi bentuk Normal Ke Tiga

29