regulasi dan peraturan pemerintah mengenai amdal

26
REGULASI DAN PERATURAN PEMERINTAH MENGENAI AMDAL (ALIH FUNGSI LAHAN RTH UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN IJEN NIRWANA DI KOTA MALANG) Oleh: Kelompok 3/ kelas B Marta Widyasmara 115030101111009 Vian Frisca A. 115030107111003 Aditya Triadilda Lukman 115030100111017 Gusti Mehaki Zophan 115030100111020

Upload: gusti-mehaki-zophan

Post on 28-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

REGULASI DAN PERATURAN PEMERINTAH MENGENAI AMDAL(ALIH FUNGSI LAHAN RTH UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN IJEN NIRWANA DI KOTA MALANG)

Oleh:

Kelompok 3/ kelas B

Marta Widyasmara 115030101111009 Vian Frisca A. 115030107111003 Aditya Triadilda Lukman 115030100111017 Gusti Mehaki Zophan 115030100111020

Page 2: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.

Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. AMDAL diperkenalkan pertama kali tahun 1969 oleh National Environmental Policy Act di Amerika Serikat.

Page 3: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Tujuan AMDAL

Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.

Page 4: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Kegunaan AMDAL

Bagi Pemrakarsa:• Mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul di masa yang akan datang

dan cara-cara pencegahan serta penanggulangan sebagai akibat adanya kegiatan suatu pembangunan.

• Sebagai pedoman untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.• Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari kegiatan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan untuk kemudian mengetahui kekurangannya.

Bagi Masyarakat:• Mengurangi kekuatiran tentang perubahan yang akan terjadi atas rencana kegiatan

suatu pembangunan.• Memberikan informasi mengenai kegiatan Pembangunan Industri , sehingga dapat

mempersiapkan dan menyesuaikan diri agar dapat terlibat dalam kegiatan tersebut.• Memberi informasi tentang perubahan yang akan terjadi, sehingga masyarakat dapat

memanfaatkan dampak positif dan menghindarkan dampak negatif.• Sebagai bahan pertimbangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan

lingkungan.

Page 5: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Pada pelaksanaan studi AMDAL terdapat beberapa komponen dan parameter lingkungan yang harus dijadikan sebagai sasaran studi, antara lain :• Komponen Geo-Fisik-Kimia antra lain: Iklim dan Kualitas

Udara, Fisiografi, Geologi, Ruang, Lahan dan Tanah, Kualitas Air Permukaan,

• Komponen Biotis antara lain: Flora, Fauna, Biota Sungai, Biota Air Laut

• Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya antara lain: Sosial Ekonomi , Sosial Budaya

• Komponen Kesehatan Masyarakat antara lain Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat

Page 6: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Pengertian Kebijakan Lingkungan

Kebijakan oleh Thomas R. Dye didefinisikan sebagai apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Selanjutnya, Dye mengatakan bahwa bila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu, maka harus ada tujuannya (obyektivitasnya) dan kebijakan itu harus meliputi semua tindakan pemerintah. Jadi, bukan semata-mata keinginan pemerintah atau pejabat negara saja. Di samping itu, “sesuatu yang tidak dilakukan” oleh pemerintah akan memiliki pengaruh (dampak) yang sama besarnya dengan “sesuatu yang dilakukan” oleh pemerintah (Islamy,1988).

Selain Thomas R. Dye, Amara Raksasataya mengemukakan bahwa kebijakan sebagai suatu taktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu, kebijakan memuat tiga elemen, yakni:• Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai.• Taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.• Penyediaan berbagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata

dari taktik atau strategi.

Page 7: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Sedangkan Lingkungan Hidup itu didefinisikan sebagai:• Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.• Keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.• Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan

mahluk hidup, terutama:• Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang

mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.

• Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup.

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Page 8: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Pendekatan Pembuatan Keputusan (Decision making) dan Dampak (Impact) dalam Kebijakan Lingkungan

Terdapat tujuh karakteristik mengapa lingkungan bisa menjadi masalah penting dalam kebijakan, yaitu: • Publics Goods• Masalah lintas batas (transboundary problems)• Kompleksitas dan ketidakpastian• Irreversibility• Variabilitas temporal dan spasial• Fragmentasi administratif• Intervensi peraturan

Page 9: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan berbagai upaya :• Menyatukan persepsi tentang pelestarian.• Menstabilkan populasi bumi baik di darat maupun di laut.• Melanjutkan mengamankan penggunaan sumber daya.• Menggunakan sumber daya secara efisien dan tidak membahayakan biosfer.• Mengembangkan dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung

pengelolaan dan pengembangan lingkungan.• Mendukung program ekonomi baru yang memiliki strategi yang berkelanjutan

dalam pengelolaan sumber daya dan pengembangan lingkungan.

Page 10: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan antara lain:• Menjamin pemerataan dan keadilan.• Menghargai keanekaragaman hayati.• Menggunakan pendekatan integratif.• Menggunakan pandangan jangka panjang.

Maftuchah Yusuf (2000), mengemukakan empat hal pokok dalam upaya penyelamatan lingkungan. Diantaranya:• Konservasi untuk kelangsungan hidup bio-fisik.• Perdamaian dan keadilan (pemerataan) untuk melaksanakan kehidupan

sehari-hari dalam hidup bersama.• Pembangunan ekonomi yang tepat, yang memperhitungkan keharusan

konservasi bagi kelangsungan hidup biofisik dan harus adanya perdamaian dan pemerataan (keadilan) dalam melaksanakan hidup bersama.

• Demokrasi yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk turut berpartisipasi dalam melaksanakan kekuasaan, kebijaksanaan dan pengambilan keputusan dalam meningkatkan mutu kehidupan bangsa.

Page 11: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Regulasi dan Peraturan Pemerintah mengenai AMDAL• PP 29/1986, yang kemudian disempurnakan dengan PP 27/1999, yang

semula hanya memiliki satu model AMDAL, berkembang dan mempunyai beberapa bentuk AMDAL

• PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan AMDAL Regional.

• PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan

Page 12: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:• Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia

menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006.

• Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002

• Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006

• Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008

Page 13: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Tahapan Penyusunan dan Prosedur Pelaksanaan AMDAL

Menurut Hardjasoemantri (1988), garis besar prosedur AMDAL sebagaimana tercantum pada PP No. 29/1986 Mengenai Analisis  Mengenai Dampak Lingkungan adalah sebagai berikut ini.• Pemrakarsa rencana kegiatan mengajukan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) kepada  instansi

yang bertanggung jawab.• Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL  dinilai tidak  tepat, maka instansi yang

bertanggung  jawab menolak lokasi tersebut dan memberikan petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan kewajiban bagi pemrakarsa untuk membuat PIL yang baru.

• Apabila hasil penelitian PIL menentukan bahwa perlu dibuatkan  ANDAL, berhubung dengan adanya dampak penting rencana kegiatan terhadap lingkungan, baik lingkungan geobiofisik maupun sosial budaya, maka pemrakarsa bersama instansi yang bertanggung jawab membuat Kerangka Acuan (KA) bagi penyusunan ANDAL.

• Apibila ANDAL tidak perlu dibuat untuk suatu rencana kegiatan, berhubung tidak ada dampak penting, maka pemrakarsa diwajibkan untuk membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi kegiatan tersebut.

• Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan gugur, apabila terjadi perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena kegiatan lain, sebelum rencana kegiatan dilaksanakan.

Page 14: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Alasan Suatu Rencana Kegiatan Wajib AMDAL

Setiap rencana kegiatan yang mempunyai dampak besar dan penting, wajib dibuat AMDAL Hal ini mengacu pada pasal 3 ayat 1 PP 27 tahun 1999 yaitu ;• Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.• Eksploitasi SDA baik yang dapat diperbaharui/tidak dapat diperbaharui.• Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,

kerusakan, pemerosotan dalam pemanfaatan SDA, cagar budaya.• Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, jasad renik.• Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.• Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk

mempengaruhi  lingkungan.• Kegiatan yang mempunyai tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara

Page 15: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Selanjutnya pada pasal 5 PP tersebut dinyatakan bahwa kriteria dari dampak besar dan periting dari suatu usaha atau kegiatan terhadap lingkungan antara lain:• Jumlah manusia yang akan terkena dampak• Luas wilayah persebaran dampak• Intensitas dan lamanya dampak berlangsung• Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan

terkena dampak• Sifat kumulatif dampak• Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (ireversible)

Page 16: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Dampak Pembangunan Perumahan Ijen Nirwana Bagi Lingkungan Sekitar

Lambau, sebuah hutan kota yang berada di jalan Ikhwan Ridwan Rais atau lebih dikenal dengan Tanjung. Selain sebagai hutan kota, dahulu di Lambau juga terdapat lapangan tembak, perkebunan, persawahan, lapangan sepakbola dan berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan daerah resapan air. Selain itu di tempat ini pernah ada SPMA (Sekolah Penyuluh Pertanian) yang sekarang telah berganti nama menjadi STTP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian) dan dipindah ke Jl. Dr. Cipto Bedali, Lawang.

Sejak dibeli oleh PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) melalui anak usahanya PT Dutaperkasa Unggullestari, lahan tersebut dialih fungsikan menjadi perumahan “Ijen Nirwana Residence “. Kawasan perumahan megah untuk kalangan atas dengan range harga diatas 700 juta rupiah per unitnya. Juga adanya ruislag dengan Pemkot Malang. Kini Status Lambau secara de facto bukan lagi milik warga Malang raya sendiri. Area perumahan ini meskipun belum selesai tergarap 100%, pengembangnya sendiri berupaya untuk menyisakan sedikit ruang hijau untuk masyarakat sekitar.

Page 17: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Perda RTRW Kota Malang No 07 Tahun 2001

Disebutkan bahwa ruang terbuka hijau yang tidak boleh ada bangunan di atasnya.

Jika dilihat dari Perda tersebut, sudah terlihat jelas jika pembangunan perumahan tersebut melanggar peraturan. Tapi pemerintah daerah Malang tetap memberi izin untuk pembangunan tersebut. Padahal fungsi RTH selain sebagai resapan air juga untuk paru-paru kota. Idealnya di kota besar hal yang harus di pahami bersama adalah mengenai adanya ruang terbuka hijau, yakni kawasan atau area permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat  tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, pengamanan jaringan prasarana, dan budidaya  pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah.

Page 18: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Akibat dari kegiatan yang dilakukan terjadi kerusakan RTH, sehingga dapat dikualifikasikan sebagai pelaku kejahatan lingkungan dan tata ruang. Peraturan perundang-undangan yang dilanggar terlihat sebagaimana berikut:• Berdasar Perda Kota Malang No. 7 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang Tahun

2001-2011:• Pasal 20 ayat (5) huruf l, menyatakan: “Lokasi-lokasi penting seperti kawasan Unibraw atau kawasan lain yang

memiliki lahan cukup luas dikembangkan konsep Ruang Terbuka Hijau yang ramah lingkungan, serta untuk kawasan perkantoran dan perguruan tinggi, khusus untuk kawasan APP keberadaannya selain peruntukan sebagai RTH yang ramah lingkungan juga diarahkan sebagai obyek wisata yang berorientasi pada pelestarian alam yang ada, dan pendidikanlingkungan.”

• Pasal 20 ayat (5) huruf m menyatakan: “Ruang Terbuka Hijau yang ada sekarang keberadaannya tetap dipertahankan dan dihindari peralihan fungsi maupun pemanfaatan selain RTH atau sejenisnya.” Ketentuan dalam Perda No. 7 Tahun 2001 tentang RTRW Kota Malang sangat jelas arah lahan APP sama sekali bukan untuk kawasan terbangun pemukiman.

• Perda Kota Malang No. 1 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Bangunan Pasal 2 (1) menyatakan: “Pendirian bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam ketentuan tata ruang dan tata bangunan dari lokasi yang bersangkutan.”

• UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung:• Pasal 10 (1) Persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (1) meliputi persyaratan peruntukan lokasi, kepadatan, ketinggian, dan jarak bebas bangunan gedung yang ditetapkan untuk lokasi yang bersangkutan.

• Pasal 11 (1) Persyaratan peruntukan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dilaksanakan berdasarkan ketentuan tentang tata ruang.

• UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang• Pasal 37 ayat (7) menyatakan: “Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan

ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.”• Pasal 73 menyatakan: “(1) Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai

dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (2) Selain sanksi pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.”

Page 19: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Pengertian Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Brundtland Report dari PBB (1987) dalam Wikipedia, pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

Page 20: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim,1990 dalam Askar Jaya (2004)) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada hekekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi  pada masa kini maupun masa mendatang.

Sutamihardja dalam Askar Jaya (2004), menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya:• Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi  (intergenaration equity) yang berarti

bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable.

• Safeguarding  atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang.

• Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi.

• Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal).

• Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi.

• Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya.

Page 21: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Indikator Kriteria Pembangunan BerkelanjutanKeberlanjutan Ekologis

Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan ekosistem bumi. Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal sebagai berikut:• Memelihara integritas tatanan lingkungan • Daya dukung, daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya terpulihkan harus

diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan lingkungan• Memelihara keanekaragaman hayati pada keanekaragaman kehidupan yang menentukan

keberlanjutan proses ekologis.

Keberlanjutan Ekonomi

Keberlanjutan ekonomi makro menjamin kemajuan ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efisiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Tiga elemen utama untuk keberlanjutan ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi, kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, dan meningkatkan pemerataan dan distribusi kemakmuran.

Keberlanjutan Ekonomi Sektoral

Untuk mencapai keberlanjutan ekonomi sektoral, berbagai kasus dilakukan terhadap kegiatan ekonomi. Pertama, sumberdaya alam yang nilai ekonominya dapat dihitung harus diperlakukan sebagai kapital yang  tangibble dalam kerangka akunting ekonomi, kedua, secara prinsip harga sumberdaya alam harus merefleksi biaya ekstaksi, ditambah biaya lingkungan dan biaya pemanfaatannya.

Page 22: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Keberlanjutan Sosial Budaya

Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu:• Stabilitas penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang kuat,

kesadaran dan partisipasi masyarakat, memperkuat peranan dan status wanita, meningkatkan kualitas, efektivitas dan lingkungan keluarga.

• Memenuhi kebutuhan dasar manusia, dengan memerangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan absolut. Keberlanjutan pembangunan tidak mungkin tercapai bila terjadi kesenjangan pada  distribusi kemakmuran atau adanya kelas sosial. Halangan terhadap keberlajutan sosial harus dihilangkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kelas sosial yang dihilangkan dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata, pemerataan pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita.

• Mempertahankan keanekaragaman budaya, dengan mengakui dan menghargai sistem sosial dan kebudayaan seluruh bangsa, dan dengan memahami dan menggunakan pengetahuan tradisional demi manfaat masyarakat dan pembangunan ekonomi.

• Mendorong pertisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan. Beberapa persyaratan dibawah ini penting untuk keberlanjutan sosial yaitu : prioritas harus diberikan pada pengeluaran sosial dan program diarahkan untuk manfaat bersama, investasi pada perkembangan sumberdaya misalnya meningkatkan status wanita, akses pendidikan dan kesehatan, kemajuan ekonomi harus berkelanjutan melalui investasi dan perubahan teknologi dan harus selaras dengan distribusi aset produksi yang adil dan efektif, kesenjangan antar regional dan desa, kota, perlu dihindari melalui keputusan lokal tentang prioritas dan alokasi sumber daya.

Page 23: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Keberlanjutan Politik

Keberlanjutan politik diarahkan pada respek pada human right, kebebasan individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi, sosial dan politik, demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan dan bertanggungjawab, kepastian kesedian pangan, air, dan pemukiman.

Keberlanjutan Pertahanan dan Keamanan

Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung  yang dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan negara dan bangsa perlu diperhatikan.

Page 24: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Kesimpulan

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”.Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga aspek, yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Ketiga aspek tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena ketiganya menimbulkan hubungan sebab-akibat. Aspek yang satu akan mengakibatkan aspek yang lainnya terpengaruh. Sedangkan indikator pembangunan berkelanjutan tidak akan terlepas dari beberapa aspek, yaitu aspek ekonomi, ekologi/lingkungan, sosial, politik, dan budaya serta pertahanan dan keamanan.

Berdasarkan pembahasan diatas mengenai pembangunan Perumahan Ijen Nirwana diatas RTH Hutan Lambau sudah terbukti melanggar Perda Kota Malang No. 7 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang, Perda Kota Malang No. 1 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Bangunan Pasal 2, UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, dan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Namun, meskipun melanggar peraturan yang telah disebutkan diatas, izin dari pemerintah tetap saja turun. Pembangunan perumahan mewah diatas lahan RTH ini tidak serta merta membawa dampak positif di dalamnya karena pembangunan ini sifatnya komersil dan diperuntukkan untuk kalangan atas. Justru dampak negatif untuk masyarakat sekitar dan untuk lingkungan menjadi semakin besar karena adanya pengalihfungsian lahan hijau ke perumahan mewah.

Page 25: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan diatas, rekomendasi yang bisa kami berikan adalah:• Pengalih fungsian lahan sudah seharusnya dilakukan dengan bijaksana dan mempertimbangkan

dampak-dampak yang mungkin saja bisa muncul di kemudian hari. Dengan ini pemerintah diharapkan tidak hanya melihat dari segi ekonomi saja, namun juga melihat dari segi kehidupan masyarakat di sekitarnya.

• Dengan sudah beralihnya fungsi lahan ini, maka yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan perumahan tidak hanya sebagai hunian yang berkelas, namun juga sebagai area untuk meminimalisir terjadinya dampak-dampak negatif lingkungan seperti membuat taman di area perumahan atau menanam pohon-pohon di sekitar area perumahan guna menambah hijau dan asrinya lingkungan serta memperhatikan drainase yang dibangun di sekitar pemukiman.

• Dimana contoh dari pembangunan berkelanjutan dan pembangunan berwawasan lingkunagn adalah dengan cara menyisakan sebagian lahan perumahan tidak sepenuhnya digunakan sebagai tempat hunian, melainkan dibangun pusat-pusat ekonomi yang memperhatikan lingkungan, misalnya saja dengan membangun taman-taman yang ditanami buah atau sayuran yang nantinya tetap bisa menjadikan lahan perkonomian bagi masyarakat dan baik bagi lingkungan. Ini berpedoman pada pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Juga mengacu pada pembangunan yang berwawasan lingkungan yakni upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.

Page 26: Regulasi Dan Peraturan Pemerintah Mengenai AMDAL

MATUR NUWUN