reformasi dan inovasi pemerintah daerah

22
Novi Hendra, S. IP Oleh Novi Hendra I. PENDAHULUAN Saat ini Indonesia dihadapkan pada era globalisasi. Salah satu bentuknya terjadi bidang ekonomi melalui Asian Free Trade Agreement (AFTA). Zona perdagangan bebas Asia mempunyai dampak langsung terhadap dunia usaha dan tenaga kerja Indonesia yang harus bersaing secara bebas dengan industri dan tenaga kerja dari negara-negara Asia yang relatif lebih maju. Ekonomi global dimasa depan dan otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah untuk dapat menarik investor sebanyak- banyaknya. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dimasa depan memudahkan pemerintah daerah untuk menawarkan potensi daerah kepada pihak investor. Bentuk kerja sama ekonomi antar pemerintah daerah dengan negara-negara luar akan menjadi suatu yang umum. Kondisi tersebut mengharuskan pemerintah untuk membuat suatu kebijakan serta strategi yang tepat dalam mempersiapkan industri dan tenaga kerja yang kompetitif dan juga kondisi perekonomian yang kondusif sehingga dapat menarik investor agar menanamkan investasi-nya di Indonesia. Target pemerintah agar investasi di Indonesia meningkat yang dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden Megawati tidak tercapai. Penyebab tersbesar adalah tidak adanya kepastian hukum, ekonomi biaya mahal dan birokrasi yang rumit. Tiga faktor ini dapat dikaitkan langsung dengan kinerja staf di pemerintahan

Upload: novi-hendra

Post on 17-Nov-2014

1.771 views

Category:

News & Politics


8 download

DESCRIPTION

Oleh Novi Hendra, S. IP

TRANSCRIPT

Page 1: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

Oleh Novi Hendra

I. PENDAHULUAN

Saat ini Indonesia dihadapkan pada era globalisasi. Salah satu bentuknya terjadi bidang

ekonomi melalui Asian Free Trade Agreement (AFTA). Zona perdagangan bebas Asia

mempunyai dampak langsung terhadap dunia usaha dan tenaga kerja Indonesia yang harus

bersaing secara bebas dengan industri dan tenaga kerja dari negara-negara Asia yang relatif lebih

maju.

Ekonomi global dimasa depan dan otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah

untuk dapat menarik investor sebanyak-banyaknya. Perkembangan teknologi yang semakin

canggih dimasa depan memudahkan pemerintah daerah untuk menawarkan potensi daerah

kepada pihak investor. Bentuk kerja sama ekonomi antar pemerintah daerah dengan negara-

negara luar akan menjadi suatu yang umum. Kondisi tersebut mengharuskan pemerintah untuk

membuat suatu kebijakan serta strategi yang tepat dalam mempersiapkan industri dan tenaga

kerja yang kompetitif dan juga kondisi perekonomian yang kondusif sehingga dapat menarik

investor agar menanamkan investasi-nya di Indonesia.

Target pemerintah agar investasi di Indonesia meningkat yang dicanangkan pada masa

pemerintahan Presiden Megawati tidak tercapai. Penyebab tersbesar adalah tidak adanya

kepastian hukum, ekonomi biaya mahal dan birokrasi yang rumit. Tiga faktor ini dapat dikaitkan

langsung dengan kinerja staf di pemerintahan Indonesia. Antara lain lemahnya unsur penegak

hukum, longgarnya sistem pengawasan dan aturan-aturan yang tidak menunjang. Hal ini

diperburuk dengan staf yang tidak inovatif dan tidak berorientasi pada kepentingan rakyat, mulai

dari staf yang paling bawah sampai jajaran birokrat.

II. PEMBAHASAN

Kondisi staf pegawai pemerintah yang memiliki keahlian dan ditunjang dengan teknologi

yang cukup memadai ternyata tidak membawa perubahan besar dalam peningkatan kinerja

masyarakat. Hal ini disebabkan karena staf pegawai pemerintah yang bertugas tidak mempunyai

Page 2: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

etos kerja yang berorientasi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Berikut aspek-aspek yang dibutuhkan untuk menuju staf paripurna berdasarkan kompetensi.

1. Pengetahuan untuk dapat melaksanakan tugasnya, seorang staf dituntut untuk memiliki

pengetahuan yang memadai sesuai dengan tugas dan bidang pekerjaannya.

2. Keterampilan Merupakan kemampuan teknis yang harus dimiliki seorang staf. Sebagai

contoh, seorang arsiparis harus memiliki keterampilan pengarsipan dan pengoperasian

teknologi pendukung.

3. Sikap Merupakan kecenderungan untuk berperilaku. Seorang staf dituntut untuk bersikap

positif terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaannya.

4. Nilai-nilai luhur Pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai luhur. Adapun nilai-

nilai luhur tersebut diantaranya;

a) etika, sebagai prinsip dasar

b) integritas atau harga diri

c) tanggung jawab

d) taat hukum dan peraturan yang berlaku

e) hormat terhadap hak-hak orang lain

f) cinta pekerjaan

g) hidup sederhana

h) tekad untuk bekerja lebih baik

i) bekerja sesuai dengan tugas

Page 3: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

Ada 3 strategi pendekatan yang dapat dijadikan pedoman perwujudan staf paripurna.

a. Strategi Pendekatan Jangka Pendek

Pendekatan ini terutama dititikberatkan pada aspek moral. Aspek moral masih lemah

khususnya dikalangan staf pegawai pemerintah, hal ini ditunjukan dengan sikap staf yang lebih

mengutamakan keuntungan pribadi berupa materi dan kekuasaan, sehingga aspek-aspek

kompetensi yang sudah dimiliki tidak digunakan untuk meningkatkan kinerjanya.

Untuk membentuk seorang staf yang memiliki kejujuran dan kompetensi dapat dimulai

dari pembentukan moral pemimpin sehingga dapat mempengaruhi stafnya. Seperti diketahui

bahwa di Indonesia cenderung menganut faham paternalistik, dimana bawahan selalu mengikuti

apa yang dicontohkan dan diperintahkan oleh pemimpin. Aspek moral ini merupakan akar

permasalahan yang terjadi di dunia pemerintahan, sehingga langkah pertama yang harus

dilakukan adalah memperbaiki aspek moral. Melalui perbaikan aspek moral diharapkan akan

dapat mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan dalam pelaksanaan pemerintahan serta dapat

berpengaruh terhadap perbaikan kinerja pemerintahan secara keseluruhan.

Langkah konkret yang dilaksanakan berupa pembinaan keagamaan, kedisiplinan, sikap

dan mental yang dilaksanakan secara periodik dan berkesinambungan. Sebagai pendukungnya

dilakukan pula sistem insentif terhadap aparat yang berprestasi dan memiliki kinerja yang baik.

Untuk mendukung perbaikan aspek moral tersebut, diperlukan pula partisipasi masyarakat. Peran

masyarakat dalam hal ini adalah sebagai kontrol. Aspirasi masyarakat dapat disampaikan melalui

berbagai media baik itu berupa kotak saran yang disediakan disetiap kantor-kantor pemerintah,

surat pembaca di koran dan e-mail. Tempat-tempat yang memberikan pelayanan pada

masyarakat dapat menyediakan angket kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu perlu ditingkatkan pula pengawasan oleh masyarkat melalui lembaga swadaya

masyarakat dan organisasi masyarakat lainnya yang independen. Hal ini diharapkan dapat

memberikan pengawasan secara terus menerus terhadap kinerja pemerintah. Dengan adanya

perbaikan aspek moral yang didukung oleh pengawasan amsyarakat diharapkan terjadi perbaikan

dalam berbagai aspek dalam pelaksanaan kinerja pemerintah. Salah satu aspek yang juga penting

adalah aspek penegakan hukum. Ketika aparat pemerintah telah menerima pembinaan moral dan

Page 4: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

mendapatkan pengawasan yang ketat dari masyarakat, diharapkan akan tertanam kesadaran akan

pentingnya penegakan hukum.

b. Strategi Pendekatan Jangka Menengah

Setelah target nilai-nilai moral aparatur tercapai, kemampuan komunikasi harus

ditingkatkan. Baik komunikasi yang terjadi antar aparat, aparat dengan pimpinan, antar pimpinan

dan antar departemen. Untuk meningkatkan komunikasi antar departemen dapat mengikuti

contoh pada pegawai di kota Hampton Virginia, dimana mereka melakukan rotasi pegawai untuk

jangka waktu singkat de departemen lain, dengan tujuan agar mengenal langsung cara kerja

departemen lain dan meningkatkan saling pengertian antar departemen tersebut. Sehingga

diharapkan komunikasi antar departemen dapat berjalan dengan lancar. Dapat pula dilakukan

pelayanan satu atap untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Untuk mempersiapkan aparatur pemerintah menghadapi dunia global, kemampuan

bahasa yang baik ditunjang dengan moral baik akan mempermudah jalinan kerja sama dengan

negara-negara lain. Bentuk komunikasi dimasa depan akan menggunakan bermacam format

elektronik disamping cara langsung bertatap muka. Strategi yang dilakukan adalah dengan

mewajibkan aparat pemerintah untuk mempelajari bahasa asing yang relevan dengan strategi

kerja sama global. Mereka juga dituntut untuk dapat memahami budaya asing sehingga mereka

dapat melihat potensi untuk kerja sama tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

mengadakan pelatihan bahasa asing bagi aparat pemerintah di instansi masing-masing.

c. Strategi Pendekatan Jangka Panjang

Teknologi informasi sekalipun penting dengan kondisi moral yang rendah menjadi tidak

efektif dan menghamburkan biaya. Hal ini ditunjukan pada beberapa instansi pemerintahan yang

telah mempunyai sistem teknologi informasi yang memadai menjadi tidak bermanfaat karena

staf tidak melaksanakan secara benar. Alasan utama yang melandasi hal ini adalah staf tidak

ingin kehilangan “pungutan” dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan yang cepat.

Dimasa depan teknologi dan sistem informasi sangat memungkinkan untuk mempercepat proses

birokrasi dengan cara prosedur-prosedur yang menggunakan kertas akan dilakukan secara digital

(paperless).

Page 5: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

Sehingga kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi akibat keterlambatan atau

kurang lengkapnya persyaratan dapat dideteksi secara dini dan ditanggulangi secepatnya. Staf

yang bekerja pada kondisi seperti ini harus memiliki integritas moral, dan kemampuan

berkomunikasi yang sangat tinggi. Penggunaan teknologi harus didukung oleh nilai-nilai moral

karena akan sangat memungkinkan dilakukannya penyimpangan yang berakibat sangat luas.

Lemampuan komunikasi melalui format elektronik, video conference, e-mail merupakan satu hal

penting yang harus dimiliki staf pegawai pemerintah masa depan.

REFORMASI DAN INOVASI PEMDA DALAM PEMBANGUNAN

Implementasi desentralisasi di banyak daerah otonom kini tidak sepenuhnya bersifat

reaksioner. Beranjak dari pengalaman getir bahwa kebijakan otonomi daerah di Indonesia

diwarnai arogansi pemerintah daerah dalam membuat perda, tindakan eksploitatif terhadap

sumberdaya & stakeholders demi penimbunan PAD, serta ketimpangan antardaerah berdasarkan

polarisasi kaya-miskin, kini sedikit-banyak mulai memiliki alternatif bentuk aplikasi yang

terencana, inovatif, dan tentunya reformis. Jumlahnya tidak banyak, memang, tetapi taksiran

awal sebanyak hanya 5% dari seluruh kabupaten/ kota dan propinsi di Indonesia yang berinovasi

serta melaksanakan reformasi birokrasi dalam pemerintah daerahnya bisa menjadi bukti bahwa

otonomi daerah memiliki dampak positif dalam skala lokal, regional, dan nasional.

Pembangunan daerah tentu memiliki banyak aspek dan pekerjaan rumah yang menumpuk

sehingga sulit bagi pemerintah daerah jika harus menggarap semua aspek dan jenis

pembangunan. Untuk mengoptimalkan pembangunan daerahnya, pemerintah daerah mesti

mencari daya pengungkit (leverage) yang berujung pada penentuan skala prioritas. Keberhasilan

pembangunan daerah pada pokoknya menggunakan sejumlah pola leverage, yakni reformasi

birokrasi pemerintah daerah, perluasan akses pendidikan bagi masyarakat, peningkatan kualitas

kesehatan masyarakat

Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah

Page 6: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

Reformasi birokrasi publik pada pemerintah daerah dilaksanakan tidak hanya mencakup

pembenahan—jika tidak disebut perombakan—struktural menuju perampingan ukuran dan

komponen birokrasi, sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 8 Tahun 2003 (kini PP No. 41

Tahun 2007). Lebih dari itu, reformasi birokrasi publik juga mencakup perubahan secara gradual

terhadap nilai (public value) dan budaya aparat pemerintah daerah yang berimplikasi pada etos

kerja, kualitas pelayanan publik, hingga perubahan perilaku sebagai penguasa (ambtenaar)

menjadi pelayanan & pengayoman.

Pemerintah Kabupaten Sragen, misalnya, melakukan perombakan struktural dengan

penambahan satuan kerja adhoc. Kelembagaan satker adhoc ini tidak masuk ke dalam struktur

birokrasi pemda tetapi mengemban fungsi yang justru menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi

pemerintahan lainnya agar lebih optimal. Marketing Unit (MU) dibentuk Pemkab Sragen sebagai

unit fungsional yang bertugas dalam memasarkan potensi sumberdaya kompetitif, peluang

investasi, serta produk-produk unggulan kepada pihak-pihak di dalam dan luar Kabupaten

Sragen. Bentuk kelembagaan adhocracy unit fungsional ini tidak hanya menjadikan MU dapat

lincah dan leluasa bergerak dengan koordinasi langsung dengan Bupati/ Wakil Bupati tetapi juga

memenuhi ketentuan PP No. 8 Tahun 2003 yang lebih menekankan keterpenuhan fungsi

daripada pengayaan struktur birokrasi.

Lembaga adhoc lain yang dibentuk adalah Engineering Services ((ES) yang dibentuk

untuk membuat seluruh perencanaan yang bersifat konstruksi. Perencanaan berikut estimasi yang

dibuat oleh satker ini akan menyelaraskan kebutuhan biaya konstruksi dengan sumberdaya yang

harus dikeluarkan pada setiap proyek konstruksi. Cara kerja ini mirip sekali dengan Tim Owner

Estimate (OE) bentukan Pemkab Jembrana, Bali. Tim OE, melalui estimasi dan kalkulasi

matematis atas kebutuhan pekerjaan konstruksi, memberikan second opinion kepada Bupati

perihal kebutuhan yang sesungguhnya dari suatu pekerjaan konstruksi. Kerja kedua satker ini,

baik ES maupun OE, diarahkan pada minimasi praktek korupsi yang hamper menjadi keumuman

di banyak tempat terjadi dalam proyek-proyek konstruksi.

Reformasi struktural birokrasi pemda juga memiliki varian lain, yakni reengineering

process terhadap pelayanan publik. Reformasi ini menekankan pada rekayasa mekanisme

pelayanan publik yang dilekatkan dengan aspek struktural suatu birokrasi publik. Contoh nyata

Page 7: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

varian reformasi ini adalah pelayanan satu pintu (one stop service), tidak sekadar satu atap, untuk

melaksanakan pelayanan perizinan dan nonperizinan. Bentuk pelayanan ini baru bisa direkayasa

dengan restrukturisasi organ satuan kerja ke dalam satu Badan berikut pelimpahan kewenangan

padanya, dipadukan dengan penggunaan teknologi informasi intranet sebagai pewujudan e-

government dalam pengertian yang sebenarnya.

Sebagai contoh, Pemkab Kutai Timur membentuk Badan Sistem Informasi Manajemen

Pemerintahan Kabupaten (Badan Simpekab) yang melayani 42 jenis pelayanan. Dalam ragam

yang sama, Pemkab Sragen membentuk Badan Pelayanan Terpadu (BPT) yang melayani 62 jenis

pelayanan dengan batas waktu pelayanan maksimal 12 hari (khusus pelayanan IMB 15 hari).

Pengambil keputusan dalam pemberian izin tidak lagi bergantung pada Bupati tetapi telah

diserahkan kepada Kepala BPT. Kerja BPT ditunjang oleh teknologi informasi (TI),

menggunakan intranet dalam aplikasi Kantaya (Kantor Maya) yang secara resiprokal menjamin

pertukaran informasi secara efisien sekaligus mekanisme pengawasan secara transparan

antarsatker. Secara lebih luas Pemkab Sragen memanfaatkan TI dalam pengoperasian kerja

pemda sehingga tidak terbatas pada BPT. Keberadaan Badan pelayanan satu pintu semacam ini

memangkas kesemrawutan pengurusan izin di berbagai dinas sehingga pelayanan bisa

memanfaatkan waktu yang lebih singkat.

Perubahan struktural mesti diikuti oleh perubahan kultural, berupa internalisasi mindset

dan perilaku, serta revitalisasi etos kerja. Beranjak dari keinginan untuk melepaskan diri dari

budaya birokratis yang kaku, beberapa kepala daerah mengarahkan perubahan kultural menuju

corporate culture yang berlandaskan semangat kewirausahaan. Bupati Sragen, misalnya, selama

enam bulan pertama masa jabatannya secara rutin mengadakan pertemuan dengan kepala-kepala

satker untuk membicarakan persoalan masyarakat yang terakumulasi dan belum terselesaikan

untuk kemudian dipecahkan bersama saat pertemuan itu juga. Bupati juga mencanangkan nilai-

nilai publik di tengah-tengah jajaran birokrasi pemda berupa 5K: Komitmen, Konseptual,

Kontinu, Konsisten, dan konsekuen.

5K tidak sekadar dicanangkan tapi diintegraskan dalam mekanisme kerja harian, terutama

yang bersinggungan langsung dengan tupoksi Bupati/ Wakil Bupati. Pemkab Sragen juga

mengundang pelaku bisnis di perusahaan swasta untuk memberikan pelatihan perilaku organisasi

Page 8: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

bagi pegawai BPT agar mereka berperilaku dan bertindak selayaknya karyawan swasta yang

berorientasi pada kepuasan pengguna jasa (consumer, customer). Di samping itu, pelatihan ESQ

telah beberapa kali diselenggarakan.

Untuk menangani masalah-masalah psikologis pegawai, Pemkab Sragen membangun

Klinik Terapi Holistik yang menjadi pusat konsultasi dan penyelesaian problem personal

pegawai, baik psikologis, spiritual, dan medis. Klinik ini kemudian dikembangkan menjadi

Assessment Center yang menjalankan penilaian prestasi kerja secara terukur dan solutif dengan

pendekatan holistik tadi. Semangat keiwarusahaan dipompa melalui penyediaan professional fee

bagi para pegawai satker yang melakukan kegiatan-kegiatan produktif danmarketable.

Production training center (PTC) Garmen dan Meubel di Badan Diklat, Perangkat Pilkades

secara elektronik di Bag. Pemerintahan Umum Setda, aplikasi TI di Bag. Litbang & PDE Setda,

merupakan sedikit dari sekian banyak contoh satker yang bisa meraih profit dari program-

program kegiatannya.

Berbeda dengan Pemkab Sragen, Gubernur Gorontalo mengurangi mekanisme

honorarium sebagai cara pemberian insentif berbasis take-home pay. Sebagai gantinya, penilaian

kinerja pegawai dilakukan secara terukur berdasarkan produktivitas kerja sehingga diterapkan

insentif bagi pegawai yang tercatat berprestasi dalam aktivitas mereka. Di samping itu,

pengerjaan kegiatan-kegiatan Pemprov Gorontalo tidak lagi menggunakan sistem proyek. Setiap

elemen dalam satuan kerja telah memiliki pembagian tugasnya masing-masing dan bertindak

atas job specification yang telah dibagi itu. Inilah salah satu wujud penerapan anggaran berbasis

kinerja, pegawai dengan kinerja bagus akan mendapatkan insentif tersendiri. Di samping

menekankan anggaran berbasis kinerja dan efisiensi keuangan, transparansi dan akuntabilitas

Pemprov Gorontalo diwujudkan dengan pemuatan laporan keuangan yang spesifik di media

massa.

Cara berbeda diterapkan Walikota Tarakan. Pemkot Tarakan, Kalimantan Timur,

melakukan outsourcing SDM dari luar jajaran Pemkot untuk duduk menjabat sebagai kepala

satker tertentu. Kepala Bappeda Kota Tarakan bisa menjadi salah satu contoh. Target yang

hendak dicapai melalui cara ini adalah terjadinya transfer pengetahuan, budaya, cara berpikir,

dan cara kerja baru di lingkungan Pemkot. Pihak luar yang digandeng untuk ikut menjalankan

Page 9: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

roda pemerintahan daerah diasumsikan memiliki karakter yang masih segar dan belum

mengalami kontak asimilasi budaya dengan pegawai lama. Posisinya yang strategis

memudahkannya dalam mengambil keputusan sekaligus menjalankan peran pentng di

lingkungan satker tempat ia bertugas.

Langkah lain adalah dengan memangkas pengelolaan fungsi-fungsi yang bukan

merupakan pekerjaan pokok (core-business) pemkot. Pengelolaan pasar, melalui sistem tender

yang terbuka dan akuntabel, dikelola perusahaan swasta dengan regulasi tetap di tangan Pemkot

sehingga intervensi pengelolaan pasar dan pengelolaan keuangan oleh Pemkot melalui

Perusahaan Daerah (Perusda) menjadi berkurang. Hal ini di Tarakan diterapkan di Pasar Boom-

Panjang yang sekarang dikenal sebagai pasar dengan kreativitas penggalian potensi laba, bersih

dan apik, berbeda dengan kondisi pasar-pasar tradisional pada umumnya. Perusahaan swasta

dalam mengelola pasar hanya menggunakan setengah karyawannya, setengah kebutuhan jumlah

pengelola diambil dari kalangan pedagang pasar per blok.

Perluasan Akses Pendidikan bagi Masyarakat

Upaya memajukan dunia pendidikan merupakan investasi jangka panjang, jauh melebihi

usia tampuk pemerintahan seorang kepala daerah, bahkan hingga dua kali masa jabatannya.

Inilah yang menyebabkan tidak banyak kepala daerah menjejakkan program-programnya pada

sektor ini karena dalam kurun waktu periode kekuasaannya, hasilnya tidak langsung dirasakan,

pun bersifat intangible. Tidak banyak pula pemda yang menjadikan upaya peningkatan kualitas

pendidikan sebagai pengungkit utama dalam mencapai kemajuan daerah. Namun, yang menjadi

tren adalah mengasumsikan kegiatan penarikan investor dan pengembangan kegiatan-kegiatan

jasa sebagai pengungkit kemajuan daerah. Hal ini tidak sepenuhnya salah, memang, tetapi

memandang dunia pendidikan sebelah mata jelas bukan sikap yang bijak.

Ditengah-tengah menjamurnya tren tersebut, terdapat beberapa pemda yang concern

memajukan dunia pendidikan dengan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat sekaligus

memperbaiki mutu keberlangsungannnya. Di Maluku Utara, Pemkab Halmahera Selatan dalam

dua tahun terakhir telah menerapkan pendidikan gratis agar program wajib belajar 12 tahun tidak

sekadar jargon. Pendidikan gratis bagi para siswa sekolah dasar hingga menengah atas berkenaan

Page 10: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

dengan keadilan antaretnis yang diharapkan berujung pada kebersamaan etnis. Jika pendidikan

gratis diterapkan untuk semua siswa, tidak akan ada kalangan etnis tertentu yang merasa

didiskriminasikan. Hal yang sama diterapkan di Kabupaten Kutai Timur dalam setahun terakhir.

Pemkab Kutai Timur menerapkan pembebasan biaya pendidikan dari SD hingga perguruan

tinggi, termasuk pungutan uang gedung, dan biaya ujian. Selain itu, pemkab juga memberikan

insentif tambahan bagi tenaga pendidik hingga Rp 1,5 juta. Ini semua soal concern pemda agar

tuntutan anggaran sebesar 20% dari APBD, selain dari APBN, terpenuhi secara riil.

Di Kabupaten Jembrana, Bali, concern terhadap dunia pendidikan telah dilakukan sejak

lama, lebih-kurang enam tahun berjalan. Untuk memajukan dunia pendidikan Pemkab Jembrana

menggunakan kebijakan-kebijakan jitu berdasarkan pelaku, program, dan sarana yang bermain di

sektor ini. Terhadap para siswa, Pemkab Jembrana menerapkan pendidikan gratis dari tingkat

pendidikan dasar hingga menengah (SMA) bagi mereka yang menempuh pendidikan di sekolah

negeri. Bagi yang bersekolah di swasta, Pemkab memberikan beasiswa bagi siswa tidak mampu.

Program ini untuk membuka kesempatan yang sama bagi seluruh warga masyarakat untuk

mengecap pendidikan. Bagi tenaga pendidik, insentif Rp 5.000,00/ jam mengajar dan tunjangan

Rp 1 juta setiap tahun merupakan instrumen pendorong semangat mengajar sekaligus membantu

memperbaiki kesejahteraan guru.

Namun, ini tidak melupakan upaya perbaikan infrastruktur pendidikan. Di saat banyak

sekolah di berbagai daerah mengalami kondisi fisik yang memperihatinkan, Pemkab Jembrana

justru melakukan perbaikan gedung dan sarana belajar-mengajar. Untuk mengoptimalkan fungsi

pendidikan yang tidak terperangkap pada rutinitas pengajaran, Pemkab Jembrana

menyelenggarakan Sekolah Kajian. Sekolah ini memadukan sistem pendidikan yang

diberlakukan di sejumlah sekolah, seperti SMA Taruna Nusantara, Pondok Pesantren, serta pola

pendidikan di sekolah-sekolah Jepang. Jadilah kemudian model sekolah ini berorientasi pada

pengembangan pendidikan secara lebih inovatif, muatan disiplin yang tinggi, pendidikan akhlak

secara intensif, keterampilan praktis, penguasaan IPTEK sejak dini, dan berwawasan global.

Secara praktis sekolah ini dilaksanakan dengan sistem asrama (boarding school) dengan konsep

full-day school dalam pengertian yang sebenarnya, ditandai dengan waktu belajar yang lebih

lama daripada sekolah-sekolah konvensional serta interaksi antara peserta didik dan pengasuh/

gurunya lebih intensif. Pilot project program ini adalah SMPN 4 Mendoyo dan SMAN 2 Negara.

Page 11: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

Berbeda dengan contoh di tiga kabupaten tadi, Pemkab Sragen tidak menerapkan

pendidikan gratis. Anggaran yang ada lebih banyak dialokasikan pada upaya peningkatan

kualitas keterampilan kerja masyarakat, baik untuk keperluan bersaing di dunia kerja maupun

modal nonfinansial dalam berwirausaha. Inilah yang dijalankan pemkab Sragen melalui program

pelatihan kerja masyarakat secara gratis dan swadana di Badan Diklat. Pendidikan dalam jalur

formal diasumsikan lebih banyak dititikberatkan pada pengasahan pengetahuan, sementara untuk

tetap survive di lapangan dibutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan, yakni keahlian praktis,

pengalaman yang memadai, dan semangat berwirausaha.

Pemkot Tarakan juga tidak menerapkan pendidikan gratis. Jika di Halmahera Selatan pendidikan

gratis diarahkan untuk mencapai keadilan antaretnis, Pemkot Tarakan memandang pendidikan

gratis justru mengarah pada ketidakadilan berdasarkan stratifikasi sosial antara masyarakat

mampu dan kurang mampu. Sebagai gantinya, diselenggarakan subsidi silang antara siswa yang

mampu kepada siswa yang kurang mampu. Bentuk beasiswa yang diberikan pun terbagi atas dua

jenis: beasiswa tdak mampu dan beasiswa prestasi, serta dibagikan kepada para siswa di sekolah

negeri dan swasta.

Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Buruknya fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat biasanya tercermin atas tiga hal.

Pertama, infrastruktur dan sarana penunjang yang tidak memadai, sebaliknya justru kumuh dan

tak terawat. Kedua, pelayanan kesehatan oleh tenaga medis dan ketersediaan obat-obatan.

Ketiga, biaya pelayanan kesehatan yang mahal. Pemkab Jembrana, Bali, menyelenggarakan

Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) untuk mengatasi problem kesehatan masyarakat. Subsidi

bidang kesehatan semula diarahkan pada pengadaan obat-obatan di RSUD dan puskesmas sesuai

kebutuhan masyarakat.

Namun, subsidi ini kemudian dialihkan langsung kepada pengguna jasa kesehatan, yakni

masyarakat itu sendiri, dengan mekanisme asuransi jaminan kesehatan. Subsidi ini diberikan

dalam bentuk premi biaya rawat jalan tingkat pertama di unit-unit pelayanan kesehatan yang

telah melakukan kesepakatan dalam bentuk kontrak kerja dengan Badan Penyelenggara JKJ.

Karena subsidi untuk obat-obatan telah dialihkan ke premi asuransi JKJ, RSUD dan puskemas

Page 12: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

mesti mencari sendiri pembiayaan untuk pengadaannya. Peserta JKJ adalah seluruh masyarakat,

terutama masyarakat miskin dengan perolehan kartu keanggotaan JKJ yang bisa dipergunakan

untuk menjalani pengobatan rawat jalan di unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.

Di Halmahera Selatan, hal serupa dijalankan oleh pemkab melalui Badan Layanan Umum

Daerah yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati. BLUD menyelenggarakan jaminan

kesehaan daerah dengan sistem iuran mirip dengan premi asuransi di Jembrana. Kesehatan gratis

diselenggarakan bagi seluruh masyarakat, terutama masyarakat miskin. Yang juga diprioritaskan

oleh pemkab adalah pembukaan unit-unit pelayanan kesehatan di seluruh pelosok wilayah

Halmahera Selatan. Hal ini menemukan urgensinya tersendiri mengingat Halmahera Selatan

terdiri atas daratan dan kepulauan. Namun, diproyeksikan ke depan, melalui iuran masyarakat

dalam jumlah yang terjangkau, Rp 5.000,00/ bulan, bagi tiap orang masyarakat bisa

mendapatkan layanan pengobatan.

Pembenahan Kelembagaan Birokrasi

Perubahan di daerah memang biasanya dimulai dengan pembenahan kelembagaan

birokrasi pemerintah daerah sebelum akhirnya merambah pada pembenahan di sektor lain,

misalnya peningakatan kualitas pendidikan dan perluasan akss masyarakat ke dalamnya,

peningkatan mutu kesehatan, penggalian potensi daerah untuk melakukan pembangunan berbasis

keunggulan lokal, penggalakan usaha-usaha di bidang jasa, dll. Beberapa penelitian hingga kini

masih menemukan bahwa perubahan-perubahan pada aparatur pemda masih terkait erat dengan

langgam keterikatan sistem yang diberlakukan secara birokratis. Belum ada penemuan mutakhir

bahwa perubahan tersebut mencakup perubahan secara ideologis dan paradigmatik, dua hal yang

justru menjadikan perubahan lebih permanen tanpa ketergantungan pada sistem dan figur kepala

daerah.

Hal yang sangat penting adalah penggunaan manajemen strategis dalam mengelola aparat

pemerintah daerah. Manajemen strategis, yang diarahkan dengan pemikiran yang strategis pula,

akan menjamin keberlangsungan pembangunan karena telah memperhitungkan keuntungan

sekaligus risiko di masa depan, jauh melampaui usia periode kepemimpinan seorang kepala

daerah. Di samping itu, manajemen strategis juga menjadikan pemda turut mencurahkan

Page 13: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

perhatian mereka pada sektor-sektor yang memberikan manfaat dalam jangka menengah dan

panjang, misalnya sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, dari banyak penelitian di berbagai

daerah, peran kepala daerah sebagai inisiator reformasi dan inovasi pemda dalam pembangunan

regional merupakan faktor penting yang tak bsa ditawar kembali keberadaannya. Manajemen

strategis yang seharusnya dijalankan pemda bisa berjalan dengan pola pikir visioner kepala

daerah beserta aparaturnya agar fenomena Renstrada (rencana strategis daerah) yang kini hanya

menjadi dokumen bisu seakan tiada keharusan bagi pemda untuk menerapakannya tidak

berulang lagi di masa selanjutnya.

Tugas Pengganti UTS Mata Kuliah Manajemen Pemerintahan Daerah

REFORMASI DAN INOVASI PEMERINTAHAN DAERAH DALAM

PEMBANGUNAN

Oleh :

NOVI HENDRA

06193058

Page 14: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP

JURUSAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya,

sehinga saya dapat menyelesaikan tugas ini sebagai pengganti Ujian Tengah Semester untuk

memenuhi persyaratan mata kuliah Manajemen Pemerintahan Daerah Jurusan Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan pengalaman dan ilmu pengetahuan dari Dosen-dosen serta informasi yang sangat

bermanfaat dari berbagai pihak. Dengan segala keterbatasan yang saya miliki, saya menyadari

bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya kritik dan saran untuk

kesempurnaan skripsi ini akan saya terima dengan lapang dada dan rasa hormat.

Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk ilmu pngetahuan dan sebagai bahan

bacaan bagi orang yang membutuhkan.

Padang, Juni2009

Novi Hendra 06193058

Page 15: Reformasi dan Inovasi Pemerintah Daerah

Novi Hendra, S. IP