inovasi pemerintah daerah dalam pelayanan …

82
1 INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN KESEHATAN 24 JAM DI KABUPATEN BANTAENG SULISTIAWATI Nomor Stambuk : 105640155211 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

1

INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN

KESEHATAN 24 JAM DI KABUPATEN BANTAENG

SULISTIAWATI

Nomor Stambuk : 105640155211

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

2

INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN

KESEHATAN 24 JAM DI KABUPATEN BANTAENG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memproleh Gelar

Sarjan Ilmu Pemerintahan

Disusun Dan Diajukan Oleh

SULISTIAWATI

No.Stambuk:105640155211

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 3: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

3

Page 4: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

4

Page 5: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

5

ABSTRAK

SULISTIAWATI : 2015. Inovasi Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan

Kesehatan 24 Jam Di Kabupaten Bantaeng.(dibimbing oleh Ihyani malik Dan

A. Luhur Prianto)

Inovasi pemerintah dalam pelayanan kesehatan merupakan salah satu urusan

otonomi yang dimiliki banyak ruang inovasi karena tantangan layanan kesehatan

bersifat sangat konpleks ,kompleksitas itulah yang selalu menghasilkan berbagai

ide selain menghasilkan kebaruan dalam suatu pembaruan inovasi pemerintah

antara lain dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik dipemerintah

pusat dan pemerintah daerah. Di tingkat daerah, misalnya disaat ini ada beberapa

kabupaten dan kota yang sudah berhasil mengadakan inovasi-inovasi

administrasi, sehingga dapat memperbaiki penyelenggaraan pemerintah, serta

dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. Tetapi kinerja pemerintah daeah

dalam melaksanakan pelayanan publik dan meningkatkan pencapaian

pembangunan daerah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (menjelaskan kondisi objek dengan

cara-cara ilmia) dengan informasi sebanyak 9 (sembilan) orang yang dipilih

berdasarkan pandangan dari penulis bahwa informasi tersebut memiliki

pengatahuan dan informasi mengenai masalah yang penulis teliti antara lain:

kepala pelayanan kesehatan ,pegawai rumah sakit, masyarakat pengguna

layanan(pasien), tokoh masyarakat. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan

instrumen berupa ; observasi dan dokumentasi serta dikembangkan dengan

wawancara terhadap informasi

Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa inovasi pemerintah daerah dalam

pelayanan kesehatan 24 jam dia Kabupaten Bantaeng bisa dikategorikan

pelayanan yang baik dan maksimal, karena berdasarkan aturan-aturan pemerintah

itu sendiri dan dirasakan pelayanan terhadap tokoh masyarakat dan pengguna

layanan(pasien).

Kata kunci : inovasi pemerintah daerah dan pelayanan kesehatan

Page 6: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

6

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL.........................................................................................i

HALAMANPENGAJUAN..............................................................................ii

HALAMANPESETUJUAN...........................................................................iii

KATAPENGANTAR......................................................................................

ABSTRAK......................................................................................................vii

DAFTARISI..................................................................................................viii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LatarBelakang.................................................................................... 1

B. RumusanMasalah.................................................................................5

C. TujuanPenelitian...................................................................................6

D. Manfaat Penelitian................................................................................6

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dan Teori............................................................................ 7

1. Konsep InovasiPemerintah.......................................................... 7

2. Prinsip-Prinsip Inovasi............................................................. 20

3. Konsep Pelayanan Kesehatan..................................................... 21

4. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan................................................. 36

5. Jenis Dan Faktor PelayananKesehatan....................................... 37

B. Kerangka Pikir.................................................................................. 39

C. Fokus Penelitian................................................................................. 41

D. Deskripsi Fokus Penelitian............................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian............................................................ 43

B. Jenis Dan Tipe Penelitian...................................................................43

C. Sumber Data.......................................................................................43

D. Informan Penelitian............................................................................ 44

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 44

F. Teknik Analisis Data..........................................................................45

G. Teknik Pengabsahan Data................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian............................................................... 48

1. Luas Wilayah Kabupaten Bantaeng............................................. 48

2. Pelayanan Kesehatan Di Kebupaten Bantaeng............................ 48

3. Visi Misi................................................................................... 50

Page 7: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

7

4. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng........ 50

B. Inovasi Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Kesehatan 24 Jam..... 52

1. Aspek Efektivitas Dalam Inovasi Pemerintah Daera................... 52

2. Aspek Pembarauan Dalam Inovasi Pemerintah Daerah.............. 56

3. Aspek Tingkat Perubahan Dalam Inovasi Pemerintah Daerah.... 58

4. Kepuasan Masyarakat................................................................ 61

C. Upaya Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan 24 Jam................. 63

1. Aturan.............................................................................................64

2. Fasilitas...........................................................................................65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................69

B. Saran......................................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep inovasi secara umum dianggap mempersentasikan langkahperubahan

atau sebuah ide, praktek atau objek yang dipahami sebagai sesuatu yang baru

oleh masing-masing individu atau yang lainnya, inovasi umum

memilikikeharusan dalam penetapan suatu daerah yang berinovasi, suatu proses

pembaruan terdapat apa yang telah dilakukan sebelumnya pembaruan tersebut

dilakukan untuk maksimalkan keuntungan dan manfaat dibandingkan dengan

sebelumnya dilakukannya inovasi tersebut,organisasai publik karena itu inovasi

di identikan sebagai suatu yang baru, yang menunjukan kinerja yanga lebih baik

dari pada pola-pola sebaelumnya. Di Indonesia istilah inovasi dalam konteks

penyelanggaraan pemerintah mulai mengemukakan terutama sejak

diberlakukannya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah tahun 2001 jumlah

daerah giat mengembangkan inovasi dalam memperbaikki tata kelola

pemerintahan, pelayanan publik, dan perbaikan iklim ekonomi. Inovasi bahkan

menjadi kata kunci penting dalam menakar berhasil tidak penyelenggaraan

pemerintah dan pelayanan publik.

Inovasi pemerintah daerah keharusan guna untuk mengimplementasikan dari

pelaksanaan desentralisasikan yaitu mengupayakan peningkatan kesejahteraan

bagi masyarakatnya atau mencapai kemakmuran dan kesejateraan bagi

masyarakat dan daerahnya inovasi program yang terbukti mampu membawa

1

Page 9: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

9

kemajuan bagi sebuah daerah yang sebelumnya terbelakang menjadi daerah yang

maju secara ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,

inovasi adalah merupakan proses yang dimulai dengan keinginan untuk menjadi

lebih baik inovasi sangat terkait dengan penemuan dimana secara umum inovasi

muncul dari sebuah proses dan dari sebuah perencanaan besar. 10 tahun terakhir,

banyak daerah menunjukkan peningkatan kinerja yang dipicu oleh praktif

inovatif inovasi yang didasarkan pada semangat untuk pelayanan public dalam

birokrasi perlambat buat apa dipercepat dibidang tata kelola pemerintahan

banyak inovasi dilakukan oleh pemerintah daerah antara lain upaya

pengembangan system transparansi mekanisme penanganan masyarakat, dan

pengembangan forum-forum lintas pemengkuh kepentingan dalam rangka

meningkatkan partisipasi masyarakat.

Pelayanan kesehatan sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan

pelayanan kesehtan kepada masyarakat, yang tujuan utamanya adalah pelayanan

preventif (pengcegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran

masyarakat umum,dan setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit sertah memulihkan kesehatan

perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat. Dan pelayanan

kesehatan adalah sejatera dari badan, jiwa, sosial memungkinkan setiap orang

hidup produktif secara sosial dan ekonomis, upayah kesehatan setiap kesehatan

yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat

Page 10: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

10

Sistem kesehatan di indonesia tidak terlepas dari pembangunan pelayanan

kesehatan, intinya pelayanan kesehatan merupakan seluruh aktifitas uang

mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan mengembalikan dan

memelihara kesehatan denagan distribusi yang adil bagi masyarakat sistem

pelayanan kesehatan tidak hanya menilai dan memfokus kepada pada tingka

yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu dilakukan pemerintah untuk

melaksanakan pelayanan kesehatan.

Pada umumnya bahwa pelayanan kesehatan tidak hanya membatasidiri pada

jasad manusia yangsakit akan tetapi juga memberikan perhatian sepenuhnya

terhadap peningkatan pasien ke arah pemulian kesehatannya. Bahkan pelayanan

kesehatan melangkah lebih baik lagi, yakin menjaga, memelihara, dan

mempertahankan derajad kesehatan masyarakat. Demikian dengan pendekatan

pelayanankesehatan yang menjadi comunisi opini saat ini ialah bukan hanya

pelayanan, akan tetapi juga fungsi sosial dan segala bentuk keterkaitan

kemanuasiaan seutuhnya, menjadi sasaran utamanya.

Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bantaeng diarahkan agar pelayanan

kesehatan meningkat lebih luas, lebih merata, terjangkau oleh lapisan masyarakat

kesehatan merupakan bagian yang terpenting dan diharapkan dapat menghasilkan

derajat kesehatan yang lebih tinggi dan memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial maupun ekonomis. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan

berupa rumah sakit, puskesmas dan tenaga kesehatan, semakin ditingkatkan

jumlahnya sesuai dengan rencana pertahapannya, sejalan dengan itu penyediaan

Page 11: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

11

obat-obatan, alat kesehatan, pemberantasan penyakit menular dan peningkatan

penyuluhan di bidang kesehatan.

Khusus tentang inovasi telah ada landasan hukumnya dalam UU No. 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah. Bertajuk Inovasi Daerah. Dari Pasal 386

hingga Pasal 390 UU 23/2014.Inovasi yang dimaksud dalam Pasal 386 adalah

semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Bentuk

pembaharuan antara lain penerapan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi dan

temuan baru dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kebijakan inovasi daerah

mengacu pada prinsip : (1) peningkatan efisiensi; (2) perbaikan efektivitas;

(3) perbaikan kualitas pelayanan; (4) tidak ada konflik

kepentingan; (5) berorientasi kepada kepentingan umum; (6) dilakukan secara

terbuka; (7) memenuhi nilai-nilai kepatutan; dan (8) dapat

dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri,pemerintah

Kabupaten Bantaeng mengeluarkan SK Nomor 1313/440 1.3.8/2010.Tentang

1.Meningkatkan status dan fungsi sarana pelayanan kesehatan dari puskesmas

rawat jalan menjadi puskesmas inap. 2. Puskesmas rawat inap mempunyai punyai

tugas melaksanakan program pelayanan kesehatan dasar, pelayanan rujukan dan

pelayanan rawat inap. 3. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal yang

ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat keliruan didalamnya maka akan

diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Maka dari itu Pemerintah kabupaten bantaeng membuat kebijakan tentang

pelayanan kesehatan 24 jam di Kebupaten Bantaeng, sebab menjadi kewajiban

segenap jajaran pemerintah mulai dari daerah hingga ketingkat pusat untuk

Page 12: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

12

melakukan inovasi dalam pemberian layanan kesehatan yang mudah diakses oleh

masyarakat, termasuk layanan mobile melalui kunjungan ke pasien-pasien yang

membutuhkan layanan kesehatan, sebagaiamana yang selama ini telah

dimplementasikan di Kabupaten Bantaeng, sejak di berlakukanya kebijakan

tenatang pelayanan kesehatan 24 jam di kabupaten bantaeng.

Maka layanan dokter dengan berbagai peralatan standar international siap

siaga selama 24 jam, masyarakat cukup menghubungi call center 113 saja, tim

dokter dan perawat akan melakukan kunjungan kerumah-rumah masyarakat yang

mengalami keluhan kesehatan, sifat layananyapun diberikan sesuai standar

operasional apa perlu diselesaikan di tempat, di rujuk ke puskesmas rawat inap,

dirujuk ke Rumah Sakit.Untuk itu saya mengambil judul penelitian ini agar saya

mengetahui bagaimana‘’Inovasi Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan 24

jam di Kabupaten Bantaeng’’.

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang dikemukakan diatas,maka rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana inovasi pemerintah dalam pelayanan kesehatan 24 jam Di

Kabupaten Bantaeng ?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan 24 jam di

Kabupaten Bantaeng ?

Page 13: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

13

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengatahui Inovasi pemerintah daerah dalam pelayanan kesehatan 24

jam di Kabupaten Bantaeng

2.Untuk mengatahui upaya yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan 24 jam di

Kabupaten Bantaeng

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis, Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi untuk

mengatahui pelayanan kesehatan 24 jam dikabupaten bantaeng.

2. Manfaat Akademis, Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi dan

bahan kajian lanjutan bagi ilmu pemerintahan.

Page 14: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dan Teori

1.Konsep Inovasi pemerintah

Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau

yang sudah dikenal sebelumnya.orang atau wirausahawan yang slalu

berinovasi, maka ia dapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang

inovatif (Drucker. 2005:20).

Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan,

menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada.

inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh

seorang wirausahawan. wirausahawan yang slalu melakukan inovasi

dalam ushanya. maka keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat. inovatif

merupakan implikasi dari karakteristik wirausahawan yang mampu

membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya. inovatif secara tidak

langsung menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa,

maupun pengusaha. seorang wirausahawan akan selalu memikirkan untuk

melakukan sesuatu yang berbeda, tidak seperti yang dipikirkan dan

dilakukan oleh kebanyakan orang. kreatif dan inovatif adalah suatu

kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif

menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai

ekonomis. baik langsung maupun tidak langsung seorang wirausahawan

adalah orang yangmampu membawa perubahan pada lingkunganya.

9

Page 15: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

15

disisilain ia juga orang yang sanggup menerima perubahan yang terjadi

dan menyikapi perubahan tersebut dengan positif. ia juga berani

mengambil resiko berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang ia ambil.

wirausahawan mampu bertahan pada kondisi perekonomian yang sulit dan

serba kalut. karena disaat semua resah, ia memiliki kreasi dan inovasi

untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber

daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomisDrucker.

2005:20)

Berdasarkan pengertian diatas, Robbins (2009: 55) lebih memfokuskan

pada tiga hal utama yaitu :

1. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena

yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini

dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai

pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.

2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru

yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan

percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk

produk dan jasa yang siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk

hasil inovasi dibidang pendidikan.

3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan

dan melakukan perbaikan (Improvement) yang terus menerus sehingga

buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.

Page 16: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

16

Inovasi pemerintah menurut Pranada, 2003:14-16 adalah suatu hal yang sekarang

ini sedang memasuki trend, sedangkan inovasi sendiri memiliki pengertian

sebagai kemampuan pemimpin daerah untuk membuat sebuah terobosan dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,termasuk diantaranya

kemampuan marketing dan promosi bagi daerah. Salah satu yang sedang

bekembang belakang adalah adanya website pemerintah daerah yang interaktif,

guna untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi seputar

pelaksanaan pemerintah daerahmelaksanakan transparansi hingga memudahkan

pembayaran atas perizinan daerah.

Dengan adanya azaz desentralisasi,daerah-daerah di indonesia pun berlomba-

lomba untuk memajukan daerah dengan beragam desentaralisasi khussusnya di

bagian pemerintah daerah, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dan

beberapadaerah di indonesia pun banyak mendapatkan penghargaan terbaik yang

dilakukan pemerintah, namun kesuksesan pemerintah daerah dalam melakukan

inovasi dibilang E-geverment secara keseluruhan masih dirasa kurang

berkembang. Banyak daerah yang informasinya tidak terbaharukan, hal ini karna

kurangnya tenaga ahli didaerah tidak hanya kelompok sasaran bagi pemerintah

daerah,dan yang ingin mengembangkan inovasi berbasi E-government

Menurut Solihin 2001: 22, Inovasi pemerintahan antara lain dalam

peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat, baik di tingkat Pemerintah

Pusat maupun Pemerintah Daerah. Di tingkat Daerah, misalnya saat ini ada

beberapa kabupaten dan kota yang sudah berhasil mengadakan inovasi-inovasi

administrasi, sehingga dapat memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan, serta

Page 17: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

17

dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. Tetapi kinerja pemerintah daerah

dalam melaksanakan pelayanan publik dan meningkatkan capaian pembangunan

manusia, sebetulnya masih belum merata.Khusus akses dan kualitas terhadap

pelayanan pendidikan serta kesehatan, masih bervariasi di seluruh daerah. Yang

juga memprihatinkan, sebagian besar dari anggaran pendidikan dan

kesehatan,sebagian dialokasikan untuk biaya personel, bukan untuk investasi

prasarana dan perbaikan kualitas pelayanan publik

Menurut Zangwill (dalam Lena Ellitan dan Lina Anatan 2009:10) inovasi

pemerintah merupakan suatu hal yang penting dalam mencapai keunggulan

konpetitif. Tanpa inovasi,pemerintah tidak dapat merubah suatu hal dan apabila

inovasi tidaklah muncul maka perubahan akan mati. Perusahan yang melakukan

inovasi secara terus-menerus akan dapat mendominasi pasar, dengan kreasi,

model dan penampilan produk yang baru. Pada akhirnya dengan strategi inovasi

akan memunculkan keunikan produk yang baru. Pada akhirnya dengan strategi

inovasi akan memnculkan keunikan produk yang sulit di tiru pesaing.

Inovasi pemerintah merupakan penemuan baru dalam menemukan suatu hal yang

baru untuk mewujudkan perubahan atau konsep yang relatif baru dalam literatur

administrasi publik (public administration).Hasil penelitian Mars (dalam Asropi,

2008:247) mengungkapkan bahwa sampei tahun 1996 tidak publikasi dari tulisan

admistrasi Administrative Reform publik yang mengulas tentang inovasi

pemerintah. Adapun literatur klasik yang memuat konsep inovasi pemerintah

dalam konteks reformasi antara lain adalah artikel “Innovation InBureaucratic

Institusons” tulisan Alfred Diamant yang dimuat jurnal Publik Administration

Page 18: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

18

Review (PAR) pada tahun 1967. Selain itu, adalah buku karya caiden yang

berjudul , diterbitkan pada tahun 1969. Dalam bukunya tersebut, caiden (dalam

Asropi, 2008:247) menguraikan inovasi pemerintah sebagai: bagian dari reformasi

admistrasi (administrative reform). Beberapa tulisan tersebut menandai mulai

diperhatikannya inovasi oleh para pakar administrasi publik.Hanya saja, konsep

inovasi pemerintah kemudian masih belum cukup populer dalam ranah

administrasi publik dan reformasi admistrasi.Inovasi popular dalam bidang

tersebut baru pada decade terakhir.

Pengertian lain dari inovasi pemerintah dipaparkan oleh Fontana 2011:18, yang

mengatakan bahwa: inovasi pemerintah sebagaikeberhasilan ekonomi berkat

adanya pengenalan cara barunya atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam

mentransformasi infut menjadi output yang menghasilkan perubahan besar atau

drastis dalam perbandingan antara nilai guna yang dipersepsikan oleh konsumen

atas manfaat suatu produk (barang dan atau jasa) dan harga yang ditetapkan oleh

prosuden.

Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang

sudah dikenal sebelumnya.seseorang yang inovatif akan selalu berupaya

melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan

yang sudah ada. inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya

dimiliki oleh seorang wirausahawan. wirausahawan yang slalu melakukan inovasi

dalam usahanya maka keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat.

Menurut Danim (2002, 43), Mendefinisikan,inovasisebagai suatu gagasan baru

yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses

Page 19: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

19

dan jasa.inovasi adalah pengenalan ide baru yang berupa metode atau seperangkat

komponen dalam kurikulum, Berdasarkan pengertian tersebut, Danim(2002, 43),

memfokuskan pada tiga aspek inovasi yaitu :

1. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang

sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat

berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, ide, sistem sampai pada

kemungkinan gagasan yang mengkristal.

2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang

ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan

sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan

jasa yang siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi

dibidang pendidikan.

3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan

melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah

inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.

Menurut Ibrahim (2006, 56) Adapun 4 ciri-ciri inovasi sebagai berikut :

a. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatuinovasimemiliki ciri yang khas

dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang

diharapkan.

b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki

karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki

kadar Orsinalitas dan kebaruan.

Page 20: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

20

c. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti

bahwa suatuinovasidilakukan melalui suatu proses yang yang tidak

tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan

program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.

d. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan

harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk

mencapai tujuan tersebut.

Menurut Ibrahim (2006) inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang

dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau

sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun

diskoveri.Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk

memecahkan suatu masalah tertentu. Untuk lebih mengetahui inovasi ini terdapat

dua istilah yang lain yang memiliki pengertian yang sama dengan inovasi yaitu :

1. Discoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal

yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.

2. Invensi adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil

kreasi manusia , benda atau hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya

belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.

Menurut Fontana aspek pokok inovasipemerintah yang digunakan adalah:

a. Efektivitas,adalah perubahan yang dinilai secara objektif dan berbagai

kepentingan dalam organisasi atau perubahan dalam suatu wilayah yang

ditemukan

b. pembaruan, inovasi menghasilkan suatu yang baru

Page 21: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

21

c. Tingkat perubahan, perubahan yang dihasilkan

Selain itu, Fontana, 2011;18 juga mengatakan bahwa, inovasi pemerintah yang

berhasil adalah inovasi yang menciptakan nilai besar untuk konsumen, untuk

komunitas danlingkungan pada saat yang sama.

Efektifitas adalah baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang

menghasilkan keluhan sesuai dengan yang diharapkan ini berarti bahwa apabila

suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik waktu dan biaya

maka dapat dikatakan efektivitas (Ravlanto, 2008:11). perubahan yang dimaksud

perubahan yang direncanakan yaitu suatu usaha sistematik untuk mendesain suatu

organisasi dengan cara melakukan perubahan yang terjadi dilingkungan untuk

mencapai sasaran yang baru (Lawin 2005:5). tingkat perubahan sebagaiamana

yang di ingainkan maka diperlukan baik dalam hal mengsikapi atau dalam

tingdakan dalam perubahan tersebut, bagaimana strategi dalam melakukan

perubahan yang efektif tingkat perubahan yang dilakukan adalah terlihat dari

suatu kondisi yang ada menuju kondisi yang diinginkan atau lebih

baik(Suhairistin 2004:5)

Menurut Everett M. Rogers, beliau mengemukakan inovasi pemerintah adalah

sebuah gagasan, ide, rencana, praktek atau benda yang diterima dan disadari

sebagai sebuah hal yang baru dari seseorang atau kelompok untuk di

implementasikan atau diadopsi, Gagasan atau ide baru yaitu pengolahan pola pikir

dalam mengamati fenomena yang sedang terjadi dalam segala bidang termasuk

Page 22: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

22

bidang pendidikan, gagasan atau ide baru ini bisa berupa suatu penemuan dari

sebuah gagasan pemikiran, ide, sampai dengan kemungkinan gagasan yang

mengkristal. Produk & jasa merupakan hasil dari langkah lanjutan adanya gagasan

atau ide baru yang di follow up dengan segala kegiatan, kajian, percobaan dan

penelitian sehingga dapat melahirkan konsep yang konkret dalam bentuk produk

& jasa yang siap di implementasikan dan dikembangkan termasuk dibidang

pendidikan.Upaya perbaikan ialah usaha yang sistematis untuk melakukan

perbaikan dan melakukan penyempurnaan secara bertahap dan terus menerus agar

hasil inovasi itu dapat terasa manfaatnya.

Menurut Anderson,2003: 14 Teori inovasi pemerintah dalam sektor dapat

dibedakan dalam dua level analisis yaitu :

a. Inovasi dalam level nasional adalah ide inovasi yang terjadi dalam sebuah

sistem dari sebuah garis lurus. Inovasi-inovasi bukan sebagai hasil dari proses

yang dimulai dengan penalitian dasar dan berakhir dalam implementasi

teknologi dalam bentuk produk dan proses baru. Inovasi dipandang sebagai

hasil dari fungsi faktor, mekanisme dan hubungan interaksi yang

mempengaruhi proses inovasi. Oleh karena itu seluruh kelembagaan dan

organisasi serta proses harus dipelajari untuk memahami fenomena inovasi.

Sistem inovasi level nasional tidak mempunyai batas yang jelas, dapat level

supra-nasional atau sub nasional atau terbatas pada sektor tertentu, seperti

sektor industri. Secara teoritis, teori inovasi denagan unit analisis nasional ini

Page 23: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

23

menghadapi masalah pada elemen apa yang hendak dibatasi dari

sistemnya.inovasi pada tingkat nasional ini mempunyai kelemahan dalam

menganalisis.

b. Inovasi pemerintah adalah inovasi ini dipandang sabagai proses yang

terbuka,dinamik dan non liner dan oleh karena itu sulit dikontrol dan

diprediksi. Inovasi biasanya terjadi dalam tiga tahap, yaitu periode

pengembangan, dan periode implementasi, dan konteks dimana inovasi terjadi

Menurut Resto(2006:450) inovasi pemerintah daerah merupakan upaya

mempertahankan keberadaan organisasi dalam lingkungan. Adanya inovasi

organisasi ini diharapkan dapat menanggapi kompleksitas lingkungan dan dinamis

perubahan lingkungan terutama dalam persalingan yang ketat dan menciptakan

sumber-sumber badi keunggulan tersebut. Hal tersebut dapat dicapai melalui 1)

pengenalan teknologi baru 2) aplikasi baru dalam produk dan pelayanan

3)penyumbangan pasal baru 4) pengenalan bentuk baru organisasi

Inovasi pemerintah daerah berdasarkan komponen krusial yang perlu

ditingkatkan sebagai starategi dibanyak organisasi untuk menanggapi kecepatan

perubahan teknologi yang tidak dapat diprediksi dan dilatar belakangi oleh

ketergantungan badan teknologi yang berpengalaman tinggi dan perusahan yang

cepat tanggap dalam hal bentuk produk dan tata cara penyampaian produk inovasi

yang keterjemahkan dalam kerjasama komersial yang menguntungkan meninjau

pentingnya inovasi pemerintah dalam mempertahankan keberadaan dan

meningkatkan kemajuan organisasi maka organisasi diharapkan dapat

menciptakan lingkungan kerja yang dapat mendorong terjadinya

Page 24: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

24

inovasi.Sebagaimana dikutip oleh Roste mengemukakan pola-pola utama proses

inovasi pemerintah,yaitu:

1. Proses inovasi sering tidak dimulai dengan satu ide pembaruan system

pemerintah terhadap daerahnya sendiri.

2. Usaha awal untuk inovasi sering didorong oleh “shock” dalam pasar atau

perusahaan;

3. Dalam periode pengembangan, inovasi awal dan aktivitas yang terjadi

secara divergen.kriteria untuk suksesdan kesalahan sering berubah sesuai

dengan proses

4. Personal inovasi yang terlibat dalam situasi yang cair, mereka cenderung

terlibat secara part time dan personalnya.

5. Pengembangan inovasi penyangkut pengembangan hubungan dangan

organisasi, asiosasi, perdagangan, dan intansi pemerintah Proses inovasi

berakhir ketika dilaksanakan dan lembagakan atau ketika sumberdaya

habis.

Menurut West (2000), inovasi berasal dari kreatifitas ide-ide baru. Inovasi

adalah penerapan ide-ide tersebut secara actual dan praktek. Hal-hal yang dapat

dilakukan inovasi adalah:

a) Tantangan dalam lingkungan organisasi

b) Tekanan yang kuat pada kualitas baik dalam proses maupun akhir

suatu layanan

c) Perusahaan yang telah memperkenalkan dan mengembangkan kerja

Page 25: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

25

tim yang efektif lebih besar kemungkinan untu berinovasi.

d) Adanya tuntutan kebutuhan prosedur yang dirancang secara cermat

untuk memastikan kerja gabungan yang efektif

e) Adanya komunikasi dan koordinasi antar departemen

f) Dukungan manajerial yang berupa keinginan personil untuk

mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide mulai cara-cara

baru yang lebih baik.

g) Adanya asumsi-asumsi dasar organisasi yang terbuka untuk dikritisi

h) Partisipasi dan hubungan antar anggota organisasi

Coyne (2004) mengatakan bahwa inovasi dilakukan dengan tujuanmenurunkan

tingkat biaya, meningktakan efisiensi, menyampaikan kualitas yang

baik pada harga yang sesuai, kemungkinan memperoleh provit dan pertumbuhan.

Sumber-sember inovasi menurut Coyne dapat diciptakan melalui:

a) Penciptaan iklim yang kondusif, apabila ide karyawan

disambut,kontribusinya dihargai, maka hal ini akan memicu organisasi

untukkreatif.

b) Menerima kesalahan, apabila ide kreatif dan pemikiran yang

beranimerupaka elemen yang penuh resiko, jagan menghukum

sebuahkesalahan dari ide kreatif

c)mengkomunikasikan seluruh komitmen personil

d) menyusun tujuan, mematuhinya Dalam pandangan Coyne ini, inovasi

bersumber dari iklim keterbukaan baikitu, ide kreatif, tidak menghukum

Page 26: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

26

suatu kesalahan dari ide kreatif,mengkomunikasikan komitmen dan

penyusunan tujuan.

Menurut Harvard (2003:29-37) terdapat enam sumberide inovasi yaitu:

a) Pengetahuan baru misalnya perkembangan sainsdan teknologi

b) Saran dan ide konsumen

c) Pengguna utama yaitu perusahaan dan individu,konsumen dan non-

konsumen pengguna utama yang memilikikebutuhab unik sesuai dengan

bidangnya

d) Desain yang memahami konsumen (emphatic design) ide inovasidiperoleh

melalui pengamatan terhadap penggunaan barang danmengidentifikasi

kebutuhan yang belum ditemukan pengguna.

e) Penemuan ide inovasi diperoleh denganmelakukan penelitian formal dan

pengembangan.

f) ide inoavsi diperoleh dengan mempekerjakan orangberbakat yang memiliki

perbedaan pandangan dengan organisasidalam pemecahan masalah.

Dalam pandangan coyne ini, inovasi bersumber dari iklim terbukaan baik itu ide

kreatif, tidak menghukum suatu kesalahan dari ide kreatif,mengkomunikasikan

komitmen dan penyususnan tujuan;

a. Pengatahuan baru, misalnya perkembangan sains

b. Saran dan ide konsumen

c. Pengguna utama yaitu perusahan dan individu, konsumen dan non

konsumen pengguna utama yang memiliki kebutuhan unik sesuai

dengan bidangnya

Page 27: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

27

d. Desaian yang memahami konsumen ide inovasi yang diperlukan

melalui pengamatan terhadap pengguna barang dan mengindentifikasi

kebutuhan yang belum ditemukan pengguna

e. Penemuan, ide inovasi diperoleh dengan memperkerjakan orang

berbakat yang memiliki perbedaan pandangan dengan oerganisasi dan

pemecahan masalah.

2. Prinsip-prinsip inovasi

Pelaksanan inovasi yang baik dan terarah adalah inovasi yang menghasilkan dari

sesuatu yang kecil dan berfokus (Ducker 2007:66) membahas prinsip-prinsip

inovasi meliputi petunjuk dan harus dilakukan, hal-hal yang harus dilakukan

dengan tiga persyaratan dalam melakukan inovasi. Hal yang harul dilakukan

dalam berinovasi yaitu

a. Inovasi yang terarah dan sistematis. Inovasi yang terarah

mempertimbangkan area yang berbeda, sumber-sumber yang berbeda,

kepentingan yang berbeda dan waktu yang berbeda. Inovasi yang

sistematis diwakili dengan analisasi peluang dan langkah-langkah dari

sederhana ke kompleks

b. Inovasi meliputi hal yang konseptual maupun percetual. Konseptual

meliputi konsep perubahan analisis sumber daya internal, pelanggan,

peluang, harapan, nilai dan kebutuhan

c. Inovasi harus efektif, sederhana atau berfokus

d. Inovasi yang efektif, dimulai dari hal yang kecil

e. Memrlukan komitmen dari pimpinan

Page 28: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

28

Adapun hal-hal yang harus di hindari dari praktek inovasi manurut Druker

(2007:90) yaitu:

a. Jangan melakukan banyak ha pada waktu yang bersamaan

b. Jangan berinovasi untuk masa depan

c. Berinovasi untuk masa sekarang

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan inovasi yaitu;

a. Inovasi adalah kerja maka dari itu memerlukan pengetahuan dan keahlian

yang tinggi

b. Inovator harus membangun inovasi berdasarkan kekuatan sendiri

c. Inovasi adalah dampak dari perubahan ekonomi dan kemasyarakatan

Prinsip inovasi yang ditemukan Drucker ini menekankan bahwa inovasi

dilakukan mulai dari suatu yang sederhana, kecil, fokus, memenuhi

kebutuhan sekarang yang dijalankan dengan didasari penegtahuan,

mempertimbangkan berbagai aspek dan perlu komitmen.

3. Konsep Pelayanan Kesehatan

Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8

disebutkan setiap orang behak atas kesehatan, akses atau sumber daya, pelayanan

kesehatan yang aman bermutu dan terjangkau, menentukan sendiri pelayanan

kesehatan yang diperlukan, lingkungan yang sehat, info dan edukasi kesehatan

yang seimbang dan bertanggung jawab, dan informasi tentang data kesehatan

dirinya.

Page 29: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

29

Pelayanan kesehatan menurut Notoatmojo (2002:13) adalah sebuah konsep yang

digunakan dalam memberikan peleyanan kesehatan atau sebuah sub system

peleyanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan prevetif

(pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat, atau uapaya

yang dilakukan secara bersama sama atau sendiri dalam suatu organisasi untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dam menyembuhkan

penyakit serta mememulihkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok, atau

masyarakat.pelayanan kesehatan yang baik adalah bersifat wajar dan dapat

diterima oleh masyarakat artinya pelayanan kesehatan tersebut dapat mengatasi

masalah kesehatan yang dihadapi, tidak bertentangan dengan adat istiadat,

kebudayaan, keyakinan, dan kepercayaan masyarakat serta bersifat tidak

wajar,bukanlah suatu keadaan pelayanan kesehatan yang baik.

Pelayanan kesehatan menurut Levey dan Loomba yang dikutip dari Hilda

Herdiani (2015), adalah setiap upaya yang akan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perseorangan, keluarga dan kelompok.

Menurut Somers dalam Azwar (2002) membagi pelayanan kesehatan yang

menyeluruh dan terpadu kepada 2 (dua) jenis, yaitu:

1. Pelayanan kesehatan yang berhasil memadukan berbagai upaya kesehatan di

masyarakat seperti pelayanan peningkatan dan pemeliharaan

kesehatan,pencegahan, penyembuhan penyakit, serta pemulihan kesehatan.

Dianggap terpadu bila mengandung kelima unsur ini.

Page 30: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

30

2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan menyeluruh. Jadi tidak

hanya memperhatikan kesehatan penderita saja, akan tetapi juga

memperhatikan keadaan sosial ekonomi, sosial budaya, sosial pysikologi dan

lain sebagainya. Pendekatan tersebut dapat ditempuh dengan dua cara yaitu:

a. Pendekatan Institusi

Artinya penyelenggaraan kesehatan dilakukan dalam satu atap. Setiap

jenis dan bentuk pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dikelola dalam

satu institusi kesehatan saja.

b. Pendekatan Sistem

Akibat kompleksnya pelayanan kesehatan, maka adalah mustahil untuk

menyediakan segala bentuk dan jenis pelayanan dalam satu institusi,

Karen terlalu mahal dan tidak efektif dan efisien.

Tjiptoherijanto (2008;9),umumnya dan pelayanan kesehatan khususnya,

masyarakat sering dikatakan berada dalam keadaan membutuhkan,telah mencoba

untuk membuat suatu kerangka pikir tentang siapakah yang sebenarnya

mengatakan (melakukan), tentang apa (bagi) siapa. Formula Spek melibatkan tiga

kelompok yaitu masyarakat, ahli medis, dan perorangan,atau Kebutuhan

seseorang terhadap pelayanan kesehatan adalah sesuatu yang subjektif, karena

merupakan wujud dari masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat yang

tercermin dari gambaran pola penyakit. Dengan demikian untuk menentukan

perkembangan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan dapat mengacu pada

perkembangan pola penyakit di masyarakat.

Page 31: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

31

Menurut,(Jefkins, 2002:34) Layanan kesehatan adalah sesuatu yang subjektif, oleh

karena itu pemenuhan terhadap tuntutan kesehatan sedikit pengaruhnya terhadap

perubahan derajat kesehatan, karena sifatnya yang subjektif, maka tuntutan

terhadap kesehatan sangat dipengaruhi oleh status sosial masyarakat itu sendiri.

Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan baik, maka banyak

hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah kesesuaian dengan kebutuhan

masyarakat, sehingga perkembangan pelayanan kesehatan secara umum

dipengaruhi oleh besar kecilnya kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat yang

sebenarnya merupakan gambaran dari masalah kesehatan yang dihadapi

masyarakat tersebut.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang berorientasi pada

kepuasan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan

rata-rata pengguna jasa.Kepuasan adalah suatu keadaan dimana kebutuhan,

keinginan dan harapan pelanggan dapat dipenuhi melalui produk yang diberikan

(Haffizurrachman, 2004:67).Sedangkan menurut Gerson,2004:87) pelayanan

kesehatan adalah bentuk perasaan seseorang setelah mendapatkan pengalaman

tehadap kinerja pelayanan yang telah memenuhi harapan.

Menurut Azwan (2005) pemenfaatan pelayanan kesehatan adalah penggunaan

fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap,

kunjunagan rumah olah petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari

permanfaat pelayanaan kesehatan terserbut yang didasarkan pada ketersediaan,

penerima masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai olah masyarakat terjangkau

sarta bermutu.atau mempunyai syarat pokok pelayanan kesehatan adalah

Page 32: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

32

kesehatan harus memiliki berbagai persyaratan pokok yaitu persyaratan pokok

yang memberikan pokok yang member pengaruh kepada masyarakat dalam

menentuksn pilihannya terhadap penggunaan jasa pelayanan kesehatan. Dan

pemakai jasa pelayanan kesehatan rumah sakit menilai dimensi mutu yang paling

penting adalah efisiensi (45 %), perhatian dokter secara pribadi (40 %),

pengetahuan ilmiah yang dimiliki dokter (40 %), keterampilan dokter (35 %) dan

kenyamanan pelayanan yang diberikan atau dirasakan oleh pasien (35 %)

Dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, diharapkan agar setiap

petugas mewujudkan kinerja yang baik, antara lain dengan tidak ada perlakukan

khusus dan juga dapat memberikan konstribusi maksimal terhadap pencapaian

tujuan. Disamping itu sangat diperlukan komitmen yang tinggi dari seluruh

petugas, mulai dari pimpinan hingga bawahan agar dapat memberikan pelayanan

bermutu dan berorientasi pada kepuasan pasien, dan dapat Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan, akan membawa keuntungan yaitu meningkatnya harapan

pasien dan meningkatnya citra rumah sakit bagi pasien, kepuasan terhadap suatu

pelayanan rumah sakit yang baik merupakan cerminan bahwa rumah sakit tersebut

dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Namun demikian dari

berbagai penelitian dan fakta yang masih ada banyak keluhan terhadap pelayanan

kesehatan di rumah sakit yang otomatis .

Defenisi yang paling simple diberikan oleh Winarsih, (2005:2) pelayanan

kesehatan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang

melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan”.Ini adalah defenisi

yang paling simple. Sedangkan defenisi yang paling rinci diberikan oleh Gronroos

Page 33: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

33

(dalam Rakminto dan Atik Septi Winarsih, 2005:3) : “pelayanan kesehatan adalah

suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang tidak bersifat kasat mata (tidak

dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dan

karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan

kesehatan yang dimaksudkan untukmemecahkan permasalahan konsumen dan

pelanggang”.

Dari dua defenisi tersebut diatas dapat diketahui bahwa ciri pokok pelayanan

kesehatan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan melihat upaya manusia

(karyawan) atau peralatan lain yang disediakan oleh perusahaan penyelenggara

pelayanan kesehatan.

Menurut Budi, 2009:259 mengatakan bahwa Pelayanan kesehatan yang biasa

diterima masyarakat harus mengikutsertakan masyarakat, termasuk barang dan

jasa yang dipergunakan harus dimengerti oleh masyarakat. Mesti demikian,

menurut penulis pelayanan mengandung arti suatu upaya sebaik mungkin untuk

memberikan kepuasan kepada semua pelanggan, baik individu maupun kelompok

dalam arti masyarakat atau publik yang lebih efektif dan efisien.

Berkaitan dengan pelayanan masyarakat, dalam era globalisasi, pemerintah harus

mempersiapkan seluruh aparatnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan

sopan santun ini merupakan syarat mutlak untuk menjaga citra instansinya.Oleh

karena itu perlu dijaga agar jangan sampai terjadi hal-hal yang bisa menyinggung

perasaan masyarakat yang dilayaninya.

Setiap orang menginginkan jasa pelayanan yang diterima dan yang dirasakan

sesuai dengan harapannya. Secara umum masyarakat menginginkan pelayanan

Page 34: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

34

yang sama dari aparatur pemerintah, sebab warga negara yang mempunyai

kedudukan yang sama di dalam hukum berhak mendapatkan pelayanan yang

sama. Pelayanan yang bersahabat dan profesional sudah menjadi suatu syarat yang

harus dipenuhi oleh para pelanggan pekerjaan administrasi negara.

Menurut Hafis (2000:40). Prinsip keterbukaan mengandung arti bahwa prosedur

tatacara, persyaratan, satuan kerja pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan,

waktu penyelesaian, rincian biaya atau tarif serta hal-hal lain yang berkaitan

dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah

diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.

Prinsip keterbukaan pelayanan memberikan petunjuk untuk menginformasikan

secara terbuka segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian

pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu yang perlu diupayakan dalam prinsip

ini, ialah:

1) Penginformasian instrumen pelayanan secara terbuka (seperti:baganalir

mekanisme pelayanan, daftar persyaratan, daftar tarif, jadwal waktu, nama

loket, petugas, meja kerja). Langkah ini dapat dilakukan dengan

mempersiapkan membuat:

a. Bagan alir prosedur atau tata cara dan persyaratan,untuk dipasang atau

ditempel di tempat ruang pelayanan,sekaligus dilengkapi dengan

keterangan jadwal waktu penyelesaian pelayanan.

b. Setiap satuankerja atau loket pelayanan dan nama pejabat atau petugas

penanggung jawabnya perlu dibuat, dicantumkan nama secara jelas dan

terbuka.

Page 35: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

35

c. Tarif dan rincian biaya atau tarif yang harus dibayar oleh pemohon

pelayanan, diinformasikan secara terbuka.

2) Menyediakanfasilitasmediainformasi,(seperti:papan informasi atau

pengumuman, loket informasi atau (information desk), kotak saran, media

cetak atau brosur, monitor TV, yang berfungsi memberikan informasi

menyangkut kegiatan pelayanan.

3) Mengadakan program penyuluhan kepada masyarakat, untuk membantu

penyebaran dan pemahaman informasi kepada masyarakat, mengenai

hal- hal yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan.

Pelayanan kesehatan menurut Kolter (dalam Sampara Lukman, 2008:30)

mengemukakan bahwa pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan yang

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan

meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.Sedangkan Soetopo

(dalam Napitupulu, 2007:35) mendefenisikan pelayanan kesehatan sebagai suatu

usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain

yang sakit.

Hal ini menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan adalah suatu bentuk sistem,

prosedur atau metode tertentu yang diberikan kepada orang lain dalam hal ini

pelanggang agar kebutuhan pelanggang tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan

harapan mereka. Pelayanan kesehatan merupakan suatu kegiatan atau urutan

kegiatan yang terjadi dalam interaksilangsung antara seseorang dengan orang ain

atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan

kesehatan.

Page 36: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

36

Kotler (dalam Lukman, 2008:30) menyebutkan sejumlah karakteristik pelayanan

kesehatan sebagai berikut :

1. Intangibility (tidak berwujud); tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, di

dengar,dicium, sebelum ada transaksi. Pembeli tidak mengetahui dengan pasti

atau dengan baik hasil pelayanan (service outcome) sebelum pelayanan di

komsumsi.

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan), karena dijual lalu diproduksi dan

dikomsumsi secara bersamaan karena tidak dapat dipisahkan .karena itu,

komsumen ikut berpartisipasi menghasilakan jasa layanan. Dengan adanya

kehadiran, pemberian pelayanan berhati-hati terhadap interaksi antara yang

terjadi antara penyedia dan pembeli. Keduanya mempengaruhi hasil layanan

3. Variability (berubah-ubah dan bervariasi), jasa, beragam, selalu mengalami

perubahan, tidak selalu sama kualitasnya bergantung pada siapa yang

menyediakannya dan kapan serta dimana disediakan.

4. Perishability (cepat hilang, dan tidak bertahan lama) jaasa tidak dapat

disimpan dan permintaannya berfluktuasi. Daya tahan suatu jasa layanan

bergantung pada situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor.

Menurut Parahsurahman dalam Tjiptono (2006:14) ada 5 dimensi pelayanan

kesehatan yang harus dipenuhi yaitu :

1.Emphaty adalah kemudahan dalam berhubungan komunikasi, perhatian

pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan, misalnya mengucapkan

salam dan ucapan terimakasihEmpati dalam suatu pelayanan adalah

adanya suatu perhatian, keseriusan, simpatik, pengertian dan keterlibatan

Page 37: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

37

pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelayanan untuk

mengembangkan dan melakukan aktivitas pelayanan sesuai dengan tingkat

pengertian dan pemahaman dari masing-masing pihak tersebut. Suatu

bentuk kualitas layanan dari empati yang mendapatkan pelayanan harus

diwujudkan dalam 5 (lima) hal yaitu sebagai berikut :

1) Mampu memberikan perhatian terhadap berbagai bentuk pelayanan

yang diberikan, sehingga yang dilayani merasa menjadi orang yang

penting.

2) Mampu memberikan keseriusan atas aktivitas kerja pelayanan yang

diberikan, sehingga yang dilayani mempunyai kesan bahwa pemberi

pelayanan menyikapi pelayanan yang diinginkan.

3) Mampu menunjukan rasa simpatik atas pelayanan yang diberikan,

sehingga yang dilayani merasa memiliki wibawa atas pelayanan.

4) Mampu menunjukkan pengertian yang mendalam atas berbagai hal

yang

5) bentuk-bentuk pelayanan yang dirasakan.

6) Mampu menunjukkan keterlibatannya dalam memberikan pelayanan

atas berbagai hal yang dilakukan, sehingga yang dilayani menjadi

tertolong menghadapi berbagai bentuk kesulitan pelayanan.

2.Reability adalah kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskanSetiap pelayanan memerlukan bentuk

pelayanan yang handal, artinya dalam memberikan pelayanan, setiap

karyawan diharapkan memiliki kemampuan dalam pengetahuan, keahlian,

Page 38: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

38

kemandirian, penguasaan dan profesionalisme kerja yang tinggi, sehingga

aktivitas kerja yang dikerjakan menghasilkan bentuk pelayanan yang

memuaskan, tanpa ada keluhan dan kesan yang berlebihan atas pelayanan

yang diterima oleh masyarakat. Kehandalan dari seorang karyawan yang

berprestasi, dapat dilihat sebagai berikut :

1) Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat

pengetahuan terhadap uraian kerjanya.

2) Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang terampil sesuai

dengan tingkat keterampilan kerja yang dimilikinya dalam

menjalankan aktivitas pelayanan yang efisien dan efektif.

3) Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

pengalaman kerja yang dimilikinya, sehingga penguasaan tentang

uraian kerja dapat dilakukan secara cepat, tepat, mudah dan

berkualitas sesuai pengalamannya.

4) Kehandalan dalam mengaplikasikan penguasaan teknologi untuk

memperoleh pelayanan yang akurat dan memuaskan sesuai hasil

output penggunaan teknologi yang ditunjukkan.

3.Assurance adalah pengaturan, kemampuan, kesopanan dan sifat yang dapat

dipercaya pelangganSetiap bentuk pelayanan memerlukan adanya

kepastian atas pelayanan yang diberikan. Bentuk kepastian dari suatu

pelayanan sangat ditentukan oleh jaminan dari karyawan yang

memberikan pelayanan, sehingga orang yang menerima pelayanan merasa

puas dan yakin bahwa segala bentuk urusan pelayanan yang dilakukan atas

Page 39: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

39

tuntas dan selesai sesuai dengan kecepatan, ketepatan, kemudahan,

kelancaran dan kualitas layanan yang diberikan. Adanya kepercayaan yang

diyakini sesuai dengan kenyataan bahwa organisasi tersebut mampu

memberikan kualitas layanan yang dapat dijamin sesuai dengan:

1) Mampu memberikan kepuasan dalam pelayanan yaitu setiap

karyawan akan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah,

berkualitas, dan hal tersebut menjadi bentuk konkrit yang

memuaskan orang yang mendapat pelayanan.

2) Mampu menunjukkan komitmen kerja yang tinggi sesuai dengan

bentuk-bentuk integritas kerja, etos kerja dan budaya kerja yang

sesuai dengan aplikasi dari visi, misi suatu organisasi dalam

memberikan pelayanan.

3) Mampu memberikan kepastian atas pelayanan sesuai dengan perilaku

yang ditunjukkan, agar orang yang mendapat pelayanan yakin sesuai

dengan perilaku yang dilihatnya.

Pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan yang terjangkau (affordable)

oleh masyarakat, dimana diupayakan biaya pelayanan tersebut sesuai dengan

kemampuan ekonomi masyarakat.Pelayanan kesehatan yang mahal hanya

mungkin dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Sementara istilah publik, yang

bersal dari bahasa inggris (public) terdapat beberapa pengertian, yang memiliki

variasi arti dalam bahasa Indonesia, yaitu umum, masyarakat dan negara.

Konsep pelayanan kesehatan publik di turunkan dari makna public service yang

berarti berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan

Page 40: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

40

barang dan jasa, (Pamudji dalam Napitupulu 2007:59), atau pelayanan umum

(Soetopo dalam Paimin Napitupulu 2007:65) yang diartikan sebagai segala bentuk

kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dipusat, didaerah

dan lingkaran BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa baik dalam

rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan

perundang-undangan.

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang kesehatan No 23

tahun 1992 salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan kedokteran

yang dibedakan atas dua macam, yaitu yang diselenggarakan oleh pemerintah dan

swasta. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk pelayanan kedokteran yang

diselenggarakan oleh pemerintah adalah PUSKESMAS sebagai sarana pelayanan

kesehatan tingkat pertama dan Rumah Sakit dengan berbagai jenjangnya sebagai

sarana kesehatan tingkat kedua dan ketiga, dimana di dalamnya terdapat berbagai

pelayanan kesehatan, diantaranya :

a. Pelayan Kedokteran Secara umum pelayanan kedokteran adalah sebagian dari

pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah menyembuhkan penyakit

dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya adalah perseorangan.

b. Pelayanan Rawat Jalan Pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk dari

pelayanan kedokteran, secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan

rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak

dalam bentuk rawat inap.

Page 41: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

41

c. Pelayanan Keperawatan 4 Pelayanan keperawatan adalah upaya untuk

membantu individu baik sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia

dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki

sehingga individu tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari –

hari secara mandiri.

Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg PAN) Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003, memberikan pengertian pelayanan yaitu segala kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan peraturan

perundang-undangan.Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa pemerintahan

pada hakekatnya adalah pelayanan pada masyarakat.Oleh karenanya birokrasi

publik berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikann layanan baik dan

propesional.

Dimana setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan

dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.

Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan

pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan

menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004, standar pelayanan

sekurang-kurangnya meliputi :

a) Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan

termasuk pengaduan

b) Waktu Penyelesaian

Page 42: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

42

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan

sampai sampei dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan

c) Biaya Pelayanan

Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciaanya yang ditetapkan dalam proses

pemberian pelayanan.

d) Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan

e) Saran dan Prasarana

Penyedian sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik

f) Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan

4. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan

Menurut dari Azwar (2002), bahwa strata pelayanan kesehatan yang dianut

oleh tiap negara tidaklah sama, namun secara umum dikelompokkan menjadi tiga

macam, yaitu :

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit

ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka

(promosi kesehatan).Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah

pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health services), yang sangat

dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk

Page 43: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

43

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Pada umunya pelayanan kesehatan

tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/ out patient

services).Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas

pembantu, Puskesmas keliling, dan Balkesmas.

b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua

Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan

kesehatan yang lebih lanjut yang diperlukan oleh kelompok masyarakat yang

memerlukan rawat inap (in patient services) yang sudah tidak dapat ditangani oleh

pelayanan kesehatan primer dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga

spesialis.Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D.

c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga

Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah

pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang

sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder, bersifat lebih

komplek dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga superspesialis.Bentuk

pelayanan ini di Indonesia adalah Rumah Sakit tipe A dan B.

5. Jenis Dan Faktor Pelayanan Kesehatan

Menurut Winarsi(2007)jenis-jenis pelyanan kesehatan merupakan aktifitas ataun

serangakaian alat yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi

akibat interaksi antara konsumen atau karyawan atau hal-hal yang disediakan

olah pemerintah dalam memeberi peleyanan.

Adapun Jenis-jenis pelayanan kesehatan menurut Levey (2004)

a. Pelayanan kedokteran

Page 44: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

44

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan

kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang

dapat bersifat sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi

tujuan utama untuk menyembuhkan penyakitdan memulijhkan kesehatan

serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dfalam kelompok kesehatan

masyarakat yaitu ditandai dengan cara meningkatkan kesehatan masyarakat

tujuan utamanya untuk mencegah penyakit dapat seseorang.

Faktor-faktor yamg mempengaruhi pelayanan kesehatan menurut Juanita

(2008:23)

a. Pemikiran dan perasaan, berupa pengetahuan, persepsi, sikap,

kepercayaan dan nilai-nilai seseorang terhadap objek dalam kesehatan.

b. Orang penting sebagai referensi, seseorang lebih banyak dipengaruhi

oleh seseorang yang dianggap penting atau berpengaruh besar terhadap

penggunan pelayanan kesehatan

c. Sember-sumber daya, mencakup fasilitas,uang,waktu, tenaga, dan

sebagaianya. Sumber-sumber daya yang berpengaruh terhadap perilaku

seseorang atau kelompok masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan

kesehatan

d. Kebudayaan, berupa norma-norma yang ada dimasyarakat dalam

kaitannya dengan konsep pelayanan kesehatan.

Page 45: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

45

e. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru, Mengingkat perkembanga ilmu

pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan

pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang

sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti leser, terapi penggunaan

gen dan lain-lain.

f. Nilai masyarakat. Dengan beragamnya masyarakat, maka dapat

menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda.

Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka

akan memiliki keasadaran yang lebih dalam pengunaan atau

pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya.

g. Aspek legal dan etik. Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap

penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan

semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan

kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut

untuk memberikan pelayanan kesehatan secara professional dengan

memperhatikan nilai-nilai hokum dan etika yang ada di masyarakat.

h. Ekonomi. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan

lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, begitu juga sebaliknya,

keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam system

pelayanan kesehatan.

i. Politik. Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan

semakin berpengaruh sekali dalam system pemberian pelayanan

Page 46: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

46

kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam

sistem pelayanan.

B. Kerangka pikir

Inovasi pemerintah daerah untuk mengimplementasikan dari pelaksanaan

desentralisasikan yaitu mengupayakan peningkatan kesejahteraan bagi

masyarakatnya atau mencapai kemakmuran dan kesejateraan bagi masyarakat dan

daerahnya inovasi program yang terbukti mampu membawa kemajuan bagi

sebuah daerah yang sebelumnya terbelakang menjadi daerah yang maju secara

ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,

Pelayanan kesehatan sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan

pelayanan kesehtan kepada masyarakat, yang tujuan utamanya adalah pelayanan

preventif (pengcegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran

masyarakat umum,dan setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit sertah memulihkan kesehatan

perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat.

Inovasi pemerintah daerah khususnya di bidang pelayanan kesehatan 24 jam

harusnya lebih di tingkatkan lagi demi kepuasan masyarakat yang ada di

kabupaten Bantaeng. Berdasarkan hal tersebut bagan kerangka pikir dapat di

gambarkan sebagai berikut:

Inovasi Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan

Kesehatan 24 Jam Di Kabupaten Bantaeng

Page 47: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

47

Gambar 1. Bagian Kerangka Pikir

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada Inovasi Pemerintah Dalam Pelayanan

kesehatan Dikabupaten Bantaeng. Yang menjadi fokus penelitian ini adalah :

bagaimana bentuk inovasi pemerintah dalam pelayanan kesehatan 24 jam,serta

bagaimana upaya yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan 24 jam.

D. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Inovasi pemerintah merupakan suatu hal yang penting dalam mencapai

keunggulan konpetitif. Tanpa inovasi,pemerintah tidak dapat merubah

suatu hal dan apabila inovasi tidaklah muncul maka perubahan akan mati.

Perusahan yang melakukan inovasi secara terus-menerus akan dapat

Inovasi pemerintah

1. Efektivitas

2. Pembaruan

3. 3. Tingkat perubahan

Upaya pemerintah daerah

dalam pelayanan

kesehatan 24 Jam

1. Aturan

2. fasilitas

Kepuasan Masyarakat

Page 48: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

48

mendominasi pasar, dengan kreasi, model dan penampilan produk yang

baru. Pada akhirnya dengan strategi inovasi akan memunculkan keunikan

produk yang baru. Pada akhirnya dengan strategi inovasi akan

memnculkan keunikan produk yang sulit di tiru pesaingan

2. Efektivitasadalah perubahan yang dinilai secara objektif dan berbagai

kepentingan dalam organisasi atau perubahan dalam suatu wilayah yang

ditemukan

3. Pembaruan, inovasi menghasilkan suatu yang baru

4. Tingkat perubahan, perubahan yang dihasilkan

5. Upaya pemerintah dalam pelayanan kesehatan 24 jamUntuk menjamin

akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan selama 24 jam,

Pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan pelayanan

kesehatan pada masyarakat,dan untuk memberikan pelayanan yang

optimal kepada masyarakat dan menjadi sangat penting untuk

dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan untuk mensejahterakan

masyarakat.

6. Kepuasan masyarakat Kepuasan masyarakat yang dimaksud adalah

pemberian layanan oleh suatu instansi kepada masyarakat untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan sehingga masyarakat merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan.

Page 49: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini sudah terlaksanakandenganwaktu 2 (dua) bulan di Kabupaten

Bantaeng,dengan tujuan untuk menegtahui bentuk inovasi pemerintah dalam

pelayanan kesehatan 24 jam Di Kabupaten Bantaeng.

B. Jenis Dan Tipe Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang

bentuk inovasi pemerintah dalam pelayanan kesehatan 24 jam Di

Kabupaten Bantaeng.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang suatu bentuk

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang

inovasi pemerintah dalam pelayanan kesehatan 24 jam Di Kabupaten

Bantaeng.

C. Sumber Data

a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari Responden dengan melalui

observasi, wawancara, dan kuesioner yang berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti.

2 43

Page 50: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

50

b. Data Sekunder adalah data yang di ambil atau bersumber dari dokumen

laporan, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah yang akan

diteliti.

D. Informan Penelitian

1. Staf kantor Dinas Kesehatan =2 orang

2. Pegawai RSUD Anwar Makkatutu =3 orang

3. Tokoh Masyarakat =2 orang

4. Masyarakat pengguna layanan =2 orang

Jumlah = 9 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang di gunakan melalui observasi langsung atas

pengamatan langsung terhadap obyek yang di teliti.Observasi ini digunakan

sebagai metode kriterium artinya observasi digunakan sebagai alat penguji

kebenaran dan kemantapan terhadap suatu data yang telah diperoleh saat

wawancara. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan atau pemusatan

perhatian terhadap obyek penelitian dengan pengamatan lebih banyak

menggunakan penglihatan. Obserpasi di lakukan pada saat melaksanakan

penelitian yaitu pada saat pembagikan angket dan wawancara kepada kariawan

dan masyarakat yang mengurus inovasi pemerintah dalam pelayanan keseatan 24

jam di kabupaten bantaeng.

Page 51: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

51

2. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab terhadap

responden untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang

diteliti. Yang menjadi nara sumber dalam wawancara ini yaitu kepala badan,

karyawan bidang imformasi pengaduan dan masyarakat yang mengurus di Kantor

dinas kesehatan di Kabupaten Bantaeng.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, artinya barang-barang tertulis.Dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data yang

diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan

persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian.Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif.Dalam model ini

terdapat 3 (tiga) komponen pokok.Menurut Huberman dalam (Sugiono : 2012)

ketiga komponen tersebut yaitu :

1. Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membangun hal yang tidak penting dan

mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan penelitian dapat

dilakukan.

Page 52: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

52

2. Sajian data merupakan suatu rakitan informasi yang memungkinkan

kesimpulan secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logs agar makna

peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus

mulai mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan mencatat peraturan-

peraturan sebab akibat dan berbagai proporsi sehingga penarikan kesimpulan

dapat dipertanggung jawabkan.

G. Teknik Pengabsahan Data

Validitas data sangat mendukung hasil akhir penelitian, oleh karena itu diperlukan

teknik untuk memeriksa keabsahan data.Keabsahan data dalam penelitian ini

diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi bermakna silang

yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang akan dikumpulkan dari

sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain serta

pengecekan pada waktu yang berbeda.

a. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek pada data sumber lain

yang telah diperoleh sebelumnya.

b. Triangulasi metode

Triangulasi metode bermakna data yang diperoleh dari satu sumber dengan

menggunakan metode atau teknik tertentu, diuji keakuratan atau ketidak

akuratan.

Page 53: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

53

c. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu yang dilakukan disini dengan menguji kredibilitas data

yang dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,

observasi atau teknik lainnya dalam waktu dan situasi yang berbeda.

Page 54: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Luas wilayah kabupaten Bantaeng

Kabupaten Bantaeng berjarak 125 km kearah selatan dari Makassar, Ibukota

Propinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayahnya mencapai 395,83 Km2, terbagi atas 8

kecamatan serta 46 desa dan 21 kelurahan. Kabupaten Bantaeng luasnya mencapai

0,63% dari luas Sulawesi Selatan. Pada tahun 2006, jumlah penduduk 170.057

jiwa dengan rincian Laki-laki sebanyak 82.605 jiwa dan perempuan 87.452

jiwa.Pada bagian utara daerah ini terdapat dataran tinggi yang meliputi

pegunungan Lompobattang, sedangkan di bagian selatan membujur dari barat ke

timur terdapat dataran rendah yang meliputi pesisir pantai dan

persawahan.Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bantaeng diarahkan

agar pelayanan kesehatan meningkat lebih luas, lebih merata, terjangkau oleh

lapisan masyarakat.

2. PelayananKesehatan Kabupaten Bantaeng

Inovasi Layanan Kesehatan Salah satu inovasi Pemerintah Kabupaten Bantaeng

dalam bidang kesehatan adalah pembentukan Brigade Siaga Bencana (BSB).BSB

bukan hanya beroperasi di Kabupaten Bantaeng, tetapi juga menjangkau

kabupaten tetangga yang memerlukan bantuan evakuasi bencana kebakaran. Sejak

dibentuk awal Desember 2009 hingga posisi Juni 2011, jumlah pasien mencapai

2.557 orang atau jika dirata-ratakan sebanyak 134 pasien setiap bulan.

48

Page 55: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

55

Adapun sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantaeng berdasarkan data

tahun 2006 telah tersedia berupa rumah sakit umum sebanyak 1 buah, puskesmas

/pustu 34 buah, puskesmas keliling 13 buah, balai pengobatan 2 buah dan 25

polindes. Jumlah dokter praktek sebanyak 26 orang, bidang desa 52 orang, apotik

5 buah dan toko obat sebanyak 17 buah. Disamping itu di Kabupaten Bantaeng

jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2006 sebanyak 239 orang

(Bantaeng.go.id).Pemerintah Kabupaten Bantaeng terus memperhatikan

pelayanan kesehatan masyarakatnya dengan membangun rumah sakit. Kabupaten

Bantaeng memiliki Rumah Sakit Prof. dr. Anwar Makkatutu yang akan menjadi

pusat penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardio) di wilayah

selatan Sulawesi Selatan yang telah diresmikan pada 8 Agustus 2011 lalu.

Keberhasilan Bantaeng meraih sederet prestasi karena pola hidup bersih dan sehat

telah dikembangkan pada tingkat kecamatan hingga desa dengan membentuk

Pokja Sehat.Kepedulian pola hidup sehat warganya ditingkatkan melalui

sosialisasi karena pemerintah setempat telah memahami dengan baik perintah

konstitusi.Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada Pasal 28 huruf (h) sudah

dijelaskan tentang Kesehatan dan Undamg-Undang.No.23/2010 bahwa tiap

individu, keluarga dan masyarakat berhak untuk mendapatkan perlindungan dan

pelayanan kesehatan, untuk itu Negara bertanggungjawab untuk memenuhi

kebutuhan hak hidup sehat setiap warganya.

Untuk melaksanakan amanat konstitusi tersebut, Pemkab Bantaeng telah

mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) sebagai tindaklanjut dari pelaksanaan

amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 huruf (h) dan Undang-Undang.

Page 56: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

56

No.23/2010.Pemkab Bantaeng dibawah kepemimpinan HM Nurdin Abdullah

telah membentuk Tim khusus untuk menanggulangi masalah kesehatan di

wilayahnya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Dr. Hj

Takudaeng MKes, hal-hal yang diatur dalam Perda adalah pengalokasian dana

untuk obat generik dan obat paten dalam konteks pelayanan kesehatan kesehatan

24 jam.

3. Visi Dan Misi Dinas Kesehatan

a. Visi

Tercapainya iklim investasi dan terdepan dalam pelayanan kesehatan

b. Misi

1) Meningkatkan iklim investasi yang kondusif sesuai dengan tata kelolah

pemerintahan yang baik.

2) Meujudkan repormasi birokrasi melalaui pelayanan kesehatan yang mudah,

dan pasti

3) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana menunjang pelayanan

kesehatan dan sumber daya aparatur yang provesional, tegas, dan

berkualitas.

4. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng

a. Kepala dinas

b. Sekretaris dinas

Kepala sub bagian umum dan kepagawaian

Kepala sub bagian keuangan

c. Kepala bidang bina kesehatan keluarga dan gizi

Page 57: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

57

Kepala seksi kesehatan keluarga

Kepala seksi gizi masyarakat

Kepala seksi promosi kesehatan

d. Kepala bidang paleyanan kesehatan dasar dan sarana kesehatan

Kepala seksi sarana kesehatan dasar

Kepala seksi sarana kesehatan rujukan, sarana puskesmas

dan jaringan

Kepala seksi UKS, kesehatan remaja dan UKG

e. Kepala bidang bina pblp

Kepala seksi pengendalian penyakit maenular dan tidak

menular

Kepala seksi penyehatan lingkungan dan pembinaan peran

serta masyarakat

Kepala seksi promo kesehatan

f. Kepala bidang pelayanan pembekalan kesehatan

Kepala seksi obat dan pembekalan kesehatan

Kepala seksi akreditasi perizinan dan obat khas Indonesian

Kepala seksi pengendaliandan pengawasan obat, makanan

dan minuman serta kosmetik.

g. UPTD

h. Kelompok jabatan fungsional.

Page 58: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

58

B. Inovasi Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan 24 Jam Di Kabupaten

Bantaeng

Inovasi pemerintah daerah untuk mengupayakan peningkatan kesejahteraan bagi

masyarakatnya atau mencapai kemakmuran dan kesejateraan bagi masyarakat dan

daerahnya inovasi program yang terbukti mampu membawa kemajuan bagi

sebuah daerah yang sebelumnya terbelakang menjadi daerah yang maju secara

ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.Di Indonesia

istilah inovasi dalam konteks penyelanggaraan pemerintah mulai mengemukakan

terutama sejak diberlakukannya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah

tahun 2001 jumlah daerah giat mengembangkan inovasi dalam memperbaiki tata

kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan perbaikan iklim ekonomi.dan ada pun

undang-undang.Khusus tentang inovasi telah ada landasan hukumnya dalam

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Bertajuk

Inovasi Daerah. Dari Pasal 386 hingga Pasal 390 Undang-Undang

23/2014.Inovasi yang dimaksud dalam Pasal 386 adalah semua bentuk

pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Bentuk pembaharuan

antara lain penerapan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi dan temuan baru

dalam penyelenggaraan pemerintahan.

inovasi pemerintah (1). Efektivitas (2). Pembaharuan (3). Tingkat perubahan.

Demikian halnya inovasi pemerintah dalam pelayanan di KabupatenBantaeng yang

akan dideskripsikan melalui beberapa indikator di atas yang tampak berikut ini:

1. Aspek Efektivitas Dalam Inovasi Pemerintah Daerah

Efektivitas adalah perubahan yang dinilai secara objektif dan berbagai kepentingan

dalam perubahan suatu wilayah yang ditemukan,dan menunjukan sampai

beberapa jauh mencapai tujuan yang lebih dahulu ditentukan atau sebarapa jauh

target kualitas, dan waktu yang telah dicapai oleh pemerintah yang mana target

Page 59: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

59

sudah ditentukan terlebih dahulu dan selalu berusaha melakukan peningkatan

terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.Inovasi di bidang

pelayanan publik merupakan ide kreatif teknologi atau cara baru dalam teknologi

pelayanan atau memperbarui yang sudah ada di bidang teknologi pelayanan atau

menciptakan terobosan atau penyederhanaan di bidang peraturan pemerintah

daerah.

Dari penjelasan diatas, Sebagaimana hasil wawancara yang lakukan dengan

staf dinas kesehatan Kabupaten Bantaeng menyatakan bahwa:.

“...Menurut saya dalam melakukan perubahan Inovasi dalam pelayanan

publik tentunya harus menghasilkan bentuk pelayanan yang baik dan

lebih efektif dan efisien hal tersebut dapat terlihat dari terdapatnya call

center layanan kesehatan 24 jam, ambulans serta dokter keluarga yang

siap sedia menolong masyarakat kapanpun dibutuhkan. BSB

melakukan kegiatan terpadu layanan kesehatan gratis dengan

melibatkan 20 dokter, delapan perawat dan ditunjang lima unit

ambulance hingga ke pelosok desa.sebagai pemerintah memeberikan

kebijakan dalam pembentukan Brigade Siaga Bencana untuk

mengatasi kondisi masyarakat yang memerlukan perawatan namun

terkendala transportasi, terutama pada malam hari. Kemudian PKK

bersama Bupati Bantaeng mengupayakan pembentukan layanan

kesehatan 24 jam yang tak hanya melakukan layanan terhadap

kecelakaan, namun juga masyarakat yang menderita penyakit, meski

berada di pelosok desa. ”(wawancara Penulis, AM 02Oktober 2015)

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat simpulkan bahwa dalam melakukan

perubahan dalam pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan kesehatan 24

jam harus lebih efektif lagi agar masyarakat merasa puas dimana pemerintah

sudah memberikan atau menyiapkan program pelayanan kesehatan 24 jam dengan

adanya BSB yang siap menjemput masyarakat meskipun berada dipelosok desa.

Hal senada yang dikatakan oleh salah satu pegawai RS Anwar makkatutu

menyatakan bahwa:

“...pemerintah telahmenyediakan brigade siaga bencana (BSB) untuk

pelayanan masyarakat selama 24 jam dengan biaya murah, baik, dan

Page 60: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

60

cepat, Harus mendapatkan pelayanan yang sama dan juga harus

diperlakukan dengan sikap yang sopan dan ramah semua orang tanpa

terkecuali kaya atau miskin, pejabat, orang biasa, orang desa atau

orang kota harus memperlakukan dengan sama dan tidak membeda-

bedakan untuk pelayanan kepada masyarakat”(wawancara Penulis

dengan, FA 12 oktober 2015)

Dari hasil penelitian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

inovasi pelayanan kesehatan khususnya di Kabupaten Bantaeng harus lebih di

tingkatkan lagi, karena pemerintah sudah menyediakan pelayanan kesehatan 24

jam, serta pemerintah daerah wajib memberikan pelayanan yang baik kepada

masyarakatnya agar masyarakat merasakan kepuasan terhadapa apa yang

diberikan oleh pemerintah setempat.

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan

tokohmasyarakatmenyatakan bahwa:

“...Dalam pelayanan kesehatan 24 jam sudah terlaksana dengan baik

dan adanya program yang diberikan oleh pemerintah setempat, kami

sebagai masyarakat mengharapkanpelayanan kesehatan dapat

ditingkatkan dalam memberikan pelayanan tidak memandang pasien

sebagai pusat perhatian Sikap dan tingkah laku dalam memberikan

pelayanan keperawatan rasa empati, kepedulian, menghargai orang lain

dimana kita masyarakat belum merasa puas terhadap pelayanan

kesehatan yang diberikan”(wawancara penulis dengan,NO 13 Oktober

2015)”.

Dari hasi wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa,

pemerintah sudah menyiapkan pelayanan kesehatan 24 jam, dan sudah terlaksana

dengan baik, perawat tidak membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain.

Hal senada juga di sampaikan oleh masyarakat pengguna layanan yang

menyatakan bahwa:

“...dalam pelayanan kesehatan 24 jam di RS Anwar Makkatutu sudah

berjalan dengan baik, Ini terlihat dari rasa kepuasan saya selaku pasien

di RS ini.Mereka memberika pelayanan tanpa membede-bedakan

Page 61: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

61

antara orang miskin dan orang mampu.” (Wawancara Penulis,NU10

Oktober 2015).

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa,

dari pelayanan kesehatan sudah berjalan dengan baik, dimana perawat di Rumah

Sakit tersebut tidak membede-bedakan antara yang miskin dan orang kaya.

Dari hasi uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa, dalam

melakukan perubahan dalam pelayanan kesehatan 24 jam harus lebih efektif lagi

agar masyarakat merasa puas, dimana pemerintah sudah menyiapkan Brigade

Siaga Bencana (BSB) yang siap menjemput masyarakat yang membutuhkan, dan

tidak membeda-bedakan satu sama lain dengan melayani pasien.

Berdasarkan observasi yang telah diperoleh dilapangan dalam melalukan

perubahan inovasi dalam pelayanan tentunya harus menghasilkan bentuk

pelayanan yang baik, dan lebih efektif dan efisien. Hal tersebut dilihat dengan

terdapatnya cell canter(BSB) yang tersedia dan dapat melayani masyarakat kapan

pun dibutuhkan, secara teoritis menurut Ravlanto efektifitas seberapa baik

pekerjaan yang dilakukan dan sejauh mana dihasilkan keluhan sesuai yang

diharapkan apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan baik

dalam waktu maupun biaya makadapat dikatakan efektif. Dan pelayanan

kesehatan 24 jam sudah berjalan dengan baik terlihat dari pelayanan yang

dilakukan, telah dibenarkan atau diselenggarakan oleh salah satu masyarakat

tersebut.

2. AspekPembarauan Dalam Inovasi Pemerintah Daerah

Page 62: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

62

Pembaharuan merupakan sesuatu yang baru atau ide baru yang merupakan

segala sesuatu yang diciptakan dan dirasakan sebagai hal yang baru oleh

manusia, seseorang, atau bahkan masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi

kehidupan manusia atau masyarakat secara umum, Pembaruan dapat juga di

katakan sebagai suatu ide atau hal-hal yang barudalam suatu penemuan tertentu

dilakukan atau diadakan untuk memecahkan masalah dan mengikuti aturan-

aturan yang ada untu mencapai tujuan tersebut,Aparatur pemerintah

mengeluarkan SK bupati nomor 1313/440 1.3.8/2010 tentang meningkatkan

status dan fungsi sarana dari rawat jalan menjadi rawat inap atau bisa disebut

pelayanan kesehatan 24 jam.

Dari penjelasan diatas, Sebagaimana hasil wawancara yang penulis lakukan dengan

salah satu staf dinas kesehatan Kabupaten Bantaeng.

“...kita sebagai pemerintah setempat mempunyai undang-undang

kesehatan ada permentes yang dikatakan bahwa pelayanan kesehatan

dimasyarakat itu 24 jam, berarti kita harus siap menerima keluhan

masyarakat tentang kesehatan sehingga kita buka pelayanan 24 jam

misalnya ada orang sakit yang sifatnya enerjensi dia mungkin

pelayanan sampai jam 14.00 setelah kita buka pelayanan 24 jam bisa

menjadi pelayanan secara paripurna atau ada pasien yang datang bukan

pada waktu bukan jam kerja sampai jam 14.00 ini untuk masyarakat,

singga kami membuka pelayanan kesehatan 24 jam agar masyarakat

bias mendapatkan pelayanan kesehatan dan apa yang dikeluarkan oleh

pemerintah dapat merasan bentu pelayanannya”(wawancara

penulis,RA 02 Oktober 2015).

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat simpulkan bahwa dalam perubahan

yang dilakukan oleh pemerintah karena dapat memberikan pelayanan 24 jam itu

sudah mempunyai peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan masyarakat

juga dapat dilayani selama 24 jam.

Page 63: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

63

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pegawai RSUDyang

menyatakan bahwa:

“...Menurut saya kita sebagai pegawai dirumah sakit ini

dalammemberikan pelayanan kesehatan 24 jam itu sesuatu yang

dapatditerapkan oleh pemerintah dan dapat di lakukan dengan baik

mempunyai Undang-undang sehingga sasaran yang dituju kepada

kemasyarakat dapat merasa puas pemerintah setempat dapat

mejalankan pelayanan kesehatan selama 24 jam(wawancara

penulis,SY 03 Oktober 2015).

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat simpulkan bahwa sudah bejalan

dengan baik dan dapat diterapkan oleh pegawai rumah sakit dengan baik dan

masyarakatnya dapat merasakan pelayanan tersebut

Hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakatyang menyatakan bahwa:

“...Menurut saya petugas dalam memberikan pelayanan terutama dalam

konsisten waktu dalam melayani saya dengan baik, dengan ketentuan

yang berlaku atau keterampilan yang dimiliki petugas kesehatan dalam

menyelesaikan pelayanan kepada saya secara sopan dan ramah serta

menghargai dan menghormatsaya, kondisi saran dan prasarana

pelayanan yang bersih dan teratur sehingga kita sebagai masyarakat

dapat merasa nyaman”.(wawancara penulis, NO,13 oktober 2015).

Dari hasil wawancara diatas,penulis dapat smenyimpulkan bahwa, petugas dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam konsisten waktu daam

melayani, sopan dan rama terhadap masyarakat, serta sarana dan prasarana yang

teratur sehingga masyarakat merasa nyaman.

Dari hasil uraian wawancara diatas,penulis dapat menyimpulkan bahwa, pemerintah

dalam memberikan pelayanan kesehatan 24 jam pemerintah sudah mempunyai

undang-undang atau permenkes, petugas dalam melayani masyarakat sudah

Page 64: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

64

mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat dan masyarakat

sudah dilayani dengan baik serta sarana dan prasarananya yang teratur.

Berdasarakan observasi yang telah diperoleh selama dilapangan, pemerintah

setempat mempunyai undang-undang kesehatan yang telah ditetapkan untuk

melayani masyarakat selama 24 jam, oleh karena itu pegawai atau staf harus siap

menerima keluhan masyarakat selama 24 jam. Secara teoritis menurut Lawin

tingkat perubahan yang dimaksud perubahan yang direncanakan yaitu suatu usaha

sistematik untuk mendesain suatu organisasi dengan cara melakukan perubahan

yang tersedia dilingkungan untuk mencapai sasaran yang baru dalam peraturan

yang ditetapkan dan petugas dalam pemberian peralatan terutama dalam konsisten

waktu dalam melayani masyarakat dan kondisi sarana dan prasarana dengan

peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat diselenggarakan dengan baik

oleh masyarakat.

3. Aspek Tingkat perubahan Dalam Inovasi Pemerintah Daerah

Tingkat perubahan merupakan suatu yang dihasilkan penemuan baru dalam

meningkatkan kinerja yang dipicu olehinovasi pemerintah yang didasarkan pada

masyarakat atau untuk pelayanan dan mendapatkan peningkatan dari yang

sebelummnya, seperti halnya dalam bentuk pelayanan kesehatan pemerintah

mengeluarkan kebijakan tentang pelayanan kesehatan 24 jam dalam pelayanan

tersebut pasien yang setiap tahun meningkat pada tahun 2010 jumlah pasien

ditangani sebanyak 10.632 penderita, pada tahun 2011 terjadi peningkatan

menjadi 17.905 penderita, tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 20.588

penderita, tahun 2013 dan 2014 berjumlah 30.571 penderita, itu dilihat dari

berkembangnnya suatu wilayah atau bentuk pelayanannya baik dan

Page 65: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

65

memuaskandari tingkat inovasi yang dilakukan yang di temukan oleh pemerintah

yang setiap tahun meningkat karna bentuk pelayanan di Rumah Sakit tersebut

efektif dan maksimal.

Dari penjelasan diatas,Sebagaimana hasil wawancara yang lakukan dengan salah satu

staf dinas kesehatan Kabupaten Bantaeng.

“...Tingkat perubahan dalam pelayanan kesehatan kesehatan di

kabupaten Bantaeng khususnya dalam pelayanan kesehatan 24 jam

sangat meningkat karena jumlah pesien yang dilayani setiap tahunnya

meningkat, pemerintah Kabupaten Bantaeng sudah mengerluarkan

kebijakan tentang pelayanan kesehatan sehingga masyarakat lebih

banyak memilih dirawatRSUD Kabupaten Bantaeng karena bentuk

pelayanan yang baik dan tepat waktu”.(wawancara penulis,AM 02

oktober 2015)”.

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat simpulkan bahwa dalam pelayanan

kesehatan di Kabupaten Bantaeng sudah memerikan kebijakan dan memberikan

pelayanan 24 jam yang memuasakan dan tepat waktu, maka dari itu jumlah pasien

setiap tahunnya meningkat dikarena pelayananya yang cukup baik.

Hal senada yang disampaikan oleh salah satu pegawai RS. Anwar makatutu menyatakan

bahwa:

“...pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten

Bantaeng mendapatkan peningkatan yang sebelumnya pelayanannya

sampai jam kerja saja,pemerintah sudah mendapatkan kebijakan

dalam tingkat perubahan yang dapat dijalankan dengan baik dengan

pelayanan kesehatan 24 jam,sehingga jumlah pasien tiap tahun

meningkat”(wawancara penulis,UM 03 oktober 2015).

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat simpulkan bahwa dalam pelayanan

kesehatan dikabupaten Bantaeng dapat meningkat dan berjalan dengan baik

dimana masyarakat bisa mendapatkan pelayanan selama 24 jam oleh petugas

rumah sakit tersebut

Page 66: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

66

Sedangkan dari hasil wawancara penulis dengan salah satu masyarakat, beliau

manyatakan bahwa:

“...menurut saya pelayanan kesehatan 24 jam dirumah sakit Anwar

makatutu sangat baik, karena bisa melayani masyarakat dengan baik

dan tetap pada sasarannya, masyarakat juga dapat dilayani selama 24

jam dan mampu merima keluhan masyarakat selama 24

jam”.(wawancara penulis, NU 10 oktober 2015)

Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pelayanan

kesehatan 24 jam dirumah sakit ini bisa melayani masyarakat dengan tepat waktu,

dan mampu merima keluhan masyarakat selama 24 jam

Dari uraian informan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, memberikan

pernyataan bahwa apa yang telah dilkukan pemerintah dalam memberikan

kebijakan untuk pelayanan kesehatan 24 jam dimana sebelumnya sampai jam

kerja saja dan saat ini pemerintah setempat mendapatkan peningkatan dan sudah

terlaksana dengan baik, karena masyarakat diberikan pelayanan 24 jam dengan

begitu masyarakat merasakan tingkat perubahan dalampelayanannya, kualitas

pelayanan seperti yang dikatakan oleh responden kepuasan masyarakat ini

merupakan tujuan untuk mencapai yang diinginkan oleh masyarakat setempat dan

dapat dipenuhi dengan baik.

Berdasarkan observasi yang telah diperolah selama dilapangan,tingkat

perubahan dalam pelayanan kesehatan meningakat karena jumlah pasien yang

dilayani setiap tahun bertambah. Secara teoritis menurut Suhairistin tingkat

perubahan sebagaiamana yang di inginkan maka diperlukan baik dalam hal

mengsikapi atau dalam tingdakan dalam perubahan tersebut, bagaimana strategi

Page 67: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

67

dalam melakukan perubahan yang efektif tingkat perubahan yang dilakukan

adalah terlihat dari suatu kondisi yang ada menuju kondisi yang diinginkan atau

lebih baik, pelayanan kesehatan 24 jam sudah berjalan dengan baik dilihat dari

tingkat perubahan ditetapakan oleh pemerintah setempat, dalam presepsi ini

bukan Cuma pemerintah membenarkan tetapi salah satu masyarakat

membenarkan pelayana kesehatan sudah berjalan dengan baik sebagaiamana

mestinya kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

4. Kepuasan masyarakat

Kepuasan masyarakat adalah bagaimana cara pegawai dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat atau pelanggan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan

pelanggan dengan tujuan.meningkatkan kesejahteraan, sehingga masyarakat

merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan, Pelanggan dalam hal ini

pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau

sesuai dengan yang diharapkan. pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan

tingkat kepuasan pasien dapat bersumber dari faktor yang relatif seperti pelayanan

rumah sakit, petugas kesehatan, atau pelayanan pendukung, peningkatkan

kepuasan pasien adalah memperbaiki kualitas pelayanan dengan mendistribusikan

pelayanan adil, palayanan yang ramah dan sopan, kebersihan, kerapian,

kenyamanan dan keamanan ruangan serta kelengkapan, kesiapan dan kebersihan

peralatan medis dan non medis

Berikut hasil wawancara dengan masyarakat pengguna layanan terkait kepuasan

masyarakatdalam menerima layanan seperti berikut ini :

Page 68: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

68

“...saya sangat puas atas pelayanan yang telah diberikanpelayanan

sepenuh hati dan melayani selama 24 jam dimana kita sebagai

masyarakat atau warga tidak lagi khawatir dengan hal pelayanan yang

tidak memilih-milih pelayanan ini tidak memandang keluarga ataupun

pejabat semua diratakan dengan pelayanannnya, maka masyarakat

merasakan kepuasan dalam pelayanan 24 jam yang diberikan oleh

pengguna layanan”. (Wawancara penulis,SA12 oktober 2015).

Dari hasil wawancara diatas, penulis menyimpulkan bahwa, masyarakat tidak

lagi khawatir dengan pelayanan yang tidak memilih-milih pelayanan yang tidak

memandang keluarga ataupun pejabat semua diratakan, maka dari itu masyarakat

merasa puas dalam pelayanan tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat yang

menyatakan bahwa:

“...Menurut saya pelayanan kesehatan 24 jam sangat terlaksana dengan

baik oleh pegawai rumah sakit melayani masyarakat dengan baik dan

puas karena pemerintah menyediakanBSB mendatangi lokasi

kecelakaan setelah mendapatkan informasi melalai telpon 113 dan

memberikan pertolongan dan apa bila pasien parah maka segara

dibawa kerumah sakit dan mendapatkan perawatan lebih lanjut dan

dilayani selama 24 jam .”(wawancara penulis, NU 13 Oktober 2015).

Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pelayanan

kesehatan 24 jam sudah terlaksana dengan baik, karena pemerintah menyiapkan

Brigade Siaga Bencana (BSB) yang mendatangi lokasi kecelakaan setelah

mendapatkan informasi dari masyarakat yang membutukan

Dari hasil wawancara yang di berikan oleh informan, penulis dapat

menyimpulkan bahwa, Pemahaman perawat membantu dalam proses pelayanan

kesehatan atau yang lainnya. masyarakat merasa puas terhadap paelayanan

kesehatan 24 jam yang di kabupaten Bantaeng. Sebagaimana hasil tanggapan dari

masyarakat menunjukan hasil berada pada tanggapan yang cukup baik, kepuasan

Page 69: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

69

terhadap suatu pelayanan rumah sakit yang baik merupakan cerminan bahwa

rumah sakit tersebut dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas

layanan oleh suatu instansi kepada masyarakat untuk memenuhi keinginan dan

kebutuhan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sehingga

masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dengan adanya Brigade

Siaga Bencana (BSB) yang disiapkan oleh pemerintah, masyarakat dengan cepat

bisa dilayani .

C. Upaya Yang Dilakukan Dalam Pelayanan Kesehatan 24 Jam Di

Kabupaten Bantaeng.

Upaya pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang

optimalkepada masyarakat dan menjadi sangat penting untuk dilakukan pelayanan

kesehatan 24 jam di Kabupaten Bantaeng, pencapaian tujuan pembangunan

kesehatan memerlukan kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen

bangsa untuk bersama-sama mewujudkan rakyat sehat.

Pelayanan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya harus

dilakukan secara terpadu guna mencapai hasil yang optimal. Pembangunan

kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan, pencegahan,

penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan, harus dilaksanakan secara

menyeluruh, pelayanan medis, keperawatan, rekam medis, pelayanan administrasi

dan pelayanan penunjang umum.Rumah sakit sebagai salah satu instansi

pelayanan kesehatan sebaiknya mampu memberikan pelayanan yang berkualitas

Page 70: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

70

dan bermutu serta dapat memuaskan setiap jasa pelayanan rumah sakit yang

diselenggarakan sesuai standart dan kode etik profesi.

Indikator upaya pemerintah (1).Aturan (2).Fasilitas. Demikian halnya dalam

upaya pemerintah dalam pelayanan kesehatan dikabupaten Bantaeng yang akan

dideskripsikan melalui beberapa indicator diatas yang tampak berikut

1. Aturan Dalam Pelayanan Kesehatan

Ketentuan yang digunakan untuk mengatur pegawai atau pasien untuk mentaati

aturan yang baik, jika tidak terdapat peraturan bisa bertindak sewenang-wenang

tanpa kendali dan sulit di atur, dan adanya aturan bantuk keputusan Bupati Nomor

1313/440.1.3.8/2010 yang harus ditaati peraturan agar semua menjadi teratur dan

orang akan merasa nyaman dan aturan harus dilakukan atau tidak boleh tidak

dilakukan

Sehubungan dengan pernyataan diatas wawancara dengan selah satu staf

dikantor dinas kesehatan memberikan penyataan tentang aturan dalam pelayanan

24 jam menyatakan bahwa:

“...kita sebagai pemerintah mempunyai aturan perundan-undangan yang

bisa melayani masyarakat selama 24 jam agar masyarakat bisa

mendapatkan pelayanan kesehatan dan apa yang dikeluarkan oleh

pemerintah bisa membantu masyarakat dengan pelayan

tersebut”(wawancara RA 02 Oktober 2015)

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat simpulkan bahwa pemerintah

mengelurkan aturan untuk pelayanan kesehatan 24 jam dimana masyarakatnya

terbantu dengan adanya bentuk pelayanan kesehatan tersebut dan bisa dilayani

dengan baik.

Page 71: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

71

Sebagaimana hasil wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat

menyatakan bahwa:

“...kita sebagai masyarakat mentaati aturan-uturan yang dikeluarkan

oleh pemerintah setempat dan kita mengikuti aturan-aturan yang ada

dirumah sakit ini pemerintah juga sudah memberikan pelayanan

selama 24 jam agar kita masyarakat dilayani dengan baik dan

memuaskan”(wawancara NU 13 Oktober 2015)

Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat simpulkan bahwa, pemerintah

sudah memberikan pelayanan 24 jam untuk pelayanan kesehatan dan sudah

berjalan dengan baik dan maksimal dan masyarakat merasa puas terhadap

pelayanan tersebut

Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pemerintah sudah

mempunyai undang-undang tentang pelayanan kesehatan 24 jam, agar masyarakat

bisa mendapatkan pelayanan dan bisa membantu dengan baik, dimana masyarakat

menaati aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

2. Fasilitas Dalam Pelayanan Kesehatan

Segala sesuatuyang dapat dimudahkan dapat dilancarkan pelaksanaannya dan

dapat melancarkan suatu pelayanan tersebut, fasilitas fisik suatu yang mempunyai

peran dan memudahkan, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan

sarana yang dilayani fasiliatas perawatan kesehatan yang di khususkan untuk

perawatan pasien. Fasilitas dalam pelayanan kesehatan sesuatu yang dapat

membantu memudahkan dalam pekerjaan, tujuan, dan sebagainya,fasilitas

merupakan pelaksanan fungsi yang digunakan oleh setiap masyarakat atau suatu

Page 72: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

72

alat atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan

kesehatan baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Sehubungan dengan pernyataan diatas wawancara dengan salah satu staf di

kantor Dinas Kesehatan memberikan pernyataan bahwa:

“...kita sebagai pemerintah dalam menyediakan fasilitas masyarakat

kita menyediakan mobil Brigade siaga bencana (BSB) yang

dilengkapi peralatan dan obat-obatan umtuk menjemput pasien dalam

waktu 24 jam dan melayani pasiennya selamanya 24 jam”(wawancara

penulis RA 02 Oktober 2015)

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa, pemerintah

daerah sudah memberikan fasilitas untuk menjemput pasien selama 24 jam dan

memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.

Barikut hasil wawancara dengan masyarakat pengguna layanan terkait dengan

fasilitas yang diberikan oleh pemerintah setempat berikut:

...”saya sebagai masyarakat dalam fasilitas dalam RSUD ini mulai

dari dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya lebih baik

ketimbang rumah sakit lainnya dan kita rela antre untuk mendapatkan

operasi atau perawatan yang baik dan pemerintah membarikan

fasilitas mobil brigade siaga bencana (BSB) yang bisa melayani

masyarakat 24 jam dan bisa menjemput dirumah dan peralatan serta

obat-obatan di ambulance tersebut sehingga dapat memberikan

pertolongan pertama kepada kami sebagai masyarakat yang

membutuhkan”(wawancara NU 10 Oktober 2015)

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat simpulkan bahwa masyarakat

memilih antre dirumah sakit tersebut untuk mendapatkan perawatan karena

fasilitasnya baik dan masyarakat dapat merasa puas terhadap apa yang diberikan

oleh pegawai rumah sakit.

Page 73: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

73

Hal senada juga di sampaikan oleh staf Dinas Kesehatan Kabupaten

Bantaeng, yang menyatakan bahwa:

“...disini upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam

pelayanan kesehatan masih perlu ditingkatkan khususnya dari segi

perlengkapan saran dan prasarana(wawancara penulis,AM 02 Oktober

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas Penulis menyimpulkan bahwa upaya

pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan harus melihat dari

ketersedian saranan dan prasaran sehingga dapat meningkatkan kepuasan

masyarakat.

Berkaitan wawancara informan diatas, wawancara dengan salah satu masyarakat

menyatakan bahwa:

“...kita sebagai masyarakat berharap dalam meningkatkan pelayanan

kesehatan yang tersedia lebih baik menghasilkan pemerintah yang

efektif, dan membantu pengembangan pelayanan kesehatan yang lebih

baik lagi dan lebih cepat dalam pelayanannya”(wawancara penulis, NO

13 oktober 2015)

Dari hasil wawancara diatas, peulis dapat menyimpulkan bahwa,

meningkatkan pelayanan kesehatan yang tersedia lebih baik menghasilkan

pemerintah yang efektif dan membantu pengembangan pelayanan kesehatan yang

lebih baik l dan lebih cepat dalam melayani masyarakat.

Hal senada yang disampaikan oleh masyarakar pengguna layanan

menyatakan bahwa:

“...Sebagai masyarakat bentuk pelayanannya yang diberikan kepada

masyarakat karena keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk

meningkatkan pelayanan sehingga masyarakat merasakan kepuasan

terhadap pelayanan kesehatan 24 jam kepada masyarakat secara tepat

Page 74: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

74

bukan hanya sampai jam kerja saja masyarakat mendapatkan pelayanan

selama 24 jam.(wawancara penulis, SA 12 oktober 2015)

Dari hasi wawancara diatas, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan tentang

pelayanan 24 jam sehingga masyarakat sudah puas atas pelayanan

tersebutperasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara suatu pelayanan dan Kepuasan masyarakat

Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, pemerintah sudah

menyiapakan fasiliatas yang memadai Brigade Siaga Bencana yang dilengkapi

obat-obatan, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat

yang membutuhkan.

Masyarakat yang mengurus arus informasi yang lebih baik menghasilkan

pemerintah yang efektif dan membantu pengembangan yang lebih fleksibel

kerjasama antarapemerintah akan semakin erat karena informasi yang semakin

banyak tersedia, informasi suatu demokrasi terkait dengan pertanggung jawaban

dan tata pemerintahan yang baik, masyarakat di harapkan dapat berpartisipasi

aktif dalam pelayanan.

Page 75: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bentuk inovasi dalam pelayanan kesehatan 24 jam dapat disimpulkan

bahwa, pada tahapan perumusan masalah inovasi pemerintah daerah

sudah berjalan dengan lancar karena perubahan dalam pelayanan

kesehatan sudah efiktif,pemerintah sudah menyiapakan program pelayanan

kesehatan 24 jam sesuai dengan Undang-Undang atau permenkes,dan

msyarakat sudah mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah

setempat

2. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pelayanan kesehatan 24 jam

yaitu menyediakan saran dan prasaran berupa alat dan bahan agar

masyarakat merasa puas terhadap apa yang diberikan oleh pemerintah

setempat, dapat dilihat dari call center layanan kesehatan 24 jam,

ambulans serta dokter keluarga yang siap sedia menolong masyarakat

kapanpun dibutuhkan.,Brigade Siaga Bencana (BSB) melakukan kegiatan

terpadu layanan kesehatan dengan melibatkan 20 dokter, delapan perawat

dan ditunjang lima unit ambulance hingga ke pelosok desa, sebagai

pemerintah memberikan kebijakan dalam pembentukan Brigade Siaga

Bencana (BSB) untuk mengatasi kondisi masyarakat yang memerlukan

perawatan namun terkendala transportasi, terutama pada malam hari,

Kemudian pemerintah Bantaeng mengupayakan pembentukan layanan

kesehatan 24 jam yang tak hanya melakukan layanan terhadap kecelakaan,

69

Page 76: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

76

namun juga masyarakat yang menderita penyakit, meski berada di pelosok

desa

B. Saran-Saran

1. Pelayanan pada rumah sakit Anwar Makkatutu perlu ditingkatkan, berupa

ketepatan waktu dalam melayani pasien yang membutuhkan.

2. Kepada pihak pemerintah yakni Dinas Kesehatan masih perlu meninjau

kembali atau melakukan pengawasan terhadap kinerja pegawai rumah

sakit yang melaksanakan pelayanan kesehatan 24 jam.

Page 77: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

77

DAFTAR PUSTAKA

Anderso, N, 2003, Kinerja Tata Pemerintahan Daerah Di Indonesia :Jakarta:

Gramedia

Azwar, Muh, 2005, Pelayanan Kesehatan.: Yogyakarta:Pusat Study Reformasi

Pelayanan Public

Buss, Harvand,2003, Menejemen Inovasi Transformasi Organisasi: Alfabet.

Bandung

Calden,R, 2008, Inovation Kebijakan Pembangunan Daearahl: Bandung

Indonesia

Davis, Mars,2008, Sistem InnovationJournal OfInovation Management: Jakarta

Dennis, Gerson,2004,PelayananKesehatan Umum: Bandung:Alfaet

Drucker, Peter, 2007,Political Innovation Pemerintah Daerah: Jakarta

Danim, 2002.Inovasi Pendidikan Dan Upaya Peningkatan Profesionalisme

Tenaga Kependidikan, Bandung : Pustaka Seta.

Everet, M, Roggers, 2011, Inovasi Dan Dukungan Institusi Pelaksanaan: Jakarta

Fontana,Avanti,2011, Individual Conceptions Of Publik Service Mutifation

“Publik Administration Review: Jakarta

Gronroos,2003,Pelayanan Interval, Kesehatan Masyarakat, IAKMI: Jawa Barat

Haffizurrachman, 2004,PelayananKesehatanMasyarakat: Jakarta

Hafis, Abdul, 2000, Penyelenggaraan Pelayanan Publik :Yogyakarta, Kabupaten

Semarang, dan Kota Blitar: Yogyakarta: PSSK-UGM

Ibrahim, 2006, Inovasi Pendidikan, Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Jakarta: Bumi Aksara

Ivan,Cevich,2005, Pelayanan Publik Layanan Sepenuh Hati: Jakarta: Bumi

Aksara

Page 78: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

78

Juanita, R,2008, PelayananKesehatan Di Indonesia: Arogya.

Jefkin, S, 2002, Ajaran Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta

Kebidanan: Jakarta: salemba media

Kolter,2008,PememrintahDaerah Pelayanan Pulik: Jakarta:nBumi Aksara.

Levely,2008, Etika Pelayanan Kesehatan: Jakarta:PT Gunung Agung

Lawin, 2005, Inovasi Layanan Masyarakat: Jakarta

Notoatmojo,Soekidjo,2003,Pelayanan Kesehatan:Jakarta

Parasurahman,2006, Menejemen Kualitas Pelayanan: Jakarta: STIA LAN Press,

Pradana,riga,2003, Organizational Inovasi Pemerintah Pelayanan

Publik:Semarang

Pamudji,Paimin,Napitupulu,2007:59.Penyelegaraan Pelayanan Publik Kota

Yogyakarta, Kebupaten Sebaren,dan kota Blitar.Yogyakarta:PSKK/UGM

dan Ford Fondation

Tjiptoherijanto,2008, Pelayanan Umum Kesehatan Dan Bermutu:Bandung

Pamudji,Paimin,Napitupulu,2007:59.Penyelegaraan Pelayanan Publik Kota

Yogyakarta, Kebupaten Sebaren,dan kota Blitar.Yogyakarta:PSKK/UGM

dan Ford Fondation

Robbins stevens, 2009.Teori Organisai. Jakarta: Erlangga

Ravlanto, S, 2008, Efektivitas Pelayanan: Bandung: Ghalia Indonesia

Suhairistin, 2004, Tingkat Perubahan Pelayanan: Jogjakarta

Soentopo,Paimin,Napitupulu, 2007, Budaya Peternalisme Dalam Birokrasi

Pelayan Publik: Jakarta pusat

Solihin,Wahab,2001,Political Innovation Pemerintah Daerah: Jakarta

Sugiono,2009, Analisis Data Jenis Penenlitian Kualitatif: Jakarta: Glalia

Indonesia

Suprianto,Budi, 2009, Pelayanan Kesehatan Masyarakat Umum: Jakarta Timur.

Winarsi,2007,Pelayanan Kesehatan Masyarakat:Jakarta: Ghalia Indonesia

Page 79: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

79

West, 2000, Kreatifitas Organisasi Dan Inovasi Bisnis: Alfabeta, Bandung

Zangwill, Lina, A, 2009, Inovasi Pemerintah Daerah Dan Administrasi:

Semarang

Dokumen Publik

Mentri Negara Pendayagunaan Apratur Negara Nomor 63/KEP/M.

PAN/7/2003Menpan Nomor 63 Tahun 2004.Innovation Service Public: Bandung

Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah, dari Pasal 386 hingga

Pasal 390 Undang-Undang 23/2014

Undang-undang No. 36 Tahun 2009Tentang Pelayanan Kesehatan pasal 4-8

Uundang-Undang No 23 Tahun 1992Tentang Kesehatan.\

Undang-Undang 1945 Pasal dan Undang-Undang. No.23/2010,Peraturan Daerah

Kesehatan

Undang-Undang No. 40 Tahun 2014, Tentang Jaminan Sosial Dan Kesehatan

Page 80: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

80

Page 81: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

81

Pada gambar diatas terlihat ambulace yang siap menjemput pasien selama

24 jam

Pertolongan pertama dalam ambulance Brigade Siaga Becana (BSB)

Page 82: INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAYANAN …

82

Pada gambar diatas terlihat Bantuk pelayanan kesehatan di RSUD Anwar

makatutu

Pada gambar diatas wawancara dengan salah satu staf Kantor Dinas

Kesehatan di Kabupeten Bantaeng