reformasi birokrasi dalam pelayanan publik …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfppl 2016 smp n...

72
i REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Universitas Negeri Semarang Oleh: Dwi Wahyu Aris Setio Anggoro NIM 3301413079 JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2017

Upload: buidieu

Post on 20-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

i

REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN

ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh:

Dwi Wahyu Aris Setio Anggoro

NIM 3301413079

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2017

Page 2: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian

Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:

Hari :

Tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing Skripsi I

Puji Lestari S.Pd., M.Si.

NIP 197707152001122008

Pembimbing Skripsi II

Drs. Sunarto S.H., M.Si.

NIP 196306121986011002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan

Drs. Tijan, M.Si.

NIP 196211201987021001

Page 3: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji I

Drs. Ngabiyanto M.Si

NIP 196501031990021001

Penguji II

Puji Lestari S.Pd., M.Si.

NIP 197707152001122008

Penguji III

Drs. Sunarto S.H., M.Si.

NIP 196306121986011002

Mengetahui,

Dekan FIS UNNES

Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A

NIP 196308021988031001

Page 4: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 17 Mei 2017

Dwi Wahyu Aris Setio Anggoro

Nim. 3301413079

Page 5: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kehidupan manusia tidak hanya diisi dengan visi-misi dan memimpikan impian-

impian, namun juga aktivitas sosial dan pelayanan”

“Disiplin dalam hal apapun itu penting sebab dengan disiplin mampu membuat

hidup lebih terarah dan ada tujuan yang ingin dicapai dalam waktu tertentu”

Penulis (D.W.A.S.A)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, skripsi ini

saya persembahkan kepada:

1. Ayahanda Maikun dan Ibunda Kingkin

Winarsih tercinta yang senantiasa

mendoakan dan dukungan moril maupun

materiil serta lahir dan batin.

2. Kakak saya Dian Widayanti dan adik saya

Dimas Tri Widodo

3. Elfina Eka Febriana sahabatku sekaligus

penyemangat dalam mengerjakan skripsi.

4. Sahabat terbaik SCM Family yang selalu

memberikan spirit dan motivasi.

5. Hima PKn 2014 dan 2015.

6. Sahabat-sahabat PPKn angkatan 2013, rekan

PPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016

Ds. Dlimas.

7. Almamaterku Unnes.

Page 6: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

vi

SARI

Aris S.A., Dwi Wahyu. 2017. Reformasi Birokrasi Dalam Pelayanan Publik

Bidang Administrasi Kependudukan di Kecamatan Adimulyo Kabupaten

Kebumen. Jurusan Politik dan Kewarganegaraan FIS UNNES. Pembimbing I Puji

Lestari S.Pd., M.Si. dan Pembimbing II Drs. Sunarto S.H., M.Si. 109 Halaman.

Kata Kunci: Reformasi Birokrasi, Birokrasi, Pelayanan Publik

Reformasi birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap

tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih

baik. Adanya reformasi diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan publik yang

sesuai dengan harapan masyarakat, harapan bangsa Indonesia yang semakin maju

dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin ketat, kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi semakin baik, SDM aparatur pemerintahan semakin

profesional, serta mind-set dan culture-set yang mencerminkan integritas dan

kinerja semakin tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Implementasi

Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan

di Kecamatan Adimulyo; (2) Hambatan Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan

Publik Bidang Administrasi Kependudukan di Kecamatan Adimulyo.

Fokus penelitian ini yaitu Implementasi Reformasi Birokrasi dalam

Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan di Kecamatan Adimulyo

Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Lokasi penelitian berada di Kantor Kecamatan Adimulyo. Pengumpulan data

dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan

triangulasi metode. Tahapan analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Kecamatan Adimulyo telah

melaksanakan reformasi birokrasi pelayanan publik di bidang administrasi

kependudukan. Pada dasarnya diselenggarakannya reformasi birokrasi dengan

tujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien serta

mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Mengingat tujuan tersebut,

maka dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan harus benar-

benar memberikan kemudahan bagi masyarakat. Kemudahan tersebut dapat

dirasakan dari adanya pelayanan yang cepat, aparatnya ramah, tempatnya nyaman

serta tidak ada biaya administrasi kependudukan. Hal tersebut tentunya karena

pelayanan administrasi kependudukan di Kecamatan Adimulyo telah melakukan

reformasi birokrasi dengan adanya kepastian hukum, profesionalisme serta rasa

tanggungjawab atau akuntabilitas, pengawasan serta pelayanan yang efektif dan

efisien. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan SOP (Standar Operasional

Pelayanan) yang telah ditentukan.

Saran, perlu adanya keikutsertaan masyarakat yang aktif dalam proses

penyusunan SOP (Standar Operasional Pelayanan) sehingga masyarakat tahu dan

paham. Serta, mengupayakan pengembangan fasilitas sarana dan prasaran yang

lebih maju dan modern sehingga pelayanan dapat ditingkatkan lebih baik.

Page 7: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

vii

PRAKATA

Rasa syukur alhamdulillah dan doa selalu penulis panjatkan kepada Allah

Yang Maha Esa, karena karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik Bidang Adiministrasi

Kependudukan di Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen”. Ucapan

terimakasih penulis berikan kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan dan

bantuan dengan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum, Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberi kesempatan menempuh pendidikan di

Universitas Negeri Semarang.

2. Bapak Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang atas pemberian izin penelitian.

3. Bapak Drs. Tijan, M.Si, Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

arahan dalam pembuatan skripsi ini

4. Ibu Puji Lestari, S.Pd, M.Si, pembimbing I yang telah sangat membantu

memberikan sumbangan pemikiran dan bimbingan dalam pembuatan

skripsi ini.

5. Bapak Drs. Sunarto, SH., M.Si, pembimbing II yang telah sangat membantu

memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan skripsi ini

Page 8: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

viii

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu tak

ternilai harganya selama di bangku perkuliahan

7. Bapak Heri Nugroho, SH Camat Adimulyo yang telah memberikan izin

penelitian di Kecamatan Adimulyo.

8. Bapak Supriyo, BA, Kasi Tata Pemerintahan yang telah banyak

memberikan bantuan selama penelitian

9. Ayahanda Maikun dan Ibunda Kingkin Winarsih kasih sayangmu tak

terhingga dan tidak bisa dibalas dengan apapun.

10. Terima kasih yang tak terhitung Elfina Eka Febriana yang memberikan

dukungan dalam hal apapun sehari-hari dan selalu memberikan semangat

kepadaku.

11. Keluarga saya sekaligus sahabat-sahabat terbaik SCM Family (Herman

Rahmawanto, Ipin, Zaenul Stiyawan, Muhammad Ari Wibowo, Bambang

Hermanto, Tri Yuliawan Susanto, Alil Rinenggo, Hafid Priawitantio dan

Kholis Rahmat Riyadi), terima kasih atas semua hal yang kalian berikan dan

memberikan pengaruh yang besar terhadap saya.

12. Angkatan PPKn 2013 yang telah memberikan semangat dan doa.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan bagi pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai

pelayanan administrasi kependudukan.

Semarang, Mei 2017

Penulis

Page 9: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

SARI ................................................................................................................ vi

PRAKATA ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

E. Batasan Istilah ..................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretis ............................................................................... 13

1. Pengertian Birokrasi ....................................................................... 13

2. Pengertian Reformasi Birokrasi .................................................... 18

3. Pelayanan publik ............................................................................. 26

a. Pengertian Pelayanan Publik ......................................................... 26

b. Tujuan Pelayanan Publik ............................................................... 31

c. Prinsip Pelayanan Publik ............................................................... 32

d. Asas-asas Pelayanan Publik ........................................................... 34

e. Bidang Pelayanan .......................................................................... 36

4. Pengertian, Tugas, Fungsi dan Wewenang Kecamatan .............. 42

a. Pengertian Kecamatan ................................................................... 42

b. Tugas dan Fungsi Kecamatan ........................................................ 43

c. Wewenang Kecamatan .................................................................. 46

B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ...................................... 46

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian ................................................................................... 52

B. Fokus Penelitian .................................................................................. 54

C. Sumber Data ........................................................................................ 54

Page 10: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

x

1. Data primer ........................................................................................ 55

2. Data sekunder .................................................................................... 55

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 56

1. Observasi ........................................................................................... 56

2. Wawancara ........................................................................................ 56

3. Dokumentasi ...................................................................................... 58

E. Uji Validitas Data ................................................................................ 58

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 63

1. Gambaran Umum Kecamatan Adimulyo ..................................... 63

a. Letak Geografis Kecamatan Adimulyo ..................................... 63

b. Visi dan Misi Kecamatan Adimulyo .......................................... 64

c. Jumlah Pegawai Kecamatan Adimulyo ..................................... 65

d. Tugas Pokok Kecamatan ............................................................ 66

e. Jenis – Jenis Pelayanan ............................................................... 67

2. Implementasi Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan di Kecamatan Adimulyo ...................... 70

3. Hambatan Implementasi Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan ....................................... 88

a. Faktor penghambat dari dalam ...................................................... 89

1) Koneksi internet ......................................................................... 89

2) Sumber daya pegawai yang belum memadai ............................. 89

3) Sarana dan prasarana .................................................................. 90

4) Masih adanya pegawai berstatus honorer .................................. 90

b. Faktor penghambat dari luar .......................................................... 91

B. Pembahasan Penelitian ....................................................................... 92

1. Implementasi Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan ................................................................. 93

a. Kepastian Hukum .......................................................................... 94

b. Profesionalisme .............................................................................. 95

c. Pelayanan Efektif dan Efisien ........................................................ 96

d. Akuntabilitas atau Pertanggung Jawaban ...................................... 97

e. Pengawasan .................................................................................... 99

2. Hambatan Implementasi Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan ....................................... 100

a. Faktor penghambat dari dalam ...................................................... 101

1) Koneksi internet ......................................................................... 101

2) Sumber daya pegawai yang belum memadai ............................. 101

3) Sarana dan prasarana .................................................................. 102

4) Masih adanya pegawai berstatus honorer .................................. 102

b. Faktor penghambat dari luar .......................................................... 102

Page 11: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 104

B. Saran .................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107

LAMPIRAN .................................................................................................... 111

Page 12: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Informan ..................................................................... 57

Tabel 4.1 Jenis Pelayanan di Kecamatan Adimulyo ........................................ 68

Tabel 4.2 Hasil Penelitian Reformasi Birokrasi ............................................... 88

Page 13: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ......................................................................... 51

Gambar 3.1 Model Miles dan Huberman ......................................................... 61

Gambar 4.1 Pelayanan Klinik RESA (Rencana Pembangunan Desa) ............. 73

Gambar 4.2 Pemohon Sedang Menunggu Berkas Diproses ............................ 76

Gambar 4.3 Syarat Pelayanan Surat Pengantar Pindah .................................... 79

Gambar 4.4 Spanduk Denda Administrasi Pelayanan Administrasi

Kependudukan.................................................................................................. 82

Gambar 4.5 Proses Pelayanan Perubahan KK Terkena Denda ........................ 83

Page 14: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Penelitian............................................................................. 112

2. Hasil Wawancara ................................................................................. 124

3. Pedoman Observasi dan Dokumentasi ................................................. 147

4. Surat Izin Penelitian ............................................................................. 148

5. Surat Rekomendasi Penelitian Kesbangpol ......................................... 149

6. Surat Balasan Penelitian ....................................................................... 150

7. Foto Penelitian ..................................................................................... 151

Page 15: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Reformasi birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap

tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang

lebih baik. Dengan adanya reformasi diharapkan dapat diwujudkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan bebas korupsi, kolusi

dan nepotisme. Selain itu, diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan

publik yang sesuai dengan harapan masyarakat, harapan bangsa Indonesia

yang semakin maju dan mampu bersaing dalam dinamika global yang

semakin ketat, kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi semakin baik,

SDM aparatur pemerintahan semakin profesional, serta mind-set dan

culture-set yang mencerminkan integritas dan kinerja semakin tinggi.

Reformasi birokrasi mampu menciptakan birokrasi pemerintahan terutama

dalam hal pelayanan yang prima sesuai kebutuhan masyarakat.

Secara konseptual, birokrasi yang ideal adalah birokrasi yang

profesional, yakni birokrasi yang handal dalam memberikan pelayanan,

aspiratif, akuntabel, netral, dan dalam menjalankan aktivitasnya selalu

dilandasi etika. Profesionalisme birokrasi menyangkut kemampuan yang

dihubungkan dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dalam arti kata kemampuan untuk menggunakan fasilitas teknologi modern

tersebut. Secara ideal, birokrasi hanya akan bisa memberikan pelayanannya

Page 16: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

2

kepada masyarakat secara adil apabila mempunyai sikap dan perilaku netral.

Maksudnya, birokrasi hendaknya bertindak sebagai lembaga administrasi

publik yang berorientasi pada pencapaian efisiensi dan efektifitas dalam

setiap kegiatannya.

Pelaksanaan otonomi daerah memungkinkan seluruh pemerintahan

daerah untuk segera mengelola sistem pemerintahan guna meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat. Reformasi dan otonomi daerah pada

hakikatnya adalah upaya perbaikan secara menyeluruh dan bertahap menuju

pemerintahan yang baik, yang mana salah satu dimensi keberhasilannya

dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang diberikan kemasyarakat.

Reformasi memberi harapan terhadap pelayanan publik yang lebih adil dan

merata. Harapan demikian, dihubungkan dengan menguatnya kontrol

masyarakat dan besarnya kontribusi masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan.

Pemberian otonomi yang sangat luas pada dasarnya juga dimaksudkan

untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyat. Melalui otonomi yang luas

pemerintah daerah memiliki wewenang yang sangat luas dalam

menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan publik yang sesuai dengan

kebutuhan rakyat daerah (Sinambela, 2014:26). Tuntutan atas kualitas

pelayanan hanya dapat terpenuhi dengan upaya perumusan konsep yang

berorientasi pada masyarakat itu sebagai pelanggan, bukan berorientasi

pada eksekutif, dan kelompok kepentingan lainnya. Oleh karenanya, untuk

memuaskan pelanggan, para aparatur pemerintahan harus dapat

Page 17: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

3

memberikan pelayanan yang terbaik. Aparatur pelayanan tidak mempunyai

alasan sedikitpun untuk tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan secara

total. Bahkan, kepuasan pelangganlah yang dapat dijadikan barometer

dalam mengukur keberhasilan dalam pelayanan (Sinambela, 2014:8).

Menurut Peraturan Menteri Pandayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 11 Tahun 2015 disebutkan sasaran reformasi

birokrasi, terdiri atas: (1) birokrasi yang bersih dan akuntabel, (2) birokrasi

yang efektif dan efisien, (3) birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang

berkualitas. Hasil yang diharapkan di dalam reformasi birokrasi pelayanan

publik terdiri atas (1) meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi

terhadap kinerja pelayanan publik, (2) meningkatnya kualitas pelayanan

publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat, (3) meningkatnya

profesionalisme aparatur.

Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat

diabaikan oleh pemerintah daerah, sebab jika komponen pelayanan tetap,

maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak tidak baik. Oleh

sebab itu, perlu ada perencanaan yang baik dan bahkan perlu diformulasikan

standar pelayanan pada masyarakat sesuai dengan kewenangan yang

diberikan oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah. Peraturan

Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 (dalam Ratminto, 2014:258) ditegaskan

standar pelayanan minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu

pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak

diperoleh setiap warga secara minimal. Penyusunan standar pelayanan

Page 18: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

4

publik harus disusun dengan baik dan tidak rumit, untuk itu harus

mempertimbangkan aspek; kemampuan, kelembagaan, dan aparat

penyelenggara pelayanan, serta potensi daerah dan karakteristik sosial

budaya masyarakat.

Pelayanan publik yang diberikan oleh instansi pemerintah (pusat,

provinsi, kabupaten, kota dan kecamatan) kepada masyarakat merupakan

perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Era

otonomi daerah, fungsi pelayanan publik menjadi salah satu fokus perhatian

dalam peningkatan kinerja instansi pemerintahan daerah. Fasilitas

pelayanan publik harus lebih didekatkan pada masyarakat, sehingga mudah

dijangkau oleh masyarakat. Pemerintah juga berkewajiban memberi

pelayanan umum, diantaranya pelayanan administratif. Pelayanan

administratif tersebut dapat berupa penyediaan berbagai bentuk dokumen

yang dibutuhkan penduduk, seperti layanan pembuatan KTP-E, layanan

sertifikat tanah, layanan akta perkawinan, layanan akta kelahiran, layanan

akta kematian dan layanan lainnya. Pelayanan seperti itu tentu sangat

penting dan menjadi bagian dari pelayanan publik yang harus

diselenggarakan oleh negara.

Administrasi kependudukan menyangkut hajat hidup seluruh warga

negara mulai lahir hingga menemui ajalnya. Ketika warga negara lahir,

undang-undang mewajibkan setiap warga negara memiliki akta kelahiran

yang nantinya berguna untuk memenuhi berbagai persyaratan dan

kewajiban dalam berbagai aktivitas seperti bersekolah, mengurus Kartu

Page 19: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

5

Tanda Penduduk (KTP), mencari pekerjaan dan sebagainya. Begitu

strategisnya urusan administrasi kependudukan, maka pemerintah

diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan administrasi

kependudukan secara berkualitas.

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat merupakan upaya

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bidang

pelayanan masyarakat adalah bidang pelayanan administrasi kependudukan

yang merupakan tugas Pemerintah Kecamatan Adimulyo untuk

menyelenggarakannya. Di sisi lain, kenyataan yang sering dijumpai adalah

sering terjadi kurang sesuai dengan harapan pemerintah, di mana masih

dijumpai aparat yang melaksanakan tugas tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan. Pemerintah belum dapat menyelenggarakan pelayanan publik

yang berkualitas sesuai dengan tantangan yang dihadapi, yaitu

perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin maju dan persaingan

global yang semakin ketat. Pelayanan publik yang diberikan belum sesuai

dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP) yang ada, keterbukaan

informasi, keadilan dan kecepatan dalam pemberian pelayanan, dan

kemudahan masyarakat melakukan pengaduan.

Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh

lapisan masyarakat dan belum memenuhi hak-hak dasar warga negara.

Penyelenggaraan pelayanan publik belum sesuai dengan harapan bangsa

berpendapatan menengah yang semakin maju akibat persaingan global yang

semakin ketat. Selama ini pelayanan publik selalu identik dengan

Page 20: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

6

kelambanan, ketidakramahan, ketidakadilan, proses berbelit-belit, biaya

tinggi, bahkan korupsi. Responsivitas sebagai salah satu tolak ukur

pelayanan publik hampir tidak dimiliki birokrasi publik dan para pejabat

publik di era negara kuat dan deregulasi setengah hati akibat lemahnya

masyarakat (Sinambela, 2014:27).

Syukri (dalam Handoyo, 2012:174) mencatat bahwa pelayanan

publik di Indonesia masih memiliki kelemahan, yaitu kurang koordinasi,

kurang aspiratif, sulit diakses, inefisien, dan terlalu birokratis. Itulah

sebabnya, perlu ada reorientasi terhadap pelayanan publik yang disediakan.

Tentu saja apa yang direorientasikan bukan hanya pada mutu pelayanannya,

tetapi juga petugas yang menyediakan layanan baik berupa barang, jasa

maupun pada layanan administratif. Disamping itu, persyaratan,

pengawasan, penanganan pengaduan, dan jaminan pelayanan bagi

masyarakat perlu dijadikan materi muatan pada pelayanan publik.

Komitmen untuk memperbaiki kondisi masyarakat secara sistematik

melalui perbaikan kinerja organisasi dan layanan publik masih relatif

rendah. Permasalahan utama dalam pelayanan publik pada dasarnya adalah

berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri. Dilihat dari sisi

kelembagaan, kelemahan utama terletak pada desain organisasi yang tidak

dirancang khusus dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat,

penuh dengan hierarki yang membuat pelayanan menjadi berbelit-belit dan

tidak terkoordinasi. Pelayanan yang berkualitas sangat bergantung pada

Page 21: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

7

berbagai aspek, yaitu pola penyelenggaraannya (tata laksana), dukungan

sumber daya manusia, dan pada kelembagaan.

Untuk mewujudkan tertib administrasi kependudukan, Kecamatan

Adimulyo bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Kebumen melaksanakan sosialisasi kebijakan kependudukan di

Kecamatan Adimulyo. Sosialisasi ini dilakukan secara rutin setiap tahun

dua sampai tiga kali, dengan peserta dari aparat kecamatan, PKK

kecamatan, dan PKK desa se-Kecamatan Adimulyo. Selain itu, untuk

meningkatkan pelayanan administrasi yang ada di Kecamatan Adimulyo

aparatur kecamatan selalu datang tepat waktu dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

Pada tahun 2016 ada berbagai inovasi pelayanan publik di

Kabupaten Kebumen salah satunya yaitu YANCE KETAPEL SEJADI

(Pelayanan Cetak KTP Elekltronik Sehari Jadi) merupakan pelayanan

pencetakan KTP-E sehari yang dilaksanakan Kecamatan Adimulyo dan

diteruskan ke DISDUKCAPIL (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil)

Kebumen. Selain itu, ada inovasi pelayanan publik yang bernama SWEET

SEVENTEEN DAPAT KETAPEL (17 tahun membuat KTP Elektronik)

merupakan pelayanan dengan memberikan hadiah bagi yang sedang

mengurus KTP Elektronik bertepatan dengan hari lahirnya. Hal ini untuk

menarik remaja yang memasuki usia 17 tahun untuk segera membuat kartu

identitas berupa KTP Elektronik.

Page 22: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

8

Pelayanan publik dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat

mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, cepat,

tepat dan memuaskan. Keberhasilan meningkatkan efektifitas pelayanan

publik ditentukan oleh faktor kemampuan pemerintah dalam meningkatkan

disiplin kerja aparat pemerintahan, khususnya Kecamatan Adimulyo dalam

pelayanan publik. Untuk mengetahui pelayanan publik yang ada di

Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen, penulis memilih judul:

“Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik Bidang Administrasi

Kependudukan di Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,

maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah implementasi reformasi birokrasi dalam pelayanan

publik bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Adimulyo

Kabupaten Kebumen?

2. Apa hambatan implementasi reformasi birokrasi dalam pelayanan

publik bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Adimulyo

Kabupaten Kebumen?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai

tujuan yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Reformasi birokrasi dalam pelayanan publik bidang administrasi

kependudukan di Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen.

Page 23: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

9

2. Hambatan implementasi reformasi birokrasi dalam pelayanan publik

bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Adimulyo Kabupaten

Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dipergunakan untuk menambah khasanah

pengembangan pustaka ilmu pengetahuan secara umum dan secara

khusus pada kajian lingkup pelayanan publik di Kecamatan

Adimulyo, serta dapat digunakan sebagai referensi bagi yang akan

melakukan penelitian sejenis. Oleh karena itu, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kajian-kajian dan

teori-teori yang berkaitan dengan reformasi birokrasi dalam pelayanan

publik.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan

evaluasi terhadap upaya Pemerintah Kecamatan Adimulyo dalam

menyelenggarakan atau melaksanakan reformasi birokrasi dalam

hal pelayanan publik.

b. Sebagai masukan Pemerintahan Kabupaten Kebumen khususnya

Kecamatan Adimulyo untuk mengetahui kelebihan dan

kelemahan terkait progam yang direncanakan, yakni reformasi

Page 24: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

10

birokrasi dalam pelayanan publik bidang administrasi

kependudukan.

c. Hasil penelitian ini nantinya akan memberikan informasi

mengenai kualitas pelayanan publik administrasi kependudukan,

tentang reformasi birokrasi yang dilakukan oleh para aparat

pelayan masyarakat di Kecamatan Adimulyo.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah atau penegasan istilah dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk menjelaskan konsep-konsep atas beberapa istilah yang

berkaitan dengan judul. Adapun istilah yang dimaksud antara lain sebagai

berikut:

a. Reformasi Birokrasi

Reformasi Birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap

tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah

yang lebih baik. Reformasi Birokrasi mempunyai sasaran menjadikan

birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien serta pelayanan

yang berkualitas.

b. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Lijan Poltak Sinambela, dkk

(2014:5) mengungkapkan bahwa “kata publik sebenarnya sudah

Page 25: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

11

diterima menjadi Bahasa Indonesia baku menjadi publik yang berarti

umum, orang banyak, ramai”. Publik yang dimaksud yaitu masyarakat

Kecamatan Adimulyo yang sedang mengurus administrasi

kependudukan.

c. Administrasi Kependudukan

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 menjelaskan bahwa

Administrasi Kependudukan adalah serangkaian kegiatan penataan dan

penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran

penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi

kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik

dan pembangunan sektor lain. Pelayanan administrasi kependudukan di

Kantor Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen meliputi pembuatan

Kartu Keluarga, rekam data KTP-E, pelayanan legalisasi umum,

pengantar pembuatan akta kelahiran, pembuatan surat pindah,

pelayanan rekomendasi dan pelayanan surat pengantar.

d. Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen

Kecamatan merupakan bagian dari pemerintah daerah yang

berada di bawah kabupaten/kota. Kecamatan menerima wewenang yang

dilimpahkan oleh kepala daerah, juga merupakan koordinator dalam

pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan umum. Sebagai organisasi resmi

negara, kecamatan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari camat

sebagai kepala penyelenggara, sekretaris kecamatan (sekcam), seksi-

Page 26: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

12

seksi pelayanan dan jabatan fungsional. Kecamatan yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen.

Page 27: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretis

1. Pengertian Birokrasi

Secara teoretis pengertian birokrasi dapat dipahami sebagai

aparatur negara, sedangkan secara praktis birokrasi sering disebut

badan/sektor pemerintah, atau dalam konsepsi Bahasa Inggris disebut

public sector atau public administration. Konsepsi itu mencakup

institusi atau orang yang penghasilannya berasal secara langsung atau

tidak langsung dari uang negara atau rakyat. Birokrasi lahir sebagai

produk dari sebuah proses sosial yang panjang, dari serangkaian

prosedur yang berliku dan menyangkut konstektualitas sosial yang

hampir universal pada suatu masyarakat (Setiyono, 2016:15).

Wibawa (dalam Sumarto, 2015:5) menjelaskan bahwa birokrasi

berasal dari kata biro (kantor) dan krasi (pemerintahan, pengelolaan

masyarakat). Dengan demikian, birokrasi adalah pemerintahan atau

pengelolaan masyarakat yang dilakukan secara tertulis, terencana,

terdokumentasi secara rapi dan dilakukan orang-orang terdidik serta

beradab.

Secara konsep menurut Blau (dalam Sinambela, 2014:70)

birokrasi adalah organisasi yang ditujukan untuk memaksimalkan

efisiensi dalam administrasi yang memiliki ciri-ciri: spesialisasi tugas-

Page 28: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

14

tugas, hierarki otoritas, badan perundang-undangan, sistem pelaporan,

dan personel dengan ketrampilan dan peranan khusus. Sedangkan,

menurut Hague, Harrop, dan Breslin (Setiyono, 2016:17) birokrasi

merupakan “organisasi yang terdiri dari aparat bergaji yang

melaksanakan detail tugas pemerintah, memberikan nasihat dan

melaksanakan keputusan kebijakan” (the bureaucracy consists of

salaried officials who conduct the detailed business of government,

advising on and applying policy decisions). Birokrasi dijalankan oleh

aparat pemerintahan dengan berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa birokrasi merupakan

organisasi yang terdiri dari aparat pemerintahan dan melaksanakan

tugas pemerintahan secara terstruktur serta dilakukan oleh orang-orang

yang berkemampuan baik sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Birokrasi “dipegang” oleh pimpinan tertinggi organisasi

yang tidak sepenuhnya birokratis, yaitu penguasa yang membuat

kebijakan seperti raja, presiden atau perdana menteri.

Pembahasan tentang birokrasi hampir tidak pernah mengabaikan

apa yang biasa disebut dengan tipe ideal birokrasi. Adapun tipe ideal

birokrasi menurut Max Weber (Sunarto, 2016:65) secara garis besar,

adalah sebagai berikut:

Pertama, terdapatnya pembagian kerja dengan spesialisasi peran

yang jelas. Dengan pembagian kerja yang jelas, dalam sistem birokrasi

Page 29: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

15

direkrut para pegawai yang ahli dalam bidangnya dan para pegawai

menjadi pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugasnya.

Kedua, pengorganisasian jabatan mengikuti prinsip hierarki. Ini

berarti jabatan yang lebih rendah berada dalam kontrol atau pengawasan

jabatan yang lebih tinggi. Setiap pejabat mempertanggung jawabkan

kepada atasannya tidak saja atas keputusan atau tindakan yang

diambilnya sendiri, akan tetapi juga keputusan atau tindakan yang

diambil bawahannya.

Ketiga, kegiatan organisasi jabatan dilakukan berdasarkan

sistem aturan abstrak yang konsisten, yang harus diterapkan dalam

penanganan kasus-kasus yang konkrit. Hal ini dimaksudkan untuk

menjamin keseragaman bukan hanya dalam pelaksanaan setiap tugas,

tetapi juga dalam koordinasi berbagai tugas.

Keempat, setiap pejabat melaksanakan tugasnya dalam

semangat dan hubungan yang formal dan impersonal, yakni tanpa

perasaan benci atau simpati, dan karena itu tanpa afeksi atau

antusisiasme. Dalam perkataan lain, bahwa setiap pejabat yang ideal

melaksanakan tugasnya dengan semangat “sine ira et studio” (formal

dan tidak bersifat pribadi). Perilaku diskriminatif dan ketidakefisienan

hanya dapat dihilangkan apabila pertimbangan-pertimbangan pribadi

tidak dilibatkan dalam pelaksanaan tugas organisasi.

Kelima, setiap pegawai dalam birokrasi direkrut menurut prinsip

kualifikasi teknis (merit sistem), digaji dan dipensiun menurut pangkat

Page 30: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

16

dan kemampuan, serta dipromosikan menurut asas senioritas,

kemampuan, atau keduanya. Dengan demikian, mendorong

pengembangan kesetiaan kepada organisasi dan semangat korp diantara

para anggotanya. Disamping itu, para pegawai akan lebih giat berusaha

mewujudkan tujuan organisasi yang telah dicanangkan.

Keenam, organisasi administrasi yang bertipe birokratis dari segi

pandangan teknis murni cenderung lebih mampu mencapai tingkat

efisiensi yang lebih tinggi. Birokrasi memaksimalkan koordinasi dan

pengendalian sehingga mencapai bukan hanya efisiensi organisasi, akan

tetapi juga efisiensi produksi setiap pegawai.

Tipe birokrasi yang dikemukakan oleh Weber tersebut dapat

dikatakan sebagai birokrasi yang ideal dan membawakan banyak

kelebihan. Pembagian kerja dalam birokrasi akan menghasilkan

efisiensi, dan hierarkhi wewenang memungkinkan pengendalian dan

koordinasi yang baik atas berbagai macam jabatan dalam sebuah

organisasi. Adanya sistem aturan yang baku dalam sistem birokrasi

menjamin kesinambungan dalam pelaksanaan tugas organisasi,

walaupun pejabat di dalamnya mengalami pergantian. Pola hubungan

yang impersonal memungkinkan tumbuhnya perilaku antar personil

yang didasarkan pada faktor-faktor obyektif-rasional dan bukan atas

dasar pertimbangan suka atau tidak suka. Kemampuan teknis yang

dipersyaratkan bagi aparat birokrasi menjamin bahwa orang-orang yang

ada dalam sistem birokrasi memiliki keahlian sesuai dengan bidang

Page 31: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

17

pekerjaan yang menjadi tugasnya, dan mereka dilindungi dari

kemungkinan pemberhentian secara sepihak tanpa didasari oleh alasan

yang dapat dipertanggungjawabkan. Singkatnya, bahwa dengan

karakteristik sebagaimana dikemukakan di atas birokrasi akan dapat

berfungsi sebagai sarana yang mampu melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan secara efektif dan efisien (Sunarto, 2016:67).

Fungsi pokok birokrasi dalam negara menjamin

terselenggaranya kehidupan negara dan menjadi alat rakyat/masyarakat

dalam mencapai tujuan ideal suatu negara. Untuk melaksanakan fungsi

tersebut, birokrasi pemerintah setidaknya memilih tiga tugas pokok

(Rashid dalam Setiyono, 2016:82), yakni:

a. memberikan pelayanan umum (service) yang bersifat rutin

kepada masyarakat, seperti memberikan pelayanan perijinan,

pembuatan dokumen, perlindungan, pemeliharaan fasilitas

umum, pemeliharaan kesehatan, dan penyediaan jaminan

keamanan bagi penduduk;

b. melakukan pemberdayaan (empowerment) terhadap masyarakat

untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan yang lebih baik,

seperti melakukan pembimbingan, pendampingan, konsultasi,

menyediakan modal dan fasilitas usaha, serta melaksanakan

pendidikan; dan

Page 32: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

18

c. menyelenggarakan pembangunan (development) di tengah

masyarakat, seperti membangun infrastruktur perhubungan, dan

telekomunikasi.

Birokrasi sebagai sistem pengorganisasian aparatur negara

dengan tugas yang sangat luas dan kompleks diperlukan dalam

pengendalian manajemen pemerintahan. Birokrasi yang luas akan

menyebabkan birokrasi statis dan kurang peka terhadap pembaharuan

serta menjadi tidak efektif dan efisien. Peran birokrasi menjadi sangat

penting dan menentukan hitam-putihnya kehidupan negara/masyarakat.

Apabila birokrasi mempunyai kinerja yang baik, inovatif, kreatif dan

produktif maka negara akan lebih baik. Sebaliknya, birokrasi yang

bobrok, korup, dan tidak produktif maka birokrasi menghancurkan

negara. Pemerintah maupun pemerintah daerah perlu segera melakukan

reformasi terhadap birokrasi, tidak hanya pada komitmen saja, tetapi

diwujudkan pada keadaan yang lebih nyata (Dwiyanto, 2009:81).

2. Pengertian Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi merupakan upaya sistematis, terpadu dan

komprehensif yang ditujukan untuk mewujudkan tata pemerintahan

yang baik (good governance), termasuk tata kelola pemerintahan yang

baik (good public governance), dan tata kelola perusahaan yang baik

(good corporate governance) (Komarudin, 2011:145). Reformasi

birokrasi menekankan perubahan yang signifikan pada penyelenggaraan

negara/pemerintahan dan pembangunan, dilakukan pada berbagai aspek

Page 33: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

19

aparatur negara (kelembagaan, SDM aparatur, ketatalaksanaan atau

manajemen, akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan publik

yang berkualitas, serta perubahan mind-set dan culture-set) (Komarudin,

2011:151).

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 menjelaskan

reformasi birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap

tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah

yang lebih baik. Pelaksanaan operasional Grand Design Reformasi

Birokrasi 2010-2025 akan dituangkan dalam Road Map Reformasi

Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 tahun sekali oleh Menteri PAN RB.

Pada tahun 2025, Indonesia diharapkan berada pada fase yang benar-

benar maju dengan birokrasi pemerintahan yang profesional dan

berintegritas yang tinggi.

Amandemen UUD 1945 memaknai reformasi birokrasi sebagai

penataan ulang terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang

dijalankan aparatur pemerintah baik pada level pemerintah lokal

maupun nasional. Pendekatan reformasi birokrasi berdasarkan

amandemen UUD 1945 merupakan pendekatan sistematik yang secara

konseptual lebih mengutamakan komprehensi dibandingkan ekstensi

(Wicaksono, 2006:15)

Permasalahan utama dalam reformasi birokrasi saat ini, terdiri

atas: 1) aspek organisasi dan kelembagaan (kurang efektif, belum tepat

Page 34: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

20

fungsi dan tepat ukuran, tidak terjadi right sizing), peraturan perundang-

undangan yang tumpang tindih, multitafsir, dan terjadi pertentangan

diantara peraturan perundang-undangan; 2) SDM aparatur (kualitas

rendah, pengelolaan belum baik, kuantitas tidak didukung

keahlian/kompetensi dan produktivitas rendah); 3) belum adanya

Standar Operational Procedural (SOP) yang jelas; 4) pengawasan

belum komprehensif, belum efektif, dan masih tumpang tindih; 5)

akuntabilitas rendah, kewenangan tidak jelas, dan pelaporan belum

teratur; 6) pelayanan publik belum berkualitas dan belum prima; 7) pola

pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) serta pelayanan yang

diberikan. Pola pikir dan budaya kerja birokrat belum sepenuhnya

mendukung birokrasi yang efisien, efektif, produktif dan profesional.

Pelayanan yang diberikan birokrat belum berkualitas dan prima sesuai

harapan dan keinginan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan

adanya reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi dimulai dari penataan

kelembagaan dan pembangunan SDM aparatur, prosedur yang tidak

berbelit-belit, menegakkan akuntabilitas aparatur, meningkatkan dan

menciptakan pengawasan yang komprehensif, serta meningkatkan

kualitas pelayanan publik berkualitas dan prima (Komarudin, 2014:64).

Reformasi birokrasi membutuhkan proses yang panjang dan

tidak dapat diciptakan dalam waktu yang singkat, karena membutuhkan

perubahan mind-set dan culture-set seluruh penyelenggara negara,

komitmen pimpinan, dan kesadaran yang tinggi untuk menata kembali

Page 35: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

21

birokrasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada

masyarakat. Untuk memberikan pelayanan yang prima dibutuhkan

prinsip-prinsip reformasi birokrasi. Masyarakat berhak atas pelayanan

prima sebagai konsekuensi atas prinsip “customer-driven government”

dalam pelaksanaan reformasi/pembaharuan birokrasi (reinventing

government).

Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025 menjelaskan bahwa prinsip-prinsip

dalam melaksanakan reformasi birokrasi, antara lain:

a. Outcomes Oriented

Seluruh progam dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan

dengan reformasi birokrasi harus dapat mencapai hasil

(outcomes) yang mengarah pada peningkatan kualitas

kelembagaan, tatalaksana, peraturan perundang-undangan,

manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas

pelayanan publik, perubahan pola pikir (mind-set) dan budaya

kerja (culture-set) aparatur. Kondisi ini diharapkan akan

meningkatkan kepercayaan masyarakat dan membawa

Pemerintahan Indonesia menuju pada pemerintahan kelas dunia.

b. Terukur

Pelaksanaan reformasi birokrasi yang dirancang dengan

outcomes oriented harus dilakukan secara terukur dan jelas

target sasaran serta waktu dalam pencapaiannya.

Page 36: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

22

c. Efisien

Pelaksanaan reformasi birokrasi yang dirancang dengan

outcomes oriented harus memperhatikan pemanfaatan

sumber daya yang ada secara efisien dan profesional.

d. Efektif

Reformasi birokrasi harus dilaksanakan secara efektif sesuai

dengan target pencapaian sasaran reformasi birokrasi.

e. Realistik

Output dan outcomes dari pelaksanaan kegiatan dan progam

ditentukan secara realistik dan dapat dicapai secara optimal.

f. Konsisten

Reformasi birokrasi harus dilaksanakan secara konsisten dari

waktu ke waktu, dan mencakup seluruh tingkatan

pemerintahan, termasuk individu pegawai.

g. Sinergi

Pelaksanaan progam dan kegiatan dilakukan secara sinergi.

Satu tahapan kegiatan harus memberikan dampak positif bagi

tahapan kegiatan lainnya, satu progam harus memberikan

dampak positif bagi progam lainnya. Kegiatan yang

dilakukan satu instansi pemerintah harus memperhatikan

keterkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh instansi

lainnya, dan menghindari adanya tumpang tindih antar

kegiatan di setiap instansi.

Page 37: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

23

h. Inovatif

Reformasi birokrasi memberikan ruang gerak yang luas bagi

pemerintah untuk melakukan inovasi-inovasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pertukaran pengetahuan,

dan best practice untuk menghasilkan kinerja yang lebih

baik.

i. Kepatuhan

Reformasi birokrasi harus dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

j. Dimonitor

Pelaksanaan reformasi birokrasi harus dimonitor secara

lembaga untuk memastikan semua tahapan dilalui dengan

baik, target dicapai sesuai dengan rencana, dan

penyimpangan segera dapat diketahui dan dapat dilakukan

perbaikan.

Tujuan umum reformasi birokrasi adalah

membangun/membentuk profil dan perilaku aparatur negara dengan

integritas tinggi, produktivitas tinggi dan bertanggungjawab, dan

kemampuan memberikan pelayanan yang prima. Sedangkan, tujuan

khusus reformasi birokrasi membangun/membentuk birokrasi yang

bersih, efisien, efektif, produktif, transparan, melayani masyarakat, dan

akuntabel (Komarudin, 2014:115)

Page 38: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

24

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 11 Tahun 2015 tentang

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 dijelaskan tujuan reformasi

birokrasi, antara lain:

a. penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan

berorientasi pada prinsip efektif, efisien, dan ekonomis;

b. kinerja pemerintah difokuskan pada upaya untuk mewujudkan

outcomes (hasil);

c. seluruh instansi pemerintah menerapkan manajemen kinerja

yang didukung dengan penerapan sistem berbasis elektronik

untuk memudahkan pengelolaan data kinerja;

d. setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap

kinerja unit terkecil, satuan unit kerja di atasnya, hingga pada

organisasi keseluruhan. Setiap instansi pemerintah, sesuai

dengan tugas dan fungsinya, secara terukur juga memiliki

kontribusi terhadap kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Pembangunan di sub bidang aparatur negara di arahkan pada tiga

sasaran pembangunan (sasaran reformasi birokrasi disesuaikan dengan

sasaran pembangunan sub sektor aparatur negara), sebagaimana

dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN

2015-2019 yang juga akan digunakan sebagai sasaran reformasi

birokrasi, yaitu:

Page 39: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

25

a. Birokrasi yang bersih dan akuntabel

Arah kebijakan dari sasaran ini, meliputi:

1) Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif.

2) Penerapan pengawasan yang independen, profesional, dan

sinergis.

3) Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi antara

sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja.

4) Peningkatan fairness, transparansi, dan profesionalisme

dalam pengadaan barang dan jasa.

b. Birokrasi yang efektif dan efisien

Arah kebijakan dari sasaran ini, meliputi:

1) Penguatan agenda Reformasi Birokrasi Nasional dan

peningkatan kualitas implementasinya.

2) Penataan kelembagaan instansi pemerintah yang tepat

ukuran, tepat fungsi, dan sinergis.

3) Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan,

partisipasif, dan berbasis e-government.

4) Penerapan manajemen ASN yang transparan, kompetitif,

dan berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang

profesional dan bermartabat.

5) Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang efektif.

6) Peningkatan kualitas kebijakan publik.

Page 40: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

26

7) Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan dalam

birokrasi untuk mewujudkan kepemimpinan yang visioner,

berkomitmen tinggi, dan transformatif.

8) Peningkatan efisiensi (belanja aparatur) penyelenggaraan

birokrasi.

9) Penerapan manajemen kearsipan yang handal,

komprehensif, dan terpadu.

c. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas

1) Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan.

(a) Implementasi UU Pelayanan Publik

(b) Pemanfaatan ICT

(c) Integritas dan kualitas SDM pelayanan

(d) Budaya pelayanan

(e) Quick Wins

2) Penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik.

(a) Penguatan monev kinerja

(b) Efektivitas pengawasan

(c) Sistem pengaduan

(d) Penerapan reward and punishment

3. Pelayanan publik

a. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan

dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan

Page 41: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

27

meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik

(Sinambela, 2014:5).

Pandangan di atas berbeda dengan pendapat Ibrahim (dalam

Handoyo, 2013:168) yang menyatakan bahwa pelayanan

menyangkut sejumlah informasi yang diinginkan pelanggan,

tindakan yang sukar disentuh dan diukur secara eksak, sangat

sensitif dan sukar diprediksi serta sangat tergantung pada nilai yang

dianggap pantas oleh pelanggan terhadap apa yang diterima atas apa

yang sudah dibayarkan.

Lovelock (dalam Hardiyansyah, 2011:10) mejelaskan bahwa

service adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar

dan dirasakan atau dialami. Artinya service merupakan produk yang

tidak ada wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang

dapat dimiliki, dan berlangsung sesaat atau tidak tahan lama, tetapi

dialami dan dapat dirasakan oleh penerima layanan. Pelayanan

merupakan salah satu ujung tombak dari upaya pemuasan pelanggan

dan sudah merupakan yang wajib dioptimalkan baik oleh individu

maupun organisasi, karena dari bentuk pelayanan yang diberikan

tercermin kualitas individu atau organisasi yang memberikan

pelayanan.

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pelayanan merupakan suatu aktivitas atau kegiatan menyiapkan,

mengurus, dan memfasilitasi yang produknya berupa barang dan

Page 42: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

28

jasa yang diberikan kepada pihak lain agar mereka merasa puas.

Pihak yang memberikan pelayanan harus memberikan sesuai

keinginan dari pelanggan.

Publik merupakan sejumlah manusia yang mempunyai

pandangan berfikir yang sama dan harapan yang sama, maksudnya

setiap orang mempunyai pandangan yang sama terhadap suatu hal

yang bersifat umum. Sementara itu, istilah publik berasal dari

Bahasa Inggris public yang berarti umum, masyarakat, negara.

Sedangkan, menurut Syafiie (dalam Susanti, 2014:11) arti kata

publik sendiri adalah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan

berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik

berdasarkan nilai-nilai yang mereka miliki.

Kurniawan (dalam Handoyo, 2013:170) mengartikan

pelayanan publik sebagai pemberian pelayanan keperluan orang

atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu

sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Litjan Poltak Sinambela, dkk (2014:5) menyebutkan bahwa

pelayanan publik diartikan pemberian layanan (melayani) keperluan

orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada

organisasi tertentu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang

telah ditetapkan.

Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik menegaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau

Page 43: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

29

rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Negara memiliki definisi yang khas tentang pelayanan

publik. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003, Pelayanan Publik adalah segala kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelaksanaan pelayanan publik tidak terlepas dari berbagai

masalah. Sedikitnya ada tiga masalah besar pelayanan publik, terdiri

atas; 1) pelayanan publik belum dapat mengakomodasikan

kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan belum memenuhi hak-

hak dasar warga negara/penduduk; 2) penyelenggaraan pelayanan

publik belum sesuai dengan harapan bangsa yang berpendapatan

menengah (ke bawah) yang semakin maju dan persaingan global

yang semakin ketat; 3) kebijakan, strategi, dan upaya

penyelenggaraan pelayanan publik belum mengacu kepada

peraturan perundang-undangan (Komarudin, 2014:210).

Penyelenggaraan pelayanan publik sangatlah penting

sebagai salah satu area perubahan diharapkan dapat menghasilkan

pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat, untuk

Page 44: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

30

mendukung pencapaian tujuan reformasi birokrasi, yaitu birokrasi

pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif,

berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu

melayani publik, netral dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan

kode etik aparatur negara. Tujuan reformasi birokrasi yang telah

didefinisikan di atas, sebagai upaya untuk mewujudkan

pemerintahan kelas dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan

berintegritas tinggi, mampu menyelenggarakan pelayanan prima

kepada masyarakat. Target yang ingin dicapai adalah meningkatnya

kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (transparan, cepat,

tepat, sederhana, aman, terjangkau, dan memiliki kepastian),

meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh

standardisasi pelayanan internasional, dan meningkatnya indeks

kepuasan masyarakat (IKM) terhadap penyelenggaraan pelayanan

publik (Komarudin, 2014:209).

Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang-undang No. 25 Tahun 2009 menjelaskan

bahwa penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut

penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara,

korporasi, lembaga independen, yang dibentuk berdasarkan

Undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum

lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Penyelenggara yang dimaksud adalah Kecamatan Adimulyo

Page 45: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

31

Kabupaten Kebumen. Sedangkan, pelaksana pelayanan publik yang

selanjutnya disebut pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas, dan

setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang

bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan

pelayanan publik. Pelaksana yang dimaksud yaitu pegawai di

Kecamatan Adimulyo.

b. Tujuan Pelayanan Publik

Tujuan pelayanan publik adalah untuk menyediakan

pelayanan yang terbaik bagi publik atau masyarakat. Pelayanan yang

terbaik adalah pelayanan yang memenuhi apa yang dijanjikan atau

apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat (Handoyo,

2013:170).

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya

adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu

dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:

1) transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan

dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan

disediakan secara memadai serta mudah dimengerti;

2) akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

Page 46: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

32

3) kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap

berpegang pada prinsip efektivitas dan efisiensi;

4) partisipasif, yaitu pelayanan yang mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi kebutuhan, dan harapan masyarakat;

5) kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan

diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras,

agama, golongan, status sosial, dan lain-lain;

6) keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan

penerima pelayanan publik (Sinambela, 2014:6)

c. Prinsip Pelayanan Publik

Sesuai dengan Keputusan. Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara No. 63/2003 tentang prinsip penyelenggaraan pelayanan,

adalah sebagai berikut:

1) Kesederhanaan; prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit,

mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan.

2) Kejelasan; mencakup kejelasan dalam hal: (a) persyaratan teknis

dan administratif pelayanan publik, (b) unit kerja/pejabat yang

berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan

pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam

Page 47: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

33

pelaksanaan pelayanan publik, (c) perincian biaya pelayanan

publik dan tata cara pembayaran.

3) Kepastian waktu; pelaksanaan pelayanan publik dapat

diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4) Akurasi; produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat,

dan sah.

5) Keamanan; proses dan produk pelayanan publik memberikan

rasa aman dan kepastian hukum.

6) Tanggung jawab; pimpinan penyelenggara pelayanan

publik/pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas

penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan

dalam pelaksanaan pelayanan publik.

7) Kelengkapan sarana dan prasarana; seperti prasarana kerja,

peralatan kerja, dan pendukung lainnya yang memadai termasuk

sarana telematika.

8) Kemudahan akses; tempat dan lokasi serta sarana pelayanan

yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan

memanfaatkan teknologi telematika.

9) Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan; pemberi pelayanan

harus bersikap disiplin, sopan dan santun ramah serta ikhlas

dalam memberikan pelayanan.

10) Kenyamanan; lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, ruang

tunggu yang nyaman, bersih, rapi, serta disediakan fasilitas

Page 48: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

34

pendukung, seperti tempat parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-

lain.

d. Asas-asas Pelayanan Publik

Pelayanan publik harus selalu berubah mengikuti

perkembangan masyarakat, karena masyarakat itu bersifat dinamis.

Dalam hal ini pemerintah harus melakukan negosiasi dan

mengkolaborasi berbagai kepentingan masyarakat. Sehingga

pelayanan publik memiliki kualitas yang sesuai dengan yang

diharapkan masyarakat. Pelayanan publik dilaksanakan dalam suatu

rangkaian kegiatan terpadu yang bersifat sederhana, terbuka, lancar,

tepat, lengkap, wajar, dan terjangkau.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi

pengguna jasa, penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-

asas pelayanan sebagai berikut (Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003):

1) Transparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak

yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah

dimengerti.

2) Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Page 49: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

35

3) Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima

pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan

efektivitas.

4) Partisipasif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan

dan harapan masyarakat.

5) Kesamaan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras,

agama, golongan, gender, dan status ekonomi.

6) Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak

dan kewajiban masing-masing pihak.

Asas-asas penyelenggarakan pelayanan publik juga diatur

dalam Pasal 4 UU Nomor 25 Tahun 2009, penyelenggaraan

pelayanan publik berasaskan:

1) kepentingan umum;

2) kepastian hukum;

3) kesamaan hak;

4) keseimbangan hak dan kewajiban;

5) keprofesionalan;

6) partisipasif;

Page 50: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

36

7) persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;

8) keterbukaan;

9) akuntabilitas;

10) fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;

11) ketepatan waktu; dan

12) kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

e. Bidang Pelayanan

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang-undang No. 25 Tahun 2009 menjelaskan

bahwa ruang lingkup pelayanan publik meliputi:

1) Kelompok Pelayanan Barang Publik merupakan pelayanan yang

menghasilkan beberapa bentuk barang yang dibutuhkan oleh

publik. Pelayanan barang publik, terdiri atas; a) pengadaan dan

penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi

pemerintah; b) badan usaha (yang modal pendiriannya sebagian

atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau

kekayaan daerah yang dipisahkan); dan c) pengadaan dan

penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak bersumber

dari APBN/D atau badan usaha yang modal pendiriannya

sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara

dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi

ketersediannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan.

Page 51: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

37

2) Kelompok Pelayanan Jasa Publik merupakan pelayanan yang

menghasilkan beberapa bentuk jasa yang dibutuhkan oleh

publik. Pelayanan jasa publik, terdiri atas; a) pengadaan dan

penyaluran jasa publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah;

b) badan usaha (yang modal pendiriannya sebagian atau

seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan

daerah yang dipisahkan); dan c) pengadaan dan penyaluran jasa

publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari APBN/D atau

badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya

bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang

dipisahkan, tetapi ketersediannya menjadi misi negara yang

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

3) Kelompok Pelayanan Administrasi merupakan pelayanan oleh

penyelenggara yang menghasilkan beberapa bentuk dokumen

resmi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan administrasi

meliputi tindakan administratif oleh instansi pemerintah dan

tindakan administratif oleh instansi non pemerintah. Tindakan

administratif oleh pemerintah berbentuk pelayanan pemberian

dokumen perizinan dan nonperizinan (keputusan administrasi

pemerintahan yang merupakan keputusan penyelenggara yang

bersifat penetapan). Penyelenggara dapat mendelegasikan

wewenang atau melimpahkan wewenang kepada pihak lain

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 52: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

38

Salah satu ruang lingkup pelayanan publik adalah pelayanan

administasi. Pelayanan administrasi salah satunya menyangkut tentang

administrasi kependudukan. Pelayanan administrasi kependudukan

memberikan segala hal yang dibutuhkan masyarakat berkaitan

kependudukan. Menurut asal kata (etimologis), kata “administrasi”

berasal dari Bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministrate. Kata

ad mempunyai arti sama dengan kata to dalam Bahasa Inggris, yang

berarti “ke” atau “kepada”. Ministrate sama artinya dengan kata to serve

atau to conduct yang berarti melayani secara intensif, jadi pengertian

administrasi adalah melayani secara intensif (Mulyono dalam Novianti,

2016:41).

Sondang P. Siagian (dalam Novianti, 2016:42) mengartikan

administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-

keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya

dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan

yang ditentukan sebelumnya.

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi

merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua

orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Administrasi kependudukan di tingkat kecamatan meliputi

pelayanan perekaman KTP-E, pelayanan legalisasi umum, pelayanan

pengantar akta kelahiran, pelayanan penerbitan surat pindah, pelayanan

pembuatan kartu keluarga, pelayanan rekomendasi, dan pelayanan surat

Page 53: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

39

pengantar. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan

atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan menyebutkan:

1) Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan

penataan dan penerbitan dokumen dan data kependudukan

melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan

informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan

hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

2) Penyelenggara adalah pemerintah, pemerintah provinsi

kabupaten/kota yang bertanggungjawab dan berwenang dalam

urusan administrasi kependudukan.

3) Instansi Pelaksana adalah perangkat pemerintah daerah

kabupaten/kota yang bertanggungjawab dan berwenang

melaksanakan pelayanan dalam urusan administrasi

kependudukan.

4) Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang

diterbitkan oleh instansi pelaksana mempunyai kekuatan hukum

sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

5) Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data

agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil.

Page 54: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

40

6) Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami

penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat

terhadap penerbitan atau perubahan kartu keluarga, kartu tanda

penduduk dan/atau status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

7) Unit Pelaksana Teknis Instansi Pelaksana, selanjutnya disebut

UPT Instansi Pelaksana, adalah satuan kerja di tingkat

kecamatan yang bertanggungjawab kepada Instansi Pelaksana.

Data Kependudukan yang dihimpun dari pendaftaran penduduk

dan pencatatan sipil menjadi data agregat penduduk yang meliputi

himpunan data perseorangan berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

Data kependudukan tersebut digunakan untuk semua keperluan (pasal 58

UU No. 24 Tahun 2013), antara lain dimanfaatkan untuk:

1) Pelayanan publik antara lain untuk penerbitan surat ijin

mengemudi, ijin usaha, pelayanan wajib pajak, pelayanan

perbankan, pelayanan penerbitan sertifikat tanah, asuransi,

jaminan kesehatan masyarakat, dan jaminan sosial tenaga kerja.

2) Perencanaan pembangunan yakni untuk perencanaan

pembangunan nasional, perencanaan pendidikan, perencanaan

kesehatan, perencanaan tenaga kerja, dan pengentasan

masyarakat dari kemiskinan.

3) Alokasi Anggaran meliputi penentuan Dana Alokasi Umum

(DAU) dan perhitungan potensi perpajakan.

Page 55: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

41

4) Pembangunan demokrasi yaitu penyiapan Data Agregat

Kependudukan per kecamatan (DAK2) dan penyiapan Data

Penduduk Potensi Pemilih Pemilu (DP4).

5) Penegakan hukum dan pencegahan kriminal antara lain

memudahkan pelacakan pelaku kriminal, mencegah

perdagangan orang dan mencegah pengiriman tenaga kerja

ilegal.

Sedangkan pola pengelolaan pelayanan publik menurut

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003

dibagi menjadi 4 (empat), yaitu:

1) Fungsional, yaitu pola pelayanan publik oleh penyelenggara

pelayanan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya

masing-masing.

2) Terpusat, yaitu pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh

penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang

dari penyelenggaraan pelayanan terkait lainnya yang

bersangkutan.

3) Terpadu

Sistem pelayanan terpadu merupakan satu kesatuan proses

pengelolaan pelayanan terhadap beberapa jenis pelayanan yang

dilakukan secara terintegrasi dalam satu tempat baik secara fisik

maupun virtual sesuai dengan standar pelayanan. Sistem

pelayanan terpadu virtual merupakan sistem pelayanan yang

Page 56: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

42

dilakukan dengan memadukan pelayanan menggunakan

elektronik. Sistem pelayanan terpadu fisik dilaksanakan melalui

sistem pelayanan terpadu satu pintu dan sistem pelayanan

terpadu satu atap.

(a) Terpadu Satu Atap, merupakan pola pelayanan yang

pelayanannya diselenggarakan dalam satu atap atau satu

tempat, yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang tidak

mempunyai keterkaitan proses dan dilayani melalui

beberapa pintu.

(b) Terpadu Satu Pintu, merupakan pola pelayanan yang

pelayanannya diselenggarakan dalam satu atap atau satu

tempat, yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang

mempunyai keterkaitan proses dan dilayani melalui satu

pintu.

4) Gugus Tugas, adalah petugas pelayanan publik secara

perorangan atau dalam bentuk gugus tugas yang ditempatkan

pada instansi pemberi pelayanan tertentu.

4. Pengertian, Tugas, Fungsi dan Wewenang Kecamatan

a. Pengertian Kecamatan

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah pasal 209 bahwa kecamatan merupakan

perangkat daerah kabupaten/kota. Kecamatan merupakan perangkat

daerah kabupaten/kota yang sebagai pelaksana teknis kewilayahan

Page 57: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

43

yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang

camat. Sebagai seorang pemimpin yang diberi tugas sebagai

pelaksana teknis kewilayahan, camat tidak bisa menyelesaikan tugas

sendiri dan dibantu oleh aparatur pemerintah yang berada di wilayah

kecamatan.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kecamatan merupakan suatu lembaga yang membantu

pemerintahan kabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan administrasi masyarakat. Kecamatan dipimpin oleh

seorang camat yang dibantu beberapa aparatur pemerintah lainnya.

Camat dalam hal ini tentunya harus bertanggungjawab atas apa yang

dikerjakan sebagai tugas dan kewajibannya sebagai aparat

pemerintah.

b. Tugas dan Fungsi Kecamatan

Pada tahun 2008 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2008 tentang Kecamatan, peraturan ini mengatur secara

rinci mengenai tugas dan wewenang camat, baik untuk yang bersifat

atributif maupun delegatif. Tugas atributif camat menyelenggarakan

tugas umum pemerintahan yang meliputi:

1) Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2) Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan kecamatan dan

ketertiban umum.

Page 58: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

44

3) Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan.

4) Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum.

5) Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

ditingkat kecamatan.

6) Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau

kelurahan.

7) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang

lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan

pemerintahan desa atau kelurahan.

Sedangkan dalam melaksanakan tugas delegatif, camat

melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh

bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah

yang meliputi aspek perizinan, rekomendasi, koordinasi,

pembinaan, pengawasan, fasilitas, penetapan, penyelenggaraan dan

kewenangan lain yang dilimpahkan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Kebumen Nomor 86 Tahun

2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,

serta Tata Kerja Kecamatan. Kecamatan mempunyai tugas untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah, dengan fungsi sebagai berikut:

1) penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;

Page 59: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

45

2) pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

3) pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

4) pengoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Daerah

dan Peraturan Kepala Daerah;

5) pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan

umum;

6) pengoordinasiaan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan;

7) pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Desa

dan/atau Kelurahan;

8) pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintah

Daerah yang ada di Kecamatan;

9) perencanaan, pengoordinasian, pengendalian dan

penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan;

10) fasilitas dan evaluasi penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa;

11) pembinaan dan fasilitasi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa;

dan

12) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 60: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

46

c. Wewenang Kecamatan

Tugas kecamatan sebagaimana dimaksud pada pasal 15 (1)

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan bahwa

Camat melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

oleh Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi

daerah, yang meliputi aspek:

1) Perizinan

2) Rekomendasi

3) Koordinasi

4) Pembinaan

5) Pengawasan

6) Fasilitasi

7) Penetapan

8) Penyelenggaraan, dan

9) Kewenangan lain yang dilimpahkan.

B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

1. Pelayanan publik di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati (Studi

Tentang Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Publik)

Penelitian ini merupakan penelitian yang ditulis oleh Reni

Prasetyo pada tahun 2013 dalam rangka penelitian skripsi. Isi pokok dari

penelitian ini yakni terkait dengan pelayanan publik. Pelayanan publik

Page 61: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

47

selalu berhubungan dengan dua pihak yakni pihak yang memberi

pelayanan (pemerintah) dan pihak yang diberi pelayanan (masyarakat).

Mengingat pentingnya pelayanan publik dalam kehidupan bernegara

tersebut maka penelitian ini dilakukan. Hasil dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa efektivitas pelayanan sudah terjadi serta pelayanan

yang diberikan sudah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

Penelitian ini merupakan penelitian yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian ini merupakan

penelitian yang sama-sama terkait dengan pelayanan publik. Perbedaan

dari keduanya yakni penelitian yang dilakukan penulis menekankan

pada upaya perubahan melalui reformasi birokrasi dalam pelayanan

publik bidang administrasi kependudukan. Penelitian yang dilakukan

oleh penulis ini tidak hanya menekankan pada perubahan atau reformasi

dalam pelayanannya, namun penelitian ini lebih ditegaskan pada

pelayanan yang sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan yang

mampu merangkul hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan

publik.

2. Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu di Kantor Kecamatan

Gunungpati sebagai Upaya Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik

(Good Governance)

Penelitian ini merupakan penelitian yang ditulis oleh Yuni

Winarti pada tahun 2016 dalam rangka penelitian skripsi. Penelitian ini

merupakan penelitian untuk mengetahui penerapan pelayanan

Page 62: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

48

administrasi terpadu di Kantor Kecamatan Gunungpati sebagai upaya

mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Governance). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan Pelayanan

Administrasi Terpadu di Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan

Gunungpati secara umum mengacu pada prinsip-prinsip pemerintahan

yang baik dan dilaksanakan secara baik.

Penelitian ini merupakan penelitian yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian ini merupakan

penelitian yang sama-sama terkait dengan pelayanan publik di tingkat

Kecamatan. Perbedaan dari keduanya yakni penelitian yang dilakukan

oleh penulis adalah penelitian yang lebih mendalam mengenai

pelayanan publik bidang administrasi kependudukan di Kecamatan serta

mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pelaksanaan reformasi

birokrasi dalam pelayanan publik.

3. Implementasi Standar Pelayanan Minimal Administrasi

Kependudukan di Kantor Kecamatan Kemranjen Kabupaten

Banyumas

Penelitian ini merupakan penelitian yang ditulis oleh Rina

Novianti pada tahun 2016 dalam rangka penelitian skripsi. Isi pokok dari

penelitian ini yaitu implementasi standar pelayanan minimal

administrasi kependudukan di Kantor Kecamatan Kemranjen

Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini menunjukkan standar

pelayanan minimal yang diterapkan di Kecamatan Kemranjen belum

Page 63: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

49

sesuai dengan ketentuan karena belum mencantumkan mengenai kriteria

pengawasan internal, penanganan pengaduan yang jelas, jumlah

pelaksana, evaluasi kinerja pelaksana dan biaya atau tarif.

Penelitian ini merupakan penelitian yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penelitian ini merupakan

penelitian yang sama-sama terkait dengan pelayanan administrasi

bidang kependudukan. Perbedaannya terletak pada penelitian ini

berkaitan mengenai standar pelayanan minimal sedangkan yang penulis

teliti mengenai perubahan atau reformasi yang telah dilakukan oleh

birokrat.

C. Kerangka Berpikir

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi

utama dalam penyelenggaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur

pemerintah. Kualitas pelayanan publik merupakan cerminan dari sebuah

kualitas birokrasi pemerintah. Kompleksitas susunan dan kebutuhan

disegala bidang sangat dirasakan khususnya dalam bidang pelayanan

publik. Pelayanan publik yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan

kepuasan kepada masyarakat.

Aturan hukum yang jelas mengenai reformasi birokrasi dan

pelayanan publik membuat pelaksanaannya lebih terarah dan jelas dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku penerima pelayanan.

Reformasi Birokrasi memberikan arahan kepada aparat pemerintahan untuk

selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada

Page 64: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

50

masyarakat. Selain itu, reformasi birokrasi memberikan sistem monitoring

dan evaluasi terhadap kinerja pelayanan publik, sedangkan bagi masyarakat

reformasi birokrasi merupakan pedoman untuk memantau dan mengukur

kinerja pemerintah daerah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 11 Tahun 2015 tentang

Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 didalamnya menjelaskan tentang

strategi pelaksanan dan reformasi birokrasi. Undang-undang No. 25 Tahun

2009 tentang pelayanan publik secara jelas menggambarkan siapa pelaksana

pelayanan publik serta adanya standar pelayanan publik sebagai tolak ukur

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan. Berdasarkan

pengamatan awal dalam pelayanan administrasi kependudukan terkadang

mengalami hambatan baik yang berasal dari internal aparat kecamatan

maupun dari masyarakat. Pelayanan yang diberikan dipengaruhi berbagai

faktor baik secara internal maupun faktor external. Aparat kecamatan

sebagai pelaksana hendaknya mengupayakan tindakan untuk meningkatkan

pelayanan administrasi kependudukan dan agar reformasi birokrasi dalam

pelayanan publik tercapai. Tujuannya agar kecamatan Adimulyo menjadi

birokrasi yang bersih, akuntabel, efektif, efisien serta memiliki pelayanan

publik yang berkualitas. Hal tersebut untuk mewujudkan pemerintahan

kelas dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi,

mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat.

Page 65: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

51

Faktor Internal

- SDM

aparatur

- Kinerja

aparatur

- Kompetensi

aparatur

Faktor External

- Peraturan

Pemda

- Keuangan

- Bencana alam

Landasan Yuridis

- PERMEN PAN RB No 11

Tahun 2015

- Undang-Undang No 25

Tahun 2009

Birokrasi yang bersih dan akuntabel,

efektif dan efisien serta serta memiliki

pelayanan yang berkualitas.

Reformasi Birokrasi

Dalam Pelayanan

Administrasi

Kependudukan di

Kecamatan Adimulyo

Kabupaten Kebumen

Hambatan dalam

Pelaksanaan

Pelayanan

Administrasi

Kependudukan

di Kecamatan

Adimulyo

Kabupaten

Kebumen

Pelayanan

Administrasi

Kependudukan di

Kecamatan Adimulyo

Kabupaten Kebumen

Layanan Administrasi Kependudukan yang bersih, akuntabel, efektif

dan efisien serta serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Page 66: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

104

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya,

adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan di Kantor

Kecamatan Adimulyo secara umum mengacu pada aspek-aspek

reformasi birokrasi pelayanan publik. Aspek aspek tersebut

diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi

kependudukan di Kecamatan Adimulyo ditujukan agar pelayanan

yang diselenggarakan dapat lebih memberi kemudahan kepada

masyarakat yang sedang mengajukan permohonan pelayanan.

Aspek-aspek tersebut meliputi; kelembagaan, SDM aparatur,

ketatalaksanaan atau manajemen, akuntabilitas aparatur, dan

pengawasan. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan SOP

(Standar Operasional Pelayanan) yang telah ditentukan sebelumnya.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya waktu pelayanan yang jelas,

pemisahan antara operator dengan verifikator, penambahan operator

KTP-E, adanya denda administrasi serta adanya akuntabilitas dan

pengawasan yang baik. Standar Operasional Pelayanan dijalankan

dengan baik serta alur pelayanan yang diberikan semakin cepat.

Page 67: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

105

2. Hambatan dari penyelenggaraan reformasi birokrasi pelayanan

publik bidang administrasi kependudukan di Kantor Kecamatan

Adimulyo yakni berasal faktor dari dalam dan dari luar kecamatan

Adimulyo. Hambatan faktor dari dalam terkait penyelenggaraan

pelayanan administrasi kependudukan yakni koneksi internet

kecamatan sering terputus, kompetensi pegawai yang belum

memenuhi syarat, serta gaji pegawai honorer yang diterima pegawai

belum sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan. Hambatan dari

luar kecamatan terkait penyelenggaraan pelayanan administrasi

kependudukan yakni kurangnya informasi yang didapat oleh

masyarakat atau pemohon terkait syarat yang harus dilengkapi ketika

mengajukan permohonan. Hal ini terlihat dari banyaknya

masyarakat yang terlebih dahulu kembali ke rumah atau desanya

untuk melengkapi berkas persyaratan permohonan.

B. Saran

Adapun beberapa masukan yang peneliti berikan untuk pihak

penyelenggara pelayanan administrasi kependudukan adalah sebagai

berikut:

1. Penyelenggara pelayanan administrasi kependudukan Kecamatan

Adimulyo sebaiknya memperhatikan dan mengupayakan agar

masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam proses

penyelenggaraan pemerintahan. Undang-undang Nomor 25 Tahun

Page 68: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

106

2009 tentang Pelayanan Publik Pasal 20 ayat (2) menjelaskan bahwa

dalam penyusunan Standar Operasional Pelayanan (SOP)

administrasi kependudukan wajib mengikutsertakan masyarakat.

2. Fasilitas-fasilitas yang ada agar dapat difungsikan secara optimal.

Hal ini agar fasilitas yang ada dapat berfungsi sebagaimana

mestinya, serta fasilitas-fasilitas tersebut ada yang memerlukan

fasilitas perawatan yang rutin.

3. Hendaknya penanganan ketika koneksi terputus dapat dilakukan

secepat mungkin untuk memberikan pelayanan yang maksimal.

Selain itu, kompetensi pegawai harus disesuaikan dengan

persyaratan yang berlaku serta memberikan pembinaan aparatur

secara berkala.

Beberapa masukan yang dapat peneliti berikan untuk masyarakat

dan pemerintah di Kantor Kecamatan Adimulyo sebagai berikut:

1. Masyarakat hendaknya ikut serta berpartisipasi aktif dalam proses

penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan, baik

dengan cara memberikan masukan serta mengkritik atau dengan cara

yang lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.

2. Pemerintah di Kantor Kecamatan Adimulyo hendaknya

mengupayakan pengembangan fasilitas yang lebih canggih dan

modern, misalnya mengembangkan pelayanan dengan berbasis

teknologi dan internet.

Page 69: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

107

DAFTAR PUSTAKA

Azizy, A Qodri. 2007. Change Management dalam Reformasi Birokrasi. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Dwiyanto, Agus. 2009. Reformasi Birokrasi, Kepemimpinan dan Pelayanan Publik (kajian tentang pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia). Yogyakarta:

Gava Media.

Handoyo, Eko. 2013. Kebijakan Publik. Semarang: Widya Karya.

Hamdi, Muchlis. 2014. Kebijakan Publik (Proses, Analisis dan Partisipasi). Bogor:

Ghalia Indonesia.

Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik (Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya. Yogyakarta: Gava Media.

Indiahono, Dwiyanto. 2009. Perbandingan Administrasi Publik (Model, Konsep, dan Aplikasi). Yogyakarta: Gava Media.

Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analisys. Yogyakarta: Gava Media.

Komarudin, 2014. Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik.Jakarta: Genesindo.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Rachman, Maman. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Moral dalam Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Campuran, Tindakan, dan Pengembangan. Semarang: UNNES PRESS.

---------2012. Metode Penelitian Pendidikan Moral dalam Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Campuran, Tindakan, dan Pengembangan. Semarang: UNNES PRESS.

Ratminto, dan W.S. Atik. 2014. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Setiyono, Budi. 2016. Birokrasi dalam Perspektif Politik dan Administrasi. Bandung: Nuansa Cendekia.

Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2014. Reformasi Pelayanan Publik (teori, kebijakan, dan implementasi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 70: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

108

Sunarto. 2016. Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

Thoha, Miftah. 2014. Birokrasi dan politik di Indonesia.Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Wicaksono, Kristian W. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik (Teori, Proses dan Studi Kasus). Jakarta:

CAPS.

Zauhar, Soesilo. 2002. Reformasi Administrasi (Konsep, Dimensi, dan Strategi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jurnal

Dwimawanti, Ida Hayu. 2004. Kualitas Pelayanan Publi (Salah Satu Paramete

keberhasilan Otonomi Daerah). Dalam “Dialogue” JIAKP. No. 2. Hal.

109-116.

Gie, Kwik Kian. 2003. Reformasi Birokrasi Dalam Mengefektifkan Kinerja

Pegawai Pemerintahan. Makalah disajikan dalam Workshop Gerakan

Pemberantasan Korupsi, diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nadhlatul

Utama, Jakarta, 5 Agustus 2003.

Komarudin. 2011. Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik. Dalam Jurnal

Sekretariat Negara. No 20. Hal 144-190.

Kurniawan, Teguh., dan Prasojo, Eko. 2008. “Reformasi Birokrasi dan Good

Governance: Kasus Best Practices dari Sejumlah Daerah di Indonesia”.

Dalam The 5 th International Symposium Of Jurnal Antropologi

Indonesia.

Kushandajani. 2004. Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan

Pelayanan Publik dEra Otonomi Daerah. Dalam “Dialogue” JIAKP. No.

2. Hal. 280-289.

Larasati, Endang. 2008. Reformasi Pelayanan Publik (Public Service Reform) dan

Partisipasi Publik. Dalam “Dialogue” JIAKP. No. 5. Hal. 254-287.

Marianan, Dede. 2008. Reformasi Birokrasi Pemerintahan Pasca Orde Baru. Dalam

Sosiohumaniora. No. 3. Hal. 240-254.

Sumarto, Rumsari Hadi. 2015. Model Kepemimpinan dalam Reformasi Birokrasi

Pemerintah. Dalam Efisiensi. No. 1. Hal. 1-15.

Page 71: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

109

Tamimi, Zindar. 2015. Inovasi Manajemen Pelayanan Publik Tim Emergency

Service Kabupaten Bantaeng. Dalam Politika. Vol. 6, No. 1. Hal 1-18.

Skripsi

Novianti, Rina. 2016. ‘Implementasi Standar Pelayanan Minimal Administrasi Kependudukan di Kantor Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas’. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Prasetyo, Reni. 2013. ‘Pelayanan Publik Di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati (Studi Tentang Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik)’. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Susanti, Sri. 2014. ‘Kualitas Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Gamping’. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UNY.

Winarti, Yuni. 2016. ‘Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu di Kecamatan Gunungpati sebagai Upaya Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)’. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Peraturan Perundang-undangan

Keputusan Menteri PAN Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum

Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Peraturan Bupati Kebumen Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan

Progam Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Kabupaten

Kebumen.

Peraturan Bupati Kebumen Nomor 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi

Birokrasi 2015-2019.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Page 72: REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK …lib.unnes.ac.id/31840/1/3301413079.pdfPPL 2016 SMP N 30 SMG dan KKN 2016 Ds. ... dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin

110

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi 2010-2025.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi

kependudukan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik.