lomba-kti diesnat poltekkes smg - jurusan kesehatan lingkungan purwokerto

36
i KARYA TULIS ILMIAH PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUROKERTO TAHUN 2014 Oleh : 1. Endah Purnamasari (P17433112012) 2. Farida Kusuma Wardani (P17433212032) 3. Wulan Cendana A (P17433212056) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO 2014

Upload: wulan-cendana-arum

Post on 18-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO TAHUN 2014

TRANSCRIPT

  • i

    KARYA TULIS ILMIAH

    PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF

    PEMBELAJARAN DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

    PUROKERTO

    TAHUN 2014

    Oleh :

    1. Endah Purnamasari (P17433112012)

    2. Farida Kusuma Wardani (P17433212032)

    3. Wulan Cendana A (P17433212056)

    KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

    JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

    PURWOKERTO

    2014

  • ii

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Tiada kata terindah yang kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah

    memberika rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul PROJECT BASED

    LEARNING (PjBL) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DI

    JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUROKERTO TAHUN 2014.

    Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah

    dalam rangka Dies Natalis ke XIII Poltekkes Kemenkes Semarang. Disamping itu

    penulis juga berharap Karya Tulis Ilmiah ini mampu memberikan kontribusi

    dalam menunjang pengetahuan mahasiswa serta pengajar pada khususnya, dan

    pihak lain pada umumnya.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    membantu bail materiil maupun moril sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :

    1. Sugiyanto, S.Pd, M.App, Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Semarang.

    2. Sugeng Abdullah, SST, M.Si, selaku Ketua Jurusan Kesehatan

    Lingkungan Purwokerto.

    3. Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma IV

    Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    4. Tri Cahyono, SKM, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III

    Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    5. Seluruh dosen pengajar dan karyawan Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Semarang yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

    6. Bapak dan ibu tercinta serta segenap keluarga yang senantiasa selalu

    memberikan dorongan, dukungan dan pengorbanan serta menjadi

    penyemangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    7. Untuk teman- teman satu angkatan, terima kasih untuk segala

    kerjasamanya.

  • iv

    8. Teman- teman Kesling yang telah memberikan motivasi, kerjasama dan

    semangat sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa

    mengabaikan tugas- tugas perkuliahan.

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

    membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih

    terdapat kekurangan baik dalam materi, teknik penulisan maupun sistematikanya.

    Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca untuk penyempurnaan sangat penulis

    harapkan. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi

    pembaca.

    Purwokerto, April 2014

    Penulis

  • v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL

    HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

    DAFTAR ISI .......................................................................................... v

    DAFTAR TABEL .................................................................................. vii

    ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...................................................... viii

    ABSTRAK BAHASA INGGRIS ........................................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

    C. Tujuan .......................................................................................... 3

    D. Manfaat ........................................................................................ 3

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Teori Pendidikan .......................................................................... 5

    B. Project Based Learning (PjBL) ..................................................... 5

    C. Teori Psikologis Perkembangan Mahasiswa ................................. 7

    BAB III METODE PENULISAN

    A. Ruang Lingkup ............................................................................. 8

    B. Populasi dan Sampel .................................................................... 8

    C. Pengumpulan Data ....................................................................... 8

    D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 9

    E. Pengolahan Data........................................................................... 10

  • vi

    F. Analisis Data ................................................................................ 10

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum JKL ................................................................. 11

    B. Hasil............................................................................................. 14

    C. Pembahasan ................................................................................. 17

    BAB V PENUTUP

    A. Simpulan ...................................................................................... 20

    B. Saran ............................................................................................ 20

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • vii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Hasil Wawancara Terstruktur ................................................... 15

  • viii

    Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

    Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto

    Karya Tulis Ilmiah, April 2014

    Abstrak

    Endah, Farida, Wulan

    PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SEBAGAI ALTERNATIF METODE

    PEMBELAJARAN DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

    PURWOKERTO TAHUN 2014

    Metode pembelajaran yang berkembang pada mata kuliah tertentu di

    Jurusan kesehatan Lingkungan Purwokerto membawa dampak yang berbeda pada

    hasil belajar. Metode pembelajaran yang bersifat monoton dapat menghambat

    mahasiswa untuk mengembangkan kreativitasnya dan menimbulkan efek

    kejenuhan. Masalah ini dapat diatasi dengan pembelajaran yang berpusat pada

    mahasiswa yaitu dengan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

    Sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui Project Based Learning (PjBL)

    sebagai alternatif pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah dekskriptif. Lingkup kajian materi

    penelitian ini adalah mengenai Project Based Learning (PjBL) sebagai alternatif

    metode pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto tahun 2014

    dengan insidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

    wawancara dan dokumentasi. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu

    dengan meringkas kumpulan data primer dan data sekunder penelitian. Data

    disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan narasi.

    Hasil pengamatan metode pembelajaran klasik pada mata kuliah Bahasa

    Indonesia melalui proses pengalaman belajar yang dilakukan berupa ceramah,

    membaca, hafalan soal dan tugas individu. Metode pembelajaran PjBL pada mata

    kuliah RSS membahas tentang perencanaan atau desain instalasi sarana sanitasi

    berikut kebutuhan bahan dan alat, cara membuat alat, analisis biaya pembuatan

    dan biaya operasional. Hasil wawancara terstruktur yang diberikan kepada 10

    responden dengan jumlah 10 pertanyaan yaitu 70% mahasiswa sangat setuju

    dengan metode komunikasi dua arah, 60% mahasiswa setuju denagn metode

    pembuatan sarana sebagai aplikasi ilmu.

    Kesimpulan penelitian ini adalah metode pembelajaran PjBL lebih

    efektif sebagai alternatif pembelajaran dikarenakan mahasiswa dapat berlatih aktif

    menghasilkan produk nyata sesuai dengan bakat dan talenta masing- masing

    mahasiswa. Kepada institusi perguruan tinggi agar metode pembelajaran project

    based learning (PjBL) dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di Jurusan

    Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    Daftar bacaan : 5 (2002- 2012)

    Kata Kunci : Metode pembelajaran, Project Based Learning (PjBL)

    Klasifikasi : -

  • ix

    Ministry of Health of The Republic of Indonesia

    Semarang Health PolytechnicMoH

    Department of Environmental Health Purwokerto

    Scientific masterpiece, April 2014

    Abstract

    Endah, Farida, Wulan

    PROJECT BASED LEARNING (PjBL) AS AN ALTERNATIVE METHOD OF

    LEARNING IN THE DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL HEALTH

    PURWOKERTO 2014

    Learning methods developed in certain courses in the Department of

    Environmental Health Navan different impact on learning outcomes. Monotonous

    learning methods can hinder students to develop their creativity and saturation

    effects. This problem can be addressed with the student-centered learning is the

    method of learning Project Based Learning (PjBL). So the research aims to

    determine the Project Based Learning (PjBL) as an alternative to learning in the

    Department of Environmental Health Purwokerto.

    This type of research is dekskriptif. Scope of this research is the study of

    matter on Project Based Learning (PjBL) as an alternative method of teaching in

    the Department of Environmental Health Purwokerto in 2014 with incidental

    sampling. Data was collected through interviews and documentation. The analysis

    conducted in this study is to summarize a collection of primary data and

    secondary data research. The data presented in tables, pictures and narrative.

    Observations on the classical teaching methods courses Indonesian through

    experiential learning process is done in the form of lectures, reading, memorizing

    questions and individual assignments. PjBL methods in the course of planning or

    RSS discuss the installation of sanitation facilities following design requirements

    of materials and tools, how to make tools, analysis of manufacturing costs and

    operating expenses. The results of the structured interviews were given to 10

    respondents with a total of 10 questions that 70% of students strongly agreed with

    the method of two-way communication, 60% of students agree denagn method as

    a means of making science applications.

    The conclusion of this study is the PjBL learning method is more effective

    as an alternative to learning because students can actively practice produces

    tangible products according to the gifts and talents of each student. To higher

    education institutions in order to project-based learning instructional method

    (PjBL) can be applied in the learning process in the Department of Environmental

    Health Purwokerto.

    The reading list : 5 (2002- 2012)

    Kata Kunci : Learning of Methods, Project Based Learning (PjBL)

    Klasifikasi : -

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

    masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian

    mutu layanan pendidikan. ( UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional ).

    Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa

    dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

    beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

    luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

    kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

    kemasyarakatan dan kebangsaan. Adanya pendidikan, maka akan timbul

    dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk

    lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu

    syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan

    mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.

    Pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas dan optimal dalam upaya

    meningkatkan kualitas dan hasil belajar mahasiswa, diperlukan metode

    pembelajaran yang efektif untuk lebih memberdayakan potensi mahasiswa.

    Teori belajar yang berkembang saat ini bahwa belajar tidak hanya sekedar

    menghafal, melainkan mahasiswa harus diberi kesempatan untuk belajar

    secara otonom, mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan

    menghasilkan produk nyata.

  • 2

    Beragamnya metode pembelajaran yang berkembang membawa

    dampak yang berbeda pada hasil belajar. Hal ini mendorong adanya kebijakan

    baru dalam praktek pendidikan, yaitu menekankan perlunya mahasiswa untuk

    berkreatifitas dalam ilmu pengetahuan yang di dapatkan. Mengingat begitu

    pentingnya kreatifitas dan kemampuan inovasi mahasiswa, maka perlu di

    terapkannya metode yang efektif dan efisien sebagai sebuah keharusan.

    Dengan harapan, proses belajar lebih fungsional, terpadu dan tidak

    membosankan.

    Kenyataan saat ini, model pembelajaran yang berlangsung tergolong

    bersifat monoton atau teacher center. Hal ini sangat berpengaruh terhadap

    prestasi yang diraih oleh mahasiswa karena mereka terpaku dengan materi

    yang disampaikan oleh dosen. Model pembelajaran yang bersifat monoton

    cenderung menghasilkan sedikit mahasiswa yang berprestasi apabila

    dibandingkan dengan model pembelajaran student center atau mahasiswa

    meraih prestasi dengan hasil kreativitasnya.

    Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan tingkat satu semester satu

    harus menyelesaikan 21 sks yang terdiri dari 14 sks teori dan 7 sks praktek.

    Sedangkan tingkat dua semester tiga harus menyelesaikan 20 sks yang terdiri

    dari 8 sks teori dan 12 sks praktek. Melihat begitu banyaknya jumlah sks

    yang harus diselesaikan oleh mahasiswa, tentu diperlukan waktu kuliah yang

    sangat padat yaitu dari pagi hingga sore hari. Sehingga apabila tetap

    menggunakan model pembelajaran yang bersifat monoton atau teacher center

    akan menimbulkan efek bosan pada mahasiswa.

    Laporan hasil pendidikan semester ganjil tahun akademik 2013/2014

    mahasiswa Jurusan kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes

    Semarang diketahui bahwa masih terdapat 6,04 % mahasiswa yang Indeks

    Prestasi (IP) 3,00. Mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa semester 1

    sejumlah 2,5%; mahasiswa semester 3 sejumlah 9,3% dan mahasiswa

    semester 5 sejumlah 6,38%. Menurut sasaran mutu yang ada, Indeks Prestasi

    (IP) mahasiswa 3,00. Melihat data diatas, dimungkinkan terdapat masalah

    di dalam metode pembelajaran. Harapannya perlu ada perubahan guna

  • 3

    merubah mahasiswa menjadi aktif, berprestasi dan mencapai sasaran mutu

    yang ada.

    Berdasarkan kondisi diatas, maka penulis akan melakukan penelitian

    dengan judul Project Based Learning (PjBL) Sebagai Alternatif

    Pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Tahun 2014.

    B. Perumusan Masalah

    Bagaimana aplikasi Project Based Learning (PjBL) sebagai alternatif

    pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto?

    C. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Mengetahui Project Based Learning (PjBL) sebagai alternatif

    pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Tahun 2014.

    2. Tujuan Khusus

    a. Mengetahui metode pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia di

    Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    b. Mengetahui metode pembelajaran mata kuliah Rekayasa Sarana

    Sanitasi di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    c. Megetahui model pembelajaran yang diinginkan oleh mahasiswa

    Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    D. Manfaat

    1. Bagi Mahasiswa

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

    solusi alternatif model pembelajaran perkuliahan agar masing-masing

    mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan karakternya

    masing-masing.

    2. Bagi Institusi Pendidikan

  • 4

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bab

    masukan dan kebijakan umum untuk mengelola proses belajar mengajar.

    3. Bagi Peneliti

    Dapat dijadikan masukan, penambahan pengalaman, pengetahuan

    dan keterampilan dalam menganalisis proses belajar mengajar yang ada di

    jurusan.

  • 5

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Teori Pendidikan

    Mudyahardjo (2002) menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah

    sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ihkwal pendidikan yang

    disajikan dalam sebuah sistem konsep. Pendidikan sebagai sistem

    mengandung arti suatu kelompok tertentu yang setidaknya memiliki

    hubungan khusus secara timbal balik dan memiliki informasi. Teori

    pendidikan klasik adalah teori pendidikan klasik yang berlandaskan pada

    filsafat klasik, yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya

    memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori

    pendididkan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan daripada

    prosesnya. Teori pendidikan klasik digunakan oleh para perancang tes,

    pendidik, dan organisasi profesional lainnya (Hambleton, 1989 dalam

    Widiatmoko, 2005).

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU

    No 12 Tahun 2012).

    Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

    dan/atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PP RI No.17 Tahun

    2010). Fathoni dan Riyana (2009:138) mengemukakan bahwa Tujuan

    pembelajaran itu bertingkat dan setiap tingkatan akan berakumulasi untuk

    mencapai tingkatan berikutnya yang lebih tinggi.

    B. Project Based Learning (PjBL)

  • 6

    Pengertian Project Based Learning Menurut Buck Institute for

    Education (BIE) (dalam Khamdi, 2007) Project Based Learning adalah

    model pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pemecahan

    masalah dan memberikan peluang kepada mahasiswa bekerja secara otonom

    mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk

    karya siswa bernilai dan realistik. Metode ini adalah suatu metode

    pembelajaran inovatif yang berpusat pada mahasiswa (student centered) dan

    menempatkan dosen sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi

    peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya dan mengajak

    mahasiswa berpikir kritis dan kreatif mengenai masalah nyata yang akan

    diangkat dalam Project Based Learning.

    Activity theory menyatakan bahwa struktur dasar Project Based

    Learning suatu kegiatan terdiri atas: (a) tujuan yang ingin dicapai, (b) subjek

    yang berada dalam konteks, (c) suatu masarakat dimana pekerjaan itu

    dilakukan dengan perantaraan, (d) alat-alat, dan (e) peraturan kerja dan

    pembagian tugas. Dalam penerapannya dikelas bertumpu pada kegiatan

    belajar aktif dalam bentuk melakukan sesuatu (doing) daripada kegiatan pasif

    menerima transfer pengetahuan dari guru (Wena,2010).

    Anatta (dalam Susanti, 2008) menyebutkan beberapa kelebihan dari

    Project Based Learning diantaranya sebagai berikut: 1. Meningkatkan

    motivasi, dimana mahasiswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai

    proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih menyenangkan

    daripada komponen kurikulum yang lain. 2. Meningkatkan kemampuan

    pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang mendeskripsikan lingkungan

    belajar berbasis proyek membuat mahasiswa menjadi lebih aktif dan berhasil

    memecahkan problem-problem yang kompleks. 3. Meningkatkan kolaborasi,

    pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan mahasiswa

    mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi. 4.

    Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila diimplementasikan

    secara baik maka mahasiswa akan belajar dan praktik dalam mengorganisasi

    proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan

    untuk menyelesaikan tugas.

  • 7

    C. Teori Psikologis Perkembangan Mahasiswa

    Stanley Hall mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa

    penuh gejolak emosi dan ketidak seimbangan, yang tercakup dalam strom

    and stress . dengan demikian remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan.

    Menurut E.H. Erikson pada masa ini remaja harus menemukan identitas

    diri. Remaja harus belajar menilai tujuan-tujuannya dan menentukan

    bagaimana mereka harus menyelesaikan harapan, sehingga cita-citanya

    bernilai untuk di kejar. Syndrom Achievenment sebagai alat mencapai

    keberhasilan meliputi 3 hal, yaitu: 1. Aspirasi; 2. Motivasi; 3. Nilai

    keberhasilan. Cita-cita merupakan dasar dari kebutuhan manusia untuk

    mencapai hasil, untuk memenuhi kebutuhannya seseorang didorong agar

    mengarahkan tingkahlakunya ke arah tujuan. Adler, A menekankan

    pentingnya kebutuhan dari dalam diri seseorang untuk berprestasi (Singgih

    Dirgagunarso, 2008, hal. 210)

    Perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu

    dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk

    hidup (Sri Kusmiyati dan Desminiarti, 1990: 1). Menurut Sarlito Wirawan

    Sarwono (1983), Ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari makhluk

    lain adalah kepekaan sosial, kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas,

    usaha dan perjuangan, serta ciri bahwa setiap individu adalah unik.

  • 8

    BAB III

    METODE PENULISAN

    A. Ruang Lingkup

    1. Waktu

    a. Tahap persiapan : Maret 2014

    b. Tahap pelaksanaan : Maret 2014 April 2014

    c. Tahap penyelesaian : April 2014

    2. Lokasi

    Pengamatan dilakukan pada proses pembelajaran mahasiswa

    Jurusan Kesehatan Lingkungan

    3. Materi

    Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai Project Based

    Learning (PjBL) sebagai alternatif metode pembelajaran di Jurusan

    Kesehatan Lingkungan Purwokerto tahun 2014.

    B. Populasi dan sampel

    Populasi : Mahasiswa

    Sampling : Insidental atau aksidental sampling

    C. Pengumpulan Data

    1. Jenis Data

    a. Data umum

    Data umum yang diperlukan dalam pengamatan ini adalah

    Metode pembelajaran, Indeks Prestasi (IP), Fasilitas sarana prasarana

    pembelajaran, serta Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM).

    b. Data khusus

    Data khusus dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa

    dan kejenuhan mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto

    terhadap metode pembelajaran.

  • 9

    2. Sumber Data

    a. Data Primer

    Diperoleh dari hasil wawancara terstruktur yang dilakukan

    pada mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.

    b. Data Sekunder

    Diperoleh dari laporan-laporan pendidikan baik semester

    maupun tahunan yang dikeluarkan oleh Jurusan Kesehatan

    Lingkungan Purwokerto.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan

    model sebagai berikut :

    1. Model Wawancara

    Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya

    menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan. Model

    ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data melalui pemberian

    kuisioner kepada mahasiswa yang isinya meliputi :

    a. Karakteristik mahasiswa dan kondisi belajar serta keaktifan dalam

    proses belajar mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto

    b. Tanggapan model Pembelajaran yang selama ini digunakan dosen

    untuk mengajar mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan

    Purwokerto

    c. Alternatif metode Pembelajaran yang diminati mahasiswa Jurusan

    Kesehatan Lingkungan Purwokerto

    2. Model Dokumentasi

    Model dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

    variabel yang berupa laporan pendidikan semester maupun tahunan dari

    Institusi, Buku Panduan Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Semarang dan Buku Panduan Teknis Pendidikan Kesehatan Lingkungan

    Purwokerto.

  • 10

    E. Pengolahan Data

    a. Editing

    Mengadakan penyusunan dan pengecekan ulang terhadap semua

    data yang terkumpul (hasil wawancara dan data dari instansi terkait)

    untuk menghindari kekeliruan data.

    b. Coding

    Kegiatan yang bertujuan meringkas data dan memudahkan dalam

    menganalisis data dengan memberikan kode-kode tertentu pada data dan

    mengelompokkan data yang sejenis pada objek penelitian.

    c. Tabulating

    Memasukkan dan menyajikan data yang sudah dilakukan

    pengkodean dan pengelompokkan ke dalam tabel analisis dalam bentuk

    rekapitulasi.

    d. Penyajian

    Penyajian data dalam bentuk table, gambar dan narasi.

    F. Analisis data

    Analisis Univariat

    Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis

    tiap variabel penelitian. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas

    kumpulan data hasil pengamatan sedemikian rupa sehingga kumpulan data

    tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut

    berupa ukuran tabel, gambar dan narasi.

  • 11

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Jurusan Kesehatan Lingkungan

    1. Sejarah singkat

    Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto (JKLP) Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Semarang sebagai salah satu institusi Pendidikan

    Kedinasan di lingkungan Kementerian Kesehatan menyelenggarakan

    Program Pendidikan Diploma III dan Diploma IV Kesehatan

    Lingkungan. JKLP yang merupakan jurusan di bawah Politeknik

    Kesehatan Kemenkes Semarang adalah salah satu merupakan satu

    satunya institusi pendidikan tinggi negeri milik Kementerian Kesehatan

    RI di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Berdirinya institusi pendidikan

    JKLP bermula dari adanya institusi pendidikan Sekolah Pembantu

    Penilik Hygiene (SPPH) Depkes Purwokerto. SPPH Depkes Purwokerto

    yang mendidik Diploma I Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, telah

    berdiri sebelumnya, yang dapat dikatakan sebagai embrio lahirnya

    institusi JKLP.

    2. Tujuan Pendidikan

    Tujuan pelakasanaan pendidikan adalah menghasilkan Tenaga

    Ahli Kesehatan Lingkungan dengan kualifikasi :

    a. Berjiwa pancasila; Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap

    ilmiah serta mandiri dan berjiwa wirausaha dalam bidang Kesehatan

    Lingkungan

    b. Menghayati dan mampu melaksanakan cara pemecahan masalah,

    melaksanakan kegiatan dan membina kesadaran diri serta masyarakat

    dalam bidang Kesehatan Lingkungan

    c. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar Kesehatan

    Lingkungan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan

    dalam pengetahuan dan teknologi

  • 12

    d. Mempunyai keterampilan yang dinamis dan fleksibel dalam

    melaksanakan upaya kesehatan lingkungan secara terpadu untuk

    mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

    e. Mampu bekerja secara berdaya-guna dan dengan rasa tanggungjawab

    serta pengabdian yang tulus ikhlas kepada Negara dan masyarakat

    khususnya dalam bidang Kesehatan Lingkungan

    3. Visi Misi

    Visi

    Menghasilkan tenaga kesehatan lingkungan (sanitarian) yang

    bermoral, profesional, mandiri dan mampu bersaing di pasar global.

    Misi

    a. Membudayakan etos kerja dan etika profesi yang dilandasi nilai

    agama dan budaya

    b. Melaksanakan tri darma perguruan tinggi, didukung oleh sumber

    daya manusia profesional, sarana dan prasarana memadai

    c. Menanamkan rasa percaya diri dan kemandirian terhadap iptek dan

    profesi kesehatan lingkungan (sanitasi) yang didukung penguasaan

    teknologi informasi dan kemampuan berbahasa asing

    d. Menciptakan suasana kerja yang kondusif, produktif dan

    mengembangkan pola kemitraan

    4. Program

    Program pendidikan di Jurusan Kesehatan Lingkungan

    merupakan kelas regular, setiap angkatan untuk program Studi DIII dua

    kelas dan Program Studi DIV satu kelas.

    5. Beban Studi

    Beban studi Pendidikan Diploma III Kesehatan Lingkungan

    adalah 116 SKS yang terdiri dari kurikulum inti 96 SKS dan institusional

    20 SKS. Beban Studi Pendidikan Diploma IV Kesehatan Lingkungan

    delapan semester adalah 154 SKS yang terdiri dari kurikulum inti 101

    SKS dan intitusional 53 SKS. Perkuliahan dilaksanakan dengan kurun

    waktu 4 minggu teori, 4 minggu praktek, 1 minggu uts, 4 minggu teori,

  • 13

    dan 4 minggu praktek. Proses belajar mengajar dilakukan mulai dari jam

    08.00 WIB sampai 17.30 WIB.

    6. Metode Pembelajaran

    Jenis dan nilai kredit pengalaman belajar Jurusan Kesehatan

    Lingkungan pada JKLP mencakup :

    a. Pengalaman Belajar Ceramah (PBC)

    Pengalaman Belajar Ceramah (PBC) adalah kegiatan belajar

    mengajar yang bahan pelajarannya disampaikan dengan cara lisan.

    b. Pengalaman Belajar Diskusi (PBD) atau Seminar

    Pengalaman Belajar Diskusi (PBD) adalah kegiatan belajar

    mengajar yang dikemukakan dalam diskusi kelompok. Dalam PBD

    terjadi interkasi dan diskusi yang memungkinkan peserta didik

    mendapat pengalaman belajar kongkrit dan aktif.

    c. Pengalaman Belajar Praktek (PBP)

    Pengalaman Belajar Praktek (PBP) adalah kegiatan belajar

    mengajar di laboratorium atau bengkel kerja yang memungkinkan

    peserta didik memperoleh pengalaman kongkrit, menguji coba

    pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh sebelumnya

    dengan cara demonstrasi, redemonstrasi dan atau simulasi.

    d. Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)

    Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) memberi kesempatan

    kepada peserta didik untuk mengalami dan mempraktekan serta

    mencoba secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang telah

    diperoleh pada setiap tahap pendidikan disertai sikap profesional

    sesuai dengan profesinya. Bentuk PBL yaitu Klinik Sanitasi, Praktek

    Kerja Lapangan, dan Praktek Kerja Nyata.

    7. Sarana dan Prasarana (Sumber Pembelajaran)

    Sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar mengajar di

    Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto antara lain perpustakaan,

    fasilitas laboratorium, fasilitas workshop, laboratorium lapangan,

    laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.

  • 14

    B. Hasil

    1. Metode Pembelajaran Klasik (Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

    Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas tentang penalaran

    dalam karangan, pemilihan kata dalam karya, kalimat efektif, alenia

    yang baik, dan tata tulis dalam sebuah karya. Tujuan mata kuliah ini

    dapat dicapai melalui pengalaman belajar yang dilakukan berupa

    ceramah, membaca, hafalan soal dan tugas individu.

    Mata kuliah Bahasa Indonesia memiliki 2 beban sks yang

    terbagi menjadi dua yaitu 1 sks teori dan 1 praktek. Perkuliah teori

    dilaksanakan di ruang kelas, dan untuk perkuliahan praktek

    dilaksanakan di perpustakaan.

    2. Metode Pembelajaran PjBL (Rancangan Sarana Sanitasi/ RSS)

    Mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi membahas tentang

    perencanaan atau desain instalasi sarana sanitasi berikut kebutuhan

    bahan dan alat, cara membuat alat, analisis biaya pembuatan dan biaya

    operasional. Tujuan mata kuliah ini dapat dicapai melalui pengalaman

    belajar yang dilakukan berupa ceramah, diskusi kelompok dan praktek

    di laboratorium dan bengkel kerja.

    Mata kuliah ini memiliki 2 beban sks yang terbagi menjadi

    dua yaitu 1 sks teori dan 1 sks praktek. Perkuliahan teori dilaksanakan

    di ruang kelas, dan untuk perkuliahan praktek dilaksanakan di

    workshop. Manfaat mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi mempunyai

    beberapa manfaat bagi mahasiswa diantaranya :

    a. Mahasiswa dapat menuangkan ide kreatif kedalam bentuk karya

    nyata.

    b. Mahasiswa dapat mengasah ketrampilan pembuatan alat atau

    sarana sanitasi

    c. Mahasiswa dapat merancang bangun alat atau sarana sanitasi

  • 15

    Tujuan pembelajaran mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi terbagi

    menjadi dua yaitu :

    a. Tujuan instruksional umum

    Mahasiswa dapat merancanbangun sarana sanitasi secara tepat

    guna.

    b. Tujuan instruksional khusus

    - Menerapkan teknik desain instalasi sarana sanitasi

    - Menghitung kebutuhan bahan dan peralatan

    - Membuat alat atau sarana sanitasi

    - Mengoperasionalkan alat atau sarana sanitasi

    - Menganalisa biaya pembuatan dan operasi

    3. Wawancara Model Pembelajaran yang Diinginkan Mahasiswa

    Tabel 4.1 Hasil Wawancara Terstruktur

    No Item Pertanyaan Setuju Sangat

    Setuju

    Ragu-

    ragu

    Tidak

    Setuju

    Sangat

    Tidak

    Setuju

    Jumlah

    Pertanyaan

    1. Apakah menurut

    anda proses belajar

    mengajar yang

    berlangsung dengan

    metode komunikasi

    dua arah bersifat

    efektif?

    7

    (70%)

    1

    (10%)

    1

    (10%)

    1

    (10%)

    0 10

    2. Apakah menurut

    anda proses belajar

    mengajar yang

    berlangsung di

    dalam kelas bersifat

    efektif?

    5

    (50%)

    0 2

    (20%)

    3

    (30%)

    0 10

    3. Apakah menurut

    anda proses belajar

    mengajar dengan

    cara pemberian tugas

    oleh dosen bersifat

    3

    (30%)

    1

    (10%)

    4

    (40%)

    2

    (20%)

    0 10

  • 16

    efektif?

    4. Apakah menurut

    anda proses belajar

    mengajar dengan

    cara memperhatikan

    dosen menerangkan

    materi bersifat

    efektif?

    4

    (40%)

    0 1

    (10%)

    5

    (50%)

    0 10

    5. Apakah menurut

    anda roses belajar

    mengajar dengan

    metode komunikasi

    dua arah dapat

    menghambat

    kreativitas anda?

    3

    (30%)

    1

    (10%)

    1

    (10%)

    5

    (50%)

    0 10

    6. Apakah menurut

    anda pembelajaran di

    lapangan bersifat

    efektif?

    4

    (40%)

    5

    (50%)

    1

    (10%)

    0 0 10

    7. Apakah menurut

    anda model

    pembelajaran diskusi

    kelas bersifat

    efektif?

    4

    (40%)

    2

    (20%)

    4

    (40%)

    0 0 10

    8. Apakah menurut

    anda pembelajaran

    dengan metode

    praktek laboratorium

    bersifat efektif?

    5

    (50%)

    5

    (50%)

    0 0 0 10

    9. Apakah menurut

    anda pembelajaran

    dengan metode

    pembuatan sarana

    sebagai aplikasi ilmu

    yang telah

    didapatkan bersifat

    efektif?

    4

    (40%)

    6

    (60%)

    0 0 0 10

  • 17

    10. Apakah menurut

    anda pembelajaran

    dengan metode

    presentasi hasil

    diskusi kelompok

    bersifat efektif?

    3

    (30%)

    3

    (30%)

    2 (20

    %)

    2

    (20%)

    0 10

    C. Pembahasan

    1. Metode Pembelajaran Klasik (Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

    Melihat kenyataan di lapangan saat ini, metode pembelajaran

    mata kuliah Bahasa Indonesia menggunakan teacher center. Metode ini

    memfokuskan dosen menjadi tokoh utama dalam proses pembelajaran,

    sehingga mahasiswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Bahasa

    Indonesia suatu mata kuliah yang menekankan pada kreativitas karya

    para mahasiswa, tetapi pada mata kuliah Bahasa Indonesia mahasiswa

    tidak dilatih untuk berkarya. Jadwal perkuliahan praktek untuk mata

    kuliah Bahasa Indonesia telah di sediakan, namun oleh dosen yang

    bersangkutan tidak dimanfaatkan dengan baik melainkan digunakan

    untuk menghafal materi yang ada. Menjelang ujian, dosen cenderung

    lebih suka memberikan latihan- latihan soal daripada memberikan kisi-

    kisi, sehingga mahasiswa tidak berpikir kreatif dan cenderung

    menghafalkan soal yang diberikan untuk latihan ujian yang akan

    dihadapi. Pola ajar mata kuliah Bahasa Indonesia dalam memberikan

    tugas-tugas kepada mahasiswa bersifat monoton, maka sebagian besar

    mahasiswa dalam mengerjakan tugas tersebut dengan cara copy paste.

    Oleh karena itu, metode belajar mahasiswa lebih menekankan pada cara

    menghafal daripada menghasilkan karya.

    Sebaiknya metode pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia

    yang menggunakan metode teacher center diubah dengan menggunakan

    metode Project Based Learning (PjBL). Metode pembelajaran Project

    Based Learning (PjBL) merupakan salah satu alternatif yang baik untuk

    mengubah metode pembelajaran agar tercapai prestasi yang memuaskan.

  • 18

    Menurut Endrotomo tahun 2012 Pergeseran paradigma

    pembelajaran meliputi: memusatkan pada proses pembelajaran,

    mahasiswa yang aktif, harapan pertanyaan siapa dan bagaimana, dosen

    sebagai fasilitator, mahasiswa lebih dominan, kesalahan sebagai alat

    pembelajaran, kelasnya fleksibel, dan tekanan ilmunya berupa perlakuan

    atau sebagai hasil nyata. Mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusn

    Kesehatan Lingkungan Purwokerto seharusnya mengikuti pergesaran

    paradigma di atas, supaya ilmu pengetahuan yang didapatkan mahasiswa

    tidak hanya sebagai teori semata, namun dapat menghasilkan karya-

    karya ilmiah yang bagus. Mahasiswa yang sudah terlatih untuk berkarya

    akan lebih mudah memahami materi yang ada dan membuat inovasi baru

    dalam pembelajaran tersebut.

    2. Metode Pembelajaran PjBL (Mata Kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi)

    Mata Kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi pada Jurusan kesehatan

    Lingkungan sudah menggunakan metode pembelajaran Project Based

    Learning (PjBL), dimana dalam penerapan ilmunya sudah melakukan

    action nyata. Mata Kuliah RSS ini menekankan mahasiswa untuk

    mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat pada perkuliahan.

    Aplikasi tersebut merupakan suatu bukti bahwa dalam metode

    pembelajaran yang baik tidak hanya belajar teori ilmu yang ada, tetapi

    bagaimana mahasiswa berkarya akan alat-alat sarana sanitasi yang akan

    dirancang.

    Metode Project Based Learning memberikan kesempatan

    mahasiswa untuk lebih mendominasi dalam proses pembelajaran. Dosen

    dalam kegiatan pembelajaran bukan sebagai peran utama tetapi dosen

    hanya sebagai fasilitator untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa

    dalam pembelajaran. Mahasiswa tidak lagi pasif, melainkan mahasiswa

    lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Pembelajaran

    yang dilakukan sebagai alat untuk mencapai keberhasilan bukan sebagai

    penghambat dalam mencapai tujuan yang akan dicapai.

  • 19

    3. Wawancara Model Pembelajaran yang Diinginkan Mahasiswa

    Tabel 4.1 merupakan hasil wawancara terstruktur yang diberikan

    kepada mahasiswa mengenai model pembelajaran yang diinginkan.

    Sebagian besar (70%) mahasiswa setuju bahwa proses belajar mengajar

    yang berlangsung dengan metode komunikasi dua arah bersifat efektif,

    10% sangat setuju, dan 10% tidak setuju. Akan tetapi, model

    pembelajaran dengan metode komunikasi dua arah memiliki beberapa

    kelemahan sehingga menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak

    efektif. Kelemahan tersebut diantaranya yaitu :

    a. Menimbulkan kejenuhan

    b. Tidak merangsang kreativitas mahasiswa

    c. Merugikan mahasiswa yang lemah ingatan

    Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan mengubah metode pembelajaran

    yang saat ini digunakan. Metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa

    menjadi alternatif pemecahan masalah pembelajaran yang dihadapi. Salah satu

    metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa yaitu Project Based

    Learning (PjBL). Melalui metode pembelajaran tersebut, mahasiswa dituntut

    untuk lebih kreatif dalam memecahkan masalah karena prosesnya lebih banyak

    melibatkan mahasiswa. Akhir dari pemecahan masalah yang dilakukan yaitu

    adanya produk atau hasil yang realistis.

    Sebagian besar mahasiswa (60%) sangat setuju dengan adanya

    pembelajaran dengan metode pembuatan sarana sebagai aplikasi ilmu yang telah

    didapatkan. Hal ini sesuai dengan implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam

    bidang entrepreneurship. Melalui metode pembelajaran Project Based Learning

    (PjBL) dalam hal ini mahasiswa sudah berlatih menghasilkan suatu produk yang

    dirancang sesuai dengan bakat dan talenta yang dimiliki oleh mahasiswa.

  • 20

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas tentang penalaran dalam

    karangan, pemilihan kata dalam karya, kalimat efektif, alenia yang baik,

    dan tata tulis dalam sebuah karya. Model pembelajarannya menggunakan

    ceramah, membaca, hafalan soal dan tugas individu.

    2. Mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi membahas tentang perencanaan

    atau desain instalasi sarana sanitasi berikut kebutuhan bahan dan alat, cara

    membuat alat, analisis biaya pembuatan dan biaya operasional. Model

    pembelajarannya melalui pengalaman belajar yang dapat dilakukan

    melalui ceramah, diskusi kelompok dan praktek di laboratorium dan

    bengkel kerja.

    3. Hasil wawancara terstruktur yang diberikan kepada 10 responden dengan

    jumlah 10 pertanyaan yaitu 70% mahasiswa sangat setuju dengan metode

    komunikasi dua arah, 60% mahasiswa setuju denagn metode pembuatan

    sarana sebagai aplikasi ilmu.

    B. Saran

    Sebaiknya metode pembelajaran project based learning (PjBL) dapat

    diterapkan dalam proses pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan

    Purwokerto. Lebih diprioritaskan pada mata kuliah yang masih menerapkan

    metode pembelajaran klasik, dalam hal ini Bahasa Indonesia agar mahasiswa

    dapat mengembangkan kreativitasnya melalui karya nyata.

  • 21

    DAFTAR PUSTAKA

    William N Bender. 2012. Project Based Learning. USA:Istockphoto Thinkstock.

    Dirgagunarso, Singgih. 2008. Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja.

    Jakarta:Gunung Mulia.

    Abdullah, Sugeng dkk. 2012. Panduan Teknis Pendidikan Kesehatan Lingkungan

    Purwokerto.

    Marsum dkk. 2012. Panduan Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes

    Semarang.

    Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Peraturan Pemerintah RI No. 17 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.

    Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:Kedokteran EGC.

    http://fajargm.net/files/konsep-pembelajaran.pdf (diakses pada 2 April 2014

    pukul 22.07 WIB)

    http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011

    -AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Konsep_Pembelajaran.pdf (diakses pada 2

    April 2014 pukul 22.13)

    http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-teori-pendidikan.html

    (diakses pada 2 April 2014 pukul 22.15)

    Anonym, Model Pembelajaran Berbasis Proyek/ Project Based Learning,

    https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7Y9GW

    TPuBWR3lkSiw2U/edit/. (diakses pada 2 April 2014 pukul 22.20)

  • 22

    Lampiran I

    Metode Pembelajaran Project Based Learning

    Gbr. 1.1 Perkuliahan Praktek di Laboratorium Kesehatan Lingkungan

    Gbr 1.2 Perkuliahan praktik di Bengkel Kerja / Workshop

    Proses perkuliahan praktik di

    Laboratorium yang secara

    langsung mengembangkan

    daya pikir dan inovasi

    mahasiswa

    Mahasiswa membuat sarana

    sanitasi yaitu box sampling

  • 23

    Gbr 1.3 Perkuliahan praktik lapangan

    Mahasiswa melakukan

    fogging pemberantasan

    vector guna mengembangkan

    potensi dan keterampilan

    kesehatan lingkungan

  • 24

    Lampiran 2

    Metode Pembelajaran Klasik

    Gbr 2.1 Perkuliahan di dalam ruangan

    Dosen mendominasi dalam

    proses belajar mengajar

    sehingga dosen menjadi

    peran utama

  • 25

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    BIODATA

    Penulis 1

    Nama : Endah Purnamasari

    Tempat,Tanggal Lahir : Jakarta, 28 april 1994

    Agam : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Desa Bonjoklor RT 01 RW 04, Bonorowo,

    Kebumen, Jawa Tengah

    No. Telpon : 085799399092

    Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK PGRI Mawar 1

    Bonjoklor

    2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri 1 Bonjoklor

    3. Tahun 2009 Lulus SMP PGRI 1 Prembun

    4. Tahun 20012 Lulus SMA Negeri 1 Prembun

    5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan

    Lingkungan Purwokerto

  • 26

    Penulis II

    Nama : Farida Kusuma Wardani

    Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 20 Desember 1993

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Watuanten RT 03 RW 05, Tlogorejo, Grabag

    Magelang, Jawa Tengah

    Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK Perwanida Grabag

    2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri Grabag 1

    3. Tahun 2009 Lulus SMP Negeri Grabag 1

    4. Tahun 2012 Lulus SMA IT Ihsanul Fikri

    Magelang

    5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan

    Lingkungan Purwokerto

    Karya Tulis yang : Ekstrak Bunga Kenanga Sebagai Bahan Dasar

    Pernah di Buat Obat Anti Galau

  • 27

    Penulis III

    Nama : Wulan Cendana Arum

    Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 20 April 1994

    Agama : Islam

    Jenis kelamin : Perempuan

    Alamat : Desa Wonotirto RT 03 RW 02, Karanggayam,

    Kebumen, Jawa Tengah

    Riwayat pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK Bidhayatul Hidayah

    Harapan Jaya Bekasi

    2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri 1 Wonotirto

    3. Tahun 2009 Lulus SMP Negeri 1

    Karangsambung

    4. Tahun 2012 Lulus SMA Negeri 2 Kebumen

    5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan

    Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan

    Lingkungan Purwokerto

    Judul KTIKTI diesnat revisi