lomba-kti diesnat poltekkes smg - jurusan kesehatan lingkungan purwokerto
DESCRIPTION
PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO TAHUN 2014TRANSCRIPT
-
i
KARYA TULIS ILMIAH
PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF
PEMBELAJARAN DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PUROKERTO
TAHUN 2014
Oleh :
1. Endah Purnamasari (P17433112012)
2. Farida Kusuma Wardani (P17433212032)
3. Wulan Cendana A (P17433212056)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2014
-
ii
-
iii
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberika rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul PROJECT BASED
LEARNING (PjBL) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DI
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PUROKERTO TAHUN 2014.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah
dalam rangka Dies Natalis ke XIII Poltekkes Kemenkes Semarang. Disamping itu
penulis juga berharap Karya Tulis Ilmiah ini mampu memberikan kontribusi
dalam menunjang pengetahuan mahasiswa serta pengajar pada khususnya, dan
pihak lain pada umumnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu bail materiil maupun moril sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :
1. Sugiyanto, S.Pd, M.App, Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang.
2. Sugeng Abdullah, SST, M.Si, selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
3. Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma IV
Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
4. Tri Cahyono, SKM, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
5. Seluruh dosen pengajar dan karyawan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
6. Bapak dan ibu tercinta serta segenap keluarga yang senantiasa selalu
memberikan dorongan, dukungan dan pengorbanan serta menjadi
penyemangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Untuk teman- teman satu angkatan, terima kasih untuk segala
kerjasamanya.
-
iv
8. Teman- teman Kesling yang telah memberikan motivasi, kerjasama dan
semangat sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa
mengabaikan tugas- tugas perkuliahan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat kekurangan baik dalam materi, teknik penulisan maupun sistematikanya.
Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca untuk penyempurnaan sangat penulis
harapkan. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca.
Purwokerto, April 2014
Penulis
-
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...................................................... viii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ........................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pendidikan .......................................................................... 5
B. Project Based Learning (PjBL) ..................................................... 5
C. Teori Psikologis Perkembangan Mahasiswa ................................. 7
BAB III METODE PENULISAN
A. Ruang Lingkup ............................................................................. 8
B. Populasi dan Sampel .................................................................... 8
C. Pengumpulan Data ....................................................................... 8
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 9
E. Pengolahan Data........................................................................... 10
-
vi
F. Analisis Data ................................................................................ 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum JKL ................................................................. 11
B. Hasil............................................................................................. 14
C. Pembahasan ................................................................................. 17
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
-
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Terstruktur ................................................... 15
-
viii
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis Ilmiah, April 2014
Abstrak
Endah, Farida, Wulan
PROJECT BASED LEARNING (PjBL) SEBAGAI ALTERNATIF METODE
PEMBELAJARAN DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PURWOKERTO TAHUN 2014
Metode pembelajaran yang berkembang pada mata kuliah tertentu di
Jurusan kesehatan Lingkungan Purwokerto membawa dampak yang berbeda pada
hasil belajar. Metode pembelajaran yang bersifat monoton dapat menghambat
mahasiswa untuk mengembangkan kreativitasnya dan menimbulkan efek
kejenuhan. Masalah ini dapat diatasi dengan pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa yaitu dengan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui Project Based Learning (PjBL)
sebagai alternatif pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
Jenis penelitian yang digunakan adalah dekskriptif. Lingkup kajian materi
penelitian ini adalah mengenai Project Based Learning (PjBL) sebagai alternatif
metode pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto tahun 2014
dengan insidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara dan dokumentasi. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu
dengan meringkas kumpulan data primer dan data sekunder penelitian. Data
disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan narasi.
Hasil pengamatan metode pembelajaran klasik pada mata kuliah Bahasa
Indonesia melalui proses pengalaman belajar yang dilakukan berupa ceramah,
membaca, hafalan soal dan tugas individu. Metode pembelajaran PjBL pada mata
kuliah RSS membahas tentang perencanaan atau desain instalasi sarana sanitasi
berikut kebutuhan bahan dan alat, cara membuat alat, analisis biaya pembuatan
dan biaya operasional. Hasil wawancara terstruktur yang diberikan kepada 10
responden dengan jumlah 10 pertanyaan yaitu 70% mahasiswa sangat setuju
dengan metode komunikasi dua arah, 60% mahasiswa setuju denagn metode
pembuatan sarana sebagai aplikasi ilmu.
Kesimpulan penelitian ini adalah metode pembelajaran PjBL lebih
efektif sebagai alternatif pembelajaran dikarenakan mahasiswa dapat berlatih aktif
menghasilkan produk nyata sesuai dengan bakat dan talenta masing- masing
mahasiswa. Kepada institusi perguruan tinggi agar metode pembelajaran project
based learning (PjBL) dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
Daftar bacaan : 5 (2002- 2012)
Kata Kunci : Metode pembelajaran, Project Based Learning (PjBL)
Klasifikasi : -
-
ix
Ministry of Health of The Republic of Indonesia
Semarang Health PolytechnicMoH
Department of Environmental Health Purwokerto
Scientific masterpiece, April 2014
Abstract
Endah, Farida, Wulan
PROJECT BASED LEARNING (PjBL) AS AN ALTERNATIVE METHOD OF
LEARNING IN THE DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL HEALTH
PURWOKERTO 2014
Learning methods developed in certain courses in the Department of
Environmental Health Navan different impact on learning outcomes. Monotonous
learning methods can hinder students to develop their creativity and saturation
effects. This problem can be addressed with the student-centered learning is the
method of learning Project Based Learning (PjBL). So the research aims to
determine the Project Based Learning (PjBL) as an alternative to learning in the
Department of Environmental Health Purwokerto.
This type of research is dekskriptif. Scope of this research is the study of
matter on Project Based Learning (PjBL) as an alternative method of teaching in
the Department of Environmental Health Purwokerto in 2014 with incidental
sampling. Data was collected through interviews and documentation. The analysis
conducted in this study is to summarize a collection of primary data and
secondary data research. The data presented in tables, pictures and narrative.
Observations on the classical teaching methods courses Indonesian through
experiential learning process is done in the form of lectures, reading, memorizing
questions and individual assignments. PjBL methods in the course of planning or
RSS discuss the installation of sanitation facilities following design requirements
of materials and tools, how to make tools, analysis of manufacturing costs and
operating expenses. The results of the structured interviews were given to 10
respondents with a total of 10 questions that 70% of students strongly agreed with
the method of two-way communication, 60% of students agree denagn method as
a means of making science applications.
The conclusion of this study is the PjBL learning method is more effective
as an alternative to learning because students can actively practice produces
tangible products according to the gifts and talents of each student. To higher
education institutions in order to project-based learning instructional method
(PjBL) can be applied in the learning process in the Department of Environmental
Health Purwokerto.
The reading list : 5 (2002- 2012)
Kata Kunci : Learning of Methods, Project Based Learning (PjBL)
Klasifikasi : -
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu layanan pendidikan. ( UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ).
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Adanya pendidikan, maka akan timbul
dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk
lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu
syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan
mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.
Pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas dan optimal dalam upaya
meningkatkan kualitas dan hasil belajar mahasiswa, diperlukan metode
pembelajaran yang efektif untuk lebih memberdayakan potensi mahasiswa.
Teori belajar yang berkembang saat ini bahwa belajar tidak hanya sekedar
menghafal, melainkan mahasiswa harus diberi kesempatan untuk belajar
secara otonom, mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan
menghasilkan produk nyata.
-
2
Beragamnya metode pembelajaran yang berkembang membawa
dampak yang berbeda pada hasil belajar. Hal ini mendorong adanya kebijakan
baru dalam praktek pendidikan, yaitu menekankan perlunya mahasiswa untuk
berkreatifitas dalam ilmu pengetahuan yang di dapatkan. Mengingat begitu
pentingnya kreatifitas dan kemampuan inovasi mahasiswa, maka perlu di
terapkannya metode yang efektif dan efisien sebagai sebuah keharusan.
Dengan harapan, proses belajar lebih fungsional, terpadu dan tidak
membosankan.
Kenyataan saat ini, model pembelajaran yang berlangsung tergolong
bersifat monoton atau teacher center. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
prestasi yang diraih oleh mahasiswa karena mereka terpaku dengan materi
yang disampaikan oleh dosen. Model pembelajaran yang bersifat monoton
cenderung menghasilkan sedikit mahasiswa yang berprestasi apabila
dibandingkan dengan model pembelajaran student center atau mahasiswa
meraih prestasi dengan hasil kreativitasnya.
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan tingkat satu semester satu
harus menyelesaikan 21 sks yang terdiri dari 14 sks teori dan 7 sks praktek.
Sedangkan tingkat dua semester tiga harus menyelesaikan 20 sks yang terdiri
dari 8 sks teori dan 12 sks praktek. Melihat begitu banyaknya jumlah sks
yang harus diselesaikan oleh mahasiswa, tentu diperlukan waktu kuliah yang
sangat padat yaitu dari pagi hingga sore hari. Sehingga apabila tetap
menggunakan model pembelajaran yang bersifat monoton atau teacher center
akan menimbulkan efek bosan pada mahasiswa.
Laporan hasil pendidikan semester ganjil tahun akademik 2013/2014
mahasiswa Jurusan kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes
Semarang diketahui bahwa masih terdapat 6,04 % mahasiswa yang Indeks
Prestasi (IP) 3,00. Mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa semester 1
sejumlah 2,5%; mahasiswa semester 3 sejumlah 9,3% dan mahasiswa
semester 5 sejumlah 6,38%. Menurut sasaran mutu yang ada, Indeks Prestasi
(IP) mahasiswa 3,00. Melihat data diatas, dimungkinkan terdapat masalah
di dalam metode pembelajaran. Harapannya perlu ada perubahan guna
-
3
merubah mahasiswa menjadi aktif, berprestasi dan mencapai sasaran mutu
yang ada.
Berdasarkan kondisi diatas, maka penulis akan melakukan penelitian
dengan judul Project Based Learning (PjBL) Sebagai Alternatif
Pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Tahun 2014.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana aplikasi Project Based Learning (PjBL) sebagai alternatif
pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Project Based Learning (PjBL) sebagai alternatif
pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui metode pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia di
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
b. Mengetahui metode pembelajaran mata kuliah Rekayasa Sarana
Sanitasi di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
c. Megetahui model pembelajaran yang diinginkan oleh mahasiswa
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
solusi alternatif model pembelajaran perkuliahan agar masing-masing
mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan karakternya
masing-masing.
2. Bagi Institusi Pendidikan
-
4
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bab
masukan dan kebijakan umum untuk mengelola proses belajar mengajar.
3. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan masukan, penambahan pengalaman, pengetahuan
dan keterampilan dalam menganalisis proses belajar mengajar yang ada di
jurusan.
-
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pendidikan
Mudyahardjo (2002) menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah
sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ihkwal pendidikan yang
disajikan dalam sebuah sistem konsep. Pendidikan sebagai sistem
mengandung arti suatu kelompok tertentu yang setidaknya memiliki
hubungan khusus secara timbal balik dan memiliki informasi. Teori
pendidikan klasik adalah teori pendidikan klasik yang berlandaskan pada
filsafat klasik, yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya
memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori
pendididkan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan daripada
prosesnya. Teori pendidikan klasik digunakan oleh para perancang tes,
pendidik, dan organisasi profesional lainnya (Hambleton, 1989 dalam
Widiatmoko, 2005).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU
No 12 Tahun 2012).
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan/atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PP RI No.17 Tahun
2010). Fathoni dan Riyana (2009:138) mengemukakan bahwa Tujuan
pembelajaran itu bertingkat dan setiap tingkatan akan berakumulasi untuk
mencapai tingkatan berikutnya yang lebih tinggi.
B. Project Based Learning (PjBL)
-
6
Pengertian Project Based Learning Menurut Buck Institute for
Education (BIE) (dalam Khamdi, 2007) Project Based Learning adalah
model pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pemecahan
masalah dan memberikan peluang kepada mahasiswa bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk
karya siswa bernilai dan realistik. Metode ini adalah suatu metode
pembelajaran inovatif yang berpusat pada mahasiswa (student centered) dan
menempatkan dosen sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi
peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya dan mengajak
mahasiswa berpikir kritis dan kreatif mengenai masalah nyata yang akan
diangkat dalam Project Based Learning.
Activity theory menyatakan bahwa struktur dasar Project Based
Learning suatu kegiatan terdiri atas: (a) tujuan yang ingin dicapai, (b) subjek
yang berada dalam konteks, (c) suatu masarakat dimana pekerjaan itu
dilakukan dengan perantaraan, (d) alat-alat, dan (e) peraturan kerja dan
pembagian tugas. Dalam penerapannya dikelas bertumpu pada kegiatan
belajar aktif dalam bentuk melakukan sesuatu (doing) daripada kegiatan pasif
menerima transfer pengetahuan dari guru (Wena,2010).
Anatta (dalam Susanti, 2008) menyebutkan beberapa kelebihan dari
Project Based Learning diantaranya sebagai berikut: 1. Meningkatkan
motivasi, dimana mahasiswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai
proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih menyenangkan
daripada komponen kurikulum yang lain. 2. Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang mendeskripsikan lingkungan
belajar berbasis proyek membuat mahasiswa menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks. 3. Meningkatkan kolaborasi,
pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan mahasiswa
mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi. 4.
Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila diimplementasikan
secara baik maka mahasiswa akan belajar dan praktik dalam mengorganisasi
proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikan tugas.
-
7
C. Teori Psikologis Perkembangan Mahasiswa
Stanley Hall mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa
penuh gejolak emosi dan ketidak seimbangan, yang tercakup dalam strom
and stress . dengan demikian remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan.
Menurut E.H. Erikson pada masa ini remaja harus menemukan identitas
diri. Remaja harus belajar menilai tujuan-tujuannya dan menentukan
bagaimana mereka harus menyelesaikan harapan, sehingga cita-citanya
bernilai untuk di kejar. Syndrom Achievenment sebagai alat mencapai
keberhasilan meliputi 3 hal, yaitu: 1. Aspirasi; 2. Motivasi; 3. Nilai
keberhasilan. Cita-cita merupakan dasar dari kebutuhan manusia untuk
mencapai hasil, untuk memenuhi kebutuhannya seseorang didorong agar
mengarahkan tingkahlakunya ke arah tujuan. Adler, A menekankan
pentingnya kebutuhan dari dalam diri seseorang untuk berprestasi (Singgih
Dirgagunarso, 2008, hal. 210)
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu
dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk
hidup (Sri Kusmiyati dan Desminiarti, 1990: 1). Menurut Sarlito Wirawan
Sarwono (1983), Ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari makhluk
lain adalah kepekaan sosial, kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas,
usaha dan perjuangan, serta ciri bahwa setiap individu adalah unik.
-
8
BAB III
METODE PENULISAN
A. Ruang Lingkup
1. Waktu
a. Tahap persiapan : Maret 2014
b. Tahap pelaksanaan : Maret 2014 April 2014
c. Tahap penyelesaian : April 2014
2. Lokasi
Pengamatan dilakukan pada proses pembelajaran mahasiswa
Jurusan Kesehatan Lingkungan
3. Materi
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai Project Based
Learning (PjBL) sebagai alternatif metode pembelajaran di Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purwokerto tahun 2014.
B. Populasi dan sampel
Populasi : Mahasiswa
Sampling : Insidental atau aksidental sampling
C. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data umum
Data umum yang diperlukan dalam pengamatan ini adalah
Metode pembelajaran, Indeks Prestasi (IP), Fasilitas sarana prasarana
pembelajaran, serta Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM).
b. Data khusus
Data khusus dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa
dan kejenuhan mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
terhadap metode pembelajaran.
-
9
2. Sumber Data
a. Data Primer
Diperoleh dari hasil wawancara terstruktur yang dilakukan
pada mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
b. Data Sekunder
Diperoleh dari laporan-laporan pendidikan baik semester
maupun tahunan yang dikeluarkan oleh Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan
model sebagai berikut :
1. Model Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan. Model
ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data melalui pemberian
kuisioner kepada mahasiswa yang isinya meliputi :
a. Karakteristik mahasiswa dan kondisi belajar serta keaktifan dalam
proses belajar mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
b. Tanggapan model Pembelajaran yang selama ini digunakan dosen
untuk mengajar mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto
c. Alternatif metode Pembelajaran yang diminati mahasiswa Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purwokerto
2. Model Dokumentasi
Model dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa laporan pendidikan semester maupun tahunan dari
Institusi, Buku Panduan Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang dan Buku Panduan Teknis Pendidikan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto.
-
10
E. Pengolahan Data
a. Editing
Mengadakan penyusunan dan pengecekan ulang terhadap semua
data yang terkumpul (hasil wawancara dan data dari instansi terkait)
untuk menghindari kekeliruan data.
b. Coding
Kegiatan yang bertujuan meringkas data dan memudahkan dalam
menganalisis data dengan memberikan kode-kode tertentu pada data dan
mengelompokkan data yang sejenis pada objek penelitian.
c. Tabulating
Memasukkan dan menyajikan data yang sudah dilakukan
pengkodean dan pengelompokkan ke dalam tabel analisis dalam bentuk
rekapitulasi.
d. Penyajian
Penyajian data dalam bentuk table, gambar dan narasi.
F. Analisis data
Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis
tiap variabel penelitian. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas
kumpulan data hasil pengamatan sedemikian rupa sehingga kumpulan data
tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut
berupa ukuran tabel, gambar dan narasi.
-
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Jurusan Kesehatan Lingkungan
1. Sejarah singkat
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto (JKLP) Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang sebagai salah satu institusi Pendidikan
Kedinasan di lingkungan Kementerian Kesehatan menyelenggarakan
Program Pendidikan Diploma III dan Diploma IV Kesehatan
Lingkungan. JKLP yang merupakan jurusan di bawah Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang adalah salah satu merupakan satu
satunya institusi pendidikan tinggi negeri milik Kementerian Kesehatan
RI di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Berdirinya institusi pendidikan
JKLP bermula dari adanya institusi pendidikan Sekolah Pembantu
Penilik Hygiene (SPPH) Depkes Purwokerto. SPPH Depkes Purwokerto
yang mendidik Diploma I Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, telah
berdiri sebelumnya, yang dapat dikatakan sebagai embrio lahirnya
institusi JKLP.
2. Tujuan Pendidikan
Tujuan pelakasanaan pendidikan adalah menghasilkan Tenaga
Ahli Kesehatan Lingkungan dengan kualifikasi :
a. Berjiwa pancasila; Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap
ilmiah serta mandiri dan berjiwa wirausaha dalam bidang Kesehatan
Lingkungan
b. Menghayati dan mampu melaksanakan cara pemecahan masalah,
melaksanakan kegiatan dan membina kesadaran diri serta masyarakat
dalam bidang Kesehatan Lingkungan
c. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar Kesehatan
Lingkungan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
dalam pengetahuan dan teknologi
-
12
d. Mempunyai keterampilan yang dinamis dan fleksibel dalam
melaksanakan upaya kesehatan lingkungan secara terpadu untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
e. Mampu bekerja secara berdaya-guna dan dengan rasa tanggungjawab
serta pengabdian yang tulus ikhlas kepada Negara dan masyarakat
khususnya dalam bidang Kesehatan Lingkungan
3. Visi Misi
Visi
Menghasilkan tenaga kesehatan lingkungan (sanitarian) yang
bermoral, profesional, mandiri dan mampu bersaing di pasar global.
Misi
a. Membudayakan etos kerja dan etika profesi yang dilandasi nilai
agama dan budaya
b. Melaksanakan tri darma perguruan tinggi, didukung oleh sumber
daya manusia profesional, sarana dan prasarana memadai
c. Menanamkan rasa percaya diri dan kemandirian terhadap iptek dan
profesi kesehatan lingkungan (sanitasi) yang didukung penguasaan
teknologi informasi dan kemampuan berbahasa asing
d. Menciptakan suasana kerja yang kondusif, produktif dan
mengembangkan pola kemitraan
4. Program
Program pendidikan di Jurusan Kesehatan Lingkungan
merupakan kelas regular, setiap angkatan untuk program Studi DIII dua
kelas dan Program Studi DIV satu kelas.
5. Beban Studi
Beban studi Pendidikan Diploma III Kesehatan Lingkungan
adalah 116 SKS yang terdiri dari kurikulum inti 96 SKS dan institusional
20 SKS. Beban Studi Pendidikan Diploma IV Kesehatan Lingkungan
delapan semester adalah 154 SKS yang terdiri dari kurikulum inti 101
SKS dan intitusional 53 SKS. Perkuliahan dilaksanakan dengan kurun
waktu 4 minggu teori, 4 minggu praktek, 1 minggu uts, 4 minggu teori,
-
13
dan 4 minggu praktek. Proses belajar mengajar dilakukan mulai dari jam
08.00 WIB sampai 17.30 WIB.
6. Metode Pembelajaran
Jenis dan nilai kredit pengalaman belajar Jurusan Kesehatan
Lingkungan pada JKLP mencakup :
a. Pengalaman Belajar Ceramah (PBC)
Pengalaman Belajar Ceramah (PBC) adalah kegiatan belajar
mengajar yang bahan pelajarannya disampaikan dengan cara lisan.
b. Pengalaman Belajar Diskusi (PBD) atau Seminar
Pengalaman Belajar Diskusi (PBD) adalah kegiatan belajar
mengajar yang dikemukakan dalam diskusi kelompok. Dalam PBD
terjadi interkasi dan diskusi yang memungkinkan peserta didik
mendapat pengalaman belajar kongkrit dan aktif.
c. Pengalaman Belajar Praktek (PBP)
Pengalaman Belajar Praktek (PBP) adalah kegiatan belajar
mengajar di laboratorium atau bengkel kerja yang memungkinkan
peserta didik memperoleh pengalaman kongkrit, menguji coba
pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh sebelumnya
dengan cara demonstrasi, redemonstrasi dan atau simulasi.
d. Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengalami dan mempraktekan serta
mencoba secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang telah
diperoleh pada setiap tahap pendidikan disertai sikap profesional
sesuai dengan profesinya. Bentuk PBL yaitu Klinik Sanitasi, Praktek
Kerja Lapangan, dan Praktek Kerja Nyata.
7. Sarana dan Prasarana (Sumber Pembelajaran)
Sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar mengajar di
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto antara lain perpustakaan,
fasilitas laboratorium, fasilitas workshop, laboratorium lapangan,
laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
-
14
B. Hasil
1. Metode Pembelajaran Klasik (Mata Kuliah Bahasa Indonesia)
Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas tentang penalaran
dalam karangan, pemilihan kata dalam karya, kalimat efektif, alenia
yang baik, dan tata tulis dalam sebuah karya. Tujuan mata kuliah ini
dapat dicapai melalui pengalaman belajar yang dilakukan berupa
ceramah, membaca, hafalan soal dan tugas individu.
Mata kuliah Bahasa Indonesia memiliki 2 beban sks yang
terbagi menjadi dua yaitu 1 sks teori dan 1 praktek. Perkuliah teori
dilaksanakan di ruang kelas, dan untuk perkuliahan praktek
dilaksanakan di perpustakaan.
2. Metode Pembelajaran PjBL (Rancangan Sarana Sanitasi/ RSS)
Mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi membahas tentang
perencanaan atau desain instalasi sarana sanitasi berikut kebutuhan
bahan dan alat, cara membuat alat, analisis biaya pembuatan dan biaya
operasional. Tujuan mata kuliah ini dapat dicapai melalui pengalaman
belajar yang dilakukan berupa ceramah, diskusi kelompok dan praktek
di laboratorium dan bengkel kerja.
Mata kuliah ini memiliki 2 beban sks yang terbagi menjadi
dua yaitu 1 sks teori dan 1 sks praktek. Perkuliahan teori dilaksanakan
di ruang kelas, dan untuk perkuliahan praktek dilaksanakan di
workshop. Manfaat mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi mempunyai
beberapa manfaat bagi mahasiswa diantaranya :
a. Mahasiswa dapat menuangkan ide kreatif kedalam bentuk karya
nyata.
b. Mahasiswa dapat mengasah ketrampilan pembuatan alat atau
sarana sanitasi
c. Mahasiswa dapat merancang bangun alat atau sarana sanitasi
-
15
Tujuan pembelajaran mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi terbagi
menjadi dua yaitu :
a. Tujuan instruksional umum
Mahasiswa dapat merancanbangun sarana sanitasi secara tepat
guna.
b. Tujuan instruksional khusus
- Menerapkan teknik desain instalasi sarana sanitasi
- Menghitung kebutuhan bahan dan peralatan
- Membuat alat atau sarana sanitasi
- Mengoperasionalkan alat atau sarana sanitasi
- Menganalisa biaya pembuatan dan operasi
3. Wawancara Model Pembelajaran yang Diinginkan Mahasiswa
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Terstruktur
No Item Pertanyaan Setuju Sangat
Setuju
Ragu-
ragu
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Jumlah
Pertanyaan
1. Apakah menurut
anda proses belajar
mengajar yang
berlangsung dengan
metode komunikasi
dua arah bersifat
efektif?
7
(70%)
1
(10%)
1
(10%)
1
(10%)
0 10
2. Apakah menurut
anda proses belajar
mengajar yang
berlangsung di
dalam kelas bersifat
efektif?
5
(50%)
0 2
(20%)
3
(30%)
0 10
3. Apakah menurut
anda proses belajar
mengajar dengan
cara pemberian tugas
oleh dosen bersifat
3
(30%)
1
(10%)
4
(40%)
2
(20%)
0 10
-
16
efektif?
4. Apakah menurut
anda proses belajar
mengajar dengan
cara memperhatikan
dosen menerangkan
materi bersifat
efektif?
4
(40%)
0 1
(10%)
5
(50%)
0 10
5. Apakah menurut
anda roses belajar
mengajar dengan
metode komunikasi
dua arah dapat
menghambat
kreativitas anda?
3
(30%)
1
(10%)
1
(10%)
5
(50%)
0 10
6. Apakah menurut
anda pembelajaran di
lapangan bersifat
efektif?
4
(40%)
5
(50%)
1
(10%)
0 0 10
7. Apakah menurut
anda model
pembelajaran diskusi
kelas bersifat
efektif?
4
(40%)
2
(20%)
4
(40%)
0 0 10
8. Apakah menurut
anda pembelajaran
dengan metode
praktek laboratorium
bersifat efektif?
5
(50%)
5
(50%)
0 0 0 10
9. Apakah menurut
anda pembelajaran
dengan metode
pembuatan sarana
sebagai aplikasi ilmu
yang telah
didapatkan bersifat
efektif?
4
(40%)
6
(60%)
0 0 0 10
-
17
10. Apakah menurut
anda pembelajaran
dengan metode
presentasi hasil
diskusi kelompok
bersifat efektif?
3
(30%)
3
(30%)
2 (20
%)
2
(20%)
0 10
C. Pembahasan
1. Metode Pembelajaran Klasik (Mata Kuliah Bahasa Indonesia)
Melihat kenyataan di lapangan saat ini, metode pembelajaran
mata kuliah Bahasa Indonesia menggunakan teacher center. Metode ini
memfokuskan dosen menjadi tokoh utama dalam proses pembelajaran,
sehingga mahasiswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Bahasa
Indonesia suatu mata kuliah yang menekankan pada kreativitas karya
para mahasiswa, tetapi pada mata kuliah Bahasa Indonesia mahasiswa
tidak dilatih untuk berkarya. Jadwal perkuliahan praktek untuk mata
kuliah Bahasa Indonesia telah di sediakan, namun oleh dosen yang
bersangkutan tidak dimanfaatkan dengan baik melainkan digunakan
untuk menghafal materi yang ada. Menjelang ujian, dosen cenderung
lebih suka memberikan latihan- latihan soal daripada memberikan kisi-
kisi, sehingga mahasiswa tidak berpikir kreatif dan cenderung
menghafalkan soal yang diberikan untuk latihan ujian yang akan
dihadapi. Pola ajar mata kuliah Bahasa Indonesia dalam memberikan
tugas-tugas kepada mahasiswa bersifat monoton, maka sebagian besar
mahasiswa dalam mengerjakan tugas tersebut dengan cara copy paste.
Oleh karena itu, metode belajar mahasiswa lebih menekankan pada cara
menghafal daripada menghasilkan karya.
Sebaiknya metode pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia
yang menggunakan metode teacher center diubah dengan menggunakan
metode Project Based Learning (PjBL). Metode pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) merupakan salah satu alternatif yang baik untuk
mengubah metode pembelajaran agar tercapai prestasi yang memuaskan.
-
18
Menurut Endrotomo tahun 2012 Pergeseran paradigma
pembelajaran meliputi: memusatkan pada proses pembelajaran,
mahasiswa yang aktif, harapan pertanyaan siapa dan bagaimana, dosen
sebagai fasilitator, mahasiswa lebih dominan, kesalahan sebagai alat
pembelajaran, kelasnya fleksibel, dan tekanan ilmunya berupa perlakuan
atau sebagai hasil nyata. Mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusn
Kesehatan Lingkungan Purwokerto seharusnya mengikuti pergesaran
paradigma di atas, supaya ilmu pengetahuan yang didapatkan mahasiswa
tidak hanya sebagai teori semata, namun dapat menghasilkan karya-
karya ilmiah yang bagus. Mahasiswa yang sudah terlatih untuk berkarya
akan lebih mudah memahami materi yang ada dan membuat inovasi baru
dalam pembelajaran tersebut.
2. Metode Pembelajaran PjBL (Mata Kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi)
Mata Kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi pada Jurusan kesehatan
Lingkungan sudah menggunakan metode pembelajaran Project Based
Learning (PjBL), dimana dalam penerapan ilmunya sudah melakukan
action nyata. Mata Kuliah RSS ini menekankan mahasiswa untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat pada perkuliahan.
Aplikasi tersebut merupakan suatu bukti bahwa dalam metode
pembelajaran yang baik tidak hanya belajar teori ilmu yang ada, tetapi
bagaimana mahasiswa berkarya akan alat-alat sarana sanitasi yang akan
dirancang.
Metode Project Based Learning memberikan kesempatan
mahasiswa untuk lebih mendominasi dalam proses pembelajaran. Dosen
dalam kegiatan pembelajaran bukan sebagai peran utama tetapi dosen
hanya sebagai fasilitator untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa
dalam pembelajaran. Mahasiswa tidak lagi pasif, melainkan mahasiswa
lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Pembelajaran
yang dilakukan sebagai alat untuk mencapai keberhasilan bukan sebagai
penghambat dalam mencapai tujuan yang akan dicapai.
-
19
3. Wawancara Model Pembelajaran yang Diinginkan Mahasiswa
Tabel 4.1 merupakan hasil wawancara terstruktur yang diberikan
kepada mahasiswa mengenai model pembelajaran yang diinginkan.
Sebagian besar (70%) mahasiswa setuju bahwa proses belajar mengajar
yang berlangsung dengan metode komunikasi dua arah bersifat efektif,
10% sangat setuju, dan 10% tidak setuju. Akan tetapi, model
pembelajaran dengan metode komunikasi dua arah memiliki beberapa
kelemahan sehingga menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak
efektif. Kelemahan tersebut diantaranya yaitu :
a. Menimbulkan kejenuhan
b. Tidak merangsang kreativitas mahasiswa
c. Merugikan mahasiswa yang lemah ingatan
Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan mengubah metode pembelajaran
yang saat ini digunakan. Metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
menjadi alternatif pemecahan masalah pembelajaran yang dihadapi. Salah satu
metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa yaitu Project Based
Learning (PjBL). Melalui metode pembelajaran tersebut, mahasiswa dituntut
untuk lebih kreatif dalam memecahkan masalah karena prosesnya lebih banyak
melibatkan mahasiswa. Akhir dari pemecahan masalah yang dilakukan yaitu
adanya produk atau hasil yang realistis.
Sebagian besar mahasiswa (60%) sangat setuju dengan adanya
pembelajaran dengan metode pembuatan sarana sebagai aplikasi ilmu yang telah
didapatkan. Hal ini sesuai dengan implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam
bidang entrepreneurship. Melalui metode pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) dalam hal ini mahasiswa sudah berlatih menghasilkan suatu produk yang
dirancang sesuai dengan bakat dan talenta yang dimiliki oleh mahasiswa.
-
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mata kuliah Bahasa Indonesia membahas tentang penalaran dalam
karangan, pemilihan kata dalam karya, kalimat efektif, alenia yang baik,
dan tata tulis dalam sebuah karya. Model pembelajarannya menggunakan
ceramah, membaca, hafalan soal dan tugas individu.
2. Mata kuliah Rekayasa Sarana Sanitasi membahas tentang perencanaan
atau desain instalasi sarana sanitasi berikut kebutuhan bahan dan alat, cara
membuat alat, analisis biaya pembuatan dan biaya operasional. Model
pembelajarannya melalui pengalaman belajar yang dapat dilakukan
melalui ceramah, diskusi kelompok dan praktek di laboratorium dan
bengkel kerja.
3. Hasil wawancara terstruktur yang diberikan kepada 10 responden dengan
jumlah 10 pertanyaan yaitu 70% mahasiswa sangat setuju dengan metode
komunikasi dua arah, 60% mahasiswa setuju denagn metode pembuatan
sarana sebagai aplikasi ilmu.
B. Saran
Sebaiknya metode pembelajaran project based learning (PjBL) dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran di Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto. Lebih diprioritaskan pada mata kuliah yang masih menerapkan
metode pembelajaran klasik, dalam hal ini Bahasa Indonesia agar mahasiswa
dapat mengembangkan kreativitasnya melalui karya nyata.
-
21
DAFTAR PUSTAKA
William N Bender. 2012. Project Based Learning. USA:Istockphoto Thinkstock.
Dirgagunarso, Singgih. 2008. Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta:Gunung Mulia.
Abdullah, Sugeng dkk. 2012. Panduan Teknis Pendidikan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto.
Marsum dkk. 2012. Panduan Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah RI No. 17 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:Kedokteran EGC.
http://fajargm.net/files/konsep-pembelajaran.pdf (diakses pada 2 April 2014
pukul 22.07 WIB)
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011
-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Konsep_Pembelajaran.pdf (diakses pada 2
April 2014 pukul 22.13)
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-teori-pendidikan.html
(diakses pada 2 April 2014 pukul 22.15)
Anonym, Model Pembelajaran Berbasis Proyek/ Project Based Learning,
https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7Y9GW
TPuBWR3lkSiw2U/edit/. (diakses pada 2 April 2014 pukul 22.20)
-
22
Lampiran I
Metode Pembelajaran Project Based Learning
Gbr. 1.1 Perkuliahan Praktek di Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Gbr 1.2 Perkuliahan praktik di Bengkel Kerja / Workshop
Proses perkuliahan praktik di
Laboratorium yang secara
langsung mengembangkan
daya pikir dan inovasi
mahasiswa
Mahasiswa membuat sarana
sanitasi yaitu box sampling
-
23
Gbr 1.3 Perkuliahan praktik lapangan
Mahasiswa melakukan
fogging pemberantasan
vector guna mengembangkan
potensi dan keterampilan
kesehatan lingkungan
-
24
Lampiran 2
Metode Pembelajaran Klasik
Gbr 2.1 Perkuliahan di dalam ruangan
Dosen mendominasi dalam
proses belajar mengajar
sehingga dosen menjadi
peran utama
-
25
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BIODATA
Penulis 1
Nama : Endah Purnamasari
Tempat,Tanggal Lahir : Jakarta, 28 april 1994
Agam : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Bonjoklor RT 01 RW 04, Bonorowo,
Kebumen, Jawa Tengah
No. Telpon : 085799399092
Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK PGRI Mawar 1
Bonjoklor
2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri 1 Bonjoklor
3. Tahun 2009 Lulus SMP PGRI 1 Prembun
4. Tahun 20012 Lulus SMA Negeri 1 Prembun
5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto
-
26
Penulis II
Nama : Farida Kusuma Wardani
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 20 Desember 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Watuanten RT 03 RW 05, Tlogorejo, Grabag
Magelang, Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK Perwanida Grabag
2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri Grabag 1
3. Tahun 2009 Lulus SMP Negeri Grabag 1
4. Tahun 2012 Lulus SMA IT Ihsanul Fikri
Magelang
5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis yang : Ekstrak Bunga Kenanga Sebagai Bahan Dasar
Pernah di Buat Obat Anti Galau
-
27
Penulis III
Nama : Wulan Cendana Arum
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 20 April 1994
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Wonotirto RT 03 RW 02, Karanggayam,
Kebumen, Jawa Tengah
Riwayat pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK Bidhayatul Hidayah
Harapan Jaya Bekasi
2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri 1 Wonotirto
3. Tahun 2009 Lulus SMP Negeri 1
Karangsambung
4. Tahun 2012 Lulus SMA Negeri 2 Kebumen
5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto
Judul KTIKTI diesnat revisi