refleksi kasus 1-b
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
1/20
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
2/20
Nama : Bp. Sumari Jusuf
Umur : 61 tahun
Agama : Islam Alamat : Banjarmasin
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Status : Sudah Menikah
No RM : 1-41-76-53
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
3/20
Keluhan utama : Penglihatan berkurang
RPS
Mata kiri terasa nyeri 4 hari sebelum masukrumah sakit. Penglihatan berkurang setiaphari, hari masuk rumah sakit penglihatan pada
mata kiri sudah tiada.
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
4/20
Kepala : CA-/- SI-/-, Mata merah (+)-kiri,cornea keruh (+)-kiri
Leher : JVP tidak meningkat, lln ttb
Pulmo : I : KG(-) simetris(+) retraksi(-) scar(-)
P : NT(-) stem fremitus kanan=kiri
P : sonor di semua lapang paru
A : vesicular+/+ ronkhi-/- wheezing-/-
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
5/20
Jantung : I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di SIC 5
P : cardiomegali(-)
A : S1-S2 murni, regular, bising(-)
Abdomen : I : DP=DD, kesan ascites(-) scar(-)
A : suara peristalsis (+)
P : tympany(+)P : NT(-) H/L tidak teraba
Extremitas : edem(-) akral hangat
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
6/20
Mata Kiri
mata kiri merah, nyeri, photophobia, corneaternampak kabur.
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
7/20
Albumin : 4.18
Total protein : 7.54
SGOT : 49
SGPT : 38 BUN : 11.5
Cr : 1.05
GDS : 92
PPT : 12.0 APTT : 31,7
Na : 132
K : 4,3
Cl : 102
Mg : 1.9
WBC : 9.36 RBC : 5.81
Hb : 16.2
Hmt : 47.7
Platlet : 271 MCV : 82.1
MCH : 27.9
MCHC : 34
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
8/20
D(x) Keratitis Pungtata
Rencana tindakan : KeratoplastyOS
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
9/20
Riwayat Penyakit:
Asthma(-)
HT(-)
DM(-) Riwayat sesak nafas(-)
Alergy obat-obatan(-)
Alergy makanan(-)
Batuk(-) Merokok(+)
Riwayat operasi(+)-transplant kornea
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
10/20
KU : baik, compos mentis, gizi cukup
A : clear, Malampati 2, TMD > 6.5cm
B : spontan, RR : 16x/menit, ronkhi -/-wheezing -/- vesicular +/+
C : TD : 110/60, Nadi : 72x/menit, S1-S2 murni,regular, bising(-) akral hangat, ECG: OMI,
RBBB D: CM, GCS E4V5M6, BB 51 kg, TB 150cm
BMI 22.7
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
11/20
O : obesity (-)
B : beard (+) - Kumis
E : elderly (+) - 61 thn
S : snoring (-)
E : edentulous (-)
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
12/20
L : look externally-muka simetris, deviasitrachea(-), massa di leher(-) leher pendek(-)
E : evaluate 3-3-2
bukaan mulut> 3jari
jarak dagu ke hyoid> 3jari
jarak hyoid ke tyroid cartilage> 2jari
M : mallampati 2 O : obstruction(-) obesity (-) BMI (normal)
N : neck mobility kaku(-)
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
13/20
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
14/20
Klasifikasi : ASA 2
Rencana tindakan
Jenis Anesthesi : GA dengan intubasi
Teknik Anesthesi : ET no 8, nafas dikendali
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
15/20
Sebelum pasien datang, dilakukan persiapanantara lain :
1. Akses intravena sediakan alat : three way
tube, abocath ukuran 20, transfuse set, RL500cc, plaster, gloves
2. Persiapan mesin anestesi : monitoring vital signdan saturasiO2
3. Persiapan meja operasi4. Persiapan STATICS
5. Persiapan obat-obatan
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
16/20
Pemasangan jalur IV dilakuakan pada lengan
kiri
Premedikasi dengan midazolam 3mg, fentanyl100g
Setelah pasien tiba di meja operasi, alat-alatmonitoring dipasang meliputi EKG, tekanandarah dan pulse oximetry
Induksi dengan propofol 100mg untuk
membuat pasien tidak sedar. Propofol disuntikperlahan-lahan. Lalu refleks bulu matadiperiksa dan melihat tekanan drah di monitor
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
17/20
Selama proses induksi dilakukan oksigenasidengan posisi facemask diatas mulut dan hidung
pasien dengan oxygen 5L/min. setelah refleksbulu mata hilang, baru di oksigenasi denganfacemask terpasang.
Setelah jalan napas pasien terkuasai dengan baik,
dimasukkan obat pelumpuh otot. Pasien inidiberikan Rocuronium 30mg. Pemberianpelumpuh otot bertujuan untuk memfasilitasiintubasi
Intubasi dilakukan setlah onset Rocuroniumtercapai 1.5min sambil monitoring kondisi pasien.Intubasi dimudahkan dengan melakukan cricoidpressure. ET dihubungkan dengan konector.
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
18/20
PemeliharaanO2:N2O = 2.5:2.5 dan isoflurane 1.5%. Pemeliharaan ini bertujuan untuk
mempertahankan kondisi hipnosis pada pasiendan analgesia yang cukup.
Operasi siap dimulai, selama operasi dilakukanmonitoring vital sign, saturasi dan balance cairan.
Saat dilakukan penjahitan kulit, diberikanondansetron 4mg (anti-emetic) dan ketorolac 30mg
Setelah pembedahan selesai diberikanO2 100%5L/min, penghentian agen isoflurane dan agenNO2, jalan nafas dibersihkan dari lendir dengansuction.
Pasien dibawa ke ruang pemulihan dan dimonitorkondisinya.
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
19/20
Tiada nyeri, agak mual sedikit,nyeri kepala(-),sesak (-)
KU : Baik, compos mentis, gizi cukup
A : clear, tiada trauma
B : spontan, RR : 15x/menit, ronkhi -/-wheezing -/- vesicular +/+
C : TD : 110/80, Nadi : 68x/menit, S1-S2 murni,regular, bising(-) akral hangat
D: GCS E4V5M6
-
8/7/2019 Refleksi Kasus 1-B
20/20