reflek bayi

13
TUGAS BLOK REPRODUKSI “REFLEK NEUROLOGIS PADA BAYI” Disusun Oleh: Andrik Hermanto 135070207131002 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: andrik-hermanto

Post on 10-Apr-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

reflek bayi baru lahir

TRANSCRIPT

Page 1: reflek bayi

TUGAS BLOK REPRODUKSI

“REFLEK NEUROLOGIS PADA BAYI”

Disusun Oleh:

Andrik Hermanto

135070207131002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: reflek bayi

1. Sucking

Sucking reflex dapat dilakukan dengan menyentuhkan benda

seperti ujung pena, palu refleks atau jari pemeriksa secara ringan dan

lembut pada bibir penderita. Jawaban refleks berupa gerakan bibir

seolah-olah akan menetek atau menyusu.

Tahapan gerak refleks menghisap dilakukan oleh bibir yang

mendapat rangsangan, misalnya sentuhan susu ibu. Rangsangan ini

sebenarnya menimbulkan dua respons yang berkaitan dengan

menghisap. (1) terbentuk tekanan negatif di dalam oral sehingga timbul

aksi menghisap, dan (2) lidah akan menimbulkan tekanan positif, lidah

akan menekan ke arah atas dan sedikit ke arah depan dengan setiap aksi

menghisap. Setelah diberi rangsangan yang sesuai akan terjadi

serangkaian gerakan menghisap, masing-masing gerakan ini terdiri dari

penerapan tekanan positif dan negatif secara serentak. Jadi, padatahapan

ini anak sudah memiliki kemampuan menghisap.

2. Rooting

Refleks mengisap atau rooting sangat membantu dalam proses

menyusui. Refleks ini adalah naluri alamiah pada bayi yang ditunjukkan

dengan menoleh serta mencari “sumber makanan”. Refleks ini umumnya

dapat ditimbulkan dengan sentuhan lembut pada daerah sekitar mulut.

Reflek rooting ini akan menghilang ketika bayi berusia 4 bulan, namun

kepandaiannya dalam menyusu dari putting sang ibu meningkat.

3. Grasping

Grasping reflex (refleks menggenggam) dilakukan dengan meletakkan

jari pemeriksa secara lembut pada telapak tangan penderita, dimana

secara refleks tangan penderita akan menggenggam jari pemeriksa

tersebut.

a. Tahap Gerak Refleks Telapak Kaki (plantar grasp reflex)

Page 3: reflek bayi

Tahapan gerak refleks ini normalnya dapat dilihat pada anak mulai

dari sejak lahir hingga sepanjang tahun pertama usia bayi tersebut.

Refleks ini dapat ditimbulkan dengan jalan menerapkan sedikit

tekanan, biasanya dengan ujung jari, pada tumit kaki, yang membuat

seluruh jari kaki menutup. Gerakan menutup ini sebagai upayanya

untuk menangkap rangsangan. Refleks ini harus lebih dahulu

dilampaui sebelum anak dapat berdiri dengan tegak, berdiri sendiri,

dan berjalan. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat melakukan

gerak refleks tepalak kaki seperti yang tampak pada gambar di bawah

ini.

b. Tahap Gerak Refleks kedua Telapak Tangan (palmar mandibular

reflex)

Tahapan gerak refleks ini dapat muncul dengan jalan menerapkan

tekanan secara serentak terhadap telapak dari masing-masing tangan,

sehingga akan menimbulkan semua atau salah satu dari respons

berikut: mulut terbuka, mata tertutup, dan leher menekuk. Gerak

refleks ini juga timbul jika tangan bayi itu dirangsang. Refleks ini

biasanya hilang setelah bayi berumur 3 bulan. Jadi, pada tahapan ini

anak sudah dapat melakukan gerak refleks dengan dua tangan

seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Page 4: reflek bayi

4. Extrusion

Neonates juga memiliki reflex ekstrusi yaitu reflex bayi untuk

mendorong mekanan keluar dari mulut menggunakan lidahnya sebagi

respon terhadap adanya bahan padat atau setengah padat didalam

mulutnya. Reflex ini hilangnya pada usia 4-6 bulan dan diganti oleh suatu

pola gerakan menggigit ritmik yang bersamaan dengan tumbuhnya gigi

pertama pada usia 7-9 bulan.

5. Tonic neck

a. asymmetrical tonic neck reflex

Tahapan gerak refleks tidak simetrik leher pada umumnya dapat

dilihat pada bayi yang lahir prematur. Refleks ini dapat muncul jika

bayi dalam keadaan telungkup. Jika kepala bayi diputar ke salah satu

sisi atau yang lainnya, maka anggota tubuh yang searah dengan

perputaran tersebut akan membuka, sedangkan anggota tubuh pada

arah berlawanan akan menutup. Gerak refleks ini biasanya paling

bertahan hingga bayi berusia 2 s/d 3 bulan, selanjutnya akan

menghilang. Jadi, pada tahapan ini anak sudah memilki kemampuan

gerak refkleks tidak dimentrik seperti yang tampak pada gambar di

bawah ini.

Page 5: reflek bayi

b. Symetrical Tonic Neck Refleks

Tahapan gerak refleks simetrik pada leher memberikan respons yang

sama dengan anggota tubuhnya. Respons simetris ini dapat timbul

dengan jalan menempatkan bayi dalam posisi duduk yang ditumpu

(dipegang orang dewasa). Jika bayi dimiringkan cukup jauh ke

belakang, maka leher akan memanjang, yang sesuai dengan refleks

membuka tangan dan menutup kaki. Namun, apabila dimiringkan ke

depan maka terjadi refleks yang sebaliknya. Apabila refleks ini

bertahan lama akan menimbulkan hambatan pada kemampuan bayi

dalam mengangkat kepala dengan sadar saat berada dalam posisi

telungkup. Jadi, pada tahapan ini anak sudah memiliki kemampuan

refleks simetrik pada bagian leher seperti yang tampak pada gambar

di bawah ini.

Page 6: reflek bayi

6. Moro

Reflek ini ditemukan oleh seorang pediatri bernama Ernst Moro.

Reflek ini muncul sejak lahir, paling kuat pada usia satu bulan dan akan

mulai mengjilang pada usia dua bulan. Reflek ini terjadi jika kepala bayi

tiba-tiba terangkat, suhu tubuh bayi berubah secara drastis atau pada

saat bayi dikagetkan oleh suara yang keras. Kaki dan tangan akan

melakukan gerakan ekstensi dan lengan akan tersentak ke atas dengan

telapak tangan ke atas dan ibu jarinya bergerak fleksi. Siingkatnya, kedua

lengan akan terangkat dan tangan seperti ingin mencengkeram atau

memeluk tubuh dan bayi menangis sangat keras. Reflek ini normalnya

akan menghilang pada usia tiga sampai empat bulan, meskipun terkadang

akan menetap hingga usia enam bulan. Tidak adanya reflek ini pada

kedua sisi tubuh atau bilateral (kanan dan kiri) menandakan adanya

kerusakan pada sistem saraf pusat bayi, sementara tidak adanya reflek

moro unilateral (pada satu sisi saja) dapat menandakan adanya trauma

persalinan seperti fraktur klavikula atau perlukaan pada pleksus

brakhialis.

Tahapan gerak refleks moro paling bermanfaat untuk

mendiagnosis kematangan neurologis bayi. Gerak refleks ini sering kali

muncul pada saat lahir dan berakhir pada saat bayi berumur 4 s/d 6

bulan. Salah satu rangsangan untuk membangkitkan refleks moro adalah

dengan jalan menelentangkan bayi di atas kasur. Rangangan ini akan

membuat lengan, jari-jari, dan kaki meregang. Jadi pada tahapan ini anak

sudah memiliki kemampuan melakukan gerak refleks moro seperti yang

tampak pada gambar di bawah ini.

Page 7: reflek bayi

7. Stepping

Tahapan gerak refleks ini merupakan gerakan yang sangat penting

yang dilakukan secara sadar, yaitu berjalan kaki. Gerak ini dapat

ditimbulkan dengan mengangkat bayi pada posisi tegak dengan kaki

menyentuh lantai. Tekanan pada telapak kaki akan membuat kaki

mengangkat dan selanjutnya diturunkan. Aksi kaki ini sering muncul

secara bergantian, dan oleh karena mirip dengan gerakan berjalan yang

masih pemula.

Pada bayi berusia kurang 3 bulan, salah satu kaki yang menyentuh

alas tempat periksa akan berjingkat sedangkan pada yang berusia lebih

dari 3 bulan akan menapakkan kakinya. Kemudian diikuti oleh kaki lainnya

dan kaki yang sudah menyentuh alas periksa akan berekstensi seolah-

olah melangkah untuk melkuakn gerakan berjalan secara otomatis.

Refleks ini sering disebut juga dengan refleks berjalan, namun tidak

disertai oleh stabilitas atau gerakan lengan yang berjalan secara sadar.

Reflek ini muncul mulai sejak lahir dan akan manghilang ketika bayi

berusia 12 bulan.

Refleks ini sering disebut juga dengan refleks berjalan, namun

tidak disertai oleh stabilitas atau gerakan lengan yang terjadi jika berjalan

secara sadar. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat melakukan gerak

refleks berjalan kaki.

Page 8: reflek bayi

8. Crawling

Reflek ini dapat dilakukan dengan meletakkan bayi tengkurap

diatas perutnya. Bayi akan bereaksi dengan menggerakkan tungkainya

seperti sedang mencoba untuk merangkak. Refleks ini akan menghilang

ketika bayi berusia kira-kira 6 minggu.

Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia

membentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya

tertekuk ke arah tubuhnya. Letakkan bayi tengkurap di atas perutnya.

Bayi bereaksi dengan menggerakkan tungkainya seperti sedang mencoba

untuk merangkak.

9. Babinski

Refleks babinski terdapat dibagian kaki dan akan timbul dengan

menidurkan bayi dalam posisi supinasi kemudian ibu jari tangan

pemeriksa menekan pangkal ibu jari bayi di daerah plantar. Respon yang

diberikan adalah jari-jari kakinya akan membuka, kemudian secara

perlahan akan menekuk kea rah dada. Refleks ini juga dikenal dengan

plantar grasp. Refleks Babinski ini dijumpai sejak lahir, mulai menghilang

usia 9 bulan dan pada usia 10 bulan sudah menghilang sama sekali.

10. Blinking

Ketika bayi diberikan kilatan cahaya atau hembusan udara makan

bayi akan menutup/mengerjapkan kedua matanya, ini disebut Refleks

Blinking. Refleks ini sifatnya menetap atau permanen selama kehidupan.

Jika tidak ada respons atau terdapat gerakan mata yang abnormal bias

menunjukkan adanya kelainan pada saraf otak atau bias juga bayi

mengalami kebutaan. Fungsi refleks blinking ini adalah untuk melindungi

mata dari cahaya dan benda-benda asing. Gerakan blinking normalnya

sampai usia 6 bulan memang belum stabil. Tapi kalau dalam satu waktu

Page 9: reflek bayi

terjadi blinking berkali-kali misalnya, dan mata hanya melihat ke atas,

kita bias mencurigainya sebagai kejang, meskipun dia tidak sedang

demam.

Page 10: reflek bayi

DAFTAR PUSTAKA

Hetherington, E.M., Parke.R.D. 2000. Child Psicology. California : Mc.Graw

Hill College

Behrgman, Kliegman, Arvin. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 3, Ed 15.

Jakarta : EGC. 2000.

Kosim, M. Sholeh.Buku Ajar Neonatologi. Edisi 1.Jakarta : IDAI. 2010.

Suharso, Darto et al. 2005. Pemeriksaan Neurologis Pada Bayi dan Anak.

Divisi Neuropediatri RSU Dr. Soetomo. Surabaya

Yudanto. Mata Kuliah: Perkembangan Motorik. FK UNY. Yogyakarta

Potter dan Perry. 2002. Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC. Jakarta