referensi09ada
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Referensi09ada
1/16
Pemodelan Jaringan Jalan (2)
Setelah sebelumnya membahas langkah-langkah melakukan pemodelan jaringan jalan
maka pada kesempatan ini saya mencoba memberikan gambaran lebih riil berdasarkan
pengalaman melakukan studi jaringan jalan di Kota Palembang. Kota Palembang adalah
ibukota Provinsi Sumatera Selatan yang terkenal dengan Jembatan mpera-nya. Padasaat melakukan pemodelan jaringan jalan Kota Palembang! sasaran yang hendak dicapai
adalah pengaruh rencana Jembatan "usi # terhadap kinerja lalu-lintas di Kota
Palembang.
Langkah 1-Sistem Zona
Penentuan sistem $ona didasarkan pada karakteristik pola perjalanan lalu-lintas pada
Jambatan mpera dengan pertimbangan bah%a sebagian lalu-lintas akan berpindah ke
rencana Jembatan "usi #. Jembatan "usi # sendiri direncanakan dibangun di dekat
Jembatan mpera (ke arah muara Sungai "usi). &engan mempertimbangkan
karakteristik lalu-lintas dan juga posisi'lokasi rencana jembatan terhadap jaringan jalaneksisting maka $ona dikembangkan berdasarkan %ilayah administrasi Kota Palembang.
&ata-data penunjang seperti kondisi sosial! ekonomi dan seterusnya dapat diperoleh dari
uku Statistik Palembang &alam ngka. Jumlah $ona ditentukan sebanyak * $ona
internal. dapun untuk mendapatkan pengaruh lalu-lintas menerus (through trafc)
terhadap jaringan jalan maka $ona eksternal ditambahkan sebanyak *-$ona. erikut ini
adalah da+tar $ona-$ona tersebut,
Zona Internal
. Kec. Kemuning
2. Kec. lir arat
#. Kec. lir imur
*. Kec. lir imur
/. Kec. lir arat
0. Kec. 1andus
. Kec. ukit Kecil
3. Kec. Kalidoni
4. Kec. Sako
5. Kec. Kertapati
2. Kec. Seberang 6lu
#. Kec. Seberang 6lu
*. Kec. Plaju
https://bicaratransportasi.wordpress.com/2012/11/02/pemodelan-jaringan-jalan-2/https://bicaratransportasi.wordpress.com/2012/11/02/pemodelan-jaringan-jalan-2/
-
8/18/2019 Referensi09ada
2/16
. Kec. Sukarame
Zona Eksternal
/. Kayuagung dsk
0. Sekayu dsk
. ndralaya dsk
3. anjung pi-api dsk
Langkah 2-Memperkirakan Bangkitan (Oi) dan Tarikan (Dd) er!alanan
angkitan dan tarikan perjalanan pada $ona-$ona di atas diperkirakan berdasarkan
survey lalu-lintas yang ditempatkan pada titik-titik masuk dan keluar dari masing-masing
$ona. Pada kasus di Kota Palembang ini! hasil survey dibandingkan dengan data
bangkitan dan tarikan dari studi-studi sebelumnya untuk memastikan bah%a angka yang
diperoleh cukup masuk akal. 7asil dari analisis ini menghasilkan perkiraan bangkitan dan
tarikan di tahun dasar.
abel -8stimasi angkitan (9i) dan arikan (&d) Perjalanan (smp'jam)
Langkah "-Memperkirakan Matriks #sal T$!$an er!alanan (M#T)
n+ormasi bangkitan dan tarikan perjalanan di atas belumlah menggambarkan pola
pergerakan kendaraan pada sistem $ona. Pola pergerakan umumnya dinyatakan sebagai
matriks asal tujuan perjalanan atau disingkat ". Seperti sudah saya sampaikan pada
postingan sebelumnya! " dapat didapatkan dari survey asal tujuan perjalanan yang
dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Pada kasus studi ini " diprediksi dengan
metoda survey pencocokan pelat nomor kendaraan. Survey ini dilakukan pada jalan-jalan
utama pada titik-titik tertentu di dalam %ilayah suatu $ona sedemikian sehingga
pergerakan yang tertangkap di suatu $ona akan tertangkap di $ona lainnya. Pengamatan
terhadap seluruh kendaraan yang tercatat menghasilkan matriks asal tujuan perjalanan
antar $ona. pakah ini sudah selesai: elum! data tersebut barulah memberikan
in+ormasi besaran matriks berdasarkan sampling lalu-lintas yang dilakukan untuk durasi%aktu yang singkat. 6ntuk mendapatkan " maka pola pergerakan tadi perlu
-
8/18/2019 Referensi09ada
3/16
dijusti;kasi dengan data 9i dan &d hasil langkah sebelumnya. 7asil analisis
menghasilkan prediksi " seperti disampaikan pada tabel di ba%ah ini.
abel 2-8stimasi "atriks sal ujuan Perjalanan Kota Palembang ahun 2554
"atriks asal tujuan perjalanan dapat disampaikan sebagai garis keingingan perjalanan
(desire line) seperti pada gambar di ba%ah ini.
1ambar -Desire Line Perjalanan Kota Palembang ahun 2554
Langkah %-Mem&$at Model 'aringan 'alan
aik " maupun desire line hasil analisis di atas juga belum memberikan gambaran
berapa sebenarnya volume lalu-lintas yang terjadi pada masing-masing ruas jalan. 6ntuk
itu! maka pada langkah ini perlu disiapkan model jaringan jalan Kota Palembang. "odel
jaringan jalan tersebut dapat dilihat pada gambar di ba%ah ini.
-
8/18/2019 Referensi09ada
4/16
1ambar 2-"odel Jaringan Jalan Kota Palembang
Langkah -em&e&anan
7asil " Kota Palembang selanjutnya dibebankan ke model jaringan jalan (1ambar 2)
sehingga dapat diketahui volume lalu-lintas pada seluruh jaringan jalan yang dikaji.Pembebanan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak perencanaan transportasi. 7asil
pembebanan dapat dilihat pada gambar di ba%ah ini.
1ambar #-7asil Pembebanan " ke "odel Jaringan Jalan
ni adalah akhir dari posting saya kali ini! saya yakin banyak pertanyaan yang muncul di
benak teman-teman semua. Jika ada yang perlu ditanyakan silakan disampaikan di
bagian komentar (comment) atau langsung email ke blogaris%ibo%o
-
8/18/2019 Referensi09ada
5/16
entukan sistem $ona %ilayah studi. Pada pemodelan jaringan jalan! $ona dapat diartikan
sebagai titik a%al dan akhir suatu perjalanan. >ara sederhana dalam menentukan sistem
$ona adalah berdasarkan %ilayah administrasi pemerintahan! dimulai dari kelurahan!
kecamatan! kabupaten hingga provinsi. Semakin kecil sistem $ona! kelurahan misalnya!
maka dibutuhkan data yang semakin banyak. "engapa pada umumnya sistem $ona
dikembangkan menurut %ilayah administrasi: Ja%abannya adalah karena data-dataseperti data sosial! data ekonomi! data potensi! data transportasi dan beberapa data
lainnya disampaikan berdasarkan %ilayah administrasi melalui %ilayah dalam angka.
Konsultan transportasi dengan mudah mendapatkan in+ormasi $ona melalui PS atau
penyedia data lainnya. "eskipun in+ormasi $ona dapat didapatkan dengan @relati+A
mudah! namun sistem $ona dengan cakupan administrasi ini juga memiliki kekurangan
yakni kurang merepresentasikan kondisi aktual di lapangan. "engapa: Sebab susah
untuk mendapatkan estimasi bangkitan perjalanan dengan benar.
>ara yang lebih baik! namun juga lebih susah dalam menentukan sistem $ona adalah
$ona berdasarkan jenis tata guna lahan. Jenis tata guna lahan ini meliputi perumahan!
perkantoran! perbelanjaan! pertanian dan seterusnya. "engapa sistem ini dipandanglebih baik: Sebab setiap guna lahan tersebut memiliki karakteristik perjalanan yang
berbeda! dengan membedakan karakteristik perjalanan menurut guna lahan maka
estimasi perjalanan akan lebih akurat. Karakteristik tersebut misalnya dari besarnya
bangkitan perjalanan per jam dan %aktu-%aktu jam sibuk. Ka%asan perumahan
misalnya! pada pagi hari akan membangkitkan perjalanan untuk tujuan bekerja dan
sekolah'kuliah! sedangkan di sore hari akan menarik perjalanan orang pulang bekerja
dan sekolah. ni tentu berbeda dengan ka%asan perkantoran dan pendidikan! pada pagi
hari ka%asan ini menarik perjalanan sedangkan pada sore hari membangkitkan
perjalanan. Selain dari %aktu! berbagai ka%asan juga memiliki perbedaan dalam jumlah
atau besarnya bangkitan dan tarikan perjalanan. 6ntuk suatu luasan yang sama! %ilayah
perbelanjaan misalnya! dapat menghasilkan bangkitan dan tarikan perjalanan yang lebih
besar dibandingkan dengan ka%asan permukiman. &ua karakteristik di atas hanya
contoh dari sekian karakteristik yang dapat dibedakan jika kita menggunakan sistem
$ona berbasis tata guna lahan.
Sistem $ona apapun yang dipilih tentu harus peryaratan yang harus dipenuhi! apa itu:
Bakni bah%a jaringan jalan yang kita analisis berada di dalam cakupan suatu sistem $ona
tersebut. "isalnya! kita sedang melakukan studi kelayakan ruas jalan lingkar suatu kota
maka cakupan $ona kita minimal adalah seluas kota tersebut. agaimana jika %ilayahnya
diperluas: Seluas provinsi misalnya. Ba itu syah-syah saja! hanya man+aatnya tidak ada!
sebab pengaruh lalu-lintas pada jalan kota tersebut akan kecil pada skala provinsi. Jadi
bijaksanalah dalam menentukan cakupan $ona.
(2) =angkah 2
Setelah menentukan sistem $ona maka selanjutnya adalah memperkirakan bangkitan
dan tarikan pada $ona-$ona tersebut. angkitan dan tarikan perjalanan umumnya
dinyatakan dalam satuan kendaraan'hari! trip'hari! orang'hari dan satuan lain
disesuaikan dengan analisis yang akan dilakukan. Pada pemodelan jaringan jalan!
dengan pertimbangan bah%a tujuan analisis adalah untuk menilai kinerja jalan maka
satuan umumnya dinyatakan dalam kendaraan'jam atau satuan mobil penumpang'jam
(smp'jam).
angkitan dan tarikan perjalanan dapat diperkirakan dari survey lapangan pada $ona-
$ona yang telah ditentukan di atas. Jenis survey yang dilakukan adalah survey asal
-
8/18/2019 Referensi09ada
6/16
tujuan perjalanan. "elalui survey ini dapat diketahui karakteristik perjalanan seperti
jumlah perjalanan per hari! %aktu-%aktu melakukan perjalanan! tujuan perjalanan! rute-
rute yang dilalui hingga kondisi sosial ekonomi responden.
>ara lain dalam memperkirakan bangkitan dan tarikan perjalanan adalah dengan
menerapkan hasil-hasil studi lain yang relevan dengan estimasi bangkitan dan tarikanperjalanan. "elalui studi tersebut umumnya dihasilkan persamaan matematika yang
menghubungkan antara karakteristik $ona dengan besarnya bangkitan dan tarikannya.
"isalnya bangkitan dan tarikan adalah +ungsi dari kepemilikan kendaraan dan tingkat
ekonomi masyarakat di suatu permukiman. angkitan dan tarikan perjalanan juga
seringkali dihubungkan dengan luas %ilayah! luas lantai suatu perkantoran'perbelanjaan
dan karakteristik ;sik lainnya.
(#) =angkah #
"engembangkan "atriks sal ujuan (") perjalanan. " ini sebenarnya dapat
dianalisis dari hasil survey asal tujuan perjalanan di atas. " menggambarkan polapergerakan kendaraan antar $ona-$ona yang dikaji. agaimana jika tidak ada survey asal
tujuan perjalanan! bagaimana cara mengestimasinya: erdapat berbagai cara yang
dapat dilakukan dari pendekatan teoretikal dengan "etoda 1ravity misalnya hingga
dengan teknik sampling lalu-lintas di beberapa ruas jalan. Pada studi kelayakan suatu
ruas jalan! data lalu-lintas umumnya disyaratkan oleh Pemberi ugas. Kita bisa
mensiasati pelaksanaan surveynya menjadi survey pencatatan nomor kendaraan ( plate
number matching). Pada survey ini! nomor kendaraan dicatat di sejumlah titik pada
setiap $ona yang dikaji. &ata-data nomor kendaraan lalu dicocokkan dimana pertama kali
dicatat dan terakhir kali tercatat sehingga dapat diperkirakan berapa volume kendaraan
dari suatu $ona ke $ona lainnya.
(*) =angkah *
" perjalanan di atas tentu belum bisa bicara banyak jika belum diketahui melalui rute
mana suatu kendaraan berangkat dari $ona ihingga berakhir ke $ona j. " tersebut
harus dibebankan ke model jaringan jalan. "odel jaringan jalan adalah representasi
sederhana dari jaringan jalan di lapangan. Komponen model jaringan jalan adalah
kombinasi antara titik (node) dan ruas (link ). itik (node) biasanya ditempatkan di suatu
persimpangan! sedangkan ruas (link ) adalah garis yang menghubungkan antara titik
persimpangan satu dengan lainnya. eberapa perangkat lunak yang umum digunakan
dalam pembuatan model jaringan jalan adalah >ad dan "apin+o. n+ormasi pada
database model jaringan jalan adalah panjang ruas (meter)! kapasitas ruas jalan
(smp'jam)! kecepatan arus bebas (km'jam) dan koordinat titik-titik (C!y).
(/) =angkah /
" hasil dari langkah #) selanjutnya perlu dibebankan ke model jaringan jalan hasil
langkah *). agaimana cara membebankannya: Pergunakan alat bantu perangkat lunak
seperti 8""82! S6?D dan beberapa perangkat lunak analisis transportasi lainnya.
7asil pembebanan adalah volume lalu-lintas di ruas jalan di %ilayah studi.
Pada studi kasus studi kelayakan pembangunan jalan baru maka hasil pemodelan
jaringan jalan ini adalah berapa volume lalu-lintas yang akan melalui jalan tersebut. Kok
sepertinya simpel sekali ya membuat pemodelan jaringan jalan: Ba memang simpel!
dengan berlatih giat dan sering membaca buku literatur maka model adalah sesuatu
-
8/18/2019 Referensi09ada
7/16
yang mudah. Seperti apa sih contoh penerapannya: unggu postingan saya selanjutnya
ya . . .
S9=9 E "anajemen lalu lintas di sekitar enteng Fastenburg harus ditata betul jika
Pemkot Surakarta memilih lokasi tersebut sebagai pasar darurat untuk 2.#55 bakul
Pasar Kle%er. Pasalnya selain menjadi per%ajahan Kota Solo! lokasi t%rsebut juga
termasuk ra%an kemacetan.
Pakar transportasi 6niversitas "uhammadiyah Surakarta (6"S) &r "uslich 7artadi
S Ph& mengemukakan! Kemungkinan kemacetan kemungkinan besar terjadi karena
berkurangnya kapasitas jalan karena parkir! PK= dan aktivitas yang menimbulkan
hambatan samping jalan seperti kendaraan keluar masuk dan volume orang yang
menyeberang.
AKalau dari sisi bangkitan- 'tarikan perjalanan tidak akan berubah banyak. Folume
arus lalu lintas kemungkinan tidak akan berubah signi;kan mengingat lokasi relokasi
masih dalam satu $ona yg berdekatan dengan pasar lama.
api justru parkir! aktivitas bongkar muat! dan PK= yang jadi penyebab macet!A kata
Ketua Pusat Studi ransportasi 6"S itu. &engan kondisi tersebut! ia mengusulkan
perlunya kapasitas parkir yang memadai agar tidak meluber ke badan jalan. a juga
menilai perlu antisipasi agar PK= dan becak tidak meluber di trotoar dan badan jalan.
AKalau lahannya tidak mampu menampung kapasitas parkir maka solusinya bisa
dibuat lahan parkir semi permanen bertingkat dengan konstruksi baja yg relati+
murah! bisa dibangun dengan cepat dan bisa dibongkar pasang apabila sudah tidak
dipakai lagi.A
kses Keluar "asuk
Selanjutnya! "uslich mengusulkan akses jalan keluar masuk pasar juga harus
dihitung agar tidak terlalu banyak namun masih mampu melayani kebutuhan. Jalan
keluar masuk itu diharap tidak terlalu dekat titik konGik seperti persimpangan. Kalau
semakin banyak akses masuknya! maka akan semakin mengurangi kapasitas jalan
dan berpotensi macet.
Apabila dirasa perlu! beberapa ruas jalan di sekitar lokasi bisa diubah jadi satu arah
untuk mengimbangi dampak pengurangan kapasitas jalan.A a mengemukakan jika
akses keluar masuk bisa dibuat di sisi utara dan selatan. Sementara itu &osen
Hakultas eknik Sipil 6niversitas Sebelas "aret (6DS) r "ukahar "S>8
mengemukakan jika sebaiknya pintu keluar masuk pasar darurat tidak berada di
Jalan =oji%etan karena bisa menambah kemacetan di ka%asan itu.
-
8/18/2019 Referensi09ada
8/16
Senada! ia juga mengemukakan perlunya manajemen parkir serta bongkar muat
agar kesibukan pasar darurat tak membuat simpul kemacetan di per%ajahan kota.
(13-/5)
ransportasi erkelanjutan
DJ6D 89?
2. Pengertian dan &e;nisi ransportasi
ransportasi merupakan kegiatan pergerakan manusia atau perpindahan
manusia dan barang pada ruang dan %aktu tertentu. ransportasi merupakan
sesuatu yang dikembangkan manusia mulai dari $aman purba sampai terus
dikembangkan saat ini. Pengembangan transportasi saat ini harus berdasarkan
suatu perencanaan yang baik dan berjangka agar pengembangan transportasi
tetap berjalan dengan baik. &an juga harus sesuai dengan konsep pembangunan
berkelanjutan.
ransportasi adalah suatu proses pemindahan melalui jalur perpindahan baik
melalui prasarana alami seperti udara! sungai! laut! atau buatan manusia (man
made) seperti jalan raya! jalan rel! dan jalan pipa. 9bjek yang diangkut dapat
berupa orang maupun barang dengan menggunakan alat'sarana angkutan sertasistem pengaturan dan kendali tertentu yakni adanya manajemen lalu lintas!
sistem operasi! maupun prosedur perangkutan. &alam sistem transportasi! jalan
merupakan unsur yang paling mendukung keberlangsungan sarana transportasi.
"enurut 6ndang-6ndang ?epublik ndonesia Domor 22 tahun 2554 tentang =alu
=intas dan ngkutan Jalan! yang dimaksud dengan jalan adalah prasarana
transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan! termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas! yang
berada pada permukaan tanah! di atas permukaan tanah! di ba%ah permukaan
tanah dan'atau air! serta di atas permukaan ait! kecuali jalan kereta api! jalanlori! dan jalan kabel.
-
8/18/2019 Referensi09ada
9/16
"enurut 6ndang-6ndang Domor #3 ahun 255* Pasal /! peran jalan dibagi
menjadi #! yaitu,
. Sebagai prasarana transportasi , mempunyai peran penting dalam bidang
ekonomi! sosial! budaya! lingkungan hidup! politik! hankam! serta dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
2. Sebagai prasarana distibusi barang dan jasa , merupakan urat nadi kehidupan
masyarakat! bangsa! dan negara.
#. "erupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan , menghubungkan dan
mengikat seluruh Iilayah ?epublik ndonesia.
da beberapa de;nisi dari para ahli tentang transportasi! yaitu ,
. "enurut "arlok (43)! transportasi berarti memindahkan atau mengangkut
sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. "enurut o%ersoC (43)! transportasi adalah perpindahan barang atau
penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain! dengan produk yang digerakkan atau
dipindahkan ke lokasi yang membutuhkan atau menginginkan.
#. Steenbrink mende;nisikan sebagai perpindahan orang atau barang
menggunakan kendaraan atau lainnya! diantara tempat-tempat yang dipisah
secara geogra;s.
*. "enurut Papacostas (43)! transportasi dide;nisikan sebagai suatu sistem
yang terdiri dari +asilitas tertentu beserta arus dan sistem control yang
memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu temapat ke
tempat lain secara e;sien dalam setiap %aktu untuk mendukung aktivitas
manusia.
/. "enurut Iarpani (2552)! transportasi atau perangkutan adalah kegiatan
perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan)
dengan menggunakan sarana (kendaraan).
&alam sistem transportasi! keseimbangan antara moda transportasi dengan
jumlah barang atau orang yang diangkut. Jika keseimbangan ini tidak bisa
terpenuhi yang tejadi hanyalah masalah-masalah transportasi. Kapasitas modaangkutan yang lebih kecil dari jumlah barang atau orang yang diangkut maka
yang terjadi semakin rendah tingkat keamanan dan kenyamanan. etapi apabila
kapasitas moda angkutan lebih besar dari barang atau orang yang diangkut
maka yang tejadi adalah semakin tinggi tingkat keamanan dan kenyamanan.
=alu lintas (trac) adalah kegiatan lalu lalang atau gerak kendaraan! orang! atau
he%an di jalanan. "enurut lunden,4 dalam Iarpani,445! usaha
memindahkan orang atau barang hamper selalu menimbulkan lalu lintas.
Ketidakseimbangan antara kapasitas jalan dengan volume pengguna jalan dapat
mengakibatkan masalah lalu lintas! seperti kemacetan dan kecelakaan lalu
lintas.
-
8/18/2019 Referensi09ada
10/16
"enurut "orlok (44)! komponen utama dalam transportasi adalah sebagai
berikut ,
. "anusia dan barang (yang diangkut)
2. Kendaraan (alat angkut)
#. Jalan (tempat pergerakan)
*. erminal (simpul sistem transportasi)
/. Sistem pengoperasian (mengatur * komponen lainnya)
etapi menurut "enheim (44)! lebih membatasi komponen utama dalam
transportasi! yaitu ,
. Jalan dan terminal
2. Kendaraan
#. Sistem pengelolaan
erdasarkan pendapat-pendapat ahli-ahli tersebut! sistem transportasi dalam
suatu kota merupakan gabungan dari elemen-elemen jalan dan terminal!
kendaraan! dan sistem pengoperasian yang saling terkait dan tetap harus
seimbang. 9rganisasi yang mengelola sistem perangkutan di ndonesia pada
tingkat nasional adalah &epartemen Perhubungan.
2.2 erminologi Perangkutan
Sistem transportasi yang baik merupakan hasil dari perencanaan yang baik pula.
6ntuk mendapatkan perencanaan diperlukan pendekatan-pendekatan sistem
agar perencanaan berjalan dengan baik. &alam suatu perencanaan memang
dibutuhkan sesuatu pemecahan untuk masalah-masalah yang terjadi. Sistem
transportasi pun juga membutuhkan pemecahan untuk masalah-masalah
transportasi. Sehingga terbentuk sistem transportasi makro yang terdiri dari
sistem transportasi mikro! yaitu ,
. Sistem Kegiatan
2. Sistem Jaringan Prasarana ransportasi
#. Sistem Pergerakan =alu =intas
*. Sistem Kelembagaan
7ubungan antara sistem transportasi mikro seperti bagan di ba%ah ini ,
Sistem Kegiatan
-
8/18/2019 Referensi09ada
11/16
Sistem Jaringan
Sistem Kelembagaan
8lemen-elemen sistem transportasi di atas memiliki hubungan yang terkait.
Sistem kegiatan memiliki jenis kegiatan tertentu yang akan membangkitkan
sistem pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan manusia. Pergerakan ini
membutuhkan sarana dan prasarana yang akan membentuk sistem jaringan
yang bisa terdiri dari jalan raya! rel kereta api! terminal! dan stasiun kereta api!
bandara serta pelabuhan laut. 7ubungan antara sistem kegiatan dan sistem
jaringan akan membentuk sistem pergerakan yang diatur oleh manajemen lalu
lintas. Ketiga sistem tersebut dikelola oleh suatu sistem lagi yang disebut sistem
kelembagaan. Sistem kelembagaan yang ada di ndonesia yang mengatur ketigasistem tersebut antara lain,
. Sistem Kegiatan , appenas! appeda ingkat dan ! angda! Pemda
2. Sistem Jaringan , &epartemen Perhubungan (&arat! =aut! dan 6dara)! ina
"arga
#. Sistem Pergerakan , &==J! 9rganda! Polantas! "asyarakat
ransportasi itu bersi+at >=9SL! yaitu compleC! large scale! interconnected!
open! dan social technical dan juga isu-isu dalam transportasi. Bang dimaksud
dengan compleC adalah transportasi melibatkan banyak komponen! perilaku
yang berada di dalamnya juga banyak! melibatkan banyak penentu kebijakan!
-
8/18/2019 Referensi09ada
12/16
dan interaksi antara pembangunan ;sik dan keputusan politis. =arge scale ialah
transportasi tersebut menggunakan bahan bakar +osil yang bisa menimbulkan
suatu dampak. nterconnected adalah transportasi terkoneksi atau terhubung
dengan energi dan perubahan iklim global karena dampak yang dihasilkan oleh
transportasi tersebut. 9pen artinya transportasi dipengaruhi oleh +aktor sosial
yang menyebabkan perubahan kehidupan social masyarakat! +aktor politik
karena pengelolaan sistem transportasi hanya dikelola oleh pemerintah saja! dan
+aktor ekonomi yang merupakan pelaksanaan pembangunan transportasi.
da beberapa isu-isu dalam transportasi! antara lain,
. Kemacetan
Penumpukan pada lokasi dan %aktu yang sama. ni disebabkan dikarenakan
jumlah moda transportasi melebihi kapasitas jalan tersebut.
2. Kecelakaan
Kecelakaan dapat diartikan persinggungan antara satu objek dengan objek yang
lain. Penyebabnya bisa bermacam-macam di antaranya manusia (human error)!
+aktor teknis (kendaraan! keadaan jalan! dan juga lingkungan). Haktor manusia
merupakan hal yang penting dalam upaya untuk menurunkan tingkat kecelakaan
lalu lintas.
#. su lain
su lain ini seperti kenyamanan objek yang diangkut! +rekuensi moda transportasi
pada jam-jam tertentu! biaya transportasi! keamanan dalam transportasi! polusidan energy dari kegiatan transportasi tersebut.
*. su dalam Sistem Kegiatan
Penumpukan kuantitas dan kualitas kegiatan! misalnya besarnya arus urbanisasi
di dalam suatu kota yang menyebabkan menumpuknya penduduk yang
mengakibatkan volume pergerakan manusia semakin besar. &an juga
menyebarnya pusat kegiatan dalam kota! sehingga mobilitas manusia lebih
besar karena tidak memusatnya seluruh pusat kegiatan. =alu kesenjangan yang
terjadi antar satu daerah dengan daerah lain yang menyebabkan manusia
memilih berpindah ke tempat yang lebih menjanjikan kehidupan yang lebihlayak.
/. su dalam Sistem Jaringan
Kuantitas dan kualitas jaringan transportasi yang masih rendah dikarenakan
pengelolaan sistem jaringan transportasi yang masih rendah. Sehingga
perkembangan moda transportasi dengan pertumbuhan sistem jaringan tidak
seimbang yang mengakibatkan ketidaknyamanan penggunanya. Juga kurang
e;sien dan e+ekti+nya penggunaan angkutan umum. &an juga kualitas angkutan
umum yang masih kurang nyaman untuk seluruh masyarakat.
0. su dalam Sistem Pergerakan
-
8/18/2019 Referensi09ada
13/16
"enumpuknya moda transportasi pada %aktu dan lokasi tertentu. "islanya
terjadi kemacetan pada jam kerja-sekolah karena kepentingan yang sama dan
lokasi yang sama dan juga %aktu yang sama mengakibatkan terjadinya
kemacetan.
. su dalam Sitem Kelembagaan
&ikarenakan adanya otonomi daerah menyebabkan pengelolaan sistem
transportasi tidak maksimal dan timpang antar daerah satu dengan daerah yang
lain. Pajak yang ditetapkan antar daerah pun berbeda sehingga biaya
pembangunan dan operasional itu berbeda pula yang mengakibatkan tidak
meratanya sistem transportasi antar daerah satu dengan yang lain.
2.# Hungsi dan "an+aat ransportasi
>iri dasar dari transportasi! yaitu ,
. "ultimoda ,
a. Selalu melibatkan lebih dari satu moda transportasi
b. Sistranas! yaitu konsep sistem transportasi integrasi antarmoda
2. "ultidisiplin ,
a. >iri pergerakan! pengguna jasa! sistem prasarana! dan sarana transportasi
b. ?ekayasa! ekonomi! geogra;! penelitian operasional! social politik!
matematika! in+ormatika! dan psikologi
#. "ultisektoral ,
a. anyak lembaga atau pihak yang terkait
b. &==J! PD! &inas ata Kota! Kepolisian! 9perator ngkutan 6mum! &ispenda!
dll.
*. "ultimasalah ,
a. &ari aspek pengguna jasa! rekayasa! operasional! ekonomi! social
"enurut Iarpani (2552)! +ungsi dasar dari transportasi adalah sebagai
penunjang! pemacu! dan pemicu. er+ungsi sebagai penunjang dan pemicu
apabila dipandang dari sisi melayani dan meningkatkan pembangunan serta
melayani dan mendorong berbagai kebutuhan lain. er+ungsi sebagai pemicu
bila dipandang sabagai pembangkit perkembangan dan pertumbuhan suatu
%ilayah untuk mendukung aktivitas manusia. ransportasi sebagai pendukung
aktivitas manusia seperti aktivitas ekonomi! sosial! pendidikan! rekreasi dan
hiburan! dan kebudayaan. "oda untuk melakukan aktivitas itu tergantung
dengan kebutuhan pengguna transportasi tersebut.
&i dalam +ungsi transportasi ini! ada konsep pergerakan. Konsep pergerakan
dibagi menjadi dua! yaitu pergerakan spasial dan tidak spasial. Pola pergerakan
-
8/18/2019 Referensi09ada
14/16
spasial meliputi pergerkan orang dan barang. Pola pergerakan tidak spasial
meliputi sebab terjadinya pergerakan! %aktu pergerakan! dan jenis moda yang
digunakan untuk melakukan pergerakan. Pergerakan barang kebanyakan
dipengaruhi adanya aktivitas produksi dan konsumsi yang dilakukan oleh
manusia. Suatu hasil produksi pasti membutuhkan sarana dan prasarana
transportasi agar hasil produksi tersebut bisa sampai di konsumen.
Proses pembangunan pasti tidak bisa lepas dari transportasi. Jika transportasi
bisa berjalan dengan baik! maka proses pembangunan pun akan berjalan dengan
baik. Karena untuk melakukan pembangunan pasti dibutuhkan aksesibilitas
untuk ke lokasi tempat pembangunan. &engan aksesibilitas yang mudah maka
pembangunan tersebut juga akan mudah selesai.
ransportasi juga memiliki man+aat! diantaranya man+aat sosial! yaitu untuk
kepentingan hubungan sosial! transportasi sangat membantu dalam
menyediakan +asilitas dan kemudahan untuk berhubungan antarsesama. =alu
man+aat ekonomi! yaitu transportasi penunjang agar manusia bisa memnuhi
kebutuhan hidup! dengan transportasi manusia bisa menuju ke tempat produksi
atau tempat pemasaran. "an+aat politik! yaitu transportasi bisa menyatukan
Degara ?epublik ndonesia yang merupakan Degara Kepulauan! sehingga antar
daerah satu dengan yang lain bisa saling terhubung. &an juga ada man+aat ;sik!
yaitu transportasi mendukung perkembangan kota dan %ilayah sebagai sarana
penghubung dengan merencanakan pola jaringan jalan yang baik.
2.* Permasalahan ransportasi
Permasalahan transportasi di ndonesia yang paling mendasar adalahketidakseimbangan antara volume moda transportasi dengan kapasitas jalan
atau prasarana dasar transportasi. &an pengelolaan sistem transportasi yang
masih kurang. Sehingga permasalahan-permasalahan transportasi yang ada di
ndonesia masih belum bisa diatasi. Bang terjadi di ndonesia adalah kemacetan.
Kemacetan seolah menjadi sesuatu yang biasa di dalam kehidupan perkotaan.
Karena kemacetan! banyak hal yang menjadi kerugian manusia dalam hidupnya.
"isalnya banyaknya penundaan dalam melaksanakan aktivitas.
anyak hal yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan tersebut. Seperti
buruknya sistem transportasi! karena pengelolaan sistem transportasi yang
kurang maksimal dan kurang baik menyebabkan terjadinya permasalahan
transportasi. &an juga tingginya mobilitas manusia yang kurang diimbangi
dengan perbaikan sistem transportasi juga menjadi penyebab terjadinya
kemacetan. =alu kurangnya kontrol dari pemerintah tentang penyelenggaraan
transportasi menyebabkan sistem transportasi menjadi tidak terkendali. Padahal
pemerintah sudah membuat peraturan atau undang-undang yang mengatur
tentang transportasi! tetapi karena kurang dikontrol menyebabkan hanya
pelanggaran-pelanggaran peraturan yang terjadi.
Pelanggaran-pelanggaran ini semata juga bukan salah masyarakat itu sendiri!
tetapi juga karena aparat penegak peraturan tersebut juga tidak bisamelaksanakan ke%ajiban dalam menerapkan peraturan tersebut kepada
-
8/18/2019 Referensi09ada
15/16
masyarakat. Padahal apabila peraturan ini dilaksanakan dengan baik! maka
masalah-masalah transportasi sedikit demi sedikit akan bisa diatasi karena
kesadaran masyarakat dan penegak peraturan sudah tumbuh untuk
meningkatkan kualitas sistem transportasi tersebut.
Pemerintah harusnya memang bisa membuat sistem transportasi yang bisamengakomodir seluruh lapisan masyarakat. Seperti membangun pedestrian
yang nyaman untuk pejalan kaki. Karena pedestrian sebenarnya bisa menekan
angka ketergantungan manusia untuk menggunakan moda transportasi. &engan
nyamannya pedestrian! masyarakat akan lebih senang berjalan kaki untuk
menempuh jarak yang tidak terlalu jauh. etapi dalam kenyataannya tempat
pedestrian atau trotoar tidak e+ekti+ untuk pejalan kaki. Bang terjadi adalah
trotoar saat ini banyak dijadikan sebagai tempat pedagang kaki lima. Bang juga
mengakibatkan kurang nyamannya pejalan kaki apabila ingin berjalan di trotoar.
Selain membangun pedestrian! pemerintah juga bisa mengoptimalkan
transportasi umum. &engan mengoptimalkan transportasi umum! masalah-
masalah transportasi seperti kemacetan akan bisa ditekan. Karena penggunaan
transportasi pribadi akan menurun dan lebih banyak beralih ke transportasi
umum. >ontohnya bus%ay di Jakarta! memang bisa menekan angka kemacetan
di Jakarta meskipun tidak maksimal. etapi dalam kenyataannya! transportasi
umum belum bisa optimal karena pengelolaan yang kurang dan juga keamanan
dan kenyamanan pengguna transportasi umum memang masih kurang.
6ntuk menangani masalah-masalah transportasi di perkotaan! hal-hal yang bisa
dilakukan antara lain,
. "engubah teknologi transportasi
2. "engubah teknologi in+ormasi
#. "engubah ciri kendaraan
*. "engubah ciri ruas jalan
/. "engubah kon;gurasi jaringan transportasi
0. "engubah kebijakan kelembagaan
. "engubah perilaku perjalanan
3. "engubah pilihan kegiatan
Perencanaan transportasi yang paling bisa dilakukan adalah dengan
perencanaan empat tahap! yaitu,
. angkitan dan arikan Pergerakan (rip 1eneration)
2. &istribusi Pergerakan =alu =intas (rip &istribution)
#. Pemilihan "oda ("odal choice'"odal Split)
-
8/18/2019 Referensi09ada
16/16
*. Pembebanan =alu =intas (rip ssignment)