referensi otomotif

5
Penjualan mobil lebih seret karena banjir Sabtu, 14 Februari 2015 | 17:52 WIB JAKARTA. Kondisi pasar otomotif Indonesia tengah kurang bergairah di awal 2015. Perubahan iklim dari Desember 2014 ke Januari 2015 dikatakan yang jadi penyebab, tren mengendur diperkirakan masih berlanjut sampai Februari 2015. “Penjualan ritel di pasar turun 20% dari Desember ke Januari, ini penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir. Saya tidak bicara tentang Daihatsu saja tapi keseluruhan pasar,” kata Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, setelah peluncuran New Sirion, di Jakarta, Sabtu (14/2/2015). Ada beberapa penyebab kondisi demikian, tutur Amelia, di antaranya harga mobil naik mulai Januari, pajak progresif, biaya produksi, dan penurunan diskon. Pada Desember, kebanyakan merek berusaha keras melepas semua stok ke konsumen dengan diskon besar, namun pada Januari diskon mengecil sementara harga jual naik. Misalnya, croosover Terios kode VIN 2014 diberikan diskon Rp 20 juta, namun VIN 2015 hanya Rp 10 juta. “Konsumen lebih memilih wait and see,” imbuh Amelia. Awalnya diperkirakan penyebab hilangnya minat beli masyarakat akan pulih pada Februari, namun sejak awal bulan cuaca hujan deras selama berhari-hari menimbulkan bencana banjir di Ibu Kota. Pasalnya, Jakarta dan sekitarnya merupakan lokasi terbesar pembelian mobil di Indonesia. “Orang – orang sibuk ngurusin banjir. Saya cek credit application in di ACC (Asuransi Credit Companies – milik grup Astra) umumnya turun 10 persen, sementara di mobil bekas turun 5 persen. Itu artinya pembelian mobil baru lebih jatuh dibanding mobil bekas,” papar Amelia. (Febri Ardani Saragih) http://industri.kontan.co.id/news/penjualan-mobil-lebih-seret-karena- banjir

Upload: yanniputri

Post on 27-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hghjkhjkhj

TRANSCRIPT

Penjualan mobil lebih seret karena banjirSabtu, 14 Februari 2015 | 17:52 WIB

JAKARTA. Kondisi pasar otomotif Indonesia tengah kurang bergairah di awal 2015. Perubahan iklim dari Desember 2014 ke Januari 2015 dikatakan yang jadi penyebab, tren mengendur diperkirakan masih berlanjut sampai Februari 2015.Penjualan ritel di pasar turun 20% dari Desember ke Januari, ini penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir. Saya tidak bicara tentang Daihatsu saja tapi keseluruhan pasar, kata Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, setelah peluncuran New Sirion, di Jakarta, Sabtu (14/2/2015).Ada beberapa penyebab kondisi demikian, tutur Amelia, di antaranya harga mobil naik mulai Januari, pajak progresif, biaya produksi, dan penurunan diskon. Pada Desember, kebanyakan merek berusaha keras melepas semua stok ke konsumen dengan diskon besar, namun pada Januari diskon mengecil sementara harga jual naik.Misalnya, croosover Terios kode VIN 2014 diberikan diskon Rp 20 juta, namun VIN 2015 hanya Rp 10 juta. Konsumen lebih memilih wait and see, imbuh Amelia.Awalnya diperkirakan penyebab hilangnya minat beli masyarakat akan pulih pada Februari, namun sejak awal bulan cuaca hujan deras selama berhari-hari menimbulkan bencana banjir di Ibu Kota. Pasalnya, Jakarta dan sekitarnya merupakan lokasi terbesar pembelian mobil di Indonesia.Orang orang sibuk ngurusin banjir. Saya cek credit application in di ACC (Asuransi Credit Companies milik grup Astra) umumnya turun 10 persen, sementara di mobil bekas turun 5 persen. Itu artinya pembelian mobil baru lebih jatuh dibanding mobil bekas, papar Amelia. (Febri Ardani Saragih)http://industri.kontan.co.id/news/penjualan-mobil-lebih-seret-karena-banjir

AKIBAT PERANG DISKON BISNIS OTOMOTIF ASTRA TURUNBanyaknya kompetitor yang melakukan perang diskon untuk merebut pangsa pasar yang ada menjadi faktor utama bisnis otomotif Astra turun.Dwitya Putrahttp://www.infobanknews.com/2014/10/akibat-perang-diskon-bisnis-otomotif-astra-turun/

PASAR MOBIL: Penjualan Truk Melesu, Ini PenyebabnyaKahfiSelasa, 10/02/2015 11:43 WIBhttp://otomotif.bisnis.com/read/20150210/46/400911/pasar-mobil-penjualan-truk-melesu-ini-penyebabnyaBisnis.com, JAKARTA Kinerja penjualan truk pada tahun lalu melesu, turun 16,1% dibandingkan dengan penjualan kendaraan niaga itu 2013.

Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Supranoto mengatakan kelesuan pasar truk pada tahun lalu disebabkan oleh banyak faktor, antara lain berlarutnya perhelatan seleksi kepemimpinan nasional, serta kian lesunya sektor pertambangan akibat larangan ekspor bahan mentah.

Penjualan truk pada tahun lalu mencapai 118.138 unit, atau lebih rendah 16,1% dibandingkan dengan 2013 yang mencapai sekitar 140.878 unit.Hingga akhir tahun, para pelaku usaha menahan belanja modal yang biasanya digunakan untuk pembelian armada truk. Namun tahun ini akan terjadi titik balik permintaan tersebut, ujarnya, Senin (9/2/2015).

Pada tahun lalu, kinerja pasar truk masih didominasi segmen light truck atau truk berukuran kecil dengan pangsa sekitar 96.020 unit, atau setara dengan 81,2% total pasar. Namun jumlah penjualan segmen ini mengalami penurunan 13,34% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 110.811 unit.

Penurunan yang sama juga terjadi pada segmen truk medium. Pada 2013, kinerja penjualan segmen ini mencapai 14.794 unit, sedangkan pada tahun lalu turun sekitar 17,6% menjadi sekitar 12.178 unit.

Lesunya sektor pertambangan akibat tidak diizinkannya ekspor bahan mentah membuat segmen truk besar atau heavy truck mengalami penurunan yang tajam. Penurunan tersebut mencapai 35% pada tahun lalu karena hanya terjual sebanyak 9.920 unit, sedangkan pada 2013 mencapai 15.273 unit.

Supranoto membenarkan pasar otomotif pada tahun ini masih melambat, jumlah penjualan keseluruhan dianggap stagnan yaitu di kisaran 1,2 juta unit. Akan tetapi, untuk pasar truk terjadi perbaikan kinerja yang dipicu bergulirnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.

Menurutnya, jika pada tahun lalu kontribusi pasar truk hanya sekitar 9,7% dari total penjualan keseluruhan yang mencapai 1,208 juta unit, pada tahun ini akan lebih membesar. Adapun pada 2013, kontribusi pasar truk terhadap penjualan tahun tersebut mencapai 11,5%. Komposisi akan berubah, terutama di medium dan light , ujarnya.

Kenaikan BBM Bukan Faktor Utama Turunnya Penjualan Mobilhttp://www.suara.com/otomotif/2014/08/22/125704/kenaikan-bbm-bukan-faktor-utama-turunnya-penjualan-mobilSuara.com- Kenaikan dan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak, dirasa bukan menjadi faktor utama penurunan industri otomotif, demikian kata Direktur Pemasaran dan After Sales PT. Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy."Yang terjadi adalah penundaan saja," kata Jonfis di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/8).Dia menyebutkan justru yang memberikan pengaruh langsung pada industri manakala harga dolar naik."Serta krisis ekonomi," imbuh dia.Sedangkan kenaikan BBM menyebabkan, konsumen hanya akan melakukan penundaan pembelian hingga 'masa transisi' berakhir. Selanjutnya, kata Jonfis, industri pun akan kembali normal. Hanya saja, waktu yang dibutuhkan untuk kembali normal sulit diprediksi."Karena dari beberapa kali kenaikan tidak ada pola yang pasti," katanya.Selain itu, hal tersebut juga dipengaruhi oleh besaran kenaikan BBM. Makin besar kenaikan, maka makin lama pula waktu yang diperlukan."Patokan besar itu jika kenaikan dilakukan sekaligus atau tidak bertahap," tutup diaMeski Penjualan Menurun, Bisnis Otomotif Malaysia Masih Dibawah Indonesiahttp://vibiznews.com/2015/02/18/meski-penjualan-menurun-bisnis-otomotif-malaysia-masih-dibawah-indonesia/Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) hari ini (18/02) mengumumkan jumlah mobil yang terjual sepanjang bulan Januari 2015 yang meningkat 1% atau 329 unit menjadi 50.602 unit dari 50.273 unit yang tercatat pada bulan yang sama tahun lalu. Namun secara bulanan volume penjualan turun 22% dari bulan sebelumnya pasca penawaran akhir tahun yang berlebihan pada bulan Desember 2014.Turunnya penjualan mobil pada bulan Januari dipicu setelah dirilisnya peraturan pajak baru untuk barang dan jasa yang dinaikkan sehingga membuat konsumen menahan pembeliannya. Penjualan kendaraan penumpang di bulan Januari turun menjadi 44.697 unit dari 44.702 unit pada bulan yang sama tahun lalu.Sebaliknya, penjualan kendaraan komersial meningkat menjadi 5.905 unit dari 5.571 unit pada bulan Januari tahun lalu. Sementara itu, total produksi kendaraan naik ke 56.654 unit di Januari dari 55.503 unit yang terdaftar di bulan yang sama tahun lalu.Produksi penumpang kendaraan tumbuh 52.387 unit dari 50.874 unit. Namun, produksi kendaraan komersial jatuh ke 4.267 unit dari 4.629 unit. Selain itu MAA juga memproyeksikan volume penjualan untuk bulan Februari diperkirakan akan lebih rendah dari Januari di tengah masa kerja pendek karena libur Tahun Baru Cina.Dan jika dibandingkan dengan volume penjualan mobil di Indonesia yang menurun untuk bulan dan tahun yang sama, penjualan mobil Malaysia masih jauh dibawah Indonesia. Data dari Gaikindo untuk penjualan mobil selama bulan Januari 2015 mencapai 94.139 unit, yang turun dibandingkan periode Januari 2014 yang 103,609 unit. Dan dilihat dari merek kendaraannya, sepanjang Januari mobil yang laku merek Toyota avanza yang laku dijual 12,411 unit