referensi

Upload: is-messi

Post on 05-Jul-2015

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Memperkuat Kemampuan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias dan Pengembangan RS Gunung Sitoli

Laporan Kegiatan tahun p g 2007 Oleh Fakultas Kedokteran UGM1

2

Isi Pemaparan KegiatanPengantar: Laksono Trisnantoro Pengembangan Kemampuan Rumahsakit (Pagi) Pengantar: Pendekatan Sistem Kesehatan Daerah dan Pengembangan Sistem Kesehatan Kab Nias (Siang dan Sore) Pengembangan Kemampuan Dinas Kesehatan3

PengantarPendekatan sistem kesehatan dalam P d k t i t k h t d l peningkatan kapasitas Dinas Kesehatan-Puskesmas Kesehatan Puskesmas dan RSD

4

Sektor Kesehatan1.Pemerintah 2.Masyarakat, 3.Lembaga Swasta

5

Penguatan DInas Kesehatan Propinsi dan KabupatenManagem. Manage erial ction Func Support ting SystemPlanning :Misi yang dipunyai Dinas Kesehatan Human Resources Manageme ntFinancial Logistics, Management Surveillance System Law and Regulation, etc

Implementation

Monitoring and Evaluation

Health Information System

Terlaksana nya misi dan tercapainya p y Visi DinKes

Budaya Kerja, Struktur Organisasi, Soft Skills, dll6

Penguatan RSAktif fitas Pelay yanan Aktifita as PenduukungPra Pelayanan: Proses Pelayanan: Proses Pelayanan KlinikBudaya Organisasi Asumsi Bersama, Nilai-nilai bersama Struktur Organisasi Fungsi, Divisi, Matriks Sumber Daya Strategis Keuangan, SDM, Informasi, Teknologi7

Pasca Pelayanan: Follow-up

Nilai yang didapat p

Tujuan kegiatan Capacity BuildingPenguatan Kemampuan manajerial bagi Di b i Dinas K Kesehatan d l h t dalam hal: h lKompetensi staf Dinas Kesehatan dalam manajemen. j Penguatan Sistem pendukung Manajemen (Managerial Supporting System), dan Perbaikan Kondisi Kerja.

8

Penguatan dilakukan secara multiP t dil k k lti years yang meliputi berbagai hal seperti disajikan pada kerangka kerja di bawah ini.

9

Rancangan Pengembangan Sebelum dan sesudah tanpa kontrol. Intervensi dilakukan dengan cara mengacu ke standar sistem yang ada.

Intervensi

Data sebelum intervensi

2007

2008

2009

Data sesudah intervensi

Data:

-Data situasi sebelum intervensi: data epidemiologi, faktor risiko, pembiayaan kesehatan dan hubungan lintas sektoral. g -Jumlah Staf -Kemampuan Perorangan untuk melakukan fungsi manajemen -Keadaan Sistem Pendukung Manajemen: : sistem manajemen SDM, sistem keuangan dan pembiayaan; sistem logistik (termasuk obat); sistem informatika dan surveillance yang baik, kemampuan menyusun aturan hukum dan regulasi regulasi, -Keadaan Kondisi Bekerja10

Intervensi yang dilakukanPeningkatan kapasitas p perorangan g Peningkatan kapasitas kelembagaan Dilakukan untuk Dinas Kesehatan dan Rumahsakit

11

E.1. Peningkatan Kompetensi Manajerial bagi Staf Dinas Kesehatan

Sasaran K i t S Kegiatan: Pimpinan dan Staf Dinas Kesehatan Pimpinan dan Staf Puskesmas

12

E.1.1. Kompeten dalam Menyusun Ss e Sistem Kesehatan dan Kemampuan ese a a da e a pua Analisis Situasi.

Penyusunan Si t P Sistem Kesehatan yang K h t mencakup berbagai komponen dalam sektor kesehatan: pemerintah (Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan, Kesehatan Dinas lain yang terkait, terkait BRR, WHO), masyarakat, dan kelompok swasta. Analisis Situasi Sektor Kesehatan.13

E.1.2. Kompeten dalam Proses Manajemen:E.1.2.1. K E 1 2 1 Kompeten dalam t d l Perencanaan: Penyusunan RPJM M t Plan Sektor P RPJM, Master Pl S kt kesehatan, dan Rencana Stratejik SKPD Program program Prioritas Program-program Perencanaan Struktur Penyusunan Rencana Program dan Anggaran berdasarkan KepMendagri14

E.1.2.2. Kompeten dalam Pelaksanaan:Kompetensi yang diharapkan dalam pelaksanaannya adalah aspek Soft Skills staf mencakup: Leadership, Leadership Time management, Advokasi, , decision making, communication, resources management management, delegation and management change, Penyusunan Peraturan Daerah y15

E.1.2.3. Kompeten dalam p melakukan monitoring dan evaluasi Jenis kegiatan meliputi : Evaluasi Sistem Surveillance di Kepulauan Nias Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Evaluasi Sistem Pelatihan SDM Evaluasi Keadaan Bekerja dan Kepuasan kerja karyawan. p j y16

E.2. Penguatan Sistem Pendukung ManajemenSasaran Kegiatan: Kelengkapan Lembaga: Software: Kebijakan, aturan, software komputer, dll Soft e Kebij k n t n oft e komp te Hardware: Peralatan kantor, komputer, gedung, dll. Jenis Managerial Supporting System yang akan dikembangkan: dik b k Sistem Pembiayaan dan Sistem Manajemen Keuangan: Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Staff Management): M t) Sistem Manajemen Obat Surveillance dan Sistem Informasi Kesehatan17

E.3. Perbaikan Kondisi KerjaSasaran K i t S Kegiatan: P Perorangan dan d Kelengkapan Lembaga Mencakup: M k Sistem insentif yang baik Melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan kinerja. Penataan Organisasi18

Waktu PenyelenggaraanPenguatan ini dil k k P t i i dilakukan secara multilti years (3 tahun, 2007 - 2009) dengan pembagian tahap sebagai berikut:

19

Tahun 1 (2007)Analisis Situasi : Analisis Situasi Kesehatan Berbagai evaluasi terhadap system yang ada saat ini. Analisis Pembiayaan Ke eh t n (Health Account). An li i Pembi n Kesehatan (He lth A o nt) Mobilisasi untuk perubahan: Peningkatan Komitmen Penyusunan Rencana Induk Kesehatan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Peningkatan kerjasama lintas sector

20

Tindakan di tahun 2007:Pelatihan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan staf dalam manajemen. Pembangunan dan pelatihan untuk berbagai Sistem: Surveillance dan Informatika Kesehatan; Sistem SDM; Sistem Manajemen Keuangan dan Pembiayaan. Advokasi-advokasi: Pemerintah Daerah, DInas yang lain, LSM, lain LSM dan Mas a akat Masyarakat. Kegiatan awal dalam penanggulangan penyakit prioritas. Di Puskesmas dilakukan perbaikan sistem diagnosis dan kondisi kerja (PHP2).

21

Tahun 2 (2008)Pelaksanaan Penguatan Sistem Prioritas Sistem. adalah: SIstem surveillance dan informatika kesehatan; SIstem Sumber Daya Manusia; Sistem Manajemen Obat; dan j ; Sistem Pembiayaan dan Sistem Keuangan. Soft SKills Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Penyakit Prioritas: Malaria, TB, Kecelakaan Lalulintas.dll (tergantung pilihan).22

Tahun-3 (2009)Evaluasi P E l i Proyek k

23

Kegiatan hari ini akan diikuti dengan:Pemahaman lebih lanjut dalam bentuk diskusi mendalam antara konsultan dengan mitra di K b it Kabupaten t Nias (yang akan dikembangkan)

Dilanjutkan dengan teknik komunikasi untuk mengembangkan kegiatan.24

Kegiatan PelatihanMenggunakan teknologi jarak-jauh M k t k l ij k j h Langsung melakukan kegiatan, misalnya advokasi, menyusun i l d k i proposal, sampai ke meningkatkan ketrampilan pribadi dalam komunikasi. Mengacu pada kerangka manajemen

25

Siapa mitra-mitra di Sektor Kesehatan1.Pemerintah 2.Masyarakat, 3.Lembaga Swasta

26

Siapa mitra-mitra di DInas Kesehatan?Managem. Manage erial ction Func Support ting SystemPlanning :Misi yang dipunyai Dinas Kesehatan Human Resources Manageme ntFinancial Logistics, Management Surveillance System Law and Regulation, etc

Implementation

Monitoring and Evaluation

Health Information System

Terlaksana nya misi dan tercapainya p y Visi DinKes

Budaya Kerja, Struktur Organisasi, Soft Skills, dll27

Siapa mitra-mitra di RS?Aktif fitas Pelay yanan Aktifita as PenduukungPra Pelayanan: Proses Pelayanan: Proses Pelayanan KlinikBudaya Organisasi Asumsi Bersama, Nilai-nilai bersama Struktur Organisasi Fungsi, Divisi, Matriks Sumber Daya Strategis Keuangan, SDM, Informasi, Teknologi28

Pasca Pelayanan: Follow-up

Nilai yang didapat p

Harapan:Semoga dapat dilaksanakan dengan S d t dil k k d semangat

29

Rincian KegiatanA. Penguatan R A P t Rumahsakit sebagai h kit b i Lembaga yang lebih bersifat pelayanan l B. Pengembangan Sistem Kesehatan C. Penguatan Dinas Kesehatan sebagai Lembaga pemimpin sektor kesehatan30

Kegiatan Pengembangan Ke depan

31

A.

Pengembangan b Sistem Kesehatan Kabupaten Nias

32

Kajian Hasil Kegiatan Penyusunan Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten Nias

Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK) FK - UGM

33

Output K i t O t t Kegiatan:Rumusan Si t R Sistem Kesehatan K h t Kabupaten Nias yang terdokumentasikan dalam dokumen Sistem Kesehatan Daerah. Rancangan Draft Peraturan Daerah tentang Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten Nias Nias.

34

Kebijakan j DesentralisasiDalam bentuk berbagai peraturan hukum

Alur BerfikirBagaimana dampaknya

Input

Lembaga PemerintahMasyarakat dan Swasta Faktor-faktor lain

Status Kesehatan Masyarakat

35

Sistem Kesehatan Daerah Kab. Nias

Desain Sistem Kesehatan(Sesuai karakteristik daerah)

Implementasi PP N 38/2007 No.Dokumen SKD

Komponen p Pelaku dalam SKD Kab. Nias (Pemerintah, Swasta, Masy)

Komitmen Dinkes dalam K it Di k d l Penerapan Controling Pelaksanaan SKD Bersama Pemerintah Kab Nias Kab.

Aplikasi kedalam bentuk PERDA

PENGAWASAN36

Sistem Kesehatan Daerah Kab. Nias Adalah Ad l h semua k i t yang b k it kegiatan berkaitan dengan kesehatan yang secara bersamasama diarahkan untuk mencapai tujuan utama berupa peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Nias. SKD Kab. Nias menjadi pedoman upaya Kab kesehatan bagi setiap masyarakat di wilayah Kabupaten Nias37

II. Proses Penyusunan Sistem y Kesehatan Daerah Kab. NiasTahap 1 : Memahami Konsep konsep Penting dalam Penyusunan SKD Konsep-konsep Kab. Nias Tahap 2 : Memahami Pentingnya Penyusunan S Kab. Nias SKD Tahap 3 : Identifikasi hubungan antara Dinas Kesehatan dan pihakpihak lain dalam SKD Kab. Nias (antar elemen) Tahap 4 : Identifikasi pembagian peran antar level (Pusat, Propinsi dan kabupaten/kota) berdasarkan PP No. 38 Tahun 2007 Tahap 5 : Penyusunan Draft Dokumen SKD Kab. Nias p y38

Pendekatan Sistemik P d k t Si t ikDilakukan dengan 2 cara: Dil k k d (1) identifikasi komponen pembentuk sistem; dan (2) menganalisis interconnection, saling keterkaitan antar komponen dalam pola tertentu.39

III. Situasi Kab. Nias Saat iniKondisi Geografis K di i G fi Kondisi Sektor Kesehatan

40

Tujuan Analisa Data Pendukung Sektor Kesehatan :Sebagai dasar analisa situasi sektor kesehatan Sebagai dasar penyusunan dokumen SKD Kab. Nias, Masterplan Kesehatan Kab. Nias dan Review Renstra Dinkes Kab. Nias Sebagai dasar untuk menentukan derajat kesehatan Masyarakat di Kab. Nias41

Pola berfikir: Penentu Status Kesehatan Masyarakat

Status Kesehatan Masyarakat

Faktor Struktural

Faktor Sosial

Faktor Individual

42

Hasil Analisis Data Pendukung (Survey Pendahuluan)

43

I. Analisis Status Kesehatan K hAngka K A k Kematian Bayi (AKB) ti B i Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Ibu (AKI)

44

Angka Kematian Bayi (AKB)Data d i P fil K D t dari Profil Kesehatan K b Nias h t Kab Ni 2005 cenderung menurun 59,6 per 1000 kelahiran hidup tahun 2002 menjadi 51,4 per 1000 kelahiran hidup tahun 2005

45

Angka Kematian Balita (AKABA)Tahun 2002-2006 j T h 2002 2006 juga mengalami l i penurunan dari 72 per 1000 kelahiran hidup menjadi 65 8 per 1000 65,8 kelahiran hidup.

46

Angka Kematian Ibu (AKI)Angka K A k Kematian Ibu (AKI) tahun ti Ib t h 2003-2005 sangat fluktuatif tetapi masih cenderung tinggi dengan 330,20 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 2005.

47

II. Hasil Analisis Faktor Determinan1. Faktor Determinan Perorangan 1 F kt D t i P 2. Faktor Determinan Sosial 3. Faktor Determinan Struktural

48

1. Faktor Determinan PeroranganPerilaku P il k masyarakat kabupaten nias : k tk b t i Menjunjung tinggi adat istiadat daerah tuak medan/tuak suling p y g penyakit g gg gangguan hati, kecelakaan lalulintas Tinggal berkelompok Mengandalkan hasil bumi = bercocok tanam, pedagang, dan nelayan. Angka kemiskinan yang tinggi Kebiasaan merokok Kebiasaan untuk enggan berobat ke Puskesmas Masih Banyak yang percaya dengan pengobatan secara mistik

49

Angka KecelakaanAngka k A k kecelakaan di K b Nias masih l k Kab Ni ih tinggi Data Subdin P2 Dinas Kesehatan Kab Nias tahun 2004 sebesar 1.780 kasus atau sekitar 1,06 persen. persen Data tahun 2006 sampai dengan Bulan Desember 2006 sebesar 1.623 kasus.

50

Kedudukan Ekonomi Sosial:Hasil Suseda tahun 2005 diperoleh persentase penduduk perempuan yang buta huruf sebesar 12,55 %, sementara penduduk laki-laki 5,95% dari total penduduk berumur 10 tahun keatas. t h k t Data BPS Kabupaten Nias Tahun 2005, tingkat pendidikan di Kabupaten Nias masih sangat rendah persentase terbesar 46,07% yaitu tingkat pendidikan tamat SD dan 27,61% tidak/belum tamat SD. Mata M t pencaharian masyarakat Kab. Ni mayoritas 87% h i k t K b Nias it adalah berkebun, 5% berdagang, dan sisanya adalah pegawai, nelayan, dll51

2. Faktor Determinan SosialData Subdin KKIA DinKes Kabupaten Nias tahun 2005 status gizi buruk balita 8,04%, gizi kurang 23,12 %, gizi baik 66,44%, dan gizi lebih sebesar 1 42 % P i i l bih b 1,42 %. Persentase b lit t balita dengan gizi buruk yang dirawat pada tahun 2005 =1,31 %. , Status gizi balita tahun 2003-2005 sangat fluktuatif akibat terjadinya gempa dan tsunami di Kabupaten Nias secara keseluruhan gambaran status gizi balita masih memerlukan perbaikan lagi.52

Lingkungan Hidup:Faktor Lingkungan Hidup di wilayah kabupaten Nias belum dapat digolongkan sebagai lingkungan y g memiliki status g g g yang kesehatan baik. Hal ini disebabkan karen

masih banyak RT yang tidak memenuhi persyaratan rumah sehat seperti MCK ventilasi, MCK, ventilasi sumur dll.

Sumber air bersih terbanyak dari sumur y atau pompa air dengan kualitas yang buruk.

53

3. Faktor Determinan StrukturalPerubahan Regulasi : Adanya PP terbaru di sektor kesehatan seperti PP No 38 dan 41 tahun 2007. Hal ini menyebabkan implikasi yang sangat signifikan terhadap fungsi dinkes dan struktur organisasi perangkat Dinas kesehatan kesehatan. Belum terlihat adanya sistem informasi yang interconnected dengan sistem surveilans di dinas kesehatan maupun di puskesmas. Jejaringnnya belum terbentuk. b k Peran serta Lintas sektor masih sangat minim sekali yang terkait dalam sektor kesehatan, dan kepentingan politik sering menjadikan kendala di lapangan lapangan.

54

Umur Harapan Hidup (UHH) untuk U H Hid t k tahun 2005 sebesar 67,19 angka tersebut sudah sesuai dengan target Indonesia Sehat 2010 yaitu 67,90 dan lebih baik dibandingkan Angka Harapan Hidup nasional sebesar 68,23.

55

Jumlah penduduk tahun 2005 adalah 446 608 jiwa 446.608 jiwa, 104.594 KK. Rata-rata pertumbuhan penduduk tahun 2001 2003 1,4% Distribusi kelompok umur didominasi kelompok umur 0 14 tahun dan kelompok umur diatas 60 tahun sebanyak 186.651 jiwa atau sekitar 41,8 persen yang 186 651 41 8 merupakan kelompok umur tidak produktif, sedangkan kelompok umur produktif hanya 259.957 jiwa atau ji a ata sebesar 58,2%. 58 2%

56

Kepadatan penduduk Kabupaten Nias menurut data dari BPS Kabupaten Nias Tahun 2004-2005 sebesar 124 2004 2005 jiwa per km2 dan meningkat menjadi 126 jiwa per km2. Kepadatan penduduk tinggi dan tidak merata paling banyak di Kecamatan Gunung Sitoli yaitu sebesar 466 65 466,65 jiwa per km2.57

Sumber pendanaan kesehatan Kab. S b d k h t K b Nias (2005-2006), terdiri dari :Pemerintah Kab paten (PAD Peme intah Kabupaten (PAD, DAU) Pemerintah Pusat (DAK, Tuban) Dana Rekonstruksi NGO Asing dan LSM

58

Komponen Sub Sistem SKD Kab. p Nias 1. 1 2. 3. 4. Upaya Kesehatan U K h t Pembiayaan Kesehatan SDM Kesehatan Logistik Obat Medik, Makanan, dan Minuman 5. Pemberdayaan Masyarakat y y 6. Manajemen kesehatan (?) 7. Regulasi Kesehatan59

IV. Konsep dan Landasan Hukum p Penyusunan SKD Kab. Nias KonsepDesentralisasi Kesehatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan Good Governance Perubahan Posisi dan Fungsi Dinas Kesehatan Landasan H k L d HukumUndang-undang Dasar 1945 : Pasal 34 (3) Tap MPR Peraturan Perundangundangan Peraturan Pemerintah Keputusan Menteri Kesehatan Peraturan Daerah Kab. Nias Peraturan Bupati60

Landasan H k m Hukumo o o o o o

o o o

UU Kesehatan UU Praktik Kedokteran UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN UU No. 10 Tahun 2004 tentang UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP) PP No. 38 Tahun 2007 (Pengganti PP No. 25/2000 tentang Pembagian urusan sektor kesehatan antara pemerintah pusatpropinsi dan Kab/kota) PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Pengganti PP No. 8 Tahun 2000) KepMenKes terkait p Peraturan Daerah Kab. Nias (NA)61

V. Komponen Pelaku dalam SKD p Kab. NiasPemerintahPusat Provinsi Kabupaten/Kota Lintas SKPD terkait (Pemangku Kepentingan, berdasarkan PP N 41/2007) b d k No.

SwastaSarana Pelayanan Kesehatan swasta dan praktek perorangan; Dunia Usaha; Donor Agency

Masyarakat dan Organisasi Profesi

62

PemerintahSebagai S b i regulator, l t pemberi dana dan pelaksana

MasyarakatSebagai pemberi dana dan l k d pelaksana.

UsahaProfit dan Non-profit Milik Pemerintah-Swasta Sebagai pelaksana63

64

Hambatan dalam Pengembangan g g SKD Kabupaten NiasInternalTerbatasnya SDM, Anggaran kesehatan serta sarana pendukung lainnya Perilaku P il k masyarakat yang k t masih susah untuk menerima perubahan y g Rendahnya tingkat pemahaman akan arti desentralisasi sektor kesehatan Masih kurangnya kebijakan terkait sektor kesehatan Belum terpaparnya fungsi/peran utama Dinas kesehatan

Eksternal

Kurangnya peranan pelaku di dalam Sektor kesehatan; ; Kurangnya kesadaran untuk pengembangan sektor kesehatan secara bersamasama; Nuansa Politik yang masih mendominasi situasi sektor kesehatan65

Rekomendasi1. 1 Pengembangan SKD Kab. Nias Kab dilakukan secara bertahap dan komprehensif; 2. Perlu adanya komitmen bersama dari setiap komponen pembentuk sistem untuk memahami fungsi dan peranannya masing-masing masing masing 3. Adanya pemahaman dari setiap pelaku di dalam SKD Kab. Nias siapa yang menjadi operator dan d regulator l t 4. 4 SKD Kab. Nias merupakan Kab dasar atau pedoman dalam penyusunan masterplan Kesehatan Kabupaten dan diterjemahkan dalam bentuk perencanaan strategis Dinas Kesehatan. 5. 5 Perlu adanya Pemahaman akan kedudukan PP 38/2007 dan PP 41/2007 sebagai dasar dalam penetapan fungsi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan kab. Nias kab sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.66

Alur Pembiayaan Kesehatan y Sebagai Dasar Sub-Sistem y Pembiayaan Kesehatan DaerahDeni HarbiantoTelp 0274-549425

67

PENGEMBANGAN District Health Account Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara

Studi Alur Pembiayaan Kesehatan Sebagai Bagian Sub-Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten Nias

68

Latar BelakangSuatu sistem kesehatan yang baik adalah sistem yang dapat mendelivered produknya berupa pelayanan kesehatan yang merata dan adil bagi setiap individu masyarakat. (konsep health equity) Sistem pembiayaan kesehatan juga harus mampu mendelivered dana tepat Pentingnya evaluasi dan monitoring pembiayaan Mendukung Sistem y y g Pembiayaan Kesehatan Daerah yang terintegrasi antara Pemerintah, Masyarakat, 69 dan Swasta.

Tujuan KegiatanMenggambarkan sistem Alur gg Pembiayaan di Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara untuk keperluan dasar data sub-sistem pembiayaan yang merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Daerah. Mendorong pemanfaatan data berbasis District Health Account untuk keperluan mapping sistem pembiayaan k bi kesehatan di K b h t Kabupaten t Nias, Propinsi Sumatera Utara.70

Hasil Yang DiharapkanTersedianya data-set Alur Pembiayaan di Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara, sebagai salah satu alat untuk perencanaan l h l k kesehatan sampai dengan evaluasi sumber-sumber pembiayaan yang b b bi ada dan alternatif sumber pembiayaan lainnya, sesuai dengan lainnya kondisi ekonomi kab. Nias. (Dokumen)71

Aliran Dana Pembiayaan Kesehatan dalam Sistem Health AccountSumber Dana Pemerintah Sumber Dana Swasta

Agen Pemerintah

Provider Kesehatan

Agen Swasta dan Pih k III d Pihak Fungsi u gs Kesehatan

Sumber Dana Lain

Pembiayaan Rumah Tangga

72

Kebijakan Pembiayaan Kesehatan Berbasis Konsep DHA

Sumber Dana (dari mana)

Agen Pembiayaan (diserahkan (di hk melalui siapa)

Provider (digunakan (di un k n oleh siapa) Peta Aliran Dana Pembiayaan Kesehatan Kebijakan j

Output:

Fungsi (digunakan Untuk apa)

Pembiayaan Kesehatan

End Uses

73

LANGKAH ANALISIS ALUR PEMBIAYAANIdentifikasi K di i k k t Id tifik i Kondisi kekuatan ekonomi k i masyarakat dan kekuatan ekonomi pemerintah Identifikasi Sumber Pembiayaan Kesehatan dari Pemerintah Pemerintah, Masyarakat dan Swasta di Kabupaten Nias, Nias sebagai bagian dari review Dokumen DHA Nias.74

Analisis Situasi Kekuatan EkonomiProvince DistrictFiscal Capacity (Index) FisCap Category GDRP/capita (Rp) GDRP Category

Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Utara

Kab. Nias Kab. Langkat Kab. Simalungun Kab. Tapanuli Selatan Kab. Tapanuli Tengah Kab. Asahan Kab. Labuhan Batu Kab. Mandailing Natal Kab. Tapanuli Utara Kab. Dairi Kab. Tanah Karo Kab. Deli Serdang Kab. Toba Samosir Kota Pematang Siantar Kota Padang Sidempuan Kota Medan Kota Tanjung Balai Kota Binjai Kota Tebing Tinggi Kota Sibolga

0.1461 0.2163 0.2555 0.2671 0.2718 0.2933 0.2956 0.3192 0.3483 0.3510 0.3962 0.4144 0.4277 0.7174 0 7174 0.7221 1.1479 1.2113 1.3622 1.4540 2.3749

rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi

4,286,182.51 4,631,417.79 3,323,637.01 3,633,121.38 3,245,351.15 4,335,749.62 4,715,633.37 4,088,837.68 3,851,758.23 , , 4,018,074.39 3,762,107.10 4,825,612.80 4,680,162.91 5,510,310.47 5 510 310 47 4,703,782.97 6,454,347.45 5,200,491.36 5,559,522.35 5,257,140.20 4,798,994.98

Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah

75

Kondisi Saat IniSudah tersedia data/dokumen DHA Kabupaten Nias Kab paten Nias, dengan standar yang standa ang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan c.q Biro Keuangan. cq Keuangan Arahnya sudah ke Identifikasi Sumber, Agen, Agen Provider dan Fungsi Kesehatan Kesehatan. Digunakan sebagai basis penghitungan KW SPM SPM. Masih menggunakan data pemerintah (dinkes dan non-dinkes) (di k d di k )76

Output Dari Kegiatan Saat IniIdentifikasi Sumber dan Agen Pembiayaan melalui standar District Health Accout dan International Classification of Health Account. Hasilnya berupa matriks. Arahnya dokumentasi situasi pembiayaan kesehatan sebagai sub komponen dalam pengembangan sistem kesehatan daerah (peran masing-masing stakeholder, pusat, propinsi, dan k b d kabupaten k t t kota, serta masyarakat d t k t dan swasta).77

Gambaran Umum Alur Pembiayaan Saat IniSUMBER PEMBIAYAAN PEMERINTAH Departamen Kesehatan/Pusat Dinas Kesehatan Propinsi Dinas Kesehatan Kabupaten AGEN PE EMBIAYAAN Non-Dinas Kesehatan 18.39% 0.00% 30.96% 30 96% 2.43% SWASTA 0.00% 0.00% 0.00% 0 00% 0.00% MASYARAKAT 0.00% 0.00% 0.00% 0 00% 0.00% DONOR 0.00% 0.00% 6.30% 6 30% 0.00% 18.39% 0.00% 37.26% 37 26% 2.43% TOTAL

ASKES JAMSOSTEK JAMKESDA

6.97% 0.00% 0.00%

0.00% 0.00% 0.00%

0.00% 0.00% 0.00%

0.00% 0.00% 0.00%

6.97% 0.00% 0.00%

Rumah Tangga Perusahaan Swasta BUMN

0.00% 0 00% 0.00% 0.00%

0.00% 0 00% 0.00% 0.00%

34.95% 34 95% 0.00% 0.00%

0.00% 0 00% 0.00% 0.00%

34.95% 34 95% 0.00% 0.00%

LSM/NGO

0.00%

0.00%

0.00%

0.00%

0.00% 78 100.00%

TOTAL

58.74%

0.00%

34.95%

6.30%

Sumber Pembiayaan (2006)Source of FinanceEXTERNAL 6% GOVERNM ENT 59%

Financing Agents

Ministry of Health 18% Household 35%

Provincial Health Office 0%

HOUSEHO LD 35% Social Health Insurane Other 7% Govt office 3%

District Health Office 37%

79

Provider Kesehatan (20012006)100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Gov't Health Care Unit (Hospital) Gov't Office Provide Health Services Other intitustions Provide health Services

80

Fungsi Kesehatan (2001-2006) (2001 2006)100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Research+Development Health Training+Educ Management+Adm Drugs+Medical Equipment Infrastructure+Investment Promotive Care Prevention Programe Curative Care

81

Line Items (% and juta Rp)100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 10,000 10 000 Operational in Health Care/Services Infrastruktur+Inv estment 50,000 70,000 , 60,000

40,000

30,000 30 000

Operational in Health Care/Services Infrastruktur+Inv estment

20,000

-

82

KESIMPULANKomposisi bantuan untuk pemerintah Nias melalui BRR disalurkan melalui mekanisme keuangan APBN atau dianggap dana pusat. Dana ini relative sangat besar sehingga pusat pembiayaan kesehatan pemerintah terlihat relative besar (Pasca Bencana). Bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan dana masyarakat (60%:40%) Komposisi p p pembiayaan tersebut menyebabkan system p y y y pembiayaan y g ada di Nias y yang terlihat dominan di pemerintah pasca bencana. Pembiayaan kesehatan cenderung rendah, mengingat sebagian besar masyarakat mempunyai mata pencaharian, berkebun, nelayan, dan berdagang dalam skala kecil. Dari sisi provider kesehatan, pembiayaan kesehatan banyak yang disalurkan melalui unit pelayanan kesehatan pemerintah (data swasta masih belum valid), seperti puskesmas, pustu, dsb. Hal ini mengingat geografi pulau Nias, yang sebelum bencana, bencana tidak mudah bagi penduduk untuk mencapai RS (terdekat)di kota. kota

83

KESIMPULAN (Lanjutan)Dari sisi fungsi kesehatan, fungsi kuratif masih memiliki proporsi yang besar (rata kesehatan (ratarata 60%), kemudian diikuti oleh investasi infrastruktur (l.k 20%). Walaupun pasca bencana terjadi kenaikan untuk pembangunan infrastruktur sampai dengan lebih dari 30% dari total pembiayaan kesehatan ( p y (tahun 2006-2007) ) Dari sisi Line Items, operasional untuk kesehatan masih memiliki proporsi lebih besar (70%) dibandingkan dengan investasi dan infrastruktur (30%). Operasional terbesar, masih digunakan untuk keperluan operasional (reccurent) dari kegiatan/program pelayanan kesehatan (30%-40%) kemudian untuk keperluan pembayaran gaji/honor/jasa medis (20%-30%), kecuali untuk tahun 2005, ketika terjadi bencana, proprosi operasional agak menurun drastis, akibat banyaknya tempat pelayanan kesehatan yang rusak, sehingga operasional untuk kegiatan rusak pelayanan kesehatan menurun relatif drastis.

84

Health Care Line-Items(% and Juta Rp)100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Salary/Medical fee Reccurent in Health Care/Services Travelling/Transp ort Cost Drugs+Medical Equipment 30,000 Travelling/Transp ort Cost Drugs+Medical Equipment Salary/Medical fee Reccurent in Health Care/Services Others 60,000 ,

Office Equipment

50,000

Office Equipment

40,000

Others

20,000

10,000

-

85

Saran dan RekomendasiGambaran Alur Pembiayaan Kesehatan yang ada, diharapkan bisa ada sebagai sub komponen dasar pemikiran kebijakan untuk menentukan bentuk sistem pembiayaan kesehatan di Kabupaten Nias, yang tertuang dalam Masterplan Kesehatan dan Sistem Kesehatan Daerah. Selain itu juga gambaran ini juga harus lebih Daerah dipertajam dengan data yang lebih valid Perlu adanya draft rekomendasi pemantapan peran Pemerintah ( (Pusat, Propinsi, dan Kab/Kota p sesuai dengan PP38 tahun) g ) 2007, serta peran masyarakat dan swasta (konsep governance) dalam pembiayaan kesehatan, diharapkan mampu untuk menjadi dasar kebijakan pembiayaan kesehatan kabupaten dan sebagai bahan advokasi ke pemerintah daerah, dan lembaga kepemerintahan yang lebih tinggi Perlu adanya pengembangan institusi data manajemen pembiayaan di Kabupaten Nias (Institusionalisasi Data Pembiayaan Kesehatan).86

Rencana Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan D K h t Daerah di h Kabupaten Nias p

87

PENYUSUNAN RENCANA INDUK SDM KESEHATAN WILAYAH

dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes

88

TUJUAN & HASIL YANG DIHARAPKAN Sistem Kesehatan Daerah RPJM Daerah MASTER PLAN Kesehatan Rencana Induk SDM Kesehatan Wilayah

Renstra SKPD (Dinkes)Rencana Fungsi Manajemen SDM SKPD (Dinkes)

89

KERANGKA ANALISIS SITUASI SDM KESEHATAN DAERAH

Disain Sistem Keseh. Kebutuhan Kesehatan Populasi

Hasil Kesehatan

Supply

ProduksiPenyebaran & Pemanfaatan Sumber daya Kombinasi Sumber daya y Yg efisien (SDM & Non-SDM)

Master Plan Keseh.

Perencanaan & Estimasi SDMManajemen, Manajemen Organisatisi, & Penyediaan Yan-Kes

Hasil Penyedia Layanan

Sumber2 Keuangan

Hasil Sistem

Adapted from: ACHDHR, 2005

90

SITUASI 2006: RATIO JENIS TENAGA/100.000JENIS TENAGA RATIO/100.000INDONESIA SEHAT 2010

NIAS 2006

DOKTER DOKTER SPESIALIS DOKTER KELUARGA DOKTER GIGI APOTEKER BIDAN PERAWAT AHLI GIZI AHLI SANITASI AHLI KES-MAS

40 6 2 11 10 100 117.5 22 40 40

14 1 0 3 3 30 86 4 3 491

KARAKTERISTIK SDMJumlah: 610 orang (Data 2006) J l h (D t 58,85% bertugas di Puskesmas/Pustu/Desa; 30 49% di RS P k /P t /D 30,49% 60,77% perempuan 67,95% umur 3 menit (25%) Laporan harian : dibuat (60%); L h i dib t (60%) Informasi kepasien : 100% diberikan SDM dispensing : 1 orang (75%); 2 orang (25%) Ditarik pembayaran obat : non JPKM :100% gratis; umum : 50% ditarik pembayaran150

HASIL SEMENTARAPUSKESMAS1. 1 Lokasi dan Tempat penyimpanan OLM : Semua PUSKESMAS mempunyai tempat penyimpanan obat Luas ruangan rata-rata : 2 sampai 4 m2. Fasilitas ruang : tidak lengkap (Ventilasi, pendingin ruangan, exhaust fan, almari es / kulkas, pengukur suhu dan kelembaban ruang, timbangan obat, tempat penghancur obat (mortir), alat pemadam kebakaran, dll. 2. 2 Pengelolaan OLM : tidak menganut sistem manajemen obat yang baku 3. SDM yang tersedia : tidak memadai, dirangkap dan bukan farmasist atau asisten farmasist (AA). 4. Oragnisasi dan Mekanisme kerja : Organisasi secara struktur ada, mekanisme kerja tidak jelas k i k j id k j l 5. Sistem Informasi OLM : pencatatan dan laporan tidak atas dasar bukti, tidak memanfaatkan TI. Laporan dengan LPLPO. 6. Pendanaan : dari APBD, AsKes/Askeskin.151

PelayananPrescriber: dokter (100%); perawat/paramedik (50%) Prescriber pemeriksaan fisik diagnostik : dokter 100%; paramedik 50% Prescriber memberikan informasi: 100% Informasi yang diberikan : y g tentang penyakit : 66,6% tentang obat : 25% aturan pakai obat : 100% bahaya/ESO :42,5% b h /ESO 42 5% Menurut prescriber: Pemakaian antibiotika dan injeksi tidak perlu dibatasi Monitoring efek samping obat :100% dilaksanakan tetapi TIDAK dilaporkan

152

PASIEN Mendapat informasi dari prescriber : 100% Puas dengan pelayanan obat : 8 4% 8,4% Cukup dengan pelayanan obat : 16,7% Biasa : 8,4% Tidak puas : 25,0% Abstain : 41,5%

153

GUDANG FARMASI KABUPATEN1. TEMPAT dan LOKASI Jarak dari pusat kota Gunung Sitoli : 6.3 km Luas bangunan > 6 m2, Dinding tembok, lantai plester, ventilasi cukup, g , g , p , p, kipas angin, suhu sekitar 27 30 derajat C, rak obat cukup, alat pemadam kebakaran ada. 2. Sistem penyimpanan. Tidak sistematik, tidak ada dasar cara penempatan sistematik Tiap item barang menggunakan kartu stock dan buku register Barang keluar dengan mengacu FIFO, FEFO dan tercatat dibuku register 3. SDM. Jumlah tenaga Apoteker (1), AA (1), lainnya >5 orang. 4. Organisasi dan mekanisme kerja diatur dengan SK Bupati (060/1257/K/2002, tanggal 30 Agustus 2002 tentang : Susunan organisasi dan tata kerja UPTD GF Dinas Kesehatan Nias) 5. 5 Sistem Informasi Manajemen OLM belum menggunakan TI, berdasarakan TI LPLPO yang masuk. 6. Pendanaan : APBD, Program, ASKES/ASKESKIN.

154

DINKES KAB.NIAS

FARMASI & OLM MAKANAN-MINUMAN MAKANAN MINUMAN KOSMETIK OBAT TRADISIONAL NARKOTIK

PBF / PRODUSEN FARMAK MIN

PUSKESMAS PP 38 & 41/2007

RUMAH SAKIT

APOTIK

TOKO OBAT

MASYARAKAT:PERIJINAN PEMANTAUAN PENGENDALIAN PENGAMANAN PENINDAKAN -KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN -EFEKTIFITAS -KEAMANAN -KETERJANGKAUAN -PEMERATAAN PEMERATAAN

WARUNG

LAIN - LAIN155

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NIAS

TEMUANTEMUAN-TEMUAN:LOCAL POLICY / KEBIJAKAN DAERAHKEBIJAKAN TTG OLM PENINGKATAN YAN-FAR YAN-

SISTEM KESEHATAN DAERAH & MASTER PLANORGANISASI & TATA KERJA SDM SIMKES PEMBIAYAAN

BELUM TERTUANG DALAM SIKDA

RENCANA STRATEGIS DINKES KAB.NIAS

BELUM TERTUANG DLM RENSTRA-DA

SUMBERDAYA MANUSIA PEMBIAYAAN KEBIJAKAN & REGULASITUGAS FUNGSI WEWENANG IMPLM. PROGRAM MONITORING EVALUASI

PROGRAM /SKPD:-PROG. YAN KIA PROG. -PROG.GIZI MASY -PROG. P2P -PROG.PROMKES -PROG.KES-LING -PROG.DISASTER PROG DISASTER -PROG. DIK-LAT SDM

OBAT & LOGISTIK KESEHATANSIMKES SURVEILANS

-PROG.OLM (-) (-

156

Aspek organisasi dalam pengembangan SIK

157

SIK merupakan salah satu strategi Dinas Kesehatan untuk mencapai visi dan misinya SIK harus memiliki strategi yang sejalan dengan strategi Dinas j g g Kesehatan Strategi SIK meliputi:Strategi Sistem Informasi Strategi Teknologi Informasi158

Keterkaitan antara SIK dengan visi,misi visi misi dan strategi Dinas Kesehatan

KEGIATANPenyusunan Perundangan/Regulasi Bidang Kesehatan (Legal Drafting) Kab. Nias159

C. Penguatan Rumahsakit h ki sebagai b i Lembaga L b160

PERENCANAAN STRATEGIS DENGAN PENDEKATAN PROGRAM KLINIK DI RSD GUNUNG SITOLI, KAB SITOLI KAB. NIAS161