referat - tehnik probing dan irigasi sistem lakrimalis pada anak

11
 TEHNIK PROBING DAN IRIGASI SISTEM LAKRIMALIS PADA ANAK I. PENDAHULUAN Epifora didefinisikan sebagai aliran abnormal air mata hingga membasahi  pipi yang terjadi karena sekresi berlebihan air mata atau obstruksi saluran drain ase lakrimal. 1,2  Obstru ksi duk tus nas ola kri mal is konge nit al (ODNL! "NLDO# adal ah ganggu an pali ng umum yang me ny ebabk an epifo ra dan  biasanya disebabkan oleh kegagalan kanalisasi dari duktus nasolakrimalis (DNL#  pada ujung distalnya. analisasi DNL biasanya terjadi pada enam bulan akhir kehidupan intrauterin. Namun, dapat tertunda selama beberapa minggu atau bulan setelah dilahi rka n. el ainan dalam ron gga hid ung juga dap at men yeb abkan obstruksi duktus. Dari hasil penelitian didapatkan, bah$a sekitar %&' dari bayi memil iki ob st ruks i pa da saat la hi r, na mu n ha ny a 2 )' yang me nj ad i simptomatik. 1,2,%,)  Diagnosis ODLN didasarkan pada ri$ayat mata bayi terus menerus berair dalam beberapa minggu pertama setelah lahir. Diagnosis dapat diko nfirma si denga n menek an lembut kantu ng nasola krimalis dan meng amati refluks balik bahan mukopurulen dari pun*tum. 1,2,%,) Dal am me nangani ka sus ter seb ut se* ar a umum, di saran kan untuk menunggu resolusi spontan. Namun bila obstruksi persisten, prosedur operasi sta nda r ya ng dap at dil aku kan ada lah den gan teh nik pro bin g dan iri gas i dar i sistem lakrimali s di ba$ah anestesi umum. 1,)  +eh ni k ini di lakukan untuk membuk a kat up ant ara duk tus nas ola kri mal is dan hid ung . Dal am tehnik ini digunakan probe dengan ukuran mulai &.& 1.1& mm yang dile$atkan baik mel alui pun *tum atas atau ba$ah. 1,2  ushner men ya taka n bah $a teh nik ini memiliki tingkat keberhasilan -' pada pasien dengan obstruksi sederhana di katup /asner dan 0' pada pasien dengan jenis obstruksi kompleks. 1,) II. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM LAKRIMALIS ir mata mele$a ti empat proses yaitu produksi dari aparatus atau sistem sekretori lakrimalis, distribusi oleh berkedip, eaporasi dari permukaan okular, dan drainase melalui aparatus atau sistem ekskretori lakrimalis. 2 1

Upload: nisrinakl

Post on 14-Jan-2016

158 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

TRANSCRIPT

Page 1: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 1/11

TEHNIK PROBING DAN IRIGASI SISTEM LAKRIMALIS PADA ANAK 

I. PENDAHULUAN

Epifora didefinisikan sebagai aliran abnormal air mata hingga membasahi

 pipi yang terjadi karena sekresi berlebihan air mata atau obstruksi saluran

drainase lakrimal.1,2  Obstruksi duktus nasolakrimalis kongenital (ODNL!

"NLDO# adalah gangguan paling umum yang menyebabkan epifora dan

 biasanya disebabkan oleh kegagalan kanalisasi dari duktus nasolakrimalis (DNL#

 pada ujung distalnya. analisasi DNL biasanya terjadi pada enam bulan akhir 

kehidupan intrauterin. Namun, dapat tertunda selama beberapa minggu atau bulan

setelah dilahirkan. elainan dalam rongga hidung juga dapat menyebabkan

obstruksi duktus. Dari hasil penelitian didapatkan, bah$a sekitar %&' dari bayi

memiliki obstruksi pada saat lahir, namun hanya 2 )' yang menjadi

simptomatik.1,2,%,)  Diagnosis ODLN didasarkan pada ri$ayat mata bayi terus

menerus berair dalam beberapa minggu pertama setelah lahir. Diagnosis dapat

dikonfirmasi dengan menekan lembut kantung nasolakrimalis dan mengamati

refluks balik bahan mukopurulen dari pun*tum.1,2,%,)

Dalam menangani kasus tersebut se*ara umum, disarankan untuk 

menunggu resolusi spontan. Namun bila obstruksi persisten, prosedur operasi

standar yang dapat dilakukan adalah dengan tehnik probing dan irigasi dari

sistem lakrimalis diba$ah anestesi umum.1,)  +ehnik ini dilakukan untuk 

membuka katup antara duktus nasolakrimalis dan hidung. Dalam tehnik ini

digunakan probe dengan ukuran mulai &.& 1.1& mm yang dile$atkan baik 

melalui pun*tum atas atau ba$ah.1,2  ushner menyatakan bah$a tehnik ini

memiliki tingkat keberhasilan -' pada pasien dengan obstruksi sederhana di

katup /asner dan 0' pada pasien dengan jenis obstruksi kompleks.1,)

II. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM LAKRIMALIS

ir mata mele$ati empat proses yaitu produksi dari aparatus atau sistem

sekretori lakrimalis, distribusi oleh berkedip, eaporasi dari permukaan okular,

dan drainase melalui aparatus atau sistem ekskretori lakrimalis.2

1

Page 2: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 2/11

Gambar 1. natomi 3istem Lakrimalis

3istem lakrimalis terdiri atas 2 bagian, yaitu4

a. Sistem sekresi

5ermukaan mata dijaga tetap lembab oleh kelenjar lakrimalis yang

mensekresi air mata. elenjar yang berbentuk seperti buah kenari ini terletak di temporo antero superior rongga orbita, di dalam palpebra superior.

elenjar ini dibagi oleh kornu lateral aponeurosis leator menjadi lobus

orbita yang lebih besar dan lobus palpebra yang lebih ke*il. 3etiap lobus

memiliki saluran pembuangannya tersendiri yang terdiri dari tiga sampai dua

 belas duktus yang bermuara di forniks konjungtia superior.2,,6

3istem sekresi terdiri dari sekresi basal dan refleks sekresi. 3ekresi basal

adalah sekresi air mata tanpa ada stimulus dari luar sedangkan refleks sekresi

terjadi hanya bila ada rangsangan eksternal. 3ekresi basal air mata perhari

diperkirakan berjumlah &. 1.1 gram dan *enderung menurun seiring

dengan pertambahan usia. 3ekresi dari kelenjar ini dapat dipi*u oleh emosi

atau iritasi fisik dan menyebabkan air mata mengalir berlimpah mele$ati

tepian palpebra (epifora#. 2,,6

b. Sistem ekskresi

3istem ekskresi terdiri atas pun*tum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus

lakrimal, dan duktus nasolakrimal.  Dalam keadaan normal, air mata

dihasilkan sesuai dengan ke*epatan penguapannya sehingga hanya sedikit

yang sampai ke sistem ekskresi. Dari punkta, ekskresi air mata akan masuk ke

kanalikulus kemudian bermuara di sakus lakrimalis melalui ampula. 5ada

-&' orang, kanalikulus superior dan inferior akan bergabung menjadi

kanalikulus komunis sebelum ditampung dalam sakus lakrimalis. Di

kanalikulus, terdapat katup 7osenmuller yang berfungsi untuk men*egah

aliran balik air mata. 3etelah ditampung di sakus lakrimalis, air mata akan

2

Page 3: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 3/11

diekskresikan melalui duktus nasolakrimalis sepanjang 12810 mm ke bagian

akhir di meatus inferior. Disini juga terdapat katup /asner untuk men*egah

aliran balik.2,,6

Mekanime Distribsi !an Ekskresi Air Mata

Gambar ". Distribusi dan Ekskresi ir 9ata

9engedip berperan dalam produksi, distribusi dan drainase air mata.

3etiap berkedip, palpebra menutup mirip retsleting dan menyebarkan air matamulai dari lateral. ir mata yang berlebih memenuhi sakus konjungtia kemudian

 bergerak ke medial untuk memasuki sistem ekskresi. 3e$aktu kelopak mata

mulai membuka, aparatus ekskretori sudah terisi air mata dari kedipan mata

sebelumnya. 3aat kelopak mata atas turun, punkta akan ikut menyempit dan

oklusi punkta akan terjadi setelah kelopak mata atas telah turun setengah bagian.

ontraksi otot orbikularis okuli untuk menutup sempurna kelopak mata akan

menimbulkan tekanan menekan dan mendorong seluruh air mata mele$ati

kanalikuli, sakus lakrimalis, duktus nasolakrimalis dan meatus inferior.

analikuli akan memendek dan menyempit serta sakus lakrimalis dan duktus

nasolakrimalis akan tampak seperti memeras. emudian setelah dua per tiga

 bagian kelopak mata akan berangsur8angsur terbuka, punkta yang teroklusi akan

melebar. :ase pengisian akan berlangsung sampai kelopak mata terbuka

seluruhnya dan siklus terulang kembali. Tear flow  (+:#  dibentuk kembali dari

kedipan mata setiap %86 detik.2,6

3

Page 4: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 4/11

III. OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMALIS KONGENITALA. DEFINISI

Obstruksi duktus nasolakrimalis adalah penyumbatan sistem drainase

lakrimal. 5ada anak8anak sebagian besar obstruksi duktus nasolakrimalis

adalah ba$aan atau kongenital.   Obstruksi duktus nasolakrimalis kongenital

adalah gangguan paling umum yang menyebabkan epifora dan biasanya

disebabkan oleh kegagalan kanalisasi dari duktus nasolakrimalis (DNL# pada

ujung distalnya.1,2 

B. EPIDEMIOLOGI

Dari hasil penelitian didapatkan, bah$a sekitar %&' dari bayi memiliki

obstruksi pada saat lahir, namun hanya 2 )' yang menjadi simptomatik.

5enyumbatan terjadi paling sering pada katup dari /asner pada akhir distal

dari duktus. +idak ada predileksi seks dan tidak ada ke*enderungan genetik.

3umbatan dapat unilateral atau bilateral. +ingkat resolusi spontan

diperkirakan -&' dalam tahun pertama kehidupan.1,)

#. ETIOLOGI !an FAKTOR RESIKO

4

Page 5: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 5/11

5enyebab yang paling sering adalah obstruksi membran pada katup

/asner pada akhir distal dari duktus nasolakrimalis. 3tenosis saluran adalah

 penyebab paling umum kedua obstruksi duktus. analisasi DNL biasanya

terjadi pada enam bulan akhir kehidupan intrauterin. Namun, dapat tertunda

selama beberapa minggu atau bulan setelah dilahirkan. elainan dalam

rongga hidung juga dapat menyebabkan obstruksi duktus.1,) 

nak8anak dengan sindrom Do$n, *raniosynostosis, ;oldenhar se<uen*e,

sindrom *lefting, mi*rosomia spasm, atau anomali $ajah garis tengah berada

 pada peningkatan risiko untuk obstruksi duktus nasolakrimalis kongenital.2

D. MANIFESTASI KLINIS

9anifestasi yang paling sering adalah mata berair ( tearing # yang berkisar 

dari sekedar mata basah (peningkatan di *ekungan air mata# sampai dengan

 banjir air mata (epifora#, penimbunan *airan mukoid atau mukopurulen.

+anda8tanda dari obstruksi duktus nasolakrimalis dapat timbul beberapa hari

atau beberapa minggu setelah lahir dan sering bertambah berat karena infeksi

saluran pernafasan atas atau karena pemajanan atas suhu dingin atau angin. 1,2,)

E. DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik.

5ada pemeriksaan fisik dapat dilakukan penekanan lembut pada kantung

nasolakrimalis dan mengamati refluks balik bahan mukopurulen dari

 pun*tum.1,2,%,)

5emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah dengan tes

 pe$arnaan mata dengan =at  fluoresensi  untuk menilai aliran air mata.

5emeriksaan dilakukan dengan meneteskan =at fluoros*ein pada kedua mata.

 Normalnya, setelah 2 menit =at $arna tersebut akan hilang atau tampak sisa

yang sangat sedikit bila saluran paten. Namun, bila berlangsung lebih lama

hal tersebut menandakan adanya obstruksi dari duktus nasolakrimalis.1,2,)

F. PENATALAKSANAAN

5engobatan obstruksi duktus lakrimal kongenital terdiri dari obserasi

a$al apakah ada resolusi atau tidak, diikuti dengan tehnik probing dan irigasi

 pada anak8anak dengan obstruksi duktus persisten. >ila tehnik probing dan

irigasi system lakrimasi mengalami kegagalan, dapat dilakukan prosedur 

 bedah yang lebih agresif seperti balon da*ryoplasty dan intubasi duktus

nasolakrimalis.1,2,%,)

5

Page 6: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 6/11

1.  Massage !aera$ %akrima%

+erapi ini bersifat konseratif sehingga menjadi pilihan terapi

 pertama.  Massage dilakukan dari kantung lakrimal dengan gerakan ke

arah inferior pangkal hidung dilakukan satu8dua menit tiap hari.

5enekanan ini akan memberikan tekanan hidrostatik di ujung ba$ah dari

saluran lakrimal, sehingga membantu drainase dan dalam kasus

 penyumbatan ke*il, dapat membuka obstruksi. >ila ditemukan adanya

sekret, dapat diberikan antibiotik. Dua pilihan yang

 baik adalah 5olytrim tetes setiap tiga jam atau

Eritromisin salep dua kali sehari. >ila dalam jangka

$aktu tiga bulan tidak menunjukkan perbaikan maka

irigasi berulang merupakan langkah berikutnya yang

dilakukan sampai anak berusia 1(satu# tahun. >atas

usia ini tidak mutlak, apabila tanda radang tidak ada

maka irigasi dapat dilanjutkan sampai anak berusia

dua tahun.1,2,%,) 

Gambar &. +ehnik massage pada daerah la*rimal

". Te$nik Pr'bin( !an Iri(asi Sistem Lakrima%is )a!a Anak 

+ehnik probing dan irigasi adalah suatu tehnik yang bersifat

diagnostik dan terapeutik. +ehnik ini bersifat diagnostik untuk menilai

anatomi dan status fungsional dari sistem drainase lakrimal. etika

dilakukan dengan benar, tehnik probing dan irigasi merupakan prosedur 

yang dapat ditoleransi dan aman yang memberikan informasi diagnosti*

yang sangat berguna, serta membantu peren*anaan bedah ketika patologi

ditemui.  3eperti dalam kasus trauma, prosedur ini dapat membantu

menilai integritas sistem dan men*ari keberadaan *edera *anali*ular.1,

3edangkan, tehnik ini bersifat terapeutik untuk membuka katup

antara duktus nasolakrimalis dan hidung. 3eperti dalam kasus obstruksi

duktus nasolakrimalis *ongenital, tehnik ini efektif untuk menangani

kasus tersebut.1,

5ada anak, tehnik ini sebaiknya dilakukan segera setelah terapi

dengan pengobatan konseratif tidak menunjukkan adanya perubahan

setelah 1 2 minggu, terlepas dari berapa usia anak. Dengan segera

dilakukannya tehnik ini diharapkan komplikasi seperti dakriosistitis akut,

6

Page 7: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 7/11

dakriosistitis berulang, atau *anali*ulitis dapat di*egah. 3elain itu, anak 

dan orang tua akan terbebas dari ketidaknyamanan akibat epifora

 persisten, se*ret, dan infeksi yang dapat timbul berulang jika tidak segera

diobati, serta bila tehnik ini dilakukan pada usia yang lebih tua (? 1%

 bulan#, hasilnya akan kurang maksimal dikarenakan system lakrimalis

terpajan inflamasi dalam $aktu yang lebih lama sehingga akan terbentuk 

 jaringan fibrosis yang memperumit obstruksi dari system lakrimalis.1,,0

5ada anak tehnik ini sebaiknya dilakukan diba$ah anestesi umum

untuk mengurangi potensi risiko trauma struktur halus sistem drainase

lakrimal.1,,0 

KONTRAINDIKASI

ontraindikasi utama adalah dakriosistitis akut dan *anali*ulitis akut.1* Kass 'bstrksi akibat !akri'sistitis akt

3aat dilakukan palpasi dari kantung lakrimal yang membun*it

akan terjadi refluks bahan mukopurulen dari sistem *anali*ular.

7efluks ini menegaskan adanya obstruksi duktus nasolakrimalis

lengkap, dan tidak diindikasikan untuk dilakukan tes diagnostik lebih

lanjut. 5ada kasus infeksi aktif, prosedur ini lebih mungkin

menyebabkan trauma karena dinding kantung lakrimal sedang

meradang dan rapuh, serta dapat menyebabkan rasa sakit yang tidak 

 perlu dan ke*emasan bagi pasien.

"* Kass +ana%i+%itis akt

ekha$atiran yang dirasakan sama dengan pada kasus

dakriosistitis. @nfeksi aktif akan menyebabkan prosedur ini sulit

dilakukan dan trauma iatrogenik lebih mungkin terjadi dalam kasus

ini. 3ebuah perhatian khusus dalam *anali*ulitis adalah sering adanya

 batu dalam kanalikuli tersebut. 5rosedur ini dapat menyebabkan lebih

dalamnya batu8batu ini masuk pada kanalikuli, sehingga lebih sulit

untuk ditangani.

PERSIAPAN ALAT DAN PASIEN

Persia)an A%at

5eralatan yang dibutuhkan untuk tehnik ini adalah sebagai berikut4

1# 5robe lakrimal

2# Dilator pun*tual

%# @rrigating *anula lakrimal6

7

Page 8: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 8/11

Gambar ,. 5eralatan +ehnik 5robing dan @rigasi 3istem Lakrimal

Persia)an Pasien

5ada anak dapat dilakukan anestesi topikal, sedasi sadar, atau anestesi

umum, tergantung pada usia, status mental, dan komorbiditas medis pasien.

 Namun, umumnya dilakukan dengan anestesi umum.1,,0

3atu hari sebelum prosedur dilakukan, anak tidak boleh mendapatkan

aksinasi.%

PROSEDUR OPERASI

>erikut adalah langkah8langkah tehnik operasi4

1# Dilakukan tindakan anestesiA

2# Dilakukan tindakan asepsis

%# 5un*tum inferior dan di dilatasi dengan dilator pun*talA

)# Bntuk men*egah kinking *anali*ular dan untuk menstabilkan kelopak 

mata, serta memudahkan jalan untuk masuknya probe, dilakukan traksi

lateral pada pun*tal inferior, hal yang sama juga dilakukan pada pun*tal

superiorA

# $alnya pemeriksaan harus menggunakan probe berukuran ke*il (&&#,

diikuti oleh probe yang semakin besar jika memungkinkan. Cika

 pemeriksa merasakan4

 Hard stop saat menelusuri kanalikuli ini menandakan bah$a

 probe telah men*apai tulang lakrimal, yang menunjukkan bah$a

sistem drainase lakrimal adalah paten sampai dengan duktus

lakrimalis.  Soft stop ini berarti bah$a kemajuan distal probe terhambat oleh

 jaringan lunak, menandakan adanya stenosis atau obstruksi dari

sistem *anali*ular. Namun,  soft stop tidak selalu men*erminkan

obstruksi *anali*ular, terkadang terjadi kinking iatrogeni* dari sitem

*anali*ular, hal seperti ini biasanya dapat dihilangkan dengan

menarik probe dan meningkatkan traksi lateral.

6# 3etelah probe memasuki kantung lakrimal dan dirasakan adanya hard 

 stop, dilakukan rotasi superior dengan posisi tubuh probe berla$anan

8

Page 9: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 9/11

terhadap alis. 3etelah probe diputar, dilakukan penelusuran ke dalam

duktus nasolakrimalis diarahkan sedikit ke posterior dan lateral. >ila ada

 perla$anan pada saat memasukkan probe tidak boleh diatasi dengan

kekuatan, sebaliknya, probe harus ditarik dan prosedur diulang.

# 3etelah probe diyakini telah masuk sampai ke tingkat meatus rendah,

 posisinya dapat dikonfirmasi dengan beberapa *ara. onfirmasi isual

langsung adalah metode yang paling dapat diandalkan dan dapat di*apai

dengan menggunakan spekulum hidung dan lampu serat optik atau

dengan menggunakan endoskopi hidung. 3elain itu, dapat dijuga

dilakukan konfirmasi taktil.

0# 3elanjutnya, irigasi dengan *ampuran garam! fluores*ein dapat dilakukan

setelah tehnik probing.1,%,,0

5atensi dari sistem nasolakrimalis dapat dikonfirmasi dengan beberapa

*ara4

1# Bjung distal dari probe di hidung dapat diraba oleh probe yang lainA

2# >olus ke*il larutan garam untuk mengirigasi saluran. Cika bayi terjaga,

 bolus larutan tersebut akan se*ara refleks tertelan. Cika anak dibius

irigasi dengan larutan garam yang di$arnai dengan fluoros*ein, saat

dilakukan su*tion larutan tersebut terhisap.

%# khir probe terkadang dapat langsung diamati.1,,0

F

Gambar -. +ehnik 5robing 3istem Lakrimalis

KOMPLIKASI

3istem drainase lakrimal rentan *edera selama melakukan tehnik ini.

+eknik yang salah atau kegagalan untuk mengenali penyebab hambatan

terhadap kemajuan lebih lanjut dari probe dalam sistem dapat

9

Page 10: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 10/11

menyebabkan trauma dari *anali*uli atau nasolakrimalis duktus. +rauma

ini dapat menyebabkan terbentuknya suatu saluran palsu, jaringan

sikatriks, atau striktur di daerah *edera, dan seiring berjalannya $aktu

dapat terjadi obstruksi duktus nasolakrimalis.1,,0

Gambar . lgoritma penatalaksanaan bila terjadi kegagalan probing pertama

&. Intbasi Tube Sillicone

@ntubasi tube sillicone umumnya dilakukan setelah tehnik probing

dan irigasi gagal dilakukan. @ntubasi juga diperlukan dalam kasus stenosis

*anali*ular lakrimal setelah dilakukan tehnik probing. +ube sili*one yang

ada akan men*egah terbentuknya jaringan granulasi yang dapat

menyebabkan obstruksi di sekitar saluran baru yang paten.0

,. Ba%'n Da+r/')%ast/

>alon da*ryoplasty adalah prosedur yang relatif baru yang dan

merupakan prosedur alternatif bedah lainnya, selain intubasi. euntungan

utama dari prosedur ini adalah kesederhanaan4 kateter balon bersifat

melebarkan. erugian utama menyangkut biaya peralatan yang lebih

tinggi. +ingkat keberhasilan untuk prosedur ini ) -)'.0

-. Da+r/'+$ist'r$in'st'm/

Da*ryo*ystorhinostomy merupakan pilihan terapi terakhir bagi

 pasien yang gagal dengan beberapa prosedur terapi sebelumnya, atau

yang mengalami obstruksi sekunder, obstruksi tulang, dakriosistitis atau

da*ryo*ysto*ele. Namun prosedur ini se*ara teknis sulit dilakukan pada

anak, karena minimalnya isualisasi akibat ke*ilnya lubang hidung dan

dekatnya bidang operasi dengan dasar tengkorak.0

10

Page 11: Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

7/18/2019 Referat - Tehnik Probing Dan Irigasi Sistem Lakrimalis Pada Anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-tehnik-probing-dan-irigasi-sistem-lakrimalis-pada-anak 11/11

DAFTAR PUSTAKA

1. 3emi 5ereen, alia 7asool 3uf, dkk. Success Rate of Probing for Congenital 

 Nasolacrimal Duct Obstruction at Various ge  in N">@ Cournal. Gdatabase on

 N">@H 2&1). G*ite on 9ay 26, 2&1H. ailable from4

http4!!$$$.n*bi.nlm.nih.go!pm*!arti*les!59")&))6! 

2. anski, Ca*k C.  Disorders of the !acrimal Drainage S"stem#  Dalam4 "lini*al

Ophthalmology +hird Edition. ;reat >ritain4 >utter$orth8/einemann

@nternational Edition. 1--)A -860

%. Diision of Ophthalmology "hildrenIs /ospital of 5ittsburgh of B59".  Probe

and $rrigation of Nasolacrimal Duct   @n "/5 rti*le. Gdatabase on "/5H 2&1).

G*ite on 9ay 26, 2&1H. ailable from4

http4!!$$$.*hp.edu!"/5!5robeJandJ@rrigationJofJNasola*rimalJDu*t 

). 7ose ./, Daid E.:. Congenital Nasolacrimal Duct Obstruction% n

Optometric Perpecti&e in OE:5 Cournal. Gdatabase on OE:5H 2&&&. G*ite on 9ay

%&, 2&1H. ailable from4 http4!!$$$.oepf.org!sites!default!files!journals!jbo8

olume8118issue8)!118)'2&/ughes8:it=;erald.pdf 

. 3idarta @. dan 3.7 Kulianti. natomi Sistem !a'rimal# Dalam4 @lmu 5enyakit 9ata

Edisi e8). Cakarta4 >adan 5enerbit :B@. 2&124 2

6. /arry .M. natom"( Ph"siolog"( and Patholog" of !acrimal pparatus in N">@

rti*le. Gdatabase on N">@H . G*ite on 9ay 26, 2&1H. ailable from4

http4!!$$$.n*bi.nlm.nih.go!pm*!arti*les!59"%012!pdf!*anmedaj&&&068

&&2%.pdf 

. Ceffrey 9.  !acrimal S"stem Probing and $rrigation in 9eds*ape rti*le.

Gdatabase on 9eds*apeH 2&1. G*ite on 9ay 26, 2&1H. ailable from4

http4!!emedi*ine.meds*ape.*om!arti*le!10))1218oerie$sho$all

0. Kasuhiro +, /irohiko , Meng O.", dan Dinesh 3.  Management of Congenital 

 Nasolacrimal Duct Obstruction in *ta Ophtalmologi*a rti*le. Gdatabase on

MOLH 2&&-. G*ite on 9ay %&, 2&1H. ailable from4

http4!!onlinelibrary.$iley.*om!doi!1&.1111!j.18%60.2&&-.&1-2.P!epdf 

11