Slide 1

Ciliii, ini tugas akuuAnggi Harvia Kusumawardani2010730012Sistem reproduksi berkaitan dengan perubahan hormonal, merupakan faktor penting dalam meningkatnya prerevalensi depresi berat dan gangguan mood lainnya pada wanita dari dewasa muda sampai beberapa tahun setelah menopause (Burt dan Stein, 2002). 5-10% sindrom pre-menstrual ini sangat umum menjadi penyakit fungsional pada wanita subur dan memiliki karakteristik yang cenderung tidak normal, bermanifestasi sebagai mood yang terdepresi, labil, dan mudah marah (Eriksson et al., 2002). Hubungan antara sindrom pre-menstrual dan psikopatologi ini cukup rumit. Mayoritas pasien memiliki riwayat gejala depresi dan perburukan gejala pre-menstrual yang mengarah ke sakit mental seperti skizofrenia, gangguan obsesif-kompulsif, dan penyalahgunaan alkohol.

Subjek: Wanita yang mengalami gangguan psikiatrik dengan disforia pre-menstrualLokasi: University Columbia dan Institut Psychiatric New York (Harrison et al., 1989).Mengisi instrumen yang mengukur disforia dan evaluasi psikiatrik yang terstrukturDibuat 2 kelompok yaitu 86 wanita dengan gangguan disforia (PMS) yang nyata tetapi tanpa riwayat gangguan psikiatrik dan kelompok kontrol yaitu 45 wanita tanpa disforia pre-menstrual dan gangguan psikiatrik, diukur dengan instrumen yang sama.

Karakteristik Peserta PenelitianKarakteristikKelompok wanita dgn gangguan disforia (PMS)Kelompok kontrolUsia32 tahun33 tahunEtnis (kulit putih)82%90%Status pernikahan:MenikahBercerai42%16%32%12%Riw. Keluarga dgn gangguan mayor depresi70%41%Riw. Minimal salah satu orangtua depresi38%28%Riw. Minimal 1 saudara kandung depresi24%19%Konsumsi kontrasepsi oral80%67%Mendapat terapi psikotropika27%2%Gejala yang dirasakan peserta penelitianGejala yg dirasakanKelompok wanita dgn gangguan disforia-PMS (%)Kelompok kontrol(%)Gejala mood3816Gejala fisik4211Pernikahan terasa tidak bahagia393Ide bunuh diri127Depresi setelah melahirkan70Gangguan panik165Penyalahgunaan obat&alkohol1611