referat kulit- superficial folliculitis

16
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN REFARAT FAKULTAS KEDOKTERAN JULI 2013 UNIVERSITAS HASANUDDIN FOLIKULITIS SUPERFISIAL OLEH Chek Natrah Binti Chek Yum C111 09 830 PEMBIMBING dr. Nirmayanti 1

Upload: irfan-thamrin

Post on 07-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

supericial follikulitis

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN REFARATFAKULTAS KEDOKTERAN JULI 2013UNIVERSITAS HASANUDDIN

FOLIKULITIS SUPERFISIAL

OLEHChek Natrah Binti Chek Yum

C111 09 830

PEMBIMBINGdr. Nirmayanti

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS

KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2013

1

Page 2: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

HALAMAN PENGESAHAN

Seperti yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Chek Natrah Binti Chek Yum (C11109830)

Fakultas : Fakultas Kedokteran

Universitas : Universitas Hasanuddin

Judul Refarat : Folikulitis Superfisial

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu

Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Makassar, Juli 2013

Pembimbing,

(dr.Nirmayanti)

2

Page 3: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN .............................................................1

II. EPIDEMIOLOGI................................................................1

III. ETIOLOGI..........................................................................1

IV. GEJALA KLINIS...............................................................1

V. DIAGNOSIS.......................................................................2

VI. DIAGNOSIS BANDING...................................................5

VII. PENATALAKSANAAN...................................................5

VIII. KOMPLIKASI...................................................................6

IX. PROGNOSIS.....................................................................7

DaftarPustaka

3

Page 4: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

FOLIKULITIS SUPERFISIAL

I. PENDAHULUAN

.Penyakit folikulitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi, iritasi

bahan kimia atau trauma fisik. Inflamasi pada folikel rambut superfisial atau

profunda. Pada tipe superfisial biasanya inflamasi tejadi pada folikel rambut

bagian atas dan secara klinisnya penderita tidak akan merasakan sakit serta pustul

yang tumbuh akan sembuh sendiri dan tidak menimbulkan skar. Apabila inflamasi

folikel rambut profunda terjadi, maka akan menimbulkan gejala radang, massa

eritema yang akan muncul di permukaan kulit dan memberikan gambaran pustul

yang lebih besar dari folikulitis superfisial. Ini akan menyebabkan penderita

merasa sakit dan akan menimbulkan skar. (1).

Folikulitis superficial adalah penyakit yang umum terjadi. Daerah yang sering

terkena adalah kulit kepala dan ektremitas dan bakteri ini bias di isolasi dari

pustule lesi di badan pasien. (2)

Superficial folikulitis juga nama lainnya Bockhart impetigo.(3) Definisi

folikulitis adalah radang folikel rambut yang sering disebabkan oleh infeksi

mikrobial, biasanya jenis Staphylococcus aureus (S.aureus).(4).

II. EPIDEMIOLOGI

Prevalensi sebenarnya masih belum jelas tetapi sebanyak 75% terjadi pada

orang yang berkulit hitam, tentara serta pada individu yang mempunyai rambut

dan bulunya kerinting. ( 1,4)

III. ETIOLOGI

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi S.aureus. Tempat predileksi terjadinya

penyakit ini adalah bagian jambang, aksila, ekstremitas dan bokong pada dewasa.

Effloresensi lesi yang timbul adalah pustul berbentuk kubah, kecil dan mudah

pecah pada infundibulum folikel rambut(3,4)

4

Page 5: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

IV. GEJALA KLINIS

Tempat predileksi pada dewasa sering di tungkai bawah, daerah axial dan di

pantat (3,4)

Adanya keluhan ketidaknyamanan di tempat lesi. Lesi yang timbul berbentuk

papul dan pustul pada daerah yang dicukur. Pada tempat lesi akan kelihatan pustul

atau boleh terjadinya papul berukuran besar, tampak formasi keloid dan

hiperpigmentasi.(5)

V. DIAGNOSIS

Folikulitis terbagi kepada 2 tipe yaitu tipe superfisial dan profunda: (1)

1) Superficial Folikulitis

Staphylococcal folikulitis

Pseudofolikulitis barbae

Infeksi jamur superfisial (dermatofit)

Kandidiasis kutan (pustul yang boleh tumbuh di luar dari folikel

rambut)

Akne vulgaris

Akne, timbula akibat pengaruh mekanikal atau kimiawi

Akne akibat pengaruh putus obat steroid atau jenis steroid topical

Keratosis Pilaris

2) Deep follikulitis/ profunda

Furunkel dan Carbunkel

Sycosis (inflamasi pada seluruh folikel)

Sycosis (barbae):penyebabnya adalah bakteri atau jamur

Sycosis (kulit kepala):Bakteri

Akne vulgaris, Kista

Akne yang disebabkan oleh bakteri gram positif

Pseudomonas Folliculitis

Infeksi jamur Dermatofit

Herpes simplex virus folliculitis

5

Page 6: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

Folikulitis superfisial (FS) terdapat 4 tipe dan dijelaskan lebih lanjut setiap tipe seperti

di bawah:

1. Staphylococcal Folliculitis adalah inflamasi yang biasa muncul sebagai satu

pustul atau sekelompok pustul, biasanya disertai dengan demam atau gejala

sistemik lain. Munculnya Staphylococcal Folliculitis adalah disebabkan oleh

trauma, abrasi atau bekas luka akibat operasi atau drainase abses. Penyakit ini

boleh juga disebabkan oleh komplikasi penyumbatan pemakaian obat topikal

steroid. Pustul diangkat menggunakan pisau untuk dikultur.(3,4)

Gambar 1.Staphylococcal folliculitis.(1)

2. Keratosis pilaris adalah lesi berbentuk pustul yang sangat kecil menetap di daerah

yang sama untuk jangka masa yang panjang. Biasanya didapatkan pada daerah

lengan dan paha aspek posterolateral. Secara histologi, inflamasi berlaku di luar

folikel rambut. Garukan atau pemakaian pakaian yang ketat atau terapi abrasif

terhadap pustul yang steril menyebabkan erupsi. Penderita biasa melakukan

tindakan sendiri karena kelihatan jelek pada kulit,tetapi penyakit ini tidak

memerlukan tindakan karena akan membaik sendiri tanpa tindakan yang

merugikan. (1)

6

Page 7: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

Gambar 2. Keratosis Pilaris.(1)

3. Pseudofolliculitis barbae (PFB) disebabkan oleh inflamasi pada kulit akibat

mencukur. Didapatkan banyak terjadi pada orang yang berkulit hitam karena

struktur bulu yang berbentuk lebih spiral dan kerinting. Folikel rambut setelah

dicukur meninggalkan residif yang akan mempenetrasi kembali kulit dan

menyebabkan abrasi. Biasanya berlaku di daerah barbae, aksila, pubis dan kaki.

Gejala papul atau pustul eritematosa akan muncul sehingga folikel rambut yang

residif tadi diangkat. Flora normal pada kulit bisa mempenetrasi kulit dan

menyebabkan infeksi yang lebih kronis.(4)

Gambar 3.Pseudofolliculitis barbae. (1)

4. Ada juga Folikulitis superfisialis yang disebabkan infeksi jenis sekunder yaitu:

1)Periporitis staphylogene adalah penyakit akibat infeksi sekunder S.aureus dari

miliaria pada bayi. 2)Infeksi S.aureus pada kelopak mata memberikan gambaran

bersisik dan krusta pada margin kelopak mata dan biasanya disertai dengan

konjungtivitis (1)

5.

VI. DIAGNOSIS BANDING

Penyakit folikulitis superfisial di diagosa banding dengan akne vulgaris. (1)

7

Page 8: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

1) Akne vulgaris

Akne vulgaris ditandai dengan peradangan, komedo terbuka atau tertutup dan

dengan papula inflamasi, pustula, dan nodul. Akne vulgaris biasanya mempengaruhi

daerah kulit dengan populasi terpadat folikel sebasea (misalnya, wajah, dada bagian

atas, punggung). Gejala lokal akne vulgaris dapat termasuk rasa sakit atau nyeri.

Gambar 4: gambaran acne vulgaris pada muka.

VII. PENATALAKSANAAN

Penyakit Tindakan

Staphylococcal Folliculitis -Kompress “wet Burrow’s”

-Antibiotik oral

Keratosis Pilaris -Antibiotik oral jika ada folliculitis yang

disebabkan oleh bakteri

-topikal steroid kel.V jika terdapat

inflamasi

-Salap urea (vanamide) dan pelembap

asam laktat (lac-hydrin,Amlactin)

melembutkan kulit

Pseudofolliculitis barbae -mencabut folikel rambut yang

meradang.

-Pemakaian shaving cream sewaktu

mencukur.

8

Page 9: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

-Antibiotik (tetrasiklin atau

cephalosporin) jika ada inflamasi

-corticosteroid(prednisone) jika ada

inflamasi yang sedang-berat

-Triamcinolone acetonide jika ada papul

eritematosa

Tabel 1: Penatalaksanaan bagi Folikulitis Superfisialis. (1)

VIII. KOMPLIKASI

Penyakit Folikulitis Superfisial boleh menjadi folikulitis profunda jika tidak

di obati dengan cepat dan tepat. Pada beberapa kasus folikulitis ringan, tidak

menimbulkan komplikasi meskipun infeksi dapat rekurens atau menyebar serta

menimbulkan plak. Komplikasi pada folikulitis yang berat, yaitu : (1,3)

1.      Selulitis

Sering terjadi pada kaki, lengan atau wajah. Meskipun infeksi awal hanya superfisial,

akhirnya akan mengenai jaringan dibawah kulit atau menyebar ke nodus limfatikus

dan aliran darah.

2.      Furunkulosis

Kondisi ini terjadi ketika furunkel berkembang ke jaringan dibawah kulit ( subkutan ).

Furunkel biasanya berawal sebagai papul berwarna kemerahan. Tetapi beberapa hari

kemudian dapat berisi pus, sehingga akan membesar dan lebih sakit.

3.      Skar

Folikulitis yang berat akan meninggalkan skar atau jaringan ikat ( hipertropik / skar

keloid ) atau hipopigmentasi

4.      Kerusakan folikel rambut

5.      Hal ini akan mempermudah terjadinya kebotakan permanen

9

Page 10: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

IX. PROGNOSIS

Prognosis penyakit ini baik dengan pengobatan tepat dan cepat serta boleh

berulang jika faktor predisposisi nya masih ada. Insidensi folikulitis pada masyarakat

luas sulit ditentukan karena banyak individu yang terkena infeksi ini tidak pernah

berobat ke dokter. Dengan penanganan yang tepat, pasien folikulitis memiliki

prognosis yang baik. Gangguan ini biasanya menghilang dalam dua hingga tiga

minggu. Prognosis pasien folikulitis tergantung pada intensitas infeksi dan kondisi

fisik pasien serta kemampuan tubuhnya untuk menahan infeksi. (1,3)

10

Page 11: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

REFERENSI:

1. Habif T. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 4th ed.

USA: mosby; 2003. p.279-81

2. Hawani Y, Ramani T.V, Sudhakar V. A bacteriological study of 100 cases of superficial

pustular folliculitis with special reference to Staphylococci from lesions and carrier

sites. Biology and Medicine, 3 (4): 07-12, 2011.

3. Straus,SE. Oxman,MN. Schmader,KE. In : Wolff KG,LA. Katz, SI. Gilchrest, BA.

Paller, AS. Leffeld, DJ. Fitzpatrick’s Deramatology In General Medicine. 7th ed:

McGraw Hill; 2008. p. 1698-99

4. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2007. p.59

5. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rook’s Textbook of Dermatology. 7th ed.

Australia: Blackshell Publishing Company; 2005. p. 30.21-23

6. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrew’s Disease of the Skin: Clinical

Dermatology. 9th ed. Canada: Saunders Elsevier; 2006. p.252

11

Page 12: Referat Kulit- Superficial Folliculitis

12