referat ileus mekanik

Upload: ahmad-lani-andriana

Post on 03-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    1/15

    Referat Ileus Mekanik et causa Adhesi

    BAGIAN ILMU BEDAH

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    2009

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Intestinal obstruction merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering dijumpai,

    merupakan 60-70% dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan appendicitis akuta. Penyebab yang

    paling sering dari obstruksi ileus adalah adhesi, sedangkan diketahui bahwa operasi abdominalis dan

    operasi obstetri ginekologik makin sering dilaksanakan yang terutama didukung oleh kemajuan di bidang

    diagnostik kelainan abdominalis10

    .

    Intestinal obstructionmeliputi sumbatan sebagian (partial)atau seluruh (complete)lumen usus sehingga

    mengakibatkan isi usus tak dapat melewati lumen usus. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam

    kondisi, yang paling sering menyebabkannya adalah jaringan usus itu sendiri karena adhesi, hernia, atau

    tumor11.

    Tidak hanya intestinal obstruction saja yang dapat menghasilkan perasaan yang tidak nyaman, kram

    perut, nyeri perut, kembung, mual, dan muntah, bila tak diobati dengan benar, intestinal obstruction

    dapat menyebabkan sumbatan bagian usus dan menyebabkan kematian usus. Kematian jaringan ini

    dapat ditunjukkan dengan perforasi usus, infeksi ringan, dan shock11

    .

    Adhesi merupakan suatu jaringan parut yang sering menyebabkan organ dalam dan atau jaringan tetap

    melekat setelah pembedahan. Adhesi dapat membelit dan menarik organ dari tempatnya dan

    merupakan penyebab utama dari obstruksi usus, infertilitas (bedah ginekologik), dan nyeri kronis pelvis.

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    2/15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Anatomi Usus Halus

    Usus halus merupakan bagian saluran pencernaan yang paling panjang, dibagi menjadi 3

    bagian: duodenum, jejunum, dan ileum. Fungsi utama usus halus adalah pencernaan dan absorbsi

    hasil pencernaan.

    2.1.1. Duodenum

    Duodenum berbentuk seperti huruf C yang panjangnya sekitar 25 sentimeter yang

    menghubungkan lambung dengan jejunum. Duodenum sangat penting karena dalam duodenum

    terdapat muara saluran empedu dan saluran pankreas. Duodenum melengkung sekitar kaput

    pankreas. Dua setengah sentimeter pertama duodenum menyerupai lambung karena pada

    permukaan anterior dan posteriornya diliputi peritonium dan mempunyai omentum minus yang

    melekat pada pinggir atasnya dan omentum majus yang melekat pada pinggir bawahnya. Bursa

    omentalis terletak di belakang segmen yang pendek ini. Sisa duodenum lainnya terletak

    retroperitoneal, hanya sebagian saja yang diliputi peritoneum.

    2.1.2. Jejunum dan ileum

    Jejunum dan ileum panjangnya sekitar 6 meter,2/5 bagian atas merupakan jejunum, masing-

    masing bagian mempunyai gambaran yang berbeda, tetapi terdapat perubahan yang berangsur-

    angsur dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Jejunum mulai padajunctura duodenojejunalis

    dan ileum berakhir pada junctura ileocaecalis. Lekukan-lekukan jejunum dan ileum melekat

    pada dinding posterior abdomen dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas

    yang dikenal sebagai mesenterium usus halus. Pinggir bebas lipatan yang panjang meliputi usus

    halus yang mobile. Pangkal lipatan yang pendek melanjutkan diri sebagai peritoneum parietal

    pada dinding posterior abdomen sepanjang garis yang berjalan ke bawah dan ke kanan dari kiri

    vertebra lumbalis kedua ke daerah articulatio sacroiliaca kanan. Akar mesenterium

    memungkinkan keluar dan masuknya cabang-cabang arteri vena mesenterika superior, pembuluh

    limfe dan saraf ke ruang antara dua lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium.

    Pembuluh arteri yang memperdarahi jejunum dan ileum berasal dari cabang-cabang arteri

    mesenterika superior. Cabang-cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteri dan berjalan dalam

    mesenterium untuk mencapai usus. Pembuluh-pembuluh ini beranastomosis satu sama lain untuk

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    3/15

    membentuk serangkaian arcade. Bagian ileum yang terbawah juga diperdarahi oleh arteri

    ileokolika.

    Vena jejunum dan ileum sesuai dengan cabang-cabang arteri mesenterika superior dan

    mengalirkan darahnya ke vena mesentrika superior. Pembuluh limfe jejunum dan ileum berjalan

    melalui banyak nodi lymphatici mesentericus dan akhirnya mencapai nodi lymphatici

    mesentericus superior, yang terletak sekitar pangkal arteri mesenterika superior. Saraf untuk

    jejunum dan ileum berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus) dari pleksus

    mesenterika superior.

    Gambar 1. Anatomi Tractus Gastrointestinal

    2.1.3Fisiologi

    Usus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan absorbsi bahan-bahan nutrisi,

    air, elektrolit dan mineral. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja

    ptialin, asam klorida dan pepsin terhadap makanan yang masuk. Proses dilanjutkan di dalam

    duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak,

    dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Adanya bikarbonat dalam sekret pankreas

    membantu menetralkan asam dan memberikan pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi

    empedu dari hati membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga

    memberikan permukaan yang lebih luas bagi kerja lipase pankreas.

    Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah enzim dalam getah usus (sukus enterikus).

    Banyak di antara enzim enzim ini terdapat pada brush border vili dan mencernakan zat zat

    makanan sambil diabsorbsi. Pergerakan segmental usus halus akan mencampur zat zat yang

    dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar dan sekresi usus dan pergerakan peristaltik

    mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lainnya dengan kecepatan yang sesuai untuk

    absorbsi optimal dan suplai kontinu isi lambung. Absorbsi adalah pemindahan hasil akhir

    pencernaan karbohidrat, lemak dan protein melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe

    untuk digunakan oleh selsel tubuh. Selain itu, air, elektrolit dan vitamin juga diabsorbsi.

    Pergerakan usus halus berfungsi agar proses digesti dan absorbsi bahan bahan makanan

    dapat berlangsung secara maksimal. Pergerakan usus halus terdiri dari :

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    4/15

    1. Pergerakan mencampur (mixing) atau pergerakan segmentasi yang mencampur makanandengan enzimenzim pencernaan agar mudah untuk dicerna dan diabsorbsi

    2. Pergerakan propulsif atau gerakan peristaltik yang mendorong makanan ke arah ususbesar.

    Kontraksi usus halus disebabkan oleh aktifitas otot polos usus halus yang terdiri dari 2 lapis

    yaitu lapisan otot longitudinal dan lapisan otot sirkuler. Otot yang terutama berperan pada

    kontraksi segmentasi untuk mencampur makanan adalah otot longitudinal. Bila bagian

    mengalami distensi oleh makanan, dinding usus halus akan berkontraksi secara lokal. Tiap

    kontraksi ini melibatkan segmen usus halus sekitar 14 cm. Pada saat satu segmen usus halus

    yang berkontraksi mengalami relaksasi, segmen lainnya segera akan memulai kontraksi,

    demikian seterusnya. Bila usus halus berelaksasi, makanan akan kembali ke posisinya semula.

    Gerakan ini berulang terus sehingga makanan akan bercampur dengan enzim pencernaan dan

    mengadakan hubungan dengan mukosa usus halus dan selanjutnya terjadi absorbsi.

    Kontraksi segmentasi berlangsung oleh karena adanya gelombang lambat yang merupakan

    basic electric rhytm (BER) dari otot polos saluran cerna. Proses kontraksi segmentasi

    berlangsung 8 sampai 12 kali/menit pada duodenum dan sekitar 7 kali/menit pada ileum.

    Gerakan peristaltik pada usus halus mendorong makanan menuju ke arah kolon dengan

    kecepatan 0,5 sampai 2 cm/detik, dimana pada bagian proksimal lebih cepat daripada bagian

    distal. Gerakan peristaltik ini sangat lemah dan biasanya menghilang setelah berlangsung sekitar

    3 sampai 5 cm

    Pengaturan frekuensi dan kekuatan gerakan segmentasi terutama diatur oleh adanya

    gelombang lambat yang menghasilkan potensial aksi yang disebabkan oleh adanya sel sel pace

    maker yang terdapat pada dinding usus halus, dimana aktifitas dari sel sel ini dipengaruhi oleh

    sistem saraf dan hormonal.

    Aktifitas gerakan peristaltik akan meningkat setelah makan. Hal ini sebagian besar

    disebabkan oleh masuknya makanan ke duodenum sehingga menimbulkan refleks peristaltik

    yang akan menyebar ke dinding usus halus. Selain itu, hormon gastrin, CCK, serotonin, dan

    insulin juga meningkatkan pergerakan usus halus. Sebaliknya sekretin dan glukagon

    menghambat pergerakan usus halus.

    Setelah mencapai katup ileocaecal, makanan kadang kadang terhambat selama beberapa

    jam sampai seseorang makan lagi. Pada saat tersebut, refleks gastrileal meningkatkan aktifitas

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    5/15

    peristaltik dan mendorong makanan melewati katup ileocaecal menuju ke kolon. Makanan yang

    menetap untuk beberapa lama pada daerah ileum oleh adanya sfingter ileocaecal berfungsi agar

    makanan dapat diabsorbsi pada daerah ini. Katup ileocaecal berfungsi untuk mencegah makanan

    kembali dari caecum masuk ke ileum.

    Fungsi sfingter ileocaecal diatur oleh mekanisme umpan balik. Bila tekanan di dalam caecum

    meningkat sehingga terjadi dilatasi, maka kontraksi sfingter ileocaecal akan meningkat dan

    gerakan peristaltik ileum akan berkurang sehingga memperlambat pengosongan ileum. Bila

    terjadi peradangan pada caecum atau pada appendiks maka sfingter ileocaecal akan mengalami

    spasme, dan ileum akan mengalami paralisis sehingga pengosongan ileum sangat terhambat8.

    2.2 Ileus Obstruktif

    2.2.1 Definisi

    Ileus obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan

    mekanik. Rintangan pada jalan isi usus akan menyebabkan isi usus terhalang dan tertimbun di

    bagian proksimal dari sumbatan, sehingga pada daerah proksimal tersebut akan terjadi distensi

    atau dilatasi usus.

    Obstruksi usus juga disebut obstruksi mekanik misalnya oleh strangulasi, invaginasi, atau

    sumbatan di dalam lumen usus. Pada obstruksi harus dibedakan lagi obstruksi sederhana dari

    obstruksi strangulasi. Obstruksi sederhana ialah obstruksi yang tidak disertai terjepitnya

    pembuluh darah. Pada strangulasi ada pembuluh darah yang terjepit sehingga terjadi iskemia

    yang akan berakhir dengan nekrosis atau gangren yang ditandai dengan gejala umum berat, yang

    disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren. Jadi strangulasi memperlihatkan kombinasi gejala

    obstruksi dengan gejala sistemik akibat adanya toksin dan sepsis. Obstruksi usus yang

    disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi, dan volvulus mungkin sekali disertai strangulasi.

    Sedangkan obstruksi oleh tumor atau obstruksi oleh cacing askaris adalah obstruksi sederhana

    yang jarang menyebabkan strangulasi.

    2.2.2 Etiologi

    Beberapa kelainan penyebab obstruksi:

    Adhesi intestinal : adanya jaringan fibrosa pada usus yang ditemukan saat lahir (kongenital).

    Namun jaringan fibrosa ini paling sering terjadi setelah operasi abdominal. Usus halus yang

    mengalami perlengketan akibat jaringan fibrosa ini akan menghalangi jalannya makanan dan

    cairan.

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    6/15

    Hernia inkarserata : bila sudah terjadi penjepitan usus, maka dapat menyebabkan obstruksi

    usus.

    Tumor (Primer, metastasis) : dapat menyebabkan sumbatan terhadap jalannya makanan dan

    cairan.

    Divertikulum Meckel

    Intussusception (masuknya usus proximal ke bagian distal)

    Volvulus (terpuntirnya usus)

    Striktur yang menyebabkan penyempitan lumen usus

    Askariasis

    Impaksi faeces (faecolith)

    Benda asing.4,9

    Adhesi, hernia, dan tumor mencakup 90% etiologi kasus obstruksi mekanik usus halus. Adhesi

    dan hernia jarang menyebabkan obstruksi pada colon. Penyebab tersering obstruksi pada colon

    adalah kanker, diverticulitis, dan volvulus.9

    Gambar 2. Kelainan penyebab obstruksi10

    Gambar 3. Kelainan penyebab obstruksi9

    2.2.3 Patogenesis

    Obstruksi ileus merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya

    mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan

    penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu.

    Akan terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan, pada bagian proximal

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    7/15

    tempat penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi). Sumbatan usus dan

    distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresi kelenjar pencernaan.

    Dengan demikian akumulasi cairan dan gas makin bertambah yang menyebabkan distensi usus

    tidak hanya pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelah

    proximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yang meningkat (hiperperistaltik)

    sebagai usaha alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan antiperistaltik. Hal ini menyebabkan

    terjadi serangan kolik abdomen dan muntah-muntah. Pada obstruksi usus yang lanjut, peristaltik

    sudah hilang oleh karena dinding usus kehilangan daya kontraksinya.9,11

    Gambar 4. Ileus obstruksi

    2.2.4 Gambaran Klinik

    Dengan melihat patogenesis yang terjadi, maka gambaran klinik yang dapat ditimbulkan sebagai

    akibat obstruksi usus dapat bersifat sistemik dan serangan yang bersifat kolik.

    Gambaran klinik yang bersifat sistemik meliputi :Dehidrasi berat

    Hipovolemia

    Syok

    Oliguria

    Gangguan keseimbangan elektrolit

    Perut gembung

    Kelebihan cairan ususKelebihan gas dalam usus

    Gambaran klinik serangan kolik meliputi :

    Nyeri perut berkala

    Distensi berat

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    8/15

    Mual / muntah

    Gelisah / menggeliat

    Hiperperistaltik

    Nada tinggi

    Halangan pasase

    Obstipasi

    Tidak ada flatus

    Pada obstruksi usus dengan strangulasi, terjadi keadaan gangguan pendarahan dinding usus yang

    menyebabkan nekrosis atau gangguan dinding usus. Bahaya umum dari keadaan ini adalah sepsis

    atau toxinemia.10

    2.2.5 Diagnosis

    - Obstruksi usus halus sering menimbulkan nyeri kolik dengan muntah hebat. Juga didapatkan

    distensi perut dan bising usus meningkat.

    - Pada anamnesis intususepsi, didapatkan bayi tampak gelisah dan tidak dapat ditenangkan,

    sedangkan diantara serangan biasanya anak tidur tenang karena sudah capai sekali. Serangan

    klasik terdiri atas nyeri perut, gelisah sewaktu kolik, biasanya keluar lendir campur darah

    (red currant jelly) per anum, yang berasal dari intususeptum yang tertekan, terbendung, atau

    mungkin sudah mengalami strangulasi. Anak biasanya muntah sewaktu serangan dan pada

    pemeriksaan perut dapat diraba massa yang biasanya memanjang dengan batas jelas seperti

    sosis. Bila invaginasi disertai strangulasi, harus diingat kemungkinan terjadinya peritonitis

    setelah perforasi.

    - Pada volvulus didapatkan nyeri yang bermula akut, tidak berlangsung lama, menetap, disertai

    muntah hebat. Biasanya penderita jatuh dalam keadaan syok.

    - Ileus obstruksi usus besar agak sering menyebabkan serangan kolik yang tidak terlalu hebat.

    Muntah tidak menonjol, tetapi distensi tampak jelas. Penderita tidak dapat defekasi atau

    flatus. Bila penyebabnya adalah volvulus sigmoid maka perut dapat besar sekali.

    -Strangulasi ditandai dengan adanya lokal peritonitis seperti takikardia, pireksia (demam), lokal

    tenderness danguarding, rebound tenderness, nyeri lokal, hilangnya suara usus lokal, untuk

    mengetahui secara pasti hanya dengan laparotomi.

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    9/15

    -Inspeksi

    Perut distensi, dapat ditemukan darm kontur dan darm steifung. Benjolan pada regio

    inguinal, femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada Intussusepsi

    dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas

    luka operasi sebelumnya.

    -Perkusi

    Hipertimpani

    -Auskultasi

    - Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan

    peristaltik melemah sampai hilang.

    -Palpasi

    Kadang teraba massa seperti pada tumor (pada colok dubur teraba massa di rektum atau

    terdapat darah dan lendir), invaginasi, hernia. Adanya darah dapat menyokong adanya

    strangulasi, neoplasma. Pada volvulus teraba massa yang nyeri dan bertambah besar. Bila

    didapatkan feses yang mengeras: skibala, bila feses negatif: obstruksi usus letak tinggi.

    Ampula rekti yang kolaps: curiga obstruksi. Bila ada nyeri tekan: lokal atau general

    peritonitis.

    -Radiologi

    Pada foto polos pasien dengan obstruksi yang komplit akan tampak terjadi dilatasi dari usus

    bagian proksimal sampai ke tempat obstruksi dalam 35 jam Usus yang diameternya lebih

    dari 3 cm sering dikaitkan dengan obstruksi.

    Usus bagian proksimal yang terdistensi oleh gas dan cairan, akan tampak berdilatasi oleh

    timbunan udara intraluminer. Sebaliknya, pada usus bagian distal dari obstruksi tidak tampak

    bayangan gas, atau bila sumbatannya terjadi belum lama maka tampak bayangan gas yang

    sangat sedikit di bagian distal obstruksi. Pada daerah rektum tidak tampak bayangan gas atau

    udara.

    Pada foto posisi tegak akan tampak bayangan air fluid levelyang banyak dibeberapa tempat

    (multiple fluid levels) yang tampak terdistribusi dalam susunan tangga (step ladder

    appearance), sedangkan usus sebelah distal dari obstruksi akan tampak kosong. Jumlah loop

    dari usus halus yang berdilatasi secara umum menunjukkan tingkat obstruksi. Bila jumlah

    loop sedikit berarti obstruksi usus halus letaknya tinggi, sedangkan bila jumlah loop lebih

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    10/15

    banyak maka obstruksi usus halus letaknya rendah. Semakin distal letak obstruksi, jumlah air

    fluid levelakan semakin banyak, dengan tinggi yang berbeda-beda sehingga berbentuk step

    ladder appearanc.

    Jarak valvula conniventes satu sama lain yang normal adalah 14 mm. Jarak ini akan melebar

    pada keadaan distensi usus halus. Akibat distensi usus halus, maka valvula conniventes agak

    teregang dan bersama-sama dengan valvula conniventes dari loop yang bertetangga, akan

    tampak di foto sebagai gambaran sirip ikan yang disebut herringbone appearance.

    Bayangan udara di dalam kolon biasanya terletak lebih ke perifer dan biasanya berbentuk

    huruf U terbalik. Obstruksi kolon ditandai dengan dilatasi proksimal kolon sampai ke

    tempat obstruksi, dengan dekompresi dari kolon bagian distal. Kolon bagian proksimal

    sampai letak obstruksi akan lebih banyak berisi cairan daripada feses. Usus halus bagian

    proksimal mungkin berdilatasi, mungkin juga tidak.

    Gambar 5. Distensi usus

    Gambar 6. Air-fluid Level memberikan Gambaran Huruf U Terbalik

    Untuk mengetahui ada tidaknya strangulasi usus, beberapa gambaran klinik dapat membantu:

    Rasa nyeri abdomen yang hebat, bersifat menetap, makin lama makin hebat.

    Pada pemeriksaan abdomen, didapatkan ascites.

    Terdapatnya abdominal tenderness.

    Adanya tanda-tanda yang bersifat umum, demam, dehidrasi berat, tachycardi, hipotensi atau

    shock.10

    Namun dari semua gejala klinik di atas, kita mempunyai pedoman Essential of Diagnosis

    yaitu:

    A.Complete Proximal Obstruction:

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    11/15

    Vomiting

    Abdominal discomfort

    Abnormal oral contrast x-rays

    B.Complete Mid or Distal Obstruction:

    Nyeri kolik abdomen

    Vomiting

    Abdominal distention

    Constipation-obstipation

    Peristaltic rushes

    Usus yang berdilatasi pada pemeriksaan rontgen.4,5

    2.2.6 Adhesi Post Operasi

    Adhesi merupakan suatu jaringan parut yang sering menyebabkan organ dalam dan atau jaringan

    tetap melekat setelah pembedahan. Adhesi dapat membelit dan menarik organ dari tempatnya

    dan merupakan penyebab utama dari obstruksi usus, infertilitas (bedah gynecolog), dan nyeri

    kronis pelvis.

    Adhesi dapat timbul karena operasi yang sebelumnya, atau peritonitis setempat atau umum. Pita

    adhesi timbul diantara lipatan usus dan luka dan situs operasi. Adhesi ini dapat meyebabkan

    obstruksi usus halus dengan menyebabkan angulasi akut dan kinking, seringnya adhesi ini timbul

    beberapa tahun setelah operasi. Hal ini dikarenakan teknik operasi yang salah atau terlalu banyak

    trauma pada usus sewaktu operasi sehingga usus rusak dan terbentuk jaringan parut yang dapat

    mengalami penyempitan.

    Ada prinsip dan teknik yang digunakan pada pembedahan untuk meminimalkan komplikasi post

    operasi seperti terjadinya adhesi. Prinsip dan teknik tersebut meliputi:

    -Penanganan jaringan secara menyeluruh dengan baik

    -Mengontrol pendarahan

    -Memilih jahitan dan implan dengan hati-hati

    -Menjaga jaringan tetap lembab

    -Mencegah infeksi

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    12/15

    Bahkan teknik pembedahan yang baik pun tidak dapat selalu mencegah pembentukan adhesi.

    Jadi, sebagai metode tambahan, banyak ahli bedah telah menggunakan adhesion barriers sebagai

    pencegahan terjadinya adhesi pada bedah abdomen dan pelvis.

    Adhesi terbentuk ketika adanya inflamasi yang menyebabkan eksudat dari serum mengandung

    fibrinogen sampai ke permukaan usus. Fibrinogen tersebut diubah menjadi fibrin soluble, dan

    kemudian berikatan dengan fibrin yang insoluble untuk membentuk adhesi fibrinous. Secara

    normal, terjadi fibrinolisis dan adhesi fibrinous dipecahkan. Bagaimanapun, jika proses

    fibrinolisis menurun, akan terjadi sepsis dan inflamasi, adanya peningkatan fibroblast dan

    kolagen yang ditimbun, menghasilkan suatu pembentukan adhesi fibrous yang permanen.

    2.2.7 Diagnosis Banding

    Intestinal obstruction dapat dikacaukan dengan :

    Acute Gastroenteritis

    Demam dengue

    Limfadenitis mesenterika

    Adnexitis

    Infeksi Panggul

    Kehamilan Ektopik

    Kista ovarium torsi

    Endometriosis

    Urolithiasis

    Demam tifoid

    Pankreatitis akut

    Proses inflamasi akut antraperitoneal (Acute Appendicitis)

    Kolesistitis

    Perforasi Ulkus Duodeni

    Mesenteric vascular occlusion.5,9

    2.2.8 Penatalaksanaan

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    13/15

    Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan,

    menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila

    ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali

    normal

    2.2.8.1 Persiapan penderita

    Persiapan penderita berjalan bersama dengan usaha menegakkan diagnosis obstruksi usus secara

    lengkap dan tepat. Sering dengan persiapan penderita yang baik, obstruksinya berkurang atau

    hilang sama sekali. Persiapan penderita meliputi :

    Dekompressi usus dengan suction, menggunakan NGT yang dimasukkan dalam perut atau usus

    Pemasangan kateter untuk mengukur urine output

    Koreksi elektrolit dan keseimbangan asam basa

    Atasi dehidrasi

    Mengatur peristaltik usus yang efisien berlangsung selama 4 sampai 24 jam sampai saatnya

    penderita siap untuk operasi.

    2.2.8.2 Operatif

    Tindakan operatif untuk membebaskan obstruksi dibutuhkan bila dekompresi dengan NGTtidak memberikan perbaikan atau diduga adanya kematian jaringan.

    Bila telah diputuskan untuk tindakan operasi, ada 3 hal yang perlu perhatikan :

    Berapa lama obstruksinya sudah berlangsung.

    Bagaimana keadaan/fungsi organ vital lainnya, baik sebagai akibat obstruksinya maupun

    kondisi sebelum sakit.

    Apakah ada risiko strangulasi.

    Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus:

    Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk

    membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh

    streng/adhesi atau pada volvulus ringan.

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    14/15

    Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati" bagian usus yang

    tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.

    Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca

    stadium lanjut.

    Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk

    mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi, strangulata,

    dan sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan operatif

    bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya

    pada Ca sigmoid obstruktif, mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan

    reseksi usus dan anastomosis.

    Gambar 7. Reseksi usus

    2.2.9 Prognosis

    Mortalitas obstruksi tanpa strangulata adalah 5% sampai 8% asalkan operasi dapat segera

    dilakukan. Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi strangulasi atau

    komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas sampai sekitar 35% atau 40%.3

    Prognosisnya

    baik bila diagnosis dan tindakan dilakukan dengan cepat.7

    BAB III

    KESIMPULAN

    Ileus obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan

    mekanik. Rintangan pada jalan isi usus akan menyebabkan isi usus terhalang dan tertimbun di

    bagian proksimal dari sumbatan, sehingga pada daerah proksimal tersebut akan terjadi distensi

    atau dilatasi usus.

    Adhesi, hernia, dan tumor mencakup 90% etiologi kasus obstruksi mekanik usus halus. Adhesi

    dan hernia jarang menyebabkan obstruksi pada colon. Penyebab tersering obstruksi pada colon

    adalah kanker, diverticulitis, dan volvulus.

  • 8/12/2019 Referat Ileus Mekanik

    15/15

    Adhesi dapat timbul karena operasi yang sebelumnya, atau peritonitis setempat atau umum. Pita

    adhesi timbul diantara lipatan usus dan luka dan situs operasi. Adhesi ini dapat meyebabkan

    obstruksi usus halus dengan menyebabkan angulasi akut dan kinking, seringnya adhesi ini timbul

    beberapa tahun setelah operasi. Hal ini dikarenakan teknik operasi yang salah atau terlalu banyak

    trauma pada usus sewaktu operasi sehingga usus rusak dan terbentuk jaringan parut yang dapat

    mengalami penyempitan.

    Bahkan teknik pembedahan yang baik pun tidak dapat selalu mencegah pembentukan adhesi.

    Jadi, sebagai metode tambahan, banyak ahli bedah telah menggunakan adhesion barriers sebagai

    pencegahan terjadinya adhesi pada bedah abdomen dan pelvis.