referat gangguan tidur-1

Upload: sarita-amelia

Post on 03-Apr-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    1/15

    1

    GANGGUAN TIDUR

    PENDAHULUAN

    Banyak gangguan tidur yang merugikan aspek kesehatan pasien. Insomnia

    merupakan gangguan tidur yang paling sering terjadi dan paling sering ditemukan

    pada pelayanan kesehatan primer. Walaupun fokus pada bab ini adalah mengenai

    insomnia, gangguan tidur lainnya seperti obstructive sleep apnea- hypoapnea dan

    restless leg juga akan didiskusikan sebagai diagnosa banding dari insomnia.

    Insomnia didapatkan pada lebih dari 30% orang dewasa di Amerika Serikat.

    Sebuah survey di pelayanan kesehatan primer menunjukkan bahwa pasien dengan

    insomnia mengeluarkan biaya untuk masalah kesehatan 60% lebih tinggi

    dibandingakn dengan pasien yang tidak mengalami insomnia.

    Pemanjangan waktu gangguan tidur dapat menyebabkan kesulitan tidur,

    kekurangan waktu tidur yang bersifat kronis, yang dapat menyebabkan berbagai

    masalah baik secara fisik mau psikologis. Gangguan tidur yang bersifat kronis sering

    dikaitkan dengan hipertensi, peningkatan aktivitas simpatis terhadap kardiovaskuler,

    penurunan fungsi hipothalamus-kelenjar pituitary-kelenjar adrenal, mempengaruhi

    daya tahan tubuh, dan perubahan pada fungsi kognitif. Tidur yang tidak adekuat juga

    meningkatkan risiko gangguan cemas dan gangguan mood. Pasien dengan

    ketergantungan alkohol dengan komorbid insomnia kronis memiliki risiko relaps yang

    lebih tinggi. Sehingga dapat disimpulkan, insomnia dapat dikaitkan dengan kulaitas

    hidup yang lebih buruk.

    DIAGNOSIS

    Insomnia dapat mengakibatkan disfungsi baik pada kognitif, emosional,

    maupun motorik. Derajat keparahan insomnia ditentukan berdasarkan seberapa jauh

    gangguan tidur menyebabkan gangguan pada kehidupan sehari-hari, dibagi menjadi

    ringan, sedang, dan berat. Insomnia ringan tidak mengakibatkan gangguan pada

    kehidupan sehari-hari, sedangkan insomnia sedang biasanya mengakibatkan beberapa

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    2/15

    2

    gangguan dalam kehidupan harian seseorang. Sedangkan insomnia berat

    mengakibatkan masalah yang jelas dalam kehidupan harian seseorang. Insomnia juga

    diklasifikasikan berdasarkan durasinya (insomnia akut berlangsung 6 bulan).

    Akibat kognitif yang dapat ditimbulkan oleh insomnia antara lain berupa

    gangguan konstentrasi, dan ketidakpedulian. Individu yang sehat dapat cenderung

    mengalami ketidakstabilan mood, irritability, penurunan toleransi frustasi, mood

    terdepresi, dan gangguan cemas.

    Meskipun insomnia mempengaruhi kesehatan, kualitas tidur sering tidak

    ditanyakan pada kunjungan rutin pada pelayanan primer. Dokter sering tidak

    emnanyakan mengenai masalah yang berkaitan dengan tidur, dan pasien biasanya

    juga tidak secara langsung mengemukakakn masalah tidur kecuali sudah dianggap

    berat. Masalah tidur sebaiknya ditanyakan saat pasien datang dengan keluhan-keluhan

    non spesifik seperti lemah, lethargy, perburukan status kognitif, cemas, maupun

    perubahan mood.

    Gangguan tidur dapat didiagnosa menggunakan 1 dari 4 sistem klasifikasi,

    yang masing-masing memiliki variasi sehingga membutuhkan ketelitian dalammembuat diagnosis. Klasifikasi yang lebih detail adalah dari The International

    Classification of Sleep Disorders (ICSD-2) dan The Diagnostic Classification of Sleep

    and Arousal Disorders (DCSAD), keduanya merupakan yang paling sering

    digunakan. The World Health Organizations International Classification Disease

    (ICD-10) juga memiliki beberapa daftar gangguan tidur secara spesifik, walalupun

    lebih sering digunakan untuk masalah billing dibandingkan untuk kepentingan medis.

    Walaupun lebih sering digunakan oleh psikiater kriteria dari The Diagnostic and

    Statistical Manual of Mental Disorders, 4th edition text revision (DSM IV-TR) masih

    jarang digunakan.

    DIAGNOSIS BANDING

    ICSD-2 membagi menjadi 10 tipe insomnia. Klasifikasinya berdasarkan

    etiologi dan berdasarkan kesulitan untuk memulai dan mempertahankan tidur dansetidaknya 1 dari 9 gejala gangguan kehidupan sehari-hari.

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    3/15

    3

    Kriteria Umum Diagnosis Insomnia

    1. Kesulitan untuk memulai dan mempertahankan tidur, bangun yang terlaluawal, ataupun kulaitas tidur yang buruk.

    2. Kesulitan tidur yang terjadi walaupun adanya kesempatan dan keadaan yangadekuat untuk tidur

    3. Adanya setidaknya 1 gangguan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengankesulitan tidur di malam hari berupa:

    Fatigue atau malaise Masalah atensi, konsentrasi, dan memori Gangguan kehidupan sosial, atau kemampuan di sekolah yang

    menurun

    Gangguan mood atau irritability Mengantuk Penurunan motivasi, energi, dan inisiatif Adanya kesalahan saat bekerja, seperti saat mengenadaraio mobil

    ataupun mengoperasikan mesin

    Ketegangan otot, nyeri kepala, maupun gangguan sistem pencernaan

    Kenyamanan baik saat bisa tidur maupun tidak bisa tidur

    Insomnia dibedakan menjadi insomnia intrinsik dan ekstrinsik.

    Insomnia ekstrinsik Insomnia intrinsik

    Penyesuaian sleep disorders Inadequate sleep hygiene

    Insomnia akibat kondisi medis Gangguan irama sirkardian (jet

    lag)

    Insomnia karena penggunaanobat-obatan dan bahan lainnya

    Insomnia yang dikaitkan dengankelainan mental

    Psychophysiologic insomnia Insomnia akibat obstructive sleep

    apnea

    Insomnia akibat restless jetlagsyndrome

    Insomnia akibat periodic limbmovement

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    4/15

    4

    INSOMNIA EKSTRINSIK

    1. Insomnia PenyesuaianDalam periode 1 tahun, setidaknya 15-20% dari populasi dewasa mengalami

    penyesuaian insomnia, yang terjadi setidaknya selama 3 bulan. Diagnosis dari

    insomnia penyesuaian membutuhkan adanya stressor yang dapat diidentifikasi

    seperti adanya masalah psikologis ( contoh: kematian orang yang dicintai),

    ataupun lingkungan (contoh: pindah ke rumah baru). Insomnia Penyesuaian

    akan teratasi setelah adanya resolusi dari stressor tersebut. Pemberian obat-

    obatan hipnotik-sedatif dengan psikoterapi suportif merupakan terapi yang

    efektif.

    2. Inadequate Sleep HygieneSleep hygiene dikatikan dengan kebiasaan dan aktivitas yang membantu tidur

    dan mengurangi kemungkinan untuk terbangun. Kriteria diagnosis dari

    Inadequate Sleep hygiene diperoleh sesuai dengan kriteria diagnosis insomnia

    yang telah disebutkan sebelumnya yang terjadi setidaknya selama 1 bulan danadanya 1 kriteria dari:

    Jadwal tidur yang terlalu sering pada waktu siang hari, jadwal tidur yangsering berubah-ubah, ataupun terlalu banyak menghabiskan waktu di

    tempat tidur.

    Rutin mengkonsumsi alkohol, nikotin, kafein terutama saat menjelangtidur

    Adanay keterlibatan stimulasi mental, aktivitas fisik ataupun kegiatan-kegiatan yang menggembirakan sesaat sebelum tidur

    Sering melakukan ativitas lain selain tidur di ranjang (contoh: menontonTV)

    Adanya lingkungan yang tidak nyaman untuk tidur (contoh: bising)3. Insomnia Akibat Kondisi Medis

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    5/15

    5

    Banyak penyakit yang dikaitkan dengan insomnia dan biasanya berupa

    penyakit yang kronis (contoh: Diabetes Mellitus atau gagal jantung), kondisi

    sistemik yang reversibel (contoh: anemia dan kelainan pada kelenjar Thyroid).

    Kondisi neurologis seperti dementia, kejang, stroke juga dapat menjadi

    penyebab. Pasien post stroke memiliki risiko yang lebih tinggi untuk

    terjadinya OSAH. Walaupun pasien post stroke juag memiliki risiko yang

    lebih tinggi untuk terjadinya hipersomnia, yang ditandai dengan pemanjangan

    episode tidur ataupun rasa ngantuk yang dialami sepanjang hari. Parkison dan

    Alzheimer dikaitkan dengan gangguan tidur seperti Rapid Eye Movement

    (REM), yang merupakan episode intermittent yang menunjukkan peningkatan

    aktivitas motorik dimana mimpi terjadi selama periode tersebut.

    4. Insomnia Akibat Obat-obatan dan Bahan LainnyaPemberian beberapa obat dapat menyebabkan gangguan baik kulaitas maupun

    kuantitas tidur. Pemberian sedatif dan opioid dapat membantu pasien untuk

    tertisur, namun mengganggu siklus tidur yang pada akhirnya dapat

    menyebabkan insomnia. Obat-obatan sedatif-hipnotik sendiri dapat

    menyebabkan gejala sisa berupa insomnia. Gejala sisa ataupun intoksikasi dari

    alkohol, marijuana, ataupun obat-obatan lainnya dapat menyebabkan

    gangguan pola tidur. Gangguan tidur masih dapat bertahan selama 1-2 tahun

    setelah penggunaan bahan-bahan tersebut.

    Anti epilepsi Lamotrigine

    Anti depresan Bupropion

    Fluoxetine

    Venlafaxine

    Phenelzine

    Protriptyline

    Beta bloker Propanolol

    Pindolol

    Metoprolol

    Bronkodilator Teofillin

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    6/15

    6

    Dekongestan Pseudoefedrin

    Fenilpropanolamin

    Steroid Prednison

    Stimulant DextroamfetaminMethamefetamin

    Metilfenidat

    Pemoline

    INSOMNIA INTRINSIK

    1. Insomnia Akibat Gangguan MentalInsomnia jenis ini merupakan insomnia tersering yang ditemukan di pelayanan

    kesehatan. Beberapa gangguan mood, gangguan cemas, psikotik, maupun

    neurodevelopmental sering merupakan penyebab dari gangguan tidur,

    termasuk insomnia. Walaupun gejala yang timbul akibat masalah psikiatrik

    namun gangguan tidur merupakan keluhan yang paling sering dikemukakan.

    Major Depressive Disorders Kesulitan untuk memulai tidur (earlyinsomnia)

    Sering terbangun (middle insomnia) Terbangun lebih awal di pagi hari

    (terminal insomnia)

    HypersomniaManic Episodes Penurunan kebutuhan untuk tidur selamam

    beberapa hari ataupun minggu

    Tidak merasa lelah walaupun tidak tidur Bekerja pada waktu dimana seharusnya

    digunakan untuk tidur

    Post Traumatic Stress Disorders Kesulitan untuk mulai tertisur yangdialkibatkan oleh kecemasan terhadap

    trauma yang dialami

    Physiologic Hyperarousal Tidur di tempat yang terlalu terang,

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    7/15

    7

    dengan hipersensitifitas terhadap suara

    ataupun stimulus lainnya

    Respon yang berlebihan jika terbangunakibat stimulus eksternal

    Sering terbangun Mimpi buruk

    Generalized Anxiety Disorders Psychophysiologic insomnia Kesulitan untuk memulai tidur

    Psychotic Disorders Halusinasi (contoh: suara tertawa ataupunteriakan yang mengganggu saat tidur)

    Pemikiran paranoidAttention Deficit Hiperactivity

    Disorders

    Kesulitan untuk memilai tidur akibathiperaktivitas fisik

    Efek stimulants

    2. Insomnia Psikofisiologis

    Insomnia Psikofisiologis ditandai dengan gairah yang berlebihan saat waktutidur, dan terjadi sekitar 1-2% populasi. Pasien dengan Insomnia

    Psikofisiologis, yang disebut juga dengan learned atau conditioned insomnia

    sering membutuhkan kombinasi terapi antara terapi farmakologis dan terapi

    perilaku. Kriteria diagnosis dari Insomnia Psikofisiologis diperoleh sesuai

    dengan kriteria insomnia yang disebutkan di awal yang terjadi minimal selama

    1 bulan. Disertai dengan adanya bukti kesulitan tidur atau gairah yang lebih

    seperti:

    Kecemasan untuk tidur Kesulitan untuk tidur saat sedang bergairah, namun tidak mengalami

    kesulitan untuk tidur pada aktivitas sehari-hari.

    Tisur akan lebih baik jika berada jauh dari rumah. Mental yang bergairah yang ditandai dengan pikiran yang membosankan Tekanan somatik yang meningkat di ranjang yang ditandai dengan

    kesulitan untuk membuat tubuh menjadi relax pada waktu tidur

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    8/15

    8

    Insomnia psikofisiologis dibedakan dengan insomnia penyesuaian dari

    durasinya yang lebih panjang dan tidak ditemukannya stressor yang dapat

    diidentifikasi. Pasien dengan insomnia psikofisiologis mengatakan ada

    perubahan tidur saat berada di tempat yang tidak familiar ataupun hal-hal lain

    di luar kebiasaan tidurnya. Mereka juga mengeluhkan seperti adanya kesulitan

    untuk berhenti berpikir ataupun adanya pemikiran yang terus-menerus. Ini

    berbeda dengan yang terjadi pada episode manik dimana ditemukan adanya

    flight of ideas dan mungkin ditemukan adanya grandiosa. Pasien dengan

    episode manik juga tidak akan mengeluhkan adanya kelelahan yang terjadi

    akibat kurangnya tidur.

    3. Insomnia Akibat Gangguan Tidur Primer LainnyaOSAH, RLS, dan PLMD sering menyebabkan timbulnya unsomnia paad

    pelayanan kesehatan primer.

    4. Insomnia Subakut dan KronisSekitar 10% populasi di Maerika Serikat mengalami Insomnia Kronis.

    Faktor risiko untuk terjadinya insomnia kronis antara lain adalah pengobatan

    yang tidak adekuat, perempuan, usia yang le bih tua (>60- tahun), dan

    predisposisi keluarga yang mengalami gangguan tidur.

    PENANGANAN PASIEN

    Evaluasi dari keluhan tidur termasuk riwayat tidur, pemeriksaan fisik umum,

    dan juga pemeriksaan laboratorium yang sesuai. Untuk memperjelas tentang keluhan

    tidur perlu ditanyakan beberapa hal seperti lamanya tidur, frekuensi tisur dan seberapa

    berat masalah yang timbul.

    Beberapa pertanyaan yang mungkin membantu dalam mengidentifikasi gangguan

    tidur, antara lain:

    Sejak kapan keluhan ini terjadi?

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    9/15

    9

    Berapa hari dalam 1 minggu masalah ini timbul?

    Tabel 13.5 Faktor Predisposisi, Gambaran Klinis dan Penatalaksanaan

    Gangguan Tidur Primer

    GANGGUAN

    TIDUR

    FAKTOR

    PREDISPOSISI

    GAMBARAN

    KLINIS

    PENATALAKSANAAN

    Obstructive sleep

    apnea-

    hypoapnea

    (OSAH)

    Abnormalitas

    nasofaring,

    abnormalitas

    kraniofasial,

    obesitas, usia > 40

    tahun, pria >

    wanita (2 :1),

    gangguan

    neurologis

    (contoh: stroke)

    Episode berulang

    obstruksi saluran

    nafas atas yang

    terjadi selama

    tidur, biasanya

    berhubungan

    dengan

    desaturasi

    oksigen. Episode

    meliputidengkuran yang

    keras selama 20-

    30 detik.

    Berhubungan

    dengan sakit

    kepala saat pagi

    hari dan rasa

    kantuk siang hari

    yang meningkat.

    -Continuous positiveairway pressure

    (CPAP) nasal

    -Terapi perilaku: hindarialkohol, rokok, dan

    hipnotik-sedatif saat

    malam hari; turunkan

    berat badan bila berat

    badan berlebih; tidur

    miring, tidak terlentang-Aplikasi dental: reposisi

    rahang bawah dan lidah

    -Intervensi bedah:reseksi tonsil, uvula dan

    sebagian palatum mole

    Periodic limb

    movement

    disorder

    (PLMD)

    OSAH, restless

    leg syndrome,

    narkolepsi,

    meningkatnya

    usia, uremia

    kronis, obat TCA

    Episode periodik

    dari gerakan

    ekstremitas yang

    terpaku dan

    berulang selama

    tidur non-REM:

    -Atasi masalah yangmendasari

    -Perbaikisleep hygiene-Terapi relaksasi-Pertimbangkan

    carbidopa, levodopa,

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    10/15

    10

    atau MAOI, putus

    obat dari agen

    sedatif, insidens

    sama pada pria

    maupun wanita

    ekstensi ibu jari

    dengan fleksi

    parsial

    pergelangan

    kaki, lutut dan

    panggul.

    Kontraksi otot

    selama 0,5-5

    detik, dengan

    interval inter-

    episode 20-40

    detik.

    pramipexole, obat tidur

    yang disetujui oleh

    FDA

    Restless leg

    syndrome (RLS)

    Kehamilan (lebiha

    dari 20 minggu),

    uremia, anemia

    defisiensi besi,

    rheumatoid

    arthritis, penyakit

    ginjal,

    alkoholisme,.

    Onset puncak

    adalah usia

    pertengahan.

    Sensasi tidak

    nyaman pada

    tungkai atau

    lengan sesaat

    sebelum onset

    tidur.

    Digambarkan

    sebagai nyeri,

    merangkak,

    tertarik,

    bergetar.

    Mereka yang

    menderita RLS

    dapat memiliki

    insomnia yang

    berat

    -Atasi penyebab yangmendasari

    -Perbaiki defisiensinutrisi (vitamin B12,

    asam folat atau besi)

    -Hentikan atau turunkandosis medikasi yang

    memperburuk

    -Pertimbangkan:carbidopa atau

    levodopa, pergolide,

    pramipexole,

    bromokriptin mesilat,

    ropinirole

    FDA, Food and Drug Administrations; MAOIs, monoamine oxidase inhibitors; REM, rapid eye

    movement; TCAs, Tricyclic antidepressants. Diambil dari American Sleep Disorder Association,

    Diagnostic Classification Steering Committee. International Classification of Sleep Disorders:

    Diagnostic and Coding Manual. Wetchester, IL: American Academy of Sleep Medicine; 2005.

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    11/15

    11

    Stressor psikososial

    (seperti kematian,

    pernikahan, kelahiran atau

    anak)

    Hentikan penggunaan obatYa

    Tidak

    Ya

    Insomnia

    Penyesuaian

    YaTerapi dengan obat

    tidur (Tabel 13.7)

    seperlunya selama 3

    bulan

    Insomnia berlan ut

    Tidak

    Sleep hygiene tidak

    adekuat atau insomnia

    psikofisiologisYa

    Terapi perilaku,

    perbaikisleep hygiene

    (Tabel 13.6)

    Insomnia berlan ut

    Tidak

    Gangguan psikotik Ya Atasi gangguan

    Insomnia berlan ut

    Insomnia berlan utTidak

    Ya

    Jam berapa Anda tidur, dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk tertidurlelap?

    Apakah Anda terbangun saat malam hari?

    Apa yang membangunkan Anda? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk tertidur kembali? Apakah Anda merasa segar dan bugar saat terbangun? Apakah Anda meminum sesuatu untuk membantu Anda tidur?

    Setelah mendapatkan gambaran mengenai keluhan tidur pasien, Gambar 13.1 dapat

    membantu menyingkirkan diagnosis banding secara sistematis dan menangani

    penyebab umum dari insomnia.

    Insomnia

    Penggunaan obat-obatan

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    12/15

    12

    CHF, GERD nokturnal,asma, DM, PPOK, nyeri

    Obstructive sleep apnea

    Maksimalkan

    penalaksanaan untukmasalah medis yang

    mendasari

    Turunkan berat badan,

    dilarang konsumsi alkohol,

    tidur miring, badan elevasi

    >30o, operatif

    Insomnia berlan ut

    Ya

    Tidak

    Tidak

    Gangguan tidur primer

    lainnyaTatalaksana gangguan

    tidur primer lainnya

    Insomnia berlan ut

    Ya

    Tidak

    Rujuk ke spesialis ahli

    tidur Insomnia berlan ut

    Gambae 13.1 Algoritma Diagnosis dan Penalaksanaan Insomnia

    Penatalaksanaan Biopsikososial

    Penatalaksanaan insomnia mencakup intervensi farmakologis dan psikologis

    atau perilaku. Karena penyebab keluhan tidur bermacam-macam, penatalaksanaan

    dimulai dengan diagnosis yang akurat dan menentukan etiologi yang mendasari.

    Pertama, adalah hal yang penting untuk mengidentifikasi dan menentukan faktor yang

    dapat dimodifikasi seperti sleep hygiene, stressor psikososial, penyakit medis umum

    dan gangguan psikiatrik sebelum mememulai terapi dengan agen hipnotik-sedatif.

    Tabel 13.6 memberikan penjelasan mendetail mengenai beberapa intervensi

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    13/15

    13

    biopsikososial. Bila pasien memiliki insomnia penyesuaian atau gejala yang menetap

    meskipun telah ditentukan adanya stressor akut, penggunaan obat tidur (atau

    penggunaan medikasi sedatif di luar label) yang telah disetujui oleh FDA dapat

    dipertimbangkan.

    Tabel 13.6 Prinsip dan Tips untukSleep Hygieneyang Baik

    Catatan harian tidur - Monitor jumlah tidur selama siang dan malamhari

    Jadwal tidur-bangun reguler - Tidur pada waktu yang sama tiap malam- Bangun tidur pada waktu yang sama tiap pagi- Hindari tidur siang

    Ritual meningkatkan tidur tiap

    malam

    - Rencanakan rutinitas yang merilekskan untukjam terakhir dari kesadaran (sebagai contoh,

    bila waktu tidur adalah pukul 21.45, mulai

    istirahat pukul 20.45)

    - Jam terakhir Anda dapat meliputi sebagaiberikut: matikan lampu; lihat apakah ada

    panggilan telepon darurat; mandi dan ritual

    higienis lainnya; membaca material yang tidak

    menstimulasi; batasi diri Anda untuk

    membaca hingga waktu lampu dimatikan,

    mendengarkan musik yang menenangkan atau

    suara lembut lainnya

    Hindari aktivitas yang dapat

    membangkitkan stress atau

    menstimulasi secara mental lainnya

    sebelum waktu tidur

    - Tentukan aktivitas hari esok, hal-hal yangperlu diperhatikan atau distraksi di waktu

    sebelumnya

    - Kecuali benar-benar diperlukan, tundapercakapan yang dapat memicu anxietas yang

    membutuhkan Anda untuk membuat

    keputusan yang penting ke waktu dimana

    Anda lebih perhatian, bugar, dan lebih

    memungkinkan untuk membuat keputusan

    yang tepat

    Jangan berbaring di tempat tidur - Mencoba untuk membuat diri Anda tertidur

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    14/15

    14

    dalam keadaan sadar penuh ketika tidak mengantuk akan lebih membuat

    Anda frustasi, bukan lebih mengantuk

    - Dibandingkan itu, bangkitlah dari tempattidur, lakukan aktivitas yang tidak

    menstimulasi fisik dan mental yang dapat

    membuat rileks, tenang, atau bahkan membuat

    Anda bosan

    - Jangan melihat jam terlalu seringHindari obat stimulan, alkohol dan

    makanan berat saat waktu tidur

    - Minum kafein terakhir anda dan minumanalkohol setidaknya 4 jam sebelum tidur

    - Jangan merokok saat 1 jam sebelum tidur, danhindari merokok bila terbangun di malam hari

    - Jangan memakan makanan berat saat 2 jamsebelum tidur

    Latihan fisik - Latihan aerobik ringan selama 20-30 menitsebelumnya dapat membantu meningkatkan

    tidur yang nyenyak

    - Hindari latihan saat 2 jam sebelum tidur,karena hal ini dapat mengaktivasi dan

    mengintervensi tidur

    Lingkungan yang nyaman - Tidur dapat ditingkatkan dengan suasana yanggelap, suara yang halus atau menenangkan,

    dan suhu kamar yang relatif sejuk (

  • 7/28/2019 Referat Gangguan Tidur-1

    15/15

    15

    dibatasi untuk pasien sehat dan digunakan berhati-hati pada pasien usia lanjut dan

    mereka dengan banyak masalah medis. Meskipun tidak FDA setujui secara spesifik

    untuk insomnia, medikasi lainnya dengan zat sedatif telah digunakan dan bermanfaat

    untuk menangani beberapa pasien dengan insomnia.