ref haemorrhoids baru

39
PRESENTASI KASUS ASTHMA Pembimbing: Dr. Tri Yanti, Sp.A Disusun oleh: Julia Ike Haryanto 030.00.292 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

Upload: anggita-nur-aziza

Post on 11-Feb-2015

37 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ref Haemorrhoids Baru

PRESENTASI KASUS

ASTHMA

Pembimbing:

Dr. Tri Yanti, Sp.A

Disusun oleh:

Julia Ike Haryanto030.00.292

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI

PERIODE 29 MEI – 5 AGUSTUS 2006FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA2006

Page 2: Ref Haemorrhoids Baru

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Airin K

NIM : 030.00.011

JUDUL REFERAT : Hemorrhoid

TELAH DISETUJUI OLEH PEMBIMBING

dr. Eka Swabhawa Utama, SpB.

2

Page 3: Ref Haemorrhoids Baru

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan referat yang berjudul

“Demam Berdarah Dengue”. Referat ini saya susun untuk melengkapi tugas di

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah di RSUP Fatmawati dan sebagai bacaan singkat

pengenalan penyakit hemorroid.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Pratiwi

Andayani, Sp.A. yang telah membimbing dan membantu saya dalam melaksanakan

kepaniteraan dan menyusun referat ini.

Akhir kata, saya menyadari masih banyak kekurangan baik pada isi maupun

format referat ini. Oleh karena itu, saya sangat terbuka untuk menerima segala saran dan

kritik yang diberikan demi kesempurnaan referat ini. Semoga referat ini dapat berguna

bagi kita semua.

Jakarta, Januari 2005

Airin K

3

Page 4: Ref Haemorrhoids Baru

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 3

Daftar Isi 4

Bab I PENDAHULUAN 5

Bab II PEMBAHASAN 6

A. BATASAN 6

B. ANATOMI 6

C. KLASIFIKASI 9

D. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI 11

E. GEJALA KLINIS 13

F. PEMERIKSAAN 14

G. DIAGNOSA BANDING 15

H. PENATALAKSANAAN 17

I. KOMPLIKASI 24

J. PROGNOSIS 25

K. KESIMPULAN 26

Daftar Pustaka 27

4

Page 5: Ref Haemorrhoids Baru

Bab I

PENDAHULUAN

Hemorrhoid atau dalam bahasa awam sering disebut juga sebagai “wasir” telah

menjangkiti manusia sejak jaman dahulu, tapi masih banyak kesalahan pengertian

mengenai keluhan dan gejala dari hemorrhoid.

Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak

merupakan keadaan patologik. Hanya apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau

penyulit, diperlukan tindakan.

Hemoroid dibedakan antara yang intern dan yang ekstern. Hemoroid intern adalah

pleksus v. hemoroidalis superior diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa.

Hemoroid intern ini bantalan vascular di dalam jaringan submukosa pada rectum sebelah

bawah. Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan, kanan

belakang, dan kiri lateral. Hemoroid yang lebih kecil terdapat diantara ketiga letak primer

tersebut.

Hemoroid ekstern yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid

inferior terdapat disebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus.

Kedua pleksus hemoroid internus dan eksternus, saling berhubungan secara

longgar dan merupakan awal dari aliran vena yang kembali bermula dari rectum sebelah

bawah dan anus. Pleksus hemoroid intern mengalirkan darah ke V. hemoroidalis

superior dan selanjutnya ke V. porta. Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan darah ke

peredaran sistemik melalui daerrah perineum dan lipat paha ke V.iliaka.

Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena banyak hal. Faktor yang memegang

peranan kausal ialah mengedan pada waktu defekasi, konstipasi menahun, kehamilan

dan obesitas.

5

Page 6: Ref Haemorrhoids Baru

Bab II

PEMBAHASAN

A. BATASAN

Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorrhoidalis yang bukan

merupakan suatu keadaan patologik, hanya apabila hemorrhoid ini menyebabkan keluhan

atau penyulit diperlukan tindakan.

B. ANATOMI

Rectum

Rectum panjangnya kurang lebih 13 cm. Mulai di sebelah ventral vertebrae Sacralis 3

sebagai lanjutan kolon sigmoideum. Ke arah distal, rectum menuju ke depan sesuai

lengkung os sacrum dan os coccygis dan berakhir 2,5 cm di depan ujung bawah os

coccygis dengan menembus diafragma pelvis menjadi saluran anus.

Bagian rectum yang ada di atas diafragma pelvis melebar dan disebut ampula recti.

Dilihat dari arah ventral, pada rectum terjadi deviasi ke kiri lalu kembali ke garis median.

Dilihat dari arah lateral, rectum melengkung ke arah ventral mengikuti cekungan os

sakrum kemudian membelok ke bawah belakang pada sambungan saluran anus.

Sebagian m. levator ani membentuk jerat pada batas rectum anus dan menarik bagian ini

ke ventral sehingga terjadi sudut anorectal. Sepertiga bagian proksimal rectum pada sisi

ventral dan lateralnya diliputi peritoneum, sedangkan pada sepertiga bagian tengahnya

6

Page 7: Ref Haemorrhoids Baru

hanya diliputi peritoneum pada sisi ventralnya. Sepertiga bagian distal rectum tidak

diliputi peritoneum. Lapisan otot-otot rectum terdiri atas: -. serabut-serabut

longitudinal (membentuk lapisan luar)

-. serabut-serabut sirkuler (membentuk lapisan dalam).

Membrana mukosa rectum bersama dengan lapisan sirkular otot polos membentuk 3

lipatan otot semisirkular yaitu plica transversalis recti, 2 diantaranya terletak pada sisi kiri

dinding rectum sedangkan 1 lipatan terletak pada dinding kanannya.

Pendarahan rectum:

A. hemorrhoidalis superior merupakan lanjutan a mesenterika inferior memperdarahi

membrana mukosa. Pembuluh nadi ini turun memasuki rongga panggul melalui akar

mesocolon sigmoideum lalu bercabang menjadi cabang kanan dan kiri,.kemudian berada

di belakang rectum dan menembus lapisan otot rectum untuk memperdarahi membrana

mukosa. Cabang-cabangnya beranostomosis dengan a rectalis media dan inferior.

A. hemorrhoidalis media: adalah cabang a. iliaca interna, memperdarahi lapisan otot

rectum.

A. hemorrhoid inferior: adalah cabang a. pudenda interna di dalam perineum,

beranostomosis dengan a. hemorrhoidalis media pada batas sambungan anorectal.

Pembuluh-pembuluh balik rectum:

v. hemorrhoidalis superior v. mesenterica inferior v. portae

v. hemorrhoidalis media dan inferior ke v. iliaca interna v. iliaca communis v.

cava inferior

Persarafan rectum: oleh cabang-cabang pleksus hypogastricus inferior.

7

Page 8: Ref Haemorrhoids Baru

ket: saluran anus dan alat-alat sekitarnya

Anus

Canalis anus panjangnya kurang lebih 4 cm dari cincin anorektal sampai daerah kulit yg

berambut di anus.

Sphincter ani adalah otot terminal dari traktus gastrointestinal yang dapat

dikonseptualkan sebagai 2 tubuler yang saling melapisi. Bagian dalamnya adalah lapisan

otot polos sirkuler dari rectum yang membentuk sphincter internal yang tebal dan bulat

yang berakhir 1,5 cm di bawah linea dentata sedikit di atas sphinter eksternal. Lapisan

luar terdiri dari otot lurik yang merupakan salah satu komponen pelvic floor, yaitu m.

levator ani, m. puborectalis, dan m. sphincter eksternal. Otot sphincter eksternal

berbentuk ellips dan meliputi canalis anus dan m. sphincter interna, melewati bagian

akhirnya di daerah subcutan. Dua daerah lain yaitu daerah superficial dan daerah dalam,

terdiri dari 1 jenis otot saja, yang kontinue denganm puborectalis dan m. levator ani. M

sphincter eksternal, bulbospongiosus, dan m. transversal perinael bersatu di perineum dan

membentuk badan perineal. Konfigurasi yang berbentuk funnel shaped yang terbentuk

dari dua m. levator ani membentuk bagian utama dari pelvic floor, dan serat-seratnya

bersilangan di daerah medial ke arah kontralateral untuk bersatu dengan badan perineal di

sekeliling prostat atau vagina.

M. sphincter interna dipersarafi oleh saraf otonom, sedangkan m. sphincter eksterna

dipersarafi oleh dari cabang rectalis inferior dari saraf pudendalis interna dan cabang

perineal dari saraf sakralis ke-4, merupakan saraf volunter.

8

Page 9: Ref Haemorrhoids Baru

C. KLASIFIKASI

Hemorrhoid adalah bagian dari jaringan vaskular (mis: arteriole, venule, arteriole-

venular connections), otot polos, dan jaringan ikat yang dilapisi oleh epitel dari canalis

anus. Hemorrhoid sudah ada sejak in utero dan tetap ada sampai dewasa normal.

Hemorrhoid berguna sebagai suatu bantalan jaringan submukosa dalam kanalis anus,

yang terdiri dari jaringan ikat yang mengandung venule, arteriole, dan serabut otot polos

yang akan terisi darah pada proses defekasi untuk melindungi kanalis anal waktu

dilewati oleh feses.

Hemorrhoid memiliki 3 bantalan utama yaitu di daerah lateral kiri, posterior kanan dan

anterior kanan dalam kanali anus.

Hemorrhoid dapat terjadi di dalam atau di luar canalis anus, sehingga dibagi menjadi 2

jenis hemorrhoid yaitu hemorrhoid internal dan hemorrhoid eksternal yang dipisahkan

oleh linea dentata (pektinea).

Hemorrhoid internal:

Pelebaran pleksus hemorrhoidalis superior di atas garis mukokutan dan ditutupi oleh

epitel squamosa. Merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum

sebelah bawah. Hemorrhoid internal tidak dipersarafi oleh saraf sensoris somatis

sehingga tidak dapat menyebabkan nyeri. Pada level linea dentata, hemorrhoid internal

difiksasi ke otot di bawahnya oleh ligamen suspensorium mukosa.

9

Page 10: Ref Haemorrhoids Baru

Pada hemorrhoid interna klasifikasi digai menurut gejala klinisnya:

Derajat I

Perdarahan segar tanpa nyeri pada waktu defekasi. Tidak ada prolaps, pada

pemeriksaan anoskopi terlihat hemorrhoid yang menonjol ke dalam lumen.

ket: hemorrhoid internal derajat I

Derajat II

Perdarahan, menonjol melaui kanalis anus saat mengedan ringan, tetapi dapat

masuk kembali dengan spontan.

ket: hemorrhoid internal derajat II

Derajat III

Perdarhan, menonjol saat mengedan dan harus direposisi kembali setelah

defekasi.

ket: hemorrhoid internal derajat III

10

Page 11: Ref Haemorrhoids Baru

Derajat IV

Perdarahan, menonjol keluar dan tidakdapat didorong masuk, biasanya timbul

gejala nyeri.

ket: hemorrhoid internal derajat IV

Hemorrhoid Interna

Derajat Darah Prolaps Reposisi

I

II

III

IV

+

+

+

+

-

+

+

tetap

-

spontan

manual

tidak dapat

Hemorrhoid eksternal:

Merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemorrhoidalis inferior, terdapat di sebelah

distal garis mukokutan dan dilapisi oleh epitel kubis di dalam jaringan di bawah epitel

anus. Hemorrhoid eksterna dipersarafi oleh saraf cutaneus di daerah perianal. Saraf ini

termasuk nervus pudenda dan pleksus sakralis.

ket: hemorrhoid eksterna yang mengalami thrombosis

11

Page 12: Ref Haemorrhoids Baru

D. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Inflammatory Bowel Disease dan problem hemorrhoidalis sering terjadi, karena itu

presentasi dan temuan yang tidak seperti biasa harus diperhatikan kemungkinan

Inflammatory Bowel Disease. Kolitis ulcerativa dan penyakit Crohn bisa diasosiasikan

dengan hemorrhoid. Kehamilan juga dapat diasosiasikan dengan berbagai problem

anorektal.

Faktor resiko yang dapat menyebabkan hemorrhoid:

Gangguan fungsi usus halus (mis: diare, konstipasi)

Konstipasi dan mengedan telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya

hemorrhoid. Hal ini belum dapat dipastikan kebenarannya. Tekanan kanalis anal

yang lebih tinggi daripada normal pada saat istirahat ditemukan pada pasien yang

menderita hemorrhoid. Yang menarik adalah menurunnya tekanan tersebut pasca

hemorrhoidectomy.

Gangguan pengosongan rektum

Kehamilan dan melahirkan

Etiologinya masih belum jelas diketahui, tapi biasanya setelah melahirkan

gejalanya hilang kembali seperti pada saat sebelum hamil. Hubungan antara

kehamilan dan hemorrhoid disebabkan dari pengaruh perubahan hormonal atau

tekanan langsung.

Pemakaian obat-obat lokal (mis: enema, supositoria, penggunaan laksan yang

berlebihan)

Oral kontraseptif

Iritasi mukosa kanalis anal

Diet yang rendah serat

Diet rendah serat menyebabkan feses yang sedikit sehingga harus mengedan pada

saat defekasi. Peningkatan tekanan ini menyebabkan pengisian pleksus

hemorrhoidalis, kemungkinan karena pengaruh berkurangnya venous return.

Penyakit hati kronik

12

Page 13: Ref Haemorrhoids Baru

Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan

hemorrhoid, karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah kedalam

sistem portal. Selain itu sistem portal tidak mempunyai katup, sehingga mudah

terjadi aliran balik.

E. GEJALA KLINIS

Nyeri

Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemorrhoid intern dan

hanya timbul pada hemorrhoid ekstern yang mengalami trombosis

Perdarahan

Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama hemorrhoid intern akibat trauma

oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak

tercampur dengan feses, dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas

pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet

menjadi merah. Walaupun berasal dari vena, darah yang keluar berwarna merah

segar karena kaya akan zat asam. Perdarahan luas dan intensif dipleksus

hemorrhoidalis menyebabkan darah di vena tetap merupakan “darah

arteri”.Kadang perdarahan hemorrhoid yang berulang dapat berakibat timbulnya

anemia berat.

Prolaps hemorrhoid

Hemorrhoid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol

keluar menyebabkan prolaps. Pada tahap awalnya penonjolan ini hanya terjadi

pada waktu defekasi dan disusul oleh reduksi spontan sesudah selesai defekasi.

Pada stadium yang lebih lanjut hemorrhoid intern ini perlu didorong kembali

setelah defekasi agar masuk ke dalam anus. Akhirnya, hemorrhoid dapat berlanjut

menjadi bentuk yang mengalami prolaps menetap dan tidak dapat didorong masuk

lagi.

Discharge/Mucus

13

Page 14: Ref Haemorrhoids Baru

Keluarnya mucus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam merupakan ciri

hemorrhoid yang mengalami prolaps menetap.

Pruritus

Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus

anus dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan rangsangan

mucus. Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis yang luas dengan oedem

dan radang.

F. PEMERIKSAAN

Prosedur Diagnosa:

Inspeksi

Pemeriksaan fisik dimulai dengan inspeksi pemeriksaan seluruh daerah perianal.

Apabila hemorrhoid mengalami prolaps, lapisan epitel penutup bagian yang

menonjol keluar ini mengeluarkan mucus yang dapat dilihat apabila penderita

diminta mengedan.

Rectal Taucher

Beritahu pasien apabila akan melakukan rectal toucher. Pada pemeriksaan colok

dubur hemorrhoid intern tidak dapat diraba sebab tekanan vena didalamnya tidak

cukup tinggi, dan biasanya tidak nyeri. Colok dubur diperlukan untuk

menyingkirkan kemungkinan karsinoma rectum. Jangan lupa untuk memeriksa

prostat pada setiap laki-laki.

Anoskopi

Anoskopi penting dalam pemeriksaan hemorrhoid internal yang tidak menonjol

keluar. Anoskop dimasukkan dan diputar untuk mengamati keempat kuadran.

hemorrhoid interna terlihat sebagai struktur vascular yang menonjol ke dalam

lumen. Apabila penderita diminta mengedan sedikit, ukuran hemorrhoid akan

membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata.

Proktosigmoidoskopi

14

Page 15: Ref Haemorrhoids Baru

Proktosigmoidoskopi dilakukan untuk memastikan bahwa keluhan bukan

disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan ditingkat yang lebih tinggi,

karena hemorrhoid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai.

Pasien disuruh untuk mengejan pada saat duduk di toilet dapat menunjukkan ada

atau tidaknya prolaps dengan akurat. Pemeriksaan pada saat pasien duduk di toilet

sangat membantu pada kasus-kasus yang meragukan. Colonoskopi dan barium

enema digunakan hanya pada kasus-kasus perdarahan yang tidak ditemukan sumber

kelainannya di daerah anus. Gejala-gejala ini tidak termasuk dalam gejala-gejala

hemorrhoid.

Histologis:

Pemeriksaan histologis dari jaringan hemorrhoid biasanya tidak bermanfaat,

terutama bila pada pemeriksaan fisik telah dapat dipastikan diagnosanya. Tapi jelas

setiap jaringan yang mencurigakan harus dikirim untuk diperiksa PAnya.

Hemorrhoid eksternal diklasifikasian dari patologi dan gejalanya, termasuk

thrombosis, perdarahan dari gumpalan darah yang tererosi, dan skin tags yang

menimbulkan masalah kebersihan.

Pemeriksaan Lab:

Hematokrit: dianjurkan bila diduga adanya perdarahan yang banyak.

Radiologis:

Barium enema dianjurkan bila dicurigai adanya kelainan pada colon di daerah

proksimalnya.

15

Page 16: Ref Haemorrhoids Baru

G. DIAGNOSA BANDING

Karsinoma kolorektal

Penyakit divertikel

Prolaps rectum

Kolitis ulserativa

Kondiloma perianal

Lipatan kulit sentinel pada garis tengah dorsal

Kondiloma perianal dan tumor anorektum lainnya biasanya tidak sulit dibedakan dari

hemorrhoid yang mengalami prolaps. Lipatan kulit luar yang lunak sebagai akibat dari

trombosis hemorrhoid eksternal sebelumnya juga mudah dikenali. Adanya lipatan kulit

sentinel pada garis tengah dorsal, yang disebut umbal kulit, dapat menunjukkan adanya

fisura anus.

ket: fisura ani posterior

16

Page 17: Ref Haemorrhoids Baru

H. PENATALAKSANAAN

Indikasi Metode Pengobatan

Derajat Hemorrhoid Pengobatan

I Terapi medikamentosaSclerotherapyFotocoagulationBipolar coagulasi diatermi

II Terapi medikamentosaLigasiHeater probeSclerotherapy

III Terapi medikamentosaLigasiOperasi konvensionalStapler

IV Operasi konvensionalStapler

Terapi medikal

Banyak metoda yang dapat digunakan untuk mengobati hemorrhoid internal, termasuk

rubber band ligation, sclerotherapy injection, infrared photocoagulation, laser ablation,

carbon dioxide freezing, Lord dilatation, dan surgical resection. Semua jenis metoda ini

termasuk non-operative treatment (kecuali surgical resection)dan dianggap sebagai first-

line therapy untuk semua hemorrhoid derajat I dan derajat II yang tidak responsif

terhadap pengobatan konservatif.

Rubber band ligation paling sering dilakukan pada hemorrhoid yang mengalami prolaps

ringan. Caranya adalah dengan memasangkan karet gelang kecil dengan alat khusus pada

bagian pangkal hemorrhoid, ini akan menghentikan aliran darah pada bagian hemorrhoid

tersebut, yang akan lepas dalam waktu kurang lebih 1 minggu.

17

Page 18: Ref Haemorrhoids Baru

ket: rubber band ligation ket: sklerotherapy

Sclerotherapy dapat digunakan untuk hemorrhoid internal yang masih dini. Cryotherapy

dan sclerotherapy jarang digunakan sekarang.

Karena mengejan dan diet rendah serat dipercaya sebagai penyebab hemorrhoid,

sehingga terapi konservatif termasuk diet tinggi serat dan cairan serta perubahan

kebiasaan di toilet. Pengurangan mengejan dan konstipasi dapat mengurangi ukuran

hemorrhoid internal dan gejalanya, karena itu first-line treatment untuk semua

hemorrhoid internal derajat I dan derajat II harus termasuk usaha untuk mengurangi

terjadinya konstipasi dan mengejan. Banyak gejala hemorrhoid yang dapat sembuh hanya

dengan perubahan diet.

Obat antidiare kadang diperlukan pada pasien dengan gejala hemorrhoid dan feses yang

lunak. Tindakan mengejan yang sering dan duduk yang lama merupakan predisposisi

untuk hemorrhoid.

Pelunak feses seperti makan berserat tinggi dan suplemen serat hampir selalu dapat

mengurangi gejala konstipasi. Karena gejala hemorrhoid disebabkan oleh prolaps,

thrombosis dan perdarahan vaskular, sehingga kream dan salep kurang bermanfaat.

Hidrocortizone topikal kadang kala dapat mengurangi gejala perdarahan, suppositoria,

18

Page 19: Ref Haemorrhoids Baru

selain untuk lubrikasi, kurang bermanfaat dalam terapi hemorrhoid. Kurang disarankan

penggunaan dari obat-obatan sejenis itu (mis: suppositoria, kream, enema, dsb).

Berendam dalam air hangat dapat mengurangi sakit di daerah perianal. Etiologinya

mungkin karena relaksasi dari otot sfingter. Es dapat mengurangi sakit akibat thrombosis

akut.

Terapi yang lebih agresif digunakan pada pasien yang tidak mengalami perbaikan setelah

mendapat pengobatan konservatif selama 1 bulan. Terapi hanya untuk gejala dan tidak

pada bentuk hemorrhoid. Terapi yang agresif digunakan hanya pada hemorrhoid yang

bergejala.

Pasien dengan kolitis ulseratif dapat mentoleransi operasi bila diperlukan, tapi hindarkan

terapi agresif pada pasien dengan penyakit Crohn, terutama bila ada inflamasi akut yang

berat pada mukosa rectum. Abses harus segera dikeluarkan dengan drain.

Kehamilan juga banyak diasosiasikan dengan berbagai gejala anorectal. Terapi ditujukan

untuk mengobati gejalanya saja. Terapi non-operatif atau thrombectomy biasanya dapat

menghilangkan gejalanya. Operasi hemorrhoidectomy aman bagi wanita hamil. HIV dan

penyakit anal sering terjadi bersamaan. Terapi konservatif kembali disarankan, terutama

bila ada gejala defisiensi imun.

Terapi surgikal

Terapi surgikal hanya digunakan pada pasien dengan hemorrhoid derajat III dan IV,

pasien yang tidak responsif terhadap pengobatan terapi medikal, dan pasien yang

memiliki keluhan berat mengenai hemorrhoid eksternal atau skin tags.

19

Page 20: Ref Haemorrhoids Baru

ket: eksisi dari hemorrhoid eksterna yang mengalami thrombosis

ket: eksisi dari hemorrhoid interna

Hemorrhoidectomy Faktor yang dihindari oleh pasien:

Rasa sakit yang berlebihan

Rawat inap dalam jangka waktu lama

Jangka waktu kembali ke aktifitas normal

Kerusakan pada anal sphincter

Stenosis, skin tag, dsb

Pengobatan alternatif, dapat menyebabkan komplikasi

20

Page 21: Ref Haemorrhoids Baru

ket: Closed hemorrhoidectomy

Teknik Miligan-Morgan

Caranya adalah dengan mengeksisi ketiga vena hemorrhoid utama. Untuk menghindari

terjadinya stenosis, tiga insisi berbentuk pir dibiarkan terbuka, yang dipisahkan oleh

jembatan kulit dan mukosa. Teknik ini sangat popular, dan dianggap sebagai standar

emas dalam perbandingan dengan teknik hemorrhoidectomy lainnya.

Teknik Ferguson

Merupakan modifikasi dari teknik Miligan-Morgan, dimana insisi ditutup total atau

parsial dengan benang absorbable.

Retractor digunakan untuk mengekspos jaringan hemorrhoid, yang kemudian diangkat

dengan operasi. Jaringan yang terisa kemudian diligasi dengan jahitan atau dengan efek

koagulasi dari alat bedah.

21

Page 22: Ref Haemorrhoids Baru

Karena resiko jahitan lepas yang tinggi pada saat bowel movement, teknik Ferguson tidak

menguntungkan karena penyembuhan yang lama (5-6 minggu), sakit atau morbiditas

postoperasi.

Stapled Hemorrhoidopexy (PPH Procedure)

Pada PPH, jaringan prolaps ditarik ke dalam suatu alat yang dapat memotong bagian

yang berlebih dan mengstaple bagian jaringan hemorrhoid yang tersisa. Ini akan

mengembalikan jaringan hemorrhoid ke posisi anatomis awalnya.

Dengan memasukkan circular anal dilator akan

menyebabkan reduksi dari prolaps. Setelah

memindahkan obturatornya, bagian mukosa yang

mengalami prolaps akan jatuh ke dalam lumen

dilator.

Anoskop purse-string suture kemudian

dimasukkan ke dalam dilator. Anoskop ini akan

mendorong kembali bagian yang prolaps kembali

ke dinding rectum, sedangkan bagian prolaps

yang menonjol di bagian jendela anoskop dapat

dengan mudah diatasi dengan jahitan pada

membrana mukosanya saja. Dengan memutar

anoskop, maka akan dapat dilakukan dengan

mudah dilakukan jahitan purse-string di seluruh

sirkumferensia anus.

Kemudian hemorrhoidal circular stapler dibuka sampai maksimum. Bagian kepalanya

dimasukkan dan diposisikan proksimal ke purse-string, yang kemudian akan diikat

dengan simpul tertutup.

22

Page 23: Ref Haemorrhoids Baru

Ujung dari jahitan disimpul di eksternal. Kemudian

seluruh tutup casing dari alat staple tersebut

dimasukkan ke dalam canalis anus.

Dengan traksi sedang pada bagian purse-string, bagian

membrana mukosa yang prolaps akan masuk ke dalam

casing dari alat staple tersebut. Instrumen tersebut

kemudian dikencangkan dan ditembakkan untuk

menstaple bagian yang prolaps tersebut. Dengan

ditahan selama 30 detik sebelum ditembak dan 20

detik setelah ditembak, akan bermanfaat sebagai tamponade yang bermanfaat hemostasis.

dengan menembakkan stapler tersebut akan melepaskan staples titanium ke dalam

jaringan. Dengan pisau sirkuler, bagian jaringan yang berlebih dipotong. Terakhir, garis

yang distaple diperiksa menggunakan anoskop. Bila terdapat perdarahan, jahitan dengan

benang absorbable dapat dilakukan.

23

Page 24: Ref Haemorrhoids Baru

Laser Surgery

Hemorrhoid yang tidak diinginkan dapat dengan mudah dieksisi atau dibakar dengan

sinar laser dengan akurat. Sinar laser yang kecil menghasilkan akurasi yang sangat baik

dan biasanya sembuh dengan cepat.

Hasilnya adalah masa penyembuhan yang lebih singkat, pengobatan yang lebih singkat.

Laser juga bersifat terapeutik, karena menyegel saraf dan pembuluh darah kecil. Dengan

menyegel ujung saraf superfisial, pasien akan mengalami nyeri postoperatif yang

minimum. Dengan menutup pembuluh darah kecil, proctologist akan dapat mengoperasi

dalam lapangan operasi yang lebih bebas darah.

I. KOMPLIKASI

Komplikasi jangka pendek:

Nyeri postoperasi yang hebat, selama 2-3 minggu. Hal ini disebabkan terutama

karena insisi di daerah anus, dan ligasi dari pembuluh darah.

Infeksi luka jarang terjadi terjadi setelah operasi hemorrhoid. Abses terjadi kurang

dari 1% dari jumlah kasus yang ada.

Perdarahan postoperasi

Pembengkakan pada daerah jembatan kulit

Inkontinensia jangka pendek yang hebat

Sulit berkemih. Mungkin disebabkan karena retensi urine,infeksi saluran kemih

terjadi pada 5% pasien setelah operasi anorektal. Restriksi cairan mungkin dapat

mengurangi kemungkinan kebutuhan pemasangan kateterisasi.

Komplikasi jangka panjang:

Stenosis anus

Terbentuknya skin tag

Rekurensi

Fisura ani

Inkontinensia minor

Impaksi fekal setelah hemorrhoidectomy karena nyeri postoperasi dan

penggunaan narkotik. Penggunaan laxative atau pelunak feses untuk mencegah

hal ini. Pengangkatan impaksi mungkin harus dilakukan dengan anestesi.

24

Page 25: Ref Haemorrhoids Baru

Hemorhage yang tertunda, mungkin karena iritasi pedikel vaskular, terjadi pada 1-

2 % pasien. Biasanya terjadi 7-16 hari postoperatif. Tidak ada terapi spesifik

untuk mengatasi komplikasi ini, yang biasanya perlu masuk kembali ke ruang

operasi untuk diligasi kembali.

J. PROGNOSIS

Penting untuk mengklasifikasikan dengan akurat keluhan pasien dan hubungannya

dengan hemorrhoid internal atau eksternal. Hemorrhoid internal memiliki respon yang

baik terhadap pemberian diet tingi serat dan cairan serta menghindari mengejan dan

duduk yang terlalu lama di toilet. Terapi non-operatif bermanfaat pada keluhan yang

menetap setelah terapi konservatif.

Gejala hemorrhoid eksternal secara umum dapat dibagi menjadi thrombosis akut dan

masalah hygiene/skin tag. Yang pertama berespons baik terhadap eksisi tanpa enukleasi,

sedangkan terapi operatif disimpan untuk yang kedua. Terapi harus diarahkan untuk

menghilangkan keluhan dan bukan untuk kosmetik.

Bila dikerjakan dengan baik, operasi hemorrhoidectomy harusnya memiliki tingkat

rekurens 2-5%. Terapi non-operatif seperti rubber band ligation menghasilkan rekurens

30-50% dalam 5-10 tahun. Tetapi rekurens ini dapat diterapi dengan terapi non-operatif

juga.

25

Page 26: Ref Haemorrhoids Baru

K. KESIMPULAN

Hemorrhoid adalah suatu keadaan normal dari anatomi manusia, jika mengalami

perubahan diperlukan tindakan.

Dengan bertambahnya usia terjadi perubahan hemorrhoid yang membesar dan

turun ke dalam lumen kanalis anus.

Pilihan metoda penanganan hemorrhoid berbeda-beda sesuai dengan derajatnya.

-. Derajat I dan II : konservatif

-. Derajat III dan IV : operatif

Penanganan hemorrhoid paling efektif adalah Hemorrhoidectomy.

Kendala utama dari Hemorrhoidectomy adalah post op pain dan lamanya masa

penyembuhan

26

Page 27: Ref Haemorrhoids Baru

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat R, de Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi V. Jakarta: EGC, 2004; 35: 672-675

2. Schawrtz Seymour I, Shires Tom G, Spencer Frank C. Principles of Surgery V edition. United States: McGraw-Hill Medical Publishing Division, 1989; 40:1748-1774.

3. Sabiston, Townsend, Beauchamp, Evers, Mattox. Textbook of Surgery XVII edition. Sounders, 2004;1490-1491.

4. Widjaja Surja. Anatomi Alat-alat Rongga Panggul. Jakarta: FKUI, 2002; 24-31.5. Rosal, Ackerman. Surgical Pathology IX edition. Mosby, 2004; 856-859.6. Tierney, McPhee, Papadakis. Current Medical Diagnosis & Treatment 43th

edition. United States: Lange Medical Publication, 2004; 14: 618-619.7. Way, Doherty. Current Surgical Diagnosis & Treatment 11th edition. United

States: Lange Medical Publication, 2004; 32: 766-768.8. Price, Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit edisi IV.

Jakarta: ECG, 1995; 420-421.9. P2B2 Ke-3 PABI “Stapling Hemorrhoidectomy” 5 Mei 200510. www.yoursurgery.com hemorrhoidectomy11. www.hemorrhoids.net 12. www.Emedicine.com hemorrhoids, article by Scott Thornton, MD

27