reaksi uji karbo

Upload: rahmiiamaliah

Post on 10-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk manusia. Kebanyakan

    karbohidrat yang kita makan ialah tepung/ amilum/ pati, yang ada dalam gandum,

    jagung, beras, kentang, padi-padian, buah-buahan dan sayuran. Karbohidrat pada

    tumbuh-tumbuhan dibentuk dari proses fotosintesis pada daun dari CO2 dan H2O.

    CO2 + H2O C6H12O6 + O2

    Karbohidrat adalah hasil alam yang melakukan banyak fungsi penting dalamtubuh mahkluk hidup. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksi keton atau

    senyawa yang menghasilkan senyawaan yang serupa pada hidrolisis, dengan rumus

    umum (Cn(H2O)m.

    Ketika rumus struktur dari karbohidrat diketahui, maka menjadi jelaslah bahwa

    senyawa ini lebih kompleks dari hanya hidrat dari karbon. Berdasarkan pengetahuan

    mengenai strukturnya, kita sekarang membatasi karbohidrat sebagai suatu golongan

    senyawa yang terdiri dari atau dapat dihidrolisa menjadi, polihidroksi aldehid dan

    keton. Dalam hubungan ini, polihidroksi berarti dua atau lebih gugusan hidroksil.

    Karbohidrat umumnya digolongkan menurut strukturnya yaitu monosakarida,

    oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana tidak dapat

    dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana. Oligosakarida mengandung

    paling sedikit 2 dan biasanya 8 atau 10 satuan monosakarida yang saling

    berhubungan. Misalnya maltosa dan sukrosa. Polisakarida mengandung banyak

    satuan monosakarida, terdiri dari ratusan bahkan ribuan misalnya pati dan sellulosa.

    Bila polisakarida ini dihidrolisis dihasilkan satuan-satuan monosakarida.

    Karbohidrat-karbohidrat tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan reaksi kimia,

    uji demikian setiap kali memberikan reaksi yang spesifik.

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    2/17

    1.2 Maksud dan Tujuan percobaan

    1.2.1 Maksud Percobaan

    Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari beberapa reaaksi

    uji untuk karbohidrat.

    1.2.2 Tujuan Percobaan

    Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui beberapa cara yang

    digunakan untuk uji karbohidrat seperti uji molisch dan uji benedict.

    1.3 Prinsip Percobaan

    Mengetahui keberadaan suatu karbohidrat dalam suatu sampel dengan

    menggunakan uji molisch dan uji benedict. Dengan uji molisch akan menghasilkan

    warna ungu pada bidang batas cairan, sedangkan dengan uji benedict akan

    menghasilkan endapan merah bata.

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    3/17

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik biomakromolekul alam yang

    banyak ditemukan dalam mahkluk hidup terutama tanaman. Pada tanaman yang

    berklorofil, karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara karbon dioksida dan molekul

    air dengan bantuan sinar matahari, disebut fotosintesis (Tim Dosen, 2005).

    22sin

    22 )( OnOHCOHnCOn nnarmatahari

    + +

    Karbohidrat adalah senyawa-senyawa polihidroksi yang juga mengandung guguslain, yang dapat berupa aldehid atau keton. Meskipun karbohidrat merupakan

    senyawa biologis yang paling banyak jumlahnya di muka bumi ini, karbohidrat tubuh

    manusia hanyalah 1% saja dari keseluruhan tubuh manusia. Senyawa ini diolah oleh

    tubuh sebagai bahan makanan, disimpan sebagai glikogen dan digunakan sebagai

    bahan bakar sel yang utama. Karbohidrat juga penting dalam membentuk rawan dan

    tulang (Schumm, 1993).

    Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen dan oksigen yang

    terbentuk di alam dengan rumus umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut,

    maka senyawa inididuga sebagai hidrat dari karbon,sehingga disebut karbohidrat.

    Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa gagasan hidrat dari karbon merupakan

    gagasan yang tidak tepat, karena ternyata ada beberapa senyawa yang mempunyai

    rumus empiris seperti itu, tetapi bukan karbohidrat. Misalnya asam asetat dapat

    ditulis sebagai C2(H2O)2 dan formaldehid dengan rumus CH2O, nyatanya keduanya

    bukan karbohidrat. Demikian suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya

    ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling penting adalah rumus

    strukturnya (Tim Dosen, 2005).

    Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat

    pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-

    gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus

    yang ada pada molekul karbohidrat, maka senyawa tersebut dapat didefinisikan

    sebagaipolihidroksialdehida dan polihidroksiketo (Tim Dosen, 2005).

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    4/17

    Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat dibagi

    atas tiga golongan besar yaitu: monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Istilah

    sakarida berasal dari bahasa latin (saccharum = gula) dan mengacu pada rasa manis

    senyawa karbohidrat sederhana (Tim Dosen, 2005).

    Hasil hidrolisis ketiga kelas utama karbohidrat tersebut saling berkaitan:

    H2O H2O

    Polisakarida Oligosakarida monosakarida

    H+ H+

    Monosakarida

    Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawayang lebih sederhana. Monosakarida dapat digolongkan berdasarkan gugusan

    fungsional utama (aldehid atau keton) dan berdasarkan jumlah atom karbon dalam

    rantai karbon. Jika suatu monosakarida mengandung gugus aldehid disebut aldosa,

    dan yang mengandung gugus keton disebut ketosa (Tim Dosen, 2005).

    H-C=O H-CHOH

    H-C-OH C=OH

    H-CHOH H-CHOH

    Gliseraldehid Dihidroksiaseton

    (aldosa) (ketosa)

    Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana dan dihidroksiaseton adalah

    ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat diturunkan dari

    gliseraldehid atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon ,

    masing-masing membawa gugus hidroksil. (Tim Dosen, 2005).

    Berdasarkan jumlah atom karbonnya, monosakarida dengan tiga atom karbon

    digolongkan sebagai triosa, dengan empat atom karbon disebut tetrosa, dan

    seterusnya. Kedua penggolongan ini dapat digabungkan, misalnya aldoheksosa

    adalah aldehid monosakarida dengan enam-karbon dan suatu ketoheksosa adalah

    suatu keton monosakarida dengan enam-karbon. (Tim Dosen, 2005).

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    5/17

    H-C=O H-CHOH

    H-C-OH H-C=O

    H-C-OH H-C-OH

    H-C-OH H-C-OH

    H-C-OH H-C-OH

    H-CHOH H-CHOH

    Aldoheksosa Ketoheksosa

    Oligosakarida

    Oligosakarida berasal dari bahasa Yunani (Oligo = beberapa), Jadi oligosakarida

    adalah karbohidrat yang tersusun dari beberapa (2 sampai 10) satuan monosakarida,oligosakarida juga dapat diartikan sebagai karbohidrat yang pada hidrolisa akan

    terbentuk monosakarida-monosakarida penyusunnya. Oligosakarida yang paling

    banyak terdapat adalah disakarida. Pada disakarida, dua monosakarida bergabung

    melalui ikatan glikosida yang terbentuk diantara karbon anomerik dari salah satu

    monosakarida dengan gugus hidroksil dari monosakarida lain (Fessenden dan

    Fessenden, 1997).

    Beberapa Disakarida penting:

    1. Maltosa

    Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu. Merupakan disakarida pertama

    yang diperoleh dari hasil hidrolisis pati. Hidrolisis maltosa menghasilkan

    glukosa. Karena itu maltosa mestinya terdiri dari dua satuan monoskarida (Tim

    Dosen, 2005).

    2. Laktosa

    Laktosa adalah gula utama yang terdapat dalam susu ibu dan susu sapi (4,8 %

    laktosa). Hidrolisis laktosa menghasilkan D-glukosa dan D-galaktosa dalam

    jumlah yang sama (Tim Dosen, 2005)

    3. Sukrosa

    Mungkin yang terpenting dari semua disakarida adalah sukrosa, yaitu gula biasa.

    Gula ini diperoleh dari tanaman tebu dan bit, yang menyususn sebanyak 14-20%

    dari cairannya. Hidrolisis sukrosa menghasilkan D-glukosa dan gula keto

    D-fruktosa dalam jumlah yang sama (Hart, 1987).

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    6/17

    4. Selobiosa

    Selobiosa adalah disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial selulosa.

    Hidrolisis lebih lanjut dari selobiosa menghasilkan D-glukosa. Perbedaannya

    dengan maltosa adalah karena konfigurasinya pada C-1 dari unit glukosa yang

    pertama (Hart, 1987).

    Polisakarida

    Polisakarida tersusun dari banyak unit monosakarida yang terikat antara satu

    dengan yang lain melalui ikatan glikosida. Hidrolisis total dari polisakarida

    menghasilkan monosakarida. Beberapa polisakarida yang terpenting, yaitu selulosa,pati (amilosa dan amilopektin), glikogen, dan kitin.

    a. Selulosa

    Selulosa adalah polimer tidak bercabang dari glukosa yang dihubungkan melalui

    ikatan 1,4 glikosida 300-15000 unit D-Glukosa membentuk rantai lurus, terikat

    sebagai unit-unit selulosa (Tim Dosen, 2005).

    b. Pati

    Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan energi, banyak

    terdapat pada padi-padian, kentang, jagung, dan lain-lain. Pati dapat dipisahkan

    menjadi 2 komponen utama berdasarkan kelarutannya, yaitu amilosa dan

    amilopektin (Tim Dosen, 2005).

    Amilosa terdiri dari rantai tidak bercabang yang panjang dari glukosa

    terikat bersama ikatan 1,4 glikosida. Panjang rantainya bermacam-macam

    antara 100-100.000 unit glukosa. Bila dilarutkan dalam air akan memberikan

    warna biru (Fessenden dan Fessenden, 1997).

    Amilopektin adalah suatu polimer dari glukosa yang mempunyai

    mata rantai 1,4 glikosida. Amilopektinadalah polimer bercabang, yang

    menjadi cabang rantai utama dengan mata rantai 1,6 glikosida. Apabila

    dilarutkan dalam air akan memberikan warna merah-ungu (Fessenden dan

    Fessenden, 1997).

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    7/17

    c. Glikogen

    Glikogen adalah polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan glukosa dalam

    hewan (terutama dalam hati dan otot). Struktur glikogen mirip amilopektin, yaitu

    mengandung rantai glukosa yang terikat 1,4- dengan percabangan 1,6-.

    Molekul glikogen jauh lebih besar dari pada amilopektin (Tim Dosen, 2005).

    d. Kitin

    Kitin adalah polisakarida linear yang mengandung N-Asetil-D-Glukosamin

    terikat. Hidrolisis kitin menghasilkan 2-amino-2 deoksi-D-glukosa. Kitin banyak

    terikat dalam protein dan lipida, merupakan komponen utama dalam bangunan

    serangga. (Tim Dosen, 2005).

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    8/17

    BAB III

    METODE PERCOBAAN

    3.1 Bahan Percobaan

    Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan karbohidrat,

    larutan benedict, pereaksi molisch, H2SO4 pekat, tissue, detergen, dan aquadest.

    3.2 Alat Percobaan

    Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak

    tabung, penjepit tabung, sikat tabung, pipet tetes, dan pembakar.

    3.3 Prosedur Percobaan

    3.3.1 Uji Molisch

    Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah:

    a. Tiap 1 ml larutan karbohidrat dalam tabung reaksi ditambahkan dengan 3-5

    tetes pereaksi molisch, kemudian ditambahkan 1 ml H2SO4 pekat melalui dinding

    tabung yang dimiringkan sedikit demi sedikit dengan hati-hati. Larutan tersebut

    tidak boleh digoyang.

    b. Warna ungu yang terbentuk pada kedua bidang batas cairan menunjukkan

    reaksi positif.

    3.3.2 Uji Benedict

    Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah:

    a. Tiap 1 ml larutan benedict yang berada dalam tabung reaksi ditambahkan 5

    tetes larutan karbohidrat yang akan diperiksa.

    b. Larutan tersebut dikocok sebentar, lalu dipanaskan selama 2 menit di atas

    pembakar atau 5 menit di atas penangas air.

    c. Larutan tersebut didinginkan dan diamati.

    d. Pembentukan endapan yang berwarna merah bata menunjukkan reaksi positif.

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    9/17

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Pengamatan

    4.1.1 Monosakarida

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    10/17

    4.1.1.1 Reaksi Adisi

    4.1.1.2 Reaksi Glukosa dengan Larutan Fehling

    4.1.1.3 Uji Benedict

    4.1.2 Disakarida

    4.1.2.1 Reaksi Sukrosa dengan Perak Beramoniak

    Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan

    AgNO3

    + sedikit NH4OH Coklat buram

    AgNO3

    kelebihan NH4OH Bening

    AgNO3

    + NH4OH + glukosa Bening

    AgNO3

    + NH4OH + glukosa- Cermin perak

    Setelah dipanaskan

    Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan

    Fehling A + Fehling B Biru keunguan

    Fehling + Glukosa Biru

    Fehling + Glukosa dipanaskan Coklat

    Fehling + Glukosa didinginkan Merah bata

    Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan

    Benedict + Glukosa Biru

    Benedict + Glukosa dipanaskan Endapan merah bata

    Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan

    Larutan perak beramoniak Jernih

    Larutan perak beramoniak + Terbentuk endapan-

    Sukrosa cermin perak Ag.

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    11/17

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    12/17

    4.2 Reaksi

    4.2.1 Monosakarida

    a. Reaksi Glukosa dengan larutan perak beramoniak

    Ag+NO3- + NH4+OH- AgOH + NH4NO3

    AgOH + 2NH4OH Ag(NH3)2OH + H2

    + 2Ag + 4NH3

    b. Reaksi glukosa dengan larutan fehling

    c. Uji Benedict

    + Cu2O

    + 2Ag(NH3)

    2OH

    C-OH

    H-C-H

    H-C-H

    H-C-OH

    H-C-OH

    oH

    CH2OH

    O

    C-H

    H-C-H

    H-C-H

    H-C-OH

    H-C-OH

    CH2OH

    O

    C-H

    H-C-H

    H-C-H

    H-C-OH

    H-C-OH

    CH2OH

    O

    + 2C2++ 5OH-

    C-OH

    H-C-H

    H-C-H

    H-C-OH

    H-C-OH

    CH2OH

    O

    + Cu2O + H2O

    C-H

    H-C-H

    H-C-H

    H-C-OH

    H-C-OH

    CH2OH

    O

    C-OH

    H-C-H

    H-C-H

    H-C-OH

    H-C-OH

    CH2OH

    O

    + 2Cu(OH)2

    + 2H2O

    Cermin perak

    Orange

    Coklat tua

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    13/17

    4.2.2 Disakarida

    a. Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak

    AgNO3 + NH4OH AgOH + NH4NO3

    AgOH + 2NH4OH Ag(NH3)2OH + 2H2O

    + 2Ag + 4NH3

    b. Uji Benedict

    CH2OH

    C

    H

    H

    C

    OHOH

    C

    H

    H

    C

    OH

    O O CH2OH

    C

    HH

    C

    OH

    OH

    C

    H

    OH HOCH2

    C C

    O

    CH2OH

    C

    H

    H

    C

    OHOH

    C

    H

    H

    C

    OH

    O O CH2OH

    C

    HH

    C

    OH

    OH

    C

    H

    H HOCH2

    C C

    O

    + 2Cu(sitrat)2

    -2 + 2H2O

    CH2OH

    C

    H

    H

    C

    OHOH

    C

    H

    H

    C

    OH

    O O CH2OH

    C

    HH

    C

    OH

    OH

    C

    H

    OH HOCH2

    C C

    O

    + Cu2O + 4sitrat-2 + 4H+

    CH2OH

    C

    H

    H

    C

    OHOH

    C

    H

    H

    C

    OH

    O O CH2OH

    C

    HH

    C

    OH

    OH

    C

    H

    H HOCH2

    C C

    O

    + 2Ag(NH3)

    2OH

    Cermin perak

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    14/17

    4.2.3 Polisakarida

    a. Reaksi Amilum dengan Yodium

    b. Reaksi Trommer

    +Na2SO4+Cu+2+OH-

    CH2OH

    C

    H

    CH2OH

    C

    H C-O-OH

    C

    H

    H

    C

    OH

    OH H

    C C

    O

    OH

    C

    H

    H

    C

    OH

    O

    C + 2NaOH + CuSO4

    H H

    CH2OH

    C

    HOH

    C

    H

    H

    C

    OH

    OH H

    C C

    O

    H

    C

    OH

    H

    C-O-

    CH2OH

    C

    HOH

    C

    H

    OH

    C

    OH

    C

    H

    H

    C

    OH

    CH2

    OH

    C

    H

    OH

    C-O-

    H

    C

    I

    O

    I

    Biru

    n

    H

    C

    OH

    C-H

    OH

    CH2

    OH

    H

    OH

    H

    + nI2

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    15/17

    c. Hidrolisis Amilum

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Monosakarida

    Pada uji perak beramoniak, AgNO3 ditambahkan NH4OH menghasilkan

    warna keruh. Setelah itu, ditambahkan dengan glukosa 10 % dan dipanaskan. Setelah

    dipanaskan terbentuk cermin perak pada tabung reaksi. Perak ini berasal dari nitrat

    yang terionisasi dalam larutan dan bereaksi positif dengan glukosa, saat setelah

    dipanaskan glukosa akan mereduksi Ag+ menjadi Ag0 dan akan menghasilkan

    endapan yang menempel pada sekililing tabung berupa endapan cermin perak.

    Pada uji Fehling, 1 mL Fehling A dan B yang dicampur akan

    menghasilkan warna biru tua. Setelah penambahan glukosa 10 % juga tetap berwarna

    n H2OOH

    C

    H

    H

    C

    OH

    CH2OH

    C

    H

    OH

    C-O-

    n

    H H

    C C

    O

    OH

    C

    H

    H

    C

    OH

    CH2OH

    C

    H

    OH

    C

    OH

    C

    H

    H

    C

    OH

    CH2OH

    C

    H

    OH

    C

    H H

    C C

    O

    OH

    C

    H

    H

    C

    OH

    CH2OH

    C

    H

    OH

    C

    CH2OH

    C

    H

    OH

    C

    OH

    OH

    C

    H

    H

    C

    OH

    OHC

    n

    OHOH

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    16/17

    biru tua, namun setelah dipanaskan, terbentuk endapan orange/ merah bata.

    Perubahan warna endapan tersebut terjadi karena ion Cu 2+ direduksi menjadi ion Cu+

    yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Hal ini disebabkan karena

    larutan Fehling yang terdiri dari campuran cupri sulfat, Na-kalium tartrat dan natrium

    hidroksida dengan gula reduksi yang dipanaskan akan membentuk endapan yang

    berwarna hijau, kuning orange atau merah, tergantung dari macam gula reduksinya.

    Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)

    pereduksi. Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid,

    kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Uji benedict

    dengan mereaksikan 2 mL larutan Benedict yang ditambahkan 1 mL glukosa 10 %

    akan menghasilkan warna biru.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa:

    a. Karbohidrat berdasarkan golongannya terbagi atas 3 yaitu monosakarida,

    disakarida, dan polisakarida., dimana tiap-tiap golongan dari karbohidrat tersebutakan memberikan reaksi terhadap pereaksi tertentu.

    b. Glukosa dengan menggunakan reaksi addisi akan menghasilkan hasil reaksi

    berupa cerin perak, dengan reaksi menggunakan larutan fehling menghasilkan

    endapan merah bata, dan dengan uji benedict menghasilkan endapan merah bata.

    c. Sukrosa dengan menggunakan reaksi addisi menghasilkan cermin perak Ag

    dan dengan uji Benedict menghasilkan endapan berwarna hijau muda.

  • 7/22/2019 Reaksi Uji Karbo

    17/17

    d. Amilum jika dihidrolisis akan menghasilkan larutan ber warna biru, dengan

    menggunakan reaksi trommer menghasilkan cermin perak, dan dengan

    menggunakan Iodium akan menghasilkan larutan berwarna biru prussia

    5.2 Saran

    a. Sebaiknya laboratorium menambah fasilitas laboraorium khususnya

    alat-alat laboratorium agar praktikan mudah melakukan praktikum.

    b. Untuk asisten sebaiknya lebih mengkoordinir praktikan agar dapat

    bekerja sma dengan baik khususnya dalam pertukaran data.

    DAFTAR PUSTAKA

    Hart, H., 1987, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.

    Fessenden, J. S dan Fessenden, R. J., 1997, Dasar-Dasar Kimia Organik, Bina Rupa

    Aksara, Jakarta.

    Schum, D. E., 1993, Intisari Biokimia, Bina Rupa Aksara, Jakarta.

    Tim Dosen, 2005, Kimia Dasar , Universitas Hasanuddin.