rdf kel 1 2a-tkpb.docx
TRANSCRIPT
LABORATORIUM TEKNIK KIMIASEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL : Rotary Drum Filter
PEMBIMBING : Harita Chamidy,
Oleh
Kelompok : 1
Nama : 1. Ambrianto Ghenatya 131424003 2. Anindya Dwi Kusuma Marista 131424004 3. Annisa Novita Nurisma 131424005
Kelas : 2A Teknik Kimia Produksi Bersih
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIAJURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2014
Kelompok 1 – 2TKPB 1
Tanggal Praktikum : 13 Januari 2015Tanggal Penyerahan : 27 Oktober 2015
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rotary drum filter merupakan salah satu jenis filter yang dioperasikan secara
kontinyu. Seperti alat filtrasi pada umumnya, alat ini mempunyai medium filter dan
support sebagai komponen utama, hanya saja bentuk support berupa silinder dan medium
filter mengelilinginya. Bentuk silinder tersebut mengakibatkan alat ini diberi nama drum.
Selama beroperasi, drum tersebut berputar perlahan, oleh karena disebut rotary.
Seringkali alat ini disebut sebagai rotary vacuum filter, karena kondisi tekanan di dalam
drum bersifat vakum.
Jenis filter ini telah lama diaplikasikan di dunia industri. Keuntungan pemakaian
alat ini terletak pada sistem operasinya yang kontinyu, sehingga waktu proses lebih
efisien dan penggunaan tenaga kerja lebih hemat. Dalam sekali putaran, rotary drum
filter melakukan tahap penyaringan, pencucian, pengeringan, dan pengumpulan cake
yang jika dilakukan secara batch harus dilakukan satu per satu sehingga akan memakan
waktu serta tenaga.
Bahan yang bisa disaring memakai rotary drum filter dengan model yang sejenis
dengan alat praktikum ini pada prinsipnya berupa suspensi, dan yang biasa diolah dalam
indiustri adalah :
a. Lumpur limbah
b. Pigmen
c. Resin, plastik, atau polimer
d. Senyawa Kalsium
e. Titanium dioksida
f. Mineral dan senyawa kimia anorganik
1.2. Tujuan Praktikum
(1) Memahami pengoperasian rotary drum filter, mulai dari prosedur start up,
operasi normal, sampai shut down
(2) Mengamati karakter proses operasi filtrasi kontinyu memakai alat rotary drum
filter
Kelompok 1 – 2TKPB 2
DRUM SUPPORT FILTER MEDIUM CAKE
KNIFE
(3) Mendapatkan hubungan antar variabel yang mempengaruhi pengoperasian
rotary drum filter dengan persamaan karakteristik yang telah tersedia dalam
literatur
(4) Mencari konstanta karakteristik untuk operasi ini dengan pengolahan data
praktikum
II. LANDASAN TEORI
Komponen utama dari rotary drum filter berupa sebuah drum berputar yang
dindingnya merupakan support dari medium filter. Medium filter ini bertindak sebagai
komponen pemisah yang akan meloloskan cairan filtrat dan menahan cake. Pemilihan
medium filter merupakan faktor penting yang akan menentukan mutu produk. Contoh
bahan medium yang banyak dipakai adalah : polyester, nylon, polypropylene, dan bahan
dari serat khusus. Drum diberi vakum di bagian tengahnya, sehingga cairan filtrat akan
mengalir masuk kebagian tengah drum dengan menembus medium filter dan support
sambil meninggalkan padatan cake di permukaan medium filter. Cake yang menempel
akan diambil oleh pisau (knife) dan dikumpulkan dalam penampung cake. Sementara itu
filtrat mengalir keluar dari bagian poros drum dan dialirkan ke tangki filtrat oleh sebuah
pompa.
Gambar 1. Komponen utama rotary drum filter
Kelompok 1 – 2TKPB 3
Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami beberapa tahapan, yaitu :
1. Pembentukan cake
Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka aliran filtrat menembus medium filter
akan terjadi. Selain tahap ini perpindahan massa filtrat dari suspensi ke dalam drum
tidak terjadi. Pada saat filtrat menembus medium, padatan dalam suspensi akan
tertinggal dan menempel di permukaaan mediu, dan terjadilah pembentukan cake.
Tahap ini berlangsung dalam zona pembentukan, dan di daerah ini kondisi vakum
diaplikasikan secara maksimal. Total rasio daerah yang tercelup disebut apparent
submergence, sedangkan rasio daerah tercelup dimana pembentukan cake betul-betul
efektif disebut effective submergence. Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai
35%.
2. Pengeringan dan pencucian
Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap lebih lanjut,
menghasilkan cake yang lebih kering. Jika diperlukan, dapat dilakukan tahap
pencucian untuk menghilangkan kotoran yang menempel atau tercampur dalam cake.
Dalam rotary drum filter yang dipakai untuk praktikum ini, tidak ada tahap
pencucian. Tahap pengeringan dilanjutkan setelah tahap pencucian, dengan cara
yang sama dengan sebelumnya. Jika tidak ada tahap pencucian, maka zona untuk
tahap ini hanya terdiri dari zona pengeringan, sedangkan jika ada pencucian terbagi
menjadi zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan pengeringan akhir
3. Pelepasan cake.
Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan dikumpulkan dalam
sebuah bak penampung. Di tempat pelepasan cake, kondisi vakum dalam drum
ditiadakan. Daerah tempat langkah ini berlangsung disebut zona pelepasan.
4. Tahapan kosong.
Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter menjadi terekpos,
tanpa ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum dalam drum terhubung dengan
daerah ini, maka akan terjadi kebocoran vakum yang mengakibatkan kondisi vakum
di zona lain tidak berfungsi. Oleh karena hal ini, maka diperlukan suatu valve
pengatur yang menyekat zona ini dengan kondisi vakum dalam drum. Zona ini biasa
disebut dead zone, dan diterjemahkan sebagai zona mati.
Kelompok 1 – 2TKPB 4
Mekanisme operasi filtrasi memakai rotary drum filter dapat dijelaskan oleh
gambar berikut.
Gambar 2. Mekanisme dan zona dalam rotary drum filter
Selama drum berputar, valve otomatis secara terus menerus mengatur segmen
drum yang menjalani filtrasi, pencucian dan pengeringan, serta pelepasan cake, juga
segmen yang memasuki zona mati. Valve ini dilengkapi dengan sekat yang biasa disebut
jembatan (bridge), yang merupakan daerah perubahan tekanan.
.
Gambar 3. Pengaturan kondisi tekanan dengan valve bidging
Kelompok 1 – 2TKPB 5
final drying zone(zona pengeringan
akhir)
dead zone(zona mati)
washing zone(zona
pencucian)
predrying zone(zona pra pengeringan)
formation zone(zona pembentukan)ARAH PUTARAN
discharge zone (zona
pelepasan)
Dalam aplikasi secara industrial, rotary drum filter cocok digunakan untuk proses
yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Suspensi (atau slurry) dengan padatan yang tidak cenderung mengendap dengan
cepat dan berada dalam suspensi seragam jika diaduk dengan baik.
2. Cake yang tidak memerlukan waktu pengeringan lama
3. Cake yang dengan sekali tahap pencucian akan bersih dari kotoran atau
menghasilkan recovery filtrat yang maksimal.
4. Filtrat yang tidak memerlukan pemisahan tajam antara filtrat induk dan filtrat hasil
pencucian
5. Filtrat yang diizinkan mengandung sedikit padatan halus. Padatan ini mungkin
lolos menembus medium filter pada detik-detik pertama dari pembentukan cake.
Dalam beberapa pengoperasian rotary drum filter, biasanya filtrat dapat
mengandung sampai 5000 ppm padatan tak terlarut.
Karakter rotary drum filter didasarkan persamaan karakteristik yang dapat
menggambarkan perilaku rotary drum filter, yaitu :
Flow rate =
VA . tC =
[2 . f .(−ΔP )tC . μ .α . cS
]1/2
(Geankoplis, 1993, hal. 814)
Dimana :
V : volume filtrat yang tertampung di bak penampung
A : luas penampang filtrasi (filter area)
tC : waktu siklus total (total cycle time)
f : fraksi bagian yang tercelup dalam slurry
(-ΔP) : beda tekan yang terukur dalam drum
μ : viskositas filtrat
α : hambatan spesifik cake (specific cake resistance)
cs : kg solid/m3 volume filtrat
harga cs didapatkan dari persamaan berikut :
cs =
ρ . c X
1−m .c X
Kelompok 1 – 2TKPB 6
ρ : massa jenis aircx : kg solid/kg slurrym : kg cake basah/kg cake kering
DRUM
TANGKIUMPAN
PENAMPUNGFILTRAT
TANGKIPRODUK
AIR ES
PISAU
POMPA UMPAN
POMPA PRODUK
VAKUM
DRAIN
SEPARATOR
Flow rate biasa dilambangkan Φ, merupakan laju alir linier filtrat yang
dipindahkan ke tangki penampung. Perpindahan massa filtrat ini hanya berlangsung di
bagian drum yang tercelup ke dalam suspensi.
Tahanan perpindahan dianggap hanya dari cake, sedangkan dari medium
diabaikan karena dalam operasi filtrasi kontinyu biasanya memiliki harga yang relatif
kecil. Dalam praktikum ini telah dipilih jenis umpan serta bahan medium yang cocok
untuk kondisi tersebut.
III. PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan Praktikum
a. Alat utama : seperangkat alat praktikum rotary drum filter
Gambar 4. Rangkaian rotary drum filter
b. Alat pendukung :
(1) Beaker glass berkapasitas 1 liter atau lebih.
(2) Ember plastik
(3) Cawan penguap, 10 buah
(4) Piknometer
(5) Viskometer
(6) Stopwatch, 2 buah
Kelompok 1 – 2TKPB 7
c. Bahan :
(1) Air kran dan rajangan kertas sebagai bahan feed
(2) Kain sari atau sejenisnya sebagai medium filter
3.2 Prosedur Kerja
a. Pembuatan Slurry
b. Persiapan
Kelompok 1 – 2TKPB 8
Masukkan rajangan kertas ke tangki bahan
Masukkan air kran sampai batas atas tangki
Jalankan pengaduk dalam tangki sampai rajangan kertas hancur menjadi suspensi
Pastikan semua pipa telah tersambung, listrik telah terhubung, dan valve dalam kondisi yang diinginkan (jika dipakai pompa
vakum lokal, pastikan salurannya telah tersambung dengan bak berisi air es.) Periksa dan pastikan sistim perpipaan telah
tersambung dengan baik.
Ukur keliling drum dan lebar screen
Jalankan pompa feed, sampai tangki penampung slurry terisi sampai batas saluran pelimpah, kemudian hentikan pompa feed
.
c. Operasi Rotary Drum Filter
d. Shut down dan persiapan untuk run berikutnya
Kelompok 1 – 2TKPB 9
Ukur keliling drum atau panjang screen yang tercelup ke dalam slurry. Ukur juga panjang dead zone
Basahi seluruh bagian screen dengan cara menjalankan drum
sesuai skala yang ditentukan sampai drum berputar 3 kali.
Sambil melakukan langkah ini, lakukan pengukuran periode
putaran drum (tc).
Jalankan pompa feed kemudian jalankan drum pada skala yang
ditentukan
Nyalakan tombol pompa vakum yang sekaligus menjalankan
pompa produk
Catat awal filtrat masuk ke tangki produk dengan stopwatch I.
Catat waktu awal cake menyentuh pisau dengan stopwatch II.
Amati ketinggian filtrat yang tertampung di tangki produk dan
catat waktu yang dibutuhkan dengan stopwatch I
Matikan tombol pompa vakum, kemudian segera matikan
pompa feed
3.3 Data yang diambil KATA AKU INI DI APUS AJA CIH, YA GA SIH?
a. Kondisi alat
Lakukan pengukuran keliling drum, lebar screen, panjang busur drum yang
tercelup ke dalam slurry, panjang dead zone dan lihat di label yang terdapat dalam tangki
produk untuk mengetahui kesetaraan 1 cm ketinggian filtrat dengan volume filtrat. Catat
juga tekanan operasi yang dapat dicapai. Masukkan hasil pengukuran dan pencatatan ini
dalam lembar data.
b. Hubungan antara volume filtrat dengan time cycle
(1) Pada saat membasahi medium dengan melakukan putaran tanpa vakum, catat waktu
yang diperlukan untuk menempuh satu putaran penuh, sesuai dengan skala putaran
yang ditugaskan.
(2) Pada saat dilakukan pengoperasian rotary drum filter, segera setelah penyalaan
tombol pompa vakum yang sekaligus menjalankan pompa produk, lakukan
pengamatan waktu total (t) yang diperlukan untuk mencapai ketinggian filtrat
tertentu (Hfiktrat), dan catat dalam lembar data.
c. Karakter filtrat
Lakukan pengukuran massa jenis filtrat dan viskositas filtrat dengan metode yang
standar. Jika filtrat berupa air, maka Pembimbing dapat mengarahkan untuk mengambil
sifat air dari literatur. Catat dalam lembar data.
Kelompok 1 – 2TKPB 10
Tunggu sampai cake terkelupas semua, catat waktu dengan stopwach II pada saat cake terakhir tergesek oleh pisau
Matikan putaran drum Ambil sample berupa slurry dan
cake setelah yakin alat sepenuhnya mati Kembalikan cake
dan filtrat ke dalam tangki produk
d. Hubungan antara tebal cake dengan periode putaran
(1) Catat selang waktu antara cake pertama menyentuh pisau sampai waktu terakhir
menyentuh pisau dengan stopwatch II (sebagai tp)
(2) Kumpulkan seluruh cake yang dihasilkan dan ukur volumenya (Vcake)
e. Penentuan cs
(1) Ambil sample slurry kira-kira ¼ sendok teh dalam cawan penguap, timbang
beratnya. Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan timbang beratnya
setelah 24 jam pemanasan
(2) Ambil sample cake basah kira-kira ¼ sendok teh dalam cawan penguap, timbang
beratnya. Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan timbang beratnya
setelah 24 jam pemanasan
(3) Masukkan data ini dan lakukan perhitungan sesuai dengan tabel yang terdapat
dalam lembar data
LEMBAR DATA
a. Kondisi alat
(1) Keliling Drum (K) : ________m
(2) Lebar Screen (L) : ________m
(3) Filter Area = K x L = ________m2
(4) Panjang busur drum yang tercelup ke dalam slurry (K’) : ________m
(5) Fraksi Drum yang tercelup = K/K’ = _________
(6) Panjang dead zone (Ldz) : ________m
(7) Tekanan operasi (-ΔP) : _________bar = ___________Pascal
(8) 1 cm tinggi filtrat (Hfiltrat) setara dengan volume filtrat (V) ________m3
b. Hubungan antara volume filtrat dengan time cycle
RUN 1 2 3 4 5SKALA
PERIODE*)
NomorData
Hfiltrat
(cm)Waktu pengisian tangki filtrat
(detik)
1 10
2 20
Kelompok 1 – 2TKPB 11
3 30
4 40
5 50
6 60
*) Waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan satu putaran drum dalam satuand. Hubungan antara tebal cake dengan periode putaran
RUN 1 2 3 4 5Waktu pengolahan
(tp, detik)Volum total cake
(Vcake, m3)
e. Karakter filtrat
RUN 1 2 3 4 5μ (Pa.s)
ρ (kg/m3)
f. Penentuan cs
RUN 1 2 3 4 5
Berat basah slurry (gr)
Berat kering slurry (gr)
cx
Berat basah cake (gr)
Berat kering cake (gr)
m
cs
IV. KESELAMATAN KERJA
a. Kelengkapan alat pelindung diri
(1) Jas lab
(2) Sarung tangan karet
b. SOP terkait penyimpangan prosedur yang berbahaya
Kelompok 1 – 2TKPB 12
(1) Jangan menyemtuh drum ketika sedang berputar
(2) Jangan berada dekat dengan keluaran feed pada saat start up, karena
dapat menyembur dan memercik
V. PETUNJUK PENYAJIAN LAPORAN
5.1 Langkah perhitungan
Lakukan semua perhitungan dalam sistem satuan MKS
a. Hitung filter area, dan masukkan dalam lembar data
b. Hitung fraksi drum yang tercelup, dan masukkan dalam lembar data
c. Manipulasi persamaan karakteristik terhadap persamaan karakteristik
rotary drum filter yang semula :
Φ =
VA . tC =
[2 . f .(−ΔP )tC . μ .α .cS
]1/2
disusun ulang menjadi :
Φ2 = ( 1
α ).( 2 . f .(−ΔP )μ. c S
) .( 1tC
)Penyusunan ulang dapat dilanjutkan, sehingga menjadi :
1
Φ2 =
(αZ )
. tC
Dengan demikian harga α dapat diperoleh dengan cara mengalurkan
1
Φ2
terhadap tc, dengan sebelumnya mengetahui harga kelompok bilangan Z,
dimana : Z = .( 2. f .(−ΔP )
μ . cS).
Harga flowrate (Φ) seharusnya merupakan harga volum filtrat yang
tertampung setiap satu putaran drum per satuan luas medium filter. Oleh
karena operasi alat ini secara kontinyu dan dapat didekati dengan kondisi
steady state, maka harga ini dapat ditentukan dari jumlah volum filtrat
yang tertampung setiap saat.
d. Hitung harga tebal cake dengan persamaan :
Kelompok 1 – 2TKPB 13
ΔLcake =
V cake
A . (L−Ldz
L )×
tC
t p
5.2 Hasil Percobaan yang Disajikan
Pengolahan data dilakukan menurut tahapan berikut, dan ditampilkan sesuai
dengan keperluan.
(a) Buat grafik pengaluran terhadap volum filtrat (V) dengan waktu pengisian
tangki (t). Pembuatan grafik dimulai dengan V=0 dan t=0.
Lakukan regresi linier dan temukan harga gradien sebagai
Vt .
Selanjutnya bagi dengan luas permukaan medium filter, sehingga
ditemukan Φ =
VA . tC
(b) Buat grafik antara
1
Φ2 terhadap tC . Lakukan regresi linier dan temukan
gradien sebagai
αZ . Tentukan harga Z dengan mengetahui faktor-faktor
yang menyusunnya, kemudian temukan harga specific cake resistance (α)
(c) Buat grafik antara tebal cake (ΔLcake) terhadap tC .
Untuk mendukung pengolahan data, lampirkan proses sampai menjadi hasil
yang siap disajikan dalam lampiran. Lampiran pertama berisi tentang data
pengamatan, dan pada prinsipnya merupakan salinan (copy) dari seluruh informasi
di lembar data. Lampiran kedua menampilkan perhitungan antara; dalam lapiran ini
sebaiknya ditampilkan : 1) kurva kalibrasi antara tC versus skala putaran drum, 2)
tabel volum filtrat terhadap waktu, 3) tabel untuk mencati hubungan antara
1
Φ2
terhadap tC
5.3 Hasil Percobaan yang Dibahas
(a) Bandingkan sifat aluran kurva terhadap sifat persamaan karakteristik
(b) Berikan ulasan tentang hubungan antara tebal cake dengan laju putaran
drum
(c) Berikan pembahasan yang berkaitan dengan pengopertasian alat dan sifat
karakteristik rotary drum filter dalam berbagai skala putaran
Kelompok 1 – 2TKPB 14
PUSTAKA
1. Geankoplis, C. J. (1993), Transport Processes and Unit Operations, Prentice-
Hall International Inc., New Jersey, edisi ke-3, cetakan ke-9, halaman 800-814
2. Montgomery, J.M. (1985), Water tratment Principles and Design, John Wiley
ang Sons, New York, edisi ke-1, cetakan ke-10, halaman 546-548
3. Perry, R.H. & Green, D.W (1998), Perry’s Chemical Engineers’ Handbook,
McGraw-Hill, New York, edisi ke-7, cetakan ke-1, halaman 18-96 s.d. 18-98
Kelompok 1 – 2TKPB 15