ratu adil
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Ratu Adil
1/9
KONSEP RATU ADIL
A. GERAKAN-GERAKAN KEAGAMAAN DI JAWA PADA ABAD 19 DAN
20
Latar Belaka!
Dalam kajian penulisan sejarah Indonesia, sejarah pergerakan
keagamaan menjadi suatu penulisan diluar ruang lingkup penelitian yang
sistematis. Penulisan sejarah yang berhubungan dengan gerakan-gerakan
keagamaan di Jawa pada abad tersebut menjadi kabur. Meskipun demikian,
sebenarnya pada abad ke-19 dan ke-! di Pulau Jawa banyak ditemukan
dokumen-dokumen yang bisa menjelaskan sejarah masa itu. "alu, mengapa hal ini
bisa terjadi# $al ini terjadi karena pada masa itu penulisan sejarah dilakukan
se%ara kon&ensional dan gerakan-gerakan keagamaan tidak pernah dianggap
sebagai suatu aspek yang harus dipelajari oleh para peneliti dan sejarawan.
'erakan-gerakan keagamaan pada masa itu sangat berkaitan erat dengan
ideologi (atu )dil atau juru selamat. *erkaitan dengan hal ini, terdapat sejumlah
penelitian yang mendukung baik bersi+at tetual maupun bersi+at +ilologis. Dalam
hal ini bentuk-bentuk ideology dianggap sebagai inti dari penelitian. ekanan
penelitian lebih diutamakan pada struktur-struktur ajaran (atu )dil atau juru
selamat daripada pola gerakan keagamaan itu sendiri. Dalam masyarakat Jawa,
gerakan keagamaan dapat dilihat sebagai mani+estasi dalam gejala pada bentuk
mistisme atau su+isme. *eberapa %ontoh pemberian nama gerakan-gerakan
keagamaan antara lain gerakan juru selamatmesianisme/, (atu
)dilmillenarianisme/, pribumiprophetisme/ penghidupan kembalire&italisasi/
atau menghidupkan kembali. *anyak gerakan sosial termasuk kerusuhan,
pemebrontakan dan sektarisme yang dapat diklasi+ikasikan sebagai gerakan
keagamaan karena terdapat beberapa gejala yang berhubungan dengan gerakan
keagamaan atau menggunakan %ara-%ara agama untuk mewujudkan tujuan
mereka.
Menurut beberapa ahli, gerakan-gerakan (atu )dil merupakan %orak
utama dari gerakan keagamaan. 0elain itu, gerakan (atu )dil juga memiliki gejala
Halaman | 1
-
7/25/2019 Ratu Adil
2/9
tipikal yang tidak inheren dalam masyarakat jajahan. "aporan-laporan para
pejabat %olonial tentang gerakan-gerakan keagamaan sering dipengaruhi oleh
prasangka kesukuan dan Islamo+obi. 0elain itu, hal ini juga sangat didukung dari
ke%ederungan pejabat %olonial untuk menyamakan antara gerakan keagamaan
dengan gerakan re&olusioner dan gerakan anti asing. )nalisis tentang
perbandingan gerakan-gerakan keagamaan di Indonesia didasarkan atas pilihan
yang terbatas pada materi +aktual. 'erakan-gerakan tersebut pada dasarnya
dianggap sebagai proses dinamika internal dalam masyarakat lo%al atau regional.
0ehingga, sejarah gerakan itu sebenarnya adalah sejarah mikro yang bertalian
dengan %atatan-%atatan detail tentang beberapa kelompok sosial yang khusus.
ntuk membahas masalah berkaitan tentang hal-hal yang paralel dalam
gerakan-gerakan keagamaan, pola-pola kemun%ulannya, serta beberapa watak
khusus gerakan tersebut harus menggunakan bentuk metode generalisasi tertentu.
Metode ini banyak ditentukan oleh watak khusus dari pokok persoalannya dan
bahan sejarahnya. Dengan kata lain, gerakan-gerakan keagamaan sebagai suatu
proses yang dapat ditinjau se%ara baik dengan menggunakan berbagai ma%am
perspekti+ mikroskopis baik dari sosiologi ataupun antropologi.
"#r# Me$%$l Geraka Kea!a&aa
nsur pokok yang menonjol dari gerakan keagamaan adalah seorang
pemimpin agama yang juga merupakan seorang prophet, guru, dukun, tukang sihir
ataupun utusan Mesias. Pemimpin-pemimpin ini mengaku diilhami oleh wahyu
dari 0ang Pen%ipta. 2ebudayaan masyarakat Jawa pada umumnya memberikan
harapan bagi para millenarian yang bersembunyi untuk memun%ulkan tokoh-
tokoh prophetik. Mereka pada umumnya adalah seseorang yang terkenal sebagai
seorang guru ilmu, kyai atau orang su%i yang memiliki kharisma atau daya tariktertentu.
nsur lain yang mendasari dari gerakan ini adalah penolakan terhadap
situasi yang ada dan harapan masyarakat akan datanngnya seorang millennium.
Dalam hal ini millennium akan menimbulkan %orak suatu masyarakat yang ideal
dan memberikan suatu 3aman keemasan. Ideologi millennium mengandung
unsure-unsur akhirat yang merupakan +aktor untuk memper%epat gerakan
millenarian.
Halaman | 2
-
7/25/2019 Ratu Adil
3/9
Dalam segala bentuk prakteknya, gerakan keagamaan dapat berwujud
beraneka ragam. Pada dasarnya gerakan-gerakan tersebut memiliki keper%ayaan
yang mendalam pada magi%o-mysti%ism. Dengan pemahaman tersebut, pengikut
gerakan ini memiliki beberapa kelebihan seperti kekebalan tubuh terhadap senjata
api, senjata tajam dll. 0erta memiliki kemampuan diatas batas kemampuan
manusia pada umumnya.
Bet'k-Bet'k Geraka Kea!a&aa (ala& Se%ara)
1. 'erakan 4yi )%iah 156!-1561/
'erakan ini didirikan oleh 4yi )%iah dari 0umedang yang merupakan
tokoh terkenal dari kalangan rakyat. Ia banyak bergerak di kalangan rakyat
sejak berumur 17 tahun. )kibat pergerakannya tersebut, 4yi )%iah menjadi
dihormati sebagai orang su%i yang dapat melakukan hal-hal gaib dan
menolong masyarakat diluar kemampuan manusia normal. Peran kharismatik
4yi )%iah dalam hal ini sangat terasa akibat bantuannya kepada masyarakat
se%ara umum.
Dengan demikian, gerakan 4yi )%iah itu dimulai sebagai gerakan dari
para pendukungnya. 2emudian terjadi hubungan konsolidasi menjadi gerakan
keagaman yang kuat yang memberikan harapan millenarian kepada para
pengikutnya tentang akan datangnya kerajaan 0unda.
. 'erakan 2obraJumadilkubra/
'erakan ini berupusat di bagian selatan daerah Pekalongan dan di bagian
utara daerah *anyumas di Jawa engah. Pada tahun 1561 di 2arangkobar,
sebuah desa ke%il di "embah 0erayu, didirikanlah gerakan yang sering disebut
(atu )dil. Pelopornya adalah seorang guru agama bernama )%hmad 4gisa
yang menyatakan bahwa 0yeikh Jumadilkubra telah memberikan pesan su%ibahwa akan ada seorang pemimpin yang memimpin semua makhluk untuk
mengusir penjajahan asing di wilayah pribumi.
'erakan ini membawa ajaran-ajaran dari )%hmad 4gisa. )jaran-ajaran
tersebut menyentuh hati dari berbagai lapisan masyarakat desa. Permintaan
masyarakat pribumi akan tindakan-tindakan yang dapat melindungi dari
pengaruh wabah penyakit menjadi sangat popular saat itu. *ahkan pemerintah
Halaman | 3
-
7/25/2019 Ratu Adil
4/9
kolonial menganggap gerakan ini sangat berbahaya karena sering melakukan
ritual-ritual tertentu.
8. 'erakan Jasmani
'erakan ini terjadi di 2ediri, Jawa imur. 'erakan ini kemudian
menyebar ke Madiaun sebelah barat 2ediri. Pada mulanya gerakan ini
didirikan oleh seorang yang bernama Jasmani dari Desa 0engkrong, *litar Ia
dilahirkan di 0umawana dan pernah belajar di sekolah pendidikan agama dan
pesantren-pesantren lainnya.
0etelah menempuh pendidikan di ogyakarta, Jasmani kembali ke *litar
dan menyebarkan gagasan-gagasan millenarian dan akhirnya memperoleh
pengikut yang %ukup luas. 0etelah memperoleh banyak pengikut, Jasmani
melakukan pemberontakan terbuka kepada pihak kolonial yang ada saat itu.
etapi, sebelum Jasmani mengadakan pemberontakan. *anyak pengikutnya
yang berada di sekitar kota *litar ditangkap oleh pihak 2olonial. 0ehingga,
gerakan ini telah habis sebelum melakukan pemberontakan atau aksi nyata.
raian mengenai beberapa kasus keagamaan diatas dapat menunjukkan
bahwa dalam gerakan (atu )dil terdapat beberapa %iri umum yang bisa
dikemukakan, antara lain:
1. Messianisti%
. Millenaristi%
8. 4a&isti%
7. (amalan-(amalan
;. Ide Perang 0u%i
-
7/25/2019 Ratu Adil
5/9
B. RADIKALISME AGRARIA DI JAWA * LATAR BELAKANG DAN
PERKEMBANGANN+A
*erdasarkan arsip-arsip pemerintajalah selama 3aman %olonial h $india
*elanda dan surat-surat kabar serta majalah-majalah selama 3aman kolonial. 2ita
mengetahui bahwa terdapat bentrokan-bentrokan antara kelompok kaum tani
dengan kelompok pemerintah penjajah. 0umber-sumber sejarah menjelaskan
bahwa para penguasa kolonial memiliki rasa dan sikap tidak puas terhadap
masyarakat desa. Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di masyarakat desa
saat itu merupakan wujud protes dari petani terhadap kondisi mereka yang tidak
mendasar.
De,a (a S#,te& S$,#ala
'erakan-gerakan (atu )dil di Jawa merupakan suatu gerakan yang
tumbuh subur terutama di kalangan pedesaan. 0atuan politik masyarakat desa
adalah dukuh atau desa itu sendiri. 2ehidupan ekonomi dan sosial desa berpusat
di sekitar batih atau keluarga inti. Pemerintahan desa dipimpin ole seorang lurah
yang dibantu oleh beberapa perangkat dan perabot desa. 0elain terdapat pemimpin
se%ara administrati+, di desa juga terdapat struktur pemerintahan yang berkuasa
se%ara alami seperti kyai, haji, guru agama dan dukun. Dalam hal ini pemerintah
kolonial masa itu lebih menyoroti pada pemimpin pemerintahan se%ara alami. $al
ini karena pada umumnya pemimpin pemerintahan alami mampu mengerahkan
massa dalam jumlah besar untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.
Jar#!a Il&' S#)#r (a A!a&a
2ebudayaan di Jawa diliputi oleh suatu keyakinan yang kuat akan hal-
hal yang serba gaib. Dalam meneliti perkembangan setiap gerakan sosial di Jawa.2ita dapat melihat pada salah satu +enomena yaitu +enomena pemakaian jimat saat
pemberontakan. Pemakaian jimat pada masa itu digunakan jika seseorang akan
mendapatkan bahaya, peperangan maupun untuk kekebalan tubuh terhadap
serangan dari luar baik yang bersi+at wujud maupun tak wujud. =rang-orang yang
menjadi pihak ilmu sihir bukan hanya menawarkan jimat melainkan juga
menghidupkan tradisi-tradisi dan kebudayaan kuno dengan menerapkan kembali
banyak legenda-legenda penguasa Jawa masa lalu.
Halaman | 5
-
7/25/2019 Ratu Adil
6/9
4amun, disamping terdapat bentuk budaya abangan juga terdapat
budaya santri dalam masyarakat Jawa. 2elompok ini diharapkan mampu
menyadarkan masyarakat dalam penentuan jati diri dan hakekat hidup manusia.
2esadaran santri pada masa itu merupakan +aktor utama dalam perubahan %ara
pandang masyarakat Jawa.
Peta# (a Ba!,aa (ala& Ma,arakat Jaa
$ubungan antara petani dan kaum elite mengandung unsur-unsur
pertentangan yang luar biasa. $al ini dikarenakan antara petani dan kaum elite
terdapat jurang pemisah yang berasal dari aspek ekonomi dan aspek sosial. 0elain
itu, terdapat juga nilai-nilai kaum priyayi yang memandang rendah para petani
saat itu. $ubungan yang terjadi antara kedua pihak tersebut sangat jarang
sehingga terdapat kesan negati+ antara keduanya. 4amun, hal ini sangat berbeda
dengan para pemimpin keagamaan. 2aum tani sangat menghargai para pemuka
agama saat itu. $ubungan petani dan pemuka agama saat itu membentuk
hubungan prasetia yang bersi+at umpan balik.
Ikatan-ikatan atasan yang mempunyai kedalaman emosional adalah
ikatan antara para petani dengan para pemimpin agama in+ormal. Ikatan-ikatan
tersebut pada umumnya menghambat loyalitas desa yang institusional. 4amun,
hubungan luas yang dipelihara oleh beberapa orang antara para pemimpin
kharismatik ini memberikan kemampuan mobilisasi para petani yang berorientasi
dalam %orak kegiatan politik di dalam desa.
Halaman | 6
-
7/25/2019 Ratu Adil
7/9
". TANGGAPAN TER/ADAP MASUKN+A BELANDA DI JAWA
0elama 3aman kekuasaan kolonial, terdapat beberapa gerakan
perlawanan dan gerakan protes terhadap penindasan Pemerintahan 2olonial masa
itu. 0alah satu %ontohnya adalah pemberontakan para kaum tani pada abad ke-19
hingga awal abad ke-!. Pemberontakan petani saat itu %enderung diakibatkan
oleh adanya wahyu dari 0ang Pen%ipta bahwa akan adanya kerajaan besar yang
memimpin kemajuan bangsa. 0elain itu, pemberontakan petani saat itu juga
diakibatkan oleh imperalisme *elanda yang kejam dalam setiap pajak maupun
upeti yang ditarik kepada para petani.
2edatangan *elanda telah menimbulkan suatu krisis dengan mengan%am
kestabilan tata politik dalam masyarakat pribumi. 2ehadiran kekuasaan asing
harus dilenyapkan, pemerintahan kolonial harus segera dihan%urkan. 2etika
penetrasi *elanda men%apai tahap bahwa kaum elite bekerja sama dan lembaga-
lembaga baru telah mempengaruhi kehidupan rakyat. 2ehadiran *elanda dalam
struktur masyarakat pribumi menjadi suatu an%aman nyata. 0ehingga terjadi suatu
pemberontakan dan perlawanan kepada pihak kolonial.
Ideologi (e&olusioner dalam gerakan (atu )dil memiliki banyak
pengikut dari kalangan masyarakat pribumi. radisional dalam konsep (atu )dil
merupakan wujud tuntutan yang menyeluruh terhadap imperialisme barat saat itu.
=leh karena itu, masyarakat pedesaan menjadi basis pergerakan dengan kaum tani
sebagai pendukungnya. Ideologi Millenaristis membuat kaum tani dari satu pihak
merasa resah dan dirugikan sedangkan di pihak lain merasa merindukan suatu
tatanan masyarakat tradisional yang ideal. Mereka berasumsi bahwa dengan
pengusiran para penjajah, pajak dan seluruh penindasan lainnya akan dihapuskan.0elain itu, ideology Millenaristis juga merupakan wujud ketidakpuasan dan
keben%ian rakyat karena tidak mampu berhubungan langsung dengan para
penguasa saat itu.
'erakan Millenaristis merupakan mani+estasi dari komunitas-komunitas
dalam masyarakat yang mengikuti dan menganut paham dari pemimpin mesianis.
Mereka homogeny dan bersemngat dalam ikatan sosial yang su%i. Masyarakat
yang terdiri dari orang-orang sederajat yang bersama-sama tunduk pada
Halaman | 7
-
7/25/2019 Ratu Adil
8/9
kekuasaan (atu )dil. 0elain itu, gerakan-gerakan Millenaristis juga men%iptakan
sema%am anti-struktur dengan menghimpun beberapa kandidat dengan
menggunakan %iri-%iri sebagai berikut.
1. Datangnya millennium akan melahirkan negara yang sempurna dan rukun
. 0emua anggota masyarakat akan mempunyai status yang sederajat
8. 2edudukan sosial akan dihapus.
7. 2epatuhan mutlak kepada pemimpin
;. 0iap sedia membela keper%ayaan.
0elain itu dalam masyarakat Islam juga dikenal Ideologi jihad. Ideologi
jihad itu merupakan ideologi yang melawan terhadap penetrasi kebudayaan *arat.
Ideologi jihad memberikan ta+siran kepada rakyat tentang realitas baru yang
di%iptakan oleh kolonialisme dan memberikan pembenaran terhadap hak rakyat
pribumi di kawasan pribumi. 2emudian ide ini menjadi sarana untuk agitasi
politik dan menentukan tindak kekerasan sebagai tanggapan yang dapat
dibenarkan oleh sejarah terhadap penindasan oleh kekuasaaan ka+ir.
Halaman | 8
-
7/25/2019 Ratu Adil
9/9
D. KERESA/AN AGRARIA DAN MOBILISASI PETA DI JAWA
Str'kt'r A!rar#a
0ebagian besar tanah di desa dan di dataran Jawa enga dan Jawa imur
dimiliki se%ara perorangan ole masyarakat pribumi. $al ini karena dalam
masyarakat pribumi terdapat tradisi bertempat tinggal se%ara terus-menerus dan
menetap selama berabad-abad dan juga terdapat kebiasaan untuk membagi
warisan kepada keturunan masing-masing. 0ehingga, banyak tanah milik
masyarakat pribumi yang semakin ke%il dan semakin banyak se%ara pemilikan
tanahnya.
Proses monetiation yang berpadu dengan kepadatan penduduk yang
tinggi dan harga tanah yang tinggi, telah memi%u perkembangan sebuah kelas
besar yang terdiri dari para penyewa, penggarap tanah dan buruh tani. 0istem
sewa tanah membentuk berbagai kondisi yang menyebabkan para penyewa
mengolah tanah dan hak tuan tanah atas hasil panen semakin terjamin.
Dikarenakan kekuasaan tanah merupakan dasar kekuasaan di desa dan
juga dasar hirarki status. Maka, meningkatnya pengepingan tanah dan naiknya
harga tanah telah mengakibatkan keadaan bahwa kaum tani miskin semakin
didesak oleh oleh kaum tani kaya. *uruh tani akan semakin terbengkalai akibat
adanya sistem ini.
Halaman | 9