rapimnas iv dprd ppp pentingnya pembangunan...

R A P I M N A S I V D P R D P P P

PENTINGNYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BAGI KEMAJUAN INDONESIA

J a k a r t a , 2 7 F e b r u a r i 2 0 1 9

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR OLEH KEMENTERIAN PUPR

TEKNOLOGI INFORMASIDAN KOMUNIKASI

ENERGI

IRIGASI & BENDUNGAN

(INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR)

TRANSPORTASI UDARA, REL & LAUT

TRANSPORTASI(JALAN & JEMBATAN)

PERUMAHAN & PERMUKIMAN(AIR DAN SANITASI)

INFRASTRUKTUR PUPR

2

PenciptaanLapangan Pekerjaan

PeningkatanKesejahteraan

Masyarakat Lokal

Pemerataan Ekonomi

PeningkatanPertumbuhan

Ekonomi Daerah

Pemberdayaan Pelaku

Ekonomi

PENTINGNYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

12

34

5

6 TEROBOSAN + PROGRAMMING

REGULASI

& HUKUM

SUMBER

DAYA

MANUSIA

LEADERSHIP

PENERAPAN HASIL

RISET & TEKNOLOGI

I N F R A S T R U K T U R D A S A R ( P S D - P U )

PENINGKATAN DAYA SAING

Menghasilkan infrastruktur

yang tepat waktu, tepat mutu, tepat

biaya & tepat manfaat

KELEMBAGAANPENDANAAN

INOVATIF

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKEADILAN & BERDAYASAING MENUJU INDONESIA MAJU

4

Disparitasantar wilayah dan

kawasan masih tinggi (KBI dan KTI)

Urbanisasi yang

tinggi (53% penduduk tinggal pada kawasan

Perkotaan)

Daya Saing Nasional

Masih belum kuat karena keterbatasan

dukungan infrastruktur (termasuk konektivitas)

Pemanfaatan Sumber Daya belum optimal dalam

mendukung kedaulatan pangan & energi

T A N T A N G A N P E M B A N G U N A N I N F R A S T R U K T U R P U P R 2 0 1 5 - 2 0 1 9

5

21.500 lt/dtAkses Air Minum Layak

23.407 HaPenanganan Kawasan

Permukiman Kumuh Perkotaan

9.793.339 KKSanitasi & Persampahan

INFRASTRUKTURPERMUKIMAN

K O N E K T I V I T A S

41.063 M Pembangunan Jembatan Baru

3.387 km Pembangunan

Jalan Baru

782 kmPembangunan Jalan Tol

P E R U M A H A N

43.158 unitRumah Susun

22.333 unitRumah Khusus

494.169 unitRumah Swadaya

K E T A H A N A N A I R & P A N G A N

55Pembangunan

Bendungan

865.393 HaPembangunan Jaringan

Irigasi Baru

2.650.824 HaRehabilitasi Jaringan

Irigasi

24,92m3/dtSarana & Prasarana

Pengelolaan Air

Baku

CAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR2015 – 2018

1.041 kmPembangunan Sarana & Prasarana

Pengendali Daya Rusak(Pengendali Banjir & Pengaman Pantai)

945 buah

Pembangunan Embung

104.512 unitPSU Rumah Umum

JENIS INFRASTRUKTUR

CAPAIAN

Hingga Tahun2014

Tahun 2015-2018 2019

SUMBER DAYA AIR

Bendungan 231 55 10

Irigasi 8,9 juta Ha 865.389 Ha 139.410 Ha

JALAN

Jalan Tol 780 km 782 km 1.070* km

Perbatasan(Kalimantan, NTT, Papua)

? 3.194 km 404 km

Trans Papua 2.590 km 945 km0

(sudah tersambung)

Jembatan 63 km 41 km 10 km

CIPTA KARYA (KUMULATIF)

Air Bersih (% cakupan) 68% 73,6% 76,2%

Sanitasi (% cakupan) 61% 69% 71%

PERUMAHAN (unit/tahun)(KUMULATIF)

200-250 ribu 800 ribu – 1,132 juta > 1 juta

CAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR

* 254 km selesai tahun 2020

PenyediaanHUNIAN LAYAK

AIR MINUM

SANITASIBAGI MBR

4 SASARAN POKOK SULIT TERCAPAI

PENGENDALIAN

BANJIR

9 SASARAN POKOK TERCAPAI

WADUK

KOTA BARU

JALAN NASIONAL

JALAN BARU

JALAN TOL

IRIGASI RAWA

REHAB IRIGASI

PELATIHANKONSTRUKSI

SERTIFIKASIKONSTRUKSI

KEMANTAPAN JALAN

IRIGASI TAMBAK

AIR BAKU

AIR IRIGASI DARI WADUK

DAYA TAMPUNG

SANITASI

AIR MINUM BAGI MBR

PENANGANAN

PEMUKIMAN KUMUH

8 SASARAN POKOK PERLU KERJA KERAS

EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN TAHUN KE-4 RPJMN 2015-2018

M E N U R U T B A P P E N A S

9

BIAYA

Rp 254 M

MASA PELAKSANAAN

2015 – 2018

Kapasitas Tampung:

6,6 juta m3

Luas Genangan:

84,5 Ha

Irigasi :

1.689 Ha

Air Baku:

100 l/det

Banjir

178 m3/det

B E N D U N G A N M I L A , N T B

P E N G I S I A N 1 7 J A N U A R I 2 0 1 9

BENDUNGAN RAKNAMO, NTT

DATA TEKNIS

Volume : 14 juta m3

Air Baku : 0,1 m3/detIrigasi : 1.250 Ha

P E N G I S I A N 9 J A N U A R I 2 0 1 8

12

DAERAH IRIGASI LEUWIGOONGK A B . G A R U T , J A W A B A R A T

LUAS POTENSIAL

5.313 Ha

LUAS FUNGSIONAL

3.675 Ha

SALURAN PRIMER

85 Km

MANFAAT (IP)

191% ke 250%

BENDUNG LEUWIGOONG

MASA PELAKSANAN

(2010-2018)

Rp. 952 Miliar

SELESAI

13

D . I . L H O K G U C IK A B . A C E H B A R A T , A C E H

LUAS POTENSIAL

18.542 HaLUAS FUNGSIONAL

1.219 HaSALURAN PRIMER

11 Km

SALURAN SEKUNDER

34 KmMANFAAT: IP

160% ke 200%

MASA PELAKSANAAN

2004-2019BIAYA

Rp. 1,55 T

16

J A L A N T O L T R A N S S U M A T E RA 2 . 7 0 0 K M

Bakauheni – Terbanggi Besar : 141 km akan dioperasikan awal Maret 2019

Bakauheni – Palembang 350 km akan dioperasikan Juni 2019

B A K A U H E N I – T E R B A N G G I B E S A RLAMPUNG

17

J A L A N T O L T R A N S J A W A1 . 1 5 0 K M

RUAS JALAN TOL PORONG – GEMPOL, JATIM

Tersambung dari Merak – GratiPasuruan 933 km.

Sedang dalam tahap konstruksiProbolinggo – Banyuwangi 217 km

18

J A L A N T O L C I S U M D A W UJ A W A B A R AT

20

JALAN NASIONAL PALU – PARIGI – GORONTALO

KAWASAN KEBON KOPI

21

J A L A N P E R B A T A S A N P A P U A

TOTAL PANJANG

1.098 Km(100% tembus)

J A L A N T E M B U S

919 Km

JALAN BELUM TEMBUS

179 Km

INFRASTRUKTUR YANG BERKEADILAN

BOVEN DIGOEL - ERAMBU - SOTA

22

J A L A N T R A N S P A P U A(PAPUA BARAT)

TOTAL PANJANG

1.071 Km(100% tembus)

ORANSBARI – RANSIKI (PAPUA BARAT)

23

J A L A N T R A N S P A P U AMEMBANGUN DARI PINGGIRAN

TOTAL PANJANG

3.534 Km(100% tembus

akhir 2019)WAGETE – TIMIKA (PAPUA)

PANJANG

1.907 KM

TARGET TEMBUS

2019

KALBAR

827 KM

KALTARA

KALTIM

KALTARA

AKSES MENUJU PLBN ENTIKONG

TOTAL TEMBUS

1.693

km

BELUM

TEMBUS

214 km

J A L A N P E R B A T A S A N K A L I M A N T A NMEMBANGUN DARI PINGGIRAN

J E M B A T A N H O L T E K A M P , P A P U A2 0 1 5 – 2 0 1 8

28

W E L A M O S A , N T T

Bentang 90 mSelesai 2017

PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG

“NO MORE INDIANA JONES BRIDGES” Jembatan Sungai Ciberang, Banten

31

PENANGANAN KAWASAN KUMUH KEL. KLASABI, DISTRIK SORONG MANOI, KOTA SORONG

KOTA SORONG

PENANGANAN KAWASAN KUMUHKEL. SUMBER JAYA, BENGKULU

KOTA BENGKULU

RUMAH SUSUND A L A M D U K U N G A N P E N D I D I K A N

R U S U N P O N P E S 2 0 1 5 – 2 0 1 8

2 0 1 5

23 tower, 690 unit

2 0 1 6

20 tower, 600 unit

2 0 1 7

23 tower, 690 unit

2 0 1 8

123 tower, 3.667 unit

R U S U N M A H A S I S W A 2 0 1 5 – 2 0 1 8

2 0 1 5


2 0 1 6


2 0 1 7

16 tower, 936 unit

2 0 1 8


189 tower 5.647 unit 141 tower 7.488 unit

38

RUMAH SWADAYAKAB. BANTUL, YOGYAKARTA

42

• Peningkatan akses terhadap sanitasi layak rata-rata sebesar1,4% per tahun;

• Penurunan tingkat praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS)rata-rata sebesar 1,2% per tahun;

• Pendekatan pemerintah untuk penurunan angka BABS adalahmelalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

58,77

74,58

24,8

9,36

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2007 2010 2015 2016 2017 2018

Akses Sanitasi (%) BABS (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik*

Akses Sanitasi Aman (%)

Akses

Aman7,42%

Capaian akses air limbah 2018 (Akses layak 69,27%

dan akses dasar 8,64%), masih ada gap sekitar22,08% menuju 100% akses pada tahun 2030

Masih tingginya persentase penduduk yang

melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS)(+ 25 juta jiwa)

Hanya 13% kab/kota yang sudah memiliki

lembaga layanan air limbah domestik

TANTANGAN PEMBANGUNAN AIR LIMBAH

Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pencapaian akses layak & aman sanitasi

ditunjukkan dengan tingginya angka BABS

Rendahnya jumlah kab/kota yang memiliki lembaga pengelola air limbah domestik

Terdapat Gap target & capaian akses air limbah

Belum optimalnya pendanaan pengembangan sektor sanitasi

Dengan kebutuhan investasi air limbah pada

periode RPJMN 2015-2019 sebesar Rp 106,5Triliun melalui APBN, realisasi pendanaan melalui

APBN hingga saat ini hanya sebesar 15%.

POTRET KONDISI SANITASI INDONESIA (AIR LIMBAH) [1-2]

1

2

3

4

*Keterangan: berdasarkan definisi SDGs 2030

43

Perbandingan Jumlah Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Dunia (2015)

Pada tahun 2018, Indonesia berhasilmenurunkan angka

BABS menjadi sekitar25 juta penduduk

dari 32 juta pendudukdi tahun 2015

Jumlah BABS2015: 32 juta penduduk

Sumber: Joint Monitoring Programme for Water Supply, Sanitation and Hygine (JMP) – WHO/UNICEF (2015)

POTRET KONDISI SANITASI INDONESIA (AIR LIMBAH) [2-2]

Jumlah Provinsi & Kabupaten/Kota Open Defecation Free (ODF) di Indonesia*

1 Provinsi(DI Yogyakarta)

42Kabupaten/Kota

18.744Desa/Kelurahan

INDONESIA

44

PENTINGNYA AIR MINUM DAN SANITASI

44

Stunting (Kerdil)

Daerah yang tidak memiliki akses jamban sehatakan mempengaruhi kualitas air dan berhubungankuat terhadap kenaikan angka stunting

Terdapat korelasi signifikan antaradinamika (peningkatan) akses airminum dan sanitasi serta IPM

Indeks Pembangunan Manusia

Sumber: RISKESDAS, 2013

Angkakorelasi

0,66

Angkakorelasi

0,95

45

KERTAS, KAYU

67%

PLASTIK

16%

ORGANIK

17%

KOMPOSISI SAMPAH

46

20%PELAYANAN KESEHATAN

DERAJAT KESEHATAN

10%GENETIKA

(KETURUNAN)

40%KONDISI LINGKUNGAN

(FISIK, BIOLOGI, KIMIA, DLL)

30%PERILAKU HIDUP

PENGARUH LINGKUNGAN

TERHADAP DERAJAT KESEHATAN

47

PROGRAM SANITASI DAN AIR MINUM

Terpenuhinya penyediaan Air Minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat

Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung,

menuju Kota Tanpa Kumuh

Terpenuhinya penyediaan Sanitasi untuk emmenuhi kebutuhan dasar masyarakat

(persampahan, limbah, dan drainase lingkungan

48

MENTERI

INSPEKTORAT JENDERAL

STAFAHLI

CIPTA KARYA

PENYEDIAANPERUMAHAN

BINAKONSTRUKSI

BINA MARGA

SUMBER DAYA AIR

PEMBIAYAANINFRASTRUKTUR

PEKERJAAN UMUM &

PERUMAHAN

SEKRETARIAT JENDERAL

PUSAT FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

WILAYAH

PENELITIAN & PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA

PUSAT PENGEMBANGAN SARANA

DAN PRASARANA PENDIDIKAN,

OLAHRAGA, DAN PASAR

BALAI

PRASARANA PERMUKIMAN

BALAI

PELAKSANA PEMILIHAN JASA

KONSTRUKSI

REORGANISASI KELEMBAGAANKEMENTERIAN PUPR

DIREKTORAT JENDERAL BADAN

PUSAT PENGEMBANGAN SARANA & PRASARANA PENDIDIKAN,

OLAHRAGA, DAN PASAR

Melaksanakan rehabilitasi & membangun prasarana dan sarana

pendidikan (SD, SMP, SMA, PTN/PTS), olahraga, dan ekonomi yang rusak atau

belum selesai

49

MANFAAT INFRASTRUKTUR PUPR

PROGRAM OUTPUT OUTCOME

KETAHANAN PANGAN & AIR

Bendungan

• Meningkatkan suplai irigasi dari 11% menjadi 19%;• Meningkatkan cakupan layanan air bersih untuk perkotaan;• Tambahan suplai energi listrik;• Pengurangan luas genangan banjir.

Irigasi• Meningkatkan Indeks Pertanaman (IP);• Produksi pertanian meningkat.

Embung• Menambah tampungan air bersih & air baku;• Mengurangi risiko kekeringan;• Menjamin ketersediaan air untuk irigasi.

KONEKTIVITASANTAR WILAYAH

Jalan & Jembatan

• Waktu tempuh lebih singkat;• Biaya logistik berkurang;• Kegiatan usaha ekonomi masyarakat berkembang;• Kemudahan akses ke sekolah, pasar, rumah sakit & fasilitas

lainnya;• Pembangunan lebih merata.

PERBAIKAN KUALITAS

PERUMAHAN & PERMUKIMAN

Air minum & Sanitasi• Jumlah warga yang terlayani air minum & sanitasi meningkat;• Kesehatan warga meningkat.

Permukiman layak huni• Kualitas lingkungan permukiman menjadi lebih baik;• Masyarakat menjadi lebih sehat dan produktif.

Rumah• Penurunan backlog rumah;• Warga yang semula tinggal di RTLH dapat tinggal di rumah

yang lebih layak.

MEMBANGUN DARI PINGGIRAN

PLBN & Jalan perbatasan

• Embrio pusat pertumbuhan di kawasan perbatasan;• Membuka keterisolasian wilayah;• Mendukung produksi pertanian.

rapimnas iv dprd ppp pentingnya pembangunan...

Documents