ppp - topologi real

12
Nama : - Muhamad Haikal A PPP (Topologi Real) Pemateri : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd Kelas : XI TKJ A No. Experimen : Hari/tgl : Senin, 19 September 2012 I. TUJUAN - Siswa dapat memahami konsep dari PPP - Siswa dapat melakukan konfigurasi PPP pada simulator - Siswa dapat membuat koneksi PPP dengan menggunakan autentikasi - Siswa dapat memahami perintah-perintah konfigurasi PPP pada router Cisco - Siswa dapat melakukan konfigurasi PPP pada topologi real II. PENDAHULUAN PPP atau point-to-point protocol adalah salah satu jenis koneksi WAN, yang pada awalnya dikembangkan sebagai metode enkapsulasi pada komunikasi point-to-point antara perangkat yang menggunakan protokol suite. PPP menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metode enkapsulasi WAN dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protokol seperti IP, IPX, AppleTalk dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah beberapa fitur kunci dari protokol PPP : 1. PPP beroperasi melalui koneksi interface perangkat Data Communication Equipment (DCE) dan perangkat Data Terminal Equipment (DTE) 2. PPP dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN 3. Tidak ada batas transmission rate 4. Keseimbangan load melalui multi-link 5. LCP atau Link Control Protocol dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetes jalur 6. PPP mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP, IPX, AppleTalk dan lain sebagainya 7. PPP mendukung dua jenis autentikasi, yaitu clear text menggunakan PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi menggunakan CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol) 8. NCP atau Network Control Protocol mengenkapsulasikan protokol layer network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protokol layer atas

Upload: muhamad-haikal-abdullah

Post on 05-Aug-2015

286 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan Diagnosa WAN Semester 1 mengenain PPP - Topologi Real

TRANSCRIPT

Page 1: PPP - Topologi Real

Nama :

- Muhamad Haikal A

PPP (Topologi Real)

Pemateri :

Rudi Haryadi, S.T

Antoni Budiman, S.Pd

Kelas : XI TKJ A No. Experimen :

Hari/tgl : Senin, 19 September

2012

I. TUJUAN

- Siswa dapat memahami konsep dari PPP

- Siswa dapat melakukan konfigurasi PPP pada simulator

- Siswa dapat membuat koneksi PPP dengan menggunakan autentikasi

- Siswa dapat memahami perintah-perintah konfigurasi PPP pada router Cisco

- Siswa dapat melakukan konfigurasi PPP pada topologi real

II. PENDAHULUAN

PPP atau point-to-point protocol adalah salah satu jenis koneksi WAN, yang pada awalnya

dikembangkan sebagai metode enkapsulasi pada komunikasi point-to-point antara

perangkat yang menggunakan protokol suite. PPP menjadi sangat terkenal dan begitu

banyak diterima sebagai metode enkapsulasi WAN dikarenakan dukungannya terhadap

berbagai macam protokol seperti IP, IPX, AppleTalk dan masih banyak lagi. Berikut ini

adalah beberapa fitur kunci dari protokol PPP :

1. PPP beroperasi melalui koneksi interface perangkat Data Communication Equipment

(DCE) dan perangkat Data Terminal Equipment (DTE)

2. PPP dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous

dan ISDN

3. Tidak ada batas transmission rate

4. Keseimbangan load melalui multi-link

5. LCP atau Link Control Protocol dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetes jalur

6. PPP mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP, IPX, AppleTalk

dan lain sebagainya

7. PPP mendukung dua jenis autentikasi, yaitu clear text menggunakan PAP (Password

Authentication Protocol) dan enkripsi menggunakan CHAP (Chalange Handshake

Authentication Protocol)

8. NCP atau Network Control Protocol mengenkapsulasikan protokol layer network dan

mengandung suatu field yang mengindikasikan protokol layer atas

Page 2: PPP - Topologi Real

Berikut adalah diagram yang menunjukan perbandingan antara protokol PPP dengan

model OSI Layer :

Gambar 1. PPP vs OSI

NCP atau Network Control Protocol adalah protokol yang mengijinkan PPP untuk dapat

mendukung protokol-protokol di layer bagian atas seperti IP, IPX, AppleTalk dan protokol

lainnya. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP menjadi begitu populer. NCP bertindak

sebagai interface antara Data-Link layer (yang dispesifikasikan oleh PPP) dengan jaringan.

PPP juga menggunakan NCP untuk mengenkapsulasian paket-paket dari layer Network

sehingga paket PPP mengandung header yang mengindikasikan pemakaian protokol layer

Network. Sedangkan LCP atau Link Control Protocol merupakan satu set layanan yang

melaksanakan set-up link dan administrasi yang meliputi :

Testing dan negosiasi link

Kompresi

Autentikasi

Error detection

PPP tidak mengandung standar layer Physical, akan tetapi PPP dapat berjalan pada

bermacam-macam standar physical, baik synchronous maupun asynchronous, termasuk

serial synchronous, serial asynchronous (seperti dial-up), ISDN, dan high speed serial

interface (disingkat HSSI).

PPP membentuk komunikasi dalam 3 fase, yaitu sebagai berikut :

1. Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukan LCP

2. Membentuk opsi autentikasi melalui PAP atau CHAP

3. Acknowledge dengan protokol layer diatasnya (IP, IPX, AppleTalk, dll)

Selanjutnya, yang perlu diketahui dari protokol PPP adalah cara untuk mengkonfigurasi

protokol PPP. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengeksekusi perintah untuk

menginisialisasi dan meng-enable PPP pada interface serial yang akan menjadi objek

untuk implementasi PPP, berikut perintahnya :

Page 3: PPP - Topologi Real

Selanjutnya adalah setting jenis autentikasi yang akan digunakan dengan menggunakan

perintah berikut :

Autentikasi PPP dibedakan menjadi 2 jenis yaitu clear text menggunakan PAP dan

enkripsi menggunakan CHAP. CHAP direkomendasikan sebagai metode autentikasi PPP

yang memberikan suatu autentikasi terenkripsi dua arah yang mana lebih secure daripada

PAP. Jika jalur sudah tersambung, kedua server di masing-masing ujung saling mengirim

pesan Challenge. Segera setelah pesan Challenge terkirim, sisi remote yang diujung akan

me-respon dengan fungsi hash satu arah menggunakan Message Digest 5 (MD5) dengan

memanfaatkan user dan password mesin local. Kedua sisi ujung router harus mempunyai

konfigurasi yang sama dalam hal PPP, termasuk metode autentikasi yang dipakai.

Berikut adalah diagram yang dapat menjelaskan mengenai cara konfigurasi autentikasi jika

menggunakan CHAP :

Gambar 2. Autentikasi CHAP

Page 4: PPP - Topologi Real

Penjelasan :

Konfigurasikan username dan password pada kedua router

Username yang digunakan adalah hostname dari router remote

Password yang digunakan pada kedua router harus sama

Berbeda halnya apabila menggunakan autentikasi PAP, password akan dipakai dan dikirim

dalam proses autentikasi. Akan tetapi jika menggunakan CHAP, maka password

merupakan shared secret yang tidak dikirim dalam proses autentikasi.

III. ALAT & BAHAN

- PC / Portable PC

- Aplikasi simulator Cisco Packet Tracer

- Topologi studi kasus

IV. LANGKAH KERJA

Pada praktikum kali ini kami sebagai anggota kelompok 6 melakukan praktikum untuk

konfigurasi PPP pada topologi real, sebuah topologi yang kami dapatkan dari kelompok 5

yaitu topologi JR Computer Laboratory. Berikut adalah gambar topologi yang kami

jadikan objek praktikum kali ini :

Page 5: PPP - Topologi Real

Pada topologi di atas dapat diketahui bahwa koneksi WAN yang terbentuk menggunakan

protokol PPP dengan adanya penggunaan 3 autentikasi PAP dan 2 autentikasi CHAP.

Untuk konfigurasi lebih lanjut lakukan langkah-langkah berikut :

1. Langkah pertama yang dilakukan adalah konfigurasi addressing untuk PC terlebih

dahulu dimana skema pengalamatan untuk PC telah tertera dengan jelas pada gambar

topologi. Pastikan pula adanya penambahan gateway pada masing-masing PC.

2. Setelah konfigurasi addressing, lakukan konfigurasi untuk setiap router yang ada pada

topologi tersebut. Dalam hal ini, router pertama yang kami konfigurasi adalah router

1. Pada router ini terdapat sebuah interface Fast Ethernet dan 3 buah interface serial.

Seperti skema yang tertera pada topologi, pada router ini terdapat 2 penggunaan PPP

dengan autentikasi PAP dan 1 penggunaan PPP dengan autentikasi CHAP. Untuk

melakukan konfigurasi, gunakan perintah seperti screenshot berikut :

Page 6: PPP - Topologi Real

3. Setelah itu lakukan konfigurasi routing pada router 1. Lakukan konfigurasi routing

seperti pada screenshot berikut :

4. Sekarang beralih pada router 2, lakukan konfigurasi yang hampir sama dengan router

1, namun yang membedakan adalah pada router ini hanya terdapat 1 buah interface

Fast Ethernet dan 2 buah interface serial dimana pada kedua interface serial

menggunakan PPP dengan autentikasi CHAP. Berikut screenshotnya :

Page 7: PPP - Topologi Real

5. Kemudian lanjutkan pula dengan konfigurasi routing pada router 2 dengan

menggunakan perintah seperti screenshot berikut :

6. Lalu lakukan konfigurasi pada router 3. Pada router ini terdapat 2 buah interface Fast

Ethernet dan 2 buah interface serial dimana salah satu interface serial menggunakan

PPP dengan autentikasi PAP dan sisanya menggunakan PPP autentikasi CHAP.

Berikut screenshotnya :

Page 8: PPP - Topologi Real

7. Masih pada router 3, lakukan konfigurasi routing seperti gambar berikut :

8. Sekarang lakukan konfigurasi pada router 4. Pada router ini terdapat sebuah interface

fast ethernet dan 2 buah interface serial dimana keduanya menggunakan protokol PPP

autentikasi CHAP. Berikut screenshotnya :

*) Karena pada router ini hanya terdapat PPP autentikasi CHAP, maka pada router ini tidak

memerlukan konfigurasi username.

9. Sama seperti pada router lainnya, pada router 4 juga memerlukan konfigurasi routing.

Untuk konfigurasi routing pada router 4 gunakan perintah berikut :

Page 9: PPP - Topologi Real

10. Setelah itu lakukan konfigurasi pada router yang terakhir yaitu router 5. Pada router

ini hanya terdapat sebuah interface fast ethernet dan sebuah interface serial yang

dikonfigurasikan dengan PPP autentikasi PAP seperti screenshot berikut :

11. Setelah itu lakukan konfigurasi routing pada router 5 dimana konfigurasi routing pada

router ini adalah routing terbanyak dibandingkan dengan router lainnya. Berikut

adalah screenshot konfigurasi routing pada router 5 :

V. HASIL KERJA

Pengujian dilakukan dengan melakukan uji konfigurasi pada router dan uji koneksi pada

client. Untuk pengujian, lakukan langkah-langkah berikut :

1. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah uji konfigurasi pada semua router yang

ada pada topologi tersebut. Uji konfigurasi dalam praktikum ini adalah pengujian

status enkapsulasi pada sebuah interface serial. Secara default, sebuah interface serial

pada router Cisco menggunakan enkapsulasi HDLC seperti tampilan berikut :

Page 10: PPP - Topologi Real

Namun jika sudah ada konfigurasi PPP maka status enkapsulasi akan menjadi seperti

berikut :

2. Setelah itu lakukan uji koneksi dari setiap PC client yang ada untuk menguji

keberhasilan konfigurasi suatu link yang ada pada topologi tersebut. Sebagai sample,

kami melakukan uji koneksi dari PC 1 ke PC 2, 3, 4, 5, dan PC 6. Berikut screenshot

uji koneksi yang kami lakukan :

a. PC 1 to PC 2

b. PC 1 to PC 3

Page 11: PPP - Topologi Real

c. PC 1 to PC 4

d. PC 1 to PC 5

e. PC 1 to PC 6

3. Setelah itu kami juga melakukan uji koneksi pada setiap PC dan semua dapat

terkoneksi dengan baik.

Page 12: PPP - Topologi Real

VI. KESIMPULAN

Dalam cisco router, jika hanya menerapkan perintah clock rate dalam implementasi

protokol WAN, maka protokol yang digunakan secara default adalah protokol HDLC.

Autentikasi PAP menerapkan metode 2 way handshake dimana konfigurasi yang dilakukan

lebih statis dan setiap router harus mengirimkan data berupa username dan password ke

router lainnya agar konfigurasi circuit switching dengan protokol PPP dapat terbentuk.

Berbeda dengan autentikasi PAP, autentikasi CHAP menerapkan metode 3 way handshake

dimana setiap router tidak harus mengirimkan data berupa username dan password kepada

router lainnya. Karena itu konfigurasi CHAP terbilang lebih dinamis daripada PAP.

Dalam melakukan konfigurasi PPP ada hal penting yang perlu diperhatikan yaitu, setiap

interface yang saling terkoneksi dalam satu link harus menggunakan autentikasi yang sama

dan tidak boleh terjadi kekeliruan atau tertukar jenis autentikasi.

Selain dari itu ada hal-hal kecil yang perlu dilakukan untuk keberhasilan dari praktikum,

hal tersebut antara lain, jangan lupa untuk menyalakan setiap port yang digunakan pada

sebuah router. Hidupkan setiap router port yang ada dengan menggunakan perintah no

shutdown.