rapat koordinasi akrindo dpw jateng

7
RAPAT KONSOLIDASI AKRINDO DPW JAWA TENGAH A. PROLOG Temu usaha koperasi non pertanian yang diselenggarakan oleh Dinkop Prop. Jawa Tengah pada Bulan Maret 2013 yang lalu telah menginspirasi semangat baru untuk mempersatukan potensi koperasi khususnya dalam bidang pengelolaan bisnis retail koperasi. Pada pertemuan tersebut, dihadirkan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Akrindo dan memberikan stimulan seputar potensi ekonomis dan peluang keberkembangan bisnis retail koperasi. Success Story DPP Akrindo meng-update kualitas manajemen beberapa usaha bisnis koperasi-koperasi di Jawa Timur membangkitkan semangat para pegiat koperasi di Jawa Tengah dan kemudian disepakati untuk mendirikan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Akrindo Propinsi Jawa Tengah. Perjuangan dimulai, semangat pejuang DPW Akrindo Jateng mulai bergeliat dan konsolidasi pertama dilakukan pada tanggal 03 April 2013. Segenap pengurus DPW didefenisikan dan penyatuan semangat dilakukan sebagai landasan untuk bergerak di waktu mendatang. Proses Brain Staorming ini sangat menarik, segenap peserta mengemukakan gagasan-gagasan brilian yang pada intinya menyuarakan keingan kuat melahirkan karya-karya yang memperluas kebermanfaatan koperasi bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah. Ini sebuah momen penting untuk sebuah kebangkitan koperasi. B. NOTULENSI Tempat : Gedung Puskud Jateng Tgl : 03 April 2013 Waktu : 11.00 sd 13.10 Wib Agenda : Rapat Koordinasi Peserta : 1. Ka. Disperindagkop Jateng (diqakili oleh Pak Bimo) 2. Segenap Pengurus Akrindo DPW Jateng Agenda : 1. Pembukaan 2. Pengarahan dari Ka.Dinkop Prop Jawa Tengah

Upload: muhammad-arsad-dalimunte

Post on 05-Dec-2014

110 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: RAPAT KOORDINASI AKRINDO DPW JATENG

RAPAT KONSOLIDASI AKRINDODPW JAWA TENGAH

A. PROLOGTemu usaha koperasi non pertanian yang diselenggarakan oleh Dinkop Prop. Jawa Tengah pada Bulan Maret 2013 yang lalu telah menginspirasi semangat baru untuk mempersatukan potensi koperasi khususnya dalam bidang pengelolaan bisnis retail koperasi. Pada pertemuan tersebut, dihadirkan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Akrindo dan memberikan stimulan seputar potensi ekonomis dan peluang keberkembangan bisnis retail koperasi. Success Story DPP Akrindo meng-update kualitas manajemen beberapa usaha bisnis koperasi-koperasi di Jawa Timur membangkitkan semangat para pegiat koperasi di Jawa Tengah dan kemudian disepakati untuk mendirikan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Akrindo Propinsi Jawa Tengah.

Perjuangan dimulai, semangat pejuang DPW Akrindo Jateng mulai bergeliat dan konsolidasi pertama dilakukan pada tanggal 03 April 2013. Segenap pengurus DPW didefenisikan dan penyatuan semangat dilakukan sebagai landasan untuk bergerak di waktu mendatang. Proses Brain Staorming ini sangat menarik, segenap peserta mengemukakan gagasan-gagasan brilian yang pada intinya menyuarakan keingan kuat melahirkan karya-karya yang memperluas kebermanfaatan koperasi bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah. Ini sebuah momen penting untuk sebuah kebangkitan koperasi.

B. NOTULENSITempat : Gedung Puskud JatengTgl : 03 April 2013Waktu : 11.00 sd 13.10 WibAgenda : Rapat KoordinasiPeserta :

1. Ka. Disperindagkop Jateng (diqakili oleh Pak Bimo)2. Segenap Pengurus Akrindo DPW Jateng

Agenda :1. Pembukaan2. Pengarahan dari Ka.Dinkop Prop Jawa Tengah3. Informasi Seputar Program Jangka Pendek DPW Akrindo

Jateng4. Personal aproach & Brain Storming

C. PROSESIAd.1. Pembukaan

Pembukaan dipimpin oleh Ketua DPW Jateng (cq. Bapak Jaseri) mulai dengan baca Surat Al-Fatihah Berjamaa’h pada jam 11.00 Wib

Page 2: RAPAT KOORDINASI AKRINDO DPW JATENG

Ad.2. Pengarahan Dari Ka.Disperindagkop (diwakili oleh cq. Bapak Bimo)

Kami mengucapkan selamat dan mengapresiasi keterbentukan kepengurusan Akrindo Jawa Tengah.

Mayoritas koperasi-koperasi di lingkungan Jateng meneyelenggarakan usaha pertokoan, sehingga ini sangat potensian untuk dikembangkan berbasis kebersamaan (jaringan).

Untuk itu, diharapkan DPW Jateng bernisiatif menerbitkan “business plan”.

Ada beberapa program-program pemerintah mulai tingkat propinsi maupun tingkat nasional, seperti sekubermart, UKM Mart, Smesco dan lain sebagainya.

Ada ribuan koperasi yang tersebar di 35 Kab/kota s Jateng, sehingga hal ini memerlukan pembentukan “pola networking” yang jenius, sehingga pertokoan-pertokon koperasi memiliki kemampuan untuk survive dan berkembang. Sebagai bagian dari strategi itu, maka perlu dilakukan pembentukan DPC-DPC .

UU 17 akan didukung oleh 10 PP dan 07 Peraturan Mentri. Akrindo harus memformulasikan pola pemasaran yang tepat

dengan berdasarkan 4P (Price, Product, Positioning & Place) yang berujung paka ketersajian service yang berkesan dan memuaskan pada anggota.

Disperindagkop Jateng siap mendorong peningkatan laju pertumbuhan unit-unit layanan koperasi. Sebagai informasi, Dinkop Jateng memiliki 70 komoditi hasil dari OVOP dan merupakan propinsi yang paling berhasil mengembangkan OVOP, sehingga Gubernur Jateng mendapat penghargaan atas capaian ini. Dalam pengembangan selanjutnya, keberadaan Akrindo menjadi strategis dalam mendorong laju pemasaran dari komoditi hasil OVOP tersebut.

Secara prinsip, keterbentukan sebuah assoiasi didasarkan untuk membangun kebermanfaatan bagi segenap anggotanya. Sehingga, assosiasi ini berfungsi sebagai wadah penyampaian aspirasi dan menindaklanjuti dengan mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Seperti contoh, assosiasi simpan pinjam bisa menjembatani kepentingan-kepentingan anggotanya, seperti akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dan penyelenggaraan ujian-ujian sertifikasi bagi segenap pengelola simpan pinjam. Saat ini, assosiasi simpan pinjam juga sedang menggagas pembentukan lembaga penjamin simpanan. Demikian pula diharapkan dari kelahiran Akrindo ini. Saya pernah diskusi dengan Pak Deputi tentang Akrindo. Beliau bersaran agar Akrindo jangan sampai mewujud sebagai lembaga yang elite, sehingga bisa dijangkau oleh segenap gerakan koperasi. Sebagain informasi tambahan, sampai saat ini DPW-DPW yang sudah terbentuk adalah : DKI, Jatim, Sulsel, Sumatera dan kalimantan

Page 3: RAPAT KOORDINASI AKRINDO DPW JATENG

Ad.3. Informasi seputar rencana jangka pendek DPW AKRINDO JATENG

Target Awalan DPW Akrindo Jateng1. Sebagai awalan, sekretariat sementara Akrindo Jateng

adalah di kantor Puskud, jalan Abdulrachman Saleh No.11, Semarang

2. Mengupayakan pendirian DPC-DPC sekitar 50% kab/kota di lingkungan jawa Tengah sebelum hari peringatan koperasi (juli 2013)

3. Berkomunikasi dengan Dinkop Prop Jawa Tengah agar berkenan mendorong seluruh Dinkop-Dinkop Kab/Kota agar men-support egenda-agenda pertemuan koperasi yang membahas pengembangan retail.

4. Dalam rangka mensosialisasikan DPW Akrindo Jawa Tengah akan diselenggarakan “lokakarya retail”. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan pendalaman baik Akrindo dari perspektif kelembagaan maupun melaukan mapping masalah dan penyusunan alternatif solusi bisnis retail koperasi-koperasi di Jawa Tengah. Workshop dikemas dalam thema “Kebangkitan Manajemen Retail” dengan mengundang nara sumber: Wakil Suplier, para koperasi pelaku bisnis retail dan Wakil Prinsipal.

5. Tukar Informasi Produk Berbasis Komoditas unggulan, sehingga mutual partnership diantara koperasi-koperasi akan terbentuk secara berkelanjutan dalam pencpaian manfaat secara bertahab dan berkesinambungan.

6. Struktur Organisasi AKRINDO DPW JATENG

JABATAN NAMA PERSONIL

Ketua : H.Amrullah Jazeri, SE Wakil Ketua : H.Moediono, SE,MM Sekretaris I : Ir. Oemi Wahjoeni

Agustina Sekretaris II : Endang Wiganti

: Koperasi Waaita Semarang

Bendaha :Rashid Ali Divis-DivisiPerdagangan : M.Arsad

dalimunte,SE,Ak : Widodo Edi Sarwono, SE

Promosi : Agus Widodo : Zaedun

SDM : Taufik Hidayah : Sutikno

Page 4: RAPAT KOORDINASI AKRINDO DPW JATENG

Ritel : Salamun : Agus Salim

Ad.4. PROFILE AKRINDO

SUMBER DATA : AKTA NOTARIS PENDIRIAN AKRINDO PUSAT

Nama : Organisasi yang menjadi wadah berhimpun para Koperasi ritel ini bernama ASOSIAS KOPERASI RITEL INDONESIA, disingkat AKRINDO.

Waktu : AKRINDO didirikan di Surabaya, mulai berjalan dan dianggap berjalan sejak

penandatanganan akta ini dan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

Tempat Kedudukan1. AKRINDO Tingkat Nasional berkedudukan di Surabaya2. AKRINDO Tingkat Propinsi berkedudukan di Ibu Kota Propinsi

yang bersangkutan.3. AKRINDO Tingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibu

Kota/Kabupaten/ Kota yang bersangkutan.

Asas : AKRINDO berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan : 1. Menghimpun, membina dan mengembangkan potensi Koperasi

ritel sebagai pelaku ekonomi termasuk koperasi yang tangguh dan mandiri.

2. Meningkatkan peran serta Koperasi Ritel dalam pembangunan Nasional, terutama dibidang ekonomi menuju sistem perekonomian Nasional yang sehat untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.

3. Meningkatkan solidaritas diantara sesama anggota yang saling menghargai dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat diantara sesama anggota AKRINDO.

Fungsi :1. Wadah pembinaan dan pengembangan kegiatan usaha ritel

menuju terciptanya iklim usaha dan tata niaga ritel yang sehat sejalan dengan jiwa dan semangat UUD 1945.

2. Sarana menjalin dan membina komunikasi dan kerjasama yang konstruktif dan saling menguntungkan antar sesama anggota AKRINDO, mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki anggota AKRINDO, serta memperjuangkan aspirasi dan kepentingan anggota.

Page 5: RAPAT KOORDINASI AKRINDO DPW JATENG

3. Sarana menjalin komunikasi, konsultasi dan kerjasama antara koperasi ritel dengan pemerintah dan dengan pihak-pihak lain yang terkait.

Sifat : AKRINDO adalah lembaga yang bersifat sosial, kekeluargaan, kegotong royongan

dan mandiri.

Pokok-Pokok KegiatanUntuk mencapai tujuan dan organisasi sebagai mana tercantum dalam pasal 5 dan 6 Anggaran Dasar ini, AKRINDO mempunyai pokok-pokok kegiatan sebagai berikut :1. mengusahakan terciptanya iklim usaha dan tata niaga ritel

yang menguntungkan, sehat dan mandiri.2. Membina dan mengembangkan usaha ritel khususnya dan

dunia perdagangan umumnya, melalui kegiatan pendidikan, latihan, pemagangan dan penelitian.

3. Menyelenggarakan komunikasi, konsultasi dan asistensi kegiatan dunia usaha ritel.

4. Mengadakan kegiatan promosi dagang, baik di dalam maupun di luar negeri.

5. Melakukan usaha produktif non profit dan kegiatan lainnya yang sah.

6. Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak yang saling menguntungkan dan saling memberikan manfaat pada seluruh anggota AKRINDO.

KeanggotaanAnggota AKRINDO terdiri dari :1. Anggota biasa, yaitu Koperasi Ritel skala besar, menengah dan

kecil. 2. Anggota luar biasa, yaitu anggota selain yang telah diatur

dalam ayat 1(satu) tersebut di atas yang mel;iputi perorangan atau badan hukum yang kegiatan usahanya masih terkait dengan bidang ritel.

Struktur dan KepemimpinanAKRINDO memiliki struktur dan kepengurusan organisasi sebagai

berikut :1. Struktur Organisasi terdiri dari :

a. Dewan Pimpinan Pusat, berkedudukan di Surabaya.b. Dewan Pimpinan Wilayah, berkedudukan di masing-

masing Ibu Kota Propinsi.c. Dewan Pimpinan Cabang, berkedudukan di masing-

masing Ibu Kota Kabupaten/Kota.2. Persyaratan dan ketentuan pembentukan Dewan Pimpinan

Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Page 6: RAPAT KOORDINASI AKRINDO DPW JATENG

Forum Permusyawaratan1. Forum Permusyawaratan tertinggi organisasi terdiri dari :

a. Di tingkat Nasional disebut Konggres atau Konggres Luar Biasa.

b. Di tingkat Propinsi disebut Konferensi Wilayah atau Konferensi Wilayah Luar Biasa.

c. Di tingkat Kabupaten/Kota disebut Konferensi Cabang atau Konferensi Cabang Luar Biasa .

2. Forum Rapat Organisasi terdiri dari :a. Di tingkat Nasional/Pusat disebut Rapat Kerja Nasional.b. Di tingkat Propinsi/Wilayah disebut Rapat Kerja Wilayahc. Di tingkat Cabang disebut Rapat Kerja Cabang.

Sumber KeuanganKeuangan dan harta kekayaan organisasi diperoleh dari :1. Uang pangkal2. Iuran Anggota3. Sumbangan dari pihak manapun yang tidak mengikat4. Usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan Ketentuan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi serta peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia

Pengelolaan KeuanganPengelolaan dan penggunaan keuangan dan harta kekayaan organisasi menjadi wewenang dan tanggung jawab Dewan Pimpinan Pusat untuk tingkat Nasional, Dewan Pimpinan Wilayah untuk tingkat Propinsi, Dewan Pimpinan Cabang untuk tingkat Kota/Kabupaten.