rangkumn perspektif 2003

4
PRINSIP – PRINSIP BIMBINGAN Di SEKOLAH DASAR A. Pengertian Bimbingan Menurut Agus Taufik (2007) Bimbingan adalah upaya memberikan arahan, panduan, nasihat dan biasanya mengandung nilai yang bersifat menuntun kea rah yang baik. Menurut Shertzer dan Stone (1966) Bimbingan adalah memandu, mengarahkan, mengatur atau mengemudi (to direct, pilot, manage or steer). Menurut Gibstone dan Mitchell (1981) menyatakan bahwa : “conseling has been identified as the heart of the guidance program”, maksudnya adalah konseling telah dikenal sebagai jantungnya program bimbingan. Berikut dikemukakan definisi bimbingan oleh beberapa ahli : 1. Menurut Mortensen dan Schmuller (1984) : mengartikan bimbingan sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diupayakan oleh staf yang kompeten, bertujuan memberikan bantuan kepada individu untuk dapat mengembangkan kesanggupan dan kemampuan secara penuh di dalam tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis. 2. Menurut Edward C Glanz (1966) : mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk memecahkan masalah dan menjadi anggota masyarakat yang bebas dan bertanggungjawab di manadia hidup. 3. Menurut Traxler dan North (1968) : mengartikan bimbingan sebagai proses untuk mengenal dan memahami individu serta menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan individu itu untuk mengenal dan memahami

Upload: gunawan-ismail

Post on 05-Nov-2015

694 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Rangkuman Perspektif

TRANSCRIPT

PRINSIP PRINSIP BIMBINGANDi SEKOLAH DASAR

A. Pengertian Bimbingan

Menurut Agus Taufik (2007) Bimbingan adalah upaya memberikan arahan, panduan, nasihat dan biasanya mengandung nilai yang bersifat menuntun kea rah yang baik.

Menurut Shertzer dan Stone (1966) Bimbingan adalah memandu, mengarahkan, mengatur atau mengemudi (to direct, pilot, manage or steer).

Menurut Gibstone dan Mitchell (1981) menyatakan bahwa : conseling has been identified as the heart of the guidance program, maksudnya adalah konseling telah dikenal sebagai jantungnya program bimbingan.

Berikut dikemukakan definisi bimbingan oleh beberapa ahli :

1. Menurut Mortensen dan Schmuller (1984) : mengartikan bimbingan sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diupayakan oleh staf yang kompeten, bertujuan memberikan bantuan kepada individu untuk dapat mengembangkan kesanggupan dan kemampuan secara penuh di dalam tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis.2. Menurut Edward C Glanz (1966) : mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu untuk memecahkan masalah dan menjadi anggota masyarakat yang bebas dan bertanggungjawab di manadia hidup.3. Menurut Traxler dan North (1968) : mengartikan bimbingan sebagai proses untuk mengenal dan memahami individu serta menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan individu itu untuk mengenal dan memahami kapasitasnya secara penuh, sehingga pada akhirnya dia dapat membantu dirinya sendiri baik secara ekonomi maupun social

Sedangkan pengertian bimbingan yang cukup komprehensif dikemukakan oleh Natawidjaja (1984) adalah sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut memahami dirinya, sanggup mengarahkan dirinya dan bertindak secara wajar sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.

Kesimpulan dari berbagai pendapat mengenai bimbingan sekolah dasasr di atas adalah proses membantu individu siswa untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya, sehingga dapata diharapkan mencapai perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat yang demokratis.

Menurut Agus Taufik (2005) menguraikan bimbingan dimaksudkan agar siswa mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri serta mampu menerima dirinya secara wajar.

Tujuan program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar menurut Agus Taufik (2007) :

1. Memiliki perasaan positif dalam berinteraksi dengan teman sebaya, guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya2. Memperoleh makna pribadi dari belajarnya3. Mengembangkan dan memelihara perasaan positif terhadap dirinya, terdapat kekhasan nilai yang dimilikinya serta dapat memahami dan menghubungkan dengan perasaannya4. Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan nilai-nilai yang konsisten dengan kebutuhan hidup dalam masyarakat yang majemuk5. Mengembangkan dan memperkaya keterampilan studi untuk memaksimumkan kecakapan yang dimilikinya.6. Belajar tentang berbagai macam keterampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang mungkin dihadapinya7. Mengembangkan keterampilan-keterampilan penyusunan tujuan, perencanaan dan pemecahan masalah8. Mengembangkan sikap-sikap positif terhadap kehidupan9. Menunjukan tanggungjawab terhadap tingkah lakunya10. Bekerja dengan orang tua dalam berbagai program yang terencana untuk mengembangkansikap dan memperkaya aktivitas belajar anak.11. Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktiifitas belajar anak

Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhut, memiliki pengetahuan dan ketrempilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab, kemasyarakatan dan kebangsaan.

Sedangkan tujuan khususnya adalah siswa dapat memahami diri sendiri sehingga mampu mengatasi masalah dan kesulitan yang dialami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baik lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat selanjutnya dapat menyalurkan potensi yang dimiliki baik di dalam pendidikan maupun dunia kerja nanti.

Fungsi bimbingan sekolalh, antara lain :

1. Pengungkapan, guru berusaha mengetahui keadaan siswa dengan melakukan pendekatan kepada siswa yang bermasalah agar mau menceritakan masalahnya

2. Penyaluran, pembimbing akan mengenali masing-masing siswa perorangan kemudian membantu mengarahkan kegiatan pada program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal

3. Penyesuaian, adalah pelayanan bimbingan yang berfungsi untuk membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya

4. Pencegahan, memberikan bantuan kepada siswa untuk memperkirakan hambatan/gangguan yang timbul dalam diri siswa dengan membangkitkan dan menyadarkan siswa akan kekuatan dan potensi yang dimilikinya

5. Perkembangan, pengembangan potensi siswa tidak dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa adanya kemauan dalam diri sendiri atau dorongan dari orang lain, seperti keluarga, sekolah, teman, fasilitas yang tersedia6. Perbaikan, bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif yaitu memperbaiki dan meningkatkan perilaku yang kurang baik

Prinsip bimbingan di Sekolah Dasar menurut Agus Taufik (2005) adalah sebagai berikut

1. Bimbingan untuk semua

2. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas

3. Bimbingan diarahkan untuk perkembangan kognitif dan afektif

4. Bimbingan diberikan secara incidental dan informal

5. Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dan kebermmaknaaan belajar

6. Bimbingan difokuskan pada asset

7. Bimbingan terhadap proses pendewasaan

8. Program bimbingan dilaksanakan secara bersama

Menurut Traxler (dalam H.M Surya, 2005) dikatakan bahwa dalam menjalankan tugas seorang guru telah melaksanakan tungas rangkap (mengajar dan membimbing) namun tidak semua guru melakukannya secara sadar, berencana dan berkesinambungan. Keberhasilan dalam bimbingan sangat tergantung dengan eratnya hubungan antara siswa dengan pembimbing.

Menurut Lioyd-Jones dan Wolf , titik berat dan kepedulian bimbingan di Sekolah dasar adalah pada masalah perkembangan siswa.

Farwell dan Peter menyatakan bahwa titik berat bimbingan Sekolah Dasar adalah pada pemahaman diri dan member kemudahan pada siswa