rancangan ventilasi

6
Nabila Dyah Anggraini 11/312797/TK/37649 Rancangan Ventilasi pada Dapur Restoran Sebuah dapur yang mempunyai terlalu banyak panas dan asap meningkatkan risiko untuk masalah kebakaran dan kesehatan. Yang perlu diperhatikan perihal sistem ventilasi pada dapur adalah: Keluarkan asap hasil pemasakan dari sumbernya, misalnya dari kompor Keluarkan udara panas berlebih dan masukkan udara segar dan bersih agar suasana kerja nyaman. Pastikan aliran udara dalam dapur tidak menimbulkan ketidaknyamanan. Sediakan udara yang cukup untuk pembakaran yang ada di alat yang membakar, dan cegahlah resiko terbentuknya karbon monoksida. Buat ventilasi yang mudah untuk dibersihkan, hindari residu lemak yang dapat menumpuk dan bida membuat sirkulasi udara terhalang, yang dapat menyebabkan efisiensi menurun dan resiko kebakaran meningkat. Buat ventilasi yang tidak menimbulkan suara dan getaran. Desain sistem ventilasi dipengaruhi oleh: - Banyaknya bahan yang dimasak. - Banyaknya peralatan memasak. - Bentuk dari dapur tersebut - Jumlah staf. Beberapa alat ventilasi yang biasa digunakan: 1. Exhaust Fan Dalam kondisi yang ideal exhaust fan biasanya terletak di atas atap, berpusat langsung di atas lokasi hood. Exhaust fan menghilangkan asap, jelaga, uap, panas, dan uap minyak jauh dari bangunan Anda. E xhaust fan akan perlu dibersihkan secara berkala. 2. Air Makeup-Fan Air makeup fan dirancang untuk membawa udara segar dari luar kembali ke dalam dapur. U dara segar untuk 'make-up' adalah udara yang disedot jauh dari dapur melalui kipas angin. Dengan

Upload: nabila-dyah-anggraini

Post on 30-Dec-2015

210 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Tugas Keselamatan Industri

TRANSCRIPT

Page 1: Rancangan Ventilasi

Nabila Dyah Anggraini11/312797/TK/37649

Rancangan Ventilasi pada Dapur Restoran

Sebuah dapur yang mempunyai terlalu banyak panas dan asap meningkatkan risiko untuk masalah kebakaran dan kesehatan. Yang perlu diperhatikan perihal sistem ventilasi pada dapur adalah:

Keluarkan asap hasil pemasakan dari sumbernya, misalnya dari kompor Keluarkan udara panas berlebih dan masukkan udara segar dan bersih agar suasana kerja

nyaman. Pastikan aliran udara dalam dapur tidak menimbulkan ketidaknyamanan. Sediakan udara yang cukup untuk pembakaran yang ada di alat yang membakar, dan

cegahlah resiko terbentuknya karbon monoksida. Buat ventilasi yang mudah untuk dibersihkan, hindari residu lemak yang dapat menumpuk

dan bida membuat sirkulasi udara terhalang, yang dapat menyebabkan efisiensi menurun dan resiko kebakaran meningkat.

Buat ventilasi yang tidak menimbulkan suara dan getaran.

Desain sistem ventilasi dipengaruhi oleh:- Banyaknya bahan yang dimasak.- Banyaknya peralatan memasak.- Bentuk dari dapur tersebut- Jumlah staf.

Beberapa alat ventilasi yang biasa digunakan:1. Exhaust Fan

Dalam kondisi yang ideal exhaust fan biasanya terletak di atas atap, berpusat langsung di atas lokasi hood. Exhaust fan menghilangkan asap, jelaga, uap, panas, dan uap minyak jauh dari bangunan Anda. Exhaust fan akan perlu dibersihkan secara berkala.

2. Air Makeup-FanAir makeup fan dirancang untuk membawa udara segar dari luar kembali ke dalam dapur. Udara segar untuk 'make-up' adalah udara yang disedot jauh dari dapur melalui kipas angin. Dengan memberikan keseimbangan udara segar, AC tidak akan harus bekerja lebih keras untuk mengkompensasi hilangnya udara. Air makeup fan juga dipasang pada saklar listrik khusus yang menutup aliran udara pada saat terjadi kebakaran.

3. Vent HoodVent hood menghilangkan uap asap dan lemak yang terbentuk setiap kali memasak pada peralatan panas dan untuk membantu dalam mencegah kebakaran.

4. Baffle Filter & Grease Filter

Sumber: http://www.hse.gov.uk/pubns/cais10.htm http://www.jeansrestaurantsupply.com/Vent-Hoods-C318.aspx

Rancangan Ventilasi pada Basement

Page 2: Rancangan Ventilasi

Basement adalah ruangan yang berada di bawah tanah, jadi sangat dimungkinkan kalau memiliki tingkat kelembaban tinggi. Untuk menghindarinya rencanakan sistem sirkulasi udara yang baik dan benar. Oleh karena itu perlu dipikirkan tentang sirkulasi udara di dalamnya.

Ventilating DuctDigunakan pada gedung parkir yang membutuhkan ventilasi udara khususnya parkir lantai basement. Pada sistem ventilasi ini digunakan exhaust fan atau AC.

Sumber: http://19design.wordpress.com/2011/12/30/basement/ http://ikk365.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/DILUSI-VENTILASI.pdf

Rancangan Ventilasi pada Dapur Industri

Page 3: Rancangan Ventilasi

Ada beberapa jenis ventilasi di dapur industri: 1. Dilusi(general) ventilasi/Ventilasi Pengenceran Udara, pengenceran terhadap udara yang

terkontaminasi di dalam bangunan atau ruangan, dengan meniup udara bersih (tidak tercemar), tujuannya untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja. Dilusi ventilasi biasanya dicapai dengan cara mengencerkan udara yang terkontaminasi atau mengandung gas yang mudah terbakar dengan meniupkan udara ketempat kerja dan mengeluarkan kembali lewat saluran buang. Ventilasi pengenceran udara dapat lebih efektif jika exhaust fan terletak dekat dengan pekerja yang terpapar dan udara yang di makeup terletak di belakang pekerja sehingga udara yang tercemar akan jauh dari zona pernapasan pekerja.

2. Lokal exhaust ventilasi/Ventilasi pengeluaran setempat, adalah proses pengisapan dan pengeluaran udara terkontominasi secara serentak dari sumber pencemaran sebelum udara berkontominasi berada pada ketinggian zona pernapasan dan menyebar keseluruh ruang kerja, umummnya ventilasi jenis ini di tempatkan sangat dekat dengan sumber emisi.Lokal exhaust ventilasi/ventilasi pengeluaran setempat, umumnya merupakan cara yang jauh lebih efektif untuk mengontrol kontaminan yang sangat beracun sebelum mencapai zona pernapasan pekerja, dan berfungsi untuk menangkap semua kontaminan pada sekitar sumber. Secara ideal, Lokal Exhaust Sistem terdiri dari 4 komponen, yaitu ; (i) hood, (ii) duct work, (iii) air cleaning device, dan (iv) fan. Tujuan dari sistem ini adalah mengeluarkan udara kontaminan bahan kimia dari sumber tanpa memberikan kesempatan kontaminan mengalami difusi dengan udara di tempat kerja.

Page 4: Rancangan Ventilasi

3. Exhausted Enclosure/Ventilasi sistem tertutup, dimana kontaminan yang beracun yang dipancarkan dari suatu sumber dengan kecepatan yang tinggi harus dikendalikan dengan isolasi sempurna, atau menutup proses (khususnya pada pekerjaan blasting). Pekerjaan balasting adalah suatu proses yang tertutup, misalnya disebabkan oleh emisi debu silica bebas yang sangat besar.

4. Comfort ventilation/Ventilasi kenyamanan. Pertukaran udara didalam industri merupakan bagian dari Air Conditiong/AC, sering digunakan bersama-sama degan alat pemanas atau alat pendingin dan alat pengatur kelembaban udara.

Terdapat juga sistem ventilasi pada ruangan terbatas. Sistem ini disebut Sistem Ventilasi Area Terbatas (Confined Space)

Setiap tahun, banyak pekerja yang terluka dan meninggal dunia pada saat bekerja di dalam sebuah ruangan terbatas /confined space. Diperkirakan bahwa 60% dari korban yang mengalami kematian karena tidak tertolong. Sebuah confined space bisa jadi lebih berbahaya dari pada tempat-tempat kerja biasa. Untuk mengendalikan resiko-resiko yang berhubungan dengan pekerjaan di dalam confined space secara efektif, sebuah program pengendalian dan penilaian bahaya dalam confined space harus diterapkan di tempat kerja.

Ruang terbatas (confined space) adalah ruang yang cukup besar yang memungkinkan orang untuk masuk ke dalamnya untuk melakukan pekerjaan, dan memiliki keterbatasan untuk keluar dan masuk serta tidak dirancang untuk tempat kerja yang terus menerus, seperti tangki, silo, dan bejana lainnya. Confined Spaces adalah penerapan ventilasi di area terbatas pada pekerjaan tertentu yang fugsinya untuk menimalisasi polutan akibat pekerjaan yang dilksanakan didalam suatu ruangan atau area terbatas. Misalnya pekerjaan pengelasan (Welding in Confined Spaces), dimana proses ini akan menghasilkan fume atau uap logam, bila tidak ada sistim ventilasi maka fume atau uap logam akan terakumulasi di udara ruang terbatas dan pekerja akan menghirupnya.

Sumber: http://ikk365.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/DILUSI-VENTILASI.pdf