rancang bangun smart lighting berbasis internet of things

9
RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS UNTUK RUMAH HEMAT ENERGI Fiqi Firmansyah 1 , Heroe Santoso 2 , Sirojul Hadi 3 Universitas Bumigora Mataram Artikel Info Kata-kata kunci Rumah Hemat Energi Internet Of Things Smart Lighting NodeMCU ABSTRAK Smart lighting merupakan sistem pengontrolan lampu rumah secara otomatis bertujuan untuk pemakaian lampu rumah yang lebih efisien. Lampu yang dapat dikontrol dari jarak jauh dan dapat On/Off secara otomatis[8]. Pemakaian energi listrik yang tidak efisien dan terus berlarut tentunya sangat berdampak bagi ekonomi kita[3], belum lagi sumber daya energi yang semakin berkurang terlebih lagi dalam membayar tagihan listrik yang semakin mahal. Smart lighting dirancang untuk membuat pemakaian energi listrik terutama lampu menjadi lebih efisien. Metode yang digunakan yaitu analisis, desain dan simulation prototyping. Peneliti menggunakan telegram untuk mengontrol lampu serta penggunaan sensor PIR dan sensor LDR agar lanpu dapat otomatis[7][9]. Hasil yang diperoreh merupakan lampu ruangan yang dapat otomatis dengan menggunakan sensor PIR, kemudian lampu ruangan juga dapar dikontrol melalui jarak jauh dengan memanfaatkan aplikasi telegram[14], untuk lampu teras menggunak sensor LDR, yang dapat On/Off berdasarkan intensitas cahaya[10]. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Smart Lighting berbasis Internet of Thinks untuk Rumah Hemat Energi telah berhasil dibuat. Sistem yang dibuat yaitu lampu dapat dikontrol dari jarak jauh dan dapat On/Off secara otomatis[15]. Article Info Keywords Energy Saving House Internet Of Things Smart lighting NodeMCU ABSTRAC Smart lighting is a system of automatic control of home lights aimed at the use of home lights more efficiently. The lights can be controlled remotely and can be On/Off automatically[8]. The inefficient and protracted use of electricity energy certainly has a huge impact on our economy[3], not to mention the dwindling energy resources, especially in paying increasingly expensive electricity bills. Smart lighting is designed to make the use of electrical energy, especially lamps become more efficient. The methods used are analysis, design and simulation prototyping. Researchers used telegrams to control lights as well as the use of PIR sensors and LDR sensors to make them automatic[7][9].The result is a room lamp that can be automated using PIR sensor, then the room lamp is also controlled remotely by utilizing telegram application[14], for terrace lights using LDR sensor, which can be On/Off based on light intensity[10]. The conclusion of this study is the Internet-based Smart Lighting of Thinks for Energy Efficient Homes has been successfully created. The system created is that the lights can be controlled remotely and can be On/Off automatically[15].

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF

THINGS UNTUK RUMAH HEMAT ENERGI

Fiqi Firmansyah1, Heroe Santoso2, Sirojul Hadi3 Universitas Bumigora Mataram

Artikel Info

Kata-kata kunci

Rumah Hemat Energi

Internet Of Things

Smart Lighting

NodeMCU

ABSTRAK

Smart lighting merupakan sistem pengontrolan lampu rumah secara

otomatis bertujuan untuk pemakaian lampu rumah yang lebih efisien. Lampu

yang dapat dikontrol dari jarak jauh dan dapat On/Off secara otomatis[8].

Pemakaian energi listrik yang tidak efisien dan terus berlarut tentunya sangat

berdampak bagi ekonomi kita[3], belum lagi sumber daya energi yang

semakin berkurang terlebih lagi dalam membayar tagihan listrik yang semakin

mahal. Smart lighting dirancang untuk membuat pemakaian energi listrik

terutama lampu menjadi lebih efisien. Metode yang digunakan yaitu analisis,

desain dan simulation prototyping. Peneliti menggunakan telegram untuk

mengontrol lampu serta penggunaan sensor PIR dan sensor LDR agar lanpu

dapat otomatis[7][9]. Hasil yang diperoreh merupakan lampu ruangan yang

dapat otomatis dengan menggunakan sensor PIR, kemudian lampu ruangan

juga dapar dikontrol melalui jarak jauh dengan memanfaatkan aplikasi

telegram[14], untuk lampu teras menggunak sensor LDR, yang dapat On/Off

berdasarkan intensitas cahaya[10]. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

Smart Lighting berbasis Internet of Thinks untuk Rumah Hemat Energi telah

berhasil dibuat. Sistem yang dibuat yaitu lampu dapat dikontrol dari jarak jauh

dan dapat On/Off secara otomatis[15].

Article Info

Keywords

Energy Saving House

Internet Of Things

Smart lighting

NodeMCU

ABSTRAC

Smart lighting is a system of automatic control of home lights aimed

at the use of home lights more efficiently. The lights can be controlled

remotely and can be On/Off automatically[8]. The inefficient and protracted

use of electricity energy certainly has a huge impact on our economy[3], not

to mention the dwindling energy resources, especially in paying increasingly

expensive electricity bills. Smart lighting is designed to make the use of

electrical energy, especially lamps become more efficient. The methods used

are analysis, design and simulation prototyping. Researchers used telegrams

to control lights as well as the use of PIR sensors and LDR sensors to make

them automatic[7][9].The result is a room lamp that can be automated using

PIR sensor, then the room lamp is also controlled remotely by utilizing

telegram application[14], for terrace lights using LDR sensor, which can be

On/Off based on light intensity[10]. The conclusion of this study is the

Internet-based Smart Lighting of Thinks for Energy Efficient Homes has been

successfully created. The system created is that the lights can be controlled

remotely and can be On/Off automatically[15].

Page 2: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

1. PENDAHULUAN

Dimasa sekarang penggunaan sumber daya energi listrik sangatlah penting, bisa dibilang listrik

sudah menjadi kebutuhan primer, hampir semua peralatan rumah tangga menggunakan listrik, seperti TV,

kipas angin, komputer, mesin cuci, dan masih banyak lagi peralatan rumah tangga lainnya[12]. Namun

dikarnakan adanya global warming yang mengancam kehidupan manusia sehingga membuat sumber energi

menjadi sedikit dan mahal, ditambah pemerintah melakukan penyesuaian tarif dasar listrik pada 2020.

Penyesuaian ini menyusul rencana pemerintah yang ingin memangkas kompensasi kepada PT

Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab nilai subsidi listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun

sementara tarif dasar listrik tidak pernah naik sejak tahun 2017, ditambah dengan adanya pandemi

Covid-19 PLN menjelaskan bahwa tagihan listrik akan naik ditengah pandemi Covid-19 yang di jelaskan

oleh Suprateka dalam konferensi pers lewat video pada Rabu (6/5/2020).

Sebagai konsumen listrik PLN kita dihadapkan pada permasalah dimana kenaikan tarif dasar

listrik (TDL) dan pandemic Covid-19 tentunya akan sangat berpengaruh terhadap biaya yang harus

dikeluarkan setiap bulannya untuk membayar listrik yang akan semakin tinggi. Selain karena tarif dasar

listrik (TDL) yang naik, juga diakibatkan karena tingginya konsumsi listrik atas kurangnya kesadaran atau

sikap kurang peduli kita dalam pemakaian alat-alat elektronik sehari-hari[2].

Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini menjanjikan segala bentuk kemudahan, seperti

memungkinkan peralatan elektronik rumah tangga dapat dikontrol secara otomatis[1]. Hal ini yang mendasari

pembuatan penelitian ini agar nantinya lampu yang bisanya dibiarkan menyala lantaran pulang malam akan

dapat dikontrol dari manapun, dengan memanfaatkan aplikasi yang familiar yaitu telegram tentunya semua

orang yang memiliki smarphone pasti mengenali aplikasi ini bahkan mungkin menggunakannya sehari-hari,

dan dengan adanya sensor PIR (Passive Infrared Receiver) dapat membuat lampu menyala saat adanya

pancaran inframerah yang di dapat oleh sensor PIR dan akan mati ketika tidak ada lagi pancaran infaramerah

yang di proleh oleh sensir PIR[11], ditambah lagi dengan lampu teras yang dapat On/Off secara otomatis

berdasarkan tingkat pencahayaan, artinya ketika sudah gelap (minim cahaya) maka lampu akan secara

otomatis menyala, dan sebaliknya ketika terang maka lampu tidak akan menyala[4]. Jadi dengan dibuatnya

penelitian ini diharapkan mampu membuat pemakaian energi listrik menjadi lebih hemat tentunya beban

pembayaran listrikpun sedikit.

Pemembuatan lampu otomatis tentunya diperlukan sebuah alat yang dapat mengontrol sebuah

lampu, pada penelitan kali ini peneliti menggunakan NodeMCU dikarenakan NodeMCU merupakan

mikrokontroler yang terbilang sangat lengkap sudah dilengkapi dengan wifi yang dapat terkoneksi ke

internet, artinya dengan adanya internet kita dapat mengakses apapun, begitu halnya dengan pengontrolan

jarak jauh yang menggunakan telegram dengan memanfaatkan bot message untuk mengirim pesan ke

NodeMCU[6]. NodeMCU juga dapat memberikan perintah kepada sensor-sensor seperti pada penelitan ini

menggunakan sebuah sensor PIR (passive infrared receiver) dan sensor cahaya atau light dependent resistor

(LDR) untuk membuat lampu dapat di kontrol.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode untuk menjadi panduan dasar dalam

melakukan penelitian. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Network Development Life

Cycle (NDLC). NDLC akan menjadi metode yang digunakan sebagai acuan pada proses pengembangan dan

perencangaan sistem smart lighting. NDLC adalah proses pendekatan untuk komunikasi data yang

menampilkan siklus awal dan akhir dalam membangun[13]. Tahap yang akan digunakan dalam penelitian ini

hanya menggunakan 3 tahapan dari 6 tahapan yang ada pada metode NDLC

Page 3: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

Gambar 2.1 Network Development Life Cycle (NDLC)

1.1 Analiysis

Tahap awal yang dilakukan adalah menganalisa perangkat yang akan digunakan pada pembuatan

perangkat lampu otomatis dan dapat dikontrol. Pada tahapan analisis digunakan tiga tahapan yaitu

pemgumpulan data, analisis data dan analisis kebutuhan.

1.1.1 Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan melakukan studi literatur baik

dari buku maupun jurnal. Studi Literatur dalam hal ini pengumpulan data dengan cara membaca atau

mempelajari dari penelitian–penelitian sebelumnya yang terkait dengan perancangan alat ini atau

punmateri-materi yang ada di internet dan mengamati sejumlah persoalan yang berhubungan dalam

perancangan alat secara langsung, kemudian akan dihasilkan referensi mengenai perancangan

perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan pembuatan smart lighting.

1.1.2 Analisis Data

Berdasarkan dari pengumpulan data yang dihasilkan dari artikel ilmiah secara studi literatur maka

dapat diproleah analisis data sebagai berikut:

1. NodeMCU sebagai unit pemroses data smart lighting.

2. Aplikasi Telegram segabai pengontrol jarak jauh.

3. Sensor passive infrared receiver (PIR) untuk mendeteksi gerak.

4. Sensor light dependent resistor (LDR) untuk mendeteksi cahaya.

5. Sebuah resistor pada rangkaian LDR sebagai penyangga tegangan berlebih.

6. Relay sebagai saklar listrik untuk menyalakan lampu.

7. Sensor arus ACS712 untuk mengukur besaran daya yang dikeluarkan

8. Breadboard sebagai media untuk merangkai antar perangkat.

9. Kabel Jumper digunakan sebagai penghubung antar komponen

1.1.3 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan yang digunakan dalam skripsi ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Berikut adalah kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak untuk dapat mendukung yang

akan dilakukan dalam membangun sebuah rancangan atau untuk mempersiapkan implementasi.

Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

a. Personal Komputer (PC) atau Laptop merupakan perangkat untuk menjalankan Arduino IDE

untuk memasukan program keNode MCU nantinya.

b. Smartphone untuk membuat chatBot telegram agar dapat berkomunikasi dengan NodeMCU.

c. NodeMCU sebagai pemroses data.

d. Kabel Jumper dengan tipe male to male, male to female, female to female untuk menghubungkan

NodeMCU, sensor dan relay.

e. Sensor PIR (passive infrared receiver) untuk mendeteksi adanya gerakan pada ruangan.

f. sensor LDR (light dependent resistor) untuk mengetahui intensitas cahaya.

Page 4: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

g. Relay sebagai jembatan antara NodeMCU dengan lampu yang terhubung langsung dengan listrik.

h. Breadboard sebagai tempat (sirkuit) dalam merangkai komponen-komponen.

i. Lampu sebagai output.

Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan yaitu telegram dan Arduino Ide, Telegram berfungsi sebagai

telegram message yang memberikan perintah pengontrolan lampu jarak jauh melalui pesan dan

Arduino IDE sebagai tools untuk pengkodingan alat agar dapat berkomunikasi satu sama lain.

1.2 Tahap Desain

Pada tahap desain atau perancangan yaitu tahap, desain sistem smart lighting.

Gambar 2.1 Model Perancangan Sitem

Prinsip dari kerja system yang dirancang adalah Tegangan menjadi media untuk memberikan masukan

pada NodeMCU, saat NodeMCU membaca adanya masukan dari telegram, maka masukan tersebut menjadi

dasar NodeMCU menjalankan program lampu ruangan secara otomatis atau manual, dimana lampu akan

otomatis bekerja jika telegram mengaktifkan sensor PIR dan saat sensor PIR di tidak aktif maka lampu akan

bekerja secara manual yaitu lampu ruangan akan menyala jika telegram memberi perintah nyalakan lampu

dan mati jika diberi perintah mematikan lampu. Sedangkan sensor LDR untuk membaca tingkat cahaya

sekitar yang kemudian data dikirimkan ke NodeMCU, NodeMCU memproses data yang diterima, apabila

intensitas cahaya yang diterima oleh sensor LDR tinggi, maka lampu tidak akan mati, sedangkan apabila

intensitas yang diterima oleh sensor LDR rendah maka lampu secara otomatis menyala.

1.3 Tahap Simulation Prototyping

Proses pengujian dilakukan dengan 2 tahapan diantaranya pengujian dengan pengontrolan telegram

dan pengujian sensor LDR pada lampu teras.

1.3.1 Pengontrolan Telegram

Gambar 2.2 Pengontrolan Telegram

Lampu Teras

Lampu

Ruangan

Power

Supply

NodeMCU

Telegram

Sensor LDR

Sensor PIR

Relay

Page 5: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

Pada pengontrolan telegram terdiri dari dua jenis pengontrolan, yaitu pengontrolan manual dan

otomatis, dimana pada pengontrolan manual lampu diberi perintah langsung melalui telegram untuk

menghidupkan dan mematikan lampu, sedangkan pada pengontrolan otomatis digunakan sensor PIR

untuk mendeteksi manusia jika ada orang (manusia) maka lampu akan menyala dan tidak ada orang

(manusia) lampu mati.

Gambar 2.3 Menghidupkan Lampu dengan Buttun Manual

Pada saat lampu dalam kondisi mati kemudian kita mengklik buttun manual menghidupkan

lampu maka akan menyala.

\

Gambar 2.4 Mematikan Lampu dengan Buttun Manual

Pada saat lampu dalam kondisi menyala kemudian kita mengklik buttun manual metikan lampu

maka lampu akan mati.

Pengaktifan mode otomatis dengan mengklik button otomatis membuat lampu ruangan akan

dapat mati dan menyala ketika adanya aktifitas orang pada ruangan, hal ini karena terdapat sensor

yang mendeteksi sebuah gerakan (infra merah), jika sensor mendeteksi adanya gerakan maka lampu

ruangan akan otomatis menyala, sedangkan jika sensor tidak mendeteksi adanya gerakan maka lampu

ruangan tidak menyala.

Page 6: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

Gambar 2.5 Sensor Diberi Gerakan dan Tidak Diberi Gerakan

Pada gambar 2.5 merupakan pengujian lampu ruangan secara otomatis dengan memberi

gerakan pada sensor, sehingga lampu menyala karena mendeteksi adanya gerakan dan lampu mati saat

tidak diberik gerakan.

1.3.2 Lampu Teras Otomatis

Gambar 2.6 Lampu Teras Otomatis

Lampu teras dapat bekerja secara otomatis dengan menggunakan sensor cahaya (LDR)

memungkinkan lampu dapat mati dan menyala berdasarkan tingkat pencahayaan. Artinya ketika

kondisi terang maka lampu teras tidak akan menyala, sedangkan ketika kondisi gelap lampu akan

secara otomatis menyala.

Page 7: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

Gambar 2.7 Kondisi Gelap dan Terang

Pada saat malam hari atau saat intensitas cahaya rendah <200 maka lampu akan menyala

sedangkan siang hari atau intensitas cahaya yang tinggi >200 maka lampu akan mati.

Tabel 3.1 Data Intensitas Cahaya

Nilai ADC

Pagi

07:00

Siang

13:30

Malam

19:00

Kondisi

Berawan Hujan

267 914 133 674 521

268 915 138 676 523

269 916 139 677 524

270 917 141 678 525

271 918 142 679 526

Sesuai dengan data pengukuran intensitas cahaya, lampu akan menyala jika sudah pagi dan

lampu akan menyala ketika sudah beranjak malam.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan tujuan awal penelitian yaitu dapat membuat sistem rumah hemat energi dalam

pemanfaatan lampu yang dapat bekerja secara otomatis. Sistem yang telah dibuat ini akan diuji

keefektifannya untuk mencapai tujuan yang dimaksud pada uraian latar belakang penelitian diatas maka

hasil penelitian yaitu rancang bangun smart lighting berbasis IoT untuk rumah hemat energi, dengan

memanfaatkan sensor-sensor dan dapat di kontrol melalui jarak jauh dengan aplikasi telegram sebagai

merupakan sebuah solusi untuk membuat pemakaian lampu menjadi lebih efisien.

Pengujian keefektipan sistem dilakukan dengan membandingkan pemakaian listrik yang

menggunakan sistem smart lighting dengan penggunaan lampu secara manual. pembandingan dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar keefektipan penggunaan sistem smart lighting ini. Dimana proses

pengujian sama-sama menggunakan lampu teras berdaya 5 watt dan lampu ruangan berdaya 30 watt.

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan di peroleh:

Page 8: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

Pengujian secara manual

a. Pada lampu ruang keluarga yang di kontrol secara manual lampu menyala pada jam 18:00 - 22:00 dan

menyala pada jam 04:30-06:00. Total lampu menyala dalam sehari 7 jam 30 menit.

b. Lampu teras menyala jam 18:00 - 06:00. Total lampu menyala 12 jam.

Pengontrolan dengan sistem smart lighting

a. Pada lampu ruang keluarga menyala selama 18:00-18:10, 18:20-18:25, 18:45-19:05, 19:15-19:40, 20:00-

21:45, 21:50-22:05. Total lampu menyala 3 jam.

b. Pada lampu teras menyala 18:30-06:00. Total lampu menyala 11 jam 30 menit.

Sehingga diperoleh data seperti table dibawah ini.

Tabel 3.2 Data Pemakaian

Status Lampu

Total Jam

Pemakaian

Tegangan

(kWh)

Tagihan

(Rp)

Manual

Ruangan 7 jam 30 menit 0,225 462,38

Teras 12 jam 0,06 197,28

SistemSmart

Lighting

Ruangan 3 jam 0,09 73,98

Teras 11 jam 30 menit 0,0575 181,18

Pada tabel 3.2 menunjukan jumlah pembayaran dari pemakaian listrik. diketahui pembayaran

pemakaian listrik selama 1 hari penggunaan lampu secara manual biaya yang harus dibayar perharinya

sebesar Rp.659,66, sedangkan pemakaian lampu menggunakan sistem smart lighting memerlukan biaya

senilai Rp.225,16 perhari. Berdasarkan biaya yang diperlukan masing-masing sistem penggunaan lampu

memiliki selisih Rp.434,5 perhari. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan lampu menggunakan sistem smart

lighting dapat menghemat biaya 4,34% dari penggunaan lampu secara manual. Jika penggunaan lampu

dengan sistem smart lighting dalam rentang waktu satu hari dapat menghemat biaya hingga 4,34% dari

penggunaan lampu secara manual. Berbeda halnya dengan rentang waktu satu bulan, tentunya semakin

banyak rentang waktunya dapat mempengaruhi selisih biaya yang dikeluarkan. Penggunaan lampu secara

manual memerlukan biaya Rp. 20.063,6 perbulan, sedangkan penggunaan lampu dengan sistem smart

lighting memerlukan biaya Rp. 7761,19 perbulan. Hal ini menunjukan perbedaan yang signifikan dalam hal

biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan lampu secara manual jika dibandingkan dengan penggunaan

sistem smart lighting. Selisih yang diperoleh antara penggunaan lampu secara manual dengan smart lighting

mencapai Rp.12.302,4 yang menunjukkan bahwa penggunaan smart lighting lebih menghemat biaya yang

mencapai angka 12,3% dari penggunaan lampu secara manual.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan implementasi sistem smart lighting dan pembahasan-pembahasan yang telah dilakukan

pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan, yang mana penggunaan sistem smart lighting

dapat membuat lampu bekerja secara otomatis dan di kontrol dari jarak jauh menggunakan aplikasi telegram,

oleh karena itu dalam pemakaian lampu menjadi lebih efisien sehingga dapat menghemat pembayaran listrik.

Keefektipan dari penggunaan sistem smart lighting ini dibandingkan pemakaian pada biasanya (sehari-hari)

mampu menghemat pembayaran listrik sebesar 4,34% dan juga apabila pemakain yang lebih lama lagi atau

perbulannya akan jauh lebih besar bahakan dapat mencapai 12,3%. Sehingga alat ini cocok untuk diterapkan

pada rumah-rumah untuk mengurangi beban pemakaian listrik dan tentunya pembayaran tagihan listrik yang

jauh lebih sedikit.

Page 9: RANCANG BANGUN SMART LIGHTING BERBASIS INTERNET OF THINGS

5. SARAN

Saran untuk dapat dijadikan acuan pada pengembangan lebih lanjut yaitu dengan menggunakan

mikrokontroller versi terbaru, memungkinkan proses perancangan yang lebih mudah baik itu perancangan

perangkat maupun pemerograman, dikarenakan penggunaan mikrokontroller versi terbaru pasti selalu di

upgrade dengan sifat lebih fleksibel dan fitur-fitur yang terdapat didalamnya pasti lebih banyak sehingga kita

dapat membuat berbagai macam alat otomatis, saran bagi penulis mikrokontroler NodeMCU yang bagus

adalah seri ESP32 dimana memiliki respon yang tinggi dalam memproses data.

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak–pihak yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Orang Tua, dan Kakanda Imran Wahyudi, Amd. Com atas dukungan dan dorongan baik berupa Doa-

doa maupun finansial.

2. Wanita spesial Jamiatul Isna Apriani, S.Hut yang selalu membantu dalam cara-cara untuk

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ir. Anthony Anggrawan, MT., Ph.D. selaku Rektor Universitas Bumigora.

4. Ibu Ni Gusti Ayu Dasriani, M.Kom, selaku Wakil Rektor I Universitas Bumigora.

5. Bapak Ahmat Adil, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Desain.

6. Ibu Lilik Widyawati, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer.

7. Bapak Herue Santoso, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing 1 yang selalu senantiasa meluangkan

waktu untuk membimbing dan masukan pengetahuan dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Sirojul Hadi, S.T. M.T, selaku Dosen Pembimbing 2 yang selalu sabar membimbing dan

mengajarkan persoalan untuk menyelsaikan skripsi ini.

9. Untuk teman-teman dan sahabat yang selalu memberi semangat, serta teman–teman kelas B Angkatan

2016, Saudara seperjuangan yang telah memberikan banyak bantuan, informasi dan dukungan.

REFERENSI

[1] Abdullah, M. H. (2019). Rancang Bangun Sistem Kontrol Lampu Listrik Menggunakan Remote

Berbasis Mikrokontroller ATMega 8535. Ilkominfo, 2(1), 40–47.

[2] Ardiansyah, Agus (2020). Monitoring Daya Listrik Berbasis IoT (Internet of Things).

[3] Andyka, D., & Anwar, M. C. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Android Pengendalian Smarthome

Menggunakan Perintah Suara. Sehati, 2017(Sehati), 48–51.

[4] Bachtiar, Ronny, (2011). Aplikasi Keamanan Ruangan Menggunakan Sensor Ldr dan SMS Gateway.

[5] Baharuddin, Abd Rahman. (2020). Perancangan Lampu Pintar Dengan Menggunakan Kontrol Jarak

Jauh Berbasis Telegram.

[6] Bahriun, Ahri. Maret 2015. Perancangan Sistem Home Automation Berbasis Arduino Uno,

SINGUDA ENSIKOM, VOL.10 NO.28.

[7] Darmanto, Tony. (2020). Penerapan Sensor LDR dan Sensor PIR Pada Prototype Penerangan lampu

Rumah.

[8] Efendi, Y. (2018). Internet Of Things (Iot) Sistem Pengendalian Lampu Menggunakan Raspberry Pi

Berbasis Mobile. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 4(2), 21–27. https://doi.org/10.35329/jiik.v4i2.41

[9] Gustiawan, E., Triyanto, D., Rismawan, T. (2016). Sistem Penerangan Rumah Otomatis Berdasarkan

Intensitas Cahaya Dan Keberadaan manusia Dalam Ruangan Berbasis Mikrokontroler.

[10] Husna, A., Hidayat, H., T., Mursyidah (2019). Penerapan IoT pad pada Sistem otomasi Lampu

Penerangan Ruangan Dengan Sensor Gerak Dan Sensor Cahaya Menggunakan Android.

[11] Kurnianto, danny, dkk, Vol: 5, No. 2, Juli 2016, “ Perancangan Sistem Kendali Otomatis Pada Smart

Home Menggunakan Modul Arduino Uno” ISSN: 2302 – 2949.

[12] Kurniawan A., Jati, B. R, & Sunarto, N. A. (2018). Smarthome Energi Saver Dengan Penggabungan

Sensor LDR, PIR, Surya Dan Temperature Untuk Merepresentasikan Kondisi Ruangan Sebagai

Perangkat penghemat Energi Listrik Yang Digunakan Dalam Masyarakat.

[13] Kurniawan, R. (2016). Analisis Dan Implementasi Desain Jaringan Hotspot Berbasis Mikrotik

Menggunakan Metode NDLC (Network Development Life Cycle) Pada BPU Bagas Raya Lubuk

Linggau. Jurnal Ilmiah Betrik, 7(01), 50–59. https://doi.org/10.36050/betrik.v7i01.12.

[14] Nega, M., Susanti, E., Hamzah, A. (2019). Internet Of Think (IoT) Kontrol Lampu Rumah

Menggunakan NodeMCU Dan ESP-12E Berbasis Telegram chatBot

[15] Setiawan, Evan, (2012). Pengendalian Lampu Rumah Berbasis Mikrokontroler Arduino Menggunakan

Smartphone Anroid. Jurnal TI-Atma STMIK Atma Luhur Pangkal pinang.